1LOS ENGELEStTOKYO = 35 JUTA

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

OLEHDR. HARBANI P., M.Si

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSUAN

2

TEORI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

TEORI HUBUNGAN KEMANUSIAAN

TEORI MANAJEMEN SAINTIFIC

TEORI BIROKRATIK

TEORI RASIONALITAS EKONOMI

TEORI ANALISIS SISTEM

TEORI SATISFICING

• Teori/aliran Birokratik

TEORI RASIONAL KOMPREHENSIF

TEORI INKREMENTAL

TEORI PENGAMATAN TERPADU

TEORI ALIRAN BIROKRATIKTEORI INI MEMBERI TEKANAN PADA ARUS DAN JALANNYA PEKERJAAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI. TUGAS DARI ESELON BAWAH YAITU MELAPORKAN MASALAH, INFORMASI, FAKTA KEPADA ATASAN. DENGAN MENGGUNAKAN SEGALA PENGETAHUAN, SKILL, DAN KAPASITAS. ATASAN MEMBUAT KEPUTUSAN.

3

TEORI MANAJEMEN SAINTIFIC

TEORI INI MEMBERIKAN TEKANAN PADA PANDANGAN BAHWA TUGAS-TUGAS ITU DAPAT DIJABARKAN KE DALAM ELEMEN2 LOGIS YANG DAPAT DIGAMBARKAN SECARA SAINTIFIK. SEMENTARA, MANAJEMEN SENDIRI MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MENGANALISIS DAN MENYELESAIKAN MASALAH.

4

TEORI HUBUNGAN KEMANUSIAAN

TEORI INI MENGANGGAP BAHWA ORGANISASI DAPAT BERBUAT BAIK APABILA LEBIH BANYAK PERHATIAN DIBERIKAN KEPADA MANUSIA DALAM ORGANISASI ITU, SEPERTI YANG DAPAT MENIMBULKAN KEPUASAN KERJA , PERAN SERTA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN, MEMBERLAKUKAN ORGANISASI SEBAGAI SUATU KELOMPOK SOSIAL YANG MEMPUNYAI TUJUAN, SELAIN ITU KEBUTUHAN DAN KEINGINAN ANGGOTA SELALU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN.

5

TEORI RASIONALITAS EKONOMI

TEORI INI MENGAKUI BAHWA ORGANISASI ADALAH SUATU UNIT EKONOMI YANG MENGKONVERSI MASUKAN (INPUT) MENJADI LUARAN (OUTPUT), DAN YANG HARUS DILAKUKAN DENGAN CARA YANG PALING EFISIEN. MENURUT ALIRAN INI, SUATU LANGKAH-LANGKAH KEBIJAKSANAAN AKAN TERUS BERLANGSUNG SEPANJANG ITU MEMPUNYAI NILAI YANG LEBIH TINGGI DARIPADA BIAYANYA.

6

TEORI SATISFICINGTEORI INI TIDAK MENGHARAPKAN SUATU KEPUTUSAN YANG SEMPURNA, ALIRAN INI YAKIN BAHWA PARA PIMPINAN YANG SELALU DIPENUHI BERBAGAI MASALAH MAMPU MEMBUAT KEPUTUSAN YANG CUKUP RASIONAL. PARA PIMPINAN SESUNGGUHNYA BERMAKSUD MEMBUAT KEPUTUSAN YANG RASIONAL, TETAPI KARENA KETERBATASAN WAKTU, MEMAKSA MEREKA MENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM KONDISI BOUNDED RASIONALITY (RASIONALITAS TERBATAS).

7

TEORI ANALISIS SISTEM

TEORI PERCAYA BAHWA TIAP MASALAH BERADA DALAM SUATU SISTEM YANG TERDIRI DARI ATAS BERBAGAI SISTEM KESELURUHANNYA MERUPAKAN SATU KESATUAN SEPERTI YANG DAPAT DILIHAT DARI KATA-KATA DALAM KOTAK TEKA TEKI, DIMANA SETIAP KATA MEMPUNYAI KAITAN DAN DAMPAK SATU TERHADAP YANG LAINNYA.

8

TEORI RASIONAL KOMPREHENSIF

TEORI INI ADALAH YANG PALING DIKENAL DAN BANYAK DITERIMA OLEH SEMUA KALANGAN, DENGAN UNSUR-UNSUR: (A) ADANYA PERBANDINGAN MASALAH DENGAN YANG LAINNYA, (B) TUJUAN, NILAI ATAU SASARAN YANG JELAS UNTUK DIPEDOMANI UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN, © PELABAGAI ALTERNATIF UNTUK MEMECAHKAN MASALAH DITELITI SECARA SEKSAMA, (D) DAMPAK YANG DITIMBULKAN OLEH SETIAP ALTENATIF YANG DIPILIH DITELITI TERLEBIH DAHULU, (F) SETIAP ALTERNATIF DAN MASING2 DAMPAK YANG MENYERTAINYA, DAPAT DIPERBANDINGAN DG ALTERNATIF LAINNYA. (G) PEMBUAT KEPUTUSAN AKAN MEMILIH ALTERNATIF DAN AKIBAT-AKIBATNYA YANG DAPAT MEMAKSIMALKAN TERCAPAINYA TUJUAN, NILAI ATAU SASARAN YANG TELAH DITETAPKAN.

9

TEORI INKREMENTALTEORI INI YANG MENGHINDARI BANYAK MASALAH YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN OLEH PEMERINTAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEHARI-HARI. POKOK-POKOK TEORI INI, YAITU (A) PEMILIHAN TUJUAN ATAU SASARAN DIANALISIS SECARA EMPIRIS YG DIPERLUKAN UNTUK MENCAPAINYA DIPANDANG SEBAGAI SESUATU HAL YANG SALING TERKAIT, (B) PEMBUAT KEPUTUSAN HANYA MEMPERTIMBANGKAN BEBERAPA ALTERNATIF YANG LANGSUNG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH POKOK MASALAH, © ALTERNATIF YANG DIPILIH, HANYA SEJUMLAH KECIL AKIBAT2 YANG MENDASAR SAJA AKAN DIEVALUASI, (D) BAHWA TIDAK ADA KEPUTUSAN YANG TEPAT BAGI TIAP MASALAH. (E) PEMBUAT KEPUTUSAN YANG INKREMENTAL PADA HAKIKATNYA BERSIFAT PERBAIKAN2 KECIL DAN HAL INI LEBIH DIARAHKAN UNTUK MEMPERBAIKI KESEMPURNAAN DARI UPAYA-UPAYA KONKRIT DL MENGATASI MASALAH SOSIAL YANG ADA SEKARANG DARI PADA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENYODORKAN TUJUAN2 SOSIAL YANG SAMA SEKALI BARU DI MASA YANG AKAN DATANG.

10

TEORI PENGAMATAN TERPADU

ADALAH TEORI MEMPERHITUNGKAN BAIK KEPUTUSAN2 YANG BERSIFAT FUNDAMENTAL MAUPUN YANG BERSIFAT INKREMENTAL DAN MEMBERIKAN URUTAN TERATAS BAGI PROSES PEMBUATAN KEBIJAKSANAAN FUNDAMENTAL YANG MEMBERIKAN ARAHAN DASAR DAN PROSES PEMBUATAN KEBIJAKSANAAN INKREMENTAL YANG MELAPANGKAN JALAN BAGI KEPUTUSAN2 FUNDAMENTAL SESUDAH KEPUTUSAN2 INI TERCAPAI.

11

12