kabupaten natuna

10
Provinsi Kepulauan Riau Dasar hukum Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 Ibu kota Ranai Pemerintahan - Bupati Ilyas Sabli - DAU Rp. 177.949.262.000.- (2013)[1] Luas 3.420 Km² Populasi - Total 69.003 (Sensus Penduduk Tahun 2010) [2] - Kepadatan 1.147 per km² Demografi - Kode area telepon 0773 Pembagian administratif - Kecamatan 12 - Kelurahan 6 - Desa 70 - Situs web http://www.natunakab.go.id/ Kabupaten Natuna, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau , Indonesia . Natuna merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata. Di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja , di selatan berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Jambi , di bagian barat dengan Singapura , Malaysia , Riau dan di bagian timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat . Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong , Jepang , Korea dan Taiwan . Kabupaten ini terkenal dengan penghasil minyak dan gas. Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 1. 400.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680.000. barel. Sejarah[sunting | sunting sumber ]

Upload: dina-aribah

Post on 12-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Kabupaten Natuna

TRANSCRIPT

Page 1: Kabupaten Natuna

Provinsi Kepulauan RiauDasar hukum Undang-Undang No. 53 Tahun 1999

Ibu kota RanaiPemerintahan - Bupati Ilyas Sabli - DAU Rp. 177.949.262.000.-(2013)[1]

Luas 3.420 Km²Populasi

 - Total 69.003 (Sensus Penduduk Tahun 2010) [2]

 - Kepadatan 1.147 per km²

Demografi - Kode area telepon 0773

Pembagian administratif

 - Kecamatan 12

 - Kelurahan 6

 - Desa 70 - Situs web http://www.natunakab.go.id/

Kabupaten Natuna, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Natuna merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata. Di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, di selatan berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Jambi, di bagian barat dengan Singapura, Malaysia, Riau dan di bagian timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat. Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan. Kabupaten ini terkenal dengan penghasil minyak dan gas. Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 1. 400.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680.000. barel.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejarah Kabupaten Natuna tidak dapat dipisahkan dari sejarah Kabupaten Kepulauan Riau, karena sebelum berdiri sendiri sebagai daerah otonomi, Kabupaten Natuna merupakan bahagian dan Wilayah Kepulauan Riau. Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 yang disahkan pada tanggal 12 Oktober 1999, dengan dilantiknya Bupati Natuna Drs. H. Andi Rivai Siregar oleh Menteri Dalam Negeri ad interm Jenderal TNI Faisal Tanjung di Jakarta.

Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia, Provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1956 menggabungkan diri ke dalam Wilayah Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonomi Tingkat II yang

Page 2: Kabupaten Natuna

dikepalai Bupati sebagai kepala daerah yang membawahi 4 kewedanaan sebagai berikut:

Kewedanaan Tanjungpinang, meliputi Kecamatan Bintan Selatan (termasuk Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur).

Kewedanaan Karimun, meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro.

Kewedanaan Lingga, meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang.

Kewedanaan Pulau Tujuh, meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tembelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur.

Kewedanaan Pulau Tujuh yang membawahi Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur beserta kewedanaan laiannya dihapus berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965. Berdasarkan ketetapan tersebut, terhitung 1 Januari 1966 semua daerah administratif kewedanaan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapus.

Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 dari hasil pemekaran Kabupaten Kepulauan Riau yang terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Barat, Jemaja, Siantan, Midai dan Serasan dan satu Kecamatan Pembantu Tebang Ladan.

Seiring dengan kewenangan otonomi daerah, Kabupaten Natuna kemudian melakukan pemekaran daerah kecamatan yang hingga tahun 2004 menjadi 10 kecamatan dengan penambahan, Kecamatan Pal Matak, Subi, Bunguran Utara dan Pulau Laut dengan jumlah kelurahan/desa sebanyak 53.

Hingga tahun 2007 ini Kabupaten Natuna telah memiliki 16 Kecamatan. 6 Kecamatan pemekaran baru itu diantaranya adalah Kecamatan Pulau Tiga, Bunguran Timur Laut, Bunguran Tengah, Siantan Selatan, Siantan Timur dan Jemaja Timur dengan total jumlah kelurahan/desa sebanyak 75.

Topografi[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan kondisi fisiknya, Kabupaten Natuna merupakan tanah berbukit dan bergunung batu. Dataran rendah dan landai banyak ditemukan di pinggir pantai. Ketinggian wilayah antara kecamatan cukup beragam, yaitu berkisar antara 3 sampai dengan 959 meter dari permukaan laut dengan kemiringan antara 2 sampai 5 meter. Pada umumnya struktur tanah terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari batuan yang tanah dasarnya mempunyai bahan granit, dan alluvial serta tanah organosol dan gley humus.

Iklim dan Cuaca[sunting | sunting sumber]

Iklim di Kabupaten Natuna sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli. Curah hujan

Page 3: Kabupaten Natuna

rata-rata bulanan berkisar 137,6 milimeter dengan rata-rata kelembaban udara sekitar 83,17 persen dan temperatur berkisar 27,10 celcius.

Penduduk[sunting | sunting sumber]

Komposisi etnis Kabupaten Natuna pada tahun 2000

Etnis Jumlah (%)

Melayu 85,27

Jawa 6,34

Tionghoa 2,52

Minangkabau 0,70

Batak 0,50

Bugis 0,38

Banjar 0,14

Lain-lain 4,15

Sumber: Sensus Penduduk Tahun 2000[3]

Penduduk Kabupaten Natuna pada tahun 2010 berjumlah 69.003 jiwa, yang terdiri dari 35.741 jiwa penduduk laki-laki dan 33.262 jiwa penduduk perempuan. Kecamatan Serasan merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi yakni 124,10 jiwa per km2, diikuti oleh Kecamatan Midai 123,97 jiwa per km2.

Potensi[sunting | sunting sumber]

Selain letaknya yang strategis kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya pada hakikatnya dikaruniai serangkaian potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara memadai atau ada yang belum sama sekali, yaitu:

Sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun dengan total pemanfaatan hanya 36%, yang hanya sekitar 4,3% oleh Kabupaten Natuna.

Pertanian & perkebunan seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit dan cengkeh. Objek wisata: bahari (pantai, pulau selam), gunung, air terjun, gua dan

budidaya. Ladang gas D-Alpha yang terletak 225 km di sebelah utara Pulau Natuna (di

ZEEI) dengan total cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu sumber terbesar di Asia.

Page 4: Kabupaten Natuna

Pemekaran Daerah[sunting | sunting sumber]

Pada bulan September 2011, dideklarasikan rencana pemekaran Kabupaten Natuna dengan membentuk kabupaten baru bernama

Kabupaten Natuna Barat dengan wilayah meliputi:

1. Kecamatan Pulau Tiga2. Kecamatan Bunguran Barat3. Kecamatan Bunguran Utara4. Kecamatan Pulau Laut

Kabupaten Natuna Selatan dengan wilayah meliputi:

1. Kecamatan Subi2. Kecamatan Midai3. Kecamatan Serasan4. Kecamatan Serasan Timur

Ibukota - Geografi - Penduduk - Ekonomi - Musim - Pantai - Wisata Gua -Kekah Natuna - Transportasi - Migas

Ibukota Kabupaten.

Kabupaten Natuna merupakan salah satu kabupaten termuda di Indonesia yang lahir di era reformasi dan otonomi daerah. kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Riau yang secara resmi terbentuk dengan dasar Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999, pusat ibu kotanya Ranai di Pulau Bunguran besar, sebagai ibu kota kabupaten.

Page 5: Kabupaten Natuna

Geografi.Secara Geografis Kabupaten Natuna terletak di belahan Utara Indonesia tepatnya antara 2º Lintang Utara – 5º Lintang Utara dan 104º Bujur Timur – 110º Bujur Timur. Luas Wilayah Kabupaten Natuna ( sebelum Kab. Anambas Terbentuk ) adalah 14.190.120 ha atau 141.901,2 Km2, terdiri dari daratan seluas 323.520 ha (3.235,2 km2) dan perairan seluas 13.866.600 ha (138.66 km2). Wilayah daratan terdiri dari 272 pulau besar dan kecil yang tersebar di perairan Laut Cina Selatan.

Lihat Peta Lebih BesarKabupaten Natuna Merupakan salah satu daerah terluar yang berada di perbatasan RI dengan negara lain. Di sebelah utara, Kabupaten ini berbatasan dengan negara Vietnam dan Kamboja, sebelah timur dengan Malaysia bagian Timur (Serawak) dan Kalimantan Barat, sebelah barat dengan semenanjung Malaysia dan Kabupaten Bintan. Dari 272 pulau tersebut, hanya 76 pulau atau 28% yang telah di huni, sedangkan 195 atau lebih kurang 72% pulau lainnya masih belum berpenghuni.

Di antara Pulau Bunguran, Pulau Jemaja ( sekarang masuk kabupaten Anambas) dan Pulau Serasan. Bersama pulau-pulau lainnya, ketiga pulau tersebut membentuk tiga gugusan pulau yaitu :Gugusan pulau Anambas, terdiri dari Pulau Siantan, Jemaja dan Palmatak ( sekarang telah menjadi kabupaten Anambas dan pisah dari kab. Natuna ).Gugusan Pulau Natuna, terdiri dari Pulau Laut, Sedanau, Bunguran dan Midai.Gugusan Pulau Serasan terdiri dari pulau Serasan, Subi Besar, dan Subi Kecil.

PendudukPenduduk Kabupaten Natuna berdasarkan data Biro Pusat Statistik Pada tahun 2005 berjumlah 93.644 jiwa dengan komposisi yang berimbang antara laki-laki dan perempuan. Lebih dari separuhnya terkonsentrasi di gugusan Kepulauan Natuna.

Ekonomi.Kabupaten Natuna wilayahnya dikelilingi oleh laut dalam. Dengan posisi dikelilingi laut luas, Natuna menjadi terpencil, serta minim fasilitas sosial dan fasilitas umum. Lautan luas seharusnya membuat Natuna menjadi penghasil di Sektor Kelautan. Namun, letak Natuna terlalu jauh sehingga membuat nelayan tidak mampu memasarkan ikan tangkapannya. Sementara itu, fasilitas ruang pendingin untuk mengawetkan ikan juga minim. Kekayaan laut Natuna diperkirakan dapat menghasilkan lebih dari satu juta ton ikan per tahun. Namun, saat ini baru tiga puluh enam persen saja yang termanfaatkan.

MusimMinimnya pemanfaatan potensi laut juga karena pengaruh musim yang hanya ramah selama enam bulan saja. Selebihnya, saat angin utara datang, laut di sekitar Natuna menjadi ganas dan para nelayan memilih berkebun sebagai lahan menyambung hidup.

Pantai.

Page 6: Kabupaten Natuna

Gugusan Kepulauan Natuna juga memiliki pemandangan yang indah, dengan panorama pantai yang masih terjaga keasriannya. Natuna demikian elok dan memiliki banyak potensi. Pengunjung dapat menemukan wisata pantai, seperti Pantai Tanjung, Pantai Sebagul, Pantai Teluk Selahang, Pantai Setengar, Pantai Sisi Serasan, Pantai Stress dan sebagainya. Sejumlah lokasi bahkan menjadi tempat favorit bagi penggemar snorkling, pengamat habitat penyu, dan pecinta wisata bawah air.

Pengunjung juga dapat mengunjungi Pulau Senoa dengan menggunakan pompong dan perjalanan ditempuh sekitar 30 menit. Bila dilihat dari fisiknya, bentuk Pulau Senoa menyerupai ibu hamil yang sedang berbaring di atas laut. Karena itu, Pulau ini kerap disebut dengan Pulau Ibu Hamil oleh penduduk setempat. Di Pulau Senoa, pengunjung akan menemukan penyu yang berkeliaran dengan bebas di pinggir pantai. Di Pulau ini juga terdapat sarang burung walet di sejumlah gua.

Wisata Gua.Selain itu, di Natuna juga ada obyek wisata gua dan batu-batuan seperti gua Batu Sindu, Batu Kapal, Batu Rusia, Alive Stone Park, dan sebagainya. Natuna memiliki sejumlah batu-batu berukuran besar yang tersebar di seluruh pulau. Kini, oleh pemerintah setempat, batu-batu tersebut dilindungi dan dijadikan obyek wisata.

Bentuk batu-batuan ini juga unik, seperti Batu Kapal berupa dua batu besar yang berjajar. Bentuknya menyerupai kapal besar yang terdampat di tepi pantai. Adapun Alive Stone Park berupa batu yang berdiri di atas serakan batu lainnya. Bentuknya menyerupai elips, dan mirip dengan batu yang ditemukan di Afrika.

Kekah Natuna.Di Natuna, pengunjung juga dapat menemui salah satu spesies kera langka yang biasa

Page 7: Kabupaten Natuna

disebut dengan nama “kekah (Presbytis Natunae)”. Kekah Natuna hanya hidup dan berkembang di Bunguran seperti di kawasan Gunung Sintu (Pian Tengah, Sepang, Seberang), gunung Ranai, dan Gunung Ceruk.

Bentuk kekah sangat unik, tubuhnya diselimuti oleh bulu-bulu hitam tebal yang diselingi dengan warna putih pada bagian dada hingga kelihatan seperti mengenakan rompi putih dan pada bagian wajah. Mata kekah dikelilingi kulit berwarna putih dan abu-abu. Mereka terlihat seperti mengenakan kacamata.

Seperti jenis-jenis kera lainnya, Kekah yang pemakan buah-buahan, dedaunan, dan umbi-umbian ini juga hidup berkelompok dan agak sulit didekati karena sifatnya yang sedikit pemalu, jika di pelihara hewan ini bisa jadi sangat “manja” kepada pemiliknya. Bila beruntung, Anda dapat menemukannya di jalan raya dalam perjalanan menuju pelabuhan Selat Lampa, Kecamatan Pulau Tiga, Natuna.

Transportasi.Untuk mencapai ibukota Kabupaten Natuna (Ranai) dapat menggunakan Transportasi Udara. Perjalanan dengan pesawat memakan waktu selama kurang lebih 1 jam 30 menit. Atau dapat juga menggunakan jalur Transportasi Laut dengan kapal Pelni dari Pelabuhan Kijang, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Kapal ini akan kembali lagi ke Natuna satu minggu kemudian.

Migas.Kabupaten Natuna saat ini memang menjadi salah satu daerah andalan penghasil minyak dan gas Indonesia. Berdasarkan laporan studi Kementerian dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2002, cadangan minyak yang dimiliki Natuna mencapai 308,30 Juta Barel. Sementara Cadangan Gas Buminya terbesar se-Indonesia, yaitu sebesar 54,78 triliyun kaki kubik. Tidak mengherankan jika Dana Bagi Hasil Migas menjadi sumber utama pendapatan Daerah Kabupaten Natuna.