kajian dan strategi mengajarkan bilangan cacah di sd

21
KAJIAN DAN STRATEGI MENGAJARKAN BILANGAN CACAH DI SD SERTA PERMASALAHANNYA Memenuhi tugas individu Mata Kuliah Matematika 3 Dosen Pembimbing : Drs. H. Fansuri, M.Pd Disusun Oleh : Nurul Azizah A1E307904 Adi Rusandy A1E307935 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN S1 PGSD TERINTEGRASI BANJARBARU 2009

Upload: eross-chandra

Post on 27-Jun-2015

1.885 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

KAJIAN DAN STRATEGI MENGAJARKAN BILANGAN CACAH DI SD

SERTA PERMASALAHANNYA

Memenuhi tugas individu

Mata Kuliah Matematika 3

Dosen Pembimbing :

Drs. H. Fansuri, M.Pd

Disusun Oleh :

Nurul Azizah A1E307904

Adi Rusandy A1E307935

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

S1 PGSD TERINTEGRASI

BANJARBARU

2009

Page 2: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

KAJIAN DAN STRATEGI MENGAJARKAN BILANGAN CACAH DI SD

SERTA PERMASALAHANNYA

A . Kajian Mengenai Bilangan Cacah

A.1 Pendahuluan

Bilangan cacah merupakan bilangan yang memiliki anggota paling kecil yaitu nol (0)

dan anggota paling besar yaitu tak terhingga. Anggota bilangan cacah juga mempunyai selisih

yang berurutan satu (1). Bilangan cacah dalam matematika dinotasikan dengan C. Anggota

bilangan cacah yaitu : C = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, . .

. . }

Bilangan cacah dapat juga bilukiskan dengan garis bilangan. Bilangan cacah pada

suatu garis bilangan yaitu :

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 . . . .

Keterangan :

- Bila semakin ke kanan bilangan cacah semakin besar,

- Bila semakin ke kiri bilangan cacah semakin kecil, dan

- Anggota bilangan cacah terkecil yaitu nol (0).

A.1.1. Teknik menyajikan himpunan

Terdapat 4 cara untuk menyajikan himpunan pada kelas awal SD, di antaranya :

1. Menggunakan bundaran, lingkaran

2. Menggunakan kurung kurawal pada (a) menyatakan bilangan (a) {1, 2, 3, . . . , 10}

Bulat antara 3 dan 10, pada (b) menyatakan bahwa himpunan (b) {1, 2, 3, . . . }

Ini mempunyai anggota tak hingga anggota.

3. Menulis anggota-anggotanya Ali Doni

Rudi Tuti

Fifi Tini

4. Benda-benda yang saling berdekatan

Page 3: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

A.1.2. Bilangan cacah tertentu

Semua himpunan akan dikatakan mempunyai sifat bilangan 1 jika mereka dapat

dipasang satu-satu dengan himpunan { }. Himpunan { } disebut himpunan induk untuk

bilangan satu. Sebuah himpunan dikatakan memiliki sifat bilangn 2 jika mereka dapat

dipasangkan satu-satu dengan himpunan {a, b}. himpunan {a, b} disebut himpunan induk

untuk bilangan 2. Semua himpunan yang dapat dipasangkan satu-satu dengan himpunan itu

mempunyai sifat bilangan tersebut.

B.1.3. Bilangan kardinal dan bilangan ordinal.

Bilangan kardinal menjawab pertanyaan berapa atau seberapa banyak. Contoh “Anak

itu mempunyai 3 pisang”, berbicara tentang berapa banyak pisang dalam himpunan itu. “Saya

membeli 3 kg daging”, berbicara tentang berapa kg daging yang dibeli, semua berisi bilangan

kardinal dari sebuah himpunan. Bilangan yang mengidentifikasi unsur mana dalam sebuah

himpunan yang dibicarakan disebut bilangan ordinal. “Ini adalah anak ke 3”, berarti berkata

tentang anggota tertentu dari sebuah himpunan, jadi yang dibicarakan tentang bilangan

ordinal. Jadi bilangan ordinal mengidentifikasi urutan dari anggota sebuah himpunan,

A.2 Mengajar Konsep “Kurang Dari”, Lebih Dari”, dan “Sama Dengan”

Hubungan antar bilangan cacah yang biasa diajarkan di SD antara lain “kurang dari”,

“lebih dari” dan “sama dengan”. Untuk menanamkan konsep hubungan tersebut kepada anak

SD, mereka diajak membedakan bila sebuah himpunan mempunyai anggota lebih dari, kurang

dari, atau sama dengan bayaknya anggota himpunan yang lain. “Himpunan mempunyai

anggota yang lebih dari (kurang dari atau sama dengan)” dengan cara mendekatkan anggota

yang dipasangkan.

Jika menggunakan gambar, anggota-anggota yang dipasangkan dihubungkan dengan

garis. Jika dalam memasang unsur-unsur dua himpunan siswa menjumpai unsur himpunan

pertama ada yang tidak mempunyai pasangan dengan unsur himpunan kedua karena semua

unsur himpunan yang kedua telah terpasang semuanya, maka ia mendapatkan himpunan

pertama mempunyai unsur lebih dari himpunan kedua. Jika setiap anggota himpunan pertama

terpasang satu-satu dengan anggota himpunan kedua dan tak ada anggota himpunan yang tak

terpasangkan , maka kedua himpunan mempunyai sifat bilangan yang sama.

Alternatif lain untuk mengembangkan konsep ini : setelah anak beberapa harimasuk

sekolah, keluarkan semua kursi yang kosong (tidak diduduki siswa). Tanyakan kepada siswa

apakah ada siswa yang tidak mempunyai tempat duduk (kursi). Siswa menentukan apakah

banyaknya kursi adalah sama dengan banyaknya siswa yang masuk, dengan mengadakan

korespondensi satu-satu.

Page 4: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

A.3 Cara Mengajar Bilangan dengan Pendekatan Membilang

Ada dua cara membilang, pertama membilang buta (membilang tanpa adanya objek

yang dibilang) yaitu menyebut nama bilangan menurut urutan tertentu. Kedua membilang

bermakna yaitu siswa menentukan banyaknya anggota himpunan dengan cara membilang.

Contoh : Tanyakan kepada kelas, “Berapa banyak ini? Mereka akan

mengatakan 5 atau 2 dan 3, kemudian katakana “mari kita lihat bagaimana mendapat jawaban

5 tersebut, dengan membilang : satu, dua, tiga, empa, lima (letakkan jarimu pada titik yang

baru pada waktu kalian menyebutkan nama bilangan itu). Kata terakhir yang diucapkan

adalah 5, kata ini adalah nama bilangan yang menunjukkan banyak anggaota dalam himpunan

itu.

A.4 Cara Mengajar Bilangan Nol

Kalimat yang biasa digunakan untuk kelas satu adalah kalimat-kalimat yang menarik

perhatian siswa akan sifat bilangan nol. Misalnya, “Amin membuat nol kesalahandalam

pekerjaan rumahnya”, “Ada nol murid yang tidak masuk hari ini”, “setelah memberikan

semua kertasnya kepada kawan-kawannya, Siti mempunyai nol kertas”, “banyaknya gajah

berkaki tiga dalam ruangan ini adalah nol”.

A.5 Cara Mengajar Ketidaksamaan

Dengan cara menanyakan mana yang

mempunyai anggota lebih banyak dengan

pemasangan satu-satu. Setelah itu

mengembangkan konsep lebih dari dan kurang

dari dan mengenakan cara menyimpulkan.

A.6 Cara Mengajar Bilangan dengan Tiga Angka

Membilang : 100, 200, 300, (setelah sampai 1000 siswa mengatakan “10 ratus”

katakana pada siswa “itu benar” tetapi biasanya kita sebut 1000 untuk 10 ratus. Dalam

mengajar siswa membilang dengan satuan sampai 1000, tidak perlu membilang seluruhnya

mulai dari 1 sampai 1000. Yang diperlukan adalah pemusatan pada sekitar setiap ratusan.

Misalnya 398, 399, 400, berhenti, kemudian apa? (lanjut ke 401) atau 100, 200, 300, berhenti,

kemudian apa? (lanjut ke 400).

Page 5: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

A.7 Cara Mengajar Bilangan Ribuan, Jutaan, dan Milyaran.

Contoh :

347. 347. 347. 347 Setiap kali guru meletakkan tangan di bawah lambang

bilangan, siswa membaca lambang bilangan

itu,kemudian guru lengkapi.

347. 347. 347. 347 Siswa menjawab “tiga - ratus empat - puluh tujuh” dan

guru menambahkan “milyar”.

347. 347. 347. 347 Siswa menjawab “tiga - ratus empat - puluh tujuh” dan

guru menambahkan “juta”.

347. 347. 347. 347 Siswa menjawab “tiga - ratus empat - puluh tujuh” dan

guru menambahkan “ribu”.

347. 347. 347. 347 Siswa menjawab “tiga - ratus empat - puluh tujuh” dan

guru menambahkan “benar, tidak disebutkan nama

periodenya pada waktu membacanya”.

Kemudian guru menggabungkan apa yang diucapkan guru dan siswa menjadi “tiga - ratus

empat - puluh tujuh milyar, tiga - ratus empat - puluh tujuh juta, tiga - ratus empat - puluh

tujuh ratus, tiga - ratus empat - puluh tujuh”.

Contoh mengajarkan periode dengan nol pada tempat ratusan.

17

017 Guru mengatakan ini dibaca “tujuh belas”.

17.017.017 Guru meletakkan tangan di bawah periode tujuh belas, dan mengulang

nama periode itu.

17.017.017 Siswa menjawab “ tujuh belas” dan guru menambahkan “juta”.

17.017.017 Siswa menjawab “ tujuh belas” dan guru menambahkan “ribu”.

17.017.017 Siswa menjawab “ tujuh belas”.

B. Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah di SD dan Sifat-sifatnya

B.1 Pendahuluan

Ada dua notasi (penulisan) yang diajarkan kepada siswa yaitu dalam bentuk mendatar,

di baca dari kiri ke kanan, dan bentuk tegak dibaca dari atas ke bawah.

6 + 5 = 11 bentuk mendatar

6

+ 5 bentuk tegak

1 1

Page 6: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

B.2 Mengajarkan Fakta Dasar Penjumlahan dengan Menggunakan Model

Papan flannel, papan berpaku, balok, manik-manik, alat bantu penunjuk nilai tempat,

sempoa, gambar, dan laian-lain merupakan alat yang berguna bagi pengajaran konsep

penjumlahan.

Contoh-contoh kegiatan belajar-mengajar penjumlahan dengan menggunakan alat bantu:

Ada himpunan 2 bintang, himpunan 3 bintang dan dan

himpunan 5 bintang. Alat peraga berupa gambar

bintang, lambang bilangan, tanda + dan = terbuat dari

karton masing-masing dilapisi dengan kain flanel

sehingga bisa ditempelkan pada papan flanel.

Kedua himpunan itu digabungkan atau dijadikan satu. Siswa di minta menyebutkan

banyaknya bintang pada himpunan baru. Kemudian menyatakan penggabungan dengan

membuat kalimat 3 + 5 = 8 di bawah himpunan tadi. Kalimat itu diajarkan cara membacanya

yaitu “tiga tambah lima sama dengan delapan”.

Garis bilangan dapat juga digunakan untuk mengajar penjumlahan bilangan cacah.

Melukiskan 3 +5 = 8 dapat ditunjukkan dengan garis bilangan, Kerena suku pertama 3,

meloncat dari titik 0 ke kanan

3 satuan. Membuat garis lengkungdari

titik nol ke titik 3, kemudian

menambahkan 5 kepada 3, kemudian

meloncat 5 satuan ke kanan dari 3.

Membuat garis lengkung dari titik 3 ke

titik 8, kemudian menulis tanda + di

kanan 3, sehingga

diperoleh 3 + 5, jadi setelah meloncat 3

satuan dilanjutkan 5 satuan berada di 8,

di tulis 3 + 5 = 8, kalimat dibaca tiga

tambah lima sama dengan delapan.

B.3 Cara Mengajarkan Sifat-sifat Penjumlahan dengan Menggunakan Pola

Terdapat sekelompok pola khusus penjumlahan yang disebut dengan sifat-sifat

terstruktur. Contoh dari sifat-sifat terstruktur:

Page 7: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

1. 3 + 2 = 2 + 3, sifat pertukaran (komutatif) a + b = b + a

Menggunakan manik-manik:

2. 3 + 0 = 3, sifat identitas a + 0 = a

Menggunakan jari tangan, misal tangan kiri menunjukkan 3 jari dan tangan kanan

dikepal.

3. 2 + (3 + 4) = (2 +3)+ 4, sifat pengelompokan (asosiatif) a + (b + c) = (a + b) + c

Menggunakan manik-manik:

Metode yang dapat digunakan dalam membimbing anak menemukan hasil sebuah

penjumlahan:

Soal Metode Penyelesaian

1 + 1 = Meletakkan himpunan bersama-sama.

{ } U { } = { , }

1 + 1 = 2

3 + 2 = Menggunakan garis bilangan

0 1 2 3 4 5

3 + 2 = 5

4 + 5 = Bekerja menduakalikan,

Karena 4 + 4 = 8 dan 5 adalah 1 lebihnya dari 4, maka…

5 +4 = 9

9 + 6 = Menggunakan sifat komutatif

Karena 6 + 9 = 15, maka…

9 + 6 = 15

6 + 4 = Menggunakan pola tertentu

Karena 6 + 1 = 7, 6 + 2 = 8, dan 6 + 3 = 9, maka…

6 + 4 = 10

9 + 0 = Menggunakan kesimpulan umum

Karena n + 0 = n, maka…

9 + 0 = 9

Page 8: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

B.4 Cara Mengajar Penjumlahan dengan Menggunakan Garis Bilangan

0 1 2 3 4 5

(a)

0 1 2 3 4 5

Puluhan puluhan puluhan puluhan puluhan puluhan

(b)

Guru menjelaskan Garis bilangan (a) bermakna 2 +3 = 5, garis bilangan (b) bermakna

2 puluhan ditambah 3 puluhan sama dengan 5 puluhan, kemudian guru menanyakan nama

lain dari 2 puluhan, 3 puluhan, siswa menjawab 20 dan 30. Guru menanyakan 20 ditambah 30

sama dengan berapa.

B.5 Cara Mengajarkan Penjumlahan Bilangan Dua Angka dengan Menggunakan

Model Uang

Guru menanyakan pada siswa berapa banyak uang yang

dimiliki jika terdapat 2 puluhan dan 1 satuan, siswa

menjawab 21 rupiah.

Guru menanyakan pada siswa berapa banyak uang yang

dimiliki jika terdapat 30 puluhan dan 2 satuan, siswa

menjawab 32 rupiah.

Kemudian menggabungkan kedua himpunan uang dan mencari banyaknya himpunan

gabungannya dan menanyakan operasi apa yang digunakan, siswa menjawab penjumlahan.

Guru menanyakan pada siswa jumlah satuan dan puluhan yang diperoleh dan

menggabungkan semua hasil akhir.

10

10 10

10

1

10

1

1

Page 9: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

B.6 Cara Mengajar Alogaritma Penjumlahan

23 + 9

Langkah 1: (20 + 3) + 9

Langkah 2: 20 + (3 + 9) pengelompokan pertama

Langkah 3: 20 + 12

Langkah 4: 20 + (10 + 2)

Langkah 5: (20 + 10) + 2 pengelompokkan kedua

Langkah 6: 30 + 2

Langkah 7: 32

Terdapat 2 puluhan dan 2 satuan yang mewakili bilangan

22 dan terdapat bilangan 9 yang mewakili 9 satuan untuk

menggabungkan kedua himpunan dan mencari bilangan

yang mewakili gabungannya diperlukan operasi

penjumlahan. 9 satuan dan 2 satuan digabungkan menjadi

11 satuan. Bila memiliki 1 satuan dan 9 satuan maka

memiliki 10 satuan harus diikat dan diganti dengan 10

puluhan dan tersisa 1 satuan. 1 puluhan pengganti 10

dikelompokan dengan puluhan, jadi puluhan yang dimiliki

3 puluhan dan 1 satuan, diperoleh kalimat penjumlahan 22

+ 9 = 31

3 1

22 + 9 = 31

Page 10: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

B.7 Cara Mengajarkan Soal Cerita Penjumlahan

Budi mempunyai 3 kelereng. Rini memberi Budi 2 kelereng lagi. Berapa banyak

kelereng yang dimiliki budi sekarang? Langkah awal siswa adalah memeriksa. Jika soal

dikomunikasikan dalam tulisan, maka pemeriksaan dalam bentuk membaca soal sampai

mereka merasa mengerti. Jika soal dikomunikasikan secara lisan, maka pemeriksaan dalam

bentuk mendengarkan dan meminta untuk membacakan atau menyatakan soal tersebut sampai

ia paham.

Salah satu teknik untuk mengetahui apakah siswa memahami soalnya adalah siswa

diminta menyatakan kembali soalnya. Setelah siswa diberi soal yang harus dipecahkan,

berilah mereka kesempatan untuk menemukan apa yang harus dicari (diselesaikan). Tugas

siswa selanjutnya adalah mengidentifikasi aspek kuantitatif yang berkaitan dengan pemecahan

persoalan tersebut. Guru sebaiknya sering menyisipkan informasi lain dalam usaha

meningkatkan kemampuan anak mengidentifikasi struktur soal dalam konteks yang lebih luas.

Kemampuan membedakan esensial dari yang tidak merupakan aspek pemecahan masalah

sehari-hari yang perlu disisipkan terus-menerus pada soal yang disajikan pada anak.

C. Cara Mengajar Operasi Pengurangan dan Sifat – sifatnya

C.1 Pendahuluan

Ada tiga lambang yang perlu diajarkan kepada siswa di SD, yaitu :

Perhatikan bahwa + 2 = 6 adalah satu pengertian pengurangan pada kalimat ini

dinamakan penambahan tak tampak (tak diketahui).

C.2 Mengajar Fakta Pengurangan dengan Menggunakan Model

Papan flanel, papan magnetik, adalah beberapa alat bantu yang dapat digunakan dalam

mengajar konsep pengurangan, yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam

kegiatan belajar – mengajar yang dilakukan.

Contoh mengajar pengurangan sebagai pembanding 2 himpunan :

Guru memperlihatkan gambar segitiga dan lingkaran.

6

6 – 2 = : 2 - : + 2 = 6

Page 11: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

Guru menanyakan berapa segitiga dan siswa menjawab 5, kemudian guru menanyakan berapa

lingkaran dan siswa menjawab 3. Guru meminta salah satu siswa memasangkan segitiga

dengan lingkaran. Akan terlihat segitiga yang tidak dapat lingkaran. Guru menanyakan berapa

segitiga yang tidak mendapat lingkaran dan siswa menjawab 2. Kemudian guru menanyakan

berapa lebihnya segitiga dari lingkaran dan siswa menjawab 2.

Contoh mengajar pengurangan dengan menggunakan penyekatan himpunan.

Guru mengatakan memiliki 7 bintang,

lalu mengambil 3 bintang. Kemudian

menanyakan kepada siswa bera yang

tertinggal

Cara terakhir yang biasa digunakan untuk mengajar pengurangan adalah model

himpunan bagian. Contoh dari model ini :

Mamik mempunyai 5 bola, 2 dari mereka

bergaris, berapa yang tidak bergaris ?

Ringkasan Model Soal Nama Model

5 – 2 =

ambil

5 – 2 =

pasangan

2 + = 5

atau

5 – 2 =

penambahan tak tampak

5 – 2 =

himpunan bagian

?

Page 12: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

Ada pula model mengajar pengurangan dengan menggunakan garis bilangan.

Guru menujukkan melompat 8 langkah dan

menayakan berapakalian tulis di sini (sambil

menunjuk tempat menulis angka delapan ) dan

siswa menjawab 8.

Guru mengatakan dari titik 8 melompat 6

langkah ke kiri dan menayakan akan tiba di titik

mana, kemuian siswa menjawab 2.

Guru mengatakan dari titik 8 melompat 6 langkah ke kiri dan menayakan akan tiba di titik

mana, kemuian siswa menjawab 2. Guru mengatakan melompat ke kiri 6 langkah berarti kita

mengurangi 6 dari delapan dan kita peroleh 2. Jadi 8 – 6 = 2.

C.3 Mengajar Fakta Pengurangan dengan Menggunakan Pola

Cara mengajar fakta pengurangan

Soal Metode Penyelesaian

5 – 2 = Menyekat himpunan . . . 5 – 2 = 3

8 – 6 = Membanding himpunan . . . 8 – 6 = 2

11 – 5 = Kalimat penambahan yang berkaitan : 5 +

6 = 11

11 – 5 = 6

12 – 3 = Dengan pola :

12 – 1 = 11 ; 12 – 2 =10

12 – 3 =9

15 – 7 = Dengan kompensasi :

15 – 7 = (15 + 3) – (7 + 3) = 18 - 10

15 – 7 =8

7 – 4 = Dengan garis bilangan

0 1 2 3 4 5 6 7

9 – 6 = Dengan menghubungkan dengan fakta –

fakta yang lain : 8 – 6 = 2

9 – 6 = 3

Page 13: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

C.4 Cara Mengajar Pengurangan Bilangan “ Satu Angka “ dari Bilangan “ Dua Angka

“ dengan Menggunakan Model Uang

Cara mengajar pengurangan bilangan satuangka dari bilangan dua angka tanpa

pengelompokkan baru. Salah satu cara adalah dengan menggunakan “ model uang “.

Contoh :

Guru menanyakan pada siswa berapa banyak uang puluhan dan siswa menjawab 2, kemudian

guru menanyakan berapa banyak satuan dan siswa menjawab 5. Setelah itu guru menanyakan

berapa jumlah uang, siswa menjawab 25 rupiah. Guru menanyakan berapa yang harus diberi

kepada orang lain, siswa menjawab 3, salah satu siswa diminta maju ke depan mengambil 3

satuan. Guru menanyakan berapa satuan yang tersisa dan siswa menjawab 2, guru menulis 2

pada tempat satuan. Guru menanyakan berapa puluhan yang tersisa dan siswa menjawab 2,

guru menulis 2 pada tempat puluhan. Terakhir guru menanyakan jika memiliki 25 rupiah dan

diberikan 3 rupiah pada orang lain berapa rupiah yang tersisa, siswa menjawab 22 rupiah.

C.5 Cara Mengajar Pengurangan Bilangan Puluhan dari Bilangan Puluhan dengan

Menggunakan Model Garis Bilangan

0 1 2 3 4 0 puluhan 1 puluhan 2 puluhan 3 puluhan 4 puluhan

0 10 20 30 40

Guru meminta siswa melihat garis bilangan puluhan. Ke kanan 4 puluhan dan kembali 2

puluhan. Kemudian menanyakan pada siswa 4 puluhan dikurangi 2 puluhan sama dengan

berapa,siswa menjawab 2 puluhan. Terakhir guru menanyakan 40 dikurangi 20 puluhan sama

dengan berapa, siswa menjawab 20.

10 1 1 10 1 1 1

Page 14: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

C.6 Cara Mengajar Pengurangan Bilangan Dua Angka dengan Model Abakus

34 Guru mengatakan akan mengurangkan 12 dari 34.

12 - Guru menanyakan bilangan apa yang di nayatakan oleh

3 piring dan 4 piring satuan, siswa menjawab 34.

Guru menanyakan berapa piring satuan yang harus

diambil menurut soal, siswa menjawab 2.

(dua piring satuan diambil dan angka 2 ditulis di tempat

satuan)

Guru menanyakan berapa piring puluhan yang harus

diambil, siswa menjawab 1.

(satu dari piring puluhan diambil, angka 2 ditulis

ditempat puluhan.

24

12 -

22

C.7 Cara Mengajar Pengurangan Bilangan Satu Angka dari Bilangan Dua Angka

( dengan Pengelompokkan Baru ) Menggunakan Model Batang

Guru mengatakan kita punya 3 ikat lidi yang masing – masing isinya 10 batang, dan 4 lidi

lagi. Kemudian menanyakan semua lidi – lidi ini menyatakan bilangan apa dan siswa

menjawab 34.

34 Guru mengatakan pada soal pengurangan ini, yaitu 34 dikurangi 5, dan

6 - menyakan berpa satuan yang diambil dan siswa menjawab 5.

Guru menjelaskan karena kita hanya punya 4 satuan maka puluhan ini kita jadikan satuan

(sambil membuka karetnya ). Dan menanyakan pada siswa sekarang punya berapa satuan,

siswa menjawab 14.

puluhan puluhan

puluhan puluhan

puluhan puluhan

Page 15: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

34 Guru menanyakan berapa yang tertinggal jika empat belas batang ini diambil

5 - lima dan siswa menjawab 9 (Guru menulis angka sembilan di tempat satuan).

9

20 Guru menanyakan berapa puluhan yang tertinggal dan siswa menjawab 2

34 (guru menulis angka 2 di tempat puluhan).

5 -

29

C.8 Cara Mengajar Pengurangan Bilangan dengan Bilangan Yang Dikurangi Berisi

Angka Nol

304 ditulis agak jarang menjadi 3 0 4

Satu ratusan ditukar dengan

puluhan ditulis di tempat puluhan 2 10 4

satu puluhan ditukar dengan 10

satuan, kemudian ditambah ke

satuan yang ada dan ditulis di

tempat satuan 2 9 14

14 satuan dikurangi 7 satuan 7 -

Sama dengan 7 satuan 2 9 7

C.9 Soal Cerita Pengurangan

Tiga cara memandang situasi pengurangan yang biasa digunakan dalam situasi sosial

adalah “diambil“ (siswa menentukan sifat bilangan himpunan yang tersisa),

“membandingkan“ 2 himpunan ( himpunan yang satu mempunyai sifat bilangan yang satu

dan himpunan lainnya mempunyai sifat bilangan yang lain ), dan sebagai “ penambahan yang

belum diketahui “.

D. Cara Mengajar Operasi Perkalian dan Sifat-sifatnya

D.1 Pendahuluan

Ada 3 definisi perkalian yang banyak digunakan yaitu : definisi himpunan, perkalian 3

x 2 adalah sifat bilangan dari sebuah himpunan yang merupakan gabungan dari tiga

himpunan yang saling asing dan mempunyai sifat bilangan 3. Definisi ini pada hakikatnya

mengatakan bahwa 3 x 2 = 2 + 2 +2. Pada definisi susunan 3 x 2 adalah banyak seluruh titik

Page 16: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

yang ada pada 3 baris titik yang setiap barisnya terdiri dari 2 titik. Sedangkan dalam definisi

hasil silang, perkalian 3 x 2 adalah banyaknya seluruh pasangan terurut yang unsur

pertamanya anggota himpunan banyak anggotanya 3 dan unsur keduanya adalah anggota

himpunan lain yang beranggota 2.

D.2 Cara mengajar Fakta Perkalian Menggunakan Model

Papan flannel atau papan magnetik dengan benda-benda yang menyertainya berguna

bila hendak menyampaikan fakta perkalian yang didefinisikan perkalian sebagai himpunan

dari himpunan (misalnya banyaknya anggota 3 himpunan yang masing-masing terdiri dari 4

anggota adalah 12). Contoh:

Letakkan 3 batang hitam dan letakkan 4 batang hijau sehingga

memotong batang hitam. Kemudian hitung diberapa tempat

batang hitam memotong batang hijaudengan membilang loncat

4. Bisa dilihat ada 3 himpunan 4 titik potong. Jadi 3 x 4 =12.

D.3 Cara Mengajarkan Fakta Perkalian dengan menggunakan Pola.

Cara Mengajar Fakta Perkalian:

Soal Cara Penyelesaian

2 x 3 = Menggunakan susunan

Misalnya menggunakan kertas yang berbentuk bintang yang

susunannya diputar tidak akan merubah banyaknya bintang

dalam susunan.

2 x 3 = 6

3 x 2 = Menggunakan himpunan

3 x 2 = 6

2 x 4 = Menggunakan garis bilangan

0 1 2 3 4 5 6 7 8

2 x 4 = 8

7 x 5 = Menggunakan sifat komutatif

Sebab 5 x 7 = 35

7 x 5 = 35

7 x 1 = Menggunakan sifat identitas

n x 1 = n sebab 1 x n = n

7 x 1 = 7

8 x 9 = Menggunakan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan

8 x (4 + 5) = (8 x 4) + (8 x 5) = 32 + 40 = 72

8 x 9 = 72

Page 17: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

9 x 5 = Menggunakan pola perkalian

9 x 1 = 9, 9 x 2 = 18, 9 x 3 = 27, 9 x 4 = 36

9 x 5 = 45

3 x 5 = Menggunakan penambahan berulang

5 + 5 + 5 = 15

3 x 5 =15

D.4 Cara Mengajar Perkalian Satuan dengan Puluhan

Cara pertama adalah membilang loncat puluhan. Dengan menggunakan garis bilangan

puluhan siswa diajar untuk membilang loncat. Contoh misalnya mengajarkan 5 x 30.

Pertama tampilkan sebuah garis bilangan puluhan. Kedua, ajak siswa untuk membilang loncat

(3 puluhan) dari nol 5 kali ke kanan ternyata sampai 150.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130

140 150

Ketiga, simpulkan bahwa 3 x 50 = 150

Cara kedua dengan menggunakan sifat asosiatif perkalian yaitu misalnya hendak

mengajarkan 3x70, dan seandainya siswa telah memahami bahwa 70 = 7 x 10 dan 3 x 70

dapat ditulis sebagai 3x70=3(7x10)=(3x7)x10.

Cara ketiga adalah dengan cara yang dapat digunakan terutama untuk murid lebih

lambat. Cara ini menggunakan model (misalnya kubus dan batang).

D.5 Cara Mengajarkan Algoritma Perkalian.

Misalnya hendak mengajar 5 x 17 = , dapat diajarkan menurut langkah-langkah

berikut :

5 x 17 =

(1) 5 x (10 + 7) memberi nama baru pada 17

(2) (5 x 10) + (5 x 7) menggunakan sifat distributif

(3) 50 + 35 mengalikan satuan dengan puluhan

(4) 50 + (30 +5) memberikan nama baru pada 35

(5) (50 + 30) + 5 menggunakan sifat asosiatif

(6) 80 + 5 menambahkan puluhan dengan satuan

(7) 85

Page 18: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

D.6 Cara Mengajarkan Soal Cerita tentang Perkalian

Misalnya mempunyai soal cerita berikut :

Ana membeli 3 pensil, setiap pensil berharga 1500 rupiah. Berapa harga pensil itu?

Untuk mengajarkan siapkan gambar tiga pensil.

1500 1500 1500

Guru menanyakan ada berapa pensil yang dibeli oleh Ana dan siswa menjawab 3. Kemudian

guru menanyakan berapa harga pensil ini (menunjuk pensil pertama) dan siswa menjawab

1500 rupiah. Guru menulis 1500 di bawah gambar pensil pertama. Proses ini diulangi untuk

pensil kedua dan ketiga. Terakhir guru menanyakan bera garga ketiga pensil dan siswa

menjawab 1500 + 1500 + 1500 atau 3 x 1500. Jika siswa menjawab “1500 + 1500 + 1500”

maka minta mereka untuk menjumlahkannya (4500). Kemudian tanyakan pada siswa

dapatkah mereka menyatakan dalam bentuk (kalimat) perkalian (3 x 1500). Akhirnya minta

siswa untuk melakukan perkalian tersebut.

E. Cara Mengajarkan Operasi Pembagian Bilangan Cacah

E.1 Pendahuluan

Hasil bagi dari dua bilangan cacah a dan b (a : b = , b ≠ 0) adalah bilangan cacah

lain c yang bersifat c x b = a, sebagai contoh hasil bagi dari 8 dan 4 adalah 2 (8 : 4 = 2) sebab

2 x 4 = 8. Dikatakan 8 habis dibagi 4. Demikian pula 8 habis dibagi 2 sebab 4 x 2 = 8. Tidak

setiap bilangan habis dibagi bilangan lain. Misalnya 9 = 2 x 4 +1, 9 disebut bilangan yang

dibagi, 4 disebut pembagi, 2 hasil bagi dan 1 adalah sisanya. Adapun symbol yang digunakan

adalah:

Hasil bagi dapat disebut faktor yang tidak diketahui dari sebuah perkalian yaitu 8 : 4 =

dipikirkan sebagai x 4 = 8. Pembagian dapat juga dipikirkan sebagai pengurangan berulang

yaitu misalnya hasil bagi dari 8 dan 4 adalah 2 yang merupakan banyak kali kita

mengurangkan 4 dari 8 sehingga hasilnya nol (8 - 4 - 4 =0).

E.2 Cara Mengajarkan Pembagian dengan Menggunakan Model

Ada dua model himpunan dalam mengajar fakta pembagian. Yang pertama adalah

model pengukuran. Bermacam-macam alat peraga dapat digunakan dalam model ini antara

lain : manik-manik, kartu dan kubus. Misal menggunakan manik-manik untuk mengajarkan

12 : 3 = 4 ; = 4 ; 12 / 3 = 4

Page 19: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

6 : 3 = 2. Bagikan manic-manik tersebut sehingga setiap siswa mendapat 6 manik-manik di

meja masing-masing. Kemudian suruh setiap siswa menaruh keenam manik-manik di meja

masing-masing. Kemudian suruh setiap siswa untuk mengambil tiga-tiga sampai habis

menempatkannya di sebelah lain.

6 : 3 = 2

(enam dibagi tiga sama dengan dua)

Model himpunanyan yang kedua adalah model sekatan. Misalnya menggunakan kartu

sebagai alat peraga. Kelompok siswa menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 3 anak.

Beri setiap kelompok 6 kartu. Mula-mula minta seorang siswa dari setiap kelompok

memegang keenam kartu, kemudian membagikan satu-persatu kartu tersebut kesetiap anggota

kelompok termasuk dirinya sendiri. Kemudian tanyakan kepada mereka masing-

masingmendapat berapa kartu. Setelah itu katakana pada siswa apa yang baru saja dilakukan

adalah membagi 6 oleh 3 dan hasilnya adalah 2. Ajak siswa mengucapkan bersama-sama atau

sendiri-sendiri kaliamat “6 dibagi 3 sama dengan 2” (6 : 3 = 2).

Cara lain adalah menggunakan model garis bilangan, gelar sebuah garis bilangan di

papan. Kalimat pembagian 12 : 3 = , dengan membilang loncat 3 langkah mundur sampai

mencapai nol. Loncatan dilakukan 4 kali.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

E.3 Cara Mengajar Sifat-sifat Pembagian dengan Menggunakan Pola

Cara mengajar fakta pembagian :

Soal Cara Penyelesaian

6 : 2 = Menggunakan himpunan yang

disebut

6 : 2 = 3

4 : 2 = Menggunakan susunan

4 : 2 = 3

36 : 6 = Menggunakan sifat distributif

pembagian terhadap penjumlahan

36 : 6 = 6

Page 20: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

12 : 3 = Menggunakan pengurangan

berulang

12 – 3 = 9

9 – 3 = 6

6 – 3 = 3

3 – 3 = 0

12 : 3 = 4

E.4 Cara mengajar Alternatif Algoritma Pembagian

Cara mengajar algoritma pembagian dengan pengurangan berulang. Contoh :

5 x 10 = Ani memiliki tabungan yang berisi 305 buah uang logam ratusan. Ia menukar

5 x 20 = uangnya dengan uang pecahan 5 ratusan ke sebuah bank. Berapa lembar

5 x 30 = uang yang akan ia peroleh? 10 kah?, 20 kah? 30 kah?

5 / 305

5 / 305 Kemudian ia menulis 60, sebab ia menduga akan memperoleh 60.

60

5 / 305 Ia kalikan 5 dengan 60 menghasilkan 300. Ia tulis 300 untuk mengingat

300 60 berapa ratusan yang akan ia berikan kepada kasir bank.

5 / 305 Ia kurangkan 300 dari 305 untuk mengetahui berapa ratus rupiah yang tersisa.

300 60 Ternyata 5.

5

5 / 305 Kemudian ia tulis 1 karena ia tahu 5 ratusan dapat ditukar dengan 1

300 60 lembar lima ratusan.

5 Ia tulis 5 untuk mengingat berapa buah ratusan yang akan diberikan kepada

5 1 kasir untuk ditukar dengan 1 lembar lima ratusan. Kemudian ia tulis angka 1.

5 / 305 Ia kurangkan 5 dari 5 untuk mengetahui berapa ratusan yang masih tersisa.

300 60 Pertama ia mendapat 60 lembar lima ratusan kemudian 1 lembar lima ratusan.

5 Jadi seluruhnya ia memperoleh 60 + 1 = 61 lembar lima ratusan.

5 1

0 61

Page 21: Kajian Dan Strategi Mengajarkan Bilangan Cacah Di Sd

E.5 Cara mengajarkan Soal Cerita Pembagian

Dalam menyelesaikan soal cerita ada 3 langkah yaitu: (i) menerjemahkan soal tersebut

dalam kalimat matematika., (ii) menyelesaikan kalimat matematika yang diperoleh, dan (iii)

menjawab soal cerita tersebut. Sesuai dengan definisi pembagian maka ada 3 macam soal

cerita yaitu situasi pembagian sekatan, situasai pembagian pengukuran, dan situasi pembagian

faktor hilang.

Pembagian sekatan banyaknya anggota himpuan dan banyaknya sekatan diketahui.

Yang tidak diketahui (harus dicari) adalah banyaknya anggota dari setiap sekatan. Contoh:

Ali mempunyai 12 kartu, ia memberikan semua kartu itu sama rata kepada 3 kawannya.

Persoalan ini dapat diterjemahkan ke dalam kalimat matematika 12 : 3 =

Pada situasi pengukuran, banyaknya anggota himpunan dan banyaknya anggota dari

setiap sekatan diketahui sedangkan yang dicari adalah banyaknya sekatan. Contoh :

Ali mempunyai 12 kartu, ia memberikan setiap teman 3 kartu. Berapa teman yang mendapat

kartu?

Persoalan ini dapat diterjemahkan ke dalam kalimat matematika 12 : 3 =