kajian pustaka

6
BAB II Kajian Pustaka A. Definisi Daun Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang paling penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. (Tjitrosoepomo, 1985) Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. (Anonymous 1, 2011) Leaf is a colored usually green, expansion growing from the slide of a stem or stock, in which the sap for the use of plant is celebrated under the influence of light, one of the parts of a plant which collectively constitute it’s foliage. Daun biasanya berwarna hijau dan merupakan perpanjangan dari sisi batang, dimana getah yang keluar digunakan oleh tanaman dalam menahan sinar matahari, merupakan suatu bagian tanaman yang biasa ada. (Anonymous 2, 2011) In botanic , leaf is an above ground plant organ specialized for the process of photosynthesis. Dalam botani, daun merupakan organ tumbuhan di atas permukaan tanah yang khusus beguna untuk proses fotosintesis. (Anonymous 3, 2011) B. Fungsi Daun Daun memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah : 1. Pengolahan zat (asimilasi) Zat-zat yang diserap oleh akar dri tanah dibawa ke daun dan di daun mengalami pengolahan menjadi zat organik yang dibutuhkan oleh tumbuhan. 2. Tempat terjadinya fotosintesis Umumnya pada tumbuhan dikotil terjadinya fotosintesis dijaringan parenkim palisade . Sedangkan tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons. 3. Tempat terjadinya respirasi Di dalam daun terdapat stomata yang berguna sebagai organ respirasi. 4. Tempat terjadinya transpirasi 5. Tempat terjadinya Gutasi 6. Alat Perkembangbiakan secara Vegetatif (Tjitrosoepomo, 2009) C. Bagian-bagian Daun Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut : a.Upih daun atau pelepah daun Seperti telah disebutkan di atas tidak semua tumbuhan mempunyai daun yang berupih. Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong tumbuhan berbiji tunggal ( Monocotyledoneae ), suku empon- empon ( Zingiberaceae ), pisang ( Musa paradisiaca L ), golongan palma ( Palmae ). Fungsi lain dari pelepah daun adalah : 1. sebagai pelindung kuncup yang masih muda 2. memberi kekuatan pada batang tanaman. b.Tangkai daun Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian pada posisi yang strategis hingga dapat memperoleh cahaya matahari sebanyak – banyaknya. c.Helaian daun Tumbuhan satu sama lain memiliki helaian daun yang berbeda baik mengenai bentuk, ukuran, maupun warnanya. Sebatang pohon dapat mempunyai hanya

Upload: nandz-nchu-iu

Post on 17-Sep-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hagiqhy

TRANSCRIPT

BAB II

Kajian Pustaka

A. Definisi DaunDaun merupakan suatu bagian tumbuhan yang paling penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.(Tjitrosoepomo, 1985)

Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis.

(Anonymous 1, 2011)

Leaf is a colored usually green, expansion growing from the slide of a stem or stock, in which the sap for the use of plant is celebrated under the influence of light, one of the parts of a plant which collectively constitute its foliage.Daun biasanya berwarna hijau dan merupakan perpanjangan dari sisi batang, dimana getah yang keluar digunakan oleh tanaman dalam menahan sinar matahari, merupakan suatu bagian tanaman yang biasa ada.

(Anonymous 2, 2011)

In botanic , leaf is an above ground plant organ specialized for the process of photosynthesis.Dalam botani, daun merupakan organ tumbuhan di atas permukaan tanah yang khusus beguna untuk proses fotosintesis.

(Anonymous 3, 2011)

B. Fungsi DaunDaun memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :

1. Pengolahan zat (asimilasi)

Zat-zat yang diserap oleh akar dri tanah dibawa ke daun dan di daun mengalami pengolahan menjadi zat organik yang dibutuhkan oleh tumbuhan.2. Tempat terjadinya fotosintesis

Umumnya pada tumbuhan dikotil terjadinya fotosintesis dijaringan parenkim palisade . Sedangkan tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.

3. Tempat terjadinya respirasi

Di dalam daun terdapat stomata yang berguna sebagai organ respirasi.

4. Tempat terjadinya transpirasi

5. Tempat terjadinya Gutasi

6. Alat Perkembangbiakan secara Vegetatif

(Tjitrosoepomo, 2009)

C. Bagian-bagian Daun

Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut :

a. Upih daun atau pelepah daun

Seperti telah disebutkan di atas tidak semua tumbuhan mempunyai daun yang berupih. Daun yang berupih umumnya hanya kita dapati pada tumbuhan yang tergolong tumbuhan berbiji tunggal ( Monocotyledoneae ), suku empon-empon ( Zingiberaceae ), pisang ( Musa paradisiaca L ), golongan palma ( Palmae ).

Fungsi lain dari pelepah daun adalah :

1. sebagai pelindung kuncup yang masih muda

2. memberi kekuatan pada batang tanaman.

b. Tangkai daun

Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian pada posisi yang strategis hingga dapat memperoleh cahaya matahari sebanyak banyaknya.

c. Helaian daun

Tumbuhan satu sama lain memiliki helaian daun yang berbeda baik mengenai bentuk, ukuran, maupun warnanya. Sebatang pohon dapat mempunyai hanya beberapa helai daun saja, misalnya pisang, tetapi dapat pula memiliki helaian yang banyak, misalnya pohon beringin. Helaian daun merupakan bagian yang terpenting dan lekas menarik perhatian,maka suatu sifatsesungguhnya hanya berlaku untuk helainnya disebut pula sebagai sifat daunnya. Sifat-sifat daun yang perlu mendapat perhatian kita ialah :

1. Bangun daun (sesungguhnya bangun helaiannya (circumscriptio))

Bagian yang terlebar ditengah helaian daun dan terbagi dalam :

a. Bangun bulat (orbikularis)

b. Bangun perisai (peltatus)

c. Bangun jorong (ovalus)

d. Memanjang (oblongus)

e. Bangun Lanset (loncealatus)

Daun-daun yang bagian terlebar dibawah tengah daun ada dua golongan yaitu;

1. Pangkal daun tidak bertoreh seperti, Bangun bulat telur, bangun segi tiga, bangun delta dan belah ketupat.

2. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk seperti;

Bangun jantung,(cordatus)pangkal daun memperlihatkan satu lekukan

Bangun ginjal (reniformis)

Bangun anak panah(sagitatus)

Bangun tombak (hastatus)

Bertelinga (auriculatus)

Bagian terlebar diatas tengah helai daun Bangun bulat telur sungsang (obovatus)

Bangun jantung sungsang (obcordatus)

Bangun segitiga terbalik (coneatus)

Bangun sudip (spathulatus)

Bagian daun yang sama lebarBangun garis (linearis), Bangun pita (ligulatus), Bangun pedang (ensiformis), angun paku (subulatus) dan bangun jarum (acerosus)

2. Ujung daun (Apex Folli) Runcing (Acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (90).

Contoh : ujung daun Sawo Kecik (Manilkara kauli)

Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tak bersudut sama sekali, hingga ujung daun membentuk semacam suatu busur.

Contoh : ujung daun Kaki Kuda (Centella asiatica)

Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis yang rata, misalnya ujung anak daun semanggi (Marsika crenata Presl.)

Terbelah (Retusus), ujung daun justru seperti terbelah dua, memperlihatkan lekukan, kadang-kadang terlihat.Contoh : ujung daun Nenas Sebrang (Agave sp.)

3. Pangkalnya (basis)

Runcing (acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat, dll.

Meruncing (acuminatus), biasanya pada daun abngun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip.

Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur, jorong.

Membulat (rotundatus), pada daun-daun bangun bulat, jorong, bulat telur.

Rompang atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segtiga, delta, tombak.

Berlekuk (emarginatus), Pada daun-daun bagian jantung, ginjal, anak panah.

4. Susunan tulang-tulangnya (nervatio atau venatio)

Tulang - tulang daun adalah bagian daun yang berguna untuk :

1. Memberi kekuatan pada daun, seperti pula halnya dengan tulang-tulang hewan dan manusia, oleh sebab itu seluruh tulang- tulang pada daun dinamakan pula rangka daun (sceleton)

2. Merupakanberkas-berkas pembuluh yang berfungsi sebagai jalan untuk pengangkutan zat-zat, yaitu :

a. Jalan pengangkutan zat-zat yang diambil tumbuhan dari tanah, ialah air beserta garam garam yang terlarut di dalamnya

b. Jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari tempat pembuatannya,yaitu dari daun ke bagian - bagian lain yang memerlukan zat-zat itu.

Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya dibedakan dalam 3 macam,yaitu:

a. Ibu tulang (costa), ialah tulang yang biasanya terbesar, merupakan terusan tangkai daun, dan terdapat di tengah-tengah membujur dan membelah daun. Oleh tulang ini helaian daun umumnya dibagi menjadi dua bagian yang setangkup atau simetris. Ada kalanya daun tumbuhan tidakmempunyai ibu tulang tadi tepat di tengah helaian, sehingga kedua bagian daun di kanan kiri ibu tulang tadi menjadi tidak setangkup atau asimetris, misalnya daun begonia. Ada pula daun yang memperlihatkan beberapa tulang yang besar yang semuanya berpangkalan pada ujung tangkai daun, misalnya pada daun yang mempunyai bangun perisai atau daun-daun yang bulat: daun terataibesar, jarak, ubi kayu, dll.

b. Tulang-tulang cabang (nervus lateralis), yakni tulang-tulang yang lebih kecil daripada ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang tadi atau cabang-cabang tulang-tulang ini. Tulang cabang yang langsung berasal dari ibu tulang dinamakan tulang cabang tingkat 1, cabang tulang cabang tingkat satu dinamakan tulang cabang tingkat 2, demikian seterusnya.

c. Urat-urat daun (vena), sesungguhnya adalah tulang-tulang cabang pula, tetapi yang kecil atau lembut dan satu sama lain beserta tulang-tulang yang lebih besar membentuk susunan seperti jala, kisi, atau lainnya. Dalam daun, tulang-tulang cabang tingkat 1 yang tumbuh ke samping, jadi ke arah tepi daun, dapat memperlihatkan sifat-sifat berikut:

Tulang cabang tadi dapat mencapai tepi daun.

Tulang cabang tadi berhenti sebelum mencapai tepi daun,

Tulang-tulang cabang tadi dekat tepi daun lalu membengkok ke atas, danbertemu dengan tulang cabang yang ada di atasnya, demikian berturut-turut, sehingga sepanjang tepi daun terdapat tulang yang letaknya kuranglebih sejajar dengan tepi daun atau kadang-kadang tampak berombak,yang dinamakan tulang pinggir. Dengan adanya tulang ini tepi daunmenjadi lebih kuat dan tidak mudah koyak-koyak, seperti dapat kita lihat pada daun kedondong ( Spondias dulcisForst.), pisang (Musa paradisiacaL.), dll. Melihat arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun, kitamembedakan beberapa macam susunan tulang, dan berdasarkan susunan tulangnya kita membedakan daun menjadi 4 golongan, yaitu:

1. Daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis). Daun ini mempunyaisatu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakanterusan tangkai daun. Dari ibu tulang ini ke samping keluar tulang-tulangcabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip-sirip pada ikan, oleh sebab itu dinamakan bertulang menyirip. Daun dengan susunan yang demikian ini umum kita dapati pada tumbuhan bijibelah (Dicotyledoneae), misalnya daun mangga (Mangifera indica L.)

2. Daun-daun yang bertulang menjari (palminervis), yaitu kalau dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. Jumlah tulang ini lazimnya gasal,yang di tengah yang paling besar dan paling panjang, sedang ke samping semakin pendek. Daun dengan susunan tulang demikian pun umumnya hanya terdapat pada tumbuhan berbiji belah (Dicolyledoneae), misalnyapada: papaya (Carica papaya L.), jarak (Ricinus communis L.), kapas (Gossypium sp.), dll.3. Daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis). Daun ini pun mempunyai beberapa tulang yang besar, satu di tengah, yaitu yang palingbesar, sedang lainnya mengikuti jalannya tepi daun. jadi semula memencarkemudian kembali menuju ke satu arah yaitu ke ujung daun, hingga selain tulang yang di tengah semua tulang-tulangnya kelihatan melengkung. Daun dengan susunan tulang yang demikian ini biasanya hanya terdapatpada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledoneae), misalnya genjer (Limnocharis flava Buch.), gadung(Dioscorea hispida Dennst.), dll.4. Daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis),biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau bangun pita, yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur daun, sedang tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan nampaknya semua mempunyaiarah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi, oleh sebab itu disebut pulabertulang sejajar. Sesungguhnya tulang-tulang yang kecil-kecil tadi sepertipada daun yang bertulang melengkung semuanya berasal dari pangkal ibu tulang dan kemudian bertemu pula kembali pada ujung daun. Karena daun sempit dan panjang, tulang-tulang tadi tidak kelihatan melengkung, tetapi lurus dan sejajar satu sama lain. Tak mengherankan pula kalau daun dengan susunan tulang yang demikian lazimnya pun terdapat pada tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae), misalnya semua jenis rumput (Gramineae), teki-tekian (Cyperaceae), dll. Susunan tulang daun dapat dipakai sebagai petunjuk untuk mengenal tumbuhan, yaitu bahwa:

- Tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) mempunyai daun bertulang menyirip atau menjari.

- Tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) mempunyai daun-daunbertulang melengkung atau sejajar. Perkecualian selalu ada, artinya dari golongan tumbuhan biji belah adapula yang mempunyai daun yang bertulang melengkung, a.l. sirih (Piper betle L.), senggani (Melastoma polyanthum Bl.), dll. Sebaliknya dari golongan tumbuhanbiji tunggal ada pula yang mempunyai daun yang bertulang menyirip, misalnyapisang (Musa paradisiaca L.), tasbih (Cannahybrida Hort), dan ada pula yang mempunyai daun yang bertulang menjari, misalnya siwalan (Borassus flabelliferL.)

5. Tepinya (margo)

Bergerigi (serratus), yaitu jika sinus dan angulus sama lancipnya : daun lantana (Lantana camara L.)

Bergerigi ganda (biserratus), yaitu tepi daun seperti di atas, tetapi angulusnya cukup besar dan tepinya bergirigi lagi.

Bergigi (dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip.

Contoh : daun beluntas (Pluchea indica Less)

Beringgit (crenatus), kebalikannya bergigi, jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang tumpul.

Contoh : daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.)

6. Daging daunnya (intervenium)

Tipis seperti selaput (membranaceus), misalnya daun paku selaput (Hymenophyllum austral willd)

Seperti Kertas (Papyraceus atau chartaceus), tipis tetapi cukup tegar, misalnya daun pisang (Musa paradisiacal L.)

Tipis lunak (herbaceous), misalnya daun selada air (Nasturtium officinale R. Br.)

Seperti perkamen (perkamenteus), tipis tetapi cukup kaku, misalnya daun kelapa (Cocos nucifera L.)

Seperti Kulit/Belulang (coriaceus), yaitu jika helaian daun tebal dan kaku, misalnya daun nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)

Berdaging (carnosus), yaitu jika tebal dan berair, misalnya daun lidah buaya (Aloe sp.)

(Tjitrosoepomo, 2009)

Dan sifat-sifat lain lagi misalnya: keadaan permukaan atas maupun bawahnya (gundul, berambut, atau lainnya), warna, dll.Suatu tanaman yang memperlihatkan bentuk daun yang berbeda dalam satu pohon, dikatakan memperlihatkan sifat heterofili, jika masing masing terdapat pada cabang yang berlainan. Jika pada satu cabang terdapat kedua macam bentuk daun tadi, sifatnya disebut anisofiliDaun lengkap dapat dijumpai pada beberapa macam tumbuhan pohon pisang (Musa Paradisiaca L), pohonpinang (Areca catechu), bambu (Bambusa sp.), dll.Daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan:

a. Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja seperti nangka (Artocarpusintegra Merr)b. Daun terdiri atas upih dan helaian seperti padi (Oryza sativa L.)c. Daun yang terdiri atas helaian seperti pada tempuyung (Sonchus oleraceus L.)d. Daun yang terdiri atas tangkai saja yang terdapat pada jenis pohon AcaciaAlat-alat tambahan atau pelengkap antara lain berupa:

a. Daun penumpu (stipula), biasanya berupa dua helai lembaran serupa daun yang kecil yangh terdapat dekat dengan pangkal tangkai daun dan umumnya berguna untuk melindungi kuncup yang masih muda. Menurut letaknya daun penumpu dibedakan dalam :

1. Daun penumpu bebas yang terdapat di kanan kiri pangkal tangkai daun pada kacang tanah (Archis hypogaea L.)

2. Daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipula oxilaris) pada mawar (Rosa sp.)3. Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat di dalam ketiak daun (stipula axillaris atau stipula intrapetiolaris )

4. Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang (stipula petiolo opposita atau stipula antidroma)5. Daun penumpu yang berlekatan yang mengambil tempat di antara dua tangkai daun seperti seringkali terjadi pada tumbuhan yang pada satu buku-buku batang mempunyai dua daun yang duduk berhadapan, misalnya pada pohon mengkudu (Morinda citrifolia L.)

b. Selaput bumbung,berupa selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas batang.

c. Lidah-lidah, suatu selaput kecil yang biasanya terdapat antara upih dan helaian daunpada rumput. D. Bentuk Daun

Bentuk daun pada dasarnya dinyatakan berdasarkan bentuk dari helaiannya tanpa dipengaruhi oleh ada tidaknya torehan pada tepi daun. Istilah untuk menyatakan bentuk daun tersebut biasanya digunakan kata kata yang umum untuk menyatakan bentuk suatu benda. Pada umumnya, istilah untuk menyatakan bentuk suatu benda selalu dihubungkan dengan bentuk dua dimensi dari benda tersebut dan sebagian besar didasarkan pada rasio panjang terhadap lebar ( indeks ). Selain itu, dalam menyatakan suatu benda, letak bagian yang terlebar perlu diperhatikan apakah bagian terlebar tersebut berada di bawah bagian tengah, di bagian tengah atau di atas bagain tengah helaian. Dalam menyatakan bentuk suatu daun, selain memperhatikan indeks dan letak bagian yang terlebar, dapat pula digunakan bentuk persamaan dengan benda benda lainnya, seperti bentuk tombak, panah, dsb.

E. Apeks dan Pangkal daun

Selain bentuk helaian daun, apex dan pangkal daun juga memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Bentuk apex daun yang sering dijumpai antara lain runcing ( acutus ), meruncing (acuminatus ), tumpul ( obtusus ), membulat ( rotundus ), rompang ( truncarus ), terbelah ( retusus ), dan berduri ( mucronatus ). Istilah istilah yang digunakan untuk menyatkan bentuk apex daun pada umumnya dapat digunakan untuk menyatakan bentuk pangkal daun. Namun, pada beberapa tumbuhan, bentuk pangkal daun berkaitan erat dengan pelekatan daun tersebut terhadap batangnya. Contoh istilah bentuk apexs dan pangkal daun diantaranya acuminate, acute, apiculate, aristate, caudate, cirrhose dll.F. Pertulangan Daun

Pertulangan daun merupakan suatu karakteristik bagi daun tumbuhan. Dari segi anatomi, pertulangan daun sebenarnya merupakan suatu ikatan pembuluh yang berada pada helaian daun. Susunan pertulangan daun dari daun tumbuhan biasanya terdiri dari :

1. Tulang daun primer ( Midrib, Costa )

2. Tulang daun sekunder ( tulang daun lateral / nervus lateralis )

3. Tulang daun tersier ( Veins )

4. Tulang daun kuarter ( Veinslet )

Pada dasarnya terdapat dua pola pertulangan daun yang umum ditemukan, yaitu pertulangan daun menjala ( rericulate ) yang merupakan karakteristik bagi tumbuhan dikotil dan pertulangan daun sejajar ( linier / striate ) yang merupakan karakteristik bagi tumbuhan monokotil. Pola pertulangan daun menjala terbentuk bila tulang daun mengalami percabangan yang banyak dan satu sama lain saling beranastomosa serta ujung ujungnya bebas, sedangkan pola pertulangan daun daun sejajar terbentuk bila suatu daun mempunyai tiga atau lebih tulang daun primer yang letaknya kurang lebih sejajar satu sama lain mulai dari dasar helaian daun hingga bertemu dibagian apeks daun.

G. Tepi Daun

Pada daun tunggal helaian daun dapat bertepi rata ( integer / entire ) atau bertoreh. Helaian daun dengan tepi bertoreh dangkal tidak akan merubah bentuk secara keseluruhan, tetapi jika helaian daun bertoreh besar dan dalam dapat mempengaruhi bentuk daun tersebut. Karena terbentuknya torehan ( sinus ) selalu mengikuti pola pertulangan daun, maka istilah yang digunakan untuk menamakan tepi daun yang bertoreh merupakan kombinasi antara sifat torehan dengan pertulangan daun. Contohnya pinnatifissud