kak agro mina

Upload: jherwindo895

Post on 14-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

KONSULTAN TENAGA AHLI PLANALOGI/SIPIL/ARSITEKTUR

2015

KONSULTAN TENAGA AHLI PLANALOGI/SIPIL/ARSITEKTURSatuan kerja Pengembangan kawasan Permukiman dan penataan bangunan Provinsi LampungDIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN, DITJEN CIPTA KARYA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYADIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMANJl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru. Jakarta Selatan. 12110. Telp. 72797427

1. LATAR BELAKANGKerangka Acuan Kerja (KAK) ini menempatkan kegiatan Pengembangan Permukiman dalam bentuk keluaran Kegiatan Pengawasan pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi yang sejalan dengan Struktur Kegiatan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya.Dasar kegiatan ini bertolak dari icon pada Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mewujudkan strategi bagi penanganan permukiman pedesaan/khusus dengan melakukan penataan dan peninjauan kembali pemukiman di pedesaan atau di daerah khusus, sesuai dengan tata ruang dan syarat-prasyarat hunian permukiman yang layakDalam pelaksanaan kegiatan diperlukan bentuk pemantauan dan evaluasi agar tetap terjaga konsistensi penyelenggaraan penanganan kawasan pedesaan/khusus melalui:1. Percepatan penanganan permukiman pedesaan/khusus secara menyeluruh dan tuntas bagi kawasan-kawasan yang telah disepakati pada Surat Keputusan Minapolitan dan Agropolitan dengan Kabupaten/Kota.2. Keterpaduan program yang dapat menyelesaikan dan/atau mentuntaskan permasalahan permukiman pedesaan/khusus melalui semua peran sektor ke-Cipta Karya-an melalui kegiatan reguler sektoral.3. Keberlanjutan penanganan kawasan pedesaan/khusus yang dapat diselenggarakan sendiri oleh kelompok masyarakat bersama dengan pemerintah kabupaten/kota setempat baik dalam skala lingkungan/kawasan dan skala desa.

Melalui KAK ini di harapkan dapat melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan Penanganan Kawasan Permukiman Pedesaan/khusus agar terwujud fungsi pengendalian yang merupakan bentuk Pengawasan untuk meningkatkan kinerja dalam menata kawasan pedesaan/khusus bidang Permukiman. KAK ini menempatkan Satuan kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi sebagai bagian utama Kinerja tersebut terutama karena bersentuhan langsung dengan wilayah kerja dan mengapresiasikan kerjasama dengan Kabupaten/Kota melalui SK Bupati/Walikota tentang Kawasan Permukiman Pedesaan/khusus.

2. MAKSUD DAN TUJUANDalam rangka pemantauan dan evaluasi Penanganan Kawasan Pedesaan/khusus pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi, kegiatan ini dimaksud untuk menyusun dan memberikan bantuan teknis dalam melakukan pengawasan dan pengendalian sebagai bagian dari peningkatan kinerja kemajuan penanganan kawasan pedesaan/khusus oleh perangkat pelaksana Satuan Kerja Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi.Sedangkan tujuan dari kegiatan pemantauan dan evaluasi Penanganan Kawasan Pedesaan/khusus pada Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi ini adalah:1. Menerapkan fungsi pengawasan untuk meningkatkan kinerja perangkat kerja Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan dalam lingkup penanganan permukiman pedesaan/khusus secara menyeluruh dan tuntas bagi kawasan-kawasan Minapolitan dan Agropolitan yang telah disepakati dalam SK pada Kabupaten/Kota.2. Mengendalikan keterpaduan program yang dapat menyelesaikan dan/atau menuntaskan permasalahan permukiman pedesaan/khusus melalui peran semua sektor ke-Cipta Karya-an.3. Membentuk kerangka atau struktur peran pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pembangunan dalam mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh stakeholders.4. Memutakhirkan basis data dan informasi terkait penanganan kawasan permukiman pedesaan/khusus.

3. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMENPemberi Tugas kegiatan ini adalah Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Lampung Direktorat Pengembangan Permukiman, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

4. SUMBER PENDANAANUntuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Rp. 27.500.000,- (Dua puluh juta lima ratus ribu rupiah), termasuk PPN dibiayai APBN murni DIPA Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015.

5. LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG, SERTA ALIH PENGETAHUAN

a. Lingkup Kegiatan1) Inventarisasi kegiatan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh di Perdesaan/khusus sesuai dengan SK Bupati/Walikota tentang kawasan Minapolitan dan Agropolitan di Perdesaan/khusus.2) Konsep pengawasan dan pengendalian dalam lingkup penanganan kawasan permukiman pada lingkup Provinsi sebagai rencana kerja dalam rentang waktu sampai dengan 2019 (batas target penanganan nol kawasan permukiman kumuh). 3) Parameter pengawasan dan pengendalian yang akan menjadi timeframe dalam meningkatkan kinerja penanganan kawasan permukiman pedesaan/khusus baik melalui keseluruhan output kegiatan secara reguler maupun tematik (action shortcut) dalam lingkup ke-Cipta Karya-an.4) Evaluasi berkala sebagai bentuk perkuatan kinerja perangkat kerja Satuan Kerja di Provinsi.5) Formulasi kelembagaan di tingkat Kabupaten/Kota (Pokja Permukiman) untuk mengawal pelaksanaan hingga keberlanjutan program pengembangan kawasan permukiman.

b. Lokasi Kegiatan- Lokasi kegiatan kajian, penyusunan, dan pembahasan laporan dilaksanakan di Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Lampung.- Kawasan-kawasan yang terdapat dalam SK Minapolitan dan Agropolitan yang sedang dalam proses penanganan pembangunan/peningkatan permukiman :1. Kawasan Ketapang Kab. Lampung Selatan2. Kawasan Sribhawono kab. Lampung Selatan3. Kawasan Pagelaran kab. Pringsewu4. Kawasan Adiluwih kab. Pringsewu5. Kawasan Wonosobo kab. Tanggamus6. Kawasan Mulyo Asri, Pulung Kencana, Gunung Terang Kab. Tulang Bawang BaratKawasan-kawasan yang akan direncanakan penanganannya tahun depan.

c. Data dan Fasilitas Penunjang1) Penyediaan oleh Pemberi TugasData dan informasi yang terkait dengan pekerjaan yang dimiliki Pemberi Tugas dapat digunakan dan dipelihara oleh penyedia jasa sebagai referensi atau masukan awal dalam penyiapan pelaksanaan pekerjaan, atas seizin Pemberi Tugas. Data tersebut harus dipelihara oleh penyedia jasa dan harus dikembalikan.2) Penyediaan oleh Penyedia JasaData dan informasi yang disediakan oleh penyedia jasa mencakup materi yang dapat dimanfaatkan dalam penyusunan pekerjaan ini.

d. Alih PengetahuanDalam proses penyusunan pekerjaan ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Penyedia Jasa dalam tahapan alih pengetahuan adalah sebagai berikut:1) Penyedia Jasa diharapkan dapat melakukan asistensi/diskusi secara berkala dan intensif sehingga dapat diperoleh kerangka kerja, metode pendekatan, dan hasil rumusan pekerjaan ini.2) Asistensi/diskusi yang dilakukan oleh pihak Penyedia Jasa dilakukan secara berkala sesuai dengan kemajuan pemutakhiran data.3) Penyedia Jasa setelah menerima pengarahan penugasan dan semua bahan masukan dalam proses asistensi/diskusi, hendaknya memeriksa dan memproses semua bahan yang ada serta mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini. 4) Untuk kesempurnaan pekerjaan tersebut diatas Penyedia Jasa diminta mempelajari dan menganalisis lebih lanjut segala informasi dan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pekerjaan dimaksud.

6. PENDEKATAN DAN METODOLOGIPendekatan dan metodologi pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:1. Mengkoordinasikan dan menginventarisasi kegiatan Penanganan Kawasan Perdesaan/Khusus sesuai dengan SK Bupati/Walikota tentang kawasan Permukiman di perdesaan/khusus.2. Melibatkan perangkat kerja Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi yang menjadi representasi ke-Satker-an Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi dalam penanganan kawasan permukiman perdesaan/khusus.3. Menyusun konsep pengawasan dan pengendalian dalam lingkup penanganan kawasan permukiman pada lingkup Provinsi sebagai rencana kerja dalam rentang waktu sampai dengan 2019 (batas target penanganan kawasan permukiman kumuh nol). Konsep pengawasan ini merupakan visi kinerja sebagai acuan kinerja sejalan dengan tanggapan esensi kegiatan dan karakter wilayah provinsi masing-masing dalam penanganan masalah permukiman pedesaan/khusus.4. Menyusun parameter pengawasan dan pengendalian yang akan menjadi timeframe dalam meningkatkan kinerja penanganan kawasan permukiman pedesaan/khusus baik melalui keseluruhan output kegiatan secara reguler maupun tematik (action shortcut) dalam lingkup ke-Cipta Karya-an.5. Membantu Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi dalam mendorong terbentuknya pokja permukiman di tingkat Kabupaten/Kota dan alih pengetahuan (transfer knowledge) terkait kebijakan dan substansi pengembangan kawasan permukiman.6. Menyusun pelaporan berupa Dokumen Pelaporan Berkala (Triwulan) kemajuan penanganan kawasan permukiman kumuh di perkotaan.7. Melakukan evaluasi berkala sebagai bentuk perkuatan kinerja perangkat kerja Satuan Kerja di Provinsi sehingga dapat diambil langkah-langkah percepatan maupun keterpaduan program yang dapat menyelesaikan dan/atau mentuntaskan permasalahan permukiman pedesaan/khusus melalui semua peran sektor ke-Cipta Karya-an.

7. JANGKA WAKTU PELAKSANAANUntuk menyelesaikan pekerjaan ini dibutuhkan waktu 8 (delapan) bulan sejak SPMK ditandatangani dan dilaksanakan dengan cara kontraktual.

8. KELUARANKeluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:1. Konsep pengawasan dan pengendalian sebagai rencana kerja dalam rentang waktu sampai dengan 2019.2. Parameter pengawasan dan pengendalian yang akan menjadi timeframe dalam meningkatkan kinerja penanganan kawasan permukiman pedesaan/khusus baik melalui keseluruhan output kegiatan secara reguler maupun tematik (action shortcut) dalam lingkup ke-Cipta Karya-an.3. Dokumen Pelaporan Berkala/Bulanan kemajuan penanganan kawasan permukiman kumuh di perkotaan.4. Laporan evaluasi berkala sebagai bentuk perkuatan kinerja perangkat kerja.

9. LAPORAN DAN SISTEM PEMBAHASANLaporan yang diserahkan kepada Pemberi Tugas adalah:1. Profil Kawasan Penanganan dan Rencana Kerja dalam bentuk timeline.2. Pelaporan Progress Kinerja Bulanan berupa Dokumen Pengawasan Teknis di daerah/lokasi pelaksana kegiatan Pengembangan Permukiman.3. Pelaporan hasil Evaluasi dan Rekomendasi.

10. TENAGA AHLI

- Tenaga Ahli yang dibutukan untuk kegiatan ini adalah Tenaga Planologi/Arsitektur/Sipil yang sifatnya konsultan individual. Dengan pengalaman maksimum 3 tahun di bidangnya.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan.

Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan BangunanProvinsi Lampung

SYAMSIAR NURHAYADI, S.T.,M.M.NIP. 19710825 200212 1 001

5

Kerangka Acuan Kerja Konsultan Tenaga Ahli Planologi/Sipil T.A 2015

Matriks Rencana Kerja Konsultan Tenaga Ahli Planologi/Sipil/Arsitektur TA 2015

No.Uraian TugasWaktu

MeiJuniJuliAgustSeptOktNovDes

1.Mengkoordinasikan dan menginventarisasi kegiatan Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh di Perkotaan sesuai dengan SK Bupati/Walikota tentang kawasan Permukiman Kumuh di Perkotaan.

2.Melibatkan perangkat kerja Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi yang menjadi representasi ke-Satker-an Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi dalam penanganan kawasan permukiman kumuh.

3.Menyusun konsep pengawasan dan pengendalian dalam lingkup penanganan kawasan permukiman pada lingkup Provinsi sebagai rencana kerja dalam rentang waktu sampai dengan 2019 (batas target penanganan kawasan permukiman kumuh nol). Konsep pengawasan ini merupakan visi kinerja sebagai acuan kinerja sejalan dengan tanggapan esensi kegiatan dan karakter wilayah provinsi masing-masing dalam penanganan masalah permukiman pedesaan/khusus.

4.Menyusun parameter pengawasan dan pengendalian yang akan menjadi timeframe dalam meningkatkan kinerja penanganan kawasan permukiman pedesaan/khusus baik melalui keseluruhan output kegiatan secara reguler maupun tematik (action shortcut) dalam lingkup ke-Cipta Karya-an.

5.Menyusun pelaporan berupa Dokumen Pelaporan Berkala (bulanan) kemajuan penanganan kawasan permukiman kumuh di perkotaan.

6.Melakukan evaluasi berkala sebagai bentuk perkuatan kinerja perangkat kerja Satuan Kerja di Provinsi sehingga dapat diambil langkah-langkah percepatan maupun keterpaduan program yang dapat menyelesaikan dan/atau mentuntaskan permasalahan permukiman pedesaan/khusus melalui semua peran sektor ke-Cipta Karya-an.