kajian 2 - proposal usaha wahdiini ramli

5
PROPOSAL USAHA Model Bisnis yaitu bentuk organisasi yang kita rancang untuk dapat menangkap konsumen. Hal-hal yang dapat kita peroleh dengan adanya model bisnis adalah dapat melihat secara rinci gambaran usaha yang dibuat dan sebagai alat memotret suatu usaha. Disamping itu, kita juga dapat menganalisis, mendesain model baru, dan memperbaiki model yang lama. Salah satu cara untuk membuat suatu rancangan usaha adalah dengan membuat skema mengenai hal-hal yang berkaitan dengan usaha yang akan dibuat. Rancangan tersebut dapat dituangkan dalam berbagai model rancangan bisnis termasuk Business Model Canvas. Business Model Canvas adalah model rancangan bisnis yang tergolong mudah untuk dikerjakan karena semua hal- hal yang kita rencanakan tertuang dalam satu lembar kertas saja. Banyak orang yang membuat proposal usahanya hingga puluhan lembar, namun kita sebagai pembaca merasa sulit untuk membaca rancangan usahanya. Business Model Canvas ini lebih dikemas sederhana dan to the point yang urutannya berdasarkan kinerja otak kiri dan otak kanan. Namun, tentu saja hal-hal tersebut kurang dirincikan sehingga menjadi kekurangan dari Business Model Canvas ini. Di dalam Business Model Canvas terdapat beberapa hal yang kita butuhkan dalam merancang suatu bisnis

Upload: wahdini-ramli

Post on 17-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

inilah

TRANSCRIPT

PROPOSAL USAHAModel Bisnis yaitu bentuk organisasi yang kita rancang untuk dapat menangkap konsumen. Hal-hal yang dapat kita peroleh dengan adanya model bisnis adalah dapat melihat secara rinci gambaran usaha yang dibuat dan sebagai alat memotret suatu usaha. Disamping itu, kita juga dapat menganalisis, mendesain model baru, dan memperbaiki model yang lama. Salah satu cara untuk membuat suatu rancangan usaha adalah dengan membuat skema mengenai hal-hal yang berkaitan dengan usaha yang akan dibuat. Rancangan tersebut dapat dituangkan dalam berbagai model rancangan bisnis termasuk Business Model Canvas. Business Model Canvas adalah model rancangan bisnis yang tergolong mudah untuk dikerjakan karena semua hal-hal yang kita rencanakan tertuang dalam satu lembar kertas saja. Banyak orang yang membuat proposal usahanya hingga puluhan lembar, namun kita sebagai pembaca merasa sulit untuk membaca rancangan usahanya. Business Model Canvas ini lebih dikemas sederhana dan to the point yang urutannya berdasarkan kinerja otak kiri dan otak kanan. Namun, tentu saja hal-hal tersebut kurang dirincikan sehingga menjadi kekurangan dari Business Model Canvas ini.Di dalam Business Model Canvas terdapat beberapa hal yang kita butuhkan dalam merancang suatu bisnis yaitu segmen pasar/pelanggan, nilai unggul, channels/saluran, bina relasi/hubungan pelanggan, sumber penghasilan, sumber daya utama, aktifitas utama, partner/jejaring, dan struktur biaya. Segmen pasar/pelanggan mencakup sasaran bisnis kita. Untuk siapa produk atau jasa yang kita produksi ditawarkan sehingga kita bisa tahu bagaimana pemasaran produksi kita dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Nilai unggul yaitu hal apa yang kita tawarkan kepada konsumen dengan produk atau jasa tersebut dan bagaimana kelebihannya dibandingkan produk atau jasa lainnya. Channels/saluran artinya dengan cara apa kita mendistribusikan atau menyampaikan produk atau jasa hingga sampai ke tangan konsumen. Bina relasi/hubungan pelanggan yaitu bagaimana cara kita untuk tetap menjaga hubungan dengan pelanggan agar tetap menjaga pelayanan dan membuat pelanggan menjadi betah atau tertarik untuk membeli produk atau jasa kita. Sumber penghasilan mencakup sumber-sumber pendapatan kita dalam berbisnis atau darimana kita mendapatkan penghasilan sehingga bisnis kita bisa tetap jalan. Sumber daya utama yaitu hal utama yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa baik itu bahan baku maupun pekerja. Aktifitas utama adalah apa saja yang akan dilakukan ketika kita menjalankan bisnis baik itu produksi, konsumsi, dan distribusi. Partner utama/jejaring yaitu dengan siapa kita membangun kerja sama agar usaha kita tetap berjalan sebagaimana mestinya. Struktur biaya yaitu perencanaan biaya yang mencakup biaya tetap dan biaya tidak tetap yang sangat berpengaruh pada harga dan biaya produk atau jasa.Dalam pembuatan proposal usaha, hal penting yang harus diketahui adalah biaya dan harga. Seorang interpreneur harus mengetahui perbedaan antara biaya dan harga sebagai dasar dalam pembentukan suatu usaha. Biaya adalah pengeluaran (materi) yang dilakukan dalam suatu usaha, sedangkan harga adalah nilai patokan suatu barang atau jasa. Dengan mengetahui biaya dalam suatu usaha maka kita dapat menentukan harga, menurunkan dan mengendalikan biaya, serta membuat keputusan dan rencana. Biaya dalam suatu usaha terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung mencakup biaya yang dikeluarkan langsung untuk proses produksi suatu barang atau jasa. Biaya langsung terdiri dari biaya langsung bahan dan biaya langsung tenaga kerja. Biaya tidak langsung mencakup biaya yang dikeluarkan tidak berhubungan langsung untuk operasional produksi barang. Dengan mengetahui biaya langsung dan biaya tidak langsung maka kita dapat mengetahui harga modal yang merupakan harga patokan yang menentukan keuntungan dan kerugian suatu perusahaan.Untuk pedagang grosir atau eceran, maka harga modalnya ditentukan oleh biaya langsung yang tidak termasuk biaya bahan karena bukan ia yang memproduksi langsung. Biaya langsungnya yaitu biaya penyusutan alat-alat yang digunakan dalam usahanya. Biaya tidak langsungnya yaitu tenaga kerjanya. Kemudian dijumlahkan menjadi beban biaya dan dikalikan dengan harga beli awal barang atau jasa per unit. Hasil tersebut kemudian mendai HPP atau Harga Pokok Penjualan. Keuntungan pedagang tergantung keinginannya sendiri yaitu harus berada di atas HPPnya.Untuk penjual yang memproduksi sendiri barang atau jasanya, maka perhitungannya tidak sesederhana pedagang grosir atau eceran. Hal yang perlu diperhitungkan adalah biaya langsungnya untuk bahan per unit dan tenaga kerja tiap menit. Biaya tidak langsungnya menyangkut sewa tempat, listrik, air, pajak, dan lain-lain menyangkut produksi barang atau jasa yang dihitung per unit tiap menit. Sehingga BEP atau biaya balik untungnya adalah biaya tidak langsung dibagi dengan hasil kurang antara harga jual dengan biaya per unit tiap bulan. Jadi, penjual yang memproduksi sendiri barang atau jasanya harus menjual produknya di atas BEP yang telah diperhitungkan dengan matang.