kadar gula.docx

8
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KI-3261 PENENTUAN KADAR GULA DALAM SAMPEL MINUMAN Nama : Fadli Aprianto NIM : 10511057 Kelompok : 3 Tanggal Praktikum : 5 Maret 2015 Tanggal Pengumpulan : 9 Maret 2015 Asisten : Sumarlin LABORATORIUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015

Upload: fadli-aprianto

Post on 30-Sep-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KI-3261PENENTUAN KADAR GULA DALAM SAMPEL MINUMAN

Nama: Fadli ApriantoNIM: 10511057Kelompok: 3Tanggal Praktikum: 5 Maret 2015Tanggal Pengumpulan: 9 Maret 2015Asisten: Sumarlin

LABORATORIUM BIOKIMIAPROGRAM STUDI KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2015

Penentuan Kadar Gula Dalam Sampel Minuman

I. Tujuan Percobaan Menentukan kadar gula dalam sampel dan energi yang dihasilkan dari hidrolisis ATP. Mengukur aktivitas enzimatis dari -amilase.

II. Teori DasarGula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan merupakan oligosakarida, larut dalam air, dan terdiri dari 2 molekul yaitu glukosa dan fruktosa. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis pada makanan dan minuman. Dalam industri pangan, gula sukrosa diperoleh dari bit atau tebu. [Winarno, 1997]Penentuan kadar glukosa dapat dilakukan dengan berbagai metode, beberapa diantaranya berupa metode titrimetri dan metode kolorimetri. Metode titrimetri yang umum digunakan berupa metode Lane-Eynon [David L. B. Wetzel, 1998], sedangkan metode kolorimetri yang umum digunakan merupakan pengujian jumlah gula pereduksi memanfaatkan sifat pereduksiannya.Dalam percobaan ini, digunakan metode kolorimetri dalam penentuan kadar glukosa. Prinsip dari metode ini adalah dengan mengukur absorbansi larutan yang mengandung indikator warna. Warna dari indikator tersebut haruslah berbeda dalam bentuk teroksidasi dan tereduksinya.

III. Data Pengamatana. Pembuatan larutan standar glukosa[Glukosa] (mM)A (= 500 nm)

2.00.239

2.50.278

3.00.228

3.50.380

4.00.539

4.50.486

5.00.647

b. Penentuan kadar gula dalam sampel minumanPengenceran sampelA (= 500 nm)Arata-rata

25x0.5540.497

25x0.440

50x0.2480.244

50x0.240

75x0.1400.136

75x0.132

c. Pengukuran aktivitas enzimatis -amilaseLarutanA (= 500 nm)Arata-rata

Pati + Amilase 10.2560.352

Pati + Amilase 20.448

Kontrol0.247

Apati = Arata-rata - Akontrol = 0.352 0.247 = 0.105

IV. Pengolahan Dataa. Pembuatan kurva larutan standar glukosaDari data pengamatan atas absorbansi larutan standar glukosa, dilakukan pengaluran nilai absorbansi terhadap konsentrasi glukosa standar, sehingga diperoleh kurva kalibrasi sebagai berikut.

b. Penentuan kadar gula dalam sampel minumanDari data pengamatan atas absorbansi larutan sampel, dilakukan pengaluran nilai absorbansi terhadap jumlah pengenceran larutan sampel, sehingga diperoleh kurva kalibrasi sebagai berikut.

Agar didapat nilai A pada pengenceran 0x, maka persamaan garis diekstrapolasikan ke sumbu y (x=0), sehingga diperoleh nilai A= 0.653.Untuk mencari konsentrasi gula dalam sampel, nilai A dimasukkan ke persamaan garis kurva kalibrasi standar glukosa:

Konsentrasi gula dalam sampel diperoleh 5.317 mM dalam 500 mL sampel larutan. Mol gula dalam sampel:

I mol glukosa menghasilkan 7.3 kkal, maka energi (dalam kkal) yang dihasilkan per-kemasan minuman adalah:

c. Pengukuran aktivitas enzimatis -amilaseUnit aktivasi:

[glukosa] dari pati dapat ditentukan dengan cara memasukkan nilai Apati terhadap persamaan garis dari kurva larutan standar glukosa. Akan tetapi, nilai Apati = 0.105, nilai yang tidak masuk di rentang nilai A dari larutan standar glukosa. Akibatnya [glukosa] dari pati tidak bisa ditentukan dan unit aktivitas enzimatis -amilase nya pun tidak bisa ditentukan.

V. SimpulanKadar gula dalam sampel diperoleh 5.317 mM dalam 500 mL larutan sampel. Dalam 1 kemasan sampel minuman dapat dihasilkan energi sebesar . Sedangkan aktivitas enzimatis dari -amilase tidak berhasil ditentukan.

VI. Daftar PustakaDziedzic, Z. S., Kearsley, M. W. (1995), Handbook of Starch Hydrolysis Products and Their Derivatives, New York: Blackie Academic & Professional, halaman 86.Russel, P. J, Williams, A. (1995), The Nutrition and Health Dictionary, New York: Chapman & Hall, halaman 110.Wetzel, D. L. B., Charalambuos, G. (1998), Instrumental Methods in Food and Beverage Analysis, Amsterdam: Elsevier, halaman 112.