kabupaten musi banyuasin119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 tungkal jaya 16 - 821,19...

266
LKjIP TAHUN 2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah PEMERINTAH

Upload: phungnhi

Post on 08-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

LKjIP TAHUN 2015 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

PEMERINTAH

KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Page 2: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL........................................................................................... iv

IKHTISAR EKSEKUTIF................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... I-1

A. Latar Belakang.............................................................................. I-1

B. Aspek Strategis Kabupaten Musi Banyuasin................................ I-4

1. Aspek Geografis ..................................................................... I-6

2. Aspek Demografis................................................................... I-7

3. Pertumbuhan Ekonomi / Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB)................................................................................... I-11

4. Isu Strategis Pembangunan di Kabupaten Musi

Banyuasin................................................................................ I-15

C. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi............................. I-17

D. Maksud dan Tujuan...................................................................... I-21

E. Penghargaan Yang Diterima Oleh Pemerintah Kabupaten

Musi Banyuasin Tahun 2015....................................................... I-22

F. Sistematika Penulisan................................................................... I-22

BAB II PERENCANAAN KINERJA.......................................................... II-1

A. Rencana Strategis........................................................................ II-1

A.1 Visi dan Misi Kabupaten Musi Banyuasin..................... II-1

A.1.1 Visi Kabupaten Musi Banyuasin................................... II-1

A.1.2 Misi Kabupaten Musi Banyuasin................................... II-4

A.1.3 Tujuan dan Sasaran Strategis...................................... II-4

A.1.4 Kebijakan Daerah......................................................... II-9

A.1.5 Prioritas Pembangunan Tahun 2015............................ II-12

B. Perjanjian Kinerja.......................................................................... II-20

Page 3: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

B1 Perjanjian Kinerja Tahun 2014.................................... II-22

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.......................................................... III-1

A. Capaian Kinerja............................................................................ III-2

a. Analisis Atas Pencapaian Sasaran Strategis.......................... III-3

1. Hubungan Indikator Kinerja Utama Dengan Pencapaian

Kinerja Sasaran........................................................................III-3

2. Capaian Indikator Makro..........................................................III-4

3. Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja..........III-12

Analisis Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2015........................................... III-13

Analisis Atas Efesiensi Penggunaan Sumber Daya........................... III-201

Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Kegagalan

Pencapaian Pernyataan Penetapan Kinerja.................... III-204

B. Realisasi Anggaran....................................................................... III-211

BAB IV Penutup.........................................................................................IV-1

LAMPIRAN – LAMPIRAN

A. Penetapan Kinerja Tahun 2015

B. Pengukuran Kinerja

C. IKU 2012-2017

D. Hasil Reviu dari Inspektorat Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

Page 4: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indeks Pembangunan Manusia………………………......... I-5

Tabel 1.2 Kualifikasi Pendidikan PNS Pemkab Muba……………….. I-5

Tabel 1.3 Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan…………………….... I-3

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk di Kabupaten Musi Banyuasin tahun

2012-2015……………………………………………………..

I-8

Tabel 1.5 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten

Musi Banyuasin tahun 2015..................……………………

I-8

Tabel 1.6 Jumlah Tenaga Kesehatan 2012-2015..………………….. I-11

Tabel 1.7 Produksi hasil tanaman perkebunan dari tahun 2012

sampai dengan prediksi tahun 2015…...…………………..

1-11

Tabel 1.8 PDRB Kabupaten Musi Banyuasin atas dasar harga

berlaku dan konstan 2010 (Dengan Migas)…....................

1-13

Tabel 1.9 PDRB Kabupaten Musi Banyuasin atas dasar harga

berlaku dan konstan 2010 (Tanpa Migas)...……......…...

1-14

Page 5: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah

memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada

Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

menurut asas desentralisasi dan asas tugas pembantuan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi,

pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah

dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Konsekuensi dari penerapan Otonomi Daerah telah membawa implikasi yang

luas dan serius. Oleh karenanya tidak sedikit masalah tantangan dan kendala yang

sedang dihadapi oleh daerah. Disamping itu sejalan dengan reformasi dan semakin

kritisnya masyarakat dalam menilai penyelenggaraan pemerintahan perlu dipenuhi

prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, antara lain: adanya partisipasi

masyarakat, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan

kedepan, pengawasan, efisiensi dan efektifitas, profesionalisme serta akuntabilitas.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap

penyelenggara pemerintahan wajib melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam

mencapai misi dan tujuan organisasinya.

Akuntabilitas kinerja pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin merupakan

perwujudan kewajiban pemerintah untuk mempertanggung jawabkan

keberhasilan/kegagalan pencapaian visi dan misi pemerintah kabupaten yang

diwujudkan melalui pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Akuntabilitas kinerja dilaksanakan melalui pengukuran kinerja yang dapat digunakan

untuk melakukan penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan

misi dan visi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Pengukuran kinerja tersebut

Page 6: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

disamping sebagai upaya pengembangan strategi organisasi ke depan, secara teknis

dapat dilihat sebagai suatu sistem evaluasi masing-masing unit organisasi di

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang merupakan langkah awal untuk

pengendalian fungsi-fungsi manajerial secara menyeluruh.

Esensi penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah tersebut adalah penilaian kinerja berdasarkan tolok ukur

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang berisikan ikhtisar pencapaian

sasaran sekurang-kurangnya menyajikan informasi tentang:

1. Pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

2. Realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi;

3. Penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja; dan

4. Pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan

target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan, sebagaimana yang ditetapkan

dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan.

Penilaian atas keberhasilan/kegagalan lebih difokuskan pada pencapaian

sasaran, hal ini berkaitan dengan kinerja yang sebenarnya, dimana sasaran

merupakan hasil yang ingin dicapai/diwujudkan dalam kurun waktu 1 atau kurang

dari 1 tahun.

Pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten

Musi Banyuasin Tahun 2015 ini dengan memperhatikan peraturan perundang-

undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II

dan Kotapraja di sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun

1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Page 7: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun

2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

80);

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama;

9. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1824);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

Page 8: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Tahun 2012 – 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2012

Nomor 94);

12. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 Tentang APBD Kabupaten Musi

Banyuasin Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

Tahun 2015 Nomor 1);

13. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 40 Tahun 2012 tentang Penetapan

Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

B. ASPEK STRATEGIS KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah menetapkan visi dan misi

pembangunan yang menjadi arah dan pendorong kebijakan pembangunan

berkelanjutan agar terwujud Musi Banyuasin menuju “PERMATA MUBA 2017”

(PENGUATAN EKONOMI KERAKYATAN, RELIGIUS, MANDIRI, ADIL, TERDEPAN,

MAJU BERSAMA 2017).

Keberhasilan pencapaian visi tersebut salah satunya dilihat dari kenaikan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Musi Banyuasin dari 63,27 pada

tahun 2012 menjadi 64,18 pada tahun 2013 dan terakhir 64,93 untuk tahun 2014.

Selanjutnya pencapaian target juga diketahui dengan peningkatan kualitas

pendidikan; peningkatan kualitas kesehatan; semakin kondusifnya keamanan; dan

peningkatan pembangunan infrastruktur dasar bagi masyarakat seperti jalan desa,

listrik, telekomunikasi dan air bersih; berkurangnya angka kemiskinan dari 18,29%

pada tahun 2012 menjadi 18,02% pada tahun 2013 dan terakhir tahun 2014 menjadi

17,38%, artinya terjadi penurunan yang cukup signifikan selama 3 tahun terakhir

serta jumlah pengangguran yang terus menurun dari 12.784 pada tahun 2011

menjadi 9.279 pada tahun 2012 dan 7.883 meskipun tahun 2014 meningkat

menjadi 10.434 dari usia kerja produktif (sumber data: Musi Banyuasin Dalam Angka

2015, BPS).

Tabel 1.1

Indeks Pembangunan Manusia

Kab. Muba 2012-2014

Page 9: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

No. Tahun Indeks Pembangunan Manusia

1 2012 63,27

2 2013 64,18

3 2014 64,93

Sumber data : Musi Banyuasin Dalam Angka 2015.

Pada tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin didukung dengan

anggaran APBD sebesar Rp 2.601.478.000.000,00 yang merupakan unsur input

untuk pencapaian outcome pada masing-masing program yang telah ditetapkan

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah

Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, dan telah dituangkan dalam kesepakatan kinerja

antara eksekutif dan legislatif dalam penetapan anggaran tahun 2015.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, disamping didukung oleh dana

tersebut diatas juga didukung oleh sumber daya aparatur sebanyak 8.707 orang

berstatus PNS. Berdasarkan kualifikasi Pendidikan, PNS Kabupaten Musi Banyuasin

dapat dikelompokkan seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.2

Kualifikasi Pendidikan

Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Musi Banyuasin Tahun 2015

KUALIFISI PENDIDIKAN JUMLAH PERSONIL(ORANG)

2012 2013 2014 2015

Sekolah Dasar

SLTP

SLTA

Diploma I

Diploma II

Diploma III/Sarjana Muda

Diploma IV

S-1 /Sarjana

S-2/Pasca Sarjana

22

99

2.629

-

-

1.056

-

4.298

284

21

53

3.170

9

662

621

-

2.879

403

34

93

3.714

9

722

745

-

2.999

425

53

131

3492

5

718

728

-

3099

481

Page 10: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

S-3/Doktor - - - -

Jumlah 8.388 7.818 8.741 8.707

Sumber data : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kab. Muba

1. Aspek Geografis

Kabupaten Musi Banyuasin dengan luas wilayah 14. 265,96 km2 atau sekitar

15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara 1,3o sampai dengan

4o Lintang Selatan dan 103o sampai dengan 105o40’ Bujur Timur. Batas wilayah

Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut:

o Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Jambi.

o Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim.

o Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas.

o Sebelah Timur berbatas an dengan Kabupaten Banyuasin.

Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari 14 kecamatan dan 240

desa/kelurahan dengan luas wilayah masing-masing sebagai berikut:

Tabel 1.3

Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan

No Kecamatan Desa Kelurahan Luas Wilayah (Km2)

1 Sekayu 10 4 701,60

2 Babat Toman 11 2 1.291,00

3 Plakat Tinggi 15 - 247,00

4 Lais 15 - 755,53

5 Batang Hari Leko 16 - 2.107,79

6 Sungai Lilin 13 2 374,26

7 Sanga Desa 17 2 317,00

8 Sungai Keruh 22 - 629,00

9 Keluang 13 1 400,57

10 Bayung Lencir 21 2 4.847,00

11 Lalan 27 - 1.031,00

12 Lawang Wetan 15 - 232,00

13 Babat Supat 16 - 511,02

Page 11: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

No Kecamatan Desa Kelurahan Luas Wilayah (Km2)

14 Tungkal Jaya 16 - 821,19

Jumlah 227 13 14.265,96

Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin, 2015

Dari segi topografi Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari bermacam-macam

jenis topografi. Di sebelah Timur Kecamatan Sungai Lilin, sebelah Barat

Kecamatan Bayung Lencir dan di daerah pinggiran Sungai Musi sampai ke

Kecamatan Babat Toman tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan dipengaruhi oleh

pasang surut. Sedangkan di daerah lainnya, tanahnya terdiri dari tanah dataran

tinggi dan berbukit dengan ketinggian antara 20 sampai dengan 140 m di atas

permukaan laut.

Dilihat dari segi hidrologi, Kabupaten Musi Banyuasin merupakan daerah

rawa dengan sungai besar dan kecil yang cukup banyak. Kondisi ini berguna

bagi kegiatan irigasi/pengairan pertanian sehingga pencetakan sawah baru

dapat mempertimbangkan keberadaan sungai-sungai tersebut. Sedangkan guna

memenuhi keperluan penduduk dalam hal pemenuhan air bersih, keberadaan

sungai tersebut dapat pula dimanfaatkan untuk pengambilan air baku PDAM.

Kawasan hutan Kabupaten Musi Banyuasin adalah 669.454 Ha atau 46,93%

dari luas total Kabupaten Musi Banyuasin. Daerah kawasan hutan ini meliputi

taman nasional laut, taman nasional, suaka margasatwa, hutan lindung, hutan

produksi terbatas, hutan produksi tetap dan hutan produksi konversi. Jenis

penggunaan lahan lainnya yang penyebarannya cukup luas yaitu berupa

perkebunan seluas 481.851 Ha atau 33,78% dari luas kabupaten.

2. Aspek Demografis

Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin padaakhir tahun 2015 berjumlah

808.343 jiwa. Bertambahnya penduduk dari tahun ketahun ternyata belum

diikuti dengan penyebaran penduduk. Dari 14 (empat belas) kecamatan, yang

ada di Kabupaten Musi Banyuasin, Kecamatan Bayung Lencir merupakan

Page 12: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

kecamatan yang jumlah penduduknya relatif banyak kemudian diikuti oleh

Kecamatan Sekayu dan Kecamatan Lais.

Tabel 1.4

Jumlah Penduduk di Kabupaten Musi Banyuasin

Tahun 2012-2015

No Kecamatan 2012 2013 2014 2015

1. Babat Toman 36.692 40.071 41.692 43.418

2 Plakat Tinggi 28.082 30.579 30.584 31.371

3 Batanghari Leko 26.038 29.066 31.826 32.850

4 Sanga Desa 38.978 43.303 43.933 44.402

5 Sungai Keruh 47.759 52.409 53.026 53.883

6 Sekayu 102.013 109.843 107.888 110.587

7 Lais 69.692 74.794 73.594 74.587

8 Sungai Lilin 60.625 66.331 65.867 67.505

9 Keluang 34.814 37.227 37.278 38.140

10 Bayung Lencir 104.264 101.637 108.019 118.367

11 Lalan 44.959 47.401 47.866 49.611

12 Lawang Wetan 30.718 33.379 33.281 34.098

13 Babat Supat 38.771 42.516 42.231 43.257

14 Tungkal Jaya 53.463 62.635 63.513 66.267

J u m l a h 716.868 771.191 780.598 808.343

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Data Desember 2015)

Sedangkan bila dikelompokkan per jenis kelamin dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 1.5

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

di Kabupaten Musi Banyuasin, Tahun 2015

No. Kecamatan Laki-laki Perempuan

Page 13: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1. Sekayu 56.023 54.564

2 Lais 37.807 36.780

3 Sungai Keruh 27.465 26.418

4 Batang Hari Leko 17.132 15.718

5 Sanga Desa 22.700 21.702

6 Babat Toman 22.260 21.158

7 Sungai Lilin 34.882 32.623

8 Keluang 19.534 18.606

9 Bayung Lencir 62.257 56.110

10 Plakat Tinggi 16.091 15.280

11 Lalan 25.939 23.672

12 Tungkal Jaya 34.655 31.612

13 Lawang Wetan 17.243 16.855

14 Babat Supat 21.973 21.284

J u m l a h 415.961 392.382

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Musi Banyuasin ini ditentukan oleh

perkembangan dan atau pertambahan jumlah penduduknya. Pada tahun 2012

jumlah penduduk Kabupaten Musi Banyuasin 716.868 jiwa, tahun 2013 sebanyak

771.191 jiwa atau dengan jumlah pertumbuhan sebesar 1,08%, dan tahun 2014

berjumlah 780.598 jiwa atau dengan jumlah pertumbuhan penduduk sebesar

1,01%.

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Musi Banyuasin mengalami kenaikan

1,07% pada tahun 2015 yakni menjadi sebesar 808.343. Jumlah tersebut harus

dipertahankan dan dijaga agar tidak meningkat tajam. Kondisi ini berhubungan

erat dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Semakin rendah

pertumbuhan penduduk, dan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu

daerah, maka masyarakat daerah tersebut akan semakin sejahtera. Dengan

kata lain, persentase pertumbuhan penduduk harus lebih kecil dari persentase

pertumbuhan ekonomi, agar kesejahteraan masyarakatnya meningkat.

Page 14: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Penduduk yang masuk dalam kelompok angkatan kerja di Kabupaten Musi

Banyuasin terus bertambah, sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk,

terutama penduduk yang masuk dalam angkatan kerja itu sendiri. Jumlah

pencari kerja di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2015 tercatat sebanyak

1334 orang pencari kerja, yang terdiri dari 574 pencari kerja dari kelompok

penduduk laki-laki dan 760 orang pencari kerja dari kelompok penduduk

perempuan. Jumlah perusahaan hingga Desember 2015 sebanyak 264 yang

menyerap tenaga kerja sebanyak 47.330 orang (sumber Dinas Tenaga Kerja

Kab. Muba). Sebagian penduduk di Kabupaten Musi Banyuasin sudah ada yang

bekerja, baik sebagai pegawai negeri sipil (PNS), sebagai pegawai swasta, dan

pekerjaan bidang lainnya. Penyerapan tenaga kerja ini sangat ditentukan oleh

penyediaan lapangan kerja atau jumlah unit usaha yang ada di Kabupaten Musi

Banyuasin sendiri.

Ketersediaan tenaga kerja yang handal dan produktif akan sangat

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat. Dewasa ini pembangunan

pendidikan di Kabupaten Musi Banyuasin relatif terus membaik. Hal ini

ditunjukkan dengan semakin meningkatnya persentase penduduk yang melek

huruf dan rata-rata lama sekolah. Terjadinya peningkatan kualitas sumber daya

manusia (SDM) serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat akan tercapai dan

optimal apabila diiringi dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal

ini dapat terjadi apabila mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat

dapat ditingkatkan serta masyarakat terfasilitasi untuk merubah pola dan prilaku

hidup bersih dan sehat. Dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,

maka produktifitas SDM diharapkan akan meningkat.

Dalam rangka mendukung kesehatan masyarakat pemerintah Kabupaten

Musi Banyuasin terus berupaya menyediakan sarana dan prasarana kesehatan.

Di Kabupaten Musi Banyuasin telah tersedia rumah sakit, puskesmas,

puskesmas pembantu, poskesdes, dan tenaga medis. Pada tahun 2012

Kabupaten Musi Banyuasin memiliki 1740 tenaga kesehatan, selanjutnya naik

pada tahun 2013 menjadi 1796 dan pada tahun 2014 naik kembali menjadi

Page 15: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2.158 dan pada tahun 2015 tenaga kesehatan mengalami penurunan menjadi

1.128 Orang.

Tabel 1.6

Jumlah Tenaga Kesehatan

Kab Muba Tahun 2012-2015

No. Tahun Dokter Umum&

Spesialist

Dokter

Gigi

Bidan Perawat Sanitarian

1 2012 101 4 325 488 56

2 2013 84 7 563 512 47

3 2014 84 11 631 673 51

4 2015 78 7 472 530 42

Sumber : Dinkes & RSUD Muba 2015

3. Pertumbuhan Ekonomi / Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Kabupaten Musi Banyuasin

merupakan sebuah potensi untuk mensejahterakan masyarakatnya. Potensi

tersebut antara lain pada sektor perkebunan, pertambangan dan pertanian.

Potensi ini menjadi dasar yang sangat memungkinkan untuk mendatangkan

investasi ke Musi Banyuasin. Sektor migas dan pertambangan masih

merupakan potensi andalan. Selain itu, potensi perkebunan juga merupakan

potensi andalan daerah. Produksi hasil tanaman perkebunan dari tahu 2012

sampai dengan prediksi 2015 terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7

Produksi hasil tanaman perkebunan

dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015

No Jenis

Tanaman Perkebunan

Tahun Produksi (Ton)

2012 2013 2014 2015

1. Karet 111.190 114.862 135.126 131.030

2. Kelapa Sawit 1.893.166 1.949,856 2.231.458 2.523.782

3. Kelapa 2.251 1.417 2.927 5.823

4. Gambir 197 300 270 270

Page 16: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

5. Kopi 121 86 27 33

6. Kakao 30 13 2 2

7. Lada 8 8 0,0 0

8. Cengkeh 0,8 0,0 0,0 0

Sumber Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2015

Perkembangan kondisi umum ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin yang

merupakan gambaran kinerja makro dari penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan pada beberapa tahun terakhir ini menunjukkan perkembangan

yang positif, meskipun pada kenyataannya perkembangan kondisi ekonomi

internasional mengalami krisis finansial yang berimbas terhadap perekonomian

nasional dan tetap memberikan warna dalam menyertai dinamika perkembangan

kondisi ekonomi daerah.

Struktur ekonomi dapat dilhat dari berbagai tinjauan. Dalam perekonomian

Indonesia, struktur ekonomi dapat dibagi dalam empat tinjauan, yaitu secara

makro sektoral (agraris, industri, atau perdagangan), secara keruangan

(pedesaan/tradisional dan perkotaan/modern), berdasarkan pengambil

keputusan (sentralistik dan desentralisasi) dan secara politik ekonomis (estetis,

kapitalis, egaliter). Umumnya, untuk melihat struktur ekonomi digunakan

pendekatan secara makro sektoral.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (kabupaten)

menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output (nilai

tambah) pada suatu waktu tertentu. Produk Domestik Regional Bruto maupun

agregat turunannya disajikan dalam 2 (dua) versi penilaian, yaitu atas dasar

“harga berlaku” dan atas dasar “harga konstan”. Disebut sebagai harga berlaku

karena seluruh agregat dinilai dengan menggunakan harga pada tahun berjalan,

sedangkan harga konstan penilaiannya didasarkan kepada harga satu tahun

dasar tertentu. Dalam hal ini digunakan tahun dasar 2010 sebagai dasar

penilaian menggantikan tahun dasar 2000.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto

seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu

negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode

Page 17: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau

non-residen. Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan

yaitu pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas

dasar harga berlaku dan harga konstan (riil). PDRB atas dasar harga berlaku

atau dikenal dengan PDRB nominal disusun berdasarkan harga yang berlaku

pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk melihat struktur perekonomian.

Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (riil) disusun berdasarkan harga

pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.

Dibawah ini adalah tabel PDRB Kabupaten Musi Banyuasin atas dasar harga

berlaku dan konstan 2010 dengan Migas dan tanpa Migas;

Tabel 1.8

Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten Musi Banyuasin

Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2010 (Dengan Migas)

2012-2014

Lapangan Usaha / Industrial Origin 2012 2013 *) 2014 **)

I. ATAS DASAR HARGA BERLAKU

1. Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rupiah) 44 524 355 47 635 948 52 382 255 Gross Regional Domestic Bruto (Million Rupiah)

2. Penyusutan (Juta Rupiah) 4 051 716 4 334 871 4 766 785

Depreciation (Million Rupiah) 3. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Juta Rupiah) 40 472 638 43 301 077 47 615 470

Gross Regional Domestic Bruto at Market Prices (Million Rupiah)

4. Pajak Tidak Langsung Neto (Juta Rupiah) 3 740 046 4 001 420 4 400 109

Net Indirect Taxes (Million Rupiah)

5. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Biaya Faktor 36 732 592 39 299 657 43 215 361 (Juta Rupiah) / Gross Regional Domestic Bruto at Factor Cost ( Million Rupiah)

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 582 718 592 422 602 027 Number of Mid Year Population

7. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (Rupiah) 76 408 064 80 408 810 87 009 811 Gross Regional Domestic Bruto per Capita (Rupiah)

8. Pendapatan Regional Per Kapita (Rupiah)

Regional Income per Kapita (Rupiah) 63 036 653 66 337 268 71 783 094 II. ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010

1. Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rupiah) 35 290 936 36 663 309 38 459 916 Gross Regional Domestic Bruto (Million Rupiah)

2. Penyusutan (Juta Rupiah) 3 211 475 3 336 361 3 499 852 Depreciation (Million Rupiah)

Page 18: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Juta Rupiah) 32 079 460 33 326 947 34 960 063

Gross Regional Domestic Bruto at Market Prices (Million Rupiah)

4. Pajak Tidak Langsung Neto (Juta Rupiah) 2 964 439 3 079 718 3 230 633

Net Indirect Taxes (Million Rupiah)

5. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Biaya Faktor 29 115 022 30 247 230 31 729 431 (Juta Rupiah) / Gross Regional Domestic Bruto at Factor Cost ( Million Rupiah)

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 582 718 592 422 602 027 Number of Mid Year Population

7. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (Rupiah) 60 562 632 61 887 149 63 884 038 Gross Regional Domestic Bruto per Capita (Rupiah)

8. Pendapatan Regional Per Kapita (Rupiah) 49 964 171 51 056 898 52 704 331 Regional Income per Kapita (Rupiah)

Tabel 1.9

Pendapatan Regional dan Pendapatan Per Kapita Kabupaten Musi Banyuasin

Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2010 (Tanpa Migas)

2012-2014

Lapangan Usaha / Industrial Origin 2012 2013 *) 2014 **)

I. ATAS DASAR HARGA BERLAKU

1. Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rupiah) 20 905 630 24 015 594 27 472 956 Gross Regional Domestic Bruto (Million Rupiah)

2. Penyusutan (Juta Rupiah) 1 902 412 2 185 419 2 500 039 Depreciation (Million Rupiah)

3. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Juta Rupiah) 19 003 218 21 830 175 24 972 917

Gross Regional Domestic Bruto at Market Prices (Million Rupiah)

4. Pajak Tidak Langsung Neto (Juta Rupiah)

Net Indirect Taxes (Million Rupiah) 1 756 073 2 017 310 2 307 728

5. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Biaya Faktor 17 247 145 19 812 865 22 665 188 (Juta Rupiah) / Gross Regional Domestic Bruto at Factor Cost ( Million Rupiah)

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 582 718 592 422 602 027 Number of Mid Year Population

7. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (Rupiah) 35 876 067 40 537 985 45 634 092 Gross Regional Domestic Bruto per Capita (Rupiah)

8. Pendapatan Regional Per Kapita (Rupiah) 29 597 755 33 443 838 37 648 126

Regional Income per Kapita (Rupiah) II. ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010

1. Produk Domestik Regional Bruto (Juta Rupiah) 18 199 144 19 427 605 20 761 380 Gross Regional Domestic Bruto (Million Rupiah)

Page 19: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2. Penyusutan (Juta Rupiah) 1 710 719 1 826 195 1 951 570 Depreciation (Million Rupiah)

3. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar (Juta Rupiah) 16 488 424 17 601 410 18 809 810

Gross Regional Domestic Bruto at Market Prices (Million Rupiah)

4. Pajak Tidak Langsung Neto (Juta Rupiah) 1 528 728 1 631 919 1 743 956

Net Indirect Taxes (Million Rupiah)

5. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Biaya Faktor 14 959 696 15 969 491 17 065 855 (Juta Rupiah) / Gross Regional Domestic Bruto at Factor Cost ( Million Rupiah)

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 582 718 592 422 602 027 Number of Mid Year Population

7. Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (Rupiah) 31 231 477 32 793 524 34 485 796 Gross Regional Domestic Bruto per Capita (Rupiah)

8. Pendapatan Regional Per Kapita (Rupiah) 25 672 274 26 956 276 28 347 324

Regional Income per Kapita (Rupiah)

Pendapatan perkapita adalah Produk Domestik Regional Neto (PDRN) atas

dasar biaya faktor dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun. Pendapatan

perkapita penduduk Musi Banyuasin tahun 2014 atas dasar harga berlaku

sebesar 71.783.094 rupiah dengan migas dan pendapatan perkapita tanpa

migas sebesar 37.648.126 rupiah.

Angka prediksi PDRB tahun 2015 belum dapat disajikan karena data

tersebut belum dapat diperoleh dari BPS.

4. Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin

Isu strategis adalah suatu kondisi yang bersifat penting, mendasar,

mendesak, berkepanjangan dan terkait dengan pencapaian tujuan di masa

mendatang, khususnya selama periode 5 (lima) tahun ke depan. Pemilihan isu

strategis di Kabupaten Musi Banyuasin, mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:

i. merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin;

ii. besarnya dampak yang ditimbulkan terhadap publik;

iii. tingkat kemungkinan/ kemudahan penanganan;

iv. memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran

pembangunan;

Page 20: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

v. memiliki daya ungkit terhadap pencapaian untuk pembangunan daerah;

vi. janji politik yang harus diwujudkan.

Dengan berdasar pada pertimbangan di atas, isu-isu strategis yang menjadi

prioritas pembangunan bagi pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin untuk

periode 5 (lima) tahun mendatang, adalah sebagai berikut:

Isu 01 : Menciptakan Basis Perekonomian Wilayah Kabupaten yang Kuat, yang

didukung oleh Sektor-sektor tangguh, produktif dan berdaya saing

dengan bertumpu pada sumber daya alam setempat dan kelestarian

daya dukung wilayah.

Sebagai wilayah kabupaten berkembang, Kabupaten Musi Banyuasin

mesti memiliki basis kegiatan ekonomi yang kuat dengan

mengandalkan potensi sumberdaya lokal dan sumberdaya yang ada di

sekitarnya. Kabupaten Musi Banyuasin kedepan mesti menjadi wilayah

yang terbuka dan mudah diakses dari wilayah Propinsi Sumatera dalam

rangka mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan

ekonomi wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.

Isu 02: Pengembangan Sistem Perkotaan yang terpadu dengan jaringan

prasarana dan sarana wilayah untuk mendukung Kegiatan Sosial-

Ekonomi Masyarakat dan Pemerataan Pembangunan.

Ketidakseimbangan perkembangan pembangunan sistem perkotaan

dan perdesaan nampak dipengaruhi oleh keterbatasan pelayanan

jaringan prasarana dan sarana wilayah. Sistem pusat-pusat perkotaan

mengalami perkembangan pembangunan yang tidak merata. Oleh

karena itu, untuk mewujudkan percepatan dan pemerataan

pembangunan ekonomi wilayah, maka langkah-langkah strategis yang

perlu dilakukan antara lain ; mengintegrasikan pembangunan prasarana

transportasi dalam rangka melakukan percepatan dan pemerataan

pembangunan fisik, social dan ekonomi, melakukan optimalisasi

pemanfataan potensi sumberdaya local secara berkelanjutan, untuk

kepentingan pembangunan ekonomi wilayah dan mempersiapkan

fasilitas pelayanan social yang cukup dan ditempatkan sesuai

Page 21: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

kebutuhan dan merata pada setiap pusat-pusat permukiman perkotaan

dan perdesaan.

Isu 03: Adanya kecenderungan Perencanaan Wilayah yang Berbasis Mitigasi

Bencana.

Dalam perencanaan tata ruang wilayah perlu mencermati karakteristik

wilayah yang direncanakan. Karakteristik wilayah yang dimaksud tidak

hanya menemukan potensi dan permasalahan perkembangan

pembangunan wilayah, tetapi perlu juga mencermati bila ada potensi

bencana alam, seperti abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan, banjir,

longsor dan bencana lainnya. Adanya potensi bencana yang relative

beragam ini perlu mendapat perhatian secara khusus, agar apa yang

sudah direncanakan dan dibangun sudah mempertimbangkan faktor

resiko yang menimbulkan kerugian bagi wilayah yang bersangkutan.

Dalam RT/RW Kabupaten Musi Banyuasin ini, tentunya harus sudah

mempertimbangkan adanya potensi bencana alam, seperti : kebakaran

hutan dan permukiman perkotaan serta bencana abrasi pantai. Untuk

meminimalisasi munculnya kerugian akibat bancana alam, maka produk

RT/RW Kabupaten Musi Banyuasin mesti sudah mengantisipasi

dengan mencermati dan mengakomodasikan prinsip-prinsip mitigasi

bencana dalam produk perencanaan tata ruang tersebut.

C. STRUKTUR ORGANISASI,TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah

melaksanakan restrukturisasi lembaga perangkat daerah dengan berpedoman

kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk

Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

Kabupaten Musi Banyuasin menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi

Banyuasin Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Musi Banyuasin. Sekretariat

Page 22: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Daerah mempunyai tugas dan fungsi menyusun kebijakan pemerintah daerah,

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis lainnya,

pemantauan dan evaluasi dari pengawasan kebijakan pemerintah, pembinaan

administrasi dan aparatur pemerintah daerah. Untuk Sekretariat DPRD Kabupaten

Musi Banyuasin mempunyai fungsi penyelenggaraan administrasi kesekretariatan

dan keuangan DPRD, penyelenggaraan rapat-rapat DPRD, penyediaan dan

pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD (Peraturan tersebut

terdiri dari: 1 Sekretaris Daerah, 1 Sekretaris DPRD, 3 staf ahli, 3 Asisten dan 11

Bagian Setda dan 4 Bagian di Sekretariat DPRD), yaitu:

I. Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin :

a. Sekretaris Daerah;

b. Staf Ahli, terdiri dari :

1. Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan;

2. Staf Ahli Bidang Pembangunan;

3. Staf Ahli Bidang Keuangan;

c. Asisten I Bidang Pemerintahan, Protokol dan Kesejahteraan Rakyat, terdiri

dari:

1. Bagian Tata Pemerintahan;

2. Bagian Protokol;

3. Bagian Kesejahteraan Rakyat;

4. Bagian Penyelesaian Perbatasan;

d. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, terdiri dari :

1. Bagian Administrasi Pembangunan dan Perekonomian;

2. Bagian Umum dan Pengadaan;

3. Bagian Telek dan Sandi;

e. Asisten III Bidang Administrasi Umum

1. Bagian Hukum;

2. Bagian Organisasi;

3. Bagian Keuangan;

4. Bagian Hubungan Masyarakat;

II. Sekretariat DPRD Kabupaten Musi Banyuasin, terdiri dari :

Page 23: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1. Sekretaris Dewan;

2. Bagian Umum;

3. Bagian Persidangan dan Perundang-Undangan;

4. Bagian Keuangan dan Anggaran;

5. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 3 Tahun 2013 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 5 Tahun

2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten

Musi Banyuasin mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, terdiri

dari:

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2. Dinas Kesehatan;

3. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Pengelolaan Pasar;

4. Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata;

5. Dinas Kehutanan;

6. Dinas Perkebunan;

7. Dinas Pertanian dan Peternakan;

8. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

9. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;

10. Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan;

11. Dinas PU Bina Marga;

12. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

13. Dinas Pertambangan dan Energi;

14. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemeliharaan Lampu Jalan;

15. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

16. Dinas Perikanan.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 4 Tahun 2013 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 6

Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Page 24: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Musi Banyuasin, mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, terdiri

dari:

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

2. Inspektorat;

3. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah;

4. Badan Lingkungan Hidup, Penelitian dan Pengembangan;

5. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;

6. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

8. Badan Ketahanan Pangan;

9. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi;

10. Kantor Perwakilan Kabupaten Musi Banyuasin di Palembang;

11. Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu.

Untuk Lembaga Teknis yang berbentuk Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

berdasarkan Peraturan daerah nomor 7 tahun 2008 dicabut dan diubah menjadi

Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja Badan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 7 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penganggulangan Bencana

Daerah mempunyai tugas untuk menjamin terselenggaranya penanggulangan

bencana secara terencana, terpadu dan terkoordinasi dalam memberikan

perlindungan kepada masyarakat dari ancaman resiko dan dampak bencana.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin, mempunyai tugas pokok

pemerintah daerah pada bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

sesuai dengan kewenangan dan tugas lain yang dilimpahkan kepada pemerintah

daerah.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 6 Tahun 2005 yang

diubah menjadi Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi Satuan

Page 25: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Polisi Pamong Praja, mempunyai tugas memelihara dan menyelenggarakan

ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan peraturan daerah, peraturan

bupati dan keputusan bupati.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Organisasi Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Musi Banyuasin,

mempunyai tugas sebagai koordinator penyelenggara pemerintahan di wilayah

kerjanya berada dan bertanggungjawab kepada bupati, melalui sekretaris daerah

(untuk kecamatan), sedangkan untuk kelurahan bertanggung jawab kepada bupati

melalui camat.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 12 Tahun 2010 tentang

Pembentukan 3 (tiga) Kecamatan di Wilayah Kab. Musi Banyuasin (terdiri dari Kec.

Tungkal Jaya, Kec. Lawang Wetan dan Kec. Babat Supat), mempunyai tugas

sebagai pembina teritorial dan pemerintahan di wilayah kerjanya dan

bertanggungjawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 5 Tahun 2013 Tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Layanan Pengadaan Kabupaten

Musi Banyuasin, mempunyai tugas pokok di bidang Layanan Pengadaan sesuai

dengan kewenangan dan lain yang dilimpahkan oleh Bupati.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 7 tahun 2013 Tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin,

mempunyai tugas pokok dibidang sosial sesuai dengan kewenangan dan tugas lain

yang dilimpahkan oleh Bupati.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 8 Tahun 2013 Tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Musi Banyuasin, mempunyai tugas pokok dibidang

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sesuai dengan kewenangan dan tugas

lain yang dilimpahkan oleh Bupati.

D. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi

pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran

Page 26: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

strategis instansi. Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pencapaian tujuan dan sasaran strategis Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin pada Tahun 2015.

2. Sebagai bahan acuan dalam penyempurnaan dokumen

perencanaan pembangunan pada periode yang akan datang di Kabupaten Musi

Banyuasin.

3. Sebagai bahan penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan periode

yang akan datang.

E. PENGHARGAAN YANG DITERIMA OLEH PEMERINTAH KABUPATEN MUSI

BANYUASIN TAHUN 2015.

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2015 telah mendapatkan

beberapa penghargaan antara lain adalah :

1. Indonesia’s Attractiveness Award 2015 kategori Kabupaten Potensial dalam

bidang investasi, infrastruktur, layanan publik dan pariwisata.

2. Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian pada penilaian laporan

keuangan daerah Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2014.

3. Penghargaan Wahana Tata Nugraha tahun 2015.

4. Penghargaan Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional tahun 2015 dari Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI.

5. Penghargaan Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional Kategori Kinerja Terbaik

tahun 2015 dari menteri kesehatan RI.

6. Penghargaan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat

Nasional tahun 2015 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

7. Penghargaan Juara II Lomba Bercerita Tingkat Nasional tahun 2015 oleh Badan

Perpustakaan Nasional RI

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin Tahun 2015 ini adalah sebagai berikut:

KATA PENGANTAR

Page 27: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF

Bab I : Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas Latar Belakang, Gambaran

Umum Daerah, Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi, Maksud

dan Tujuan serta Sistematika Penulisan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Bab II : Perencanaan Kinerja, menjelaskan secara ringkas tentang Rencana

Strategis, Visi dan Misi Kabupaten Muis Banyuasin, Tujuan dan Sasaran

Strategis, Kebijakan Daerah, Prioritas Pembangunan dan Perjanjian

Kinerja.

Bab III: Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan Metodologi Pengukuran Pencapaian

Kinerja dan Analisis atas Pencapaian Sasaran Strategis perbandingan

dengan tahun sebelumnya, perbandingan realisasi sampai tahun 2015

dengan rencana tahun terakhir periode RPJMD, Akuntabilitas keuangan

dan tindak lanjut hasil evaluasi tahun sebelumnya.

Bab IV: Penutup.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

- Lampiran Penetapan Kinerja Tahun 2015

- Lampiran Pengukuran Kinerja Tahun 2015

- Lampiran Indikator Kinerja Utama Tahun 2012-2017

- Hasil Hasil Reviu dari Inspektorat Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

Page 28: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin ditetapkan berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 4 Tahun 2012 yang disusun dengan

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 2012 – 2017, dengan

memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul

selama kurun waktu tersebut.

RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin disusun untuk menjadi pedoman

penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin agar lebih terarah

dan komprehensif, sehingga sasaran strategis pembangunan mendatang akan lebih

mudah dicapai.

RPJMD ini mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program

serta cara pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Setelah penetapan tujuan yang

akan dicapai, ditentukan sasaran yang ingin dicapai disertai dengan kebijakan dan

program prioritas. Program-program prioritas tersebut diuraikan dalam beberapa

kegiatan dengan penetapan jadwal kegiatan dan alokasi sumber daya dan dana.

A.1. Visi dan Misi Kabupaten Musi Banyuasin

A.1.1 Visi Kabupaten Musi Banyuasin

Visi adalah gambaran masa depan yang hendak diwujudkan oleh

Kabupaten Musi Banyuasin, tentu saja masa depan yang lebih baik dan

realistis. Perumusan visi daerah selain memberikan arah dan fokus strategi

yang jelas, juga mampu menjadi perekat seluruh komponen pembangunan

sehingga memiliki orientasi masa depan, mampu menumbuhkan komitmen dan

mampu menjamin kesinambungan pembangunan daerah.

Perumusan visi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin sejalan dengan

tuntutan penyelenggaraan pemerintahan yang sesuai dengan tatanan global,

diantaranya pembaharuan pemerintahan (reinventing government), terbuka

Page 29: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

(transparancy), bertanggung jawab (accountable) dan ahli pada bidangnya

(professional).

Berdasarkan analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan ke

depan serta isu-isu pokok pembangunan yang dihadapi Kabupaten Musi

Banyuasin, maka Visi Kabupaten Musi Banyuasin adalah terwujudnya

PERMATA MUBA 2017. PERMATA MUBA adalah singkatan dari Penguatan

Ekonomi Kerakyatan, Religius, Mandiri, Adil, Terdepan, Maju Bersama,

untuk menjadi yang terdepan di Sumatera Selatan.

Penjelasan atas visi tersebut adalah:

1. Penguatan Ekonomi Kerakyatan, merupakan keadaan

dimana kesejahteraan masyarakat Musi Banyuasin didukung

oleh penguatan ekonomi dengan mengembangkan dan

menggali potensi dari sumber daya yang ada dalam daerah.

Peningkatan kesejahteraan ditandai dengan meningkatnya

target IPM dari 73,77 pada tahun 2013/2014 menjadi 64,93

pada tahun 2013/2014 (berdasarkan dari buku muba dalam

angka) dan pada tahun 2017 target IPM harus mencapai

target 75,27; menurunnya angka kemiskinan dari 18,29%

menjadi 18,02%; meningkatnya pertumbuhan ekonomi

(dengan migas) dari 4,21% tahun 2014 menjadi 6,87% pada

tahun 2015 dan meningkatnya PDRB atas harga berlaku dari

62.390 juta menjadi 63.884 juta (berdasarkan dari buku

PDRB).

Page 30: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2. Religius, merupakan pola kehidupan masyarakat yang

harmonis dilandasi ketaatan dan keimanan dalam

menjalankan aturan keagamaan masing-masing dengan

adanya sikap toleransi antar penganut agama. Religius

menjadi landasan utama yang mendasari kehidupan semua

lapisan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Pada

tahun 2017 rasio rumah ibadah dengan penganutnya telah

meningkat menjadi 1.352 unit dari target 1.352 unit pada

tahun 2015.

3. Mandiri, artinya kemampuan untuk menggali dan

memanfaatkan potensi yang dimiliki daerah serta peluang dari

luar daerah untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Kemandirian

didukung oleh sifat gigih dan berdaya saing tinggi pemerintah

dan masyarakat untuk mencapai kemajuan perekonomian.

Hal ini ditandai dengan meningkatnya Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dari 209.791 milyar menjadi 181.795 milyar;

menurunnya tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun

2015 sebesar 83% menjadi pada tahun 2015 sebesar

82,62%; serta produktivitas tanaman pangan (padi) dengan

target pada tahun 2015 sebesar 4,42 ton/ha dengan realisasi

4,73 ton/ha.

4. Adil, artinya tercapainya peningkatan kualitas kehidupan

masyarakat Musi Banyuasin yang merata pada semua aspek.

Hal ini ditandai dengan jumlah persentase rumah tangga

pengguna air bersih dengan target pada tahun 2015 sebesar

88% dengan realisasi 85,81%. Meningkatnya desa teraliri

listrik sebanyak 236 desa dari jumlah desa sebanyak 240

desa di Kabupaten Musi Banyuasin; serta realisasi yang

dicapai dalam pembangunan jalan desa dengan kondisi baik

target awal pada tahun 2015 sepanjang 300 km dengan

realisasi pembangunan jalan sepanjang 15,25 km pada akhir

Page 31: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

A.1.2 Misi Kabupaten Musi Banyuasin

Misi merupakan penjabaran dari visi yang harus dilaksanakan oleh

instansi Pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil

dengan baik sehingga mampu mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Untuk

mendukung visi PERMATA MUBA 2017 Kabupaten Musi Banyuasin maka

dirumuskan misi Kabupaten Musi Banyuasin 2017 yaitu:

1. Memperkuat Ekonomi rakyat Berbasis Sumber Daya dan

Kearifan Lokal Yang Mandiri, Berdaya Saing dan Religius

2. Mengembangkan Pusat – Pusat Pertumbuhan dan Pelayanan

Industri Kreatif yang Didukung Teknologi Informasi dan

Komunikasi

3. Meningkatkan Pemerataan Pembangunan Berkelanjutan

yang Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan

4. Mengembangkan Sumberdaya Insani Berkualitas dan

Lingkungan Sosial Budaya yang Religius

5. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Amanah, Bersih, Jujur,

tahun 2015 karena banyak kegiatan yang tidak dilelang.

5. Terdepan, artinya pelayanan publik menjadi yang terdepan

didukung oleh ketersediaan pendanaan yang kuat dengan

anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dari pada

tahun 2015 Rp. 2,64 Triliyun serta peningkatan pelayanan

publik dalam hal peningkatan pelayanan gratis sesuai target

di RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin.

6. Maju Bersama, artinya pembangunan Musi Banyuasin

merupakan paling maju dan terdepan di kawasan Sumatera

Selatan, serta didukung oleh penyelenggaraan pemerintahan

yang adil, jujur dan bersih serta bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme. Hal ini ditandai dengan berkurangnya tingkat

kesenjangan antar daerah (disparitas) pada tahun 2015

dengan target sebesar 92% dengan realisasi 92%.

Page 32: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Profesional dan Demokratis.

A.2. Tujuan dan Sasaran Strategis

Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang telah disusun dengan

memperhatikan faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors)

bagi suatu organisasi, agar tujuan dan sasaran tersebut lebih terarah sesuai

dengan potensi, hambatan dan kendala yang ada.

Oleh karena itu, berdasarkan analisis terhadap lingkungan organisasi

baik internal maupun eksternal, dengan memperhitungkan kekuatan

(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan

tantangan/kendala (threats) yang ada, maka perlu ditetapkan juga pencapaian

tujuan dan sasaran strategis, yaitu:

1. Penguatan Ekonomi Kerakyatan Berbasis sumber daya dan

kearifan lokal yang mandiri, berdaya saing dan religius

2. Mengembangkan pusat – pusat pertumbuhan dan pelayanan

industri kreatif yang didukung teknologi informasi dan

Komunikasi

3. Meningkatkan Pemerataan pembangunan berkelanjutan yang

berkeadilan dan berwawasan lingkungan

4. Mengembangkan Sumberdaya insani berkualitas dan

lingkungan sosial budaya yang religius

5. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah, bersih, jujur,

profesional dan demokratis

Tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut:

MISI 1: Memperkuat Ekonomi Rakyat Berbasis Sumber Daya dan Kearifan

Lokal Yang Mandiri, Berdaya Saing dan Religius

NO TUJUAN SASARAN

Page 33: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1.1

Mewujudkan

swasembada

pangan yang

merata dan

berkelanjutan

1.1.1

Meningkatnya hasil produksi

pertanian, peternakan dan perikanan

yang mendukung ketahanan pangan

1.2 Mewujudkan

pemerataan

ekonomi yang

berbasis sumber

daya lokal dengan

optimalisasi peran

koperasi, UKM,

dan masyarakat

desa

1.2.1 Berkembangnya koperasi, usaha

mikro, kecil dan menengah

1.2.2 Meningkatnya pemberdayaan

masyarakat desa

MISI 2:

Mengembangkan Pusat – Pusat Pertumbuhan dan Pelayanan Industri Kreatif yang Didukung Teknologi Informasi dan Komunikasi

NO TUJUAN SASARAN

2.1 Mewujudkan

daerah industri

maju yang

berbasis sumber

daya local

2.1.1 Berkembangnya industri kecil dan

menengah yang mendukung

peningkatan nilai investasi daerah

2.1.2 Meningkatnya perlindungan konsumen

dan pengamanan perdagangan

2.1.3 Meningkatnya kapasitas

ketenagakerjaan dan perlindungan

tenaga kerja

NO TUJUAN SASARAN

2.2 Mewujudkan

pelestarian

budaya yang

mendukung

2.2.1 Meningkatnya perlindungan budaya

lokal

2.2.2 Meningkatnya kualitas pariwisata

daerah

Page 34: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

pariwisata daerah

MISI 3:

Meningkatkan Pemerataan Pembangunan Berkelanjutan yang Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan

NO TUJUAN SASARAN

3.1 Mewujudkan

pembangunan

infrastruktur

daerah yang

berkualitas dan

merata.

3.1.1 Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana jalan

3.1.2 Meningkatnya kualitas lingkungan

permukiman masyarakat

3.1.3 Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana perhubungan

3.1.4 Meningkatnya kualitas sarana dan

prasarana komunikasi dan

informatika

3.1.5 Meningkatnya pengembangan

wilayah transmigrasi

3.2 Mewujudkan

pemanfaatan

sumberdaya

alam yang

berwawasan

lingkungan

3.2.1 Meningkatnya pengelolaan

sumberdaya energi dan mineral

daerah

3.2.2

Meningkatnya pelestarian

lingkungan

3.2.3 Meningkatnya perlindungan

kawasan hutan

MISI 4:

Page 35: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Mengembangkan Sumberdaya Insani Berkualitas dan Lingkungan

Sosial Budaya yang Religus

NO TUJUAN SASARAN

4.1 Mewujudkan

sumberdaya

manusia yang sehat

dan berdaya saing

tinggi

4.1.1 Meningkatnya mutu pendidikan

4.1.2 Meningkatnya mutu kesehatan

masyarakat

4.1.3 Meningkatnya kualitas keluarga

kecil sejahtera

4.1.4 Meningkatnya peran serta pemuda

dan prestasi olahraga

4.2 Mewujudkan

perlindungan sosial

kemasyarakatan

4.2.1 Meningkatnya perlindungan sosial

kepada masyarakat

4.2.2 Meningkatnya perlindungan pada

perempuan dan anak

4.3 Mewujudkan

kehidupan beragama

dan bermasyarakat

yang aman dan

nyaman

4.3.1 Terwujudnya masyarakat maju

yang berakhlak mulia

MISI 5:

Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Amanah, Bersih, Jujur,

Profesional dan Demokratis

NO TUJUAN SASARAN

5.1 Meningkatkan

pelayanan prima

sebagai pendukung

tata kelola

pemerintahan yang

baik.

5.1.1 Meningkatnya kualitas pengelolaan

keuangan dan aset daerah

5.1.2 Meningkatnya kualitas pengawasan

5.1.3 Meningkatnya kualitas pelayanan

administrasi kependudukan

5.1.4 Meningkatnya kualitas

penyelenggaraan pemerintahan

Page 36: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

daerah

NO TUJUAN SASARAN

5.2 Mewujudkan iklim

pembangunan yang

kondusif.

5.2.1 Meningkatnya kualitas

perencanaan pembangunan

daerah

5.2.2 Meningkatnya wawasan

kebangsaan dan politik masyarakat

A.3. Kebijakan Daerah

Dalam rangka mewujudkan Visi PERMATA MUBA TAHUN 2017, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menetapkan kebijakan. Kebijakan daerah tersebut ditetapkan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta misi dan visi.

Untuk pecapaian tujuan dan sasaran sebagaimana telah disebutkan di

atas, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menetapkan kebijakan pembangunan daerah sesuai misi yang ingin dicapai dengan uraian sebagai berikut:

MISI 1 : Memperkuat Ekonomi rakyat berbasis sumber daya dan kearifan

lokal yang mandiri, berdaya saing dan religius.

1. Meningkatkan pemanfaatan dan sumber daya alam (pertanian,

peternakan dan perikanan) secara berkelanjutan.

2. Meningkatkan jaringan irigasi dan memperluas akses

pembiayaan petani.

3. Mengembangkan potensi andalan desa dan diversifikasi

wirausaha pedesaan.

4. Mengembangkan akses pasar hasil pertanian dan produk-produk

UMKM.

5. Peningkatan kolaborasi dengan lembaga penelitian dan

pemgembangan.

Page 37: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

6. Memfasilitasi dana CSR untuk pengembangan infrastruktur dan

pemberdayaan.

MISI 2 : Mengembangkan pusat-pusat petumbuhan dan pelayanan industri

kreatif yang didukung teknologi informasi dan komunikasi.

1. Mengembangkan ekonomi kerakyatan ekonomi kreatif.

2. Menumbuhkan klaster-klaster usaha pedesaan berbasis sumber

daya lokal.

3. Mendorong investasi dalam industri pengolahan berbasis agro.

4. Meningkatkan kapasitas ketenagakerjaan dan perlindungan

tenaga kerja.

5. Melestarikan budaya lokal.

6. Mengembangkan budaya lokal.

7. Mengembangkan pariwisata.

MISI 3 : Meningkatkan pemerataan pembangunan berkelanjutan yang

berkeadilan dan berwawasan lingkungan.

1. Membangun infrastruktur dasar dan strategis.

2. Meningkatkan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan

rendah.

3. Meningkatkan kualitas infrastruktur dan pembukaan jalur

transportasi.

4. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi.

5. Meningkatkan pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi.

6. Pencepatan infrastruktur kecamatan dan pedesaaan.

7. Mengembangkan sumber energi alternatif.

8. Meningkatkan pengendalian pencemaran dan perusakan

lingkungan hidup.

9. Memelihara hutan desa dan kota.

MISI 4 : Mengembangkan sumber daya insani berkualitas dan lingkungan

sosial budaya yang religius.

Page 38: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1. Meningkatkan sarana pendidikan non-formal dan sekolah

terpadu.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya insani.

3. Meningkatkan fungsi posyandu sebagai pusat pengembangan

nutrisi dan gizi masyarakat.

4. Meningkatkan jaminan kesehatan kepada keluarga.

5. Meningkatkan keterampilan berwirausaha kaum muda.

6. Meningkatkan toleransi kehidupan beragama untuk menciptakan

keamanan dan kenyamanan.

7. Peningkatan kewirausahaan perempuan pedesaan.

8. Meningkatkan toleransi kehidupan beragama untuk menciptakan

keamanan dan kenyamanan.

9. Meningkatkan pemahaman kehidupan keagamaan masyarakat

melalui penerangan dan pengajaran.

MISI 5 : Mewujudkan tata pemerintah yang amanah, bersih, jujur profesional

dan demokratis.

1. Meningkatkan pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan seni

dan budaya lokal.

2. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan daerah.

3. Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan.

4. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH.

5. Meningkatkan manajemen pelayanan pendidikan, kesehatan,

administrasi kependudukan dan prasarana daerah.

6. Meningkatkan kapasitas sumberdaya aparatur dan kelembagaan.

7. Meningkatkan keselarasan perencanaan pembangunan daerah.

8. Meningkatkan pemelihara keamanan, ketertiban masyarakat,

kenyamanan lingkungan dan pencegahan tindak kriminal.

A.4. Prioritas Pembangunan Tahun 2015

Page 39: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Pada Tahun 2015 tema pembangunan adalah “Peningkatan Sumber

Daya Manusia dalam upaya Kemandirian Ekonomi Masyarakat”. Program

prioritas yang direncanakan adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan Pendidikan Gratis yang Berkualitas dan Merata

2. Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Berobat Gratis yang Berkualitas dan

Merata

3. Pengembangan Gizi Masyarakat

4. Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa

B. PERJANJIAN KINERJA

Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman

Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah,

maka Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin selaku Instansi Pemerintah Daerah

perlu menetapkan peraturan tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2012 – 2017. Hal ini sejalan dengan

penyempurnaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah.

Adapun Indikator Kinerja Utama telah dilegalformalkan melalui peraturan

Bupati Musi Banyuasin Nomor 40 tahun 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja

Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Peraturan tersebut

sekaligus diarahkan guna memberikan pedoman bagi Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin dalam merumuskan acuan ukuran kinerja yang digunakan dalam

rangka untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) dan Anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja,

menyusun laporan akuntabilitas kinerja, dan melakukan evaluasi pencapaian

kinerja sesuai dengan dokumen rencana strategis tahun 2012 – 2017.

Dari program prioritas pembangunan pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

Tahun 2015 ini diharapkan dapat melanjutkan arah pembangunan kedepan dalam

pencapaian visi dan misi pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin. Selanjutnya

program prioritas pembangunan tersebut diterjemahkan kedalam kegiatan –

kegiatan pembangunan oleh semua instansi/dinas terkait.

Page 40: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang

lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator

kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan

kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu

berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yan tersedia..

Dokumen Perjanjian Kinerja adalah dokumen yang berisikan perjanjian kinerja

untuk tahun yang direncanakan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014

tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu

atas laporan kinerja instansi pemerintah dengan rahmat tuhan yang maha esa

yang dimanfaatkan oleh setiap pimpinan instansi pemerintah untuk:

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanahuntuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Dokumen Perjanjian Kinerja pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

ditetapkan pada bulan Januari 2015. Perjanjian Kinerja tahun 2015 tingkat daerah

berisikan sasaran, indikator kinerja sasaran, dan target capaian mendukung

tercapainya target yang telah ditetapkan untuk setiap indikator kinerja. Perjanjian

Kinerja tahun 2015 secara rinci dapat dilihat halaman lampiran

C. INDIKATOR KINERJA DAERAH

Indikator kinerja makro daerah merupakan indikator kinerja yang terkait

dengan ekonomi dan sosial budaya dimana pencapaiannya didukung oleh seluruh

SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Indikator

tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan selama 5 (lima)

Page 41: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

tahun dalam periode 2012-2017. Indikator makro Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin dan targetnya dapat dilihat pada table dibawah ini.

.

NO Indikator Kinerja Satuan Target

Perekonomian

1 Pertumbuhan Ekonomi ( Non Migas) % 9,44

2 Pertumbuhan Ekonomi (Migas) % 3,97

3 Pendapatan per kapita (migas) Juta Rp 50,002

4 Pendapatan per kapita ( non migas) Juta Rp 26,268

5 PDRB per kapita (Migas) Juta Rp 62.390

6 PDRB per kapita (Non Migas) Juta Rp 31.240

7 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per kapita Juta Rp 1.846.440

8 Nilai Tukar Petani Jt/KK/thn 41

Pendidikan

9 Angka Melek Huruf % 100

10 Angka rata-rata lama sekolah % 9,15

11 Angka Partisipasi Kasar % 105,73

12 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A % 100

13 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B % 99,83

14 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C

% 77,42

15 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,04

16 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,14

17 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA % 0,10

Page 42: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Kesehatan

18 Rasio jumlah puskesmas per 100000 penduduk per 100.000

penduduk

5,2

19 Rasio jumlah poskesdes per Desa - 1.18

20 Rasio tenaga dokter per 100.000 penduduk per 100.000

penduduk

25

21 Rasio bidan per 100.000 penduduk per 100.000

penduduk

70

22 Persentase Posyandu Mandiri/aktif % 55

23 Angka Usia Harapan Hidup Tahun 70,93

24 Persentase balita gizi buruk % 0,135

Kontribusi PDRB

25 Kontribusi Sektor Pertanian (palawija) terhadap PDRB

Juta Rp 543.714

26 Kontribusi sektor Perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB

Juta Rp 2.530.378

27 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Juta Rp 2.771.704

28 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri

Juta Rp 608.390

29 Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDRB Juta Rp 1.944.008

30 Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap PDRB Juta Rp 22.357.086

31 Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Juta Rp 3.014.803

Keuangan Daerah

32 Jumlah APBD Trilyun Rp 3,22

33 Jumlah PAD Milyar Rp 110,43

Sosial Budaya

Page 43: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,

badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau

kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang

berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin selaku pengemban amanah

masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin melaksanakan kewajiban berakuntabilitas

melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7

Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN

34 Persentase Penduduk Miskin % 11,50

35 Berkurangnya Tingkat Kesenjangan Indeks 1.40

36 Tingkat Pengangguran Terbuka Orang 14.885

37 Rasio Ketergantungan % 49

38 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Konstanta 74,27

39 Peningkatan pelayanan gratis Jmlh 57

40 Desa telayani air bersih Desa 220

Perbankan Asuransi dan Penginapan

41 Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang 6

42 Jenis dan Jumlah perusahaan asuransi dan cabang

1

43 Jenis, Kelas, dan Jumlah Restoran 7

44 Jenis, Kelas, dan Jumlah Penginapan/Hotel 16

Page 44: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nomor 239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah, Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29

Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Instansi Pemerintah Dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 Kabupaten Musi Banyuasin

merupakan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun ketiga dari pelaksanaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi

Banyuasin periode 2012 – 2017 dan disusun berdasarkan kontribusi capaian kinerja

setiap instansi yang ada dibawah Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Capaian

kinerja suatu instansi menggambarkan capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam suatu

bidang/sektor tertentu.

Proses penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin masih banyak mengalami hambatan. Hambatan utama yang dijumpai

dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 ini adalah kesulitan

dalam pengumpulan data kinerja yang tersebar pada berbagai unit organisasi di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Oleh karena itu di masa yang

akan datang, pengembangan sistem pengukuran kinerja akan menjadi fokus perhatian

seluruh instansi pemerintah yang ada di Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

A. Capaian Kinerja

Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan

realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut:

1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau

semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja,

digunakan rumus:

Page 45: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Realisasi Capaian indikator kinerja = x 100%

Rencana

2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja

atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja,

digunakan rumus:

Rencana – (Realisasi – Rencana)

Capaian indikator kinerja = x100 % kinerja Rencana

Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga

dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu,

serta capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode

dokumen RPJMD.

Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja

pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada

level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara

sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah

direncanakan.

Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing

indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan

dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut:

X > 85 % : Sangat Berhasil

70 % < X < 85 % : Berhasil

55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil

X < 55% : Tidak Berhasil

Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja

yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan

sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka

Page 46: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini

merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan

pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil.

a. Analisis atas Pencapaian Sasaran Strategis

1. Hubungan Indikator Kinerja Utama dengan Pencapaian Kinerja Sasaran

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/05/2007, indikator kinerja utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. IKU ditetapkan oleh instansi pemerintah dan digunakan sebagai acuan dalam penetapan indikator dalam RPJMD, RKPD, Penetapan Kinerja, serta RKA/DPA SKPD. Dengan demikian akan tercipta keselarasan antara indikator kinerja dalam IKU dengan dokumen perencanaan yang ada dalam Pemerintahan Daerah.

Nilai capaian kinerja sasaran dicerminkan oleh capaian kinerja dari indikator kinerja sasaran. Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur pencapaian sasaran merupakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen indikator kinerja utama. Target pencapaian indikator kinerja ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja secara definitif setiap tahun. Pengukuran terhadap setiap pencapaian indikator kinerja tersebut dilakukan pada setiap akhir tahun yang diwujudkan dalam bentuk formulir pengukuran kinerja. Dengan demikian pengukuran kinerja sasaran sekaligus menggambarkan pengukuran pencapaian indikator kinerja utama.

2. Capaian Indikator Makro

Indikator kinerja makro daerah merupakan indikator kinerja yang terkait

dengan ekonomi dan soaial budaya dimana pencapaiannya didukung oleh

seluruh SKPD yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

Indikator tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan

selama 5 (lima) tahun dalam periode 2012-2017. Adapun target dan realisasi

indikator makro Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin sebagai berikut:

Tabel 3.1

Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2015

Page 47: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

No Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Penjelasan Sumber

Data

Perekonomian

1 Pertumbuhan Ekonomi ( Non Migas)

% 9.44 6.87 72.78 Laju peningkatan produksi (PDRB tanpa Migas) berdasarkan harga konstan yang sudah dihilangkan faktor kenaikan tingkat harga (tahun dasar 2000)

BAPPEDA

2 Pertumbuhan Ekonomi (Migas)

% 3.97 4.9 123.43 Laju peningkatan produksi (PDRB Dengan Migas) berdasarkan harga konstan yang sudah dihilangkan faktor kenaikan tingkat harga (tahun dasar 2000)

BAPPEDA

No Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Penjelasan Sumber

Data

3 Pendapatan per kapita (Migas)

Juta Rp 50,002 52,704 105.40 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB

BAPPEDA

4 Pendapatan per kapita (Non Migas)

Juta Rp 62,11,390 63,884 102.39 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB

BAPPEDA

5 PDRB per kapita (Migas)

Juta Rp 62,11,390 63,884 102.39 Pendapatan regional (Migas, Harga berlaku) dibagi Jumlah penduduk

BAPPEDA

6 PDRB per kapita (Non Migas)

Juta Rp 31,240 34,485 110.39 Pendapatan regional (Non Migas, Harga berlaku) dibagi Jumlah penduduk

BAPPEDA

Page 48: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

7 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per kapita

Juta Rp 1,846 1,835 99.40 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB

BAPPEDA

8 Nilai Tukar Petani Jt/KK/thn 41

30,12 79,26 Data nilai tukar petani ini disajikan berdasarkan data dari BPS tahun 2013

BAPPEDA

Kontribusi PDRB

9 Kontribusi Sektor Pertanian (palawija) terhadap PDRB

Juta Rp 543,714 466,523 85.80 Penjumlah Nilai Tambah (Selisih Nilai Produksi Dengan Nilai Antara) Bruto dari sektor pertanian dalam periode tertentu (1 Tahun)

BAPPEDA

No Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Penjelasan Sumber

Data

10 Kontribusi sektor Perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB

Juta Rp 2,530 2,252 89.01 Penjumlah Nilai Tambah (Selisih Nilai Produksi Dengan Nilai Antara) Bruto dari sektor industri dalam periode tertentu (1 Tahun)

BAPPEDA

11 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Juta Rp 2,771 2,721 98.20 Penjumlah nilai tambah (selisih nilai produksi dengan nilai antara) bruto dari sektor perkebunan dalam periode tertentu (1 tahun)

BAPPEDA

Page 49: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

12 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri

Juta Rp 608 523 86.02 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB

BAPPEDA

13 Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDRB

Juta Rp 1,944 1,665 85.65 Penjumlah Nilai Tambah (Selisih Nilai Produksi dengan Nilai antara) bruto dari sektor kehutanan dalam periode tertentu (1 tahun)

BAPPEDA

14 Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap PDRB

Juta Rp 22,357 20,567 91.99 Penjumlah nilai tambah (selisih produksi dengan nilai antara) bruto dari sektor petambangan dalam periode tertentu (1 tahun)

BAPPEDA

15 Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB

Juta Rp 3,014 3,117 103.42 Penjumlah Nilai tambah (selisih nilai produksi dengan nilai antara) bruto dari sektor perdaganagan dalam periode tertentu (1 Tahun)

BAPPEDA

No Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Penjelasan Sumber

Data

Sosial Budaya

16 Persentase Penduduk Miskin

% 11.5 16.95 147.39 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB

BAPPEDA

Page 50: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

17 Berkurangnya Tingkat Kesenjangan

Indeks 1.4 1.2 85.71 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB

BAPPEDA

18 Tingkat Pengangguran Terbuka

Orang 15.032 10 69.41 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB

BAPPEDA

19 Rasio Ketergantungan

% 50 40 80.00 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB

BAPPEDA

20 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Konstanta

73.77 64.93 88.02 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB

BAPPEDA

Keuangan Daerah

21 Desa telayani air bersih

Desa 211 183 86,72 Realisasi belum dapat mencapai target karena jauhnya daerah jangkauan, dan banyak penduduk yang menggunakan air sumur. Data diperoleh dari Muba dalam Angka

BAPPEDA

22 Jumlah APBD Trilyun Rp

3,22 2,64 81,98 Angka realisasi didapatkan dari jumlah pendapatan ditambah dengan penerimaan pembiayaan

DPPKAD

No Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Penjelasan Sumber

Data

Page 51: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

23 Jumlah PAD Milyar Rp 110,43 181,79 164,62,11

Realisasi PAD pada tahun 2015 mengalami sebesar 181,79% dan melebihi target dikarenakan terdapat kenaikan pada pendapatan di sektor Retribusi daerah, pajak daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lainnya Pendapatan Daerah yang sah. serta lain-lainnya Pendapatan Daerah yang sah walau tidak memenuhi target namun tidak terlalu signifikan.

DPPKAD

Perbankan, Asuransi dan Penginapan

24 Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang

% 6 8 133 Realisasi didapat berdasarkan data pembuatan surat izin dari Badan Pelayanan Perizinan dibagi target tahun 2015.

SIUP/TDP

25 Jenis dan Jumlah perusahaan asuransi dan cabang

- 1 1 100 BP3M belum melakukan survey langsung ke lapangan dikarenakan terjadinyanya transisi indikator dari Bappeda ke BP3M

BP3M

26 Jenis, Kelas dan Jumlah restoran

7 8 7 peningkatan ini merupakan salah satu indikator dari makin baiknya perekonomian masyarakat terutama di bidang kuliner di wilayah Musi Banyuasin.

BPS Kab MUBA dalam Buku MUBA dalam Angka 2015

Page 52: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

No Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Penjelasan Sumber

Data

ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belajar program paket A setara SD bagi anak - anak nya yang kurang beruntung

27 Jenis,Kelas dan jumlah penginapan/hotel

16 13 81,25 Data diperoleh dari pihak BPS setelah dibukukan oleh Bappeda kedalam buku muba dalam angka dan PDRB

BPS Kab MUBA dalam Buku MUBA dalam Angka 2015

Pendidikan

28 Angka Melek Huruf % 100 100 100 Peningkatan angka melek huruf ini dikarenakan adanya kelompok belajar program Paket A di desa–desa

DIKNAS

29 Angka rata-rata lama sekolah

% 8,8 - - BPS Kabupaten Muba belum melaksanakan survei terhadap angka rata - rata lama sekolah karena BPS melalukan survei lima tahun sekali, sehingga data belum dpt ditampilkan

DIKNAS

30 Angka Partisipasi Kasar

% 105,73 102,23 96.68 Angka realisasi ini dari hasil rata rata capaian APK paket A,B,C dan hal ini disebabkan oleh Adanya pembangunan unit sekolah baru, penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belajar program paket A setara SD serta kegiatan kelompok belajar program paket B setara SMP bagi

DIKNAS

Page 53: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

anak - anak yang kurang mampu

No Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Penjelasan Sumber

Data

31 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

% 100 100 100 Capaian indikator tersebut 100%, hal ini didapat dari perbandingan jumlah anak yang dengan usia 7-12 tahun , dengan jumlah anak yang bersekolah 7-12 tahun . Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya yang sudah berumur 7 tahun. Adanya pebmangunan unit sekolah baru, penambahan

DIKNAS

32 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

% 99,83 100 100,17 Capaian melebihi target dikarenakan Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya yang sudah berumur 13 tahun. Adanya bantuan beasiswa

DIKNAS

33 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C

% 77,42 76,17 98,38 Angka capaian didapat karena Meningkatnya kesadaran masyarakt untuk menyekolahkan anakanya yang sudah berumur 16 tahun. Adanya pembangunan unit sekolah baru,penambahan ruang kelas baru dan kegiatan kelompok belaiar program paket C setara SMA bagi anak - anaknya yang kurang beruntung

DIKNAS

Page 54: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

No Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Penjelasan Sumber

Data

34 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI

% 0,04 0,04 100% Target tercapai Menurut angka putus sekolah di SD/MI dikarenakan : a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan b. Adanya bantuan program sekolah gratis c. Adanya bantuan siswa miskin d. adanya program sekolah gratis

DIKNAS

35 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

% 0.14 0,07 150 Menurut angka putus sekolah di SMP/Mts dikarenakan : a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan b. Adanya bantuan program sekolah gratis c. Adanya bantuan siswa miskin d. Terjangkaunya permukiman penduduk dengan sekolah

DIKNAS

36 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA

% 0,10 0,09 110 Menurut angka putus sekolah di SMA/MA dikarenakan : a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan b. Adanya bantuan program sekolah gratis c. Adanya bantuan siswa miskin d.

DIKNAS

Page 55: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

terjangkaunya permukiman penduduk dengan sekolah

37 Rasio jumlah puskesmas per 1000 penduduk

per 100.00

penduduk

5.2 4.65 89.4 Angka realisasi indikator sasaran tersebut diperoleh dengan membandingkan 28 puskesmas dengan 602.000 penduduk yang ada dikali 100.000 penduduk.

DINKES

No Indikator Kinerja Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Penjelasan Sumber

Data

38 Rasio jumlah poskesdes per Desa

1.18 1.12 95.0 Angka realisasi indikator sasaran tersebut diperoleh dengan membandingkan 266 poskesdes dengan 240 desa yang ada

DINKES

39 Rasio tenaga dokter per 100.000 penduduk

per 100.000

penduduk

25 15.12 60.5 Angka realisasi indikator sasaran tersebut diperoleh dengan membandingkan 91 Dokter dengan 602.000 penduduk yang ada dikali 100.000 penduduk.

DINKES

40 Rasio bidan per 100.000 penduduk

per 100.000

penduduk

70 93.52 133.6 Angka realisasi indikator sasaran tersebut diperoleh dengan membandingkan 563 Bidan dengan 602.000 penduduk yang ada dikali 100.000 penduduk.

DINKES

Page 56: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

42 Angka Usia Harapan Hidup

Tahun 70,93 70,44 99,60 Capaian ini karena dikabupaten musi banyuasin kepala daerahnya sangat berperan positif dalam kegiatan lansia.

DINKES

43 Persentase balita gizi buruk

% 0.135 0.01 8.3 Angka realisasi indikator diperoleh dengan membandingkan 6 orang balita gizi buruk dengan 53.415 orang balita yang ada (1-4 tahun) . hal ini mengalami penurunan karena kualitas pelayanan sudah semakin membaik dan orangtua sudah semakin mengerti tentang asupan gizi yang baik terhadap anaknya.

DINKES

3. Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja

Secara umum, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 29 sasaran yang telah ditetapkan di dalam RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2012-2017, pengukuran, evaluasi dan analisis capaian sasaran strategis dilakukan terhadap sasaran dengan 129 indikator kinerja yang program dan kegiatannya dilaksanakan pada tahun 2015. Pencapaian indikator sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No. Kategori Jumlah

Indikator

Sasaran

Persentase

Misi I ( 11 Indikator Sasaran )

1. Baik Sekali 10 90,90

2. Baik - -

3. Cukup 1 9,00

4. Kurang - -

Page 57: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

No. Kategori Jumlah

Indikator

Sasaran

Persentase

Misi II ( 11 Indikator Sasaran )

1. Baik Sekali 6 54,55

2. Baik - -

3. Cukup 2 18,18

4. Kurang 3 27,27

Misi III ( 24 Indikator Sasaran )

1. Baik Sekali 17 70,80

2. Baik 2 8,30

3. Cukup 1 4,10

4. Kurang 4 16,60

Misi IV ( 39 Indikator Sasaran )

1. Baik Sekali 35 89,70

2. Baik 1 2,50

3. Cukup 2 5,10

4. Kurang - -

Misi V ( 23 Indikator Sasaran )

1. Baik Sekali 17 73,90

2. Baik 3 13,00

3. Cukup 1 4,30

4. Kurang 2 8,60

Analisis pencapaian Tujuan Dan Sasaran Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin tahun 2015 adalah sebagai berikut:

MISI I : Memperkuat Ekonomi rakyat Berbasis Sumber Daya dan Kearifan Lokal yang Mandiri, Berdaya Saing dan Religius

Tujuan 1.1. Mewujudkan Swasembada Pangan yang Merata dan Berkelanjutan

Tujuan mewujudkan swasembada pangan yang merata dan berkelanjutan didukung oleh 1 (satu) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1.1.1. Sasaran Meningkatnya Hasil Produksi Pertanian, Perkebunan dan

Perikanan yang Mendukung Ketahanan Pangan

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Page 58: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Produktivitas padi pertahun ton/ha 4,42 4,73 107,08

2 Produktivitas jagung pertahun ton/ha 4,67 6,68 143,04

3 Penguatan cadangan pangan % pertahun 100 752,38 752,38

4 Skor pola pangan harapan (PPH)

% 91,60 78,04 85,20

5 Produksi daging pertahun ton/tahun 1.653 1.615 97,70

6 Produksi telur pertahun ton/tahun 673 385,34 57,26

7 Produksi perikanan pertahun ton/tahun 15.980 17.842 111,65

1) Capaian indikator produktivitas padi pertahun sebesar 107,08%. Pada tahun 2015

ditargetkan produktivitas padi pertahun sebesar 4,42 ton, angka realisasi indikator

produktivitas padi pertahun pada tahun 2015 adalah 4,733 ton yang merupakan

hasil perhitungan dari produksi padi tahun 2015 sebanyak 249.851 ton dibagi luas

lahan tanam tahun 2015 sebesar 52.793 ha, sehingga pertumbuhan produktivitas

padi pertahun mencapai 4,73 ton.

2) Capaian indikator produktivitas jagung pertahun sebesar 143,43%, pencapaian

indikator kinerja ini cukup tinggi. Pada tahun 2015 direncanakan indikator ini

mencapai target 4,66 ton, sedangkan pada realisasinya mencapai angka 6,684 ton.

Angka realisasi ini didapat dari jumlah produksi jagung tahun 2015 sebesar 31.256

ton dibagi luas lahan tanam tahun 2015 sebesar 4.676 ha, sehingga menunjukkan

hasil sebesar 6,68 ton.

3) Capaian indikator penguatan cadangan pangan sebesar 752,38%. Untuk tahun

2015 indikator penguatan cadangan pangan ditargetkan sebesar 100% pertahun,

namun realisasi yang dicapai sebesar 752,38%. Angka realisasi ini didapat dengan

menggunakan rumus SPM yaitu jumlah cadangan pangan kabupaten tahun 2015

sebesar 752,38 ton dibagi 100 ton dan dikali 100%, sehingga hasil realisasi yang

dicapai sebesar 752,38%.

Page 59: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

4) Capaian indikator skor pola pangan harapan tahun 2015 sebesar 85,20%. Pada

tahun 2015 indikator skor pola pangan harapan ditargetkan sebesar 91,60%, untuk

realisasi yang dicapai pada tahun 2015 sebesar 78,04%. Perhitungan angka

realisasi ini didapat dari nilai jumlah total dari hasil perkalian antara % AKG x bobot

dari setiap konsumsi pangan.

5) Capaian indikator produksi daging tahun 2015 sebesar 102,54% capaian indikator

tersebut sudah di atas target. Produksi daging untuk tahun 2015 ditargetkan

sebanyak 1.575 ton sementara realisasi yang dicapai adalah 1.615 ton, realisasi ini

merupakan perhitungan dari jumlah kebutuhan konsumsi daging pada tahun 2015.

6) Capaian indikator produksi telur tahun 2015 sebesar 57,26%, target untuk tahun

2015 indikator Produksi telur pertahun adalah 673 ton dan realisasi yang tercapai

hanya 385,34 ton. Perhitungan angka realisasi produksi telur ini didapat dari jumlah

produksi telur yang dihasilkan pada tahun 2015.

7) Capaian indikator produksi perikanan tahun 2015 sebesar 111,65%. Pada tahun

2015 indikator produksi perikanan tersebut ditargetkan sebesar 15,98 ton, dan yang

terealisasi adalah sebesar 17,842 ton. Angka realisasi produksi perikanan didapat

dari jumlah hasil produksi tangkap ditambah dengan jumlah produksi budidaya.

2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Nama Indikator

Satuan

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

1 Produktivitas padi pertahun

ton/th

4,2

7

4,3

2

4,3

7

4,4

2

4,3

2

4,3

4

4,1

6

4,7

3

101

,17

100,4

6

95,1

9

107

,08

2 Produktivitas jagung pertahun

ton/th

4,3

4

4,4

5

4,5

6

4,6

7

3,4

8

3,4

7

7,2

0

6,6

8

80,1

8

77,9

7

157

,89

143

,43

Page 60: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3 Penguatan cadangan Pangan

% 100

100

100

100

100

320

75

8

75

2,3

8

100

320

75

8

75

2,3

8

4

Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

%

79,3

0

83,2

0

87,4

0

91,6

0

86,1

0

92,3

6

94

,86

78

,04

108,5

8

111

10

8,5

3

85

,20

5 Produksi daging pertahun

ton/thn

1,5

35

1.5

73

1.6

13

1.5

75

1.7

40

,94

1.7

90

,40

1.7

64

,66

1.6

15

113

,42

113

,82

109

,40

102

,54

6 Produksi telur pertahun

ton/thn

650

660

667

673

667

681

677

,01

385

.34

102

,61

103

,18

101

,50

57,2

6

7 Produksi perikanan pertahun

ton/thn

13.8

1

14,5

15,2

26

15,9

8

20.2

22

20,2

2

37.0

18,3

4

17.8

42

146

,43

146

,43

243

,12

111

,65

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013

dan tahun 2012 bahwa dari 7 (tujuh) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 6

(enam) indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu

pada “indikator produktivitas jagung pertahun, indikator penguatan cadangan pangan,

indikator skor pola pangan harapan, indikator produksi daging pertahun, indikator

produksi telur pertahun dan indikator produksi perikanan pertahun” dan 1 (satu)

indikator “produktivitas padi pertahun”, mengalami tren meningkat. Untuk capaian

kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 dari 7 (tujuh) indikator

sasaran yang ditetapkan, semua mengalami tren fluktuatif yaitu indikator “produktivitas

padi pertahun, skor pola pangan harapan, produksi daging pertahun, produksi telur

pertahun, indikator produktivitas jagung pertahun, penguatan cadangan pangan dan

produksi perikanan pertahun”. Analisa Perbandingan realisasi kinerja dan capaian

kinerja setiap indikator sebagai berikut:

1) Indikator produktivitas padi pertahun mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012

realisasi 4,32 ton kemudian meningkat menjadi 4,34 ton pada tahun 2013, pada

tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 4,16 ton dan meningkat

Page 61: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

menjadi 4,73 ton pada tahun 2015. Untuk angka capaian kinerja indikator

produktivitas padi pertahun juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian

kinerja sebesar 101,17% kemudian menurun menjadi 100,46% di tahun 2013, pada

tahun 2014 menurun menjadi 95,19% dan untuk tahun 2015 kembali meningkat

menjadi 107,08% pada tahun 2015. Realisasi dan capaian pada tahun 2015

mengalami peningkatan dari tahun 2014, peningkatan ini disebabkan oleh adanya

kegiatan UPSUS (Upaya Khusus) padi dan SLPTT yang memberikan bantuan

benih, pupuk dan pestisida. Peningkatan Produktivitas padi juga disebabkan

adanya bantuan kepada kelompok tani berupa alat pasca panen. Capaian indikator

ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 menghasilkan nilai rata-rata

sebesar 100,97%.

2) Indikator produktivitas jagung pertahun mengalami tren menurun, ini dapat terlihat

dari Perbandingan realisasi kinerja pada tahun 2012 produktivitas jagung pertahun

mencapai 3,48 ton, pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 3,47 ton, pada

tahun 2014 meningkat menjadi 7,20 ton/tahun namun di tahun 2015 kembali

menurun menjadi 6,68 ton. Untuk capaian kinerja pada indikator produktivitas

jagung pertahun mengalami tren fluktuasi, dimana tahun 2012 mencapai 80,18%,

menurun menjadi 77,97% di tahun 2013, meningkat menjadi 157,89% di tahun

2014 dan pada tahun 2015 kembali menurun menjadi 143,43%. Realisasi dan

capaian mengalami penurunan disebabkan bukan karena tidak memenuhi target

yang ditetapkan, melainkan pada tahun 2014 mengalami peningkatan secara

signifikan melalui target yang direncanakan. Namun secara kuantitas indikator

tersebut mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2012 produksi jagung

sebesar 9.986 ton, tahun 2013 sebesar 8.671 ton, 2014 produksi jagung sebesar

21.875 ton, dan meningkat menjadi 31.256 ton di tahun 2015. Capaian indikator ini

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 114,86%.

3) Indikator penguatan cadangan pangan mengalami tren meningkat, pada tahun

2012 realisasi 100% kemudian meningkat menjadi 320% di tahun 2013, pada tahun

2014 menjadi 758%, dan menurun menjadi 752,38% di tahun 2015 penghitungan

realisasi kinerja ini menggunakan rumus SPM. Untuk capaian kinerja indikator

penguatan cadangan pangan mengikuti realisasi kinerja, yaitu cenderung

Page 62: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

mengalami tren fluktuatif, ini dapat dilihat dari tahun 2012 sebesar 100%, naik

menjadi 320% pada tahun 2013, naik lagi menjadi 758% pada tahun 2014 dan

menurun menjadi 752,38% pada tahun 2015. Realisasi dan capaian menurun

disebabkan berkurangnya cadangan pangan kabupaten karena digunakan untuk

penanggulangan bencana banjir, tanah longsor dan bencana kebakaran di

beberapa kecamatan dalam kabupaten Muba. Capaian indikator ini menghasilkan

nilai rata-rata sebesar 482,59%.

4) Indikator skor pola pangan harapan untuk realisasi cenderung mengalami tren

fluktuasi, ini dapat terlihat dari Perbandingan mulai dari tahun 2012 sebesar

86,10%, 92,36% di tahun 2013, 94,86% di tahun 2014 dan 752,38% di tahun

2015. Untuk capaian kinerja pada indikator skor pola pangan harapan mengalami

tren fluktuasi, ini dapat terlihat di tahun 2012 sebesar 108,58%, kemudian

meningkat menjadi 111% ditahun 2013, 108,53% di tahun 2014 dan kembali

menurun menjadi 85,20% di tahun 2015. Realisasi dan capaian kinerja menurun

disebabkan adanya perubahan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari 2.200 kilo kalori

menjadi 2.400 kilo kalori dan protein dari 57 gram menjadi 63 gram sesuai dengan

rekomendasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2012 namun baru

diberlakukan di tahun 2015, selain itu adanya bencana alam banjir dan kemarau

panjang. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 103,32%.

5) Indikator produksi daging pertahun mengalami tren cenderung menurunan pada

realisasi kinerja, pada tahun 2012 realisasi yang tercapai adalah 1.790 ton,

kemudian meningkat menjadi 1.790,40 ton di tahun 2013, mengalami penurunan

realisasi menjadi 1.764,66 ton di tahun 2014 dan kembali menurun menjadi 1.615

ton pada tahun 2015. Pada capaian kinerja juga mengalami penurunan, ini terlihat

dari capaian indikator tahun 2012 sebesar 113,42% kemudian meningkat menjadi

113,82% di tahun 2013, mengalami penurunan menjadi 113,12% di tahun 2014 dan

kembali menurun menjadi 102,54% pada tahun 2015. Realisasi dan capaian

mengalami penurunan disebabkan karena dampak dari musim kemarau di tahun

2015. Alternatif yang telah dilakukan adalah dengan memberikan bantuan pakan

ternak pada kelompok tani. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata

sebesar 109,79%.

Page 63: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

6) Indikator produksi telur pertahun untuk realisasi cenderung mengalami penurunan,

hal ini terlihat dari realisasi pada tahun 2012 sebesar 667 ton, di tahun 2013

realisasi meningkat menjadi 681 ton, di tahun 2014 menurun menjadi 677,01 ton

dan pada tahun 2015 kembali menurun menjadi 385,34 ton. Untuk capaian kinerja

indikator produksi telur pertahun juga mengalami penurunan, dapat di lihat dari

capaian kinerja paada tahun 2012 sebesar 102,61%, meningkat menjadi 103,18%

ditahun 2013, pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 101,50% dan

kembali menurun menjadi 57,26% di tahun 2015. Realisasi dan capaian mengalami

penurunan disebabkan musim kemarau yang panjang yang berdampak pada

menurunnya produksi pangan untuk ternak, sehinga populasi ayam buras dan itik

juga menurun. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata sebesar 91,02%.

7) Indikator produksi perikanan pertahun realisasi kinerja mengalami tren menurun,

hal ini dapat dilihat dari realisasi tahun 2012 sebesar 20.222 ton, di tahun 2013

hanya 20,220 ton, meningkat lagi menjadi sebesar 37.018,34 ton di tahun 2014 dan

menurun menjadi 17.842 ton di tahun 2015. Untuk capaian kinerja juga indikator

produksi perikanan pertahun cenderung mengalami penurunan, ini dapat dilihat dari

capaian tahun 2012 sebesar 146,43%, 139,44% di tahun 2013, kemudian

meningkat sebesar 243,12% ditahun 2014 dan di tahun 2015 menurun menjadi

111,65%. Realisasi dan capaian mengalami penurunan bukan disebabkan karena

tidak tercapainya target, melainkan pada tahun 2014 realisasi yang dicapai cukup

tinggi sehingga capaian indikator di tahun 2014 juga tinggi. Capaian indikator ini

menghasilkan nilai sebesar 160,16%.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017

Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan

rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel berikut:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD Tahun 2017

% Capaian

Page 64: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1 Produktivitas padi pertahun

ton/ha 4,73 4,5 105,11

2 Produktivitas jagung pertahun

ton/ha 6,68 4,56 146,49

3 Penguatan cadangan pangan

% pertahun 752,38 100 752,38

4 Skor pola pangan harapan (PPH)

% 78,04 100 78,04

5 Produksi daging pertahun

ton/tahun 1.615 1.717 94,06

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD Tahun 2017

% Capaian

6 Produksi telur pertahun

ton/tahun 385,34 687 56,09

7 Produksi perikanan pertahun

ton/tahun 17.842 17.62,115 101,23

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 105,11%, 146,49%, 752,38%,

78,04%, 94,06%, 56,09% dan 101,23% untuk masing-masing indikator. Capaian

kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk mencapai target yang

ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau

lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 7 (tujuh) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan

serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Page 65: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian indikator produktivitas padi pertahun sebesar 107,08%, capaian

indikator ini untuk tahun 2015 melebihi target, hal ini disebabkan pada tahun 2015

ada kegiatan Upaya Khusus (UPSUS) padi serta bantuan benih, pupuk dan

pestisida dari kegiatan SLPTT, selain itu ada juga bantuan berupa alat pasca panen

untuk kelompok tani.

2) Pencapaian indikator produktivitas jagung pertahun sebesar 143,43%, capaian

indikator ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan, hal ini disebabkan adanya

kegiatan UPSUS, G-PPTP dan PAT, yang memberikan bantuan pada kelompok

tani berupa pupuk dan pestisida dan pompa air.

3) Pencapaian indikator penguatan cadangan pangan sebesar 752,38%, capaian ini

melebihi target yang ditetapkan. Capaian yang melebihi target ini disebabkan

karena didukung oleh anggaran APBD Kabupaten Musi Banyuasin.

4) Pencapaian indikator skor pola pangan harapan (PPH) sebesar 85,20%, mengalami

penurunan dibanding tahun 2014 sebesar 108,53% , hal ini disebabkan adanya

perubahan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari 2.200 kilo kalori menjadi 2.400 kilo

kalori dan protein dari 57 gram menjadi 63 gram sesuai dengan rekomendasi

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2012 namun baru diberlakukan di

tahun 2015, selain itu adanya bencana alam banjir dan kemarau panjang. Adapun

alternatif yang dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan luas

tanaman pangan, memanfaatkan pekarangan rumah untuk pangan dan

memberikan penyuluhan tentang pentingnya konsumsi pangan yang beragam,

bergizi, berimbang dan aman (B2SA).

5) Pencapaian indikator produksi daging pertahun sebesar 102,54%, capaian ini

melebihi target. Capaian indikator ini melebihi target disebabkan jumlah permintaan

untuk konsumsi naik sehingga jumlah pemotongan juga naik, akibatnya

mempengaruhi jumlah produksi daging. Alternatif yang dilakukan adalah dengan

memberikan bantuan pakan ternak pada kelompok tani melalui kegiatan yang ada.

6) Pencapaian indikator produksi telur pertahun sebesar 57,26%, capaian ini di bawah

target. Capaian indikator produksi telur pertahun dibawah target hal ini disebabkan

Page 66: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

karena musim kemarau sehingga keterbatasan pangan menurun hingga

berdampak terhadap penurunan populasi ayam buras dan itik. Adapapun upaya

penanggulangan yang telah dilakukan untuk peningkatan produksi telur adalah

dengan memberikan bantuan berupa pakan ternak pada kelompok tani memalui

kegiatan yang ada.

7) Pencapaian indikator produksi perikanan pertahun sebesar 111,65% pada tahun

2015. Capaian indikator ini sudah melebihi target, adapun penyebab meningkatnya

capaian indikator produksi perikanan pertahun adalah meningkatnya produksi budi

daya ikan di masyarakat dengan ditunjang adanya program kegiatan yang

memberikan bantuan bibit ikan kepada masyarakat.

Tujuan 1.2 Mewujudkan Pemerataan Ekonomi yang Berbasisi Sumber Daya Lokal

Dengan Optimalisasi Peran Koperasi, UKM dan Masyarakat Desa

Tujuan mewujudkan pemerataan ekonomi yang berbasis sumber daya lokal

dengan optimalisasi peran Koperasi, UKM dan Masyarakat Desa didukung oleh 2 (dua)

sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung

tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1.2.1. Sasaran Berkembangnya Koperasi, Usaha kecil dan Menengah

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Koperasi Aktif % 98 95,66 97,61

2 Jumlah usaha kecil dan mikro unit 1.287 13.556 1.053,30

1) Capaian indikator koperasi aktif sebesar 95,66 %. Pada tahun 2015 koperasi aktif

ditargetkan sebesar 98%, angka realisasi indikator koperasi aktif pada tahun 2015

yaitu sebesar 95,66% yang merupakan hasil perhitungan dari Perbandingan jumlah

koperasi yang aktif di tahun 2014 sebanyak 265 koperasi dengan jumlah seluruh

koperasi yang ada pada tahun 2014 sebanyak 277 koperasi.

Page 67: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2) Capaian indikator jumlah usaha kecil dan mikro sebesar 1.053,30 % jauh melebihi

target. Pada tahun 2015 target indikator jumlah usaha kecil dan mikro sebanyak

1.287 unit. Angka realisasi jumlah usaha kecil dan mikro sebesar 13,556 unit

ditahun 2015 merupakan jumlah usaha kecil dan mikro yang beraktifitas pada tahun

2014 di 14 (empat belas) Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin.

2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Nama Indikator

Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) 2

012

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

1 Koperasi Aktif

% 95

96

97

98

94,8

0

95,4

0

95,5

7

95,6

6

99,7

9

99,3

7

98,5

2

97,6

1

2

Jumlah Usaha Kecil dan Mikro

unit

987

1.0

87

1.1

87

1.2

87

12.6

2,1

1

8

13.5

55

13.5

56

13.5

56

1.2

79

1.2

47

,10

1.1

42

,03

1.0

53

,30

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013

dan tahun 2012 bahwa dari 2 ( dua ) indikator sasaran yang ditetapkan semuannya

mengalami tren meningkat. Ini dapat dilihat dari angka realisasi yang dicapai oleh

kedua indikator tersebut, yaitu indikator Koperasi aktif dan indikator jumlah usaha kecil

dan mikro. Untuk capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012

kedua indikator sasaran mengalami tren fluktuatif. Analisa Perbandingan realisasi

kinerja dan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut:

1) Indikator koperasi aktif pada realisasi kinerja mengalami tren meningkat, ini dapat

dilihat dari realisasi kinerja pada tahun 2012 sebesar 94,80%, meningkat menjadi

95,40% di tahun 2013, kemudian di tahun 2014 juga meningkat menjadi 95,57 dan

kembali meningkat menjadi 95,66% pada tahun 2015. Sementara untuk capaian

Page 68: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

kinerja indikator koperasi aktif cenderung mengalami tren secara fluktuatif, ini dapat

dilihat dari capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar 99,79% kemudian menurun

menjadi 99,37% pada tahun 2013, kembali menurun menjadi 98,52% pada tahun

2014 dan pada tahun 2015 juga menurun menjadi 97,61%. Realisasi indikator

mengalami kenaikan setiap tahun walaupun belum sesuai dengan target. Untuk

capaian indikator mengalami penurunan hal ini disebabkan realisasi yang dicapai

belum memenuhi target yang sudah ditetapkan. Capaian indikator ini menghasilkan

nilai rata-rata sebesar 98,82%.

2) Indikator jumlah usaha kecil dan mikro pada realisasi kinerja mengalami tren

meningkat, dapat di lihat pada tahun 2012 realisasi kinerja indikator ini sebanyak

12.62,118 unit, mengalami kenaikan menjadi 13.556 unit ditahun 2013, pada tahun

2014 realisasi tetap sebesar 13.556 unit, dan pada tahun 2015 masih tetap 13.566

unit. Untuk capaian kinerja indikator jumlah usaha kecil dan mikro mengalami tren

menurun, ini dapat dilihat pada tahun 2012 sebesar 1.279% di tahun 2013 turun

menjadi 1.247,01% kemudian menurun pada tahun 2014 menjadi 1.142,03%, dan

pada tahun 2015 kembali menurun menjadi 1.053,30%. Capaian indikator menurun

bukan disebabkan karena tidak memenuhi target, melainkan realisasi yang dicapai

pada tahun 2015 sama dengan realisasi tahun 2014, sementara untuk target tahun

2015 meningkat dari tahun 2014. Capaian indikator ini menghasilkan nilai rata-rata

sebesar 1.180,33%.

3. Perbandingan antara capaian realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015

dengan target dalam RPJMD Tahun 2012 – 2017

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Koperasi Aktif % 95,66 100 95,66

2 Jumlah usaha kecil dan mikro

Unit 13.556 1.487 911,63

Page 69: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka 95,66% dan 911,63 dengan perkembangan indikator koperasi aktif

dan Jumlah usaha kecil dan mikro.

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan atau direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu

mencapai angka 100 % atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan

serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian indikator koperasi aktif pada tahun 2015 sebesar 97,61%, capaian

indikator ini mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena meningkatnya target

kinerja indikator, namun secara kuantitas mengalami peningkatan, ini terlihat dari

jumlah koperasi yang aktif pada tahun 2014 sebanyak 259 unit dan pada tahun

2015 meningkat menjadi 265 unit. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan

capaian kinerja pada indikator koperasi aktif adalah meningkatkan unit usaha yang

berjalan dan sosialisasi kepada anggota koperasi.

2) Pencapaian indikator jumlah usaha kecil dan mikro sebesar 1.053,30%, capaian ini

dibanding capaian pada tahun 2014 adalah menurun, penurunan ini disebabkan

target yang ditetapkan pada tahun 2015 meningkat, namun realisasi pada tahun

2015 sama dengan realisasi pada tahun 2014. Upaya yang dilakukan untuk

Page 70: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

meningkatkan capaian kinerja pada indikator ini adalah melalui program ekonomi

kerakyatan.

1.2.2. Sasaran Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat Desa

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif % 16,80 17,5 104,17

2 PKK aktif klpk 80 72 90

1) Capaian indikator lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif pada tahun 2015

sebesar 93,82%. Pada tahun 2015 indikator Lembaga pemberdayaan masyarakat

desa yang aktif ditargetkan sebesar 16,80%, dan realisasi yang tercapai sebesar

17,5%. Angka realisasi ini di dapat dari jumlah lembaga pemberdayaan masyarakat

berprestasi tahun 2015 sebanyak 42 lembaga dibagi jumlah seluruh lembaga

pemberdayaan masyarakat tahun 2015 sebanyak 240.

2) Capaian indikator PKK yang aktif sebesar 90%. Tahun 2015 PKK aktif ditargetkan

sebanyak 80 kelompok, realisasi yang tercapai tahun 2015 sebanyak 72 kelompok,

angka realisasi ini didapat dari jumlah PKK aktif yang ada di 14 Kecamatan dalam

Kabupaten Musi Banyuasin.

2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Nama Indikator Satua Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

Page 71: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

n

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

1

Lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif

% 15

15,6

0

16,2

0

16,8

0

14

5,8

3

17,5

17,5

93,3

3

37,3

7

108

,02

104

,17

2 PKK aktif klpk 65

70

75

80

14

14

72

72

21,5

4

20

96

90

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas diperoleh

gambaran pada Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015, 2014, 2013 dan 2012

bahwa dari 3 (tiga) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2 (dua) indikator yang

mengalami penurunan yaitu indikator lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif

dan PKK aktif, dan 1(satu) indikator cakupan desa siaga aktif tidak terlaksana.

Sementara untuk capaian kinerja tahun2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012

kedua indikator diatas mengalami tren secara fluktuatif. Analisa Perbandingan realisasi

kinerja dan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut:

1) Indikator lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif mengalami tren secara

fluktuatif, pada tahun 2012 persentase realisasi sebesar 14%, menurun menjadi

5,83% ditahun 2013, meningkat menjadi 17,5% ditahun 2014 dan pada tahun 2015

tetap 17,5%. Pada capaian kinerja indikator LPM yang aktif mengalami tren

menurun, ini dapat dilihat dari tabel capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar

93,33%, menurun menjadi 37,37% ditahun 2013, meningkat menjadi 108,02%

ditahun 2014 dan kembali menurun menjadi 104,15% pada tahun 2015. Realisasi

dan capaian indikator menurun disebabkan bukan karena belum memenuhi target,

melainkan jumlah LPM yang ada tidak bertambah. Capaian indikator ini

menghasilkan nilai rata-rata sebesar 85,71%.

2) Indikator PKK aktif mengalami tren tetap untuk realisasi kinerja, ini dapat dilihat dari

tabel realisasi pada tahun 2012 PKK Aktif sebanyak 14 kelompok, masih sebanyak

14 kelompok ditahun 2013, meningkat menjadi 72 kelompok ditahun 2014 dan pada

tahun 2015 tetap 72 kelompok. Untuk capaian kinerja indikator PKK aktif

Page 72: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

mengalami tren fluktuasi, dapat dilihat pada tahun 2012 capaian kinerja sebesar

21,54%, menurun menjadi 20% ditahun 2013, meningkat menjadi 96% ditahun

2014 dan menurun menjadi 90% di tahun 2015. Realisasi kinerja tidak mengalami

peningkatan disebabkan karena kurangnya kader tim penggerak PKK ditiap tiap

kecamatan. Sementara capaian indikator mengalami penurunan disebabkan karena

realisasi belum memenuhi target dari RPJMD. Capaian indikator ini menghasilkan

nilai rata-rata sebesar 56,88%.

3. Perbandingan antara capaian realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015

dengan target dalam RPJMD tahun 2012 – 2017

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD Tahun 2017

% Capaian

1 Lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif

% 17,5 18 97,22

2 PKK aktif klpk 72 85 84,71

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan bahwa kedua indikator belum mencapai target RPJMD. Capaian kinerja

ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk mencapai target yang

ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau

lebih.

4. Perbandingan realisasi kineja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

Page 73: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

5. Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yan telah dilakukan:

1) Capaian indikator lembaga pemberdayaan masyarakat yang aktif sebesar 104,17%.

Capaian pada indikator ini sudah sesuai dengan target, dimana hal yang

mendukung keberhasilan ini disebabkan meningkatnya LPM berprestasi yang ada

Kabupaten Musi Banyuasin.

2) Capaian indikator PKK aktif sebesar 90%. Capaian ini sudah sesuai dengan target,

dimana hal yang mendukung keberhasilan ini disebabkan meningkatnya sumber

daya manusia dalam anggota tim penggerak PKK didesa desa.

MISI II : Mengembangkan Pusat-Pusat Pertumbuhan dan Pelayanan Industri

Kreatif yang Didukung Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Tujuan 2.1 Mewujudkan Daerah Industri Maju Yang Berbasis Sumber Daya Lokal

Tujuan terwujudnya daerah industri maju yang berbasis sumber daya lokal

didukung oleh 3 (tiga) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang

mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

2.1.1. Sasaran Berkembangnya Industri Kecil dan Menengah Yang Mendukung

Peningkatan Nilai Investasi Daerah

1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Pertumbuhan industri kecil dan menengah

% 13,89 5,71 41,11

2 Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah per tahun

% 4,97 3,02 60,76

Page 74: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3 Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah

% 4,12 3,68

89,32

1) Capaian indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah sebesar 41,11%. Pada

tahun 2015 ditargetkan pertumbuhan industri kecil dan menengah 13,89%, angka

realisasi indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah pada tahun 2015 yaitu

5,71% yang merupakan hasil perhitungan dari jumlah IKM (industri kecil dan

menengah) tahun 2015 sebanyak 2.611 unit dikurangi jumlah IKM tahun 2014

sebanyak 2.470 unit usaha, kemudian dibagi jumlah IKM tahun 2014 selanjutnya

dikalikan 100%. sehingga pertumbuhan industri kecil dan menengah ini mencapai

5,71%.

2) Capaian indikator kapasitas produksi industri kecil dan menengah pertahun

sebesar 60,76%, pencapaian indikator kinerja ini dalam ketegori cukup. Pada tahun

2015 direncanakan indikator ini mencapai target 4.97%, sedangkan pada angka

realisasi sebesar 3,02%, angka realiasi ini didapat dari Perbandingan jumlah

kapasitas industri kecil dan menengah tahun 2015 pertahun sebesar 153.935.837,

tahun sebelumnya (tahun 2014) kapasitas produksi industri kecil dan menengah

sebesar 149.428.556 unit, sehingga menunjukan perkembagan/pertumbuhan

senilai 3,02%.

3) Capaian indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah pada

tahun 2015 sebesar 89,32%. Angka realisasi indikator peningkatan nilai investasi

industri kecil dan menengah pada tahun 2015 sebesar 3,68% merupakan

Perbandingan jumlah nilai investasi industri kecil dan menengah tahun 2015 Rp.

25.695.492.085.707 di kurang jumlah nilai investasi industri kecil dan menengah

tahun 2014 sebesar Rp. 24.784.494.140.289 dibagi nilai investasi industri kecil

menegah tahun lalu sebesar Rp. 24.784.494.140.289 di kali 100%.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

Page 75: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1

Pertumbuhan industri kecil dan menengah

%

8,3

0

11,1

9

11.7

7

13,8

9

4,9

9

52.7

2

11,6

1

5,7

1

60,1

2

471

98

,64

41,1

1

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2

Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah per tahun

%

3,5

0

3,6

8

4.3

5

4,9

7

11,8

8

90.2

2

4,3

3

3,0

2

339

,4

2451

99,5

4

60,7

6

3

Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah

%

3,2

5

3,5

0

3.8

0

4.2

1

0

168

,7

510

,50

3.6

8

0

4820

13.4

34

,12

89,3

2

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, 2014,

tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 3 (tiga) indikator sasaran yang ditetapkan

mengalami tren fluktuatif. Analisa Perbandingan realiasi dan Perbandingan capaian

kinerja setiap indikator sebagai berikut:

1) Indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah, mengalami tren secara

fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 4,99% kemudian meningkat menjadi 52,72%

pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi

menjadi 11, 61% serta pada tahun 2015 mengalami penurunan yang cukup

signifikan dengan angka realisasi sebesar 5,71 %. Untuk angka capaian kinerja juga

mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 60,12% kemudian meningkat

Page 76: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

menjadi 471% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan angka

capaian menjadi 98,64% serta terjadi penurunan kembali pada tahun 2015 dengan

capaian hanya 41,11 %. Realisasi dan capaian mengalami penurunan disebabkan

bukan karena tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013

realisasi dan capaian mengalami peningkatan yang signifikan (melampaui target

yang direncanakan). Namun, secara kuantitas indikator tersebut mengalami

peningkatan. Tercatat pada tahun 2012, jumlah industri kecil dan menengah

sebanyak 1449 unit usaha, meningkat pada tahun 2013 jumlah industri kecil dan

menengah sebanyak 2213 unit usaha, dan tahun 2014 jumlah industri kecil dan

menengah mengalami peningkatan menjadi 2470 serta pada tahun 2015 jumlah

industri kecil dan menengah kembali meningkat menjadi 2611 unit usaha.

2) Indikator kapasitas produksi industri kecil dan menengah pertahun, mengalami tren

secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 11,88% kemudian meningkat menjadi

90,22% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan angka

realisasi menjadi 4,33% serta pada tahun 2015 kembali menurun dengan angka

realisasi sebesar 3,02 %. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren

fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 339,4% kemudian meningkat menjadi 2451%

pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi

99,54% serta pada tahun 2015 kembali terjadi penurunan angka capaian menjadi

60,76 %. Realisasi dan capaian mengalami penurunan disebabkan bukan karena

tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada tahun 2013 mengalami

peningkatan secara signifikan melampaui target yang direncanakan. Namun, secara

kuantitas indikator tersebut mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2012

kapasitas produksi industri kecil dan menengah sebesar 75.295.083 unit meningkat

pada tahun 2013 menjadi 143.233.644 unit dan tahun 2014 jumlah kapasitas

produksi industri kecil dan menengah juga mengalami peningkatan menjadi

149.428.556 unit serta pada tahun 2015 jumlah kapasitas produksi industri kecil dan

menengah terus mengalami peningkatan menjadi 153.935.837 unit. Capaian

indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata

capaian diatas 85%.

Page 77: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3) Indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah memiliki tren

meningkat, pada tahun 2012 realisasi 0% kemudian meningkat menjadi 168,7%

pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi

menjadi 510,50%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren meningkat

pada tahun 2012 capaian 0% kemudian meningkat menjadi 4820% pada tahun

2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi

13.434,12%. Tercatat pada tahun 2013 nilai investasi industri kecil Rp.

4.059.542.822.365 dan pada tahun 2014 meningkat nilai investasi industri kecil dan

menengah menjadi Rp. 24.784.494.140.289. dan pada tahun 2015 meningkat nilai

investasi industri kecil dan menengah menjadi Rp. 25.695.492.085.707 meningkat

realisasi sebesar 3.68%

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Pertumbuhan industri kecil dan menengah

% 5,71 15,77 36,21

2 Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah per tahun

% 3,02 5,10 59,22

3 Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah

%

3.68

4,40 83.64

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka yang positif yaitu 36.2%, 59.2% dan 83.64 %. Capaian kinerja ini

merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan

direncanakan pada tahun ke-5 telah mampu mencapai angka 100% atau lebih.

Page 78: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan

serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian indikator pertumbuhan industri kecil dan menengah sebesar 41,11%

dan peningkatan kapasitas produksi industri kecil dan menengah sebesar 60,76%.

Capaian kedua indikator ini tidak sesuai target, ketidakberhasilan pencapaian sesuai

target pada tahun 2014 ini disebabkan minimnya pembinaan industri kecil dan

menengah karena tidak ada program dan kegiatan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan yang bersifat mengembangkan industri kecil dan menengah yang

sudah ada maupun menstimulasi tumbuhnya industri kecil baru yang bersumber dari

alokasi anggaran APBD Kabupaten. Namun demikian Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Musi Banyuasin terus berusaha dengan keras untuk tetap

dapat melakukan kegiatan pembinaan melalui program kegiatan Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi serta Kementerian Perindustrian RI yang melibatkan

peran serta tenaga penyuluh lapangan industri.

2) Pencapaian indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah

sebesar 89,32%, capaian Indikator tersebut diatas naik dikarnekan meningkatnya

nilai investasi industri kecil dan menengah pada tahun 2015, dalam

pelaksanaannya terdapat 1 (satu ) program dan 5 (lima) kegiatan yang mendukung

capaian indikator peningkatan nilai investasi industri kecil dan menengah.

Page 79: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2.1.2. Sasaran Meningkatnya Perlindungan Konsumen dan Pengamanan

Perdagangan

1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Unit usaha yang memiliki perizinan %

25

15.47%

61,88

2 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

% 25,79 4,41 17,10

1) Capaian indikator unit usaha yang memiliki perizinan sebesar 61,88%. Angka

realisasi indikator unit usaha yang memiliki perizinan tahun 2015 sebesar 15,47%

dari yang ditargetkan senilai 25%. Angka realiasi ini merupakan Perbandingan

jumlah usaha yang membuat perizinan SIUP-TDP pada tahun 2015 sebanyak

1.210 izin usaha dengan jumlah usaha formal dan informal tahun 2015 sebanyak

5.241 unit usaha, sehingga persentase capaian unit usaha yang memiliki perizinan

SIUP-TDP senilai 15.47%.

2) Capaian indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal sebesar

17,10%. Angka realisasi indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

tahun 2015 sebesar 4,41% (Empat koma empat satu persen) dari yang ditargetkan

senilai 25,79%. angka realisasi ini merupakan Perbandingan jumlah pedagang yang

dibina tahun 2015 sebanyak 231 pedagang berbanding jumlah seluruh pedagang

informal Kabupaten Musi Banyuasin yaitu sebanyak 5241 pedagang, sehingga

mendapatkan nilai cakupan bina kelompok pedangang/usaha informal sebesar

4,41%.

2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, 2014, tahun

2013, dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

Page 80: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1 Unit usaha yang memiliki perizinan

%

7,0

0

10

15

25

4

8,3

1

100

100

15.4

7

118

,71

1.0

00

666

,67

61,8

8

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2

Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

%

9,8

7

12,8

4

18.2

0

25,7

9

9,0

0

16,2

7

17.3

6

4,4

1

91,1

9

126

,70

95,3

8

17,1

0

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada Perbandingan realiasi dan capaian kinerja serta capaian kinerja tahun

tahun 2015, 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 indikator sasaran yang

ditetapkan mengalami tren fluktuatif. Analisa Perbandingan realiasi dan Perbandingan

capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut:

1) Indikator unit usaha yang memiliki perizinan, pada angka realisasi mengalami tren

fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 48,31% kemudian meningkat menjadi 100%

pada tahun 2013,pada tahun 2014 angka realisasi 100% dan pada tahun 2015

angka realiasi menurun jadi 15.47% Untuk angka capaian kinerja mengalami tren

fluktuatif pada tahun 2012 capaian 118,71% kemudian meningkat menjadi 100%

pada tahun 2013,pada tahun 2014 mengalami penuruan angka capaian menjadi

666,67% dan pada tahun 2015 mengalami penuruan angka capaian menjadi

61,88%. Angka capaian mengalami fluktuatif disebakan karena meningkatnya

target unit usaha yang memiliki perizinan setiap tahunnya, meskipun demikian

besarnya angka realisasi dan capaian jauh melebihi target.Tercatat pada tahun

2012, jumlah unit usaha yang memiliki perizinan sebanyak 431 unit usaha,

Page 81: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

meningkat pada tahun 2013 jumlah unit usaha yang memiliki perizinan menjadi

sebanyak 438 unit usaha, meningkat pada tahun 2014 jumlah unit usaha yang

memiliki perizinan menjadi sebanyak 771 unit. Capaian indikator kinerja ini dalam

kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 85%.

2) Indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal, pada Perbandingan

realisasi mengalami tren secara meningkat, pada tahun 2012 realisasi 9,00%

kemudian meningkat menjadi 16,27% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 juga

mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 17,36% namun pada tahun 2015

mengalami penurunan realisasi hanya sebesar 4,41 %, peningkatan dari tahun

2012 hingga 2014 terjadi karena jumlah pedagang yang dibina untuk setiap

tahunnya meningkat seiring alokasi anggaran pembinaan yang meningkat,

sebaliknya terjadi penurunan pada tahun 2015 karena sama sekali tidak ada

dukungan anggaran pembinaan yang bersumber dari dana APBD Kabupaten,

Namun Dinas Perindustrian dan Perdagangan tetap berusaha melakukan

pembinaan dengan dukungan dana APBN . Untuk angka capaian kinerja juga

mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 91,19% kemudian meningkat

menjadi 126,70% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penuruan

angka capaian menjadi 95,38% serta terjadi penurunan kembali pada tahun 2015

dengan angka capaian hanya sebesar 17,10 % . Capaian mengalami penurunan

disebabkan bukan karena tidak memenuhi target yang ditetapkan melainkan pada

tahun sebelumnya tahun 2013, mengalami peningkatan secara signifikan

melampaui target yang direncanakan, namun secara kuantitas indikator tersebut

mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2012, jumlah pedagang yang dibina

sebanyak 450 pedagang, meningkat pada tahun 2013 sebanyak 852 pedagang,

dan tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 900 pedagang yang dibina dan

pada tahun 2015 hanya terjadi pembinaan pedagang sebanyak 231. Capaian

indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata

capaian diatas 85%.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017.

Page 82: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Unit usaha yang memiliki perizinan

% 15.47 35 44,20

2 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

% 4,41 44,26 9,96

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka 44,20% dan 9,96% Capaian kinerja ini merupakan capaian pada

tahun ke-4 RPJMD.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian indikator unit usaha yang memiliki perizinan. Mengalami peningkatan

serta melebihi yang ditargetkan hal ini disebabkan karena terdapat kenaikan jumlah

unit usaha yang mendaftarkan izin usahanya serta didukung dengan dilakukannya

Page 83: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

5 kegiatan yang mendukung capaian indikator peningkatan nilai investasi, antara

lain:

1) Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan penanaman modal

2) Pengendalian pelaksanaan penanaman modal

3) Sosialisasi peraturan pelaksanaan penanaman modal

4) Promosi penanaman modal

5) Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha

2) Pencapaian indikator cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal secara

realisasi dari tahun 2012 hingga 2014 mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal

ini dikarenakan meningkatnya jumlah pedagang yang telah dibina untuk setiap

tahunnya, akan tetapi pada tahun 2015 terjadi penurunan jumlah pedagang yang

dibina karena minimnya dukungan alokasi anggaran. Namun Dinas Perindustrian

dan Perdagangan terus berupaya untuk mencapai target yang diharapkan pada

tahun 2017 dengan giat berusaha mendapatkan alokasi dana khusus

pembangunan pasar maupun revitalisasi pasar dari Kementerian Perdagangan RI.

2.1.3. Sasaran meningkatnya kapasitas ketenagakerjaan dan perlindungan

tenaga kerja

1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Angka partisipasi angkatan kerja % 83 69,40 83,61

2 Pencari kerja yang ditempatkan % 49 90,76 185,22

3 Pengangguran terbuka % 14,89 3,98 173,27

4 Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis

% 27 96,36 356,89

1) Capaian indikator angka partisipasi angkatan kerja sebesar 83,61%. Pada tahun

2015 ditargetkan Angka partisipasi angkatan kerja 83%, Angka realisasi indikator

Angka partisipasi angkatan kerja pada tahun 2015 yaitu 69,40%, angka realisasi ini

didapat dari perhitungan persentase Perbandingan jumlah angkatan kerja usia 15

Page 84: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

tahun ke atas tahun 2015 sebanyak 294.662,11 orang dengan jumlah penduduk

usia 15 tahun ke atas sebanyak 424.552 orang.

2) Capaian indikator pencari kerja yang ditempatkan sebesar 185,22%. Pada tahun

2015 ditargetkan pencari kerja yang ditempatkan 49%, Angka realisasi indikator

pencari kerja yang ditempatkan pada tahun 2015 yaitu 90,76%, angka realiasi ini

merupakan hasil perhitungan persentase Perbandingan dari jumlah pencari kerja

yang ditempatkan tahun 2015 sebanyak 599 orang dengan jumlah pencari kerja

yang mendaftar sebanyak 660 orang.

3) Capaian indikator pengangguran terbuka sebesar 173,27 %. Pada tahun 2015

ditargetkan pengangguran terbuka 14,89%, angka realisasi indikator pengangguran

terbuka pada tahun 2015 yaitu 3,98%, Angka realisasi pengangguran terbuka pada

tahun 2015 di dapat dari jumlah angkatan kerja yang benar-benar tidak bekerja

sebanyak 11.713 orang dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang ada

sebanyak 294.662,11 orang.

4) Capaian indikator keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis

sebesar 356,89%, Pada tahun 2015 ditargetkan keselamatan kerja dan hubungan

industrial yang harmonis 27%, angka realisasi indikator keselamatan kerja dan

hubungan industrial yang harmonis pada tahun 2015 yaitu 96,36%, Angka realisasi

keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis pada tahun 2015 di

dapat dari hasil perhitungan jumlah kasus yang diselesaikan dengan perjanjian

bersama sebanyak 53 kasus dibagi jumlah kasus yang tercatat di instansi yang

bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan sebanyak 55 kasus, dikali seratus

persen.

2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, 2014, tahun

2013, dan tahun 2012.

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

Page 85: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1 Angka partisipasi angkatan kerja

% 80

81

82

83

74,1

3

50

,37

66,9

9

69,4

0

92,6

6

62

,11

,1

9

81,7

0

83,6

1

2 Pencari kerja yang ditempatkan

% 42

45

47

49

5,1

8

4,4

9

83,4

3

90,7

6

12,3

3

9,9

8

177

,51

185

,22

3 Pengangguran terbuka

%

15,3

3

15,1

8

15.0

3

14,8

9

3,4

7

3,2

3,7

4

3,9

8

177

.32

17

8,9

2

175

,12

173

,27

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

4

Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis

% 21

23

25

27

9

91

,30

88,8

9

96,3

6

43,0

0

39

6,9

6

355

,56

356

,89

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun tahun 2015,

2014, 2013 dan tahun 2012 bahwa dari empat indikator sasaran yang ditetapkan

mengalami tren fluktuatif. Analisa Perbandingan realiasi dan Perbandingan capaian

kinerja setiap indikator sebagai berikut:

1) Indikator angka partisipasi angkatan kerja, pada angka realisasi mengalami tren

fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 74,13% kemudian menurun menjadi 50,37%

pada tahun 2013, pada tahun 2014, dan pada tahun mengalami peningkatan

angka realisasi menjadi 69,40%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren

fluktuatif pada tahun 2012 capaian 92,66% kemudian menurun menjadi 62,11,19%

pada tahun 2013, pada tahun 2014, dan tahun 2015 mengalami peningkatan angka

capaian menjadi 83,61%, ini disebabkan karena meningkatnya target kinerja

indikator dan rendahnya angkatan kerja. Tercatat pada tahun 2014 jumlah Angka

Page 86: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

partisipasi angkatan kerja menjadi sebanyak 278.929, dan pada tahun 2015

meningkat jumlah Angka partisipasi angkatan kerja 278.929 orang.

2) Indikator pencari kerja yang ditempatkan, pada Perbandingan realisasi dan capaian

kinerja mengalami tren secara flukutuatif, pada tahun 2012 realisasi 5,18%

kemudian menurun menjadi 4,49% pada tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015

mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 83,43%. Untuk angka capaian

kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 12,33% kemudian

menurun menjadi 9,98% pada tahun 2013, tahun 2014, dan tahun 2015 mengalami

peningkatan angka capaian menjadi 185,22%, melebihi target yang direncanakan,

ini diiringi dengan meningkatnya jumlah pencari kerja yang ditempatkan, namun

secara kuantitas indikator tersebut mengalami peningkatan. Tercatat, pada tahun

2012 jumlah pencari kerja yang ditempatkan 57 orang pada tahun 2013 sejumlah

75 orang, pada tahun 2014 meningkat menjadi 1113 orang, dan pada tahun 2015

sejumlah 599 orang . Pada tahun 2012 dan 2013 capaian dan realisasi mengalami

penurunan dipengaruhi faktor pekerja yang sudah terdaftar tidak melaporkan diri

kembali ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi

Banyuasin jika pencari kerja sudah bekerja di perusahaan swasta ataupun

pemerintahan. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai

dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 97,22%.

3) Indikator pengganguran terbuka, mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012

realisasi 3,47% kemudian menurun menjadi 3,2% pada tahun 2013, pada tahun

2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 3.74%, dan pada tahun 2015

kembali mengalami kenaikan menjadi 3,98. Untuk angka capaian kinerja

mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 177,32% kemudian meningkat

menjadi 178,92% pada tahun 2013, pada tahun 2014 mengalami penuruan angka

capaian menjadi 175,12%, dan pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi

173,27%. Secara keseluruhan indikator ini telah melebihi dari yang ditargetkan.

Realisasi dan capaian mengalami fluktuatif dipengaruhi oleh jumlah angkatan kerja

setiap tahunnya dengan jumlah pengangguran. Tercatat pada tahun 2012, jumlah

penggangur sebesar 9.279 orang dan jumlah angkatan kerja sebesar 267.334

orang, pada tahun 2013 jumlah penggangur menurun sebesar 7.883 orang dan

Page 87: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

jumlah angkatan kerja sebesar 247.468 orang. tahun 2014 jumlah penggangur

meningkat sebesar 10.434 orang, pada tahun 2015 jumlah pengganggur

meningkat menjadi 11.713 orang dan jumlah angkatan kerja sebesar 294.662,11

orang. capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015

memiliki rata-rata capaian diatas 176,22%.

4) Indikator keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis, mengalami

tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 9% kemudian, meningkat menjadi

91,30% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka

realisasi menjadi 88,89%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif

pada tahun 2012 capaian 43% kemudian meningkat menjadi 396,96% pada tahun

2013 dan tahun 2014 mengalami penuruan dan pada tahun 2015 juga mengalami

penurunan menjadi 356,89%. Secara keseluruhan indikator ini pada tahun 2013 &

2014 telah melebihi dari yang ditargetkan. Realisasi dan capaian mengalami

fluktuatif dipengaruhi oleh jumlah kasus yang diselesaikan dengan perjanjian

bersama setiap tahunnya dengan jumlah kasus yang tercatat pada instansi

penanggung jawab. Tercatat pada tahun 2014 jumlah kasus yang diselesaikan

dengan perjanjian bersama sebesar 40 kasus dan jumlah kasus yang tercatat

sebesar 45 kasus. tahun 2015 jumlah kasus yang diselesaikan dengan perjanjian

bersama sebesar 53 kasus dan jumlah kasus yang tercatat sebesar 55 kasus.

Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki

rata-rata capaian diatas 295.24%.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017 Kabupaten Musi Banyuasin.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan

Realisasi akumulasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

Page 88: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2014 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka yang positif yaitu 81,65%, 292,52%, 27,28% dan 301,22% bahkan

terdapat 2 indikator yang sudah melebihi target indikator capaian pada akhir periode

RPJMD, yaitu indikator Pencari kerja yang ditempatkan dan indikator Keselamatan

kerja dan hubungan industrial yang harmonis. Capaian kinerja ini merupakan capaian

pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada

tahun ke-5 telah mampu mencapai angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar

nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan

standar nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan.

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

1) Capaian indikator angka partisipasi angkatan kerja belum mencapai target, hal ini

disebabkan karena rendahnya angkatan kerja akibat pertambahan penduduk pada

tahun 2015, tingginya angka kelulusan sekolah dan perguruan tinggi sementara

lowongan pekerjaan terbatas, dan lowongan yang tersedia tidak sesuai dengan

kualifikasi pendidikan. Alternatif yang telah dilakukan antara lain; pendataan

1 Angka partisipasi angkatan kerja

% 69,40 85 81,65

2 Pencari kerja yang ditempatkan

% 90,76 50 292,52

3 Pengangguran terbuka % 3,98 14,59 27,28

4 Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis

% 96,39 32 301,22

Page 89: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

lowongan kerja, pelatihan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pengguna kerja

dan diadakan job fair.

2) Capaian indikator pencari kerja yang ditempatkan telah melampaui target, hal ini

disebabkan karena pada Tahun 2015 adanya penerimaan CPNS sebanyak 13

orang dan penerimaan pada perusahaan sebanyak 586 orang, yang berdampak

kepada Angka realisasi indikator pencari kerja yang ditempatkan sebesar 189,08%.

Alternatif yang telah dilakukan antara lain; pendataan lowongan kerja, pelatihan

tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pengguna kerja dan diadakan job fair.

3) Capaian indikator pengangguran terbuka menurun dari tahun sebelumnya namun

masih melebihi target. Angka realisasi dan capaian kinerja dipengaruhi oleh

meningkatnya angka pengangguran, ini disebabkan tingginya angka kelulusan

siswa SMA/K dan Perguruan tinggi sedangkan penyerapan tenaga kerja sedikit,

serta tingginya jumlah PHK yang terjadi. Alternatif yang telah dilakukan antara lain ;

pendataan lowongan kerja, pelatihan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan

pengguna kerja dan diadakan job fair.

4) Capaian indikator Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis

menurun dari tahun sebelumnya namun masih melebihi target, Angka realisasi

dipengaruhi dengan meningkatnya jumlah kasus yang tercatat pada tahun 2015

dan banyaknya kasus yang diselesaikan pada tahun 2015, alternatif untuk

meningkatkan jumlah kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB)

baik perjanjian bersama yang dibuat secara perseorangan/ individual atau

perjanjian bersama dengan cara peningkatan kemampuan pengetahuan pekerja

dan pengusaha dengan melakukan penyuluhan dan pembinaan tentang peraturan

ketenaga kerjaan.

Tujuan 2.2 Mewujudkan Pelestarian Budaya yang Mendukung Pariwisata Daerah

Tujuan meningkatnya kualitas generasi muda didukung oleh 2 (dua) sasaran.

Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 90: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2.2.1. Sasaran Meningkatnya Perlindungan Budaya Lokal

1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Jumlah Sanggar Seni dan Budaya yang Aktif Klpk 10 5 50

Angka realisasi Jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif pada tahun 2015

yaitu 50% yang merupakan hasil perhitungan dari persentase kelompok sanggar yang

aktif pada tahun 2015 yaitu 5 Sanggar dibandingkan dengan target jumlah yang dibina

pada tahun 2015 yaitu 10 Sanggar dikali 100%.

2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012.

Nama Indikator

Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1

Jumlah Sanggar Seni dan Budaya yang Aktif

Klp 5

5

10

10

1

5

5

5

20

100

50

50

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, 2014,

tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa indikator sasaran sanggar seni dan budaya yang

aktif mengalami tren tetap. Analisa Perbandingan realiasi dan Perbandingan capaian

kinerja setiap indikator sebagai berikut:

Indikator jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif, pada angka realisasi

mengalami tren tetap, pada tahun 2012 realisasi 1 kelompok jumlah sanggar seni dan

budaya yang aktif kemudian meningkat menjadi 5 kelompok jumlah sanggar seni dan

budaya yang aktif pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 angka realisasi tetap 5

Page 91: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

kelompok jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif. Untuk angka capaian kinerja

mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 20% kemudian meningkat menjadi

100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian

menjadi 50%. Indikator ini mengalami peningkatan dan penurunan dipengaruhi oleh

jumlah jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif dan meningkat menjadi target

kinerja. Tercatat pada Pada tahun 2013 jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif

terdapat 5 kelompok sanggar, dan jumlah sanggar seni yang ada dan pada tahun 2014

jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif terdapat 5 kelompok sanggar seni yang

aktif. Untuk tahun 2015, realisasi sama dengan tahun sebelumnya. Hal ini karena belum

dilakukannya pendataan dan pembinaan secara menyeluruh terhadap sanggar –

sanggar yang aktif di Kab. Muba

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 -2017

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator

Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD Tahun 2017

% Capaian

1 Jumlah Sanggar Seni dan Budaya yang Aktif

Klpk 5 10 50

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

indikator yang menunjukkan capaian 50%

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai

angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Page 92: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Dari indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional (SPM)

sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan:

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

Capaian indikator jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif belum mencapai

target, disebabkan oleh target kinerja yang meningkat. Dari tahun sebelumnya.

Alternatif yang telah dilakukan antara lain: Mengadakan pendataan, pembinanaan dan

pelatihan pelaku seni usia remaja.

2.2.2. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pariwisata Daerah

1. Perbandingan antara target dan realiasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Kunjungan wisatawan Orang/tahun 4.500 13.525 300,56

Capaian indikator kunjungan wisatawan sebesar 300,56%. Pada tahun 2015

melampaui target yang ditetapkan. Pada tahun 2015 ditargetkan kunjungan wisatawan

sebanyal 4.500 orang. Angka realisasi indikator Kunjungan wisatawan pada tahun 2015

yaitu 13.525 orang yang merupakan hasil dari perhitungan Perbandingan antara jumlah

kunjungan wisata pada tahun 2015 dengan jumlah kunjungan wisata yang telah

ditargetkan pada tahun 2015. Data ini didasarkan pada catatan kunjungan wisatawan

yang menginap di hotel/penginapan di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.

2. Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, 2014, tahun

2013, dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Kinerja (%)

Page 93: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1 Kunjungan Wisatawan

orang

4.0

00

4.1

00

4.4

00

4.5

00

1.5

63

36.0

71

44.0

00

13.5

25

39,0

7

879

,78

918

,18

300

,56

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada Perbandingan realiasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun

2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa indikator sasaran yang ditetapkan

mengambarkan tren fluktuatif, Analisa Perbandingan realiasi dan Perbandingan capaian

kinerja setiap indikator sebagai berikut:

Indikator kunjungan wisatawan, pada angka realisasi mengalami tren Fluktuatift,

pada tahun 2012 realisasi 1.563 orang kemudian meningkat menjadi 36.071 orang

pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi

menjadi 44.000. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun

2012 capaian 39,07% kemudian meningkat menjadi 879,78% pada tahun 2013 dan

pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 918,18%. Secara tren

indikator ini mengalami peningkatan dan melebihi target yang direncanakan.

Sedangkan ditahun 2015, secara realisasi maupun capaian menurun, namun tetap

tercapat target yang ditetapkan.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 - 2017

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD Tahun 2017

% Capaian

1 Kunjungan Wisatawan

Orang /tahun

13.525 5.000 270.5

Page 94: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

indikator menunjukkan perkembangan melebihi target akhir RPJMD dengan capaian

sudah 270.5%.

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai

angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional (SPM)

sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Capaian indikator kunjungan wisatawan melebihi target. Hal ini disebabkan karena

berdasarkan data catatan kunjungan wisatawan yang menginap di

hotel/penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin, faktor pendukung yang menjadi

pendorongan kunjungan wisatawan adalah dengan diadakannya banyak event

yang dilaksanakan di Kabupaten Musi Banyuasin baik yang bersifat nasional

maupun internasional, seperti pemilihan kuyung kupek, dan penyelenggaraan Musi

Triboatton, Pra PON Voli Indoor, Pra PON Futsal, Muba Prix dan Event

Internasional yang diselenggaran Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan.

MISI III Meningkatkan Pemerataan Pembangunan Berkelanjutan yang Berkeadilan

dan Berwawasan Lingkungan

Page 95: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Tujuan 3.1 Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Daerah Yang Berkualitas dan

Merata

Tujuan mewujudkan pembangunan infrastruktur daerah yang berkualitas dan

merata didukung oleh 5 (lima) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing

sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

3.1.1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan` Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik

% 42 42,47 101,12

2 Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk

Km 100 75,25 75,25

1) Capaian indikator proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik tahun 2015

sebesar 101,12%. Pada tahun 2015 ditargetkan indikator proporsi panjang jaringan

jalan dalam kondisi baik sebesar 42% dengan realisasi sebesar 42,47%. Angka

realisasi tersebut merupakan hasil perhitungan dari panjang jaringan jalan dengan

kondisi baik pada tahun 2015 sepanjang 456,06 Km dibandingkan dengan panjang

seluruh jalan Kabupaten Musi Banyuasin sepanjang 1.073,77 Km.

2) Capaian indikator Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan

pemukiman penduduk Tahun 2015 sebesar 75,25%. Realisasi pada tahun 2015

sepanjang 75,25 Km di bawah target RPJMD sepanjang 100 Km dari total panjang

seluruh jalan Kabupaten Musi Banyuasin 1.073,77 Km.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Page 96: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1

Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik

% 35

37

39

42

34,2

5

34,1

9

42,8

2

42,4

7

97,8

6

92,4

1

109

,79

101

,12

2

Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk

Km

116

,37

60

60

100

111

,37

149

,92

93,5

9

75,2

5

95,7

0

249

,87

155

,98

75,2

5

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun

2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran

yang ditetapkan mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasi dan capaian

kinerjanya yaitu pada indikator ”Proposi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik” dan

indikator ”Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman

penduduk”. Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap

indikator sebagai berikut:

1) Indikator Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik mengalami tren

secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi 34,25% kemudian menurun menjadi

34,19% pada tahun 2013, pada tahun 2014 mengalami peningkatan 42,82% dan

pada tahun 2015 sebesar 42,47%. Untuk capaian kinerja juga mengalami tren

fluktuatif pada tahun 2012 capaian kinerja sebesar 97,86% kemudian menurun

menjadi 92,41% meningkat pada tahun 2014 sebesar 109,79% dan pada tahun

2015 sebesar 101,12%. Peningkatan terjadi dikarenakan secara kuantitas panjang

Page 97: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

jalan dalam kondisi baik bertambah, tercatat pada tahun 2013 panjang jalan dalam

kondisi baik 367,17 Km dan pada tahun 2014 panjang jalan dalam kondisi baik

459,76 Km dan pada tahun 2015 panjang jalan dalam kondisi baik 456,05 Km dari

total panjang jalan Kabupaten Musi Banyuasin sepanjang 1.073,77 Km.

2) Indikator Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman

penduduk mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasinya sepanjang

111,37 Km, kemudian terealisasi sepanjang 149,92 Km pada tahun 2013, pada

tahun 2014 sepanjang 93,59 Km dan pada tahun 2015 sepanjang 75,25 Km. Untuk

angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 sebesar

95,70% meningkat menjadi 249,87% pada tahun 2013 dan menjadi 155,98% pada

tahun 2014 , menurun 75,25% pada tahun 2015. Penurunan terjadi karena realisasi

masih dibawah target yang ditetapkan RPJMD yaitu sepanjang 100 Km. Capaian

kinerja indikator sasaran dalam kurun waktu dari tahun 2012 sampai dengan tahun

2014 memiliki capaian di atas 85% sedang pada tahun 2015 di bawah 85%, namun

masih bermakna baik.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Kabupaten Musi Banyuasin

Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Nama Indikator Satuan

Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik

% 42,47 55 77,22

2 Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk

Km 75,25 100 75,25

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun

2015 dibanding dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka

yang positif dengan perkembangan yaitu sampai pada tahun 2015 sebesar 77.22% dan

Page 98: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

75.25%. Capaian kinerja kedua indikator merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD.

Untuk mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu

mencapai angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar

nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan

standar nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian Indikator Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik sebesar

101,12% mencapai target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan

adanya perbaikan atau peningkatan jalan strategis/jalan kabupaten yang

menghubungkan ibukota kabupaten ke kecamatan atau antar kecamatan menjadi

prioritas utama dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi dan

kerusakan jaringan jalan. Untuk tahun berikutnya diharapkan seluruh jaringan jalan

strategis/kabupaten sudah dalam kondisi yang baik tanpa adanya kerusakan yang

berarti dan dengan didukung anggaran yang disetujui.

2) Pencapaian Indikator Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan

pemukiman penduduk sebesar 75,25% masih dibawah target. Hal ini dikarenakan

pada tahun anggaran 2015 terdapat kesalahan teknis yaitu adanya kegiatan yang

gagal lelang sehingga mempengaruhi kinerja dan capaian target. Untuk tahun

berikutnya diharapkan tidak ada permasalahan teknis lagi sehingga program dan

kegiatan yang sudah ditargetkan dapat terlaksana dengan baik.

Page 99: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3.1.2 Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Persentase rumah layak huni % 86 84,32 98,05

2 Rumah tangga pengguna air bersih % 88 85,81 97,51

3 Persentase penduduk berakses air minum % 52 64,80 124,62,11

4 Rumah ber-IMB % 35 21,10 60,29%

5 Persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB

% 20 23,25 116,25

1) Capaian indikator persentase pemukiman layak huni tahun 2015 adalah 98,05%.

Pada tahun 2015 ditargetkan indikator persentase pemukiman layak huni sebesar

86% dan realisasinya mencapainya 84,32% di bawah target namun hasil tersebut

masih bermakna sangat baik. Angka realisasi tersebut merupakan persentase

Perbandingan jumlah rumah layak huni tahun 2015 sebanyak 144.278 rumah

dengan jumlah seluruh rumah yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2015

sebanyak 171.103 rumah.

2) Capaian indikator Rumah tangga pengguna air bersih tahun 2015 sebesar 97,51%.

Target indikator rumah tangga pengguna air bersih sebesar 88% sedangkan angka

realisasinya sebesar 85,81% di bawah target, namun hasil tersebut masih

bermakna sangat baik. Angka realisasi tersebut merupakan persentase

Perbandingan jumlah rumah tangga pengguna air bersih tahun 2015 sebanyak

190.444 rumah tangga dengan jumlah seluruh rumah tangga di Kab.Musi Banyuasi

tahun 2015 sebanyak 221.936 rumah tangga.

3) Capaian indikator persentase penduduk berakses air minum tahun 2015 adalah

124,62,11%. Target indikator prosentase penduduk berakses air minum pada tahun

2015 sebesar 64,80% dengan realisasi sebesar 52% di atas target. Angka realisasi

indikator tersebut merupakan hasil perhitungan persentase Perbandingan jumlah

penduduk berakses air minum tahun 2015 sebanyak 523.770 jiwa dengan jumlah

seluruh penduduk di Kab.Musi Banyuasin tahun 2015 sebanyak 808.343 jiwa.

Page 100: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

4) Capaian indikator rumah ber-IMB tahun 2015 adalah 60,29% tidak mencapai target

yang telah ditetapkan sebesar 35% dengan realisasi sebesar 21,10% Angka

realisasi merupakan hasil perhitungan persentase Perbandingan jumlah ber-IMB

tahun 2015 sebanyak 36.111 rumah dengan jumlah seluruh rumah di Kab.Musi

Banyuasin tahun 2015 sebanyak 171.103 rumah.

5) Capaian indikator persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber

HPL/HGB pada tahun 2015 sebesar 116,25% di atas target bermakna baik sekali.

Target indikator yang ditetapkan sebesar 20% dan realisasinya sebesar 23,25% di

atas target. Angka realisasi tersebut merupakan persentase dari luas ruang terbuka

hijau (RTH) tahun 2015 seluas 7.660,50 Ha, sedangkan luas wilayah ber HPL/HGB

Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2015 seluas 32.940 Ha.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Nama

Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1 Persentase rumah layak huni

% 80

84

85

86

80,6

5

81,8

9

83,6

2,1

1

84,3

2

100

,81

99,8

7

99,5

5

98,0

5

2

Rumah tangga pengguna air bersih

% 84

86

87

88

84,1

2

84,8

1

85,6

5

85,8

1

100

,14

99,7

8

99,5

9

97,5

1

3

Persentase penduduk berakses air minum

% 40

48

48

52

49,3

7

49,4

0

50,1

8

64,8

0

123

,43

112

,27

104

,54

124,6

2,1

1

Nama

Indikator Satuan Target Realisasi

Capaian Kinerja

(%)

Page 101: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

4 Rumah ber-IMB

% 20

25

30

35

20,2

7

16,7

6

30,0

8

21,1

0

101

,35

67,0

4

100

,27

60,2

9

5

Persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB

% 20

20

20

20

30

30

23,8

4

23,2

5

150

150

119

,20

116

,25

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun

2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 5 (lima) indikator sasaran

yang ditetapkan terdapat 2 (dua) indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah

angka realisasinya yaitu pada indikator ” Rumah ber-IMB”. Untuk indikator ” Persentase

rumah layak huni”, indikator “Rumah Tangga pengguna air bersih” dan indikator

“Persentase penduduk berakses air minum” memiliki tren yang meningkat setiap

tahunnya. Sedangkan untuk indikator ” Persentase ruang terbuka hijau persatuan luas

wilayah ber HPL/HGB” cenderung memiliki tren yang menurun.

Analisa Perbandingan realisasi dan Perbandingan capaian kinerja setiap

indikator sebagai berikut:

1) Indikator persentase rumah layak huni mengalami peningkatan realisasi setiap

tahunnya, pada tahun 2012 realisasi rumah layak huni sebesar 80,65%, realisasi

tahun 2013 sebesar 81,89%, realisasi 83,62,11% pada tahun 2014 dan meningkat

menjadi 84,32% pada tahun 2015. Untuk capaian kinerja indikator mengalami tren

yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar 100,81%, pada

tahun 2013 capaian sebesar 99,87%, pada tahun 2014 capaian sebesar 99,55%

dan pada tahun 2015 capaian sebesar 98,05%. Penurunan capaian ini dikarenakan

meningkatnya target indikator, namun secara kuantitas jumlah rumah layak huni

mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2013 jumlah rumah layak huni

Page 102: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

sebanyak 121.479 rumah dari seluruh jumlah rumah yang ada pada tahun 2013

sebanyak 148.350 rumah bertambah pada tahun 2014 terdapat sebanyak 138.140

rumah layak huni dari jumlah keseluruhan rumah yang ada di Kabupaten Musi

Banyuasin 165.192 rumah. Sedangkan pada tahun 2015 rumah layak huni

bertambah sebanyak 144.278 unit rumah dari jumlah keseluruhan rumah yang ada

di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 171.103 unit rumah.

2) Indikator persentase rumah tangga pengguna air bersih mengalami peningkatan

realisasi setiap tahunnya, pada tahun 2012 realisasi sebesar 84,12%, realisasi

tahun 2013 sebesar 84,81% realisasi sebesar 85,65% pada tahun 2014 dan

meningkat sebesar 85,81% pada tahun 2015. Untuk capaian kinerja indikator

mengalami tren yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar

100,14%, pada tahun 2013 capaian sebesar 99,78%, pada tahun 2014 capaian

sebesar 99,59% dan menjadi 97,51% pada tahun 2015. Penurunan capaian ini

dikarenakan meningkatnya target indikator, namun secara kuantitas jumlah rumah

tangga pengguna air bersih mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2013

jumlah rumah tangga pengguna air bersih sebanyak 130.805 rumah dari seluruh

jumlah rumah tangga yang ada pada tahun 2013 sebanyak 154.235 rumah

bertambah pada tahun 2014 terdapat sebanyak 179.543 rumah tangga pengguna

air bersih dari jumlah keseluruhan rumah tangga di Kabupaten Musi Banyuasin

sebanyak 209.62,112 rumah tangga. Kemudian pada tahun 2015 jumlah rumah

tangga pengguna air bersih sebanyak 190.444 unit rumah dari jumlah keseluruhan

rumah tangga di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun sebanyak 221.936 unit

rumah.

3) Indikator persentase penduduk berakses air minum mengalami peningkatan

realisasi setiap tahunnya, pada tahun 2012 realisasi sebesar 49,37%, realisasi

tahun 2013 sebesar 49,40%, realisasi sebesar 50,18% pada tahun 2014 dan

meningkat sebesar 64,80% pada tahun 2015. Untuk capaian kinerja indikator ini

juga mengalami tren yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator

sebesar 123,43%, pada tahun 2013 capaian sebesar 112,27%, pada tahun 2014

capaian sebesar 104,54% dan pada tahun 2015 capaian indikator sebesar

124,62,11%. Secara kuantitas jumlah penduduk berakses air minum mengalami

Page 103: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

peningkatan. Tercatat pada tahun 2013 jumlah penduduk berakses air minum

sebanyak 380.963 jiwa dari seluruh jumlah penduduk yang ada pada tahun 2013

sebanyak 771.181 jiwa bertambah pada tahun 2014 terdapat sebanyak 391.675

jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin

sebanyak 780.598 jiwa. Kemudian pada tahun 2015 jumlah penduduk berakses air

minum sebanyak 523.770 jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk yang ada di

Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2015 sebanyak 808.343 jiwa.

4) Indikator persentase rumah ber-IMB juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun

2012 realisasi rumah ber-IMB sebesar 20,27%, menurun pada tahun 2013 sebesar

16,76% meningkat menjadi 30,08% pada tahun 2014 dan menurun menjadi 21,10%

pada tahun 2015. Untuk capaian kinerja indikator juga mengalami tren yang

fluktuatif, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar 101,35% pada tahun

2013 capaian menurun sebesar 67,04% dan pada tahun 2014 capaian meningkat

menjadi 100,27% pada tahun 2015 capaian indikatornya menurun menjadi 60,29%

.

5) Indikator persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB

mengalami penurunan, pada tahun 2012 realisasi persentase ruang terbuka hijau

sebesar 30%, pada tahun 2013 tidak mengalami perubahan realisasi masih

sebesar 30% kemudian menurun menjadi 23,84% pada tahun 2014 dan pada tahun

2015 realisasi sebesar 23,25%. Untuk capaian kinerja indikator juga mengalami

tren yang menurun, pada tahun 2012 capaian kinerja indikator sebesar 150% pada

tahun 2013 capaian tetap sebesar 150% dan pada tahun 2014 capaian menurun

menjadi 119,20%, pada tahun 2015 capaian indikator kinerja sebesar 116,25%

tetapi masih bermakna baik . Tercatat pada tahun 2013, luas ruang terbuka hijau

sebesar 9.755,22 Ha sedangkan luas wilayah ber HPL/HGB 32.517,39 Ha. Pada

tahun 2014 luas ruang terbuka hijau sebesar 7.853,40 Ha dengan jumlah luas

wilayah ber HPL/HGB di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 32.940 Ha.

Sedangkan pada tahun 2015 luas ruang terbuka hijau sebesar 7.660,50 Ha

dengan jumlah luas wilayah ber HPL/HGB di Kabupaten Musi Banyuasin pada

tahun 2015 sebesar 32.940 Ha.

Page 104: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Kabupaten Musi Banyuasin

Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Nama Indikator Satuan

Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Persentase rumah layak huni % 84,32 90 93,69

2 Rumah tangga pengguna air bersih % 85,81 90 95,34

3 Persentase penduduk berakses air minum

% 64,80 60 108,00

4 Rumah ber-IMB % 21,10 45 46,89

5 Persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB

% 23,25 20 116,25

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun

2015 dibandingkan dengan target akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka

yang positif dengan perkembangan 93.69%, 95.34%, 108.00%, 46.89% dan 116.25%.

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk mencapai

target yang ditentukan ditargetkan pada tahun ke-5 telah mampu mencapai angka

100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 5 (lima) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

Page 105: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian Indikator Persentase rumah layak huni sebesar 98,05%. Capaian

indikator ini di bawah target namun masih bermakna sangat baik. Tidak mencapai

target disebabkan dibatalkannya kegiatan bantuan stimulant perumahan swadaya

(BSPS) di Kabupaten Musi Banyuasin oleh Kementrian PU dan Perumahan Rakyat

RI tahun 2015 dan targetnya tahun 2016 akan dilaksanakan kembali. Untuk

meningkatkan pemukiman layak huni, Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan

Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2015 melaksanakan kegiatan Penunjang

Pengembanan Pembangunan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) melalui pekerjaan Pembangunan Prasarana Umum Rumah Bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam Kec. Lawang Wetan dan Kec. Sekayu.

2) Pencapaian Indikator Rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2015 sebesar

97,51% belum mencapai target. Hal ini disebabkan, anggaran dan kegiatan yang

dialokasikan untuk air bersih tidak meningkat secara signifikan, selain itu

bertambahnya jumlah populasi penduduk di Kabupaten Musi Banyuasin.

3) Pencapaian Indikator Persentase penduduk berakses air minum pada tahun

2015 sebesar 124,62,11%. Capaian indikator ini di atas target disebabkan

anggaran dan kegiatan yang dialokasikan agar penduduk punya akses air minum

meningkat. Untuk meningkatkan jumlah penduduk berakses air minum tahun 2015,

Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan tahun 2015 melaksanakan Program

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah melalui kegiatan

PAMSIMAS dan SANIMAS di 16 Desa dalam Kabupaten Musi Banyuasin.

4) Pencapaian Indikator Rumah ber-IMB pada tahun 2015 sebesar 60,29% tidak

mencapai target. Kegiatan Rumah ber-IMB sudah diserahkan kepada Badan

Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Musi Banyuasin yang

sebelumnya diadakan di Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Musi Banyuasin.

Page 106: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

5) Pencapaian Indikator Persentase ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber

HPL/HGB pada tahun 2015 sebesar 116,25%. Capaian indikator ini di atas target,

hal ini disebabkan karena pengurangan ruang terbuka hijau di perkotaan tidak

secepat yang diperkirakan. Luas wilayah ber HPL/HGB tahun 2015 adalah 32.940

Ha dengan rincian Kecamatan Sekayu 10.650 Ha, Kecamatan Babat Toman 3.090

Ha, Kecamatan Sungai Lilin 13.450 Ha dan Kecamatan Bayung Lencir 5.750 Ha.

Sedangkan luas ruang terbuka hijau tahun 2015 adalah 7.660,50 Ha dengan rincian

Kecamatan Sekayu 2.120 Ha, Kecamatan Babat Toman 730,50 Ha, Kecamatan

Sungai Lilin 3.259,30 Ha dan Kecamatan Bayun Lencir 1.550,50 Ha. Pengurangan

ruang terbuka hijau disebabkan adanya penambahan bangunan pada wilayah ber

HPL/HGB.

3.1.3 Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Rasio ijin trayek Per

penduduk 0,0001439 0,000135 93,82

2 Kepemilikan KIR angkutan umum Unit 450 560 124,44

3 Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik

unit 900 1208 134,22

1) Capaian indikator Rasio ijin trayek pada tahun 2015 sebesar 93,82%. Capaian

indikator tersebut di bawah target dengan realisasi rasio ijin trayek pada tahun 2015

sebesar 0,000135 di bawah target sebesar 0,0001439. Angka realisasi tersebut

merupakan hasil perhitungan jumlah izin trayek yg diterbitkan sebanyak 81

kendaraan di bagi dengan jumlah penduduk pada tahun 2015 sebanyak 602.027

jiwa.

2) Capaian indikator Kepemilikan KIR angkutan umum pada tahun 2015 sebesar

124,44% capaian Indikator ini di atas target dengan realisasi jumlah kepemilikan

KIR angkutan umum pada tahun 2015 sebanyak 560 unit dari target sebanyak 450

unit kendaraan.

Page 107: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3) Capaian indikator Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik mencapai

134,22% capaian ini di atas target dengan realisasi jumlah rambu-rambu yang

tersedia dalam kondisi baik pada tahun 2015 sebanyak 1208 unit dari target yang

ditetapkan sebanyak 900 unit rambu-rambu.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Nama Indikator

Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1 Rasio ijin trayek

Per Pddk

0,0

00

15

8

0,0

00

15

3

0,0

00

140

0,0

00

14

39

0,0

00

15

8

0,0

00

16

0

0,0

00

149

0,0

00

13

5

100

104

,58

106

,43

93,8

2

2

Kepemilikan KIR angkutan umum

Unit

300

350

400

450

468

583

540

560

156

166

,57

135

124

,44

3

Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik

unit

400

700

800

900

653

858

1083

1208

163

,25

122

,57

135

,38

134

,22

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh

gambaran pada Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun

2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 3 (tiga) indikator sasaran

yang ditetapkan terdapat 1 (satu) indikator yang mengalami tren penurunan dalam

jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator ”Rasio ijin trayek”. Sedangkan indikator

”Kepemilikan KIR angkutan umum” dan indikator “Jumlah rambu-rambu yang tersedia

dalam kondisi baik” memiliki tren meningkat. Analisa Perbandingan realisasi dan

Perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut:

Page 108: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1) Indikator Rasio ijin trayek realisasinya mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012

realisasi Perbandingan rasio ijin trayek sebesar 0,000158 per penduduk, pada

tahun 2013 sebesar 0,000160 per penduduk, pada tahun 2014 sebesar 0,000149

per penduduk dan pada tahun 2015 sebesar 0,000135 per penduduk. Untuk

capaian kinerja indikatornya mengalami peningkatan dari tahun 2012 sampai pada

tahun 2014 dikarenakan menurunnya target indikator. Pada tahun 2012 capaian

sebesar 100%, pada tahun 2013 capaian 104,58% dan pada tahun 2014 capaian

sebesar 106,43%. Namun, pada tahun 2015 capaian kinerja indikator mengalami

penurunan sebesar 93,82% dikarenakan meningkatnya target indikator di tahun

2015.

2) Indikator Kepemilikan KIR angkutan Umum mengalami tren realisasi secara

fluktuatif pada tahun 2012 tercatat sebanyak 468 unit kendaraan yang lulus

kepemilikan KIR angkutan umum, pada tahun 2013 sebanyak 583 unit kendaraan,

pada tahun 2014 terdapat sebanyak 540 unit kendaraan dan pada tahun 2015

terdapat sebanyak 560 unit kendaraan. Untuk capaian indikator kinerjanya juga

mengalami fluktuatif pada tahun 2012 capaian indikator sebesar 156% meningkat

pada tahun 2013 sebesar 166,57%, menurun pada tahun 2014 sebesar 135% dan

meningkat lagi pada tahun 2015 sebesar 124,44%.

3) Indikator Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik mengalami tren

yang meningkat pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Tercatat jumlah

rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik pada tahun 2012 sebanyak 653

unit, pada tahun 2013 jumlah rambu-rambu dalam kondisi baik sebanyak 858 unit,

pada tahun 2014 jumlah rambu-rambu dalam kondisi baik sebanyak 1083 unit dan

bertambah sebanyak 1208 unit rambu-rambu pada tahun 2015. Untuk capaian

kinerja indikator mengalami tren fluktuatif setiap tahunnya, pada tahun 2012

capaian sebesar 163,25%, menurun pada tahun 2013 sebesar 122,57% dan pada

tahun 2014 capaian meningkat sebesar 135,38% kemudian turun menjadi 134,22%

pada tahun 2015.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Kabupaten Musi Banyuasin

Page 109: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Rasio ijin trayek Per

penduduk 0,000135 0,00014 96,43

2 Kepemilikan KIR angkutan umum

Unit 560 500 112

3 Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik

Unit 1208 1100 109,82

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun

2015 dibanding dengan target akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang

positif dengan perkembangan yaitu 96.43%, 112%, dan 109.82%. Bahkan terdapat 2

(dua) indikator sasaran yang sudah mencapai target target akhir RPJMD yaitu indikator

Kepemilikian KIR angkutan umum dan indikator Jumlah rambu-rambu yang tersedia

dalam kondisi baik. Capaian kinerja ketiga indikator merupakan capaian pada tahun ke-

4 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan ditargetkan pada tahun ke-5 akan

mampu mencapai angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

Page 110: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1) Pencapaian Indikator Rasio ijin trayek pada tahun 2015 sebesar 93,82% di bawah

target yang telah ditetapkan. Tidak tercapai target 100% ini disebabkan pada tahun

2015 angkutan ijin trayek tidak sesuai dengan angkutan yang beroperasi, hal ini

karena adanya beberapa kendaraan yang belum sesuai dengan ijin trayek. Untuk

tahun berikutnya diharapkan adanya program/kegiatan yang menunjang indikator

kinerja rasio ijin trayek dan penduduk yang lebih memilih untuk naik angkutan

umum.

2) Pencapaian Indikator Kepemilikan KIR angkutan umum pada tahun 2015 sebesar

124,44% di atas target yang telah ditetapkan atau bermakna sangat baik.

Keberhasilan disebabkan pada tahun 2015 banyak angkutan umum penumpang

dan angkutan barang yang melakukan KIR, hal ini dikarenakan angkutan tersebut

harus memiliki ijin KIR untuk beroperasi. Untuk tahun berikutnya diharapkan lebih

ditingkatkan lagi dengan program dan kegiatan yang mendukung indikator kinerja

dan kepedulian masyarakat.

3) Pencapaian Indikator Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik pada

tahun 2015 sebesar 134,22% mencapai target yang telah ditetapkan atau

bermakna sangat baik. Keberhasilan ini disebabkan pada tahun 2015 banyak

program kegiatan yang mendukung indikator kinerja rambu-rambu dan adanya

pemeliharaan rambu yang rusak karena Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika melakukan survey untuk rambu yang rusak kemudian diperbaiki,

kegiatan pengadaan rambu-rambu dilaksanakan di jalan maupun sungai. Untuk

tahun berikutnya diharapkan program kegiatan pemeliharaan maupun pengadaan

rambu-rambu tetap dilaksanakan dan dapat mencapai daerah-daerah yang belum

diberikan rambu-rambu dan melakukan kerjasama dengan pihak Kementrian

Perhubungan untuk memberikan bantuan.

3.1.4 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana komunikasi dan informatika

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Jumlah jaringan telekomunikasi Titik 60 20 33,33

Page 111: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

‰ 0,01 0,01 100

3 Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah

% 78 11,32 14,51

4 Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika

Kec. 14 14 100

1) Capaian indikator Jumlah Jaringan Telekomunikasi sebesar 33,33% masih di

bawah target. Pada tahun 2015 terdapat 20 titik jumlah jaringan telekomunikasi

yang dibangun.

2) Capaian Indikator Rasio Wartel/Warnet Terhadap Penduduk pada tahun 2015

sebesar 100% karena realisasi sebesar target yang telah ditetapkan.

3) Capaian indikator Cakupan desa yang memiliki informasi pembangunan daerah

pada tahun 2015 sebesar 14,51%. Pada tahun 2015 ditargetkan cakupan desa

yang memiliki informasi pembangunan daerah sebesar 78% dengan realisasi

sebesar 11,32% masih dibawah target. Angka realisasi tersebut merupakan hasil

perhitungan dari jumlah desa yang menerima informasi pembangunan daerah pada

tahun 2015 sebanyak 30 desa dibagi dengan jumlah seluruh desa yang ada di

Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 265 desa.

4) Capaian indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika pada

tahun 2015 yaitu sebesar 100% dengan realisasi yang sama pada tahun

sebelumnya terdapat 14 Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin yang mendapat

layanan komunikasi dan informatika dan akan dioptimalkan lagi dengan

pemanfaatan tower yang ada di setiap desa.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

Page 112: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1 Jumlah jaringan telekomunikasi

Titik 7

40

50

60

4

9

15

20

57,1

4

22,5

0

30

33,3

3

2

Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

0,0

1

0,0

1

0,0

1

0,0

1

-

0,0

1

0,0

1

0,0

1

-

100

100

100

3

Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah

% 60

66

72

78

24,5

8

40

18

,87

11,3

2

40,9

7

66,6

7

26,2

1

14,5

1

4

Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika

Kec. 14

14

14

14

14

14

14

14

100

100

100

100

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh

gambaran pada Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun

2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 4 (empat) indikator sasaran

yang ditetapkan terdapat 2 (dua) indikator yang mengalami tren yang meningkat dalam

jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator ”Jumlah jaringan telekomunikasi” dan

indikator ”Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah”. Sedangkan

indikator ”Rasio wartel/warnet terhadap penduduk” dan indikator “Cakupan daerah yang

dilayani komunikasi dan informatika” cenderung konstan atau tidak mengalami

perubahan. Analisa Perbandingan realisasi dan Perbandingan capaian kinerja setiap

indikator sebagai berikut:

1) Indikator Jumlah jaringan telekomunikasi mengalami tren angka realisasi yang

meningkat pada tahun 2012 realisasi terdapat 4 titik jaringan komunikasi,

bertambah 9 titik pada tahun 2013, bertambah 15 titik pada tahun 2014 dan

menjadi 20 titik pada tahun 2015. Untuk capaian kinerja indikator cenderung

mengalami fluktuatif, pada tahun 2012 capaian sebesar 57,14%, menurun pada

tahun 2013 sebesar 22,50% kemudian meningkat pada tahun 2014 sebesar 30%

Page 113: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

dan pada tahun 2015 sebesar 33,33%. Fluktuatif ini dikarenakan meningkatnya

target indikator.

2) Indikator Rasio wartel/warnet terhadap penduduk pada tahun 2015 cenderung

konstan atau tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya dengan rasio

realisasi sebesar 0,01‰. Untuk capaian kinerja indikator juga sama seperti tahun

sebelumnya yaitu sebesar 100%.

3) Indikator Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah memiliki

tren realisasi yang meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2012 realisasi sebesar

24,58%, pada tahun 2013 sebesar 40% dan pada tahun 2014 realisasi sebesar

18,87% dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 11,32%. Untuk capaian kinerja

indikator mengalami tren yang meningkat pada tahun 2012 capaian sebesar

40,97%, pada tahun 2013 sebesar 66,67%, pada tahun 2014 sebesar 26,61%

meningkat pada tahun 2015 sebesar 14,51%. Pada tahun 2015 terdapat 30 desa

yang menerima informasi pembangunan daerah dari jumlah seluruh desa yang ada

di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 265 desa.

4) Indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika pada tahun

2012 sampai dengan tahun 2015 tidak mengalami perubahan baik dalam realisasi

maupun capaian kinerja indikator. Terdapat 14 Kecamatan di Kabupaten Musi

Banyusin yang sudah mendapatkan layanan komunikasi dan Informatika sehingga

perentase kinerja indikator mencapai 100%.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Kabupaten Musi Banyuasin

Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Jumlah jaringan telekomunikasi Titik 20 80 25

Page 114: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

‰ 0,01 0,01 100

3 Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah

% 11,32 90 12,58

4 Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika

Kec. 14 14 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun

2015 dibanding dengan target akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang

positif dengan perkembangan yaitu 25%, 100%, 12.58% dan 100%. Bahkan terdapat 2

(dua) indikator sasaran yang sudah mencapai target target akhir RPJMD yaitu indikator

Rasio wartel/warnet terhadap penduduk dan indikator Cakupan daerah yang dilayani

komunikasi dan informatika. Capaian kinerja keempat indikator merupakan capaian

pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan ditargetkan pada

tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian Indikator Jumlah jaringan telekomunikasi pada tahun 2015 sebesar

33,33% masih di bawah target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan pada tahun

2015 program dan kegiatan yang mendukung jumlah jaringan telekomunikasi hanya

sedikit dan jumlah jaringan telekomunikasi yang terpasang kurang menyebarluas di

daerah. Untuk tahun berikutnya diharapkan kegiatan yang menunjang indikator

kinerja jaringan telekomunikasi dapat tercapai dengan baik seperti Pengembangan

Page 115: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Komunikasi, Informasi dan Media dengan kegiatan penyelenggaraan E-

government.

2) Pencapaian Indikator Rasio wartel/warnet terhadap penduduk pada tahun 2015

sebesar 100% sudah mencapai target yang ditetapkan namun, realisasinya hanya

sebesar 0,01‰. Hal ini disebabkan rasio wartel/warnet tidak ada program kegiatan

yang mendukung karena pada tahun 2015 masyarakat lebih memilih berkomunikasi

melalui handphone maupun smartphone yang lebih efektif dan efisien. Untuk tahun

berikutnya diharapkan adanya kegiatan yang mendukung indikator kinerja rasio

wartel/warnet.

3) Pencapaian Indikator Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan

daerah pada tahun 2015 sebesar 14,51% masih dibawah target. Hal ini disebabkan

program dan kegiatan yang mendukung indikator kinerja cakupan desa yang

menerima informasi pembangunan daerah hanya melalui siaran mobil unit keliling

sehingga desa yang terlayani hanya sedikit yang menerima informasi keliling. Untuk

tahun berikutnya diharapkan banyaknya program dan kegiatan yang menunjang

indikator tersebut seperti cetak bulletin, penyampaian informasi melalui Kelompok

Informasi Masyarakat (KIM).

4) Pencapaian Indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika

pada tahun 2015 sebesar 100% mencapai target yang telah ditetapkan.

Keberhasilan ini disebabkan didukung oleh program kegiatan yang menunjang

indikator kinerja cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika seperti

pemancar radio gema randik karena sudah tersebar diseluruh Kabupaten Musi

Banyuasin. Untuk tahun berikutnya diharapkan semakin baik lagi dengan program

kegiatan yang menunjang terlaksananya indikator kinerja tersebut dengan semakin

memaksimalkan peralatan yang ada guna tidak hanya mencapai kabupaten Musi

Banyuasin saja.

3.1.5 Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

Page 116: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1 Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina % 100 100 100

2 Jumlah transmigran yang terbina kk 150 430 286,67

1) Capaian indikator Unit Pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina pada tahun 2015

mencapai target sebesar 100%. Pada tahun 2015 terdapat 2 (dua) Unit Pemukiman

Transmigrasi (UPT) yang terbina yaitu UPT Air Balui 1 dan UPT Air Balui 2.

2) Capaian indikator Jumlah transmigran yang terbina pada tahun 2015 sebesar 286,67%. Pada

tahun 2015 ditargetkan jumlah transmigran yang terbina sebanyak 150 KK dan realisasinya

melebihi target yaitu terdapat 430 KK yang terbina. UPT Air Balui 2 sebanyak 320 KK dan

UPT JUDI/Nganti sebanyak 110 KK.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

201

5

1 Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

2 Jumlah transmigran yang terbina

KK

150

150

150

150

190

890

890

430

126

,67

593

,33

593

,33

286

,67

Berdasarkan evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas diperoleh gambaran

pada Perbandingan realisasi selama tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013, dan tahun

2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran semuanya dalam kategori baik sekali terlihat

dari capaian indikator kinerja kedua sasaran mencapai di atas 85%. Indikator “Unit

pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina” realisasi dan capaian kinerjanya 100%

Page 117: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

terhitung tahun 2012 sampai tahun 2015. Sedangkan untuk indikator “Jumlah

transmigran yang terbina” mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2012 sebesar

126,67% menjadi 593,33% pada tahun 2013 dan cenderung tetap pada tahun 2014

sebesar 593,33% kemudian menurun menjadi 286,67%. Analisa Perbandingan realisasi

dan Perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut:

1) Indikator Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina realisasi dalam kurun waktu

tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%. Tercatat dari tahun 2012

sampai dengan 2014 terdapat hanya 3 (tiga) Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT)

yang terbina yaitu UPT Air Balui 1, UPT Air Balui 2 dan UPT JUD I/Nganti dimana

semuanya terbina dengan baik sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 100%.

Namun, pada tahun 2015 hanya terdapat 2 UPT yang terbina yaitu UPT Air Balui 2

dan UPT JUDI/Nganti, sedang UPT Air Balui I sudah diserahkan kepada

pemerintah daerah sehingga tidak termasuk dalam binaan lagi.

2) Indikator Jumlah transmigran yang terbina mengalami tren kenaikan, pada tahun 2012

realisasi terdapat 190 KK bertambah signifikan menjadi 890 KK pada tahun 2013

namun cenderung tidak mengalami perubahan pada tahun 2014 sebanyak 890 KK

namun jumlahnya menurun menjadi 430 KK pada tahun 2015. Untuk capaian

kinerja pada tahun 2012 sebesar 126,67%, capaian pada tahun 2013, tahun 2014

sebesar 593,33% dan 286,67% pada tahun 2015.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Kabupaten Musi Banyuasin

Nama Indikator Satuan

Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan

RPJMD Tahun 2017

% Capaian

1 Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina

% 100 100 100

2 Jumlah transmigran yang terbina kk 430 150 286,67

Page 118: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun

2015 dibandingkan dengan target akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukan angka

yang positif dengan perkembangan 100% dan 286,67% dengan kategori sangat baik

bahkan terdapat indikator yang sudah melebihi target indikator capaian pada akhir

periode RPJMD, yaitu indikator Jumlah transmigran yang terbina. Capaian kinerja ini

merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian Indikator Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina sebesar 100%

dimana hal yang mendukung keberhasilan ini disebabkan pada tahun 2015

terdapat hanya 2 (dua) Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) yang terbina yaitu

UPT Air Balui 2 dan UPT JUD I/Nganti dimana semuanya terbina dengan baik.

Sedangkan untuk UPT Air Balui I sudah tidak dibina lagi karena berdasarkan

Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan pengembangan

satuan permukiman oleh pemerintah kabupaten/kota bahwa pada lampiran

menyebutkan bahwa UPT Air Balui SP.1 diserahkan kepada pemerintah daerah jadi

tidak termasuk binaan lagi atau sudah menjadi UPT Mandiri.

2) Pencapaian Indikator Jumlah transmigran yang terbina sebanyak 430 KK. UPT Air

Balui 2 sebanyak 320 KK, dan UPT JUD I/ Nganti sebanyak 110 KK. Sedangkan

UPT Air Balui SP.1 sebanyak 460 KK diserahkan kepada pemerintah daerah jadi

Page 119: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

tidak termasuk binaan lagi atau sudah menjadi UPT Mandiri. Jadi adanya

Penurunan Jumlah Transmigrasi yang dibina.

Tujuan 3.2 Mewujudkan Pemanfaatan Sumberdaya Alam yang Berwawasan Lingkungan

Tujuan mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan,

didukung 3 (tiga) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung

tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

3.2.1 Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Energi dan Mineral Daerah

1 Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi)

% 90 98,3 109,22

2 Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan

% 100 100 100

3 Persentase pertambangan liar yang ditertibkan

% 75 60 80,00

1) Capaian Indikator Desa mendapatkan listrik (Rasio Elektrifikasi) tahun 2015

sebesar 109,22% capaian indikator tersebut di atas target. Angka realisasi indikator

desa mendapat aliran listrik (rasio elektrifikasi desa) tahun 2015 sebesar 98,3%

merupakan Perbandingan jumlah desa yang telah dialiri listrik tahun 2015 sebanyak

236 desa dengan jumlah seluruh desa yang terdapat di Kabupaten Musi Banyuasin

sebanyak 240 desa.

2) Capaian Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib aturan tahun

2015 sebesar 100% capaian indikator tersebut sudah mencapai target yang telah

ditetapkan. Angka realisasi indikator persentase perusahaan pertambangan yang

tertib aturan pada tahun 2015 sebesar 100% merupakan Perbandingan jumlah

perusahaan pertambangan yang tertib peraturan pertambangan sebanyak 46

perusahaan dibagi dengan jumlah seluruh perusahaan pertambangan sebanyak 46

perusahaan.

Page 120: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3) Capaian Indikator Persentase pertambangan liar yang ditertibkan pada tahun 2015

sebesar 80,00% capaian indikator tersebut di bawah target. Angka realisasi

indikator persentase pertambangan liar yang ditertibkan pada tahun 2015 sebesar

60% merupakan perhitungan dari luas lahan pertambangan liar yang ditertibkan

sebanyak 30 Ha dibagi dengan jumlah seluruh luas lahan pertambangan liar yaitu

sebesar 50 Ha.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1

Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi)

% 75

80

85

90

94,9

2

97,4

6

95

,83

98,3

126

,56

121

,83

112,7

4

109

,22

2

Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

3

Persentase pertambangan liar yang ditertibkan

% 75

75

75

75

0

52,0

4

60

100

0,0

0

69,3

9

80

80

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh

gambaran pada Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun

2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 3 (tiga) indikator sasaran

yang ditetapkan terdapat 1 (satu) indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah

angka realisasinya yaitu pada indikator ”Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi)”.

Untuk indikator ”Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan” dan indikator

”Persentase pertambangan liar yang ditertibkan cenderungan tidak mengalami perubahan

Page 121: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

pada angka realisasinya. Analisa Perbandingan realisasi dan Perbandingan capaian

kinerja setiap indikator sebagai berikut:

1) Indikator Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi) mengalami tren secara

fluktuatif pada tahun 2012 realisasi 94,92% kemudian naik menjadi 97,46% pada

tahun 2013, pada tahun 2014 mengalami penurunan 95,83% dan pada tahun 2015

meningkat menjadi 98,3%. Untuk capaian kinerja indikatornya mengalami tren yang

menurun pada tahun 2012 capaian kinerja sebesar 126,56% menurun menjadi

121,83% pada tahun 2013 kemudian 112,74% pada tahun 2014 dan 109,22% pada

tahun 2015. Penurunan ini terjadi dikarenakan meningkatnya target indikator, selain

itu tidak ada penambahan terhadap jumlah desa yang terlayani listrik dari tahun

2013 sampai dengan tahun 2014. Tercatat pada tahun 2013 jumlah desa yang

terlayani listrik sebanyak 230 desa dari Perbandingan terhadap jumlah seluruh desa

yang ada pada tahun 2013 sebanyak 236 desa. Sedangkan pada tahun 2014

jumlah desa yang terlayani listrik tidak mengalami peningkatan yaitu sebanyak 230

desa dari Perbandingan jumlah seluruh desa yang ada di Kabupaten Musi

Banyuasin pada tahun 2014 sebanyak 240 desa. Sedangkan pada tahun 2015

terdapat 236 desa yang teraliri listrik dari jumlah desa yang ada sebanyak 240

desa.

2) Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan pada tahun 2012

sampai dengan tahun 2014 angka realisasinya cenderung konstan atau tidak

mengalami perubahan yaitu sebesar 100%. Hal ini dikarenakan di Kabupaten Musi

Banyuasin terdaftar 46 perusahaan pertambangan yang tercatat pada tahun 2012

sampai dengan tahun 2015 dimana semua perusahaan mematuhi/memenuhi tertib

peraturan pertambangan yang telah ditetapkan.

3) Indikator persentase pertambangan liar yang ditertibkan pada tahun 2012 sampai

dengan tahun 2014 angka realisasinya mengalami peningkatan. Pada tahun 2012

angka realisasinya sebesar 0% dikarenakan kegiatan pada indikator sasaran

tersebut baru dilaksanakan pada tahun 2013. Pada tahun 2013 angka realisasi

yang dicapai sebesar 52,04% meningkat pada tahun 2014 sebesar 60% dan

meningkat lagi pada tahun 2015 sebesar 60%. Sedangkan untuk capaian kinerja

indikatornya juga mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 0,00%, pada

Page 122: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

tahun 2013 sebesar 69,39% dan pada tahun 2014 dan tahun 2015 tidak mengalami

perubahan yaitu sebesar 80%. Tercatat pada tahun 2014 dan tahun 2015 luas

lahan pertambangan liar yang ditertibkan sebanyak 30 Ha.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Kabupaten Musi Banyuasin

Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan

rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Prosentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi)

% 98,3 100 98,3

2 Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan

% 100 100 100

3 Persentase penambangan liar yang ditertibkan

% 60 75 80

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun

2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan

angka yang positif dengan perkembangan capaian indikator 98.3%, 100% dan 80%

dengan kategori sangat baik. Bahkan ketiga indikator sasaran sudah berhasil mencapai

target rencana akhir PRJMD pada tahun 2017. Capaian kinerja ini merupakan capaian

pada tahun ke-4 RPJMD.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Page 123: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta

alternative solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian Indikator Persentase desa terlayani listrik (Rasio elektrifikasi) pada tahun

2015 sebesar 109,22% di atas target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini

disebabkan adanya kegiatan pembangunan jaringan listrik pedesaan yang kontinyu

dan difokuskan pada desa-desa yang belum teraliri listrik, selain itu terdapat

koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertambangan

dan Energi Kabupaten Musi Banyuasin dengan pihak PT. PLN Persero dan PT.

Muba Electric Power (PT. MEP).

2) Pencapaian Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan pada

tahun 2015 sebesar 100% mencapai target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini

disebabkan pada tahun 2015 terdapat program/kegiatan pembinaan dan

pengawasan dibidang pertambangan, selain itu terdapat koordinasi yang baik

antara pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertambangan dan Energi

Kabupaten Musi Banyuasin dengan pihak perusahan/pelaku usaha tambang yang

ada di Kabupaten Musi Banyuasin.

3) Pencapaian Indikator penambangan liar yang ditertibkan pada tahun 2015 sebesar

80% di bawah target yang ditetapkan dan cenderung tidak mengalami peningkatan.

Hal ini dikarenakan Pada tahun 2015 Tupoksi Dinas Pertambangan dan Energi

Kabupaten Musi Banyuasin telah disatukan dengan Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Sumatera Selatan.

3.2.2 Meningkatnya Pelestarian Lingkungan Hidup

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Page 124: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air

% 93 86,95 93,49

2 Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara

% 93 86,95 93,49

3 Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti

% 100 55 55

1) Capaian indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan

administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air pada tahun 2015 sebesar 93,49%.

Pada tahun 2015 ditargetkan prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati

persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air 93% dengan angka realisasi

sebesar 86,95% yang merupakan hasil perhitungan dari jumlah perusahaan/industri yang

mematuhi/memenuhi syarat administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air sebanyak

20 perusahaan/industri dibandingkan dengan jumlah perusahaan/industri yang dimonitor

sebanyak 23 perusahaan/industri.

2) Capaian indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang

memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara pada tahun

2015 sebesar 93,49%. Pada tahun 2015 direncanakan indikator ini mencapai 93%

sedangkan pada angka realisasi sebesar 86,69%. Angka realisasi ini diperoleh dengan

membandingkan antara jumlah perusahaan/industri yang memenuhi persyaratan administratif

dan teknis pencegahan pencemaran udara sebanyak 20 perusahaan/industri dibandingkan

dengan jumlah perusahaan/industri yang dimonitor sebanyak 23 perusahaan/industri,

monitoring ini dilakukan secara bersamaan dengan monitoring terhadap pencegahan

pencemaran air.

3) Capaian indikator Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti pada tahun 2015

sebesar 55%. Angka realisasi pada tahun 2015 sebesar 55% masih dibawah target RPJMD

yaitu 100%. Jumlah kasus/pengaduan yang masuk sebanyak 20 kasus dengan rincian

sebagai berikut 11 kasus dinyatakan selesai dan 9 kasus masih dalam proses.

Page 125: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1

Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air

%

90

91

92

93

89,4

7

81

86,9

5

86,9

5

99,4

1

89

94,5

1

93,4

9

2

Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara

% 90

91

92

93

89,4

7

81

86,9

5

86,9

5

99,4

1

89

94,5

1

93,4

9

3

Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti

%

100

100

100

100

77,7

8

88

65

,52

55

77,7

8

88

65,5

2

55

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun

2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 3 (tiga) indikator sasaran

yang ditetapkan terdapat indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka

realisasi dan capaian indikatornya, yaitu pada indikator “Prosentase jumlah usaha dan/atau

kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air”,

Page 126: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

indikator “Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi

persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara” dan indikator

“Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti”. Analisa perbandingan realisasi dan

perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut:

1) Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan

administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air mengalami tren secara fluktuatif,

pada tahun 2012 realisasi sebesar 89,47% kemudian menurun 81% pada tahun

2013, meningkat menjadi 86,95% pada tahun 2014 dan cenderung tetap pada

tahun 2015 sebesar 86,95%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren

fluktuatif yaitu 99,41% pada tahun 2012 kemudian menurun menjadi 89% pada

tahun 2013, meningkat kembali menjadi 94,51% pada tahun 2014 dan menurun

menjadi 93,49% pada tahun 2015. Tercatat pada tahun 2013 terdapat 17

perusahaan/industri yang usaha/kegiatannya memenuhi/mentaati syarat

administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari total jumlah 21

perusahaan/industri yang dimonitor sedangkan pada tahun 2014 jumlah

perusahaan/industri yang usaha/kegiatannya memenuhi/mentaati syarat

administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air bertambah menjadi 20

perusahaan/industri dari jumlah perusahaan/industri yang dimonitor sebanyak 23

perusahaan/industri. Sementara, pada tahun 2015 cenderung tidak mengalami pertambahan

jumlah perusahan yang dimonitor dikarenakan tidak tersedianya alokasi dana untuk kegiatan

yang dimaksud.

2) Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi

persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara juga mengalami tren

fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi sebesar 89,47% menurun pada tahun 2013 sebesar 81%

meningkat kembali pada tahun 2014 sebesar 86,95% dan menurun pada tahun 2015

sebesar 86,95%. Begitu juga dengan capaian kinerja indikatornya mengalami tren fluktuatif,

pada tahun 2012 capaian indikatornya sebesar 99,41% menurun pada tahun 2013 sebesar

89% dan meningkat pada tahun 2014 sebesar 94,51% kemudian menurun pada tahun 2015

menjadi 93,49%. Meningkatnya angka realisasi dan capaian kinerja indikator dari tahun 2013

ke tahun 2014 disebabkan bertambahnya kuantitas jumlah perusahaan/industri yang

Page 127: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara dari

berjumlah 17 perusahaan/industri pada tahun 2013 dengan jumlah total perusahaan yang

dimonitor sebanyak 21 perusahaan/industri menjadi berjumlah 20 perusahaan/industri yang

memenuhi persyaratan dari 23 perusahaan/industri yang dimonitor. Hal ini dilakukan secara

bersamaan dengan monitoring pencegahan pencemaran air. Sementara untuk tahun 2015

cenderung tidak mengalami pertambahan jumlah perusahan yang dimonitor dikarenakan

tidak tersedianya alokasi dana untuk kegiatan yang dimaksud.

3) Indikator Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran

dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti mengalami tren fluktuatif realisasi

dan capaian kinerja, pada tahun 2012 realisasi sebesar 77,78% meningkat menjadi 88%

pada tahun 2013 dan menurun menjadi 65,52% pada tahun 2014 serta sebesar 55% pada

tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh jumlah kasus yang masuk pada tahun 2014 meningkat

drastis dar tahun sebelumnya. Tercatat pada tahun 2013 terdapat 8 kasus yang terdaftar,

hanya 7 kasus yang dapat dtitindaklanjuti 1 kasus masih dalam proses, sedangkan pada

tahun 2014 terdapat 29 kasus yang masuk/terdaftar diantaranya 19 kasus dinyatakan

selesai/ditindaklanjuti, 4 kasus masih dalam proses, 3 kasus tidak bisa ditangani, 1 kasus

belum ditangani, 1 kasus diserahkan ke PT. Medco dan 1 kasus diserahkan ke Provinsi.

Sementara untuk tahun 2015 hanya terdapat 20 kasus yang terdaftar diantaranya 11 kasus

telah dinyatakan selesai dan 9 kasus masih dalam proses.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target

yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Kabupaten Musi

Banyuasin

Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan

rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.dTahun

2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1

Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air

% 86,95 95 91,53

Page 128: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

B

erd

as

ark

an

tab

el diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015

dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka

yang Positif dengan perkembangan 91.53%, 91.53% dan 55%. Capaian kinerja ini

merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan

direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan sudah menggunakan standar

nasional, dimana tidak ada perbedaan antara target RPJMD dan standar nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati

persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air pada tahun 2015

sebesar 93,49% masih di bawah target. Hal ini disebabkan bertambahnya target

indikator setiap tahunnya sementara jumlah perusahaan yang dimonitor tidak

mengalami perubahan atau sama seperti tahun sebelumnya sebanyak 20

perusahaan. Pada tahun 2015 tidak ada dana yang dialokasikan untuk kegiatan ini,

maka perusahaan/industri diminta untuk melakukan pemantauan sendiri

(swapantau) dan melaporkan hasilnya ke BLHPP Kabupaten Musi Banyuasin.

Untuk tahun berikutnya diharapkan tersedianya alokasi dana untuk melaksanakan

2

Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara

% 86,95 95 91,53

3

Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti

% 55 100 55

Page 129: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

kegiatan ini serta bertambahnya jumlah perusahaan yang mentaati persyaratan administrasi

dan teknis pencegahan pencemaran air.

2) Pencapaian Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak

yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara pada

tahun 2015 sebesar 93,49% masih di bawah target. Hal ini sama seperti penjelasan di

atas bahwa bertambahnya target indikator setiap tahunnya sementara jumlah

perusahaan yang dimonitor tidak mengalami perubahan atau sama seperti tahun

sebelumnya sebanyak 20 perusahaan. Pada tahun 2015 tidak ada dana yang

dialokasikan untuk kegiatan ini, maka perusahaan/industri diminta untuk melakukan

pemantauan sendiri (swapantau) dan melaporkan hasilnya ke BLHPP Kabupaten

Musi Banyuasin. Untuk tahun berikutnya diharapkan tersedianya alokasi dana

untuk melaksanakan kegiatan ini serta bertambahnya jumlah perusahaan yang mentaati

persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air.

3) Pencapaian Indikator Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti sebesar 55% masih

dibawah target. Pada tahun 2015 jumlah kasus sebanyak 20 kasus, hal ini dipicu oleh

merosotnya harga komoditas karet dan kelapa sawit, kesadaran masyarakat akan

penegakkan hukum lingkungan juga semakin berkurang.

3.2.3 Meningkatnya Perlindungan Kawasan Hutan

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 20,60 26,47 128,50

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

2 Kerusakan kawasan hutan % 29 13,74 47,38

1) Capaian Indikator Rehabilitasi hutan dan lahan tahun 2015 sebesar 126,21%

dengan realisasi sebesar 26% di atas target. Angka realisasi tersebut merupakan

Page 130: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

hasil perhitungan dari total luas hutan yang di rehabilitasi pada tahun 2015 yaitu

28.886 Ha dibandingkan dengan total luas hutan dan lahan kritis 109.145,53 Ha.

2) Capaian indikator Kerusakan kawasan hutan tahun 2015 sebesar 47,38% dengan

realisasi sebesar 13,74%. Hal ini menunjukkan capaian yang baik dengan

sedikitnya kerusakan hutan. Angka realisasi tersebut hasil perhitungan luas

kawasan hutan yang rusak yaitu sebesar 91.990 Ha dengan luas kawasan yang

tersedia di Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2015 yaitu 669.454 Ha.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013, dan tahun 2012

Nama Indikator

Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

% 4

16,2

0

18,4

0

20,6

0

3

14,6

7

26,2

2

26,4

7

75,0

0

90,5

5

142

,50

128

,50

2 Kerusakan kawasan hutan

% 35

33

31

29

33

,42

19,7

1

0,4

6

13,7

4

95,4

9

59,7

2

1,4

8

47,3

8

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh

gambaran pada Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja selama tahun

2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran

yang ditetapkan semuanya mengalami peningkatan dari angka realisasi. Analisa

Perbandingan realisasi dan Perbandingan capaian kinerja setiap indikator sebagai

berikut:

1) Indikator Rehabilitasi Hutan dan Lahan mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun, tercatat realisasi pada tahun 2012 sebesar 3%, meningkat menjadi 14,67%

kemudian naik menjadi 26,22% pada tahun 2014 dan 26,47% pada tahun 2015.

Untuk capaian kinerja indikator juga mengalami peningkatan pada tahun 2012

Page 131: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

capaian sebesar 75,00%, meningkat pada tahun 2013 sebesar 90,55% dan pada

tahun 2014 sebesar 142,50%. Sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan

capaian indikator menjadi 128,50%, hal ini dikarenakan meningkatnya target

realisasi.

2) Indikator Kerusakan Kawasan Hutan mengalami penurunan angka realisasi dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Penurunan ini bermakna sangat baik, pada

tahun 2012 realisasi kerusakan kawasan hutan sebesar 33,42%, menurun pada

tahun 2013 sebesar 19,71% dan pada tahun 2014 0,46% kemudian realisasinya

meningkat menjadi 13,74% pada tahun 2015. Untuk capaian kinerjanya juga

mengalami penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar 95,49%, pada tahun 2013

sebesar 59,72% dan pada tahun 2014 sebesar 1,48% namun capaian kinerja

meningkat pada tahun 2015 sebesar 47,38% hal ini dikarenakan menurunnya target

indikator.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017 Kabupaten Musi Banyuasin

Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

% 26,47 25 105,88

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

2 Kerusakan kawasan hutan

% 13,74 25 54,96

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi sampai dengan tahun

2015 dibanding dengan target akhir RPJMD pada tahun 2017 menunjukkan angka yang

positif dengan perkembangan yaitu 105,88% untuk indikator rehabilitasi hutan dan

Page 132: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

lahan kritis sedangkan untuk indikator kerusakan kawasan hutan perkembangan baru

mencapai 54,96%. Capaian kinerja kedua indikator merupakan capaian pada tahun ke-

4 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan ditargetkan pada tahun ke-5 akan

mampu mencapai angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian Indikator Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada tahun 2015 sebesar

128,50% capaian indikator tersebut di atas target. Keberhasilan ini disebabkan

pada tahun 2015 terdapat Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan di lakukan secara

menyeluruh dan melibatkan para stakeholder. Masyarakat dituntut untuk dapat

berperan aktif dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan seperti pembuatan

Kebun Bibit Rakyat (KBR), Pembangunan Hutan Rakyat (PHR), Hutan Tanaman

Industri (HTI), Pengkayaan dan Penghijauan sehingga dapat menghasilkan hasil

yang optimal.

2) Pencapaian Indikator Kerusakan Kawasan Hutan pada tahun 2015 sebesar

47,38%. Hal ini menunjukkan capaian yang baik dengan sedikitnya kerusakan

hutan, capaian ini disebabkan karena adanya sosialisasi dampak kebakaran hutan

dan pentingnya kelestarian hutan/kawasan hutan dan penegakkan hukum

dalam/sekitar hutan. Untuk tahun 2105 telah dilakukan sosialisasi dampak

kebakaran hutan dan lahan di 14 Kecamatan.

Page 133: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

MISI IV : Mengembangkan Sumberdaya Insani Berkualitas dan Lingkungan Sosial

Budaya yang Religius.

Tujuan 4.1. Mewujudkan Sumberdaya Manusia Yang Sehat Dan Berdaya Saing Tinggi

Tujuan mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan berdaya saing tinggi

didukung oleh 4 (empat) sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran

yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

4.1.1. Sasaran Meningkatnya Mutu Pendidikan Masyarakat

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km

% 100 100 100

2 Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km

% 100 100 100

3 Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang

% 75 92 122,67

4 Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang

% 80 97 121,25

5 Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel

% 25 92 368,00

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

6 Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel

% 65 96 147,69

7

Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya

% 50 65 130

8 Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik

% 98 100 102,04

Page 134: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

9 Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV

% 80,33 85 105,81

10 Jumlah SMP/MTs yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

% 65 99 152,31

11 Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

% 40 68 170,00

12 Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

% 25 77 308,00

13 Jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 40 94 235,00

14 Jumlah kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 70 98 140,00

15 Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 40 96 240,00

16 Rasio pengunjung perpustakaan Org/tahun 12.649 29.814 235,70

1) Capaian indikator jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani

SD/MI dalam jarak kurang 3 km sebesar 100%.

2) Capaian indikator jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani

SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km sebesar 100%.

3) Capaian indikator jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak

melebihi 32 orang sebesar 122,67%, pada tahun 2015 ditargetkan jumlah SD/MI

yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang 75%. Angka

realisasi indikator jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak

melebihi 32 orang yaitu 92% yang merupakan perbandingan 447 SD/MI yang

rombelnya tidak melebihi 32 siswa dengan 486 SD/MI dalam Kabupaten Musi

Banyuasin.

4) Capaian indikator jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya

tidak melebihi 36 orang sebesar 121,25%. Pada tahun 2015 ditargetkan jumlah

SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang

80%. Angka realisasi indikator jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar

(rombel) nya tidak melebihi 36 orang yaitu 97% yang merupakan perbandingan 174

SMP/MTs yang rombelnya tidak melebihi 36 siswa dengan 179 SMP/MTs di

wilayah Kab. Muba dalam Kabupaten Musi Banyuasin.

Page 135: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

5) Capaian indikator jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kerja kelas,

meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap setiap rombel 368%. Pada tahun 2015

ditargetkan jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kerja kelas,

meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap setiap rombel 25%. Angka realisasi

indikator jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kerja kelas,

meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap setiap rombel yaitu 92% yang merupakan

perbandingan 448 ruang kelas (4.072 Kursi dan 2.036 Meja ) SD/MI yang telah

memenuhi kebutuhan ruang kerja kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap

setiap rombel dengan 486 SD/MI yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin dengan

dana sebesar Rp. 1.501.752.500,-.

6) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas,

meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel 147,69%. Pada tahun 2015

ditargetkan jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas,

meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel 65%. Angka realisasi indikator

jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan

papan tulis untuk setiap rombel yaitu 96%, yang merupakan perbandingan 172

ruang kelas (1.568 set) SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kerja

kelas, meja/kursi dan papan tulis dengan 179 SMP/MTS yang ada di Kabupaten

Musi Banyuasin dengan dana sebesar Rp. 980.372.350,-.

7) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan kepala sekolah

dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap guru sekolah/madrasah, dan staf

pendidikan 130%. Pada tahun 2015 ditargetkan jumlah SD/MI yang memiliki satu

ruang guru dan kepala sekolah dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap guru

sekolah/madrasah, dan staf pendidikan 50%. Angka realisasi indikator jumlah

SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan kepala sekolah dilengkapi dengan meja

dan kursi untuk setiap guru sekolah/madrasah, dan staf pendidikan yaitu 65% yang

merupakan perbandingan 316 SD/MI yang memiliki ruang guru dan meja+kursi

untuk setiap orang guru berbanding dengan 486 SD/MI dalam Kabupaten Musi

Banyuasin.

8) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32

peserta didik 102,04%, pada tahun 2015 ditargetkan jumlah SD/MI yang memiliki

Page 136: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik 98%. Angka realisasi indikator jumlah

SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik yaitu 100%,

yang merupakan perbandingan 486 SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk

setiap 32 peserta didik dengan 486 SD/MI yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.

9) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi

kualifikasi akademi S1 atau D-IV 105,81%. Pada tahun 2015 ditargetkan jumlah

SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademi S1 atau D-IV

80,33%. Angka realisasi indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang

memenuhi kualifikasi akademi S1 atau D-IV yaitu 85% yang merupakan

perbandingan 413 SD/MI yang memiliki 2 orang guru memenuhi kualifikasi S1 dan

D-IV yang mengikuti program wajib kuliah bagi guru SD/MI dengan 486 SD/MI

dalam Kabupaten Musi Banyuasin. Dimana 783 orang guru yang mengikuti wajib

kuliah bagi guru SD/MI.

10) Capaian indikator jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi

akademi S1 atau D-IV 152,31%. Pada tahun 2015 ditargetkan jumlah SMP/MTs

yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademi S1 atau D-IV 65%. Angka

realisasi indikator jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi

akademi S1 atau D-IV yaitu 99% yang merupakan perbandingan 177 SMP/MTS

yang memiliki 2 orang guru memenuhi kualifikasi S1 atau D-IV dengan 179

SMP/MTS yang ada dalam Kabupaten Musi Banyuasin.

11) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memiliki sertifikat

pendidik 170%, pada tahun 2015 ditarget jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru

yang memiliki sertifikat pendidik 40%. Angka realisasi indikator jumlah SD/MI yang

memiliki 2 orang guru yang memiliki sertifikat pendidik yaitu 68%, yang merupakan

perbandingan 331 SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memiliki sertifikat

pendidik dengan 486 SD/MI yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.

12) Capaian indikator jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki

sertifikasi pendidik 308%, pada tahun 2015 ditargetkan jumlah SMP/MTs yang

memiliki guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik 25%. Angka realisasi indikator

jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik yaitu

77%, yang merupakan perbandingan 138 SMP/MTs yang memiliki guru yang telah

Page 137: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

memiliki sertifikasi pendidik dengan 179 SMP/MTS yang ada di Kabupaten Musi

Banyuasin.

13) Capaian indikator jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV

dan telah bersertifikat pendidik 235%, pada tahun 2015 ditargetkan jumlah Kepala

SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

40%. Angka realisasi indikator jumlah Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1

atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik yaitu 94%, yang merupakan perbandingan

457 Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikat

pendidik dengan 486 SD/MI dalam Kabupaten Musi Banyuasin.

14) Capaian indikator jumlah kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademi S1 atau D-

IV dan telah besertifikat pendidik 140%, pada tahun 2015 ditargetkan jumlah Kepala

SMP/MTs yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah besertifikat pendidik

70%. Angka realisasi indikator jumlah Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi

akademi S1 atau D-IV dan telah besertifikat pendidik yaitu 98%, yang merupakan

perbandingan 175 Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan

telah besertifikat pendidik dengan 179 SMP/MTS yang ada di Kabupaten Musi

Banyuasin.

15) Capaian indikator jumlah pengawas Sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademi

S1 atau D-IV dan telah bersertifikasi pendidik 240%, pada tahun 2015 ditargetkan

jumlah pengawas Sekolah/Madrasah yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan

telah bersertifikasi pendidik 40%. Angka realisasi indikator jumlah pengawas

Sekolah/Madrasah yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikasi

pendidik yaitu 96%, yang merupakan perbandingan 127 pengawas

Sekolah/Madrasah yang berkualifikasi akademi S1 atau D-IV dan telah bersertifikasi

pendidik dengan 132 pengawas dalam Kabupaten Musi Banyuasin.

16) Capaian indikator rasio pengunjung perpustakaan per tahun pada tahun 2015

sebesar 235.70%. dimana ditargetkan 12.649orang dan terealisasi sebesar 29.814

orang, Capaian indikator tersebut di atas target.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013 dan tahun 2012

Page 138: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nama Indikator Satua

n

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

1

Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

2

Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km

% 70

80

90

100

100

95

98

100

142

,86

118

,75

108

,89

100

3

Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang

% 60

65

70

75

82,7

5

88

90

92

137

,92

135

,38

128

,57

122

,67

4

Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang

% 65

70

75

80

67,7

2

92

94

97

104

,18

131

,42

125

,33

121

,25

Nama Indikator Satua

n

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

5

Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel

% 10

15

20

25

81,8

9

86

88

92

818

,90

573

,33

440

,00

368

Page 139: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

6

Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel

% 50

55

60

65

63,2

9

91

93

96

126

,58

165

,45

155

,00

147

,69

7

Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya

% 35

40

45

50

34,9

1

46

48

65

99,7

4

115

106

,67

130

8

Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik

% 98

98

98

98

99,3

5

99

100

100

101

,38

101

,02

102

,04

102

,04

9

Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV

%

57,5

8

61,1

7

70,5

0

80,3

3

70,9

1

68

72

85

123

,15

111

,16

102

,13

105

,81

10

Jumlah SMP/MTs yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

% 50

55

60

65

90,5

98

99

99

181

,00

178

,18

165

,00

152

,31

Nama Indikator Satua

n

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

Page 140: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

11

Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

% 25

30

35

40

31,8

9

42

50

68

127

,56

140

142

,86

170

13

Jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 25

30

35

40

36,2

1

58

90

94

144

,84

193

,33

257

,14

235

14

Jumlah kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 55

60

65

70

81,0

1

67

98

98

147

,29

111

,66

150

,77

140

15

Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 25

30

35

40

100

63

65

96

400

,00

210

185

,71

240

16 Rasio pengunjung perpustakaan

Org/ tahun 8

.75

9

10.0

56

11.3

52

12.6

49

15.5

81

19.4

24

28.6

00

29.8

14

177

,89

193

.15

251

,94

235

,70

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan

tahun 2012 bahwa dari 16 (enam belas) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 4

(empat) indikator yang mengalami tren fluktuatif, dalam jumlah angka realisasinya yaitu

pada indikator “Jumlah kelompok pemungkiman permanen yang sudah dilayani

SMP/MTS dalam jarak kurang 6 km, jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk

setiap 32 peserta didik, jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi

kualifikasi akademik S1 dan D-IV, dan jumlah pengawas sekolah/madrasah yang

berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik, 10 (sepuluh)

indikator mengalami peningkatan yaitu pada indikator “ Jumlah SD/MI yang semua

Page 141: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang, jumlah SMP/MTS yang semua

rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang, jumlah SD/MI yang telah

memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel,

jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi dan papan

tulis setiap rombel, jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan

meja dan kursi setiap orang guru, jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang memenuhi

kualifikasi akademik S1 atau D-IV, jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah

memiliki sertifikat pendidik, jumlah SMP/MTS yang memiliki 2 orang guru yang telah

memiliki sertifikat pendidik, kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV

dan telah bersertifikat pendidik dan jumlah . Untuk perbandingan capaian kinerja

selama tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 16 (enam

belas) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 11 (sebelas) indikator sasaran yang

mengalami fluktuatif dalam jumlah angka capaian kinerja yaitu pada indikator “Jumlah

kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTS dalam jarak kurang

dari 6 km, jumlah SMP/MTS yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak

melebihi 36 orang, jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang

kerja/meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel, jumlah SMP/MTS yang telah

memenuhi kebutuhan ruang kerja/meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel,

jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi

untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya,

jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik, jumlah

SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 dan D-IV,

jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat

pendidik, jumlah kepala SMP/MTS yang berkualifikasi akademik S1 dan D-IV dan telah

bersertifikat pendidik, jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi

akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik dan raiso pengunjung

perpustakaan”, 1 (satu) indikator yang mengalami peningkatan yaitu pada indikator

“jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik,” 2

(dua) indikator yang mengalami penurunan yaitu pada indikator “Jumlah SD/MI yang

semua rombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang dan jumlah SMP/MTS

yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV” dan 1(satu)

Page 142: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

indikator yang capaiannya mencapai 100% setiap tahunnya yaitu indikator “ jumlah

kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang 3km.

Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator

sebagai berikut:

1) Indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam

jarak kurang dari 3km mencapai 100% setiap tahunnya baik dalam angka realisasi

maupun capaian kinerja.

2) Indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTS

dalam jarak kurang dari 6 km mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012

realisasi 100% kemudian menurun menjadi 95% pada tahun 2013 dan pada tahun

2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 98%, sedangkan pada tahun

2015 meningkat 100%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren secara

fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 142,86% menurun menjadi 118,75% pada

tahun 2013 dan pada tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami penurunan lagi angka

capaian menjadi 108,89% dan 100%. capaian indikator kinerja ini dalam kurun

waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 100%.

3) Indikator jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi

32 orang mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 82,75% kemudian

meningkat menjadi 88% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 dan tahun 2015

terjadi peningkatan angka realisasi menjadi 90% dan 92%. Untuk angka capaian

kinerja mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian 137,92% kemudian

menurun menjadi 135,38% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami

penurunan angka capaian menjadi 128,57% sedangkan tahun 2015 menurun

menjadi 122,67%. Peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2015

terpenuhinya ruang kelas untuk rombel sebanyak 447 ruang kelas, namun dalam

capaian indikator ini memiliki rata – rata capaian sebesar 131,18%.

4) Indikator jumlah SMP/MTS yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak

melebihi 36 orang mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 67,72%

kemudian meningkat menjadi 92% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 da tahun

2015 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 94% dan 97%. Untuk angka

capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 capaian

Page 143: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

104,18% kemudian meningkat menjadi 131,42% pada tahun 2013 dan pada tahun

2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 125,33% sedangkan tahun

2015 mengalami penurunan capaian menjadi 121,25%. Realisasi indikator ini setiap

tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2014 terpenuhinya 174 rombel di

SMP/MTS ini menunjukan peningkatan terjadi secara signifikan dari tahun-tahun

sebelumnya. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan

2015 memiliki rata-rata capaian diatas 120,59%.

5) Indikator jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi

dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami peningkatan, pada tahun 2012

realisasi 81,89% kemudian meningkat menjadi 86% pada tahun 2013 dan pada

tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami peningkatan realisasi menjadi 88% dan

92%. Untuk angka capaian kinerja mengalami penurunan, pada tahun 2012

capaian 164% kemudian meningkat menjadi 573,33% pada tahun 2013 sedangkan

pada tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami penurunan angka capaian menjadi

440,00% dan 368%. Pada tahun 2012 pengadaan mobiler tercatat sebanyak 3.000

meja dan 6.000 kursi, tahun 2013 sebanyak 3.141 set, tahun 2014 sebanyak 6.260

kursi dan 3.141 meja dan tahun 2015 sebanyak 4.072 kursi dan 2.036 meja.

Capaian indikator ini memiliki nilai rata-rata diatas 120,59% yang menunjukan

angka bahwa capaian ini melebihi target.

6) Indikator jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas,

meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami peningkatan, pada tahun

2012 realisasi 63,29% kemudian meningkat menjadi 91% pada tahun 2013 dan

pada tahun 2014 serta tahun 2015 mengalami peningkatan kembali angka realisasi

menjadi 93% dan 96%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif, pada

tahun 2012 capaian 126,58% kemudian meningkat menjadi 165,45% pada tahun

2013 dan pada tahun 2014 serta tahun 2015 mengalami penurunan angka capaian

kinerja menjadi 155,00% dan 147,69%. Pada tahun 2012 dan tahun 2013 tercatat

pendistribusian mobiler siswa sebanyak 3.600 set, pada tahun 2014 sebanyak

1.408 set dan tahun 2015 1.568 set. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun

waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 148,54%.

Page 144: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

7) Indiaktor jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja

dan kursi untuk setiap guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lannya

mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 34,91% kemudian meningkat

menjadi 46% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 serta tahun 2015 terjadi

peningkatan angka capaian menjadi 48% dan 65%. Untuk angka capaian kinerja

mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 99,74% kemudian meningkat

menjadi 115% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka

capaian menjadi 106,67% kemudian tahun 2015 mengalami peningkatan angka

capaian menjadi 130. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai

dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 110,17%.

8) Indiaktor jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik

mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 99,35% kemudian

menurun menjadi 99% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan angka realisasi menjadi 100% sedangkan tahun 2015 masih tetap

100%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012

capaian 101,38% kemudian menurun menjadi 101,02% pada tahun 2013 dan pada

tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 102,04% sedangkan

tahun 2015 tidak ada perubahan. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu

2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 101,65%.

9) Indikator jumlah SD.MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi

akademik S1 atau D-IV mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi

70,91% kemudian menurun menjadi 68% pada tahun 2013 sedangkan pada tahun

2014 dan tahun 2015 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 72% dan

85%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012

capaian 123,15% kemudian menurun menjadi 111,16% pada tahun 2013 dan pada

tahun 2014 mengalami penurunan angka capaian menjadi 102,13% sedangkan

pada tahun 2015 mengalami kenaikan angka capaian menjadi 105,81%. Pada

tahun 2012 tercatat SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi

S1 dan D-IV sebanyak 575 orang, pada tahun 2013, tahun 2014 sebanyak 783

orang dan tahun 2015 sebanyak 413, Capaian indikator kinerja ini dalam kurun

waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 110,60%.

Page 145: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

10) Indikator jumlah SMP/MTS yagn memiliki 2 orang guru yang telah memiliki

sertifikat pendidik mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 90,5%

kemudian meningkat menjadi 98% pada tahun 2013 sedangkan tahun 2014

mengalami peningkatan kembali angka realisasi menjadi 99% sedangkan tahun

2015 tidak ada kenaikan dan penurunan angka capaian kinerja. Untuk angka

capaian kinerja mengalami penurunan, pada tahun 2012 capaian 181,00%

kemudian menurun menjadi 178,18% pada tahun 2013 sedangkan tahun 2014 dan

tahun 2015 mengalami penurunan angka capaian menjadi 165,00% dan 152,31%.

Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki

rata-rata capaian diatas 169,12%.

11) Indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat

pendidik mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 31,89% kemudian

meningkat menjadi 42% pada tahun 2013 sedangkan pada tahun 2014 dan tahun

2015 mengalami peningkatan kembali angka capaian menjadi 50% dan 68%. Untuk

angka capaian kinerja mengalami peningkatan, pada tahun 2012 capaian 127,56%

kemudian meningkat menjadi 140% pada tahun 2013 sedangkan tahun 2014 dan

tahun 2015 mengalami peningkatan kembali angka capaian menjadi 142,86% dan

170%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015

memiliki rata-rata capaian diatas 145,22%.

12) Indiaktor jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat

pendidik mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 23,42% kemudian

meningkat menjadi 64% pada tahun 2013 sedangkan pada tahun 2014 dan tahun

2015 mengalami peningkatan kembali angka realisasi menjadi 70% dan 77%.

Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian

234,20% kemudian meningkat menjadi 426,70% pada tahun 2013 sedangkan pada

tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami penurunan angka capaian menjadi

350,00% dan 308%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai

dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 329,67%.

13) Indikator jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan telah

bersertifikat pendidik mengalami peningkatan, pada tahun 2012 realisasi 36,21%

kemudian meningkat menjadi 58% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 serta

Page 146: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

tahun 2015 mengalami peningkatan kembali angka realisasi menjadi 90% dan 94%.

Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012

capaian 144,84% kemudian meningkat menjadi 193,33% pada tahun 2013 dan

pada tahun 2014 mengalami peningkatan kembali angka capaian menjadi 257,14%

sedangkan tahun 2015 mengalami penurunan angka capaian kinerja menjadi

235%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015

memiliki rata-rata capaian diatas 232,67%.

14) Indikator jumlah kepala SMP/MTS yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV dan

telah bersertifikat pendidik mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012

realisasi 81,01% kemudian menurun menjadi 67% pada tahun 2013 sedangkan

pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 98% dan tahun

2015 tidak ada peningkatan dan penurunan. Untuk angka capaian kinerja juga

mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 147,29% kemudian menurun

menjadi 111,66% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan

angka capaian menjadi 150,77% sedangkan tahun 2015 mengalami penurunan

angka capaian menjadi 140%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012

sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 149,38%.

15) Indikator jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1

atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik mengalami tren secara fluktuatif, pada

tahun 2012 realisasi 100% kemudian menurun menjadi 63% pada tahun 2013

sedangkan pada tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami peningkatan angka

realisasi menjadi 65% dan 96%. Untuk angka capaian mengalami penurunan, pada

tahun 2012 capaian 400% menurun menjadi 210% pada tahun 2013 dan pada

tahun 2014 mengalami penurunan kembali angka capaian menjadi 185,71%

sedangkan pada tahun 2015 mengalami peningkatan angka capaian menjadi

240%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015

memiliki rata-rata capaian diatas 258,93%.

16) Indikator rasio pengunjung perpustakaan mengalami peningkatan, pada tahun 2012

realisasi 15.581 orang/tahun kemudian meningkat menjadi 19.424 orang/tahun

pada tahun 2013, tahun 2014 mengalami peningkatan kembali realisasi menjadi

28.600 dan pada tahun 2015 meningkat kembali menjadi 29.814 orang/tahun.

Page 147: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Untuk angka capaian kinerja mengalami peningkatan, pada tahun 2012 capaian

177,89% kemudian meningkat menjadi 193,15% pada tahun 2013 dan pada tahun

2014 mengalami peningkatan menjadi 251,94% dan pada tahun 2015 mengalami

peningkatan lagi menjadi 235,70%. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu

2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 214,67%.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012 – 2017

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan target yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Target sesuai dengan

RPJMD Tahun 2017

% Capaian

1 Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km

% 100 100 100

2

Jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km

% 100 100 100

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Target sesuai dengan

RPJMD Tahun 2017

% Capaian

3 Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 32 orang

% 92 85 108,24

4 Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak melebihi 36 orang

% 97 90 107,78

5 Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel

% 92 35 262,86

6

Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel

% 96 75 128,00

7

Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan

% 65 60 108,33

Page 148: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

staf kependidikan lainnya

8 Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik

% 100 98 102,04

9 Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV

% 85 100 85,00

10

Jumlah SMP/MTs yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

% 99 75 132,00

11

Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

% 68 50 136,00

12

Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

% 77 35 220,00

13

Jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 94 50 188,00

14

Jumlah kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 98 80 122,50

15

Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 96 50 192,00

16 Rasio pengunjung perpustakaan per tahun

% 29.814 15.242 195,60

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan target akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 100%, 100%, 108,24%,

107,78%, 262,11,86%, 128%, 108,33%, 102,04%, 85%, 132%, 136%, 220%, 188%,

122,50%, 192% dan 195,60%.

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan ditargetkan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai

angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Page 149: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Dari 16 (enam belas) indikator sasaran yang digunakan, 15 (lima belas) indikator

memiliki SPM tetapi dalam target SPM dengan target RPJMD berbeda. Pada SPM 15

indikator tersebut dimulai dari tahun 2011-2014 sedangkan RPJMD pada tahun 2015-

2017.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Capaian indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani

SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km mengalami peningkatan, yang mendukung

keberhasilan ini disebabkan karena adanya pembangunan unit sekolah baru untuk

SD/MI didaerah-daerah sulit.

2) Capaian indikator jumlah kelompok pemukiman permanen yang sudah dilayani

SMP/MTS dalam jangka kurang dari 3 km mengalami peningkatan, yang

mendukung keberhasilan ini disebabkan karena adanya pembangunan unit sekolah

baru untuk SMP/MTS didaerah-daerah sulit.

3) Capaian indikator jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel) nya tidak

melebihi 32 orang mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini

disebabkan karena meningkatnya penambahan ruang kelas baru untuk rombongan

belajar (rombel) untuk SD/MI.

4) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang semua rombongan belajar (rombel) nya

tidak melebihi 36 orang mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini

disebabkan karena penambahan ruang kelas baru untuk rombongan belajar

(rombel) untuk SMP/MTS.

5) Capaian indikator jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas,

meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami peningkatan, yang

mendukung keberhasilan ini adalah terpenuhinya kebutuhan mobiler siswa (meja

dan kursi) siswa SD/MI.

Page 150: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

6) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas,

meja/kursi dan papan tulis untuk setiap rombel mengalami peningkatan, yang

mendukung keberhasilan ini disebabkan karena terpenuhinya kebutuhan mobiler

siswa (meja/kursi) siswa SMP/MTS.

7) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi

dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf

kependidikan lainnya mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini

disebabkan karena adanya pembangunan ruang guru dan kepala sekolah.

8) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32

peserta didik mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini

disebabkan karena adanya penambahan tenaga pendidik setiap sekolah.

9) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi

kualifikasi akademik S1 dan D-IV mengalami peningkatan, yang mendukung

keberhasilan ini disebabkan adanya program wajib kuliah bagi guru SD/MI sehingga

tidak ada lagi guru SD/MI yang masih berijazahkan SLTA sederajat.

10) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi

akademik S1 atau D-IV mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini

disebabkan karena : a). Adanya penerimaan Guru Tidak Tetap (GTT) pada

SMP/MTS harus berijazah S1 atau D-IV, b). Adanya program wajib belajar kuliah

bagi guru SMP/MTS yang belum memiliki ijazah S1 atau D-IV.

11) Capaian indikator jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki

sertifikat mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan

karena guru SD/MI telah lulus dalam ujian sertifikasi pendidik.

12) Capaian indikator jumlah SMP/MTS yang memiliki guru yang telah memiliki

sertifikat pendidik mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini

disebabkan karena guru yang memiliki sertifikat pendidik telah lulus dalam ujian

sertifikasi pendidik.

13) Capaian indikator jumlah kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S1 atau D-IV

dan telah bersertifikat pendidik mengalami peningkatan, yang mendukung

keberhasilan ini disebabkan karena : a). Kepala sekolah tersebut mengikuti

program wajib belajar kuliah dari Diploma II ke Sarjana (S1) atau D-IV, b). Kepala

Page 151: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

sekolah tersebut telah lulus dalam ujian sertifikasi pendidik, c). Adanya syarat untuk

menjadi kepala sekolah harus bersertifikasi S1 atau D-IV dan telah mempunyai

sertifikat pendidik.

14) Capaian indikator jumlah kepala sekolah SMP/MTS yang berkualifikasi akademik

S1 atau D-IV mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini disebbkan

karena : a) adanya program wajib kuliah ke Sarjana atau D-IV, b). Adanya

persyaratan untuk menjadi kepala sekolah harus mempunyai kualifikasi Sarjana

(S1) atau D-IV dan mempunyai sertifikat pendidik, c). Kepala sekolah tersebut lulus

mengikuti ujian sertifikasi pendidikan.

15) Capaian indikator jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi

akademik S1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik mengalami peningkatan,

yang mendukung keberhasilan ini disebabkan karena a). Adanya persyaratan untuk

menjadi pengawas harus mempunyai kualifikasi Sarjana (S1) atau D-IV dan telah

memiliki sertifikat pendidik, b). Pengawas tersebut lulus mengikuti ujian sertifikat

pendidik.

16) Capaian indikator rasio pengunjung perpustakaan meningkat diatas target, yang

mendukung keberhasilan ini disebabkan karena bertambahanya koleksi bacaan

yang ada di perpustakaan sehingga jumlah pengunjung perpustakaan meningkat.

4.1.2. Sasaran Meningkatnya Mutu Kesehatan Masyarakat

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4

% 92 92,55 100,60

2

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 88 90,34 102,66

3 Cakupan pelayanan nifas % 85 86,46 101,72

Page 152: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

4 Cakupan kunjungan bayi % 90 97,56 108,40

5 Cakupan Desa/Keluarahan UCI (Universal Child Immunization)

% 90 91,56 101,73

6 Cakupan pelayanan anak balita

% 60 85,33 142,22

7

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin

% 100 69,73 69,73

8 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

% 100 100 100

9 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

% 50 82,59 165,18

10

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

Per 100.000

penduduk 1,3 1,6 123,08

11 Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani

% 100 100 100

12 Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare

% 90 60,88 67,64

13 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

% 100 100 100

14 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

% 40 40 100

1) Capaian indikator cakupan kunjungan ibu hamil (k4) tahun 2015 sebesar 106,60%,

pada tahun 2015 ditargetkan cakupan kunjungan ibu hamil (k4) sebesar 92%.

Angka realisasi indikator cakupan kunjungan ibu hamil (k4) pada tahun 2015 yaitu

92,55% yang merupakan hasil dari perbandingan 14.659 orang ibu hamil yang telah

memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar minimal 4 kali dengan 15.839

orang ibu hamil yang ada di satu wilayah kerja dalam kurun yang sama.

Page 153: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2) Capaian indikator cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan tahun 2015 sebesar 102,66%, pada tahun 2015 ditargetkan

cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

sebesar 88%. Angka realisasi indikator cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2015 yaitu 90,34% yang

merupakan hasil perhitungan perbandingan 13.340 orang ibu bersalin yang ditolong

oleh tenaga kesehatan dengan 14.766 orang ibu bersalin.

3) Capaian indikator cakupan pelayanan nifas tahun 2015 sebesar 101,72%, pada

tahun 2015 ditargetkan cakupan pelayanan nifas sebesar 85%. Angka realisasi

indikator cakupan pelayanan nifas pada tahun 2014 yaitu 86,46% yang merupakan

hasil perhitungan perbandingan 12.766 orang ibu nifas yang telah memperoleh 3

kali pelayanan nifas sesuai standar dengan 14.766 orang ibu nifas.

4) Capaian indikator cakupan kunjungan bayi tahun 2015 sebesar 108,40%, pada

tahun 2015 ditargetkan cakupan kunjungan bayi sebesar 90%. Angka realisasi

indikator cakupan kunjungan bayi tahun 2015 yaitu 97,56% yang merupakan hasil

dari perbandingan 13.679 orang bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan

sesuai dengan standar (paling sedikit 4 kali) dengan 14.040 orang bayi lahir hidup

di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama.

5) Capaian indikator cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization)

tahun 2015 sebesar 100,47%, pada tahun 2015 ditargetkan cakupan

desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) sebesar 90%. Angka realisasi

indikator cakupan desa/kelurahan UCI (Universal Child Immunization) pada tahun

2015 yaitu 90,42% yang merupakan hasil dari perbandingan 217 desa/kelurahan

dimana ≥80% dari jumlah bayi yang ada dengan 240 desa/kelurahan.

6) Capaian indikator cakupan pelayanan anak balita tahun 2015 sebesar 142,22%,

pada tahun 2015 ditargetkan cakupan pelayanan anak balita sebesar 60%. Angka

realisasi indikator cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2015 yaitu 85,33%

yang merupakan perbandingan 50.370 orang anak balita (12-59 bulan) yang

memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali dengan 59.028

orang anak balita (12-59 bulan) di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama.

Page 154: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

7) Capaian indikator cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-

24 bulan keluarga miskin tahun 2015 sebesar 69,73%, pada tahun 2015 ditargetkan

cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga

miskin sebesar 100%. Angka realisasi indikator cakupan pemberian makanan

pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin pada tahun 2015 yaitu

69,73% angka realisasi tersebut diperoleh dari perbandingan dari anak usia 6-24

bulan keluarga miskin yang mendapatkan biskuit MP ASI di 28 puskesmas pada

tahun 2015 berjumlah 182 orang dengan 261 orang anak usia 6 – 24 bulan

keluarga miskin.

8) Capaian indikator cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan tahun 2015

sebesar 100%, pada tahun 2015 ditargetkan cakupan balita gizi buruk yang

mendapat perawatan sebesar 100%. Angka realisasi indikator cakupan balita gizi

buruk yang mendapat perawatan pada tahun 2015 yaitu 100% yang merupakan

hasil dari perbandingan 6 orang balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana

kesehatan dengan 6 orang balita gizi buruk.

9) Capaian indikator cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkat tahun

2015 sebesar 165,18%, pada tahun 2015 ditargetkan cakupan penjaringan

kesehatan anak SD dan setingkat sebesar 50%. Angka realisasi indikator cakupan

penjaringan kesehatan anak SD dan setingkat pada tahun 2015 yaitu 82,59% yang

merupakan hasil dari perbandingan 13.450 orang murid SD dan setingkat yang

diperiksa kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan atau

tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) dengan 16.285 orang murid SD dan

setingkat.

10) Capaian indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita acute flaccid

paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk<24 jam tahun 2015 sebesar 100,47%,

pada tahun 2015 ditargetkan cakupan penemuan dan penanganan penderita acute

flaccid paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk<24 jam sebesar 1,3. Angka

realisasi indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita acute flaccid

paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk<24 jam pada tahun 2015 yaitu 1,6 yang

merupakan hasil perbandingan jumlah kasus AFP yang ada 2 orang dengan jumlah

penduduk <15 tahun 186.488 orang dikali 100.000 penduduk.

Page 155: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

11) Capaian indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD tahun 2015

sebesar 100%, pada tahun 2015 ditargetkan cakupan penemuan dan penanganan

penderita DBD sebesar 100%. Angka realisasi indikator cakupan penemuan dan

penanganan penderita DBD pada tahun 2014 yaitu 100% yang merupakan hasil

perbandingan 86 orang penderita DBD yang ditangani sesuai standar operasional

prosedur (SOP) dengan 152 orang penderita DBD yang ditemukan dalam waktu

satu tahun.

12) Capaian indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita Diare tahun 2015

sebesar 67,64%, pada tahun 2015 ditargetkan cakupan penemuan dan

penanganan penderita Diare sebesar 90%. Angka realisasi indikator cakupan

penemuan dan penanganan penderita Diare yaitu 60,88% yang merupakan hasil

perbandingan 15.658 orang penderita diare yang datang dan dilayani disarana

kesehatan dan kader dalam waktu satu tahun dengan 25.720 orang perkiraan

penderita diare dalam waktu satu tahun.

13) Capaian indikator cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan

penyelidikan epidemiologi<24 jam tahun 2014 sebesar 100%, pada tahun 2014

ditargetkan cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi<24 jam sebesar 100%. Angka realisasi indikator cakupan

desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi<24 jam

tahun 2014 yaitu 100% yang merupakan hasil dari perbandingan 2 kali kejadian luar

biasa (KLB) di desa/kelurahan yang ditangani <24 jam periode waktu tertentu

dengan 2 kali kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi pada wilayah desa/kelurahan

pada periode waktu yang sama.

14) Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan

(RS) di Kabupaten/Kota merupakan jumlah RS yang mampu memberikan

pelayanan gawat darurat level 1 dibagi dengan jumlah RS Kabupaten dikalikan

100%. Untuk indikator ini tercatat 100% realisasi baik dari tahun 2012 hingga tahun

2015. dengan target yang ditetapkan pada tahun 2015 adalah 40% berarti telah

jauh melampaui target. Bahkan untuk pelayanan gawat darurat di 3 RS di wilayah

Kabupaten Musi Banyuasin telah lulus akreditasi dari Komite Akreditasi RS

Page 156: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nasional, sehingga tidak mungkin terjadi penangganan level 1 untuk pelayanan

gawat darurat tidak bisa dilaksanakan.

Seluruh pasien yang datang ke RSUD Sekayu telah dilayani dengan baik sesuai

dengan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan yang ada di

RSUD Sekayu. Ketika RSUD Sekayu tidak mampu lagi untuk manangani pasien

tersebut maka pasien tersebut akan dirujukan ke rumah sakit yang sarana dan

prasarana memadai.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun

2014, tahun 2013 dan tahun 2012

Nama Indikator Satua

n

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

1 Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4

% 87

90

90

92

87,2

5

87,7

92,2

92,5

5

100

,29

98,5

4

102

,44

100

,60

Nama Indikator Satua

n

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

2

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 85

87

87

88

87,7

4

87,8

91,1

90,3

4

103

,22

102

,09

104

,71

102

,66

Page 157: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3 Cakupan pelayanan nifas

% 76

80

80

85

77,3

2

77,5

83,9

86,4

6

101

,74

99,3

6

104

,88

101

,72

4 Cakupan kunjungan bayi

%

87,5

89

89

90

89,6

3

89,5

94,6

97,5

6

102

,43

101

,70

106

,29

108

,40

5

Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)

% 75

85

85

90

91,4

9

95,3

94,6

90,4

2

121

,99

119

,13

111

,29

100,4

7

6 Cakupan pelayanan anak balita

% 50

55

55

60

80,7

3

81,1

93,6

85,3

3

161

,46

147

,45

170

,18

142

,22

7

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin

% 50

75

100

100

100

100

100

69,7

3

200

133

,33

100

69,7

3

8

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

9

Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

% 5

20

35

50

8,5

8

38,6

94

82,5

9

171

,60

193

268

,57

165

,18

Nama Indikator Satua

n

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

Page 158: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

10

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

Per 100.00

0 pendud

uk

0,9

1

1,2

1,3

1

2,1

8

0,9

1

1,6

111

,11

218

75,8

3

123

,08

11

Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani

Org /tahun 1

00

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

12

Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare

Org /tahun 5

8,7

70

80

90

59,5

5

60,9

100

60,8

8

101

,45

87

125

67,6

4

13

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

14

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

% 32

40

50

40

32,1

4

40

50

40

100

,44

100

100

100

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan

tahun 2012 bahwa dari 14 (empat belas) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 7

(tujuh) indikator sasaran yang mengalami tren fluktuatif, dalam jumlah angka

realisasinya yaitu pada indikator “Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, cakupan kunjungan bayi, cakupan

Desa/Kelurahan UCI (Universal Chil Immunization), cakupan pelayanan anak balita,

cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat, cakupan penemuan

Page 159: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000

penduduk <15 tahun dan cakupan penemuan dan penanganan penderita diare, 2 (dua)

indikator yang menghalami penurunan indikator “cakupan pelayanan nifas dan cakupan

pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin”, 1

(satu) indikator mengalami peningkatan “cakupan kunjungan ibu hamil K4” dan 4

(empat) indikator yang tidak mengalami perubahan yaitu “cakupan balita gizi buruk

buruk mendapatkan perawatan, cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD

yang ditangani, cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi <24 jam dan cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus

diberikan sarana keseharan (RS) di Kabupaten/Kota”. Untuk perbandingan capaian

kinerja selama tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 20 (dua

puluh) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 9 (sembilan) indikator yang

mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka capaian yaitu pada indikator “Cakupan

kunjungan Ibu Hamil K4, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan, cakupan pelayanan nifas, cakupan kunjungan bayi,

cakupan pelayanan anak balita, cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada

anak 6 – 24 bulan keluarga miskin, cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan

setingkat, cakupan penemuan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis

(AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun dan cakupan penemuan dan penanganan

penderita diare”, 3 (tiga) capaian indikator yang mengalami peningkatan yaitu “cakupan

Desa/Kelurahan UCI ( Universal Child Immunization) dan cakupan pelayanan gawat

darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota, dan 1

(satu) capaian indikator yang tidak mengalami penaikan dan penurunan capaian yaitu

“cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan”.

Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator

sebagai berikut:

1) Indiaktor cakupan kunjungan ibu hamil K4 mengalami peningkatan pada tahun

2012 realisasi 87,25% kemudian meningkat menjadi 87,7% pada tahun 2013, tahun

2014 dan tahun 2015 angka realisasi kembali meningkat menjadi 92,2% dan

92,55%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun

2012 capaian 100,29% kemudian menurun menjadi 98,54% pada tahun 2013 dan

Page 160: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 102,44%

sedangkan pada tahun 2015 angka capaian menurun menjadi 100,60%. Kunjungan

ibu hamil pada 2012 tercatat 13.195 orang, tahun 2013 13,62,114 orang, tahun

2014 14.735 orang dan pada tahun 2015 14.659 orang. Capaian indikator kinerja ini

dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas

100,47%.

2) Indikator cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi

87,74% kemudian meningkat menjadi 87,8% pada tahun 2013 kemudian angka

realisasi meningkat lagi menjadi 91,1% pada tahun 2014 sedangkan pada tahun

2015 angka realisasi menurun menjadi 90,34%. Untuk angka capaian kinerja

mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 103,22% kemudian

menurun menjadi 102,09% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan angka capaian menjadi 104,71% sedangkan pada tahun 2015 angka

capaian menurun menjadi 102,66%. Tercatat pada tahun 2012 sebanyak 12.757

orang, tahun 2013 12.764, tahun 2014 13.804 orang dn tahun 2015 13.340 orang.

Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki

rata-rata capaian diatas 103,17%.

3) Indikator cakupan pelayanan nifas mengalami peningkatan selama 4 tahun berturut

- turut, pada tahun 2012 realisasi 77,32%, tahun 2013 77,5%, tahun 2014 83,9%

dan pada tahun 2015 menjadi 86,46%. Untuk angka capaian kinerja mengalami

tren secara fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 101,74% kemudian menurun

menjadi 99,36% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan

angka capaian 104,88%, sedangkan pada tahun 2015 angka capaian menurun

menjadi 101,72%. Tercatat pada tahun 2012 14.540 orang, pada tahun 2013

11.270 orang, tahun 2014 12.724 orang dan pada tahun 2015 12.766 orang.

Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki

rata-rata capaian diatas 101,93%.

4) Indikator cakupan kunjungan bayi mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012

realisasi 89,63% kemudian menurun menjadi 89,6% pada tahun 2013 sedangkan

pada tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami peningkatan angka realisasi sebesar

Page 161: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

94,6% dan 97,56%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren secara

fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 102,43% menurun menjadi 101,70% pada

tahun 2013 sedangkan pada tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami peningkatan

angka capaian menjadi 106,29% dan 108,40%. Tercatat pada tahun 2012 12.484

bayi, pada tahun 2013 11.506 bayi, tahun 2014 14.108 bayi dan pada tahun 2014

13.697 orang bayi. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai

dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 104,71%.

5) Indikator cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization) mengalami

tren fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 91,49% kemudian meningkat menjadi

95,3% pada tahun 2013 sedangkan pada tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami

penurunan angka realisasi sebesar 94,6% dan 90,42. Untuk angka capaian kinerja

mengalami penurunan, capaian tahun 2012 121,99% kemudian menurun menjadi

119,13% pada tahun 2013 kemudian pada tahun 2104 dan tahun 2015 mengalami

penurunan lagi angka capaian menjadi 111,29% dan 100,47%. Tercatat pada tahun

2012 215 Desa/Kelurahan, tahun 2013 224 Desa/Kelurahan, pada tahun 2014 227

Desa/Kelurahan dan pada tahun 2015 217 desa/kelurahan. Capaian indikator

kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian

diatas 100%.

6) Indiaktor cakupan pelayanan anak balita mengalami tren secara fluktuatif, pada

tahun 2012 realisasi 80,73% kemudian meningkat menjadi 81,1% pada tahun 2013

kemudian dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi

93,6% sedangkan pada tahun 2015 angka realisasi menurun menjadi 85,33%.

Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun

2012 capaian 161,46% kemudian menurun menjadi 147,45% pada tahun 2013 dan

pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 170,18%

sedangkan pada tahun 2015 angka capaian menurun menjadi 142,22%. Tercatat

pada tahun 2012 dan 2013 38,570 anak balita (12-59 bulan), tahun 2014 49.99

anak balita dan tahun 2015 50.370 anak balita (12-59 bulan). Capaian indikator

kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian

diatas 155,33%.

Page 162: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

7) Indikator cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan

keluarga miskin mengalami tren secara fluktuatif realisasi selama 3 tahun berturut

turut mencapai 100% setiap tahunnya dan pada tahun 2015 angka realisasi

menjadi 69,73%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif,

pada tahun 2012 capaian 200% kemudian menurun menjadi 133,33% pada tahun

sedangkan pada tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami penurunan lagi angka

capaian menjadi 100% dan 69,73%. Tercatat pada tahun 2012 750 anak, tahun

2013 754 anak dan, tahun 2014 27 puskesmas dan tahun 2015 182 anak. Capaian

indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata

capaian diatas 100%.

8) Indikator cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan mengalami realisasi dan

capaian 100% selama 4 tahun berturut turut. Pada tahun 2012 dan 2013 15 anak,

tahun 2014 24 anak dan tahun 2015 6 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam

kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian 100%.

9) Indikator cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat mengalami tren

secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi 8,58% kemudian meningkat menjadi

38,6% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan lagi angka

realisasi menjadi 94% sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan angka

realisasi menjadi 82,59%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren secara

fluktuatif, pada tahun 2012 capaian 171,60% meningkat menjadi 193% pada tahun

2013 dan pada tahun 2014 meningkat lagi capaian menjadi 268,57% sedangkan

pada tahun 2015 capaian kinerja menjadi 165.18%.

10) Indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid

Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun mengalami tren secara

fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 1 kemudian meningkat menjadi 2,18 pada

tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi

0,91 sedangkan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 1,6. Untuk

angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif, pada tahun 2012 capaian

111,11 kemudian meningkat menjadi 218 pada tahun 2013 dan pada tahun 2014

mengalami penurunan angka capaian menjadi 75,83 sedangkan pada tahun 2015

mengalami peningkatan angka capaian kinerja menjadi 123,08%. Tercatat pada

Page 163: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

tahun 2012 dan 2013 4 kasus, tahun 2014 2 kasus dan tahun 2015 3 kasus.

Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki

rata-rata capaian diatas 100%

11) Indiaktor cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani,

realisasi dan capaian selama 4 tahun berturut turut mencapai angka 100%. Tercatat

pada tahun 2012 92 orang, tahun 2013 34 orang, tahun 2014 86 orang dan pada

tahun 2015 152 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012

sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian 100%.

12) Indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita diare mengalami tren

secara fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 59,55 kemudian meningkat menjadi

60,9 pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 kembali meningkat angka capaian

menjadi 100 sedangkan pada tahun 2015 menurun menjadi 60,88%. Untuk angka

capaian kinerja mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian 101,45%

kemudian menurun menjadi 87% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014

mengalami peningkatan angka capaian kinerja menjadi 125 sedangkan pada tahun

2015 angka capaian menurun menjadi 67,64%. Capaian kinerja ini dalam kurun

waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata – rata capaian 95,27%.

13) Indikator cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi < 24 jam, realisasi dan capaian selama 4 tahun berturut-turut

mencapai angka 100%. Tercatat pada tahun 2012 60 KLB, tahun 2013 4 KLB,

tahun 2014 2 KLB dan pada tahun 2015 2 KLB. Capaian indikator kinerja ini dalam

kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian 100%.

14) Indiaktor cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana

kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota mengalami peningkatan, pada tahun 2012

realisasi 32,14% meningkat menjadi 40% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014

kembali meningkat angka realisasi menjadi 50% sedangkan pada tahun 2015

menurun menjadi 40%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren fluktuatif, pada

tahun 2012 capaian kinerja 100,44% kemudian menurun menjadi 100% pada tahun

2013 sedangkan pada tahun 2014 dan tahun 2015 angka capaian kinerja tetap

tercapai 100%.

Page 164: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan target yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4

% 92,55 95 97,42

2

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 90,34 92 98,20

3 Cakupan pelayanan nifas % 86,46 90 96,07

4 Cakupan kunjungan bayi % 97,56 90 108,4

5 Cakupan Desa/Keluarahan UCI (Universal Child Immunization)

% 91,56 100 91,56

6 Cakupan pelayanan anak balita

% 85,33 70 121,9

7

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan keluarga miskin

% 69,73 100 69,73

8 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

% 100 100 100

9 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

% 82,59 80 103,24

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

10

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

Per 100.000 pendud

uk

1,6 1,5 106,67

Page 165: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

11 Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani

% 100 100 100

12 Cakupan penemuan dan penanganan penderita diare

% 60,88 100 60,88

13

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

% 100 100 100

14

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

% 40 40 100

Berdasarkan tabel indikator 1-14 diatas dapat diketahui bahwa realisasi

akumulasi sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan target akhir RPJMD pada

tahun 2017 menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 97,1%, 99,0%,

93,2%, 105,194%, 94,6%, 133,7%, 100%,100%,117,5%, 133,3%, 100%, 100%, 100%,

dan 100%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan ditargetkan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai

angka 100% atau lebih dan jika dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami kenaikan

persentase.

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke -4RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan ditargetkan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai

angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 14 (empat belas) indikator sasaran yang digunakan sudah menggunakan

standar nasional dan tidak ada perbedaan antara target RPJMD dan standar nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

Page 166: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1) Capaian indikator cakupan kunjungan ibu hamil K4 mengalami peningkatan,

peningkatan ini terjadi disebabkan ibu hamil sudah mengetahui pentingnya

memeriksa kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilan. Alternatif yang telah

dilakukan adalah dengan tetap melakukan sosialisasi tentang pentingnya

pemeriksaan pada masa kehamilan minimal 4 kali.

2) Capaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini

dikarenakan ibu hamil lebih sadar akan pentingnya pertolongan persalinan ditolong

oleh tenaga kesehatan daripada dukun beranak.

3) Capaian cakupan pelayanan nifas mengalami peningkatan, yang mendukung

keberhasilan ini dikarenakan pelayanan ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali

pelayanan nifas telah dilakukan sesuai standar. Alternatif yang telah dilakukan

adalah dengan tetap mempertahankan standar pelayanan nifas dan memberikan

pelayanan yang baik.

4) Capaian cakupan kunjungan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan

mengalami peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini karena kesadaran orang

tua bayi akan pentingnya memeriksa bayinya secara teratur di sarana kesehatan.

5) Capaian cakupan desa/kelurahan ICU (Universal Child Immunization) mengalami

peningkatan, yang mendukung keberhasilan ini karena akses ke desa sudah cukup

memadai.

6) Capaian cakupan pelayanan anak balita telah melampaui target, yang mendukung

keberhasilan ini karena masyarakat telah menyadari pentingnya pemeriksaan

kesehatan anak balita serta didukung dengan sarana kesehatan yang memadai.

7) Capaian cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24

bulan keluarga miskin sesuai target, yang mendukung keberhasilan ini karena

sudah adanya MP ASI yang disubsidi oleh pemerintah yang disebar luaskan ke

masyarakat.

8) Capaian cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan sesuai target, yang

mendukung keberhasilan ini karena kualitas pelayanannya sudah semakin

membaik dan orang tua sudah semakin mengerti tentang asupan gizi yang baik

terhadap anaknya.

Page 167: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

9) Capaian cakupan penjaringan kesehatan anak SD dan setingkat telah melampaui

target, yang mendukung keberhasilan ini karena teralokasinya anggaran yang

cukup memadai untuk menjalani kegiatan tersebut.

10) Capaian cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid

Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun masih dibawah target hal ini

disebabkan tidak bertambahnya penemuan kasus AFP, setelah dilakukan

surveilans aktif rumah sakit dan tidak ada laporan penemuan kasus di puskesmas

wilayah Kabupaten Musi Banyuasin setelah dilakukan surveilans AFP puskesmas.

11) Capaian cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani,

realisasi dan capaian selama 4 tahun berturut turut mencapai angka 100%.

12) Capaian cakupan penemuan dan penanganan penderita diare belum mencapai

target, ini disebabkan alokasi anggaran belum memadai untuk menjalani kegiatan

tersebut.

13) Capaian cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi < 24 jam telah mencapai target, keberhasilan ini disebabkan

Desa/Kelurahan yang mengalami kejadian luar biasa telah ditangani secara

keseluruhan.

14) Capaian cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana

kesehatan telah melampaui target, keberhasilan ini terjadi disebabkan oleh

pelayanan gawat darurat di 3 rumah sakit di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin

telah lulus akreditasi dari komite akreditasi RS nasional sehingga tidak mungkin

terjadi penanganan level 1 untuk pelayanan gawat darurat tidak bisa dilaksanakan.

Seluruh pasien yang datang ke RSUD sekayu telah dilayani dengan baik sesuai

dengan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan yang ada di

RSUD sekayu. Ketika RSUD sekayu tidak mampu lagi untuk menangani pasien

tersebut makan pasien tersebut akan dirujukkan ke rumah sakit yang sarana dan

prasarana memadai.

4.1.3. Sasaran Meningkatnya Kualitas Keluarga Kecil Sejahtera

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Page 168: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif

% 94,11 77,04 81,86

Capaian indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif Tahun

2015 sebesar 81,86%, pada tahun 2015 ditargetkan cakupan pasangan usia subur

menjadi peserta KB Aktif sebesar 94,11%. Angka realisasi indikator cakupan pasangan

usia subur menjadi peserta KB Aktif yaitu 77,04% yang merupakan hasil perhitungan

jumlah komulatif peserta KB yang terus menerus meggunakan Alkon ditambah peserta

KB baru berjumlah 121.430 sedangkan pasangan usia subur berjumlah 157.62,118.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013 dan tahun 2012

Nama Indikator Satua

n

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

1

Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif

% 83

86,1

6

89,9

1

94,1

1

82,7

4

82,9

6

85,8

1

77,0

4

99,6

9

96,2

9

95,4

4

81,8

6

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2015, 2014,

tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 1 (satu) indikator sasaran yang ditetapkan

mengalami tren fluktuatif. Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja

setiap indikator sebagai berikut:

Indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif, mengalami

tren fluktuatif, pada tahun 2012, 2013 dan 2014 mengalami peningkatan realisasi

82,74% menjadi 82,96% kemudian meningkat menjadi 85,81% pada tahun 2015 terjadi

Page 169: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

penurunan angka realisasi menjadi 77,04%. Untuk angka capaian kinerja mengalami

tren menurun pada tahun 2012 capaian 99,69%, tahun 2013 menjadi 96,29%, pada

tahun 2014 menjadi 95,44% dan 81,86% pada tahun 2015 . Tercatat pada tahun 2013

118.474 orang, tahun 2014 123.885 orang dan tahun 2015 121.430. Capaian indikator

kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian

diatas 90%.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017

Realisasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan target

yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi

s.d Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB Aktif

% 77,04 99,15 77,70

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan target akhir Renstra pada tahun 2017

menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 77,70%. Capaian kinerja ini

merupakan capaian pada tahun ke-4 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan

ditargetkan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 1 (satu) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

Page 170: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

Capaian indikator cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif belum

mencapai target, hal ini disebabkan peserta KB baru yang dilayani pada bulan

desember 2015 dapat dilihat menjadi peserta KB aktif pada bulan berikutnya tetapi jika

dibandingkan pada tahun 2014 realisasi pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif

menurun. Hal ini disebabkan karena intensitasnya pelayanan KB terutama di daerah-

daerah yang sulit dijangkau.

4.1.4. Sasaran Meningkatnya Peran Serta Pemuda Dan Prestasi Olahraga

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Lapangan olahraga per 1000 penduduk

Unit 21 2 9,52

Capaian indikator lapangan olahraga per 1000 penduduk pada tahun 2015

sebesar 9,52 %, pada tahun 2015 ditargetkan lapangan olahraga per 1000 penduduk

sebesar 21 Unit. Angka realisasi lapangan olahraga per 1000 penduduk yaitu 2 Unit

yang merupakan jumlah lapangan olah raga yang dibangun. Pembangunan lapangan

olahraga Tahun 2015 : pembangunan lapangan futsal di Kecamatan. Plakat Tinggi,

lanjutan pembangunan sport center Kecamatan Bayung Lencir.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013 dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

Page 171: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

B

erdasar

kan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran pada

perbandingan realisasi kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012

bahwa indikator sasaran yang ditetapkan mengalami penurunan angka realisasi yaitu

lapangan olahraga per 1000 penduduk. Untuk perbandingan capaian kinerja selama

tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 indikator sasaran lapangan

olahraga per 1000 penduduk juga mengalami penurunan

Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator

sebagai berikut :

1) Indikator lapangan olahraga per 1000 penduduk mengalami penurunan, pada tahun

2012 realisasi 36 unit kemudian menurun menjadi 30 unit pada tahun 2013, tahun

2014 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 11 unit dan untuk tahun 2015

turun kembali menjadi 2 unit. Untuk angka capaian kinerja juga menurun, pada

tahun 2012 capaian 240% kemudian menurun menjadi 176,47% pada tahun 2013,

tahun 2014 mengalami penurunan angka capian menjadi 57,89% dan pada tahun

2015 capaian kinerja kembali menurun menjadi 9,52%.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan

target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan target yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Target sesuai dengan

RPJMD Tahun 2017

% Capaian

1 Lapangan olahraga per 1000 penduduk

Unit 2 25 8

1

Lapangan olahraga per 1000 penduduk

Unit 15

17

19

21

36

30

11

2

240

176

,47

57,8

9

9,5

2

Page 172: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan target akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 8%.

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Target final

yang telah ditentukan pada tahun ke-5 optimis bisa dicapai. Hal ini dikarenakan

prosentase pencapaian target pada tiap tahunnya mengalami peningkatan.

Meningkatnya sumberdaya pendukung juga menjadi faktor yang sangat penting dalam

pencapaian target tersebut.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 1 (satu) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

Capaian indikator lapangan olahraga per 1000 penduduk belum mencapai target,

hal ini disebabkan masih terkendala kasus kepemilikan lahan. Alternatif yang akan

dilakukan adalah dengan menyelesaikan status sengketa lahan sehingga

pembangunan lapangan olahraga bisa terealisasi 100%. Kemudian untuk tahun 2016

terdapat program dari kementrian pemuda dan olahraga “SATU DESA SATU

LAPANGAN” Kabupaten Musi Banyuasin mencoba untuk melakukan pendekatan,

sehingga dana program tersebut dapat diambil untuk pembangunan lapangan di

Kabupaten Musi Banyuasin.

Tujuan 4.2. Mewujudkan Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat

Page 173: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Tujuan mewujudkan perlindungan sosial kepada masyarakat memiliki 2 (dua)

sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung

tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

4.2.1. Sasaran Meningkatnya Perlindungan Sosial Kepada Masyarakat

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar

% 2,57 9,77 380,16

2

Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya

% 8,20 10,34 126,10

3 Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat

% 100 100 100

4

Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap

% 100 100 100

1) Capaian indikator persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk

pemenuhan kebutuhan dasar sebesar 389,10%, pada tahun 2015 ditargetkan

persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan

dasar sebesar 2,57%. Angka realisasi indikator persentase PMKS yang

memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar pada tahun 2015

yaitu 10% yang merupakan perbandingan dari jumlah PMKS yang memperoleh

bantuan sosial sebesar 10.026 orang dengan jumlah PMKS yang seharusnya

memperoleh bantuan sebesar 102.585 orang.

2) Capaian indikator persentase penyandang PMKS yang menerima program

pemberdayaan sosial melaui KUBE atau kelompok sejenis lainnya sebesar

126,10%, pada tahun 2015 ditargetkan persentase penyandang PMKS yang

menerima program pemberdayaan sosial melaui KUBE atau kelompok sejenis

Page 174: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

lainnya sebesar 8,20%. Angka realisasi indikator persentase penyandang PMKS

yang menerima program pemberdayaan sosial melaui KUBE atau kelompok sejenis

lainnya yaitu 10,34% yang merupakan hasil perhitungan dari jumlah PMKS yang

menjadi peserta Program Pemberdayaan Masyarakat melalui KUBE atau Kelompok

Sosial Ekonomis sebanyak 146 Kelompok dibagi Jumlah PMKS yang seharusnya

menjadi peserta Program Pemberdayaan Masyarakat melalui KUBE atau Kelompok

Sosial Ekonomis sebanyak 1.412 Kube.

3) Capaian indikator persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial

selama masa tanggap darurat sebesar 100%, pada tahun 2015 persentase korban

bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat sebesar

100%. Angka realisasi indikator persentase korban bencana yang menerima

bantuan sosial selama masa tanggap darurat yaitu 100% yang merupakan hasil

dari perbandingan Jumlah korban bencana yang menerima bantuan sosial selama

masa tanggap darurat dalam tahun 2015 sebanyak 42 kepala keluarga sedangkan

jumlah korban bencana yang seharusnya menerima bantuan sosial selama masa

tanggap darurat sebanyak 42 kepala keluarga.

4) Capaian indikator persentase korban bencana yang dievakuasi dengan

menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap sebesar 100%, pada

tahun 2015 persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama

masa tanggap darurat sebesar 100%. Angka realisasi indikator persentase korban

bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat yaitu 100%

yang merupakan hasil Jumlah korban bencana yang dievakuasi dengan

menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat dalam tahun 2015 sebanyak

42 kepala keluarga sedangkan jumlah korban bencana yang seharusnya dievakuasi

selama masa tanggap darurat sebanyak 42 kepala keluarga.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013 dan tahun 2012

Page 175: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

1

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar

%

2,3

8

2.2

4

2,5

0

2,5

7

0,7

9

23,8

3

43,7

0

9,7

7

33,1

9

1.0

63

,83

1.7

48

380,1

6

2

Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya

% 7

7.4

0

7,8

0

8,2

0

10

3,2

0

3,2

5

10,3

4

142

,86

43,2

4

41,6

6

126

,10

3

Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

4

Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap

%

100

100

100

100

22,8

3

100

100

100

22,8

3

100

100

100

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diatas, diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan

tahun 2012 bahwa dari 4 (empat) Indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 1(satu)

indikator meningkat “ Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk

pemenuhan kebutuhan dasar ”, 2(dua) indikator fluktuatif “persentase PMKS yang

menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis

lainnya dan persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana

Page 176: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

dan prasarana tanggap darurat lengkap” dan 1(satu) indikator sasaran yang tidak

mengalami peningkatan dan penurunan angka realisasi yaitu persentase korban

bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat. Untuk

perbandingan capaian kinerja selama tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun

2012 bahwa dari 4 (empat) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2 (empat)

indikator yang mengalami tren fluktuatif “ Persentase PMKS yang memperoleh bantuan

sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar, persentase PMKS yang menerima program

pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya dan persentase

korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat”, 1 (satu)

indikator “persentase panti sosial yang mneyediakan sarana dan prasarana pelayanan

kesejahteraan sosial”, dan 1 (satu) indikator “Persentase korban bencana yang

menerima bantuan sosial selama masa masa tanggap darurat” masih mantap.

Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator

sebagai berikut :

1) Indikator persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan

kebutuhan dasar mengalami tren secara fluktuatif, pada 3 tahun berturut – turut

menunjukan angka realisasi meningkat. Pada tahun 2012 realisasi 0,79%, menjadi

23,83% pada tahun 2013 dan tahun 2014 terjadi peningkatan lagi angka realisasi

menjadi 43,70% sedangkan pada tahun 2015 terjadi penurunan angka realisasi

menjadi 9,77%. Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren secara fluktuatif

pada tahun 2012 capaian 33,19% kemudian meningkat menjadi 1.063,83% dan

pada tahun 2014 terjadi peningkatan lagi angka capian menjadi 1.748% sedangkan

pada tahun 2015 terjadi penurunan angka capaian menjadi 380,16%. Tercatat pada

tahun 2012 315 orang, tahun 2013 9.485 orang, tahun 2014 9.040 orang dan tahun

2015 10.026 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai

dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 808,53%.

2) Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE

atau kelompok sosial jenis lainnya mengalami tren secara fluktuatif, pada tahun

2012 realisasi 10% kemudian menurun menjadi 3,20% pada tahun 2013 sedangkan

pada tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami peningkatan angka realisasi menjadi

3,25 % dan 10,35%. Untuk angka capaian kinerja mengalami tren secara fluktuatif,

Page 177: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

pada tahun 2012 capaian 142,24% kemudian menurun menjadi 43,24% pada tahun

2013 dan pada tahun 2014 mengalami penurunan lagi angka capaian menjadi

41,66% sedangkan pada tahun 2015 angka capaian meningkat menjadi 126,10%.

Tercatat pada tahun 2012 10 kelompok, tahun 2013 39 kelompok, tahun 2014 40

kelompok dan tahun 2015 146 kelompok. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun

waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian diatas 88,47%

3) Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap

darurat menghasilkan realisasi dan capaian selama 4 tahun berturut turut mencapai

angka 100%. Tercatat pada tahun 2012 4.410 kepala keluarga, tahun 2013 14.731,

tahun 2014 63 kepala keluarga dan tahun 2015 42 kepala keluarga. Capaian

indikator kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata

capaian 100%

4) Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana

prasarana tanggap darurat lengkap menghasilkan realisasi yang meningkat,

realisasi pada tahun 2012 22,83% kemudian meningkat menjadi 100% ditahun

2013, tahun 2014 dan tahun 2015, pada tahun 2012 capaian 22,83% kemudian

meningkat menjadi 100% pada tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015. Tercatat

pada tahun 2012 137 kepala keluarga, tahun 2013 2.605 kepala keluarga, tahun

2014 63 kepala keluarga dan tahun 2015 42 kepala keluarga. Capaian indikator

kinerja ini dalam kurun waktu 2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian

100%.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan

target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan target yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Target sesuai dengan

RPJMD Tahun 2017

% Capaian

Page 178: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar

% 9,77 2,71 360,52

2

Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya

% 10,34 9 114,89

3

Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat

% 100 100 100

4

Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap

% 100 100 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan target akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 360,52 %, 1.111%, 100%, dan

100%.

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan ditargetkan pada tahun ke-5 mampu mencapai angka

100% atau lebih dari 100% dan jika dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami

kenaikan persentase. Hal ini terlihat bahwa tahun ke-4 pada RPJMD telah mencapai

target yang ditargetkan.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar

nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan

standar nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Page 179: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

1) Capaian indikator persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosisal untuk

pemenuhan kebutuhan dasar telah melampaui target, yang mendukung

keberhasilan ini disebabkan adanya bantuan didalam Program Keluarga Harapan

(PHK) serta pemberian pelatihan bagi penyandang cacat.

2) Capaian indikator persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial

melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya telah mencapai target.

3) Capaian indiaktor persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial

selama masa tanggap darurat telah mencapai target, yang mendukung

keberhasilan ini disebabkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Musi Banyuasin mendapat bantuan dari BNPB, Pemkab Muba dan Dinas Sosial

Provinsi.

4) Capaian indikator persentase korban bencana yang dievakuasi dengan

menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap telah mencapai

target, yang mendukung keberhasilan ini disebabkan sarana dan prasarana yang

digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Musi

Banyuasin seperti perahu karet cukup memadai.

4.2.2. Sasaran Meningkatnya Perlindungan Pada Perempuan Dan Anak

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

% 6,84 7,04 102,92

2 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

% 32,75 49,52 151,21

1) Capaian indikator partisipasi perempuan di lembaga pemerintah sebesar 102,92%,

pada tahun 2015 ditargetkan partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

sebesar 6,84%. Angka realisasi indikator partisipasi perempuan di lembaga

Page 180: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

pemerintah pada tahun 2015 yaitu 7,04% yang merupakan hasil dari perbandingan

jumlah pekerja perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2015 sebanyak

4.693 orang dengan jumlah seluruh pekerja perempuan sebanyak 66.670 orang.

2) Capaian indikator penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari

tindak kekerasan tahun 2015 sebesar 151,21%, pada tahun 2015 ditargetkan

penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan

sebesar 32,75%. Angka realisasi indikator penyelesaian pengaduan perlindungan

perempuan dan anak dari tindak kekerasan pada tahun 2015 yaitu 49,52% yang

merupakan hasil perbandingan jumlah pengaduan perlindungan perempuan dan

anak yang terselesaikan pada tahun 2015 sebanyak 52 kasus dengan jumlah

seluruh pengaduan perlindungan perempuan dan anak sebanyak 105 kasus.

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013 dan tahun 2012

Nama Indikator Satua

n

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

1

Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

%

4,6

8

5,9

0

6,3

3

6,8

4

5,7

7

4,9

5

9,2

7

7,0

4

123

,39

83,9

0

146

,44

102

,92

2

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

%

24,5

27,2

5

30

32,7

5

25,7

1

28,2

0

28,2

1

49,5

2

104

,94

103

,49

94,0

3

151

,21

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan

Page 181: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

tahun 2012 bahwa dari 2 (dua) indikator sasaran yang ditetapkan mengalami tren

fluktuatif, dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada indikator “partisipasi perempuan

di lembaga pemerintah dan penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan

anak dari tindakan kekerasan”. Untuk perbandingan capaian kinerja selama tahun

2015, tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012 bahwa 2 (dua) indikator sasaran yang

ditetapkan mengalami tren fluktuatif, dalam jumlah angka realisasinya yaitu pada

indikator “partisipasi perempuan di lembaga pemerintah dan penyelesaian pengaduan

perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan”.

Perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator

sebagai berikut :

1) Indikator partisipasi perempuan di lembaga pemerintah mengalami tren secara

fluktuatif, pada tahun 2012 realisasi 5,77%, kemudian menurun menjadi 4,95%

pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi

menjadi 9,27% sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan 7,04%. Untuk

angka capaian kinerja juga mengalami tren secara fluktuatif pada tahun 2012

capaian 123,39%, kemudian menurun menjadi 83,90% pada tahun 2013 dan tahun

2014 mengalami peningkatan angka capaian menjadi 146,44% sedangkan pada

tahun 2015 mengalami penurunan angka capaian kinerja menjadi 102,92%.

Tercatat pada tahun 2012 7.376 orang, tahun 2013 3.986 orang, tahun 2014 7.463

orang dan pada tahun 2015 4.693 orang. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun

waktu 2012 sampai dengan 2014 memiliki rata-rata capaian 114,16%.

Indikator penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan

kekerasan, mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 realisasi 25,71% kemudian

meningkat menjadi 28,20% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan angka realisasi menjadi 28,21%, sedangkan pada tahun 2015

realisasinya menurun menjadi 49,52%. Untuk angka capaian kinerja mengalami

tren secara fluktuatif pada tahun 2012 capaian 104,94% kemudian menurun

menjadi 103,49% pada tahun 2013, tahun 2014 mengalami penurunan angka

capaian kinerja 94,03% dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi

151,21%. Tercatat pada tahun 2012 9 kasus, tahun 2013 22 kasus, tahun 2014 22

Page 182: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

kasus dan tahun 2015 52 kasus. Capaian indikator kinerja ini dalam kurun waktu

2012 sampai dengan 2015 memiliki rata-rata capaian 113,42%.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan target yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Target sesuai dengan

RPJMD Tahun 2017

% Capaian

1 Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

% 7,04 7,45 94,50

2

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

% 49,52 38,25 129,46

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan target akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 94,50%, dan 129,46%.

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan ditargetkan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai

angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan standar nasional

Dari 2 (dua) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Page 183: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

1) Capaian indikator partisipasi perempuan di lembaga telah melampaui target, yang

mendukung keberhasilan ini disebabkan karena meningkatnya kesetaraan gender

dan banyaknya program-program yang responsif terhadap gender di Kabupaten

Musi Banyuasin.

2) Capaian indikator penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari

tindakan kekerasan telah mencapai target, yang mendukung keberhasilan ini

disebabkan karena telah terbentuknya Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID).

4.2.3. Sasaran Terwujudnya Masyarakat Maju dan Berakhlak Mulia

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Rasio rumah ibadah dengan penganutnya

Unit 1.027 1.352 131.65

Capaian indikator rasio rumah ibadah dengan penganutnya sebesar 1.027 unit,

pada tahun 2015 rasio rumah ibadah dengan penganutnya sebesar 1.027 Unit. Angka

realisasi indikator rasio rumah ibadah dengan penganutnya pada tahun 2015 yaitu

1.352 Unit yang merupakan hasil dari jumlah rumah ibadah yang ada di seluruh

kecamatan dalam lingkungan Kabupaten/ Kota Musi banyuasin terdiri dari 1.350 Masjid

dan Mushollah, 1 Gereja dan 1 Pura dalam seluruh Kecamatan di Kabupaten Musi

Banyuasin dengan rincian sebagai berikut:

1. Kec. Sekayu, Masjid 48 unit dan Mushollah 49 unit

2. Kec. Lais Masjid, 44 unit dan Mushollah 32 unit

3. Kec. Sungai Lilin, Masjid 55 unit dan Mushollah 113 unit

4. Kec. Keluang, Masjid 24 unit dan Mushollah 73 unit

5. Kec. Bayung Lencir, Masjid 101unit dan Musholla 76 unit

6. Kec. Babat Supat, Masijd 41 unit dan Mushollah 38 unit

7. Kec. Tungkal Jaya, Masjid 75 unit dan Mushollah 65 unit

Page 184: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

8. Kec. Sungai Keruh, Masjid 41 unit dan Mushollah 26 unit

9. Kec. Plakat Tinggi, Masjid 40 unit dan Mushollah 47 unit

10. Kec. Babat Toman, Masjid 24 unit dan Mushollah 14 unit

11. Kec. Lawang Wetan, Masjid 25 unit dan Mushollah 4 unit

12. Kec. Sanga Desa, Masjid 29 unit dan Mushollah 14 unit

13. Kec. Lalan, Masjid 80 unit dan Mushollah 125 unit

14. Kec. Batanghari Leko, Masjid 21 unit dan Mushollah 15 unit

15. Kec. Lais 1 gereja

16. Kec. Plakat Tinggi 1 pura

2. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014,

tahun 2013 dan tahun 2012

Nama Indikator Satua

n

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

20

12

20

13

20

14

20

15

1 Rasio rumah ibadah dengan penganutnya

Unit

990

990

1.0

27

1.0

27

1.3

44

1.3

52

1.3

52

1.3

52

135

,76

135

,76

131

,64

131

,64

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun 2013 dan

tahun 2012 bahwa indikator rasio rumah ibadah dengan penganutnya mengalami

peningkatan jumlah realisasi tahun 2012 1.344 unit masih tetap 1.344 unit pada tahun

2013, tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami peningkatan 133,7%.

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target yang

telah ditetapkan dalam RPJMD 2012 – 2017 Kabupaten Musi Banyuasin

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan target yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 185: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Target sesuai dengan

RPJMD Tahun 2017

% Capaian

1 Rasio rumah ibadah dengan penganutnya

Unit 1.352 1.067 126,71

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Berdasarkan

tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 telah

melebihi target RPJMD, jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukan angka yang positif dengan perkembangan 126,71%.

4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional.

Dari 1 (satu) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternatif solusi yang telah dilakukan

Capaian indikator Rasio rumah ibadah dengan penganutnya telah mencapai

target, hal ini disebabkan karena telah dibangunnya rumah ibadah di daerah – daerah

yang jauh dari pemukiman masyarakat.

MISI V : Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Amanah, Bersih, Jujur, Profesional

dan Demokratis

Page 186: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Tujuan 5.1 Meningkatkan Pelayanan Prima Sebagai Pendukung Tata Kelola

Pemerintahan Yang Baik

Tujuan meningkatnya pelayanan prima sebagai pendukung tata kelola

pemerintahan yang baik didukung oleh 3 (tiga) sasaran. Rincian analisis capaian

masing-masing sasaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

5.1.1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

1. Perbandingan antara target dan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Peningkatan pendapatan asli daerah % 23,40 4,94 21,11

2 SKPD pencatatan asetnya tertib % 100 100 100

3 SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP % 100 100 100

1) Pencapaian indikator peningkatan pendapatan asli daerah sebesar 21,11%.

Indikator kinerja peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target sebesar

23,40% terealisasi sebesar 4,94% merupakan persentase peningkatan jumlah PAD

tahun 2015 sebesar Rp. 181.795.020.760,14,- dibandingkan dengan tahun 2014

sebesar Rp. 173.234.314.367,95.

2) Pencapaian indikator SKPD pencatatan asetnya tertib sebesar 100% dengan angka

realisasi sebesar 100% dari yang sudah ditargetkan sebesar 100%.

3) Pencapaian indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP sebesar

100% dari angka realisasi sebesar 100% yang sudah terealisasi sepenuhnya dari

target yang sudah di tetapkan sebesar 100%.

2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun

2013 dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Kinerja

Page 187: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1 Peningkatan pendapatan asli daerah

% 21

21,8

0

22,6

0

23,4

0

19,9

5

16,4

5

53,7

8

4,9

4

95,0

0

75,4

6

237

,96

21

,11

2 SKPD pencatatan asetnya tertib

% 100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

3

SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP

%

100

100

100

100

100

92,3

1

100

100

100

92,3

1

100

100

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja pada tahun 2015,

2014, 2013 dan 2012. Bahwa dari 3 indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2

indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya ataupun

capaian kinerjanya. Analisa perbandingan realisasi dan capaian kinerja setiap indikator

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Indikator peningkatan pendapatan asli daerah, mengalami tren secara fluktuatif

pada tahun 2012 realisasi sebesar 19,95% kemudian menurun menjadi 16,45%

pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi

sebesar 53,78%.dan tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 4,94% Untuk

angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian

sebesar 95,00% kemudian capaian menurun menjadi 75,46% pada tahun 2013 dan

pada tahun 2014 telah mengalami tren meningkat capaian sebesar 237,96%. Dan

tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 21,11%

2) Indikator SKPD pencatatan asetnya tertib, pada tahun 2012, tahun 2013 tahun

2014 dan pada tahun 2015 angka realisasi dan angka capaian kinerja tidak

mengalami perubahan atau tetap (konstan) yaitu sebesar 100%.

3) Indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP, mengalami tren secara

fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 100% kemudian mengalami penurunan

Page 188: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

angka realisasi menjadi 92,31% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami

peningkatan angka realisasi sebesar 100%. Untuk angka capaian kinerja juga

mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian sebesar 100% kemudian

capaian menurun menjadi 92,31 pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah

mengalami tren peningkatan capaian sebesar 100% dan tahun 2015 tetap

mencapai angka sebesar 100%.

3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 dengan

rencana RPJMD

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD Tahun 2017

% Capaian

1 Peningkatan pendapatan asli daerah

% 4,94 25 19,76

2 SKPD pencatatan asetnya tertib

% 100 100 100

3 SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP

% 100 100 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukan angka yang positif dengan perkembangan 19,76%, 100% dan 100%

dengan Baik.

Capaian indikator peningkatan PAD dari tahun lalu sampai dengan tahun 2015

mencapai 4,94% telah melebihi target indikator capaian pada akhir periode RPJMD.

Untuk mencapai dan diharapkan pada akhir tahun 2017 Peningkatan PAD dari tahun

lalu mencapai 25%. Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJM.

4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Standar Nasional

Page 189: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan

serta alternative solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Pencapaian indikator peningkatan pendapatan asli daerah sebesar 21,11%.

Indikator kinerja peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target sebesar

23,40% terealisasi sebesar 4,94% merupakan persentase peningkatan jumlah PAD

tahun 2015 sebesar Rp.181.795.020.760,14,- dibandingkan dengan tahun 2014

sebesar Rp. 173.234.314.367,95.

Komponen PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan, Lain-lain PAD Yang Sah. Untuk Tahun 2015

pajak daerah sebesar Rp. 53.152.460.206,50,- sebesar 82,41%, retribusi daerah

sebesar Rp. 6.136.750.335,00,- sebesar 72,16%, hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan sebesar Rp. 11.147.901.587,63,- sebesar 72,75%, lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah sebesar Rp. 111.357.908.631,01,- sebesar

91,68%. Bila dilihat dari komposisinya maka yang mempunyai kontribusi paling

besar adalah Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar 61,25% dari total

PAD, kemudian pajak daerah sebesar 29,243%. hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan sebesar 6,13%, retribusi daerah sebesar 3,38%.

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp.

111.357.908.631,01,- terdiri dari:

- Penerimaan Jasa Giro Rp. 1.567.445.550,00,-

- Penerimaan Bunga Deposito Rp. 14.633.561.997,84,-

- Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Rp.

416.834.842,00,-

- Pendapatan Denda Pajak Rp.100.675.063,00,-

Page 190: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

- Pendapatan Hasil Eksekusi Atas Jaminan Rp. 2.869.62,113.900,00,-

- Pendapatan dari Pengembalian Rp. 3.779.912.973,17,-

- Pendapatan Lain-lain Rp. 503.700.975,00,-

- Pendapatan / Penerimaan Hasil Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

Rp. 65..589.899.903,00,-

- Pendapatan Dana Kapitasi JKN Rp.13.436.922.099,00,-

- Hasil Lelang Lebak Lebung Rp.2.227.058.000,00,-

Pada Tahun 2014, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Musi Banyuasin

sebesar Rp. 173.234.314.367,95 kontribusi yang paling besar adalah dari Lain-lain

PAD Yang Sah sebesar 55,48,54% dari total PAD, pendapatan pajak daerah

sebesar 35,72%, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar

4,65%, Kemudian retribusi 1,15%.

Jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita bandingkan antara Tahun 2014 dan Tahun

2015 pada beberapa komponen PAD terdapat peningkatan yaitu, hasil retribusi

daerah yang mengalami penurunan sebesar 14,11%, retribusi daerah mengalami

peningkatan sebesar 23,85% dan lain-lain PAD yang sah sebesar 9,93%. Hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terjadi penurunan sebesar 460,17%.

Hal ini disebabkan adanya penurunan bagian laba atas penyertaan modal pada

usaha milik Daerah/BUMD. Didukung oleh kegiatan Pendataan dengan

Validasi/Verifikasi data PBB, pendaftaran/pendataan, pemutahiran data dan

konfirmasi data pajak daerah, penyampaian SPPT PBB, penagihan/pemungutan

PAD Kab. Muba, intensifikasi pbb, intensifikasi pbb pendapatan daerah dan

konfirmasi dana bagi hasil, penyelenggaraan bulan bakti, studi potensi pengelolaan

pendapatan daerah, penetapan dan penyampaian Surat Ketetapan Pajak Daerah

(SKPD) Kab. Muba, penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang pajak

daerah, pencetakan blanko SPPT dan SSPD PBB, pengembangan dan

pemeliharaan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB), kajian identifikasi potensi PAD Kab. Muba.

2) Pencapaian indikator skpd pencatatan asetnya tertib sebesar 100% dimana faKtor

yang mendukung keberhasilan ini disebabkan pada tahun 2015, dari 55 SKPD yang

Page 191: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

ada semua telah menyelesaikan input data Simda BMD dan menyampaikan laporan

aset sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 12

Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin. Tahun 2014 inventarisasi aset tetap yang di Reklasifikasi Aset Lain-lain

sudah terekap 100%. Hal ini di dukung oleh kegiatan penyusunan laporan

penerimaan dan pengeluaran barang inventaris dan barang pakai habis,

pengembangan, pemeliharaan dan instalasi program aplikasi barang milik daerah,

peningkatan kapasitas pengelolaan BMD/UPB, pemutahiran data aset

Kabupaten/Inventaris Barang Milik Daerah (BMD), Penyusunan Standar

Operasional (SOP), Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP).

3) Indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP Tahun 2015 dimana faktor

yang mendukung keberhasilan ini disebabkan dari 55 SKPD yang ada baru 55

SKPD menyampaikan laporan keuangan sesuai SAP (PP Nomor 17 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintah) dan Peraturan Bupati Musi Banyuasin

Nomor 41 Tahun 2013 tentang kebijakan akuntansi Pemkab Musi Banyuasin dan

dan di dukung oleh kegiatan penyuasunan laporan keuangan pemerintah daerah.

Sedangkan untuk tahun 2014, Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin Tahun Anggaran 2013 merupakan konsolidasi dari 56 SKPD. Dari 56

SKPD terdapat 3 SKPD yang tanggal pelaporannya sampai tanggal 7 Februari 2014

di karenakan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Musi

Banyuasin nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Proses penyusunan laporan keuangan

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang di dukung oleh kegiatan

pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi dan manajemen daerah (Simda

Keuangan), pelaksanaan penatausahaan administrasi keuangan daerah, Up-dating

database dan pemeliharaan pengelolaan SIMDA gaji, pembinaan dan monitoring

bendahara pengeluaran SKPD, penyusunan laporan keuangan semesteran APBD

Kabupaten Musi Banyuasin, penyuasunan laporan keuangan gabungan dan tugas

Page 192: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

pembantuan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, bimbingan teknis penyusunan

laporan keuangan.

5.1.2. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan

1. Perbandingan antara target dengan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti % 85 92 108,24

2 Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindak lanjuti

% 85 70 82,35

3 SKPD yang meningkat kinerja LAKIPnya % 75 35 46,67

1) Capaian indikator temuan BPK RI yang ditindaklanjuti sebesar 108,24 %.

Pencapaian indikator ini dalam kategori cukup. Pada tahun 2015 di targetkan

Temuan BPK RI yang ditindak lanjuti sebesar 92 %, capaian tersebut mencapai

target, karena realisasi dari indikator tersebut hanya 92 % dari target yang sudah

ditetapkan 85 %. Hal ini disebabkan oleh selain meningkatnya target kinerja

indikator, disebabkan juga bertambahnya temuan hasil pemeriksaan BPK RI dari

tahun 2013 jumlah temuan 327, dan 126 kasus yang ditindak lanjuti, sedangkan

pada tahun 2015 jumlah temuan menjadi meningkat 419 temuan dan 385 yang

ditindaklanjuti, karena banyaknya penyelesaian tindak lanjut yang menyakut tagihan

kepada pihak ketiga sehingga SKPD terkait temuan mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan tidak lanjut, hal tersebut menyebabkan temuan akan tetap muncul

pada setiap tahunnya.

2) Capaian indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklajuti tahun 2015

ditargetkan sebesar 85 %, realisasi 70 %, hal ini belum melampaui dari target

sebelumnya sehingga mendapatkan angka capaian sebesar 82,35 %, mengalami

peningkatan ini disebabkan karena dari jumlah temuan hasil pengawasan lainnya

telah ditindaklanjuti (IRJEN, BPKP, INSPEKTORAT PROVINSI) total seluruh

temuan 28, dan yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 24 (82,35%) dari total

seluruh temuan.

Page 193: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3) Capaian indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP nya tahun 2015 sebesar

46,67 % ini belum mencapai target karena realisasi dari indikator tersebut mencapai

nilai 35 % dari target 75%. Untuk Tahun 2015 dari hasil evaluasi yang ada SKPD

yang meningkat hasilnya sebanyak 22 SKPD dari 49 total SKPD yang

dievaluasi/dinilai lakipnya.

2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014, 2013,

dan 2012

B

erdas

arkan

hasil

evalu

asi

terha

dap

sasar

an

terse

but di

atas, diperoleh gambaran perbandingan antara realiasi kinerja dengan capaian kinerja

pada tahun 2012, 2013, tahun 2014 dan tahun 2015. Apabila dibandingkan antara

capaian kinerja tahun 2013 dan tahun 2014, bahwa capaian kinerja tahun 2015 dari 3

indikator sasaran tersebut telah mengalami peningkatan . Analisa perbandingan antara

realisasi dengan capaian kinerja setiap indikator sebagai berikut:

1) Indikator temuan BPK RI yang ditindak lanjuti, mengalami tren secara fluktuatif pada

tahun 2012 realisasi sebesar 50% kemudian menurun menjadi 39% pada tahun

2013 dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan angka realisasi sebesar 44%.

Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1 Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti

% 66

75

80

85

50

39

44

92

75,7

6

52

55

108

,24

2

Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindak lanjuti

% 66

75

80

85

40

100

86

70

60,6

1

75

107

,50

82

,35

3

SKPD yang meningkat kinerja LAKIPnya

% 75

75

75

75

5

33

35

35

6,6

7

44

46

,67

46,6

7

Page 194: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

capaian sebesar 75,76% kemudian capaian menurun menjadi 52% pada tahun 2013

dan pada tahun 2014 telah mengalami tren peningkatan capaian sebesar 55% dan

Tahun 2015 telah mengalami peningkatan angka realisasi 92% capaian 108,24%.

2) Indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklajuti, mengalami tren

secara fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 40% kemudian meningkat

menjadi 100% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami tren penurunan

angka realisasi sebesar 80%. Tetapi untuk angka capaian kinerja telah mengalami

tren peningkatan pada tahun 2012 capaian sebesar 60,61% kemudian menjadi 75%

pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami tren meningkat capaian

sebesar 107,50%. Dan tahun 2015 telah mengalami tren peningkatan capaian

82,35% angka realisasi sebesar 70%.

3) Indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP nya mengalami tren meningkat pada

tahun 2012 angka realisasi sebesar 5% kemudian meningkat menjadi 33% pada

tahun 2013 dan pada tahun 2014 telah mengalami peningkatan juga pada angka

realisasi sebesar 35%. Dan tahun 2015 mengalami peningkatan capaian 46,67%

angka realisasi sebesar 35%,Untuk angka capaian juga mengalami peningkatan

pada tahun 2012 capaian kinerjanya berjumlah 6,67% kemudian meningkat pada

tahun 2013 berjumlah capaian 44 % dan pada tahun 2014 meningkat capaian

berjumlah 46,67% dengan kategori tidak berhasil. Hal ini disebabkan karena pada

tahun sebelumnya jumlah SKPD yang termasuk dalam kategori penilaian baik

hanya satu SKPD dari 20 SKPD yang dinilai, untuk Tahun 2013 dari hasil evaluasi

yang ada SKPD yang meningkat hasilnya sebanyak 16 SKPD dari 48 total SKPD

yang dievaluasi / dinilai lakipnya dan Tahun 2014 meningkat menjadi 17 SKPD yang

meningkat kinerja LAKIP nya.dan tahun 2015 meningkat sebanyak 22 SKPD dari

total 49 SKPD.

3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 dengan

rencana RPJMD

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 195: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti

% 92 95 96,84

2 Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindak lanjuti

% 70 95 73,68

3 SKPD yang meningkat kinerja LAKIPnya

% 35 75 46,67

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukan angka capain yang angka 96,84%, 73,68%, dan 46,67%. Capaian kinerja

ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Dari 3 indikator yang ada 1 indikator

telah memenuhi persentasi capaian yang ada pada RPJMD tahun 2017 antara lain

indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklanjuti.

1) Pada indikator temuan BPK RI yang ditindaklanjuti tahun 2015, realisasi akumulasi

s.d tahun 2015 senilai 92%, dengan angka capaian 97% dari rencana persentase

pada RPJMD yang menargetkan 95%. Untuk mencapai target yang ditentukan

direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 95%.

2) Indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklajuti, realisasi akumulasi

s.d tahun 2015 senilai 70%, dengan angka capaian 73,68% dari rencana persentase

pada RPJMD yang menargetkan 95%. Ini melebihi target yang hendak

dicapai pada RPJMD, dikarenakan seluruh temuan hasil pengawasan lainnya telah

ditindak lanjuti.

3) Pada indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP-nya realisasi akumulasi s.d

tahun 2015 senilai 35%, dengan angka capaian 46,67 % dari rencana persentase

pada RPJMD yang menargetkan 75 %. Untuk mencapai target yang ditentukan

direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 75%.

4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan standar nasional

Page 196: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan

serta alternative solusi yang telah dilakukan.

Indikator yang mengalami penurunan maupun fluktuatif lebih disebabkan karena

indikator tersebut bergantung terhadap pihak lain (skpd lainnya), seperti contoh jumlah

temuan BPK, sudah ditargetkan 200 temuan yang lebih ditindaklanjuti dari jumlah

temuan 360, namun pada pelaksanaan tahun berjalan temuan tersebut memiliki

kemungkinan bertambah, sehingga meskipun jumlah yang ditindaklanjuti tercapai,

namun dasar perhitungan dari jumlah total seluruhnya bertambah. Hal ini otomatis akan

mempengaruhi nilai capaian yang akan didapat. Dan juga banyak temuan SKPD yang

menyangkut penagihan/setoran kepada pihak ketiga, sehingga sulit untuk

merealisasikan.

1) Indikator temuan BPK RI yang ditindak lanjuti meningkat baik itu realisasi maupun

capaian kinerja dari tahun 2013, di sebabkan bertambahnya kasus yang

ditindaklanjuti, pada Tahun 2012 terdapat 119 kasus yang ditindaklanjuti, untuk

tahun 2013 jumlah temuan 126 yang ditindaklanjuti pada tahun 2014 jumlah temuan

yang ditindaklanjuti meningkat menjadi 162,11 temuan.dan tahun 2015 Jumlah

temuan 419 yang ditindaklanjuti 385 temuan kebijakan yang akan diambil adalah

melalui peningkatan monitoring hasil tindak lanjut temuan BPK yang dilakukan oleh

SKPD yang bersangkutan, sehingga SKPD yang bersangkutan akan

menyelesaikan hasil rekomendasi dari temuan BPK.

2) Indikator temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklajuti menurun sedangkan

indicator lainnya mengalami peningkatan capaian. Meskipun demikian capaian

indikator masih pada kategori baik. Penurunan capaian kinerja ini pada indikator

temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklanjuti disebabkan oleh selain

meningkatnya target kinerja indikator, disebabkan juga bertambahnya temuan hasil

pemeriksaan pengawasan lainnya, hal tersebut di menyebabkan temuan akan tetap

Page 197: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

bertambah pada setiap Tahunnya. Untuk tetap menjaga realisasi diatas target

kebijakan yang akan dilaksanakan adalah tetap lebih koorperatif terhadap SKPD

yang terkait untuk menindaklanjuti apabila temuan nantinya.

3) Indikator SKPD yang meningkat kinerja LAKIP nya mengalami peningkatan pada

tahun 2012 capaian kinerjanya berjumlah 6.6 % sedangkan pada tahun 2013

berjumlah capaian 44 % dan tahun 2014 berjumlah capaian 46,67%, indikator ini

juga mengalami peningkatan, dikarenakan pada tahun sebelumnya jumlah SKPD

yang termasuk dalam kategori penilaian baik hanya satu SKPD dari 20 SKPD

yang dinilai, untuk Tahun 2013 dari hasil evaluasi yang ada SKPD yang meningkat

hasilnya sebanyak 16 SKPD dari 48 total SKPD yang dievaluasi / dinilai lakipnya

dan Tahun 2014 meningkat menjadi 17 SKPD yang meningkat kinerja LAKIP

nya.dan tahun 2015 meningkat 22 SKPD dari total 49 SKPD yang di evaluasi

Kebijakan yang akan diambil adalah melakukan review kembali terhadap LAKIP

SKPD dalam hal ini LAKIP Kecamatan yang baru pertama kali dilakukan review

sehingga akan meningkat kinerja LAKIP-nya.

5.1.3. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan

1. Perbandingan antara target dengan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Jumlah penduduk yang ber KTP % 95 59 62,11

2 Bayi berakta kelahiran % 70 50,6 72,29

3 Kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk % 185 954,6 516,00

4 Prosentase pasangan berakta nikah % 70 121,5 173,57

1) Capaian indikator jumlah penduduk yang ber KTP tahun 2015 sebesar 62,11 % dari

target yang sudah ditetapkan sebesar 95% dengan capaian angka realisasi sebesar

59% dengan demikian dapat dikatakan dalam kategori baik. Angka realisasi ini

merupakan perbandingan dari jumlah penduduk usia > 17 tahun yang ber KTP

Page 198: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

327,814 jiwa di bagi dengan jumlah penduduk < 17 tahun dan pernah atau sudah

menikah 555,513 jiwa di kalikan 100 persen.

2) Capaian indikator bayi berakta kelahiran tahun 2015 sebesar 72,29 % dari target

yang sudah ditetapkan sebesar 70% dengan angka realisasi sebesar 50,6%

dengan demikian bahwa capaian indikator tersebut dapat dikatakan dalam kategori

sangat baik. Angka realisasi indikator bayi berakta kelahiran sebesar 50,6%

merupakan perbandingan antara jumlah bayi yang mempunyai akte kelahiran

sebesar 32.200 bayi di banding jumlah keseluruhan bayi lahir sebanyak 63.300 bayi

dikali dengan 100%.

3) Capaian indikator kepemilikan Akta Kelahiran per 1.000 penduduk tahun 2015

sebesar 516 % dari target yang sudah ditetapkan sebesar 185 % dengan capaian

angka realisasi sebesar 954,6 % dengan demikian bahwa capaian indikator

tersebut dapat dikatakan dalam kategori sangat baik. Angka realisasi indikator

kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk sebesar 19.092 permil merupakan

perbandingan antara jumlah penduduk yang mempunyai akta kelahiran sebanyak

20.000 jiwa dibagi dengan jumlah penduduk 808.343 jiwa dikalikan 1.000

penduduk.

4) Capaian indikator persentase pasangan berakte nikah tahun 2015 sebesar 173,57

% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 70% dengan capaian angka realisasi

sebesar 121,5 % dengan demikian bahwa capaian indikator tersebut dapat

dikatakan dalam kategori sangat baik. Angka realisasi indikator persentase berakte

nikah sebanyak 121,5 % merupakan perbandingan antara jumlah pasangan berakte

nikah sebanyak 130 pasangan yang beragama Kristen dibanding dengan jumlah

keseluruhan pasangan nikah beragama Kristen sebanyak 100 pasangan dikalikan

100 persen.

2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun

2013, dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

Page 199: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1

Jumlah penduduk yang ber KTP

% 80

90

90

95

62,1

1,0

1

64,6

9

60,1

0

59

77,5

1

71,8

8

66,7

8

62,1

1

2 Bayi berakta kelahiran

% 55

60

65

70

85,6

7

76

68

50,6

155

,76

126

,67

104,6

2,

11

72,2

9

3

Kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk

%

170

175

180

185

46,5

0

446

,87

486

,08

954

,6

27,3

5

255

,35

270

,04

516

4

Prosentase pasangan berakta nikah

% 45

60

65

70

59

49

158

121,5

131,1

1

81,6

6

243,0

8

173,5

7

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, 2014,

2013 dan 2012 bahwa dari 4 (empat) indikator sasaran yang ditetapkan terdapat 2

indikator yang yang mengalami trend fluktuatif dalam jumlah angka realisasinya yaitu

pada indikator “jumlah penduduk yang ber KTP dan indikator prosentase pasangan

berakte nikah” pada “indikator bayi berakta kelahiran” telah mengalami tren penurunan

sedangkan pada indicator “Kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk” telah

mengalami tren meningkat.

Analisa perbandingan realisasi dan perbandingan capaian kinerja setiap indikator

sebagai berikut:

1) Prosentase pada indikator jumlah penduduk yang ber KTP mengalami tren secara

fluktuatif pada tahun 2012 realisasi sebesar 62,11% kemudian meningkat menjadi

64,69% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mengalami tren penurunan angka

realisasi sebesar 60,10% dan tahun 2015 menurun angka realisasi 59 % Tetapi

untuk angka capaian kinerja mengalami tren penurunan pada tahun 2012 capaian

sebesar 77,51% kemudian menjadi 71,88% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014

Page 200: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

telah juga mengalami tren penurunan capaian sebesar 66,78%.dan tahun 2015

juga mengalami tren penurunan capaian sebesar 59%.

2) Prosentase indikator bayi berakta kelahiran mengalami tren penurunan pada tahun

2012 realisasi sebesar 85,67% kemudian menurun menjadi 76% pada tahun 2013

dan pada tahun 2014, tahun 2015 menurun angka realisasi 50,6%, juga mengalami

tren penurunan angka realisasi sebesar 68%. Begitu juga untuk angka capaian

kinerja mengalami tren penurunan pada tahun 2012 capaian sebesar 155,76%

kemudian menurun menjadi 126,67% pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 juga

mengalami tren penurunan capaian sebesar 104,62,11.dan tahun 2015 mengalami

peningkatan capaian sebesar 72,29%.

3) Prosentase indikator kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk telah

mengalami tren peningkatan, pada tahun 2012 realisasi sebesar 46,50% kemudian

pada tahun 2013 telah mengalami peningkatan realisasi sebesar 446,86% dan

pada tahun 2014 realisasi meningkat menjadi 486,08%. tahun 2015 menurun angka

realisasi 50,6 % Untuk angka capaian kinerja juga mengalami tren peningkatan

pada tahun 2012 capaian sebesar 27,35% kemudian meningkat menjadi 255,35%

pada tahun 2013 dan telah mengalami peningkatan juga pada tahun 2014 sebesar

270,04%.dan tahun 2015 capaian realisasi sebesar 954,6% dan capaian kinerja

mengalami peningkatan atau melebihi target yang sudah ditetapkan yaitu 185

permil.

4) Indikator persentase Pasangan Berakte Nikah telah mengalami tren Fluktuatif, pada

tahun 2012 realisasi sebesar 59% kemudian pada tahun 2013 telah mengalami

penurunan angka realisasi sebesar 49% dan pada tahun 2014 angka realisasi

meningkat menjadi 158%. tahun 2015 menurun angka realisasi 121,5% , Untuk

angka capaian kinerja juga mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 capaian

sebesar 131,11% kemudian menurun menjadi 81,66% pada tahun 2013 dan telah

mengalami peningkatan juga pada tahun 2014 sebesar 243,08%.dan tahun 2015

capaian kinerja mengalami penurunan atau kurang dari target yang sudah

ditetapkan yaitu 70%.

Page 201: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 dengan

rencana RPJMD

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d

Tahun 2015

Target sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Jumlah penduduk yang ber KTP

% 59 95 62,11

2 Bayi berakta kelahiran % 50,6 75 67,47

3 Kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk

‰ 954,6 190 502,42

4 Prosentase pasangan berakta nikah

% 121,5 75 162,11

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka yang positif yaitu 62.11%, 67.47%, 502.42% dan 162,11.00%.

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai

angka 100% atau lebih.

4. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan serta

alternative solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

Page 202: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1) Capaian indikator jumlah penduduk yang ber KTP tahun 2015 sebesar 62,11% dari

target yang sudah ditetapkan sebesar 95% dengan capaian angka realisasi sebesar

62,11% Capaian indikator tersebut dibawah target, hal ini disebabkan masih

banyak penduduk yang belum mengurus pembuatan KTP baik penduduk yang baru

menginjak di atas >17 tahun maupun yang memperbaharui KTP yang telah habis

masa berlakunya. Untuk tahun yang akan datang diharapkan penduduk mempunyai

kesadaran masing – masing untuk melaporkan dokumen kependudukannya berupa

pengurusan KTP sehingga dapat meningkatkan kinerja pelayanan administrasi

kependudukan.

2) Capaian indikator bayi berakta kelahiran tahun 2015 sebesar 72,29 % dari target

yang sudah ditetapkan sebesar 70% dengan angka realisasi sebesar 50,6 %.

Tingginya pencapaian angka tersebut disebabkan banyak penduduk secara cepat

melaporakan data kelahiran anaknya dan dibuatkan akte kelahirannya. Hal ini tidak

lain adalah untuk mendapatkan status penambahan anggota keluarga sekaligus

mempermudah pelayanan administrasi kependudukan.

3) capaian indikator kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk sebesar 516 %

dari target yang sudah ditetapkan sebesar 185 permil dengan angka realisasi

sebesar 954,6%. Tingginya pencapaian angka kepemilikan akta kelahiran sebagian

besar disebabkan tingginya kesadaran dari penduduk untuk melaporkan data

kelahirannya dalam bentuk pengurusan akta kelahiran. Pada tahun 2015 di tempuh

upaya menjemput bola dalam rangka meningkatkan pencapaian target pembuatan

akta kelahiran.

4) Capaian indikator persentase pasangan berakte nikah sebesar 173,57% dari target

yang sudah ditetapkan sebesar 70% dengan angka realisasi sebesar 121,5 %. Hal

ini disebabkan indikator tersebut diperuntukan bagi pengurusan akte catatan sipil

untuk penduduk beragama Kristen saja, sedangkan untuk penduduk beragama

islam dicatat alam departemen agama. Pada akhir tahun 2015 angka capaian untuk

indikator ini sebesar 173,57 % melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 70%.

Sebenarnya angka ini belum mewakili indikator sebenarnya karena

memprioritaskan agama tertentu saja. Kedepan pihak Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil akan berkoordinasi dengan pihak departemen agama untuk

Page 203: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

memperjelas indikator ini sehingga diperoleh data pasangan nikah yang mewakili

keseluruhan agama dan angka yang diperoleh dapat diinterprestasikan secara jelas

dan dapat dipertanggungjawabkan.

5.1.4. Sasaran Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

1. Perbandingan antara target dengan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Keputusan DPRD yang

ditindaklanjuti oleh Pemda % 85 100 117,65

2 Pejabat yang telah memenuhi

persyaratan kepangkatan % 68,30 100 146,41

3 Prosentase izin terbit sesuai

standar % 56,25 84,43 150,10

4 Tingkat penerapan

pengelolaan arsip secara baku % 14 36 257,14

5 Prosentase lahan bersertifikat % 14 12,98 92,71

1) Capaian indikator keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda pada Tahun

2015 sebesar 117,65% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 85% dengan

angka realisasi sebesar 100%. Hal ini menunjukkan capaian yang sangat baik

karena sudah melampaui target yang ditetapkan oleh RPJM.

2) Capaian indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan tahun

2015 sebesar 146,41% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 68,30% dengan

angka realisasi sebesar 100%. Capaian indikator tersebut melebihi target yang

sudah di tetapkan.

3) Capaian indikator persentase izin terbit sesuai standar pada tahun 2015 sebesar

150,10% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 100% dengan angka realisasi

sebesar 84,43%. Capaian Indikator tersebut melebihi target yang sudah ditetapkan.

Atau sudah sangat baik. Angka realisasi Indikator Persentase izin terbit sesuai

standar pada tahun 2015 sebesar 84,43 % merupakan perbandingan jumlah produk

perizinan dan non perizinan sesuai standar waktu sebanyak dengan jumlah

produk perizinan dan non perizinan yang diterbitkan.

Page 204: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

4) Capaian indikator pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2015 sebesar

257,14% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 14% dengan angka realisasi

sebesar 36%. Capaian indikator tersebut belum mencapai target, hal ini di

sebabkan karena meningkatnya kesadaran akan pentingnya arsip.

5) Capaian indikator persentase lahan bersertifikat pada tahun 2015 sebesar 92,71%

dari target yang sudah ditetapkan sebesar 14% dengan angka realisasi sebesar

12,98%. Capaian indikator tersebut masih di bawah target yang ditetapkan, namun

angka tersebut sudah sangat baik dan hampir mendekati 100%. adapun luas lahan

bersertifikat di Kabupaten Musi Banyuasin sampai dengan 2015 sebanyak

70,62,110 ², sedangkan luas lahan yang seharusnya bersertifikat di Kabupaten

Musi Banyuasin sebanyak 120.62,110 m².

2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun

2013, dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja (%)

Target

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1

Keputusan

DPRD yang

ditindaklanjuti

oleh Pemda

% 60

60

60

85

57,8

9

96,4

8

29

100

96,4

8

160

,80

48,3

3

117

,65

2

Pejabat yang

telah

memenuhi

persyaratan

kepangkatan

%

64,4

6,6

7

65,5

0

67,2

0

68,3

0

64,4

6,6

7

100

100

100

100

152

,67

148

,81

146

,41

Page 205: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3

Prosentase izin

terbit sesuai

standar

%

37,5

0

43,7

5

50,0

0

56,2

5

99,6

2,1

1

100

86,9

0

84,4

3

265

,65

228

,57

173

,8

150

,10

4

Tingkat

penerapan

pengelolaan

arsip secara

baku

% 7

10

12

14

12,5

12,5

7

36

178

,57

125

58,3

3

257

,14

5

Prosentase

lahan

bersertifikat

% 8

10

12

14

6,7

18,9

0

10,9

9

12,9

8

83,7

5

189

91,5

92,7

1

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015, tahun

2015, 2014, 2013 dan tahun 2012 bahwa dari 5 (Lima) indikator sasaran yang

ditetapkan terdapat 3 indikator yang mengalami tren fluktuatif dalam jumlah angka

realisasi dan capaian kinerjanya yaitu indikator “Keputusan DPRD yang ditindak lanjuti

oleh Pemda”, Indikator “Tingkat Penerapan Pengelolaan Arsip secara Baku” dan

Indikator “Prosentase Lahan Bersertifikat”. Sedangkan Pada indikator Pejabat yang

telah memenuhi persyaratan kepangkatan dan Indikator “Prosentase Izin Terbit Sesuai

Standar” tidak banyak mengalami perubahan di tahun 2015 pada angka realisasi dan

capaian kinerjanya namun cenderung mengalami sedikit penurunan dibanding tahun-

tahun sebelumnya.

Analisa perbandingan angka realisasi dan capaian kinerja setiap indikatornya

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Indikator keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda, mengalami tren

fluktuatif, pada tahun 2012 angka realisasi sebesar 57,89 %, di tahun 2013 angka

realisasi sebesar 96,48%, kemudian turun menjadi 29%. pada tahun 2014 dan pada

tahun 2015 mengalami naik menjadi 100%. Untuk angka capaian kinerjanya

mengalami tren peningkatan pada tahun 2013 capaian sebesar 160,80% kemudian

turun menjadi 48,33% pada tahun 2014. Akan tetapi pada tahun 2015 telah

mengalami peningkatan sebesar 117,65%. Realisasi dan capaian kinerja tersebut

mengalami peningkatan dikarenakan dari 5 jumlah keputusan yang dihasilkan oleh

Page 206: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

DPRD, semuanya semuanya berhasil ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Musi Banyuasin.

2) Indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan mengalami tren

yang sedikit menurun. Pada Tahun 2012 angka realisasi sebesar 64,46,67, tetapi

pada tahun 2013, 2014 dan 2015 angka realisasi tidak mengalami perubahan atau

tetap (konstan) yaitu sebesar 100%. Untuk angka capaian kinerjanya mengalami

tren yang sedikit menurun pada tahun 2012 capaian indikator sebesar 100 %,

kemudian di tahun 2013 capaian naik sebesar 152,67% kemudian turun menjadi

148,81% pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 sedikit mengalami penurunan lagi

yaitu sebesar 146,41%.

3) Indikator prosentase izin terbit sesuai standar mengalami penurunan, pada tahun

2012 angka realisasinya sebesar 99,62,11, tahun 2013 angka realisasi sebesar

100% kemudian meningkat menjadi 86,90% pada tahun 2014 namun pada tahun

2015 mengalami penurunan angka realisasi menjadi 84,43%. Demikian juga untuk

angka capaian kinerjanya mengalami tren penurunan dari 265,65% di tahun 2012,

menjadi sebesar 228,57% di tahun 2013, kemudian turun menjadi 173,8% pada

tahun 2014 dan pada tahun 2015 telah kembali mengalami penurunan sebesar

150,10%. Hal ini dikarenakan banyaknya izin terbit yang tidak sesuai standar dan

belum memenuhi persyaratan yang ada.

4) Indikator tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku menunjukkan tren yang

fluktuatif, namun di tahun 2015 mengalami perkembangan yang cukup baik. pada

tahun 2012 dan 2013 angka realisasi sebesar 12,5% kemudian pada tahun 2014

turun menjadi 7% akan tetapi pada tahun 2015 mengalami tren peningkatan yang

cukup signifikan yaitu 36%. untuk angka capaian kinerjanya mengalami tren

peningkatan pada tahun 2012 nilai capaian sebsar 178,57%, di tahun 2013 capaian

turun menjadi 125% kemudian kembali mengalami penurunan menjadi 58,33% pada

tahun 2014 namun di tahun 2015 mengalami peningkatan yang sangat pesat

menjadi sebesar 257,14%. Hal ini disebabkan tingginya tingkat kesadaran

masyarakat dan pemerintah dKabupaten Musi Banyuasian akan pentingnya arsip

sesuai dengan semboyan “Arsip Hilang Aset Melayang”.

Page 207: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

5) Indikator prosentase lahan bersertifikat mengalami tren yang fluktuatif. Pada tahun

2012 angka realisasinya sebesar 6,7%. Tahun 2013 angka realisasi meningkat

menjadi sebesar 18,90% kemudian turun menjadi 10,99% pada tahun 2014 dan

pada tahun 2015 kembali mengalami peningkatan angka realisasi menjadi 12,98%.

untuk angka capaian kinerjanya mengalami tren fluktuatif pada tahun 2012 sebesar

83,75%, tahun 2013 capaian sebesar 189% kemudian mengalami penurunan

menjadi 91,58% pada tahun 2014 turun menjadi 91, 5%, kemudian terjadi sedikit

peningkatan di tahun 2015 92,71%.

3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 dengan

rencana RPJMD

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Rencana sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

1 Keputusan DPRD yang

ditindaklanjuti oleh Pemda % 100 90 111,11

2 Pejabat yang telah memenuhi

persyaratan kepangkatan % 100 70,23 142,39

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Rencana sesuai dengan RPJMD

Tahun 2017

% Capaian

3 Prosentase izin terbit sesuai

standar % 84,43 68,75 122,81

4 Tingkat penerapan

pengelolaan arsip secara baku % 36 20 180

5 Prosentase lahan bersertifikat

% 12,98 18 72,11

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

Page 208: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

menunjukkan angka yang positif yaitu keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh

Pemda 111,11 %, indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan

142,39%, prosentase izin terbit sesuai standar sebesar 122,81% dan indikator tingkat

penerapan pengelolaan arsip secara baku 180%, dan dan indikator prosentase lahan

bersertifikat sebesar 72,11% berada dalam kategori baik sekali karena sudah

mendekati bahkan ada yang melampaui target RPJMD.

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai

angka 100% atau lebi.

4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 5 (lima) indikator sasaran yang digunakan tersebut, terdapat 1 (satu)

indikator yeng menggunakan standar nasional (SPM), dimana tidak ada perbedaan

antara target RPJMD dan standar nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan

serta alternative solusi yang telah dilakukan

1) Dari Capaian indikator keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda pada

Tahun 2015 sebesar 100%. Capaian indikator tersebut melampaui target

RPJMD,Hal ini dikarenakan dari 5 keputusan DPRD yang ada, semuanya dapat

ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dengan baik. Capaian kinerja terhadap

keputusan yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 dengan target 5 keputusan dan

terealisasi 5 keputusan atau 100% yaitu : 1) Keputusan No.27/KEP/DPRD/2015

tanggal 4 Agustus 2015, tentang Rekomendasi atas Laporan LKPJ Tahun Anggaran

2015. 2) Keputusan No.32/KEP/DPRD/2015 tanggal 28 Agustus 2015, tentang

Pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran 2014, 3) Keputusan

No.34/KEP/DPRD/2015 tanggal 10 September 2015, Penyempurnaan dan

Penyesuaian terhadap Raperda Kabupaten Musi Banyuasin tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014 dan Rancangan

Perbup Musi Banyuasin tentang Penjabaran pertanggungjawaban Pelaksanaan

Page 209: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

APBD Tahun Anggaran 2014, 4) Keputusan No.35.b/KEP/DPRD/2015 tanggal 5

November 2015 tentang Laporan Hasil resesDPRD Kabupaten Musi Banyuasin

Tahun Anggaran 2015, dan 5) Keputusan No. 44/ KEP/DPRD/2015 tanggal 25

November 2015, tentang penetapan Program Pembentukan peraturan Daerah

Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

2) Capaian indikator pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan tahun

2015 sebesar 100%. Capaian indikator tersebut telah melebihi target, hal ini

disebabkan pejabat yang menduduki jabatan memang pejabat yang sudah

memenuhi persyaratan kepangkatan sesuai tingkat eselon dengan persyaratan yang

telah ditentukan.

3) Capaian indikator persentase izin terbit sesuai standar pada tahun 2015 sebesar

150,10%. Capaian Indikator tersebut sudah hampir mendekati target, dan sudah

baik karena berada diatas target RPJMD, hal ini disebabkan pada tahun 2015

terdapat program peningkatan kualitas dan produktifitas pelayanan perizinan dan

non perizinan kegiatan optimalisasi pelayanan perizinan dan non perizinan. Angka

realisasi indikator persentase izin terbit sesuai standar pada tahun 2015 sebesar

84,43 % merupakan perbandingan jumlah produk perizinan dan non perizinan

sesuai standar waktu dengan jumlah produk perizinan dan non perizinan yang

diterbitkan.

4) Capaian indikator pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2015 sebesar 180%.

Capaian indikator tersebut sudah melebihi target ditetapkan dan jika dibandingkan

dengan tahun 2014 yang hanya sebesar 31%. Indikator ini mengalami peningkatan

yang sangat signifikan, hal ini di sebabkan karena meningkatnya kesadaran

masyarakat dan pemerintah akan pentingnya arsip.

5) Capaian indikator persentase lahan bersertifikat pada tahun 2015 sebesar 92,71%.

Capaian indikator tersebut hampir mendekati target dan diharapkan akan

mengalami peningkatan hingga mencapai 100%. Masih adanya lahan yang belum

bersertifikat disebabkan karena masih menunggu proses pembuatan sertifikat di

Kantor Pertanahan Kabupaten Musi Banyuasin. Angka realisasi indikator persentase

lahan bersertifikat sebesar 12,98%. Luas lahan bersertifikat di Kabupaten Musi

Banyuasin sampai dengan 2015 sebanyak 70,62,110 m² sedangkan luas lahan

Page 210: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

yang seharusnya bersertifikat di Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 120.62,110

m².

Tujuan 5.2. Mewujudkan Iklim Pembangunan Yang Kondusif

Tujuan mewujudkan iklim pembangunan yang kondusif didukung oleh 2 (dua)

sasaran. Rincian analisis capaian masing-masing sasaran yang mendukung

tercapainya tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

5.2.1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah

1. Perbandingan antara terget dengan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Keselarasan program nasional dengan RPJMD

% 84 80 95,24

2 Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD

% 99 90 90,91

3 Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan

% 100 100 100

4 Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah

% 100 100 100

1. Capaian indikator keselarasan program nasional dengan RPJMD tahun 2015

sebesar 95,24% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 84% dengan angka

realisasi sebesar 80%. Dengan demikian capaian indikator tersebut dapat dikatakan

dalam kategori sangat baik.

2. Indikator penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD dengan target tahun 2015

sebesar 99%, dengan angka realisasi sebesar 90% pencapaian indikator tahun

2014 ini sebesar 90,91%, dengan demikian capaian indikator tersebut dapat

dikatakan dalam kategori sangat baik.

3. Capaian indikator persentase dokumen perencanaan umum daerah yang ada

sebesar 100% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 100% dengan angka

realisasi 100% atau hampir mencapai target. Dengan demikian capaian indikator

tersebut sudah dapat dikatakan dalam kategori sangat baik.

Page 211: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

4. Capaian indikator persentase / jumlah dokumen data dan statistik daerah yang

dihasilkan tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah sebesar 100% dari target

yang sudah ditetapkan sebesar 100% dengan angka realisasi sebesar 100% atau

telah mencapai target, dengan demikian capaian indikator tersebut dapat dikatakan

dalam kategori sangat baik.

2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun

2013 dan tahun 2012

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) 2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1

Keselarasan program nasional dengan RPJMD

% 75

78

81

84

100

128

,21

78

80

133

,33

100

96,3

0

95,2

4

2

Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD

% 98

98

99

99

63,6

4

92

85

90

64,9

4

93,8

8

85,8

6

90,9

1

3

Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

4

Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah

%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Page 212: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja pada tahun 2015,

tahun 2014, tahun 2013 dan tahun 2012. Bahwa dari 4 indikator sasaran yang

ditetapkan terdapat semuanya menunjukkan nilai yang positif. Analisa perbandingan

realisasi dan capaian kinerja setiap indikator dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Indikator keselarasan program nasional dengan RPJMD, mengalami tren fluktuatif

pada tahun 2012 realisasi sebesar 100% kemudian ditahun 2013 mengalami

peningkatan realisasi sebesar 128,21% kemudian Turun menjadi 78% pada tahun

2014 tetapi pada tahun 2015 mengalami peningkatan angka realisasi sebesar 80%.

Demikian juga untuk angka capaian kinerja mengalami tren penurunan pada tahun

2013 capaian sebesar 100% kemudian capaian menurun menjadi 96,30% pada

tahun 2014 dan pada tahun 2015 kembali mengalami kenaikan capaian sebesar

95,24%.

2) Indikator Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD fluktuatif pada tahun 2012

realisasinya hanya sebesar 63,64, namun terjadi peningkatan yang cukup signifikan

di tahun 2013 realisasinya menjadi sebesar 92% kemudian sedikit turun menjadi

85% pada tahun 2014 tetapi pada tahun 2015 kembali mengalami sedikit

peningkatan angka realisasi sebesar 90%. Untuk angka capaian kinerja juga

mengalami tren fluktuatif pada tahun 2013 capaian sebesar 93,88% kemudian

capaian turun menjadi 85,86% pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 mengalami

peningkatan capaian sebesar 90,91%.

3) Indikator tingkat pemenuhan dokumen perencanaan, selama periode tahun 2012-

2015, tidak mengalami perubahan atau konstan yaitu sebesar 100%.

4) Indikator tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah, pada tahun 2012, 2013,

2014, dan tahun 2015 baik target, realisasi maupun capaian sebesar 100%,

3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 dengan

rencana RPJMD

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 213: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun

2017

% Capaian

1 Keselarasan program nasional dengan RPJMD

% 80 90 88,89

2 Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD

% 90 100 90

3 Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan

% 100 100 100

4 Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah

% 100 100 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan masing-masing indikator yaitu

88,89%, 90%, 100% dan 100% yaitu dengan rata-rata di atas 80%. Capaian kinerja ini

merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk mencapai target yang ditentukan

direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.

4. Perbandingan realisasi kinerja Tahun 2014 dengan standar nasional

Dari 4 (empat) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar

nasional (SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan

standar nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan

serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Capaian indikator keselarasan program nasional dengan RPJMD tahun 2015

sebesar 88,88% dari target yang sudah ditetapkan sebesar 90% dengan angka

Page 214: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

realisasi sebesar 80%. Berikut jumlah program RPJMD tahun 2015 sebanyak 11

program yaitu : (1) Reformasi birokrasi dan tata kelola (2) Pendidikan (3) Kesehatan

(4) Penanggulangan kemiskinan (5) Ketahanan pangan (6) Infrastruktur (7) Iklim

investasi dan iklim usaha (8) Energi (9) Lingkungan hidup dan pengelolaan

rencana (10) Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konflik (11)

Kebudayaan, kreatifitas dan inovasi teknologi sedangkan jumlah program nasional

tahun 2012 sebanyak 11 program atau sama dengan program yang ada di RPJMD.

2) Indikator penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD dengan target tahun 2015

sebesar 100%, angka realisasi 90% sedangkan target di renstra sebesar 92%,

sedangkan target RPJM sebesar 99% maka pencapaian indikator tahun 2015 ini

sebesar 90,91%. Ini menunjukkan antara target dan hasil yang dicapai sudah

sesuai dan diharapkan akan terus mengalami peningkatan hingga 100% ditahun

2017 nanti.

3) Capaian indikator persentase dokumen perencanaan umum daerah yang ada

sebesar 100% dari target RPJM yang sudah ditetapkan sebesar 100% dengan

angka realisasi 100% atau sudah mencapai target dan diharapkan pada akhir tahun

RPJMD target tersebut bisa mencapai 100%. Hal ini disebabkan Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin telah menyediakan dokumen perencanaan sesuai

dengan ketentuan seharusnya yaitu RPJMD 2012-2017, IKU, IKU-PPAS,Renstra,

Renja dan TAPKIN ( Penetapan Kinerja) tahun 2015.

4) Capaian indikator persentase / jumlah dokumen data dan statistik daerah yang

dihasilkan tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah sebesar 100% dari target

yang sudah ditetapkan sebesar 100% dengan angka realisasi sebesar 100% atau

telah mencapai target. Adapun jumlah dokumen statistic yang tersedia yaitu (1)

Dokumen PDRB 2011-2015 (2) Dokumen Muba Dalam Angka (3) Kecamatan

Dalam Angka, (4) Buku Standarisasi Satuan Harga Bahan dan Upah Kabupaten

Musi Banyuasin, (5) Survey Sosial Ekonomi Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

Tahun 2015, (5) Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah dan (6) Pengelolaan data

dan informasi \Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Optimalisi data

dan informasi yang akurat sesuai dengan kondisi yang ada sangat dituhkan oleh

setiap pemangku kepentingan, oleh karena itu, data/informasi tersebut hendaknya

Page 215: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

dimanfaatkan sebagai acuan dalam mennentukan langkah strategis bagi

pembangunan, baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Jumlah dokumen –

dokumen tersebut merupakan dokumen yang harus tersedia pada Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin (Bappeda bekerja bekerja sama dengan BPS dalam

pemenuhan dokumen statistic)

Data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan survey oleh pihak BPS setelah hasil

survey diperoleh pihak BPS menyampaikan seluruh hasil data survey tersebut ke

kantor Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin. Bappeda Kab. Muba kemudian

membuat dokumen berupa buku katalog seperti buku PDRB dan buku Muba dalam

Angka untuk dibagikan ke SKPD-SKPD yang memerlukan.

5.2.2. Sasaran Meningkatnya Wawasan Kebangsaan dan Politik

Masyarakat

1. Perbandingan antara terget dengan realisasi tahun 2015

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

1 Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

% 95 100 105,26

Nama Indikator Satuan Target 2015

Realisasi 2015

% Capaian

2 Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

Orang 7-8 5-6 75

3 Rasio Pos Siskamling per Jumlah Desa/Kelurahan

% 74 81,2 109,73

4 Jumlah Linmas per 10.000 penduduk

Orang 2 23.83 1.191,5

1) Capaian indikator penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman,

Keindahan) di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 105,26%. Di dapat dari hasil

perhitungan jumlah pelanggaran dan tingkat penyelesaian pelanggaran angka

realisasi indikator penyelesaian pelanggaran K3 di Kabupaten Musi Banyuasin

selama Tahun 2015 terealisasi 100% sedangkan target indikator penyelesaian

pelanggaran K3 95%.

Page 216: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2) Capaian indikator jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk pada tahun

2015 sebesar 75% dari perbandingan target 7-8 orang personil per 10.000

penduduk (100%) terealisasi 5-6 orang personil per 10.000 penduduk (75%)

berdasarkan perhitungan dari jumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Musi Banyuasin per 31 Desember 2015 sebanyak 46,675 orang

3) Capaian indikator pada rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan pada tahun

2015 dapat dikatakan cukup baik, dengan angka sebesar 74% rencana dan 81,25%

realisasi dengan persentase capaian sebesar 109,8 %. Hal ini menunjukkan adanya

perbaikan dibidang keamanan dibanding tahun sebelumnya.

4) Capaian indikator jumlah linmas per 10.000 penduduk pada tahun 2015 sebesar

1.191,5% dari target yang ditetapkan sebesar 2. Hal ini Disebabkan meningkatnya

jumlah linmas di tahun 2015 yaitu sebesar 1.860 orang di tahun 2015.

2. Perbandingan realisasi serta capaian kinerja tahun 2015, tahun 2014, tahun

2013 dan tahun 2012.

Nama Indikator Satuan

Target Realisasi Capaian

Kinerja (%)

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

2012

2013

2014

2015

1

Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

%

95

95

95

95

91,1

8

95

100

100

95,9

8

100

105

105

,26

2

Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

Ora

ng

7-8

7-8

7-8

7-8

7-8

7-8

5-6

5-6

100

100

75

75

Page 217: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3

Rasio Pos Siskamling per Jumlah Desa/Kelurahan

% 50

58

66

74

58

- -

81,2

5

66

- -

109

,73

4 Jumlah Linmas per 10.000 penduduk

Orang 2

2

2

2

4

38

31,5

1

23,8

3

200

7-8

1.5

75

,5

1.1

91

,5

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas diperoleh

gambaran pada perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja pada tahun 2015,

2014 dan 2013. Bahwa 2 indikator sasaran yang ditetapkan yaitu indikator penyelesaian

pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) di Kabupaten Musi Banyuasin,

dan indikator jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk tidak mengalami

perubahan (konstan) sedangkan 2 indikator lainnya yaitu indikator rasio pos siskamling

per jumlah desa/kelurahan, dan indikator. jumlah linmas per 10.000 penduduk

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Analisa perbandingan realisasi dan

capaian kinerja setiap indikator dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Capaian Indikator penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman,

keindahan) di Kabupaten Musi Banyuasin mengalami tren peningkatan dari tahun-

ketahun. Pada tahun 2012 realiasinya sebesar 91,18%, Tahun 2013 95%, kemudian

ditahun 2014 dan 2015 realisasinya sama yaitu mengalami kenaikan sebesar 100%.

Begitu juga pada angka capaian sebesar terus mengalami peningkatan dari 95,98%

di tahun 2012, menjadi 100% di tahun 2013 kemudian kembali mengalami kenaikan

sebesar 105%, dan di tahun 2015 menjadi sebesar 105,26%.

2) Indikator jumlah polisi pamong praja per 10.000, mengalami tren yang sedikit

menurun, pada tahun 2012 dan 2013 realisasinya sebesar 7-8 orang dan pada

tahun 2014 juga tetap 7-8 tetapi pada tahun 2015 mengalami tren penurunan pada

angka realisasi sebesar 5-6%. Begitu juga pada angka capaian kinerja di turun dari

100% di Tahun 2012 dan 2015 menjadi sebesar 75% ditahun 2014 dan 2015.

3) Indikator pada rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan pada tahun 2012,

2013 dan 2014 terdapat target sebesar 50,58, dan 66% tetapi target tersebut tidak

dapat terealisasi ditahun 2014, sedangkan pada tahun 2015 mengalami peningkatan

target sebesar 74% dengan realisasi sebesar 81,25% sehingga menghasilkan

Page 218: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

capaian kinerja sebesar 23,83%. Pada tahun 2014 tidak terdapat anggaran

sehingga kegiatan tidak dapat terlaksanakan. Namun di tahun 2015 berdasarkan

data dari instansi vertikal (Kepolisian) dari 240 Desa yang ada Di Kabupaten Musi

Banyuasin terdapat 195 Pos Kamling. Dengan target sebesar 74% dan Realisasi

sebesar 81,2% maka capaian yang didapat cukup memuaskan yaitu sebesar

109,73%.

4) Indikator jumlah linmas per 10.000 penduduk, mengalami tren yang berfluktuafif

setiap tahunnya. Pada tahun 2012-2015 ditargetkan sebesar 2 orang, namun

realisasi pada tahun 2012 sebesar 4 orang kemudian naik menjadi 38 orang di

tahun 2013, dan tahun 2014 turun sebesar 31,51 orang dan pada tahun 2015

kembali turun dengan realisasi sebesar 23,83%. Untuk angka capaian kinerja

mengalami tren penurunan pada tahun 2014 capaian sebesar 1.575,5%, kemudian

capaian turun menjadi 1.191,5% pada tahun 2015.

3. Perbandingan antara realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2015 dengan

rencana RPJMD

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan

dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Indikator Satuan Realisasi s.d Tahun

2015

Rencana sesuai dengan RPJMD Tahun

2017

% Capaian

1 Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

% 100 95 105,26

2 Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Orang 5-6 7-8 75

Page 219: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

3 Rasio Pos Siskamling per jumlah penduduk % 81,25 90 90,22

4 Jumlah Linmas per 10.000 penduduk Orang 23,83 2 1.191,5

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi akumulasi sampai

dengan tahun 2015 dibandingkan dengan rencana akhir RPJMD pada tahun 2017

menunjukkan angka yang positif dengan perkembangan 105%, 75%, 90,22%,

1.191,5%, dengan kategori baik.

Capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-4 RPJMD. Untuk

mencapai target yang ditentukan direncanakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai

angka 100% atau lebih dan jika dibandingkan dengan tahun 2014 dan 2015 mengalami

peningkatan persentase.

4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan standar nasional

Dari 3 (tiga) indikator sasaran yang digunakan, belum terdapat standar nasional

(SPM) sehingga indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan dengan standar

nasional.

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan /penurunan

serta alternative solusi yang telah dilakukan

Berikut merupakan analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan serta alternatif solusi yang telah dilakukan:

1) Capaian indikator penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman,

Keindahan) di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 105,26%. Pada indikator

Penyelesaian Pelanggaran K3 di Kabupaten Musi Banyuasin mengalami

peningkatan di tahun 2015 ini Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi

Banyuasin mampu menyelesaikan pelanggaran K3 105% dari pelanggaran K3 yang

dilaporkan sebanyak 75 pelanggaran dan tingkat penyelesaian pelanggaran

sebanyak 75 pelanggaran, sedangkan target RPJMD 95% sehingga pada tahun

2015 ini indikator Penyelesaian Pelanggaran K3 di Kabupaten Musi Banyuasin

Page 220: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

mampu melebihi target RPJMD yang telah ditetapkan, jika dibandingkan dengan

tahun awal periode RPJMD Faktor pendorong keberhasilan pencapaian adalah

dikarenakan tidak adanya penyelesaian pelanggaran K3 yang tertunda.

2) Indikator rasio jumlah Pol PP Per 10.000 Penduduk 75%. Indikator Rasio jumlah

Pol PP Per 10.000 Penduduk perbandingan antara capaian kinerja tahun 2015

dengan capaian kinerja tahun 2014 tidak mengalami perubahan dari capaian 75%.

Atau 5-6 personil per 10.000 penduduk. Hal ini di sebabkan pertumbuhan penduduk

yang sangat pesat di Kabupaten Musi Banyuasin, sedangkan jumlah personil

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin hanya berjumlah 46,675

orang pada tahun ini sehingga tidak mencapai target rencana akhir RPJMD, namun

jumlah personil Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin yang

sekarang sudah memenuhi standar jumlah personil untuk Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten/Kota berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60

Tahun 2012 tentang Pedoman penetapan jumlah Satuan Polisi Pamong Praja.

3) Capaian indikator pada rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan tahun 2015

sebesar 81,25% dengan persentase capaian sebesar 90,28%. Hal ini menunjukkan

angka yang sangat baik karena hampir mendekati target pada akhir tahun

perencanaan RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 90%, salah satu faktor

penyebab keberhasilannya yaitu dari 14 kecamatan dan 240 desa yang ada di

Kabupaten Musi Banyuasin, terdapat 195 Pos kamling, Hanya 4 Kecamatan yang

belum memiliki poskamling yaitu : Kecamatan Babat Supat, Lalan, Tungkal Jaya

dan Lawang wetan.

4) Prosentase jumlah linmas per 10.000 penduduk desa pada tahun 2014 capaian

kinerja sebesar 1.575,5% sedangkan pada tahun 2015 capaian kinerja sebesar

1.191,5% telah mengalami tren penurunan. terjadinya penurunan tersebut

disebabkan adanya pengurangan jumlah TPS di Kabupaten Musi Banyuasin dan

dapat kami jelaskan juga bahwa sejak tahun 2014 LINMAS sudah berada di bawah

naungan Sat Pol PP Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan Perda Nomor 4

Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Musi Banyuasin. Berdasarkan data yang ada, Adapun jumlah seluruh satuan

Page 221: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

perlindungan masyarakat (Satlinmas) yang tersebar di 240 Desa Kabupaten Musi

Banyuasin berjumlah 1.860 orang.

Tabel 3.3

Perbandingan Capaian Indikator Kinerja

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

REALISASI THN 2015

TARGET AKHIR RPJMD

2017

CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6 7

1. Meningkatnya hasil produksi pertanian,perkebunan dan perikanan yang mendukung ketahanan pangan

1 Produktivitas padi pertahun ton/ha 4.73 4.50 105.11

2 Produktivitas jagung pertahun ton/ha 6.68 4.56 146.49

3 Penguatan cadangan pangan % per tahun

752.38 100.00 752.38

4 Skor pola pangan harapan (PPH) % 78.04 100.00 78.04

5 Produksi daging pertahun ton/ha 1,615.00 1,717.00 94.06

Page 222: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

6 Produksi telur pertahun ton/ha 385.34 687.00 56.09

7 Produksi Perikanan pertahun ton/ha 17,842.00 17,62,115

.00 101.23

2. Berkembangnya koperasi,usaha kecil dan menengah

1 Koperasi aktif % 95.66 100.00 95.66

2 Jumlah usaha mikro dan kecil unit 13,556.00 1,487.00 911.63

3. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa

1 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang aktif

% 17.50 18.00 97.22

2 PKK aktif Klpk 72.00 85.00 84.71

4. Berkembangnya industri kecil dan menengah yang mendukung peningkatan nilai investasi daerah

1 Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah

% 5.71 15.77 36.21

2 Kapasitas Produksi Industri Kecil dan Menengah pertahun

% 3.02 5.1 59.22

3 Peningkatan Nilai Investasi Industri Kecil dan Menengah

% 3.68 4.40 83.64

5. Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

1 Unit usaha yang memiliki perizinan % 15.47 35.00 44.20

2 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

% 4.41 44.26 9.96

6. Meningkatnya kapasitas ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja

1 Angka partisipasi angkatan kerja % 69.40 85.00 81.65

2 Pencari kerja yang ditempatkan % 90.76 50.00 292.52

3 Pengangguran terbuka % 3.98 14.59 27.28

4 Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis

% 96.36 32.00 301.13

7. Meningkatnya perlindungan budaya lokal

1 Jumlah sanggar seni dan budaya yang aktif

klpk 5.00 10.00 50.00

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

REALISASI THN 2015

TARGET AKHIR RPJMD

2017

CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6 7

8. Meningkatnya kualitas pariwisata daerah

1 Kunjungan wisatawan orang 13,525.00 5,000.00 270.50

9. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan

1 Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik

% 42.46,67 55.00 77.22

2 Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk

Km 75.25 100.00 75.25

10. Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman

1 Persentase rumah layak huni % 84.32 90.00 93.69

2 Rumah tangga pengguna air bersih % 85.81 90.00 95.34

Page 223: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

masyarakat

3 Persentase Penduduk berakses air minum

% 64.80 60.00 108.00

4 Rumah ber-IMB % 21.10 45.00 46.89

5 Persentase ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB

20.00 23.25 20.00 116.25

11 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan

1 Rasio Ijin trayek Pddk 0.000135 0.000140 96.43

2 Kepemilikan KIR angkutan umum unit 560.00 500.00 112.00

3 Jumlah rambu-rambu yang tersedia dalam kondisi baik

unit 1,208.00 1,100.00 109.82

12. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana komunikasi dan informatika

1 Jumlah jaringan telekomunikasi Titik 20.00 80.00 25.00

2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk

% 0.01 0.01 100.00

3 Cakupan desa yang menerima informasi pembangunan daerah

% 11.32 90.00 12.58

4 Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika

Kec 14.00 14.00 100.00

13. Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi

1 Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina

% 100.00 100.00 100.00

2 Jumlah transmigran yang terbina kk 430.00 150.00 286.67

14. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya energi dan mineral daerah

1 Desa mendapat aliran listrik ( rasio elektrifikasi)

% 98.30 100.00 98.30

2 Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan

% 100.00 100.00 100.00

3 Persentase penambangan liar yang ditertibkan

% 60.00 75.00 80.00

15. Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup

1

Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air.

% 86.95 95.00 91.53

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

REALISASI THN 2015

TARGET AKHIR RPJMD

2017

CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6 7

2

Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara.

% 86.95 95.00 91.53

3

Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti.

% 55.00 100.00 55.00

Page 224: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

16. Meningkatnya perlindungan kawasan hutan

1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 26.46,67 25.00 105.88

2 Kerusakan Kawasan Hutan % 13.74 25.00 54.96

17. Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat 1

Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 km

% 100.00 100.00 100.00

2

Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 km

% 100.00 100.00 100.00

3 Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang

% 92.00 85.00 108.24

4 Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi 36 orang

% 97.00 90.00 107.78

5 Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel

% 92.00 35.00 262.86

6

Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel

% 96.00 75.00 128.00

7

Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan lainnya

% 65.00 60.00 108.33

8 Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik

% 100.00 98.00 102.04

9 Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV

% 85.00 100.00 85.00

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

REALISASI THN 2015

TARGET AKHIR RPJMD

2017

CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6 7

10 Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV

% 99.00 75.00 132.00

11 Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

% 68.00 50.00 136.00

Page 225: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

12 Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

% 77.00 35.00 220.00

13 Jumlah Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 94.00 50.00 188.00

14 Jumlah Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 98.00 80.00 122.50

15

Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik

% 96.00 50.00 192.00

16 Rasio pengunjung perpustakaan orang 29,814.00 15,242.00 195.60

18. Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat

1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil % 92.55 95.00 97.42

2 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

% 90.34 92.00 98.20

3 Cakupan pelayanan nifas % 86.46 90.00 96.07

4 Cakupan kunjungan bayi % 97.56 90.00 108.40

5 Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal child Immunization)

% 91.56 100.00 91.56

6 Cakupan pelayanan anak balita % 85.33 70.00 121.90

7 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin

% 69.73 100.00 69.73

8 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

% 100.00 100.00 100.00

9 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/setingkat

% 82.59 80.00 103.24

10

Cakupan penemuan & penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun

Per 100.000 Pddk

1.60 1.50 106.67

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

REALISASI THN 2015

TARGET AKHIR RPJMD

2017

CAPAIAN (%)

1 2 3 4 5 6 7

11 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD yang ditangani

% 100.00 100.00 100.00

Page 226: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

12 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit diare

% 60.88 100.00 60.88

13

Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB dan yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

% 100.00 100.00 100.00

14 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS)

% 40.00 40.00 100.00

19. Meningkatnya kualitas keluarga kecil sejahtera

1 Cakupan pasangan usia subur menjadi peserta KB aktif

% 77.04 99.15 77.70

20. Meningkatnya peran serta pemuda dan prestasi olah raga

1 Lapangan olahraga per 1.000 penduduk

unit 2.00 25.00 8.00

21. Meningkatnya perlindungan sosial kepada masyarakat

1 Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar

% 9.77 2.71 360.52

2

Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya

% 10.34 9.00 114.89

3 Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa tanggap darurat

% 100.00 100.00 100.00

4

Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan sarana prasarana tanggap darurat lengkap

% 100.00 100.00 100.00

22. Meningkatnya perlindungan pada perempuan dan anak

1 Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

% 7.04 7.45 94.50

2 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

% 49.52 38.25 129.46

23. Terwujudnya masyarakat maju yang berakhlak mulia

1 Rasio tempat ibadah dengan penganutnya (per 1.000 orang)

Unit 1,352.00 1,067.00 126.71

24. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah

1 Peningkatan pendapatan asli daerah

% 4.94 25.00 19.76

2 SKPD pencatatan asetnya tertib % 100.00 100.00 100.00

3 SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP

% 100.00 100.00 100.00

25. Meningkatnya kualitas pengawasan

1 Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti % 92.00 95.00 96.84

2 Temuan hasil pengawasan lainnya yang ditindaklanjuti

% 70.00 95.00 73.68

3 SKPD yang meningkat kinerja LAKIP-nya

% 35.00 75.00 46.67

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

REALISASI THN 2015

TARGET AKHIR RPJMD

2017

CAPAIAN (%)

Page 227: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

1 2 3 4 5 6 7

26. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan

1 Jumlah penduduk ber-KTP % 59.00 95.00 62,11.11

2 Bayi berakte kelahiran % 50.60 75.00 67.47

3 Kepemilikan Akta kelahiran per 1.000 penduduk

% 954.60 190.00 502.42

4 Persentase pasangan berakte nikah % 121.50 75.00 162,11.00

27. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

1 Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Pemda

% 100.00 90.00 111.11

2 Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan

% 100.00 70.23 142.39

3 Persentase izin terbit sesuai standar % 84.43 68.75 122.81

4 Tingkat penerapan Pengelolaan arsip secara baku

% 36.00 20.00 180.00

5 Persentase lahan bersertifikat % 12.98 18.00 72.11

28. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah

1 Keselarasan program nasional dengan RPJMD

% 80.00 90.00 88.89

2 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD

% 90.00 100.00 90.00

3 Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan

% 100.00 100.00 100.00

4 Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah

% 100.00 100.00 100.00

29. Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik masyarakat

1 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

% 100.00 95.00 105.26

2 jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

orang 5-6 7-8 75.00

3 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan

% 81.20 90.00 90.22

4 Jumlah Linmas per 10.000 penduduk

orang 23.83 2.00 1,191.50

Page 228: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dari Tabel 3.4 Akuntabilitas Keuangan tahun 2015, pencapaian sasaran jika

dibandingkan dengan realisasi keuangan menunjukkan bahwa dari 29 (dua puluh

sembilan) sasaran dan 139 (seratus tiga puluh sembilan) program terdapat 18 (delapan

belas) sasaran yang dilaksanakan dengan 102 (seratus dua) program telah

dilaksanakan secara efektif dan efisien, dimana rata-rata capaian indikator kinerja lebih

tinggi dari persentase realisasi keuangan.

1. Meningkatnya hasil produksi pertanian, perkebunan dan perikanan yang

mendukung ketahanan pangan

Sasaran ini melalui 14 program dengan realisasi keuangan Rp. 30.326.251.003,00

dari anggaran Rp. 48.075.573.225,00 atau 84,45% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 15,55% dengan rata-rata capaian ini sebesar 193,46%

2. Berkembangnya koperasi, usaha kecil dan menengah

Sasaran ini melalui 0 program dengan realisasi keuangan Rp. 0,00 dari anggaran

Rp. 0,00 atau 0,00% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 100%

dengan rata-rata capaian ini sebesar 575,46%

3. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa

Sasaran ini melalui 3 Program dengan realisasi keuangan Rp. 9.318.378.700,00

dari anggaran Rp. 12.846.639.400,00 atau 79,52% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 20,48% dengan rata-rata capaian ini sebesar 97,08%

4. Meningkatnya kapasitas ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja

Sasaran ini melalui 3 program dengan realisasi keuangan Rp. 1.081.932.800,00

dari anggaran Rp. 1.160.000.000,00 atau 95,45% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 4,55% dengan rata-rata capaian ini sebesar 199,75%

5. Meningkatnya kualitas pariwisata daerah

Sasaran ini melalui 2 program dengan realisasi keuangan Rp. 1.340.465.820,00

dari anggaran Rp. 1.665.000.000,00 atau 84,78% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 15,22% dengan rata-rata capaian ini sebesar 300,56%

6. Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat

Page 229: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Sasaran ini melalui 7 program dengan realisasi keuangan Rp. 89.674.492.396,00

dari anggaran Rp. 129.290.000.000,00 atau 75,71% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 24,29% dengan rata-rata capaian ini sebesar 99,34%

7. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan

Sasaran ini melalui 4 program dengan realisasi keuangan Rp. 2.946.561.044,00 dari

anggaran Rp. 5.330.000.000,00 atau 62,58% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 37,42% dengan rata-rata capaian ini sebesar 117,49%

8. Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi

Sasaran ini melalui 1 program dengan realisasi keuangan Rp. 115.672.250,00 dari

anggaran Rp. 400.000.000,00 atau 28,92% sehingga terdapat efisiensi penggunaan

dana sebesar 71,08% dengan rata-rata capaian ini sebesar 193,33%

9. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya energi dan mineral daerah

Sasaran ini melalui 5 program dengan realisasi keuangan Rp. 43.754.108.566,00

dari anggaran Rp. 55.260.375.720,00 atau 70,00% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 30,00% dengan rata-rata capaian ini sebesar 96,41%

10. Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat

Sasaran ini melalui 7 program dengan realisasi keuangan Rp. 69.314.579.371,00

dari anggaran Rp. 82.758.592.050,00 atau 72,70% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 27,30% dengan rata-rata capaian ini sebesar 173,65%

11. Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat

Sasaran ini melalui 13 program dengan realisasi keuangan Rp. 150.435.783.010,00

dari anggaran Rp. 178.328.313.532,00 atau 87,74% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 12,26% dengan rata-rata capaian ini sebesar 105,93%

12. Meningkatnya perlindungan sosial kepada masyarakat

Sasaran ini melalui 5 program dengan realisasi keuangan Rp. 3.844.229.485,00

dari anggaran Rp. 4.129.111.050,00 atau 91,85% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 8,15% dengan rata-rata capaian ini sebesar 176,56%

13. Meningkatnya perlindungan pada perempuan dan anak

Page 230: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Sasaran ini melalui 3 program dengan realisasi keuangan Rp. 1.245.448.100,00

dari anggaran Rp. 1.296.900.000,00 atau 96,36% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 3,64% dengan rata-rata capaian ini sebesar 127,07%

14. Terwujudnya masyarakat maju yang berakhlak mulia

Sasaran ini melalui 0 program dengan realisasi keuangan Rp. 0,00 dari anggaran

Rp 0,00 atau 0,00% sehingga terdapat efisiensi penggunaan dana sebesar 100%

dengan rata-rata capaian ini sebesar 131,65%

15. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan

Sasaran ini melalui 1 program dengan realisasi keuangan Rp. 2.441.004.616,00

dari anggaran Rp. 2.565.458.000,00 atau 95,15% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 4,85% dengan rata-rata capaian ini sebesar Rp.

205,99%

16. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Sasaran ini melalui 17 program dengan realisasi keuangan Rp. 334.333.572.694,00

dari anggaran Rp. 391.034.646.714,33 atau 75,74% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 24,26% dengan rata-rata capaian ini sebesar 152,80%

17. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah

Sasaran ini melalui 7 program dengan realisasi keuangan Rp. 4.558.473.928,00

dari anggaran Rp. 5.576.491.500,00 atau 75,25% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 24,75% dengan rata-rata capaian ini sebesar 96,54%

18. Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik masyarakat

Sasaran ini melalui 10 program dengan realisasi keuangan Rp. 5.912.739.509,00

dari anggaran Rp. 6.201.120.800,00 atau 96,21% sehingga terdapat efisiensi

penggunaan dana sebesar 3,79% dengan rata-rata capaian ini sebesar 370,37%

Analisis Program Yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Kegagalan

Pencapaian Pernyataan Penetapan Kinerja.

Berdasarkan pernyataan penetapan kinerja Kabupaten Musi Banyuasin tahun

2015, Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin telah berkomitmen untuk

mencapai 29 sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2012-2017.

Pencapaian sasaran tersebut dilaksanakan dengan 139 program.

Page 231: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Penetapan kinerja tahun 2015 yang berhasil melebihi target sebanyak 82

(delapan puluh dua) indikator kinerja dari 108 (seratus delapan) Indikator kinerja. Dari

82 (delapan puluh dua) indikator yang melebihi target di dukung oleh 106 (seratus

enam) program. Program-program yang mendukung pencapaian penyataan penetapan

kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Indikator produktivitas pagi pertahun di dukung program peningkatan ketahanan

pangan

2. Indikator produktivitas jagung pertahun di dukung program peningkatan ketahanan

pangan

3. Indikator penguatan cadangan pangan di dukung program peningkatan

kesejahteraan petani dan program peningkatan pemasaran hasil produksi

pertanian/perkebunan

4. Indikator Produksi daging pertahun di dukung program pencegahan dan

penanggulangan penyakit ternak

5. Indikator produksi perikanan pertahun di dukung program pemberdayaan

masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan, program

pengembangan budidaya perikanan, program pengembangan kawasan budidaya

laut, air payau dan air tawar, program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran

produksi perikanan dan program pengembangan perikanan tangkap

6. Indikator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang aktif di dukung Program

Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

7. Indikator PKK Aktif di dukung Program Peningkatan partisipasi masyarakat dalam

membangun desa, dan program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

8. Indikator Pencari kerja yang ditempatkan di dukung Program peningkatan

kesempatan kerja

9. Indikator Pengangguran terbuka di dukung Program perlindungan dan

pengembangan lembaga ketenagakerjaan

10. Indikator Keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis di dukung

Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan

11. Indikator Kunjungan wisatawan di dukung Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata, dan Program pengembangan destinasi pariwisata

Page 232: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

12. Indikator Proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik di dukung Program

Pembangunan Jalan dan Jembatan, Program Pembangunan saluran

drainase/gorong-gorong, dan Program penanggulangan rutin jalan dan jembatan

13. Indikator Persentase rumah layak huni di dukung Program pengembangan

perumahan, dan program pengelolaan areal pemakaman

14. Indikator Rumah tangga pengguna air bersih di dukung Program pembangunan

infrastruktur perdesaan

15. Indikator Persentase penduduk berakses air minum di dukung Program

pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air

lainnya, dan Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

16. Indikator Persentase ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB di

dukung Program Perencanaan Tata Ruang

17. Indikator Rasio Ijin trayek di dukung Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

18. Indikator Kepemilikan KIR angkutan umum di dukung Program Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

19. Indikator Jumlah rambu-rambu yang tersedia di dukung Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, Program Pengendalian dan Pengamanan

Lalu Lintas

20. Indikator Rasio wartel/warnet terhadap penduduk di dukung Program pengkajian

dan penelitian bidang informasi dan komunikasi

21. Indikator Cakupan daerah yang dilayani komunikasi dan informatika di dukung

Program pengembangan komunikasi informasi dan Media Massa

22. Indikator Unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang terbina di dukung Program

pengembangan wilayah Transmigrasi

23. Indikator Jumlah transmigran yang terbina di dukung Program pengembangan

wilayah Transmigrasi

24. Indikator Desa mendapat aliran listrik (rasio elektrifikasi) di dukung Program

Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

25. Indikator Persentase perusahaan pertambangan yang tertib peraturan di dukung

Program pembinaan dan pengembangan bidang minyak dan gas

Page 233: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

26. Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan

administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air di dukung Program

pengembangan kinerja pengelolaan persampahan.

27. Indikator Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang

memenuhi persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran udara di

dukung Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

28. Indikator Rehabilitasi hutan dan lahan kritis di dukung Program Pemanfaatan

Potensi Sumber Daya Hutan

29. Indikator Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI

dalam jarak kurang dari 3 km di dukung Program Pendidikan Anak Usia Dini

30. Indikator Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SMP/MTs

dalam jarak kurang dari 6 km di dukung Program wajib belajar sembilan tahun

31. Indikator Jumlah SD/MI yang semua rombongan belajar (rombel)nya tidak melebihi

32 orang di dukung Program wajib belajar sembilan tahun

32. Indikator Jumlah SMP/MTs yang semua rombongan belajar (rombel)nya tidak

melebihi 36 orang di dukung Program Pendidikan Menengah

33. Indikator Jumlah SD/MI yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas, meja/kursi,

dan papan tulis untuk setiap rombel di dukung Program Manajemen Pelayanan

Pendidikan

34. Indikator Jumlah SMP/MTs yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas,

meja/kursi, dan papan tulis untuk setiap rombel di dukung Program Manajemen

Pelayanan Pendidikan

35. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki satu ruang guru dan dilengkapi dengan meja

dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah/madrasah dan staf kependidikan

lainnya di dukung program Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Pendidik

36. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik

di dukung program Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidik

37. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi

akademik S1 atau D-IV di dukung program Program Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Pendidik

Page 234: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

38. Indikator Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang memenuhi kualifikasi

akademik S1 atau D-IV di dukung program Program Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Pendidik

39. Indikator Jumlah SD/MI yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat

pendidik di dukung Program Pendidikan Non Formal

40. Indikator Jumlah SMP/MTs yang memiliki guru yang telah memiliki sertifikat

pendidik di dukung Program Pendidikan Non Formal

41. Indikator Jumlah Kepala SD/MI yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan

telah bersertifikat pendidik di dukung Program Pendidikan Non Formal

42. Indikator Jumlah Kepala SMP/MTs yang berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan

telah bersertifikat pendidik di dukung Program Pendidikan Non Formal

43. Indikator Jumlah pengawas sekolah/madrasah yang berkualifikasi akademik S-1

atau D-IV dan telah bersertifikat pendidik di dukung Program Pendidikan Non

Formal

44. Indikator Rasio pengunjung perpustakaan di dukung Program Pengembangan

Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

45. Indikator Cakupan Kunjungan Ibu Hamil di dukung Program peningkatan

keselamatan ibu melahirkan dan anak

46. Indikator Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan di dukung Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat

47. Indikator cakupan pelayanan nifas di dukung Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

48. Indikator cakupan kunjungan bayi di dukung Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

49. Indikator Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal child Immunization) di dukung

Program Pengembangan Lingkungan Sehat

50. Indikator Cakupan pelayanan anak balita di dukung Program Pengawasan Obat

dan Makanan

51. Indikator Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan di dukung Program Upaya

Kesehatan Masyarakat

Page 235: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

52. Indikator Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/setingkat di dukung Program

Perbaikan Gizi Masyarakat

53. Indikator Cakupan penemuan & penanganan penderita penyakit acute flacid

paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun di dukung Program

pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

54. Indikator Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD yang

ditangani Program pengadaan peningkatan sarana dan prasarana rs/rs jiwa/rs

paru-paru/rs mata

55. Indikator Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB dan yang dilakukan

penyelidikan epidemiologi < 24 jam di dukung Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan

56. Indikator Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana

kesehatan (RS) di dukung Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana

dan prasarana puskesmas dan jaringannya, program peningkatan mutu dan

pelayanan kesehatan, dan program pemeliharaan sarana dan prasarana rs/rs

jiwa/rs paru-paru/rs mata

57. Indikator Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan

kebutuhan dasar di dukung Program pelayanan dan rehabilitasi Kesos, program

pembinaan para penyandang cacat dan trauma, dan program pemberdayaan fakir

miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan

sosial (PMKS) lainnya

58. Indikator Persentase PMKS yang menerima program pemberdayaan sosial melalui

KUBE atau kelompok sosial jenis lainnya di dukung program pembinaan panti

asuhan/panti jompo

59. Indikator Persentase korban bencana yang menerima bantuan sosial selama masa

tanggap darurat di dukung Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan

sosial

60. Indikator Persentase korban bencana yang dievakuasi dengan menggunakan

sarana prasarana tanggap darurat lengkap di dukung Program Pemberdayaan

Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Page 236: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

61. Indikator Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah di dukung Program

penguatan kelembagaan pengarusutamaan gendaer dan anak, dan Program

Peningkatan Kualitas Hidup dan perlindungan perempuan

62. Indikator Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari

tindakan kekerasan di dukung Program Peningkatan Peran serta dan kesetaraan

Gender dalam Pembangunan

63. Indikator SKPD pencatatan asetnya tertib di dukung Program Pengelolaan Aset

Daerah

64. Indikator SKPD menyusun laporan keuangan sesuai SAP di dukung Program

peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

65. Indikator Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti di dukung Program peningkatan

sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

66. Indikator Kepemilikan akta kelahiran di dukung Program penataan administrasi

kependudukan

67. Indikator Persentase pasangan berakte nikah di dukung Program penataan

administrasi kependudukan

68. Indikator Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh pemda di dukung Program

peningkatan kapasitas lembaga perakilan rakyat daerah, Program peningkatan

sumberdaya aparatur, Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala

daerah/wakil kepala daerah, Program penataan peraturan perundang-undangan,

Program pembangunan dan kesra, dan Program peningkatan dan pengembangan

pengelolaan layanan pengadaan

69. Indikator Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan di dukung

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, Program peningkatan

kapasitas sumber daya aparatur, Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur, Program pelayanan administrasi perkantoran, Program peningkatan

disiplin aparatur, Program peningkatan pelayanan kedinasan aparatur pemerintah

Kab. Muba, dan Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan

Page 237: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

70. Indikator Persentase izin terbit sesuai standar di dukung Program Peningkatan

kualitas dan produktifitas perizinan dan non perizinan

71. Indikator Tingkat penerapan pengelolaan arsip secara baku di dukung Program

peningkatan kualitas pelayanan informasi, dan Program pemeliharaan rutin/berkala

sarana dan prasarana kearsipan

72. Indikator Persentase lahan bersertifikat di dukung Program penyelesaian konflik-

konflik perbatasan

73. Indikator Keselarasan program nasional dengan RPJMD di dukung Program

kerjasama pembangunan

74. Indikator Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD di dukung Program

perencanaan pembangunan daerah

75. Indikator Tingkat pemenuhan dokumen perencanaan di dukung Program

perencanaan pembangunan ekonomi, Program perencanaan sosial budaya,

Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, dan Program

perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar

76. Indikator Tingkat pemenuhan dokumen statistik daerah di dukung Program

Pengembangan data/informasi

77. Indikator Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman,

keindahan) di Kabupaten di dukung Program peningkatan keamanan dan

kenyamanan lingkungan, Program pencegahan dini dan penanggulangan korban

bencana alam, Program Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana, dan Program

Rehabilitasi dan Rekontruksi Pasca Bencana

78. Indikator Rasio pos siskamling per jumlah desa/kelurahan di dukung Program

pengembangan wawasan kebangsaan

79. Indikator Jumlah Linmas per 10.000 penduduk di dukung Program pemberdayaan

masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan, Program pendidikan politik

masyarakat, Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran,

dan Program peningkatan sumber daya tanggap darurat bencana

Page 238: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

B. Realisasi Anggaran

Jumlah Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kabupaten

Musi Banyuasin yang tercantum dalam APBD perubahan dan menjadi dasar

penyusunan akuntabilitas keuangan ini adalah :

1. Pendapatan, anggaran sebesar Rp. 2.506.193.141.320,85 dan realisasi sebesar

Rp. 2.034.400.920.861,62 yang terdiri dari :

- Pendapatan Asli Daerah, anggaran sebesar Rp. 209.791.395.154,85 dan

realisasi sebesar Rp. 181.795.020.760,14

- Dana Perimbangan, anggaran sebesar Rp. 2.159.347.948.566,00 dan realisasi

sebesar Rp. 1.724.095.099.866,00

- Lain-lain Pendapatan daerah yang sah, anggaran sebesar Rp.

137.053.797.600,00 dan realisasi sebesar Rp. 128.510.800.235,48

2. Belanja, anggaran sebesar Rp. 2.601.478.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp.

2.096.444.026.307,00 yang terdiri dari :

- Belanja Tidak Langsung, anggaran sebesar Rp. 1.183.852.193.048,67 dan

realisasi sebesar Rp. 1.027.810.261.260,00.

- Belanja Langsung, anggaran sebesar Rp. 1.417.625.806.951,33 dan realisasi

sebesar Rp. 1.068.633.765.047,00

3. Pembiayaan Netto, anggaran sebesar Rp. 95.284.858.679,15 dan realisasi sebesar

Rp. 92.427.934.464,15 yang terdiri dari :

- Penerimaan Daerah, anggaran sebesar Rp. 140.284.858.679,15dan realisasi

sebesar Rp. 127.427.934.464,15

- Pengeluaran Daerah, anggaran sebesar Rp. 45.000.000.000,00 dan realisasi

sebesar Rp. 35.000.000.000,00

- Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), anggaran sebesar Rp. 0,00 dan

realisasi sebesar Rp. 30.384.829.018,77

Page 239: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,
Page 240: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,
Page 241: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,
Page 242: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,
Page 243: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,
Page 244: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,
Page 245: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,
Page 246: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,
Page 247: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,
Page 248: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Sasaran-sasaran yang dicapai secara efektif dan efesien yaitu jika pencapaian

indikator sasaran mencapai target kinerja dengan capaian realisasi keuangan tidak

melebihi/kurang dari anggaran yang tersedia. Adapun pencapaian sasaran-sasaran

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Meningkatnya hasil produksi pertanian, perkebunan dan perikanan yang

mendukung ketahanan pangan

Rata-rata capaian ini sebesar 193,46% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp. 30.326.251.003,00

atau sebesar 84,45% dari anggaran Rp. 48.075.573.225,00

2) Berkembangnya koperasi, usaha kecil dan menengah

Rata-rata capaian ini sebesar 575,46% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 0,00 atau sebesar

0,00% dari anggaran Rp. 0,00

3) Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa

Page 249: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Rata-rata capaian ini sebesar 97,08% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp. 9.318.378.700,00

atau sebesar 79,52% dari anggaran Rp. 12.846.639.400,00

4) Berkembangnya industri kecil dan menengah yang mendukung peningkatan nilai

investasi daerah

Rata-rata capaian ini sebesar 63,73% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk

mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar Rp. 3.475.216.809,00 atau

sebesar 87,42% dari anggaran Rp. 3.830.791.600,00

5) Meningkatnya perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

Rata-rata capaian ini sebesar 39,49% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 3.282.129.520,00

atau sebesar 96,50% dari anggaran Rp. 3.388.570.000,00

6) Meningkatnya kapasitas ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja

Rata-rata capaian ini sebesar 199,75% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 1.081.932.800,00

atau sebesar 95,45% dari anggaran Rp. 1.160.000.000,00

7) Meningkatnya perlindungan budaya lokal

Rata-rata capaian ini sebesar 50% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk

mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 1.992.661.400,00 atau

sebesar 87,02% dari anggaran Rp. 2.290.000.000,00

8) Meningkatnya kualitas pariwisata daerah

Rata-rata capaian ini sebesar 300,56% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 1.340.465.820,00

atau sebesar 84,78% dari anggaran Rp. 1.665.000.000,00

9) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana jalan

Rata-rata capaian ini sebesar 88,18% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp.

228.790.995.322,00 atau sebesar 45,09% dari anggaran Rp. 385.108.701.600,00

Page 250: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

10) Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman masyarakat

Rata-rata capaian ini sebesar 99,34% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 89.674.492.396,00

atau sebesar 75,71% dari anggaran Rp. 129.290.000.000,00

11) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana perhubungan

Rata-rata capaian ini sebesar 117,49% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 2.946.561.044,00

atau sebesar 62,58% dari anggaran Rp. 5.330.000.000,00

12) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana komunikasi dan informatika

Rata-rata capaian ini sebesar 61,96% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 9.574.767.733,00

atau sebesar 84,10% dari anggaran Rp. 10.690.671.960,00

13) Meningkatnya pengembangan wilayah transmigrasi

Rata-rata capaian ini sebesar 193,33% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 115.672.250,00

atau sebesar 28,92% dari anggaran Rp. 400.000.000,00

14) Meningkatnya pengelolaan sumberdaya energi dan mineral daerah

Rata-rata capaian ini sebesar 96,41% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 43.754.108.566,00

atau sebesar 70,00% dari anggaran Rp. 55.260.375.720,00

15) Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup

Rata-rata capaian ini sebesar 80,66% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 40.692.061.115,00

atau sebesar 73,32% dari anggaran Rp. 47.763.561.100,00

16) Meningkatnya perlindungan kawasan hutan

Page 251: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Rata-rata capaian ini sebesar 87,94% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 4.069.007.493,00

atau sebesar 64,63% dari anggaran Rp. 4.529.418.500,00

17) Meningkatnya mutu pendidikan masyarakat

Rata-rata capaian ini sebesar 173,65% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 69.314.579.371,00

atau sebesar 72,70% dari anggaran Rp. 82.758.592.050,00

18) Meningkatnya mutu kesehatan masyarakat

Rata-rata capaian ini sebesar 105,93% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp.

150.435.783.010,00 atau sebesar 87,74% dari anggaran Rp. 178.328.313.532,00

19) Meningkatnya kualitas keluarga kecil sejahtera

Rata-rata capaian ini sebesar 81,86% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 1.508.466.000,00

atau sebesar 99,81% dari anggaran Rp. 1.513.027.000,00

20) Meningkatnya peran serta pemuda dan prestasi olahraga

Rata-rata capaian ini sebesar 9,52% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk

mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 12.309.270.800,00 atau

sebesar 74,91% dari anggaran Rp. 15.956.926.200,00

21) Meningkatnya perlindungan sosial kepada masyarakat

Rata-rata capaian ini sebesar 176,56% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 3.844.229.485,00

atau sebesar 91,85% dari anggaran Rp. 4.129.111.050,00

22) Meningkatnya perlindungan pada perempuan dan anak

Rata-rata capaian ini sebesar 127,07% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 1.245.448.100,00

atau sebesar 96,36% dari anggaran Rp. 1.296.900.000,00

Page 252: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

23) Terwujudnya masyarakat maju dan berakhlak mulia

Rata-rata capaian ini sebesar 131,65% dengan program kegiatan yang belum

terlaksana di tahun 2015.

24) Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah

Rata-rata capaian ini sebesar 73,70% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 7.688.008.646,00

atau sebesar 71,59% dari anggaran Rp. 11.272.294.000,00

25) Meningkatnya kualitas pengawasan

Rata-rata capaian ini sebesar 79,08% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk

mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 4.607.486.917,00 atau

sebesar 78,26% dari anggaran Rp. 5.363.623.000,00

26) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan

Rata-rata capaian ini sebesar 205,99% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 2.441.004.616,00

atau sebesar 95,15% dari anggaran Rp. 2.565.458.000,00

27) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Rata-rata capaian ini sebesar 152,80% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp.

334.333.572.694,00 atau sebesar 75,74% dari anggaran Rp. 391.034.646.714,33

28) Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan

Rata-rata capaian ini sebesar 96,54% dengan realisasi dana yang dibutuhkan untuk

mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 4.558.473.928,00 atau

sebesar 75,25% dari anggaran Rp. 5.576.491.500,00

29) Meningkatnya wawasan kebangsaan dan politik masyarakat

Rata-rata capaian ini sebesar 370,37% dengan realisasi dana yang dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut pada tahun 2015 sebesar. Rp. 5.912.739.509,00

atau sebesar 96,21% dari anggaran Rp. 6.201.120.800,00

Pencapaian sasaran jika dibandingkan dengan realisasi keuangan menunjukkan

bahwa dari 29 (dua puluh sembilan) sasaran dan 139 (seratus tiga puluh sembilan)

program terdapat 23 (dua puluh tiga) sasaran yang dilaksanakan dengan 124 (seratus

Page 253: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

dua puluh empat) program telah dilaksanakan secara efektif dan efisien, dimana rata-

rata capaian indikator kinerja lebih tinggi dari persentase realisasi keuangan. Disamping

itu terdapat 14 (empat belas) program yang belum dilakukan mapping terhadap

pencapaian sasaran RPJMD 2012-2017.

Selain Program kegiatan yang di biayai dari dana APBD, terdapat program dan

kegiatan di beberapa urusan yang dananya bersumber dari APBN. Beberapa urusan itu

antara lain sebagai berikut :

1. Urusan Kesehatan

1.1. Program dan Kegiatan

a. Alokasi BOK Puskesmas

b. Koordinasi perencanaan BOK tingkat Kabupaten Musi Banyuasin

c. Pembinaan/Monev BOK Puskesmas

d. Pembinaan dan Penggerakan Manajemen BOK tingkat Kabupaten Musi

Banyuasin

e. Sosialisasi

1.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan

Penerimaan dana tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah

bersumber dari APBN 2015 dengan jumlah anggaran yang diterima sebesar

Rp. 3.518.293.000,-

1.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015, terealisasi

sebesar: Rp. 3.488.423.00,- atau sebesar 99,15%

2. Urusan PU – Cipta Karya dan Pengairan

2.1. Program dan Kegiatan

a. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Pemukiman,

dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan

Pelaksanaan Pengembangan Pemukiman.

b. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Pemukiman,

dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan

Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

Page 254: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

2.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan

a. Sumber dana Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur

Pemukiman (PPIP), dengan nama kegiatan Pembangunan Jalan Setapak,

Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Pemukiman (PPIP) berasal

dari Rupiah Murni Rp. 450.000.000,-

b. Sumber dana Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur

Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan,

Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum berasal dari Rupiah Murni Rp. 1.600.000.000,- dan Pinjaman

Luar Negeri sebesar Rp. 1.760.000.000,-.

2.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

a. Realisasi Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur

Pemukiman, dengan nama kegiatan Pembinaan, Pengembangan

Pemukiman, Infastruktur Pedesaan (PPIP), berupa Pembangunan Jalan

Cor Beton, Pengerasan Jalan, Pembangunan Jembatan, Pembuatan

Deucker, Saluran Pembuangan Air Limbah. Dengan Anggaran Rp.

450.000.000,- dan realisasi dana Rp. 450.000.000,- (100%). Kegiatan ini

dilaksanakan di 3 Desa tersebar di Kabupaten Musi Banyuasin

b. Realisasi Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur

Pemukiman, dengan nama kegiatan Pengaturan, Pembinaan,

Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum Dengan anggaran Rp. 3.360.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.

3.360.000.000,- (100%). Kegiatan ini dilaksanakan di 16 Desa dalam

Kabupaten Musi Banyuasin

3. Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

3.1. Urusan Tenaga Kerja

3.1.1. Program dan Kegiatan

Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan kerja, adapun kegiatan

sebagai berikut :

Page 255: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

a. Padat karya infrastruktur

b. Pengembangan Keterampilan dan Wirausaha Tenaga Kerja Muda

3.1.2. Sumber dan Jumlah Anggaran yang di Gunakan

Sumber dana program Penempatan dan Perluasan Kesempatan kerja

berasal dari APBN sebesar Rp. 999.056.000,-

3.1.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi yang telah dicapai dalam kegiatan Padat karya Infrastruktur

sebesar Rp. 985.169.750,- atau sebesar 98,61%.

3.2. Urusan Transmigrasi

3.2.1. Program dan Kegiatan

Program Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, adapun

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Pengembangan Kawasan Transmigrasi.

b. Pembangunan dan Pengembangan sarana dan prasarana di

kawasan Transmigrasi.

c. Pembangunan Usaha Transmigrasi

d. Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi.

3.2.2. Sumber dan Jumlah Anggaran yang di Gunakan

Sumber Dana Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengembangan

Kawasan Transmigrasi Berdasarkan DIPA 067.08.4.350166/2015 Tahun

2015 dengan Anggaran Rp.2.038.228.000,- dengan Realisasi

Rp.1.968.184.160.- atau 96,56%.

3.2.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi pelaksanaan program Program Pengembangan Masyarakat dan

Kawasan Transmigrasi, adapun kegiatan sebagai berikut :

a. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Pengembangan Kawasan Transmigrasi dengan anggaran sebesar Rp.

262.722.000, dengan realisasi keuangan Rp. 262.632.850,- atau 99.97%

Page 256: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

b. Pembangunan dan Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan

Transmigrasi, dengan anggaran sebesar Rp. 265.000.000,- dengan

realisasi keuangan Rp. 236.406.000,- atau 89,21%.

c. Pembangunan Usaha Transmigrasi dengan anggaran sebesar Rp.

687.100.000,- dengan realisasi Rp. 657.517.500,- atau 95,69%

4. Urusan Ketahanan Pangan

4.1. Program dan Kegiatan

a. Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat :

- Melaksanakan monitoring SKPG ke Kecamatan dalam Kabupaten Musi

Banyuasin.

- Melaksanakan rapat koordinasi Tim SKPG.

- Melaksanakan pengolahan data SKPG.

- Melaksanakan analisis dan investigasi SKPG.

- Menyusun Laporan bulanan SKPG.

b. Pengembangan Penganekaragaman Komsumsi Pangan Segar dan

Peningkatan Keamanan Pangan Segar :

- Pengembangan Pekarangan dan kebun bibit desa 10 kelompok dengan

Bansos Rp. 15.000.000,-/kelompok dan Bansos optimalisasi

pemanfaatan perkarangan (KRPL) untuk 6 Kelompok tani sebesar Rp.

3.000.000,-/kelompok.

- Melaksanakan pemantauan, monitoring, evaluasi P2KP dan KRPL di

Desa tahun 2014 dan desa tahun 2015.

- Melaksanakan penyusunan laporan P2KPP dan KRPL.

- Mengadakan pelatihan pendamping bagi PPL pendamping desa Tahun

2014 dan desa tahun 2015.

- Melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi ke desa kelompok

KRPL.

c. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya Badan Ketahanan Pangan :

- Melaksanakan Penyusunan Laporan SAI dan SIMONEV.

Page 257: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

- Melaksanakan penyusunan statistik ketahanan pangan.

- Melaksanakan koordinasi dan konsultasi ke Provinsi.

- Menghadiri Pelatihan SAI dan SIMONEV (Pertemuan Nasional).

4.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan

Sumber dana yang digunakan berasal dari dana APBN, jumlah anggaran

sebesar Rp. 7.490.862.718,00,- dan sampai dengan akhir tahun 2015 dapat

direalisasikan sebesar Rp. 6.708.019.483,- atau sebesar 89,55 %.

4.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat, Jumlah

Anggaran Rp. 29.439.000,00, Realisasi Anggaran Rp. 29.439.000,00.

b. Pengembangan Penganekaragaman Komsumsi Pangan Segar dan

Peningkatan Keamanan Pangan Segar, Jumlah Anggaran Rp.

468.652.000,00, Realisasi Anggaran Rp. 464.452.000,00.

c. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya Badan Ketahanan Pangan,

Jumlah Anggaran Rp. 95.000.000,00, Realisasi Anggaran Rp.

95.000.000,00.

5. Urusan Pertanian dan Perternakan

5.1. Program dan Kegiatan

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk

mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, sebagai berikut :

a. Pengelolaan Produksi tanaman aneka kacang dan umbi.

b. Pengelolaan produksi tanaman serealia

c. Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen tanaman pangan

5.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan

Kegiatan tugas pembantuan pada tahun 2015 bersumber dari dana APBN

Rp. 9.534.600.000 realisasi Rp. 8.807.161.500 Dengan rincian :

a. Kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang. Laporan

pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi, jumlah lokasi ubinan target

20 unit terealisasi 12 unit, Peningkatan Produktivitas melalui Gerakan

Page 258: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kedelai non

kawasan target 1.500 Ha terealisasi 1.375 Ha. Anggarannya Rp.

2.766.100.000,- realisasi Rp. 2.519.635.850,-

b. Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia. Terdiri dari laporan

pengelolaan produksi serealia (GP-PTT padi, Laporan GP-PTT jagung

dan laporan ubinan padi dan jagung), GP-PTT komoditas padi seluas

1.500 Ha, GP-PTT komoditas jagung seluas 10 Ha di Kecamatan Lalan.

Anggarannya Rp. 6.660.500.000,- realisasi Rp.

6.206.224.500,-

c. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Ditjen Tanaman

Pangan terdiri dari dokumen perencanaan kegiatan/anggaran tanaman

pangan, administrasi pelaksanaan kegiatan manajemen tanaman pangan,

laporan pelaksanaan manajemen tanaman pangan, laporan SIMONEV,

laporan Data Statistik Tanaman Pangan dan Laporan pembinaan,

pengawalan, monev kegiatan tanaman pangan. Anggaran Rp.

108.000.000,- realisasi Rp. 81.301.100,-

5.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan tugas pembantuan yang diterima Dinas Pertanian dan

Peternakan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2015 realisasinya 97,59%,

namun untuk kegiatan pengelolaan tanaman aneka kacang dan umbi realisasi

fisiknya 91,09% hal ini dikarenakan adanya anomali iklim (kemarau)

menyebabkan rendahnya produksi, masih adanya petani yang mundur dari

kegiatan (125 Ha) sehingga target tanam Kedelai tidak tercapai, adanya dana

bansos yang sudah transfer ke rekening Kelompok tani tapi Poktan

mundur/tidak melaksanakan tanam (50 Ha) dengan rincian sebagai berikut :

a. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan

untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan

kegiatannya adalah :

1. Kegiatan Pengelolaan Tanaman Aneka kacang dan Umbi terdiri dari

sub kegiatan Laporan pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi,

Page 259: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Jumlah lokasi Ubinan dan Peningkatan Produktivitas melalui gerakan

penerapan Pengelolaan Tanaman terpadu (GPPTT) Kedelai. Sub

kegiatan Laporan pengelolaan produksi Aneka Kacang dan umbi

melalui CPCL, koordinasi, pendampingan, pengawalan dan monev

aneka kacang dan umbi dan sosialisasi kegiatan Akabi melalui SMS

Gareway. Sub Kegiatan Jumlah Lokasi Ubinan melalui kegiatan Ubinan

Kedelai dimana target 30 unit yang terealisasi 12 unit. Sub Kegiatan

Peningkatan Produktivitas melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan

Tanaman Terpadu (GP-PTT) kedelai non kawasan target 1.500 Ha

realisasi 1.375 Ha yang terdiri dari kec. Lalan 575 Ha, Sungai Lilin 300

Ha, Bayung Lencir 325 Ha, Tungkal Jaya 175 Ha.

2. Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia terdiri dari sub

kegiatan

Laporan pengelolaan Produksi Serealia yang terdiri dari laporan GP-

PTT padi (1 laporan), Laporan GP-PTT jagung (1 laporan) dan

Laporan Ubinan Padi dan Jagung.

GP-PTT Komoditas Padi non kawasan. Bansos GP-PTT padi inbrida

non kawasan target seluas 1500 Ha realisasi 1500 ha yang

dialokasikan di Kec. Sekayu 250 Ha, Lais 250 Ha, Sanga Desa 250

Ha, Babat Toman 250 Ha, Sungai Lilin 400 Ha dan Lawang Wetan

100 Ha.

GP-PTT komoditas jagung. GP-PTT jagung Hibrida non kawasan

Bansos GP-PTT jagung hibrida non kawasan target seluas 1000 Ha

realisasi 1000 Ha di kec. Lalan

3. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen

Tanaman Pangan

Dokumen perencanaan kegiatan/anggaran tanaman pangan yang

terdiri dari dokumen perencanaan kegaiatan Dinas Pertanian dan

Peternakan Tahun 2016

Administrasi pelaksanaan kegiatan manajemen tanaman pangan

Page 260: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Laporan pelaksanaan manajemen tanaman pangan yang terdiri dari

laporan sistem akutansi keuangan (SAI dan SIMAKBMN) semester I

dan II, Laporan inventarisasi barang)

Laporan SIMONEV,

Laporan Data Statistik Tanaman Pangan

Laporan pembinaan, pengawalan, monev kegiatan tanaman pangan

(Laporan Tanam Upaya Khusus (UPSUS) Padi, Jagung dan Kedelai

terdiri dari laporan mingguan, bulanan per Desa/per Kecamatan)

6. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

6.1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang diterima adalah Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Generasi Sehat Cerdas dilaksanakan oleh Tim Teknis

para pelaku program, instansi atau lembaga pendukung pelaksana PNPM

Generasi Sehat Cerdas tahun anggaran 2015 dengan kegiatan Pengelolaan

Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) baik Dana Operasional Kegiatan

(DOK), Perencanaan, Pelmas dan BLM PNPM Generasi Sehat Cerdas yaitu :

- Melaksanakan pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM).

- Melaksanakan pelatihan Tim Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPMD).

- Melaksanakan pelatihan Pendamping Lokal (PL).

- Melaksanakan pelatihan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD)

- Melaksanakan Musyawarah Desa Penetapan Kegiatan.

- Melaksanakan Musyawarah Antar Desa (MAD) Alokasi Dana Desa

Lokakarya.

- Melakukan update papan informasi bulanan untuk tingkat Kecamatan dan

Desa.

- Melakukan pembelian perlengkapan sekolah

- Melakukan pengadaan sarana posyandu.

- Pemberian PMT Gizi A. I.

- Melakukan perawatan infas.

- Memberi bantuan pemeriksaan Ibu Hamil (IH).

Page 261: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

- Melakukan pembelian matras untuk Ibu Hamil.

- Pemberian bantuan anak ABK.

6.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan

Kegiatan Tugas pembantuan Urusan bersama yang dilaksanakan oleh

BPMPD Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2015 dan Satker tugas

pembantuan urusan bersama menggunakan anggaran yang bersumber dari

dana APBN Tahun Anggaran 2015 dengan jumlah anggaran Rp.

8.253.794.000,-

6.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Program Kegiatan Tugas Pembantuan yang diterima Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintah Desa yang terealisasi sebesar Rp.

8.247.622.000,- atau sebesar (99,93%) dengan rincian sebagai berikut :

1. Bantuan Langsung Masyarakat berupa dana operasional kegiatan

perencanaan sebesar Rp. 913.650.000,- dan realisasi Rp. 913.650.000,-

(100%).

2. Bantuan Langsung Masyarakat dan Operasional kegiatan Pelatihan

Masyarakat sebesar Rp. 700.300.000,- dan realisasi Rp.

700.300.000,- (100%).

3. Bantuan Langsung Masyarakat kegiatan yang meliputi pendidikan dan

kesehatan sebesar Rp. 6.408.000.000,- dan realisasi Rp. 6.408.000.000,-

(100%).

Untuk Belanja barang sebesar Rp. 231.844.000,- dan realisasinya Rp.

225.672.000,- (97,34%).

7. Urusan Kelautan dan Perikanan

7.1. Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan

7.1.1. Program dan Kegiatan

Pengelolaan Sumber Daya Ikan

7.1.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan

Sumber dana kegiatan ini dari APBN Tahun Anggaran 2015 dengan

anggaran Rp. 1.500.000.000,-.

Page 262: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

7.1.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Kegiatan ini berupa pembangunan Tanggul/Penahanan Tanah Danau Ulak

Lia sepanjang 162,5 meter yang berlokasi di Kelurahan Soak Baru

Kecamatan Sekayu dengan anggaran dana Rp. 1.500.000.000,- dan

terealisasi Rp. 1.332.165.000,- atau 88,81%.

7.2. Kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya

7.2.1. Program dan Kegiatan

Pengembangan Produk dan Usaha Pengelolaan Hasil Kelautan dan

Perikanan.

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis di Bidang

Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan

7.2.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan

Sumber dana kegiatan ini dari APBN Tahun Anggaran 2015 dengan

anggaran Rp. Rp. 1.470.406.000,-

7.2.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Kegiatan ini merupakan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis di Bidang Pasca dan Pemasaran Hasil Kelautan dan dikembangkan

dan dibina serta Sarana dan Prasarana Sistem Rantai Dingin yang

digunakan dalam rangka distribusi hulu hilir. dengan anggaran dana sebesar

Rp. 1.470.406.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.242.988.000,- atau

84,53%.

8. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

8.1. Program dan Kegiatan

a. Program penataan administrasi kependudukan

b. Kegiatan pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK)

terpadu.

8.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan

Page 263: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

Sumber dana berasal dari anggaran APBN sebesar Rp. 27.894.610.000,-

8.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

program dan kegiatan yang telah dilaksanakan telah terealisasi sebesar Rp.

26.446.865.971,- atau 94,00%

9. Urusan Pendidikan dan Kebudayaan

9.1. Program dan Kegiatan

Bantuan Dana Operasional Sekolah (BOS)

9.2. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang di Gunakan

Dana Alokasi Khusus dan dana BOS bersumber dari APBN ditransferkan

langsung oleh Pemerintah Pusat ke Kas Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.

9.3. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD/SDLB Rp.

94.846.000.000,- terealisasi Rp. 94.846.000.000,- capaian

100%.

Page 264: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

BAB IV

PENUTUP

Secara umum Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah memperlihatkan

pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Terdapat 29

(dua puluh sembilan) sasaran sebagaimana tertuang dalam Penetapan Kinerja Tahun

2015 sebagian besar (83,33%) telah dapat direalisasikan dengan baik sekali. Tujuan

penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian

Sasaran maupun Tujuan Instansi Pemerintah sebagai jabaran dari Visi, Misi dan

Strategi Instansi Pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan Program dan Kebijakan yang ditetapkan.

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik pada hakikatnya adalah proses pembuatan

dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi,

akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien.

Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi

penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari

masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 108 indikator sasaran,

disimpulkan bahwa:

1) Capaian sasaran pada misi pertama sebanyak 11 indikator sasaran yang terdiri dari

10 indikator sasaran atau 90,90% kategori baik sekali dan 1 indikator sasaran atau

9,00% masih terkategori cukup baik.

2) Capaian sasaran pada misi kedua sebanyak 11 indikator sasaran yang terdiri dari 6

indikator sasaran atau 54,55% kategori baik sekali, 2 indikator sasaran atau 18,18%

kategori cukup baik, 3 indikator sasaran atau 27,27% atau kategori kurang baik .

3) Capaian sasaran pada misi ketiga sebanyak 24 indikator sasaran yang terdiri 17

indikator sasaran atau 70,80% kategori baik sekali, 2 indikator sasaran atau 8,30%

kategori baik, 1 indikator sasaran atau 4,10% kategori cukup dan 4 indikator

sasaran atau 16,60% masih terkategori kurang.

Page 265: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

4) Capaian sasaran pada misi keempat sebanyak 39 indikator sasaran yang terdiri dari

35 indikator sasaran atau 89,70% kategori baik sekali, 1 indikator sasaran atau

2,50% kategori baik, 2 indikator sasaran atau 5,10% kategori cukup baik .

5) Capaian sasaran pada misi kelima sebanyak 23 indikator sasaran yang terdiri 17

indikator sasaran atau 73,90% kategori baik sekali, 3 indikator sasaran atau 13%

kategori baik dan 1 indikator sasaran atau 4,30% masih terkategori kurang dan 2

indikator sasaran atau 8,60% masih terkategori kurang baik.

Realisasi Anggaran Belanja 2015 pada Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2015

adalah sebesar Rp 2.131.444.026.307,00. atau 80,54% dari dana yang tersedia dalam

APBD-P sebesar Rp 2.646.478.000.000,00.

Penghargaan yang telah diterima Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dari

Pemerintah Pusat dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah pada Tahun

2015 sebanyak 7 (tujuh) penghargaan yaitu Penghargaan Laporan Hasil Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota (LAKIP) Tahun 2013, Penghargaan

Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Kemenakertrans) RI, Penghargaan Anugerah Adipura Kencana dan Adipura Tahun

2013-2015, Penghargaan Wahana Tata Nugraha, Penghargaan Adimanggalya Krida,

Penghargaan Manggala Karya Bakti Husada dan Penghargaan Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

Tahun Anggaran 2013.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja Kabupaten Musi Banyuasin

telah dan terus menerus melakukan beberapa strategi penyempurnaan yang dapat

dilakukan, antara lain:

1) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan meningkatkan capaian

standar pelayanan minimal.

2) Peningkatan kulaitas pendidikan dan meningkatakan capaian standar pelayanan

minimal.

3) Peningkatan kapasitas personil dan kelembagaan untuk mendukung peningkatan

kualitas pelayanan publik.

4) Penegakan hukum dan perundang-undangan.

5) Sinkronisasi dan keselarasan perencanaan daerah dengan penganggaran daerah.

Page 266: KABUPATEN MUSI BANYUASIN119.252.171.190/resource/doc/download/-238.pdf14 Tungkal Jaya 16 - 821,19 Jumlah 227 13 14.265,96 Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin,

6) Penyempurnaan mekanisme pengumpulan data kinerja dan perbaikan dalam

sistem informasi kinerja Pemerintah Daerah.

7) Pemerataan infrastruktur yang berkualitas pada setiap sektor.

8) Melakukan reviu terhadap program dan indikator yang telah ditetapkan dalam

RPJMD dan menyelaraskan dengan RPJMD Tahun 2015-2019 Provinsi Sumatera

Selatan.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

Tahun 2015 ini sebagai sarana pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan

pencapaian kinerja Tahun 2015 untuk dapat digunakan sebagai acuan perbaikan

penyusunan perencanaan dan meningkatkan kinerja pada tahun yang akan datang.