kaitan rendemen tbs dan tataniaga tbs...1. adil 1: ada panduan rendemen umum di propinsi yang up to...

34
Kaitan rendemen tbs dan tataniaga tbs rakyat berkeadilan PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE (IOPRI) : d [email protected], homepage: www.iopri.org Webinar APKASINDO Edisi Kemerdekaan RI 75 Tahun Sesi 2: Tataniaga harga TBS yang berkeadilan di seluruh Indonesia

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

6 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Kaitan rendemen tbs dan tataniaga tbs rakyat berkeadilan

    PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS)INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE (IOPRI)

    : [email protected], homepage: www.iopri.org

    Webinar APKASINDO Edisi Kemerdekaan RI 75 Tahun

    Sesi 2: Tataniaga harga TBS yang berkeadilan di seluruh

    Indonesia

    mailto:[email protected]://www.iopri.org/

  • Dekade 1980-1990an: diberikannya ruang bagi perkebunan rakyat berkiprah dalam

    bisnis hulu kelapa sawit (kebun dan PKS??) dengan kemitraan (PIR dan

    sejenisnya) → periode penyapihan (oleh perusahaan perkebunan)

    Dekade 2000an-2010an:

    - Perkebunan rakyat swadaya mendominasi perkebunan sawit nasional

    - Intervensi Pemerintah dalam tataniaga TBS (kemitraan) dgn Permentan & Pergub

    ttg TBS → periode akil baliq? (perlu Pemerintah u/ keluar dr ‘jerat’ bisnis korporasi,

    menuju SETARA dgn mitra perusahaan)

    Dekade 2020an-2030an: Bisakah memasuki periode DEWASA (bisnis SETARA)

    - harusnya: badan usaha kerakyatan dgn bisnis hulu (kebun, PKS) – hilir KS

    - Apa peran Pemerintah? Fasilitator via regulasi

    - Apa rencana aksi PELAKU USAHA PERKEBUNAN RAKYAT?

    Dekade 2040an→ visi Perkebunan sawit rakyat Indonesia incorporated

    (KONGLOMERASI = FELDA)

  • bhn paparan di riau 3

  • IPC 07 5

    Kernel

    RENDEMEN CPO DAN

    KERNEL MENJADI INTI

    KEADILAN ATAS BISNIS TBS

  • TANDAN BUAH SEGAR (TBS)

    Exocarp

    Mesocarp

    Endocarp

    KernelDipanen dalam bentuk TBS

    Dikumpulkan ke PKS di Loading Ramp

    Tidak boleh ≥ 24 jam setelah dipanen

  • Pengolahan Kelapa Sawit :

    • Mengekstrak CPO (dalam dagingbuah/mesokarp)

    • mengekstrak kernel/inti sawit

    Rendemen = Potensi CPO atau Inti - Losses

    R = P - L

  • Rendemen:Potensi CPO dalam buah – Losses

    Pengolahan Kelapa Sawit di PKS :mengambil CPO (dalam daging buah)

    sebanyak-banyaknya

  • VARIASI RENDEMEN CPO

    RENDE

    MEN

    POTENSI

    MINYAK

    LOSSES

    kebun

    LOSSES di

    PKS

    •Bahan tanaman

    •Umur

    •Iklim dan tanah

    •Pupuk dan perawatan

    •Kematangan

    • Brondolan terangkut

    •Metode

    •GMP

    Uncontrollable

    Controllable

    Losses

  • Hal 1-2INTERAKSI FAKTOR PRODUKSI

    Manajemen Panen

  • Potensi Rendemen CPO/Inti dalam buah,

    tergantung pada:

    A. LINGKUNGAN (Eksternal bersifat

    given, unmanageble: Iklim, tanah)

    B. GENETIK (jenis tanaman)

    C. INHERENT (Internal, manageble):

    – Umur Tanaman

    – Tingkat Kematangan Buah

    – Perawatan Tanaman (Pemupukan,

    kontour, konservasi air, dll.)

    – Losses management di PKS

  • Curah hujan berpengaruh:

    - Primer: low rainfall

    (defisit air) for

    succesive >2 mo; OER

    turun 9-13 bln di depan

    krn O/M turun

    - Sekunder: very low

    efeknya segera terlihat

    2 bulan ke depan

    - Direct Effect: rainfall

    terlalu tinggi → kadar

    air TBS meningkat

    sehingga OER

    menurun

  • Buah di berbagai kondisi lahan

  • KEADILAN 1: MELAWAN ALAM?

    Produktivitas & Rendemen CPO+Inti tiap wilayah

    produksi berbeda sesuai dgn keadaan LAHAN.➔ ADIL tidak berarti sama

    Contoh Rendemen Sumatera di analisis PPKS (2010-2015):

    1. Sumut: CPO 22,34% (+0,14); Inti 5,03% (-0,07)

    2. Riau: CPO 22,02% (+0,05) ; Inti: 5,02% (-0,08

    3. Jambi: CPO 21,85% (+0,60) ; Inti 5,31% (+0,21)

    4. Lampung: CPO 21,64% (+0,39) ; Inti 5,10% (+0,10)

    5. Bengkulu: CPO 21,44% (+0,19) ; Inti 5,15% (+0,15)

    6. Bangka Belitung: CPO 21,27% (+0,02); Inti: 5,00%

    7. Aceh: CPO 21,30% (+0,05) ; Inti: 5,15% (+0,05)

  • KEADILAN 1: MELAWAN ALAM?

    Produktivitas & Rendemen CPO+Inti tiap wilayah

    produksi berbeda sesuai dgn keadaan LAHAN

    ➔ ADIL tidak berarti samaContoh Rendemen Kalimantan, Sulawesi, Papua (2010-2015):

    1. Kalteng: CPO 21,75% (+0,50) ; Inti 5,27% (+0,27)

    2. Kaltim: CPO 21,70% (+0,45) ; Inti 5,14% (+0,14)

    3. Kalbar: CPO 21,41% (+0,16) ; Inti 5,07% (+0,07)

    4. Kalsel: CPO 21,23% (+0,13) ; Inti 5,05% (+0,05).

    5. Sulteng: CPO: 21,62% (+0,62) ; Inti: 5,02% (+0,02

    6. Papua: CPO 20,80% (+0,30) ; Inti 5,05% (+0,05)

    ADIL ➔ INTERVENSI PEMERINTAH UNTUK ANALISA

    TANDAN PROPINSI YANG BOLONG PADA 2014-2019

  • B. GENETIK

    DURA

    (Cangkang Tebal)

    Rendemen CPO (EOR): 14-18%

    Rendemen kernel: 4-7%

    TENERA

    (Cangkang Tipis)

    Rendemen CPO (EOR): 18 – 25%

    Rendemen Kernel: 4-7%

    Mesocarp

    Tempurung

    Kernel

  • TEMUAN PADA KAJIAN DI PROPINSI xxx

    (contoh kasus di Sumatera)

    Umur Tanaman

    Jumlah sampel

    Rendemen CPO,% Rendemen Inti, %

    Rendemen

    TeneraRendemen

    DuraSelisih

    Terbobot

    Rendemen

    TeneraRendemen

    DuraSelisih

    Terbobot

    4 tahun 2 17,32% 16,71%

    -2,53

    5,03% 5,46%

    0,46

    8 tahun 4 20,31% 15,78% 5,06% 6,50%

    9 tahun 5 20,91% 16,42% 5,09% 5,24%

    11 tahun 7 19,82% 19,72% 4,78% 4,49%

    14 tahun 2 20,54% 18,54% 5,72% 6,11%

    16 tahun 2 21,44% 16,89% 5,15% 6,11%

    Total:22Kisaran:

    17,32-21,44%

    Kisaran:

    15,78-19,72%

    Kisaran:

    5,03-5,15%

    Kisaran:

    5,24-6,50%

  • • Losses terukur

    • Losses tidak terukur

    Unit-unit pengolahan di PKS

    Praktek di Kebun dan di PKS

  • PKS (Pabrik Kelapa Sawit)

    Hanya berfungsi:

    • Mengutip CPO (sebanyak-banyaknya)

    • Menekan losses/kehilangan (sekecil-kecilnya)

    Bukan ...

    Membuat CPO dan Inti

    sehingga analisa tandan sebenarnya mengukur kinerja kebun

    Sedang kinerja PKS diukur terhadap besar/kecilnya losses yang terjadi di pabrik

  • Jenis buah

    - Besar, sedang & kecil ➔ jlh buah per tandan

    - Fruit set (kekompakan = buah luar dan buah dalam)

    perbandingan mesokarp/kernel

    - Tebal mesokarp

    - Diameter kernel

    - Tebal cangkang

    Besar gagang

    - ratio gagang dengan berat buah

    Mesokarp

    - Ketebalan mesokarp adalah ukuran kandungan minyak

    Tipologi Buah

  • Permasalahan Fruitset

    ➔ serangga penyerbuk

    ➔ bunga jantan

  • FRUIT SET

    Fruit Set Kelas 1: 91-100% Buah Jadi Fruit Set Kelas 2: 76-90% Buah Jadi

    Gagang Kecil (ø ≤ 10 cm) Gagang Besar (ø > 10 cm)

    Kelas 3: 51-

    75% Buah JadiKelas 4:

  • KUALITAS TANDAN

    MATANG

    LACK OIL

    OER = 22.28%OER = 16.42%

  • Hubungan rendemen dan

    fraksi panen (Contoh)

    Fraksi Rendemen

    CPO (%)

    ALB

    (%)

    0 16,0 1,6

    1 21,4 1,7

    2 22,1 1,8

    3 22,2 2,1

    4 22,2 2,6

    5 22,9 3,8

  • MATANG PANEN

  • Kematangan Buah vs Rendemen

    (Analisis Tandan Tenera)

    21.07

    23.32

    24.15

    23.72

    22.79

    19.5

    20

    20.5

    21

    21.5

    22

    22.5

    23

    23.5

    24

    24.5

    unripe underripe ripe overripe empty bunch

    categories

    OE

    R (

    %)

  • KEADILAN 2:

    BISNIS KOLABORASI WIN-WIN SOLUTION

    Apakah tabel rendemen Propinsi revelan dalam konteks

    bisnis kolaborasi (vs kompetitif)? (Tabel propinsi hanya

    sbg acuan umum!)

    1. Sumut: CPO 22,34% (+0,14); Inti 5,03% (-0,07)

    2. Riau: CPO 22,02% (+0,05) ; Inti: 5,02% (-0,08

    3. Jambi: CPO 21,85% (+0,60) ; Inti 5,31% (+0,21)

    4. Lampung: CPO 21,64% (+0,39) ; Inti 5,10% (+0,10)

    5. Bengkulu: CPO 21,44% (+0,19) ; Inti 5,15% (+0,15)

    6. Bangka Belitung: CPO 21,27% (+0,02); Inti: 5,00%

    7. Aceh: CPO 21,30% (+0,05) ; Inti: 5,15% (+0,05)

  • 8. Kalteng: CPO 21,75% (+0,50) ; Inti 5,27% (+0,27)

    9. Kaltim: CPO 21,70% (+0,45) ; Inti 5,14% (+0,14)

    10. Kalbar: CPO 21,41% (+0,16) ; Inti 5,07% (+0,07)

    11. Kalsel: CPO 21,23% (+0,13) ; Inti 5,05% (+0,05).

    12. Sulteng: CPO: 21,62% (+0,62) ; Inti: 5,02% (+0,02)

    13. Papua: CPO 20,80% (+0,30) ; Inti 5,05% (+0,05)

    ADIL ➔

    Teknis: Umur signifikan rendah hanya sampai 7 tahun; 8-20 relatif

    sama

    Bisnis: PERBAIKAN SISTEM BISNIS PERKEBUNAN SAWIT

    RAKYAT dari UKM ke Korporasi (Koperasi?) ke Konglomerasi

    KEADILAN 2:

    BISNIS KOLABORASI WIN-WIN SOLUTION

  • PENUTUP

    1. Adil 1: Ada panduan rendemen umum di Propinsi

    yang up to date (diperbaharui setiap 3-5 tahun)

    sesuai perkembangan alam dan manajemen

    perkebunan (tuntutlah keadilan via regulasi

    pengaturan harga TBS yang relevan waktu & tempat)

    2. Adil 2: menjadi SETARA dengan perusahaan

    perkebunan nasional→ perlu koreksi internal tingkat

    pekebun dan pembenahan kelembagaan bisnis yang

    sistematis dan massif; menuju visi KEBUN SAWIT

    RAKYAT KORPORASI bahan KONGLOMERASI pada

    2045 (100 tahun kemerdekaan RI)

  • Indonesian Oil Palm Research Institute (IOPRI)

    Jl. B. Katamso No. 51, Medan 20158

    Phone: +62 61 7862477, Fax: +62 61 7862488

    e-mail: [email protected], homepage: www.iopri.org

    TERIMA KASIH

    MAULIATE

    mailto:[email protected]://www.iopri.org/