jurusan pendidikan olahraga -...

79
KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN MUKOMUKO SKRIPSI Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Olahraga Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Oleh : MUHAMMAD NUR BP/NIM.08/00750 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

Upload: vannhan

Post on 11-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

1

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH

SEPAK BOLA LUBUK PINANGKABUPATEN MUKOMUKO

SKRIPSI

Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Olahraga Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Oleh :

MUHAMMAD NURBP/NIM.08/00750

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGAFAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2012

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

2

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

3

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

Sesungguh Nya Setelah Kesulitan Itu Ada Kemudahan, Maka Kamu Sudah Selesai Dari Suatu Urusan Kerjakan Lah Sungguh

Mu Lah Hendakny

Sebagai Tanda Rasa Syukurku Kau Berikan Pada Ku. Disaat Aku Terjatuh, Luka Dan Berdarah,Membasahi Wajah Ku Ini,

Segenggam Harapan Dan CitaKetidak Sempurna’an Ku Bimbinglah Langkah Kakiku Untuk Menuju Jalan

Mu, Dan Jadikanlah Keberhasilan Ku Ini Sebagai La

Aku Menyadari Sepenuhnya Apa Yang Ku Perbuat Sampai Saat Ini Belum Mampu Membalas Setetes Keringat Orang Tuaku Ya Allah.Dan Jadi Kanlah Keringat Mereka Sebagai Mutiara Yang Berkemilau,Di Saat Merasa Kegelapan.Jadikanlah Air Mata Mereka Sebagai Embun Penyejuk

Seiring Do’a Sujud Syukurku Padamu Ya Robby Kau Telah Memberikan Seteguk Air Keberhasilan Dipadang Harapan Yang Ger

Memberikan Hujan sKasih Yang Paling Dalam Ku Persembahkan Karya Ini

Ayah Terima Kasih Atas Pengorbanan Dan Do’a Yang Ayah Berikan Untuk Ananda Mu Yang Mungkin Tidak Bisa Ananda Ba

Kapanpun,Untuk Itu Izinkanlah Ananda Persembahkan Sebuah Karya Tulis Ini, Mudah-Mudahan Bisa Menghilangkan Sedikit Kepenatan/Keringat Dan

Menghadirkan Senyuman Yang Indah Dihati Ayah.Perjuangan Yang Ayah Lakukan Untuk

Ananda Ya Yah….Yang Selalu Menyusahkan Ayah Dan Membuat Ayah Berfikir Bagaimana Menaklukkan Kehidupan Yang Keras Ini Ketahuilah Yah Bahwa

Ananda Sanggat Sayang Ayah….. I LOVE U Always My Father

4

Ya allah..

Sesungguh Nya Setelah Kesulitan Itu Ada Kemudahan, Maka Kamu Sudah Selesai Dari Suatu Urusan Kerjakan Lah Sungguh-Sungguh Urusan Yang Lain Dan Hanya Tuhan

Mu Lah Hendaknya Kamu Berharap’’ Q.S.Alam Nasyrah ”

Ya allah..

Sembah Sujud Ku Pada Mu….Tanda Rasa Syukurku Atas Segala Rahmat Dan Karunia Yang Telah

Pada Ku. Disaat Aku Terjatuh, Luka Dan Berdarah, Air MMembasahi Wajah Ku Ini, Namun Aku Tetap Bertahan Demi Menggapai

Segenggam Harapan Dan Cita-Cita Ku Untuk Masa Depan, Ku Sadar Dengan Ketidak Sempurna’an Ku Bimbinglah Langkah Kakiku Untuk Menuju Jalan

Dan Jadikanlah Keberhasilan Ku Ini Sebagai Langkah Sukses Untuk Masa Depan Dan Hari Esok.

Ya allah..Aku Menyadari Sepenuhnya Apa Yang Ku Perbuat Sampai Saat Ini Belum

Mampu Membalas Setetes Keringat Orang Tuaku Ya Allah.Dan Jadi Kanlah Keringat Mereka Sebagai Mutiara Yang Berkemilau,Di Saat OrangMerasa Kegelapan.Jadikanlah Air Mata Mereka Sebagai Embun Penyejuk

Dikala Orang-Orang Dahaga

Ya allah..Seiring Do’a Sujud Syukurku Padamu Ya Robby Kau Telah Memberikan Seteguk Air Keberhasilan Dipadang Harapan Yang Gersang Kau Telah

n Hujan sDimusim Kering Dan Panas Ini.Dengan Rasa Terima Kasih Yang Paling Dalam Ku Persembahkan Karya Ini.

Untuk:Ayahanda Tercinta, ( BAHIR )

Ayah Terima Kasih Atas Pengorbanan Dan Do’a Yang Ayah Berikan Untuk Ananda Mu Yang Mungkin Tidak Bisa Ananda Balas Sampai

Kapanpun,Untuk Itu Izinkanlah Ananda Persembahkan Sebuah Karya Tulis Mudahan Bisa Menghilangkan Sedikit Kepenatan/Keringat Dan

Menghadirkan Senyuman Yang Indah Dihati Ayah. Ananda Tak Kuasa Melihat Perjuangan Yang Ayah Lakukan Untuk Pendidikan Anandamu Ini.

Ananda Ya Yah….Yang Selalu Menyusahkan Ayah Dan Membuat Ayah Berfikir Bagaimana Menaklukkan Kehidupan Yang Keras Ini Ketahuilah Yah Bahwa

Ananda Sanggat Sayang Ayah….. I LOVE U Always My FatherIbunda Tersayang, ( SITI R.H )

Sesungguh Nya Setelah Kesulitan Itu Ada Kemudahan, Maka Kamu Sudah Selesai Dari Yang Lain Dan Hanya Tuhan

Atas Segala Rahmat Dan Karunia Yang Telah Air Mata

Namun Aku Tetap Bertahan Demi Menggapai Ku Sadar Dengan

Ketidak Sempurna’an Ku Bimbinglah Langkah Kakiku Untuk Menuju Jalan ngkah Sukses Untuk Masa

Aku Menyadari Sepenuhnya Apa Yang Ku Perbuat Sampai Saat Ini Belum Mampu Membalas Setetes Keringat Orang Tuaku Ya Allah.Dan Jadi Kanlah

Orang-Orang Merasa Kegelapan.Jadikanlah Air Mata Mereka Sebagai Embun Penyejuk

Seiring Do’a Sujud Syukurku Padamu Ya Robby Kau Telah Memberikan sang Kau Telah

Dimusim Kering Dan Panas Ini.Dengan Rasa Terima

Ayah Terima Kasih Atas Pengorbanan Dan Do’a Yang Ayah Berikan las Sampai

Kapanpun,Untuk Itu Izinkanlah Ananda Persembahkan Sebuah Karya Tulis Mudahan Bisa Menghilangkan Sedikit Kepenatan/Keringat Dan

Ananda Tak Kuasa Melihat Maafkan

Ananda Ya Yah….Yang Selalu Menyusahkan Ayah Dan Membuat Ayah Berfikir Bagaimana Menaklukkan Kehidupan Yang Keras Ini Ketahuilah Yah Bahwa

Ananda Sanggat Sayang Ayah….. I LOVE U Always My Father

Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

Bunda,,,, Trimakasih Atas Semua Pengorbanannya Pada Ananda, Baik Nasehat Dan Tetesan Air Mata Di Setiap Do’a Bunda.

Ananda Bersyukur Memiliki Bunda Yang Selalu Tegar Dalam Men

Tak Terhitung Pengorbanan Yang Bunda Berikan Kepada Ananda Sehingga Ananda Bisa Menjadi Sarjana, Ananda Sayang Bunda…… I LOVE U

Kakak Ku Tersayang, ( Zulfahmi )Terimakasih Ya Uda Atas Do’a Nya Selama Ini Walaupun Uda Sudah Tiada

Kami Berharap Uda Bisa Merasakan Kebahagian Yang Kami Rasakan Di Saat Sekarang Ini, Semoga Uda Disana Selalu Berada Dalam

Uda Do’a Kan Muhammad Jadi Anak Kebanggaan Ayah Dan Ibunda,

Adik Kusayang, ( NUR HARTATI )Adek Bungsu Ku Yang Slalu Ku Banggakan, Jangan Sekali

Ibunda Kita Menangis Dengan Kenakalan Mu ” Jadilah Anak Yang Berbakti Kepada Kedua Orang Tua,

Mu Semoga Lulus Ujian Nasional Nanti Dengan Nilai YangMemuaskan Ya Dek, Do’a Abang Slalu Tuk Adek,

Untuk Kekasih Tercinta, ( ATHIN SUHARTI )Sayang Makasih Ya,,, Atas Semua

Ada Saat Kakak Membutuh Kan Sayang Baik Siang Maupun MTelah Banyak Memberikan Motipasi

Tugas Akhir Kakak,, Dan Begitu Juga Ke Pada Sayang Bersemanggatlah Dalam Memperjuangkan Menuntut Ilmu Ini Tuk Masa Depan Nanti,,Semoga

Perjuangan Sayang Sukses, Do’a Kakak SlaluPernah Ninggalin Sholat Nya

Satu Lagi Jangan Telat Makan Sayang Sama Sayang….Awas Ya Ngak Dengarin PesanCubit….HEehEeee ,,, I Love U Sayang…..Mmuuuach ,,, Kakak Sayang

5

Trimakasih Atas Semua Pengorbanannya Bunda Selama Ini , Baik Nasehat Dan Tetesan Air Mata Di Setiap Do’a Bunda.

Ananda Bersyukur Memiliki Bunda Yang Selalu Tegar Dalam MenKeras Nya Kehidupan Ini.

Terhitung Pengorbanan Yang Bunda Berikan Kepada Ananda Sehingga Ananda Bisa Menjadi Sarjana, Ananda Sayang Bunda…… I LOVE U

Always My MotherKakak Ku Tersayang, ( Zulfahmi )

Terimakasih Ya Uda Atas Do’a Nya Selama Ini Walaupun Uda Sudah Tiada Kami Berharap Uda Bisa Merasakan Kebahagian Yang Kami Rasakan Di Saat

Sekarang Ini, Semoga Uda Disana Selalu Berada Dalam Naungan Di Sisinya Allah SWT.

Muhammad Nur Supaya Bisa Jadi Kakak Yang Baik Dan Selalu Jadi Anak Kebanggaan Ayah Dan Ibunda, Adanda Sayang Uda… I MISS U

Love U Uda.Adik Kusayang, ( NUR HARTATI )

Yang Slalu Ku Banggakan, Jangan Sekali-Kali Adek MemIbunda Kita Menangis Dengan Kenakalan Mu ” Jadilah Anak Yang Berbakti

Kepada Kedua Orang Tua, Dan Rajin-Rajin Lah Belajar, Tingkat Kan Prestasi Mu Semoga Lulus Ujian Nasional Nanti Dengan Nilai Yang Sangat

Do’a Abang Slalu Tuk Adek, Semoga Akur Selalu Keluarga.

Untuk Kekasih Tercinta, ( ATHIN SUHARTI )Sayang Makasih Ya,,, Atas Semua Kesetiaan Dan Pengorbanannya Yang Slalu

Ada Saat Kakak Membutuh Kan Sayang Baik Siang Maupun Malam,, Dan Telah Banyak Memberikan Motipasi Kepada Kakak Dalam Menyeselaikan

Tugas Akhir Kakak,, Dan Begitu Juga Ke Pada Sayang Bersemanggatlah Dalam Memperjuangkan Menuntut Ilmu Ini Tuk Masa Depan Nanti,,Semoga

Perjuangan Sayang Sukses, Do’a Kakak Slalu Buat Sayang,,Oya Sayang rnah Ninggalin Sholat Nya,, Belajar Yang Rajin Biar Ipk Nya Nanti Ting

Satu Lagi Jangan Telat Makan Kakak Gak Mau Sayank Sakit, Karna Kakak Sayang Sama Sayang….Awas Ya Ngak Dengarin Pesan-Pesan Kak, Entar Kak

eee ,,, I Love U Sayang…..Mmuuuach ,,, Kakak Sayang Sekarang Dan Selamanya.

By, Muhammad Nur

Bunda Selama Ini , Baik Nasehat Dan Tetesan Air Mata Di Setiap Do’a Bunda.

Ananda Bersyukur Memiliki Bunda Yang Selalu Tegar Dalam Menghadapi

Terhitung Pengorbanan Yang Bunda Berikan Kepada Ananda Sehingga Ananda Bisa Menjadi Sarjana, Ananda Sayang Bunda…… I LOVE U

Terimakasih Ya Uda Atas Do’a Nya Selama Ini Walaupun Uda Sudah Tiada Kami Berharap Uda Bisa Merasakan Kebahagian Yang Kami Rasakan Di Saat

Di Sisinya

Nur Supaya Bisa Jadi Kakak Yang Baik Dan Selalu I MISS U And I

Kali Adek Membuat Ibunda Kita Menangis Dengan Kenakalan Mu ” Jadilah Anak Yang Berbakti

Tingkat Kan Prestasi Sangat

Semoga Akur Selalu Sama

Yang Slalu alam,, Dan

Kepada Kakak Dalam Menyeselaikan Tugas Akhir Kakak,, Dan Begitu Juga Ke Pada Sayang Bersemanggatlah Dalam

Memperjuangkan Menuntut Ilmu Ini Tuk Masa Depan Nanti,,Semoga Sayang Jangan

,, Belajar Yang Rajin Biar Ipk Nya Nanti Tinggi,, Karna Kakak

Entar Kak eee ,,, I Love U Sayang…..Mmuuuach ,,, Kakak Sayang Kamu

By, Muhammad Nur

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

i

ABSTRAK

MUHAMMAD NUR, (2012) : Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Dengan Hasil Tendangan Ke Gawang Pada Club Sekolah Sepak Bola Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan tendangan ke gawang pemain sepak bola club sekolah sepak bola Bumi Sakti Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi kekuatan otot tungkai (x) dengan kemampuan tendangan ke gawang .

Jenis Penelitian ini penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet sekolah sepak bola Bumi Sakti Lubuk Pinang Kabupaten Mukomukoyang masih aktif berlatih sebanyak 120 orang putra. Pengambilan sampel dilakukan tekhnik ”stratified random sampling” yaitu 30% dari populasiberjumlah sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur kekuatan otot tungkai melalui tes lompat jauh tanpa awalan, dan tes tendangan ke gawang. Data yang diperoleh dianalisis dengan kolerasi sederhanadan di lanjutkan dengan korelasi dan untuk mengetahui hasil kontribusi ditentukan dengan koefisien determinasi.

Dari hasil penelitian diperoleh kolerasi rhitung 0,45 > rtabel 0,361(hipotesis penelitian diterima) dan pengujian signifikasi koefisien kolerasi variabel X dan Y. Hasil penelitian ini membuktikan terdapat hubungan yang signifikan dimana rhitung 0.45 > rtabel 0.361 dengan kontribusi sebesar 20.25%. Hal ini berarti bahwa apabila kekuatan otot tungkai atlet tinggi, maka kemampuan tendangan ke gawang cenderung tinggi, sebaliknya apabila kekuatan otot tungkai atlet rendah, maka kemampuan tendangan ke gawang cenderung rendah.

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis telah

diberi kesempatan dan kemampuan dalam menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“ Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Tendangan Ke

Gawang Pada Club Sekolah Sepak Bola Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko”.

Skripsi ini dibuat untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana

pendidikan jurusan pendidikan olahraga fakultas ilmu keolahragaan (FIK)

Universitas Negeri Padang (UNP).

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat bantuan berbagai pihak baik

itu berupa motivasi, dorongan, bimbingan serta bantuan material dan non material.

Untuk itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof.Dr. Phil. Yanuar Kiram, selaku Rektor Universitas Negeri Padang.

2. Drs.Arsil, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Padang.

3. Drs.Yulifri,M.Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas

Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

4. Drs. Edwarsyah,M.Kes selaku pembimbing I, yang telah banyak

memberikan bimbingan kepada penulis, dalam penyelesaian penulisan

skripsi ini.

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

iii

5. Drs. Qalbi Amra, M.Pd selaku pembimbing II yang juga telah banyak

memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

6. Drs.Yulifri,M.Pd, Drs.Didin Tohidin,M.Kes AIFO dan Ibu

Dra.Rosmawati, M.Pd selaku tim penguji yang telah banyak memberikan

masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak/ibu staf pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaam Universitas Negeri

Padang.

8. Rekan-rekan mahasiswa FIK UNP

9. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan dorongan dan doa

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

membantu, semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dan skripsi

ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, Juli 2012

Penulis

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN

ABSTRAK ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

E. TujuanPenelitian........................................................................... 6

F. Kegunaan Penelitian .................................................................... 7

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Sepak Bola ................................................................................... 8

1. Pengertian Sepak Bola .......................................................... 8

2. Sejarah Sepak Bola ............................................................... 8

3. Sarana dan prasarana sepak bola................................................10

4. Teknik Sepak Bola ................................................................ 11

B. Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti ................................................... 14

C. Kekuatan Otot Tungkai................................................................. 17

D. TendanganTembakan dan Tendangan Chip................................... 25

E. Kekuatan Otot............................................................................... 28

F. Kontribusi Antara Kekuatan Otot Tungkai Dengan Tendangan ..... 29

G. Kerangka Konseptual.................................................................... 30

H. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 31

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 32

C. Populasi dan Sampel..................................................................... 32

D. Variabel Penelitian........................................................................ 34

E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 35

F. Analisis Data ................................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .............................................................................. 40

B. Uji Persyaratan Analisis ............................................................... 43

C. Uji Hipotesis ................................................................................ 44

D. Pembahasan ................................................................................. 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................... 48

B. Saran ............................................................................................ 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Populasi Club SSB Bumi Sakti Arah Tiga Lubuk PinangKabupaten

Mukomuko ............................................................................................. 33

2. Sampel Club SSB Bumi Sakti Arah Tiga Lubuk Pinang Kabupaten

Mukomuko ............................................................................................. 34

3. Distribusi Frekuensi Kategori Kekuatan otot tungkai .............................. 40

4. Distribusi Frekuensi Tendangan Ke Gawang........................................... 43

5. Rangkuman Uji Normalitas Data............................................................. 45

6. Analisis korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan hasil tendangan ke

gawang(X-Y) .......................................................................................... 45

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Teknik Tendangan dengan Kaki Sebelah Dalam........................................... 12

2. Teknik Tendangan dengan Bagian Punggung Kaki....................................... 13

3. Teknik Tendangan dengan Kaki Bagian Luar............................................... 14

4. Otot Tungkai bagian atas dilihat dari depan.................................................. 23

5. Otot Tungkai bagian atas dilihat dari bagian belakang.................................. 23

6. Susunan Otot Bagian Bawah dilihat dari belakang ....................................... 24

7. Susunan Otot Bagian Bawah dilihat dari depan ............................................ 24

8. Kerangka Konseptual ................................................................................... 31

9. Lompat Jauh Tanpa Awalan ........................................................................ 36

10. Tes Tendangan Bola Ke Gawang ................................................................. 38

11. Histogram Frekuensi Kekuatan otot tungkai................................................. 41

12. Histogram Tendangan Ke Gawang............................................................... 43

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Mentah Hasil Penelitian ....................................................................... 49

2. Uji NormalitasLiliefors Kekuatan Otot Tungkai ........................................... 50

3. Uji NormalitasLilieforsTendangan Ke Gawang............................................ 51

4. Tabel Persiapan Penghitungan Data ............................................................. 52

5. Menghitung koefisien korelasi nilai X terhadap Y........................................ 53

6. Daftar Luas Di Bawah Lengkungan Normal StandarDari 0 ke z ................... 54

7. Daftar xix (11)Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors .......................................... 55

8. Tabel dari harga kritik dari Product-Moment................................................ 56

9. Gambar Penelitian ...................................................................................... 57

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bidang yang memegang peranan penting

untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya. Pendidikan nasional

berdasarkan pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia

Indonesia sehat jasmani dan rohani. Dalam upaya pengembangan di bidang

aspek jasmani dan rohani pemerintah berupaya melalui penyelenggaraan mata

pelajaran yang dimuat dalam kurikulum nasional yang bertujuan untuk

membantu pembinaan dan perkembangan jasmani, mental serta emosional

yang serasi, selaras, dan seimbang. Sementara itu dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3

dicantumkan tujuan pendidikan nasional adalah sebagai berikut:

“Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani ”.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa tujuan

pendidikan pada umumnya adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia. Melalui peningkatan mutu pendidikan, dengan tujuan masyarakat

memiliki pengetahuan dan teknologi serta mampu mengimplementasikan di

tengah masyarakat baik nasional maupun ditingkat global.

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

2

Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang Sistem Keolahragaan

Nasional Nomor 3 Tahun 2005 Bab II pasal 4 menjelaskan tentang tujuan

Keolahragaan Nasional adalah sebagai berikut :

“Keolahragaan Nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak manusia, sportifitas, disiplin, memperat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa”.

Sesuai dengan Undang – undang di atas jelaslah pemerintah telah

menetapkan bahwa olahraga sangat penting untuk masyarakat, tentunya tidak

terbatas dan paralel. Cabang – cabang olahraga tersebut dintaranya lari,

senam, sepak bola, bola voli, bulu tangkis, tenis meja, sepak takraw, tenis

lapangan dan masih banyak yang lainnya.

Perkembangan olahraga pada tiap propinsi sebahagian hidup bagaikan

jamur di musim penghujan, khususnya pada Desa Arah Tiga Kecamatan

Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu cabang olahraga

sepak bola paling banyak diminati tidak saja orang tua, dan, sampai pada usia

dini. Oleh karena semua itu pula untuk mewadahi minat, bakat, dan motivasi

masyarakat didirikan Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga

Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu oleh

seorang guru penjas orkes yang berdomisili di Desa tersebut dan beliau juga

merupakan pemain sepak bola, nama pendiri sekolah sepak bola tersebut

adalah Iftikar, S.Pd.

Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga Kecamatan Lubuk

Pinang Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu berdiri pada tanggal 13 mei

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

3

2009. Perkembangan Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga

Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu

memang tidak mulus, bahkan melalui pasang surut dalam meraih prestasi,

apalagi SSB ini masih tergolong baru dalam pembentukkannya. Diantaranya

mengikuti turnamen sepak bola pada tahun 2010 hanya mampu masuk

delapan besar, tahun 2011 meraih juara 3, tahun 2012 mengikuti turnamen

antar SSB Se – Kabupaten Mukomuko meraih juara 4.

Kejadian pasang surutnya Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah

Tiga Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu

sebenarnya tidak perlu terjadi kalau para Pembina dan pelatih memiliki ilmu

pengetahuan dan teknologi yang relevan dalam pembinaan prestasi atlet sepak

bola.Salah seorang pakar mengatakan prestasi atlet sepak bola dapat

ditingkatkan dengan melatih unsur – unsur kondisi atlet, diantaranya : : 1)

Kondisi Fisik, 2) Teknik, 3) Taktik dan Strategi, 4) Mental (Psikis),

(Syafrudin 1999 : 24).

Olahraga seharusnya tidak hanya digunakan untuk kesegaran pribadi

semata, namun juga dilakukan untuk pencapaian prestasi yang menunjang untuk

dapat diarahkan pada pencapaian prestasi puncak. hampir setiap orang pernah

main sepak bola. Permainan ini memang banyak dikenal oleh masyarakat dari

berbagai lapisan terbesar dari kota sampai pelosok desa. Begitu

memasyarakatnya hingga dapat dikatakan bahwa sepak bola merupakan

pencerminan budaya masyarakat. Sepak bola Indonesia saat ini memang pantas

disebut sebagai patokan dari apa yang sedang terjadi dalam masyarakat.

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

4

Hal ini wajar saja, karena sepak bola bagian dari olahraga secara

umum, sedangkan olahraga adalah bagian kecil dari aktifitas masyarakat.

Aktifitas masyarakat pencermin budaya masyarakat tersebut.Bermain sepak

bola tidak hanya memainkan bola saja, tetapi juga dituntut agar terampil atau

matang dalam bermain. Pengertian terampil bermain sepak bola adalah

dipahami dan dimilikinya pengetahuan dan dasar-dasar yang dilaksanakan

untuk pembinaan olahraga dan pembinaan bermain sepak bola guna

pencapaian dan peningkatan prestasi yang maksimum (Sukatamsi, 1984 : 8).

Teknik dasar merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh

setiap pemain, baik secara individu maupun secara kelompok, guna

keberhasilan suatu kesebelasan. Untuk pencapaian tersebut dibutuhkan

latihan yang lama dan terencana dengan baik. Seperti dikatakan Mukhtar

(1992 : 12), bahwa untuk dapat bermain sepak bola, penguasaan teknik

merupakan keharusan dan penguasaan teknik tinggi diperlukan dengan baik.

Dalam permainan sepak bola kekuatan merupakan salah satu

komponen yang sangat penting, terutama kekuatan otot kaki. Seperti yang

dikatakan oleh Dinata (2007 : 10), “Dalam permainan sepak bola, menyepak

atau menendang bola dengan salah satu kaki, dan menggunakan kekuatan,

kecepatan, serta ketepatan. Tujuan ini ialah untuk membebaskan pertahanan

dari serangan lawan, serta untuk memberi umpan dan operan untuk mencetak

gol ke gawang lawan”.

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

5

Dalam melakukan tendangan ke gawang banyak faktor yang

mempengaruhinya, antara lain: kekuatan otot tungkai, koordinasi gerakan,

motivasi atlet, kondisi fisik dan koordinasi mata-kaki. Berdasarkan

pemantauan peneliti di lapangan dan data yang diberikan oleh pelatih

diperoleh keterangan bahwa atlet Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah

Tiga Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu

sebagian besar memiliki masalah dengan rendahnya kemampuan tendangan

ke gawang.

Untuk mengatasi masalah yang terjadi di sekolah sepak bola Bumi

Sakti desa Arah Tiga kecamatan Lubuk Pinang kabupaten Mukomuko

propinsi Bengkulu maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

tujuan melihat seberapa besar kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap

kemampuan tendangan ke gawang, dari penelitian ini nantinya diharapkan

bisa menjadi langkah antisipatif untuk mengatasi masalah yang terjadi di

sekolah sepak bola Bumi Sakti desa Arah Tiga kecamatan Lubuk Pinang

kabupaten Mukomuko propinsi Bengkulu ke depannya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas ternyata sangat

banyak faktor yang mempengaruhi hasil tendangan ke gawang diantaranya

sebagai berikut :

1. Kekuatan otot tungkai

2. Teknik

3. Koordinasi gerakan

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

6

4. Kondisi fisik

5. Koordinasi mata-kaki

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini maka penelitian

hanya dibatasi dengan : 1. Kekuatan otot tungkai

2. Tendangan ke gawang

D. Rumusan Masalah

Berawal dari latar belakang masalah diatas, maka selanjutnya

ditetapkan perumusan masalah yang akan dicari jawabannya dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil tendangan

ke gawang pada atlet Club Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Arah Tiga

Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

2. Apakah terdapat kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan

tendangan ke gawang pada atlet Club Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti

Arah Tiga Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

E. Tujuan Penelitian

Dari pembatasan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

1. Kekuatan otot tungkai Club Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Arah Tiga

Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

2. Hasil tendangan Club Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Arah Tiga Lubuk

Pinang Kabupaten Mukomuko.

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

7

3. Kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap hasil tendangan ke gawang pada

Club Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Arah Tiga Lubuk Pinang kabupaten

Mukomuko.

F. Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan berguna bagi :

1. Peneliti

Sebagai syarat untuk memperoleh gelar S 1 sarjana pendidikan

(S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Dan

Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Padang.

2. Pelatih

Sebagai bahan masukan dalam memberikan pembinaan kepada

siswa Club Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Arah Tiga Lubuk Pinang

Kabupaten Mukomuko.

3. Club Sekolah Sepak Bola

Sebagai bahan acuan untuk club sepak bola Sekolah Sepak Bola

Bumi Sakti Arah Tiga Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko supaya

dapat meningkatkan prestasi atletnya pada masa yang akan datang.

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

8

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Sepak Bola

1. Pengertian Sepak Bola

Permainan sepak bola salah satu cabang olahraga yang sangat

populer sampai saat ini di dunia manapun. Sepak bola telah banyak

mengalami perubahan dan perkembangan dari berbagai bentuk baik

peraturan maupun permainannya yang digemari oleh seluruh lapisan

masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat

pesat banyak mempengaruhi perkembangan sepak bola tersebut.

Adapun tujuan dari permainan sepak bola ini adalah untuk

menciptakan kondisi fisik yang prima, juga sebagai modal bagi para atlet

untuk mengapai masa depan yang cemerlang. Selain itu tujuan dari

bermain sepak bola yaitu untuk mencetak gol ke gawang lawan sebanyak

– banyak mungkin dengan bentuk strategi atau taktik yang disusun

sedemikian rupa. Permainan sepak bola adalah permainan 11 dengan

lawan 11 yang dipimpin oleh seorang wasit, dibantu oleh asisten 1 dan

asisten 2.

2. Sejarah Sepak Bola

Sepak bola pada masa lalu bangsa Indonesia mempunyai peranan

ganda, yaitu olahraga sekaligus sebagai gerakan untuk menentang

penjajahan. Tak heran jika dalam sebuah penerbit Belanda yang berjudul

Empat Puluh Tahun Sepak Bola di Hindia Belanda tahun 1994-

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

9

1934(terbitan W. Barrety, Sukabumi) yang tebalnya 260 halaman, tak

sepatah katapun diselipkan persepakbolaan (Bangsa) Indonesia.

Pada 28 September 1893 telah berdiri klub sepak bola yang

bernama Rood Wit yang berarti Merah Putih di Batavia (Jakarta) yang

mendapatkan satuan Rechtpersoon atau badan hukum para pendirinya

mengajukan permohonan kepada gubernur Jendral pada 18 Maret 1894

dan 4 Mei 1894 permohonan tersebut disetujui. Dengan demikian klub

sepak bola Rood Wit merupakan klub pertama di Indonesia.

Berbicara mengenai klub sepak bola yang pertama, selain yang

bernama Rood Wit berdasarkan sumber lain diketahui bahwa klub sepak

bola yang pertama yang didirikan oleh orang Indonesia adalah

perkumpulan Patjarkeling. Pendirinya adalah Haji Mohammad Zen.

Didirikan pada tahun 1902, di Surabaya. Haji Mohammad Zen yang

energik itu sempat menjadi ketua perkumpulan itu hingga tahun 1922.

Berdasarkan pengalaman menghadapi pemberontakan yang berupa

pemberontakan bersenjata dan gelombang pasang pergerakan

kebangsaan, Rakyat Indonesia khususnya setelah tahun dua puluhan,

mengambil langkah-langkah tertentu terhadap “gerakan” persepak bolaan

nasional kita. Pada 19 April 1930 dibentuklah PSSI dalam suatu

komperensi pendirian yang khusus dan singkat. Pemrakarsa aktif

pembentukan itu adalah PSM (Persatuan Sepak Bola Mataram, Yogya)

dan VII (Voethaclub Indonesia Jakarta).

Pada waktu itu yang menjadi ketua PSSI yang pertama adalah Ir.

Soeratin Sosrosegondo. Untuk tingkat dunia pada tanggal 16 oktober

1863 berdiri sebuah badan dengan nama “ The Football Association Of

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

10

England “. Pada tanggal 8 desember 1863 telah menyusun peraturan

permainan sepak bola modern. Berkembangnya ke seluruh dunia yang

disebut football association atau soccer. Pada tahun 1882 oleh football

association didirikan badan resmi International Board yang bertugas

mengatur perkembangan atau perubahan peraturan permainan sepak bola.

Pada tanggal 21 mei 1904 didirikan “ Federation International The

Football Association “disingkat FIFA. Atas inisiatif Jules Rimet

(Perancis ) diselenggarakan pertandingan kejuaraan sepakbola piala

dunia yang disebut World Cup atau Cup De Monde, pertama kali

diselenggarakan di Uruguay. FIFA yang menyelenggarakan sepak bola

pesta Olimpiade, dan sebagai pengawas penyelenggaraan pertandingan

kejuaraan sepak bola regional (Benua ).

3. Sarana Dan Prasarana Sepak Bola

a. Bola

1. Berat bola 396 - 453 gram

2. Keliling bola 68 – 71 cm

b. Lapangan

1. Panjang lapangan 100 – 110 meter

2. Lebar lapangan 64 -75 meter

3. Tinggi tiang gawang 2,44 meter

4. Lebar gawang 7,32 meter

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

11

4. Teknik Sepak Bola

Dalam buku ajar sepak bola yang disusun oleh tim mata kuliah sepak

bola, permainan sepak bola memiliki teknik dasar yang harus dikuasai

oleh masing – masing pemain sepak bola, teknik tersebut adalah :

1. Menendang bola

2. Menggiring bola

3. Menahan dan mengontrol bola

4. Menyundul bola

5. Lemparan ke dalam

Tendangan bola merupakan teknik dasar yang paling banyak

dilakukan dalam permainan sepak bola. Kesebelasan yang baik adalah

suatu kesebelasan yang semua pemainnya dapat menguasai teknik

menendang bola dengan baik.

Teknik tendangan bola harus dipunyai oleh setiap pemain,

tendangan operan kepada teman yang bergerak akan mudah diterima dan

tanpa didapatkan rintangan dari lawan, maupun tendangan tembakan

dengan sasaran tempat luang mulut gawang tanpa didapat rintangan dari

penjaga gawang. Menurut Dinata (2007 : 27), menurut fungsinya

menendang bola kegunaannya untuk :

1. Mengumpan (Passing)

2. Menembak bola ke gawang (Shooting)

3. Membersihkan (Clearing)

4. Tendangan Khusus

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

12

Untuk mewujudkan keinginan tersebut terlebih dahulu menguasai

macam-macam teknik dasar tendangan. Menurut Dinata (2007 :51)

tendangan bola dapat dibagi menjadi :

1. Tendangan Dengan Kaki Sebelah Dalam

a. Posisi langsung dan dapat dekat bola

b. Kaki tumpuan di samping badan

c. Kaki ayun membuka lebar keluar membentuk sudut 90 derajat

d. Badan hampir tegak

e. Mata terlihat rendah kearah bola.

Gambar 1

Teknik Tendangan dengan Kaki Sebelah Dalam (Tim Mata Kuliah Sepak Bola UNP, 2010)

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

2. Tendangan Dengan Kaki Bagian Luar

a. Sikap awal berdiri dibelakang menyudut 30 derajat

b. Ketika menendang bola, kaki tumpu sejajar dengan bola dengan

jarak lebih kurang 5 cm.

c. Saat akan menendang, kaki ayun kebelakang (terentang) dan

dengan gerakan mendadak (tak putus) melakukan tendangan.

d. Badan agak condong ke depan.

e. Pandangan mengikuti arah bola.

Teknik Tendangan dengan Bagian Punggung

3. Tendangan Dengan Kaki Bagian Luar

a. Yang perlu dipehatikan disini persentuhan yang tepat pada bola,

titik mana yang akan memberi hasil seperti yang diharapkan.

b. Sikap sama yang diatas

Tendangan Dengan Kaki Bagian Luar

Sikap awal berdiri dibelakang menyudut 30 derajat

Ketika menendang bola, kaki tumpu sejajar dengan bola dengan

lebih kurang 5 cm.

Saat akan menendang, kaki ayun kebelakang (terentang) dan

dengan gerakan mendadak (tak putus) melakukan tendangan.

Badan agak condong ke depan.

Pandangan mengikuti arah bola.

Gambar 2Teknik Tendangan dengan Bagian Punggung Kaki

(Tim Mata Kuliah Sepak Bola UNP, 2010)

Tendangan Dengan Kaki Bagian Luar

Yang perlu dipehatikan disini persentuhan yang tepat pada bola,

titik mana yang akan memberi hasil seperti yang diharapkan.

Sikap sama yang diatas

13

Ketika menendang bola, kaki tumpu sejajar dengan bola dengan

Saat akan menendang, kaki ayun kebelakang (terentang) dan

dengan gerakan mendadak (tak putus) melakukan tendangan.

Kaki

Yang perlu dipehatikan disini persentuhan yang tepat pada bola,

titik mana yang akan memberi hasil seperti yang diharapkan.

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

Teknik Tendangan dengan Kaki Bagian Luar (Tim Mata Kuliah Sepak Bola UNP, 2010)

B. Sekolah Sepak Bola

Sepak bola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh seluruh

lapisan masyarakat, olahraga ini bisa dilakukan kapan

Dengan adanya kemajuan zaman, sepak bola banyak mengalami perubahan

paradigma baik dari segi peraturan maupun minat masyarakat terhadap

permainan ini.

Berdirinya Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga

Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten

sepak bola yang ada di desa tersebut berawal dari besarnya animo

masyarakat,khususnya siswa yang tergabung dalam SSB untuk mengikuti dan

melaksanakan bentuk pelatihan yang diberikan. Sekolah Sepak Bola Bumi

Sakti pada awalnya didirikan oleh Bapak Iftikar, S.Pd pada tanggal 13 Mei

2009 dengan tujuan untuk mewadahi pemain atau siswa yang ada pada desa

tersebut.

Gambar 3Teknik Tendangan dengan Kaki Bagian Luar(Tim Mata Kuliah Sepak Bola UNP, 2010)

ola Bumi Sakti

Sepak bola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh seluruh

lapisan masyarakat, olahraga ini bisa dilakukan kapan dan dimana saja.

Dengan adanya kemajuan zaman, sepak bola banyak mengalami perubahan

paradigma baik dari segi peraturan maupun minat masyarakat terhadap

Berdirinya Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga

Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko oleh seorang pemerhati

sepak bola yang ada di desa tersebut berawal dari besarnya animo

masyarakat,khususnya siswa yang tergabung dalam SSB untuk mengikuti dan

melaksanakan bentuk pelatihan yang diberikan. Sekolah Sepak Bola Bumi

ya didirikan oleh Bapak Iftikar, S.Pd pada tanggal 13 Mei

2009 dengan tujuan untuk mewadahi pemain atau siswa yang ada pada desa

14

Sepak bola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh seluruh

dan dimana saja.

Dengan adanya kemajuan zaman, sepak bola banyak mengalami perubahan

paradigma baik dari segi peraturan maupun minat masyarakat terhadap

Berdirinya Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga

Mukomuko oleh seorang pemerhati

sepak bola yang ada di desa tersebut berawal dari besarnya animo

masyarakat,khususnya siswa yang tergabung dalam SSB untuk mengikuti dan

melaksanakan bentuk pelatihan yang diberikan. Sekolah Sepak Bola Bumi

ya didirikan oleh Bapak Iftikar, S.Pd pada tanggal 13 Mei

2009 dengan tujuan untuk mewadahi pemain atau siswa yang ada pada desa

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

15

Mulanya Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti hanya berupa pelatihan

untuk siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar, pada saat itu

siswanya hanya sekitar 35 orang saja. Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti ini

menggunakan dana swadaya dari siswa dan peralatan yang tersedia pun

sangat minim. Karena besarnya animo dari para siswa secara bertahap sarana

dan prasarana pun berangsur – angsur bisa dimiliki dan pelatihan bisa

berjalan dengan baik.

Saat ini Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti memiliki 2 orang pelatih,

dimana salah seorang pelatih tersebut merupakan alumni dari FIK Universitas

Negeri Padang. Pelatihan dilaksanakan 2 kali dalam seminggu, yang

bertempat di lapangan Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga Kecamatan

Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko. Siswa yang mengikuti pelatihan

sekarang terdiri dari siswa kelas II Sekolah Dasar sampai dengan siswa kelas

X SMA. Siswa tersebut khususnya berasal dari desa Arah Tiga dan ada juga

yang mengikuti pelatihan dari desa tetangga, yaitu Desa Lubuk Gedang dan

Desa Ranah Karya.

Tujuan dari Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga

Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko pada awalnya hanya untuk

mewadahi siswa yang tergabung dalam SSB melaksanakan latihan semata,

tetapi dengan adanya pelatihan secara berkala maka sering juga dilakukan

kegiatan pertandingan persahabatan dengan klub atau SSB yang ada dalam

Kecamatan maupun tingkat Kabupaten. Bahkan pada tahun 2010 sudah bisa

mengikuti even turnamen sesuai tingkat usia siswa tersebut.

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

16

Pasang surut prestasi yang diraih oleh siswa SSB terlihat pada saat

mengikuti turnamen pada tahun 2010 hanya mampu masuk delapan besar,

tahun 2011 meraih juara 3, tahun 2012 mengikuti turnamen antar SSB Se –

Kabupaten Mukomuko meraih juara 4. Oleh karena itu pelatihan SSB ini

akan terus dilaksanakan dengan semaksimal mungkin agar tercipta prestasi

yang baik. selain dari kegiatan turnamen, siswa yang tergabung dalam SSB

juga sudah bisa masuk dalam seleksi O2SN tingkat SD/ SMP atau mewakili

Kabupaten ke tingkat Provinsi. Pada tahun 2012 ini sebanyak 5 orang siswa

SSB juga terpilih untuk mewakili UPTD ke tingkat Kabupaten, khusus

cabang sepak bola. Pada tanggal 20 April 2012, SSB Bumi Sakti mengikuti

open turnamen dan hanya mampu masuk pada babak penyisihan dikarenakan

lawan pertandingan merupakan klub orang dewasa.

Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga Kecamatan Lubuk

Pinang Kabupaten Mukomuko melaksanakan pelatihan pada hari sabtu dan

minggu, dimana pada hari sabtu untuk siswa SMP dan SMA sedangkan pada

hari minggu untuk siswa SD. Dengan adanya pelatihan secara kontinu, tidak

menutup kemungkinan SSB ini akan mampu bersaing dengan klub atau SSB

yang ada.

Peralatan yang dimiliki oleh Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Desa

Arah Tiga Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko pada saat ini

hanya berupa bola sebanyak 20 buah dan kons sebanyak 5 buah, adapun

peralatan tersebut berasal dari dana yang dikumpulkan oleh para siswa.

Sementara proposal yang diajukan pada dinas terkait belum ada kontribusi

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

17

sampai saat ini, begitu juga dengan SSB yang ada di dalam Kabupaten

Mukomuko. Di Kabupaten Mukomuko sudah ada sekitar 10 Sekolah Sepak

Bola yang berada pada suatu desa.

C. Kekuatan Otot Tungkai

Kekuatan adalah unsur yang penting dalam setiap cabang olahraga

untuk meningkatkan fisik secara menyeluruh. Hal ini disebabkan semua

aktifitas menggunakan kekuatan sehingga seseorang dapat lari lebih cepat,

menendang atau melempar bola lebih jauh. Kekuatan otot dapat dilihat dari

kemampuan seseorang untuk menarik, mengangkat, mendorong atau

menekan suatu objek. Harsono (1988 : 176) mendefinisikan kekuatan adalah

“Kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan”.

Sejalan dengan definisi tersebut, untuk meningkatkan kekuatan

dilakukan latihan-latihan yang memerlukan tahanan (Resistence Exercises).

Agar hasilnya lebih baik, latihan-latihan tahanan tersebut, haruslah dilakukan

dengan menggunakan tenaga maksimal atau hampir maksimal untuk menahan

beban tersebut.

Selanjutnya bebannya secara bertahap ditambah dan tidak berhenti

pada suatu beban tertentu. Latihan-latihan seperti ini biasanya disebut latihan

tahanan progresif (Progressive Resisten Training).

Kekuatan otot diperlukan bila seseorang melakuakan kegiatannya

sehari-hari dengan cara yang sangat efisien. Seseorang yang memiliki

kekuatan lebih baik, akan melakukan kegiatan sehari-harinya lebih mudah.

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

18

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur kekuatan yaitu :

push-up, menggantung, mengangkat, melompat tanpa awalan dan sebagainya.

Dalam bidang keolahragaan kekuatan mempunyai peran yang penting.

Hal ini dapat dilihat dalam satu pertandingan yang seimbang dalam beberapa

faktor, seperti tekniknya sama baiknya, maka tim yang memiliki kekuatan

lebih baik, biasanya keluar sebagai pemenang. Oleh karena itu dalam

beberapa cabang olahraga seperti sepak bola, bola basket, bola voli, renang,

tinju, gulat, pencak silat dan lain-lain, ada kecenderungan pelatih untuk

memilih calon pemain yang kuat dilatih dan dikembangkan sehingga menjadi

lebih kuat dalam melakukan tahapan-tahapan kegiatan menuju pembentukan

kekuatan yang diperlukan dalam cabang olahraga tersebut.

Latihan-latihan tahanan yang dilakukan dengan prinsip overload yang

progresif mengakibatkan kekuatan otot semakin hari semakin meningkat. Ada

tiga kategori latihan tahanan yang dikenal berdasarkan tipe kontraksi ototnya

yaitu :

1. Kontraksi Isomatris

2. Kontraksi Isotonis

3. Kontraksi Isokinetik

Selanjutnya penjelasan dari ketiga jenis kontraksi tersebut adalah sebagai

berikut :

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

19

1. Kontraksi Isomatris

Kontraksi Isometris atau kontraksi statis adalah kontraksi otot yang

tidak mengakibatkan adanya gerakan yang nyata atau dengan kata lain

tidak ada jarak yang dipengaruhi. Misalnya mendorong atau mengangkat

suatu benda yang tidak dapat digerakkan seperti lemari besi, tembok dan

lain-lain.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka kontraksi otot

Isomatris tersebut harus dipertahankan selama 10 detik. Hasil penelitian

menunjukan latihan latihan isometris dapat meningkatkan kekuatan dan

kecepatan sebesar 5 % perminggu (Javer, 1969 dikutip Harsono, 1988 :

114).

Latihan Isomatris dapat dilakukan oleh para pegawai atau kalangan

eksekutif yang banyak duduk. Sambil duduk dikursi dapat melakukan

latihan dengan cara mendorong tembok atau meja yang ada dikantor atau

mengangkat kursi sambil duduk, mendorong punggung ke sandaran kursi

dan lain-lain.

2. Kontraksi Isotonis

Kontraksi Isotonis atau kontraksi dinamis adalah kontraksi otot

yang mengakibatkan terjadi suatu gerakan dari anggota tubuh yaitu

memanjang atau memendek. Contoh gerakan isotonis adalah : melakukan

Press yaitu mendorong besi ke atas kepala, gerakan ini dilakukan tanpa

bantuan gerakan tungkai atau lutut.

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

20

Dalam latihan beban yang dapat digunakan makin lama makin

membutuhkan bobot yang lebih berat atau sering juga disebut

Progressive Isotonic Training. Untuk keperluan beban tersebut biasanya

dipergunakan barbell, yaitu bobot besi yang mempunyai ukuran berat

tertentu, mudah dipasang dan dicopot dari tiangnya, sehingga mudah

disesuaikan dengan kemampuan kekuatan setiap otot.

3. Kontraksi Isokinetik

Latihan Isokinetik adalah gabungan isometris dan isotonis. Pada

jenis ini latihan otot dilakukan secara isotonis yaitu gerakan yang konstan

(Contan Movement) melalui peralatan yang sudah didesain sedemikian

rupa sehingga setiap otot mendapat tahanan yang sama melalui seluruh

ruang geraknya, sejak dari ekstensi penuh sampai dengan kontraksi

penuh. Kontraksi Isokinetik memungkinkan otot untuk bekerja secara

maksimal pada setiap sudut sendi atau seluruh ruang gerak sendi.

Dalam permainan sepak bola, kekuatan otot tungkai merupakan

salah satu faktor yang penting terutama pada saat melakukan tendangan

bola ke gawang lawan maupun untuk mengoper bola pada teman.

Berkaitan dengan ini Sudarno, (1992 : 11) menyebutkan bahwa :

1. Masimim Strength adalah kekuatan otot yang dalam kontraksi maksimal serta dapat melawan beban yang maksimal pula. 2. Ekplosif Power adalah kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk mengatasi beban dengan kecepatan tinggi dalam suatu gerakan. 3. Power Endurance adalah kemampuan daya tahan, lamanya kekuatan otot untuk melawan tahanan beban yang tinggi intensitasnya.

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

21

Kekuatan otot akan berpengaruh terhadap daya ledak otot (Power),

disamping kecepatan rangsang syaraf dan kecepatan kontraksi otot

dengan kata lain kekuatan (Strength), otot tungkai dapat mencapai

kemampuan, optimal dalam melakukan tendangan bola pada permainan

sepak bola.

Kekuatan merupakan kemampuan dasar kondisi fisik. Tanpa

kekutan orang tidak bisa menendang, melompat, mendorong, menarik,

menahan, mengangkat dan lain sebagainya. Begitu juga tanpa kekutan

orang tidak bisa berlari cepat, melempar, memukul, menendang dan lain-

lain. Jadi bagi kita bahwa kekuatan dibentuk dalam kebanyakan aktifitas

fisik. Setiap cabang olahraga memerlukan kekuatan yang mana

diperlukan sangat tergantung pada cabang olahraga yang dilakukan.

“Kekuatan dibutuhkan dalam permainan bola voli, bola basket, bulu

tangkis, dan sebagainya. Perbedaan itulah yang menunjukkan

kespesifikasian suatu cabang olahraga” (Syafrudin, 1992 :62).

Sebagai diketahui untuk mendapatkan kekuatan otot diperlukan

latihan-latihan kondisi fisik menurut (Arsil, 1999 : 17) yaitu :

Komponen kondisi fisik dapat ditinjau dari konsep muskuler yang

meliputi:

Daya tahan (Endurance), kekuatan (Strength), daya ledak (Power),

kecepatan (Vitiocly Speed), kelenturan (Flexibelity), kelincahan (Agility),

Keseimbangan (Balance) dan Koordinasi (Coordination). Untuk

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

22

melakukan tendangan dalam permainan sepak bola yang paling penting

adalah kekuatan dan daya ledak (Explosive Power).

Kekuatan otot adalah kekuatan pada kemampuan otot atau

sekelompok otot untuk menyanggah atau menarik suatu badan. Apabila

kekuatan otot tungkai seorang pemain sepak bola baik, maka akan

menghasilkan tendangan yang baik pula. Tapi sebaliknya bila kekuatan

otot tungkai seorang pemain sepak bola kurang baik belum tentu akan

menghasilkan tendangan yang baik dan terarah sesuai yang diinginkan.

Kekuatan otot mempunyai pengaruh tertentu dalam unjuk kerja

keterampilan motorik seseorang karena dengan kemampuan seseorang

menggerakkan kekuatan dapat ditentukan dari kualitas kerja motoriknya.

Sesuai dengan yang disampaikan oleh (M.Sajoto, 1993 : 8) yaitu

“kekuatan ini dapat mencerminkan kekuatan seseorang dalam

menghasilkan kekuatan dan unjuk kerja gerak”.

Berdasarkan beberapa pandapat diatas mengenai kekuatan otot

tersebut, secara spesifik kekuatan dalam kaitannya dengan otot atau

sekelompok otot dapat didefenisikan sebagai yang dapat dihasilkan

melalui suatu kontraksi minimal dari otot atau pemendekan serabut otot

secara elastis. Susunan otot tungkai adalah sebagai berikut :

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

23

a. Tungkai Bagian Atas

Tungkai bagian atas berpangkal dari sendi pangkal yang

berujung pada sendi lutut. Tungkai atas terdiri dari beberapa bagian

kelompok otot (Anatomi Dan Fisiologi) yaitu :

1. Otot Tungkai bagian atas dilihat dari depan

Gambar 4( Lisa Emilda, 2012)

2. Otot Tungkai bagian atas dilihat dari bagian belakang

Gambar 5( Lisa Emilda, 2012)

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

24

b. Tungkai Bagian Bawah

Tungkai bagian bawah berpangkal dari sendiberujung pada

sendi pergelangan kaki. Tungkai bagian bawah terdiri dari beberapa

susunan kelompok otot yaitu :

1. Susunan Otot Bagian Bawah dilihat dari belakang

Gambar 6( Lisa Emilda, 2012)

2. Susunan Otot Bagian Bawah dilihat dari depan

Gambar 7( Lisa Emilda, 2012)

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

25

D. Tendangan Tembakan dan Tendangan Chip

Pengertian tembakan sendiri adalah tendangan bola kearah gawang.

Dari sudut pandang penyerang, tujuan sepak bola adalah melakukan

tembakan ke gawang. Seorang pemain harus menguasai keterampilan dasar

tendangan bola dan selanjutnya mengembangkan sederetan teknik tembakan

yang memungkinkan untuk melakukan tembakan dan mencetak gol dari

berbagai posisi lapangan (Mielke, 2007 : 30).

Selain pemain yang sangat muda biasanya melakukan tembakan dari

dekat gawang. Keterampilan seorang pemain semakin meningkat, dia harus

melakukan tembakan lebih jauh dari gawang. Sebagai aturan umum, beri tahu

pemain untuk melakukan tembakan sebelum mereka mencapai daerah pinalti

jika memang benar dalam posisi terbuka.

Agar berhasil tendangan bola, seorang pemain perlu mengembangkan

keterampilan menggiring bola dan juga keterampilan mengontrol bola

lainnya, seperti menerima passing atau menyundul bola. Kebanyakan peluang

melakukan tembakan datang secara tiba-tiba, dan seorang pemain harus siap

memanfaatkan kesempatan melakukan tembakan jika telah tiba waktunya.

Kemampuan pemain untuk memanfaatkan berbagai macam keterampilan

yang telah dipelajari akan mempermudah dalam melakukan tembakan.

Cara yang paling tepat untuk mengembangkan teknik tembakan

adalah melatih tendangan tembakan berkali-kali menggunakan teknik yang

benar. Jika seorang pemain ingin menjadi seorang penembak jitu, dia harus

meluangkan waktu berjam-jam melakukan tendangan kearah gawang.

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

26

Tingkat atau sesi latihan formal hendaknya banyak memasukkan latihan dan

kegiatan yang memberikan banyak peluang kepada para pemain untuk

melakukan tembakan. Pemain akan semakin bisa melakukan keterampilan ini

didalam pertandingan dan memanfaatkan peluang tembakan dengan baik jika

semakin banyak berlatih menggunakan situasi yang berbeda.

Dekatilah bola dari arah yang sedikit menyamping, bukan garis lurus.

Usahakan langkahmu tetap pendek-pendek dan cepat. Teknik ini

memungkinkan melakukan penyesuaian dan menapakkan kaki yang tidak

digunakan untuk menendang sebagai tumpuan pada tempat yang tepat.

Tempatkan kaki yang tidak digunakan untuk menendang atau kaki

tumpuan kira-kira satu langkah disamping bola, dengan ujung kaki

menghadap ke gawang, tariklah kaki yang kamu gunakan untuk menendang

ke belakang kira-kira 900.

Ayunkan kaki tersebut kedepan untuk menyentuh bola. Pada saat

persentuhan, lutut, tubuh dan kepala harus sejajar dengan bola. Pergelangan

mengikuti garis lurus menuju kearah tendangan bukannya menuju ke atas.

Pertahankan ujung kaki tetap lurus sampai mendaratkan kaki ke tanah.

Momentum tendangan harus membawa tubuh maju ke depan melebihi titik

persentuhan ketika mendaratkan kaki yang digunakan untuk menendang.

Biasanya, seorang penembak bola yang baik harus mengingat

beberapa prinsip panduan. Pertama, usahakan melakukan tembakan yang

mendatar berdekatan dengan tanah. Walaupun tendangan tembakan di udara

akan tampak lebih dramatis, biasanya tendangan seperti ini akan memberikan

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

27

peluang yang lebih besar bagi penjaga gawang untuk melompat dan

menghentikan bola. Namun ini bukan berarti kamu tidak boleh menggunakan

chip atau tembakan di udara selama tendangan bisa melewati penjaga

gawang. Kedua, usahakan untuk mengarahkan tendangan tembakan ke sudut

jauh gawang . kebanyakan penjaga gawang membutuhkan banyak latihan dan

konsentrasi. Ketiga, manfaatkan lapangan yang ada. Sebuah tembakan yang

bagus harus bisa menjangkau gawang dari berbagai sudut dan posisi

lapangan. Lakukan tembakan dari jarak yang berbeda dan gunakan kaki yang

yang berlainan (Mielke, 2007 : 44).

Dan prinsip ini sama dengan pendapat Subroto (2001 : 51) yaitu, ada

tiga macam prinsip tembakan yang baik :

1. Melihat sasaran

2. Tendangan kearah sasaran

3. Tendangan rendah

Peluang tembakan dapat muncul dengan berbagai cara. Tentu saja,

seseorang pemain bisa menggiring bola ke depan tanpa menghindari pemain

belakang dan bergerak ke titik yang terbuka untuk melakukan tembakan.

Namun, kebanyakan peluang tembakan muncul setelah mendapatkan passing

dari teman satu tim atau bola pantulan dari lawan.

Tendangan chip adalah bola yang ditendang dan melambung ke udara

melewati kepala pemain lawan. Tendangan ini biasanya dimaksudkan sebagai

operan atau tembakan langsung kearah gawang.

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

28

Untuk tendangan chip, dekati bola dari samping. Tarik kakimu

kebelakang dengan ayunan lebih kecil dibandingkan dengan ayunan untuk

tendangan lain. Posisi kaki yang digunakan untuk menendang sebagai

tumpuan bola dengan kakimu dan lambungkan bola. Kaki akan memukul ke

bawah sehingga menghasilkan angkatan dan putaran terbalik, dan bisa

memberikan sedikit gerakan lanjutan atau tidak sama sekali menurut Mielke

(2007 : 13).

Untuk dapat memberikan variasi, lambungkan bola dengan

mendorongkan tubuh ke depan atau ke belakang, tergantung pada hasil yang

ingin dicapai. Jika badan condong ke depan, tergantung pada hasil yang ingin

dicapai, jika badan condong ke belakang, sudut lintasan bola akan lebih

tinggi.

E. Kekuatan Otot

Otot adalah suatu sel yang mempunyai sifat tersendiri yaitu jaringan

yang bersifat dapat mengkerut (konstrsi) dan memanjang (strelch ing).

Kontrasikan ke satu arah sesuai dengan arah serabutannya (Dumadi, 2001 :

33). Jaringan otot dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu :

1. Otot Polos

2. Otot Jantung

3. Otot Serat Melintang

Otot serat melintang umumnya melekat pada tulang dan untuk

menggerakan tulang tersebut. Maka disebut otot rangka. Jaringan otot serat

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

29

melintang ini terdiri dari serabut (Fibrae) otot berupa sel memanjang dengan

intinya (Uncleus) yang banyak (Waharsono dan Sajoto, 2002 : 20).

Kekuatan otot adalah kemampuan tubuh untuk menggerakan daya

maksimal terhadap objek di luar tubuh. Dalam pengertian lain, kekuatan

adalah kemampuan untuk mengarahkan usaha maksimal (Lutan, 2001 : 56).

Walaupun kekuatan sebagai salah satu faktor yang tak munglin

dipisahkan dengan faktor lain. Sebagai contoh, adalah daya ledak. Karena

daya ledak adalah kemampuan untuk melakukan aktifitas secara tiba-tiba

dengan mengarahkan kekuatan dalam waktu yang singkat.

Jadi kekuatan otot merupakan kemampuan dalam mempergunakan

otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.

F. Kontribusi Antara Kekuatan Otot Tungkai Dengan Tendangan

Seorang pemain memerlukan kekuatan otot didalam konsep dasar

tendangan, yaitu pusatkan seluruh gravitasi tubuh anda untuk menendang

bola dan fokuskan kekuatan itu pada kaki. Maka tugas itu pada dasarnya

membutuhkan kekuatan otot-otot kaki dan tungkai. Dengan adanya kekuatan

pada otot tungkai, maka diharapkan hasil tendangan yang baik sesuai dengan

sasaran yang diinginkan. Jadi jelas bahwa kekuatan otot tungkai sangat

berperan dalam melakukan tendangan bola ke gawang lawan dalam

permainan sepak bola. Dengan kekuatan otot tungkai yang sangat bagus,

maka tendangan akan mudah diarahkan (ditempatkan) ke sasaran yang

diinginkan.Selain itu jika ditinjau dari hakekat, sepak bola sebagai usaha

keterampilan berolahraga, dalam pelaksanaannya membutuhkan unsur daya

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

30

gerak, kelincahan, kecepatan, daya tahan, kelenturan, koordinasi dan lain

sebagainya.

Selain komponen diatas, kekuatan otot tungkai merupakan yang

mempengaruhi dalam cabang olahraga sepak bola. Kekuatan otot tungkai

yang kuat, sangat menguntungkan sekali bagi para atlet, terutama dalam

cabang olahraga sepak bola. Untuk melakukan tendangan yang akurat,

diperlukan kekuatan otot tungkai yang baik sehingga berpengaruh terhadap

hasil ketepatan tendangan bola.

Berdasarkan uraian diatas, jelaslah bila ditinjau dari beberapa aspek

yang memiliki kekuatan otot tungkai yang kuat dan memiliki kekuatan akan

lebih baik dan menguntungkan untuk menghasilkan tendangan bola serta

dapat mengarahkan bola kearah sasaran yang diinginkan. Jadi secara tidak

langsung, kekuatan otot tungkai berpengaruh terhadap hasil tendangan bola

pada cabang olahraga sepak bola.Atas dasar pertimbangan diatas, maka cukup

beralasan jika peneliti perlu mengambil subyek penelitian pada Club Sekolah

Sepak Bola Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko dalam kontribusi antara

kekuatan otot tungkai dengan hasil tendangan ke gawang pada Club Sekolah

Sepak Bola Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

G. Kerangka Konseptual

Kekuatan otot tungkai merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil tendangan ke gawang pada cabang olahraga sepak bola.

Otot tungkai yang kuat sangat menguntungkan sekali bagi atlet, terutama

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

31

dalam melakukan tendangan ke gawang, Karena untuk melakukan tendangan

yang akurat, diperlukan kekuatan otot tungkai yang baik sehingga tendangan

yang dilakukan bisa tepat sasaran.

Sesuai dengan kajian teori yang telah dibahas di atas maka dapat

digambarkan kerangka konseptual berikut ini :

Gambar 8. Kerangka Konseptual

H. Hipotesis Penelitian

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan

kemampuan tendangan ke gawang Club Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti

Desa Arah Tiga Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

2. Terdapat kontribusi yang signifikan oleh kekuatan otot tungkai terhadap

kemampuan tendangan ke gawang Club Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti

Desa Arah Tiga Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

Kekuatan Otot Tungkai

Hasil Tendangan ke Gawang

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Teori dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk

korelasional. Menurut Arikunto (2000 : 15), penelitian korelasional untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan dua variabel atau lebih. Disini yang

dimaksud hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan hasil tendangan

sepak bola pada permainan sepak bola. Pada penelitian ini terdapat dua

variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah kekuatan otot tungkai, sedangkan

variabel terikatnya adalah hasil tendangan dalam sepak bola.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Lapangan Sepak Bola Bumi Sakti Desa

Arah Tiga Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko, sedangkan

penelitian dilaksanakan dari tanggal 16 sampai dengan 21 April 2012.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Proses penelitian memerlukan suatu populasi sebagai sumber data

atau elemen yang diselidiki atau diteliti. Sehubungan hal tersebut

menurut Nawawi (2006:38)” Populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang tediri dari manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala

nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

41

tertentu dalam penelitian.”. Hal ini sama dengan yang dikemukakan

Arikunto (1999 : 27), populasi adalah “Keseluruhan objek penelitian”.

Sedangkan menurut Sudjana (1996 : 6), menjelaskan : Populasi

adalah totalitas semua nilai yang mungkin dari hasil perhitungan ataupun

pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu

dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingi dipelajari

sifat-sifatnya.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa club Sekolah

Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga Kecamatan Lubuk Pinang

Kabupaten Mukomuko yang berjumlah 120 orang siswa yang terbagi atas

tingkat umur yang berbeda – beda serta latar belakang keluarga yang

berbeda pula. Untuk lebih jelasnya populasi dari siswa club Sekolah

Sepak Bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga Kecamatan Lubuk Pinang

Kabupaten Mukomuko ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Populasi Club SSB Bumi Sakti Arah Tiga Lubuk PinangKabupaten Mukomuko

No Umur (Tahun) Jumlah

1 9 11

2 10 21

3 11 25

4 12 14

5 13 15

6 14 18

7 15 13

8 16 3

Jumlah Total 120 Siswa Sumber : Sekretariat SSB Bumi Sakti Arah Tiga Lubuk Pinang Mukomuko

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

42

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008: 118), “ Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, mengingat

banyaknya populasi dan agar penelitian ini lebih terpusat dalam

mencapai tujuannya maka teknik pengambilan sampel yang di gunakan

adalah stratified random sampling yaitu penarikan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sugiyono (2008: 120), sehingga

sampel penelitian ini berjumlah 30 orang. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Sampel Club SSB Bumi Sakti Arah Tiga Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko

No Umur (Tahun) Jumlah

1 12 4

2 13 6

3 14 10

4 15 8

5 16 2

Jumlah Total 30 Siswa

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

variabel bebas dalam penelitian ini adalah kekuatan otot tungkai.

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

43

2. Variabel Terikat

variabel terikat atau variabel tergantung adalah variabel yang

dipengaruhi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil tendangan

ke gawang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Agar pengambilan data ini sesuai dengan prosedur, maka dibawah ini akan

diuraikan tentang urutan pelaksanaan pengambilan data, yang lengkap adalah

sebagai berikut :

1. Menyiapkan Club SBB yang akan tes.

2. Memberikan penjelasan kepada Club SBB tentang masing-masing tes

yang akan dilakukan. Dengan tujuan untuk menghindari terjadinya

kesalahan, sehingga dapat membantu kelancaran pengambilan data.

3. Sebelum pelaksanaan tes, Club SSB melakukan pemanasan secukupnya

untuk menghindari cidera.

4. Memberikan penjelasan kepada pembantu pelaksanaan serta pembagian

tugas.

a. Untuk memperoleh data kekuatan otot tungkai digunakan tes lompat jauh

tanpa awalan (Buku Ajar Tim Mata Kuliah Sepak Bola UNP, 2010).

Alat dan Fasilitas : Bak lompat dan meteran

Tester : Seorang pengawas, dua orang pembantu

yang bertugas mengukur jarak loncatan dan

seorang pencatat hasil.

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

Pelaksanaan

Pencatat Hasil

(Tim Mata Kuliah Sepak Bola UNP, 2010)

: Testi berdiri di belakang garis batas dengan

kaki sejajar dan selebar bahu. Teku

dan dengan ayunan lengan, kemudian loncat

sejauh mungkin ke depan.

: Nilainya adalah jarak dalam sentimeter

antara batas dengan bekas kaki mendarat

atau bagian badan yang terdekat dengan

garis batas. Setiap siswa diberi kesempatan

melakukan 3 kali. Nilai akhir adalah yang

terbaik diantara ketiga loncatan yang

dilakukan.

Gambar 9Lompat Jauh Tanpa Awalan

(Tim Mata Kuliah Sepak Bola UNP, 2010)

44

i berdiri di belakang garis batas dengan

kaki sejajar dan selebar bahu. Teku k lutut

dan dengan ayunan lengan, kemudian loncat

Nilainya adalah jarak dalam sentimeter

antara batas dengan bekas kaki mendarat

atau bagian badan yang terdekat dengan

garis batas. Setiap siswa diberi kesempatan

melakukan 3 kali. Nilai akhir adalah yang

oncatan yang

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

45

b. Untuk memperoleh data hasil tendangan digunakan tes menendang bola

sejauh-jauhnya (Buku Ajar Tim Mata Kuliah Sepak Bola UNP, 2010).

Alat dan Fasilitas : Lapangan, gawang, meteran, tali, dan

pancang

Tenaga pembantu : Seorang pengawas, dua orang pembantu

yang bertugas untuk mengukur jarak

jatuhnya bola dan seorang pencatat hasil

Pelaksanaan : Teste menendang bola dengan kaki kanan

atau kaki kiri dengan bola pada posisi diam

di belakang garis. Bola ditendang dari jarak

16 meter, teste diberi kesempatan

menendang bola sebanyak 5 kali. Skor

tembakan adalah angka-angka pada gawang

yang mengenai garis-garis antara kotak

dalam gawang, maka yang tertinggi yang

dicatat sebagai hasil.

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

46

5 5 0,70 M

4 3 2 1 2 3 4 1,04 M

5 5 0,70 M

0,70 0,90 1,21 0,85 1,21 0,90 0,70

16 Meter

Gambar 10Tes Tendangan Bola Ke Gawang (Tim Mata Kuliah Sepak Bola UNP, 2010)

F. Analisis Data

Data yang terkumpul disusun dan dikelompokkan, kemudian diolah

dan dianalisa dengan statistik deskriptif serta di interpretasikan dengan

statistik inferensial (Induktif), dengan menggunakan hubungan dua variabel.

Analisis korelasi digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian yang

diajukan. Adapun rumus korelasi tersebut menggunakan korelasi product

moment dari pearson dalam Riduwan (2004 : 218).

Metode yang digunakan untuk menganalisis data-data penelitian

adalah dalam rangka pembuktian kebenaran hipotesis yang diajukan dalam

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

47

penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan teknik korelasi. Statistik

yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan adalah

tekhnik analisis korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut :

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Keterangan :

rxy : Koefisien Korelasi produk moment

N : Jumlah individu dalam sampel

X : Variabel bebas

y : Jumlah Nilai tiap variable

Uji keberartian koefisien korelasi :

= √ −√ −

Dengan kriteria : jika t Hitung > t Tabel : maka Ho ditolak

Untuk mencari kontribusi menggunakan rumus :

K = r2 x 100 %

Keterangan :

K : Kontribusi

r : Korelasi

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang mencakup: deskripsi

data, uji persyaratan analisis hipotesis (uji normalitas) uji hipotesis dan

pembahasan terhadap hasil penelitian tentang kekuatan otot tungkai dan

tendangan ke gawang pemain sepak bola club sekolah Lubuk Pinang Kabupaten

Mukomuko.

A. Deskripsi Data

1. Kekuatan otot tungkai

Data variabel untuk kekuatan otot tungkai diperoleh dari hasil

pengukuran kekuatan otot tungkai yang dilakukan terhadap 30 orang

sampel, didapatkan skor terendah 1.5 dan skor tertinggi 1.89. Berdasarkan

data kelompok tersebut diperoleh rata-rata hitung (mean) 1.69, dan nilai

tengah (median) 1.70, simpangan baku (standar deviasi) 0.13. Selanjutnya

distribusi frekuensi kategori kekuatan otot tungkai dapat dilihat Tabel 3 di

bawah ini:

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kategori Kekuatan otot tungkai

Interval Frekuensi absolut Frekuensi relatif %1.50-1.56 7 23.331.57-1.64 7 23.331.65-1.72 3 10.001.73-1.80 5 16.671.81-1.88 6 20.001.89-1.96 2 6.67Jumlah 30 100

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

Keterangan :

fa : frekuensi absolut yaitu jumlah orangnya

fr : frekuensi relatif dalam bentuk persen

Berdasarkan Tabel 3 di halaman sebelumnya, dapat disimpulkan

bahwa dari 30 orang sampel,

interval 1.50-1.56

1.57-1.64, Selanjutnya

dan 5 orang (16.67%)

sedangkan pada interval

kelas interval tersebut. Dan 2 orang (6.67%) yang berada pada interval

1.89-1.96. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Gambar 2. Histogram Frekuensi

2. Hasil tendangan ke g

Berdasarkan data dari

dilakukan terhadap

01234567

7

: frekuensi absolut yaitu jumlah orangnya

: frekuensi relatif dalam bentuk persen

Berdasarkan Tabel 3 di halaman sebelumnya, dapat disimpulkan

orang sampel, 7 orang (23.33%) yang berada pada

1.56 dan 7 orang (23.33%) yang berada pada kelas interval

Selanjutnya 3 orang (10%) berada pada kelas interval

5 orang (16.67%) yang berada pada kelas interval

sedangkan pada interval 1.81-1.88 terdapat sebanyak 6 orang (20%) pada

kelas interval tersebut. Dan 2 orang (6.67%) yang berada pada interval

1.96. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut

Gambar 2. Histogram Frekuensi Kekuatan otot tungkai

Hasil tendangan ke gawang

Berdasarkan data dari variabel tendangan ke gawang

dilakukan terhadap 30 orang sampel, didapatkan skor terendah

7

3

56

2

Frekuensi Absolut

49

Berdasarkan Tabel 3 di halaman sebelumnya, dapat disimpulkan

berada pada kelas

kelas interval

kelas interval 1.65-1.72

kelas interval 1.73-1.80,

terdapat sebanyak 6 orang (20%) pada

kelas interval tersebut. Dan 2 orang (6.67%) yang berada pada interval

diagram berikut ini :

Kekuatan otot tungkai

tendangan ke gawang yang

orang sampel, didapatkan skor terendah 8 dan skor

1.5-1.56

1.57-1.64

1.65-1.72

1.73-1.80

1.81-1.88

1.89-1.96

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

50

tertinggi 18. Berdasarkan data kelompok tersebut diperoleh nilai rata-rata

hitung (mean) 13.53 dan nilai tengah (median) adalah 14. Sedangkan

simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2.50. Selanjutnya distribusi

kategori variabel hasil tendangan ke gawang dapat dilihat pada Tabel di

bawah ini:

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tendangan Ke Gawang

Interval Frekuensi absolut Frekuensi relative %8-10 4 13.33

11-13 10 33.3314-16 14 46.6717-19 2 6.67

Jumlah 30 100

Keterangan :

fa: frekuensi absolut yaitu jumlah orangnya

fr: frekuensi relatif dalam bentuk persen

Berpedoman pada Tabel 4 di atas, dari 30 orang sampel hanya 4

orang (13.33%) yang memiliki hasil tendangan ke gawang kelas interval 8-

10 dan 10 orang (33.33%) yang memiliki hasil belajar kelas interval 11-

13. Sedangkan untuk interval 14-16 sebanyak 14 orang (46.67%) dan yang

memiliki tendangan ke gawang pada kelas interval 17-19 adalah sebanyak

2 orang (6.67%). Histogram variabel hasil tendangan ke gawang dapat

dilihat pada gambar 3 berikut ini:

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

Gambar 3. Histogram

B. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini, maka terlebih dahulu di lakukan uji persayaratan analisis yang

mencakup, Uji normalitas data yang bertujuan u

dari variabel yang diteli

Liliefors. Hipotesis uji

Ho : Lo<Lt data berdistribusi normal

Ha : Lo>Lt data tidak berdistribusi normal

Tabel 5

Variabel

Kekuatan otot tungkaiTendangan ke gawang

02468

101214

8-10

Gambar 3. Histogram Tendangan Ke Gawang

Analisis

Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini, maka terlebih dahulu di lakukan uji persayaratan analisis yang

mencakup, Uji normalitas data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data

dari variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak dapat digunakan uji

Hipotesis uji Liliefors :

data berdistribusi normal

data tidak berdistribusi normal

Tabel 5. Rangkuman Uji Normalitas Data

Variabel LoLt

05.0 Kesimpulan

Kekuatan otot tungkai siswa 0.159133< 0.161 Normal

Tendangan ke gawang 0.0438 Normal

11-13 14-16 17-19

4

1014

2

Frekuensi Absolut

51

Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini, maka terlebih dahulu di lakukan uji persayaratan analisis yang

ntuk mengetahui apakah data

ti berdistribusi normal atau tidak dapat digunakan uji

Kesimpulan

NormalNormal

8-10

11-13

14-16

17-19

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

52

Berdasarkan pada tabel 7 di atas, ternyata hasil uji Liliefors yang

dilakukan terhadap kedua variabel didapat Lhitung lebih kecil dari pada Ltabel

(Lhitung < Ltabel) jadi dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

C. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan

yang berarti (signifikan) antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan

tendangan ke gawang club sepak bola Bumi Sakti Desa Arah Tiga Kecamatan

Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

Untuk menguji besarnya koefisien korelasi hipotesis tersebut dilakukan

analisis korelasi product moment dan untuk menguji keberartian (signifikan)

koefisien korelasi dilanjutkan dengan uji t korelasi. Hasil analisis korelasi

antara kekuatan otot tungkai (X) dengan hasil tendangan ke gawang (Y)

diperoleh rhitung = 0.45 > rtabel 0.361. Artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan hasil tendangan ke gawang

pada Club Sekolah Sepak Bola Bumi Sakti Lubuk Pinang Kabupaten

Mukomuko.

Untuk menguji signifikan koefisien korelasi antara kekuatan otot

tungkai dengan hasil tendangan ke gawang dilakukan uji t. untuk lebih

jelasnya hasil rangkuman uji t tersebut dapat dilihat pada tabel 8 di bawah

ini.

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

53

Tabel 6. Analisis korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan hasil

tendangan ke gawang (X-Y)

dk (N-2) r hitung r 2hitung

r tabel α =0.05

t hitungt tabel α =0.05

Kesimpulan

28 0.45 0.2025 0.361 2.65 1.701 Signifikan

Berdasarkan tabel 6, ternyata thitung = 2.65 > ttabel = 1.701. Dengan

demikian H0 ditolak dan Ha diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis

yang diajukan terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kekuatan

otot tungkai dengan hasil tendangan ke gawang pada Club Sekolah Sepak

Bola Bumi Sakti Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko, diterima

kebenarannya secara empiris.

Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi kekuatan otot

tungkai terhadap hasil tendangan ke gawang adalah dengan mengkuadratkan

nilai koefesien kolerasi (r 2 ) = 0.45, berarti kekuatan otot tungkai memberikan

kontribusi terhadap hasil tendangan ke gawang sebesar 20.25% berarti

79.75% lagi hasil tendangan ke gawang pada Club Sekolah Sepak Bola Bumi

Sakti Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko dipengaruhi oleh variabel lain.

D. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu:

terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kekuatan otot tungkai

dengan hasil tendangan ke gawang pada sekolah sepak bola Bumi Sakti

Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko, diterima kebenaran secara empiris. Hal

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

54

ini menunjukkan bahwa variabel yang dapat mempengaruhi hasil tendangan

ke gawang pada sekolah sepak bola Bumi Sakti Lubuk Pinang Kabupaten

Mukomuko adalah kekuatan otot tungkai. Selanjutnya berdasarkan kepada

analisis korelasi antara kekuatan otot tungkai (X) dengan hasil tendangan ke

gawang (Y) diperoleh rhitung = 0.45 > rtabel 0.361. Artinya terdapat hubungan

yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan hasil tendangan ke

gawang pada sekolah sepak bola Bumi Sakti Lubuk Pinang Kabupaten

Mukomuko.

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa salah

satu faktor yang mempunyai hubungan secara signifikan dengan hasil

tendangan ke gawang adalah kekuatan otot tungkai. Harsono (1988: 176)

menyatakan bahwa kekuatan otot tungkai adalah kemampuan otot untuk

membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.

Untuk mendapatkan kekuatan otot diperlukan latihan-latihan kondisi

fisik menurut (Arsil, 1999: 17) yaitu: kondisi fisik dapat ditinjau dari konsep

muskuler yang meliputi: daya tahan (enduarance), kekuatan (strength), daya

ledak (power), kecepatan (vitiocly speed), kelenturan (flexibility), kelincahan

(agility), keseimbangan (balance), dan koordinasi (coordination). Untuk

melakukan tendangan dalam permainan sepak bola yang paling penting

adalah kekuatan dan daya ledak (explosive power).

Kekuatan otot adalah kekuatan pada kemampuan otot atau

sekelompok otot untuk menyanggah atau menarik suatu badan. Apabila

kekuatan otot tungai seseorang pemain sepak bola baik, maka akan

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

55

menghasilkan tendangan yang baik pula. Tapi sebaliknya bila kekuatan otot

tungkai seorang pemain sepak bola kurang baik belum tentu akan

menghasilkan tendangan yang baik dan terarah sesuai dengan yang

diinginkan. Untuk melakukan tendangan,seorang pemain memerlukan

kekuatan otot, ini sesuai dengan pendapat Koger (2007: 35) di dalam konsep

dasar tendangan, yaitu pusatkan seluruh gravitasi tubuh anda unuk

menendang bola dan fokuskan kekuatan itu pada kaki. Maka tugas itu pada

dasarnya membutuhkan kekuatan otot-otot kaki dan tungkai.

Dengan adanya kekuatan pada otot tungkai, maka diharapkan hasil

tendangan yang baik sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Jadi jelas bahwa

kekuatan otot tungkai sangat berperan dalam melakukan tendangan bola ke

gawang lawan dalam permainan sepak bola. Dengan kekuatan otot tungkai

yang sangat bagus maka tendangan akan dengan mudah diarahkan ke sasaran

yang diinginkan. Jika ditinjau dari hakekat, sepak bola sebagai usaha

keterampilan berolahraga, dalam pelaksanaannya membutuhkan unsur daya

gerak, kelincahan, kecepatan, daya tahan, kelenturan, koordinasi, dan lain

sebagainya.

Selain kompoenen di atas, kekuatan otot tungkai merupakan yang

mempengaruhi dalam olahraga sepak bola adalah kekuatan otot tungkai yang

kuat, sangat menguntungkan sekali bagi para atlet, terutama dalam cabang

olahraga sepak bola. Untuk melakukan tendangan yang akurat, diperlukan

kekuatan otot tungkai yang baik sehingga berpengaruh terhadap hasil

ketepatan tendangan bola.

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan kepada hasil analisis dan dan pembahasan yang telah di

uraikan pada bagian terdahulu, maka pada bab ini dapat ditarik kesimpulan dan

saran yakni sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kekuatan otot

tungkai dengan hasil tendangan ke gawang pada Club Sekolah Sepak Bola

Bumi Sakti Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko dengan kontribusi sebesar

20.25%.

B. Saran

Beradasarkan kepada kesimpulan dalam penelitian ini, maka

disarankan kepada:

1. Kepada pelatih dapat memperhatikan dan melatih kekuatan otot tungkai

serta kemampuan tendangan ke gawang pemain Club Sekolah Sepak Bola

Bumi Sakti Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko.

2. Kepada atlet agar dapat memperhatikan dan meningkatkan kemampuan

kekuatan otot tungkai untuk menunjang kemampuan tendangan ke

gawang.

3. Kepada peneliti disarankan untuk dapat mengkaji faktor-faktor lain yang

berhubungan dengan kemampuan tendangan ke gawang.

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

57

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. (1998). Metode Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta

(2000). Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta

Arsil.(1999). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: FIK-Universitas Negeri Padang

Danny Mielke. (2007). Dasar-dasar Sepak Bola. Bandung : Pakar Raya

Dinata. (2007). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda Karya

Dumadi. (2001). Fisikologi Ilmu Faal. Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikdasmen dan Dirjen Dik TK dan SD

Emilda, Lisa. (2012). Kontribusi Daya Tahan Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelentukan Togok Terhadap Kemampuan Smash Pada Klub Bola Voli

Gaverbant Pasar Bantal Kab. Mukomuko (Skripsi). Padang

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Depdikbud Dirjen Diklat P2LPTK.

Marta. (2007). Dasar-dasar Mengajar Sepak Bola. Jakarta : Cerdas Jaya.

M. Sajoto. (1993). Pembinaan Olah raga Prestasi. Jakarta: Depdikbud

Nawawi (2006). Administrasi Pendidikan. Jakarta : Haji Masagung.

Remny, Mukhtar. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Bola Remaja. Klaten : Saka Mitra Kompetensi

Rusli Lutan. (2001). Asas-Asas Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikdasmen dan Dir Olahraga.

Riduwan. (2004). Skala PengukuranVariabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta

Sudarno, (1992). Ilmu Coaching Umum. Yokyakarta: Yayasan Sekolah Tinggi Olahraga

Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Tarsito: Bandung.

Sugiyono. (2008). metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

58

Suharsimi, Arikunto. (1999). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Sukatamsi. (1984). Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Solo : Tiga Serangkai

Syafruddin, (1992). Pengantar Ilmu Melatih : Padang, FPOK IKIP Padang

Tim Abdi Guru. (2009). Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga

Tim Mata Kuliah Sepak Bola UNP. (2010). Sepak Bola. Padang. Sukabina

Tim UNP (2011). Buku Panduan Universitas Negeri Padang. Padang. UNP

Toto Subroto. (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas Olahraga.

Undang-Undang RI No. 20 (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Citra Umbara

Waharsono, dkk. (2002). Buku II. Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikdasmen dan Dirjen Dik TK dan SD.

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

59

Lampiran 1DATA MENTAH HASIL PENELITIAN

NO NAMALOMPAT JAUH

(Meter)(X)

TENDANGAN (Skor)

(Y)1 Alan Nugraha 1.79 112 Aldi Krismon 1.52 103 Anton 1.50 114 Apriadi 1.70 165 Aprino 1.60 126 Budi Sanjaya 1.61 87 Candi Mustafa 1.89 128 Dandi Saputra 1.59 109 Defri Andika 1.86 16

10 Deni Syafriadi 1.82 1311 Dodi Aria Mandala 1.85 1812 Efrizal 1.61 1613 Frendi Yusra Caniago 1.54 1314 Gofarindo Aulio 1.83 1815 Jimi Saputra 1.78 1116 Jumas Miardi 1.75 1617 Junadi 1.61 1218 Leo Ajriko Saputra 1.60 1019 Mindra Junaidi 1.84 1620 M.Yadi Abadi 1.55 1521 Ramos Horta 1.51 1322 Rispa Candra 1.70 1623 Rizki Dian Saputra 1.69 1424 Rogi Jasmara 1.52 1325 Rusdi 1.51 1426 Supra 1.80 1427 Urai Sagito 1.84 1428 Vive Idola 1.60 1429 Wandri 1.89 1630 Widianto 1.79 14

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

60

Lampiran 2UJI NORMALITAS LILIEFORS KEKUATAN OTOT TUNGKAI

No X x Z LUAS KURVA F (Z) S (Z) F (Z)-S (Z)

1 1.5 -0.19 -1.42 0.4222 0.0778 0.033333 0.0444672 1.51 -0.18 -1.35 0.4115 0.0885 0.083333 0.0051673 1.51 -0.18 -1.35 0.4115 0.0885 0.083333 0.0051674 1.52 -0.17 -1.27 0.398 0.102 0.15 0.0485 1.52 -0.17 -1.27 0.398 0.102 0.15 0.0486 1.54 -0.15 -1.12 0.3686 0.1314 0.2 0.06867 1.55 -0.14 -1.05 0.3531 0.1469 0.233333 0.0864338 1.59 -0.10 -0.75 0.2734 0.2266 0.266667 0.0400679 1.6 -0.09 -0.67 0.2486 0.2514 0.333333 0.081933

10 1.6 -0.09 -0.67 0.2486 0.2514 0.333333 0.08193311 1.6 -0.09 -0.67 0.2486 0.2514 0.333333 0.08193312 1.61 -0.08 -0.60 0.2258 0.2742 0.433333 0.15913313 1.61 -0.08 -0.60 0.2258 0.2742 0.433333 0.15913314 1.61 -0.08 -0.60 0.2258 0.2742 0.433333 0.15913315 1.69 0.00 0.00 0 0.5 0.5 016 1.7 0.01 0.08 0.0319 0.5319 0.55 0.018117 1.7 0.01 0.08 0.0319 0.5319 0.55 0.018118 1.75 0.06 0.45 0.1736 0.6736 0.6 0.073619 1.78 0.09 0.68 0.2518 0.7518 0.633333 0.11846720 1.79 0.10 0.75 0.2734 0.7734 0.683333 0.09006721 1.79 0.10 0.75 0.2734 0.7734 0.683333 0.09006722 1.8 0.11 0.83 0.2967 0.7967 0.733333 0.06336723 1.82 0.13 0.98 0.3365 0.8365 0.766667 0.06983324 1.83 0.14 1.05 0.3531 0.8531 0.8 0.053125 1.84 0.15 1.13 0.3708 0.8708 0.85 0.020826 1.84 0.15 1.13 0.3708 0.8708 0.85 0.020827 1.85 0.16 1.20 0.3849 0.8849 0.9 0.015128 1.86 0.17 1.28 0.3997 0.8997 0.933333 0.03363329 1.89 0.20 1.50 0.4332 0.9332 0.983333 0.05013330 1.89 0.20 1.50 0.4332 0.9332 0.983333 0.050133

MEAN 1.69 L0=0.159133STDEVIASI 0.13MEDIAN 1.70

Dari tabel di atas dapat diketahui L0= 0.159133, sedangkan Ltabel pada taraf signifikan α=0.05 didapat Lt= 0.161. Dengan demikian L0=0.159133<Lt=0.161 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

61

Lampiran 3UJI NORMALITAS LILIEFORS TENDANGAN KE GAWANG

No X X Z LUAS KURVA F (Z) S (Z) F (Z)-S (Z)

1 8 -5.53 -2.21 0.4864 0.0136 0.033333 0.0197332 10 -3.53 -1.41 0.4207 0.0793 0.1 0.02073 10 -3.53 -1.41 0.4207 0.0793 0.1 0.02074 10 -3.53 -1.41 0.4207 0.0793 0.1 0.02075 11 -2.53 -1.01 0.3438 0.1562 0.2 0.04386 11 -2.53 -1.01 0.3438 0.1562 0.2 0.04387 11 -2.53 -1.01 0.3438 0.1562 0.2 0.04388 12 -1.53 -0.61 0.2291 0.2709 0.3 0.02919 12 -1.53 -0.61 0.2291 0.2709 0.3 0.0291

10 12 -1.53 -0.61 0.2291 0.2709 0.3 0.029111 13 -0.53 -0.21 0.0832 0.4168 0.416667 0.00013312 13 -0.53 -0.21 0.0832 0.4168 0.416667 0.00013313 13 -0.53 -0.21 0.0832 0.4168 0.416667 0.00013314 13 -0.53 -0.21 0.0832 0.4168 0.416667 0.00013315 14 0.47 0.19 0.0754 0.5754 0.583333 0.00793316 14 0.47 0.19 0.0754 0.5754 0.583333 0.00793317 14 0.47 0.19 0.0754 0.5754 0.583333 0.00793318 14 0.47 0.19 0.0754 0.5754 0.583333 0.00793319 14 0.47 0.19 0.0754 0.5754 0.583333 0.00793320 14 0.47 0.19 0.0754 0.5754 0.583333 0.00793321 15 1.47 0.59 0.2224 0.7224 0.7 0.022422 16 2.47 0.99 0.3389 0.8389 0.833333 0.00556723 16 2.47 0.99 0.3389 0.8389 0.833333 0.00556724 16 2.47 0.99 0.3389 0.8389 0.833333 0.00556725 16 2.47 0.99 0.3389 0.8389 0.833333 0.00556726 16 2.47 0.99 0.3389 0.8389 0.833333 0.00556727 16 2.47 0.99 0.3389 0.8389 0.833333 0.00556728 16 2.47 0.99 0.3389 0.8389 0.833333 0.00556729 18 4.47 1.79 0.4633 0.9633 0.983333 0.02003330 18 4.47 1.79 0.4633 0.9633 0.983333 0.020033

MEAN 13.53 L0=0.0438STDEVIASI 2.50MEDIAN 14

Dari tabel di atas dapat diketahui L0= 0.0438, sedangkan Ltabel pada taraf signifikan α=0.05 di dapat Lt 0.161. dengan demikian L0=0.0438<Lt=0.161 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

62

Lampiran 4TABEL PERSIAPAN PENGHITUNGAN DATA

NO

(X)Lompat tanpa

awalan

(Y)Tendangan ke gawang

X2 Y2 XY

1 1.79 11 3.2041 121 19.692 1.52 10 2.3104 100 15.23 1.50 11 2.25 121 16.54 1.70 16 2.89 256 27.25 1.60 12 2.56 144 19.26 1.61 8 2.5921 64 12.887 1.89 12 3.5721 144 22.688 1.59 10 2.5281 100 15.99 1.86 16 3.4596 256 29.76

10 1.82 13 3.3124 169 23.6611 1.85 18 3.4225 324 33.312 1.61 16 2.5921 256 25.7613 1.54 13 2.3716 169 20.0214 1.83 18 3.3489 324 32.9415 1.78 11 3.1684 121 19.5816 1.75 16 3.0625 256 2817 1.61 12 2.5921 144 19.3218 1.60 10 2.56 100 1619 1.84 16 3.3856 256 29.4420 1.55 15 2.4025 225 23.2521 1.51 13 2.2801 169 19.6322 1.70 16 2.89 256 27.223 1.69 14 2.8561 196 23.6624 1.52 13 2.3104 169 19.7625 1.51 14 2.2801 196 21.1426 1.80 14 3.24 196 25.227 1.84 14 3.3856 196 25.7628 1.60 14 2.56 196 22.429 1.89 16 3.5721 256 30.2430 1.79 14 3.2041 196 25.06

JUMLAH 50.69 406 86.1635 5676 690.33

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

63

Lampiran 5

Menghitung koefisien korelasi nilai X terhadap Y

Simbol Statistik Nilai StatistikN 30X 50.69Y 406X2 86.1635Y2 5676XY 690.33

rxy =

2222 )()(

))((

YYnXXn

YXYXn

= 22 )406(567630)69.50(1635.8630

)406)(69.50(33.69030

xx

x

= 1648361702802569.4762584.905

20580.1420709.9

= 544415.4289

129.76

= 83994.93

129.76

= 289.8188

129.76

= 0.45

Kontribusi

K= r2x100%

= (0.45)2x100%

= 20.25%

Uji signifikan variabel X1 dengan Y

t = 2)(1

2

r

nr

= 2)45.0(1

23045.0

=

2025.01

)29.5)(45.0(

=

7975.0

3691.2 =

8930.0

3691.2 = 2.65

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

64

LAMPIRAN 6DAFTAR LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN

NORMAL STANDARDari 0 ke z

Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0.0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 03590.1 0386 0483 0478 0557 0596 0636 0675 0714 0754 03600.2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 11410.3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 15170.4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 18790.5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 22240.6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2418 25490.7 2580 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 28520.8 2881 2910 2939 2967 2996 3023 3051 3078 3106 31330.9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 33891.0 3413 3438 3461 3485 2508 3531 3554 3577 3599 36211.1 4634 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 38301.2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 40151.3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 41771.4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 43191.5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4418 4429 44411.6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 45451.7 4554 4564 4573 4580 4591 4599 4608 4626 4625 46331.8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4692 4699 46331.9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 47672.0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4803 4808 4812 48172.1 4821 4826 4830 4838 4838 4842 4846 4850 4854 48572.2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 48902.3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 49162.4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 49362.5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 49522.6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 49642.7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 49742.8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 49812.9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 49863.0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 49903.1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993

3.2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 49953.3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 49973.4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 49983.5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 49983.6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993.7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993.8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993.9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000

Sumber : Theory And Problems of Statistics, Spigel, M.R.,PhD.,Schaum Publishing., New York, 1961

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

65

LAMPIRAN 7DAFTAR XIX (11)

NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILLIEFORSUkuranSampel

Taraf Nyata

0.01 0.05 0.10 0.15 0.204 0.417 0.381 0.352 0.319 0.3005 0.405 0.337 0.315 0.299 0.2856 0.364 0.319 0.294 0.277 0.2657 0.348 0.300 0.276 0.258 0.2478 0.331 0.285 0.261 0.244 0.2339 0.311 0.271 0.249 0.233 0.223

10 0.294 0.258 0.239 0.224 0.21511 0.284 0.249 0.230 0.217 0.20612 0.275 0.242 0.223 0.212 0.19913 0.268 0.234 0.214 0.202 0.19014 0.261 0.227 0.207 0.194 0.18315 0.257 0.220 0.201 0.187 0.17716 0.250 0.213 0.195 0.182 0.17317 0.245 0.206 0.289 0.177 0.16918 0.239 0.200 0.184 0.173 0.16619 0.235 0.195 0.179 0.169 0.16320 0.231 0.190 0.174 0.166 0.16025 0.200 0.173 0.158 0.147 0.14230 0.184 0.161 0.144 0.136 0.131

1.031 0.886 0.805 0.768 0.736n >30 n n n n n

Sumber: Conover, W.J, Practical Nonparametric Statistics, John Wiley & Sons, Inc, 1973

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

66

Lampiran 8Tabel dari harga kritik dari Product-Moment

N (1)Interval Kepercayaan

N (1)

Interval Kepercayaan

N 0)

Interval Kepercayaan

95%(2)

99%(3)

95%(2)

99%(3)

95%(2)

99%(3)

3 0.997 0.999 26 0.388 0.4905 55 0.266 0.3454 0.950 0.990 27 0.381 0.487 60 0.254 0.330

5 0.878 0.959 28 0.374 0.478 65 0.244 0.317

6 0.811 0.912 29 0.367 0.470 70 0.235 0.306

7 0.7540.874

30 0.361 0.463 75 0.227 0.296

8 0.707 0.874 31 0.355 0.456 80 0.220 0.286

9 0.666 0.798 32 0.347 0.449 85 0.213 0.278

10 0.632 0.762 33 0.344 0.442 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 34 0.339 0.436 95 0.202 0.263

12 0.576 0.708 35 0.334 0.430 100 0.195 0.256

13 0.553 0.684 36 0.329 0.424 125 0.176 0.230

14 0.532 0.661 37 0.325 0.418 150 0.159 0.210

15 0.514 0.641 38 0.320 0.413 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 39 0.316 0.408 200 0.138 0.181

17 0.482 0.606 40 0.312 0.403 300 0.113 0.148

18 0.468 0.590 41 0.308 0.396 400 0.098 0.128

19 0.456 0.575 42 0.304 0.393 500 0.088 0.115

20 0.444 0.561 43 0.301 0.389 600 0.080 0.105

21 0.433 0.549 44 0.297 0.384 700 0.074 0.097

22 0.423 0.537 45 0.294 0.380 800 0.070 0.091

23 0.413 0.526 46 0.291 0.276 900 0.065 0.085

24 0.404 0.515 47 0.288 0.372 1000 0.062 0.081

25 0.396 0.505 48 0.264 0.368

1.031 0.886 49 0.281 0.364

50 0.297 0.361

J=Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung rGambar Penelitian

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

67

Gambar 1. Siswa SSB Bumi Sakti Melakukan Tendangan Dengan Kaki Bagian Dalam

Gambar 2. Siswa SSB Bumi Sakti Melakukan Tendangan Dengan Kaki Bagian Luar

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

68

Foto 3. Siswa SSB Bumi Sakti Melakukan TendanganGambar 3. Siswa SSB Bumi Sakti Melakukan Tendangan Dengan punggung

gambar 4. Peneliti Menjelaskan Kepada Siswa SSB Bumi Sakti Tata Cara Lompat Jauh Tanpa Awalan

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

69

Gambar 5. Siswa SSB Bumi Sakti Melakukan Sikap Awalan Lompat Jauh Tanpa Awalan

Gambar 6. Siswa SSB Bumi Sakti Melakukan Sikap Melayang Lompat Jauh Tanpa Awalan

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

70

Gambar 7. Siswa SSB Bumi Sakti Melakukan Sikap Mendarat Lompat Jauh Tanpa Awalan

Gambar 8. Peneliti Menjelaskan Kepada Siswa SSB Bumi sakti Tata Cara Tendangan Ke Gawang

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

71

Gambar 9. Siswa SSB Bumi Sakti Melakukan Tendangan Ke Gawang

Gambar 10. Peneliti sedang mengamati Posisi Bola Pada Saat Jatuh Di Gawang Setelah Siswa SSB Bumi Sakti Melakukan Tendangan Ke Gawang

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

72

Gambar 11. Peneliti Dan Pelatih Serta Siswa SSB Bumi Sakti

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

73

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TA/04_MUHAMMAD_ NUR...TENDANGAN KE GAWANG PADA CLUB SEKOLAH SEPAK BOLA LUBUK PINANG KABUPATEN

74