jurusan pendidikan agama islam fakultas...

115
UPAYA GURU BIDANG STUDI AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA SIKAP DISIPLIN IBADAH SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KEDISIPLINAN IBADAH SISWA DI MTS ISLAMIYAH CIPUTAT TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Weni Nurlita NIM: 1113011000105 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/ 1440 H

Upload: others

Post on 06-Mar-2020

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

UPAYA GURU BIDANG STUDI AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA

SIKAP DISIPLIN IBADAH SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP

KEDISIPLINAN IBADAH SISWA DI MTS ISLAMIYAH CIPUTAT

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Weni Nurlita

NIM: 1113011000105

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/ 1440 H

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta
Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta
Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta
Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

ABSTRAK

Weni Nurlita (1113011000105): Upaya Guru Bidang Studi Agama Islam

Dalam Membina Sikap Disiplin Ibadah Serta Implikasinya Terhadap

Kedisiplinan Ibadah Siswa di MTs Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: (1) Sejauh mana upaya guru PAI

dalam membina sikap disiplin beribadah siswa (2) Bagaimana sikap disiplin

beribadah siswa siswi MTs Islamiyah Tangerang Selatan.

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2018 hingga Maret

2019 di MTs Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan deskritif kuantitatif. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah wawancara dan angket. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan teknik penarikan sampel Sampling Sistematis yaitu teknik

pengambilan sampel tidak acak (Nonprobability Sampling) dengan mengambil

sampel berdasarkan nomor urut ganjil dari jumlah data siswa di MTs Islamiyah

Ciputat.

Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini menunjukkan: (1) Upaya guru PAI

dalam memberikan pembinaan sudah sukup baik, didukung juga dengan hasil

perhitungan angket presentase memberikan contoh yang baik untuk beribadah

kepada siswa itu unggul lebih besar dari hasil presentase yang lain yakni sebesar

91.66% siswa menjawab selalu. Artinya hampir seluruh siswa siswi MTs Islamiyah

merasakan langsung bahwa guru di MTs Islamiyah sudah memberikan contoh yang

baik. (2) Sikap disiplin beribadah siswa yang setiap harinya ada kemajuan, sikap

disiplin ini juga ditunjang dengan hasil perhitungan angket sebanyak 90% siswa

sudah sadar akan pentingnya berdo'a dalam kegiatan sehari-hari khususnya belajar.

Kata Kunci: Upaya Guru Bidang Studi Agama, Disiplin Ibadah Siswa

Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

ABSTRACT

Weni Nurlita (1113011000105): The Efforts Of Teachers In The Field Of

Islamic Studies In Fostering a Disciplined Attitude Of Worship And Its

Implication For The Discipline Of Worship Of Students In MTs Islamiyah

Ciputat South Tangerang.

The purpose of this study is to find out: (1) the extent of the efforts of PAI

teachers in fostering a disciplined attitude towards student worship (2) What is the

discipline of worship in MTs Islamiyah students in South Tangerang.

This research was conducted in November 2018 until March 2019 at MTs

Islamiyah Ciputat, South Tangerang. The method used in this study is using a

quantitative descriptive approach. The research instructors used were interviews

and questionnaires. In this study the researcher used the sampling technique of

systematic sampling, which is a nonprobability sampling technique by taking

samples based on odd sequence numbers from the number of student data at

Ciputat's MTs Islamiyah.

The results found in this study show: (1) The efforts of PAI teachers in

providing coaching are good enough, supported also by the results of the percentage

questionnaire calculation that provide a good example of worship to students that

excel is greater than the other percentage results which is equal to 91.66% of

students answer always. This means that almost all MTs Islamiyah students feel

immediately that teachers at MTs Islamiyah have given a good example. (2) The

attitude of discipline in worship of students who every day progress, this discipline

attitude is also supported by the results of questionnaire calculations as much as

90% of students are aware of the importance of praying in daily activities, especially

learning.

Keywords: The Efforts Of Teachers In The Field Of Religious Studies, Student

Worship Discipline

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

KATA PENGANTAR

حيم حمن الر الر بسم للاه

Assalamu'alaikum wr. wb

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.

Karena berkat rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul "Upaya Guru Bidang Studi

Agama Islam Dalam Membina Sikap Disiplin Ibadah Serta Implikasinya

Terhadap Kedisiplinan Ibadah Siswa di MTs Islamiyah Ciputat Tangerang

Selatan". Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi

Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang bagi bagi kita semua.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademik di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai gelar Srjana Pendidikan (S.Pd).

Sebagai manusia yang tentunya mempunyai kekurangan, skripsi ini juga masih

banyak kekurangan baik dari isi maupun sistematika penulisannya, untuk itu

bimbingan, kritik dan saran sangat penulis harapkan agar kita selalu bias belajar

dari kesalahan.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan

memberikan dukungann baik secara moril maupun materil, sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Terimakasih untuk almarhumah mamah tercinta Nurlela, A.Md.Keb. dan

bapakku tersayang Chairuli yang telah mencurahkan segala cinta dan kasih

sayangnya untuk penulis dalam menyemangati, memberikan nasihat,

dukungan moril dan materil, serta do'a untuk penulis yang mereka berikan

setiap hari. Serta untuk adikku Akmal yang sudah beranjak dewasa, semoga

Allah memberikan mereka kebahagiaan dunia dan akhirat.

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

2. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang semasa kuliah penulis telah

berganti sebnyak 3 kali yakni, bapak Komarudin Hidayat, bapak Dede

Rosyada dan Ibu Amany Burhanudin Umar Lubis.

3. Dr. Sururin, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakartra dan dekanat sebelumnya bapak Ahmad Thib

Raya.

4. Ketua dan Sekretaris Jurusan serta para staff dosen Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Drs. Rusdi Jamil, M. Ag, selaku Dosen pembimbing Skripsi yang senantiasa

membimbing penulis dengan penuh sabar, memberikan saran, masukan,

serta mengarahkan penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Dr. Zaimudin, M. Ag, selaku Dosen Penasehat Akademik yang selalu

memberikan nasihat dari awal semester perkuliahan di UIN hingga dapat

menyelesaikan skripsi.

7. Kepala MTs Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan yang telah memberikan

penulis izin dan dukungan untuk melakukan penelitian di madrasah,

sehingga penulis bisa meneliti dengan senang hati.

8. Guru-guru Pendidikan Agama Islam MTs Islamiyah Ciputat yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah meluangkan waktunya

untuk penulis agar penelitian yang penulis lakukan tetap berjalan hingga

akhir penelitian.

9. Sahabat-sahabatku Hikmah, Lissa, Sarah, Ummu, April yang selalu

memberikan semangat dan menemaniku selama masa perkuliahan hingga

saat ini penulis bisa menyelesaikan skripsi.

10. Teman seperkonyolan Miftah, Cudia, Dena, Uyi, Endin, Jamal, Shara,

Fadhlur yang selalu memberikan cerita, canda tawa serta motivasi dan

dukungan kepada penulis agar cepat terselesaikan srkripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan

2013, khususnya keluarga APACHE (PAI C).

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

12. Mas Ragil Wicaksono, S. Kom, yang selama ini telah membantu dan

memberikan waktu, tenaga dan dukungan serta semangatnya sehingga

penulis dapat menyeselaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas

kebaikannya.

13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali

serta para asdos yang senantiasa memberikan semangat, dukungan serta

motivasinya kepada penulis agar terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berharap semoga semua amal kebaikan mereka mendapat balasan dari

Allah swt. diberikan keberkahan dan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat.

Dan semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak. Aamiin ya Rabbal alamin..

Wassalamu'alaikum wr. wb

Jakarta, Agustus 2019

Penulis

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

ABSTRACT .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

BAB II

KAJIAN TEORI .................................................................................................... 9

A. Deskripsi Teoritik ........................................................................................... 9

1. Guru Pendidikan Agama Islam .................................................................... 9

a. Pengertian Guru ................................................................................... 9

b. Guru Pendidikan Agama Islam .......................................................... 11

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam di MTs ............................ 13

d. Tugas dan Tanggung Jawab Guru PAI .............................................. 14

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

e. Peran dan Fungsi Guru PAI ............................................................... 18

2. Sikap Disiplin dan Ibadah .......................................................................... 21

a. Pengertian Sikap Disiplin .................................................................. 21

b. Macam-macam Disiplin...................................................................... 23

c. Tujuan Disiplin .................................................................................. 25

d. Ciri-ciri Disiplin ................................................................................. 26

e. Beribadah ........................................................................................... 27

f. Macam-macam Ibadah ....................................................................... 29

g. Disiplin Siswa .................................................................................... 31

h. Cara Menanamkan Sikap Disiplin ..................................................... 33

B. Penelitian Relevan ....................................................................................... 37

C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 40

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 40

B. Metode Penelitian ........................................................................................ 40

C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 41

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 42

E. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 46

F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 49

BAB IV

HASIL PENELITIAN ......................................................................................... 52

A. Deskripsi Data ............................................................................................. 52

B. Analisis Hasil Penelitian .............................................................................. 64

C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 71

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

BAB V

PENUTUP ..................................................................................................................... 75

A. Kesimpulan ............................................................................................... 75

B. Saran .......................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Teknik Pembentukan Disiplin Pada Anak ................................. 36

2. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru PAI ................................ 43

3. Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket ........................................................................ 46

4. Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Untuk Reliabilitas Soal ........................ 49

5. Tabel 3.4 Skor Angket Penelitian Jawaban Positif ................................... 51

6. Tabel 3.5 Skor Angket Penelitian Jawaban Negatif .................................. 51

7. Tabel 4.1 Guru MTs Islamiyah Ciputat .................................................... 57

8. Tabel 4.2 Waktu Belajar ........................................................................... 59

9. Tabel 4.3 Waktu Belajar ........................................................................... 59

10. Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana Madrasah ................................................ 61

11. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen ............................... 62

12. Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................ 63

13. Tabel 4.7 Angket Tentang Disiplin Terhadap Madrasah .......................... 62

14. Tabel 4.8 Angket Tentang Disiplin Ibadah ............................................... 63

15. Tabel 4.9 Angket Disiplin Terhadap Lingkungan Sosial .......................... 65

16. Tabel 4.10 Angket Sikap Sikap Guru Terhadap Lingkungan Sosial ........ 66

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Disiplin merupakan sikap yang perlu kita tanamkan sejak usia belia,

untuk itu disiplin memang sangat mempunya peran penting dalam

kehidupan bersosial maupun pribadi. Tanpa sadar sikap disiplin yang ada

pada diri kita merupakan bentuk pembiasaan yang ditanamkan sejak belia

oleh orang-orang yang ada disekitar kita seperti halnya orang tua yang

setiap hari selalu membimbing kita dirumah, guru yang mengingatkan kita

dengan hal-hal yang perlu dilakukan agar lebih disiplin dalam bertindak,

serta orang-orang yang selalu bertemu dengan kita setiap harinya seperti

saudara dan teman dalam keseharian.

Dalam rangka mencapai keberhasilan dalam pembinaan sikap disiplin

pada anak, maka perlu didukung oleh unsur keteladanan dari orang tua dan

guru. Seorang guru pendidikan agama Islam harus menjadi teladan baik bagi

peserta didiknya, agar guru memiliki pengaruh dalam mendidik sehingga

peserta didik akan mencoba meneladani atau mengikuti perbuatan yang baik

yang dilakukan oleh guru tersebut.

Seorang guru yang mengajak peserta didik untuk meneladani sikap

disiplin terutama disiplin beribadah, maka guru teersebutpun harus

memberikan contoh disiplinnya dalam beribadah, sedangkan jika guru yang

mengajak dalam berbuat disiplin tidak memliki sikap disiplin, maka tidak

akan ada peserta didik yang mau merespon ajakannya, bukannya menjadi

panutan untuk peserta didik melainkan hanya menjatuhkan wibawanya

sebagai seorang guru.

Di dalam Al-Qur’an Allah swt., telah menurunkan ayat yang menjadi

contoh untuk umat muslim di dunia. Allah swt. berfirman:

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

الله ل و ذ ك ر ك ان ي رجوالله و الي وم اآلخر ن ةح س ن ةلم ك ان ل كمفير سولاللهأسو ق د

ثيرا ك

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Q.S Al-Ahzab:

21)

Dalam Al-Qur'an surat alAhzab ayat 21 tersebut dapat diambil inti

sarinya yakni ‘Uswatun Hasanah’ yaitu suri tauladan yang ada pada diri

Rasulullah saw., karena tidak ada yang dicontohkan Nabi kepada umatnya

melainkan contoh yang terbaik. Nabi kita Muhammad saw. adalah manusia

yang terbaik di segala sisi dan segi, di setiap lini kehidupan beliau selalu

nomor satu dan paling pantas dijadikan profil percontohan untuk urusan

agama dan kebaikan.

Kita sebagai pendidik alangkah baiknya mempunya sifat-sifat seperti

yang yanga da pada diri Rasulullah saw. agar anak didik maupun orang-

orang sekitar kita lebih menangkap gambaran-gambaran kebaikan

Rasulullah saw. melalui cerminan seorang guru atau pendidik.

Usia remaja merupakan usia dimana seorang anak sedang mengalami

perubahan psikologis dan tingkah laku yang memang butuh perhatian lebih

ekstra dari lingkungan sekitar. Jika pada masa ini anak tidak mendapat

perhatian lebih mengenai kedisiplinan, baik dalam disiplin beribadah atau

pribadi maupun disiplin berosisial, maka dikhawatirkan anak akan tumbuh

menjadi pribadi yang acuh terhadap norma-norma dan aturan baik sosial

maupun agama.

Pendidikan memberikan sebuah proses khusus yang memberikan

kesempatan bagi anak didik untuk meningkatkan kualitas dirinya. Hal ini

sangat penting sebab sebenarnya, kualitas seseorang sengat menentukan

posisinya dalam tata pergaulan di masyarakat. Oleh karena itulah, peranan

guru sangat menentukan dalam upaya membimbing anak didik menjadi

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

sumber daya manusia terbaik bagi bangsanya.1 Peranan serta upaya guru

PAI di sekolah maupun di madrasah dalam mengelola sikap disiplin peserta

didik bisa menjadi sebuah ukuran keberhasilan dalam dunia pendidikan.

Yang menjadi komponen penting dalam meningkatkan mutu

pendidikan nasional adalah guru yang berkualitas, profesional dan

berpengetahuan. Guru tidak hanya sebagai pengajar, namun juga mendidik,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik agar pendidikan nasional tercapai mutu dan kualitas baik dari kualitas

guru maupun peserta didik.2 Dari sini kita bisa melihat serta menilai sejauh

mana kualitas dan kuantitas seorang guru PAI dalam memberikan

pengajaran terhadap peserta didik terlebih lagi sikap disiplin anak-anak

ketika berada di sekolah maupun di luar sekolah.

Pendidikan agama Islam merupakan segala usaha yang berupa

pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak setelah

pendidikannya dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran agamanya serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan sehari-hari,

baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial kemasyarakatan. Sangat tepat

bila mana guru PAI bisa membina sikap kedisiplinan terlebih lagi

kedisiplinan dalam hal keagamaan atau peribadatan pada anak didik di

sekolah sejak dini. Karena melalui ajaran-ajaran agama yang banyak

membimbing kedisiplinan memalui kegiatan sehari-hari, contohnya saja

sholat fardhu yang dimana sudah bisa menjadi acuan kedisiplinan.

Pada hakikatnya pembelajaran PAI merupakan upaya membelajarkan

peserta didik belajar agama dan perancangan pembelajaran PAI merupakan

penataan upaya membelajarkan agar dalam diri peserta didik muncul

prakasa dan perilaku belajar terutama mengenai sikap disiplin yang ada

pada diri peserta didik. Upaya guru PAI sangat penting dan kompleks dalam

mengondisikan pembelajaran yang tertata, tujuan dan isi pembelajaran PAI

jelas, strategi pembelajarannya yang terpilih secara optimal. Disamping itu,

1 Muhammad Saroni, Personal Branding Guru, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 22. 2 Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 77.

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

guru PAI dituntut sebagai seorang ahli dalam menata sumber belajar PAI

dan mampu mengintegrasikan ke dalam tampilan dirinya sebagai guru PAI.3

Kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa

terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah

meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam

berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain

sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat kepatuhannya adalah

berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah, yang juga dikaitkan

dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah.4

Kedisiplinan di sekolah maupun madrasah tidak bisa lepas dengan

persoalan perilaku negatif siswa, terutama di lingkungan internal sekolah

pelanggaran terhadap berbagai aturan dan tata tertib sekolah masih sering

ditemukan, mulai dari pelanggaran tingkat ringan sampai dengan

pelanggaran tingkat tinggi, seperti: kasus bolos, perkelahian atau tawuran,

nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk perilaku penyimpangan

lainnya.

Perilaku negatif siswa di atas sangat kentara dirasakan oleh para

pendidik dan orang tua siswa serta masyarakat sekitar lingkungan sekolah.

Melihat perilaku siswa yang terkesan negatif tersebut, untuk urusan

peribadatan atau religius siswa masih sangat memerlukan pantauan oleh

para guru dan orang tua, selama ini yang terlihat hanyalah sikap-sikap atau

perilaku-perilaku negatif. Sebagai pendidik khususnya guru PAI sangatlah

mengharapkan sikap siswa yang mempunyai nilai-nilai keagamaan yang

baik.

Akan tetapi realita saat ini disiplin siswa di sekolah sangat jauh dari

yang diharapkan, karena masih banyak siswa baik di jenjang pendidikan

dasar, menengah pertama, dan atas yang memiliki disiplin yang sangat

3 Maksudin, Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan Dialektik,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h.126. 4 Ridwan, https://www.kompasiana.com (Diakses: Sabtu, 03-10-2018)

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

rendah. Hal ini terjadi masih kurangnya kesadaran dari diri siswa dalam

melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang

siswa.5

Kenyataannya pada zaman sekarang ini yang menjadi patokan siswa

disiplin atau tidaknya melalui peranan para guru di sekolah, padahal yang

menjadi pendidik yang pertama dan utama ialah dari keluarga sendiri.

Keluarga memegang peran penting dalam pembentukan sikap, moral dan

karakter anak terlebih lagi sikap disiplin yang memang harus diterapkan

sejak dini agar menjadi sebuah kebiasaan yang mendarah daging.

Di dalam Al-Qur’an Allah swt. memberikan peringatan dalam

tanggung jawab pendidikan yang dibebankan kepada orang tua. Allah swt.

berfirman:

و أ هليك أ ن فس كم قوا آم نوا الذين ا أ ي ه االناسو الحج ار ةي ا ةمن اراو قوده م الئك ه ا ع ل ي

ادالي عصون الله م اأ م ر همو ي فع لون م اي ؤم رون غالظشد

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai

Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan”. (Q.S At-Tahrim: 6)

Guru PAI yang notabennya mengajarkan ajaran agama Islam menjadi

acuan bagi para orang tua mempercayakan moralitas anak-anaknya kepada

guru-guru di sekolah terlebih guru bidang studi agama Islam.

Guru rumpun pendidikan agama Islam MTs Islamiyah Ciputat telah

berupaya menanamkan kedisplinan pada siswa baik di kelas maupun di luar

kelas di lingkungan madrasah, MTs Islamiyah Ciputat sendiri mempunya

5 "Ibid" (Diakses: Sabtu, 03-10-2018)

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

standar kedisplinan tersendiri baik yang telah terpogram maupun secara

tindakan.

MTs Islamiyah Ciputat mempunya banyak tenaga pendidik yang

mampu meningkatkan kedisiplinan siswa, guru agama berperan penting

dalam hal ini sehingga ketika pengajaran berlangsung guru tersebut mampu

menanamkan baik secara tindakan maupun lisan. Guru Bimbingan

Konseling disini juga berperan penting dalam mengambil tindakan

mengenai siswa yang kurang disiplin terhadap tata tertib yang telah

diberlakukan oleh MTs Islamiyah Ciputat.

Melalui pengamatan yang sebelumnya telah dilakukan di MTs

Islamiyah Ciputat, bahwa sebagian siswanya masih terlihat kurang disiplin

akan aturan-aturan yang telah diberlakukan oleh madrasah. Hal ini bisa

dilihat dari masih adanya siswa yang datang terlambat, tidak melaksanakan

sholat dhuha yang sudah dijadwalkan, keluar masuk kelas disaat jam

pergantian berlangsung dan lain sebagainya.

Dari latar belakang tersebut diatas, penulis terdorong untuk

mengadakan penelitian tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh guru

pendidikan agama Islam MTs Islamiyah Ciputat untuk meningkatkan

disiplin siswa, maka penulis dalam hal ini bermaksud menuangkannya

dalam bentuk skripsi dengan judul “Upaya Guru Bidang Studi Agama

Islam Dalam Membina Sikap Disiplin Ibadah Serta Implikasinya

Terhadap Kedisiplinan Ibadah Siswa di MTs Islamiyah Ciputat

Tangerang Selatan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melihat ada beberapa

permasalahan yang dapat diidentifikasi, sebagai berikut:

1. Siswa masih kurang memperhatikan tata tertib madrasah.

2. Peran dan tugas serta tanggung jawab guru masih kurang terlihat dalam

membangun kedisplinan beribadah siswa.

3. Siswa sulit membiasakan kedisplinan yang berlaku di madrasah.

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang diidentifikasi di atas, penelitian dibatasi

tentang upaya guru dalam pembinaan sikap disiplin siswa di MTs. Adapun

yang dimaksud adalah:

1. Pembinaan yang dilakukan guru dalam membina kedisiplinan beribadah

siswa MTs Islamiyah Ciputat Tangeramg Selatan.

2. Tolok ukur kedisiplinan beribadah siswa MTs Islamiyah Ciputat dengan

upaya yang dilakukan guru PAI dalam membina sikap disiplin

beribadah.

3. Tanggung jawab guru agar siswa mentaati tata tertib madrasah.

D. Perumusan Masalah

Agar lebih terarah dan dapat mencapai sasaran yang dikehendaki serta

meluasnya pembahasan, maka penulis merumuskan masalah pada:

1. Bagaimana upaya guru PAI dalam membina sikap disiplin beribadah

pada siswa MTs islamiyah Ciputat Tangerang Selatan?

2. Bagaimana sikap disiplin beribadah siswa MTs Islamiyah Ciputat

Tangerang Selatan?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini

adalah:

a. Untuk mengetahui sejauhmana usaha yang dilakukan oleh guru

pendidikan agama Islam dalam pembinaan sikap kedisiplinan

beribadah pada siswa MTs Islamiyah Ciputat.

b. Untuk mengetahui bagaimana sikap kedisiplinan beribadah siswa

MTs Islamiyah Ciputat.

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau bahan rujukan

untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian yang

dilakukan dimasa yang akan dating seperti pembuatan karya ilmiah.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini bisa menjadi tolok ukur sejauh mana pengetahuan dan

wawasan terkait dengan menanamkan sikap disiplin beribadah yang

dimiliki oleh peneliti, dan juga sarana bagi peneliti untuk melatih

kemampuan dalam membuat karya ilmiah.

c. Bagi Guru Pendidikan Agama Islam

Diharapkan penelitian ini dapat juga dijadikan acuan serta tolok ukur

bagi para guru pendidikan agama Islam dalam membimbing

siswanya untuk bersikap disiplin dalam hal beribadah, baik disiplin

di madrasah maupun di luar madrasah khususnya para guru MTs

Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan.

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Guru Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Guru

Dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas,

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan guru atau pendidik

merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat.6

Menurut Jejen Musfah yang juga mengutip dari sisdiknas, guru

sebagai profesi telah ditetapkan dalam undang-undang Nomor

20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 39

ayat (2): “Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan…”

Guru professional, kemudian dicanangkan oleh presiden Susilo

Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Guru 2004.7

Drs. H.A Ametembun menerangkan bahwa, "guru adalah semua

orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan

murid, baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun

di luar sekolah".8 Jadi guru bukan hanya orang yang mempunya jabatan

disekolah saja melainkan juga semua orang yang ikut terlibat dalam

proses pendidikan anak di luar sekolah, seperti halnya orang tua, teman

sejawat, sanak saudara maupun orang lain yang baru dikenalnya di

dalam suatu majelis ilmu.

6 Undang-undang SISDIKNAS No. 20 (2003), 21. 7 Jejen Musfah, Redesain Pendidikan Guru (Teori, Kebijakan, dan Praktik), (Jakarta:

KENCANA, 2015), Cet I, h. 3. 8 Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Press,

2013), h. 9.

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar

mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya

manusia yang potensial dibidang pembangunan. Dalam arti khusus

dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab

untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf

kematangan tertentu. Guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang

melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pendidik yang

melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai pembimbing yang

memberikan pengarahan dan menuntut siswa dalam belajar.9

Dari banyak pemaparan di atas mengenai guru dapat di artikan

bahwa guru bukan hanya sekedar mentransfer ilmu semata atau bisa

dibilang hanya sekedar mengajar saja, melainkan guru juga harus bisa

mendidik dengan cara membimbing serta melatih kemampuan para

siswa sejauh mana pengetahuan serta moralitas yang dimiliki siswa,

disinilah tugas guru yang sesungguhnya yang tidak hanya bisa menilai

dari sisi pengetahuan semata malinkan juga nilai-nilai moralitas serta

kedisiplinan yang dimiliki siswa sebagaimana guru yang telah mendidik

siswanya.

Guru adalah manusia yang memiliki kepribadian sebagai individu.

Kepribadian guru, seperti halnya kepribadian individu pada umumnya

terdiri atas aspek jasmaniah, intelektual, sosial, emosional dan moral.

Seluruh aspek kepribadian tersebut tereintegrasi membentuk satu

kesatuan yang utuh, yang memiliki ciri-ciri individu terbentuk

sepanjang perkembangan hidupnya, yang merupakan hasil perpaduan

dari ciri-ciri dan kemampuan bawaan dengan perolehan dari lingkungan

dan pengalaman hidupnya.10

Guru sama halnya seperti orang-orang pada umumnya yang

mempunya sifat serta kepribadian yang berbeda-beda. Hanya saja yang

9 Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2014), h.

125. 10 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011), Cet. IV, h. 252.

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

membedakan kepribadian guru dengan yang lainnya mempunyai sudut

pandang penilaian yang berbeda. Guru di dalam masyarakat diharapkan

mempunyai sikap, sifat, serta kepribadian yang dapat di gugu serta di

tiru oleh anak didiknya serta lingkungan masyarakat, maka dari itu guru

harus mempunyai atitud yang baik di masyarakat.

Dari penjelasan di atas, maka penulis menyimpulkan yang dimaksud

guru ialah seseorang yang bisa menjadi panutan atau contoh yang baik

bagi orang lain terutama anak didiknya di sekolah dan maupun setelah

di luar lingkungan sekolah, maka dari itu harapan masyarakat guru ialah

yang dapat di gugu atau dipercaya dan di tiru oleh orang lain terutama

anak didik.

b. Guru Pendidikan Agama Islam

Muhaimin sebagaimana yang dikutip oleh abdul Mujib telah

memberikan rumusan yang tegas tentang pengertian istilah diatas dalam

penggunaanya dengan menitikberatkan pada tugas prinsip yang harus

dilakukan oleh seorang pendidik (guru). Untuk lebih jelasnya dibawah

ini pendapat beliau dalam membedakan penggunaan istilah tersebut

yaitu:

1) Murobbi adalah orang yang mendidik dan menyiapkan peserta didik

agar mampu untuk berkreasi serta mampu mengatur dan memelihara

hasil kreasinya untuk tidak menimbulkan malapetaka bagi dirinya,

masyarakat dan alam sekitar (lingkingannya)

2) Mu’alim adalah orang-orang yang menguasai ilmu dan mampu

mengembangkannya serta menjelaskan fungsinya didalam

kehidupan, menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya, sekaligus

melakukan transfer ilmu pengetahuan, internalisasi, serta

implementasinya (alamiah nyata).

3) Mudarris adalah orang yang memiliki kepekaan intelektual dan

informasi serta memperbaharui pengetahuan atau keahliannya

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

secara berkelanjutan, dan berusaha mencerdaskan anak didiknya,

memberantas kebodohan mereka serta melatih keterampilan sesuai

dengan bakat, minat dan kemampuannya.

4) Mu’addib adalah orang yang mampu menyiapkan peserta didik

untuk bertanggung jawab dalam membangun peradapan yang

berkualitas dimasa kini maupun masa yang akan datang.

5) Mursyid adalah orang yang mampu menjadi model atau sentral

identifikasi dirinya atau menjadi pusat anutan, suri tauladan dan

konsultan bagi peserta didiknya dari semua aspeknya.

6) Ustadz adalah orang-orang yang mempunyai komitmen dengan

profesionalitas, yang melekat pada dirinya sikap dedikatif,

komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja yang baik, serta

sikap yang countinious improvement (kemajuan yang

berkesinambungan) dalam melakukan proses mendidik anak.11

Guru pendidikan agama Islam ialah seseorang yang menjadi contoh

atau panutan bagi anak didiknya baik di sekolah maupun di luar sekolah

dengan landasan nilai-nilai ajaran agama Islam yang dimilikin oleh guru

pendidikan agama Islam.

Guru pendidikan agama Islam tidak hanya bertugas untuk

mengajarkan apa yang menjadi materi bahan ajara di sekolah atau di

madrasah saja, tetapi lebih dari itu guru pendidikan agama Islam

mempunyai tugas untuk mendidik, mengarahkan dan menanamkan

ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islami kepada para siswa.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas baik secara bahasa maupun

istilah, penulis berpendapat bahwa guru pendidikan agama islam adalah

seorang pendidik yang mengajarkan ajaran islam untuk mencapai

keseimbangan jasmani maupun rohani untuk mengubah tingkah laku

individu sesuai dengan ajaran islam dan membimbing anak didik kearah

11 Mursidin. Profesionalisme Guru Menurut Al-Quran, Hadits dan Ahli Pendidikan

Islam,(Jakarta:Penerbit Sedaun Anggota IKAPI,2011), hal. 7-13.

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

pencapaian kedewasaan serta membentuk kepribadian muslim yang

berakhlak, sehingga terjadi keseimbangan kebahagiaan di dunia dan

akhirat.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam di MTs

Ruang lingkup pendidikan agama islam di MTs meliputi keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan antara :

1. Hubungan manusia dengan Allah SWT

2. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

3. Hubungan manusia dengan sesama manusia, dan

4. Hubungan manusia dengan alam (selain manusia) dan lingkungan

Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama islam di

Madrasah Tsanawiyah terfokus pada aspek:

1. Keimanan menekankan pada kemampuan memahami dan

mempertahankan keyakinan serta menghayati dan mengamalkan

nilai-nilai asma’ul husna sesuai dengan kemampuan peserta didik.

2. Al Qur’an atau Hadist, menekankan pada kemampuan membaca,

menulis, dan menterjemahkan dengan baik dan benar.

3. Akhlak, menekankan pengalaman sikap terpuji dan menghindari

akhlak tercela.

4. Fiqh atau Ibadah, menekankan pada cara melakukan ibadah dan

mu’amalah yang baik dan benar.

5. Tarikh, menekankan pada kemampuan mengambil pelajaran (ibrah)

dari peristiwa-peristiwa bersejarah (islam), meneladani tokoh-tokoh

muslim yang berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena-

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

fenomena sosial, untuk melestarikan dan mengembangkan

kebudayaan dan peradaban islam.12

Dengan demikian dapat bahwa pada dasarnya ruang lingkup PAI di

MTs meliputi tiga aspek yaitu keimanan, Al Qur’an atau hadist, Fiqh

atau Ibadah, Tarikh dan akhlak. Kelima aspek ini dikembangkan dalam

materi pelajaran yang beragam sesuai dengan kebutuhan lembaga yang

bersangkutan.

d. Tugas dan Tanggung Jawab Guru PAI

Pekerjaan guru bukan semata-mata hanya mengajar malainkan juga

harus mengajarkan berbagai hal yang bersangkut-paut dengan

pendidikan murid.13 Dalam melaksanakan tugas sebagai seorang guru

pendidikan agama Islam yang mempunyai tanggung jawab utama,

mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung

jawab moril yang cukup berat. Keberhasilan pendidikan pada siswa

sangat tergantung pada tanggung jawab guru dalam melaksanakan

tugasnya. Yang menjadi inti utama pekerjaan profesi adalah implikasi

dan konsekuensi pekerjaan tersebut terhadap tugas dan tanggung

jawabnya.

Guru pendidikan agama Islam berbeda dengan guru-guru bidang

studi lainnya. Guru pendidikan agama Islam melaksanakan tugas

pengajaran juga memberikan pengetahuan keagamaan yang

memerlukan tanggung jawab serta moril yang lebih dari guru-guru

lainnya, ia juga melaksanakan tugas pendidikan dan pembinaan bagi

peserta didik, ia membantu pembentukan kepribadian, pembianaan

akhlak serta ketaqwaan para peserta didik. Karenanya, guru pendidikan

12 Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Standar Kompetensi Mata

Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP & MTs, (Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas,

2003), hal. 09 13 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

2008), Cet. IV. h. 262.

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

agama Islam masuk ke dalam kelas dengan bekal ilmu pengetahuan juga

dengan kepribadian yang ada pada dirinya karena guru pendidikan

agama Islam mempunya sisi penilaian lebih dari masyarakat dari pada

guru umum lainnya.

Tugas guru khususnya guru pendidikan agama Islam bukan saja

menyangkut kegiatan di dalam kelas atau sekolah, melainkan harus pula

melakukan hal-hal atau melaksanakan seperangkat tingkah laku

sehubungan dengan kedudukannya sebagai guru pendidikan agama

Islam. Di dalam masyarakat sekitar, guru pendidikan agama Islam

sering kali terpandang sebagai tokoh suri teladan bagi orang-orang

disekitarnya, baik dalam sikap dan perbuatannya misalnya dari cara

guru tersebut berpakaian, berbicara, bergaul, ,ataupun pandangan-

pandangan guru pendidikan agama Islam dalam bersosial.14

Menurut Moh. Uzer Usman, ada tiga jenis tugas guru, yaitu:

a. Tugas dalam bidang profesi meliputi mendidik, mengajar dan

melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai

hidup. Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan melatih

berarti mengembangkan keterampilan diri siswa.

b. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan, guru harus dapat

menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Guru harus mampu

menarik simpati sehingga guru menjadi idola para siswanya.

Pekerjaan apapun yang diberikan hendaknya bisa memotivasi

siswanya dalam belajar.

c. Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan, dimana guru

berkewajiban mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi

warga Negara Indonesia yang bermoral pancasila serta

mencerdaskan bangsa Indonesia.15

14 Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 85. 15 Akmal Hawi, op.cit, h. 42-43.

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Sedangkan, menurut Tutik Racmawati dalam buku teori belajar dan

proses pembelajaran yang mendidik, tugas utama seorang guru adalah

sebagai berikut:

a. Mendidik

Mendidik adalah mengajak (memotivasi, mendukung,

membantu, menginspirasi dan seterusnya orang lain untuk

melakukan tindakan positif yang bermanfaat bagi dirinya dan orang

lain atau lingkungan.

Mendidik adalah proses membuat tuntas berkembang baik dan

menjadi besar. Karenanya mengawali pendidikan peserta didik

dengan proses yang benar adalah awal perjalanan. Awal yang baik

pendidikan dini adalah setengah dari perjalanan hidup peserta didik

dimasa depan.

b. Mengajar

Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan

belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti

motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru,

kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan

guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka

melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik.

c. Membimbing

Guru dapat diiaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang

berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab

atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak

hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional,

kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.

Sebagai pembimbing, guru memerlukan kompetensi yang tinggi

untuk melaksanakan empat hal berikut:

1. Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi

kompetensi yang hendak dicapai,

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

2. Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam

pembelajaran, yang terpenting peserta didik

melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara

jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis,

3. Guru harus memaknai kegiatan belajar,

4. Guru harus melaksanakan penilaian.16

Menurut Piet A. Sahertian dalam buku dimensi-dimensi

administrasi pendidikan di sekolah, "tanggung jawab guru tidak hanya

sebatas pada aspek kognitif saja, tetapi juga pada aspek kepribadian

anak misalnya mendidik disiplin, tanggung jawab dan kemandirian".17

Di dalam buku proses belajar mengajar karya Oemar Hamalik, ada

11 tanggung jawab yang harus ada pada guru yakni:

1. Guru harus menuntut murid-murid belajar

2. Turut serta membina kurikulum di sekolah

3. Melakukan pembinaan terhadap siswa

4. Memberikan bimbingan kepada murid

5. Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan

mengadakan penilaian atas kemajuan belajar

6. Menyelenggarakan penelitian

7. Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif

8. Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila

9. Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa

dan perdamaian dunia

10. Turut menyukseskan pembangunan

11. Tanggung jawab mengingkatkan professional gutu18

16 Tutik Racmawati dan Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang

Mendidik¸(Yogyakarta: Gava Media, 2015), h. 323-329. 17 Piet A. Sahertian, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Surabaya:

Usaha Nasional: 1994), h. 125. 18 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 127-133.

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Dari beberapa pendapat tersebut, bahwa tugas dan tanggung jawab

seorang guru khususnya guru pendidikan agama Islam meliputi tugas di

sekolah dan di luar sekolah, tugas di sekolah berkaitan dengan transfer

ilmu pengetahuan dan pembentukan kepribadian siswa, melalui

pembiasaan yang dilakukan. Sedangkan, tugas di luar sekolah berkaitan

dengan posisi guru di tengah masyarakat sebagai teladan bagi siswa dan

masyarakat lainnya. Sedangkan tanggung jawab guru selain

memberikan pengetahuan juga menanamkan aspek kepribadian pada

diri peserta didik.

e. Peran dan Fungsi Guru PAI

Peran guru agama yaitu untuk membina seluruh kemampuan-

kemampuan dan sikap-sikap yang baik dari murid sesuai ajaran agama

Islam. Hal ini berarti bahwa, perkembangan sikap dan kepribadian tidak

terbatas pelaksanaannya melalui pembinaan di dalam kelas saja. Dengan

kata lain, peran dan fungsi guru dalam membina murid tidak terbatas

pada interaksi belajar mengajar saja.

Secara rinci peran guru pendidikan agama Islam menurut Zuhairini,

peran guru Pendidikan Agama Islam antara lain:

1. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam

2. Menanamkan keimanan dalam jiwa anak

3. Mendidik anak agar taat dalam menjalankan ibadah

4. Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia.19

Sedangkan dalam peraturan Menteri Agama dijelaskan bahwa

peran atau tugas guru pendidikan agama Islam sebagaimana dalam

peraturan Menteri Agama RI nomor 16 tahun 2010 tentang “pengelolaan

pendidikan agama pada sekolah, dalam pasal 1 ayat 7 menyatakan

bahwa guru pendidikan agama adalah pendidik profesional dengan

19 Zuhairini, dkk, Metode Khusus Pendidikan Agama (Jakarta : Usaha Nasional, 2004), h.

55.

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

memberi teladan, menilai dan mengevaluasi peserta didik.”

Fungsi sentral guru adalah mendidik, fungsi sentral ini berjalan

sejajar dengan kegiatan mengajar (fungsi instruksional) dan kegiatan

bimbingan, bahkan dalam setiap tingkah lakunya dalam berhadapan

dengan murid senantiasa terkandung fungsi mendidik. Dalam hal itu

guru pun harus mencatat dan melaporkan pekerjaannya kepada berbagai

pihak yang berkepentingan atau sebagai bahan yang dapat digunakan

sendiri untuk meningkatkan efektifitas pekerjannya sebagai umpan

balik. Dan fungsi guru yang terakhir ialah sebagai administrasi atau

fungsi manajerial.20

Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai pengajar,

pendidik dan pembimbing, maka perlu adanya berbagai peran pada diri

guru. Peranan guru ini akan menggambarkan pola tingkah laku yang

diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa yang

menjadi utama, sesama guru, maupun dengan staf yang lain. Disadari

ataupun tidak disadari sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak

dicurahkan untuk proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan

siswanya, maka itulah sebagai sentral dari peranan guru.

Peran guru itu menguasai dan mengembangkan materi pelajaran,

merencanakan, mempersiapkan pelajaran sehari-hari mengontrol dan

mengevaluasi kegiatan siswa. Tapi dalam masyarakat orang masih

beranggapan bahwa peranan guru hanya mendidik dan mengajar saja.

Adanya perkembangan baru dalam proses belajar mengajar

membawa konsekuensi guru untuk meningkatkan peranannya dan

kompetensinya. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan

lingkungan belajar yang efektif dan mengelola kelasnya sehingga hasil

belajar siswa berada pada tingkat optimal.

20 Zakiah Daradjat, op.cit, h. 264-265.

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Menurut Adams dan Dickey dalam buku proses belajar mengajar,

"peranan dan kompetensi guru yang dominan meliputi sebagai pengajar,

pengelola kelas, mediator atau fasilitator dan evaluator".21

Dalam arti yang lebih luas, di mana sekolah berfungsi juga sebagai

penghubung antara ilmu dan teknologi dengan masyarakat, peranan-

peranan tersebut akan kita tinjau satu persatau di bawah ini:

1. Guru sebagai pengajar

2. Guru sebagai pembimbing

3. Guru sebagai pemimpin

4. Guru sebagai ilmuan

5. Guru sebagai pribadi

6. Guru sebagai penghubung

7. Guru sebagai pembaharuu

8. Guru sebagai pembangunan22

Peran guru pendidikan agama Pendidikan agama Islam adalah

usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar memahami (knowing),

terampil melaksanakan (doing) dan mengamalkan (being) agama Islam

melalui kegiatan pendidikan.23 Dalam artian, yang paling pokok dari

proses pendidikan agama Islam di sekolah bukan tujuan untuk

menjadikan manusia yang menguasai ilmu pengetahuan agama Islam,

ahli agama, atau pandai dan terampil melaksanakan, akan tetapi

tujuannya untuk mewujudkan nilai-nilai ajaran agama Islam itu dalam

kehidupan nyata kepada peserta didik, yang menyatu dalam

kepribadiannya sehari-hari. Dengan kata lain bahwa pendidikan agama

menghendaki perwujudan insan yang beragama/religius.

Selain berbagai peran di atas, pada dasarnya peran guru yang utama

khususnya gutu Pendidikan Agama Islam adalah bagaimana seorang

21 Oemar Hamalik, op. cit. h. 123. 22 Ibid., h. 124-126 23 Ahmad Tafsir, Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam di Sekolah,

(Bandung: Maestro,2008), h.30.

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

guru mampu memasukkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam

setiap proses pembelajaran.

Di samping itu, peran guru Pendidikan Agama Islam yang utama

adalah membentuk akhlak yang mulia dalam diri setiap peserta didik,

sehingga bisa diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sikap Disiplin dan Ibadah

a. Pengertian Sikap Disiplin

Secara sederhana bahwa sikap adalah cara seseorang melihat

sesuatu secara mental (dari dalam diri) yang mengarah pada perilaku

yang ditujukan pada orang lain, ide, objek maupun kelompok tertentu.

Sikap juga merupakan cerminan jiwa seseorang. Sikap adalah cara

seseorang mengkomunikasikan perasaannya kepada orang lain (melalui

perilaku).24

Sikap merupakan salah satu aspek psikologis individu yang sangat

penting, karena sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku

sehingga sikap akan banyak mewarnai perilaku seseorang. Sikap setiap

orang berbeda-beda, baik kualitas maupun jenisnya sehingga perilaku

tiap individu pun akan berbeda-beda. 25 Dari sikap inilah kita bisa

mengetahui karakteristik sitiap orang, karena sikap akan terlihat dari

bagaimana keseharian orang tersebut, baik atau buruknya sikap

seseorang akan terlihat sebagaimana kita berbaur dengan orang tersebut.

Sikap anak akan mulai terlihat ketika ia dihadapi dengan berbagai

situasi dan kondisi, serta faktor lingkungan tempat anak tersebut tinggal

juga akan mempengaruhi bagaimana anak tersebut akan bersikap

terhadap lingkungan sosialnya.

Menurut Fishbein dalam buku psikologi remaja, mendefinisikan

bahwa sikap adalah predisposisi emosional yang dipelajari untuk

24 Inge Hutagalung, Pengembangan Kepribadian (Tinjauan Praktis Menuju Pribadi

Positif), (Jakarta: Indeks, 2007), h. 51 25 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja, (Jakarta: Bumi Aksara,

2006), Cet. III, h. 142.

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

merespon secara konsisten terhadap suatu objek. Sikap dapat diamati

melalu kata-kata atau tindakan seseorang yang merupakan respon

terhadap objek tertentu baik orang, perstiwa yang dialami ataupun

situasi dan kondisi seseorang.26

Disiplin merupakan salah satu kunci dalam berproses keberhasilan

dan kesuksesan seseorang baik secara makhluk individu maupun

sebagai anggota masyarakat, tetapi tidak semua manusia memahami

hakikat dan arti disiplin itu sendiri, hanya sebagian saja yang memahami

hakikat yang sebenarnya.

Menurut Ariesandi, kata disiplin didefinisikan sebagai “praktik

melatih orang untuk mematuhi aturan dengan menggunakan hukum

untuk memperbaiki ketidakpatuhan”. Oleh karena itu kata disiplin

dalam arti ini merupakan pendisiplinan dengan mengaitkan alat untuk

membuat jera perilaku tidak disiplin.27

Kata disiplin berasal dari bahasa latin discipulus, yang berarti

pembelajar.28 Jadi disiplin lebih memfokuskan pada pengajaran, melalui

pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan oleh orang tua dan guru yang

berada di sekolah.

Dalam wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas, disiplin

merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya

termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung

jawabnya.29 Sedangkan menurut tim penyusun kamus pembinaan dan

pengembangan Bahasa dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia”

dijelaskan pengertian disiplin. “Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan)

kepada peraturan tata tertib dan sebagainya”.30

Dapat kita artikan disiplin adalah metode sekaligus hasil, yaitu

26 ,Ibid., h. 141. 27 Ariesandi, Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia, (Jakarta: Gramedia, 2008),

h. 229. 28 Ibid., h. 230. 29 Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, http://id.wikipedia.org/wiki/Prestasi 30 Dep.P & K, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), h. 20.

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

penerapan yang kita lakukan merupakan metode dalam membuat hasil

atau sikap disiplin yang kita praktekkan dilapangan. Sedang dari

pengertian dalam bahasa Indonesia sikap disiplin menekankan kepada

ketaatan dan kepatuhan dalam menjalankan segala aturan. Ketaatan dan

kepatuhan dalam Islam dapat disamakan dengan takwa yaitu ketaatan

untuk menjalankan segala perintah Allah swt. dan ketaatan dalam

menjauhi segala larangan-Nya.

Bagi perkmebangan anak sikap disiplin sangat penting dalam

tumbuh kembang anak sejak usia dini, dengan sikap disiplin anak hidup

lebih berbahagia. Sebab kebutuhan-kebutuhan anak bisa terpenuhi

dalam lingkungan yang mengajarkan kedisiplinan.31

b. Macam-macam Disiplin

Menurut Conny R. Semiawan, disiplin dapat terbagi dalam tiga

macam diantaranya, meliputi disiplin dalam waktu, belajar dan bertata

krama.

a. Disiplin dalam waktu

Kedisiplinan dalam hal ini berarti siswa harus belajar untuk terbiasa

dalam mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari. Peraturan

waktu ini bisa bermula dari perbuatan kecil seperti, datang tepat

waktu ke sekolah/madrasah, tidak membolos dan lain-lain.

b. Disiplin dalam belajar

Siswa mempunyai kedisiplinan dalam belajar adalah siswa yang

mempunyai jadwal serta motivasi belajar di sekolah dan rumah.

Seperti dalam mengerjakan tugas dari guru dan membaca pelajaran.

c. Disiplin dalam bertata krama

Adapun maksud dari disiplin dalam bertata krama adalah disiplin

yang berkaitan dengan sopan santun, akhlak atau etika siswa, baik

kepada guru, teman dan lingkungan. Mendidik disiplin dalam

31 Alex Sobur, Anak Masa Depan, (Bandung: ANGKASA, 1987), h.117.

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

bertata krama hendak dilakukan sedini mungkin dimulai dari

lingkungan keluarga dengan membiasakan tingkah laku yang terpuji

sebelum tertanam sifat yang buruk.32

Dalam buku disiplin kiat menuju sukses karya Soegeng

Prijodarminto, mengemukakan bahwa disiplin dapat dibedakan

menurut tingkatan yaitu:

a. Disiplin pribadi, disiplin ini lahir kepatuhan atas aturan-aturan

yang mengatur prilaku individu.

b. Disiplin kelompok, disiplin ini lahir dari sikap taat atau patuh

terhadap aturan-aturan (hukum) dan norma-norma yang berlaku

pada kelompok atau bidang-bidang kehidupan manusia.

c. Disiplin nasional, disiplin ini lahir dari sikap patuh, yang

ditunjuk oleh seluruh lapisan masyarakat terhadap aturan-aturan

nilai yang berlaku secara nasional. Disiplin ini sudah menjadi

budaya nasional, dan sudah menjadi milik bangsa.33

Disiplin memang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-

hari. Karena disiplin merupakan kunci kesuksesan seseorang,

dengan sikap disiplin akan menumbuhkan sikap yang teguh dan

memegang prinsip tekun dalam berusaha untuk kebenaran dan rela

berkorban serta jauh dari sifat putus asa. Oleh karena itu sikap

disiplin sangat penting dan berpengaruh besar dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Disiplin tidak akan terbentuk dengan sendirinya, akan tetapi

disiplin itu memerlukan proses untuk membentuknya, oleh karena

itu disiplin harus dimulai dan dibiasakan dengan melakukannya

secara berulang-ulang dan terus menerus sehingga menjadi sebuah

kebiasaan yang akhirnya akan menjadi kepribadian dalam diri

seseorang.

32 Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran Pada Anak, (Jakarta: PT. Index, 2008),

h. 93. 33 Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, (Jakarta: PT. Pradinya Pancasila,

1987), Cet. I, h. 25.

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

c. Tujuan Disiplin

Secara umum tujuan disiplin adanya jaminan pengendalian dan

penyatuan tekad, sikap dan tingkah laku demi kelancaran pelaksanaan

tugas serta tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam kegiatan

tersebut, Conny R. Setiawan mengatakan, "tujuan disiplin bukan untuk

melarang kebebasan atau mengadakan penekanan, melainkan

memberikan kebebasan dalam batas kemampuan untuk ia kelola".34

Menurut Maman Rahman, dalam buku peran disiplin pada perilaku

dan prestasi siswa, tujuan disiplin bagi para siswa sebagai berikut:

a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak

menyimpang.

b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan

lingkungan.

c. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan pesereta didik

terhadap lingkungan.

d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan

individu lainnya.

e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.

f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.

g. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik,

positif dan bermanfaat bagi lingkungannya.

h. Kebiasaan baik itu penyebab ketenangan jiwanya dan

lingkungannya.35

Tujuan disiplin adalah mengajarkan seseorang agar dapat

mengendalikan diri, misalnya melatih anak mengatur diri sendiri

sehingga ia memiliki rasa percaya terhadap diri sendiri. Sebagaimana

dikatakan oleh R.I Sarumpeat dalam buku “Rahasia Mendidik Anak”,

bahwa tujuan disiplin ialah melatih anak agar ia dapat mengatur diri

34 Conny R. Semiawan, op.cit, h. 93. 35 Ibid.

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

sendiri. Ia harus diajarkan untuk percaya pada diri sendiri serta

mengendalikan diri sendiri.36

Selain itu R.I Sarumpeat mengatakan bahwa “orang-orang yang

telah dididik hidup berdisiplin akan memiliki kuasa pengendalian

diri yang lebih baik. Mereka dapat mengontrol emosinya. Dapat pula

mengekang keinginan yang meluap-luap. Yang lebih lagi ialah

bahwa mereka dapat mengatur dan memanfaatkan bakat yang ada

pada mereka”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan disiplin adalah untuk melatih

anak agar dapat mengatur diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari, yang

secara khusus tujuan disiplin juga untuk mengontrol tingkah laku yang

diharpkan agar tuigas-tugas yang diberikan atau tanggung jawab dapat

berjalan dengan baik dan optimal. Ketetapan penyelesaian tugas tersebut

mendorong siswa untuk melaksanakan kewajibannya dengan baik

sehingga menimbulkan sikap disiplin dari pemberian tugas tersebut.

Dalam kaitannya disiplin berfungsi untuk mengarahkan dan

membimbing siswa untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

d. Ciri-ciri Disiplin

Disiplin dapat dicapai dan dibentuk melalui proses latihan dan

pembiasaan. Artinya, melakukan disiplin secara berulang-ulang dan

membiasakan dalam praktik disiplin sehari-hari.

Menurut Oteng Sutisna dalam buku administrasi pendidikan,

standar perbuatan yang diharapkan dalam kedisiplinan ialah kehadiran

yang baik, pemberitahuan bila tidak hadir yang dibenarkan, ketepatan

waktu, sopan santun dan kesusilaan dan lain-lain.37

Adapun ciri-ciri kedisiplinan yang ada di sekolah, sebagai berikut:

a. Patuh pada peraturan sekolah.

36 RI Sarumpeat, Rahasia Mendidik Anak, (Bandung: Indonesia Publishing House, 1990),

Cet, ke-21, h. 105. 37 Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan (Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional),

(Banndung: Angkasa, 1993), h. 111.

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

b. Melaksanakan tugasnya yaitu belajar.

c. Teratur masuk kelas.

d. Harus tiba pada waktu yang telah ditetapkan.

e. Tidak membuat onar dikelas.

f. Mengerjakan pekerjaan rumah.38

Dengan demikian, kedisiplinan diharapkan dapat membentuk diri

anak menjadi lebih bisa metur diri sendiri dengan adanya tanggung

jawab atau tugas yang diberikan serta tata teertib yang berlaku di

lingkungan sekolah maupun masyarakat.

e. Beribadah

Ibadah memiliki dua dimensi yakni dimensi kecintaan kepada Allah

swt. dan dimensi ketundukan kepada Allah swt. Dimensi yang pertama

berarti kecintaan sepenuhnya kepada Allah swt. seorang mukmin tidak

boleh menduakan cinta Allah swt., akan tetapi ia harus mencintai demi

dan karena Allah swt.

Cinta Allah swt. hanya bisa terwujud dengan mengikuti perintah-

Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ketika seseorang benar-benar telah

mengikuti perintah dan menjauhi larangan, maka ia berarti telah

mencapai hakikat penghambaan dan kecintaan. Karena itu, Allah swt.

menjadikan kepatuhan kepada Rasul-Nya sebagai indikator kecintaan

kepada Allah dan bukti konkret bagi orang yang mengaku cinta kepada-

Nya.39 Allah swt. berfirman:

38 Email Durkheim, Pendidikan Moral (Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi

Pendidikan), (Jakarta: Erlangga, 1990), h. 106. 39 Khalid Rasyyid Rusyah, Nikmatnya Beribadah Dalam Konsep Pendidikan islam,

(Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009), h. 63.

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

كنتمتحبون الله ف اتبعونق كمذنوب كمييحببكماللهو ي غفرل لإن

ر حيمغ فورو الله

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah swt., ikutilah

aku, niscaya Allah swt. mengasihi kamu”.” (Ali Imran: 31)

Jadi jika memang kita benar-benar mencintai Allah swt, kita akan

senantiasa mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala

larangan-Nya. Dengan mengikuti segala perintah dari Allah dengan

ikhlas dan senang hati maka Allah swt. akan mengasihi kita dengan

segala macam anugerah yang Allah swt. berikan untuk kita sebagai

hamba yang taat akan perintah dari-Nya.

Dimensi ibadah yang kedua adalah ketundukan dan kepatuhan. Ini

yang merupakan pengertian dari kata “ibadah” yang dimaksud oleh

orang Arab. Thariq mu’abbad sama dengan thariq mudzallal, yang

berarti jalan yang diratakan . sedangkan “ta’abbud” berarti tadzallul,

yakni menundukkan diri.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah merangkum pengertian-pengertian

ini dalam definisinya atas kata ibadah. Beliau mengatakan, “Ibadah

adalah istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah swt dan

diridhai-Nya berupa perkataan dan perbuatan, baik yang dinyatakan

langsung maupun tersembunyi.40

Ibadah menurut Ritonga dalam buku fiqih ibadah, adalah

ketundukan hati secara sempurna dan mendalam , diiringi dengan sikap

dan perbuatan lahiriyah berupa ibadah kepada Allah swt., sedangkan

menurut Yusuf Qardhawi ibadah adalah ketaan terhadap sesuatu yang

maha besar, yang objeknya tidak dapat ditangkap oleh panca indera.

40 Ibid.

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Maka ketaatan kepada objek yang kongkrit seperti taat kepada penguasa

tidak termasuk dalam ibadah.41

f. Macam-macam Ibadah

Dalam kaitannya dengan maksud dan tujuan pensyariatannya,

ulama fiqih membaginya kepada tiga macam, yakni:

a) Ibadah Mahdah adalah ibadah yang mengandung hubungan dengan

Allah SWT semata, yakni hubunganvertikal. Ibadah ini hanya

sebatas pada ibadah-ibadah khusus. Ciri-ciri ibadah mahdah ini

adalah semua ketentuan dan aturan pelaksanaanya telah ditetapkan

secara rinci melalui penjelasan-penjelasan Al-Qur’an dan Hadis.

Ibadah mahdah semata-mata hanya untuk mendekatkan diri kepada

Allah.

b) Ibadah Ghoiru Mahdah ialah ibadah yang tidak hanya menyangkut

hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga berkaitan dengan sesame

makhluk (habl min Allah wa hablu minannass), disamping

hubungan vertikal juga ada hubungan horisontal. Hubungan sesama

makhluk disini tidak hanya terbatas pada hubungan antar manusia

melainkan juga hubungan manusia dengan lingkungannya.

c) Ibadah Zi al wajhain adalah ibadah yang memiliki dua sifat

sekaligus, yaitu mahdah dan ghoiru mahdah. Maksudnya adalah

sebagian dari maksud dan tujuan pensyariatannya dapat diketahui

dan sebagian lainnya tidak dapat diketahui.42

41 Zurinal dan Aminuddin, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 26-27. 42 Hasby Ash Shiddiqy, Falsafah Hukum Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1975), hal. 422.

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Dilihat dari segi ruang lingkupnya ibadah dapat dibagi kepada dua

macam yaitu:

a) Ibadah khassah, yakni ibadah yang ketentuan dan cara

pelaksanaannya secara khusus ditetapkan oleh nash, seperti shalat,

zakat, puasa, haji dan lain sebagainya.

b) Ibadah ‘ammah, yaitu semua perbuatan baik yang dilakukan dengan

niat yang baik dan semata-mata karena Allah SWT (ikhlas), seperti

makan, minum, bekerja, berlaku adil, berbuat baik kepada orang lain

dan sebagainya.

Berdasarkan bentuk dan sifatnya ibadah dibaginya menjadi enam

macam di antaranya:

a) Ibadah yang berupa perkataan dan ucapan lidah, seperti tasbih,

tahmid, tahlil, takbir, membaca kitab suci Al-Qur’an dan lain

sebagainya.

b) Ibadah yang berupa perbuatan seperti berjihad di jalan Allah,

membela diri dari gangguan, dan menyelenggarakan urusan jenazah.

c) Ibadah yang berupa penahanan diri dari mengerjakan sesuatu, seperti

halnya puasa yakni menahan diri dari makan, minum, dan yang

merusak atau yang membatalkkan puasa.

d) Ibadah yang melengkapi perbuatan dan menahan diri dari sesuatu

pekerjaan, seperti iktikaf, ber haji, wukuf dan lain-lainnya. Yaitu

menahan diri dari jima’ dari yang merusak ataupun yang

membatalkannya.

e) Ibadah yang bersifat menggugurkan hak, seperti membebaskan

orang-orang yang berhutang, memerdekakan budak dan memaafkan

kesalahan orang lain. Ibadah yang melengkapi perkataan, pekerjaan

seperti halnya shalat.43

43 Ibid., hal. 424.

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Untuk mewujudkan ibadah juga membutuhkan fasilitas yang

mendukung, maka dari itu dari dilihat dari segi fasilitasnya ibadah dibagi

menjadi beberapa bagian, di antaranya:

a) Ibadah badaniyyah ruhiyyah, yaitu suatu ibadah yang untuk

mewujudkannya hanya dibutuhkan kegiatan jasmani dan rohani,

seperti shalat dan puasa.

b) Ibadah maliyyah yaitu ibadah yang mewujudkannya dibutuhkan

pengeluaran harta benda, seperti zakat.

c) Ibadah badaniyyah ruhiyyah maliyyah, yakni suatu ibadah yang

untuk mewujudkannya dibutuhkan kegiatan jasmani, rohani dan

pengeluaran harta, seperti haji.44

g. Disiplin Siswa

Menurut Akhmad Sudrajat, setiap siswa dituntut dan diharapkan

untuk berperilaku setuju dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di

sekolahnya. Perilaku, aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah

tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1) Kepatuhaan dan

ketaatan siswa terhadap berbagai peraturan dan tata tertib yang berlaku

disekolahnya, itu biasa disebut dengan disiplin siswa. 2) Peraturan, tata

tertib dan berbagai ketentuan lainya yang berupaya mengatur perilaku

siswa disebut disiplin sekolah.

Kedisiplinan siswa jelas akan mempengaruhi perilaku lainnya di

lingkungan manapun baik di lingkungan rumah, lingkungan sekolah,

dan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, kedisiplinan anak atau

siswa mencakup:

a. Kedisiplinan di rumah dan lingkungan masyarakat, seperti

ketaqwaan terhadap tuhan yang maha Esa, melakukan kegiatan

secara teratur, melakukan tugas-tugas pekerjaan rumah tangga

(membantu orang tua), menyiapkan dan membenahi keperluan

44 Ibid.,hal. 424-425.

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

belajarnya, mematuhi tata tertib di rumah, dan mempunyai

kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.

b. Kedisiplinan di lingkungan sekolah di mana anak sedang melakukan

kegiatan belajarnya. Di lingkungan sekolah kedisiplinan ini

diwujudkan dalam pelaksanaan tata tertib sekolah.

Dalam tata tertib sekolah disebutkan oleh Soemarmo (1998:67),

bahwa sekolah adalah sumber disiplin dan tempat berdisiplin untuk

mencapai ilmu pengetahuan yang dicita-citakan. Di dalam tata tertib

sekolah telah diatur mengenai hak dan kewajiban siswa, larangan, dan

sanksi-sanksi yang akan diberikan siswa jika kedapatan melanggarnya.

Dalam tata tertib sekolah disebutkan bahwa siswa mempunyai

kewajiban:

a. Harus bersikap sopan dan santun, menghormati ibu dan bapak guru,

pegawai dan petugas sekolah baik di sekolah maupun di luar

sekolah.

b. Bersikap sopan dan santun, menghormati sesama pelajar, baik di

dalam sekolah maupun di luar sekolah.

c. Menggunakan atribut sekolah dengan lengkap dan rapih.

d. Hadir tepat waktu.

e. Patuh kepada nasihat dan petunjuk orang tua dan guru.

f. Tidak dibenarkan untuk meninggalkan kelas sekolah kecuali

mendapat ijin khusus dari guru kelas dan

kepala sekolah maupun guru piket.45

Elizabeth Hurlock (1987:83) juga mengemukakan bahwa anak

membutuhkan disiplin, bila mereka ingin bahagia dan menjadi orang

yang baik penyesuaiannya, karena melalui disiplin mereka dapat belajar

berperilaku dengan cara yang diterima masyarakat dan sebagai hasilnya

diterima oleh anggota kelompok sosial. Dari kutipan di atas dapat

45 http://afa-belajar.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-dan-bentuk-kedisiplinan-di.html,

2018.

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

diambil kesimpulan bahwa seorang peserta didik yang baik, adalah

peserta didik yang dapat mentaati segala aturan dan norma-norma yang

berlaku di sekolah dan lingkungan di luar sekolah.46

g. Cara Menanamkan Sikap Disiplin

Sejak usia sekitar 1-2 tahun, seorang anak sudah harus belajar

tentang apa yang diinginkan dan boleh dilakukannya dan apa yang

diinginkan tetapi tidak boleh dilakukannya. Dengan demikian anak

belajar mengenali batas-batas tindakan apa saja yang boleh

dilakukannya dan yang tidak boleh dilakukannya, melalui peran orang

tua dalam mendidik anak pada usia tersebut.

Disiplin harus ditanamkan dan ditumbuhkan dalam diri anak,

sehingga akhirnya rasa disiplin itu akan tumbuh dari hati sanubari anak

itu sendiri. Dengan demikian pada akhirnya, disiplin itu menjadi disiplin

diri sendiri (Self discipline). Adapun langkah-langkah untuk

menanamkan disiplin pada anak antara lain, contoh atau teladan,

penyadaran dan pengawasan.

a. Pembiasaan

Kepribadian yang tertib, teratur, taat, patuh, dan berdisiplin mustahil

dapat terbentuk begitu saja. Hal ini memerlukan waktu dan proses

yang memakan waktu. Perlu adanya latihan, pembiasaan diri,

mencoba, berusaha dengan gigih, bahakan dengan gemblengan dan

tamparan keras. Dengan latihan dan membiasakan diri, disiplin akan

terbentuk dalam diri siswa dan pada akhirnya disiplin itu menjadi

disiplin sendiri.

b. Contoh atau Teladan

Teladan ialah tindakan atau perbuatan yang sengaja dilakukan untuk

ditiru oleh anak didik. Teladan merupakan alat pendidikan yang

46 Fani Julia Fiana., dkk., Disiplin Siswa di Sekolah dan Implikasinya dalam Pelayanan

Bimbingan dan Konseling, Jurnal Ilmiah Konseling, Vol. 2, 2013, h. 27-28.

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

utama dalam menanamkan keyakinan atau membentuk tingkah laku

atau akhlak baik kepada anak didik.47

Sikap disiplin bisa di capai dengan menanamkan hal-hal yang dirasa

memang diperlukan dan menghapus hal-hal yang memang dirasa tidak

diperlukan dalam diri anak. Juga efesiensi dalam penerapan disiplin

supaya tercapai tujuan yang diharpkan.48

Ada beberapa hal yang perlu di terapkan dalam menanamkan sikap

disiplin pada anak, agar disiplin yang diterapkan berhasil dengan baik,

yakni:

1. Konsisten secara rasional, yakni jangan mudah berubah-ubah dalam

memberikan pengajaran disiplin pada anak dan juga perlu

memperhitungkan situasi dan kondisi.

2. Terapkan peraturan-peraturan kecil baik di rumah maupun di

sekolah serta lingkungan, tanpa harus mematikan inisiatif anak.

3. Sikap keteladanan orang tua sangat penting dan mendukung bagi

penerapan disiplin yang efektif, bila menginginkan anak tidak

berbohong maka orang tua pun tidak boleh berbohong, bisa dibilang

orang tua adalah suri tauladan bagi anak-anaknya.

4. Jangan hanya menunjukkan kesalahan-kesalahan yang

diperbuatnya, tetapi anak juga membutuhkan pujian dari apa yang

telah dilakukannya dengan baik meski sekecil apapun itu karena

anak juga membutuhkan perhatian, kasih saying dan rasa yakin dari

orang-orang disekitarnya.49

c. Pengawasan

Pengawasan dalam kedisiplinan bertujuan untuk menjaga atau

mencegah agar tidak terjadi sesuatu atau sikap yang menyimpang

dari norma kedisiplinan yang berlaku. Dan untuk memperkuat

47 H. M Alisup Sobri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 67 48 Alex Sobur, op.cit., h. 116. 49 Ibid, h. 119.

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

pengawasan, maka dapat diberlakukan adanya hukuman-hukuman

bila mana memang diperlukan.50

Seseorang dikatakan memiliki disiplin diri yang kuat bila dapat

mengendalikan dirinya sendiri. Karena bila bisa mengendalikan diri

sendiri, kemauan yang ada dirinya serta tekat untuk membentuk sikap

disiplin maka kebiasaan baik itu akan tertanam didirinya. Untuk

menumbuhkan sikap disiplin tersebut, maka dalam proses tumbuh

kembang anak sejak kecil baiknya orang tua memberikan hal-hal atau

pengalaman positif yang membangun sikap disiplin.

Berhubungan dengan hal tersebut menurut Dr. Soedijarto, MA

dalam bukunya mengatakan bahwa: Kuat tidaknya disiplin diri

seseorang akan dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya dalam

melatih dan mempribadikan disiplin ke dalam dirinya. Seorang anak

yang menginjak dewasa akan memiliki disiplin pribadi yang kuat

apabila dalam proses perkembangannya memperoleh pengalaman

yang positif dari usahanya melaksanakan disiplin, tetapi sebaiknya

akan goyah kalau dalam perjalanan menuju kedewasaan mengalami

kekecewaan dalam mencoba berdisiplin.51

Keefektifan sikap disiplin berbeda-beda untuk anak yang satu

dengan yang lainnya tergntung pada kepribadian orang tua, kepribadian

anak, usia anak, hubungan anak dengan orang tua, pengetahuan orang

tua, serta kebiasaan dan kultur dari masing-masing tempat tinggal anak.

Menurut Iriani Indri Hapsari dalam buku psikologi perkembangan

anak ada dua teknik dalam membentuk sikap disiplin pada anak, yaitu:

1. Teknik Behavior

2. Teknik Induksi

50 Amir Daien Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Malang: Usaha Nasional;

1973) h. 144 51 Soedijarto, Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita, (Jakarta, Kompas: 2008), h.

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Tabel 2.152

Teknik Pembentukan Disiplin Pada Anak

Teknik Disiplin Deskripsi

Teknik Behavior - Anak akan senang dan lebih menguatkan

perilakunya bila mendapat hadiah atau

reward berupa hal yang tampak seperti

hadiah barang, uang, mainan, cap bintang

dan yang tidak terlihat seperti pujian,

ciuman, dan perhatian.

- Punishment diberikan dengan mengambil

hak anak sesaat tetapi tidak menyakiti si

anak, dengan catatan dilakukan dengan

tenang, segera, konsisten dan disertai

penjelasan singkat kenapa diberi hukuman

agar anak mengerti.

- Hukuman fisik dan verbal yang menyakiti

anak bagaimanapun bentuknya tidak tepat

dan akan berdampak negatif pada anak.

Teknik Induksi - Staregi disiplin untuk mendorong perilaku

yang diharapkan dengan mengajak anak

berbicara dan berdiskusi seperti memberi

batasan, mendemonstrasikan, konsekuensi

logis dari tindakan, menjelaskan dampak

baik buruknya sampai anak bisa menerima

secara logis dan merasa adil.

52 Iriani Indri Hapsari, Psikologi Perkembangan Anak, (Jakarta: INDEKS, 2016), Cet. I. h.

238-239.

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

B. Penelitian Relevan

Sehubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini,

maka perlu dikemukakan hasil penelitian yang relevan dengan

permasalahan ini, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rosini (NIM: 809011000269) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berjudul: “Penanaman Sikap Disiplin

Siswa dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar di Madrasah

Ibtidaiyah Annuriyah Beji Depok”.

Penelitian ini menyimpulkan tentang pengaruh penanaman sikap

disiplin pada siswa MI Annuriyah dengan hasil prestasi belajarnya, dari

penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap disiplin

dengan prestasi belajar siswa. Melalui sikap disiplin yang ditanamkan

oleh guru MI Annuriyah terhadap siswanya, memang membuahkan

hasil dengan prestasi belajar siswa.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Sumaya (NIM: 103018227372)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul: “Penegakan Disiplin

Siswa di SMP Al- Amanah Setu Tangerang Selatan”.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh

sekolah baik guru maupun kepala sekolah mengenai penegakan disiplin

pada siswanya. Hasil penelitian yang di dapat menunjukkan tingkat

kedisplinan yang baik, sekolah menggunakan strategi-strategi yang

tepat sehingga mampu menjadikan sekolah yang disiplin.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rusmah Rusnawati (NIM:

106018200780) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul: "Peran

Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan Disiplin Siswa di

MTs Darul Ma'arif Jakarta".

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui peran guru

bimbingan dan konseling dalam meningkatkan disiplin siswa MTs

Darul Ma'arif pada tahun 2013. Dalam penelitian ini menggunakan

metode statistik presentase yang menunjukkan hasilnya peran guru

bimbingan konseling termasuk dalam kategori cukup baik.

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Dari ketiga judul penelitian di atas, peneliti mengambil judul “Upaya

Guru PAI dalam Membina Sikap Disiplin Beribadah Siswa MTs Islamiyah

Ciputat Tangerang Selatan”, yang berbeda dengan penelitian-penelitian

sebelumnya di atas. Peneliti lebih kepada upaya yang telah dilakukan oleh

guru khususnya guru PAI dalam membina sikap kedisiplinan beribadah

pada siswa MTs Islamiyah Ciputat. Dengan upaya yang dilakukan oleh guru

PAI diharpkan dapat meningkatkan serta mendorong siswa agar menjadi

pribadi yang lebih disiplin dan taat terhadap peraturan yang diberlakukan

baik di madrasah maupun lingkungan sosial masyarakat, sesuai norma

agama yang berlaku dimasyarakat.

C. Kerangka Berpikir

Guru pendidikan agama Islam merupakan figur guru yang paling

diperhatikan baik perilakunya maupun tingkah lakunya dalam keseharian

oleh para siswa, teman seprofesi maupun masyarakat. Keberadaan guru

pendidikan agama Islam di dalam sekolah menjadi sebuah suri tauladan bagi

semua civitas akademika dalam hal mengontrol akhlak serta tingkah laku

maupun sikap agar menjadi contoh bagi para siswanya. Bila mana ada siswa

yang bermasalah mengenai tingkah laku dan sikapnya maka yang paling

dulu dipertanyakan adalah guru pendidikan agama Islam, karena tanggung

jawab guru pendidikan agama Islam tidak hanya sebatas mengajar saja

tetapi juga membimbing dan membinanya agar tercipta moralitas yang baik.

Oleh karena itu, seorang guru pendidikan agama Islam harus mampu dalam

mengayomi para siswanya dan menjadi suri tauladan bagi lingkungan

sekolah maupun di luar sekolah.

Pada kenyataannya saat ini, banyak sekali penyimpangan

dikalangan siswa baik yang masih anak-anak maupun yang sedang

memasuki tahap remaja. Penyimpangan yang terjadi akhir-akhir ini ialah

sering kali terjadi kekerasan antara siswa dengan guru, dalam hal ini yang

menjadi sorotan adalah tingkah laku, sikap, serta kedisiplinan siswa di

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

sekolah, karena menurut kacamata pendidikan masih adanya siswa yang

tidak patuh akan nasihat-nasihat dari gurunya serta masih banyak

perlawanan-perlawanan yang akhirnya memasuki ranah hukum

kriminalitas.

Menghadapi tantangan guru masa kini yang kian hari makin banyak

yang harus dibenahi dalam sistem pendidikan kita, guru pendidikan agama

Islam semakin menjadi sorotan penting dalam membangun karakter

pendisiplinan anak bangsa. Melalui guru pendidikan agama Islam,

masyarakat mempercayakan bahwa guru pendidikan agama Islam berperan

penting di dalamnya.

Sikap disiplin siswa di sekolah masih menjadi sorotan penting di

masyarakat umum, melalui sikap anak-anak kita di luar sekolah sering kali

yang dipertanyakan ialah para guru di sekolah terlebih guru pendidikan

agama Islam, yang berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan.

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Islamiyah Ciputat, yang berlokasi di Jl.

Kihajar Dewantara No. 23 Ciputat, Tangerang Selatan.

Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2018-2019. Peneliti

sebelumnya juga sudah melakukan kunjungan sebelum melakukanm

penelitian lebih lanjut, guna mengetahui keadaan madrasah pada saat

melakukan penelitian selanjutnya. Peneliti mencari sumber-sumber data

melalui pengamatan/observasi, wawancara serta dokumentasi yang

dibutuhkan terkait dengan penelitian.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis ingin mendapatkan informasi atau

gambaran terkait upaya guru PAI dalam pembinaan sikap disiplin pada

siswa MTs Islamiyah Ciputat, maka dari itu penulis menggunakan metode

kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Kuantitaif ialah metode

penelitian ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu

konkrit, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut

metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik.53

Penggunaan pendekatan analisis deskriptif adalah analisis untuk

mengungkapkan keadaan atau karakteristik data sampel untuk masing-

masing variabel penelitian secara tunggal. Analisis deskriptif dilakukan

53 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatid Dan R&D, (Bandung:

ALFABETA, 2011), Cet. 13, h. 7

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

dengan menggunakan statistika deskriptif yang meliputi table distribusi,

frekuensi, grafik, ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran.54

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menentukan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai

sumber data. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian,55 populasi

bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek yang dipelajari tetapi juga

meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek yang

akan diteliti.56

Berdasarkan pengertian di atas maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah siswa/siswi MTs Islamiyah Ciputat. Adapun

jumlah populasi yang ada sebanyak 246 siswa, jumlah sampel yang akan

digunakan sesuai dengan tabel penarikan sampel dari jumlah populasi

sebanyak 246 siswa penulis hanya menggambil populasi sebanyak 200

siswa untuk mempermudah jumlah sampel.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto, sampel adalah sebagian atau wakil

dari populasi yang akan diteliti.57 Di dalam buku Prof. Dr. Sugiyono,

untuk menentukan sampel jumlah dengan menggunakan Nomogram

Harry King dengan tingkat kesalahan 5%.58 Maka peneliti menetapkan

sampel penelitian sejumlah 30% dari jumlah 200 siswa sebagai

populasi, dengan perhitungan (200 x 30/100= 60% ) maka jumlah

sampelnya sebanyak 60 siswa.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik penarikan

sampel Sampling Sistematis yaitu teknik pengambilan sampel tidak

54 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 68. 55 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 173. 56 Sugiyono, op.cit., h. 80. 57 Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 174. 58 Sugiyono, op. cit., h. 88.

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

acak (Nonprobability Sampling) 59 dengan mengambil sampel

berdasarkan nomor urut ganjil dari jumlah data siswa di MTs Islamiyah

Ciputat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam usaha mengumpulkan data, peneliti berusaha mencari

informasi-informasi yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam

penelitian ini. Baik berupa pendapat, fakta-fakta maupun dokumentasi.

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, teknik yang digunakan

oleh penulis yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah melakukan pengamatan dan pencatatan

sesuatu objek, secara sistematik fenomena yang diselidiki.60 Yaitu

proses pengumpulan data dengan kegiatan pengamatan langsung

oleh peneliti sendiri dan melakukan pencatatan-pencatatan secara

sistematis apa yang menjadi penemuan peneliti di madrasah.

Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung

di MTs Islamiyah Ciputat menggunakan pedoman observasi

mengenai gambaran suatu keadaan yang terjadi berkaitan dengan

tujuan penelitian seperti cara guru pendidikan agama Islam dalam

membina siswanya, kegiatan proses belajar mengajar, keadaan

gedung, sarana dan prasarana, jumlah sswa, struktur organisasi dan

kegiatan-kegiatan lainnya.

2. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.61 Pada penelitian

ini wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap guru pendidikan

59 Ibid., h. 84. 60 Sukandarramidi dan Haryanto, Ibid, h. 35. 61 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA, 2014), h. 72.

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

agama Islam, wawancara yang dilakukan pada penelitian ini

menggunakan wawancara secara individual yaitu wawancara secara

langsung dengan responden.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data secara objektif

guna mengetahui upaya guru membina sikap disiplin beribadah

pada siswanya. Teknik wawancara ini ditujukan kepada guru

pendidikan agama Islam.

Tabel 3.1

Kisi-kisi/Instrument Wawancara Guru PAI

Variable Indikator Pernyataan

Upaya Disiplin

Beribadah

1. Kegiatan ibadah

2. Dampak disiplin

beribadah

3. Upaya disiplin

beribadah

a. Kegiatan

keagamaan

b. Materi pelajaran

ibadah

c. Program

keagamaan

a. Sikap siswa

b. Perilaku siswa

c. Nilai-nilai

keagamaan

a. Kegiatan

ektrakulikuler

b. Kegiatan

intrakulikuler

c. Pemberian

tanggung jawab

siswa

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

d. Tindak lanjut

guru PAI

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.62 Peneliti dalam hal ini akan melakukan

dokumentasi yang berkaitan dengan kegiatan guru pendidikan

agama Islam serta sikap disiplin beribadah yang ada pada siswa MTs

Islamiyah Ciputat, seperti pengambilan gambar saat dikelas maupun

diluar kelas, data-data guru pendidikan agama Islam, data-data siswa

dalam melanggar tata tertib sekolah, serta kegiatan peribadatan

siswa siswi MTs Islamiyah Ciputat.

4. Angket (Questionnaire)

Questionnaire atau angket adalah teknik pengumpulan data

dengan mengirim suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk

diisi. 63 Untuk hal ini peneliti akan menyebarkan angket pada

siswa/siswi MTs Islamiyah Ciputat secara tidak acak (Sampling

Sistematis) sebagai subjek peneliti.

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data dan informasi

yang berkaitan dengan sikap disiplin beribadah siswa MTs

Islamiyah Ciputat.

Adapun keuntungan dan kelemahan dalam menggunakan metode

atau instrumen angket adalah sebagai berikut:

a. Keuntungan

1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

62 Sugiyono, Ibid., h. 82. 63 Sukandarramidi & Haryanto,op. cit., h. 39.

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya

masing-masing.

4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan

tidak malu-malu dalam menjawabnya.

5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden

dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

b. Kelemahan

1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada

pertanyaan yang terlewati.

2) Sering sukar dicari validitasnya

3) Walau dibuat anonim, responden sering menjawabnya

dengan tidak jujur.

4) Angket yang diberikan sering tidak kembali, bila dalam

bentuk lembaran kertas.

5) Waktu pengembaliannya sering tidak bersamaan.64

Untuk mengatasi kelemahan angket atau instrumen tersebut,

peneliti perlu menyilang jawaban responden dengan data yang

diperoleh melalui metode lain, atau nama lainnya cross-check. Ada

beberapa prosedur dalam membuat angket yaitu:

a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai.

b) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran

kuesioner/angket.

c) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang

spesifik.

d) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan.65

64 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 195-196. 65 Ibid., h. 268.

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur variable penelitian. 66 Syarat dari instrument

penelitian adalah valid dan reliabel. Validitas artinya sejauh mana

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur.67 Sedangkan reliabel artinya sejauh mana hasil suatu pengukuran

dapat dipercaya.68

1. Angket

Peneliti menggunakan pengukuran dengan bentuk skala likert

dengan empat pilihan jawaban yaitu: selalu (SL), kadang-kadang (KD),

pernah (P) dan tidak pernah (TP).

Adapun angket yang disebarkan pada penelitian ini berjumlah 28 butir

soal, berikut adalah kisi-kisi instrumen angket:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Angket

Pokok pertanyaan: Sikap Disiplin Beribadah Siswa MTs

Islamiyah Ciputat Tangerang Selatan

No. Dimensi Indikator Butir

Soal

Jumlah

1 Sikap disiplin

diri terhadap

madrasah.

Meminta izin

kepada guru.

Melakukan

pelanggaran

madrasah.

Menjaga

kebersihan

1

2

8

3

66 Sugiyono, op. cit., h. 102. 67 Ibid., h. 121. 68 Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2016), Cet.

I, h. 170.

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

lingkungan

madrasah.

2 Disiplin

beribadah

terhadap Allah

swt.

Berdo’a

kepada Allah

swt.

Melaksanakan

shalat fardhu.

Melaksanakan

shalat sunnah.

Melaksanakan

puasa sunnah.

Melakukan

kegiatan

keagamaan.

5, 13,

14

3, 15,

19

4, 11

10

16, 17,

18

12

3 Sikap disiplin

siswa terhadap

lingkungan

sosial.

Menjaga

kebersihan diri

sendiri.

Sikap terhadap

orang lain.

7

6, 9, 12

4

4 Sikap guru

terhadap siswa

dan lingkungan

sosial.

memberi

penjelasan,

nasihat dan

contoh kepada

siswa.

20, 21,

22, 23,

24, 25,

26, 27,

28

9

Jumlah 28 soal

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

2. Uji Instrumen Penelitian

Validitas sangat penting karena tanpa instrumen yang valid data

atau hasil penelitian akan memberikan kesimpulan tidak bias

(menyimpang). Maka instrument sikap disiplin beribadah siswa diuji

coba terlebih dahulu untuk mengetahui dan mengukur validitas serta

reliabilitasnya. Uji coba validitas dan reliabilitas ini diujikan kepada 24

orang siswa kelas VII.

a. Uji Validitas

Angket yang baik harus diuji melalui uji validitas. Yang

dimaksud dengan uji validitas adalah suatu konsep yang berkaitan

dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya

diukur.69 Sehingga uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat

kevalidan dari instrument angket yang digunakan dalam

pengumpulan data.

Kriteria batas minimal butir pertanyaan yang diterima adalah

rtabel = 0,423 dengan taraf signifikansi 5 %. Jika rhitung > rtabel, maka

butir pertanyaan dianggap valid dan sebaliknya. Jika rhitung < rtabel,

maka butir pertanyaan dianggap tidak valid dan sebaiknya di drop

atau tidak digunakan.

b. Uji Reliabilitas

Kualitas instrumen yang baik ditentukan oleh dua kriteria utama

yaitu validitas dan reliabilitas. Validitas suatu instrumen yang

menunjukkan seberapa jauh ia dapat mengukur apa yang hendak

diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan tingkat konsistensi dan

akurasi hasil pengukuran.70 Oleh karena itu, dengan reabilitas yang

tinggi dapat dipercaya untuk dijadikan pengambilan kesimpulan.

69 Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2016), Cet.

I, h. 147. 70 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 1999), cet. 2, h. 160-161.

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Uji reliabilitas masing-masing instrument dilakukan hanya pada

instrument yang valid saja dengan menggunakan rumus Alpha

Cronbach sebagai berikut:71 untuk uji reliabilitas dalam penelitian

ini diolah dengan menggunakan program SPSS.

rii = [k

𝑘−1] [1 −

∑ 𝜎𝑏2

𝜎𝑡2 ]

Keterangan :

Rii = Reabilitas

K = banyaknya butir soal yang valid

∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah varians butir

𝜎𝑡2 = Varians total.

Tabel 3.3

Klasifikasi Interpretasi untuk realibilitas soal.72

Indeks Reabilitas Klasifikasi

0,80<rii≤ 1,00 Reliabilitas Tinggi

0,60<rii≤ 0,80 Reliabilitas Cukup

0,40<rii≤ 0,60 Reliabilitas Rendah

0,20<rii≤ 0,40 Reliabilitas Sangat Rendah

0,00<rii≤ 0,20 Tidak Reliabel

F. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperlukan telah terkumpul, langkah selanjutnya

adalah menganalisis data, guna mengetahui upaya guru PAI dalam membina

sikap disiplin beribdah siswa dan sikap disiplin beribadah siswa.

71 Juliansah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2011), h. 38. 72 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 93.

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Dalam menganalisis data yang peneliti peroleh dari observasi,

wawancara, dokumentasi dan angket, penulis menggunakan teknik analisa

deskriptif kualitatif dengan presentase. Teknik analisis deskriptif kualitatif

yang peneliti peroleh dari metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

Sedangkan data yang terkumpul melalui angket peneliti menggunakan

teknik analisa deskriptif kuantitatif untuk memperkuat data yang diperoleh

agar data dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Setelah itu data

yang diperoleh diuraikan dan dijelaskan dengan menghitung frekuensinya.

1. Analisa Deskriptif

Agar lebih mudah di dalam mengkualifikasikannya maka dalam hal

ini data diuraikan dengan teknik analisis presentase yakni untuk

menghitung presentase dari data yang telah diperoleh. Sehingga untuk

data kuantitatif (berupa angka) akan dianalisis dengan teknik statistik

yaitu teknik formalitas presentase sebagai berikut:

Rumus : P = F/N x 100%

Keterangan : P = Presentase untuk setiap kategori jawaban

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden

100% = Bilangan tetap.73

Adapaun ketentuan skala presentase adalah sebagai berikut:

100% : seluruhnya

90-99% : hampir seluruhnya

60-89% : sebagian besar

51-59% : lebih dari setengah

50% : setengahnya

40-49% : hampir setengahnya

10-39% : sebagian kecil

1-9% : sedikit sekali

0% : tidak sama sekali

73 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2009), h.

43.

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Masing-masing masalah tabel dideskripsikan, dan data yang

berukuran jumlah lebih besar dari 30 (n>30) lebih tepat disajikan dalam

tabel distribusi frekuensi yang dianalisa kemudian disimpulkan.

2. Skoring

Pertanyaan angket yang telah dijawab oleh siswa akan ditabulasikan

dengan skor nilai setiap itemnya. Dengan jawaban dari setiap item

pertanyaan diubah menjadi nilai angka.

Tabel 3.4

Skor angket penelitian untuk jawaban yang positif

No. Item Skor

1. Selalu 4

2. Kadang-kadang 3

3. Pernah 2

4 Tidak pernah 1

Tabel 3.5

Skor angket penelitian untuk jawaban yang negatif

No. Item Skor

1. Selalu 1

2. Kadang-kadang 2

3. Pernah 3

4. Tidak pernah 4

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Profil Madrasah

Nama Madrasah : MTs Islamiyah Ciputat

NPSN : 20623024

No. Statistik Madrasah : 121236740011

No Rekening : 12360100105569 ( BRI KK ITC

BSD )

Status Akreditasi : A Tahun 2012

NO SK Akreditasi : 42/BAP-S/M-SK/XI/2012

NO SK Ijin Operasional : wj/b-c/4982/1987

Alamat Lengkap Madrasah : Jl. Kihajar Dewantara No. 23

Desa/Kel. : Ciputat

Kecamatan : Ciputat

Kab/Kota : Tangerang Selatan

Propinsi : Banten

Kode Pos : 15411

No. Tlp/HP : (021) 7409814

NPWP Madrasah : 02.507.349.5-411.000

Nama Kepala Madrasah : Aep Saepullah, S.Pd.

NIP : -

No. Tlp/HP : 085774070323

Nama Yayasan : Yayasan Islamiyah Ciputat

Alamat Yayasan : Jl. Kihajar Dewantara No. 23

No. Tlp/Yayasan : (021) 74716496

No. Akte Pendirian Yayasan : 02, Tanggal 07 Februari 2012

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Ketua Yayasan : Drs. Hilmudin

Badan Pendiri Yayasan : 1. Drs. H. Zarkasih Nur

2. Hj. Muniroh Nur

3. H. Anwar Nur, S.Ag.

4. Drs. H. A. Saeful Millah, M.BA.

Kepemilikan Tanah : Yayasan

Status Tanah : Milik Sendiri

Luas Tanah : 360 M2

Luas Bangunan : 300 M2

Luas Lapangan Olah Raga : 40 M2

Luas Halaman : 20 M2

b. Sejarah Berdirinya

MTs Islamiyah Ciputat berdomisili di Jl. KH. Dewantara No. 23

Telp. Telp. (021)8612272 Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang

Selatan 15411 yang secara geografis terletak dekat kantor Kelurahan

Ciputat, dan mudah dijangkau dari segala arah melalui banyak

sarana transportasi.

MTs Islamiyah bernaung dibawah sebuah Yayasan Islamiyah

Ciputat. Berdirinya YIC ini bermula adanya keinginan dan semangat

beberapa pemuda yang berada disekitar wilayah ciputat antara lain :

Drs. H. Zarkasih Nur, Drs. Saiful Millah, M.BA., H. M. Anwar Nur,

S.Ag, Hj. Muniroh Nur dll. Mereka merasa terpanggil dan ikut

bertanggung jawab terhadap pelestarian dan pengamalan syariah

islam, dan akhirnya tercetuslah kesepakatan bersama untuk

menegakkan dan mengembangkannya melalui bidang pendidikan.

Hal ini didasarkan bahwa pendidikan tingkat menengah saat itu

didaerah ciputat tergolong masih langka, sehingga mereka yang

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ketingkat tersebut

harus pergi ke jakarta. Kondisi ini hanya terbatas bagi mereka yang

mampu saja, sementara bagi mereka yang kurang mampu terpaksa

menjadi pengangguran dan lebih jauh lagi dikhawatirkan mereka itu

akan terpengaruh oleh lingkungan kurang baik yang bisa

menjerumus kearah kejahatan.

Dari keinginan dan semangat bersama diatas, maka pada

tanggal 12 mei 1965 didirikan suatu lembaga pendidikan yang

bernama pendidikan guru agama islamiyah yang mendapatkan

sambutan hangat dari tokoh-tokoh “ahlussunnah wal jamaah”

wilayah ciputat dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu dan sesuai

ketentuan dari Departemen Agama bahwa seluruh sekolah PGA di

indonesia diganti dengan Madrasah Tsanawiyah . Dengan demikian

sejak tahun 1978 PGA Islamiyah pun berubah nama menjadi MTs

Islamiyah Ciputat.

Setelah mengalami pasang surut alhamdulillah sampai saat ini

MTs Islamiyah Ciputata masih mampu melaksanakan kegiatan

pendidikan dan masih banyak diminati masyarakat, karena kami

terus berusaha untuk melaksanakan pembinaan para siswa sesuai

harapan masyarakat. MTs Islamiyah Ciputat telah memiliki banyak

prestasi, baik akademik (melanjutkan kesekolah lanjutan) maupun

prestasi non akademik (kegiatan ekskul).

c. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah

1. Visi

“Terbentuknya manusia unggul dalam iman, ilmu dan amal

yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah”

Indikator Visi

a. Unggul dalam Ilmu Pengetahuan

1) Prestasi akademik :

a) Terampil dalam pelaksanaan ibadah

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

b) Terampil menggunakan alat praktikum IPA

c) Terampil Penguasaan Bahasa Indonesia, Arab dan

Inggris

d) Terampil memanfaatkan teknologi

e) Penguasaan multi media dengan benar

2) Prestasi non akademik :

a) Berprestasi dalam bidang olah raga

b) Berprestasi dalam bidang kesenian

c) Berprestasi dalam bidang ekstra kurikuler

b. Berlandaskan Iman dan Taqwa :

1) Beriman dan bertaqwa

2) Kedisiplinan

3) Kreasi seni budaya Islam

2. Misi

a. Terbentuknya siswa yang berakhlakul karimah

b. Meningkatkan prestasi siswa baik dalam kegiatan

intrakulikuler maupun ekstrakulikuler

c. Melatih dan membimbing siswa untuk selalu ikhlas dalam

tindakan maupun perbuatan

d. Menjunjung tinggi dan melaksanakan kaidah-kaidah

ASWAJA

e. Mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan tugas

kependidikan dan keguruan

f. Melestarikan dan mengembangkan olahraga seni dan budaya

g. Mengembangkan pribadi yang cinta tanah air

3. Tujuan Madrasah

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

a. Melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul dalam

bidang IPTEK dan IMTAQ yang berpedoman pada Al-

Qur’an dan As-Sunnah

b. Program Pembinaan keimanan dan ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia

c. Kompetensi peserta didik dalam ilmu pengetahuan dan

teknologi, memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan,

dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi

d. Kegiatan pembelajaran pasrtisipatif, aktif, inovatif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan

e. Program 6K (Keamanan, Ketertiban, Kekeluargaan,

Kebersihan, Keindahan, Kesehatan) sehingga madrasa

hmenjadi kondusif. Terlaksananya program 5S (Senyum,

Sapa, Salam, salim, Santun)

f. Peserta didik menjadi kreatif dan terampil dalam bekerja

untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus

g. Tingkat kelulusan 100% dengan rata-rata nilai Ujian

Nasional dari 5,50 menjadi 6,00

d. Guru MTs Islamiyah Ciputat

Guru merupakan inti utama dalam lembaga pendidikan. Karena

guru merupakan figur teladan serta menjadi contoh bagi muridnya

di dalam ruang geraknya maupun aktivitasnya. Oleh karena itu, guru

merupakan salah satu faktor yang menjadi keberhasilan program

pendidikan.

Kebanyakan tenaga pengajar ataupun tenaga kependidikan yang

ada di MTs Islamiyah berlatar belakang pendidikan sarjana tingkat

satu. berasal dari universitas yang berada disekitar Jakarta, dan

kebanyakan berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Adapun jumlah guru yang bertugas di MTs islamiyah Ciputat

pada tahun ajaran 2018/2019 berjumlah 22 orang. Karena MTs

banyak memuat mengenai materi yang bermuatan Islam tenaga

kependidikannyapun banyak yang berlatar belakangkan jurusan-

jurusan Islam. Adapun kepala madrasahnya ditunjuk langsung oleh

pihak yayasan yang memayungi MTs Islamiyah Ciputat Tangerang

selatan.

Tabel 4.1

Guru MTs Islamiyah Ciputat

Bidang Studi NIP/ NUPTK Nama No

Matematika 7255758659110023 Aep Saepullah, S.Pd 1.

Matematika Hikmatulloh,S.Pd 2.

Qurdits 9645740643300012 Dra. Tatu Uyainah 3.

IPA Drs. Abdul

Mutholib

4.

IPS 3356737639200003 Achmad

Djuanda.SE

5.

SKI 4150741643300103 Masnah, S.Pd.I 6.

Fiqih 196706252006041010 Drs.Aris Herdiana 7.

Aqidah Akhlak 197105262006042019 Umi Arfi'ah, S.Ag 8.

Seni Budaya 5040755656300053 Yulia Ruhamayanti,

S.Ag

9.

PKN 196202102000031001 Drs. Hilmudin 10.

B. Indonesia 196710072006042010 Dra.Ecin Kuraesin 11.

Bahasa Arab Amirudin, S.Pd.I 12.

Penjaskes Qosim Sarofil 13.

Bahasa Inggris 9957764665300042 Nurul Atikah, S.Pd. 14.

IPA 20604153191001 Iin Safrina, M.Pd. 15.

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Bahasa Inggris 20604153188001 Preli Ratnawati,

S.Pd.

16.

Bahasa Arab 7554764665300023 Anna Saraswati,

S.S.

17.

IPS Aida Sri Rahayu,

S.Pd.

18.

Matematika Hayatul Millah,

S.Pd.

19.

B. Indonesia Kiki Nofitri, S.Pd. 20.

PKN Dra. Ch Suhartini 21.

TIK Nizamuddin Aulia

Rizki

22.

e. Keadaan Siswa MTs Islamiyah Ciputat

Jumlah siswa/siswi MTs Islamiyah Ciputat pada tahun pelajaran

2018/2019 berjumlah 246 orang. Masing-masing tingkatan kelas di

bagi kebeberapa kelas. Kelas VII dibagi menjadi dua kelas yakini

kelas Al-Khawarizmi yang berjumlah 21 orang dan Al-Batani

berjumlah 38 orang, dari dua kelas tersebut jumlahnya 59 orang.

Untuk siswa kelas VIII jumlahnya sebanyak 86 orang, dengan

pembagian kelas sebanyak tiga kelas yakni Ibnu Batutah berjumlah

24 orang, Ibnu Sina 30 orang dan Ibnu Rusyd 32 orang.

Kemudian untuk kelas IX jumlahnya adalah 101 orang, dengan

pembagian kelas sebanyak 3 kelas juga yaitu Al-Kindi sebanyak 24

orang, Ar Razi 38 orang dan Al-Tusi 39 orang.

Kelas Al-Khawarizmi merupakan kelas unggulan dari MTs

Islamiyah Ciputat, yakni berisikan siswa dan siswi pilihan madrasah

pada saat penerimaan calon siswa. Maka dari itu jumlah siswa Al-

Khawarizmi lebih sedikit di banding kelas yang lain. Begitu juga

dengan kelas VIII Ibnu Batutah dan kelas IX Al-Kindi yang

merupakan kelas unggulan dari MTs Islamiyah Ciputat.

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Tabel 4.2

Waktu belajar siswa-siswi MTs Islamiyah Ciputat

Senin- Kamis dan Sabtu

Jam Ke Waktu

1 07.00 – 07.40

2 07.40 – 08.20

3 08.20 – 09.00

4 09.00 – 09.40

Istirahat 09.40 – 10.00

5 10.00 – 10.40

6 10.40 – 11.20

7 11.20 – 12.00

8 12.00 – 12.40

Istirahat 12.40 – 13.40

9 13.40 – 14.20

10 14.20 – 15.10

Tabel 4.3

Jum'at

Jam Ke Waktu

Tahlil 07.00 – 07.40

1 07.40 – 08.10

2 08.10 – 08.40

3 08.40 – 09.10

4 09.10 – 09.40

Istirahat 09.40 – 10.00

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

5 10.00 – 10.35

6 10.35 – 11.10

Aktivitas siswa dan siswi MTs Islamiyah Ciputat ketika

kegiatan belajar mengajar dimulai bisa dilihat dari tabel di atas.

Proses belajar mengajar MTs Islamiyah Ciputat tersebut hingga

sampai jam ke- sepuluh yakni berakhir pada pukul 15.10 WIB.

Jadwal tersebut berlaku dimulai dari hari senin-kamis dan sabtu.

Tetapi tidak sama dengan dari jum'at yang hanya sampai jam ke-

enam yaitu pukul 11.10 WIB.

Disamping itu juga untuk yang pulang pukul 15.10 hanyalah

kelas yang menjadi unggulan di MTs Islamiyah Ciputat, yakni kelas

VII Al-Khawarizmi, kelas VIII Ibnu Batutah dan kelas IX Al-Kindi.

Selain kelas tersebut pelajaran berakhir pada jam ke- delapan yakni

pukul 12.40 WIB.

Di setiap awal masuk jam pelajaran pertama, tiap kelas

mempunyai jadwal pembiasaan berbeda-beda jadi tidak setiap hari

seluruh siswa mempunyai jadwal pembiasaan melaikan secara

bergilir di hari-hari yang sudah di tentukan jadwalnya oleh

madrasah.

Pembiasaan tersebut merupakan program unggulan MTs

Islamiyah Ciputat yang menjadi keistimawaan tersendiri, karena

pembiasaan tersebut berisikan kegiatan-kegiatan Islami seperti,

shalat dhuha, pembacaan Al-Qur'an, siraman rohani, dan lain

sebagainya.

f. Sarana dan Prasarana MTs Islamiyah Ciputat

Dalam kegiatan belajar mengajar, sarana dan prasarana adalah

sayarat yang mutlak, Madrasah tsanawiyah Islamiyah Ciputat

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

menyediakan dan melengkapi tempat yang layak untuk siswa-siswi

dalam proses kegiatan belajar mengajar agar berjalan dengan baik

dan semestinya. Adapun sarana dan prasarana MTs Islamiyah

Ciputat antara lain:

a. Gedung tiga tingkat dengan standar lokal kelas yang ideal

b. Masjid yang berada di lantai 2 gedung cukup luas dan memadai

c. Laboratorium IPA, Komputer dan Bahasa

d. Sarana olahraga

e. Kantin madrasah

f. Ruang guru, tata usah dan konseling siswa

Tabel 4.4

Sarana dan Prasarana Madrasah

No Jenis Sarana

Prasarana

Jumlah

Ruang

Jumlah

Ruang

Kondisi Baik

Jumlah Ruang

Kondisi

Rusak

1 Ruang Kelas 9 9 0

2 Perpustakaan 1 1 0

3 R. Lab IPA 1 1 0

4 R. Lab Komputer 2 2 0

5 R. Lab Bahasa 1 1 0

6 R. Kepala Madrasah 1 1 0

7 R. Guru 1 1 0

8 R. Tata Usaha 1 1 0

9 R. Konseling 1 1 0

10 Masjid 1 1 0

11 R. UKS 1 1 0

12 Toilet 5 5 0

13 Gudang 1 1 0

14 Tempat Olahraga 2 2 0

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

15 R. OSIS 1 1 0

16 Kantin 1 1 0

2. Karakteristik Variabel

Karakteristik variabel dalam penelitian ini adalah uji validitas dan

reliabilitas dari data angket yang telah peneliti uji cobakan kepada

responden yakni siswa dan siswi MTs Islamiyah Ciputat sebanyak 24

siswa.

a. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini adalah data dari angket yang

telah dibagikan ke 24 siswa, kemudian untuk mengetahui tingkat

validitas dari suatu instrumen dapat dilihat dari nilai r tabel dan r

hitungnya, jika r hitung lebih besar dari r tabel maka instrumen

tersebut valid, sedangkan jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka

instrumen tersebut tidak valid. Adapun rumus untuk mencari r tabel

adalah:

df = n – 2

Standar kemaknaan r tabel yang diambil oleh peneliti yakni 5%,

maka diketahui df dari sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:

df = 24 – 2

df = 22

maka dengan demikian, r tabel dalam penelitian ini adalah 0,423.

Berikut ini merupakan hasil perhitungan uji validitas dengan

menggunakan program SPSS:

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Sikap Disiplin

Beribadah Siswa

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Butir Instrumen Keterangan

1, 11, 15, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,

30, 34, 36, 38, 39, 43, 48, 49, 50, 53, 55, 57, 58, 59

Valid

2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 18, 19, 21, 31,

32, 33, 35, 37, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 51, 52,

54, 56, 60

Tidak Valid

Sumber data: primer, diolah pada 11 Januari 2019.

Pada tabel diatas, menunjukkan bahwa hasil analisis uji

validitas menunjukkan bahwa 60 butir soal, terdapat 28 butir soal

yang valid, dimana rhitung lebih besar dari rtabel sedangkan sisanya 32

soal dinyatakan tidak valid atau drop karena rhitung lebih kecil dari

rtabel. Dengan demikian, 28 butir instrumen tersebut dapat

dilanjutkan ke uji syarat instrumen selanjutnya, yaitu uji reliabilitas.

b. Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya ialah

melakukan uji reliabilitas terhadap instrument yang valid saja. Nilai

minimum pengujian reliabilitas ialah 0,60, jika perhitungan >60 data

tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya.

Untuk uji reliabilitas dalam penelitian ini diolah dengan

menggunakan program SPSS sehingga diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Disiplin Beribadah

Siswa

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

(Sumber data: primer, diolah 11 Januari 2019)

Dari hasil tabel perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa

instrument sikap disiplin beribadah siswa mendapat nilai Cronbach

Alpha sebesar 0,694. Berdasarkan klasifikasi reliabilitas soal,

terlihat bahwa indeks reabilitas instrumen ini masuk kepada indeks

reabilitas kedua 0,60<rii ≤ 0,80 sehingga dapat dikatakan bahwa

dari 28 soal yang valid memiliki derajat reabilitas yang cukup baik,

sehingga sebagai syarat uji instrument penelitian terpenuhi.

B. Analisis Hasil Penelitian

Seperti yang telah dikemukakan pada bab III pada bagian metodologi

penelitian, salah satu teknik penelitian data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan teknik penelitian menyebar angket kepada

siswa siswi MTs Islamiyah Ciputat untuk meningkatkan derajat hasil data

yang diperoleh.

1. Hasil Angket Sikap Disiplin Beribadah

Setelah hasil wawancara diperoleh peneliti melakukan penelitian

dengan menyebar angket/kuesioner kepada siswa siswi MTs Islamiyah

Ciputat. Angket disebarkan kepada 60 responden yang dipilih melalui

teknik sampling sistematis yakni sampel tidak acak. Kemudian data

yang diperoleh melalui angket tersebut diolah dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi yang dilengkapi dengan presentase dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,694 28

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Rumus : P = F/N x 100%

Keterangan : P = Presentase untuk setiap kategori jawaban

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden

100%= Bilangan tetap

Hasil angket kemudian dimasukkan ke dalam presentase data-data

instrument pengumpulan data (angket) menjadi tabel angka-angka dalam

presentase yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Angket sikap disiplin beribadah siswa tentang disiplin terhadap

madrasah

No.

Soal

Disiplin

Madrasah

Presentase Jumlah

SL KK P TP

1. Meminta izin

kepada guru

40

66.66%

16

26.66%

3

5%

1

1.66%

60

100%

2. Merusak

fasilitas

sekolah/

madrasah

0

0%

1

1.66%

18

30%

41

68.33%

60

100%

8. Membuang

sampah

ketempat

sampah

42

70%

16

26.66%

2

3.33%

0

0%

60

100%

Dari tabel di atas ini dapat dilihat bahwa sikap disiplin beribadah siswa

terhadap madrasah terutama lingkungan, siswa siswi MTs Islamiyah sudah

terlihat disiplin dalam membuang sampah ketempat sampah yang telah

disedikan yakin terdapat 70% siswa yang menjawab selalu, artinya sebagian

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

besar siswa siswi MTs Islamiyah sudah sadar akan kebersihan lingkungan

madrasah memang merupakan tanggung jawab bersama-sama dan

kebersihan juga merupakan sebagian dari pada iman.

Namun dalam urusan fasilitas madrasah, masih ada sebagian kecil

siswa yang merusaknya yaitu sekitar 30% siswa menjawab pernah merusak

fasilitas madrasah. Hal ini yang menjadi PR bagi kita selaku tenaga pendidik

dan pengajar untuk mengedukasi lebih dalam lagi bagaimana seharusnya

siswa juga harus bertanggung jawab dan disiplin terhadap fasilitas

madrasah.

Akan tetapi hal ini tidak menjadi nilai minus karena banyak pula siswa

yang masih sadar akan fasilitas yang diberikan oleh madrasah untuk di jaga

dengan baik dengan adanya jumlah yang menjawab tidak pernah merusak

fasilitas madrasah sekitar 68.33% yang merupakan sebagian besar siswa.

Tabel 4.8

Angket sikap disiplin beribadah siswa tentang disiplin beribadah

No.

Soal

Disiplin

Beribadah

Presentase Jumlah

SL KK P TP

3. Sholat wajib

tepat waktu

20

33.33

%

38

63.33

%

2

3.33%

0

0%

60

100%

4. Mengerjakan

shalat Sunnah

dhuha

15

25%

44

73.33

%

9

15%

0

0%

60

100%

5. Berdo'a ketika

pelajaran dimulai

54

90%

6

10%

0

0%

0

0%

60

100%

10. Melaksanakan

puasa Sunnah

4

6.66%

23

38.33

%

12

20%

21

35%

60

100%

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

11. Bangun malam

untuk shalat

tahajjud

3

5%

15

25%

12

20%

30

50%

60

100%

13. Membaca do'a

ketika

melakukan

perbuatan baik

17

28.33

%

33

55%

10

16.66

%

0

0%

60

100%

14. Membaca wirid/

dzikir setelah

shalat

17

28.33

%

29

48.33

%

9

15%

5

8.33%

60

100%

15. Berusaha shalat

fardhu secara

berjama'ah

10

16.66

%

41

68.33

%

9

15%

0

0%

60

100%

16. Bershodaqoh/

infak diluar

kegaiatan

madrasah

10

16.66

%

33

55%

17

28.33

%

0

0%

60

100%

17. Membaca Al-

Qur'an sebelum

pelajaran dimulai

10

16.66

%

27

45%

14

23.33

%

9

15%

60

100%

18. Menggunakan

waktu luang

untuk beribadah

9

15%

29

48.33

%

12

20%

10

16.66%

60

100%

19. Melaksanakan

sholat fardu

tanpa disuruh

11

18.33

%

35

58.33

%

11

18.33

%

3

5%

60

100%

Kemudian dari tabel sikap disiplin beribadah siswa tentang

kedisiplinan beribadah, dalam hal ini dapat dilihat bahwa siswa siswi MTs

Islamiyah memiliki kedisiplinan ibadah yang sudah cukup baik dapat dilihat

dari tabel di atas banyak siswa yang menjawab kadang-kadang, yang berarti

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

siswa sudah melaksanakan hal-hal dalam peribadatan dengan cukup sering

meskipun bukan dalam cakupan amat rajin dalam melaksanakan ibadah.

Disini juga dapat lihat dari banyaknya jumlah presentase yang 0%

terdapat pada jawaban tidak pernah, dari banyaknya jawaban tersebut maka

siswa siswi MTs Islamiyah sudah sadar akan pentingnya disiplin dalam

beribadah dan mengetahui bahwa beribadah merupakan hal yang memang

penting dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja masih cukup tinggi

presentase yang tidak bangun malam untuk melakukan solat Sunnah

tahajjud sebanyak 50% yakni setengahnya, tetapi tidak menutup

kemungkinan masih ada siswa siswi yang sadar untuk melakukan shalat

sunnah tahajjud.

Kemudian presentase yang cukup bagus dari tabel diatas yaitu hampir

seluruhnya siswa menjawab selalu untuk berdoa ketika pelajaran hendak

dimulai yaitu sebanyak 90%, dalam hal ini siswa siswi MTs Islamiyah

sudah sadar betul akan penting nya berdo'a sebelum belajar.

Tabel 4.9

Angket sikap disiplin beribadah siswa tentang diri sendiri dan sosial

No.

Soal

Disiplin Diri

dan Sosial

Presentase Jumlah

SL KK P TP

6. Menepati janji

kepada orang

lain

25

41.66%

27

45%

7

11.66%

1

1.66%

60

100%

7. Memakai

pakaian yang

bersih ketika

hendak shalat

49

81.66%

10

16.66%

1

1.66%

0

0%

60

100%

9. Mengucapkan

salam ketika

52

86%

6

10%

2

3.33%

0

0%

60

100%

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

pulang

kerumah

12. Mengingatkan

teman untuk

sholat

12

20%

28

46.66%

18

30%

2

3.33%

60

100%

Sikap disiplin beribadah siswa terhadap diri sendiri dan lingkungan

sosial. Dari tabel di atas dapat dilihat sebagian besar siswa menjawab

presentase selalu. Pada presentase mengucapkan salam ketika pulang

kerumah yaitu 86% siswa menjawab selalu, artinya sebagian besar siswa

siswi MTs Islamiyah sudah melakukan disiplin terhadap diri sendiri dan

bagi lingkungan sosialnya.

Juga untuk presentase memakai pakaian yang bersih ketika hendak

shalat sebanyak 81.66% siswa menjawab selalu, maka dari itu sebagain

besar siswa sudah sadar akan kebersihan diri sendiri ketika hendak

melaksanakan shalat, dan 0% yang menjawab tidak pernah, artinya tidak

ada siswa yang dengan sengaja memakai pakaian yang kotor ketika hendak

shalat.

Tabel 4.10

Angket sikap disiplin beribadah siswa tentang sikap guru

No.

Soal

Disiplin Diri

dan Sosial

Presentase Jumlah

SL KK P TP

20. Menegur

siswa yang

membuang

sampah

sembarangan

35

58.33%

12

20%

9

15%

4

6.66%

60

100%

21. Menghukum

siswa yang

23

38.33%

12

20%

11

18.33%

14

23.33%

60

100%

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

tidak disiplin

kegiatan

ibadah

22. Menegur

siswa yang

enggan

melaksanakan

kegiatan

ibadah

35

58.33%

11

18.33%

9

15%

5

8.33%

60

100%

23. Ikut

berpartisipasi

dalam

kegiatan

beramal

34

56.66%

15

25%

11

18.33%

0

0%

60

100%

24. Mengajarkan

langsung cara

bersikap

disiplin di

kelas

49

81.66%

7

11.66%

4

6.66%

0

0%

60

100%

25. Memberikan

contoh yang

baik untuk

beribadah

55

91.66%

2

3.33%

3

5%

0

0%

60

100%

26. Ikut

melaksanakan

shalat Sunnah

dhuha

15

25%

35

58.33%

7

11.66%

3

5%

60

100%

27. Memberikan

nasihat

41

68.33%

12

20%

7

11.66%

0

0%

60

100%

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

disetiap

kesempatan

28. Memberikan

penjelasan

disiplin

beribadah

45

75%

11

18.33%

4

6.66%

0

0%

60

100%

Sikap disiplin beribadah siswa mengenai sikap guru terhadap siswa

siswi MTs Islamiyah ciputat. Sebagain besar siswa banyak yang menjawab

selalu dari tabel di atas, hasil presentase memberikan contoh yang baik

untuk beribadah kepada siswa itu unggul lebih besar dari hasil presentase

yang lain yakni sebesar 91.66% siswa menjawab selalu. Artinya hampir

seluruh siswa siswi MTs Islamiyah merasakan langsung bahwa guru di MTs

Islamiyah sudah memberikan contoh yang baik untuk siswa siswinya,

karena tidak ada sama sekali siswa yang menjawab tidak pernah yakni hasil

presentase 0%.

Namun dalam kegiatan guru ikut melaksanakan shalat Sunnah dhuha,

jawaban dari siswa tidak mencapai pada presentase selalu malainkan

kadang-kadang yakni sebanyak 58.33%. Itu artinya lebih dari setengah

siswa siswi MTs Islamiyah belum melihat guru yang selalu melaksanakan

shalat Sunnah dhuha ketika di madrasah.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari data yang telah terkumpul dan telah dideskripsikan perlu

dijelaskan dan dilakukan analisa sebagai berikut:

1. Sikap dan tanggung jawab guru bidang studi Agama Islam

terhadap anak didik/siswa

Guru di dalam lingkungan madrasah maupun di luar madrasah,

mempunyai tanggung jawab kepada anak didiknya untuk membina dan

mendidik sikap kedisplinan dan tidak hanya soal kedisiplinan melainkan

seluruh aspek yang menyangkut kepribadian seorang pendidik. Sejauh

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

mana guru atau pendidik memberikan contoh atau suri tauladan kepada

anak didiknya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam data yang terhimpun

bahwa guru PAI telah cukup memberikan tanggung jawab kepada siswa

dan siswi di MTs Islamiyah Ciputat melalui pemberian tugas-tugas agar

siswa menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan mandiri yang

tentunya menimbulkan sikap kedisiplinan terutama dalam hal sikap

disiplin beribadah para siswa MTs Islamiyah Ciputat.

Berdasarkan data hasil angket juga menunjukkan bahwa sikap suri

tauladan guru atau pendidik juga cukup bagus karena sebagian besar

siswa di MTs menjawab selalu yakni sekitar 91%.

Dengan demikian sikap guru di lingkungan madrasah sudah cukup

bagus tinggal peningkatan atau konsistensi dalam memberikan contoh

yang baik bagi siswa siswi di MTs Islamiyah Ciputat.

2. Upaya guru bidang studi agama Islam dalam membina sikap

disiplin beribadah siswa MTs Islamiyah Ciputat

Kedisiplinan anak bisa terlihat juga dari orang disekitarnya

terutama orang tua dan guru. Guru berperan penting dalam membina

karakter anak di madrasah, tidak hanya guru yang menjadikan patokan

keberhasilan dalam sikap dan karakter siswa melainkan juga melalui

peran orang tua di rumah.

Disiplinnya anak dalam beribadah, tidak terlepas dari upaya yang

dilakukan oleh guru di madrasah terutama peran penting guru PAI,

karena kadar keimanan anak masih minim, sehingga diperlukan upaya

guru dalam membina sikap disiplin agar tertanam dan menjadi sebuah

kebiasaan baik yang dapat meningkatkan kadar keimanan anak juga

menjadi akhlakul karimah.

Dalam hal ini upaya-upaya yang telah dilakukan oleh guru PAI di

madrasah cukup membangun dan bisa dibilang berhasil karena melalui

program yang diberlakukan dan tanggung jawab yang diberikan guru

kepada murid menjadikan murid lebih peka terhadap nilai-nilai ibadah

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

yang apabila dilanggar mereka mengetahui konsekuensinya, mulai dari

mendapat teguran dari guru, hukuman yang mengharuskan siswa

belajar lebih disiplin dari biasanya dan tugas-tugas yang menjadi

tambahan untuk mereka yang tidak menjalankan kegiatan-kegiatan

ibadah. Serta tidak hanya itu, mereka pun akan sadar dan malu atas apa

yang mereka perbuat serta menyadari kesalahan bahwa meninggalkan

ibadah adalah bentuk ketidak patuhan terhadap Allah swt.

Dari upaya yang telah dilakukan guru PAI untuk membina sikap

disiplin beribadah siswa, telah mencapai keberhasilan yang bagus. Data-

data yang telah dikumpulkan melalui wawancara guru PAI rata-rata

mejawab sudah baik dan maksimal untuk kedisiplinan beribadah siswa,

karena adanya perubahan kedisiplinan beribadah siswa dari yang

sebelumnya malas terhadap ibadah menjadi lebih giat karena upaya

yang dilakukan dan dengan program-program yang telah ditetapkan

oleh madrasah.

3. Bimbingan guru bidang studi agama Islam terhadap kedisplinan

beribadah siswa MTs Islamiyah Ciputat

Untuk membentuk seorang anak berkepribadian muslim, maka guru

pendidikan agama Islam di Madrasah maupun di sekolah-sekolah umum

mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap anak didiknya untuk

mengajar, mendidik dan membimbing secara Islami.

Tidak hanya melalui bimbingan guru akan tetapi juga dukungan

dari orang tua siswa di rumah, karena tugas dan tanggung jawab yang

ada pada guru PAI hanya sebatas lingkup pendidikan di sekolah atau

madrasah.

Bimbingan kedisplinan beribadah yang dilakukan oleh guru PAI di

madrasah bila dilakukan secara berkelanjutan atau teratur insya Allah

akan terbentuk kepribadian yang disiplin, karena dengan kepribadian

disiplin akan tercipta lingkungan yang teratur.

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Bimbingan tidak hanya sebatas menyuruh siswa atau anak didik

untuk melakukan tugas, melainkan dimulai dari sikap guru tersebut yang

menjadi contoh atau suri tauladan bagi murid-muridnya di madrasah,

karena dengan melihat sikap guru yang disiplin siswa pun akan

mengikuti dengan sendirinya dan ditambah dengan bimbingan-

bimbingan atau pengarahan yang benar dari guru.

Melalui kacamata pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh

peneliti, guru-guru di MTs Islamiyah Ciputat terutama yang menjadi

fokus peneliti ialah guru PAI, guru PAI disana sudah cukup baik dalam

memeberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa siswi juga sudah

memberikan contoh yang baik dan tidak sembarangan dalam bersikap

ketika di depan kelas atau anak-anak. Maka dari itu sikap disiplin

beribadah siswa MTs Islamiyah Ciputat terbilang cukup bagus, terlihat

dari cerminan para guru disana.

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat kita ketahui bahawa MTs Islamiyah Ciputat memiliki program-

program yang bagus untuk meningkatkan kualitas disiplin beribadah

siswanya, tidak hanya dalam aspek disiplin ibadah saja melainkan juga

disiplin peraturan atau tata tertib yang diberlakukan oleh madrasah.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang peneliti dapatkan di

lapangan dan berdasarkan uraian keseluruhan yang disajikan sebelumnya,

maka dapat dikemukakan temuan-temuan serta penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal di antaranya:

1. Upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam membina sikap disiplin

beribadah siswa MTs Islamiyah Ciputat sudah cukup bagus dalam

memberikan contoh yang baik kepada siswa siswi dalam lingkungan

madrasah dan kehidupan sehari-hari, membina dan membiasakan siswa

siswi bersikap disiplin dengan baik dan mengikuti sesuai peraturan atau

tata tertib yang diberlakukan oleh madrasah.

2. Program-program yang bagus dalam mendukung siswa siswi menjadi

lebih disiplin beribadah dengan adanya shalat sunnah dhuha setiap hari

di madrasah, tahlil secara bersama-sama setiap satu minggu sekali di

hari jum'at serta program pembacaan al Qur'an sebelum pelajaran

dimulai.

3. Sikap disiplin beribadah siswa yang sudah mulai meningkat dari tahun

sebelumnya, dengan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan dan

program pendukung yang diberikan oleh guru PAI di madrasah untuk

mengingkatkan kedisiplinan dalam beribadah sudah diikuti dengan baik

dan sudah menjadi sebuah kebiasaan yang berlaku di madrasah.

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

B. Saran

Setelah penulis mengamati dan meneliti langsung mengenai upaya guru

PAI dalam membina sikap disiplin beribadah siswa di MTs Islamiyah

Ciputat, maka dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk mengingkatkan sikap disiplin siswa kepala madrasah dan tenaga

pendidik, hendaknya secara intensif memberikan bimbingan,

pembinaan serta motivasi kepada siswa untuk selalu disiplin, baik

melalui teguran, reward yang diberikan dan lain sebagainya agar siswa

termotivasi melakukannya.

2. Agar terciptanya lingkungan yang disiplin, siswa hendaknya lebih

memperhatikan tata tertib yang telah diberlakukan oleh madrasah agar

menjadi manusia yang bertanggung jawab dengan lingkungan dan

aturan yang berlaku.

3. Bagi orang tua yang ikut andil dalam mendidik anak juga hendaknya

selalui mengingatkan dan mengajarkan anak-anak ketika berada di

rumah sehingga antara madrasah dan orang tau terjalin hubungan yang

baik, sehingga tercapainya apa yang diinginkan madrasah dan orang tua.

Dengan demikian beberapa poin diatas dapat dijadikan pertimbangan

dalam menilai pendidikan anak-anak di madrasah/sekolah, penulis berharap

kedepannya pendidikan kita akan semakin baik dan berkualitas sehingga

dapat melahirkan peserta didik yang memiliki nilai religiusitas yang tinggi.

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad., dan Asrori, Mohammad. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi

Aksara, Cet. III, 2006.

Amirudin, Hasil Wawancara Guru PAI, Senin 4 Maret 2019.

Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat

Pers, 2002.

Ariesandi. Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses dan Bahagia. Jakarta: Gramedia,

2008.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Arfi'ah, Ummi. Hasil Wawancara Guru PAI. Kamis 7 Febuari 2019.

Ash Shiddiqy, Hasby. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.

Durkheim, Email. Pendidikan Moral (Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi

Pendidikan). Jakarta: Erlangga, 1990Saroni, Muhammad. Personal Branding

Guru. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Daradjat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara,

Cet. Ke-IV, 2008.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan

dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 1993.

Departemen Pendidikan Nasional RI. Undang-undang Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003.

Fiana, Fani Julia., dkk. Disiplin Siswa di Sekolah dan Implikasinya dalam

Pelayanan Bimbingan dan Konseling, Jurnal Ilmiah Konseling, Vol. 2, 2013.

Hajar, Ibnu. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-2, 1999.

Hapsari, Iriani Indri. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: INDEKS, Cet. I,

2016.

Hawi, Akmal. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Press,

2013.

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Hutagalung, Inge. Pengembangan Kepribadian (Tinjauan Praktis Menuju Pribadi

Positif). Jakarta: Indeks, 2007.

Herdiana, Aris. Hasil Wawancara Guru PAI, Rabu 30 Januari 2019.

Indra Kusuma, Amir Daien. Pengantar Ilmu Pendidikan. Malang: Usaha Nasional,

1973.

Majid, Abdul., dan Handayani, Dian. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Maksudin. Pengembangan Metodologi Pendidikan Agama Islam Pendekatan

Dialektik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Masnah, Hasil Wawancara Guru PAI, selasa 22 Januari 2019.

Mursidin. Profesionalisme Guru Menurut Al-Quran, Hadits dan Ahli Pendidikan

Islam. Jakarta: Penerbit Sedaun Anggota IKAPI, 2011.

Musfah, Jejen. Redesain Pendidikan Guru (Teori, Kebijakan, dan Praktik). Jakarta:

KENCANA, Cet. Ke-1, 2015.

Noor, Juliansah .Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2011.

Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan. Standar Kompetensi Mata

Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP & MTs. Jakarta: Pusat Kurikulum,

Balitbang Depdiknas, 2003.

Prijodarminto, Soegeng. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: PT. Pradinya

Pancasila, 1987.

Racmawati, Tutik., dan Daryanto. Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang

Mendidik. Yogyakarta: Gava Media, 2015.

Rahman, Arif. http://afa-belajar.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-dan-bentuk-

kedisiplinan-di.html, Desember 2018.

Ridwan. https://www.kompasiana.com, 03 Oktober 2018.

Rusyah, Khalid Rasyyid. Nikmatnya Beribadah Dalam Konsep Pendidikan islam.

Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009.

Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press, 2014.

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Sarumpeat, R I. Rahasia Mendidik Anak. Bandung: Indonesia Publishing House,

Cet. Ke-21, 1990.

Semiawan, Conny R. Penerapan Pembelajaran Pada Anak. Jakarta: PT. Index,

2008.

Sobur, Alex. Anak Masa Depan. Bandung: ANGKASA, 1987.

Sobri, H. M Alisup. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group, Cet. I,

2016.

Sudjono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatid Dan R&D. Bandung:

ALFABETA, Cet. Ke-13, 2011.

------------. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA, 2014.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-IV, 2011.

Sutrisno., dan Albarobis, Muhyidin. Pendidikan Islam Berbasis Problem Sosial.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Sutisna, Oteng. Administrasi Pendidikan (Dasar Teoritis Untuk Praktek

Profesional). Bandung: Angkasa, 1993.

Tafsir, Ahmad. Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam di Sekolah.

Bandung: Maestro, 2008.

Tim Penyusun. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Tp. 2015.

Uyainah, Tatu. Hasil Wawancara Guru PAI. Kamis 7 Febuari 2019.

Wahab, Rohmalina. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Wikipedia bahasa Indonesia. "Ensiklopedia Bebas",

http://id.wikipedia.org/wiki/Prestasi, 03 Oktober 2018

Zurinal dan Aminuddin. Fiqih Ibadah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2008.

Page 93: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta
Page 94: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta
Page 95: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta
Page 96: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta
Page 97: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta
Page 98: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta
Page 99: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta
Page 100: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Pedoman Wawancara Guru

1. Bagaimana pandangan bapak/ibu mengenai kedisplinan siswa di MTs

Islamiyah Ciputat, terutama dalam hal beribadah?

2. Apakah siswa siswi disini telah mengikuti peraturan yang telah ada? Atau

sebaliknya melanggar aturan yang telah dibuat oleh madrasah?

3. Apa yang membuat siswa siswi MTs Islamiyah Ciputat melanggar peraturan

yang telah diberlakukan oleh madrasah, khususnya kedisiplinan beribadah

siswa ?

4. Adakah tindak lanjut yang diberikan oleh madrasah? Tindak lanjut seperti

apa yang diberikan madrasah agar siswa tidak melanggar peraturan/tata

tertib madrasah?

5. Program apa saja yang telah bapak/ibu lakukan dalam menanamkan sikap

disiplin beribadah kepada siswa?

6. Apakah upaya yang bapak/ibu lakukan telah berhasil?

7. Apa saja nilai-nilai religius yang telah berjalan di madrasah ini?

8. Apakah kegiatan religius tersebut dapat mengembangkan sikap disiplin

beribadah pada siswa di madrasah?

9. Tanggung jawab apa saja yang telah bapak/ibu berikan agar siswa memiliki

sikap disiplin beribadah?

10. Apakah dengan tanggung jawab tersebut siswa menjadi disiplin dalam

beribadah?

Page 101: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Transkip Hasil Wawancara

Hari/ Tanggal : Selasa, 22 Januari 2019

Menurut ibu Masnah, S.Pd I

1) Sejak dulu kedisiplinan sudah diterapkan, tetapi mulai tahun 2018 ini

kedisiplinan lebih ditingkatkan lagi dan sudah mulai terlihat

perkembangannya. Terlebih lagi dalam melaksanakan sholat dhuha pada

pagi hari jam 07.00-07.45 WIB.

2) Hampir seluruh siswa sudah mulai ikut dalam pelaksanaan kegiatan

peribadatan dan keagamaan di madrasah, dan tingkat kesadaran siswa akan

ibadah sudah mulai tertanam serta terlihat dari diri siswa sendiri.

3) Dari pentauan saya sendiri sejauh ini belum ada yang melanggar kegiatan

pendisiplinan dalam beribadah dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang

lain. Karena setiap pagi sudah harus ke masjid melakukan pembiasaan

yang sudah di program oleh madrasah dan sudah terkoordinasi dengan

baik.

4) Tindak lanjut yang dilakukan oleh madrasah maupun guru yang

berwenang melakukan tindak lanjut sanksi kepada siswa, yaitu:

Memberikan tugas-tugas yang berkaitan dengan keagamaan dan

peribadatan seperti menghafal do'a-do'a harian seperti do'a setelah

selesai shalat dhuha dan surat- surat pendek al-Qur'an.

Memberikan sanksi tyng sesuai dengan ilmu-ilmu pendidikan kepada

siswa dan yang mempunyai nilai khusus untuk siswa agar semakin

disiplin.

Diberikan surat pemberitahuan kepada orang tua/wali murid siswa

apabila pelanggaran yang dilakukan telah melebih dari batas wajar.

5) Program-program keagamaan yang telah diberlakukan di madrasah:

Shalat dhuha berjama'ah

Siraman rohani/tausiyah

Pembiasaan membaca Asmaul Husna

Page 102: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Menghafal surat-surat pendek

Pembiasaan menjadi imam shalat secara bergilir/bergantian tiap

harinya

6) Sampai saat ini upaya yang dilakukan guru PAI sudah mulai terlihat dan

berhasil, akan tetapi masih belum sempurna karena program-program yang

dilakukan baru di upgrading selama kurang lebih satu semester terakhir.

Setiap akhir semester akan ada pemberian sertifikat bagi siswa-siswi yang

berprestasi dalam bidang keagamaan.

7) Nilai-nilai kegamaan yang secara berkala mulai terlihat, seperti sikap

anak-anak terhap guru yang lebih santun. Dalam ibadah juga sudah ada

peningkatan yang signifikan karena adanya perubahan atau upgrading

program pembiasaan yang dilakukan di pagi hari sebelum pembelajaran

dimulai, yang sebelumnya diadakan pada waktu jam istirahat.

8) Melalui kegiatan-kegiatan positif seperti halnya yang disebutkan di point-

point sebelumnya, kedisiplinan beribadah siswa sudah mulai tumbuh pada

diri siswa karena saya sendiri melakukan pengamatan setiap hari.

9) Tanggung jawab yang saya berikan kepada siswa di luar program agar

semakin disiplin beribadah yakni memberikan tugas-tugas kecil seperti

memimpin sholawat, memimpin do'a dan lainnya.

10) Banyak sekali perubahan yang dirasakan baik dari guru maupun siswa dari

tanggung jawab yang diberikan kepada siswa-siswi MTs slamiyah Ciputat.

Melalui pengamatan sehari-hari kedisplinan beribadah semakin terlihat

jelas.

Guru SKI

Page 103: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Transkip Hasil Wawancara

Hari/ Tanggal : Rabu, 30 Januari 2019

Menurut bapak Drs. Aris Herdiana

1) Kedisplinan di madrasah ini mulai ada kemajuan, setiap harinya program

pembiasaan sudah berjalan dengan baik. Program pembiasaan di sini tentu

yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan dan peribadatan.

2) Yang namanya peraturan dibuat untuk mendisiplinkan siswa, tetapi

kembali lagi kepribadi siswa, sebagian kecil memang ada saja yang

melanggar. Melanggarnya pun masih tahap batas normal seperti halnya

tidak hafal doa setelah sholat, memang masih memerlukan bimbingan

mengenai kedisiplinan beribadah.

3) Faktor yang menghambat kedisplinan beribadah pada siswa yakni karena

ibadah itu merupakan kebiasaan secara individual yang dimiliki oleh siswa

itu sendiri, apa yang sering dilakukan di rumah masing-masing bisa terlihat

juga hasilnya di madrasah, apa bila kedisiplinan siswa dalam beribadah

masih kurang, kemungkinan faktor pendukung dari keluarga masih

kurang.

4) Tindak lanjut dari saya sekalu guru agama yakni saya memberikan tugas

remedial berkaitan dengan apa yang dilanggar oleh siswa tersebut, juga

dengan cara memberikan hukuman yang mendidik praktek langsung untuk

meningkatkan kedisiplinan ibadah.

5) Sebagai guru pendidikan agama Islam , nilai-nilai kegamaan perlu

ditanamkan dan membina siswa-siswi madrasah agar lebih religius. Untuk

menunjang nilai-nilai keagamaan tersebut guru agama biasanya akan

melakukan pembimbingan bagai mana cara membaca al-Qur'an melalui

pelajaran BTQ agar siswa siswi lebih memahami al-Qur'an. Kemudian

juga kegiatan ektrakurikuler rohis juga sangat membantu untuk membina

anak-anak agar lebih paham kedisiplinan dalam beribadah, tentunya

dinaungi oleh guru pendidikan agama Islam.

Page 104: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

6) Upaya-upaya yang telah dilakukan baik oleh madrasah maupun upaya

tersendiri dari guru PAI sudah cukup membuahkan hasil yang baik,

tentunya bias dilihat dari perilaku-perilaku siswa yang santun dan

mematuhi serta menerima konsekuensi apabila ada siswa yang memang

kebetulan melanggar.

7) Di MTs Islamiyah Ciputat ini nilai-nilai religius dsn pemahaman

agamanya lebih tertanam, karena mereka sudah dibiasakan untuk

berdisiplin seperti halnya sudah terbiasa melakukan shalat dhuha dan

menjadi imam dalam shalat. Hal-hal tersebut merupakan nilai lebih dari

MTs Islamiyah sendiri karena belum tentu sekolah lain mengadakan

pembiasaan yang bersifat religius, dengan nilai tersebut meskipun di luar

madrasah siswa mengimplikasikannya dilingkungan tempat tinggal

masing-masing yang merupakan bentuk akhlakul karimah dari siswa.

8) Dari upaya-upaya yang telah dilakukan oleh guru PAI tentu dapat

mengembangkan kedisiplinan siswa dalam beribadah akan tetapi implikasi

dari nilai tersebut baik buruknya amalan yang dilakukan oleh siswa itu

kembali lagi tergantung siswa tersebut.

9) Tanggung jawab yang telah baik madrasah atapun saya prbadi sebagai

guru PAI, tentu tanngung jawab tersebut dapat membangun karakter dan

sikap disiplin beribadah pada siswa siswi. Seperti tanggung jawab dalam

melaksanakan tugasnya sebagai ketua kelas dan memimpin do'a serta tugas

yang bersifat toritik agar anak-anak mengetahui pengetahuan tentang

disiplin.

Page 105: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

10) Dari tanggung jawab yang telah diberikan kepada siswa siswi, tentu

terlihat perubahannya, siswa semakin disiplin dalam beribadah di

madrasah, akan tetapi di luar madrasah saya belum mengetahui secara

pasti apakah sama seperti madrasah atau tidak. Setidaknya tanggung jawab

tersebut sedikit demi sedikit akan menumbuhkan sikap disiplin pada diri

anak.

Guru Fiqih

Page 106: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Transkip Hasil Wawancara

Hari/ Tanggal : Kamis, 7 Febuari 2019

Menurut ibu Dra. Tatu Uyainah

1) Sejauh ini kedisiplinan siswa siswi dalam beribadah masih terus kami

pantau dan kami kembangkan setiap harinya.

2) Ada saja siswa siswi yang melanggar atau berpura-pura untuk tidak

mengikuti kegiatan beribadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Seperti

halnya siswi putri yang beralasan sedang haid agar tidak mengikuti

kegiatan shalat/beribadah.

3) Yang menyebabkan anak-anak melanggar peraturan atau tidak

melaksanakan ibadah, bisa jadi dari orang tua atau keluarga yang kurang

perhatian akan kedisiplinan beribadah anak-anaknya ketika berada di

rumah atau bahkan orang tau atau keluarganya sendiri tidak melaksanakan

ibadah. Faktor pendukung seperti keluarga sangat penting untuk

kepriadian anak, tidak hanya dari sekolah/madrasah saja yang menjadi

patokan atau tolok ukur untuk mencapai keberhasilan dalam mendidik.

4) Tindak lanjut yang dilakukan oleh guru terlebih lagi guru PAI termasuk

saya, untuk siswa yang melanggar saya akan memberikan hukuman yang

mendidik agar siswa semakain disiplin dengan ibadah seperti menghafal

surat-surat pendek di al-Qur'an dan membuat tulisan ayat-ayat dari al-

Qur'an.

5) Program yang telah kami lakukan untuk menambah kedisiplinan beribadah

siswa dan siswi di MTs yakni dengan membuka wadah kreatrifitas anak di

bidang ekstrakulikuler rohis dan qiro'at di madrasah agar menambah nilai

keislaman yang akan tertanam didiri anak-anak. Kemudian menghadirkan

tutor tambahan untuk para siswa dari luar untuk mengembangkan potensi

anak-anak dibidang keagamaan.

6) Upaya yang dilakukan masih terlihat signifikan, namun untuk saat ini

masih terpantau cukup baik artinya bukan tidak berhasil maupun telah

Page 107: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

berhasil sepenuhnya akan tetapi masih belum maksimal sepenuhnya.

Walaupun masih perlu proses perbaikan untuk meningkatkan keberhasilan

dalam menanamkan sikap disiplin beribadah, sudah bisa dilihat dari

keberhasilan dalam melaksanakan rutinitas ibadah yang mendapatkan

dorongan dari para guru terlebih lagu guru PAI yang menjadi suri tauladan

bagi siswa siswinya.

7) Nilai-nilai yang telah tertanam pada siswa di madrasah ini cukup bagus,

seperti halnya siswa sudah mulai sadar akan sholat fardhu ketika sudah

memasuki waktu sholat dan pembiasaan dhuha sudah berjalan cukup baik

karena mereka sudah memahi arti dan tujuan shalat dhuha, tidak lupa juga

setiap jumat diadakan tahlil bersama di lapangan hampr tidak ada siswa

yang tidak mengikuti kegiatan tahlil bersama semua turun kelapangan

untuk mengikuti kegiatan.

8) Kegiatan religius atau keagamaan yang telah dilakukan sejauh ini baik

secara program maupun personal yang dilakukan oleh guru PAI, tentu saja

dapat mengembangkan sikap siswa dalam disiplin beribadah karena

kegiatan yang dilakukan diberikan secara kontinyu dan bertahap.

9) Tanggung jawab yang diberikan kepada siswa siswi di sini agar memiliki

sikap disiplin beribadah yakni dengan memberikan tugas-tugas keagamaan

seperti membuat laporan ibadahnya di rumah yang setiap hari harus

dilaporakan kepada guru PAI untuk berlatih jujur terhadap diri sendiri.

10) Tentu saja dengan adanya tanggung jawab yang diberikan siswa menjadi

lebih disiplin dan terlihat lebih baik dari tahun ajaran sebelumnya, hanya

saja masih ada saja yang melalaikan ibadah tetapi itu hanya sebagian kecil

dari keseluruhan siswa siswi di sini.

Guru Al-Qur'an Hadits

Dra. Tatu Uyainah

Page 108: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Transkip Hasil Wawancara

Hari/ Tanggal : Kamis, 7 Febuari 2019

Menurut ibu Ummi Arfi'ah, S. Ag

1) Kedisiplinan beribadah siswa di MTs Islamiyah Ciputat ini sudah mulai

terlihat bagus karena adanya penjadwalan yang diadakan oleh madrasah.

2) Sebagian besar siswa telah mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh

madrasah, siswa telah tau apa bila melaggar aka nada hukuman yang

diberikan oleh guru.

3) Ada saja siswa yang melanggar tata tertib madrasah seperti tidak memakai

dalaman kerudung bagi siswi dan siswa laki-lakinya kedapatan tidak

memakai peci, karena itu merupakan atribut keislaman yang diberlakukan

oleh madrasah agar siswa siswi lebih disiplin dalam berpakaian. Biasanya

yang melatar belakangi siswa ataupun siswi yang melanggar tata tertib

madrasah karena menggap hal itu sepele atau tidak terlalu penting bagi

dirinya.

4) Tindak lanjut yang dilakukan oleh madrasah mapun guru PAI apabila

kedapatan melanggar aturan yakni harus disesuaikan dengan apa yang dia

langgar, misalnya melakukan pemanggilan terlebih dahulu kepada siswa

yang bersangkutan jika terbukti melanggar.

5) Program atau kegiatan yang dilakukan agar lebih disiplin dalam beribadah

yakni dengan mengadakan shalat dhuha berjama'ah setiap harinya, tentu

sudah terjadwal dengan baik agar siswa menjadi disiplin. Untuk setiap hari

jum'at ada tambahan pembacaan tahlil bersama satu yayasan di lapangan

yang dipimpin oleh siswa secara bergantian tiap minggunya, tentu dari

program yang diadakan ini untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam

beribadah.

6) Upaya yang telah guru-guru lakukan tentu telah membuahkan hasil yang

baik, artinya guru cukup berhasil membina atau memupuk benih-benih

kedisiplinan dalam diri siswa, terlebih lagi guru PAI yang lebih berperan

Page 109: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

dalam membina karakter akhlak kedisiplinan siswa dalam beribadah.

Tentu saja hal ini dlakukan melalui pengamatan kepada siswa siswi ketika

berada di madrasah, hanya sedikit siswa yang memang kedapatan tidak

disiplin akan tetapi selebihnya sudah cukup baik dan terpantau.

7) Nilai-nilai keagamaan yang sudah berjalan dan tertanam di dalam diri

siswa siswi mts ini yakni, siswa tanpa disuruh sudah mulai mengikuti

shalat dhuha, bila bertemu guru cium tangan serta mengucap salam.

8) Dari kegiatan kegamaan yang ada di madrasah tentu saja dapat

mengembangkan sikap disiplin pada siswa, anak-anak akan terbiasa

disiplin apabila madrasah juga menerapkan peraturan atau mengadakan

kegiatan otomatis siswa akan mengikuti dan akan menjadi sebuah

kebiasaan yang baik bagi siswa.

9) Tanggung jawab yang telah saya berikan untuk anak-anak yakni dengan

memberikan hafalan pada siswa baik hafalan secara individual maupun

bersama-sama. Hafalan ini tentu yang berkaitan dengan kaidah kedisplinan

beribadah, seperti menghafal surat-surat pendek, do'a-do'a harian serta

asmaul husna, sambil memaknainya.

10) Dari tanggung jawab yang di berikan kepada siswa tentu akan ada

perkembangan siswa dalam kedisiplinan dalam beribadah, hal ini bias

dilihat dari sikap atau prilaku siswa ketika ada kegiatan keagamaan, dari

tanggung jawab yang diberikan sebelumnya tentu aka nada tanggung

jawab berikutnya yang akan diberikan guru kepada siswa agar lebih

mandiri serta sebagai acuan juga bagi guru untuk melihat perkembangan

disiplin siswa dalam beribadah.

Guru Aqidah Akhlak

Ummi Arfi'ah, S.Ag

Page 110: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

DATA SAMPEL SISWA

NO. NAMA KELAS

1 Aini Mukhlisoh 7 AK

2 Anggun NK 7 AK

3 Cahya Natu Khairoh 7 AK

4 Ilham eko pahradin 7 AK

5 Isnaini 7 AK

6 Karenina Amelia 7 AK

7 M. Hafidz Khair 7 AK

8 Nabila Auliani 7 AK

9 Nadiyah Lulu Andiany 7 AK

10 Nur Millati Sari Putri M. 7 AK

11 Uswa Yulianida 7 AK

12 Agung Mulyana Yusuf 7 AB

13 Ananda Virgi P 7 AB

14 Erni Artika Sari 7 AB

15 Fness Sausan Nur Afifah 7 AB

16 Ibnaty Nur Syachsiyal 7 AB

17 Isnaini Khoiratun Ishaq 7 AB

18 Mey Zahra Putri 7 AB

19 Muhamad Aqsa Al Musyawa 7 AB

20 Muhammad Akasyah 7 AB

21 Muhammad Fazri 7 AB

Page 111: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

22 Muhammad Satriyo Fari Kesid 7 AB

23 Muhammad Zulkarnain 7 AB

24 Nuraini 7 AB

25 Rayya Siti Nur Intan 7 AB

26 Salsa Andira Rahmayani 7 AB

27 Salwa Putri Salsabilla 7 AB

28 Supia Aprillia 7 AB

29 Teuku Fonnayadi 7 AB

30 Wakhid Nur Arifin 7 AB

31 Aisyah sholehah 8 IB

32 Athyyah Asyraf 8 IB

33 Dini ramadani 8 IB

34 Fitri Novita Sari 8 IB

35 Inaya Hilmawati 8 IB

36 Lutfiatunnisa 8 IB

37 Naila Faiza Az Zahra 8 IB

38 Nuurul Wafa Hayati Tsani 8 IB

NO. NAMA KELAS

39 Rafi Rahman 8 IB

40 Rufiah 8 IB

41 Selima Najwa Khomaini 8 IB

42 Ummu Nazwa Muthmainnah 8 IB

43 Ananda Dwi Nadia 8 IS

44 Anggita dwi agustina 8 IS

Page 112: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

45 Dhea Amalia 8 IS

46 Dimas athalla muthi firdaus 8 IS

47 Fikri Putra Malik 8 IS

48 Kartika Yuliandri 8 IS

49 Muhamad Rafli Asyikin 8 IS

50 Muhammad Aril Syaikhoni 8 IS

51 Muhammad Nur Rochim 8 IS

52 Nadia Safitri 8 IS

53 Rismaya Agustira 8 IS

54 Selvi Nadia Hasti Ningrum 8 IS

55 Sukmadi Prayoga 8 IS

56 Syifa zahrani subari 8 IS

57 Yusuf Hari Mukti Yudoyono 8 IS

58 Zakua Nur Fatwa 8 IS

59 Afifatunisa 8 IR

60 Ahmad Rizki Zulfikar 8 IR

Page 113: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

KEGIATAN KEAGAMAAN

Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. bersama satu yayasan Islamiyah

Ciputat

Shalat dhuha bersama

Page 114: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

Memimpin do'a

Kegiatan Penelitian

Page 115: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47130...13. Kahfi BBC Motivator School angkatan 20 khususnya kelas 20 A, dosen wali serta

BIOGRAFI PENULIS

Weni Nurlita. Nama sejak kecil yang diberikan oleh orang

tuanya karena nama tersebut adalah nama seorang rekan

kerja dari orang tuanya yang mempunya paras cantik

sehingga diberikan nama tersebut, nama panggilan akrab

semasa kecil hingga sekarang adalah weni. Semasa kecil

ia adalah anak yang aktif bermain di lingkungannya,

senang bergaul dan mudah bersahabat, gemar memasak

dan menyukai hal-hal baru yang menantang. Terlahir di kota Tangerang pada 12

September 1995 dan beragama Islam. Merupakan anak pertama dari 2 bersaudara

dari pasangan Bapak Chairuli dan Ibu Almh. Nurlela, A. Md., Keb. Sejak dilahirkan

hingga sekarang berdomisili di Tangerang, tepatnya di Jl. Lembang 1 Blok Sekolah

No. 86 Rt. 003 Rw. 003 Sudimara Barat, Ciledug, Tangerang.

Sejak kecil orang tuanya sudah membiasakan pendidikan agama, dimulai dari

pendidikan TPA Miftahul Jannah di Ciledug, kemudian memasuki usia 5 tahun di

TK Pertiwi Ciledug, lalu lanjut memasuki Sekolah Dasar Negeri Sudimara 12

Ciledug. Setelah lulus SD orang tuanya ingin sekali anaknya bersekolah dilembaga

bernaungan Islam yaitu di MTs Al-Islamiyah Ciledug, setelah lulus dari MTs ia

ingin sekali melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren namun dikarenakan

tidak dapat izin akhirnya mencoba daftar di MAN 10 Joglo Jakarta Barat,

Alhamdulillah bersyukur karena bisa masuk ke sekolah Negeri di Jakarta yang

mempunya program sangat bagus.

Pada tahun 2013 lulus dari MAN 10 Jakarta, orang tuanya menginginkan ia

melanjutkan kuliah di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan (FITK), jurusan Pendidikan agama Islam (PAI)

dengan harapan bisa menjadi seorang guru Agama yang professional serta menjadi

pribadi muslimah yang baik dengan berpengetahuan agama yang luas.