pengembangan program aplikasi apb -...
TRANSCRIPT
NAL
I "'+ XVll CONGRESS OF TIFTK WTR- JPTC~ONE Grand Clarion Hotel h ~unvention Makassar, 3 - 5 Mei 2012
2Pk . -- rd k~ ! t~~&i i ik '+ _ tas h'egeri Makassar-
1
Pengembangan Program Aplikasi untuk Mengidentifikasi Kebelummengertian
Peserta Didik dalam Mempelajari Materi Ajar Oleh: Waskito
ABSTRAK
Proses umpan balik pada pembelajaran dapat dilakukan oleh pendidik
dengan cara mengidentifikasi dan memberitahu peserta didik akan kebelummengertiannya pada topik-topik yang sudah diajarkan. Pemberitahuan seperti itu hendaknya disampaikan sesegera mungkin, agar proses perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dapat pula dilakukan dengan cepat dan tepat. Jika analisis tentang kebelummengertian peserta didik dilakukan secara manual, sulit sekali bagi pendidik untuk menyelesaikannya dalam waktu yang relatif cepat. Untuk itu, maka penggunaan Teknologi Informasi berupa program aplikasi merupakan solusi yang cocok. Program aplikasi untuk mengidentifikasi kebelummengertian peserta didik dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak Visual Fox Pro 9.0. Proses validasi terhadap program aplikasi, dilakukan dengan cara meminta penilain pakar dan melaksanakan ujicoba pada Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama untuk mata pelajaran Matematika. Setelah melakukan beberapa kali penyempurnaan, telah dihasilkan program aplikasi yang mampu menghasilkan analisis tentang kebelummengertian peserta didik tentang materi ajar. Keluaran dari program aplikasi ini adalah berupa (1) profil individual peserta didik, (2) profil kelas, dan (3) grafik posisi.
I. Pendahuluan
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik adalah melaksanakan
penilaian hasil belajar. Tanpa kompetensi ini, maka pendidik tidak dapat menjalankan
tugasnya secara efektif. Hal ini disebabkan, karena unsur penilaian hasil belajar
merupakan bagian akhir dari suatu rangkaian proses pembelajaran yang dapat digunakan
untuk memberikan umpan balik kepada unsur (1) tujuan pembelajaran, (2) prilaku awal
peserta didik, (3) proses pembelajaran, dan (4) penilaian hasil belajar hasil belajar itu
sendiri (Ebel & Frisbie, 1986). Agar umpan balik itu menjadi berarti, ia haruslah
berfungsi diagnostik. Konsep penilaian hasil belajar yang berhubungan dengan komponen
lainnya dapat digambarkan pada Gambar 1.
2
Gambar 1 Diagram Konsep Pembelajaran Sederhana DeCeeco
(Ebel & Frisbie, 1986)
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan pengolahan data yang
berlangsung saat ini, maka komputer dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk
mengolah dan menganalisis hasil tes dengan cepat dan akurat. Untuk itu diperlukan
sebuah program aplikasi yang dapat digunakan untuk menganalisis hasil tes dan
menghasilkan laporan tentang kebelummengertian peserta didik dalam memahami materi
ajar pada topik-topik tertentu.
Program aplikasi yang akan dikembangkan ditujukan untuk keperluan analisis
prestasi belajar, diharapkan dapat memberikan laporan hasil belajar dengan cepat dan
akurat. Laporan prestasi belajar berupa hasil tes yang ditunjukkan melalui profil diri
diberikan kepada peserta didik dan orang-tuanya. Laporan ini, menjadi masukan tentang
materi mana saja peserta didik masih mengalami kesulitan belajar, sehingga peserta didik
mengetahui apa yang harus dilakukannya untuk mengejar ketinggalannya. Begitu juga
dengan orang-tua, dapat terlibat dengan efektif membantu anaknya dalam mengatasi
kesulitan belajar yang dialami anaknya.
Analisis dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan teknologi
informasi.Perangkat lunak komputer yang telah dikembangkan untuk keperluan analisis
hasil tes adalah Iteman, Benchmark System, dan lainnya.
Iteman dapat digunakan untuk menganalisis skor pilihan ganda dan benar-salah
data pengujian, serta data survey seperti tipe skala Likert. Iteman dapat menganalisis
sebuah tes yang berisi sebanyak 10 skala (subtests) dan menghitung mean, varians,
deviasi standar, miring, dan kurtosis dari total skor, minimum dan skor maksimum, dan
median skor. Juga menyediakan distribusi frekuensi skor sekaligus sebagai KR-20 (alfa)
estimasi keandalan dan kesalahan standar pengukuran untuk setiap subset skala.
Sementara itu, Benchmark Assessment System, dikembangkan sebagai alat
pendukung bagi pendidik untuk membantu mereka mengukur kekuatan dan kelemahan
peserta didik. Penilaian benchmark telah dirancang untuk memajukan pengajaran dan
pembelajaran dalam beberapa hal penting.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PRILAKU AWAL PESERTA DIDIK
PROSES PEMBELAJARAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR
3
Namun, Iteman dan Benchmark System belum menyediakan fasilitas yang
menghasilkan analisis tentang kebelummengertian peserta didik tentang topik-topik
materi ajar yang sudah dipelajari. Padahal untuk keperluan penilaian kelas, proses
remedial harus didasari dari analisis individual dan klasikal. Tanpa mengetahui materi-
materi mana saja yang belum dikuasai oleh peserta didik, maka sulit memberikan
remedial kepada mereka. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba mengembangkan
sebuah program aplikasi yang dapat mengidentifikasi kebelummengertian peserta didik
dalam memahami materi ajar.
II. Kajian Teori
Tahapan yang perlu dilakukan dalam metode penelitian dan pengembangan
(research and development) (Sugiyono, 2009) adalah sebagai berikut: (1) Menentukan
potensi dan masalah. Potensi berarti adalah segala sesuatu yang dapat didayagunakan
akan memiliki nilai tambah. (2) Pengumpulan informasi yaitu mengumpulkan berbagai
informasi yang dapat digunakan untuk perencanaan produk yang dapat mengatasi
permasalahan, (3) Desain produk yaitu desain berupa gambar, bagan, dan penjelasan
sistem kerjanya, (4) Validasi desain yaitu menilai rancangan secara rasional apakah
produk yang bafru akan lebih efektif dari yang lama. Validasi desain dapat dilakukan
dalam forum diskusi, (5) Revisi desain yaitu memperbaiki kelemahan yang diketahui
berdasarkan validasi sebelumnya, (6) Uji coba produk yaitu melakukan simulasi
penggunaan model yang baru lalu dicobakan pada kelompok terbatas, (7) Revisi produk
yaitu melakukan perbaikan terhadap kelemahan yang masih ditemukan pada produk yang
dikembangkan. Kelemahan ini ditemukan pada langkah uji coba produk, (8) Uji coba
pemakaian yaitu produk baru yang dikembangkan digunakan pada kalangan yang lebih
luas. Dalam pemakaian tersebut, masih direkam kekurangan-kekurangan yang masih
ditemukan oleh pemakai, (9) Revisi produk yaitu memperbaiki produk yang
dikembangkan apabila ditemukan kelemahan-kelemahan selama uji coba pemakaian, (10)
Produk massal, yaitu menggandakan dan menyebarluaskan produk baru yang sudah
dikembangkan dan sudah diuji pemakaiannya.
Untuk membuat program aplikasi seperti yang diinginkan, perlu dibuatkan lebih
dahulu diagram alir sistem perangkat lunak bekerja. Ada tiga tahap utama cara kerja
sistem, yaitu: (1) entri kisi, (2) entri hasil tes, dan (3) mencetak. Setiap tahapan
memerlukan perintah program yang khusus. Berikut disajikan diagram alir (flow chart)
4
dari tiap tahapan pada program perangkat lunak yang akan dikembangkan. Gambar 3
adalah diagram alir untuk pemerograman entri kisi.
Gambar 2. Diagram Alir Entri Kisi
- User name- Password
Salah atau batal
MULAI
Entri Kisi
Cover
Entri Hasil Tes Mencetak tutup
Pilihan Kelas
Pilihan Soal
Kelas 1 s.d 12
Soal Objektif Soal Esai
Lembar Pemasukan Kisi-Kisi
Lembar Pemasukan Kisi-Kisi
benar
- Mata Pelajaran - No. Soal - Kelas - Indikator - Keterangan
kesulitan
simpan batal selesai
A1 A2 A3 A4
B1 B2
C1 C2 C3
5
Pada tiap tahap terdapat form, tabel, dan program yang disusun untuk menjalankan
program aplikasi. Program aplikasi yang dikembangkan menggunakan bahasa
pemerograman Visual FoxPro 9.0.
III. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengembangan dan
penelitian (research and development). Pengembangan progrm aplikasi diakukandengan
menggunakan perangkat lunak induk VFP 9.0. Perangkat lunak ini didesain untuk
jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Uji coba
dilakukan pada sekolah dasar pada mata pelajaran Matematika kelas VII. Mata pelajaran
ini dipilih, karena merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan secara nasional.
Sementara pemilihan materi pelajaran kelas VII dengan alasan karena ini adalah kelas
satu di sekolah menengah pertama, sehingga relatif tidak mengganggu proses
pembelajaran di sekolah. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2009,
sehingga materi pelajaran yang akan diujikan kepada peserta didik, telah selesai dibahas
dan dipelajari di kelas.
IV. Hasil dan Pembahasan
Program Aplikasi ini terdiri dari sejumlah program, form, report, dan table.
Semuanya dirancang sedemikian rupa sehingga antara satu dengan lainnya akan bekerja
secara sistematis dengan urutan yang sudah diatur. Pertama sekali akan muncul form
Password yang harus diisi oleh pengguna agar dapat masuk ke dalam sistem. Form
Password berbentuk sebagai berikut:
6
Setelah itu akan muncul form Cover sebagai berikut:
Pada form Cover terdapat judul dari perangkat lunak, dan menu berupa: ENTRI
KISI, ENTRI HASIL TES, MENCETAK, DAN TUTUP. Untuk menjalankan menu
ini, diklik pada bagian tulisannya. ENTRI KISI berarti akan memasukkan kisi-kisi tes
pada data base. Pemasukan kisi-kisi ini merupakan langkah pertama dan untuk
menjalankan langkah ini, operator harus memiliki kisi-kisi tes sesuai dengan format yang
direkomendasikan untuk perangkat lunak ini. ENTRI HASIL TES berarti akan
memasukkan hasil jawaban peserta didik pada database. Operator sudah harus memiliki
lembar jawaban peserta didik. Format lembaran jawaban sesuai dengan format yang
direkomendasikan. MENCETAK, berarti akan mencetak hasil jawaban beserta analisis
hasil tes. TUTUP, berarti menutup sistem ini.
Dengan meng klik ENTRI KISI, akan muncul form-form sebagai berikut: Pertama
akan muncul form daftar pilihan kelas seperti form di bawah ini:
Pada form ini terdapat 12 pilihan kelas (I – XII), I - VI untuk SD, VII – IX untuk
SMP, X – XII untuk SMA. Operator hanya dapat meng klik pada salah satu pilihan yang
diinginkan. Misalnya, operator ingin meng-input data kelas III, maka di klik pada Kelas
III, begitu juga untuk kelas-kelas yang lain. Apabila form ini sudah tampil di layar, tetapi
7
tidak jadi untuk meneruskan operasi, maka di klik tombol KEMBALI. Dengan meng
klik tombol KEMBALI, maka akan kembali ke form cover.
Untuk meng-entri hasil tes, di klik ENTRI HASIL TES pada menu dan akan
memunculkan form sebagai berikut:
Form ini memuat daftar mata pelajaran yang sudah tersedia, bagian yang harus
diisi berupa identitas dan jawaban serta kunci jawaban, sebagaimana terlihat dalam
contoh form. Daftar mata pelajaran yang tersedia adalah mata pelajaran yang sesuai
dengan KTSP. Jumlah soal yang tersedia, maksimum sebanyak 50 item. Jika jumlah soal
< 50 item, maka kunci dan jawaban tetap harus diisi dengan pola isian yang berbeda.
Dengan menekan tombol Simpan, maka NAMA, NIS, dan jwb akan hilang, untuk diisi
dengan jawaban dari peserta pendidik berikutnya.
Apabila ingin mencetak hasil analisis, pastikan bahwa printer sudah terhubung
dengan komputer dan dalam keadaan on. Klik kata Mencetak pada form Cover akan
memunculkankan form pilihan kelas sebagai berikut:
disorot
8
Form terdiri dari tiga halaman, tiap halaman terdiri dari beberapa mata pelajaran. Carilah
mata pelajaran yang akan dicetak pada masing halaman tersebut. Jika sudah bertemu, di-klik,
begtu juga pada Kelas dan Ujian ke. Selanjutnya, dengan meng-klik tombol profil diri,
maka akan tampil report tiap peserta didik sehubungan dengan hasil tes yang dilakukan.
Sedangkan dengan meng-klik tombol profil kelas, akan memunculkan hasil analisis terhadap
satu kelas sehubungan dengan tes yang dilakukan. Dengan menekan tombol Grafik Posisi,
akan memunculkan grafik batang dari tiap peserta didik dalam satu kelas pada mata pelajaran
yang diujikan. Grafik ini menunjukkan posisi tiap peserta didik dibanding dengan peserta
didik lainya.
Laporan Profil Diri muncul di dalam bahasa foxPro, sementara profil kelas dan grafik
posisi, dimunculkan dalam excel. Profil Diri dapat dicetak dengan meng-klik tanda printer
atau mencetak seperti biasa. Sementara Profil Kelas dan Grafik Posisi memerlukan proses
editing sederhana di excel. Oleh karena itu, operator juga harus menguasai Excel.
Laporan Profil Individual terdiri dari: (1) data identitas, (2) hasil olah dan analisis
tes,serta (3) hasil skor, nilai, dan informasi lainnya, sebagaimana diperlihatkan pada gambar
3.
disorot
9
Contoh report profil diri untuk jenis soal pilihan ganda adalah:
Profil Diri
Gambar 3. Laporan Profil Individual Siswa
Laporan profil kelas menampilkan Identitas yang terdiri dari nama mata pelajaran,
nama sekolah, dan nama, kelas berapa, dan ujian ke berapa. Hasil olahan dan analisis
disajikan dalam bentuk tabulasi nomor soal dan indkator, serta kode nomor peserta tes. Kode
nomor ini sebagai pengganti nama, karena jika disajikan dalam bentuk nama, akan
memerlukan ruang yang besar. Laporan Profil Kelas diperlihatkan pada gambar 4.
Grafik Posisi menggambarkan posisi prestasi peserta didik pada tes tersebut. Posisi
dibagi dua bagian, positif dan negatif. Bagian positip menunjukkan prestasi yang
bersangkutan di atas rata-rata, sedangkan di bagian negatip prestasinya di bawah rata. Jika
10
tepat digaris nol, berarti sama dengan rata-rata. Informasi posisi ini dapat dijadikan motivasi
bagi peserta didik untuk selalu meningkatkan prestasinya dari setiap pelaksanaan tes.
Laporan Profil Kelas dan grafik posisi dapat dilihat pada contoh berikut:
No.
Soal Indikator
Jlh.
Salah
Jlh.
Benar Siswa yang Menjawab Salah
1 2 3 4 5
1
Mampu
mendefinisikan
pengertian
Bilangan Bulat
5 29
5180 5207 5223 5231 5266
2
Mampu
melakukan
penjumlahan
Bilangan Bulat
dengan alat
bantu
12 22
5129 5136 5151 5163 5187 5188 5208 5217 5223 5263 5280 5296
Gambar 4. Laporan Profil Kelas
Gambar 5 Grafik Posisi
POSISI SISWA DIBANDINGKAN DENGAN SISWA LAINNYA PADA KELAS VII A
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
2.5
5158
5263
5175
5280
5188
5295
5269
5224
5230
5296
5156
5180
5236
5266
5133
5300
5136
5211
5238
5225
5208
5129
5217
5229
5290
5195
5154
5187
5231
5207
5223
5151
5277
5163
NAMA SISWA
Z-SK
ORE
11
Pendidik dapat memanfaatkan laporan profil kelas untuk mengetahui topik-topik
atau materi mana saja yang masih belum terkuasai dengan baik oleh pesera didiknya.
Sehingga pendidik dapat menentukan tindakan untuk menuntaskan pelajaran pada peserta
didiknya secara keseluruhan dengan efektif, termasuk diantaranya melakukan program
remedial.
Laporan grafik posisi dapat dijadikan informasi bagi peserta didik dan pendidik
tentang perkembangan prestasi peserta didik pada tiap tes yang dilakukan. Sehingga
peserta didik akan termotivasi untuk selalu memperbaiki prestasinya. Akibatnya, akan
tercipta suatu sistem yang membuat seluruh pihak yang terkait menjadi aktif dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran
V. Kesimpulan
Dari Penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Program Aplikasi untuk mengidentifikasi kebelummngertian siswa terhadap suatu
topik telah dapat dibuat. Berdasarkan uji coba yang dilakukan. Program aplikasi ini
diyakini dapat beroperasi dengan baik.
2. Program aplikasi ini bagus seklai jika dimanfaatkan oleh para guru di kelas untuk
mengefektifkan proses pembelejarannya.
Daftar Kepustakaan
Allen, MJ. & Yen, W.M. (1979). Introduction to Measurement Theory. California: Brooks &
Cole Publishing Company. Ames, Carole, and Jennifer Archer. (1988). "Achievement Goals in the Classroom: Students'
Learning Strategies and Motivation Process."Journal of Educational Psychology. 1910–. Washington, DC: American Psychological Association. 00220663. Location: Dallas Public Library.
Ames, Carole (1992), Achievement Goals, Motivational Climate and Motivational Processes.
Champaign, Ill.: Human Kinetics Anas Sudiyono. (2003). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Badan Standar Nasional Pendidikan Indonesia. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, Jakarta: BSNP Black, P. & William, D.C. (1988). Assessment and Classroom Learning. Educational
Assessment, Principles, Policy and Practice, [email protected].
12
Black, P., & Wiliam, D. (1998). Inside the Black Box: Raising Standards through Classroom Assessment. Phi Delta Kappan, 80, 139 – 148.
Brookhart, S. M. (1994). Teachers' Grading: Practice and Theory. Applied Measurement in
Education, 7, 279-301. Budi Santoso. (2004). Panduan Lengkap Pemrograman Visual FoxPro,Yogyakarta: Andi Church, M. A., Elliot, A. J., & Gable, S. L. (2001). Perceptions of Classroom Environment, Achievement Goals, and Achievement Outcomes. Journal of
Educational Psychology, 93, 43 – 54. Cizek, G. J. (1997). Learning, Achievement, and Assessment: Constructs at a Crossroads.
Handbook of Classroom Assessment: Learning, Adjustment, and Achievement (pp. 1 – 32). San Diego, CA: Academic Press.
Criswell, E. L. (1989). The Design of Computer Based Instruction. New York: Macmillan
Publishing Company. Cronbach, L. J. (1984). Essentials of Psychological Testing. (4th ed.). New York: Harper &
Row. Dian Riastuti, (2007). Pengembangan Computer Assisted Instruction (CAI) untuk
pembelajaran Biologi SMA, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Dick, W. et al. (1990), The Systematic Design of Instruction, Third Edition, Harper Collins Ebel, RL, & Frisbie, D.A. (1998). Essential of Educational Measurement (4th ed). Engelwood
Cliffs, BJ:Prentice Hall. Fernandes, H. J. X. (1984). Testing and Measurement. Jakarta: National Educayion
Planning, Evaluation and Development. Gronlund, N.E. (1985). Measurement and Evaluation in Teaching. New York: MacMillan
Publishing Company, Inc. Kumaidi. (2006). Asesmen dalam Pendidikan Kejuruan. Materi Kuliah S3 PTK PPs UNY. Molenda, Michael (2003). In Search of the Elusive ADDIE Model. Performance
Improvement. Indiana University. Nitko, J. (2001). Educational Test and Measurement: An Introduction, NewYork: McMillan Poerwadarminta, W.J.S, (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka Sheehan, K.M. (1997). A Tree-Based Approach to Proviensy Scaling and Diagnostics
Assessment. Journal of Education Measurement, 34(4), 333-353. Stiggins R.J, & Conklin NF (1994) In Teachers Hands, Investigation the Practice the
Classroom Assessment, Albany, NY, Suny Press
13
Stiggins RJ (1999), Assessment Student Confidence, and School Success, Phi Delta Kappan,
81(3), 191 -198 Stiggins, RJ, et al. (2004). Classroom Assessment for Student Learning, Assesment Institute
Inc, Portland, Oregon. Stiggins, Rick & Chappuis, Jan. (2005). Using Student-Involved Classroom Assessment to
Close Achievment Gaps. Assessment Training Institute Portland. [email protected].
Stiggins, Rick & Chappuis, Jan. (2006). What a Difference a word makes assessment for
Learning rather than Asessment of Learning helps Student Succes. Vol.27 No.1. www.NSDC.Org.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D, Bandung: Alfa Beta Suharyanto, (2007). Pengembangan Animasi Komputer pada Pembelajaran Fisika SMA,
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.