kajian pustaka a. landasan teori : hlm 5). model adalah

33
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Model Komunikasi Model Komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya (Arni Muhammad, 1992. Komunikasi Organisasi : hlm 5). Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan penerapan teori untuk kasus-kasus tertentu. Sebuah model membantu kita mengorganisasikan data-data sehingga dapat tersusun kerangka konseptual tentang apa yang akan diucapkan atau ditulis. Kerap kali model-model teoritis, termasuk ilmu komunikasi, digunakan untuk mengekpresikan definisi komunikasi, bahwa komunikasi adalah proses transmisi dan resepsi informasi antara manusia melalui aktivitas encoder yang dilakukan pengirim dan decoder terhadap sinyal yang dilakukan oleh penerima. David Crystal dalam bukunya A Dictionary of Linguistics Phonetics kerap memodelkan komunikasi melalui definisi, komunikasi terjadi ketika informasi yang sama maksudnya dipahami oleh pengirim dan penerima. Sedangkan Edmondson dan Burquest mengatakan :

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Model Komunikasi

Model Komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses

komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi

dengan komponen lainnya (Arni Muhammad, 1992. Komunikasi Organisasi : hlm

5).

Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan

penerapan teori untuk kasus-kasus tertentu. Sebuah model membantu kita

mengorganisasikan data-data sehingga dapat tersusun kerangka konseptual

tentang apa yang akan diucapkan atau ditulis. Kerap kali model-model teoritis,

termasuk ilmu komunikasi, digunakan untuk mengekpresikan definisi

komunikasi, bahwa komunikasi adalah proses transmisi dan resepsi informasi

antara manusia melalui aktivitas encoder yang dilakukan pengirim dan decoder

terhadap sinyal yang dilakukan oleh penerima.

David Crystal dalam bukunya A Dictionary of Linguistics Phonetics kerap

memodelkan komunikasi melalui definisi, komunikasi terjadi ketika informasi

yang sama maksudnya dipahami oleh pengirim dan penerima. Sedangkan

Edmondson dan Burquest mengatakan :

Page 2: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

8

Bahwa bahasa sebagai alat komunikasi berisi jenis-jenis kode yang

dikomunikasikan melalui suatu proses encoding suatu konsep yang akan disandi balik

melalui proses decoding Alo Liliweri (2011:78).

Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi

ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model

komunikasi mempresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan

rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Sedangkan B. Aubrey

Fisher mengatakan, mengatakan model adalah analogi yang mengabstraksikan

dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat, atau komponen yang penting

dari fenomena yang dijadikan model. Model adalah gambaran informal untuk

menjelaskan atau menerapkan teori, dengan kata lain, model adalah teori yang

lebih disederhanakan.

Werner J. Severin dan James W. Tankard Jr mengatakan model membantu

merumuskan teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara

model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukka dengan teori. Oleh

karena kita memilih unsur-unsur tertentu yang kita masukkan dalam model, suatu

model mengimplikasikan penilaian atas relevansi, dan ini pada gilirannya

mengimplikasikan teori mengenai fenomena yang diteorikan. Model dapat

berfungsi sebagai basis bagi teori yang lebih kompleks, alat untuk menjelaskan

teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep-konsep ( Deddy

Mulyana. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar : 131 ).

Page 3: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

9

2. Fungsi Model Komunikasi

Menurut Gorden Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa ada

tiga fungsi model komunikasi yang pertama melukiskan proses komunikasi,

kedua, menunjukkan hubungan visual, dan ketiga, membantu dalam menemukan

dan memperbaiki kemacetan komunkasi. (Ardianto, Elvinaro, dkk, Komunikasi

Massa Suatu Pengantar, Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007, hlm 68).

Deutsch Menyebutkan bahwa model mempunyai empat fungsi: pertama,

mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati,

kedua, heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui),

ketiga, prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga

yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa banyak, keempat,

pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.

A. Teori Komunikasi S-M-C-R

Berlo (1960) mengambil pendekatan yang berbeda untuk mengkonstruksi

model.Ia menciptakan model yang ia sebut sebagai model dari isi komunikasi.

Model ini mengindentifikasi faktor-faktor yang mengontrol atas empat elemen

komunikasi yaitu: Source / sumber, Message / pesan, Channel dan Penerima.

Model ini menjanjikan pertolongan dalam mengidentifikasi faktor-faktor spesifik

yang digunakan dalam eksperimen.

Dalam model komunikasi David K.Berlo (1960), diketahui bahwa

komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel,

dan Receiver ) lalu ditambah 3 Proses sekunder yaitu Feedback, Efek, dan

Lingkungan. Proses utama adalah sebagai berikut :

Page 4: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

10

a. Source (sumber)

Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam komunikasi

dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya melibatkan

individu, namun dalam hal ini sumber juga melibatkan banyak individu.

Misalnya, dalam organisasi, partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering

dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.

b. Message (pesan)

Pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan

oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif,

persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara,

yaitu verbal dan nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media

komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content , atau Information.

c. Channel (Media dan Saluran Komunikasi)

Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3 bagian yaitu lisan, tertulis, dan

elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk mengirimkan pesan tersebut.

Misalkan secara personal (komunikasi interpersonal), maka media komunikasi

yang digunakan adalah panca indra atau bisa memakai media telepon, telegram,

handphone, dimana media ini bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang

bersifat massa (komunikasi massa), dapat menggunakan media cetak (koran, surat

kabar, majalah, dll), sedangkan media elektornik dapat menggunakan internet, TV

dan radio. Namun untuk internet, termasuk media yang fleksibel, karena bisa

bersifat pribadi dan bisa bersifat massa. Karena, internet mencakup segalanya.

Jika anda membuka website maka media ini bersifat massal, namun jika anda

Page 5: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

11

chatting melalui contoh: Yahoo! Messenger, maka media ini bersifat

interpersonal, dan jika anda menuliskan Blog (blogging atau menulis diary),

media ini bisa berubah menjadi media yang bersifat intrapersonal (kepada diri

sendiri).

d. Receiver (Penerima Pesan)

Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari komunikator melalui

media. Penerima adalah elemen yang penting dalam menjalankan sebuah proses

komunikasi. Karena, penerima menjadi sasaran dari komunikasi tersebut.

Penerima dapat juga disebut sebagai public, khalayak, masyarakat, dll.

Sedangkan yang termasuk proses sekunder adalah:

1) Feedback (Umpan Balik). Umpan balik adalah suatu respon yang diberikan

oleh penerima. Penerima disini bukan dimaksudkan kepada penerima sasaran

(khalayak), namun juga bisa didapatkan dari media itu sendiri. Misal, kita

sebagai seorang penulis mengirimkan sebuah artikel kepada suatu media

massa. Lalu, bisa saja artikel kita ternyata bagus, namun ada beberapa hal yang

harus diedit. Sehingga, pihak media mengembalikan artikel kita untuk diedit

ulang.

2) Efek. Sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek komunikasi

adalah sebuah respon pada diri sendiri yang bisa dirasakan ketika kita

mengalami perubahan (baik itu negatif atau positif) setelah menerima pesan.

Efek ini adalah sebuah pengaruh yang dapat mengubah pengetahuan, perasaan,

dan perilaku (Kognitif, afektif, dan konatif).

Page 6: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

12

3) Lingkungan adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu

komunikasi. Situasi lingkungan terjadi karena adanya 4 faktor :

a) Lingkungan Fisik (letak geografis dan jarak)

b) Lingkungan Sosial Budaya (adat istiadat, bahasa, budaya, statussosial)

c) Lingkungan Psikologis (pertimbangan kejiwaan seseorang ketika menerima

pesan)

d) Dimensi Waktu (musim, pagi, siang, dan malam)

Menurut model Berlo, sumber dan penerima dipengaruhi oleh faktor-

faktor: keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya.

Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode.

Salurannya (channel) berhubungan dengan panca indera: melihat, mendengar,

menyentuh, membaui, dan merasai (mencicipi). Model ini lebih bersifat

organisasional dari pada mendeskripsikan proses karena tidak menjelaskan umpan

balik.

Salah satu kelebihan model Berlo adalah model ini tidak terbatas pada

komunikasi public atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi

dan berbagai bentuk komunikasi tertulis. Model Berlo juga bersifat heuristic

(merangsang penelitian), karena merinci unsur-unsur penting dalam komunikasi.

Model ini dapat memandu anda untuk meneliti efek keterampilan komunikasi

penerima atas penerimaan pesan yang anda kirimkan kepadanya; atau anda

sebagai pembicara mungkin mulai menyadari bahwa latar belakang social anda

mempengaruhi sikap penerima pesan anda.

Page 7: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

13

Model Berlo juga menyajikan komunikasi sebagai fenomena yang statis

ketimbang yang dinamis dan terus berubah. Lebih jauh lagi, umpan balik yang

diterima pembicara dari khalayak tidak dimasukan dalam model grafiknya, dan

komunikasi non verbal tidak dianggap penting dalam mempengaruhi orang lain.

Definisi receiver (penerima) menurut Berlo berbeda dengan model Shannon dan

Weaver, dalam model Berlo, yang di maksud Receiver adalah penerima pesan,

yakni orang atau orang-orang (dalam komunikasi tatap muka) atau khalayak

pembaca, pendengar atau penonton (dalam komunikasi massa). Sedangkan dalam

komunikasi Shannon dan Weaver, yang dimaksud receiver identik dengan

decorder dalam model Schramm, yakni mekanisme pendengaran dalam

komunikasi langsung, atau perangkat penerima pesan, seperti pesawat telepon,

pesawat radio, atau pesawat televisi, yang menyalurkan pesan tersebut kepada

sasaran (destination) dalam komunikasi tidak langsun

Gambar 2.1Model Komunikasi Berlo

Berlos’s SMCR Model of communication

Encodes DesorderMesseger

Smelling

Source

Content

Elements

Tasting

Touching

Seeing

Hearing

channel

Culture

Social System

knowledge

Attitudes

Communication skill

Receiver

Treatment

Structure

Code

CommunikaTion skils

Social System

knowledge

Attitudes

Culture

Page 8: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

14

Menurut Effendi (2001 :6-9) dalam Burhan Bungin (2009 : 33) iktisar

mengenai lingkup ilmu komunikasi di tinjau dari komponennya yaitu :

a. Komunikator

b. Pesan

c. Media, dan

d. Komunikan

Efektifitasnya komunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :

Kualitas komunikator

1) Teknik komunikasi

2) Media komunikas

3) Saluran komunikasi

4) Komonikan

Komponen komunikasi merupakan sarana dalam melakukan Proses

sosial. Proses sosial merupakan cara berhubungan yang dilihat apabila orang-

perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan

sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila

ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang

telah ada. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di

dalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok ketika terjadi benturan antara

kepentingan perorangan dengan kepentingan kelompok. Interaksi sosial hanya

berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi terhadap dua belah pihak.

Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor :

a. Imitasi

Page 9: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

15

Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang

untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.

b. Sugesti Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu

pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima

olehpihak lain.

c. Identifikasi

Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri

seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih

mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk

atas dasar proses ini.

d. Proses simpati

Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada

pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat

penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk

memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.

3. Sosialisasi

a. Pengertian sosialisasi

1) Soerjono Soekanto sosialisasi adalah suatu proses menempatkan anggota

masyarakat yang baru mempelajari norma – norma dan nilai – nilai masyarakat

di tempat dia menjadi anggota.

Page 10: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

16

2) Robert M.Z. Lawang :

Sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua

persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi yang

efektif dalam kehidupan sosial

3) Paul B. Horton :

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta

memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan

membentuk kepribadiannya.

Dari beberapa teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sosialisasi

adalah sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari

kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma

sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.

3. Tujuan sosialisasi adalah :

a. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupan di

tengah – tengah masyarakat

b. Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif.

c. Memampukan seseorang untuk mengendalikan fungsi–fungsi organic melalui

latihan latihan mawas diri yang tepat.

d. Menanamkan kepada seseorang nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada

pada masyarakat.

Page 11: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

17

4. Media Sosialisasi

a. Keluarga.

1) Orang tua berperan mendidik anak agar kehadirannya dapat diterima oleh

masyarakat.

2) Sosialisasi diberikan oleh orang tua kepada anak agar membentuk ciri khas

kepribadiannya.

3) Sosialisasi sering bersifat otoriter / memaksa anak untuk mematuhi nilai dan

norma sosial.

b. Kelompok bermain

1) Terjadi secara ekualitas ( hubungan sosialisasi yang sederajat )

2) Hubungan pertemanan yang tidak sebaya tetap dapat membentuk hubungan

yang sederajat

3) Kelompok bermain ikut menentukan cara berperilaku anggota kelompoknya

4) Menjadi bagian dari subkultur yang dapat memberikan pengaruh positif atau

negatif

c. Sekolah

Berperan dalam proses sosialisasi sekunder melibatkan interaksi yang tidak

sederajat ( antara guru dengan murid ) dan interaksi yang sederajat ( murid

dengan murid ).

1) Cakupan sosialisasi lebih luas

2) Berorientasi untuk mempersiapkan penguasaan peran siswa pada masa

mendatang.

Page 12: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

18

d. Lingkungan kerja

1) Diutamakan untuk mencapai kesuksesan dan keunggulan hasil kerja

2) Sosialisasi tahap lanjut setelah memasuki masa dewasa

3) Adaptasi dalam proses sosialisasi lingkungan kerja dilakukan berdasarkan

tuntutan sistem

4) Intensitas sosialisasi tertinggi dilakukan antar kolega

e. Media massa

1) Dilakukan untuk menghadapi masyarakat luas

2) Pesan sosialisasi lebih bersifat umum

3) Diperlukan peran serta masyarakat untuk bersikap selektif terhadap informasi

yang akan diserap oleh anak

4) Sosialisasi mengikuti segala bentuk perkembangan dan perubahan sosial yang

bersifat universal

5) Berperan penting untuk menyampaikan nilai dan norma untuk menghadapi

masyarakat yang heterogen.

4. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK)

a. Pengertian Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK)

Badan Narkotika adalah sebuah lembaga non-struktural Indonesia yang

bertugas untuk membantu walikota dalam mengkoordinasikan perangkat daerah

dan instansi pemerintah di Kabupaten/Kota, mengkoordinasikan instansi

pemerintah terkait dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaannya di bidang

ketersediaan dan operasional P4GN (pencegahan, pemberantasan,

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika).

Page 13: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

19

Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) / Kota dipimpin oleh seorang

kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Bada Narkotika

Nasional melalui kepala BNNP.

Dalam melaksanakan tugasnya Badan Narkotika Nasional Kabupaten

(BNNK) / kota menyelnggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan kebijakan teknis P4GN di bidang pencegahan, pemberdayaa

masyarakat dan rehabilitasi

2. Pelaksanaan kebijakan teknisi P4GN di bidang pemberantasan dalam rangka

pemetaan jaringan kejahatan terorganisasi penyalahgunaan dan

3. Peredaran gelap narkotika, psikopatria, precursor, dan bahan adiktif lainnya

kecuali bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan

alcohol dalam wilaayah Kabupaten / Kota

4. Pelaksanaan bantuan hukum dan kerjasama

5. Penyusunan pelaksanaan program dan anggaran BNNK / Kota

6. Evaluasi dan penyusunan laporan BNNK / Kota

7. Pelayanan administrasi BNNK / Kota.

Kedudukan BNN menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 pada pasal

65 ialah :

a. BNN berkedudukan di ibukota negara dengan wilayah kerja meliputi seluruh

wilayah Negara Republik Indonesia.

b. BNN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai perwakilan di daerah

provinsi dan kabupaten/kota. BNN provinsi berkedudukan di ibukota

provinsi dan BNN kabupaten/kota berkedudukan di ibukota kabupaten/kota.

Page 14: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

20

b. Tugas BNN (Badan Narkotika Nasional) :

1) Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor

Narkotika;

2) Mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika

dan Prekursor Narkotika;

3) Berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam

pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap

Narkotika dan Prekursor Narkotika;

4) Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial

pecandu Narkotika, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun

masyarakat;

5) Memberdayakan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran

gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;

6) Memantau, mengarahkan dan meningkatkan kegiatan masyarakat dalam

pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Psikotropika

Narkotika;

7) Melalui kerja sama bilateral dan multiteral, baik regional maupun

internasional, guna mencegah dan memberantas peredaran gelap Narkotika dan

Prekursor Narkotika;

8) Mengembangkan laboratorium Narkotika dan Prekursor Narkotika;

9) Melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap perkara

penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;

Page 15: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

21

10) Membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang

c. Fungsi BNN (Badan Narkotika Nasional)

1) Penyusunan dan perumusan kebijakan nasional di bidang pencegahan dan

pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika

dan prekursor serta bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau

dan alkohol yang selanjutnya disingkat dengan P4GN.

2) Penyusunan, perumusan dan penetapan norma, standar, kriteria dan prosedur

P4GN.

3) Penyusunan perencanaan, program dan anggaran BNN.

4) Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis pencegahan, pemberdayaan

masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum dan kerjasama di bidang

P4GN.

5) Pelaksanaan kebijakan nasional dan kebijakna teknis P4GN di bidang

pencegahan, pemberdayaan masyarakat, pemberantasan, rehabilitasi, hukum

dan kerjasama.

6) Pelaksanaan pembinaan teknis di bidang P4GN kepada instansi vertikal di

lingkungan BNN

7) Pengoordinasian instansi pemerintah terkait dan komponen masyarakat dalam

rangka penyusunan dan perumusan serta pelaksanaan kebijakan nasional di

bidang P4GN.

8) Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi di lingkungan BNN.

9) Pelaksanaan fasilitasi dan pengkoordinasian wadah peran serta masyarakat.

Page 16: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

22

10) Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan penyalahgunaan dan peredaran

gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika.

5. Masyarakat

a. Pengertian Masyarakat

1) Ralph Linton (dikutip Bungin, 2006 : 29) memahami masyarakat sebagai

sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama,

sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka

sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan

jelas.

2) Selo Soemardjan, mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang

hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

3) Emile Durkheim, mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu kenyataan

objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.

Dari definisi di atas jelaslah bahwa masyarakat itu terdiri dari kumpulan

orang-orang yang hidup berdampingan (hidup bersama) dalam suatu wilayah dan

terikat oleh aturan-aturan atau norma-norma sosial yang mereka tentukan dan

taati.

Didalam ilmu sosiologi terdapat 2 macam masyarakat, yaitu masyarakat

paguyuban serta masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat adanya

hubungan pribadi dengan para anggota yang kemudian dapat menimbulkan ikatan

batin diantara mereka. Masyarakat patambayan terdapat adanya hubungan yang

pamrih antara para anggotanya.

Page 17: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

23

b. Unsur-Unsur Masyarakat

1) Terdapat perkumpulan manusia dan jumlah anggotanya banyak.

2) Terdapat aturan yang bertujuan untuk mengatur masyarakat guna menuju pada

tujuan dan kepentingan bersama.

3) Telah hidup dan bertempat tinggal dalam waktu yang lama pada daerah

tertentu.

c. Ciri – ciri Masyarakat

1) Manusia Yang Hidup Berkelompok

2) Yang Melahirkan Kebudayaan

3) Mengalami Perubahan

4) Manusia Yang Berinteraksi

5) Terdapat Kepimpinan

6) Terdapat Stratifikasi Sosial

6. Remaja

a. Menurut Siti Sundari: masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan

masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk

memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun

sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun

bagi pria.

b. Menurut Zakiah Darajat: bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa

perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup

perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

Page 18: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

24

c. Menurut Hurlock: Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti

tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti

yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan

fisik

Dari pendapat beberapa ahli diatas disimpulkan bahwa remaja adalah masa

dimana sedang beralihnya masa anak-anak menuju masa kedewasaanditandai

dengan perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Masa remaja adalah

usia dimana individu berintergrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak

tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada

dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangmya dalam masalah hak.Integrasi

dalam masyarakat mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan

dengan masa puber termasuk juga perubahan yang mencolok.

Masa remaja ditandai oleh perubahan fisik, emosional, intelektual, seksual

dan sosial. Perubahan tersebut dapat mengakibatkan dampak sebagai berikut :

pencarian jati diri, pemberontakan, pendirian yang labil, minat yang berubah-

ubah, mudah terpengaruh mode, konflik dengan orang tua dan saudara, dorongan

ingin tahu dan mencoba yang kuat, pergaulan intens dengan teman sebaya.

Bagi remaja yang berpendidikan dan berpola pikir luas maka dia akan

menghadapi masalah dengan mengambil langkah-langkah yang kiranya perlu

dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya tapi bagi remaja yang tidak

berpikir luas dan sering mengalami jalan buntu untuk jalan keluarnya dalam

menghadapi masalah akan cenderung mencari jalan tempat pelarian yang

dianggap mereka dapat mengurangi masalah tersebut walau untuk sementara,

Page 19: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

25

seperti memakai narkoba. Lingkungan pergaulan yang ditandai dengan perbedaan-

perbedaan yang beragam sangat memegang peranan penting dalam diri seseorang.

Masa remaja adalah usia dimana individu berintergrasi dengan masyarakat

dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang

lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangmya

dalam masalah hak.Integrasi dalam masyarakat mempunyai banyak aspek efektif,

kurang lebih berhubungan dengan masa puber termasuk juga perubahan yang

mencolok. Masa remaja ditandai oleh perubahan fisik, emosional, intelektual,

seksual dan sosial. Perubahan tersebut dapat mengakibatkan dampak sebagai

berikut : pencarian jati diri, F. pemberontakan, pendirian yang labil, minat yang

berubah-ubah, mudah terpengaruh mode, konflik dengan orang tua dan saudara,

dorongan ingin tahu dan mencoba yang kuat, pergaulan intens dengan teman

sebaya dan membentuk kelompok sebaya yang menjadi acuannya.

7. Narkoba

a. Pengertian Narkoba

1) Ghoodse (2002)

Narkoba ialah zat kimia yang dibutuhkan untuk merawat kesehatan, saat zat

tersebut masuk kedalam organ tubuh maka akan terjadi satu atau lebih

perubahan fungsi didalam tubuh. Lalu dilanjutkan lagi dengan ketergantungan

secara fisik dan psikis pada tubuh, sehingga jika zatter sebut dihentikan

pengkonsumsiannya maka akan terjadi gangguan secara fisik dan psikis.

2) Secara harafiah narkotika sebagaimana di ungkapkan oleh Edi Warsidi

(2006:6) dalam bukunya yang berjudul, Mengenal Bahaya Narkoba,

Page 20: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

26

menjelaskan bahwa Narkoba sendiri adalah singkatan dari narkotika,

pisikotropika, dan bahan adiktif berbahaya. Narkotika berasal dari bahasa

Yunani, dari kata Narke, yang berarti beku, lumpuh, dan dungu.

3) Menurut Farmakologi medis, yaitu “ Narkotika adalah obat yang dapat

menghilangkan (terutama) rasa nyeri yang berasal dari daerah Visceral dan

dapat menimbulkan efek stupor (bengong masih sadar namun masih haruis di

gertak) serta adiksi.

Menurut Kurniawan (2008), Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubahkeadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masukke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik,intravena, dan lain sebagainya.

Dari beberapa teori diatas maka dapat disimpulkan bahawa narkoba adalah

zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan yang dapat mengganggu aktifitas

keseharian dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.

1) Jenis-jenis Narkoba

Adapun jenis jenis narkotika berdasarkan penggolongan proses pembuatannya:

a) Narkotika alam, yaitu narkotika yang dibuat dari bahan bahan alam

sepertitumbuhan dan sebagainya. Jenis jenis narkotika alam ini antara lain :

Ganja (kanabis), Candu/opium, Morfin, Kokain

b) Narkotika semisintetis, merupakan narkotika yang disintetis dari alkaloidopium

yang memiliki inti phenanthren. Alkaloid ini kemudian diproses secara

laboratories menjadi narkotika lain seperti putau, heroin, metadon, dan lain-

lain.

Page 21: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

27

c) Narkotika sintetis, merupakan narkotika yang dibuat secara

laboratoriesmenggunakan bahan dasar senyawa kimia. Contoh narkotika ini

adalah Leritine dan Nisentil.

d) Psikotropika menurut UU No.5 Tahun 1997 memberikan pengertian bahwa

Psikotropika adalah obat atau zat alamiah maupun sintesis bukan narkotika

yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh efektif pada susunan saraf pusat

yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Pengertian tersebut dapat dipahami bahwa antara narkotika dan

psikotropika adalah berbeda, walaupun perbedaan tersebut tidak terlalu mendasar

dan pada umumnya masyarakat juga kurang memahami adanya perbedaan

tersebut. Zat Narkotika bersifat menurunkan bahkan menghilangkan kesadaran

seseorang sedangkan zat psikotropika justru membuat seseorang semakin aktif

dengan pengaruh dari saraf yang ditimbulkan oleh pemakai zat psikotropika

tersebut.Narkoba Yang Sering Digunakan antara lain :

1. OPIODA, terdapat 3 golongan besar :

a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.

b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.

c. Opioda sintetik : Metadon.

Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.Heroin yang

murni berbentuk bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih

keabuan. Dihasilkan dari getah Opium poppy diolah menjadi morfin dengan

proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali melebihi

morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari

Page 22: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

28

morfin. Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai

penghilang sakit yang sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer.

Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan

perasaan ingin menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf

kecanduan pemakai akan kehilangan percaya diri hingga tak mempunyai

keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk dunianya sendiri,

mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.

a. Kokain :

Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut

Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.

Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris

lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup

dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama

dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka

pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakain kokain : pemakai akan

merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat

menghilangkan rasa sakit dan lelah.

b. Kanabis :

Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.

Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan:

dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa

rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih

santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif

Page 23: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

29

berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan

tenggorokan.

c. Amphetamine :

Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.Bentuknya ada yang berbentuk

bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet.Cara penggunaan : dengan cara

dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air.

Ada 2 jenis Amphetamine :

a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine Nama jalanan : Inex, xtc.

Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.

b. Metamphetamine ice Nama jalanan : SHABU, SS, ice.

Cara penggunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan

asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang

khusus ( boong ).

d. LSD ( Lysergic Acid ).

Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs,

kertas. Bentuk: biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil

sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang

berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan: meletakan LSD pada permukaan

lidah, dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian, menghilang setelah 8–12 jam.

Efek rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi

yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama-lama menjadikan

penggunaanya paranoid.

Page 24: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

30

e. Sedatif – Hipnotik ( Benzodiazepin ) :

Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat

tidur). Nama jalanan : Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara

pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus. Digunakan

di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan,

kejang, stress, serta sebagai obat tidur.

f. Solvent / Inhalasi :

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol,

Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.Biasanya

digunakan dengan cara coba–coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang

kurang mampu. Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi

ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.

g. Alkohol :

Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia

Diperoleh dari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi–umbian yang

mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses

penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %.

Nama jalanan : booze, drink. Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan

penurunan kesadaran.

7. Penyahgunaan Narkoba

Pengertian penyalahgunaan adalah menggunakan kekuasaan dan

sebagainya tidak sebagaimana mestinya. Dengan menyalahgunakan sesuatu baik

itu kekuasaan, benda dan lain sebagainya, seseorang ingin mendapatkan sesuatu

Page 25: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

31

yang menurut mereka dapat menguntungkan mereka. Penyalahgunaan narkotika

yang dilakukan seseorang dapat diartikan menggunakan narkotika tidak

sebagaimana mestinya, dalam hal ini tentunya di luar pengawasan seorang dokter.

Terjadinya penyalahgunaan di dalam masyarakat tentunya sangat mempengaruhi

masyarakat itu sendiri. Pengaruh itu bisa berupa pengaruh terhadap ketenangan

dalam masyarakat, pengaruh terhadap timbulnya kejahatan dalam masyarakat dan

sebagainya. Demikian juga dengan penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja,

dapat mempengaruhi keadaan dan lingkungan disekitarnya, baik itu lingkungan

keluarga, lingkungan pergaulan dan masyarakat di tempat tinggal mereka. Dalam

lingkungan keluarga dapat membuat orang tua mereka cemas serta terjadi

perselisihan. Dalam lingkungan pergaulan seorang pencandu narkotika dapat

mempengaruhi teman-teman bergaul mereka untuk mencoba merasakan yang

namanya narkotika, sedangkan di dalam masyarakat terjadinya penyalahgunaan

narkotika dapat menimbulkan kecemasan dan rasa takut bagi masyarakat karena

adanya penyalahgunaan narkotika dapat menimbulkan kejahatan. Kejahatan

tersebut dapat berupa pencurian, perampokan, pemerasan dan bahkan

pembunuhan. Bagi mereka yang menyalahgunakan narkotika termasuk orang

yang mampu, mungkin tidak akan terlalu menimbulkan pengaruh terhadap

masyarakat disekitarnya, tapi bagi mereka yang tidak mampu dapat menimbulkan

kejahatan karena harga narkotika tergolong mahal sehingga mereka akan berusaha

untuk memenuhi ketergantungan mereka dengan cara apapun. Yaitu dengan

melukai diri, menjual barang milik sendiri untuk mendapatkan narkotika, atau

bahkan menjual barang milik orang lain. Dalam dunia medis narkotika sangat

Page 26: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

32

diperlukan untuk pembiusan dalam menjalankan operasi pembedahan, karena

salah satu kegunaan dari narkotika adalah menghilangkan rasa sakit, sehingga

dengan memberikan narkotika pada pasien maka di dalam menjalankan operasi

pembedahan si pasien tidak akan merasakan sakit. Adanya narkotika itu sendiri

tidak dilarang karena sangat diperlukan untuk kepentingan pengobatan. Hal ini

dapat dilihat dengan digunakannya dan dibutuhkannya candu sebagai obat mulai

puluhan tahun yang lalu, bahkan kebutuhan tersebut menunjukkan grafik

meningkat. Meningkatnya candu ini bukan saja digunakan sebagai obat tetapi juga

disalahgunakan untuk mendapatkan efek atau pengaruh dari pemakaian narkotika

tersebut.

8. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

a. Faktor individual :

Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami

perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat.

Ciri–ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan narkoba :

1) Cenderung memberontak

2) Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.

3) Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada

4) Kurang percaya diri

5) Mudah kecewa, agresif dan destruktif

Page 27: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

33

b. Faktor Lingkungan :

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik

sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.

c. Lingkungan Keluarga :

1) Komunikasi orang tua dan anak kurang baik

2) Hubungan kurang harmonis

3) Orang tua yang bercerai, kawin lagi

4) Orang tua terlampau sibuk, acuh

5) Orang tua otoriter

6) Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya

7) Kurangnya kehidupan beragama.

d. Lingkungan Sekolah :

1) Sekolah yang kurang disiplin

2) Sekolah terletak dekat tempat hiburan

3) Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan

diri secara kreatif dan positif

4) Adanya murid pengguna narkoba.

e. Lingkungan Teman Sebaya :

1) Berteman dengan penyalahguna

2) Tekanan atau ancaman dari teman.

f. Lingkungan Masyarakat / Sosial :

1) Lemahnya penegak hukum

2) Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

Page 28: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

34

Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang

kelak menjadi penyalahgunaan NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor

diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba .

9. Gejala Klinis Penyalahgunaan Narkoba

a. Perubahan Fisik :

1) Pada saat menggunakan narkoba: jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel),

apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.

2) Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan

nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.

3) Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus,

diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.

4) Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap

kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

5) Perubahan sikap dan perilaku :

6) Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering

membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.

7) Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di

kelas atau tempat kerja.

8) Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.

9) Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu

dengan anggota keluarga yang lain.

Page 29: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

35

10. Upaya penanggulangan narkoba

a. Tindakan Preventif

Pendidikan Agama sejak dini. Pembinaan kehidupan rumah tangga yang

harmonis dengan penuh perhatian dan kasih sayang Menjalin komunikasi yang

konstruktif antara orang tua dan memberikan teladan yang baik kepada anak-

anak. Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis,

dan dampak negatifnya.

b. Tindakan Hukum

c. Rehabilitasi

Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit

secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan

dengan hal itu, ada beberapa alternative penanggulangan yang dapat kami

tawarkan :

1) Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka

penanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama international.

2) Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan

Hukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian menanggulangi

masalah narkoba harus dilakukan secara terintegrasi antara aparat keamanan

(Polisi, TNI AD, AL, AU) hakim, jaksa, imigrasi, diknas, semua dinas/instansi

mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Kemudian dikalangan Dinas

Pendidikan Nasional juga harus berani melakukan test urine kepada para siswa

SLTP-SLTA, dan barang siapa terindikasi positif narkoba agar dikeluarkan dari

sekolah dan disalurkan ke pusat rehabilitasi. Di sekolah- sekolah agar

Page 30: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

36

dilakukan razia tanpa pemberitahuan sebelumnya terhadap para siswa yang

dapat dilakukan oleh guru-guru setiap minggu. Demikian juga dikalangan

mahasiswa di perguruan tinggi.

3) Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik

antara orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para

siswa selama jam belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi anak-

anak mereka di rumah dan di luar rumah. Temuan para guru dan orang tua agar

dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan bersama, dan dicari upaya

preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan SLTA.

4) Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap

berbagai diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai

tempat transaksi narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat,

kapal laut dan kendaraan darat yang masuk, baik secara rutin maupun secara

insidental.

5) Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan

sebuah booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan

narkoba. Misalnya apakah narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam

narkoba, bahayanya, kenapa orang mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang

harus diketahui pada orang- orang pemakai narkoba cara melakukan upaya

preventif terhadap narkoba. Disamping itu melakukan penyuluhan ke sekolah-

sekolah, perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan dampak

negative dari narkoba. Mantan pemakai narkoba yang sudah sadar perlu

Page 31: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

37

dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan seperti itu agar masyarakat langsung

tahu latar belakang dan akibat mengkomsumsi narkoba.

6) Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk

membina iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh

agama selalu mengingatkan tentang bahaya narkoba.

7) Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untuk

memerangi narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20

tahun, maka solusi yang ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan

terbuka antara orang tua dan anak-anak mereka. Booklet tentang narkoba

tersebut dibagi-bagikan secara gratis kepada semua orang dan dikirin lewat pos

kealamat-alamat rumah, aparteman, hotel, sekolah-sekolah dan lain-lain.

Sehubungan dengan kasus ini, maka keluarga adalah kunci utama yang sangat

menentukan terlibat atau tidaknya anak-anak pada narkoba. Oleh sebab itu

komunikasi antara orang tua dan anak-anak harus diefektifkan dan

dibudayakan.

B. Kerangka Pikir

BNN (Badan Narkotika Nasional) didirikan untuk mengantisipasi dan

mencegah penyebaran narkoba baik kalangan remaja maupun masyarakat

sehingga dapat menciptakan lingkungan yang nyaman, bebas dari obat terlarang

serta dapat melahirkan generasi yang berguna bagi bangsa dan negara.

Badan Narkotika adalah sebuah lembaga non-struktural Indonesia yang

bertugas untuk membantu walikota dalam mengkoordinasikan perangkat daerah

dan instansi pemerintah di Kabupaten/Kota, mengkoordinasikan instansi

Page 32: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

38

pemerintah terkait dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaannya di bidang

ketersediaan dan operasional P4GN (pencegahan, pemberantasan,

penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika).

Dalam model komunikasi David K.Berlo (1960), diketahui bahwa

komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel,

dan Receiver ) lalu ditambah 3 Proses sekunder yaitu Feedback, Efek, dan

Lingkungan.

Page 33: KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori : hlm 5). Model adalah

39

Kerangka Pikir

Gambar 2.2

Makna Sosialisasi

BNN (Badan Narkotika Nasional)

Komonikator : Source

Pesan : Messenge

Media : Channel

Komoniken : Receiver

Remaja

Masyarakat

Dampak BahayaNarkoba

Feedback,

Efek

Lingkungan.