kaidah fiqih penentuan hukum halal

Upload: yuni-fajar-esti

Post on 16-Oct-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

halal haram

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    1/42

    Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal-Haram dalam

    Makanan

    March 5, 2011 at 9:44pm

    Last edited : 25th March, 2011

    Oleh : Nanung Danar Dono

    PhD student di College of Medical, Veterinary, & Life Sciences, Univ. Glasgow, Scotland,

    UK

    Islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk memilih makanan yang halal serta menjauhi

    makanan haram. Rasulullah SAW. bersabda :

    "Dari Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah baik tidak

    menerima kecuali hal-hal yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-

    orang mu'min sebagaimana yang diperintahkan kepada para rasul. Allah berfirman: "Hairasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shaleh.

    Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".

    Dan firman-Nya yang lain: "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang

    baik-baik yang Kami berikan kepadamu" Kemudian beliau mencontohkan seorang laki-laki,

    dia telah menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut serta berdebu, ia menengadahkankedua tangannya ke langit: Yaa Rabbi! Yaa Rabbi! Sedangkan ia memakan makanan yangharam, dan pakaiannya yang ia pakai dari harta yang haram, dan ia meminum dari

    minuman yang haram, dan dibesarkan dari hal-hal yang haram, bagaimana mungkin akan

    diterima do'anya". (HR Muslim no. 1015)

    KAIDAH FIQIH HALAL-HARAM :

    Ada beberapa kaidah fiqih yang dipakai para ulama dalam menentukan status kehalalan suatu

    jenis hewan, yaitu :

    Kaidah Pertama: Semua jenis makanan (daging) hukumnya halal, kecuali ada dalil yang

    mentakhsiskannya (secara khusus menyebutkan pengharamannya).

    Kaidah Kedua: Makanan halal memberikan pengaruh baik dan makanan haram memberikan

    pengaruh buruk (madhorot) bagi manusia yang memakannya.

    Kaidah Ketiga : Hukum halal-haram ditetapkan karena ada sebabnya (Al hukmu yadluru

    maal illati).

    Kaidah Keempat : Segala penyerupaan (mendekat-dekati) dengan bahan haram makadiharamkan (al washilatu ila haromin haromun).

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    2/42

    Kaidah Kelima: Tidak ada hubungannya antara halal-haram suatu daging dengan anggapan

    (buruk) suatu kaum (Arab).

    Kaidah Keenam: Setiap jenis hewan buas (karnivora) yang bertaring dan berkuku tajam

    adalah haram dimakan.

    Kaidah Ketujuh: Meskipun bertaring dan berkuku tajam, namun apabila ia adalah binatang

    jinak (herbivora) maka tidak diharamkan.

    Kaidah Kedelapan : Setiap jenis hewan yang diperintahkan agama untuk dibunuh, maka

    dagingnya haram.

    Kaidah Kesembilan: Setiap jenis hewan yang dilarang dibunuh, maka dagingnya haram.

    Kaidah Kesepuluh : Setiap jenis hewan yang hidup di laut, maka ia halal dimakan (baik

    ditemukan dalam keadaan hidup maupun telah mati).

    Kaidah Kesebelas: Setiap jenis hewan pemakan kotoran (bangkai dan najis), maka

    dagingnya haram dimakan (jallaalah).

    Kaidah Keduabelas : Dalam keadaan terpaksa, semua jenis makanan haram dapat menjadi

    halal.

    PENJELASAN :

    1. SEMUA MAKANAN HALAL, KECUALI YANG DIHARAMKAN

    1.1 Bangkai :

    Yaitu hewan yang mati bukan karena disembelih atau diburu. Macam-macam bangkai :

    Al-Munkhaniqohyaitu hewan yang mati karena tercekik baik secara sengaja atau

    tidak.

    Al-Mauqudhahyaitu hewan yang mati karena dipukul dengan alat/benda kerashingga mati olehnya atau disetrum dengan alat listrik.

    Al-Mutaraddiyahyaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat tinggi atau jatuh

    ke dalam sumur sehingga mati.

    An-Nathihahyaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.

    1.2 Darah :

    Yaitu darah yang mengalir (QS. 2:173, 5:3, 6:145, dll.). Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah

    mengatakan: "Pendapat yang benar, bahwa darah yang diharamkan oleh Allah adalah darahyang mengalir.

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    3/42

    Syaikh Dr. Shahih Al-Fauzan (Al-Mulakhas Al-Fiqhi 2/461) mengatakan bahwa tidak ada

    satupun ulama' yang mengharamkan darah yang diam (yang menempel pada daging).

    Demikianlah dikatakan oleh Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair. Diceritakan bahwa orang-orang

    jahiliyyah dahulu apabila seorang diantara mereka merasa lapar, maka dia mengambil sebilah

    alat tajam yang terbuat dari tulang atau sejenisnya, lalu digunakan untuk memotong unta atauhewan yang kemudian darah yang keluar dikumpulkan dan dibuat makanan/minuman.

    1.3 Daging Babi :

    Babi baik peliharaan maupun liar, jantan maupun betina. Dan mencakup seluruh anggota

    tubuh babi sekalipun minyaknya. Tentang keharamannya, telah ditandaskan dalam al-Qur'an,

    hadits dan ijma' ulama.

    1.4 Sembelihan untuk selain Allah Swt. :

    Yakni setiap hewan yang disembelih dengan selain nama Allah hukumnya haram, karena

    Allah mewajibkan agar setiap makhluk-Nya disembelih dengan nama-Nya yang mulia. Oleh

    karenanya, apabila seorang tidak mengindahkan hal itu bahkan menyebut nama selain Allah

    baik patung, taghut, berhala dan lain sebagainya , maka hukum sembelihan tersebut adalah

    haram dengan kesepakatan ulama.

    Belalang :

    1. Ibnu Abu Aufa ra. berkata: Kami berperang bersama Rasulullah SAW. sebanyaktujuh kali, kami selalu makan belalang. (Muttafaq Alaihi).

    Kuda dan khimar ahliyyah (keledai jinak)

    1. Dari Jabir ra. berkata: "Rasulullah melarang pada perang khaibar dari (makan)daging khimar dan memperbolehkan daging kuda". (HR Bukhori no. 4219 dan

    Muslim no. 1941)

    2. Dari Jabir ra. berkata: "Pada perang Khaibar, mereka menyembelih kuda, bighal dankhimar. Lalu Rasulullah melarang dari bighal dan khimar dan tidak melarang dari

    kuda. (Shahih. HR Abu Daud (3789), Nasa'i (7/201), Ahmad (3/356), Ibnu Hibban(5272), Baihaqi (9/327), Daraqutni (4/288-289) dan Al-Baghawi dalam Syarhu

    Sunnah no. 2811).

    3. Dari Atha' ra. bahwa beliau berkata kepada Ibnu Juraij : "Salafmu biasa memakannya(daging kuda)". Ibnu Juraij berkata : "Apakah beliau sahabat Rasulullah? Jawabnya: Ya. (HR. Bukhari-Muslim; Subulus Salam (4/146-147) oleh Imam As-Shan'ani).

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    4/42

    4. Asma ra. berkata : Kami menyembelih kuda pada jaman Rasulullah SAW. danmemakan dagingnya. Pada saat itu, kami telah berada di Madinah. (HR. Bukhary-Muslim).

    Keterangan :Khimar adalah sejenis kuda yang dipakai sebagai alat angkut barang-barang.

    Kelinci dan sejenisnya

    Dari Anas bin Malik ra. berkata : Kami mencari kelinci di Marr az-Zahran dan aku punmendapatkannya. Lalu aku bawa kelinci itu kepada Abu Thalhah ra., beliau pun

    menyembelihnya dan mengirimkan daging paha kelinci tersebut kepada Rasulullah SAW.,

    dan beliau pun menerimanya (HR. Bukhary-Muslim)

    2. MAKANAN HALAL MEMBERIKAN PENGARUH BAIK DAN MAKANAN

    HARAM MEMBERIKAN PENGARUH BURUK

    Jika Allah melarang kita mengkonsumsi bangkai, darah, daging babi, khamr, dll itu tentu

    karena bahan-bahan tersebut (secara fisiologi/medis) bisa merusak kesehatan kita.

    3. AL HUKMU YADLURU MAAL ILLATI

    Hukum dalam Syariat Islam ditetapkan karena ada sebab-sebab yang melatarbelakanginya.

    4. AL WASHILATU ILA HAROMIN HAROMUN

    Segala penyerupaan (mendekat-dekati) dengan bahan haram maka diharamkan

    5. TIDAK ADA HUBUNGANNYA ANTARA HALAL-HARAM SUATU DAGINGDENGAN ANGGAPAN (BURUK) SUATU KAUM

    Ad-dhab, bagi yang merasa jijik darinya (lihat video :

    http://www.youtube.com/watch?v=VrV4Nm1dQ5satau

    http://www.youtube.com/watch?v=JHP8rZaz2cc&feature=related)

    1. Dari Ibnu Abbas ra. dari Khalid bin Walid ra. bahwa : Beliau pernah masuk bersamaRasulullah SAW. ke rumah Bunda Maimunah (salah satu istri Kanjeng Nabi SAW).

    Di sana telah dihidangkan daging dhab panggang (binatang pemakan tanaman, mirip

    dgn biawak). Rasulullah SAW. berkehendak untuk mengambilnya. Sebagian wanita

    berkata : Khabarkanlah pada Rasulullah tentang daging yang hendak beliaumakan!, lalu mereka pun berkata : Wahai Rasulullah, ini adalah daging dhab!

    http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3DVrV4Nm1dQ5s&h=VAQE4v4Cd&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3DVrV4Nm1dQ5s&h=VAQE4v4Cd&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3DJHP8rZaz2cc%26feature%3Drelated&h=aAQEbTisi&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3DJHP8rZaz2cc%26feature%3Drelated&h=aAQEbTisi&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3DJHP8rZaz2cc%26feature%3Drelated&h=aAQEbTisi&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3DVrV4Nm1dQ5s&h=VAQE4v4Cd&s=1
  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    5/42

    Serta merta Rasulullah mengangkat tangannya (tidak jadi menyantap). Aku (Khalid

    bin Walid) bertanya : Apakah daging ini haram wahai Rasulullah? Beliaumenjawab : "Tidak, tetapi hewan ini tidak ada di kampung kaumku sehingga akupun

    merasa tidak enak (merasa jijik) memakannya!Khalid berkata : Lantas aku

    mengambil dan memakannya sedangkan Rasulullah melihat. (HR. Bukhari no. 5537

    dan Muslim no. 1946).2. Hadits Abdullah bin Umar secara marfu' (sampai pada Nabi). "Dhob, saya tidak

    memakannya dan saya juga tidak mengharamkannya." (HR. Bukhari no.5536 dan

    Muslim no. 1943)

    Kesimpulan:Apabila kita jijik terhadap suatu makanan (biawak, cacing, belut, bekicot, dll.),

    maka kita tidak boleh memakannya.

    6. SEMUA BINATANG BUAS (YANG BERTARING DAN BERKUKU TAJAM)

    DIHARAMKAN

    1. Dari Abu Hurairah, Nabi SAW. bersabda: "Setiap binatang buas yang bertaringadalah haram dimakan" (HR. Muslim no. 1933). Hadits mutawatir menurut Imam

    Ibnu Abdil Barr dalam At-Tamhid (1/125) dan Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah dalam

    I'lamul Muwaqqi'in (2/118-119).

    2. Dari Ibnu Abbas berkata: "Rasulullah melarang dari setiap hewan buas yangbertaring dan berkuku tajam." (HR Muslim no. 1934)

    3. Abi Tsalabah ra. berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW. melarang untukmemakan daging binatang buas yang bertaring (HR. Bukhary dan Muslim).4. Imam Ahmad berkata : Setiap binatang yang menggigit dengan taringnya, maka ia

    termasuk binatang buas!5. Dari Ibnu Abbas berkata: "Rasulullah melarang dari setiap hewan buas yang

    bertaring dan burung yang berkuku tajam." (HR Muslim no. 1934)

    6. Imam Ibnu Abdil Barr juga mengatakan dalam At-Tamhid (1/127): "Saya tidakmelihat adanya persilangan pendapat di kalangan ulama kaum muslimin bahwa kera

    tidak boleh dimakan dan tidak boleh dijual karena tidak ada manfaatnya. Dan kami

    tidak mengetahui seorang ulama'pun yang membolehkan untuk memakannya.

    Demikian pula anjing,gajah dan seluruh binatang buas yang bertaring. Semuanya

    sama saja bagiku (keharamannya). Dan hujjah adalah sabda Nabi saw bukanpendapat orang....".

    Hukum Daging Anjing dan Kucing :

    1. Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda : Bila seekor anjing minumdari wadah milik kalian, maka cucilah 7 kali.

    2. Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda : Sucinya wadah kalian yangdimasuki mulut anjing adalah dengan mencucinya 7 kali salah satunya dengan

    tanah.

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    6/42

    3. BahwasanyaRasulullah SAW. diundang ke rumah suatu kaum, lalu bagindamemenuhi undangan tersebut, kemudian baginda diundang ke rumah satu kaum yang

    lain namun tidak beliau penuhi. Lalu ditanya kepada Baginda Nabi kenapa? Baginda

    menjawab: "Sesungguhnya pada rumah si fulan itu ada anjing." Lalu dikatakan

    kepada baginda: "Dalam rumah si fulan (undangan pertama) ada kucing. Baginda

    menjawab: "Sesungguhnya kucing tidak najis." (HR. Al-Daruquthni dan Al-Hakim).

    Hukum memelihara anjing :

    1. Abu Hurairah ra. berkata : Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa memeliharaanjing -kecuali anjing penjaga ternak, anjing pemburu, atau anjing penjaga tanaman-

    pahalanya akan dikurangi satu qirath setiap hari." (Muttafaq Alaihi).

    Satu qiroth itu kira-kira tumpukan emas sebanyak & setinggi bukit Uhud.

    Hukum berburu dengan anjing :

    1. 'Adiy Ibnu Hatim ra. berkata : Rasulullah SAW. bersabda: "Jika engkau melepaskananjingmu (untuk berburu), maka sebutlah nama Allah padanya. Bila ia menangkap

    buruan untukmu dan engkau mendapatkannya masih hidup, maka sembelihlah. Bila

    engkau mendapatkannya telah mati dan anjing itu tidak memakannya sama sekali,

    maka makanlah. Bila engkau menemukan anjing lain selain anjingmu, sedang buruan

    itu telah mati, maka jangan engkau makan sebab engkau tidak mengetahui anjingmana yang membunuhnya. Apabila engkau melepaskan panahmu, sebutlah nama

    Allah. Bila engkau baru menemukan buruan itu setelah sehari dan tidak engkau

    temukan selain bekas panahmu, makanlah jika engkau mau. Jika engkau

    menemukannya tenggelam di dalam air, janganlah engkau memakannya." (Muttafaq

    Alaihi; lafadznya menurut Muslim).

    BURUNG YANG BERKUKU TAJAM

    1. Ibnu Abbas ra. Menambahkan : "Dan setiap burung yang mempunyai kaki penerkam(kuku yang tajam)." (HR. Muslim)

    2. Imam Al-Baghawi berkata dalam Syarh Sunnah (11/234): "Demikian juga setiapburung yang berkuku tajam seperti burung garuda, elang, dan sejenisnya".

    3. Imam Nawawi berkata dalam Syarh Shahih Muslim 13/72-73: "Dalam hadits initerdapat dalil bagi madzab Syafi'i, Abu Hanifah, Ahmad, Daud dan mayoritas ulama

    tentang haramnya memakan binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku

    tajam."

    7. MESKIPUN BERTARING DAN BERKUKU TAJAM, NAMUN JIKA IABUKAN BINATANG BUAS, MAKA TIDAK DIHARAMKAN

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    7/42

    Binatang yang bertaring dan berkuku tajam, tapi bukan binatang buas (misal:

    herbivora)

    1. Dari Ibnu Abi Ammar berkata: Aku pernah bertanya kepada Jabir tentang musang,apakah ia termasuk hewan buruan ? Jawabnya: "Ya". Lalu aku bertanya: Apakah

    boleh dimakan? Beliau menjawab: Ya!. Aku bertanya lagi : Apakah engkaumendengarnya dari Rasulullah? Jawabnya: Ya! (Shahih. HR. Abu Daud (3801),Tirmidzi (851), Nasa'i (5/191) dan dishahihkan Bukhari, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah,

    Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al- Baihaqi, Ibnu Qoyyim serta Ibnu Hajar dalam At-Talkhis

    Habir (1/1507).

    Catatan :Musang adalah binatang pemakan kopi, bukan pemakan ayam. Terkadang orang

    keliru menyamakan musang dengan kucing liar (Jawa : belacan, garangan)

    8. SETIAP HEWAN YANG DIPERINTAHKAN AGAMA UNTUK DIBUNUH,

    MAKA DAGINGNYA HARAM

    1. Dari Aisyah ra. berkata:Rasulullah bersabda: Lima hewan fasik (al-hayyawan al-fawwasik) yang hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun haram yaitu ular,

    tikus, anjing hitam." (HR. Muslim no. 1198 dan Bukhari no. 1829 dengan lafadz

    "kalajengking: gantinya "ular").

    2. Rasulullah SAW. bersabda : Ada 5 macam binatang fawwasik yang hendaknya

    dibunuh di tanah halal maupun di tanah haram, yaitu : rajawali, burung gagak, tikus,kalajengking, dan anjing gila! (HR. Bukhary-Muslim).

    3. Dari Ummu Syarik ra. berkata bahwa : Nabi memerintahkan supaya membunuhtokek/ cecak" (HR. Bukhari no. 3359 dan Muslim 2237).

    Imam Ibnu Abdil Barr berkata dalam At-Tamhid (6/129)" Tokek/cecak telah disepakati

    keharaman memakannya".

    1. Rasulullah SAW. bersabda : Bunuhlah ular! (HR. Bukhary-Muslim)

    Imam ibnu Hazm mengatakan dalam Al-Muhalla (6/73-74): "Setiap binatang yang

    diperintahkan oleh Rasulullah supaya dibunuh maka tidak ada sembelihan baginya, karena

    Rasulullah melarang dari menyia-nyiakan harta dan tidak halal membunuh binatang yang

    dimakan" (Lihat pula Al-Mughni (13/323) oleh Ibnu Qudamah dan Al-Majmu' Syarh

    Muhadzab (9/23) oleh Nawawi).

    9. SETIAP JENIS HEWAN YANG DILARANG DIBUNUH, MAKA DAGINGNYA

    HARAM

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    8/42

    1. Dari Ibnu Abbas ra. beliau berkata: Rasulullah melarang membunuh 4 hewan, yaitu: semut, tawon, burung hud-hud dan burung surad." (HR Ahmad (1/332,347), Abu

    Daud (5267), Ibnu Majah (3224), Ibnu Hibban (7/463) dan dishahihkan Baihaqi dan

    Ibnu Hajar dalam At-Talkhis 4/916).

    2. Imam syafi'i dan para sahabatnya mengatakan: "Setiap hewan yang dilarang dibunuh

    berarti tidak boleh dimakan, karena seandainya boleh dimakan, tentu tidak akandilarang membunuhnya." (Lihat Al-Majmu' (9/23) oleh An Nawawi).

    3. Dari Abdur Rahman bin Utsman Al-Qurasyi ra. mengisahkan bahwasanya : Seorangtabib pernah bertanya kepada Rasulullah tentang kodok/katak dijadikan obat, lalu

    Rasulullah melarang membunuhnya. (HR Ahmad (3/453), Abu Daud (5269), Nasa'i(4355), Al-Hakim (4/410-411), Baihaqi (9/258,318) dan dishahihkan Ibnu Hajar dan

    Al-Albani).

    4. Dari Abu Hurairah ra. beliau berkata: Rasulullah SAW. melarang membunuh shurod(burung Suradi), kodok, semut, dan burung hud-hud! (HR. Ibnu Majah; shahih).

    5. Dari Ibnu Umar ra. beliau berkata : Janganlah kalian membunuh katak, karena bunyiyang dikeluarkan katak adalah merupakan tasbih!

    10. SEMUA JENIS HEWAN YANG HIDUP DI LAUT (IKAN) HALAL DIMAKAN

    1. Firman Allah Swt. : Dihalalkan bagi kalian hewan buruan laut dan makanan (yangberasal) dari laut. (QS. Al-Maa`idah: 96)

    2. Dari Ibnu Umar berkata: "Dihalalkan untuk kalian 2 bangkai dan 2 darah. Adapun 2bangkaiyaitu ikan dan belalang, sedang 2 darahyaitu hati dan limpa." (Shahih.

    Lihat Takhrijnya dalam Al-Furqan hal 27 edisi 4/Th.11)

    3. Rasululah juga pernah ditanya tentang air laut, maka beliau bersabda: "Laut itu suciairnya dan halal bangkainya." (Sahih; HR. Daraqutni: 538).4. Rasulullah ditanya tentang air laut, maka jawab beliau : Dia (laut) adalah pensuci

    airnya dan halal bangkainya. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa`i, dan IbnuMajah; dishahihkan oleh Imam Al-Bukhary).

    5. Syaikh Muhammad Nasiruddin Al--Albani berkata dalam Silsilah As-Shahihah(no.480): "Dalam hadits ini terdapat faedah penting yaitu halalnya setiap bangkai

    hewan laut sekalipun terapung di atas air (laut)?. Beliau menjawab: "Sesungguhnyayang terapung itu termasuk bangkainya.

    11. SETIAP HEWAN PEMAKAN KOTORAN, MAKA DAGINGNYA HARAM

    DIMAKAN

    Setiap jenis hewanjallaalah(pemakan kotoran : bangkai dan najis), dagingnya haram

    dimakan

    1. Dari Ibnu Umar ra. berkata: Rasulullah melarang dari jalalah unta untuk dinaiki!(Sahih, HR. Abu Daud no. 2558).

    2. Dalam riwayat lain disebutkan: Rasulullah melarang dari memakan jallalah(binatang pemakan kotoran) dan memerah susunya." (HR. Abu Daud : 3785,

    Tirmidzi: 1823 dan Ibnu Majah: 3189).

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    9/42

    3. Dari Amr bin Syu'aib ra. dari ayahnya dari kakeknya berkata: Rasulullah melarangdari keledai jinak dan jalalah, menaiki dan memakan dagingnya. "(HR Ahmad

    (2/219) dan dihasankan Al-Hafidz dalam Fathul Bari 9/648).

    Al-Jalalah yaitu setiap hewan baik hewan berkaki empat maupun berkaki dua yang makanan

    pokoknya adalah kotoran-kotoran seperti kotoran manusia/hewan dan sejenisnya (Fathul

    Bari; 9/648).

    Ibnu Abi Syaiban dalam Al-Mushannaf (5/147/24598) meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa

    beliau mengurung ayam yang makan kotoran selama tiga hari. (Sanadnya shahih

    sebagaimana dikatakan Al-Hafidz dalam Fathul Bari 9/648).

    Al-Baghawi dalam Syarh Sunnah (11/254) juga berkata: "Kemudian menghukumi suatu

    hewan yang memakan kotoran sebagai jalalah perlu diteliti. Apabila hewan tersebut

    memakan kotoran hanya bersifat kadang-kadang, maka ini tidak termasuk kategori jalalah

    dan tidak haram dimakan seperti ayam dan sejenisnya...".

    Catatan : Materi kajian ini telah disampaikan pula dalam Kajian Halal-Haram online melalui

    streamingwww.radiopengajian.comdalam 7 sesi siaran, mulai 5 Februari sd. 12 Maret 2011.

    Rekamannya tersedia dan bisa didownload.

    BAB KEDUA. MAKANAN, PAKAIAN DAN RUMAH

    2.1 Makanan dan Minuman

    SEJAK dahulukala umat manusia berbeda-beda dalam menilai masalah makanan dan

    minuman mereka, ada yang boleh dan ada juga yang tidak boleh. Lebih-lebih dalam masalah

    makanan yang berupa binatang. Adapun masalah makanan dan minuman yang berupa

    tumbuh-tumbuhan, tidak banyak diperselisihkan. Dan Islam sendiri tidak mengharamkan hal

    tersebut, kecuali setelah menjadi arak, baik yang terbuat dari anggur, korma, gandum ataupun

    bahan-bahan lainnya, selama benda-benda tersebut sudah mencapai kadar memabukkan.

    Begitu juga Islam mengharamkan semua benda yang dapat menghilangkan kesadaran dan

    melemahkan urat serta yang membahayakan tubuh, sebagaimana akan kami sebutkan di

    bawah.

    Adapun soal makanan berupa binatang inilah yang terus diperselisihkan dengan hebat oleh

    agama-agama dan golongan.

    http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.radiopengajian.com%2F&h=tAQGkr9xj&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.radiopengajian.com%2F&h=tAQGkr9xj&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.radiopengajian.com%2F&h=tAQGkr9xj&s=1http://l.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fwww.radiopengajian.com%2F&h=tAQGkr9xj&s=1
  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    10/42

    2.1.1 Menyembelih dan Makan Binatang Dalam Pandangan Agama Hindu

    Ada sementara golongan, misalnya Golongan Brahmana (Hindu) dan Filsuf yangmengharamkan dirinya menyembelih dan memakan binatang. Mereka cukup hidup dengan

    makanan-makanan dari tumbuh-tumbuhan. Golongan ini berpendapat, bahwa menyembelih

    binatang termasuk suatu keganasan manusia terhadap binatang hidup. Manusia tidak berhakuntuk menghalang-halangi hidupnya binatang.

    Tetapi kita juga tahu dari hasil pengamatan kita terhadap alam ini, bahwa diciptanya

    binatang-binatang itu tidak mempunyai suatu tujuan. Sebab binatang tidak mempunyai akal

    dan kehendak. Bahkan secara nalurinya binatang-binatang itu dicipta guna memenuhi

    (khidmat) kebutuhan manusia. Oleh karena itu tidak aneh kalau manusia dapat memanfaatkan

    dagingnya dengan cara menyembelih, sebagaimana halnya dia juga dapat memanfaatkan

    tenaganya dengan cara yang lazim.

    Kita pun mengetahui dari sunnatullah (ketentuan Allah) terhadap makhluknya ini, yaitu:

    golongan rendah biasa berkorban untuk golongan atas. Misalnya daun-daunan yang masih

    hijau boleh dipotong/dipetik buat makanan binatang, dan binatang disembelih untuk makanan

    manusia dan, bahkan, seseorang berperang dan terbunuh untuk kepentingan orang banyak.

    Begitulah seterusnya.

    Haruslah diingat, bahwa dilarangnya manusia untuk menyembelih binatang tidak juga dapat

    melindungi binatang tersebut dari bahaya maut dan binasa. Kalau tidak berbaku hantam satu

    sama lain, dia juga akan mati dengan sendirinya; dan kadang-kadang mati dalam keadaan

    demikian itu lebih sakit daripada ketajaman pisau.

    2.1.2 Binatang yang Diharamkan Dalam Pandangan Yahudi dan Nasrani

    Dalam pandangan agama Yahudi dan Nasrani (kitabi), Allah mengharamkan kepada orang-

    orang Yahudi beberapa binatang laut dan darat. Penjelasannya dapat dilihat dalam Taurat

    (Perjanjian Lama) fasal 11 ayat 1 dan seterusnya Bab: Imamat Orang Lewi.

    Dan oleh al-Ouran disebutkan sebagian binatang yang diharamkan buat orang-orang Yahudi

    itu serta alasan diharamkannya, yaitu seperti yang kami sebutkan di atas, bahwa

    diharamkannya binatang tersebut adalah sebagai hukuman berhubung kezaliman dan

    kesalahan yang mereka lakukan.

    Firman Allah:

    "Dan kepada orang-orang Yahudi kami haramkan semua binatang yang berkuku, dan dari

    sapi dan kambing kami haramkan lemak-lemaknya, kecuali (lemak) yang terdapat di

    punggungnya, atau yang terdapat dalam perut, atau yang tercampur dengan tulang. Yang

    demikian itu kami (sengaja) hukum mereka. Dan sesungguhnya Kami adalah (di pihak) yang

    benar." (al-An'am: 146)

    Demikianlah keadaan orang-orang Yahudi. Sedangkan orang-orang Nasrani sesuai dengan

    ketentuannya harus mengikuti orang-orang Yahudi. Karena itu Injil menegaskan, bahwa Isa

    a.s. datang tidak untuk mengubah hukum Taurat (Namus) tetapi untuk menggenapinya.

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    11/42

    Tetapi suatu kenyataan, bahwa mereka telah mengubah hukum Taurat itu. Apa yang

    diharamkan dalam Taurat telah dihapus oleh orang-orang Nasrani --tanpa dihapus oleh

    Injilnya-- mereka mau mengikuti Paulus yang dipandang suci itu dalam masalah halalnya

    semua makanan dan minuman, kecuali yang memang disembelih untuk berhala kalau dengan

    tegas itu dikatakan kepada orang Kristen: "Bahwa binatang tersebut disembelih untuk

    berhala."

    Paulus memberikan alasan, bahwa semua yang suci halal untuk orang yang suci, dan semua

    yang masuk dalam mulut tidak dapat menajiskan mulut, yang dapat menajiskan mulut ialah

    apa yang keluar dari mulut.

    Mereka juga telah menghalalkan babi, sekalipun dengan tegas babi itu diharamkan oleh

    Taurat sampai hari ini.

    2.1.3 Menurut Pandangan Orang Arab Jahiliah

    Orang-orang Arab jahiliah mengharamkan sebagian binatang karena kotor, dan sebagiannya

    diharamkan karena ada hubungannya dengan masalah peribadatan (ta'abbud), karena untuk

    bertaqarrub kepada berhala dan karena mengikuti anggapan-anggapan yang salah (waham).

    Seperti: Bahirah, saaibah, washilah dan ham. Yang menjelaskannya telah kami sebutkan di

    atas.

    Tetapi di balik itu, mereka banyak juga menghalalkan beberapa binatang yang kotor

    (khabaits), seperti: Bangkai dan darah yang mengalir.

    2.1.4 Islam Menghalalkan Yang Baik

    Islam datang, sedang manusia masih dalam keadaan demikian dalam memandang masalah

    makanan berupa binatang. Islam berada di antara suatu faham kebebasan soal makanan dan

    extrimis dalam soal larangan. Oleh karena itu Islam kemudian mengumandangkan kepada

    segenap umat manusia dengan mengatakan:

    "Hai manusia! Makanlah dari apa-apa yang ada di bumi ini yang halal dan baik, dan jangan

    kamu mengikuti jejak syaitan karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang terang-terangan

    bagi kamu." (al-Baqarah: 168)

    Di sini Islam memanggil manusia supaya suka makan hidangan besar yang baik, yang telah

    disediakan oleh Allah kepada mereka, yaitu bumi lengkap dengan isinya, dan kiranyamanusia tidak mengikuti kerajaan dan jejak syaitan yang selalu menggoda manusia supaya

    mau mengharamkan sesuatu yang telah dihalalkan Allah, dan mengharamkan kebaikan-

    kebaikan yang dihalalkan Allah; dan syaitan juga menghendaki manusia supaya terjerumus

    dalam lembah kesesatan.

    Selanjutnya mengumandangkan seruannya kepada orang-orang mu'min secara khusus.

    Firman Allah:

    "Hai orang-orang yang beriman! Makanlah yang baik-baik dari apa-apa yang telah Kami

    berikan kepadamu, serta bersyukurlah kepada Allah kalau betul-betul kamu berbakti

    kepadaNya. Allah hanya mengharamkan kepadamu bangkai, darah, daging babi dan binatang

    http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/103.htmlhttp://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/103.htmlhttp://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Halal/103.html
  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    12/42

    yang disembelih bukan karena Allah. Maka barangsiapa dalam keadaan terpaksa dengan

    tidak sengaja dan tidak melewati batas, maka tidaklah berdosa baginya, karena sesungguhnya

    Allah Maha Pengampun dan Maha Belas-kasih." (al-Baqarah: 172-173)

    Dalam seruannya secara khusus kepada orang-orang mu'min ini, Allah s.w.t. memerintahkan

    mereka supaya suka makan yang baik dan supaya mereka suka menunaikan hak nikmat itu,yaitu dengan bersyukur kepada Zat yang memberi nikmat. Selanjutnya Allah menjelaskan

    pula, bahwa Ia tidak mengharamkan atas mereka kecuali empat macam seperti tersebut di

    atas. Dan yang seperti ini disebutkan juga dalam ayat lain yang agaknya lebih tegas lagi

    dalam membatas yang diharamkan itu pada empat macam. Yaitu sebagaimana difirmankan

    Allah:

    "Katakanlah! Aku tidak menemukan tentang sesuatu yang telah diwahyukan kepadaku soal

    makanan yang diharamkan untuk dimakan, melainkan bangkai, atau darah yang mengalir,

    atau daging babi; karena sesungguhnya dia itu kotor (rijs), atau binatang yang disembelih

    bukan karena Allah. Maka barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa dengan tidak sengaja

    dan tidak melewati batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun dan Maha Belas-kasih." (al-An'am: 145)

    Dan dalam surah al-Maidah ayat 3 al-Quran menyebutkan binatang-binatang yang

    diharamkan itu dengan terperinci dan lebih banyak.

    Firman Allah:

    "Telah diharamkan atas kamu bangkai, darah, daging babi, binatang yang disembelih bukan

    karena Allah, yang (mati) karena dicekik, yang (mati) karena dipukul, yang (mati) karena

    jatuh dari atas, yang (mati) karena ditanduk, yang (mati) karena dimakan oleh binatang buaskecuali yang dapat kamu sembelih dan yang disembelih untuk berhala." (al-Maidah: 3)

    Antara ayat ini yang menetapkan 10 macam binatang yang haram, dengan ayat sebelumnya

    yang menetapkan 4 macam itu, samasekali tidak bertentangan. Ayat yang baru saja kita baca

    ini hanya merupakan perincian dari ayat terdahulu.

    Binatang yang dicekik, dipukul, jatuh dari atas, ditanduk dan karena dimakan binatang buas,

    semuanya adalah termasuk dalam pengertian bangkai. Jadi semua itu sekedar perincian dari

    kata bangkai. Begitu juga binatang yang disembelih untuk berhala, adalah semakna dengan

    yang disembelih bukan karena Allah. Jadi kedua-duanya mempunyai pengertian yang sama.

    Ringkasnya: Secara global (ijmal) binatang yang diharamkan itu ada empat macam, dan

    kalau diperinci menjadi sepuluh.

    2.1.5 Diharamkan Bangkai dan Hikmahnya

    1) Pertama kali haramnya makanan yang disebut oleh ayat al-Quran ialah bangkai, yaitu

    binatang yang mati dengan sendirinya tanpa ada suatu usaha manusia yang memang sengaja

    disembelih atau dengan berburu.

    Hati orang-orang sekarang ini kadang-kadang bertanya-tanya tentang hikmah diharamkannya

    bangkai itu kepada manusia, dan dibuang begitu saja tidak boleh dimakan. Untuk persoalan

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    13/42

    ini kami menjawab, bahwa diharamkannya bangkai itu mengandung hikmah yang sangat

    besar sekali:

    a) Naluri manusia yang sehat pasti tidak akan makan bangkai dan dia pun akan

    menganggapnya kotor. Para cerdik pandai di kalangan mereka pasti akan beranggapan,

    bahwa makan bangkai itu adalah suatu perbuatan yang rendah yang dapat menurunkan hargadiri manusia. Oleh karena itu seluruh agama Samawi memandangnya bangkai itu suatu

    makanan yang haram. Mereka tidak boleh makan kecuali yang disembelih, sekalipun berbeda

    cara menyembelihnya.

    b) Supaya setiap muslim suka membiasakan bertujuan dan berkehendak dalam seluruh hal,

    sehingga tidak ada seorang muslim pun yang memperoleh sesuatu atau memetik buah

    melainkan setelah dia mengkonkritkan niat, tujuan dan usaha untuk mencapai apa yang

    dimaksud. Begitulah, maka arti menyembelih --yang dapat mengeluarkan binatang dari

    kedudukannya sebagai bangkai-- tidak lain adalah bertujuan untuk merenggut jiwa binatang

    karena hendak memakannya.

    Jadi seolah-olah Allah tidak rela kepada seseorang untuk makan sesuatu yang dicapai tanpa

    tujuan dan berfikir sebelumnya, sebagaimana halnya makan bangkai ini. Berbeda dengan

    binatang yang disembelih dan yang diburu, bahwa keduanya itu tidak akan dapat dicapai

    melainkan dengan tujuan, usaha dan perbuatan.

    c) Binatang yang mati dengan sendirinya, pada umumnya mati karena sesuatu sebab;

    mungkin karena penyakit yang mengancam, atau karena sesuatu sebab mendatang, atau

    karena makan tumbuh-tumbuhan yang beracun dan sebagainya. Kesemuanya ini tidak dapat

    dijamin untuk tidak membahayakan, Contohnya seperti binatang yang mati karena sangat

    lemah dan kerena keadaannya yang tidak normal.

    d) Allah mengharamkan bangkai kepada kita umat manusia, berarti dengan begitu Ia telah

    memberi kesempatan kepada hewan atau burung untuk memakannya sebagai tanda kasih-

    sayang Allah kepada binatang atau burungburung tersebut. Karena binatang-binatang itu

    adalah makhluk seperti kita juga, sebagaimana ditegaskan oleh al-Quran.

    e) Supaya manusia selalu memperhatikan binatang-binatang yang dimilikinya, tidak

    membiarkan begitu saja binatangnya itu diserang oleh sakit dan kelemahan sehingga mati dan

    hancur. Tetapi dia harus segera memberikan pengobatan atau mengistirahatkan.

    2.1.6 Haramnya Darah Yang Mengalir

    2) Makanan kedua yang diharamkan ialah darah yang mengalir. Ibnu Abbas pernah ditanya

    tentang limpa (thihal), maka jawab beliau: Makanlah! Orang-orang kemudian berkata: Itu kan

    darah. Maka jawab Ibnu Abbas: Darah yang diharamkan atas kamu hanyalah darah yang

    mengalir.

    Rahasia diharamkannya darah yang mengalir di sini adalah justru karena kotor, yang tidak

    mungkin jiwa manusia yang bersih suka kepadanya. Dan inipun dapat diduga akan

    berbahaya, sebagaimana halnya bangkai.

    Orang-orang jahiliah dahulu kalau lapar, diambilnya sesuatu yang tajam dari tulang ataupunlainnya, lantas ditusukkannya kepada unta atau binatang dan darahnya yang mengalir itu

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    14/42

    dikumpulkan kemudian diminum. Begitulah seperti yang dikatakan oleh al-A'syaa dalam

    syairnya:

    Janganlah kamu mendekati bangkai

    Jangan pula kamu mengambil tulang yang tajam

    Kemudian kamu tusukkan dia untuk mengeluarkan darah.

    Oleh karena mengeluarkan darah dengan cara seperti itu termasuk menyakiti dan

    melemahkan binatang, maka akhirnya diharamkanlah darah tersebut oleh Allah s.w.t

    Salah satu karakteristik utama yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah

    kemampuan berbicara, berfikir dan berkreativitas. Pada dasarnya manusia adalah makhluk

    yang luar biasa. Dengan pemikirannya, manusia bisa menemukan hukum alam dan

    menguasainya.

    Kemunculan agama Islam dengan turunnya wahyu kepada Muhammad Rasulullah Saw,

    menyebabkan umat manusia mengenali prinsip baru yang memperbaiki kehidupannya. Allah

    Swt memberikan aturan yang meliputi perintah dan larangan. Tentu saja ada hikmah yang

    tersembunyi ketika Allah Swt melarang manusia melakukan perbuatan tertentu. Sejatinya,

    larangan itu demi kepentingan manusia sendiri, karena perbuatan tersebut jika dilakukan akan

    menimbulkan kerugian maupun hilangnya kesempurnaan manusia. Sebagaimana kisah Nabi

    Adam as di surga.

    Kita mengambil pelajaran berharga dari kisah Nabi Adam dan Siti Hawa. Allah Swt

    menciptakan Nabi Adam dan memerintahkan malaikat bersujud kepadanya. Hal ini

    menunjukkan kemuliaan manusia, dan kedudukan tinggi di alam semesta ini. Namun apa

    yang menyebabkan Nabi Adam dan Siti Hawa akhirnya harus keluar dari surga dan turun ke

    bumi ?

    Dosa Nabi Adam yang merupakan dosa pertama umat manusia adalah memakan buah khuldiyang dilarang oleh Allah Swt. Nabi Adam dan Siti Hawa tergoda rayuan setan untuk

    memakan buah terlarang. Derajat keutamaan spiritual mereka turun dan akhirnya menjalani

    kehidupan di bumi akibat memakan buah terlarang itu.

    Nabi Adam dan Siti Hawa keluar dari surga, dan kehilangan kedudukan sebelumnya. Mereka

    menerima kerugian akibat kesalahannya sendiri.

    Allah Swt melarang manusia melakukan sejumlah perbuatan. Salah satunya adalah melarang

    memakan makanan dan minuman haram. Islam sangat memperhatikan masalah ini. AjaranIslam menjelaskan kemudaratan sejumlah makanan yang dilarang tersebut. Islam menilai

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    15/42

    makanan haram menimbulkan dampak negatif bagi mental dan spiritual manusia. Allah Swt

    sangat mencintai orang yang meninggalkan makanan haram.

    Makanan dan minuman adalah sarana penting untuk melanjutkan kehidupan. Allah Swtdalam al-Quran menyerukan manusia untuk mengkonsumsi makanan yang bersih dan sehat.

    Dalam al-Quran surat al-Maidah ayat 88, Allah Swt berfirman,

    Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah karuniakan

    kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.

    Dalam berbagai ayat al-Quran, Islam secara jelas melarang sejumlah makanan. Allah Swt

    mengharamkan sejumlah daging untuk dikonsumsi manusia seperti daging anjing dan babi.

    Selain itu, ajaran Islam juga melarang memakan darah dan bangkai serta sejumlah makanan

    dan minuman yang menyebabkan kematian misalnya minuman keras.

    Pengertian haram tersebut tidak hanya terbatas pada jenis makanan yang haram. Lebih dari

    itu, Islam sangat memperhatikan cara yang dipergunakan manusia untuk mendapatkan

    makanan tersebut, apakah melalui cara-cara halal ataukah sebaliknya dengan cara haram.

    Islam sangat menghargai pendapatan yang diperoleh melalui usaha dan kerja keras. Allah

    Swt mencintai orang yang mencari sesuap nasi dengan keringat kerja kerasnya. Sebaliknya

    Islam melarang pendapatan yang diperoleh dengan cara-cara haram seperti mencuri danmerampas hak orang lain. Bahkan jika makanan halal paling enak sekalipun termasuk haram,

    jika diperoleh dengan cara-cara yang dilarang dalam ajaran Islam. Makanan tersebut tidak

    boleh dikonsumsi dan mengakibatkan kerusakan mental dan spiritual menusia.

    Sejumlah ilmuwan menemukan dampak makanan bagi moral dan mental manusia. Seorang

    pemikir Iran, Dr. Paknejad, mengatakan, para pakar medis menemukan peran hormon bagi

    moral. Para ilmuwan menilai sumber tindakan moral manusia dipengaruhi oleh hormon yang

    diperoleh dari makanan dan minuman. Para ilmuwan menyebut gizi berhubungan erat dengan

    hormon badan dan makanan. Dengan demikian, gizi berpengaruh besar terhadap karaktermoralitas manusia.

    Dalam berbagai hadis disebutkan bahwa memakan daging binatang buas meningkatkan

    karakter buas dalam diri manusia. Selain itu memakan daging babi menyebabkan

    meningkatnya sifat ketidaksetiaan bagi pasangan yang berpindah dari babi kepada manusia.

    Berbagai ayat al-Quran menjelaskan keutamaan melakukan tindakan baik disampingmengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bersih serta sehat. Surat al-Mukminun

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    16/42

    ayat 51 "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal

    yang saleh.Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

    Ayat ini selain menyinggung makanan yang halal dan sehat, juga mengaitkan hubungankhusus antara tindakan terpuji dengan makanan yang halal.

    Islam memandang makanan haram merusak jasmani dan mental manusia. Kini, pakar medis

    memperingatkan dampak destruktif sejumlah makanan dan minuman haram seperti daging

    babi dan minuman keras. Contohnya penyakit cacing akibat mengkonsumsi daging babi.

    Cacing tersebut tidak akan mati pada derajat tertinggi sekalipun. Kemudian bertelur secara

    luas di dalam daging babi yang dikonsumsi manusia

    Dampak buruk alkohol telah kita ketahui bersama. Pakar medis mengatakan, "Alkohol

    meningkatkan resiko penyakit kanker hati, tenggorokan, payudara dan mulut. Minuman

    beralkohol merusak lapis pelindung lambung dan menurunkan kemampuan badan menyerap

    makanan." Di sisi lain konsumsi minuman keras juga berpengaruh negatif terhadap

    kemampuan berpikir manusia. Orang yang mabuk akan melakukan berbagai kejahatan,

    bahkan membunuh sekalipun. Orang yang mengkonsumsi alkohol bukan hanya merusak

    masyarakat, bahkan menyebabkan kerusakan fisik dan mental generasi mendatang. (IRIB

    Indonesia)

    Salah satu karakteristik utama yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah

    kemampuan berbicara, berfikir dan berkreativitas. Pada dasarnya manusia adalah makhluk

    yang luar biasa. Dengan pemikirannya, manusia bisa menemukan hukum alam dan

    menguasainya.

    Kemunculan agama Islam dengan turunnya wahyu kepada Muhammad Rasulullah Saw,

    menyebabkan umat manusia mengenali prinsip baru yang memperbaiki kehidupannya. Allah

    Swt memberikan aturan yang meliputi perintah dan larangan. Tentu saja ada hikmah yang

    tersembunyi ketika Allah Swt melarang manusia melakukan perbuatan tertentu. Sejatinya,larangan itu demi kepentingan manusia sendiri, karena perbuatan tersebut jika dilakukan akan

    menimbulkan kerugian maupun hilangnya kesempurnaan manusia. Sebagaimana kisah Nabi

    Adam as di surga.

    Kita mengambil pelajaran berharga dari kisah Nabi Adam dan Siti Hawa. Allah Swt

    menciptakan Nabi Adam dan memerintahkan malaikat bersujud kepadanya. Hal ini

    menunjukkan kemuliaan manusia, dan kedudukan tinggi di alam semesta ini. Namun apa

    yang menyebabkan Nabi Adam dan Siti Hawa akhirnya harus keluar dari surga dan turun ke

    bumi ?

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    17/42

    Dosa Nabi Adam yang merupakan dosa pertama umat manusia adalah memakan buah khuldi

    yang dilarang oleh Allah Swt. Nabi Adam dan Siti Hawa tergoda rayuan setan untuk

    memakan buah terlarang. Derajat keutamaan spiritual mereka turun dan akhirnya menjalani

    kehidupan di bumi akibat memakan buah terlarang itu.

    Nabi Adam dan Siti Hawa keluar dari surga, dan kehilangan kedudukan sebelumnya. Mereka

    menerima kerugian akibat kesalahannya sendiri.

    Allah Swt melarang manusia melakukan sejumlah perbuatan. Salah satunya adalah melarang

    memakan makanan dan minuman haram. Islam sangat memperhatikan masalah ini. Ajaran

    Islam menjelaskan kemudaratan sejumlah makanan yang dilarang tersebut. Islam menilai

    makanan haram menimbulkan dampak negatif bagi mental dan spiritual manusia. Allah Swt

    sangat mencintai orang yang meninggalkan makanan haram.

    Makanan dan minuman adalah sarana penting untuk melanjutkan kehidupan. Allah Swt

    dalam al-Quran menyerukan manusia untuk mengkonsumsi makanan yang bersih dan sehat.

    Dalam al-Quran surat al-Maidah ayat 88, Allah Swt berfirman,

    Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah karuniakan

    kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.

    Dalam berbagai ayat al-Quran, Islam secara jelas melarang sejumlah makanan. Allah Swt

    mengharamkan sejumlah daging untuk dikonsumsi manusia seperti daging anjing dan babi.

    Selain itu, ajaran Islam juga melarang memakan darah dan bangkai serta sejumlah makanan

    dan minuman yang menyebabkan kematian misalnya minuman keras.

    Pengertian haram tersebut tidak hanya terbatas pada jenis makanan yang haram. Lebih dari

    itu, Islam sangat memperhatikan cara yang dipergunakan manusia untuk mendapatkanmakanan tersebut, apakah melalui cara-cara halal ataukah sebaliknya dengan cara haram.

    Islam sangat menghargai pendapatan yang diperoleh melalui usaha dan kerja keras. Allah

    Swt mencintai orang yang mencari sesuap nasi dengan keringat kerja kerasnya. Sebaliknya

    Islam melarang pendapatan yang diperoleh dengan cara-cara haram seperti mencuri dan

    merampas hak orang lain. Bahkan jika makanan halal paling enak sekalipun termasuk haram,

    jika diperoleh dengan cara-cara yang dilarang dalam ajaran Islam. Makanan tersebut tidak

    boleh dikonsumsi dan mengakibatkan kerusakan mental dan spiritual menusia.

    Sejumlah ilmuwan menemukan dampak makanan bagi moral dan mental manusia. Seorangpemikir Iran, Dr. Paknejad, mengatakan, para pakar medis menemukan peran hormon bagi

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    18/42

    moral. Para ilmuwan menilai sumber tindakan moral manusia dipengaruhi oleh hormon yang

    diperoleh dari makanan dan minuman. Para ilmuwan menyebut gizi berhubungan erat dengan

    hormon badan dan makanan. Dengan demikian, gizi berpengaruh besar terhadap karakter

    moralitas manusia.

    Dalam berbagai hadis disebutkan bahwa memakan daging binatang buas meningkatkan

    karakter buas dalam diri manusia. Selain itu memakan daging babi menyebabkan

    meningkatnya sifat ketidaksetiaan bagi pasangan yang berpindah dari babi kepada manusia.

    Berbagai ayat al-Quran menjelaskan keutamaan melakukan tindakan baik disamping

    mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bersih serta sehat. Surat al-Mukminun

    ayat 51 "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal

    yang saleh.Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

    Ayat ini selain menyinggung makanan yang halal dan sehat, juga mengaitkan hubungan

    khusus antara tindakan terpuji dengan makanan yang halal.

    Islam memandang makanan haram merusak jasmani dan mental manusia. Kini, pakar medis

    memperingatkan dampak destruktif sejumlah makanan dan minuman haram seperti dagingbabi dan minuman keras. Contohnya penyakit cacing akibat mengkonsumsi daging babi.

    Cacing tersebut tidak akan mati pada derajat tertinggi sekalipun. Kemudian bertelur secara

    luas di dalam daging babi yang dikonsumsi manusia

    Dampak buruk alkohol telah kita ketahui bersama. Pakar medis mengatakan, "Alkohol

    meningkatkan resiko penyakit kanker hati, tenggorokan, payudara dan mulut. Minuman

    beralkohol merusak lapis pelindung lambung dan menurunkan kemampuan badan menyerap

    makanan." Di sisi lain konsumsi minuman keras juga berpengaruh negatif terhadap

    kemampuan berpikir manusia. Orang yang mabuk akan melakukan berbagai kejahatan,bahkan membunuh sekalipun. Orang yang mengkonsumsi alkohol bukan hanya merusak

    masyarakat, bahkan menyebabkan kerusakan fisik dan mental generasi mendatang. (IRIB

    Indonesia)

    Pembaca PusatHalal yang dirahmati Allah, mungkin sebagian dari kita belum menyadari

    betapa besar akibat dan pengaruh dari mengkonsumsi makanan Haram. Yang dimaksud

    makanan Haram adalah makanan yang asal sifatnya memang diharamkan, ataupun makanan

    halal yang diperoleh dengan cara haram. Pasti ada alasan yang kuat mengapa Allah

    mengharamkan sesuatu, seperti halnya menghalalkan sesuatu. Yang jelas sebagai seorang

    mukmin kita harus yakin bahwa Allah menginginkan yang terbaik bagi kita dengan

    syariatNya.

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    19/42

    Disamping konsekwensi dari hukum Allah, sebagian ulama juga berpendapat bahwa

    makanan yang kita makan akan mempengaruhi prilaku kita. Sebelum terlambat, mari kita

    luangkan waktu untuk merenungi betapa dahsyatnya pengaruh dan dampak buruk dari

    mengkonsumsi makanan haram bagi Anda dan keluarga seperti diterangkan di bawah ini.

    [B]Dampak Langsung[/B]

    [B]1. [/B][B]Tidak Diterima Amalan-nya[/B]

    Rasulullah saw bersabda, "Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut salah

    satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari." (HR At-Thabrani).

    [B]2. [/B][B]Tidak Terkabul Doa-nya[/B]

    Sa'ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullan saw, "Ya Rasulullah, doakan saya kepadaAllah agar doa saya terkabul." Rasulullah menjawab, "Wahai Sa'ad, perbaikilan makananmu,

    maka doamu akan terkabulkan." (HR At-Thabrani).

    Disebutkan juga dalam hadis lain bahwa Rasulullah saw bersabda, "Seorang lelaki

    melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua

    tangannya ke langit dan mengatakan, "Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!" Padahal makanannya

    haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa

    itu?" (HR Muslim).

    [B]3. [/B][B]Mengikis Keimanan Pelakunya[/B]

    Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk

    seorang mukmin." (HR Bukhari Muslim).

    [B]4. [/B][B]Mencampakkan Pelakunya ke Neraka[/B]

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    20/42

    Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih

    utama untuknya." (HR At Tirmidzi).

    [B]5. [/B][B]Mengeraskan Hati[/B]

    Imam Ahmad ra pernah ditanya, apa yang harus dilakukan agar hati mudah menerima

    kesabaran, maka beliau menjawab, "Dengan memakan makanan halal." (Thabaqat Al

    Hanabilah : 1/219).

    At Tustari, seorang mufassir juga mengatakan, "Barangsiapa ingin disingkapkan tanda-tanda

    orang yang jujur (shiddiqun), hendaknya tidak makan, kecuali yang halal dan mengamalkan

    sunnah," (Ar Risalah Al Mustarsyidin : hal 216).

    [B]Dampak Tidak Langsung[/B]

    [B]1. [/B][B]Haji dari Harta Haram Tertolak[/B]

    Rasulullah saw bersabda, "Jika seorang keluar untuk melakukan haji dengan nafaqah haram,

    kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan, "Labbaik, Allahumma labbaik!"

    Maka yang berada di langit menyeru, "Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan!

    Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangkan dosa dan tidak diterima."

    (HR At Thabrani)

    [B]2. [/B][B]Sedekahnya Ditolak[/B]

    Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa mengumpulkan harta haram, kemudian

    menyedekahkannya, maka tidak ada pahala, dan dosa untuknya." (HR Ibnu Huzaimah)

    [B]3. [/B][B]Shalatnya Tidak Diterima[/B]

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    21/42

    Dalam kitab Sya'bul Imam disebutkan, " Barangsiapa yang membeli pakaian dengan harga

    sepuluh dirham di antaranya uang haram, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama

    pakaian itu dikenakan." (HR Ahmad)

    [B]4. [/B][B]Silaturrahim-nya Sia-sia[/B]

    Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa mendapatkan harta dari dosa, lalu ia dengannya

    bersilaturahim (menyambung persaudaraan) atau bersedekah, atau membelanjakan (infaq) di

    jalan Allah, maka Allah menghimpun seluruhnya itu, kemudian Dia melemparkannya ke

    dalam neraka. Lalu Rasulullah saw bersabda, " Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara'

    (berhati-hati)." (HR Abu Daud).

    Ternyata begitu dahsyat akibat dari mengkonsumsi makanan haram bagi diri dan keluarga

    kita. Tegakah anda jika istri anak dan keturunan kita terkontaminasi makanan haram - yang

    sengaja atau tidak - kita nafkahkan pada mereka, sehingga menanggung dampak seperti

    diterangkan diatas?

    Untuk itu, marilah kita membekali diri kita dengan pengetahuan yang memadai sekaligus

    mewaspadai lingkungan sekitar kita dan asal-usul harta dan makanan yang kita makan dan

    nafkahkan pada keluarga.

    Jangan jadikan alasan bahwa kita tidak tahu, karena Allah telah memerintahkan kepada kita

    untuk mencari Ilmu dan berusaha sekuat tenaga menjaga diri kita dari api neraka Janganjuga kesulitan membedakan yang halal dan haram menjadi kendala, karena justru usaha kita

    ini akan membuahkan cinta Allah .

    [I]Sesungguhnya Allah Taala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalammencari rezeki yang halal. (HR. Ad-Dailami)[/I]

    Silahkan cermati apa saja yang di Halalkan dan apa saja yang di haramkan Allah berdasar Al-

    Quran dan Hadist pada artikel kami yang lain berjudul: [B]Makanan dan Minuman Halaldan haram Menurut AlQuran dan Hadist. [/B]

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    22/42

    [B](Sumber : Hidayatullah.com dengan penambahan dan penyesuaian redaksi

    seperlunya)[/B]

    Bahan Haram Dalam Obat

    Obat adalah produk farmasi yang terdiri dari bahan aktif dan bahan farmaseutik

    (bahan pembantu eksipien). Jadi dalam satu obat bisa terbuat lebih dari 2 sampai 3bahan. Perkembangan teknologi proses pembuatan obat kini semakin maju danmembuat kita sebagai konsumen tidak menyadari akan kandungan bahan obat yangada dipasaran.

    Sumber bahan aktif obat dan bahan farmaseutik bermacam-macam. Bisa berasaldari tumbuhan, hewan, mikroba, bahan sintetik kimia, bahkan dari virus yangdilemahkan atau bahan yang berasal dari manusia.Baik bahan aktif maupun bahan farmaseutik memiliki titik kritis kehalalan. Hal inidimungkinkan oleh adanya perkembangan teknologi proses pembuatan dan

    produksi obat yang semakin maju. Selain itu adanya juga kecenderungan khasiatyang diklaim sang produsen, obat hanya akan efektif jika menggunakan bahantertentu saja.

    Perhatikan Bahan Aktif Obat

    Titik kritis bahan aktif obat bisa dimulai dari asal muasal bahan aktif tersebut. Contohbahan aktif obat yang berasal dari hewan adalah protein, asam amino, vitamin,mineral, enzim, asam lemak dan turunannya, khondroitin, darah, serum, plasma,hormon hingga karbon aktif. Jika berasal dari hewan, maka hewannya harus hewanhalal bukan hewan haram. Sebab bisa saja sebagian bahan seperti protein, karbon

    aktif, khondroitin, asam lemak, dan mineral berasal dari babi, seperti tulang, kulit,lemak hingga jeroannya. Jika berasal dari hewan halal maka proses

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    23/42

    penyembelihannya pun harus sesuai dengan syariat Islam.Bagaimana denganbahan aktif yang berasal dari mikroba. Bahan aktif obat yang berasal dari mikrobatidak sepenuhnya bisa dimanfaatkan langsung oleh produsen. Untuk mendapatkanbahan aktif dari mikroba tersebut diperlukan tahapan proses fermentasi. Padaproses tersebut diperlukan bahan-bahan media. Contohnya adalah pada pembuatan

    vaksin. Media pembiakan inilah yang mesti dikritisi, sebab sering menggunakanbahan media yang berasal dari protein hewan, bisa dari babi maupun hewanlainnya. Belum lagi penggunaan bahan pasca fermentasi seperti karbon aktif, yangdiketahui bisa berasal dari tulang hewan.

    Bahan aktif lain yang marak digunakan dalam industry obat-obatan adalah bahanaktif yang berasal dari manusia. Seperti keratin rambut manusia untuk pembentukansistein. Maupun placenta manusia untuk obat-obatan, seperti obat luka bakar dan

    yang lainnya. Beberapa metode kedokteran bahkan menggunakan ari-ari atauplacenta ini untuk obat leukemia, kanker, kelainan darah, stroke, liver hinggadiabetes dan jantung.

    Placenta itu adalah ari-ari, yang sangat berguna pada bayi saat berada di dalamrahim ibu. Pasalnya, melalui organ ini janin memperoleh zat makanan dankebutuhan hidup yang lainnya. Lantas bagaimana dengan bahan aktif yang berasaldari tumbuhan dan sintetik kimia. Jangan senang dulu, bahan aktif ini bisa sajabersinggungan atau terkontaminasi dengan bahan farmaseutik (penolong) yangmesti dipertanyakan juga asal-usulnya. Contohnya penggunaan alkohol untukmengisolasi bahan aktif dari tumbuhan tersebut seperti alkaloid, glikosida dan bahan

    lainnya. Bahan yang berasal dari tumbuhan ini bisa juga melalui proses fermentasiyang menghasilkan alkohol, seperti sari mengkudu dan yang lainnya.

    Sama halnya dengan bahan aktif yang berasal dari tumbuhan, bahan sintetik jugamesti diperhatikan bahan campurannya. Bisa saja bahan penolong, dancampurannya bercampur atau terkontaminasi bahan yang tidak jelas kehalalannya.Waspadai Bahan Tambahan Pembuatan Obat

    Banyak obat menggunakan bahan farmaseutik sebagai bahan tambahan agarkhasiat obat bisa diserap oleh tubuh. Namun sayang tidak semua bahan farmaseutikitu jelas status kehalalannya. Bahan farmaseutik terdiri dari 28 macam bahan,seperti yang tercantum di dalam tabel di bawah ini.

    Bahan Pengasam

    Bahan pembasah

    Bahan penjerap

    Bahan aerosol

    Bahan pengawet Antioksidan

    Bahan pendapar

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    24/42

    Bahan Pengkhelat

    Bahan pengemulsi

    Bahan pewarna Bahan perisa Bahan pelembab

    Bahan pelembut Bahan dasar salep Bahan pengeras Bahan pemanis Bahan pensuspensi

    Bahan penghancur tablet Bahan pengisi tablet

    Bahan penyalut Bahan pelincir tablet

    Bahan perekat tablet

    Bahan pelumas Bahan pengkilap Bahan pengisotonis larutan

    Pelarut/pembawa Bahan enkapsulasi

    Pengganti udara

    Dari ke 28 jenis bahan farmaseutik tersebut terdapat beberapa bahan yang memilikititik kritis kehalalan. Yakni bahan pengemulsi, bahan pewarna, bahan perisa, bahanpengisi tablet, bahan pengkilap, bahan pemanis, bahan pelarut dan bahan

    enkapsulasi.

    Bahan tersebut memiliki titik kritis kehalalannya sebab bisa sajaberasal dari bahan haram dan najis seperti babi, alcohol, organmanusia maupun bahan hewani lain yang tidak jelas asal-usulmaupun proses penyembelihannya.

    Selain yang disebutkan di atas, kita juga mesti mengkritisi kehalalanobat dalam dari bentuk sediannya obatnya. Contohnya adalah obatberbentuk tablet. Bahan yang mesti diwaspadai dalam prosespembuatan obat berbentuk tablet sering digunakan bahan magnesium stearat,monogliserida yang berasal dari turunan lema. Demikian juga dengan obatberbentuk serbuk dan kaplet, penggunaan laktosa dalam proses produksi obatserbuk adalah yang mesti diperhatikan, dimana enzim hewani bisa saja berperandalam pembuatan laktosa ini. Termasuk juga penggunaan bahan pewarna.Cangkang kapsul pun mesti diperhatikan, sebab sebagian besar bahan yangdigunakan dalam proses pembuatan kapsul mempergunakan gelatin. Sepertidiketahui, bahwa gelatin bisa berasal dari tulang maupun kulit hewan, seperti babi,sapi maupun ikan.

    Tidak berhenti sampai di sini saja, obat berbentuk cair atau liquid juga mesti

    diperhatikan. Terutama penggunaan etanol atau alkohol dan flavor (perasa) yangdigunakan. Sebab bisa saja flavor tersebut terbuat dari bahan penyusun (ingredient)

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    25/42

    dan pelarut yang tidak jelas kehalalannya.

    Obat berbentuk pil dan injeksi (suntik) juga sama, bahan penyusun obat sepertigliserin yang bisa saja berasal dari turunan lemak juga mesti diperhatikan. Termasukjuga penggunaan bahan gelatin yang banyak digunakan. Demikian halnya

    penggunaan protein darah manusia dalam obat injeksi. Etanol dan gliserin pun dapatdigunakan dalam obat-berbentuk suntik tersebut. Contoh lain adalah Insulin yangbisa berasal dari pankreas babi, atau lovenox (obat injeksi anti penggumpalandarah) yang juga bisa berasal dari babi.

    Oleh karena itu, kita sebagai konsumen mesti juga cermat dalam memilih obat-obatan. Sebab bukan hanya ingin mendapatkan kesembuhan semata, namun jugaridha dari Allah SWT. Bertanya dan mencari tahu bisa menjadi salah satu cara untukmenghindari kita dari obat-obatan yang tidak jelas kehalalannya. APR & Ah (jurnalhalal)

    Seiring dengan perkembangan teknologi pangan, banyak produk pangan yang bahan -bahannya semula halal namun setelah melalui proses produksi produk yang dihasilkan

    menjadi tidak halal atau pun diragukan kehalalannya. Hal ini disebabkan karena dalam prosesproduksi tersebut bahan-bahan halal itu mendapat bahan tambahan yang bertujuan untuk

    menjadikan produk tersebut tampil lebih baik.

    Berikut ini kami rangkum beberapa bahan maupun produk makanan yang perlu diwaspadai

    kehalalannya yang kami rangkum dari majalah Jurnal Halal dan kabarislam.com:

    [B]I.[/B][B]Bahan-bahan Yang Meragukan atau Perlu Dikritisi[/B]

    [B]Terigu[/B]

    Terigu yang memang berasal dari gandum pada dasarnya halal. Namun bahan baku berbagaimakanan olahan ini oleh produsen diberi bahan tambahan agar menjadi produk yang lebih

    baik. Salah satu bahan yang ditambahkan ke terigu adalah [I]L-sistein (hidroklorida)[/I].

    Sesuai fungsinya sistein digunakan untuk memperbiki sifat-sifat gandum, bahan-bahan ini

    dapat melunakkan gluten. Sehingga adonan lebih lembut dan volume pengembangannya

    lebih besar.

    Bahan sistein perlu dicermati kehalalannya, karena bisa diperoleh dari rambut manusia.

    Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa setiap bagian tubuh

    manusia haram dikonsumsi. Sistein bisa pula berasal dari bulu bebek dan harus dipastikanbebek ini disembelih secara Islam, sehingga halal. Bahan sistein juga bisa berasal dari produk

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    26/42

    mikrobial, namun harganya lebih mahal. Konsumen hanya perlu berhati-hati terhadap terigu

    impor, karena semua produk terigu lokal sudah disertifikasi halal.

    [B]Roti[/B]

    Roti ternyata memiliki titik kritis keharaman yang perlu dicermati. Selain titik kritis terigu,

    bahan lain yang perlu dicermati adalah pengembang roti seperti soda kue, [I]baking

    powder[/I], atau ragi ([I]yeast/gist[/I]).

    Ragi merupakan jasad renik (mikroorganisme) jenis [I]saccaromyces cerevisiae[/I]. Jika ada

    air dalam jumlah yang cukup dan ada gula sebagai sumber makanan bagi ragi, maka ragi

    tersebut akan dapat tumbuh, dan sekaligus mengubah gula menjadi karbondioksida dan

    senyawa beraroma. Karbondioksida tersebut akan tertahan di dalam gluten. Alhasil adonan

    pun mengembang.

    Hal yang perlu diperhatikan adalah ragi yang banyak dijual di pasar swalayan, yakni ragi

    instan. Ragi ini berbentuk kering dan biasanya mendapat bahan tambahan berupa anti gumpal

    atau [I]anticaking agent, [/I]guna mencegah penggumpalan ragi kering tersebut selama

    disimpan. Antigumpal E542 (edible bone phosphate) berasal dari tulang hewan; E570 (asamstearat) dan E572 (magnesium stearat)..

    Asam stearat secara industri dapat diperoleh dari hewan atau tanaman. Sedangkan

    magnesium stearat berbahan dasar asam stearat. Selain itu bahan pengembang yang menjadi

    perhatian adalah asam tartarat atau tartaric acid. Tartaric acid bersifat syubhat, karena selain

    bisa berasal dari bahan kimia sintetik, juga berasal dari hasil samping minuman keras. Jika

    berasal dari hasil samping minuman keras, berarti haram.

    Bahan lain yang perlu diwaspadai adalah [I]shortening[/I] yang memang berasal dari lemak,

    bisa nabati bisa juga hewani. Dari hewani yang paling rawan berasal dari lemak babi

    ([I]lard[/I]). Kemungkinan berikutnya adalah lemak sapi ([I]tallow[/I]), yang harus dipastikan

    adalah sapinya disembelih secara Islam.

    Bahan lain yang perlu mendapat perhatian adalah [I]dough[/I] [I]conditioner[/I], yang

    berfungsi melembutkan adonan, mengembangkan adonan, atau bisa juga memperpanjang

    umur simpan. Multifungsi bahan tersebut karena hadirnya beberapa bahan sekaligus yakni L-sistein, tepung kedelai, asam askorbat, lemak, gula, pengawet dan [I]emulsifier.[/I] Karena

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    27/42

    kehadiran L-sistein, lemak dan emulsifier, maka status [I]dough conditioner[/I] menjadi

    syubhat.

    [B]Margarin[/B]

    Makanan lain yang perlu dicermati titik keharamannya adalah margarin, yang bahan

    pemurniannya digunakan bahan [I]adsorben[/I] (penyerap kotoran dan warna) untuk proses

    [I]dekolorisasi[/I] atau [I]bleaching ([/I]pemucatan). Bahan yang digunakan dapat berupa

    [I]ble-aching earth, [/I] dapat juga berupa arang aktif. Arang aktif bisa berasal dari kayu atau

    tempurung kelapa, atau tulang. Tulang tersebut bisa saja tulang babi atau tulang sapi yang

    tidak disembelih secara Islam.

    Titik kritis haram berikutnya terletak pada bahan tambahan. Margarin berasal dari

    minyak/lemak tanaman, namun untuk pembuatannya perlu ditambah bahan lain seperti

    pengemulsi, vitamin, perisa ([I]flavor[/I]), pewarna, pengawet, dan lain-lain. Bahan-bahan

    itulah yang perlu dikritisi.

    Teknologi telah memungkinkan untuk dapat mencampurkan air dengan lemak secara

    homogen dan tak terpisahkan dengan cara menambahkan bahan yang disebut pengemulsiatau [I]emulsifier. [/I]Bahan pengemulsi merupakan mono atau digliserida yang berasal dari

    proses hidrolisis lemak hewani ataupun nabati.Bila berasal dari lemak hewani dapat saja

    berasal dari lemak babi, atau lemak sapi yang disembelih tidak dengan syariat Islam. Atau,

    kalaupun dari lemak nabati, proses hidrolisis untuk menghasilkan pengemulsi dapat saja

    menggunakan enzim yang berasal dari bahan-bahan yang haram, seperti enzim lipase yang

    berasal dari pankreas babi.

    Bahan-bahan lain yang perlu diwaspadai adalah perisa atau [I]flavor [/I]yang merupakan

    bahan kompleks yang memberikan cita rasa dan aroma tertentu. Bahan-bahan dasar dariflavor dapat berasal dari senyawa-senyawa kimia sintetis atau bahan-bahan alami tanaman

    dan hewan) yang dapat saja berasal dari bahan-bahan yang haram

    Untuk memperkaya nilai gizinya, margarin sering ditambahi bahan-bahan suplemen seperti

    vitamin, di mana sebagian merupakan produk fermentasi yang untuk menjaga kestabilannya

    terkadang dilakukan pelapisan dengan gelatin.

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    28/42

    Gelatin berasal dari hewan, bisa babi atau sapi yang disembelih tanpa menyebut nama Allah.

    Untuk memastikan bahwa margarin tersebut halal, pilihlah margarin yang telah bersertifikat

    MUI.

    [B]Keju[/B]

    Keju adalah produk olahan susu, di mana susu adalah sumber protein hewani yang halal.

    Namun ketika sudah menjadi keju, maka produk olahan susu ini menjadi syubhat hukumnya

    hingga dipastikan bahwa produk keju tersebut menjadi aman dari segi kehalalannya. Syubhat,

    adalah kondisi belum terdapatnya keputusan hukum atas status kehalalan suatu bahan, zat,

    atau produk. Untuk konteks produk keju, harus ada upaya atau aktivitas untuk membuktikan

    sehingga status kehalalannya menjadi jelas.

    Produk keju, terbuat dari susu dan bahan tambahan lainnya seperti kultur bakteri, enzim dan

    perwarna. Bahan-bahan tambahan tersebut harus diteliti sumbernya, terutama enzim dan

    kultur bakteri. Enzim rennet yang biasa digunakan dapat berasal dari hewan ataupun

    diproduksi secara mikrobial. Jika berasal dari hewan maka sumber hewan dan proses

    penyembelihannya harus menjadi fokus utama dari penelusuran kehalalannya. Sedangkan

    jika diproduksi secara mikrobial, maka harus jelas media yang digunakan untuk pertumbuhan

    dan produksinya.

    [B]Bumbu Dapur [/B]

    Ada banyak merek bumbu peyedap masakan beredar di pasaran. Namun, yang patut

    dicermati adalah penyedap rasa Monosodium Glutamat atau Mononatrium Glutamat (MSG).

    Bahan ini adalah produk mikrobial yang pertumbuhan bakterinya bisa saja melalui media

    yang haram. Beberapa merek sudah medapat sertifikat halal dari MUI, karena menggunakan

    bahan-bahan yang dipastikan halal.

    Dalam kelompok bumbu dapur terdapat angciu dan kecap. Angciu adalah sejenis arak yang

    dipakai untuk tumisan masakan, dan bahan ini jelas haram. Sedangkan bahan tambahan kecap

    berasal dari bahan nabati yakni kedelai yang pada dasarnya halal. Namun proses pembuatan

    kecap melalui berbagai tahapan dan melibatkan bahan-bahan tambahan.

    Dalam proses pembuatan kecap, kedelai difermentasi dalam dua tahap, tahap fermentasi kojidan fermentasi moromi. Pada fermentasi koji, kedelai yang sudah direbus ditambahi kapang

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    29/42

    yakni sejenis jamur dan dibiarkan beberapa hari. Sedangkan fermentasi moromi prosesnya

    lebih alami, sebab kedelai yang sudah ditumbuhi jamur direndam dalam larutan garam pekat.

    Ada kecap yang dalam tahap akhir fermentasinya ditambahi [I]yeast[/I], yakni [I]starter[/I]yang digunakan pada pembuatan minuman keras. Sehingga kecap yang dihasilkan akan

    mengandung alkohol sekitar dua persen. Meski dilakukan perebusan alkohol ini tidak hilang

    dan biasanya tersisa sekitar 1,6 persen. Jika menilik fatwa MUI, kandungan alkohol di atas

    satu persen saja sudah cukup menjadikannya khamar atau minuman keras.

    Saat ini sudah banyak kecap yang bersertifikat halal, yang harus diwaspadai adalah kecap

    impor dari China dan Jepang yang biasanya ditambahi [I]mirin[/I], yakni campuran sake dan

    gula yang beraroma lebih manis.

    [B]II.[/B][B]Bahan-bahan Berstatus HARAM[/B]

    Beberapa produk dan atau bahan baku ([I]ingredient[/I]) penyusun produk makanan, obat,

    dan kosmetika tersebut di antaranya adalah:

    [B]Angciu.[/B]

    Angciu sering sekali dipakai dalam mengolah [I]seafood[/I] (makanan hasil laut), c[I]hinese

    food [/I](masakan cina), [I]japanese food[/I] (masakan jepang), bakmi ikan, bakso ikan, dll.

    Ang ciu ini bermanfaat untuk menghilangkan bau amis pada masakan ikan, sekaligus mampu

    mempertahankan aroma ikannya. Istilah dalam bahasa Inggris untuk ang ciu ini adalah [I]red

    wine[/I] dan dalam bahasa Indonesia berarti anggur merah/arak merah. Oleh karena

    merupakan arak ([I]wine[/I]), maka dipastikan ang ciu ini haram dikonsumsi oleh orangIslam. Produk lain yang memiliki fungsi mirip ang ciu adalah arak putih, arak mie, dan arak

    gentong.

    [B]Emulsifier E471. [/B]

    Emulsifier banyak jenisnya. Yang cukup terkenal dan sering dipakai adalah Lesitin dan E-

    number (Exxx). Telah diketahui oleh banyak ilmuwan di bidang peternakan, bahwa E471adalah emulsifier yang berasal dari babi.

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    30/42

    Hal ini insya Allah dapat diketahui (dianalisis) dengan menggunakan analisis PCR. Analisis

    ini cukup efektif dalam mendeteksi kandungan babi dalam suatu bahan. Hampir dapat

    dipastikan apabila suatu bahan makanan mengandung babi, maka tidak akan dapat lolos

    karena yang dideteksi adalah DNA babi.

    [B]Lesitin. [/B]

    Lesitin merupakan salah satu bahan pengemulsi makanan. Bahan ini dapat berasal dari bahan

    nabati (tumbuhan) dan dapat pula dari bahan hewani. Bahan nabati yang paling sering dipakai

    dan disukai karena kualitasnya adalah kedelai, sehingga digunakan istilah [I]Soy Lechitine[/I]

    atau [I]Soya Lechitine[/I] ([I]Soja Lechitine[/I]). Bahan hewani yang paling sering

    dipergunakan adalah dari babi. Di samping karena kualitasnya yang paling baik, juga karena

    harganya relatif murah.

    Hasil produk makanan yang menggunakan lesitin babi sangat bagus, rasanya gurih, nikmat,

    teksturnya lembut/ lunak, dll. Oleh karena teknologi makanan ([I]bakery[/I], dll) sudah

    sedemikian maju, maka apabila lesitin yang dipakai oleh suatu perusahaan berasal dari

    kedelai, maka mereka tidak akan mau ambil risiko produknya tidak akan laku dijual

    (dihindari konsumen [LINK=http://www.kabarislam.com]Muslim[/LINK] dan paravegeterian).

    Untuk itu, apabila mereka menggunakan kedelai, maka akan langsung mencantumkan

    identitas kedelai untuk mendampingi lesitin. Sehingga berhati-hatilah bila kita menjumpaisuatu produk yang hanya ditulis lesitin saja, tanpa embel-embel soja, soy, atau soya, karena

    bisa jadi lesitin tersebut berasal dari babi.

    [B]Rhum. [/B]

    Rhum adalah salah satu derivat alkohol yang dapat digolongkan dalam kelompok khamar.

    Rhum sering sekali terlibat dalam proses pembuatan roti ([I]bakery[/I]).

    Jenis rhum yang paling sering dipergunakan adalah rhum semprot dan rhum oles(Toffieco,

    Jamaica[B], [/B]dll). Rhum amat sering pula dipakai dalam pembuatan roti Black Forest. Ditoko bahan roti, nama rhum ini sedemikian harum, seharum baunya yang menyengat,

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    31/42

    sebagaimana umumnya bahan lain yang berasal dari alkohol. Oleh karena termasuk dalam

    kategori khamar, maka umat Islam dilarang menggunakan rhum ini.

    [B]Lard. [/B]

    Lard adalah istilahkhusus dalam bidang peternakan untuk menyebutkanlemak babi. Bahan ini

    sering sekali dimanfaatkan dalam proses pembuatan kue/rotikarena mampu membuat roti/kue

    menjadi lezat, nikmat, renyah, lentur, dll.

    Oleh karena merupakan bahan yang berasal dari babi, maka secara otomatis lard ini dihukumi

    haram. Di Australia, salah seorang dosen senior di Fakultas Peternakan UGM pernah

    menemukan tulisan lard dengan huruf Arab. Akan tetapi, tentunya meskipun ditulis dengan

    huruf Arab, tidak serta merta menjadi lard ini halal.

    [B]Kuas Bulu Putih (Bristle). [/B]

    BPS melaporkan bahwa pada periode JanuariJuni 2001, Indonesia mengimpor [I]BoarBristle dan Pig/Boar Hair[/I] sejumlah 282,983ton atau senilai $ USD 1.713.309. Apa yangmenarik?

    Sekadar tahu, Anping adalah perusahaan yang memiliki sejarah 400 tahun dalam memproses

    bristle dan bulu ekor hewan. Perusahaan ini merupakan pusat distribusi terbesar bulu ekor

    hewan di utara Cina. Disebutkan, sekitar 50.000 orang lebih yang bergabung dalam proses

    produksinya dan memiliki lebih dari 1.000 [I]workshop[/I] yang menyebar di berbagai

    negara. Kata kunci yang menunjukkan identitas kuas putih ini adalah tulisan [B]Bristle[/B]

    pada gagang kuas, yang dalam Kamus Webster berarti pig hair (bulu babi).

    Berdasarkan hasil survei Tim Jurnal Halal, maka untuk membedakan apakah bulu kuas yang

    kita pergunakan berasal dari bulu/rambut babi atau yang lain dilakukan dengan cara yang

    sangat mudah dan sederhana. Bulu binatang mengandung suatu protein yang disebut keratin.

    Keratin merupakan salah satu kelompok protein yang dikenal sebagai protein serat.

    Sebagaimana halnya protein, maka rambut/bulu yang mengandung keratin saat dibakar akan

    menimbulkan bau yang khas. Bau khas tersebut sama ketika kita mencium aroma daging

    yang dipanggang.

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    32/42

    Sementara bila kuas itu terbuat dari ijuk, sabut, atau plastik, maka pasti tidak akan

    mengeluarkan aroma spesifik selain bau abu pembakaran. Ketika dibandingkan dengan sapu

    ijuk dibakar jelas sekali terdapat perbedaan bau yang sangat kentara.

    Karena terbuat dari bulu babi, maka kuas tersebut najis, sehingga bila dipergunakan untuk

    mengoles roti, maka roti tersebut terkena najis. Singkatnya, benda najis hukumnya haram

    dimakan.

    [B]Alkohol (dan Derivatnya) dalam Obat.[/B]

    Beberapa macam obat ([I]influenza[/I]) yang tercatat menggunakan alkohol atauderivatnya

    (turunannya, seperti : ethanol, dll) adalah Vicks : Vicks Formula 44, OBH : OBH Combi

    Plus, Woods, Benadryl, Actifed, Tonikum Bayer.

    [B]Urine dan Organ Dalam. [/B]

    Komisi Fatwa MUI Pusat mengeluarkan Fatwa Munas No. 2 Tgl. 30 Juli 2000 pada MunasVIMajelis Ulama Indonesia Tahun 2000 di Jawa Barat bahwa urine, keringat, darah, danorgan tubuh yang telah keluar dari tubuh manusia haram dikonsumsi. Selain itu, seluruh

    organ tubuh manusia haram dipakai dalam pembuatan makanan, obat, dan kosmetika.

    [B]Daging dan Jeroan Impor. [/B]

    Hati-hati ketika membeli produk daging beku di supermarket (mall, dll). Sebelum membelidaging, hendaklah kita tanyakan pada penjual (penjaga/pramuniaganya), dari manakah

    daging beku tersebut berasal.

    Pemerintah Swizerland tidak mengizinkan penerapan syariat Islam maupun Yahudi dalam

    penyembelihan ternak. Untuk itu, karena ternak (sapi, kambing, dll) tidak disembelih

    sebagaimana syariat Islam, maka daging tersebut menjadi haram dimakan.

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    33/42

    Lain hal dengan New Zealand (Selandia Baru). Di negara tersebut syariat Islam dalam

    penyembelihan telah ditegakkan. Namun sayangnya, seringkali jeroannya tidak terawasi

    dengan baik dan sering bercampur dengan produk haram.

    [B]Cokelat Impor.[/B]

    Ketika kita mendapatkan oleh-oleh cokelat dari teman yang pulang dari luar negeri terkadang

    kita sering terlalu senang dan kurang berhati-hati. Tanpa membaca [I]ingredients[/I]-nya

    (bahan baku), maka kita sering langsung menyantapnya. Tentunya bukan cokelatnya yang

    diharamkan! Akan tetapi, seringkali di beberapa negara di Eropa dan Amerika, produsen

    pembuat cokelat sering mencampurkan alkohol, [I]brandy[/I], dll. Padahal kesemuanya itu

    jelas termasuk dalam kelompokkhamar yang diharamkan bagi umat Islam[B][I].[/I][/B]Untuk

    itu, apabila kita temukan dalam daftar ingredients-nya ada bahan yang haram, maka selaku

    umat Islam yang taat pada Syariat Islam, maka makanan tersebut harus kita tinggalkan (tidak

    kita santap).

    [B]Roti Black Forest.[/B]

    Mutiara Dahlia, M.Kes, dosen program Tata Boga Universitas Negeri Jakarta, dalam resepstandarnya, penggunaan rhum memang tak dapat dielakkan. Black Forest merupakan jenis

    kue yang menggunakan rhum dalam kadar paling tinggi dibandingkan jenis kue lainnya, yaitu

    sekitar 50 cc.

    [B]Plasenta dalam Kosmetik. [/B]

    Kosmetik La-Tulipe produksi PT. RembakaSidoarjo, Jawa Timur dan Musk by AlyssaAshley menggunakan plasenta manusia. Plasenta (organ dalam) manusia haram dipergunakan

    sebagai bahan kosmetika (lihat Bab Urine dan Organ Dalam).

    [B]Lain-Lain[/B]

    Selain bahan- bahan makanan di atas ada juga bahan- bahan makanan tambahan yang

    biasanya dipakai untuk pembuatan kue, minuman dan lain lain.

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    34/42

    Daftar ini diambil dari buku Maurice Hanssens, [I]The Brighton Islamic Mission[/I], PO Box

    234, Brighton, England, dengan perbandingan daftar serupa, yang dikeluarkan oleh

    Organisasi Islam USA.

    Hanya ada satu kekurangan pada daftar yang dikeluarkan dari SA yaitu tidak dicantumkannya

    istilah aslinya itu dalam bahasa kimia. Istilah huruf "E" biasa digunakan di seluruh negara

    Eropa. Mohon maaf kalau ada Istilah yang sulit dimengerti, karena ini diambil dari

    terjemahan bahasa Jerman.

    [B]*) Sudah Jelas[/B]

    [B]Alkohol Gelatin

    [/B]*) Hati-hati : untuk Emulgator, Penguat Rasa, Mono- dan Diglyceride,

    Stabilisator/Stabillize, Lemak Binatang, Bahan Pemisah dan Bumbu.

    E 120 Karmin, Cochenille

    E 140 Chlorophyll

    E 141 Chlorophyll -ikatan Cu

    E 153 Carbo medicinalis

    E 160 a Alpha/Beta/Gamma -Carotin

    E 161 a Flavoxanthin

    E 161 b Lutein

    E 161 g Cantaxanthin

    E 252 Kaliumnitrat, Salpeter

    E 422 Glycerin ----------- hati-hati !! sering ada di Pasta Gigi.

    E 430 Polyoxiethylen (8) Stearat

    E 431 Polyoxiethylen Stearat

    E 432 s/d E 436 Polysorbate

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    35/42

    E 470 s/d E 478 Salze (Garam), Mono- dan Diglyceride, Ester (Asam Lemak Makanan)

    E 491 Sorbitanmonostearat

    E 492 Sorbitantristearat

    E 494 Sorbitanmono -Oleat

    E 542 Knochonphosphate

    E 570 Stearin Acid

    E 572 Magnesiumstearat

    E 631 Natriuminosinat

    E 632 Kaliuminosinat

    E 635 Natrium -5'-ribonucleotid

    E 913 Wollfett, Lanolin

    E 920 L -Cystein, L -Hydrochlorid

    E 921 L -Cystin

    [B]*) Bahan Pewarna :[/B]

    E 120 Karmin pure, Cochenille, Karmin Acid, bahan pewarna Natur berwarna merah untuk

    minuman, dari Alkohol

    E 140 Chlorophyll, sesungguhnya dari daun untuk pewarna alam, tapi untuk Industridihasilkan dari Asam Lemak dan Phosphat yang tidak diketahui asalnya.

    E 141 Chlorophyll - ikatan Cu hasil akhir dari Bahan E 140.

    E 161 b Lutein, Carotin-Derivat, dihasilkan dari Chlorophyll dimana Asam Lemak dan

    Phosphat sebagai bahan dasarnya. ( tidak dipakai di Jerman !)

    E 161 g Cantaxanthin, dihasilkan dari Lemak Binatang.

    [B]*) Bahan Pengawet[/B] :

    E 252 Kaliumnitrat, Salpeter.

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    36/42

    [B]*) Bahan Pelembab[/B] :

    E 422 Glycerin, sering kali Industri memakai dari tumbuhan, tetapi digunakan pula Minyak

    dan Lemak yang tak diketahui asalnya.

    [B]*) Emulgator dan Stabillized :[/B]

    E 430 Polyoxiethylen (8) Stearat, dari bahan Dasar Lemak. ( tidak dipakai di Jerman !)

    E 431 Polyoxiethylen Stearat, seperti E 430 ( tidak dipakai di Jerman !)

    E 470 Natrium-, Kalium-, dan Calcium Acid dari bahan dasar Lemak.

    E 471 Mono- dan Diglyceride, bahan dasar dari E 422 Glycerin atau dari Lemak.

    ***> Hati-hati sering ada di Ice Cream !!!

    E 472 a s/d E 472 f bahan dasar dari E 471

    E 473 Sucroester dengan bahan dasar dari Lemak. ( tidak dipakai di Jerman !)

    E 474 Sucroglyceride, disamping bahan dasarnya dari tumbuhan, juga dari Lemak Binatang,

    terutama Babi. ( tidak dipakai di Jerman !)

    E 475 Polyglycerinester, bahan dasarnya dari E 471

    E 476 Polyglycerolester, dari minyak Rizinus, meskipun asalnya dari Tumbuhan tapi E 422

    (Glycerin) ikut dipakai. ( tidak dipakai di Jerman !)

    E 477 Propylenglycolester, bahan dasarnya dari E 471. ( tidak dipakai di Jerman !)

    E 478 Asam Susu, dari bahan Glycerin / E 422. ( tidak dipakai di Jerman !)

    [B]*) Bahan Pemisah [/B]:

    E 542 Knochenphosphate, dihasilkan dari bermacam tulang binatang. (tidak dipakai di

    Jerman !)

    [B]*) Bahan Penyedap :

    [/B]E 631 Natriumosinat, dari Ekstrak berbagai macam daging binatang.

    E 635 Natrium-5'-ribonucleotid, bahan dasar dari E 631. (tidak dipakai di Jerman !)

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    37/42

    [B]*) Bahan Pemisah :

    [/B]E 913 Wollfett / Lanolin, dari hewan.

    [B]*) Bahan Tepung :

    [/B]E 920 L-Cystein, L-Cystein-Hydrochlorid dari hewan dan rambut Manusia.

    [B]**) Tidak Jelas !![/B]

    E 153 Carbo medicinalis berasal dari Hewan dan Tumbuhan.

    E 160 a : Alpha/Beta/Gamma-Carotin, berasal dari tumbuhan, tak jelas ! apakah untuk

    Stabillized dipakai minyak murni dari tumbuhan !

    E 161 a : Flavoxanthin, bahan dasar dari E 160 a.E 432 s/d E 436 Polysorbate, tidak jelas dari

    bahan dasar apa ? (tidak dipakai di Jerman !)

    E 491 Sorbitanmonostearat dari bahan dasar E 570 (tidak dipakai di Jerman !)

    E 492 Sorbitantristearat dari bahan dasar E 570 (tidak dipakai di Jerman !!)

    E 494 Sorbitanmono-Oleat sintetis, tidak jelas, dari Lemak Hewan atau bahan lain. (tidak

    dipakai di Jerman !!)

    E 570 Stearin Acid, seperti E 494

    E 572 Magnesiumstearat, dari bahan dasar E 570

    E 632 Kaliuminosinat, bahan dasar seperti E 631

    E 921 L-Cystin, seperti E 920.

    [B](Mustofa ASdirangkum dari berbagai sumber)[/B]

    A. KOSMETIKA

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    38/42

    Kosmetika saat ini menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari dunia kaum hawa

    (akhwat). Kosmetika ini seakan-akan menjawab kegelisahan kaum hawa yang sering merasa

    kurang cantik bila belum bersentuhan dengan kosmetika. Setelah menggunakan kosmetika,

    para wanita akan merasa lebih percaya diri, lebih cantik, dan lebih menarik perhatian.

    Kosmetika adalah bahan yang sengaja dipakai untuk tujuan lebih mempercantik penampilandiri si pemakai. Diharapkan oleh pemakai, bagian tubuh yang dikenai kosmetika akan tampil

    lebih cantik, lebih menarik, lebih lembut, lebih muda, lebih segar, dan lebih menawan.

    Apabila dikelompokkan, maka terdapat bermacam-macam kosmetika. Menurut bentuknya,

    kosmetika dapat dibedakan menjadi kosmetika yang berbentuk bedak, lotion, gel, dan padat.

    Kosmetika yang berbentuk bedak (serbuk) dapat dipakai pada seluruh anggota tubuh,

    terutama muka, badan, dan anggota gerak (tangan dan kaki). Kosmetika yang berbentuk

    lotion (cair) dapat dipakai pada seluruh anggota tubuh, terutama muka, badan, dan anggota

    gerak (tangan dan kaki). Kosmetika dengan bentuk konsistensi gel terutama dipakai untuk

    dioleskan pada rambut, dll. Kosmetika yang berbentuk padat sering kali dalam bentuk sabun,lipstik, dll.

    Titik kritis kehalalan produk kosmetika :

    Beberapa macam bahan baku kosmetika dan produk kecantikan yang harus diperhatikan

    status kehalalannya adalah :

    1. Kolagen dan elastin

    Kolagen adalah sejenis protein jaringan ikat yang liat dan bening kekuning-kuningan. apabilakena panas, kolagen akan mencair menjadi cairan yang agak kental seperti lem.

    Kolagen dan elastin sangat penting untuk proses pertumbuhan sel/jaringan (regenerasi),

    makanya kolagen sangat penting untuk proses regenerasi sel, menjaga kelenturan kulit, serta

    mencegah kekeriputan kulit. Karena fungsinya yang sangat signifikan pada peremajaan kulit,

    maka saat ini kedua macam protein tersebut banyak dipakai sebagai bahan kosmetik.

    Kolagen memiliki efek melembabkan karena kolagen tidak larut air, tetapi sebaliknya,

    mampu menahan air. Oleh karena itu, senyawa protein ini banyak dipakai pada produk-

    produk pelembab.

    Selain untuk beberapa fungsi di atas, kolagen juga penting untuk menjaga kekebalan tubuh,

    serta mencegah infeksi dan alergi. Kemampuan kolagen tersebut disebabkan karena kolagen

    memiliki antigen yang bersifat imunogenik. Antigen yang imunogenik ini mampu berikatan

    dengan antibodi spesifik, tetapi juga mampu menghasilkan antibodi spesifik terhadap antigen.

    Nah, antibodi terhadap antigen inilah yang perlu dirangsang bagi penderita rematik.

    Kolagen bisa berasal dari sapi atau babi. Oleh karena itu, harus dipastikan apakah kolagen

    dan elastin tersebut berasal dari hewan haram (babi) atau bukan.

    2. Ekstrak plasenta

  • 5/26/2018 Kaidah Fiqih Penentuan Hukum Halal

    39/42

    Saat ini di pasaran banyak beredar kosmetika berplasenta. Mengapa kosmetika berplasenta

    sangat digemari produsen kosmetika dan begitu diminati konsumen? Hal ini disebabkan

    karena kosmetika berplasenta memiliki efek yang signifikan untuk mencegah penuaan kulit,

    serta mampu meremajakan kulit, mengatasi keriput kulit, menghaluskan dan melembutkan

    kulit, dan membuat kulit lebih nampak segar sebagaimana layaknya kulit bayi.

    Plasenta adalah organ tubuh yang berkembang pada saat manusia atau hewan mengandung

    anaknya. Ketika janin masih berada dalam kandungan, janin belum mampu makan dan

    minum sebagaimana manusia yang sudah lahir. Untuk mencukupi kebutuhan gizi bagi

    pertumbuhannya, maka Allah menciptakan plasenta sebagai sumber makanannya. Plasenta

    ini berisi zat-zat gizi dan zat-zat pertumbuhan yang sangat dibutuhkan bayi sebagai makanan.

    Pemasukan nutrien (zat gizi) ke dalam tubuh si bayi dilakukan melalui saluran plasenta yang

    bermuara pada pusar.

    Pada saat bayi dilahirkan, plasenta ikut keluar. Saluran yang menghubungkan antara plasenta

    dan pusar bayi dipotong. Di Pulau Jawa (DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur), plasenta

    dikuburkan di suatu tempat, bahkan dengan ritual dan tradisi tertentu. Akan tetapi, di tempatlain, plasenta tidak pernah diistimewakan.

    Plasenta (dikenal pula dengan istilah ari-ari) memiliki bobot sekitar 600 g dengan diameter16-18 cm, mengandung 200 ml darah yang mengisi cairan spon. Plasenta kaya akan darah

    dan protein (albumin), hormon (oestrogen), serta senyawa lain (DNA dan RNA). Albumin

    sendiri adalah senyawa pengganti plasma darah yang mengandung -globulin,

    immunoglobulin (IgA dan IgG), dan asam amino. Hasil riset menunjukkan bahwa zat-zat

    tersebut terbukti cukup efektif untuk merawat kulit, seperti mencegah kerut, mencegah

    penuaan dini, dan mempertahankan kesegaran kulit. Bahkan di Jepang dan Switzerland,

    kolagen dan plasenta manusia telah lama dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatankosmetika.

    LPPOM MUI Pusat pernah menemukan beberapa perusahaan kosmetika menggunakan

    plasenta manusia, seperti : La Tulipe (PT. Rembaka, Sidoarjo, Jawa Timur), St. Ives, Musk

    by Alyssa Ashley, Snow White Lily (Yoshihiro Clinic, Tokyo-Japan), dll. Kosmetika dan

    obat-obatan yang terbuat dari plasenta binatang yang diharamkan atau dari manusia

    hukumnya haram. Kosmetika dan obat-obatan yang terbuat dari plasenta binatang yang halal

    hukumnya halal (Fatwa MUI No. 2, Munas IV 30 Juli 2000).

    3. Cairan Amnion

    Cairan amnion (amniotic liquid) adalah cairan ketuban yang berada di sekitar janin dalam

    kandungan yang berfungsi melindungi janin dari benturan fisik. Pada saat kelahiran, selaput

    ketuban pecah dan cairan amnion keluar mendahului janin. Selain sebagai buffer, cairan ini

    juga berfungsi sebagai pelicin (lubricant) pada saat janin dilahirkan.

    Keuntungan penggunaan cairan amnion kurang lebih sama dengan plasenta, tetapi

    penggunaannya terbatas pada pelembab, lotion rambut, shampo, serta perawatan kulit dan

    kepala. Sebagai konsumen muslim, maka hendaknya kita lebih berhati-hati. Kita harus

    memastikan, dari mana asal cairan amnion ini, apakah dari saluran reproduksi (rahim) sapi,

  • 5/26/2018 Kaida