kader teknis

11
KADER TEKNIK adalah seorang yang memiliki dasar-dasar kemampuan teknis untuk membantu masyarakat melaksanakan kegiatan yang diusulkan didanai PNPM- MP. KADER TEKNIK dibutuhkan pada saat penulisan usulan dan pelaksanaan kegiatan, sesuai dengan kebutuhan. KADER TEKNIK diupayakan dari anggota masyarakat yang memiliki kualifikasi, keterampilan dan pengalaman teknis sesuai kebutuhan. Jika kualifikasi dimaksud tidak terdapat didesa bersangkutan, maka dapat direkrut dari orang desa yang mempunyai minat besar untuk mempelajari hal-hal teknis kegiatan prasarana. Para KADER TEKNIK tersebut, sebelum dan selama melakukan tugasnya akan mendapatkan pelatihan dan bimbingan dari Fasilitator Teknik.

Upload: sukma-laksana

Post on 31-Dec-2015

590 views

Category:

Documents


146 download

DESCRIPTION

kader teknik

TRANSCRIPT

Page 1: Kader Teknis

KADER TEKNIK adalah seorang yang memiliki dasar-dasar kemampuan teknis untuk membantu masyarakat melaksanakan kegiatan yang diusulkan didanai PNPM-MP.

KADER TEKNIK dibutuhkan pada saat penulisan usulan dan pelaksanaan kegiatan, sesuai dengan kebutuhan. KADER TEKNIK diupayakan dari anggota masyarakat yang memiliki kualifikasi, keterampilan dan pengalaman teknis sesuai kebutuhan. Jika kualifikasi dimaksud tidak terdapat didesa bersangkutan, maka dapat direkrut dari orang desa yang mempunyai minat besar untuk mempelajari hal-hal teknis kegiatan prasarana. Para KADER TEKNIK tersebut, sebelum dan selama melakukan tugasnya akan mendapatkan pelatihan dan bimbingan dari Fasilitator Teknik.

Page 2: Kader Teknis

TUPOKSI KADER TEKNIKPERENCANAAN PELAKSANAAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………

Page 3: Kader Teknis

TUPOKSI KADER TEKNIKPERENCANAAN PELAKSANAAN

a. Menyusun desain usulan, anggaran pembiayaan dan lampirannya bersama tim penulis usulan dan kpmd maupun kelompok masyarakat yang mengusulkan,b. Mengisi formulir yang dibutuhkan sebagai bagian dari data yang diperlukanuntuk usulan. c. Melakukan survei dan mengumpulkan data.d. Menyiapkan desain untuk prasarana dan sarana

a. Memberikan bimbingan teknis yang dibutuhkanb. Memantau kualitas material serta input-input lainnyac. Membantu pengawasan pelaksanaan kegiatand. Memberi pelatihan teknis dan masukan dalam rangka pemeliharaan danpengembangan kegiatane. Bertanggung jawab atas kualitas pekerjaanf. Membuat laporan perkembangan pekerjaan yang diawasinya

Page 4: Kader Teknis

Transparansi, atau keterbukaan, merupakan prinsip kunci dalam program pemberdayaan. Kalau kegiatan dilakukan secara transparan, prinsip lain akan lebih mudah untuk diterapkan. Kader Teknik dapat mendukung transparansi dengan melakukan dua hal: (1) menjamin bahwa semua alat transparansi dipasang sesuai dengan pola yang dianjurkan, termasuk terutama papan informasi dan papan nama kegiatan; (2) KADER TEKNIK sendiri harus selalu berkomunikasi kepada masyarakat secara transparan. Kader Teknik selalu siap menjawab pertanyaan dari masyarakat, dan tidak hanya melaporkan kepada orang tertentu saja. Masalah aturan dapat diketahui oleh siap saja. Dengan menjadi contoh orang transparan, KADER TEKNIK dapat membantu masyarakat mengubah pola pikir dari tertutup menjadi terbuka

Page 5: Kader Teknis

Akuntabilitas berjalan bersama dengan transparansi. Dengan transparansi, orang mendapat informasi tentang apa yang terjadi. Dengan akuntabilitas, orang yang bekerja ikut bertanggung jawab atas dana, material, dan tenaga yang telah dikeluarkan. Semua orang bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri. Tim Pengelola Kegiatan bertanggung jawab atas pengeluaran dan atas kualitas yang telah dikerjakan, dan pada akhirnya bertanggung jawab di acara musyawarah khusus. Kader Teknik juga akuntabel atas kualitas pekerjaannya, kualitas pembimbingannya, dan waktu dan perhatian yang diberikan kepada masyarakat.

Page 6: Kader Teknis

Selain menerapkan prinsip di atas, KADER TEKNIK berperan khusus dalam peningkatan kapasitas masyarakat. Setelah program selesai, masyarakat harus lebih mampu dibanding saat sebelum program dimulai. Hal ini terealisasi melalui peningkatan tingkat kemandirian teknis dan konstruksi prasarana yang bermutu.- Desa yang mandiri secara teknis adalah desa yang dapat mengerjakan banyak tugas FASILITATOR TEKNIK sendiri, oleh TPK, KADER TEKNIK, atau orang lain yang ada di desa. Hal itu termasuk menjaga proses dan prinsip, memilih usulan yang dibutuhkan, melakukan survei teknis dan survei harga, menghitung kebutuhan bahan dan tenaga, menghasilkan gambar teknis sebagai dasar konstruksi, melakukan pelelangan dan penerimaan bahan, dan melakukan administrasi.- Desa harus mampu membangun prasarana yang bermanfaat dan bertahan lama, sehingga manfaat dapat dinikmati bertahun-tahun dan dipelihara dengan baik. Percuma kalau desa melakukan proses pemberdayaan yang menghasilkan prasarana yang jelek.

Page 7: Kader Teknis

Pertama, setiap KADER TEKNIK DESA harus siap belajar dari pengalaman sendiriApa yang dilakukan yang sangat berhasil? Mengapa berhasil? Apa yang dilakukan yang kurang berhasil? Mengapa kurang berhasil? Kalau kurang berhasil, bagaimana supaya bisa lebih berhasil?

Untuk melakukan kegiatan belajar dari pengalaman sendiri perlu empat macam keterampilan:- Mampu merefleksi tentang apa yang dilakukan dan dampaknya- Mampu menganalisis penyebab masalah- Mampu mencari alternatif perlakuan- Mampu mengantisipasi dampak dari kegiatan yang akan dilakukan

Page 8: Kader Teknis

Kedua, setiap KADER TEKNIK DESA harus mampu belajar dari Good Practices (Perlakuan yang Baik) yang dilakukan di tempat lain oleh orang lain. Untuk melakukan pembelajaran ini, Good Practices harus diketahui, biasanya melalui upaya pengumpulan saran-saran dari lapangan yang lulus pengujian oleh tenaga ahli. Khusus untuk KADER TEKNIK , informasi tentang Good Practices akan diterima melalui Fasilitator Teknik Kecamatannya, yang mengumpulkan informasi sendiri atau menerima informasi dari atas. Untuk Good Practices ini, KADER TEKNIK tetap memikirkan pertanyaan di atas. Harus hati-hati juga karena tidak semua Good Practices dapat langsung diterapkan di tempat lain. Apakah ada faktor lokal yang membuat perlakuan tersebut berhasil di satu tempat tetapi tidak terdukung di tempat lain?

Page 9: Kader Teknis

Ketiga, setiap KADER TEKNIK dievaluasi secara periodik oleh atasan dengan masukan dari samping (Kades) dan bawah (masyarakat). Tujuan utama dari evaluasi kinerja tersebut adalah sebagai alat pembimbingan, masukan untuk setiap orang bagaimana kekuatan dan kelemahannya. Hal yang kuat seharusnya diperbanyak kesempatan penerapannya. Hal yang lemah dapat diperkuat agar tidak terlalu mengganggu kinerjanya. Jika evaluasi kinerja diterima, seharusnya FASILITATOR membahas alasan untuk penilaian serta cara memperbaiki yang perlu diperbaiki. Kalau diterima diam-diam saja, evaluasi kinerja tidak dapat dimanfaatkan demi peningkatan kemampua

Page 10: Kader Teknis

Keempat, setiap KADER TEKNIK memiliki kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang baru, sebagai inovasi yang mungkin akan menjadi Good Practice yang dapat ditiru orang lain. Diharapkan KADER TEKNIK akan selalu mengamati keadaan di lapangan dan prosedur yang dipakai untuk melihat kesempatan untuk membuat metode yang lebih baik. Perlakuan ini akan membuat KADER TEKNIK lebih peka terhadap potensi yang ada dan ikut membantu pengembangan program. Sering kali, kreativitas akan lebih tinggi di orang yang belum banyak pengalaman, karena tidak mengalami bias dari kebiasaan lama yang mematikan kreativitas.

Page 11: Kader Teknis

“Harapan kader teknik untuk memiliki kompetensi pokok di lapangan (desain, konstruksi, kerja sama masyarakat, administrasi, dan peningkatan kapasitas) serta lima keterampilan dasar seorang KADER TEKNIK DESA (berbicara di depan umum, memimpin pertemuan, menyelesaikan masalah, berdisiplin, dan menulis)”.