kajian pustaka 3

19
 MANAJEMEN RISIKO Kajian Pustaka Oleh : Fia Rahma (105020301111 006) Vidia Alif Agrimahera (10502030111 1022) Manajemen Keuangan CD FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Upload: fia-rahma

Post on 13-Jul-2015

119 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 1/19

 

MANAJEMEN RISIKO

Kajian Pustaka

Oleh :

• Fia Rahma (105020301111006)

• Vidia Alif Agrimahera (105020301111022)

Manajemen Keuangan

CD

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 2/19

 

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011

PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO

Istilah (risk) risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan

kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi. Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:

•  Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).

Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap

kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk 

menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian

 penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko

dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian

adalah pasti sehingga risiko tidak ada.

•  Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian).

Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara

nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara

kuantitatif.

•  Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian).

Uncertainty dapat bersifat  subjective dan objective. Subjective  uncertainty

merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada

 pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty

akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.

•  Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan

 penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan).

Ahli statistik mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu

nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 3/19

 

•   Risk is the probability of any outcome different from the one expected 

(Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang

diharapkan). Menurut definisi di atas, risiko bukan probabilita dari suatu

kejadian tunggal, tetapi probabilita dari beberapa outcome yang berbeda dari

yang diharapkan.

Sedangkan definisi risiko menurut Robert Charette meliputi:

1. Risiko berhubungan dengan kejadian di masa yg akan datang.

2. Risiko melibatkan perubahan (spt. perubahan pikiran, pendapat, aksi, atau

tempat)

3. Risiko melibatkan pilihan & ketidakpastian bahwa pilihan itu akan dilakukan.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa risiko merupakan peluang terjadinya hasil yang

tidak diinginkan sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang memungkinkan

munculnya hasil negatif serta berkaitan dengan kemampuan memperkirakan

terjadinya hal negatif tadi.

Jenis RisikoRisiko spekulatif 

Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat

memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Risiko spekulatif 

kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis(business risk ). Seseorang

yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya

merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risikospekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan

dan juga dapat menimbulkan kerugian.

Risiko murni

Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yng hanya dapat berakibat merugikan atau

tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah

kebakaran, apabila perusahaan menderiat kebakaran,maka perusahaan tersebut akan

menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 4/19

 

demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan,

kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko

murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-

apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni

adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu

sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan

( insurable risk ).

Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan

untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung

sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.

Risiko Dapat diklasifikasikan ke dalam :

• Risiko proyek 

Risiko proyek mengancam rencana proyek. Bila risiko proyek menjadi kenyataan

maka ada kemungkinan jadwal proyek akan mengalami slip & biaya menjadi

 bertambah.

Risiko proyek mengidenifikasi :

- biaya - sumber daya

- jadwal - pelanggan- personil (staffing & organisasi) - masalah persyaratan

• Risiko teknis

Risiko teknis mengancam kualitas & ketepatan waktu PL yg akan dihasilkan. Bila

risiko teknis menjadi kenyataan maka implementasinya menjadi sangat sulit atau

tidak mungkin.

Risiko teknis mengidentifikasi :

- desain potensial - ambiguitas- implementasi - spesifikasi

- interfacing - ketidakpastian teknik 

- verivikasi - keusangan teknik 

- masalah pemeliharaan - teknologi yg leading edge

• Risiko bisnis

Risiko bisnis mengancam viabilitas PL yg akan dibangun. Risiko bisnis

membahayakan proyek atau produk.

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 5/19

 

• Risiko operasional

Adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal yang berlaku,

kesalahan manusia, atau kegagalan sistem. Sumber terjadinya risiko operasional

 paling luas dibanding risiko lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di atas

  juga bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi

informasi, sistem informasi manajemen atau sistem pengelolaan sumber daya

manusia.

• Risiko hazard ( BAHAYA ) factor –faktor yang mempengaruhi akibat akibat

yang ditimbulkan dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan kondisi yang

kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah

  penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping

(tumpang tindih) di antara kategori-kategori ini, namun sumber penyebab

kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan

risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi

cara penanganannya

• Risiko Finansial adalah risiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari

ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran

deviden atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman.• Risiko strategic adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga

yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan

strateginya secara signifikan.

• Risiko yg sudah diketahui

Adalah risiko yg dpt diungkap setelah dilakukan evaluasi secarah hati-hati

terhadap rencana proyek, bisnis, & lingkungan teknik dimana proyek sedang

dikembangkan, dan sumber informasi reliable lainnya, seperti :- tgl penyampaian yg tdk realitas

- kurangnya persyaratan yg terdokumentasi

- kurangnya ruag lingkup PL

- lingkungan pengembangan yg buruk 

• Risiko yg dapat diramalkan

Diekstrapolasi dari pengalaman proyek sebelumnya. Misalnya :

- pergantian staf 

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 6/19

 

- komunikasi yg buruk dgn para pelanggan

- mengurangi usaha staff bila permintaan pemeliharaan sedang berlangsung

• Risiko yg tidak diharapkan

Risiko ini dapat benar-benar terjadi, tetapi sangat sulit untuk diidentifikasi

sebelumnya.

Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko dalah usaha sistematis untuk menentukan ancaman terhadap

rencana proyek. Tujuan identifikasi risiko adalah untuk menghindari risiko bilamana

mungkin, serta menghindarinya setiap saat diperlukan.

Fluktuasi harga meningkatkan ketidakpastian, risiko cenderung meningkat. Faktor 

 pendorong fluktuasi :

  Globalisasi dunia : kejadian di suatu negara mempengaruhi negara lain.

  Liberalisasi dunia : membuka pasar domestik terhadap asing efeknya sama dengan

globalisasi

  Info makin cepat (teknologi) : reaksi pasar makin cepat.

Tipe risiko :

  Risiko murni : kemungkinan rugi ada, kemungkinan untung tidak ada =

kecelakaan, kebakaran, banjir dll. Risiko spekulatif : ada kemungkinan rugi/untung =

usaha bisnis (risiko bisnis).

Po = Di / (bm – g)

Po : harga saham saat ini

Di : deviden th depan

 bm : persen biaya modal sendiri

g : persen pertumbuhan laba setelah deviden

  Risiko statis : ada risiko padahal di posisi stabil/seimbang/tetap.

Contoh = tersambar petir. Risiko dinamis : dari perubahan kondisi = teknologi

 berubah, dll

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 7/19

 

  Risiko objektif  : didasarkan observasi parameter = deviasi standar, IRR. Risiko

subjektif : persepsi kondisi mental/gaya yang menimbulkan risiko =

konservatif/radikal, agresif/pasif dll.

Manajemen risiko bertujuan mengelola risiko sehingga memperoleh hasil yang palingoptimal. Proses manajemen risiko :

• Identifikasi : risiko apa saja yang dihadapi

• Evaluasi/pengukuran : guna memahami karakter risiko. Teknik mengukur dengan :

Probabilitas = membuat prioritasi. Matrik = sumbu datar (probabilitas), sumbu tegak 

( signifikan/ severity).

•  Perubahan/penyimpangan harga :

a)Durasi = pengukuran waktu untuk risiko spekulasi b)VAR = value at risk untuk risiko pasar/saingan

c)COSO = self assestment untuk risiko operasional

Pengelolaan risiko dengan cara :

•  penghindaran = cara termudah/aman tetapi tidak optimal, bisa melenyapkan

kemungkinan mendapat profit

•  retensi/ditahan = memutuskan menanggung risiko sendiri

• diversifikasi = jika rugi di satu asset dikompensasi ke asset lain (don’t put eggs in

one basket)

•   transfer risiko = diasuransikan

•   pengendalian risiko = alarm tanda bahaya

•   pendanaan risiko = membayar/ menanggung kerugian.

Pandangan lama mengganggap ada hubungan positif antara risiko dan tingkat laba. Makin

tinggi risiko, laba makin besar. Pandangan baru : hubungan risiko & laba non-linear.

Manajemen Risiko Perusahaan = pengelolaan risiko oleh organisasi secara komprehensif 

untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dua elemen dasar manajemen risiko :a.  Infrastruktur (prasarana lunak = nonfisik & keras = fisik)

 b.  Proses manajemen risiko.

Manajemen risiko yang baik menjamin good corporate governance, disclosure, dan

transparansi.

Risiko murni = sesuatu risiko yang kita tidak mengharapkan keuntungan dari hal tsb, contoh

: risiko kematian, gugatan hukum, kerusakan aset, kecelakaan, kebakaran dll.

Teknik mengukur risiko :

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 8/19

 

• frekuensi = keseringan terjadi. Prosesnya :

1)menetapkan standar risiko

2)menerapkan standar hasil.• severity/signifikan = tingkat besar kerugian (mutu risiko).

• gabungan = matriks frekuensi (X) dan signifikan (Y) digambar sumbu x/y. Jika

risiko ada di kolom frekuensi tinggi dan sig-nifikan tinggi = risiko serius = harus

diatasi segera dst.

• eksposur kematian = yang ditanggung dari kematian :

1. tabel kematian = probabiliti kematian kelompok umur. Risiko kematian pria lebih

tinggi daripada wanita dalam kelompok umur. PK = prob kematian. PH = prob

hidup.

2. oleh keluarga, misalnya anak masih kecil, penghasilan keluarga hilang dll. NKH =

 Nilai Kebutuhan Hidup, misalnya : gaji 5 juta per bulan = 60 juta setahun. Mati usia

40 th. Usia harapan = 70 th. Tingkat bunga 15%.

3. oleh kantor / perusahaan = risiko sama seperti terhadap keluarga.

• harga properti riil = tanah, gedung. Properti personal = mobil, baju, uang. Diukur 

dengan harga pasar.

Kerugian yang dialami Harta :a) kerugian langsung : kebakaran, banjir 

 b) kerugian tidak langsung : proses waktu, semakin lama waktu perbaikan semakin

 besar biaya (waktu terbuang).

Metode penilaian kerugian aset fisik :

1.   Harga pasar , dengan harga pasar penilaian property riil lebih sulit dibanding

 personal sebab pasarannya jarang.

2.   Replacement cost , teknik mengganti barang yang rusak dengan barang baru yang

sama. Tentu barang baru lebih mahal, tetapi kerugian sesungguhnya lebih besar.

3.  Replacement cost dikurangi susut,  disebut Aktual Cash Value (ACV) : biasa dipakai

sebagai patokan untuk nilai pertanggungan, dengan catatan depresiasinya subyektif.

Risiko Gugatan Hukum = tuntutan hukum kriminal/pidana dilakukan jaksa, atau hukum

 perdata. Bila bersalah, akan dipenjara atau didenda. Orang bisa dituntut kriminal atau perdata

sekaligus, contoh : jika membunuh. Civil Law : didasarkan pada sistem hukum yang

dikodefikasi, komprehensif, dipakai dan diinterpretasi hakim. Berasal dari hukum kekaisaran

Roma. Dasar : perundangan sebagai sumber utama hukum. Fokus : stabilitas sosial. Civil 

 Law Modern : dari kaisar Napoleon Perancis abad-19, seseorang melakukan kesalahan jika

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 9/19

 

melanggar aturan yang ada. Common Law : didasari kebiasaan/adat sebelum hukum dibuat,

dipertahankan setelah ada hukum. Contoh : jurisprudensi (kumpulan putusan hakim),

argumen dari yang menuduh ( plaintiff ) dan tertuduh (defendan). Dasar : kasus-kasus lebih

utama daripada perundangan. Fokus : hak individu. Negara common law lebih baik/cocok  bagi investor daripada civil law. Pelanggaran hukum = legal wrong (torts) :

a. pelanggaran yang disengaja

 b. timbul kewajiban absolute : ada potensi kerugian bagi individu atau masyarakat,

misalnya memelihara binatang buas, produksi radio-aktif, suara ledakan

c. negligence/ceroboh, misalnya : perilaku lalai merawat kendaraan sehingga terjadi

kecelakaan.

Jenis ganti rugi :

  ganti rugi khusus : bisa diukur misalnya : biaya pengobatan

  ganti rugi umum : tidak bisa diukur misalnya : rasa sakit

  ganti rugi hukuman/punitif : untuk menghukum orang sehingga jera.

Argumen pertahanan legal terhadap tuntutan kelalaian (negligence) :

  contributory negligence, seorang yang berkontribusi atas kecelakaannya sendiri

tidak dapat menuntut pihak lain. Contoh : pejalan kaki dilanggar pengendara mobil

di lampu merah (saat hijau), tidak bisa menuntut supir 

  comparatif negligence, boleh menuntut meski contributori, misalnya : kecelakaan berakibat rugi Rp10jt. Si penggugat ikut kontribusi 10% maka dapat menggugat Rp9

 jt saja

  last clear change rule : ternyata si sopir sedang mabuk maka bisa digugat, dll

  assumption of risk  : jika orang sudah tahu bahaya/risiko tindakannya maka tidak 

 bisa menuntut

  imputed negligence : kelalaian bisa dialihkan ke pihak lain

  res ipsa loquitur : thing speak for itself. Misalnya : supir biasa ugal-ugalan, dokter 

mengoperasi pasien yang salah, opini akuntan tidak benar membuat bisnis bangkrut,

dll. Syaratnya :

1. kejadian lalai

2. tergugat tahu betul penyebab kejadian

3. tergugat punya kendali khusus terhadap instrument risiko

4. pihak korban tidak berkontribusi.

Risiko Spekulasi ada 2 :

1) Risiko pasar, dihadapi saat jual-beli aset likuid,

2) Risiko kredit, dihadapi saat member kredit, misalnya : Bank.

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 10/19

 

Mengukur distribusi normal (data harian sederhana) hanya perlu 2 parameter, yaitu : rata-rata

dan deviasi standar. Deviasi standar dipakai untuk menghitung penyimpangan dari nilai rata-

rata. Semakin besar nilai deviasi standar, semakin besar penyimpangan, semakin besar 

risiko.

Varian A = ∑ (A – Ā)² / (n – 1)

Deviasi Standar A = √ (varian A)

n = jumlah distribusi

A = distribusi A

Ā = rata-rata A

METODE VAR (Value At Risk).

Misalnya kita ingin melihat VAR95% harian = kita akan melihat 5% return terendah.

Caranya = 5% x n. Bila n = 20 distribusi, maka didapat 1 hari yang terendah dari distribusi

itu (5%*20). Return terendah 1 hari adalah = -8,38% (tabel). Bila portofolio = Rp1 miliar,

VAR 95% = 1 M dikali (8,38%) = rugi (Rp83,8 juta). Artinya : ada kemungkinan besok rugi

maksimum Rp83,8 juta. Metode VAR historis kelebihannya : (1)tidak mengasumsikan data,

(2)sederhana, (3)objektif. Kelemahannya : (1)asumsi hanya untuk memprediksi masa datang

 bukan masa sekarang, (2)jumlah distribusi harus besar.

METODE VAR modeling analitik.

Untuk diversifikasi portofolio. 5% dibagi dua, kiri dan kanan. Sehingga 5% = (+/-) 1,65.

Return Portofolio(RP) :

RP = N/TN x E

  N = Nilai investasi

TN = total investasi

E = return yang diharapkan (harian)

METODE VAR Monte Carlo.

Memerlukan komputer yang lebih besar. Var95% hariannya = 0,904 – 1,65 (0,927) = -0,627

%. VAR = 0,627 %x 1 M = Rp6,27 jt Bila n = 20 distribusi (1 hari). VAR untuk periode

yang panjangnya 5 hari : VAR95% = 6,27 jt x √5 = Rp14,05 jt.

STRESS TESTING

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 11/19

 

Menghitung VAR untuk kemungkinan rugi, tapi tidak untuk peristiwa-peristiwa yang

ekstrim. Contoh : tsunami dapat menggunakan stress tes, tetapi pertimbangannya subjektif.

Tesnya tidak menggunakan probability.

BACKTESTING.

Pengecekan model yang digunakan apakah sudah sesuai dengan realitas. Misal VAR95%

nya = 500 juta. Bila kurang dari 1% pernah terjadi di atas 500 juta. Maka model cukup

realistis.

Penilaian Kualitatif Risiko Kredit.

Analisa kredit 3R dan 5C :

  return, apa return kredit cukup untuk pembayaran utang dan bunga

  repayment , masa waktu

  risk bearing , bila gagal ada jaminan

  character , sifat dan watak kemauan peminjam

  capacity, masa lalu, prestasi, track rekod

  capital , analisa rasio modal, laporan keuangan dll

  collateral , aset jaminan yang bisa dijual/liquid  conditions, kondisi ekonomi.

Penilaian kuantitatif  rating usaha : oleh badan perating, misalnya PT Pefindo, Moodys,

Standard n' Poor. Rating biasa dilakukan untuk perusahaan yang akan menjual obligasi/surat

utang. Untuk pe-rusahaan yang  go-publik tidak dilaku-kan rating karena asumsinya pembeli

saham akan melakukan analisa sendiri.

Tingkatan rating :

AAA = instrumen utang dengan risiko sangat rendah, tingkat pengembalian sangat baik,

 bisnis dan ekonomi tidak berpengaruh terhadap investasi. AA = di level kedua, risiko amat

rendah. A = level tiga, risiko rendah. BBB = keempat, risiko lebih tinggi. BB = kelima,

rawan kondisi ekonomi. B = keenam, risiko investasi tinggi. C = ketujuh terlalu spekulatif.

D= defaul/gagal.

PROBABILITAS Model skoring.

Model diskriminan Altman 1968:

Z = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 12/19

 

X1 = rasio modal kerja/total aset

X2 = rasio laba ditahan/total aset

X3 = rasio laba sebelum bunga dan pajak/total asetX4 = rasio nilai pasar saham/nilai buku saham

X5 = rasio penjualan/total asset.

Untuk perusahaan non-publik :

Z = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,42 X4 + 0,998 X5X4 = rasio nilai buku saham/nilai buku total utang

Batas Nilai Z : Pasar BukuBatas tidak bangkrut 2,99 2,90

Batas Bangkrut 1,81 1,20

Model linear = metode garis lurus. Kelemahannya : perhitungan probabiliti (0 s.d. 1)

 bangkrut bisa di atas 1 atau nilai negative sehingga meragukan.

Model logit = bukan garis lurus.

RAROC (risk adjusmen return on capital)  : membandingkan tingkat keuntungan dengan

modal yang berisiko debitur mengalami gagal bayar. Kerugian yang tidak diharapkan akan

dibebankan pada modal, sehingga lembaga keuangan atau kreditur akan menghapus sebagian

modalnya akibat kerugian. RAROC = pendapatan dari pinjaman per tahun dibagi modal

 berisiko (capital at risk ) = P/C. Contoh : Kredit Rp1 M, bunga = 9%. Perolehan bunga = 1 M

x 9% = 90 juta. Misalkan dana Rp1 M tersebut diperoleh dari menerbitkan deposito dengan

 bunga 6% = 1 M x 6% = 60 juta. Modal ekonomi (CAR) = 7,5% x 1 M = 75 juta. Investasi

saham = 6,5% x 75 jt = 4,9 juta. Biaya operasional = 15 juta. Kerugian yang diharapkan =

1% x 1 M = 10 juta. Maka, RAROC = (90 + 4,9 -60 – 15 – 10) / 75 = 13,2%.

Mortality : menghitung persentase kebangkrutan yang terjadi untuk kelas risiko tertentu.

MMR = marginal mortality rate untuk tahun ke-1 dan ke-2 sbb : MMR1 = total nilai obligasi

yang default pada tahun 1 dibagi total nilai obligasi yang beredar pada tahun pertama. MMR 

2 = total nilai obligasi yang default pada tahun 2 dibagi total nilai obligasi yang beredar pada

tahun ke-2 setelah penerbitan disesuaikan dengan default, pelunasan, jatuh tempo, dan

 pelunasan dari sinking fund tahun pertama.

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 13/19

 

Term Struktur : kurva yang menunjukkan hubungan antara waktu (sb X) de-ngan jumlah

surat berharga/obligasi (sb Y). Risiko default obligasi perusahaan lebih tinggi dibandingkan

obligasi pemerintah.

(1 + Rf) = pi (1 + Ri)Rf = risiko obligasi pemerintah

Ri = risiko obligasi perusahaan

 pi = probabiliti defaul obligasi perusahaan ditahan

Probability default tahun 1 = 1 – pi

Probability defaul tahun 2 = th 2 + th 1

Teori opsi : Opsi call adalah hak untuk membeli aset dengan harga tertentu pada periode

tertentu. Opsi put adalah hak untuk menjual aset dengan harga tertentu pada periode tertentu.

Penjual opsi menerima harga premium atau harga opsi. Pemberi utang (kreditor, pemegang

saham dll) = pihak yang membeli/menjual opsi. Misalnya : kreditor memberi pinjaman

kepada perusahaan A Rp100 juta. Jika nilai perusa-haan A di atas Rp100 juta (misal Rp250

 juta), maka kreditor lain berhak atas nilai opsi call = 250 - 100 = Rp150 juta.

Risiko tingkat bunga. Reinvesmen risk = jika tingkat bunga turun, bisa terjadi rugi spread .

Jika tingkat bunga naik, harga/nilai sekuritas turun. (Serba-Salah).

Metode penilaian kembali : ingin melihat pengaruh tingkat bunga terhadap pendapatan yang

diperoleh. Langkah-langkahnya :

• Identifikasi/kelompokan aset & kewajiban yang sensitif terhadap tingkat bunga.

Pendapatan bunga dinilai kembali jika bunga harian berkurang = biaya bunga

• Menghitung gap antara aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan tingkat

 bunga dan menghitung perubahan pendapatan.

GAP = pendapatan bunga dikurangi biaya bunga.

Perubahan pendapatan = GAP dikali perubahan bunga.GAP rasio = GAP dibagi total aset.

Metode jangka waktu : metode penilaian kembali mempunyai kelemahan, tidak 

memperhatikan efek perubahan nilai pasar dari perubahan tingkat bunga. MA = maturity

aset , jangka waktu aset. ML = maturity liability, jangka waktu utang.

GAP jangka waktu = MA – ML

Semakin besar gap jangka waktu, makin ringan risiko perubahan tingkat bunga.

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 14/19

 

Metode Durasi : memperhitungkan dampak perubahan tingkat bunga terhadap aliran kas,

yaitu : naik/turun obligasi bisa berbeda bila tingkat bunga berubah, memperhitungkan timing

aliran kas.

Jenis obligasi :  obligasi zero dengan jangka waktu 2 tahun mempunyai durasi 2 tahun,

  obligasi consol, tidak ada jatuh tempo, durasinya = Dc = 1 + (1/R) ; R = bunga

obligasi.

Semakin besar durasi, makin besar risiko perubahan tingkat bunga.

PROSES MANAJEMEN RISIKO

Pemahaman risk management memungkinkan manajemen untuk terlibat secara

efektif dalam menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan

dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah. Menurut

COSO, proses manajemen risiko dapat dibagi ke dalam 8 komponen (tahap)

(1) Internal environment (Lingkungan internal)

Komponen ini berkaitan dengan lingkungan dimana instansi Pemerintah

  berada dan beroperasi. Cakupannya adalah risk-management philosophy

(kultur manajemen tentang risiko), integrity (integritas), risk-perspective(perspektif terhadap risiko), risk-appetite (selera atau penerimaan terhadap

risiko), ethical values (nilai moral), struktur organisasi, dan pendelegasian

wewenang.

(2) Objective setting (Penentuan tujuan)

Manajemen harus menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar 

dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko. Objective dapat

diklasifikasikan menjadi strategic objective dan activity objective. Strategicobjective di instansi Pemerintah berhubungan dengan pencapaian dan

  peningkatan kinerja instansi dalam jangka menengah dan panjang, dan

merupakan implementasi dari visi dan misi instansi tersebut. Sementara itu,

activity objective dapat dipilah menjadi 3 kategori, yaitu

• operations objectives

• reporting objectives

• compliance objectives.

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 15/19

 

Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki organisasi yang ada pada seluruh

divisi dan bagian haruslah dilibatkan dan mengerti risiko yang dihadapi.

Penglibatan tersebut terkait dengan pandangan bahwa setiap pejabat/pegawai

adalah pemilik dari risiko. Demikian pula, dalam penentuan tujuan

organisasi, hendaknya menggunakan pendekatan SMART, dan ditentukan

risk appetite and risk tolerance (variasi dari tujuan yang dapat diterima). Risk 

tolerance dapat diartikan sebagai variation dalam pencapaian objective yang

dapat diterima oleh manajemen. Dalam penerapan pelayanan pajak modern

seperti pengiriman SPT WP secara elektronik, diperkirakan 80% Wajib Pajak 

(WP) Besar akan mengimplementasikannya. Bila ditentukan risk tolerance

sebesar 10%, dalam hal 72% WP Besar telah melaksanakannya, berarti tujuan penyediaan fasilitas tersebut telah terpenuhi. Disamping itu, terdapat pula

aktivitas suatu organisasi seperti peluncuran roket berawak dengan risk 

tolerance adalah 0%.

(3) Event identification (Identifikasi risiko)

Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi

di lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi

strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif (opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative

(risks). Terdapat 4 model dalam identifikasi risiko, yaitu

• Exposure analysis

• Environmental analysis

• Threat scenario

• Brainstorming questions.

Salah satu model, yaitu exposure analysis, mencoba mengidentifikasi risiko

dari sumber daya organisasi yang meliputi financial assetsphysical assets

seperti tanah dan bangunan, human assets yang mencakup pengetahuan dan

keahlian, dan intangible assets seperti reputasi dan penguasaan informasi.

Atas setiap sumber daya yang dimiliki organisasi dilakukan penilaian risiko

kehilangan dan risiko penurunan. seperti kas dan simpanan di bank,

(4) Risk assessment (Penilaian risiko)

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 16/19

 

Komponen ini menilai sejauhmana dampak dari events (kejadian atau

keadaan) dapat mengganggu pencapaian dari objectives. Besarnya dampak 

dapat diketahui dari inherent dan residual risk, dan dapat dianalisis dalam dua

  perspektif, yaitu: likelihood (kecenderungan atau peluang) dan

impact/consequence (besaran dari terealisirnya risiko). Dengan demikian,

 besarnya risiko atas setiap kegiatan organisasi merupakan perkalian antara

likelihood dan consequence.Penilaian risiko dapat menggunakan dua teknik,

yaitu:

1. Qualitative techniques menggunakan beberapa tools seperti self-

assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit

reviews.

2. Quantitative techniques data berbentuk angka yang diperoleh dari tools

seperti probability based, non-probabilistic models (optimalkan hanya

asumsi consequence), dan benchmarking. Penilaian risiko atas setiap

aktivitas organisasi akan menghasilkan informasi berupa peta dan angka

risiko.

Yang perlu dicermati adalah events relationships atau hubungan antar 

kejadian/keadaan. Events yang terpisah mungkin memiliki risiko kecil.  Namun, bila digabungkan bisa menjadi signifikan. Demikian pula, risiko

yang mempengaruhi banyak business units perlu dikelompokkan dalam

common event categories, dan dinilai secara aggregate.

(5) Risk response (Sikap atas risiko)

Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response

dari organisasi dapat berupa:

1. Avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yangmenyebabkan risiko

2. Reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi likelihood atau

impact dari risiko

3. Sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau

sebagian dari risiko dengan pihak lain

4. Acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang

kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan.

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 17/19

 

Dalam memilih sikap (response), perlu dipertimbangkan faktor-faktor 

seperti pengaruh tiap response terhadap risk likelihood dan impact,

response yang optimal sehingga bersinergi dengan pemenuhan risk 

appetite and tolerances, analis cost versus benefits, dan kemungkinan

 peluang (opportunities) yang dapat timbul dari setiap risk response.

(6) Control activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian)

Komponen ini berperanan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan (policies)

dan prosedur-prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan

efektif. Aktifitas pengendalianmemerlukan lingkungan pengendalian yang

meliputi:

1. Integritas dan nilai etika

2. Kompetensi

3. Kebijakan dan praktik-praktik SDM

4. Budaya organisasi

5. Filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen

6. Struktur organisasi

7. Wewenang dan tanggung jawab.

Dari pemahaman atas lingkungan pengendalian, dapat ditentukan jenis danaktifitas pengendalian. Terdapat beberapa jenis pengendalian, diantaranya

adalah preventive, detective, corrective, dan directive. Sementara aktifitas

 pengendalian berupa:

1. Pembuatan kebijakan dan prosedur 

2. Pengamanan kekayaan organisasi

3. Delegasi wewenang dan pemisahan fungsi

4. Supervisi atasan.Aktifitas pengendalian hendaknya terintegrasi dengan manajemen risiko

sehingga pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi dapat menjadi

optimal.

(7)Information and communication (Informasi dan komunikasi)

Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan

kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor 

yang perlu diperhatikan dalam penyampaiaan informasi dan komunikasi

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 18/19

 

adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi.

Informasi yang disajikan tergantung dari kualitas informasi yang ingin

disampaikan, dan kualitas informasi dapat dipilah menjadi:

1. Appropriate

2. Timely

3. Current

4. Accurate

5. Accessible.

Arah komunikasi dapat bersifat internal dan eksternal. Sedangkan alat

komunikasi berupa diantaranya manual, memo, buletin, dan pesan-pesan

melalui media elektronis.

(8)Monitoring

Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun

terpisah (separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada

aktivitas supervisi, rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya. Monitoring

terpisah biasanya dilakukan untuk penugasan tertentu (kasuistis). Pada

monitoring ini ditentukan scope tugas, frekuensi, proses evaluasi metodologi,

dokumentasi, dan action plan. Pada proses monitoring, perlu dicermatiadanya kendala seperti reporting deficiencies, yaitu pelaporan yang tidak 

lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan). Kendala ini timbul dari

  berbagai faktor seperti sumber informasi, materi pelaporan, pihak yang

disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan.

5/12/2018 Kajian pustaka 3 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-pustaka-3 19/19

 

DAFTAR PUSTAKA

• www.wikipedia.com

• http://sites.google.com/site/kuliahmanajemenresiko/

• http://ci-muetz.blogspot.com/2010/01/manajemen-resiko.html 

• www.ega.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7510/RPL_6.pdf 

• http://s1manajemen.multiply.com/journal/item/7

• Basyaib,Fahmi; 2007; manajemen risiko; Gramedia Widia Sarana

Indonesia; Jakarta.