k5 data kependudukan

21
DATA KEPENDUDUKAN

Upload: ucdha-here

Post on 26-Nov-2015

75 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

DATA KEPENDUDUKANKELOMPOK 5FIRMITA DWISELI (K 11113316)ROFIFAH UZDAH (K 11113334)ANDI FEBRYAN RAMADHANI (K 11113345)RATNA JANNATIN (K 11113315)ANDI SAHRIANA (K 11113308)

PENGERTIANDATASecara umum data dapat diartikan sebagai kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan berupa angka, lambang atau sifat yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalanData juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu objekOleh karena itu data yang baik adalah data yang bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data relevan.KEPENDUDUKANKependudukan atau demografi merupakan ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan,agama atau etnisitas tertentuDATA KEPENDUDUKANJadi, data kependudukan adalah segala tampilan data penduduk dalam bentuk resmi atau tidak resmi yang diterbitkan oleh badan-badan pencatatan kependudukan (pemerintah atau non pemerintah), dalam berbagai bentuk baik angka, grafik, gambar dan lain lain.SUMBER DATA KEPENDUDUKANSENSUS PENDUDUKTujuan : perhitungan-perhitungan penduduk secara lengkapKarakteristik yang membedakan antara sensus dengan pengumpulan data lain, yaitu :Semua orang atau penduduk yang hidup pada wilayah yang akan dicacah/disensus harus tercakup.Dilakukan serentak pada waktu tertentu.Disuatu wilayah tertentu atau disuatu wilayah yang sudah ditetapkan.Pelaksanaan Sensus Penduduk Di IndonesiaSEBELUM KEMERDEKAANAwal pelaksanaan S.P. di Indonesia (tahun 1815)Sampai tahun 1930 telah dilakukan S.P. 10 kaliAda tiga kali tahun sensus yang dianggap memenuhi syarat (yang lain tidak), yaitu:Tahun 1905Tahun 1920Tahun 1930Perhitungan penduduk di luar Pulau Jawa dilakukan secara estimasi (terutama daerah terpencil)SP. Tahun 1930 Di Jawa > De FactoDi luar Jawa > De JureSETELAH KEMERDEKAANPada tanggal 31 Oktober 1961, dasar hukum pelaksanaannya UU No.6 Tahun 1960PP RI. No. 49 Tahun 1960Pada tanggal 24 September 1971 di laksanakan dalam 2 tahapTahap I : 6-24 September 1971 (pencacahan lengkap seluruh penduduk)Tahap II : 20 September s/d 4 Oktober 1971, sifatnya berupa sensus sampelPada tanggal 31 Oktober 1980 dilaksanakan dalam 2 tahap (=tahun 1971)Tahap I : 20 September-30 Oktober 1980Tahap II : 6-31 Oktober 1980Prosedur Pengumpulan Data SensusSENSUS DE FACTOYaitu menghitung semua orang yang hadir atau yang ada dalam rumah tangga atau tempat tinggal pada hari sensus (termasuk orang yang menginap di tempat tersebut).Kelemahannya : Tidak dapat mensensus orang yang sedang berpergianTidak dapat mensensus orang yang sedang bekerjaSENSUS DE JUREYaitu menghitung orang yang biasa tinggal di rumah tangga yang bersangkutan, baik hadir maupun tidak hadir, biasanya menggunakan cara wawancara.Wawancara langsungDisini petugas (pewawancara) mengunjungi mereka yang akan di wawancaraiMencacah sendiriDisini masing-masing orang mengisi formulir sensus sendiri-sendiriSURVEYTujuan : Untuk memperoleh karakteristik dan fakta penduduk/keadaan tertentu secara akuratPelaksanan : Dilaksanakan dengan cara pengambilan sampelContoh :Survei penduduk antar sensus (SUPAS) tahun1976Survei sosial ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun 1963-1967Survei lain : Survei Fertilitas-Mortalitas Survei angkatan kerjaKETERKAITAN ANTARA SENSUS DAN SURVEYSurvei berguna bagi sensus dalam hal :Menguji pertanyaan/prosedur baru yang mungkin akan digunakan dalam sensusMengevaluasi hasil sensusMengontrol kualitas proses dan prosedur pencacahanKegunaan sensus bagi survei :Menyediakan Sampling FrameSebagai Bench Mark untuk analisaSampling Sensus = Mikro Sensus adalah cara pengumpulan data yang pelaksanaannya bersamaan dengan sensus > cara pelaksanaan dengan mengambil sensus. Kegunaan Mikro Sensus :Mengambil data lebih terperinciData yang dihasilkan dapat di gunakan secepatnyaHasil mikro sensus dan hasil sensus dapat dibandingkan untuk mengontrol kualiatas sensus.Evaluasi Data KependudukanTujuannya ialah menilai adanya kesalahan-kesalahan pada proses pengumpulan data.

REGISTRASI PENDUDUKRegistrasi penduduk adalah suatu cara pengumpulan data/keterangan tentang bermacam-macam hal secara terus menerus, dimana penduduk sendiri yang melapor/mencatatkan diri ke badan-badan yang berwenang.Tujuan :Sebagai catatan resmi terhadap suatu peristiwa tertentu.Sebagai sumber informasi yang langsung dapat digunakan dalam perencanaan kemasyarakatan.Manfaat : Data yang di peroleh melalui registrasi digunakan untuk :Estimasi jumlah pendudukStatistik migrasi internalStatistik vital meliputi : lahir, mati, kawin, dan cerai.Di Indonesia, sampai sekarang ini belum ada sistem registrasi nasional. Yang ada ialah sistem registrasi lokal pada beberapa daerah, dengan beberapa kelemahan, antara lain :Belum distandarisasiCakupan dan ketelitian > kurang baikDalam rangka mempersiapkan data hasil registrasi penduduk yang lebih lengkap, terjamin dengan kesalahan minimal telah ditempuh kerjasama (BPS, BKKBN, Departemen Dalam Negeri, Departemen Kesehatan)JENIS JENIS KESALAHANKesalahan pada Sensus (Sensus Error) antara lain :Coverage Error (kesalahan cakupan), yaitu ada data yang hilang atau data yang dihitung ulang.Content Error (kesalahan isi), yaitu kessalahan pada isi data yang di kumpulkan.Kesalahan pada surveiSampling error ( kesalahan sampel), kesalahan ini dapat dihitung sesuai dengan batas kepercayaan yang diberikan.Non sampling error (kesalahan bukan sampel)Kesalahan pada registrasi pendudukCoverage errorReliabilitasPendataan PendudukSatu dekade terakhir Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, telah melakukan pendataan penduduk dengan membangun database penduduk yang sistematik, terstruktur dan saling berhubungan dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan komunikasi data. Untuk mendukung pendataan penduduk tersebut telah disahkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan direvisi terakhir menjadi Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Dalam UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan, data dikelompokkan menjadi : Data Pribadi, Database, Data Kependudukan, Data Agregat.DATA PRIBADIData Pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya. DATABASEDatabase adalah kumpulan berbagai jenis data kependudukan yang tersimpan secara sistematik, terstruktur dan saling berhubungan dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan komunikasi dataDATA KEPENDUDUKANData Kependudukan adalah data perseorangan atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil dari kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.DATA AGREGATData agregat adalah kumpulan data tentang peristiwa kependudukan, peristiwa penting, jenis kelamin, kelompok usia, agama, pendidikan, dan pekerjaanData kependudukan hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dijamin keamanannya dan kerahasiaannya oleh Negara dengan menyimpannya di Data Center. Data Center digunakan sebagai tempat atau ruang penyimpanan perangkat database pada penyelenggara pusat yang menghimpun data kependudukan dari penyelenggara provinsi, penyelenggara kabupaten/kota dan instansi pelaksanaan. Data pribadi penduduk yang memuat keterangan tentang cacat fisik atau cacat mental, sidik jari, iris mata, tanda tangan, dan elemen data lainnya yang merupakan aib seseorang harus dilindungi kerahasiaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Analisis DataDari penduduk yang didapatkan dari hasil sensus penduduk, registrasi maupun survey, susunannya masih belum terartur sehingga, sukar untuk dibaca apalagi diinterpretasi. Untuk itu seluruh data perlu terlebih dahulu disederhanakan. Menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah di baca diinterpretasi disebut menganalisa data.DATADiproses (dianalisa)InformasiDATA KEPENDUDUKAN INDONESIASemua orang yang mendiami wilayah Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang diadakan setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia sebagai berikut :Tahun 1961 = 97,1 juta jiwaTahun 1971 = 119,2 juta jiwaTahun 1980 = 147,5 juta jiwaTahun 1990 = 179.321.641 juta jiwaTahun 2004 = 238.452 juta jiwaIndonesia kini sedang mempersiapkan sensus penduduk modern yang keenam yang akan diselenggarakan pada tahun 2010. Sensus-sensus penduduk sebelumnya diselenggarakan pada tahun-tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan 2000.Dalam Sensus Penduduk 2010 (SP2010) yang akan datang diperkirakan akan dicacah penduduk yang bertempat tinggal di sekitar 65 juta rumahtangga. Untuk keperluan pencacahan ini akan dipekerjakan sekitar 600 ribu pencacah yang diharapkan berasal dari wilayah setempat sehingga mengenali wilayah kerjanya secara baik. Pencacah dilatih secara intensif selama tiga hari sebelum diterjunkan ke lapangan.Grafik Sensus Penduduk 2010Peran dan Fungsi Data Kependudukan di Bidang Kesehatan Untuk mengetahui besar dan pembesaran penduduk kesehatan. Identifikasi permasalahan perekomian penduduk kesehatan.Identifikasi permasalahan penduduk fersilitas,mortalitas,lingkungan,kondisi geografis.Perencanaan program ekonomi, sosial dan kesehatan.Kepentingan publik dan pembangunan kesehatan.Kebijakan kesehatan.SEKIAN DAN TERIMA KASIH