kajian ekonomi regional provinsi gorontalo triwulan i 2012 filevisi bank indonesia : “menjadi...

22
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA

Upload: nguyenkhanh

Post on 10-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Kajian Ekonomi Regional

Provinsi Gorontalo

Triwulan I 2012

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA

Page 2: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Visi Bank Indonesia :

“Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil”

Misi Bank Indonesia :

“Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter

dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara

Indonesia yang berkesinambungan”

Tugas Bank Indonesia :

1. Menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

3. Mengatur dan mengawasi bank.

Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada

Redaksi :

Unit Kajian dan Survey

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo

Jl. Hi. Nani Wartabone No 35 Gorontalo – 96115

Telp : +62 435 824444

Fax : +62 435 827993

Web : www.bi.go.id

Page 3: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya sehingga

penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan

baik.

Kajian periode triwulan I-2012 ini merupakan pengejawantahan dari peranan Kantor

Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo sebagai ‘economic intelligent and

research unit’ yang diharapkan mampu memberikan informasi ekonomi dan keuangan

daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan masukan pemangku

kepentingan di daerah dan di pusat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan informasi yang

amat bermanfaat bagi penyusunan kajian ini. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa di usia

yang masih muda ini, KPw BI Prov. Gorontalo dari sisi produk dan peran masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran, masukan dan kerjasama dari

berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk dan peranan kami di masa yang akan

datang.

Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan

perekonomian Provinsi Gorontalo.

Gorontalo, 9 Mei 2012

KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI GORONTALO

Wahyu Purnama A.

Deputi Direktur

Page 4: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Halaman ini sengaja dikosongkan Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 5: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB 1 PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

1.1 Sisi Permintaan 2

1.1.1 Konsumsi 2

1.1.2 Investasi 4

1.1.3 Ekspor – Impor 5

1.2 Sisi Penawaran 7

1.2.1 Sektor Pertanian 8

1.2.2 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 10

1.2.3 Sektor Perdagangan – Hotel – Restoran 12

1.2.4 Sektor Bangunan 13

1.2.5 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 13

1.2.6 Sektor Industri Pengolahan 14

1.2.7 Sektor Lainnya 14

1.3 Boks KER I 15

BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI

2.1 Inflasi Gorontalo 17

2.1.1 Faktor Fundamental 18

2.1.2 Faktor Non Fundamental 19

2.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa 20

2.2.1 Inflasi Tahunan 20

2.2.2 Inflasi Triwulanan 21

2.3 Boks KER II 23

BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

3.1 Fungsi Intermediasi 27

3.1.1 Perkembangan Kantor Bank 27

3.1.2 Penyerapan Dana Masyarakat 28

3.1.3 Penyaluran Kredit 29

3.2 Stabilitas Sistem Perbankan 33

3.2.1 Resiko Kredit 33

3.2.2 Resiko Likuiditas 34

3.2.3 Resiko Pasar 36

3.3 Boks KER III 37

BAB 4 KEUANGAN DAERAH

4.1 Pendapatan Daerah 39

4.2 Belanja Daerah 40

4.3 Kontribusi Realisasi APBD Terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar 42

Page 6: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN

5.1 Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai 43

5.1.1 Aliran Uang Kartal (Inflow/Outflow) 43

5.1.2 Penyediaan Uang Kartal Layak Edar 44

5.1.3 Uang Palsu 44

5.2 Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai 45

5.2.1 Kliring Non BI di Gorontalo 45

5.2.2 Real Time Gross Settlement (RTGS) 46

BAB 6 KESEJAHTERAAN

6.1 Pengangguran 47

6.2 Kemiskinan 48

6.3 Rasio Gini 49

6.4 IPM (Indeks Pembangunan Manusia) 50

6.5 Boks KER IV 51

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

7.1 Outlook Makroekonomi Regional 53

7.2 Outlook Inflasi 55

7.3 Prospek Perbankan 56

LAMPIRAN

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Page 7: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo 1

Grafik 1.2 Perkembangan APBD Pemprov 3

Grafik 1.3 Perkembangan Belanja Barang dan Jasa 3

Grafik 1.4 Survei Konsumen 3

Grafik 1.5 Perkembangan Kredit Konsumsi 3

Grafik 1.6 Perkembangan Simpanan Masyarakat 3

Grafik 1.7 Perkembangan NTP Petani 4

Grafik 1.8 Konsumsi BBM Rumah Tangga 4

Grafik 1.9 Perkembangan Kredit Investasi 4

Grafik 1.10 Realisasi Belanja Modal APBD 4

Grafik 1.11 Perkembangan Penjualan Semen 4

Grafik 1.12 Kredit Konstruksi 4

Grafik 1.13 Perkembangan Ekspor Luar Negeri 5

Grafik 1.14 Perkembangan Harga Gula Internasional 5

Grafik 1.15 Struktur Ekspor Luar Negeri Gorontalo 6

Grafik 1.16 Perkembangan Harga Jagung 6

Grafik 1.17 Ekspor Antar Pulau 6

Grafik 1.18 Impor Semen 6

Grafik 1.19 Perkembangan Harga Minyak Kelapa/Kopra 6

Grafik 1.20 Perkembangan Harga Minyak CPO 6

Grafik 1.21 Perkembangan Bongkar Barang 7

Grafik 1.22 Survei Kegiatan Dunia Usaha Pertanian 8

Grafik 1.23 Realisasi Panen Pertanian Tabama 8

Grafik 1.24 Perkembangan Luas Panen Jagung 9

Grafik 1.25 Perkembangan Luas Panen Padi 9

Grafik 1.26 Perkembangan Pajak Kendaraan 10

Grafik 1.27 Realisasi Penjualan BBM Transportasi 10

Grafik 1.28 Perkembangan Penumpang Pesawat 10

Grafik 1.29 Perkembangan Penumpang Ferry dan Kapal Laut 11

Grafik 1.30 Perkembangan Kargo Laut 11

Grafik 1.31 Kredit Perdagangan 12

Grafik 1.32 Volume Muat Pelabuhan 12

Grafik 1.33 Tingkat Hunian Hotel 12

Grafik 1.34 Penjualan Semen 13

Grafik 1.35 Kredit Konstruksi 13

Grafik 1.36 NIM Perbankan 13

Grafik 1.37 Perkembangan Pendapatan/Beban 13

Grafik 1.38 Konsumsi BBM Industri 14

Grafik 1.39 Kredit Industri Pengolahan 14

Grafik 1.40 Survei Industri Pengolahan Besar 14

Grafik 1.41 Harga Gula Internasional 14

Grafik 1.42 Jumlah Rumah Tangga Sektor Perikanan 15

Page 8: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

Grafik 2.1 Disagregasi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 18

Grafik 2.2 Perkiraan Inflasi Tertimbang 19

Grafik 2.3 Harga Lokal Semen Tonasa 21

Grafik 3.1 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 28

Grafik 3.2 Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) 28

Grafik 3.3 Pertumbuhan Kredit Penggunaan 30

Grafik 3.4 Komposisi Kredit Penggunaan 30

Grafik 3.5 Pertumbuhan Kredit Sektoral 31

Grafik 3.6 Komposisi Kredit Sektoral 31

Grafik 3.7 Pertumbuhan Kredit UMKM 32

Grafik 3.8 Pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 32

Grafik 3.9 Perkembangan NPL bank umum 33

Grafik 3.10 NPL bank umum per Sektor 33

Grafik 3.11 Konsentrasi Kredit 34

Grafik 3.12 Perkembangan Portofolio DPK 35

Grafik 3.13 Perkembangan LDR Perbankan Gorontalo (dalam %) 35

Grafik 3.14 Perkembangan Kurs Rupiah terhadap USD dan BI-Rate 36

Grafik 5.1 Netflow Kas Titipan Gorontalo 43

Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan 43

Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo 45

Grafik 5.4 Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari 45

Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo 45

Grafik 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan

Pekerjaan Utama Agustus 2011 48

Grafik 6.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan

Pekerjaan Utama Februari 2011 48

Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan II-2012 53

Grafik 7.2 Perkembangan Luas Tanam Padi 54

Grafik 7.3 Perkembangan Luas Tanam Jagung 54

Grafik 7.4 Survei Konsumen Bank Indonesia 54

Grafik 7.5 Indeks Tendensi Konsumen BPS Gorontalo 54

Grafik 7.6 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo 55

Grafik 7.7 Realisasi dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan 56

Page 9: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan 2

Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran 7

Tabel 1.3 ARAM I-2012 Pertanian Padi 9

Tabel 1.4 ARAM I-2012 Pertanian Jagung 9

Tabel 1.5 Struktur Biaya dalam Sub Sektor Usaha Perikanan Tangkap 15

Tabel 1.6 Biaya Konversi BBM ke BBG 16

Tabel 1.7 Perhitungan ke-ekonomisan Mesin LPG 16

Tabel 2.2 Disagregasi Inflasi Provinsi Gorontalo 17

Tabel 2.3 Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (y.o.y) 20

Tabel 2.4 Inflasi Tahunan Sub-kelompok Perumahan Air, Listrik, Gas&Bahan Bakar 20

Tabel 2.5 Kelompok Barang dan Jasa (q.t.q) 21

Tabel 2.6 Survei Pemantauan Harga 22

Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo 40

Tabel 4.2 Komposisi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo (dalam %) 40

Tabel 4.3 Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 41

Tabel 4.4 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 41

Tabel 4.5 Stimulus Fiskal APBD terhadap Sektor Riil 42

Tabel 4.6 Dampak APBD terhadap Uang Beredar 42

Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo (Dalam Rp.ribu) 44

Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo 44

Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo 46

Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan 47

Tabel 6.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan 48

Pekerjaan Utama Februari 2011 – Februari 2012

Tabel 6.3 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%) 49

Tabel 6.4 Garis Kemiskinan Provinsi Gorontalo Menurut Wilayah Tahun 2012 49

Tabel 6.5 Rasio Gini Provinsi Gorontalo 50

Tabel 6.6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo 50

Page 10: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Simulasi Dampak Kenaikan Harga Premium 24

Gambar 2.2 Ujicoba Bentor BBG Oleh Gubernur Gorontalo 26

Page 11: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 i

RINGKASAN EKSEKUTIF

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO

Perekonomian Gorontalo

triwulan I-2012 tumbuh

8,47 % (y.o.y) lebih

rendah dibandingkan

triwulan sebelumnya

(8,91% y.o.y)

Kinerja perekonomian Gorontalo triwulan I-2012 tumbuh 8,47%

(y.o.y) melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 8,91%

(y.o.y). Angka pertumbuhan ekonomi dimaksud sesuai perkiraan

Bank Indonesia sebelumnya yang berada pada kisaran 8,0-8,5%

(y.o.y).

Stagnasi

kinerja konsumsi rumah

tangga mendorong

kinerja ekonomi menurun

selama triwulan I-2012

Di sisi penawaran,

perlambatan ekonomi

terutama didorong oleh

melemahnya kinerja

sektor pertanian, sektor

PHR serta sektor

pengangkutan &

komunikasi

Di sisi permintaan, stagnasi konsumsi rumah tangga

mengakibatkan tertahannya pertumbuhan ekonomi selama

triwulan laporan. Sementara pertumbuhan komponen konsumsi

pemerintah, investasi dan ekspor-impor lebih baik dibandingkan

triwulan sebelumnya. Dampak melemahnya kinerja sektor

pertanian menurunkan daya beli masyarakat kelompok petani,

hal tersebut dikonfirmasi oleh Nilai Tukar Petani yang terus

melemah sejak Januari 2012.

Di sisi penawaran, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh

melemahnya kinerja sektor pertanian, sektor listrik-gas-air bersih

serta sektor pengangkutan & komunikasi. Sektor pertanian pada

triwulan I-2012 mengalami produksi panen yang cukup baik,

namun secara besaran pertumbuhan relatif lebih rendah

dibandingkan triwulan IV-2011. Meskipun memasuki panen raya

namun produksi jagung dan padi relatif menurun dibandingkan

panen raya tahun 2011 hal ini terkendala cuaca yang kurang

kondusif. Sementara itu penurunan sektor pengangkutan dan

komunikasi pada triwulan laporan dirasakan pada sub sektor

angkutan darat dan sub sektor angkutan udara. Hal tersebut

dikonfirmasi oleh hasil liaison dengan dealer penjualan mobil

yang menunjukkan bahwa angka penjualan rata-rata mengalami

penurunan. Melemahnya kinerja sub sektor angkutan darat

diperkirakan juga sebagai dampak dari kelangkaan BBM yang

terjadi pada triwulan laporan di Gorontalo. Sementara itu

melemahnya sub sektor angkutan udara diperkirakan dampak

dari rusaknya runway Bandara Jalaluddin.

Page 12: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

ii KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 | BANK INDONESIA

PERKEMBANGAN INFLASI

Inflasi Gorontalo pada

triwulan I-2012 sebesar

5,90% (y.o.y) lebih tinggi

dibandingkan triwulan

sebelumnya sebesar

4,08% (y.o.y)

Core inflation pada

triwulan I-2012 sebesar

9,71% (y.o.y) lebih tinggi

dibandingkan triwulan

sebelumnya sebesar

7,23% (y.o.y)

Inflasi Gorontalo pada triwulan I-2012 sebesar 5,90% (y.o.y)

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,08%

(y.o.y). Meningkatnya tekanan inflasi terutama akibat dari

melonjaknya harga komoditas bahan bangunan yaitu semen.

Tingginya permintaan semen untuk pembangunan proyek

infrastruktur dan megaproyek swasta tanpa diimbangi dengan

penambahan supply menyebabkan harga semen terdongkrak

naik. Sementara itu, volatile food inflation cenderung meningkat

terutama akibat dari pergerakan harga ikan. Sedangkan inflasi

administered price relatif terkendali karena pemerintah belum

melakukan kebijakan untuk merubah harga BBM bersubsidi pada

triwulan laporan.

Core inflation atau inflasi inti pada triwulan I-2012 sebesar 9,71%

(y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar

7,23% (y.o.y) seiring dengan meningkatnya berbagai tekanan

faktor fundamental terutama output gap dan ekspektasi inflasi.

Output gap negatif diperkirakan memberi tekanan inflasi terkait

dengan meningkatnya permintaan namun kemampuan produksi

belum mampu mencukupi. Hal ini ditunjukkan dengan harga

semen yang terus merangkak naik selama bulan berjalan karena

banyaknya permintaan untuk memenuhi berbagai pembangunan

fisik di Gorontalo diantarannya megaproyek swasta hypermall

dan hotel. Sementara itu, saat ini Gorontalo belum mampu

memproduksi semen secara mandiri dan harus mengimpor dari

daerah lain dengan kuota tertentu. Peningkatan permintaan

semen yang tidak diimbangi dengan peningkatan pasokan

mengakibatkan harga semen terdongkrak naik.

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

Indikator perbankan

Gorontalo menunjukan

perkembangan yang

cuukp baik, yang

tercermin dari beberapa

indikator dana dan kredit,

Indikator perbankan Gorontalo pada triwulan I-2012

menunjukkan tendensi peningkatan yang cukup baik. Dana Pihak

Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank umum tercatat sebesar

Rp 2,88 trilliun atau tumbuh secara tahunan sebesar 22,93%.

Pertumbuhan jumlah DPK tersebut terutama bersumber dari

Page 13: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 iii

sementara itu indikator

risiko seperti likuiditas,

kredit dan pasar perlu

senantiasa dicermati.

tabungan dan deposito yang masing-masing mengalami

pertumbuhan tahunan sebesar 26,91% dan 21,93%. Sementara

itu, penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank umum tercatat

sebesar Rp 4,74 trilliun atau secara tahunan tumbuh sebesar

22,93%. Pertumbuhan kredit pada triwulan ini ditopang oleh

penyaluran kredit produktif yaitu kredit investasi yang tercatat

tumbuh Rp 238 milliar atau secara tahunan sebesar 49.12%

serta kredit modal kerja yang tercatat sebesar Rp 1,41 trilliun

atau tumbuh 31,25% secara tahunan. Dilihat dari potensi risiko

likuiditas, angka Loan to Depopsit Ratio (LDR) perbankan

Gorontalo telah mencapai 164.38%. Angka tersebut menunjukan

bahwa seluruh dana yang dihimpun perbankan telah sepenuhnya

disalurkan dalam bentuk kredit/pembiayaan. Risiko yang

mungkin muncul adalah ketidakmampuan perbankan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya apabila terjadi rush. Di

sisi lain, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPLs)

perbankan nampaknya masih terjaga pada level wajar yaitu

sebesar 2,65% dari batas yang ditetapkan Bank Indonesia

maksimal sebesar 5%. Sedangkan pergerakan kurs rupiah

diyakini tidak akan berdampak besar terhadap risiko pasar

perbankan, karena tehadap transaksi valuta asing di Gorontalo

relatif rendah.

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Realisasi penyerapan

belanja APBD

Pemerintah Provinsi

Gorontalo triwulan I-2012

cenderung lambat

Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah Provinsi

Gorontalo triwulan I-2012 cenderung lebih rendah dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya. Rendahnya persentase

realisasi dimaksud lebih disebabkan oleh menurunnya realisasi

Belanja Langsung terutama Belanja Modal. Sementara untuk

realisasi penerimaan APBD Pemerintah Provinsi Gorontalo

mengalami peningkatan terutama Dana Perimbangan. Pada

triwulan I-2012, kenaikan penerimaan kurang diimbangi oleh

penyerapan belanja Pemerintah Provinsi sehingga mendorong

terjadinya kontraksi fiskal terhadap jumlah uang beredar di

masyarakat.

Page 14: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

iv KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 | BANK INDONESIA

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Transaksi sistem

pembayaran tunai dan

non-tunai di Gorontalo

pada triwulan I-2012

mengalami perlambatan

Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan I-

2012 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan persediaan uang

layak edar. Pada triwulan laporan juga sudah terdapat temuan

uang palsu sebanyak enam lembar uang kertas. Sementara itu,

sistem pembayaran non tunai transaksi kliring dan transaksi

RTGS mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Penurunan volume transaksi dalam sistem pembayaran tersebut

diperkirakan akibat dari menurunnya transaksi ekonomi

dibandingkan triwulan sebelumnya yang merupakan siklus awal

tahun.

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Tingkat kesejahteraan

masyarakat Gorontalo

mengalami penurunan

yang tercermin dari

peningkatan angka

pengguran terbuka.

Tingkat kesejahteraan masyarakat di Gorontalo

menunjukkan tendensi penurunan sebagaimana tercermin dari

salah satu indikatornya yaitu pengangguran. Tingkat

pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 4,26% pada

bulan Agustus 2011 menjadi 4,81% pada Februari 2012.

Sementara itu, tingkat rasio gini yang menunjukan

kesenjangan pendapatan penduduk, dalam 3 (tiga) tahun terakhir

menunjukan peningkatan. Tercatat pada tahun 2007, indeks gini

tercatat 0,39 meningkat dibandingkan tahun 2005 yang lalu

sebesar 0,36. Di sisi lain, Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Provinsi Gorontalo pada tahun 2007 tercatat sebesar 68,98,

meningkat 0,97 poin dibandingkan IPM tahun 2006 sebesar

68,01. Peningkatan ini ditunjang oleh kenaikan Angka Harapan

Hidup dari 65,60 tahun pada tahun 2006 menjadi 66,19 tahun

pada tahun 2007.

PROSPEK PEREKONOMIAN

Perekonomian Gorontalo

triwulan II- 2012

diperkirakan tumbuh 7,6

– 8.2% (y.o.y) lebih

rendah dibandingkan

triwulan I- 2012

Perekonomian Gorontalo pada triwulan II-2012 diperkirakan

tumbuh 7,6 – 8,1 % y.o.y) lebih rendah dibandingkan

pertumbuhan triwulan I-2011 (8,42% y.o.y). Setelah memasuki

masa panen pada triwulan I-2012, perkembangan produksi

pertanian akan kembali menurun. Berdasarkan data Dinas

Page 15: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 v

Pada Triwulan-II 2012,

inflasi Gorontalo

diproyeksikan berada

pada kisaran 6,50% ± 1%

lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya.)

Aktivitas perbankan

triwulan II-2012

diperkirakan meningkat

yang bersumber dari

meningkatnya aktivitas

usaha masyarakat.

Pertanian Provinsi Gorontalo, luas tanam periode Januari-

Februari yang akan dipanen April-Mei relatif lebih rendah

dibandingkan panen triwulan I-2012 baik untuk komoditas jagung

maupun padi. Mulai melambatnya kinerja pertanian ditunjukkan

pula oleh tingkat NTP yang mulai menurun pada bulan April

2012. Pertumbuhan NTP terkontraksi sebesar 1,37% (y.o.y) lebih

rendah dibandingkan kondisi Januari – Maret 2012.

Pada Triwulan-II 2012, inflasi Gorontalo diproyeksikan berada

pada kisaran 6,50% ± 1% lebih tinggi dibandingkan triwulan

sebelumnya. Peningkatan inflasi diperkirakan akibat dari mulai

naiknya harga komoditas bumbu-bumbuan karena berkurangnya

stok. Di sisi lain, ketidakpastian kebijakan pemerintah untuk

menaikkan harga BBM bersubsidi diperkirakan dapat mendorong

kenaikan ekspektasi inflasi. Hasil Rapat Paripurna DPR tanggal

30 Maret 2012 memberi keputusan untuk memberikan

kewenangan kepada Pemerintah agar menyesuaikan harga BBM

apabila harga minyak mentah mengalami kenaikan atau

penurunan sebesar 15% dalam waktu 6 bulan berjalan

dibandingkan asumsi harga ICP dalam APBN-P 2012

(USD105/barrel). Perkembangan ini tetap membuka peluang

yang cukup besar adanya kenaikan harga BBM pada Mei 2012.

Apabila kebijakan ini diimplementasikan pada triwulan II-2012,

tidak menutup kemungkinan realisasi inflasi akan jauh lebih tinggi

dibandingkan proyeksi sebelumnya.

Aktivitas usaha perbankan diindikasikan mengalami peningkatan,

pada triwulan II-2012 yang diperkirakan bersumber dari

menguatnya aktivitas ekonomi masyarakat. Meningkatnya

aktivitas ekonomi masyarakat disinyalir karena menguatnya

permintaan domestik maupun realisasi proyek pemerintah yang

bersumber dari APBN dan APBD yang kecenderungannya

dimulai pada triwulan II-2012. Kondisi tersebut memberikan

peluang ekspansi penyaluran kredit perbankan pada triwulan

mendatang

Page 16: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

vi KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 | BANK INDONESIA

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 17: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 1

BAB 1 : PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

Perekonomian Gorontalo triwulan I-2012 tumbuh melambat 8,47% (y.o.y) lebih

rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,91% y.o.y. Pencapaian

tersebut masih sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia Gorontalo pada triwulan IV-2011

dimana perekonomian makro regional akan melambat pada kisaran 8,0 - 8,5% (y.o.y),

Di sisi penawaran, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melemahnya

kinerja sektor pertanian, sektor listrik-gas-air bersih serta sektor pengangkutan &

komunikasi. Sektor pertanian pada triwulan I-2012 mengalami produksi panen yang cukup

baik, namun secara besaran pertumbuhan relatif lebih rendah dibandingkan triwulan IV-

2011. Meskipun memasuki panen raya namun produksi jagung dan padi relatif menurun

dibandingkan panen raya tahun 2011. Hal ini terkendala cuaca yang kurang kondusif.

Sementara itu penurunan sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan laporan

dirasakan pada sub sektor angkutan darat dan sub sektor angkutan udara. Hal tersebut

dikonfirmasi oleh hasil liaison dengan dealer penjualan mobil yang menunjukkan bahwa

angka penjualan rata-rata mengalami penurunan. Melemahnya kinerja sub sektor angkutan

darat diperkirakan juga sebagai dampak dari kelangkaan BBM yang terjadi pada triwulan

laporan di Gorontalo. Sementara itu melemahnya sub sektor angkutan udara diperkirakan

dampak dari rusaknya runway Bandara Jalaluddin sehingga beberapa maskapai melakukan

pengurangan beban angkut pesawat selama periode perbaikan.

Di sisi permintaan, stagnasi konsumsi rumah tangga mengakibatkan tertahannya

pertumbuhan ekonomi selama triwulan laporan. Sementara pertumbuhan komponen

konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor-impor lebih baik dibandingkan triwulan

sebelumnya. Dampak melemahnya kinerja sektor pertanian menurunkan daya beli

masyarakat kelompok petani, hal tersebut dikonfirmasi oleh Nilai Tukar Petani yang terus

melemah sejak Januari 2012.

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo

Page 18: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL

2 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012| BANK INDONESIA

1.1 SISI PERMINTAAN

Stagnasi kinerja konsumsi swasta menahan pertumbuhan ekonomi triwulan laporan

relatif lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun kinerja komponen lainnya

cukup baik seperti konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor-impor. Kondisi tersebut

mengakibatkan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2012 cukup tinggi mencapai 8,47% (y.o.y)

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan

*) Angka Sementara Sumber : BPS. Prov. Gorontalo

1.1.1 KONSUMSI

Pada triwulan I-2012 konsumsi secara keseluruhan masih tumbuh 9,58% (y.o.y)

lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,46% (y.o.y). Peningkatan

terjadi pada konsumsi pemerintah sementara konsumsi rumah tangga relatif stagnan.

Konsumsi rumah tangga tumbuh 7,05% (y.o.y) relatif sama dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat sebesar 6,57% (y.o.y) sementara konsumsi pemerintah tumbuh

13,70% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,75%

(y.o.y).

Meskipun persentase realisasi penyerapan keuangan daerah relatif rendah (15,67%)

dari target anggaran 2012 namun secara pertumbuhan lebih baik dibandingkan triwulan

sebelumnya. Tercatat Rp 147 Miliar dana APBD Pemprov telah direalisasikan selama

triwulan laporan dengan realisasi terbesar berada pada Belanja Tidak Langsung yang

mencapai Rp 106,53 Miliar. Pertumbuhan belanja Pemerintah Provinsi meningkat karena

adanya peningkatan realisasi pada belanja hibah, pada tahun 2011 anggaran belanja hibah

Pemprov mencapai Rp 41,75 Miliar sementara pada tahun 2012 anggaran belanja hibah

sebesar Rp 139,83 Miliar.

I II III IV I

Konsumsi 940.539 965.431 991.924 1.026.638 1.030.597

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 621.211 631.424 646.437 655.811 667.808

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8.043 8.357 8.709 8.551 8.858

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 311.284 325.649 336.778 362.277 353.931

Pembentukan Modal Tetap Bruto 259.373 267.105 277.037 294.431 274.486

Perubahan Stok (106.876) (122.563) (94.711) (139.939) (87.284)

Ekspor Barang dan Jasa 93.093 93.268 97.206 100.874 103.586

Impor Barang dan Jasa 423.380 429.265 463.459 485.266 494.053

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 762.748 773.976 807.996 796.738 827.332

I II III IV I

Konsumsi 19,84 14,78 9,36 4,46 9,58

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 19,51 15,45 11,58 6,57 7,50

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8,73 7,81 9,76 9,14 10,13

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 20,83 13,68 5,31 0,75 13,70

Pembentukan Modal Tetap Bruto 13,39 9,35 5,42 2,61 5,83

Perubahan Stok 47,98 2,88 (40,74) (38,72) (18,33)

Ekspor Barang dan Jasa (11,19) (15,97) (18,21) 5,40 11,27

Impor Barang dan Jasa 22,80 21,75 25,61 19,64 16,69

PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8,75 6,81 6,33 8,92 8,47

2012

2012KOMPONEN

KOMPONEN

2011

2011

Page 19: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 3

Grafik 1.2 Grafik 1.3 Perkembangan APBD Pemprov Perkembangan Belanja Barang dan Jasa

Meskipun kinerja konsumsi swasta masih

diwarnai optimisme namun realisasinya

masih lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya.

Grafik 1.4 Survei Konsumen

Survei Konsumen Bank Indonesia mencatat bahwa Indeks Keyakinan Konsumen

berada pada level 108,45 menurun dibandingkan kondisi pada triwulan IV-2011 sebesar

151,25. Penurunan tersebut lebih didorong oleh keyakinan konsumen bahwa kondisi

ekonomi di triwulan I-2012 relatif menurun dibandingkan kondisi ekonomi triwulan

sebelumnya. Stagnannya kinerja konsumsi swasta tercermin dari beberapa indikator

ekonomi lainnya seperti kredit konsumsi, tingkat konsumsi BBM, perkembangan simpanan

masyarakat di Gorontalo. Salah satu faktor utama melambatnya kinerja konsumsi swasta

diperkirakan dampak dari menurunnya kinerja sektor pertanian. Hal ini tercermin dari NTP

yang terus mengalami penurunan sejak Januari 2012.

Grafik 1.5 Grafik 1.6 Perkembangan Kredit Konsumsi Perkembangan Simpanan Masyarakat

Grafik 1.4

Survei Konsumen

Page 20: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL

4 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012| BANK INDONESIA

Grafik 1.7 Grafik 1.8 Perkembangan NTP Petani Konsumsi BBM Rumah Tangga

1.1.2 INVESTASI

Kinerja investasi Gorontalo pada triwulan I-2012 tumbuh 5,83 % (y.o.y) lebih baik

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,61% (y.o.y). Investasi fisik diperkirakan

menjadi penopang pertumbuhan ekonomi dimana sumber pembiayaan lebih berasal dari

sektor swasta sementara kinerja pemerintah relatif menurun.

Peningkatan kinerja investasi swasta disisi investasi fisik nampak pada realisasi

kredit kosntruksi yang tumbuh lebih baik. Tercatat pada triwulan laporan kredit tumbuh

48,73% (y.o.y) lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 34,19% (y.o.y).

Hal tersebut ditunjukan pula oleh kinerja penjualan semen yang meningkat cukup baik sejak

Januari 2012. Salah satu proyek swasta yang saat ini terus dipacu proses penyelesaiannya

adalah pembangunan hotel di kompleks Mall Gorontalo. Hotel tersebut dipersiapkan untuk

menyambut International Maize Conference yang diselenggarakan pada 22-24 November

2012 di Gorontalo.

Grafik 1.9 Grafik 1.10 Perkembangan Kredit Investasi Realisasi Belanja Modal APBD

Grafik 1.11 Grafik 1.12 Perkembangan Penjualan Semen Kredit Konstruksi.

Page 21: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012 5

1.1.3 EKSPOR – IMPOR

Tren kinerja ekspor terus menunjukkan peningkatan sejak triwulan IV-2011. Pada

triwulan I-2012 kinerja ekspor Gorontalo tumbuh 11,27% (y.o.y), lebih baik dibandingkan

triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,40% (y.o.y). Sementara kinerja impor menunjukkan

penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya karena pengaruh stagnasi konsumsi rumah

tangga.

Meningkatnya nilai ekspor terjadi untuk ekspor luar negeri maupun ekspor domestik.

Nilai ekspor luar negeri mencapai US$ 2.915.276 atau tumbuh 463,7% (y.o.y) lebih tinggi

dibandingkan kondisi triwulan sebelumnya sebesar US$ 37.307 atau terkontraksi 98,5%

(y.o.y). Demikian juga untuk kinerja ekspor antar pulau yang meningkat ditunjukkan oleh

volume muat pelabuhan domestik. Volume muat barang mencapai 65.585 ton atau tumbuh

73.81% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar

20,23% (y.o.y). Peningkatan ekspor luar negeri terjadi pada komoditas jagung dan gula,

sementara untuk komoditas kayu mengalami penurunan.

Grafik 1.13 Grafik 1.14 Perkembangan Ekspor Luar Negeri Perkembangan Harga Gula Internasional

Perkembangan ekspor gula mengikuti pola siklus pertumbuhan tebu yang panen

pada akhir tahun, sehingga produksi dapat dilakukan dan pengiriman ekspor dilakukan pada

awal tahun. Sementara itu kinerja ekspor Jagung menunjukkan pertumbuhan yang cukup

signifikan, tercatat nilai ekspor Jagung pada triwulan I-2012 mencapai US$ 2.171.400

sementara pada triwulan sebelumnya tidak dilakukan pengiriman ekspor. Produksi pertanian

jagung cukup baik selama triwulan laporan. Sementara itu kinerja ekspor kopra yang sempat

meningkat diawal triwulan kemudian terkoreksi tajam di bulan Maret 2012 sehingga

mendorong beberapa pedagang kopra menghentikan pengiriman kopranya. Harga Kopra

menurun tajam hingga mencapai Rp 5.500/kg di bulan Maret 2012. Pedagang kopra masih

menunggu harga terkoreksi naik sehingga menahan ekspor kopra.

Page 22: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan I 2012 fileVisi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui

BAB 1 MAKROEKONOMI REGIONAL

6 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2012| BANK INDONESIA

Grafik 1.15 Grafik 1.16 Struktur Ekspor Luar Negeri Gorontalo Perkembangan Harga Jagung

.

Grafik 1.17 Grafik 1.18

Ekspor Antar Pulau Impor Semen

Grafik 1.19 Grafik 1.20 Perkembangan Harga Minyak Kelapa/Kopra Perkembangan Harga Minyak CPO

Perkembangan impor Gorontalo triwulan I-2012 menunjukkan tren yang menurun

terutama untuk impor luar negeri. Tidak dilakukan impor luar negeri selama triwulan laporan,

sementara kinerja impor impor antar pulau juga menunjukkan perlambatan. Tercatat volume

bongkar pada triwulan I-2012 tumbuh 19,04% (y.o.y) sementara pada triwulan sebelumnya

tumbuh 47,02% (y.o.y), salah satu hal pendorong melemahnya impor luar negeri adalah

menurunnya impor barang konsumsi sebagai dampak stagnannya komponen konsumsi

swasta.