kajian historis aplikasi otomasi perpustakaan cds/isis … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007...

158
KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS OLEH INSTITUT PERTANIAN BOGOR (IPB) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: Alif Ahmad Wirapraja NIM: 1113025100080 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2019 M

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN

CDS/ISIS OLEH INSTITUT PERTANIAN BOGOR (IPB)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Alif Ahmad Wirapraja

NIM: 1113025100080

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1440 H / 2019 M

Page 2: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,
Page 3: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,
Page 4: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,
Page 5: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

i

ABSTRAK

Alif Ahmad Wirapraja (NIM: 1113205100080) Kajian Historis Aplikasi Otomasi

Perpustakaan CDS/ISIS oleh Institut Pertanian Bogor. Skripsi di bawah

bimbingan Al Muhdil Karim, M.Hum. Jakarta: Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2019.

Penelitian ini membahas mengenai Kajian Historis Aplikasi Otomasi

Perpustakaan CDS/ISIS oleh Isntitut Pertanian Bogor. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui jejak sejarah awal mula aplikasi otomasi perpustakaan

diperkenalkan dan kajian perkembangan CDS/ISIS oleh Institut Pertanian Bogor.

Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan

histori survey. Sedangkan, teknik pengumpulan data adalah observasi,

wawancara, riset kepustakaan dan dokumentasi. Teknik penguji keabsahan data

menggunakan teknik kredibilitas dengan metode triangulasi yaitu pendekatan

multi metode yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis

data. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Institut Pertanian

Bogor atau disingkat IPB adalah yang pertama kali memperkenalkan dan

menggunakan aplikasi otomasi perpustakaan CDS/ISIS di Indonesia. Institut

Pertanian Bogor juga yang telah mengembangkan CDS/ISIS dari tahun ke tahun

hingga menjadi aplikasi yang dapat dipakai di beberapa perpustakaan. Institut

Pertanian Bogor telah mengkaji beberapa tahap dalam pengembangan CDS/ISIS

sampai sekarang agar dapat memenuhi tuntutan dalam pelayanan perpustakaan.

Kata Kunci: CDS/ISIS, Perpustakaan, Sejarah, Perkembangan

Page 6: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini Solawat beserta salam, semoga terlimpah

curahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga,

sahabat, dan para pengikutnya.

Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan pada program studi Ilmu Perpustakaan, dan juga

sekaligus sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Perpustakaan

di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa, berkat dukungan dan bimbingan dari

berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari

itu, penulis ingin mengucapkan banyak terimakasi kepada:

1. Bapak Drs. Saiful Umam, M.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas Abad dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Siti Maryam, S.Ag., S.S., M.Hum selaku Ketua Jurusan Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 7: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

iii

3. Bapak Amir Fadhilah, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Bapak Pungki Purnomo, MLIS dan Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si

selaku mantan Ketua dan mantan Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah membantu penulis selama aktif kuliah.

5. Bapak Al Muhdil Karim, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan dukungan,

memberikan arahan dan masukkan kepada penulis.

6. Kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen program studi Ilmu Perpustakaan

yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang berharga kepada

penulis.

7. Ir. Abdul Rahman Saleh, MSc., selaku ketua dan perwakilan

perkumpulan pustakawan perpustakaan IPB, yang telah mengizinkan

dan memberikan banyak bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan

penelitian.

8. Kedua Orang tua, ibu dan bapak yang telah mendukung dan mendidik

penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan serta do‟a yang selalu

dipanjatkan untuk penulis.

9. Sahabatku, Ilyas Rikas, Muhison Salafudin, Rifki Sahuri, dan Dhifaha

Rahmawati yang selalu memberikan dukungan bagi penulis.

Page 8: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

iv

10. Teman-teman KKN Dandelion, seluruh teman-teman Jurusan Ilmu

Perpustakaan Angkatan 2013, khusunya kelas C dan Grup JIPERS C

2013. Semoga kita semua terjaga dalam tali silaturahmi.

11. Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,

penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan semangatnya, jasa

dan bantuan rekan-rekan semua dibalah oleh Allah SWT.

Akhir kata penulis hanya dapat mendoakan semoga Allah SWT memberikan

balasan yang setimpal kepada semua pihak atas kebaikan dan bantuannya.

Dan semoga skripsi bermanfaat.

Jakarta, Juli 2019

Alif Ahmad Wirapraja

Page 9: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 7

D. Definisi Istilah ..................................................................................... 8

E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 9

BAB II KERANGKA TEORI ....................................................................... 11

A. Kerangka Teori.................................................................................... 11

1. Heuristik ........................................................................................ 12

2. Verifikasi ....................................................................................... 13

3. Interpretasi ..................................................................................... 14

4. Historiografi .................................................................................. 15

B. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 16

C. Landasan Teori .................................................................................... 19

1. Pengertian Software ...................................................................... 19

2. Pengertian Aplikasi ....................................................................... 24

3. Pengertian Otomasi Perpustakaan ................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35

A. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 35

B. Metode Penelitian................................................................................. 35

C. Kriteria Informan ................................................................................. 36

D. Teknik Pengumpulan dan Sumber Data ............................................... 37

E. Teknik Penyajian Data ......................................................................... 38

Page 10: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

vi

F. Teknik Pengujian Keabsahan Data ...................................................... 39

G. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 43

A. Profil Objek Penelitian ......................................................................... 43

1. Sejarah Institut Pertanian Bogor (IPB) .......................................... 43

2. Visi dan Misi IPB ........................................................................... 47

a. Visi ........................................................................................... 47

b. Misi .......................................................................................... 47

B. Hasil Penelitian ................................................................................... 48

1. Latar Belakang CDS/ISIS .............................................................. 48

2. Kelebihan dan Kelemahan CDS/ISIS ............................................ 55

3. Jejak Sejarah CDS/ISIS di IPB ...................................................... 57

4. Kajian Perkembangan CDS/ISIS oleh IPB .................................... 67

a. Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan (SIMPus)

Berbasis CDS/ISIS Pascal ....................................................... 67

b. SIPISIS Versi 3.0 ..................................................................... 73

c. WINISIS ................................................................................... 78

d. SIPISIS For Windows 1.0 ........................................................ 88

C. Pembahasan .......................................................................................... 94

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 101

A. Kesimpulan .......................................................................................... 101

B. Saran ..................................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 105

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 11: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Logo Institut Pertanian Bogor (IPB) ..................................... 47

Gambar 4.2. Menu Awal SIMPus ................................................................. 69

Gambar 4.3. Setup Peraturan Sirkulasi SIMPus ........................................ 71

Gambar 4.4. Tampilan Layar Hak Cipta SIPISIS Versi 3.00 ................... 74

Gambar 4.5. Tampilan Awal Menu SIPISIS Versi 3.00 ............................. 76

Gambar 4.6. Tampilan Menu Sirkulasi SIPISIS Versi 3.00 ...................... 77

Gambar 4.7. Tampilan Menu Awal WINISIS ............................................. 79

Gambar 4.8. Window Database WINISIS .................................................... 84

Gambar 4.9. Menu Awal SIPISIS for Windows ........................................... 89

Gambar 4.10. Menu Penyimpanan SIPISIS for Windows .......................... 91

Gambar 4.11. Menu Pengembalian SIPISIS for Windows ......................... 92

Page 12: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................... 42

Tabel 4.2 Keterbatasan dan Kapasitas CDS/ISIS dan WINISIS .............. 86

Page 13: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan majunya

teknologi di era sistem informasi saat ini, membuat manusia terus berlomba

meningkatkan kesejahteraan akan berbagai kebutuhan dalam hidupnya

khususnya dalam bidang informasi yang merupakan keterkaitan antara

manusia sebagai makhluk sosial dengan lingkungan sekitarnya. Ada fenomena

baru yang tengah berkembang saat ini, dimana informasi telah menjadi bagian

penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Jika kita bertanya pada Al-

Qur‟an, bagaimana cara kita menghadapi informasi yang begitu luas ini, maka

kita akan temukan firman Allah SWT,

يا أيها الذين آهنىا إن جاءكن فاسق بنبأ فتبينىا أن تصيبىا قىها بجهالة فتصبحىا ع لى ها فعلتن نادهين )٦(

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu

membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak

mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu

menyesali perbuatanmu itu.” (Surat Al-Hujurat: 6)

Kata kunci pada ayat ini adalah kata “Telitilah Kebenarannya!”.

Dengan tegas Al-Qur‟an mengajarkan kepada kita untuk mengecek informasi

yang kita dengar. Apalagi seorang yang membawa informasi itu adalah orang

fasiq. Kita harus lebih berhati-hati ketika mendengar informasi dari mereka.

Page 14: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

2

Ternyata, Allah SWT mengajarkan kepada kita untuk mengecek semua

informasi dari siapapun, bukan dari seorang fasiq saja. Karena kita akan

menyesal jika mudah menerima informasi tanpa menelitinya terlebih dahulu.

Kita akan berbuat ceroboh ketika mengikuti berita yang salah. Banyak yang

akan menjadi korban kecerobohan kita, seperti yang tertera pada akhir ayat

diatas “yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.”1

نسان هن علق )١اقزأ باسن ربك الذي خلق ) ( علن ٤علن بالقلن )( الذي ٣( اقزأ وربك الكزم )٢( خلق ال

نسان ها لن يعلن ) (٥ال

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang

Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (Surat Al-Alaq:1-5)

Surat al-Alaq ayat 1-5 merupakan dalil yang menunjukkan tentang

keutamaan membaca, menulis dan ilmu pengetahuan. Membaca dan menulis

merupakan kunci kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Tanpa

kegiatan membaca dan menulis tidak mungkin ayat-ayat dan ajaran Islam

dapat disiarkan ke seluruh manusia yang tersebar di muka bumi ini. Tanpa

tulis-baca tidak mungkin berbagai informasi, temuan dan pendapat, berbagai

teori dicatat dan disebarluaskan untuk diketahui oleh umat manusia. Dalam

ayat-ayat ini terkandung bukti bahwa Allah yang menciptakan manusia dalam

1 Khazanahalquran.com, Cara Menerima Informasi Menurut Al-Qur’an (Bag 2). Artikel yang

diakses pada 27 Agustus 2019 dari https://khazanahalquran.com/cara-menerima-informasi-menurut-

al-quran-bag-2.html

Page 15: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

3

keadaan hidup dan berbicara dari sesuatu yang tidak ada tanda-tanda

kehidupan padanya, tidak berbicara serta tidak ada rupa dan bentuknya secara

jelas, kemudian Allah mengajari manusia ilmu yang paling utama yaitu

membaca dan menulis dan menganugerahkannya berbagai ilmu.2

Hal ini sesuai dengan peran yang dilakukan oleh perpustakaan yaitu

sebagai lembaga yang mempunyai peran penting untuk mengembangkan

minat baca dan budaya baca masyarakat, sebagai sumber informasi,

pendidikan, penelitian, sebagai media yang menghubungkan antara 2 sumber

informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi

perpustakaan, dan perpustakaan menjadi agen perubahan dan agen

kebudayaan umat manusia.3

Teknologi informasi banyak digunakan untuk pengelolaan suatu

pekerjaan karena daya efektifitas dan efisiensinya yang sudah terbukti mampu

mempercepat kinerja. Kinerja yang cepat dan tepat akan meningkatkan nilai

keuntungan bagi suatu lembaga. Perpustakaan sebagai salah satu lembaga

informasi juga memanfaatkan teknologi informasi dalam upaya mengelola

serta memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat pengguna

perpustakaan. Hal ini sesuai dengan diamanhkan dalam Undang-Undang

nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi

“koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan

2 Talhas, T.H., Tafsir Pase: Kajian Surah Al-Fatihah dan Surah-Surah Dalam Juz’amma

(Jakarta: Bale Kajian Tafsir Al-Qur‟an, 2001), hal. 249-250 3 Sutarno, NS., Manajemen perpustakaan: suatu pendekatan praktik (Jakarta: Sagung

Seto. 2006), hal. 68-69

Page 16: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

4

dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi”.

Penerapan teknologi dan informasi di perpustakaan cukup banyak dan

beragam, seperti yang biasa kita jumpai di beberapa perpustakaan yang sudah

maju. Beberap di antaranya, adalah penerapan sistem otomasi, perpustakaan

digital (digital libraries), penerapan RFID (Radio Frecuency Identifcation),

Online Public Access Catalogue (OPAC), dan sebagainya. Penerapan

teknologi ini selain berperan untuk melakukan pekerjaan secara cepat dan

tepat, juga memudahkan pengguna daam mengakses beragam informasi di

perpustakaan4

Sistem otomasi perpustakaan merupakan salah satu bentuk

implementasi teknologi informasi di perpustakaan. Sistem otomasi

perpustakaan merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi

meliputi software dan hardware dalam upaya melaksanakan berbagai tugas

pelayanan dan pengelolaan perpustakaan.5

Maka dapat dikatakan sistem

otomasi perpustakaan adalah suatu cara atau sistem yang digunakan untuk

membantu pekerjaan-pekerjaan rutinitas perpustakaan yang meliputi

pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, sirkulasi/pelayanan,

laporan keanggotaan dan katalog online (OPAC). Dengan otomasi

perpustakaan ini kegiatan ataupun proses pada perpustakaan dapat terintegrasi,

4 Azwar, M. Penerapan Sistem Otomasi Di Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Alauddin Makassar. Al-Kuttab: Jurnal Perpustakaan dan Informasi 2.1 (2015). hal. 46 5

Azwar, M. Membangun Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Senayan Library

Management System (SLiMS). Khazanah Al-Hikmah: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi dan

Kearsipan. 1.1 (2013). hal. 19

Page 17: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

5

sehingga memudahkan bagi perpustakaan sendiri untuk mengetahui dan

melakukan monitoring terhadap kegiatan yang dilakukan perpustakaan.

Perpustakaan di Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki tanggung

jawab dan tugas memenuhi layanan informasi kepada seluruh masyarakat

kampus. Oleh karena itu keefektifan sistem layanan yang diterapkan

perpustakaan di IPB menjadi faktor yang paling penting dalam mencapai

tujuan dan tugas perpustakaan tersebut. Nama CDS/ISIS sebagai software

untuk pengelolaan sistem otomasi perpustakaan sudah banyak dikenal oleh

kalangan pustakawan di Indonesia sejak pertengahan tahun 90-an. Aplikasi ini

pada mulanya dikembangkan hanya untuk kebutuhan sendiri di IPB. Namun

seiring dengan perjalanan waktu, banyak perpustakaan yang melihat

pemanfaatan dan kinerja program ini dalam pengelolaan sistem otomasi di

Perpustakaan IPB tertarik untuk menggunakannya.6

CDS/ISIS memiliki catatan sejarah yang dikaji dan dtuliskan oleh

beberapa orang yang terlibat langsung dan tidak langsung dengan software

otomasi perpustakaan tersebut. Namun, informasi yang terkait dengan sejarah

dan perkembangan CDS/ISIS sedikit demi sedikit mulai hilang dimakan

waktu sehingga orang-orang mulai melupakannya dan tenggelam di era

globalisasi. Dari sini, peneliti akan meneliti sejarah CDS/ISIS dan

perkembanganya dengan menggunakan sumber data yang tersisa dan

terpercaya.

6 B. Mustafa. Mengenal Lebih Jauh SIPISIS Versi Windows, artikel ini diakses pada 13

Maret 2017 dari http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/32182/mengenal-lebih-

jauh-sipisis-versi-windows-2008-ok.doc

Page 18: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

6

Implikasi dalam penelitian ini adalah implikasi teoritis. Implikasi

teoritis adalah dimana seorang peneliti akan menggunakan kelengkapan data

berupa gambar-gambar maupun foto yang bertujuan untuk menguatkan hasil

temuan dan penelitiannya. Gambar-gambar ini diperlukan peneliti untuk

mendukung dan melengkapi hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

agar dapat dipresentasikan kepada pihak penguji. Gambar-gambar yang

disajikan tersebut juga harus berkaitan dengan implikasi teoritikal berdasarkan

hasil penelitian yang disajikan. Penambahan gambar-gambar ini bertujuan

selain memudahkan peneliti untuk menjelaskan dan menjabarkan hasil

penelitiannya, juga bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk

meyakinkan para penguji. Karena tujuan utama penelitian dilakukan tentunya

adalah memberikan suatu kontribusi bagi ilmu pengetahuan baik itu secara

teori maupun praktek langsung untuk menyempurnakan hasil-hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya.7

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi

lembaga pendidikan untuk media pembelajaran dalam mengelola

perpustakaan. Hasil penelitian ini berkaitan dengan sistem otomasi

perpustakaan yang dibutuhkan pustakawan dalam mengelola perpustakaan.

Penelitian ini akan bermanfaat dalam mempelajari sejarah sistem otomasi

perpustakaan bagi pustakawan dan mahasiswa yang menekuni bidang

perpustakaan. Selain itu dapat juga dijadikan referensi untuk mengkaji

7 Universitas Ciputra Entrepreneurship Online, Arti Kata Implikasi. Artikel yang diakses

pada 27 Agustus 2019 dari http://ciputrauceo.net/blog/2016/1/18/arti-kata-implikasi

Page 19: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

7

perubahan lingkungan perpustakaan agar dapat membawa kemajuan pada

sistem pengelolaan perpustakaan yang selama ini berjalan.

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai sejarah awal hingga perkembangan aplikasi otomasi perpustakaan

CDS/ISIS di Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB). Untuk itu, peneliti

mengkaji penelitian ini dengan judul “Kajian Historis Aplikasi Otomasi

Perpustakaan CDS/ISIS Oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).”

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus maka peneliti membatasi masalah pada

2 hal, yaitu:

1. Sejarah aplikasi otomasi perpustakaan CDS/ISIS di IPB.

2. Perkembangan dan kendala aplikasi otomasi perpustakaan CDS/ISIS oleh

IPB.

Berdasarkan batasan masalah tersebut, adapun perumusan masalah

penelitian ini, adalah:

1. Bagaimana sejarah kemunculan aplikasi otomasi perpustakaan CDS/ISIS?

2. Bagaimana perkembangan dan kendala aplikasi otomasi perpustakaan

CDS/ISIS oleh IPB?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dari perumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengungkapkan sejarah awal aplikasi otomasi perpustakaan

CDS/ISIS di IPB.

Page 20: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

8

2. Untuk mengetahui perkembangan dan kendala aplikasi otomasi

perpustakaan CDS/ISIS oleh IPB sampai sekarang.

Dilihat dari tujuan penelitian ini, maka manfaat penelitian ini dibuat

antara lain adalah:

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman dan

ilmu pengetahuan khususnya dalam mempelajari sejarah aplikasi otomasi

perpustakaan.

2. Bagi lembaga, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

referensi untuk mengkaji lebih mendalam tentang perubahan aplikasi

otomasi di perpustakaan perguruan tinggi.

D. Definisi Istilah

1. Pengertian Software

Software atau perangkat lunak adalah istilah khusus untuk data yang

diformat, dan disimpan secara digital, termasuk program komputer,

dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca, dan ditulis oleh

komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud.

Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer.8

2. Pengertian Otomasi perpustakaan

Sulistyo-Basuki, berpendapat bahwa otomasi perpustakaan adalah

Penerapan teknologi informasi untuk kepentingan perpustakaan mulai dari

pengadaan, hingga ke jasa informasi bagi pembaca.9

8 Wikipedia Bahasa Indonesia, Perangkat Lunak. Artikel yang diakses pada tanggal 4

September 2017 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_lunak 9 Sulistyo-Basuki, Periodesasi Perpustakaan. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995).

Page 21: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

9

3. Pengertian CDS/ISIS

CDS/ISIS merupakan paket program (software) yang diperuntukkan bagi

sistem temu-kembali informasi yang dibangun, dikelola, dan disebarkan

oleh UNESCO. Program aplikasi ini pertama kali diluncurkan pada tahun

1985. Secara khusus, CDS/ISIS sangat cocok untuk aplikasi bibliografis

atau digunakan sebagai basis data katalog perpustakaan berukuran kecil

maupun sedang. CDS/ISIS adalah bentuk singkat dari Computerised

Documentation Service/Integrated Set of Information Systems. Paket

program ini disepakati oleh perpustakaan di negara berkembang sebagai

sebuah program baku/standar untuk pengembangan sistem informasi.10

E. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini, peneliti akan menguraikan secara sistematis

mulai dari Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, definisi istilah dan

sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini memuat tinjauan literatur yang berisi landasan teori dari para ahli

tentang hasil penelitian yang memiliki keterkaitan perpustakaan perguruan

10

Wikipedia Bahasa Indonesia, CDS/ISIS. Diakses pada tanggal 27 April 2017 dari

https://id.wikipedia.org/wiki/CDS/ISIS

Page 22: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

10

tinggi dan Institut Pertanian Bogor (IPB), serta aplikasi otomasi perpustakaan

CDS/ISIS.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisikan tentang pendekatan dan metode penelitian, kriteria

informan, teknik pengumpulan dan sumber data, teknik pengolahan dan

analisis data, dan uraian pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada Institut

Pertanian Bogor (IPB).

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisikan tentang profil Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB),

pembahasan dan hasil penelitian mengenai sejarah awal hingga

perkembangan aplikasi otomasi perpustakaan CDS/ISIS oleh Institut

Pertanian Bogor (IPB).

Bab V Penutup

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari peneliti setelah

melakukan penelitian mengenai sejarah dan perkembangan aplikasi otomasi

perpustakaan CDS/ISIS oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).

Page 23: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

11

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Kerangka Teori

Kerangka teori dilakukan sepanjang penelitian secara berkesinambungan

dari awal sampai penelitian berakhir. Kerangka teori bersifat terbuka dan idukatif

dalam artian bahwa terbuka bagi perubahan yang kontruktif, perbaikan serta

penyempurnaan data berdasarkan data-data baru yang masuk. Pada penelitian ini,

peneliti akan menggunakan penelitian historis sebagai kerangka teori nya.

Penelitian historis adalah penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi

informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Atau dapat

dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi

bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian historis juga

merupakan cara menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang

telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam

mencari, mengevaluasi dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah

baru tersebut.11

Pada metode penelitian historis ini terdapat 4 langkah dalam menganalisis

data diantaranya:

11

Perpus.com, Pengertian Penelitian Historis, Ciri-ciri, Sumber Data, & Contohnya.

Artikel yang diakses pada 1 September 2019 dari https://www.perpusku.com/2016/06/pengertian-

penelitian-historis-ciri-contoh.html

Page 24: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

12

1. Heuristik

Heuristik berasal dari kata Yunani, heuriskein, maknanya

menemukan. Heuristik, maksudnya adalah tahap untuk mencari,

menemukan, dan mengumpulkan sumber-sumber berbagai data agar dapat

mengetahui segala bentuk peristiwa atau kejadian sejarah masa lampau

yang relevan dengan topik atau judul penelitian.

Untuk melacak sumber itu, penulis wajib dapat mencari bermacam-

macam dokumen baik melalui metode kepustakaan atau arsip nasional.

Penulis dapat juga mengunjungi situs sejarah atau melaksanakan

wawancara untuk melengkapi data sehingga diperoleh data yang baik dan

lengkap, serta dapat menunjang terwujudnya sejarah yang mendekati

kebenaran. Masa lampau yang begitu banyak periode dan banyak bagian-

bagiannya (seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya) mempunyai

sumber data yang juga beraneka ragam sehingga perlu adanya klasifikasi

data dari banyaknya sumber itu.

Dokumen-dokumen yang berhasil dihimpun adalah data yang

sangat berharga. Dokumen dapat menjadi dasar untuk menelusuri

peristiwa-peristiwa sejarah yang sudah terjadi pada masa lampau. Menurut

sifatnya ada dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber

primer adalah sumber yang dibuat pada saat peristiwa terjadi, seperti

dokumen laporan kolonial. Sumber primer dibuat oleh tangan pertama,

sementara sumber sekunder adalah sumber yang menggunakan sumber

Page 25: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

13

primer sebagai sumber utamanya. Jadi, dibuat oleh tangan atau pihak

kedua.12

2. Verifikasi

Verifikasi adalah penilaian pada sumber-sumber sejarah. Verifikasi

dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan pada kebenaran laporan

mengenai suatu peristiwa sejarah. Penilaian pada sumber-sumber sejarah

menyangkut aspek ekstern dan intern. Aspek ekstern mempersoalkan

apakah sumber itu asli atau palsu sehingga penulis harus mampu menguji

mengenai keakuratan dokumen sejarah itu, misalnya, waktu pembuatan

dokumen, bahan, atau materi dokumen. Aspek intern mempersoalkan

apakah isi yang terdapat dalam sumber itu dapat memberikan informasi

yang diperlukan. Dalam hal ini, aspek intern berupa proses analisis pada

suatu dokumen.

Aspek ekstern wajib dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

a. Apakah sumber itu adalah sumber yang dikehendaki (autentitas)?

b. Apakah sumber itu asli atau turunan (orisinalitas)?

c. Apakah sumber itu masih utuh atau sudah diubah (soal integritas)?

Setelah ada kepastian bahwa sumber itu merupakan sumber yang

benar diperlukan dalam bentuk asli dan masih utuh, maka dilakukan kritik

intern. Kritik intern dilakukan untuk membuktikan bahwa informasi yang

12

AyokSinau.Com, Langkah-Langkah dalam Penelitian Sejarah (Heuristik, Verifikasi,

Interpretasi, dan Historiografi). Artikel yang diakses pada 10 Agustus 2018 dari

https://www.ayoksinau.com/langkah-langkah-dalam-penelitian-sejarah-heuristik-

verifikasiinterpretasi-dan-historiografi/

Page 26: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

14

terkandung di dalam sumber itu dapat dipercaya, dengan penilaian

intrinsik terhadap sumber dan dengan membandingkan kesaksian-

kesaksian bermacam-macam sumber.13

Sumber-sumber yang diakui kebenarannya lewat verifikasi atau

kritik, baik intern atau ekstern, menjadi fakta. Fakta adalah keterangan

mengenai sumber yang dianggap benar oleh penulis. Fakta bisa saja

diartikan sebagai sumber-sumber yang terpilih.

3. Interpretasi

Interpretasi adalah menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta

itu menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Interpretasi

dalam sejarah dapat juga diartikan sebagai penafsiran suatu peristiwa atau

memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa. Sejarah sebagai

suatu peristiwa dapat diungkap kembali oleh penulis melalui bermacam-

macam sumber, baik berbentuk data, dokumen perpustakaan, buku,

berkunjung ke situs-situs sejarah atau wawancara, sehingga dapat

terkumpul dan mendukung dalam proses interpretasi.

Dengan demikian, setelah kritik selesai maka langkah selanjutnya

adalah melaksanakan interpretasi atau penafsiran dan analisis terhadap

data yang diperoleh dari bermacam-macam sumber.

13

AyokSinau.Com, Langkah-Langkah dalam Penelitian Sejarah (Heuristik, Verifikasi,

Interpretasi, dan Historiografi). Artikel yang diakses pada 10 Agustus 2018 dari

https://www.ayoksinau.com/langkah-langkah-dalam-penelitian-sejarah-heuristik-

verifikasiinterpretasi-dan-historiografi/

Page 27: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

15

Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Sejarah Interpretasi dalam sejarah

adalah penafsiran pada suatu peristiwa, fakta sejarah, dan merangkai suatu

fakta dalam kesatuan yang masuk akal. Penafsiran fakta harus bersifat

logis pada keseluruhan konteks peristiwa sehingga bermacam-macam

fakta yang lepas satu sama lainnya dapat disusun dan dihu-bungkan

menjadi satu kesatuan yang masuk akal.

Bagi kalangan akademis, agar dapat menginterpretasi fakta dengan

kejelasan yang objektif, wajib dihindari penafsiran yang semena-mena

sebab biasanya cenderung bersifat subjektif. Selain itu, interpretasi wajib

bersifat deskriptif sehingga para akademisi juga dituntut untuk mencari

landasan interpretasi yang mereka gunakan. Proses interpretasi juga wajib

bersifat selektif sebab tidak mungkin semua fakta dimasukkan ke dalam

cerita sejarah, sehingga wajib dipilih yang relevan dengan topik yang ada

dan mendukung kebenaran sejarah.14

4. Historiografi

Historiografi adalah penulisan sejarah. Historiografi adalah tahap

terakhir dari kegiatan penelitian untuk penulisan sejarah. Menulis kisah

sejarah bukanlah sekadar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil

penelitian, melainkan juga menyampaikan suatu pikiran melalui

interpretasi sejarah berdasar fakta hasil penelitian. Untuk itu, menulis

sejarah memerlukan kecakapan dan kemahiran. Historiografi adalah

14

Guru Sejarah: Motivator Pendidikan Online, Langkah-Langkah dalam Penelitian

Sejarah (Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi). Artikel yang diakses pada 10

Agustus 2018 dari https://www.gurusejarah.com/

Page 28: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

16

rekaman tentang segala sesuatu yang dicatat sebagai bahan pelajaran

mengenai perilaku baik. Sesudah menentukan judul, mengumpulkan

bahan-bahan atau sumber serta melakukan kritik dan seleksi, maka

mulailah menuliskan kisah sejarah.

Data atau sumber-sumber yang telah dikumpulkan, maka langkah

selanjutnya yang diambil oleh penulis adalah menggolong-golongkan data

yang ada, kemudian dihubung-hubungkan untuk selanjutnya dianalisis

secara kualitatif yaitu dengan menggunakan cara berfikir kritis, edukatif,

dan dedukatif. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data

adalah sebagai berikut:

a. Mengorganisasikan serta melakukan pengumpulan data dengan cara

membuat satuan-satuan data yang diperoleh dari referensi-referensi.

b. Selanjutnya dilakukan analisis domain terhadap data-data yang

dikumpulkan referensi-referensi akademik dengan cara mencari

kesamaan dasar hubungan semantik dengan referensi lain. Kemudian

memilih istilah acuan dan istilah bagian yang sesuai dengan hubungan

semantik tersebut.15

B. Penelitian Terdahulu

Tinjauan literatur ini dimaksudkan pada karya ilmiah yang memiliki

tema serupa dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Berikut

skripsi yang memiliki tema yang sama:

15

Guru Sejarah: Motivator Pendidikan Online, Langkah-Langkah dalam Penelitian

Sejarah (Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi). Artikel yang diakses pada 10

Agustus 2018 dari https://www.gurusejarah.com/

Page 29: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

17

1. Pembuatan Database Perpustakaan Berbasis CDS/ISIS. Penelitian ini

dibuat oleh seorang pustakawan bernama Rattahpinnusa Haresariu

Handisa dari Balai Penelitian Kehutanan Kupang (BPKK). Inti dari

penelitian ini adalah bagaimana tahap perancangan dan pembuatan

database berbasis CDS/ISIS. Penelitian ini dibuat melalui survey langsung

dimana sang peneliti ini merancang dan membuat database secara bertahap

di Perpustakaan Cendana, BPKK.16

Perbedaan penelitian ini dengan yang

akan peneliti lakukan adalah peneliti akan mengkaji catatan sejarah yang

dimiliki CDS/ISIS beserta catatan perkembangannya oleh IPB.

2. Penerapan Sistem Otomasi Pada Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan

Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini diajukan oleh Indra

Giantoni Rossi dari Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Inti dari skripsi ini adalah penelitian dilakukan untuk mempelajari

dan menerapkan sistem otomasi perpustakaan dari 2 bagian yaitu untuk

pengelola perpustakaan seperti pengadaan, pengolahan dan sirkulasi, serta

untuk pengguna seperti penelusuran.17

Penerapan sistem otomasi dari awal

sampai akhir hingga manfaat dan kegunaan sistem otomasi perpustakaan

untuk pustakawan dan pemustaka menggunakan angket dan kuesioner

untuk mennyimpulkan hasil dari penelitian. Perbedaan skripsi dengan

16

Handisa, Rattahpinnusa Haresariu. Pembuatan Database Perpustakaan Berbasis

CDS/ISIS. Makalah. Artikel yang diakses pada 27 Agustus 2019 dari

https://www.academia.edu/31826184/PEMBUATAN_DATABASE_PERPUSTAKAAN_BERBA

SIS_CDS_ISIS 17

Indra Giantoni Rossi. Penerapan Sistem Otomasi Pada Perpustakaan Fakultas

Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi (Jakarta: UIN Press. 2008).

Artikel yang diakses pada 13 Maret 2017 dari http://repository.uinjkt.ac.id

Page 30: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

18

yang akan peneliti lakukan adalah peneliti akan mempelajari

perkembangan sistem otomasi perpustakaan CDS/ISIS dari sejarah dan

perkembangannya CDS/ISIS sampai sekarang.

3. Evaluasi Sistem Otomasi Perpustakaan: Studi Komparatif antara Sistem

Otomasi SLiMS dengan Sistem Otomasi IBRA pada Perpustakaan

PPPTMGB “LEMIGAS”. Skripsi ini diajukan oleh Hasbi Fikri dari

Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Inti dari

skripsi ini adalah penelitian dilakukan untuk menilai kualitas yang dimiliki

oleh kedua sistem otomasi perpustakaan yaitu Sistem Otomasi SLiMS

dengan Sistem Otomasi IBRA di Perpustakaan PPPTMGB “LEMIGAS”.

Dengan menggunakan standar penilaian dari teori kualitas perangkat

software yang dikenal 5 model dalam pengukuran kualitas, peneliti skripsi

ini dapat mengevaluasi beberapa kelebihan dan kekurangan sistem otomasi

yang dimiliki SLiMS dan IBRA.18

Perbedaan skripsi ini dengan yang akan

peneliti lakukan adalah peneliti akan menulusuri sejarah awal sistem

otomasi perpustakaan CDS/ISIS hingga perkembangan sistem otomasi ini

oleh Institut Pertanian Bogor.

18

Hasbi Fikri. Evaluasi Sistem Otomasi Perpustakaan: Studi Komparatif antara Sistem

Otomasi SLiMS dengan Sistem Otomasi IBRA pada Perpustakaan PPPTMGB “LEMIGAS”.

Skripsi (Jakarta: UIN Press. 2015). Artikel yang diakses pada 13 Maret 2017dari

http://repository.uinjkt.ac.id

Page 31: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

19

C. Landasan Teori

1. Pengertian Sejarah

Secara umum, sejarah adalah kejadian yang terjadi di masa lampau

yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa.

Atau secara sederhana, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang

mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa

lampau dalam kehidupan umat manusia.

Sejarah dalam bahasa Yunani dari kata historia yang berarti

penyelidikan pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian yang

mendalam. Menurut bahasa Arab, sejarah berasal dari kata šajaratun (

yang berarti pohon kayu yang bercabang-cabang karena sejarah ( شجرة

berkembang antara satu titik kejadian yang bercabang ke titik kejadian lain

yang saling berhubungan. Menurut bahasa Jawa, sejarah berasal dari kata

badad yang berarti riwayat atau dapat berarti memotong tumbuhan dengan

pisau sehingga terang. Di dalam bahasa Inggris, sejarah berasal dari kata

history yang berarti masa lampau, masa lampau umat manusia.19

Adapun pendapat para ahli yang mendefinisikan pengertian

sejarah. Macam-macam pengertian sejarah menurut para ahli adalah

sebagai berikut:

a. Muhammad Yamin

Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang disusun ata hasil penyelidikan

beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.

19

Artikelsiana, Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Sejarah. Artikel yang diakses

pada 1 September 2019 dari https://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-sejarah-para-ahli-

menurut.html

Page 32: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

20

b. Moh. Hatta

Sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian tentang masa lampau.

Sejarah bukan sekedar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu

sebagai masalah. Sejarah tidak sekedar kejadian masa lampau, tetapi

pemahaman masa lampau yang didalamnya mengandung berbagai

dinamika, mungkin berisi problematik pelajaran bagi manusia

berikutnya.

c. Nugroho Notsusanto

Sejarah adalah peristiwa-peristiwa yang menyangkut manusia sebagai

makhluk bermasyarakat yang terjadi di masa lampau.

d. Moh. Ali

Sejarah merupakan keseluruhan perubahan, dan kejadian-kejadian

yang benar-benar telah terjadi. Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki

perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi di masa lampau.

e. Ismaun

Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang kisah mengenai

peristiwa-peristiwa yang benar-benar telah terjadi atau berlangsung

dalam segala aspek di masa lampau. Sejarah merupakan catatan atau

rekaman pilihan yang disusun secara teliti tentang segal aspek

kehidupan umat manusia di masa lampau.20

20

Artikelsiana, Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Sejarah. Artikel yang diakses

pada 1 September 2019 dari https://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-sejarah-para-ahli-

menurut.html

Page 33: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

21

2. Pengertian Software

Software atau perangkat lunak adalah istilah khusus untuk data

yang diformat, dan disimpan secara digital, termasuk program komputer,

dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca, dan ditulis oleh

komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud.

Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer.21

Peran yang penting dalam berjalannya sistem komputer, tentu

memiliki fungsi-fungsi khusus yang dimiliki software. Fungsi-fungsi

software tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Software menyediakan fungsi dasar untuk kebutuhan komputer yang

dapat dibagi menjadi sistem operasi atau sistem pendukung.

b. Software berfungsi dalam mengatur berbagai hardware untuk bekerja

secara bersama-sama.

c. Sebagai penghubung antara software-software yang lain dengan

hardware.

d. Sebagai penerjemah terhadap software-software lain dalam setiap

instruksi-instruksi ke dalam bahasa mesin sehingga dapat diterima oleh

hardware.

e. Mengidentifikasi program.

Software dibedakan dalam beberapa macam bagian yang terdiri

dari setiap jenis-jenis software berdasarkan dari bentuk, dan fungsinya.

Jenis-jenis software antara lain sebagai berikut:

a. Freeware adalah perangkat lunak gratis yang dapat digunakan tanpa

dengan batasan waktu. Freeware umumnya disumbangkan kepada

21

Wikipedia Bahasa Indonesia. Perangkat Lunak. Artikel yang diakses pada tanggal 4

September 2017 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_lunak

Page 34: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

22

komunitas-komunitas, namun memiliki hak sebagai pengembang dan

pengontrol dalam pengembangan aplikasi selanjutnya. Freeware akan

memberikan source code (kode sumbernya) jika pengembang aplikasi

berhenti mengembang produk freeware kepada pengembang lain atau

mengumumkan freeware tersebut bebas untuk dikembangkan secara

bersama-sama.

b. Shareware adalah perangkat lunak uji coba yang diberikan secara

gratis dengan keterbatasan fitur-fitur tertentu seperti

ketersediaan, fungsi, dan kenyaman yang tidak dapat dimanfaatkan

secara maksimal. Shareware merupakan perangkat lunak uji coba yang

bertujuan untuk memperkenalkan perangkat lunak tersebut dan sebagai

strategi marketing pengembangan aplikasi Shareware. Shareware

disebut juga dengan Trialware.

c. Firmware adalah aplikasi perangkat lunak yang tersimpan di ROM

(Read Only Memori). Firmware tidak dapat berubah walau tidak dialiri

oleh listrik dan tidak dapat diubah tempat penyimpanannya di ROM

tetapi dapat dimodifikasi bergantung dari jenis ROM nya seperti

EEPROM atau Flash ROM, masih dapat diubah sesuai dengan

kebutuhan.

d. Commercial Software adalah perangkat lunak untuk tujuan komersil

yang dapat dibeli kepada pendistribusi, pengembang software, atau

kepada rekan pengembang software. Pengguna yang membeli software

tersebut tidak dapat menyebarluaskan atau membagikan ulang

Page 35: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

23

software secara bebas dan tanpa ijin penerbitnya akan diilegalkan.

Contoh software berbayar (commercial software) adalah Corel Draw,

Adobe Photoshop, Microsoft Visual Basic NET. Commercial Software

dilindungi Undang-Undang Hak Cipta.

e. Free Software adalah perangkat lunak yang bebas untuk di utak atik

baik itu bebas digunakan, disalin, dimodifikasi dan diubah dengan

beberapa keharusan yang dapat dinikmati oleh pengguna-pengguna

berikutnya. Dalam konsep kebebasan, setiap orang dalam perangkat

lunak bebas ini, dapat mengkomersialkan dan mengambil keuntungan

dari pendistribusian dan modifikasi kode sumbernya, serta dapat

menyebarkan luas secara gratis. Istilah free software diciptakan oleh

Richard Stallman dan Free Software Foundation (organisasi nirlaba

dan merupakan sponsor utama dari proyek GNU). Sekarang ini,

perangkat lunak bebas tersedia secara gratis dan dibangun atau

dikembangkan oleh suatu komunitas terbuka. Menurut Richard

Stallman mengenai pengertian Free Software adalah perihal

kebebasan, bukan harga. Untuk mengerti konsepnya, Anda harus

memikirkan kata 'bebas' seperti dalam "kebebasan berpendapat", bukan

bebas' dalam arti "bir gratis".

f. Open Source Software adalah perangkat lunak yang kode sumbernya

untuk diubah, dipelajari, ditingkatkan, dan disebarluaskan karena sifat

perangkat lunak sumber terbuka adalah pengembangan oleh suatu

Page 36: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

24

komunitas atau kelompok yang terbuka mengembangkan perangkat

lunak sumber terbuka.

g. Malware adalah perangkat lunak yang diciptakan untuk merusak

sistem komputer, jejaring komputer tanpa izin dari pemiliknya.

Malware disebut sebagai perangkat perusak yang berasal dari kata

Malicious dan Software. Istilah virus komputer digunakan sebagai

sebutan dalam jenis perangkat perusak. Jenis-jenis perangkat perusak

meliputi virus komputer, kuda troya (trojan horse), perangkat iklan

(adware), cacing komputer, rootkit, perangkat jahat (crimeware) dan

perangkat lunak jahat lainnya.22

3. Pengertian Aplikasi

Secara umum, aplikasi adalah suatu program yang berbentuk

perangkat lunak (Software) yang berjalan di suatu sistem tertentu yang

saat sangat berguna dalam membantu berbagai aktivitas yang dilakukan

oleh manusia. Selain pengertian aplikasi yang kami jelaskan di atas,

terdapat banyak sekali pengertian lain dari kata „Aplikasi‟ yang telah

dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian Aplikasi tersebut.23

22

Artikelsiana. Pengertian Software, Fungsi, Jenis-jenis dan Contohnya. Artikel yang

diakses pada tanggal 4 September 2017 dari http://www.artikelsiana.com/2015/04/software-

pengertian-fungsi-jenis-jenis-sofware.html 23

Ilham, Mughnifar. Pengertian Aplikasi Menurut Para Ahli dan Sejarah Aplikasi.

Artikel Yang diakses pada 1 September 2019 dari https://materibelajar.co.id/pengertian-aplikasi-

menurut-para-ahli/

Page 37: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

25

a. Pengertian Aplikasi Menurut Para Ahli

1) Ali Zaki dan Smitdev Community

Menurut Ali Zaki dan Smitdev Community, Aplikasi merupakan

komponen yang bermanfaat sebagai media untuk menjalankan

pengolahan data ataupun berbagai kegiatan lainnya seperti

pembuatan ataupun pengolahan dokumen dan file.

2) Sri Widianti

Menurut Sri Widianti, Aplikasi merupakan sebuah software

(perangkat lunak) yang bertugas sebagai front end pada sebuah

sistem yang dipakai untuk mengelolah berbagai macam data

sehingga menjadi sebuah informasi yang bermanfaat untuk

penggunanya dan juga sistem yang berkaitan.

3) Harip Santoso

Menurut Harip Santoso, Aplikasi merupakan sebuah kelompok file

(class, form, report) yang ditujukan sebagai pengeksekusi aktivitas

tertentu yang saling berkaitan seperti contohnya aplikasi payroll

dan aplikasi fixed asset.

4) Yuhefizar

Menurut Yuhefizar, Aplikasi adalah program yang sengaja dibuat

dan dikembangkan sebagai pemenuh kebutuhan penggunanya

dalam menjalankan suatu pekerjaan tertentu.

Page 38: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

26

5) Hengky W. Pramana

Menurut Hengky W. Pramana, pengertian aplikasi adalah satu unit

perangkat lunak yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan

akan berbagai aktivitas ataupun pekerjaan, seperti aktivitas

perniagaan, periklanan, pelayanan masyarakat, game, dan berbagai

aktivitas lainnya yang dilakukan oleh manusia.

b. Sejarah Perkembangan Aplikasi

Sebelum aplikasi pertama di dunia ditemukan, ada sejarah yang

sangat panjang dalam proses ditemukannya aplikasi. Jauh sebelum

aplikasi yang ada pada komputer dapat berjalan secanggih saat ini,

semua perangkat lunak (software) selalu mengandalkan Aljabar

Boolean. Aljabar ini menggunakan kode binary digit (bit) yang terdiri

dari dua angka yaitu 1 (benar/on) dan 0 (salah/off). Rumitnya (terlalu

panjang) penggunaan kode binary digit ini membuat orang-orang pada

saat itu mulai membuat kelompok-kelompok bit yang terdiri dari nible

(4 bit), byte (8 bit), word (2 bit), dan doubel word (32 bit).

Hadirnya kelompok-kelompok bit ini terbilang cukup

membantu dalam berbagai kegiatan yang dilakukan di perangkat lunak

komputer. Dengan berbagai kelompok bit yang ada pada saat itu,

orang-orang mulai merakit kode-kode tersebut menjadi berbagai

struktur instruksi seperti transfer, operasi logika, dan penyimpanan,

hingga pada akhirnya terbentuklah kode-kode baru yang kita kenal

Page 39: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

27

dengan nama assembler. Kode-kode assembler ini lah yang nantinya

menjadi cikal-bakal dibuatnya berbagai macam aplikasi yang saat ini

dapat mempermudah berbagai kegiatan manusia.24

4. Pengertian Otomasi Perpustakaan

Istilah yang dipakai untuk menyatakan konsep pemanfaatan TI di

perpustakaan adalah otomasi perpustakaan (library automation). Di

Indonesia saat ini, perpustakaan pada umumnya telah memanfaatkan

komputer untuk sistem kerumahtanggaannya.

Beberapa definisi dari Otomasi Perpustakaan diantaranya:

a. Otomasi adalah pengorganisasian mesin untuk mengerjakan tugas-

tugas rutin, sehingga dibutuhkan sedikit campur tangan manusia

(Harrod, 1990:47)

b. Concise Oxford Dictionary (1982:59), bahwa otomasi adalah

penggunaan peralatan yang dioperasikan secara automasi, untuk

menghemat tenaga fisik dan mental manusia

c. Dalam kamus Ilmu Perpustakaan Elsevier (Clason, 1976), otomasi

dinyatakan sebagai proses atau kegiatan yang dihasilkan oleh mesin.

d. Menurut Sulistyo Basuki (1994:96), pengertian otomasi adalah

mencakup konsep proses atau hasil membuat mesin swatindak

dan/atau swakendali dengan menghilangkan campur tangan manusia

dalam proses tersebut.

e. Salim (1991:1067), otomasi perpustakaan adalah suatu sistem atau

metode yang menggunakan peralatan untuk menggantikan tenaga

manusia dalam pekerjaan rutin.

24

Ibrahim, Adzikra. Pengertian Aplikasi dan Sejarah Perkembangan Aplikasi. Artikel

yang diakses pada 1 September 2019 dari https://pengertiandefinisi.com/pengertian-aplikasi-dan-

sejarah-perkembangan-aplikasi/

Page 40: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

28

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan secara

sederhana bahwa otomasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan

perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi (TI).

Pelayanan informasi merupakan bagian terintegrasi dan terpenting

dari suatu sistem otomasi perpustakaan. Pelayanan informasi dapat

dikembangkan dengan menyedikan koleksi berbentuk digital yang

dikemas dalam CD-ROM dan informasinya dapat diakses melalui jaringan

luar seperti LAN,WAN atau Internet.25

Cochrane (1995:31) mengemukakan bahwa tujuan otomasi

perpustakaan adalah:

a. Memudahkan integrasi berbagai kegiatan perpustakaan

b. Memudahkan kerjasama dan pembentukan jaringan perpustakaan

c. Membantu menghindari duplikasi kegiatan di perpustakaan

d. Menghindari pekerjaan yang bersifat mengulang dan membosankan

e. Memperluas jasa perpustakaan

f. Memberi peluang unuk memasarkan jasa perpustakaan

g. Meningkatkan efisiensi

Corbin (1985:-14) membagi metode Otomasi Perpustakaan ata 4

(empat), yaitu:

a. Membeli sistem jadi (turnkey systems)

b. Mengadaptasi sistem dari perpustakaan lain (adapted systems)

c. Mengembangkan atau membangun sistem lokal (locally developed

systems)

d. Memanfaatkan sistem secara bersama (shared systems)

25

Miyarso Dwi Ajie, Sistem Otomasi Perpustakaan: Hand Out – 1. Artikel yang diakses

pada 8 Mei 2017 dari https://id.scribd.com

Page 41: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

29

Keempat metode atau cara tersebut tentunya memiliki kelebihan

dan kekurangan, jadi perpustakaan harus dapat menggunakan hal tersebut

sebagai bahan pertimbangan, untuk memilih dan menentukan metode

mana yang sesuai dengan kondisinya.

Untuk mengelola perpustakaan secara mudah dan cepat dapat

direalisasikan dengan menerapkan otomasi. Menurut Sophia (1998),

penggunaan teknologi komputer di perpustakaan memiliki manfaat yang

sangat besar antara lain:

a. Mempercepat proses temu balik informasi (Information Retrieval)

b. Memperlancar proses pengolahan dan pengadaan bahan pustaka

c. Komunikasi antar perpustakaan

d. Menjamin penglolaan data administrasi perpustakaan

Dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan

manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan

data koleksi menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusuri kembali.

Dengan demikian para pustakawan dapat menggunakan waktu lebihnya

utuk memikirkan pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan

yang bersifat berulang (repetable) sudah diambil ahli oleh komputer.

Sistem otomasi perpustakaan mencakup beberapa komponen atau

syarat yang paling mendukung dan terkait. Komponen-komponen tersebut

meliputi pengguna (users), perangkat lunak (software), penrangkat keras

(hardware), dan data.

Page 42: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

30

a. Pengguna (users)

Pengguna merupakan unsur utama dalam sistem otomasi

perpustakaan. Pengembangan sistem perpustakaan hendaknya selalu

memperhatikan masukan pengguna. Otomasi Perpustakaan bisa

dikatakan optimal apabila memenuhi kebutuhan pemakainya, baik staf

perpustakaan maupun pemustaka oleh karena itu analisa kebuthn

pengguna mutlak dilakukan.

Staf yang bersangkutan harus dilibatkan mulai dari tahap

perencanaan dan pelaksanaan sistem. Masukan dari masing-masing

staf harus dikumpulkan untuk menjamin kerjasama. Tenaga-tenaga inti

yang dilatih untuk menjadi operator, teknisi dan administrator sistem

harus dilatih sesuai bidang yang akan dioperasikan.

b. Perangkat Keras (Hardware)

Komputer adalah sebuah mesin yang dapat menerima dan

mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat. Pendapat lain

mengatakan bahwa komputer hanya sebuah komponen fisik dari

sebuah sistem komputer yang memerlukan program untuk

menjalankannya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

komputer adalah sebuah alat dimana kemampuannya sangat tergantung

pada manusia yang mengoperasikan dan software yang digunakan.

Page 43: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

31

Kecendrungan perkembangan komputer:

1) Ukuran fisik mengecil dengan kemampuan yang lebih besar

2) Harga semakin terjangkau (murah)

3) Kemampuan penyimpanan data berkapasitas tinggi

4) Transfer pengiriman data yang lebih cepat dengan adanya jaringan

Dalam memilih perangkat keras, yang pertama adalah

menentukan staf yang bertanggung jawab ata pemilihan dan evaluasi

hardware sebelum transaksi pembelian. Adanya staf yang bertanggung

jawab adalah utuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak lain dan

menghindari dampak buruk yang mungkin timbul di masa depan. Hal

lain adalah adanya dukungan teknis serta garansi produk dari vendor

penyedia komputer

c. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau prosedur untuk

mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaa pemakai.

Kencendrungan dari perangkat lunak sekarang mampu diaplikasikan

dalam berbagai sistem operasi, mampu menjalankan lebih dari satu

program dalam waktu bersamaan (multi-tasking), kemampuan

mengelola data yang lebih handal, dan dioperasikan secara bersama-

sama (multi-user).

d. Data

Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan

sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas,

fakta, tindakan, benda dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter

Page 44: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

32

dapat berupa alfabet, angka maupun simbol khusus seperti *, $ dan /.

Data disusun mulai dari bits, bytes fields, records, file dan database.

Setiap perpustakaan pasti tidak akan terlepas dari proses

pencatatan koleksi. Tujuan dari proses ini untuk memperoleh data dari

semua koleksi yang dimiliki dan kemudian menorganisirnya dengan

menggunakan kaidah-kaidah ilmu perpustakaan. Pada sistem manual,

proses ini dilakukan dengan menggunakan bantuan media kertas atau

buku. Pencatat pada kertas atau buku merupakan pekerjaan yang

sangat mudah namun juga merupakan suatu proses yang tidak efektif

karena semua data telah dicatat akan sangat susah ditelusuri dengan

cepat jika jumlah sudah berjumlah besar walaupun kita sudah

menerapkan proses peng-indeks-an. Dengan menggunakan bantuan

teknologi informasi, proses ini dapat dipermudah dengan memasukan

data pada perangkat lunak pengolah data.

Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi,

mengolah data tersebut sesuai instruksi dan mengeluarkan hasilnya.

Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah

dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu

ditambahkan sebuah penyimpanan data file (data file storage) ke

dalam model sistem informasi; dengan begitu, kegiatan pengolahan

tersedia baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan

disimpan sebelumnya.

Page 45: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

33

e. Sejarah Otomasi Perpustakaan

Negara pertama yang telah menggunakan komputer di

perpustakaan pertama kali adalah negara Amerika dan Inggris pada

awal tahun 1960-an. Pada tahun 1961, H.P, Luhn dari IBM

mengembangkan beberapa program untuk membuat indeks kata kunci

pada judul-judul artikel yang terdapat pada chemical abstracts, dan

pada saat yang bersamaan sebuah perusahaan yang bernama Douglas

Aircraft Corporation menggunakan kartu perpustakaan akademik juga

dikembangkan dalam sistem berbasis komputer.

Pada pertengahan tahun 1960-an, Library of Congress (LC) di

Amerika dan British Nationala Bibliography (BNB) di Inggris

bekerjasama dalam mengembangkan struktur cantuman Machine

Readable Catalogue (MARC) yang digunakan untuk membuat

bibliografi nasional di seluruh dunia, pada tahun 1970-an juga

dirumuskan ISBD, AACR2, dan ISBN. Di Amerika Utara juga

dikembangkan Ohia College Library Centre yang biasa sekarang

dikenal dengan Onlne Computer Library Centre, yang jasanya telah

digunakan oleh 15.000 perpustakaan di 47 negara.

Pada tahun 1980-an, trend yang muncul adalah penyediaan

packaged hardware dan software atau turn key system seperti

penemuan Online Public Acces Catalogue (OPAC) dan juga

berkembang ketersediaan informasi lewat CD-ROM. Pada tahun 1990

trend tersebut berubah ke arah keramahtamahan pada pemakai user

Page 46: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

34

friendly interface yang digunakan pada sistem terbuka (open system).

Pada tahun 2000-an perkembangan terjadi pada dunia otomasi

perpustakaan, misalnya proyek yang dilakukan oleh OCLC melakukan

network dan berkolaborasi dengan perusahaan VTLS yang terdaftar

dalam 9001 ISO international merupakan leader international dalam

otomasi perpustakaan yang terintegrasi dan jasa image digital. OCLC

telah menyediakan pengatalogan yang berbasis komputer, referensi

resource sharing dan jasa preservasi ke 41.000 perpustakaan di 82

negara.26

26

Maisaroh, Zulfa Nur. Sejarah Otomasi Perpustakaan. Artikel yang diakses pada 1

September 2019 dari https://www.academia.edu/26565388/Sejarah_Otomasi_Perpustakaan

Page 47: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

35

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk

mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.27

Pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dibagi dalam

beberapa bagian meliputi:

A. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian

kualitatif yaitu studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data

langsung dari orang dalam lingkaran alamiahnya. Peneliti menginterpretasikan

fenomena-fenomena bagaimana orang mencari makna. Penelitian kualitatif

interaktif mendeskripsikan konteks dari studi, mengilustrasikan pandangan

yang berbeda dari fenomena, dan secara berkelanjutan merevisi pertanyaan

berdasarkan pengalaman di lapangan.28

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah metode penelitian historis. Penelitian historis bertujuan untuk

merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan

27

Mohammad Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Erlangga, 1999). 28

M. Masyuri dan Zainuddin. Metodologi Penelitian: Pendekatan praktis dan aplikatif.

(Bandung: PT. Refika Aditama. 2008).

Page 48: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

36

mengumpulkan, menilai, memverifikasi dan mensintesiskan bukti untuk

menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan, seringkali

dalam hubungan hipotesis tertentu. Salah satu ciri khas dari penelitian historis

adalah periode waktu: kegiatan, peristiwa, karakteristik, nilai-nilai kemajuan

bahkan kemunduran dilihat dan dikaji dalam konteks waktu.29

C. Kriteria Informan

Subjek pada penelitian ini adalah perpustakaan perguruan tinggi.

Subjek penelitian pada penelitian kualitatif ialah Informan. Informan

merupakan orang yang memberikan informasi tentang situasi dan latar tempat

penelitian dilakukan bahkan informasi tentang objek dari penelitian ini.

Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat dalam

pengembangan aplikasi otomasi perpustakaan CDS/ISIS dari tahun 1991

sampai sekarang seperti pemimpin pengembang, staf-staf, atau orang yang

punya kebijakan terhadap CDS/ISIS. Untuk kriteria informan dalam penelitian

ini yaitu orang-orang yang terlibat dalam pengembangan aplikasi CDS/ISIS

adalah sebagai berikut:

1. Pegawai atau pihak yang terkait dengan pengembangan CDS/ISIS di

perpustakaan IPB

2. Terlibat pengembangan CDS/ISIS

3. Tenaga kerja SDM di Perpustakaan IPB

4. Mengetahui informasi mengenai perkembangan CDS/ISIS

29

M. Iqbal Hasan. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. (Jakarta:

Penerbit Ghalia Indonesia. 2002).

Page 49: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

37

Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah kajian historis

aplikasi otomasi perpustakaan CDS/ISIS yang dimiliki dan dikembangkan

oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).

D. Teknik Pengumpulan dan Sumber Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam proses penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data.30

Teknik pengumpulan data yang diperlukan disini adalah

tinjauan literatur dan prosedur penelitian. Komunikasi tertulis dapat berupa

dokumen resmi, rekaman, surat-surat, dan dokumen-dokumen lain. Jika

memungkinkan pada penelitian ini dapat melibatkan wawancara dengan

orang yang ambil bagian dalam suatu kejadian atau proses yang sedang

diselidiki.

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh.31

Pengetahuan tentang sumber data merupakan hal yang sangat

penting untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih sumber

data yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Penelitian diatas menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

30

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2007) 31

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), hal. 129

Page 50: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

38

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari cerita para

pelaku peristiwa itu sendiri, atau saksi mata yang mengalami peristiwa

tersebut. Sumber tersebut dapat berupa dokumen asli, relief, dan benda-

benda peninggalan masyarakat masa lampau. Diantaranya:

a. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan

berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Peneliti akan

mewawancarai staf perpustakaan yang dapat memberikan informasi

yang dibutuhkan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik mengumpulkan data-data dari buku-buku

pedoman, foto dan gambar sebagai bahan untuk melengkapi data-data

dari penelitian yang dibutuhkan.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data atau informasi diperoleh dari sumber lain yang

mungkin tidak berhubungan langsung dengan peristiwa tersebut, sumber

tersebut dapat berupa buku-buku, catatan yang berkaitan dengan peristiwa

tersebut.

E. Teknik Penyajian Data

Penyajian data merupakan bagian yang amat penting dalam metode

ilmiah, karena dengan penyajian data, data tersebut dapat diberi arti dan

Page 51: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

39

makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian dan memberikan

kesimpulan dari penelitian ini. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik

penyajian data dalam bentuk deskriptif analitis. Menurut Sugiono (2009: 29),

metode deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan

atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dengan kata lain, penelitian

deskriptif analitis mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada

masalah-masalah sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil

penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya.

Dikatakan deskriptif karena bertujuan memperoleh pemaparan yang

objektif mengenai Kajian Historis Aplikasi Otomasi Perpustakaan CDS/ISIS

oleh Institut Pertanian Bogor (IPB).

F. Teknik Pengujian Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain

digunakan untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian

kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang

tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif.32

Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang

dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji

32

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya.

2007), hal. 320

Page 52: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

40

data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi

uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability.33

Teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan terhadap data hasil

penulisan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan meningkatkan

kredibilitas atau validitas internal.

Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil

penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan

tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan. Fungsinya untuk

melaksanakan inkuiri sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat

dicapai dan mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan

dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang

diteliti.

Wiliam Wiersma (1986) mengatakan triangulasi dalam pengujian

kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi

teknik pengumpulan data, dan waktu.

1. Triangulasi Sumber

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi Teknik

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

33

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (Bandung: Elfabeta.

2007), hal. 270

Page 53: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

41

Misalnya untuk mengecek data bisa melalui wawancara, observasi,

dokumentasi.

3. Triangulasi Waktu

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara pada

narasumber akan memberikan data lebih valid sehingga lebih kredibel.

Selanjutnya dapat dilakukan dengan pengecekan dengan wawancara,

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila

hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara

berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.34

G. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang kajian historis aplikasi otomasi perpustakaan

CDS/ISIS ini dilaksanakan di Perpustakaan Utama Institut Pertanian Bogor

yang beralamatkan Kampus Dramaga IPB, Jl. Kamper, Babakan, Kec.

Dramaga, Bogor, Jawa Barat 16680. Kegiatan penelitian ini dimulai sejak

disahkannya proposal penelitian serta surat izin penelitian, yaitu bulan

Februari sampai Maret 2017. Alasan peneliti memilih perpustakaan IPB

sebagai tempat penelitian adalah karena sesuai dengan tema penelitian dan

jaraknya dekat dengan rumah di Bogor. Berikut tabel kegiatan yang dilakukan

oleh peneliti dalam menjalankan penelitiannya:

34

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (Bandung: Elfabeta.

2007), hal. 273-274

Page 54: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

42

No. Kegiatan

Tahun 2017-2019

Februari

– Maret

2017

Mei

2017 –

Mei

2019

April

2017 –

Oktober

2018

Oktober

2018 –

Mei 2019

Agustus

2019

1.

Penyusunan

Proposal

Pengajuan Proposal

Dosen Pembimbing

V

V

V

2. Pelaksanaan

Bimbingan Skripsi

V

3. Penelitian V

4. Analisis Data dan

Pengolahan Data

V

5. Ujian Skripsi V

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Page 55: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

1. Sejarah Institut Pertanian Bogor (IPB)

Cikal bakal IPB dimulai sejak pendidikan tinggi pertanian pertama

kali diselenggarakan di tanah air pada tahun 1940. Pada tahun 1940,

pemerintah Hindia Belanda mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi

Pertanian di Bogor dengan nama Landbouw Hogeschool yang kemudian

pada tanggal 31 Oktober 1941 dinamakan Landbowkundige Faculteit.

Namun ditutup pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), sedangkan

Nederlandsch Indische Veeartsenschool (sekolah kedokteran hewan) tetap

berjalan. Hanya saja namanya diubah menjadi Bogor Zui Gakku (sekolah

dokter hewan bogor). Pada tahun 1947 Lembaga Pendidikan Tinggi

Pertanian, Landbowkundige Faculteit dibuka kembali dengan nama

Facuteit Voor Landbouw-Wetenschappen yang mempunyai jurusan

pertanian dan kehutanan.35

IPB dibentuk secara resmi sejak 1 September 1963 berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 91

Tahun 1963 dan disahkan oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia No.

279 Tahun 1965. Sejarah kelahiran IPB dimulai dari berdirinya Fakultas

35

Setiayawan, Febrika., Tentang IPB: Sejarah Institut Pertanian Bogor. Artikel yang

diakses pada 17 Oktober 2018 dari http://www.febrikasetiyawan.com/2015/02/tentang-ipb-sejarah-

institut-pertanian.html

Page 56: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

44

Ilmu Pengetahuan Pertanian, Universitas Indonesia di Bogor. Pendirian

fakultas tersebut merupakan cikal bakal IPB sekaligus menandai babak

baru pendidikan tinggi pertanian di Indonesia.

Sejarah pendirian pendidikan tinggi pertanian di Indonesia sangat

kental dengan nuansa perjuangan untuk memandirikan bangsa melalui

pembangunan pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan

kesejahteraan bangsa.

Dalam buku Sejarah Kelahiran Institut Pertanian Bogor, tergambar

kegigihan Dr. Abdul Rivai dan kawan-kawannya di Volksraad dalam

memperjuangkan cita-cita agar di Hindia-Belanda didirikan perguruan

tinggi pertanian sesegera mungkin. Prof. Dr. PA Hoesin Djajadiningrat

adalah tokoh yang berperan dalam menginisiasi berdirinya Fakultas Ilmu

Pengetahuan Pertanian.

Sejak 53 tahun lalu, IPB telah tumbuh dan berkembang menjadi

perguruan tinggi yang mempunyai reputasi baik serta berperan penting

dalam pembangunan nasional dan pendidikan tinggi di Indonesia. Proses

tumbuh dan berkembangnya IPB telah melalui tiga penggalan waktu yakni

masa penjajahan, masa perjuangan kemerdekaan, dan masa setelah

proklamasi kemerdekaan. Dari ketiga masa tersebut ada benang merah

yang konsisten yakni nilai-nilai kejuangan, kebangsaan, patriotisme dan

Page 57: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

45

kepemimpinan para pendahulu. Inilah nilai-nilai yang selalu dipegang

teguh dari masa ke masa.36

Tradisi pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian

integral dari tridarma perguruan tinggi juga lahir dari kampus ini. Action

research yang dimulai pada tahun 1963 di Karawang dan melalui

kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dan institusi lainnya, ternyata

menghantarkan bangsa Indonesia dapat meningkatkan produksi beras

secara nyata dan bahkan pernah mencapai swasembada beras.

IPB juga selalu memegang teguh prinsip untuk memberikan akses

yang luas kepada pendidikan yang bermutu tinggi. IPB membentuk sistem

penerimaan mahasiswa baru melalui undangan kepada sekolah menengah

yang berprestasi untuk mengusulkan siswa terbaiknya menjadi mahasiswa

IPB. Seleksi berdasarkan nilai rapor merupakan gagasan IPB yang

dikembangkan sejak tahun 1976 dengan prinsip memberikan akses yang

seluas-luasnya.

Pada tahun 2011, pola seleksi ini kemudian dielevasi atau diadposi

menjadi sistem nasional dalam penerimaan mahasiswa baru Perguruan

Tinggi Negeri (PTN) seluruh Indonesia.

Sementara itu, kekuatan IPB dalam pembentukan kompetensi

umum ternyata telah menghantarkan para mahasiswa menjadi lulusan yang

siap berperan dalam berbagai bidang kehidupan. Nilai-nilai yang dapat

dipetik dari berbagai kegiatan belajar mengajar di IPB adalah keterbiasaan

36

Info Alumni IPB, Sejarah Institut Pertanian Bogor (IPB). Artikel yang diakses pada 17

Oktober 2018 dari http://haipb.ipb.ac.id/almamater/sejarah-institut-pertanian-bogor-ipb

Page 58: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

46

mengelola kompleksitas dan ketidakpastian, keunggulan solusi numerik

dan terukur, selalu berpikir sistem dan peduli lingkungan, selalu berpikir

dan bertindak runut juga taat pada prosedur dan aturan dan selalu peduli

petani dan ringan langkah membantu sesama.

Kini di usianya yang ke 53 tahun, IPB mempunyai sembilan

fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan, Fakultas Kehutanan,

Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Fakultas Ekologi Manusia,

Sekolah Bisnis, Sekolah Pascasarjana dan Sekolah Vokasi.

IPB saat ini memiliki 36 Departemen, 21 Pusat Studi, 159 program

studi sarjana dan pascasarjana dan 18 program keahlian pendidikan

diploma. Dan hingga Januari 2016, IPB telah meluluskan 133.778

mahasiswanya.37

37

Info Alumni IPB, Sejarah Institut Pertanian Bogor (IPB). Artikel yang diakses pada 17

Oktober 2018 dari http://haipb.ipb.ac.id/almamater/sejarah-institut-pertanian-bogor-ipb

Page 59: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

47

Gambar 4.1. Logo Institut Pertanian Bogor (IPB)

2. Visi dan Misi IPB

a. Visi

„„Menjadi Perguruan Tinggi Berbasis Riset, Bertaraf Internasional dan

Penggerak Prima Pengarusutamaan Pertanian”

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang unggul dan pembinaan

kemahasiswaan yang komprehensif untuk menghasilkan lulusan yang

berdaya saing dan berkarakter Indonesia.

2) Melaksanakan riset untuk pengembangan IPTEKS yang bermanfaat

bagi masyarakat yang agraris dan bahari.

3) Melakukan layanan masyarakat yang mengedepankan inovasi

IPTEKS dan berkarakter kewirausahaan dengan tetap

mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa dan kelestarian sumberdaya

alam.

Page 60: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

48

4) Memperkuat sistem manajemen PT yang efektif, efisien, transparan,

dan akuntabel.38

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan dengan proses wawancara dan

observasi terdapat beberapa hal yang akan dibahas dari kajian historis aplikasi

otomasi perpustakaan CDS/ISIS oleh Institut Pertanian Bogor. Selain

melakukan wawancara dan observasi dalam memperoleh data penelitian,

penelitian ini juga melakukan kajian pustaka pada pembahasan penelitian

dengan melakukan analisis sumber-sumber yang terkait dengan kajian historis

aplikasi otomasi perpustakaan CDS/ISIS oleh Institut Pertanian Bogor.

Adapun hasil penelitian yang diperoleh, sebagai berikut:

1. Latar Belakang CDS/ISIS

Perangkat lunak CDS/ISIS dibuat untuk Perpustakaan Pusat ILO di

Jenewa (Geneva) untuk memproses abstrak dokumen. Ini juga disesuaikan

untuk layanan perpustakaan di dalam ILO39

. Pada tahun 1975, ILO

menyarankan agar tidak lagi mendukung ISIS dan kode sumbernya

tersedia bagi organisasi lain. UNESCO dan Pusat Penelitian Pembangunan

Internasional (IDRC) di Kanada mengadopsi ISIS. UNESCO

mengembangkan perangkat lunak ISIS lebih jauh untuk Layanan

38

IPB University Bogor Indonesia, Vision and Mission. Artikel yang diakses pada 17

Oktober 2018 dari https://dev.ipb.ac.id/page/about/vision-mission/ 39

Alan Hopkinson. CDS/ISIS: UNESCO’s information retrieval package for micro-

computers and the VAX minicomputer. Encyclopedia of library and information science. 1996. hlm

73

Page 61: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

49

Dokumentasi Terkomputerisasi (CDS) dengan ISIS untuk memenuhi

kebutuhannya sendiri.40

Produk dari pengembangan ini adalah versi pertama CDS/ISIS

yang dirancang untuk komputer mainframe IBM yang diluncurkan pada

tahun 1975. IDRC melanjutkan pengembangan ISIS ke MINISIS yang

dirancang untuk komputer mini milik Hewlett-Packard dan didistribusikan

secara bebas ke negara-negara berkembang.

Pada tahun 1985, UNESCO merilis versi Micro CDS/ISIS yang

dirancang untuk digunakan di komputer pribadi IBM. UNESCO juga

mendistribusikan perangkat lunak itu secara bebas ke negara-negara

berkembang.41

Hopkinson (1996:76) menyatakan bahwa niat UNESCO

dalam mengembangkan CDS/ISIS adalah untuk menguntungkan negara-

negara berkembang dan dengan demikian mempromosikan pertukaran

informasi antara sektor atau lembaga serupa. Dengan diluncurkannya versi

windows, biasa disebut WINISIS, pada tahun 1998, versi DOS telah

ditangguhkan. Jendela terbaru versi 1.5 muncul di tahun 2003.

Aplikasi perangkat lunak yang terkait dengan CDS/ISIS sangat

bervariasi dan banyak sehingga terkadang disebut sebagai "keluarga

perangkat lunak".42

Para pengembang perangkat lunak terkait CDS/ISIS

menjangkau banyak negara dan bahkan pengguna ahli merasa sulit

40

Rodriguez. CDS/ISIS: a statistical analysis of usage in Latin America and the

Caribbean. International information and library review. 1995. hlm. 227 41

Khalid Mahmood. Use of Micro CDS/ISIS in Pakistan: a survey. Inspel. 1998. 42

Doris Matovelo and Egbert de Smet. CDS/ISIS software for libraries. Information and

Documentation 25. Wageninghen (the Netherlands): Technical Centre for Agricultural and Rural

Cooperation. 2005.

Page 62: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

50

mengetahui semua program terkait. Beberapa aplikasi dan fungsi

utamanya meliputi:

a. CDS/ISIS, sistem mode karakter berbasis menu pada tiga platform

komputer:

1) CDS/ISIS untuk PC (MSDOS)

2) CDS/ISIS untuk UNIX (Intel berbasis UNIX: SCO, Linux, Free

BSD dan sebagainya)

3) CDS/ISIS untuk VAX (tidak dipelihara lagi)

4) CDS/ISIS dilengkapi dengan bahasa pemrograman built-in Pascal.

b. WINISIS, rilis CDS/ISIS berbasis Windows dengan ekstensi

multimedia.

c. CISIS, seperangkat alat baris perintah untuk pemeliharaan basis data,

tersedia untuk sebagian besar lingkungan UNIX dan DOS.

d. WWWISIS, perangkat lunak server yang memungkinkan akses

berbasis WWW ke database ISIS di UNIX, NT (sebagai DLL) dan

DOS/Win95.

e. ISISDLL, sebuah perpustakaan pemrograman untuk mengembangkan

antarmuka dan aplikasi grafis berdasarkan format ISIS untuk

penyimpanan data, pengambilan dan pemformatan.

f. JAVAISIS, JAVAISIS adalah perangkat lunak Client-Server yang

memungkinkan untuk melihat database CDS/ISIS manapun melalui

antarmuka JAVA.

Menurut De Smet (1999) dua anggota keluarga pertama

dikembangkan dan dikelola oleh Program Informasi Umum UNESCO,

Paris; Dan distribusinya gratis melalui distributor nasional terakreditasi.

Tiga kategori perangkat lunak berikut dikembangkan dan dikelola oleh

BIREME, Sao Paulo (Brasil); Distribusi gratis atau dengan biaya moderat

Page 63: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

51

(yang memberi hak dukungan) melalui Internet. Anggota terakhir,

JAVAISIS, dikembangkan oleh Asosiasi Italia untuk Documentalists and

Librarians (DBA). Semua software ISIS sengaja bersifat multi bahasa

(atau lebih tepatnya: bahasa-independen) dan mudah disesuaikan,

memungkinkan beberapa profil dan tipe antarmuka.

Perkembangan program otomasi tersebut belakangan ini seakan-

akan berhenti bahkan di beberapa perpustakaan program otomasi tersebut

seakan-akan menjadi bumerang seiring dengan terjadinya krisis moneter

dan krisis ekonomi pada satu tahun terakhir ini. Beberapa perpustakaan

tidak lagi memiliki dana cukup untuk memelihara perangkat keras dan

perangkat lunak mereka. Anggaran perpustakaan dipotong antara 20

sampai 40 persen. Tanpa dipotongpun sebenarnya anggaran perpustakaan

sudah sangat minim. Keadaan ini dibenarkan oleh pernyataan pemerintah

melalui Mendikbud, Wardiman Djojonegoro (1997), bahwa anggaran

pemerintah untuk pengadaan buku masih sangat terbatas. Pemerintah

sendiri masih dibantu oleh World Bank untuk pengadaan buku. Oleh

karena itu Mendikbud menyarankan agar perpustakaan diupayakan sendiri,

misalnya melalui sumbangan BP3 atau usaha lain tanpa harus menunggu

dari pemerintah. Keadaan ini memaksa beberapa perpustakaan melakukan

realokasi anggarannya antara lain dengan mengurangi pembelian buku,

mengurangi langganan jurnal, mengurangi jam layanan tambahan (lembur),

mengurangi jenis layanan, menunda atau menghentikan program otomasi

Page 64: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

52

perpustakaan, terutama bila program otomasi tersebut sangat tergantung

kepada vendor asing.43

Perpustakaan dengan kondisi anggaran yang tidak terlalu besar

mengarahkan program otomasi perpustakaannya terhadap penggunaan

perangkat lunak gratis namun dapat dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan perpustakaan. Dalam hal ini perpustakaan dapat

mempercayakan kepada perangkat lunak CDS/ISIS keluaran UNESCO.

Program ini selain gratis dan dapat dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan perpustakaan setempat, juga mempunyai keunggulan-

keunggulan komparatif yang cukup tinggi dibandingkan dengan perangkat

lunak sejenis.

Di Indonesia, teknologi informasi baru berkembang satu setengah

dasawarsa terakhir, dan baru terlihat pada tahun 1990-an. Meskipun

demikian, pada tahun 1980-an kenyataan menunjukan bahwa di

perpustakaan akademik dan perpustakaan umum ditemukan komputer

walaupun hanya dimanfaatkan untuk proses mendukung kegiatan

administrasi.

Pada pertengahan tahun 1990-an, jumlah perpustakaan yang

memanfaatkan katalog cetak hanya sedikit, dan pada akhir 1990-an, baik

perpustakaan umum maupun perpustakaan perguruan tinggi (misalnya

perpustakaan UI, UGM, IAIN se-Indonesia) telah memiliki antusiasme

dalam menerapkan automasi meskipun belum teintegrasi secara total

43

Abdul Rahman Saleh. Otomasi Perpustakaan dan Penggunaan CDS/ISIS. Artikel yang

diakses pada 8 Mei 2017 dari http://repository.ipb.ac.id

Page 65: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

53

antara satu bagian dengan bagian lainnya. Misalnya perpustakaan UI baru

memulai uji coba secara otomasi peminjaman secara otomasi, sedangkan

lainnya masih lewat proses manual. Pada saat itu, IPB mengembangkan

perangkat lunak CDS/ISIS dengan berbagai proses modifikasi yang

selanjutnya mengadakan kerjasama pemasangan sistem perangkat lunak

tersebut. Misalnya UI menggunakan versi CDS/ISIS dari IPB yang dikenal

dengan SIPISIS.

Banyak pustakawan dan staf perpustakaan memilih CDS/ISIS

karena tergolong murah dan dapat mengcover sistem yang dikembangkan

di perpustakaan selama ini. Misalnya IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

menggunakan perangkat lunak CDS/ISIS versi DOS yang memiliki

kapabilitas untuk mengintegrasikan antara OPAC, sirkulasi dan

pengolahan, bahkan ia mampu untuk menyelesaikan modifikasi program

CDS/ISIS kedalam bentuk dengan perangkat lunak tersebut dapat

digunakan untuk peminjaman mandiri (self loaning).

Ketika perangkat lunak CDS/ISIS dinyatakan sebagai perangkat

lunak resmi, untuk perguruan tinggi negeri pada tahun 1986 dengan format

resmi berupa Indomarc (Indonesian Machine Readable Catalogue) maka

tiap PTN berusaha menyusun katalog induk dan diwajibkan mengirimkan

data koleksi perpustakaan ke UKKP (Unit Koordinasi Kegiatan

Perpustakaan) yang dibiayai oleh Bank Dunia dan dikelola oleh UI.44

44

Fatmawati Ali Zaid. Sejarah Perkembangan Automasi Perpustakaan di Indonesia.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. 2015. Artikel yang diakses pada 8 Mei 2017 dari http://uin-

suka.academia.edu

Page 66: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

54

CDS/ISIS (Computerized Documentation Services/Integrated Set

of Information System) merupakan perangkat lunak sistem penyimpanan

dan temu kembali informasi (Information Storage and Retrieval System)

yang dirancang untuk komputerisasi pengelolaan database non-numerik

yang terstruktur terutama yang berupa teks. CDS/ISIS ini sangat cocok

digunakan untuk komputerisasi perpustakaan atau lembaga informasi

lainnya yang banyak menggunakan data teks pada database yang

dikelolanya. CDS/ISIS pertama kali dirilis oleh UNESCO pada tahun

1985. Rilis ini secara resmi dinamakan CDS/ISIS Mini-Micro Version,

tetapi biasanya disebut CDS/ISIS atau disingkat ISIS saja.

CDS/ISIS merupakan perangkat lunak yang disebarkan secara

gratis oleh UNESCO, sehingga banyak digunakan oleh berbagai

perpustakaan (umum, perguruan tinggi, sekolah, dsb) di seluruh dunia. Di

samping itu, para pengguna CDS/ISIS dari seluruh dunia juga membuat

berbagai perangkat lunak tambahan atau berbagai tool untuk memudahkan

dan adaptasi dengan lingkungan kerja maupun dengan lingkungan sistem

komputer yang terus berkembang dengan cepat.45

Menurut Subagyo (2007) dalam CDS/ISIS for windows workshop

WINSIS menyatakan bahwa CDS/ISIS (Computerized Documentation

Services/Integrated set of Infromation System) merupakan program

database untuk mengelola infromasi berupa teks yang dikembangkan

UNESCO sejak 1985 di berbagai negara berkembang. Versi awal dari

45

Miswan. CDS/ISIS untuk Mengelola Database Perpustakaan: Sebuah Pengantar.

Artikel yang diakses pada 8 Mei 2017 dari http://eprints.rclis.org/

Page 67: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

55

Program ini berbasis DOS (Disk Operation System). Namun saat ini

dikenal varian seperti: WINIISIS (windows); ISIS-Linux (linux); ISIS-

Unix (Unix) sebagai bentuk pengembangannya. Sedangkan CDS/ISIS

versi 1.5 for windows (build 3) tahun 2003 merupakan versi terbaru.

Karakteristik sistem ini meliputi:

a. Berbasis windows (3, xx, 95,98, 2000, ME, XP).

b. Sederhana dan mudah digunakan.

c. Dapat menampilkan data multi media dan teks lengkap.

d. Banyak dipelajari di pelatihan PERPUSDOKINFO dan Arsip.

e. Program dapat diperoleh secara gratis baik via agen ataupun internet.

2. Kelebihan dan Kelemahan CDS/ISIS

CDS/ISIS (Computerized Documentation Services/Integrated Sets

of Information Systems) dibuat oleh UNESCO sejak tahun 1985, adalah

perangkat lunak sistem penyimpanan dan temu-kembali informasi

(Information Storage and Retrieval System) yang dirancang khusus untuk

komputerisasi pengelolaan database non-numerik terstruktur. CDS/ISIS

sangat cocok digunakan untuk komputerisasi Perpustakaan atau Lembaga

Informasi lainnya yang banyak menggunakan data teks pada database

yang dikelolanya.46

Selama Bapak Yaya Suryanata menggunakan CDS/ISIS, terdapat

beberapa kelebihan dan kekurangan yang dapat dirasakan, yaitu sebagai

berikut:

46

Yaya Suryanata. Panduan CDS/ISIS Windows. 2014. Artikel yang diakses pada 24 Juli

2018 dari Yaya Suryanata sebagai dokumentasi

Page 68: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

56

Kelebihan CDS/ISIS antara lain adalah:

a. Mampu melakukan manipulasi database dalam jumlah data yang tidak

terbatas;

b. Field dapat didefinisikan dengan panjang tidak-tetap, sehingga dapat

mengoptimalkan penyimpanan data dalam memori disk;

c. Program dirancang dengan sistem menu, sehingga memudahkan

pengoperasian;

d. Tersedianya fasilitas untuk mengganti bahasa dialog yang digunakan,

sehingga CDS/ISIS dapat dirancang dalam bahasa Indonesia;

e. Dibandingkan dengan software lain, CDS/ISIS mampu melakukan

proses penelusuran data secara lebih cepat;

f. Tersedianya fasilitas pemrograman Pascal CDS/ISIS yang memberikan

keleluasaan untuk mengembangkan aplikasi lain yang belum terdapat

pada CDS/ISIS standar;

g. Mampu mengakomodasi prosedur teknis perpustakaan, yang pada

umumnya belum mampu diakomodasi oleh software lain;

h. Memberikan fasilitas-fasilitas lain yang memungkinkan untuk

menerapkan CDS/ISIS pada suatu jaringan lokal sampai internet.

Sedangkan kelemahan CDS/ISIS antara lain adalah:

a. Tidak mampu memanipulasi data numerik secara siap pakai;

b. Dibutuhkan pengalaman dan kemampuan yang memadai untuk

memanfaatkan berbagai keistimewaan CDS/ISIS secara optimal,

seperti bahasa pemformatan, bahasa penelusuran dan bahasa

pemrograman Pascal CDS/ISIS, sehingga user yang awam dengan

komputer harus belajar terlebih dahulu untuk dapat mengoptimalkan

keistimewaan yang diberikan CDS/ISIS;

c. Dibutuhkan pengalaman dan kemampuan yang memadai untuk

merancang CDS/ISIS agar mampu dioperasikan pada suatu jaringan

lokal dan/atau internet.

Page 69: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

57

Untuk mengatasi kelemahan CDS/ISIS seperti diuraikan diatas,

beberapa pemrogram lepas atau pemrogram pada suatu lembaga informasi

tertentu di berbagai negara melakukan pengembangan-pengembangan

yang dapat mengoptimalkan kemampuan CDS/ISIS, dan juga sudah

barang tentu oleh UNESCO sendiri. Sehingga dengan adanya fenomena

ini, CDS/ISIS masih tetap handal baik dimasa sekarang.

CDS/ISIS versi Windows ini memasukan semua keistimewaan

versi MS-DOS, kecuali beberapa utility database seperti re-inisialisasi

database. Versi ini dirancang baik untuk pemakai CDS/ISIS MS-DOS

yang berkeinginan beralih kelingkungan Windows, maupun untuk

pemakai baru yang akan membuat database mereka sendiri.

3. Jejak Sejarah CDS/ISIS di IPB

Menurut informan bapak Abdul Rahman Saleh, CDS/ISIS pertama

dibuat tahun 1985 dalam bentuk versi satu oleh Susan Orneger dari

UNESCO. Kemudian diperkenalkan oleh UNESCO pada tahun 1987 yang

bekerja sama dengan PDII LIPI dalam sebuah seminar dan training

(pelatihan) di Indonesia, letak tepatnya di Fasilitas Komputer Batutulis

Biotrop, Bogor. Dari pihak IPB yang ikut serta dalam pelatihan itu adalah

bapak Abdul Rahman Saleh bersama ibu Yanti dalam kurun waktu 2-3

hari.

Page 70: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

58

”CDS/ISIS tahun 86’ itu versi 1, kemudian kita mulai mengenal

ISIS sekitar tahun 87’ karena ada training dari UNESCO di Indonesia

kerja sama dengan PDII LIPI yang kemudian menggandeng Perpustakaan

Nasional yang berlokasi di Bogor. PDII LIPI dan Perpustakaan Nasional

ngadain training ISIS di Bogor berlokasi di Biotrop. Kemudian, karena

Biotrop ga punya fasilitas komputer banyak, dia sewa. Dulu itu ada

batutulis komputer namanya. Itu sebenarnya toko komputer, tetapi dia

juga menyewakan, ya nah disewalah oleh Biotrop. Yang host nya itu, yang

apa istilahnya yang tuan rumahnya itu adalah Biotrop, dilaksanakan

menggunakan fasilitasnya batutulis komputer. Yang ngajarnya adalah

Susan Orneger, orang UNESCO. Pesertanya itu dari LIPI, Perpusnas,

terus orang-orang yang ada disekitar Bogor termasuk IPB. Yang di IPB

itu 2 orang, saya dengan namanya bu Yanti.”47

Tetapi beliau yang semakin tertarik dengan CDS/ISIS, exercise

(mendalami) sendiri dan menguasai pembelajarannya dalam waktu 3

bulan. Pada tahun 1988 dari PDII LIPI, datanglah seorang programmer

UNESCO bernama Gianpaolo Del Begio untuk memberikan training

tentang ISIS dimana pak Abdurrahman juga ikut serta dalam pelatihan itu

bersama dengan Bapak Mustafa Mustari yang saat itu baru mengenal

CDS/ISIS melalui kabar dan pelatihan dari PDII LIPI dalam kurun waktu

1 minggu di gedung PDII LIPI, Jakarta.

“Jadi pelatihan itu cuma 2 hari, 3 hari kalo ga salah. 3 hari, tapi

saya kemudian exercise sendiri 3 bulan. Jadi saya akhirnya menguasai

CDS/ISIS itu. Kemudian di PDII sendiri datang lagi orang yang dari ISIS

47

Wawancara Pribadi dengan Abdul Rahman Saleh

Page 71: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

59

nya, UNESCO juga. Programmer nya datang, si Gianpaolo de Belgio.

Gianpaolo nya itu datang kasih pelatihan seminggu di PDII LIPI, Jakarta.

Kebetulan saya juga ikut bersama pak Mustofa.”48

Pada tahun 1988-1989, bapak Abdul Rahman bersama dengan

bapak Mustofa Mustari, bapak Ir. Suparman, bapak Ir. Subagyo dan

mahasiswa IPB jurusan Statistik Programming bernama Doni membentuk

sebuah tim untuk menggunakan CDS/ISIS di perpustakaan IPB dan

melakukan pengembangan sistem lebih lanjut dengan menggunakan

Pascal (bahasa pemrogaman) dalam bentuk versi DOS (Disk Operating

System). Dalam proses perkembangannya, pak Abdurrahman yang

menguasai pascal ISIS bekerja sama dengan Doni yang menguasai pascal

standar memindahkan beberapa database lain yang ada ke dalam

CDS/ISIS menggunakan pascal dan menambahkan sistem sirkulasi

(pelayanan perpustakaan) yang mana terciptalah SIPISIS (Sistem

Informasi Perpustakaan berbasis ISIS). SIPISIS memiliki sebuah modul

yang berfungsi seperti transaksi peminjaman, penagihan dan denda

sebagai bagian yang diterapkan sistem pascal. Pada proses pengerjaannya,

tim pengembang CDS/ISIS berfokus pada brainstorming (curah pendapat)

dan FGD (Focus Group Discussion) dalam mencari solusi untuk

menangani bug-bug yang mengganggu dan mengembangkan SIPISIS

menggunakan pascal versi DOS agar SIPISIS dapat disempurnakan sesuai

kegunaan pengelolaan perpustakaan. Pada tahun 1990 setelah SIPISIS

48

Wawancara Pribadi dengan Abdul Rahman Saleh

Page 72: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

60

disempurnakan dan diresmikannya aplikasi SIPISIS di perpustakaan IPB,

banyak para pemustaka di perpustakaan IPB mulai menggunakan dan

memanfaatkan SIPISIS sebagai bagian dari pelayanan perpustakaan dan

penggunaan SIPISIS mulai menyebar keluar IPB setelah memahami

kemudahan dalam pemakaian SIPISIS untuk perpustakaan.

“Kemudian kita kembangkan disini. Jadi tahun 87’-89’, saya udah

pake disini. Tetapi, sebenarnya tidak banyak yang tertarik karena

CDS/ISIS itukan masih bisa dikembangkan kemana-mana gitu. Artinya

tidak program jadi itu. Sebetulnya basic nya ada, tetapi kalo misalnya

untuk membuat kontrol peminjaman dan sebagainya sebenarnya belum

ada. Jadi kita mesti bikin sendiri menggunakan pascal. Itu jadilah thesis

saya. Saya kembangkan sistem sirkulasi buat pelayanan. Nah, disitulah

kemudian muncul namanya SIPISIS. SIP nya itu adalah Sistem Informasi

Perpustakaan berbasis ISIS. Nah, itulah kemudian modul transaksi

peminjaman, penagihan, dengan dan sebagainya itu dibuat oleh IPB. Saya

dan teman-teman disini karena saya ga bisa sendiri. Dulu timnya itu kalo

orang perpustakaan tuh ada 4 orang. Saya, pak Mus, pak Parman, sama

pak Subagyo. Nah, itu kemudian kita bekerja sama. Tapi, karena

penguasaan Pascal dari kita terbatas, program yang udah jadi itu masih

banyak bug nya gitu. Kebetulan, kita kenal dengan salah satu mahasiswa.

Mahasiswa jurusan statistik yang ngembil programming namanya Doni.

Dia menguasai Pascal kita ajak memperbaiki program yang udah kita

bikin. Kerjanya secara brainstorming, FGD lah ya, Focus Group

Discussion untuk mengembangkan sistem ini. Jadi sistem yang tadinya

sudah jadi tetapi masih banyak bug, kita sempurnakan. Jadilah itu SIPISIS

yang kemudian banyak yang pake tuh.”49

49

Wawancara Pribadi dengan Abdul Rahman Saleh

Page 73: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

61

Lalu, menurut informan kedua bapak Mustafa Mustari, semua

kemudahan pemakaian SIPISIS sudah sampai ke beberapa perpustakaan di

luar Bogor. Banyak dari perpustakaan di seluruh ibukota provinsi baik itu

perpus umum, perpus sekolah sampai perpus universitas mengundang tim

pengembang CDS/ISIS agar dipasangkan aplikasi tersebut di perpustakaan

mereka. Banyak permintaan yang menumpuk sejak beredar kabar

CDS/ISIS atau yang paling dikenal SIPISIS adalah aplikasi yang berguna

untuk perpustakaan, jadinya tim pengembang meminta pembayaran atas

aplikasi dan seminar pelatihan untuk semua perpustakaan yang

memintanya. Pada awalnya hanya berkisaran Rp 250 ribu dan terus

melonjak 2 kali lipat setiap penjualan yang akhirnya menyentuh angka Rp

5 juta sampai tahun 1997.

“Tahun 95’ – 96’ akhirnya kita pake sendiri disini SIPISIS itu,

mula-mula untuk sirkulasi. Banyak yang berkunjung kesini ke IPB melihat

perpustakaan. Kemudian, melihat aplikasi ini yang kita beli “Ini bagus”

katanya dicoba-coba. Nah, akhirnya ternyata apa yang kita pake disini

sama orang-orang lain mengundang kami datang, setelah dia kesini kita

diundang datang ke tempatnya dan disitu kami diminta untuk

mengajarkan mereka dan kita jadi dibayar gitu. Orang kalo mau pake

bayar. Sebenarnya bukan menjual software itu, tapi keahlian kitanya. Itu

yang pertama beli 250 ribu. Pertama beli, kita dipesan – dibeli kita

pasang disana di perpustakaannya dan alhamdulilah berjalan. Setelah itu,

makin banyak. Nah ini kita jual 500 ribu. Nah, naik gitu, makin banyak

sampai kewalahan tiap bulan atau sebulan 2 kali tuh ada yang minta

datang sampe ratusan. Ratusan ribu. Waktu itu 500 ribu sampai 5 juta

Page 74: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

62

rupiah. Nah, mereka beli. Tapi lama-lama ada juga sih yang mahal gitu.

25, 32, ada sampai 40 juta rupiah, tapi gak pernah lebih dari 50 juta.”50

Namun pada tahun 1997-1998 di saat Windows mulai merabah ke

penjuru Indonesia, tim pengembang CDS/ISIS mau tidak mau harus

berkembang meskipun SIPISIS versi DOS masih terpakai di perpustakaan

IPB dan mulai mengembangkan SIPISIS ke versi Windows yang saat itu

memiliki peralatan terbaru. Untuk dapat memulai perkembangan SIPISIS

ke versi Windows, pak Abdurrahman mengajak kerja sama dengan

seorang mahasiswa bernama Bayu yang sedang melakukan penelitian

tugas akhir di perpustakaan IPB dan mengajaknya ke dalam tim setelah dia

lulus. Setelah mengajak Bayu yang baru lulus dan mengganti peralatan

lama dengan yang baru, tim pengembang CDS/ISIS memulai

pengembangan SIPISIS ke versi Windows dalam kurun waktu cukup

lama. Banyak sekali kendala dalam proses pengembangan dan uji coba

penggunaan pada SIPISIS ke versi Windows seperti kurangnya kualitas

peralatan yang mendukung sampai kurangnya memori untuk mengisi

semua database, yang kemudian mulai mengganti peralatan lama DOS

dengan peralatan baru Windows dan akhirnya tercipta WINISIS (SIPISIS

versi Windows).

50

Wawancara Pribadi dengan Mustafa Mustari

Page 75: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

63

“97’ – 98’ itukan Windows kan mulai merambah tuh. Nah, kita

mau ga mau kita harus berkembang ke Windows. Ada lagi mahasiswa

yang penelitian disini namanya Bayu. Lalu kemudian, kita kerja sama

dengan mahasiswa itu. Begitu dia lulus, kita ajak jadi tim. Jadilah SIPISIS

versi Windows”51

Setelah berhasil mengembangkan WINISIS di Windows dan mulai

digunakan di perpustakaan IPB sampai tahun 2000-an, pak Abdurrahman

dan tim pengembang memulai perkembangannya kembali ke dalam versi

Web (Internet) pada tahun 2005-2006 dengan menggunakan PHP dan

MySQL. Pada proses pengembangan WINISIS ke versi Web, tim

pengembang menggunakan Online Assesment System sebagai bridge

(jembatan) antara Windows dengan versi Web dalam menjalankan

SIPISIS ke Internet dan terus berkembang sampai tahun 2012. Tapi

sayangnya, pak Abdurrahman dan tim pengembang tidak bisa melanjutkan

perkembangan SIPISIS ke versi Web karena kurangnya tenaga engine dan

bit yang dimiliki ISIS untuk peralatan versi Web yang semakin baru

seiring berjalannya waktu. Setelah tim pengembang berdiskusi perihal

bagaimana solusi yang harus dilakukan, mereka pun akhirnya

memberhentikan pengembangan SIPISIS ke versi web dan membuat

SIPISIS yang baru dengan menggunakan basis murni engine PHP dan bit

MySQL terbaru dan terciptalah MySIPISIS. Meskipun MySIPISIS adalah

versi terbaru dari SIPISIS, MySIPISIS sama sekali tidak ada kaitannya

dengan SIPISIS karena engine dan bit nya sudah berbeda dan hanya terikat

51

Wawancara Pribadi dengan Abdul Rahman Saleh

Page 76: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

64

dengan sejarah dan isi datanya saja. Meskipun MySIPISIS bisa terpasang,

kendala dalam pemakaian masih sama seperti sebelumnya. Kemudian, tim

pengembang mengganti bentuk bit nya dengan MySQL yang baru dan

tercipta MySIPISIS Pro.

“Versi Windows kita pake dan kemudian berkembang lagi versi

web, masuk ke internet awal-awal 2005-2006 gitu. Kita mulai ke PHP

MySQL yakan. Kemudian udah jalan pake namanya Assist Online. Jadi

ada breach dari Windows ke Web, versi web itu ada jembatannya tuh,

kemudian berkembang sampe kira-kira tahun 2010-2012. Nah, sesudah itu

kita merasakan nggak bisa diterusin karena WINISIS itu teknologinya ga

mendukung. Jadi engine nya kita ga pake lagi ISIS, lalu kita kembangkan

namanya MySIPISIS. Nah, MySIPISIS itu kita kembangkan murni berbasis

MySQL. Progamming nya kita ganti PHP, database nya menggunakan

MySQL. Jadi ISIS nya udah ga dipake. Nah, MySIPISIS itu karena

ketertarikan aja, ketertarikan sejarah.”52

“Akhirnya kita berpikir kita mengkombinasikan ISIS dengan

MySQL, karena kalo itu warfare itu pake MySQL itu bagus sekali dan

terusnya. Kita kombinasikan, nah muncullah namanya MySIPISIS.

Akhirnya terus berjalan, banyak juga kendala gitu. Akhirnya udahlah kita

tinggalkan CDS/ISIS, kita pake semua pake MySQL. Kita gunakan

MySIPISIS pro. MySIPISIS ini sudah semua MySQL, tapi masih pake

SIPISIS karena sejarah namanya sudah terkenal.”53

52

Wawancara Pribadi dengan Abdul Rahman Saleh 53

Wawancara Pribadi dengan Mustafa Mustari

Page 77: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

65

Setelah penulisan sejarah di atas, interpretasi yang dapat dilakukan

peneliti terhadap isi teks tersebut dengan tema CDS/ISIS di IPB ini adalah

sebagai berikut:

a. Poin penting bagian pertama sejarah CDS/ISIS:

1) CDS/ISIS mulai diperkenalkan di Indonesia untuk pertama kalinya

pada tahun 1987 oleh Susan Orneger dari UNESCO.

2) PDII LIPI mengadakan seminar pelatihan menggunakan CDS/ISIS

di Jakarta pada tahun 1988 dan diikuti oleh pustakawan-

pustakawan negeri termasuk pustakawan IPB.

3) CDS/ISIS memulai penggunaan dan pengembangannya pada tahun

1990 di IPB oleh tim perpustakaan IPB yang terdiri dari 5 orang,

yaitu Ir. Abdul Rahman Saleh, Drs. B. Mustafa, Ir. Subagyo, Ir.

Suparman dan mahasiswa jurusan Statistik Programming bernama

Doni.

4) Pada tahun yang sama, perpustakaan IPB menjadi distributor

pertama otomasi perpustakaan CDS/ISIS di Indonesia.

b. Poin penting bagian kedua sejarah CDS/ISIS:

1) CDS/ISIS berubah nama menjadi Sistem Informasi Perpustakaan

berbasis ISIS atau disingkat SIPISIS pada tahun 1990-an oleh tim

perpustakaan IPB pada masa distribusinya.

2) SIPISIS mulai dikembangkan kembali ke versi Windows oleh tim

perpustakaan IPB pada tahun 1997 tepat setelah Windows memulai

Page 78: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

66

distribusinya di Indonesia dan berganti nama menjadi SIPISIS

berbasis Windows atau disingkat WINISIS.

3) Tim perpustakaan IPB berganti saat mulai mengembangkan

SIPISIS ke versi Windows yang mana salah satu anggota bernama

Doni diganti dengan mahasiswa jurusan yang sama bernama Bayu.

4) WINISIS kembali lagi dikembangkan oleh tim perpustakaan IPB

ke versi internet pada tahun 2005 yang mana anggota bernama

Bayu diganti dengan Yaya Suryanata sebagai staf otomasi

perpustakaan.

5) WINISIS berganti nama lagi pada tahun 2006 dengan nama

SIPISIS berbasis MySQL atau disingkat MySIPISIS karena

menggunakan MySQL, sebuah database general-purpose

transaksional public-domain, untuk memperkuat sistem transaksi

sirkulasi aplikasi informasi ini sebagai engine dasar nya ke dalam

versi Web dan pada tahun 2012 berganti nama lagi menjadi

MySIPISIS Pro karena keseluruhan engine nya sudah mulai

menggunakan MySQL.

6) Pada tahun 2012 tepat pada saat MySIPISIS Pro dibuat, tim

perpustakaan IPB memutuskan untuk mengakhiri pengembangan

CDS/ISIS karena sudah ketinggalan jaman bila dibandingkan

dengan aplikasi otomasi perpustakaan lainnya seperti SLiMS.

Page 79: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

67

4. Kajian Perkembangan CDS/ISIS oleh IPB

CDS/ISIS merupakan paket program basis data, terutama

digunakan untuk mengolah basis data berupa teks. Program ini dirilis

pertama kali oleh UNESCO pada tahun 1985. 10 tahun berikutnya,

CDS/ISIS banyak dipakai di perpustakaan, pusat-pusat dokumentasi dan

informasi, khususnya di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya.

Namun CDS/ISIS yang digunakan saat itu pada umumnya masih versi

standar. Kebutuhan perpustakaan dalam mengelola akuisisi, kontrol

peminjaman, statistik layanan dan sebagainya belum diakomodasi oleh

CDS/ISIS versi standar tersebut.

Oleh karena itu, UPT Perpustakaan IPB melakukan langkah yang

tepat mengembangkan program CDS/ISIS secara professional ke arah

tuntutan tersebut sehingga menghasilkan program-program yang

mendukung kinerja perpustakaan. Setelah mengalami perkembangan dari

tahun ke tahun maka dapat dipastikan CDS/ISIS sudah mencapai batas

akhir perkembangan dalam sistem kinerja perpustakaan. Kajian

perkembangan CDS/ISIS oleh UPT Perpustakaan IPB diantaranya sebagai

berikut:

a. Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan (SIMPus) Berbasis

CDS/ISIS Pascal

Sistem informasi manajemen perpustakaan (SIMPus) adalah

perangkat lunak yang dibuat untuk menangani kegiatan perpustakaan

secara otomasi. Perangkat lunak ini dibuat dengan menggunakan

Page 80: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

68

bahasa pemrograman Pascal CDS/ISIS. Pascal CDS/ISIS merupakan

bagian integral CDS/ISIS yang berisi compiler, interpreter, dan library

(kepustakaan). Compiler menghasilkan kode bayangan (pseudo-code)

yang akan dieksekusi oleh interpreter (penerjemah). Karena kode

eksekusi (executable code) adalah suatu bahasa mesin, program

aplikasi yang ditulis Pascal CDS/ISIS akan sesuai dengan sembarang

komputer yang mendukung CDS/ISIS. Library berisi prosedur-

prosedur dan fungsi-fungsi yang telah terdefinisi, yang selanjutnya

digunakan sebagai sarana untuk memanfaatkan berbagai fasilitas

CDS/ISIS ke dalam bentuk dan cara yang lebih sederhana dan

disenangi. Dengan Pascal CDS/ISIS ini pemakai dapat membuat

program-program lain yang tidak terdapat pada fasilitas standar

CDS/ISIS, seperti proses peminjaman dan pengembalian (sirkulasi),

layout penelusuran yang lebih menarik, dan lain-lain. Program dapat

dirancang secara batch program atau user exits untuk menjalankan

berbagai fungsi CDS/ISIS. User exits memberikan fasilitas yang

memungkinkan untuk memperluas penggunaan CDS/ISIS.54

SIMPus dibuat dengan tujuan untuk memberikan kemudahan

kepada pengelola perpustakaan dalam menangani pengelolaan

database perpustakaan, penelusuran informasi, sirkulasi, dan statistik

54

Suryanata, Yaya. Pengantar Pemrograman Pascal CDS/ISIS. Artikel yang diakses

pada 24 Juli 2018 dari http://elibisis.perpustakaan.ipb.ac.id/cdsisis/pdpascal.htm

Page 81: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

69

perpustakaan. SIMPus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat

dijalankan atau dioperasikan secara interaktif dan komunikatif.55

Gambar 4.2. Menu Awal SIMPus

SIMPus telah dibuat pada bulan Agustus 2001 sampai Mei

2002 oleh bapak Yaya Suryanata sebagai anggota baru tim

pengembang UPT Perpustakaan IPB yang bertujuan untuk

mengoptimalkan kemampuan CDS/ISIS versi MS-DOS pada suatu

jaringan lokal, terutama untuk aplikasi Sirkulasi dan OPAC (online

public access catalogue). SIMPus merupakan program pengembangan

dari program lain yang dibuat, yaitu ISISCIR. ISISCIR pada waktu itu

dirancang agar dapat digunakan secara multiuser, tetapi untuk modul

sirkulasi masih dalam tahap uji coba, sehingga ISISCIR hanya dapat

menjalankan modul sirkulasi pada satu workstation saja, sedangkan

modul penelusuran katalog (OPAC) sudah dapat berjalan pada lebih

55

Suryanata, Yaya. Panduan SIMPus: Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan

Berbasis CDS/ISIS Pascal. 2002. hal 2. Artikel yang diakses pada 24 Juli 2018 dari Yaya

Suryanata sebagai Dokumentasi.

Page 82: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

70

dari satu workstation. Oleh karena itu, salah satu alasan dibuatnya

SIMPus adalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi ISISCIR,

sehingga dengan adanya SIMPus proses sirkulasi dapat dilakukan pada

lebih dari satu workstation dan dapat terkait dengan modul OPAC.

Pascal CDS/ISIS adalah fasilitas pemrograman CDS/ISIS yang

disediakan untuk memberikan jalan bagi pemakai dalam

memanfaatkan CDS/ISIS secara optimal. Dengan fasilitas ini

memungkinkan pemakai CDS/ISIS untuk mengembangkan atau

membuat program aplikasi lain yang tidak disediakan secara siap pakai

pada CDS/ISIS standar.

Spesifikasi hardware SIMPus sesuai dengan spesifikasi

hardware CDS/ISIS, yaitu minimal:

1) 512 RAM (disarankan 640 RAM atau lebih)

2) 1 atau 2 floppy disk drive

3) 1 harddisk

4) monitor monochrome atau berwarna

5) printer (bila ada)

SIMPus dijalankan pada CDS/ISIS dengan software penunjang

teks editor, spreadsheet dan software LAN. Software LAN yang dapat

digunakan adalah Novell NT 3.XX, Windows NT, Windows 95, atau

Windows 2000.56

56

Suryanata, Yaya. Panduan SIMPus: Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan

Berbasis CDS/ISIS Pascal. 2002. hal 14. Artikel yang diakses pada 24 Juli 2018 dari Pak Yaya

Suryanata sebagai Dokumentasi.

Page 83: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

71

SIMPus menyediakan modul program aplikasi pada CDS/ISIS

berupa Setup Peraturan Sirkulasi yang memberikan keleluasaan kepada

perpustakaan untuk merekam peraturan sirkulasi sesuai dengan kondisi

setempat dan dapat diubah sesuai dengan keinginan. Ada juga kategori

peminjam yang dapat dibuat maksimal 20 kategori, jenis pustaka dapat

dibuat maksimal 10 jenis, lama peminjaman dan rupiah denda

keterlambatan dapat dibuat maksimal 20x10 macam, tanggal-tanggal

libur dapat direkam dan cukup diupdate selama satu tahun sekali.

Gambar 4.3. Setup Peraturan Sirkulasi SIMPus

Pada modul Pengembalian, Perpanjangan, dan Denda, denda

keterlambatan dihitung berdasarkan jumlah hari terlambat dikoreksi

jumlah hari libur (yang berada pada rentang waktu tersebut)

digandakan dengan rupiah denda. Pada modul ini juga disediakan

fasilitas untuk menuliskan rupiah denda yang dibayar, sehingga

memungkinkan anggota yang terkena denda dapat berhutang yang

Page 84: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

72

selanjutnya dapat dibayar dikemudian hari dengan menggunakan

modul Pembayaran Hutang Denda.

Teknik operasional penerapan SIMPus pada perpustakaan saat

menggunakan CDS/ISIS dalam pengelolaan database adalah sebagai

berikut:

1) Tentukan format nomor registrasi buku. Sebagai alternatif dapat

digunakan format sebagai berikut:

JJTTTTUUUUUU

JJ : Jenis Buku (dua digit)

Misal : BT (Buku Teks)

RE (Reference)

LP (Laporan)

TTTT : Tahun kedatangan buku (4 digit)

Misal : 1999 atau 2001

UUUUUU : Nomor urut kedatangan buku (6 digit)

Misal : 000001 atau 999999

2) Tentukan nomor identitas anggota perpustakaan. Nomor identitas

dapat berupa Nomor Induk Pegawai (NIP), Nomor Mahasiswa, dan

sejenisnya.

3) Siapkan lembar kerja untuk pemasukan data buku sesuai dengan

format INDOMARC, dan masukan data dengan menjalankan

Modul Data Pustaka.

4) Masukan data anggota dengan menjalankan Modul Data Anggota.

5) Masukan data peraturan sirkulasi dengan menjalankan Modul

Setup Peraturan Sirkulasi.

Page 85: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

73

6) Masukan data operator yang akan mengoperasikan SIMPus,

melalui fasilitas ISISENT – Data entry services dan indeks secara

penuh.

7) Masukan data nomor klasifikasi melalui fasilitas ISISENT – Data

entry services dan indeks secara full.

8) Jalankan modul-modul lainnya.57

Manusia tidak luput dari kesalahan, dan tugas kita adalah

berusaha secara optimal untuk meminimalkan kesalahan yang

mungkin terjadi. Demikian juga dengan program aplikasi SIMPus,

tidak akan luput dari kesalahan atau kendala, walaupun programer

telah membuat serangkaian prosedur-prosedur untuk mendeteksi

berbagai kemungkinan kesalahan. Pada bagian ini diuraikan beberapa

kendala pada Pascal CDS/ISIS, diantaranya:

1) Program tidak jalan (diam saja) ketika dieksekusi.

2) Proses penghitungan data peminjaman berjangsung lama sekali.

3) Program tiba-tiba terhenti pada semua workstation.

4) Record terkunci pada proses sirkulasi.58

b. SIPISIS Versi 3.0

SIPISIS 3.0 (Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis

CDS/ISIS Versi 3.0) adalah program otomasi perpustakaan sistem

terpadu. Versi ini sudah memasuki millenium ketiga yang dirancang

57

Suryanata, Yaya. Panduan SIMPus: Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan

Berbasis CDS/ISIS Pascal. Makalah. 2002. hal 65. Artikel yang diakses pada 24 Juli 2018 dari Pak

Yaya Suryanata sebagai Dokumentasi. 58

Suryanata, Yaya. Panduan SIMPus: Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan

Berbasis CDS/ISIS Pascal. Makalah. 2002. hal 63-64. Artikel yang diakses pada 24 Juli 2018 dari

Pak Yaya Suryanata sebagai Dokumentasi.

Page 86: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

74

oleh Tim Automasi Perpustakaan UPT Perpustakaan IPB Bogor (Ir.

Abdul Rahman Saleh dkk). SIPISIS dapat dioperasikan secara sendiri

(stand alone) maupun dengan banyak pemakai (multi user) dalam

jaringan LAN (local area network). Versi ini sudah bebas dari

hambatan yang dikenal dengan masalah Millenium Bug.59

Gambar 4.4. Tampilan Layar Hak Cipta SIPISIS Versi 3.00

SIPISIS 3.0 memiliki spesifikasi hardware untuk dijalankan

sesuai yang dibutuhkan oleh CDS/ISIS yaitu minimal:

1) 512 RAM (disarankan 640 RAM atau lebih)

2) 1 atau 2 floppy disk drive

3) 1 harddisk

4) monitor monochrome atau berwarna

5) printer (tidak mutlak)

59

Saleh, Abdul Rahman. PANDUAN SIPISIS VERSI 3.0: Sistem Informasi Perpustakaan

Berbasis CDS/ISIS (Bogor: UPT Perpustakaan IPB. 1999)

Page 87: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

75

Saat itu spesifikasi komputer yang ada di pasaran jauh lebih

tinggi dan modern daripada spesifikasi diatas, karena itu kinerja

SIPISIS akan lebih tinggi pula.

Untuk spesifikasi software, SIPISIS 3.0 dijalankan pada

CDS/ISIS, dengan software penunjang teks editor dan software LAN

yang digunakan dapat berupa sistem jaringan berbasis Novell 3.XX,

Novell 4.XX, Windows NT atau Windows-95.

SIPISIS 3.0 dirancang dengan sistem modul yang memudahkan

pemakai untuk mengaplikasikannya dan memudahkan programmer

untuk mengembangkan program lain yang belum tersedia pada versi

ini, sehingga proses pengembangan dapat dilakukan dengan

menambah modul yang diperlukan, tanpa merombak secara total versi

sebelumnya. Modul-modul yang tersedia pada paket program SIPISIS

3.0 ini adalah sebagai berikut:

1) Pemasukan dan penyuntingan data

2) Peminjaman serta pengembalian, perpanjangan dan denda

3) Pemesanan buku yang sedang dipinjam (reservasi)

4) Surat tagihan keterlambatan

5) Pencarian informasi peminjaman buku

6) Data jumlah peminjaman

7) Penelusuran

8) Pengeditan dan kredit data

Page 88: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

76

Gambar 4.5. Tampilan Awal Menu SIPISIS Versi 3.00

Sebanyak 10 (sepuluh) sistem basis data yang minimal ada agar

program SIPISIS versi 3.0 dapat berjalan dengan baik. Namun

pemakai program ini dapat menambahkan basis data lain, tetapi hanya

dapat digunakan sebagai basis data tambahan untuk ditelusur melalui

fasilitas OPAC. Ke sepuluh basis data itu adalah:

1) BUKU : Basis data buku yang akan ditransaksikan

2) USER : Basis data anggota yang akan meminjam buku

3) OPRT : Basis data kode petugas yang akan menjalankan

program

4) JENIS : Basis data pengelompokan jenis anggota

5) CLAS : Basis data pengolompokan subjek kelas besar

dokumen

6) DENDA : Basis data untuk pencatatan denda uang

keterlambatan

7) LIBUR : Basis data untuk menyimpan hari-hari libur dalam

setahun

8) CIRC : Basis data untuk penyimpan transaksi sirkulasi

Page 89: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

77

9) INPUT : Basis data untuk menyimpan data tanggal

peminjaman dan denda

10) PESAN : Basis data untuk menyimpan pesanan atau

reservasi buku60

SIPISIS 3.0 menghasilkan data jumlah peminjaman

berdasarkan nomor klasifikasi dan kategori peminjam secara harian,

bulanan dan tahunan serta surat tagihan keterlambatan bagi peminjam

yang terlambat mengembalikan buku. Tampilan layar dibuat sangat

informatif dan komunikatif dalam menangani berbagai masalah

sirkulasi, serta dapat dicetak langsung atau disimpan di berkas untuk

nantinya dapat diedit dengan program teks editor. Melalui basis data

penyimpan hasil proses sirkulasi (basis data CIRC) dapat dibuat daftar

dan laporan yang berkaitan dengan sirkulasi.

Gambar 4.6. Tampilan Menu Sirkulasi SIPISIS Versi 3.00

60

Saleh, Abdul Rahman. Panduan SIPISIS VERSI 3.0: Sistem Informasi Perpustakaan

Berbasis CDS/ISIS (Bogor: UPT Perpustakaan IPB. 1999) hal. 4

Page 90: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

78

SIPISIS merupakan program pengembangan, sehingga dalam

penerapan di lapangan kemungkinan akan timbul beberapa

permasalahan. SIPISIS dirancang untuk operator yang sudah akrab

dengan CDS/ISIS standar UNESCO, sehingga untuk masalah yang

berkaitan dengan CDS/ISIS standar tidak dibahas secara lebih rinci

disini. Berikut beberapa permasalahan atau kendala pada SIPISIS versi

3.0, antara lain:

1) Basis data INPUT hilang atau terhapus saat membuka modul

sirkulasi.

2) Program akan break dan program langsung keluar dari sistem saat

melakukan proses peminjaman atau pengembalian.

3) 2 direktori kerja bentrok saat sama-sama menjalankan program

sehingga server mengalami down.

4) Data yang sudah masuk atau diimpor tidak ditemukan karena basis

data nya belum terindeks atau terdaftar.

5) Menu modul tidak dapat dimunculkan karena tidak sesuai dengan

berkas eksekusi.

6) Tidak dapat menjalankan satu basis data karena terkunci.

7) Tidak dapat melakukan UPDATE maupun FULL karena kesalahan

pada pengeditan data.61

c. WINISIS (CDS/ISIS for Windows)

CDS/ISIS versi Windows atau lebih dikenal sebagai WINISIS

adalah suatu program yang dapat digunakan untuk mengelola database.

Program ini secara khusus dibuat untuk digunakan pada perpustakaan,

61

Saleh, Abdul Rahman. PANDUAN SIPISIS VERSI 3.0: Sistem Informasi Perpustakaan

Berbasis CDS/ISIS (Bogor: UPT Perpustakaan IPB. 1999) hal. 35-37

Page 91: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

79

pusat-pusat informasi dan dokumentasi serta kearsipan. WINISIS

dapat digunakan untuk menangani data berbentuk selain teks, dengan

kata lain WINISIS dapat pula menangani data multimedia. Yang

dimaksud dengan data multimedia adalah kombinasi data berupa teks,

gambar diam atau gambar gerak (video), serta data berupa suara.62

Gambar 4.7. Tampilan Menu Awal WINISIS

Versi beta dari WINISIS dirilis bulan Oktober 1996 oleh divisi

pengembangan software UNESCO. Versi beta dari suatu program

aplikasi adalah versi uji coba yang sengaja diluncurkan untuk

digunakan oleh masyarakat secara umum. Diharapkan masyarakat

umum yang menggunakan program tersebut dapat memberi masukan

62

B.Mustafa. WINISIS: Sofware Tepat Guna Untuk Penglolaan Perpustakaan

Dokumentasi dan Informasi. (Bogor: IPB Press. 2005) hal. 2

Page 92: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

80

berupa saran dan kritik untuk perbaikan versi tersebut. Versi resminya

yaitu versi 1.31 diluncurkan pada bulan November 1998. Di Indonesia

distributor resminya adalah PDII-LIPI (Pusat Dokumentasi Informasi

Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).WINISIS versi 1.4

Build 19 telah diluncurkan pada bulan Januari 2001. Versi ini lebih

lengkap dari versi sebelumnya bahkan lebih lengkap lagi dengan versi

terbaru WINISIS adalah versi 1.5 Build 2 yang diluncurkan pada bulan

Oktober 2003.63

Karakteristik yang khas dari WINISIS adalah database

dirancang terutama untuk menangani field (dan record) dengan

panjang tidak-tetap (variable length), yang bermanfaat untuk

mengoptimalkan penyimpanan data pada disk, serta memberikan

kebebasan dalam menentukan panjang maksimum setiap field. Sebuah

field, mungkin optional (yaitu dapat absen dalam satu atau lebih

record), dapat berisi elemen data tunggal, atau dapat berisi dua atau

lebih elemen data dengan panjang tidak-tetap. Field dapat berisi

subfield, setiap subfield ditentukan oleh 2-karakter pembatas subfield

(subfield delimiter) yang mengawali elemen data yang bersesuaian.

Selanjutnya, field dapat berulang (repeatable) yaitu beberapa record

berisi lebih dari satu kejadian (occurrence) pada field.64

63

B.Mustafa. WINISIS: Sofware Tepat Guna Untuk Penglolaan Perpustakaan

Dokumentasi dan Informasi. (Bogor: IPB Press. 2005) hal. 3 64

Suryanata, Yaya. Panduan CDS/ISIS Windows. 2014. hal 1-2. Artikel yang diakses

pada 24 Juli 2018 dari Pak Yaya Suryanata sebagai Dokumentasi.

Page 93: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

81

Fungsi utama yang disediakan WINISIS adalah :

1) Mendefinisikan database yang berisi elemen data yang diinginkan.

2) Memasukan record baru kedalam database.

3) Modifikasi, memperbaiki, atau menghapus record yang ada.

4) Secara otomatis membangun dan memelihara akses file secara

cepat untuk setiap database agar dapat memaksimalkan kecepatan

temu-kembali (retrieval).

5) Temu-kembali record dengan isinya, melalui bahasa penelusuran

(search) yang cerdas.

6) Mengurutkan record dalam berbagai urutan yang diinginkan.

7) Mencetak sebagian atau seluruh katalog dan/atau indeks.

8) Mengembangkan aplikasi tertentu dengan menggunakan fasilitas

pemrograman CDS/ISIS terpadu.

Persyaratan perangkat keras minimum yang direkomendasikan

untuk menjalankan WINISIS adalah sebagai berikut:

1) CPU Processor 486, 40 Mhz (Pentium 100 Mhz atau lebih)

2) RAM 8 MB (16 MB atau lebih)

3) 1 satuan floppy disk

4) 1 hard disk (paling sedikit tersedia 4 Mb)

5) 1 monitor berwarna VGA 800x600 atau lebih

6) 1 printer (optional)

7) Windows 3.1 atau lebih

Walaupun WINISIS adalah program berbasis Windows 3.1,

WINISIS dapat beroperasi dibawah Windows 95 dan Windows NT

tanpa masalah berarti.65

65

Suryanata, Yaya. Panduan CDS/ISIS Windows. 2014. hal 8. Artikel yang diakses pada

24 Juli 2018 dari Pak Yaya Suryanata sebagai Dokumentasi.

Page 94: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

82

Pada awal tahun 2005 WINISIS semakin populer seiring

dengan pengembangan fiturnya yang semakin banyak mengikuti

perkembangan sistem operasi. Sejak WINISIS adalah CDS/ISIS versi

Windows, terdapat persamaan dan perbedaan pada kedua aplikasi

otomasi perpustakaan tersebut, yaitu:

1) Persamaan antara WINISIS dengan CDS/ISIS versi DOS:

a) WINISIS tetap dapat menggunakan dan menampilkan secara

langsung data yang dibuat dalam versi DOS.

b) Prinsip ekspor dan impor data tetap menggunakan standar ISO

2907.

c) Sistem pengindeksan sama yaitu masih diterapkannya pilihan

misalnya mengindeks per kata atau per baris (by-line atau by-

word).

d) Prinsip teknik penelusuran sama atau lebih mudah. Pencarian

dapat dilakukan melalui istilah bebas atau melalui penggunaan

kamus istilah dan memilih sendiri kata atau istilah yang sudah

terdaftar.

e) Bisa meng-compile dan menjalankan program yang ditulis

dengan menggunakan bahasa Pascal ISIS.

f) Menu-menu default dapat diganti menjadi menu yang

diinginkan.

g) Bahasa dapat pula diganti atau dibuat bahasa baru sebagai

bahasa dialog antara pemakai dengan komputer.

2) Perbedaan antara WINISIS dengan CDS/ISIS versi DOS:

a) Pengoperasian WINISIS jauh lebih mudah, misalnya dalam

pembuatan database, pemasukan data, atau pembuatan path.

Page 95: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

83

b) Sudah dapat membaca data multimedia. Selain data berupa teks

program WINISIS sudah bisa menangani data berupa suara,

gambar dan video.

c) Sudah mendukung sistem hypertext. Dengan kata lain program

WINISIS dapat dihubungkan dengan data atau program lain.

Misalnya data dihubungkan dengan file teks-lengkap (full-text).

d) Sistem koordinat penampilan data menggunakan metode

margin dengan skala TWIPS dalam ukuran rinci. Namun

sistem koordinat kolom dan baris (X,Y) sebagaimana

CDS/ISIS versi DOS masih dapat pula digunakan.

e) Huruf bisa ditampilkan dalam beragam warna, dalam beragam

jenis bentuk (font) semacam Roman, Arial dsb, dan dalam

beragam ukuran (font size).

f) Fasilitas pencetakan menyerupai sistem MS.Word. Misalnya

data dapat di-preview lebih dahulu sebelum dicetak.

g) Ada dua macam modul yang dapat diaktifkan yaitu: modul

lengkap (modul dengan fasilitas pengeditan data) dan modul

penelusuran saja (tidak ada fasilitas untuk mengedit data).

h) Sistem instalasi WINISIS jauh lebih mudah dari CDS/ISIS

versi DOS, karena prosesnya dipandu oleh sistem Wizard.

i) Panduan WINISIS bisa langsung diakses dan dilihat saat

program dijalankan dan bisa juga dicetak langsung

menggunakan program MS.Word.

j) WINISIS bisa diterapkan pada sistem jaringan

k) Database WINISIS dapat diambil dari drive manapun.66

Selain persamaan dan perbedaan WINISIS dengan CDS/ISIS

versi DOS diatas, WINISIS telah dikembangkan dalam bentuk fitur-

66

B.Mustafa. WINISIS: Sofware Tepat Guna Untuk Penglolaan Perpustakaan

Dokumentasi dan Informasi. (Bogor: IPB Press. 2005) hal . 5-6

Page 96: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

84

fitur tambahan yang tidak ada pada versi sebelumnya, yaitu salah

satunya adalah multimedia. WINISIS mengaktifkan program lain

untuk menampilkan data tertentu seperti data gambar, suara atau video,

ketika menampilkan satu cantuman dari suatu database. Hal ini

dilakukan dengan menggunakan format exit dari Pascal. Ketika data

tersebut ditampilkan dengan fasilitas hypertext (link), program akan

dijalankan untuk menampilkan data tersebut. Semua ini diatur melalui

penempatan data dan pengaturan format tampilan.

Gambar 4.8. Window Database WINISIS

Selain multimedia, berikut adalah fitur-fitur lain yang

ditambahkan pada WINISIS dalam tahap pengembangannya:

1) Sebagaimana halnya pada Windows 9X, penggunaan folder yang

panjang lebih dari delapan karakter sudah bisa diterima.

2) Maksimum ukuran suatu cantuman menjadi 30.000 karakter

3) Bahasa yang sedang aktif otomatis akan disimpan saat keluar dari

program, untuk kemudian langsung akan diaktifkan saat program

dibuka lagi.

Page 97: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

85

4) Dapat mengekspor cantuman tertentu yang diberi ciri (ditandai)

dari hasi penelusuran.

5) Memungkinkan untuk membatalkan proses impor yang sedang

berjalan.

6) Jika mau membatalkan suatu operasi, maka program akan

menanyakannya terlebih dahulu.

7) Jendela kamus dan jendela lainnya bisa diubah-ubah ukurannya.

8) Penuntun membuat database definition wizard dapat digunakan.

9) Fasilitas wizard dapat digunakan untuk mengedit database yang

sudah ada.

10) Selain jumlah parameter sistem dengan fungsi yang beragam, ada

parameter khusus (150) untuk mengatur sistem penulisan tanggal.

11) Format cetak dengan pilihan lebih banyak.

12) Fungsi tahun dengan empat digit.

13) Versi bahasa Arab telah disediakan (dengan sistem penulisan

terbalik)

14) WINISIS dapat juga digunakan untuk membaca data yang

tersimpan di dalam CD-ROM.

15) Adanya fitur hypertext.67

67

B.Mustafa. WINISIS: Sofware Tepat Guna Untuk Penglolaan Perpustakaan

Dokumentasi dan Informasi. (Bogor: IPB Press. 2005) hal. 6-7

Page 98: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

86

Berikut ini adalah keterbatasan dan kapasitas CDS/ISIS versi

Windows dibandingkan dengan CDS/ISIS versi DOS:

Fitur WINISIS CDS/ISIS

versi DOS

Maksimum jumlah basis data Tak terbatas Tak terbatas

Maksimum jumlah cantuman dalam

basis data 16 juta 16 juta

Maksimum ukuran cantuman

(record) 32000 karakter 8000 karakter

Maksimum ukuran ruas (field) 32000 karakter 8000 karakter

Maksimum jumlah ruas 200 (diluar

repeatable)

200 (diluar

repeatable)

Maksimum jumalh baris FST 600 200

Maksimum Jumlah kata dalam

stopwords 799 799

Maksimum jumlah karakter dalam

format tampilan

10000 karakter

(26 Kbytes) 4000 karakter

Maksimum ukuran buffer display

format

64000 karakter

(64 Kbytes) -

Maksimum jumlah ruas dari

worksheet - 19

Maksimum jumlah halaman dari

worksheet - 20

Tabel 4.2. Keterbatasan dan Kapasitas CDS/ISIS dan WINISIS

Berbagai masalah sering ditemui saat menginstall dan

menjalankan program CDS/ISIS versi Windows atau yang lebih

dikenal sebagai WINISIS. Bagi pengguna pemula sering masalah ini

dianggap begitu sulit sehingga tidak dapat lagi melanjutkan

Page 99: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

87

pekerjaannya mengelola database, baik dalam hal pembuatan

database, input data, penelusuran atau saat bekerja pada sistem

jaringan. Masalah-masalah itu dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1) Masalah saat instalasi WINISIS pada Windows

Jika WINISIS diinstall pada Windows 2000 atau XP, adakalanya

program tidak mau jalan.

2) Pemasukan data

Saat pemasukan data WINISIS sering membuat operator

pemasukan data kaget, karena ruas (field) kosong yang mau

dilengkapi isinya setelah sebagian ruas sudah diisi sebelumnya,

tiba-tiba tidak muncul di layar.

3) Freezing pada Windows

Sering terjadi tiba-tiba layar WINISIS menjadi tidak sempurna.

Ada teks dan ikon yang menghilang dan hanya kelihatan berwarna

abu-abu saja.

Ada kalanya WINISIS sama sekali tidak bisa dijalankan.

Berbagai cara yang diketahui sudah dilakukan namun WINISIS tetap

tidak bisa jalan. Termasuk memeriksa file SYSPAR.PAR dan

kelengkapan file dalam folder WINISIS. Ini berarti memang terjadi

kerusakan pada file WINISIS. Mungkin terkena virus atau ada file

penting yang terhapus tetapi tidak diketahui. Kalau hal ini yang terjadi

maka proses instalasi ulang merupakan cara yang terbaik. Karena itu

file sumber untuk menginstall ulang program WINISIS senantiasa

Page 100: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

88

harus disimpan. Lebih baik lagi kalau mendapatkan versi terbaru dari

WINISIS.68

d. SIPISIS For Windows 1.0

SIPISIS versi Windows 1.0 dikembangkan oleh UPT

Perpustakaan Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan PT ber-IT

Inovasi Tiwikrama, sebuah perusahaan perangkat lunak berkedudukan

di Bogor. SIPISIS for Windows 1.0 ada untuk memenuhi tuntutan

sistem yang lebih handal dari versi sebelumnya.

Secara umum SIPISIS for Windows 1.0 terbagi atas dua buah

sistem, yaitu sistem sirkulasi dan sistem penelusuran. Sistem sirkulasi

tidak hanya menangani aktivitas sirkulasi koleksi saja, namun juga

termasuk sistem manajemen data sistem informasi, serta perangkat

penunjang aktivitas kepustakaan lainnya. Sedangkan sistem

penelusuran, atau yang disebut sebagai OPAC (Online Public Access

Catalogue) merupakan sistem yang digunakan untuk mengakses basis

data koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan guna mengetahui

keberagaman, jumlah, ataupun status peminjaman suatu koleksi.

68

B.Mustafa. WINISIS: Sofware Tepat Guna Untuk Penglolaan Perpustakaan

Dokumentasi dan Informasi. (Bogor: IPB Press. 2005) hal. 6-7

Page 101: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

89

Gambar 4.9. Menu Awal SIPISIS for Windows

Ada sebanyak 10 (sepuluh) sistem basis data yang harus ada

agar program SIPISIS for Windows dapat berjalan dengan baik.

Pemakai aplikasi ini tidak diperkenankan menambahkan basis data

lain, terkecuali apabila basis data yang ditambahkan merupakan basis

data tambahan koleksi yang ditransaksikan, inipun harus memnuhi

syarat-syarat tertentu, salah satunya adalah format basis data

INDOMARC. Daftar ke sepuluh basis data itu adalah:

1) BUKU : Basis data buku yang akan ditransaksikan

2) USER : Basis data anggota yang akan meminjam koleksi

3) OPRT : Basis data petugas yang akan menggunakan

program

4) JENIS : Basis data pengelompokan jenis anggota

5) CLAS : Basis data pengolompokan subjek kelas besar

dokumen

Page 102: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

90

6) DENDA : Basis data untuk pencatatan denda uang

keterlambatan

7) LIBUR : Basis data untuk menyimpan hari-hari libur dalam

setahun

8) CIRC : Basis data untuk penyimpan transaksi sirkulasi

9) BOTYPE : Basis data untuk jenis peminjaman yang berlaku

pada perpustakaan

10) PESAN : Basis data untuk menyimpan pesanan atau

reservasi buku69

Jika dikelompokkan menurut cara mengisikan data ke dalam

basis datanya, maka kesepuluh basis data terbagi atas basis data yang

diisi secara manual dan basis data yang terisi secara otomatis. Basis

data yang terisi secara manual adalah USER, BUKU, JENIS, CLAS,

BOTYPE, OPRT, dan LIBUR. Sedangkan basis data CIRC, PESAN,

dan DENDA akan terisi otomatis pada saat transaksi-transaksi sirkulasi

terjadi melalui SIPISIS.

Sistem sirkulasi SIPISIS for Windows 1.0 terbagi atas

kelompok menu, yaitu:

1) Kelompok menu transaksi

2) Kelompok menu pemeliharaan data

3) Kelompok menu informasi

4) Kelompok menu perangkat pembantu

5) Kelompok menu bantuan

69

UPT Perpustakaan Institu Pertanian Bogor, Panduan SIPISIS for Windows 1.0: Sistem

informasi Perpustakaan Berbasis CDS/ISIS (PT beIT Inovasi Tiwkrama: Bogor) hal. 13

Page 103: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

91

Gambar 4.10. Menu Penyimpanan SIPISIS for Windows

Sedangkan untuk sistem OPAC terbagi atas lima menu juga, yakni:

1) Menu penelusuran dengan istilah mandiri

2) Menu penelusuran melalui kamus istilah

3) Menu pencarian melalui subjek

4) Menu pencarian melalui judul

5) Menu pencarian melalui pengarang

Page 104: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

92

Gambar 4.11. Menu Pengembalian SIPISIS for Windows

Selain dua fitur diatas, SIPISIS for Windows 1.0 memiliki fitur

tambahan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan oleh para pemustaka dan

pustakawan di perpustakaan IPB pada SIPISIS versi sebelumnya.

Beberapa diantaranya sebagai berikut:

1) Menggunakan paket basis data CDS/ISIS handal dalam bidang

dokumentasi dan pustaka yang tersedia gratis.

2) Dibuat khusus untuk mendukung sistem terpadu dalam jaringan

komputer lokal.

3) Bahasa dialog dalam dua bahasa yang berbeda, yaitu bahasa

Indonesia (default) dan bahasa Inggris.

4) Pencatatan dalam bentuk statistik deskriptif (grafik) dan

rekapitulasi (tabular)

5) Input data dan manipulasi basis data dari SIPISIS dapat dibaca oleh

CDS/ISIS versi DOS maupun WINISIS.

Page 105: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

93

6) Input data dapat dilakukan dengan keyboard atau pun barcode

reader.

7) Spesifikasi Hardware yang relatif minim, yaitu:

8) Spesifikasi Software untuk menjalankan sistem SIPISIS for

Windows 1.0 adalah Windows 95, 98, 2000, XP dan NT 4.0 untuk

klien dan berat menggunakan sistem operasi Novell Netware,

Linux, DOS dan Microsoft Windows.

Gangguan pada SIPISIS for Windows 1.0 mungkin saja terjadi

kendati telah melalui tes pengujian. Oleh karena itu, untuk mengurangi

permasalah yang terjadi, pemakai SIPISIS sebaiknya mengikuti dan

memahami semua petunjuk yang disajikan pada panduan ini. Berikut

beberapa masalah yang muncul pada SIPISIS for Windows 1.0, yaitu:

1) Duplikasi dalam memasukkan data

2) SIPISIS ataupun WINISIS tidak melakukan reorganisasi data

3) Program berhenti diawal

4) “File not Found”

5) “File doesn’t exist”

6) Ekspor-Impor pada WINISIS tidak meng-update Inverted File

7) Tidak menemukan data-data yang dicari

8) Basis data read-only menyebabkan “CISIS Low Level Error Trap”

9) File dbn.par mengacu pada diri sendiri

10) Mengedit basis data OPRT dengan WINISIS mengakibatkan tidak

dapat login

11) Pesan “Set the syspar.par file first” ketika SIPISIS mulai

dijalankan

12) Muncul pesan “ActiveX can’t create object”

13) Tanggal waktu pinjam salah, tanggal kembali benar

14) Icon status pada daftar peminjaman tidak muncul

Page 106: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

94

15) Tombol-tombol eksekusi pada form tidak tampak sehingga tidak

dapat di- klik

16) Sebuah proses “Hang”

17) Basis data terkunci / record terkunci70

C. Pembahasan

Perpustakaan sebagai lembaga pusat sumber informasi menjadi

tempat yang paling utama dalam mengembangkan minat baca dan budaya

baca masayarakat. Perpustakaan juga memberikan ilmu pengetahuan kepada

masyarakat demi memenuhi kebutuhan harian mereka, termasuk kebutuhan

untuk perpustakaan itu sendiri. Karena itulah, perpustakaan harus memiliki

sistem yang mampu memenuhi kebutuhan kinerja dalam menjalankan

perpustakaan seperti pengelolaan, pengolahan, dan pelayanan.

Sistem otomasi perpustakaan menjadi salah satu sistem yang paling

efisien dan mudah dalam menjalankan perpustakaan, sebagaimana otomasi

perpustakaan dapat menggunakan teknologi informasi seperti komputer untuk

memenuhi kebutuhan kinerja perpustakaan seperti mengelola bahan pustaka,

memberikan layanan sirkulasi, serta mengolah informasi terbaru melalui

internet. Sistem otomasi perpustakaan mempunyai sebuah aplikasi software

yang menjadi pusat komando untuk membantu dalam menjalankan kinerja

perpustakaan dan ada beberapa di antaranya memiliki sistem terbaru dan

canggih seperti Senayan (SLiMS), Ganesha Digital Library (GDL), NCI

Bookman, IBRA Advance dan Athenaeum. Akan tetapi, sebelum mereka ada

70

UPT Perpustakaan Institu Pertanian Bogor, Panduan SIPISIS for Windows 1.0: Sistem

informasi Perpustakaan Berbasis CDS/ISIS (PT beIT Inovasi Tiwkrama: Bogor) hal. 47-53

Page 107: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

95

dan berjaya karena kecanggihannya setidaknya di negara Indonesia, ada satu

aplikasi otomasi perpustakaan pertama yang pernah berjaya dalam

menjalankan kinerja perpustakaan selama satu setengah dekade dan itu adalah

Computerised Documentation Service / Integrated Set of Information Systems

atau secara disingkat dengan nama CDS/ISIS.

CDS/ISIS sebagai aplikasi otomasi perpustakaan pertama di Indonesia

menjadi akar perubahan dalam menjalankan kinerja perpustakaan secara

otomatis. CDS/ISIS adalah program aplikasi yang diperuntukkan bagi sistem

temu-kembali informasi yang dibangun, dikelola, dan disebarkan oleh

UNESCO. Program aplikasi ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1985

oleh Susan Orneger dari UNESCO dalam bentuk Micro CDS/ISIS untuk

untuk perangkat Microsoft bernama Microsoft Disk Operating System atau

disingkat MS-DOS dan sesama kolega dari UNESCO bernama Gianpaolo del

Begio memulai distribusinya ke negara-negara berkembang di seluruh dunia

termasuk Indonesia. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang

mendapatkan distribusi CDS/ISIS oleh UNESCO, memulai penggunaan

program aplikasi ini pada tahun 1987-1988 saat UNESCO yang bekerja sama

dengan PDII LIPI memperkenalkan CDS/ISIS untuk pertama kalinya dalam

sebuah seminar yang diadakan di kawasan Biotrop, Bogor, Jawa Barat. Para

pustakawan nasional di Indonesia diundang dalam seminar tersebut termasuk

pustakawan dari perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB).

IPB adalah sebuah universitas pertanian di Indonesia yang sudah

berdiri sejak masa penjajahan Hindia-Belanda di Bogor dan IPB menjadi

Page 108: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

96

sekolah pendidikan tinggi terbesar di Indonesia setelah Universitas Indonesia.

IPB yang saat itu sedang mendalami pembelajaran di atas segalanya merasa

tertarik dengan program aplikasi otomasi perpustakaan CDS/ISIS yang

sedang diperkenalkan oleh UNESCO di Bogor termasuk para pustakawan

IPB, mereka adalah Ir. Abdul Rahman Saleh dan Drs. B. Mustafa Mustari.

Ir. Abdul Rahman Saleh dan Drs. B. Mustafa Mustari adalah 2 tokoh

penting dalam menerapkan dan mengembangkan sistem otomasi

perpustakaan CDS/ISIS di Indonesia, sebagaimana kedua beliau adalah orang

Indonesia pertama yang benar-benar menggunakan CDS/ISIS yang dapat

memenuhi kebutuhan harian perpustakaan dan mendistribusikan CDS/ISIS ke

banyak perpustakaan di seluruh Indonesia. Mereka memulai pengoperasian

CDS/ISIS pada tahun 1990 saat PDII LIPI yang masih bekerja sama dengan

UNESCO mengadakan seminar pelatihan menggunakan program aplikasi

CDS/ISIS di Jakarta. Setelah pelatihan itu, kedua beliau membawa pulang

program aplikasi CDS/ISIS ke perpustakaan IPB untuk dikembangkan dan

digunakan sendiri di perpustakaan mereka. Kedua beliau itu juga membentuk

sebuah tim dalam mengerjakan proyek pengembangan program aplikasi

otomasi perpustakaan di IPB yang mana anggotanya antara lain Ir. Abdul

Rahman Saleh, Drs. B. Mustafa Mustari, sesama anggota pustakawan Ir.

Suparman dan Ir. Subagyo, serta mahasiswa IPB jurusan statistik

progamming yang saat itu sedang mengerjakan tugas akhir perkuliahan

bernama Doni. Tim yang beranggotakan 5 orang ini bekerja sama dalam

mengembangkan CDS/ISIS ke tingkat selanjutnya yang memakan waktu 2-3

Page 109: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

97

tahun lamanya dengan menggunakan Pascal sebagai engine nya dan jadilah

program aplikasi Pascal CDS/ISIS. Pascal CDS/ISIS memiliki fitur dalam

mengelola perpustakaan, seperti pelayanan sirkulasi, pengolah data bahan

pustaka dan akses OPAC (Online Public Acces Catalogue) lebih dari 1

perangkat. CDS/ISIS juga berhasil dikembangkan ke dalam sistem informasi

manajemen perpustakaan yang akhirnya secara resmi berganti nama menjadi

Sistem Informasi Perpustakaan berbasis CDS/ISIS atau disingkat SIPISIS.

SIPISIS memiliki fitur tambahan yang tidak ada pada CDS/ISIS versi

sebelumnya, seperti peminjaman dan pengembalian bahan pustaka, tagihan

denda keterlambatan, dan identifikasi anggota perpustakaan. Tim UPT

Perpustakaan IPB juga membuat sebuah buku panduan tentang penerapan

SIPISIS saat mereka memulai distribusinya ke banyak perpustakaan di

seluruh Indonesia dan itu terus berlanjut sampai pada tahun 1997 dimana

Windows memulai distribusinya di Indonesia.

Windows sebagai perangkat terbaru milik Microsoft yang mana

memiliki teknologi yang lebih canggih dari MS-DOS mulai merambah

distribusi ke banyak negara di seluruh dunia termasuk negara Indonesia.

Dengan adanya Windows sebagai perangkat komputer terbaru, tim UPT

Perpustakaan IPB merasa tertantang untuk mengembangkan program aplikasi

SIPISIS ke dalam Windows. Namun sayangnya mereka memiliki kendala

untuk mengerjakan proyek pengembangan mereka, diantaranya yaitu salah

satu anggota tim bernama Doni sudah berhenti tepat setelah SIPISIS selesai

dibuat dan dia juga sudah menyelesaikan studi perkuliahan yang membuat

Page 110: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

98

Doni keluar dari tim. Sabagai gantinya, Ir. Abdul Rahman Saleh mengajak

mahasiswa dari jurusan yang sama bernama Bayu yang saat itu juga sedang

mengerjakan tugas akhir perkuliahan dan merasa tertarik dengan perangkat

Windows. Kendala lainnya yaitu sumber daya, yang mana tim UPT

Perpustakaan IPB harus punya peralatan yang mampu mendukung proyek

pengembangan CDS/ISIS ke dalam perangkat Windows, namun IPB dapat

menyanggupi kebutuhan tim di perpustakaan. Setelah semua kendala dapat

terselesaikan, tim UPT Perpustakaan IPB memulai proyek pengembangan

CDS/ISIS ke Windows dan SIPISIS untuk Windows yang memakan waktu 2-

3 tahun lamanya. Pada tahun 1999-2000, tim UPT Perpustakaan IPB berhasil

menciptakan program aplikasi CDS/ISIS berbasis Windows atau disingkat

WINISIS dan SIPISIS berhasil dikembangkan dan dipasangkan dengan

Windows beserta buku panduannya dengan judul “Panduan SIPISIS for

Windows: Sistem Informasi Perpustakaan berbasis CDS/ISIS untuk

Windows”. WINISIS memiliki fitur yang lebih canggih daripada CDS/ISIS

dan SIPISIS, diantaranya WINISIS dapat membaca data yang ada pada

CDS/ISIS dan SIPISIS, dapat mengekspor dan mengimpor data, serta

memiliki data multimedia semacam foto dan video. SIPISIS for Windows

juga memiliki fitur yang hampir mirip dengan WINISIS, namun bedanya

fiturnya menjadi bercabang agar dapat diakses dengan lebih detail, antara lain

menu sirkulasi bercabang, menu OPAC bercabang, memiliki fitur yang

mendukung sistem terpadu pada jaringan lokal dan input data jenis barcode

yang dapat dibaca oleh CDS/ISIS dan WINISIS.

Page 111: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

99

Pada tahun 2005, tim UPT Perpustakaan IPB memulai proyek

pengembangan lagi dan kali ini CDS/ISIS akan dikembangkan ke dalam versi

web yang mana internet (singkatan dari interconnected network) mulai

merambah ke seluruh dunia termasuk negara Indonesia dari tahun 2002.

Internet adalah adalah sistem jaringan komputer yang saling terhubung secara

global untuk menghubungkan perangkat di seluruh dunia dan tim UPT

Perpustakaan IPB mencoba memanfaatkan itu untuk mendistribusikan bahan

pustaka mereka secara global di luar IPB menggunakan CDS/ISIS versi web.

Namun dengan kendala yang dimiliki CDS/ISIS berupa engine dan bit Pascal

yang sudah tidak bisa dipasangkan ke dalam perangkat teknologi terbaru,

membuat tim UPT Perpustakaan IPB harus mengganti engine Pascal

CDS/ISIS dengan engine dan bit MySQL pada SIPISIS agar dapat terhubung

ke beberapa perangkat secara global. Dalam tahap pengembangannya selama

2-3 tahun, salah satu anggota tim UPT Perpusakaan IPB berganti lagi dari

Bayu, mahasiswa yang sudah menyelesaikan studi perkuliahan menjadi Yaya

Suryanata, staf perpustakaan yang menangani sistem otomasi perpustakaan

dan akhirnya pada tahun 2005 SIPISIS berhasil dikembangkan ke dalam versi

web dan berganti nama menjadi MySIPISIS (singkatan dari SIPISIS berbasis

MySQL). Proyek pengembangan CDS/ISIS tidak berhenti sampai disitu

walaupun engine CDS/ISIS sudah tidak terpakai lagi, namun MySIPISIS

masih tetap dikembangkan agar penggunaan MySIPISIS bisa lebih efisien

dan mudah dalam mengaksesnya secara global. Dalam tahap pengembangan

yang memakan waktu 6-7 tahun, tim UPT Perpustakaan IPB harus mengganti

Page 112: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

100

semua engine MySIPISIS dengan MySQL secara menyeluruh dan akhirnya

terciptalah MySIPISIS Pro karena keseluruhan engine nya sudah

menggunakan MySQL.

Lalu, pada tahun 2012 tepat pada saat MySIPISIS Pro selesai

dikembangkan dan memulai distribusinya ke beberapa perpustakaan di

Indonesia, tim UPT Perpustakaan IPB secara resmi menyatakan

pemberhentian proyek pengembangan program aplikasi CDS/ISIS di

perpustakaan IPB. Tak hanya itu juga, tim UPT Perpustakaan IPB dinyatakan

bubar karena para anggotanya memiliki jadwal sibuk sendiri seperti Ir. Abdul

Rahman Saleh yang menjadi ketua perkumpulan pustakawan IPB dan Drs. B.

Mustafa Mustari yang bekerja sebagai ketua staf kearsipan di perpustakaan

IPB dan hanya menyisakan seorang anggota bernama Yaya Suryanata yang

masih aktif menggunakan CDS/ISIS dan MySIPISIS Pro di perpustakaan IPB

sampai sekarang ini sebagai ketua staf otomasi perpustakaan IPB.

Page 113: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan penelitian di

Perpustakaan Institut Pertanian Bogor adalah sebagai berikut:

1. Dalam sejarah awal CDS/ISIS pertama kali diperkenalkan di Indonesia

oleh UNESCO pada tahun 1986 sebagai alat bantu pengelolaan

perpustakaan berbasis komputer. Kemudian pada tahun 1990, CDS/ISIS

mulai dikembangkan oleh UPT Perpustakaan Institut Pertanian Bogor oleh

tim pengembang yang terdiri dari Ir. Abdul Rahman Saleh, MSc., Drs. B.

Mustafa, MLiB., Ir. Subagyo, S.Sos., dan Ir. Suparman yang saat itu

berstatus sebagai pustakawan. Dari awal menerima aplikasi dari

UNESCO, bapak Abdul Rahman Saleh dkk. Terus mengembangkan

CDS/ISIS agar dapat memenuhi tuntutan para pengguna perpustakaan

demi kenyamanan dalam pelayanan. Setelah diperkenalkan kembali

CDS/ISIS versi tahap perkembangan dari IPB yang diberi nama SIPISIS,

banyak perpustakaan di seluruh Indonesia berbondong-bondong

mengundang tim pengembang IPB untuk mengadakan seminar dan

memasangkan aplikasi CDS/ISIS di tempat mereka seperti perpustakaan

Universitas Indonesia dan Perpustakaan Nasional. Pada tahun 1998,

Windows mulai tersebar ke penjuru Indonesia dan tim pengembang

CDS/ISIS mengembangkan kembali SIPISIS ke dalam versi Windows

Page 114: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

102

yang akhirnya dikenal dengan WINISIS. WINISIS sudah tersebar dan

terpasang di beberapa perpustakaan sebagai aplikasi yang murah dan

mudah digunakan. Pada tahun 2005 bersama dengan teknisi baru bernama

Yaya Suryanata, tim pengembang sekali lagi mengembangkan SIPISIS ke

tahap yang baru dengan mengganti engine dan pascal CDS/ISIS dengan

engine terbaru MySQL. Setelah seluruh barang lama CDS/ISIS digantikan

dengan barang baru semacam MySQL, tim pengembang berhasil

menciptakan MySIPISIS yang berbasis engine MySQL bahkan

perkembangannya berlanjut sampai pada tahun 2011 dengan aplikasi baru

lagi dengan nama MySIPISIS Pro. MySIPISIS dan MySIPISIS Pro sudah

tidak memiliki keterikatan pengoperasian dengan CDS/ISIS dalam

berbasis otomasi perpustakaan dan hanya terikat dengan sejarahnya saja.

2. Kajian perkembangan CDS/ISIS oleh Institut Pertanian Bogor telah

mencapai puncaknya pada tahun 2012 dengan meninggalkan MySIPISIS

Pro sebagai aplikasi terakhir yang sudah dikembangkan. Beberapa kajian

dalam tahap perkembangan ini semuanya untuk memenuhi para pengguna

perpustakaan dalam melakukan pelayanan dan pustakawan dalam

pengelolaan perpustakaan. SIPISIS versi 3.00 adalah aplikasi pertama

yang berhasil dikembangkan oleh tim pengembang IPB. SIPISIS versi

3.00 menambahkan fitur-fitur yang tidak pada CDS/ISIS versi sebelumnya

seperti fitur penelusuran, peminjaman dan pengembalian. Kemudian ada

SIPISIS for Windows 1.0 yang dikembangkan kembali untuk memudahkan

pengguna perpustakaan mengakses lebih dalam ke dalam perpustakaan.

Page 115: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

103

Fitur yang ditambahkan ke dalam SIPISIS for Windows 1.0 diantaranya

Input data dengan keyboard, bahasa dialog, serta terhubung dengan

jaringan computer local. SIMPus kemudian ditambahkan sebagai aplikasi

versi sebelumnya yang sudah dikembangkan. Fitur yang ditambahkan ke

dalam SIMPus adalah aplikasi Sirkulasi dan OPAC. WINISIS menjadi

tahap pengembangan terakhir CDS/ISIS di Windows yang masih

menggunakan engine dan pascal CDS/ISIS. Fitur yang ditambahkan pada

WINISIS hanyalah multimedia yang bisa menginput gambar, suara dan

video. Fitur lainnya hanya mempermudah fitur-fitur yang ada versi

sebelumnya seperti mempermudah penelusuran, pembuatan database dan

pemasukan data. MySIPISIS dan MySIPISIS Pro adalah tahap lanjutan

perkembangan CDS/ISIS oleh IPB, namun kedua aplikasi tersebut tidak

memiliki keterikatan pengoperasian dengan CDS/ISIS karena tim

pengembang sudah mengganti engine dan barang lama CDS/ISIS dengan

yang baru seperti MySQL.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk Institut Pertanian Bogor mengenai Kajian

Historis Aplikasi Otomasi Perpustakaan CDS/ISIS adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya Perpustakaan IPB tetap menggunakan CDS/ISIS lama sampai

versi terbaru mereka agar dapat dikenang sebagai aplikasi otomasi

perpustakaan pertama yang mengubah sistem pengelolaan dan pelayanan

dalam perpustakaan Indonesia.

Page 116: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

104

2. Para pustakawan yang sangat mendalami kinerja mereka dalam

perpustakaan harus mempelajari sejarah awal otomasi perpustakaan di

Indonesia walaupun saat ini tak banyak perpustakaan yang menggunakan

CDS/ISIS bahkan yang versi terbaru sekalipun.

Page 117: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

105

DAFTAR PUSTAKA

Ajie, Miyarso Dwi, Sistem Otomasi Perpustakaan: Hand Out – 1. Diakses pada 8

Mei 2017. https://id.scribd.com/

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Artikelsiana. 2015. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli Sejarah. Diakses 1

September 2019.

https://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-sejarah-para-ahli-

menurut.html

Artikelsiana. Pengertian Software, Fungsi, Jenis-jenis dan Contohnya. Diakses 4

September 2017.

http://www.artikelsiana.com/2015/04/software-pengertian-fungsi-jenis-

jenis-sofware.html/

AyokSinau.com. Langkah-Langkah dalam Penelitian Sejarah (Heuristik,

Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi). Diakses 10 Agustus 2018.

https://www.ayoksinau.com/langkah-langkah-dalam-penelitian-sejarah-

heuristik-verifikasi-interpretasi-dan-historiografi/

Azwar, M. 2013. Membangun Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Senayan

Library Management System (SLiMS). Al-Kuttab Jurnal Perpustakaan dan

Informasi. 1(1): 19.

Azwar, M. 2015. Penerapan Sistem Otomasi Di Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Alauddin Makassar. Khazanah Al-Hikmah Jurnal Ilmu

Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan. 1(1): 46

Fikri, Hasbi. 2015. Evaluasi Sistem Otomasi Perpustakaan: Studi Komparatif

antara Sistem Otomasi SLiMS dengan Sistem Otomasi IBRA pada

Perpustakaan PPPTMGB “LEMIGAS”. Skripsi. Jakarta: UIN Press.

Diakses 13 Maret 2017 http://repository.uinjkt.ac.id/

Guru Sejarah: Motivator Pendidikan Online. Langkah-Langkah dalam Penelitian

Sejarah (Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Diakses 10

Agustus 2018 https://www.gurusejarah.com/

Page 118: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

106

Handisa, Rattahpinnusa Haresariu. Pembuatan Database Perpustakaan Berbasis

CDS/ISIS. Makalah. Diakses 27 Agustus 2019.

https://www.academia.edu/31826184/PEMBUATAN_DATABASE_

PERPUSTAKAAN_BERBASIS_CDS_ISIS

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Hopkinson, Alan. 1996. CDS/ISIS: UNESCO’s information retrieval package for

micro-computers and the VAX minicomputer. Encyclopedia of library and

information science.

Ibrahim, Adzikra. Pengertian Aplikasi dan Sejarah Perkembangan Aplikasi.

Diakses 1 September 2019. https://pengertiandefinisi.com/pengertian-

aplikasi-dan-sejarah-perkembangan-aplikasi/

Ilham, Mughnifar. Pengertian Aplikasi Menurut Para Ahli dan Sejarah

Aplikasi. Diakses 1 September 2019.

https://materibelajar.co.id/pengertian-aplikasi-menurut-para-ahli/

Info Alumni IPB. Sejarah Institut Pertanian Bogor (IPB). Diakses 17 Oktober

2018. http://haipb.ipb.ac.id/almamater/sejarah-institut-pertanian-bogor-ipb

IPB University Bogor Indonesia. Vision and Mission. Diakses 17 Oktober 2018.

https://dev.ipb.ac.id/page/about/vision-mission/

Khazanahalquran.com, Cara Menerima Informasi Menurut Al-Qur’an (Bag 2).

Diakses 27 Agustus 2019 dari https://khazanahalquran.com/cara-menerima-

informasi-menurut-al-quran-bag-2.html/

Mahmood, Khalid. 1998. Use of Micro CDS/ISIS in Pakistan: a survey. Inspel.

Maisaroh, Zulfa Nur. Sejarah Otomasi Perpustakaan. Makalah. Diakses 1

September 2019.

https://www.academia.edu/26565388/Sejarah_Otomasi_Perpustakaan

Masyuri, M. dan Zainuddin. 2008. Metodologi Penelitian: Pendekatan praktis

dan aplikatif. Bandung: PT. Refika Aditama.

Matovelo, Doris and Egbert de Smet. 2005. CDS/ISIS software for libraries.

Information and Documentation 25. Wageninghen (the Netherlands):

Technical Centre for Agricultural and Rural Cooperation.

Page 119: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

107

Miswan. CDS/ISIS untuk Mengelola Database Perpustakaan: Sebuah Pengantar.

Diakses 8 Mei 2017. http://eprints.rclis.org/

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Mustafa, B. Mengenal Lebih Jauh SIPISIS Versi Windows. Diakses 13 Maret

2017.

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/32182/mengenal-

lebih-jauh-sipisis-versi-windows-2008-ok.doc/

Mustafa, B. 2005. WINISIS: Sofware Tepat Guna Untuk Penglolaan

Perpustakaan Dokumentasi dan Informasi. Bogor: IPB Press.

Nazir, Mohammad. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Erlangga.

Pendit, Putu Laxman. 2008. Perpustakaan Digital dari A sampai Z. Jakarta: Cita

Karyakarsa Mandiri.

Perpus.com. 2016. Pengertian Penelitian Historis, Ciri-ciri, Sumber Data, &

Contohnya. Diakses 1 September 2019.

https://www.perpusku.com/2016/06/pengertian-penelitian-historis-ciri-

contoh.html

Putra, Syopiansyah Jaya dan A‟ang Subiyakto. 2006. Pengantar Sistem Informasi.

Jakarta: UIN Jakarta Press.

Rodriguez. 1995. CDS/ISIS: a statistical analysis of usage in Latin America and

the Caribbean. International information and library review.

Rossi, Indra Giantoni. 2008. Penerapan Sistem Otomasi Pada Perpustakaan

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta: UIN Press. Diakses 13 Maret 2017. http://repository.uinjkt.ac.id/

Saleh, Abdul Rahman. Otomasi Perpustakaan dan Penggunaan CDS/ISIS.

Diakses 8 Mei 2017 http://repository.ipb.ac.id/

Saleh, Abdul Rahman. 1999. PANDUAN SIPISIS VERSI 3.0: Sistem Informasi

Perpustakaan Berbasis CDS/ISIS. Bogor: UPT Perpustakaan IPB.

Saleh, Abdul Rahman. 1998. PROSPEK CDS/ISIS DI INTERNET. Jurnal

Pustakawan Indonesia. 1(2): 6

Page 120: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

108

Setiayawan, Febrika. 2015. Tentang IPB: Sejarah Institut Pertanian Bogor.

Diakses 17 Oktober 2018.

http://www.febrikasetiyawan.com/2015/02/tentang-ipb-sejarah-institut-

pertanian.html

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Elfabeta.

Sulistyo-Basuki. 1995. Periodesasi Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Suryanata, Yaya. 2013. Membangun Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan

Dengan CDS/ISIS. Jurnal Pustakawan Indonesia. 12(1): 3-4

Suryanata, Yaya. 2014. Panduan CDS/ISIS Windows. Makalah. Diakses 24 Juli

2018. Yaya Suryanata sebagai Dokumentasi

Suryanata, Yaya. 2002. Panduan SIMPus: Sistem Informasi Manajemen

Perpustakaan Berbasis CDS/ISIS Pascal. Makalah. Diakses 24 Juli 2018.

Yaya Suryanata sebagai Dokumentasi.

Sutarno, NS. 2006. Manajemen perpustakaan: suatu pendekatan praktik. Jakarta:

Sagung Seto.

Talhas, T.H. 2001. Tafsir Pase: Kajian Surah Al-Fatihah dan Surah-Surah Dalam

Juz’amma. Jakarta: Bale Kajian Tafsir Al-Qur‟an.

Universitas Ciputra Entrepreneurship Online. 2016. Arti Kata Implikasi. Diakses

27 Agustus 2019. http://ciputrauceo.net/blog/2016/1/18/arti-kata-implikasi

Wikipedia Bahasa Indonesia. CDS/ISIS. Diakses 27 April 2017.

https://id.wikipedia.org/wiki/CDS/ISIS

Wikipedia Bahasa Indonesia. Perangkat Lunak. Diakses 4 September 2017.

https://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_lunak/

Zaid, Fatmawati Ali. 2015. Sejarah Perkembangan Automasi Perpustakaan di

Indonesia. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Diakses 8 Mei 2017.

http://uin-suka.academia.edu/

Page 121: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 122: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

LAMPIRAN

A. Hasil Dokumentasi

1. Lampiran 1 : Sertifikat kedatangan seminar CDS/ISIS pertama

2. Lampiran 2 : Tampilan awal CDS/ISIS

Page 123: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

3. Lampiran 3 : Screenshot hasil wawancara dengan informan

Ir. Abdul Rahman Saleh, MSc.

Drs. B. Mustafa Mustari, MLiB

Page 124: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

4. Lampiran 4 : Beberapa berkas dokumentasi tentang CDS/ISIS

Page 125: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

B. Lembar Tugas menjadi Pembimbing

Page 126: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

C. Surat Izin Penelitian

Page 127: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

D. Lembar Bimbingan Skripsi

Page 128: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

E. Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan pada Selasa, 24 Juli 2018 dan Jumat, 2 November

2018

Wawancara dengan Ir. Abdul Rahman Saleh, MSc

Jabatan: Ketua Perkumpulan Pustakawan IPB

Sejarah CDS/ISIS dari sudut pandang Pak Abdul Rahman Saleh

Penulis : Sekali lagi, CDS/ISIS diperkenalkan pada tahun berapa?

Narasumber : Tahun 86‟ (1986)

Penulis : 86‟ ya

Narasumber : Ya. 86‟ itu versi... 1

Penulis : Versi 1

Narasumber : 86‟, kemudian kita mulai mengenal ISIS itu sekitar 87‟ (tahun

1987)

Penulis : 87‟?

Narasumber : 87‟ itu karena ada training dari UNESCO.

Penulis : Training?

Narasumber : Jadi training UNESCO itu... di kerja samakan, jadi

UNESCO itu datang.

Penulis : Ya.

Narasumber : Banyak negara. Di Indonesia itu... representatifnya itu adalah

LIPI

Penulis : LIPI?

Narasumber : PDII LIPI.

Penulis : Ooh PDII LIPI.

Narasumber : Ya. PDII LIPI kemudian menggandeng perpustakaan

nasional.

Penulis : Oh.

Narasumber : Mengadakan training.

Penulis : Training ke seluruh perpustakaan ya?

Page 129: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Ya... ga. Di Indonesia lah. UNESCO bersama dengan PDII LIPI

ngadain seminar di Indonesia.

Penulis : Iya.

Narasumber : Lokasinya di Bogor.

Penulis : Bogor?

Narasumber : Lokasinya di Bogor ini. PDII LIPI, perpustakaan Nasional

ngadain training ISIS itu di Bogor.

Penulis : Bogor. Letaknya dimana pak?

Narasumber : Lokasinya Biotrop.

Penulis : Biotrop?

Narasumber : Jadi PDII LIPI, Perpustakaan Nasional dan Biotrop

Penulis : Biotrop.

Narasumber : Kemudian karena biotrop ga punya fasilitas komputer

banyak.

Penulis : Mmhm.

Narasumber : Dia sewa... dulu itu ada... batutulis komputer namanya

Penulis : Batutulis komputer ya? Tempat pusat komputer juga ya disana

ya?

Narasumber : Itu sebenarnya toko komputer.

Penulis : Iya.

Narasumber : Tetapi dia juga menyewakan, ya nah disewalah oleh...

Penulis : PDII?

Narasumber : Biotrop.

Penulis : Biotrop?

Narasumber : Biotrop. Yang host nya itu, yang apa istilahnya yang tuan

rumahnya itu adalah biotrop. Dilaksanakan di Bogor

menggunakan fasilitasnya batutulis komputer. Yang ngajarnya itu

namanya Susan Ornejer.

Penulis : Susan Ornejer?

Narasumber : Susan Orne, Orneger

Penulis : Orneger ya

Page 130: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Orang UNESCO

Penulis : UNESCO.

Narasumber : Pesertanya itu dari LIPI, Perpusnas,

Penulis : Dari Perpusnas?

Narasumber : Terus orang-orang yang ada disekitar Bogor.

Penulis : Bogor. IPB juga termasuk ya?

Narasumber : Termasuk IPB, aa... Biotrop. Nah, yang di IPB itu 2 orang, saya

dengan namanya bu Yanti

Penulis : Bu Yanti.

Narasumber : Ikut. Gitu. Nah, sesudah itu kemudian aa... orang lain merasa yah

cuma pengenalan aja.

Penulis : Pengenalan aja ya?

Narasumber : Tapi saya nggak. Saya tuh saya perdalam.

Penulis : Diperdalam lagi tentang CDS/ISIS ya pak?

Narasumber : Jadi pelatihan itu cuma 2 hari, 3 hari kalo ga salah.

Penulis : 2-3 hari memang itu ya standar ya?

Narasumber : 3 hari tapi saya kemudian saya... apa ya... exercise sendiri.

Penulis : Exercise sendiri.

Narasumber : 3 bulan.

Penulis : 3 bulan.

Narasumber : Jadi saya akhirnya me... menguasai CDS/ISIS itu kemudian di

PDII sendiri kemudian datang lagi orang... yang... dari ISIS nya.

Penulis : Dari ISIS.

Narasumber : UNESCO juga.

Penulis : Oh.

Narasumber : Programmer nya datang.

Penulis : Programmer nya datang?

Narasumber : si... Gianpaolo del Begio

Penulis : Gianpaolo?

Narasumber : Gianpaolo nya itu datang. Kasih pelatihan seminggu.

Penulis : Seminggu? Di Bogor juga?

Page 131: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Nggak. Di LIPI. Di Jakarta. Di PDII. Kebetulan saya juga ikut

Penulis : Ikut lagi ya pak?

Narasumber : Nah, kemudian kita kembangkan disini

Penulis : Kembangkan lagi?

Narasumber : Jadi tahun 87‟- 89‟,

Penulis : Iya

Narasumber : Saya udah pake disini tetapi, sebenarnya tidak banyak yang

tertarik tahun 89‟ itu ga banyak yang tertarik.

Penulis : Karena blom tau itu ya teknologi gitu.

Narasumber : Iya. Memang… agak susah ya karna… CDS/ISIS itukan

masih bisa dikembangkan kemana-mana gitu. Artinya… tidak

program jadi itu.

Penulis : Program jadi. Memang mentahannya saja ya?

Narasumber : Iya. Sebetulnya… basic nya ada.

Penulis : Basic nya ada.

Narasumber : Basic nya, tetapi kalo misalnya untuk di… membuat… apa

namanya, kontrol peminjaman dan sebagainya sebenarnya blom

ada.

Penulis : Belum ada ya?

Narasumber : Nah. Jadi kita mesti bikin sendiri

Penulis : Cara manual gitu ya?

Narasumber : Ahah. Pake menggunakan pascal

Penulis : Pascal.

Narasumber : Dulu itu. Dan akhirnya, saya karena saya tertarik dengan itu, saya

ambil S2 di Inggris, saya jadikan…

Penulis : ISIS?

Narasumber : Thesis

Penulis : Sebagai thesisnya ya.

Narasumber : Thesis saya mengenai itu mengenai ISIS peng, penggunaan

ISIS... konversi data... apa… database lain ke ISIS

Penulis : Iya

Page 132: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Itu jadilah thesis saya, saya pulang kesini. Saya kembangkan

sistem… sistem sirkulasi

Penulis : Sirkulasi, buat pelayanan ya?

Narasumber : buat pelayanan. Nah, disitulah kemudian muncul namanya

SIPISIS.

Penulis : SIPISIS.

Narasumber : SIP nya itu adalah Sistem Informasi Perpustakaan

Penulis : Iya

Narasumber : berbasis ISIS.

Penulis : berbasis ISIS.

Narasumber : Iya. Nah, itulah kemudian modul transaksi peminjaman,

penagihan, denda dan sebagainya itu dibuat oleh… IPB, saya dan

teman-teman disini karena saya ga bisa sendirian.

Penulis : Sama pak Mustafa juga ya?

Narasumber : Pak Mus (Mustafa), ada pak, dulu timnya itu kalo orang

perpustakaan tuh ada 4 orang. Saya, pak Mus, Pak Farman, sama

pak Subagyo.

Penulis : Pak Subagyo.

Narasumber : 4 orang. Nah, itu kemudian kita bekerja sama, sebenarnya bukan

kerja sama. Karena penguasaan Pascal dari kita itu terbatas,

program yang udah jadi itu juga masih… yah masih terbata-

batalah ya.

Penulis : masih terbata…

Narasumber : masih banyak bug nya gitu

Penulis : Iya

Narasumber : Ya, kebetulan… kita kenal dengan salah satu mahasiswa

Penulis : Mahasiswa yang ahli IT gitu ya?

Narasumber : Mahasiswa statistik jurusan, jurusan statistik yang ngambil

programming

Penulis : Programming.

Page 133: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Nah, dia menguasai Pascal kita ajaklah. Kita ajak memperbaiki

program yang udah kita bikin

Penulis : Pas saat itu dia ngajarin bapak itu buat itu ya program itu ya?

Narasumber : Kita bikin sama-sama.

Penulis : Bikin sama?

Narasumber : Bikin sama-sama. Karena dia itukan pascal standar dengan pascal

ISIS beda

Penulis : Beda?

Narasumber : Nah, saya menguasai pascal ISIS, nah dia menguasai pascal

standar jadi kita kerjakan sama-sama. Jadi setiap hari sab, hari

sabtu.

Penulis : Sabtu?

Narasumber : Kita itu, dulu kan sabtu… kerja sampai jam 12. Nah kita ga

pernah pulang jam 12.

Penulis : (nyengir) Terus?

Narasumber : Jadi kantor tutup, kita terus sampe jam 4 sore, jam 5 sore. Nah,

kerjanya adalah brainstorming… FGD lah ya, Focus Group

Discussion.

Penulis : Iya.

Narasumber : Untuk mengembangkan sistem ini. Jadi sistem yang tadinya

sudah jadi

Penulis : Iya?

Narasumber : tetapi masih banyak bug, kita sempurnakan.

Penulis : Sempurnakan?

Narasumber : Sempurnakan bersama-sama dengan… orang, mahasiswa

statistik… yang dia memang ngambil programming.

Namanya Doni

Penulis : Doni?

Narasumber : Doni namanya. Jadilah itu… SIPISIS

Penulis : SIPISIS.

Page 134: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Yang kemudian banyak pake tuh. Nah itu, sejarahnya SIPISIS

itu… lama lama lama lama lama. Inikan masih, pascal nya masih

DOS ya

Penulis : masih DOS.

Narasumber : masih DOS. Kemudian pada tahun, menjelang tahun 2000 itu, 97‟

(1997) – 98‟ (1998) itukan Windows kan dah mulai merambah

tuh.

Penulis : Iya Windows

Narasumber : Windows. Nah kita mau ga mau kita harus berkembang ke

Windows. Ada lagi mahasiswa yang… penelitian disini.

Penulis : Penelitian lagi tentang itu?

Narasumber : Mahasiswa yang masih baru, baru mau lulus, dia penelitian, tugas

akhir.

Penulis : Tugas akhir?

Narasumber : Disini. Lalu kemudian, kita kerja sama dengan mahasiswa itu.

Iya. Begitu dia lulus.

Penulis : Iya?

Narasumber : Kita ajak

Penulis : Ajak jadi timnya?

Narasumber : Jadi tim. Jadilah SIPISIS yang versi Windows. Iyakan?

Penulis : Iya pak.

Narasumber : Versi DOS kita tetap pake walaupun jadi kita punya 2. Yang versi

Windows… kita sambil uji dan sebagainya. Versi DOS kan

peralatan kita kan masih.

Penulis : Lengkap?

Narasumber : Masih, bukan. Masih yang jelek

Penulis : Jelek ya pak?

Narasumber : Kalo kita pake Windows ga cukup, memorinya apalah ya. Jadi

kita tetap gunakan versi DOS untuk sekian tahun berikutnya. Tapi

versi Windows nya kita punya, cuma kita belom gunakan karena

kita ga punya alat yang…

Page 135: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Penulis : Mendukung?

Narasumber : Mendukung. Mendukung. Kemudian, lama kelamaan kita mulai

berkurang alat-alat yang tua.

Penulis : Iya.

Narasumber : Kita ganti yang baru. Baru versi Windows nya kita pake. Versi

Windows kita pake sampe… dan kemudian berkembang lagi…

versi web

Penulis : Versi web? Masuk ke internet juga ya?

Narasumber : Masuk ke internet

Penulis : Tahun berapa itu pak?

Narasumber : 2000 berapa ya… pokoknya sekitar… awal-awal 2005-2006

gitu

Penulis : Iya.

Narasumber : kita mulai ke PHP

Penulis : PHP.

Narasumber : MySQL yakan. Kemudian udah jalan pake… namanya Assist

Online (semacam layanan)

Penulis : Assist Online?

Narasumber : Mhmhm. Jadi ada breach (penerobosan) dari Assist ke, dari

Windows ke… web, versi web itu ada jembatannya tuh.

Penulis : Jembatan?

Narasumber : Kemudian berkembang sampe… kira-kira 2010-2012 kita masih

Penulis : Berkembangnya sampe 2012 ya pak?

Narasumber : Nah, sesudah itu… kita merasakan… nggak bisa

diterusin.

Penulis : nggak bisa lagi?

Narasumber : karena… WINISIS.

Penulis : Iya… versi Windows?

Narasumber : Atau ISIS versi Windows

Penulis : Iya.

Narasumber : Itu teknologinya tidak… mendukung

Page 136: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Penulis : Teknologi nya tidak mendukung?

Narasumber : Ke web.

Penulis : Ke webnya pak?

Narasumber : Jadi kalo dipaksakan digunakan breach (menerobos)

Penulis : Iya?

Narasumber : Itu tetap banyak kendala

Penulis : Banyak kendala?

Narasumber : Nah, kita udah bikinkan, breach kita bikinkan tetap aja dia nggak

bisa, kalo multi-user itu mau berapa pun yang akses kan ga ada

masalah gitu.

Penulis : Memang ga ada masalah.

Narasumber : Nah. Ini begitu banyak yang akses

Penulis : Iya?

Narasumber : Blank (datanya jadi kosong)

Penulis : Blank, jadi kosong gitu ga ada data sama sekali ya?

Narasumber : Ahah. Udah berhenti harus di reset. Berkali-kali seperti itu

akhirnya… ya udah deh

Penulis : Diberhentikan?

Narasumber : Kita… dengan teman orang komputer ini

Penulis : Iya?

Narasumber : “Gimana kalo… kita ganti”

Penulis : Ganti WINISIS nya ya?

Narasumber : Engine nya kita ga pake lagi ISIS. Lalu kita kembangkan

namanya MySIPISIS.

Penulis : MySIPISIS.

Narasumber : Nah, MySIPISIS itu kita kembangkan… murni berbasis MySQL.

Penulis : Oh

Narasumber : Yakan… programming nya ganti PHP, database nya

menggunakan MySQL. Jadi ISIS nya udah ga dipake.

Penulis : ISIS nya ga dipake?

Narasumber : Sama sekali ga dipake ISIS nya pada tahun 2007.

Page 137: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Penulis : Walaupun namanya MySIPISIS itu…

Narasumber : Nah, MySIPISIS itu karena keterikatan aja, keterikatan sejarah.

MySIPISIS.

Penulis : Itu namanya dari campuran MySQL juga ga ya?

Narasumber : Iya, “My” nya itu dari MySQL

Penulis : Iya

Narasumber : Tapi SIPISIS nya ini sebenarnya, SIPISIS nya ini sebenarnya

tidak ada kaitannya dengan SIPISIS lama.

Penulis : Ga ada kaitannya sama sekali? Jadi… beda itu lagi ya?

Narasumber : Beda. Engine nya udah beda, jadi sama sekali baru. Tetapi,

karena keterikatan sejarah.

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Kita masih tetap menggunakan SIPISIS. MySIPISIS

Penulis : MySIPISIS

Narasumber : Masih berjalan beberapa waktu, beberapa ini. Tetapi karena…

pesaing-pesaing diluar inikan banyak.

Penulis : Banyak ya? Ada otomasi perpustakaan-

Narasumber : Ada SLiMS, ada dari luar itu… Greenstone, ada macam-macam.

Penulis : Iya, banyak.

Narasumber : Yang lebih canggih

Penulis : Tapi, otomasi itukan kayak SLiMS gitu kan diambil datanya dari

ISIS juga kan?

Narasumber : Enggak.

Penulis : Enggak?

Narasumber : SLiMS itu udah murni tidak ada hubungannya dengan ISIS. Dia

make MySQL

Penulis : MySQL juga ya?

Narasumber : Jadi ISIS itu udah, udah mati

Penulis : Udah mati. Jadi dasar-dasar seperti engine nya udah beda lagi ya

jadinya ya?

Narasumber : Udah beda. Kalo pun datanya diambil

Page 138: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Penulis : Iya?

Narasumber : Tetapi itu udah migrasi aja

Penulis : Migrasi?

Narasumber : Engine nya dah laen. Jadi ibaratnya gini ibaratnya kalo mobil

Penulis : Mhm.

Narasumber : Ya. Itu apanya yang masih bisa dipake? Mesinnya, dipindahin aja

mesinnya ke mobil baru gitu, ya. Oh jadi ga ada, ga ada lagi

mobil lamanya tuh dah dibuang

Penulis : Jadi dipind-, dipindahin mesinnya aja ya? Atau isinya tuh?

Narasumber : Isinya aja, isinya. Mungkin ya, mu- mu-, jangan mesin dah.

Mungkin joknya.

Penulis : Joknya?

Narasumber : Yakan?

Penulis : Ahah

Narasumber : Yang dipindahin, karena masih bisa dipake joknya gitu. Tapi dia

nggak ada hubungannya lagi udah. Mobil lama itu dah dibuang

Penulis : Jadi kayak lamanya diperbarui lagi gitu ya?

Narasumber : Bukan, pokoknya ini baru. Baru, cuman isinya aja dipindahin

gitu. Jadi nggak, sekarang itu ya, bicara ISIS itu, udah mati ISIS

nya. Kalopun ada orang yang pake, itu sejarah aja, masa lalu aja.

Penulis : Menjadi sejarah saja pak?

Narasumber : Karena, karena teknologinya itu udah ga cocok. Sekarang, kalo

kamu mau pakai ISIS

Penulis : Iya?

Narasumber : Coba install di komputer baru

Penulis : Komputer baru?

Narasumber : Ya. Teknologi komputer baru itu, teknologinya minimal 64 bit.

Penulis : Hmm

Narasumber : ISIS instalasi itu gak jalan.

Penulis : Gak jalan ya? Karena bit nya kecil ya? Atau apa?

Page 139: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Ya, teknologinya ga cocok. Kamu ngambil mesinnya, mesinnya

bemo ya

Penulis : Iya

Narasumber : Bemo itu Daihatsu kan?

Penulis : Iya

Narasumber : Mesin bemo ditaro di Ayla

Penulis : Ayla?

Narasumber : Jalan gak?

Penulis : Nggak

Narasumber : Ya, nggak jalan. Itu (ISIS) sama dengan itu (mesin mobil)

Penulis : Beda kendaraan juga ya? Beda...

Narasumber : Ya beda, semuanya beda. Kamu dah ga bisa pake ISIS di mesin

baru. Ya? Kecuali kalo kamu punya mesin lama.

Penulis : Mesin lama? Tahu tuh kalo ada yang masih jual mah ya?

Narasumber : Nah.

Lanjutan potongan rekaman wawancara

Narasumber : Oleh orang untuk... me... ngajarkan ISIS, menginstal ISIS 20

tahun.

Penulis : Selama 20 tahun ya?

Narasumber : Dari 2000- eh, 94‟ tahun 94‟ – 95‟ ya.

Penulis : Iya? Sampe?

Narasumber : Sampe 2015

Penulis : 2015?

Narasumber : 20 tahun

Penulis : 20 – 21 ya kayaknya?

Narasumber : Ya, pokoknya kita kira-kira 20 tahun lah. Saya tuh malang

melintang...

Penulis : Ke seluruh Nusantara?

Narasumber : Masalah ISIS ya?

Penulis : Iya

Page 140: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Itu saya udah bilang sekarang, jangan pake ISIS.

Penulis : Padahal bapak sendiri yang-

Narasumber : Karena itu udah teknologi lama

Penulis : Ahah

Narasumber : Kamu mau balap

Penulis : Mobil balap?

Narasumber : Mau balap mobil

Penulis : Iya

Narasumber : Tapi mobil kamu masih pake-

Penulis : Mobil lama?

Narasumber : Mobil teknologi 20 tahun yang lalu. Mungkin, pada waktu tahun-

20 tahun yang lalu, kamu pake mobil itu kenceng

Penulis : Kenceng ya.

Narasumber : Larinya ya... 125 kilo (km/jam)

Penulis : Iya

Narasumber : Ya, di tol itu wah 125 kilo, masih bisa itu.

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Sekarang, dipake ke-, mesin itu

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Dipasang di mesin- apa, di teknologi yang sekarang. Ya gak jalan.

Penulis : Nggak jalan, udah beda lagi

Narasumber : Nggak jalan, tek- teknologinya beda

Penulis : Mhmhm.

Narasumber : Tadi saya bilang, kalo jaman dulu itu pake... platina untuk

pengapian sekarang pake CDI, ya gak bisa. Teknologi platina

dipasang mesin CDI. Yakan?

Penulis : Iya.

Narasumber : Gak bisa

Penulis : Gak bisa.

Narasumber : Jadi... saya- semua orang yang konsultasi ke saya bahkan minta

pelatihan ISIS ke saya, saya tolak.

Page 141: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Penulis : Eh, to-tolak?

Narasumber : Kenapa? Itu masa lalu. Kamu, mendingan kamu pake SLiMS,

pake Greenstone.

Penulis : Iya.

Wawancara dengan Drs. B. Mustafa Mustari, MLiS.

Jabatan: Ketua Pengelola Kearsipan Perpustakaan Utama IPB

Sejarah CDS/ISIS dari sudut pandang Pak Mustafa Mustari

Penulis : Ini mulai rekam dari perkenalan bapak dulu ya. Bapak Mustofa...

nama lengkapnya?

Narasumber : Iya, saya Mustofa Mustari.

Penulis : Mustari.

Narasumber : Dari lahir “Mustafa” ya.

Penulis : Iya.

Narasumber : Kemudian... saya kerja di IPB sejak tahun 79‟ (1979).

Penulis : 79‟?

Narasumber : Ya 79‟. Itu masih honorer, sampe tahun 82‟ (1982) saya diangkat

jadi pegawai negeri.

Penulis : Pegawai negeri?

Narasumber : Sampe sekarang.

Penulis : Mhmhm.

Narasumber : Kalo diitung-itung berarti sudah 36 tahun.

Penulis : Mhmhm.

Narasumber : Iyakan? Saya kerja di perpustakaan IPB.

Penulis : Tahun?

Narasumber : Ya itu tadi tanggal, tanggal (tahun) 82‟.

Penulis : Oh.

Narasumber : Saya tahun 79‟, sudah jadi honorer di perpustakaan lalu kemudian

diangkat jadi pegawai.

Penulis : Iya?

Page 142: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Kemudian kerja terus di perpustakaan di IPB pindah-pindah

bagian.

Penulis : Sekarang bapak bagian jadi apa?

Narasumber : Nah. Sekarang, sekarang kepala iritasit (bagian arsip). Jadi

bukan di perpustakaan, tapi kepala arsip. Tetapi status saya masih

pustakawan.

Penulis : Iya.

Narasumber : Pustakawan utama gitu kan.

Penulis : Mhmhm.

Narasumber : Nah, sejak... tahun 2008 saya ditugaskan di arsip jadi kepala arsip

disini.

Penulis : Baik, pak.

Narasumber : Tapi, banyak kegiatan saya masih terkait dengan perpustakaan

Penulis : Iya.

Narasumber : Yang menyangkut ke pertanyaan anda terkait dengan sejarah ISIS

Penulis : Iya

Narasumber : CDS/ISIS, kalo saya mengenal CDS/ISIS itu tahun 88‟ (1988)

Penulis : 88‟ ya?

Narasumber : 88‟. Dengar ada aplikasi mengenai... perpustakaan

Penulis : Iya

Narasumber : Yang dija-, yang mengajarkan itu... PDII dulu namanya PDII

Penulis : PDII

Narasumber : LIPI, kalo sekarang namanya PDIN

Penulis : Bapak gak secara langsung dari UNESCO gitu?

Narasumber : Tidak, dengar dulu dari sana (UNESCO). Kita kan...

Penulis : Oh

Narasumber : Jaman dulu kan belum ada kayak internet kayak sekarang ini

misalnya ambil-ambil dari mana-mana gitu kan?

Penulis : Iya.

Narasumber : Itukan belum ada tahun 86‟ (1986) itu belum gitu. Tahun 88‟

belum. Nah, saya dapat gitu... kita dapat informasi berbagi terus

Page 143: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Ya. Ikut-ikut dimana ada cerita tentang atau pertemuan ee...

ilmiah mengenai itu

Penulis : Iya

Narasumber : Peserta, ISIS. Kemudian dapat aplikasinya,

Penulis : Dapat?

Narasumber : Udah dapat aplikasinya, kita coba-coba, saya coba-coba disini

ama teman-teman, kita sempat coba gunakan, “Eh, lumayan.

Ternyata bagus juga” gitu. Nah, terus kita- saya kan kuliah keluar

negeri.

Penulis : Iya

Narasumber : Keluar-keluar negeri, pulang-pulang tahun 90‟ (1990).

Penulis : 90‟

Narasumber : Tahun 90‟. Terus, itu rame tuh

Penulis : Rame?

Narasumber : Mau pake CDS/ISIS, mulai terkenal gitukan

Penulis : Iya

Narasumber : Kita juga sudah bisa dapat dari mana-mana dari banyak sumber.

Kemudian pemerintah sendiri melalui proyek UKKP namanya.

Penulis : UKKP?

Narasumber : Itu me- mengajarkan CDS/ISIS, mensosialisasikan CDS/ISIS ini

ke seluruh Indonesia ke perguruan tinggi terutama begitu

Penulis : Iya

Narasumber : Nah, itu makin terkenal. Kemudian, kami teman-teman di- si IPB

ini melihat ini suatu... hal yang bagus, dah kita kembangkan, kita

explore dengan baik kita gunakan untuk apa. Akhirnya, tadi

kita belajar ke PDII.

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Eh malah PDII yang belajar ke kita.

Penulis : Oh

Page 144: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Gitu waktu itu. Nah, kita terus kembangkan, gunakan aplikasi itu

untuk ini, terus dimodifikasi, kita panggil kerjasama dengan...

orang-orang komputer gitukan.

Penulis : Iya

Narasumber : Nah, modifikasi, mengembangkan, akhirnya muncullah

namanya SIPISIS

Penulis : SIPISIS

Narasumber : SIPISIS. Itu tahun 95‟ (1995)

Penulis : 95‟ ya pak?

Narasumber : Mhmhm. Tahun 95‟ – 96‟. Akhirnya, kita pake sendiri disini

SIPISIS itu, mula-mula untuk sirkulasi, kemudian apa, kemudian

yang... lain-lain gitukan.

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Banyak yang berkunjung kesini ke IPB melihat perpustakaan,

sebenarnya mau lihat perpustakaan karena perpustakaan ri- itu

baru

Penulis : Iya

Narasumber : Kemudian, melihat aplikasi ini yang kita beli “Ini bagus” katanya

dicoba-coba.

Penulis : Bagus itu buat para pengguna ya

Narasumber : Nah, gitu. Karena memang tidak ada pilihan sebenarnya waktu

itu.

Penulis : Ga ada pilihan ya pak?

Narasumber : Tidak bagus, ada yang lain-lain Ada satu namanya “........

Bookmen”

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Tetapi, bagi orang waktu cukup mahal gitu.

Penulis : Mahal.

Narasumber : Nah, akhirnya ternyata apa yang kita pake disini sama orang

orang lain diundang kami datang, setelah dia kesini kita diundang

datang ke tempatnya

Page 145: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Penulis : Iya

Narasumber : Dan disitu kami... diminta untuk mengajarkan, mengajarkan.

Akhirnya, kita pikir “udah aja ini, sekalian kita bikin- perbaiki”

dan kita… tidak… jadi membayar gitu

Penulis : Bayar?

Narasumber : Membayar, orang kalo mau pake membayar. Sebenarnya bukan

menjual software itu, tapi kita ininya keahliannya

Penulis : Keahliannya dijual ya?

Narasumber : Ya. Nah, itu bayar waktu itu nguras 250 ribu pertama

Penulis : Oh

Narasumber : Itu saya ingat... perusahaan namanya Tripatra Engineering

Penulis : Tripatra.

Narasumber : Itu di jalan Simatupang (Jakarta) itu

Penulis : Iya

Narasumber : Itu yang pertama beli 250 ribu

Penulis : Oh

Narasumber : Pertama beli, kita dipesan – dibeli kita pasang disana di

perpustakaannya dan alhamdulillah berjalan

Penulis : Berjalan

Narasumber : Setelah itu, makin banyak makin banyak. Nah, ini kita jual 500

ribu

Penulis : Oh, jadi 2 kali ya?

Narasumber : Nah, naik gitu. Oh, makin banyak sampai kewalahan tiap... bulan

atau sebulan 2 kali tuh ada yang minta datang minta sampe

ratusan

Penulis : Ratusan?

Narasumber : Ratusan ribu. Perpustakaan perguruan ti- mula-mula, kemudian

khusus, perpustakaan umum, perpustakaan sekolah juga banyak.

Itu sampai kita mengadakan bebe- berbagai pertemuan user-user

grup di-

Penulis : Ya pak.

Page 146: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : User CDS/ISIS itu dikumpulkan, kumpul

Penulis : Dikumpulkan ya?

Narasumber : Lama-lama kita bikin pelatihan, lama-lama kita bikin seminar

Penulis : Seminar

Narasumber : Khusus mengenai CDS/ISIS. Uh, banyak yang datang

Penulis : Tahun berapa itu pak?

Narasumber : Berkali-kali kita mengadakan seminar itu

Penulis : Oh

Narasumber : Jadi mungkin... 98‟

Penulis : 98‟?

Narasumber : Ya, sorry itu... iya iya iya

Penulis : Mhm

Narasumber : 98‟, 99‟, 2000 itu beberapa tahun sering kita mengadakan seminar

Penulis : Oh

Narasumber : Selain pelatihan, selain kita diundang kemana-mana

Penulis : Iya?

Narasumber : Untuk mengasah, sampai saya itu... boleh dikata itu keliling ke

semua perguruan tinggi negeri di kota besar gitu ya.

Penulis : Indonesia ya?

Narasumber : Di... di ibukota provinsi itu kan hampir semua gitu

Penulis : Oh

Narasumber : Itu masa ISIS banyak- gantian dengan teman-teman

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Sehingga banyak yang teman-teman itu ibu Luki dari UI itu

mengatakan saya itu keliling Indonesia naik ISIS gitu istilahnya

Penulis : (tertawa)

Narasumber : Karena ya, orang panggil kesana pasang, pelatihan, pasang,

panggil lagi hampir setiap minggu gitu ganti-gantian ya. Tapi, per

sering ya saya karena kebetulan waktu itu diminta orang- teman

juga saya kordinatornya. Selain itu ya, ada kala ada orang

permintaan khusus minta saya yang kesana. Tapi gantian kadang

Page 147: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

kadang ada teman yang mau gitu, yang jelas sibuk kita

mengembangkan

Penulis : Sibuk ya?

Narasumber : Akhirnya, berkembang terus bukan cuman teknologi kan

sekarang ada internet gitu kan

Penulis : Mhmhm (serak lalu batuk)

Narasumber : ISIS dipasang juga di internet, dipasang di internet. Memang

jalan, bisa, tetapi kurang bagus, kurang lancar, banyak kendala

gitu

Penulis : Banyak kendala ya?

Narasumber : Nah

Penulis : Kendalanya semacam apa tuh pak?

Narasumber : Ya, kadang kala es... susah, lama, kemudian tidak benar errornya,

ngehek banyak kendalanya gitu. Akhirnya... karena ternyata

memang ISIS itu tidak dirancang itu berbasis web gitu

Penulis : Iya

Narasumber : Jadi kita mengusahakannya ada juga belajar dari luar negeri itu.

Akhirnya, kita berpikir kita mengkombinasikan ISIS dengan

MySQL, karena kalo itu warfare itu pake MySQL itu bagus sekali

dan terusnya. Kita kombinasikan, nah muncullah namanya

SIPISIS

Penulis : SIPISIS?

Narasumber : SIPISIS...

Penulis : MySIPISIS atau...?

Narasumber : Oh iya, MySIPISIS. Ya MySIPISIS

Penulis : Iya, campuran dari MySQL ya?

Narasumber : MySQL dengan ISIS itu kombinasikan Akhirnya terus berjalan,

banyak juga kendala gitu.

Penulis : Kendala lagi ya?

Page 148: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Kendala lagi, tidak terlalu baguslah pokoknya. Akhirnya kita

berpikir “Sudah, kita tinggalkan ISIS karena memang sebenarnya

tidak sama, tidak terlalu support untuk...”

Penulis : Teknologi modern ya?

Narasumber : Ya, base itu tidak terlalu support agak repotlah gitu dipaksa-

paksakan. Kita tinggalkan ISIS nya dan pake MySQL semua

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Awalnya itu kita kombinasi itu MySQL dengan ISIS, ISIS untuk

database koleksinya, yang lainnya user dan lain-lainnya itu ke

database... pake MySQL

Penulis : Iya MySQL

Narasumber : Nah itu namanya MySIPISIS

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Terus, kita pikir “Wah, ini banyak kendala” yang kedua.

Akhirnya, udahlah kita tinggalkan CDS/ISIS, kita pake semua

pake MySQL.

Penulis : MySIPISIS-

Narasumber : Kita gunakan MySIPISIS Pro

Penulis : Pro?

Narasumber : MySIPISIS Pro ini sudah semua MySQL. Tapi, masih pake

menggunakan SIPISIS karena sejarah namanya sudah terkenal.

Penulis : Sejarah ya?

Narasumber : Kita gak mau ganti karena namanya udah terkenal SIPISIS, tapi

sesungguhnya itu tidak ada lagi ISIS database nya cuman

tampilannya mirip-mirip yang dulu gitu

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Nah, itu banyak yang make 2x. Nah, terus berkembang terus

kadang kala ada pesanan sampe 25 tempat sekaligus gitu

Penulis : Iya

Page 149: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Bagi-bagi orang, bagi tugas. Berkembang terus, akhirnya ya

perkembangan terus rame kami ini sudah mulai... ya dah susah

juga dah sibuk.

Penulis : Iya

Narasumber : Kemudian ini, akhirnya lambat laun itu kami makin susah me...

apa mengembangkan ya.

Penulis : Iya.

Narasumber : Sehingga... kemudian banyak saingan ini

Penulis : Banyak saingan?

Narasumber : SLi- SLiMS segala macam, yang gratis kita bayar. Walaupun ada

yang gratis, ada yang prabayar, waktu itu masih banyak juga sih

yang prabayar

Penulis : Tahun itu, tahun berapa itu yang...?

Narasumber : Itu... 2005 sampe 2010 gitu ya

Penulis : 2005 ya?

Narasumber : Sampe 2010 masih ya, rame ya gitu

Penulis : Iya

Narasumber : Setelah 2010 kesini (tahun sekarang) orang makin gencar, SLiMS

makin bagus, kami sudah tidak sanggup lagi sudah sibuk gak

sempat menangani hal-hal teknis itu

Penulis : Iya

Narasumber : Akhirnya, ... stucknan gitu

Penulis : Stucknan?

Narasumber : Stucknan itu artinya tidak ada perkembangan, tapi masih ada juga

sih yang pesan, yang masang

Penulis : Masih ya?

Narasumber : Terus, sampe akhir-akhir ini udah 3 – 5 tahun terakhir boleh

dibantu sudah me-inilah hampir dikatakan sudah berhentilah

Penulis : Berhenti?

Page 150: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Ada 1 – 2 ini, tapi menggunakan MySIPISIS Pro itu sudah... tidak

ada lagi kita ini, tapi masih yang sudah pasang ada yang masih

jalan terus sampe sekarang

Penulis : Masih?

Narasumber : Tterakhir... Tri Sakti masih pasang 2 tahun yang lalu (2016)

Penulis : Tri Sakti dimana itu?

Narasumber : Tri Sakti di Sekolah Tinggi Pariwisata

Penulis : Pariwisata ya?

Narasumber : Terus, masih ada yang nanya-nanya gitu kan

Penulis : Oh yang bagian sosial itu masih sekarang masih SIPISIS ya?

Narasumber : Iya, tetapi... mungkin ini- Akhirnya, ya sudah kita sudah tidak

kembangkan lagi

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Disini masih pake di bawah

Penulis : Masih ya memang

Narasumber : Tetapi, dia versi lainlah

Penulis : Versi lain lagi?

Narasumber : Nah, itu juga... rencana mau evaluasi apakah masih

dipertahankan atau diganti

Penulis : Mhm

Narasumber : Nah itu kira-kira perkembangan ISIS, yang jelas waktu kami

antara rame itu cukup sibuk dan... em... jadi ini karena kita

prabayar

Penulis : Iya

Narasumber : Dari awal kita prabayar, jadi

Penulis : Iya

Narasumber : Sampe terakhir itu sekitar menjual sampe 45 juta

Penulis : Mhm

Narasumber : Paketnya

Penulis : Paket?

Page 151: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Tidak pernah sih semahal ini, incian itu kan sampe 75 juta kalo

kali dari 100 ditambah. Paling mahal saya pernah menjual hanya

45 juta. Paling banyak 32

Penulis : Oh

Narasumber : Terus 35. Tapi... banyak juga ada beberapa perpustakaan yang

membeli SOS cord nya gitu

Penulis : SOS cord?

Narasumber : SOS cord nya, maksudnya dia beli SOS cord nya kemudian dia

kembangkan, ada

Penulis : Oh kembangkan dari- jadi-

Narasumber : Dia pake itu-

Penulis : Rekam baru lagi ya?

Narasumber : Iya, dibikin lagi itu Husu, UI waktu itu juga dulu pernah pake

SIPISIS

Penulis : Pernah ya?

Narasumber : Terus... dijawab-

Penulis : Telpon ya?

Setelah jeda waktu wawancara...

Narasumber : Itulah... tidak mahal-mahal, kita ga flamboyan, waktu itu sesuai

kebutuhan, sesuai kantong

Penulis : Iya

Narasumber : Waktu itu 500 rb sampe 5 juta yang banyak nya itu 5 juta pada

tahun 2000

Penulis : 5 juta

Narasumber : Nah, mereka beli. Tapi lama-lama ada juga sih yang mahal gitu

Penulis : Lebih mahal lagi ya?

Narasumber : 25, 32, ada 1 sampe 40 ribu- juta, tapi gak pernah lebih dari 50

Penulis : (tertawa)

Narasumber : Nah, seperti itulah. Akhirnya, sekarang sudah boleh dikatakan

sudah berhenti

Page 152: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Penulis : Iya

Narasumber : Tidak ada lagi kita lanjutkan, lain lagi sekarang saya kalo misal

diminta bukan lagi aplikasi ISIS itu sendiri, tetapi saya dijelas

secara umum saja.

Penulis : Iya

Narasumber : Seperti itu. Teman-teman sudah sibuk masing-masing

Penulis : Sibuk masing-masing

Narasumber : Tinggal sejarahlah gitu ya

Penulis : Ya sejarah

Narasumber : Sejarah itu ISIS-

Penulis : Makanya saya datang buat ambil sejarah tersebut

Narasumber : Nah, sejarahnya seperti itu. Pernah jaya

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Sekitar... hampir 15 tahunan

Penulis : 15 tahun ya? Dari tahun 88‟(1988) sampe 2005 ya?

Narasumber : Iya, iya 15 tahunan lebih

Penulis : Iya

Narasumber : Itu berjaya banyak dan... paling tidak menjadikan orang beraliasi

dengan ini, jadi itu- ISIS itu me- sangat apa- orang jadi terbiasa,

malah sekarang pake yang baru itukan berkat jasa ISIS juga dia

belajar teknologi

Penulis : Kayak pembimbing gitu ya?

Narasumber : Nah, langka gitu

Penulis : Langka

Narasumber : Tidak bisa dilupakan walaupun itu kurang bagus tapi tidak bisa

dilu- SLiMS pun sebenarnya perangkat (SOS cord) dari ISIS

Penulis : Iya

Narasumber : Lihat namanya, apa dulu namanya, terus IGLO itu

Penulis : IGLO?

Narasumber : ISIS ya Igle-Igle ISIS Online ya

Penulis : Ohoh

Page 153: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Kita kira seperti itu, tetapi sudah berkembang-berkembang jadi

bikin SLiMS gitu

Penulis : Iya. Pak Mustofa bisa sebutkan berapa- apa teh, teman-teman

bapak sebagai tim pengembangan CDS/ISIS yang bapak

Narasumber : Itu pertama yang kita saya, pak Ra- Pak Rahman (Abdul Rahman

Saleh)

Penulis : Pak Rahman ya?

Narasumber : Saya, Pak Rahman,

Penulis : Iya

Narasumber : Kemudian ada namanya pak Suparman

Penulis : Pak Suparman?

Narasumber : Itu sudah pada ini sibuk ya masing-masing

Penulis : Iya

Narasumber : Kemudian ada pak Bagyo (Subagyo) kan berempat itu.

Penulis : Oke, 4 doang ya?

Narasumber : 4 doang. Nah, tadi itu untuk perpustakaannya

Penulis : Iya

Narasumber : Terus, kita bekerja sama dengan ee... programmer-programmer

Penulis : IT ya?

Narasumber : Mahasiswa yang sudah sarjana

Penulis : Iya

Narasumber : Programmer Core IT

Penulis : Iya

Narasumber : Terus, belakang kita lebih formal lagi kerjasamanya dengan dosen

dosen ilmu komputer gitu

Penulis : Ilmu komputer ya?

Narasumber : Itu yang lama, dah berkembang. Nah, begitulah. Nah, sekarang

itu ada yang sudah pensiun, ada yang sudah pindah...

Penulis : Perangkat lagi-

Narasumber : Kantor

Penulis : Iya

Page 154: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Urusan yang lain

Penulis : Iya

Narasumber : Saya... dan pak Rahman masih di perpustakaan, saya malah

pindah ke arsip pak Rahman- Tapi udah sibuk sekali

Penulis : Udah sibuk?

Narasumber : Sekarang masih suka diundang orang ngajar... atau ceramah,

tapi saya tidak... naikkan lagi dengan ISIS secara umum saja

seperti itu kira-kira.

Penulis : Iya. Iya pak... sebenarnya saya sempat wawancara bu yanti,

bu yanti juga bagian dari pengembang CDS/ISIS bukan?

Narasumber : Bu... yanti tidak terlalu langsung dia, tapi waktu itu dia juga

awal-awalnya belajar

Penulis : Belajar ya?

Narasumber : Kemudian dia tidak terlalu senang dengan Pd itu jadi

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Tidak, me- tidak ikut dalam pengembangan ini, tetapi dia pernah

me- me- inikan

Penulis : Me- eh apa, sebagai-

Narasumber : Menggunakan...

Penulis : Pengguna ya?

Narasumber : Awal- pengguna-pengguna awal juga lah, tapi tidak ikut

mengembangkan

Penulis : Bagai beta tester gitulah

Narasumber : Ya, boleh. Dia- dia make

Penulis : Mhm

Narasumber : Oke, pokoknya yang ini pak Rahman, saya, pak Suparman, pak

Bagyo 4 orang itu. Kemudian... dibantu dengan... programmer-

programmer waktu itu mahasiswa, kemudian dosen gitu

Penulis : Ingat ya? Salah satu orang IT itu siapa namanya?

Narasumber : Ada... pertama itu namanya Da- Dani

Penulis : Dani ya?

Page 155: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Mhmhm, Doni, Doni sorry

Penulis : Eh, Dani- Doni. Doni

Narasumber : Terus yang berikutnya itu Bayu yang lama

Penulis : Bayu?

Narasumber : Kemudian, teman-temannya Bayu banyak, tapi yang paling sering

itu Bayu

Penulis : Dan Doni.

Narasumber : Doni pertama, terus Bayu

Penulis : Iya

Narasumber : Gitu. Ada juga teman-teman yang lain kayak Firman, pak siapa

itu, tapi kurang langsung ke kita. Yang langsung ke kita itu

Penulis : Kurang mempengaruhi ya?

Narasumber : Nah, sampe ke turun ke lapangan pun banyak

Penulis : Oh.

Narasumber : Sampe kita pernah mengembangkan suatu… teknologi self

service untuk peminjaman

Penulis : Peminjam?

Narasumber : Di Indonesia, waktu itu belum ada yang bikin, kami yang pertama

bikin itu dikembangkan dari ISIS

Penulis : Dari ISIS juga ya?

Narasumber : Jadi peminjaman pake... RFID bisa meminjam otomatis gitu

tanpa dilayani, jadi minjam sendiri. Kita bikin itu pertama

misahin, kemudian dipamerkan waktu di kongres... perpustakaan

digital di Samarinda

Penulis : Iya

Narasumber : Itu dia. Terus, sampe UI pernah menggunakannya 2 kali, bawa

barangnya kesana

Penulis : Bawa barangnya (ISIS)?

Narasumber : Terus kita umumkan di jalan, tapi karena perhelatan. Setelah itu,

kalo gak salah ada yang pernah bikin, tapi kita juga loh waktu itu

Page 156: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

apa puluh sekian juta. Itu kita bikin teman-teman tim, kita yang

bikin itu

Penulis : Iya timnya

Narasumber : Pake ISIS, terus... Self Service itu

Penulis : Mhmhm. Terus, bapak- apa teh, orang yang menyebarkan ISIS

dari awal, dari UNESCO tahu namanya siapa?

Narasumber : Ah, di- kalo dari UNESCO kan itu namanya aa... Del Begio kan

yang bikinnya

Penulis : Iya Del Begio

Narasumber : Terus yang asistennya namanya Davis Storty itu ya

Penulis : Davis Storty?

Narasumber : Kemudian, kalo di Indonesia PDII itu siapa ya, itu orang-orang

yang aktif ga yang mempelajari dan membikin itu pak Agus, pak

Agus

Penulis : Pak Agus?

Narasumber : Pak Agus. Terus... siapa ya yang di Indonesia. Pokoknya, PDII itu

sebenarnya dia yang bikin dulu (CDS/ISIS), tapi saya pernah

diundang ke PDII masang “SIPISIS” (CDS/ISIS) disana

Penulis : Mhm

Narasumber : Ngajar, masang. Padahal dia- saya belajar, kan belajar kesana

dulu tadinya, saya belajar disana. Tapi setelah itu, beberapa lama

kemudian gak sampai setahun, mereka belajar ke kita. Karena

waktu itu kita serius, bawa setiap sore belajar

Penulis : Iya

Narasumber : Pulang-pulang, orang pulang ke rumah, pulang kerja, kami rapat

tuh. Kebetulan, ketua- kepala perpustakaannya pak Rahman, kita

kan ber 4 rompak, merangkum, diskusi, bikin program, bikin apa

Penulis : Bikin program

Narasumber : Belajar, belajar. Waktu itu programnya pake CDS/ISIS pascal

Penulis : Pascal ya?

Page 157: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

Narasumber : Pas- khusus pascal nya gitu. Kita bikin, kita belajar tuh

programmingnya kerjasama

Penulis : Waktu itu belum ada komputer juga ya?

Narasumber : Komputer sudah ada

Penulis : Sudah ada?

Narasumber : PC sudah ada

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Tapi DOS

Penulis : DOS ya?

Narasumber : DOS, My Window

Penulis : Iya

Narasumber : Windows nya 95‟

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Keluarnya tapi. Ada... Window 311 dulu

Penulis : Mhmhm

Narasumber : Nah, itu lain. Terus ada- Kita itu masih CDS/ISIS belum

WINISIS nanti berkembang WINISIS tuh

Penulis : WINISIS juga ya?

Narasumber : Karena Windows nya tuh

Penulis : Dah, paling segitu aja dulu pak

Narasumber : Dah cukup ya

Penulis : Ya, cukup

Narasumber : Mudah-mudahan gak rusak

Penulis : Ya, gapapa. Terima kasih ya pak.

Narasumber : Iya, oke.

Page 158: KAJIAN HISTORIS APLIKASI OTOMASI PERPUSTAKAAN CDS/ISIS … · 2020. 3. 3. · nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan khususnya pasal 12 yang berbunyi “koleksi perpustakaan diseleksi,

BIODATA PENULIS

ALIF AHMAD WIRAPRAJA. Lahir di Bogor, 23

April 1995. Anak ketiga dari empat bersaudara, ayahanda

Y. Solahuddin, dan ibunda Umi Kulsum. Bertempat

tinggal di Jl. Pelita I No. 2 RT/RW 002/001 Kelurahan

Cipaku Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor, Provinsi

Jawa Barat. Pendidikan yang pernah ditempuh penulis

antara lain: Lulusan taman kanak-kanak di TK Al-

Kautsar (2000-2001). Selanjutnya, penulis menempuh

pendidikan dasar di SDN Cipaku Perumda (2001-2007).

Lalu, penulis melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 13 Bogor

(2007-2010). Kemudian, melanjutkan sekolah menengah atas di SMA Negeri 4

Bogor (2010-2013). Pada tahun 2013, penulis melanjutkan pendidikan S1 dengan

memilih Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab & Humaniora Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan, menulis skripsi dengan judul Kajian

Historis Aplikasi Otomasi Perpustakaan CDS/ISIS oleh Institut Pertanian Bogor.

Penulis pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama satu bulan pada tahun 2016.

Pada tahun yang sama penulis pernah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Klebet, Kecamatan Kemiri, Tangerang, Banten selama satu bulan. Penulis

pernah bekerja menjadi pustakawan di Perpustakaan Sekolah Dasa Semesta,

Pamoyanan, Bogor selama satu tahun pada tahun 2018-2019.