jurusan komunikasi dan penyiaran islam...

106

Click here to load reader

Upload: dodiep

Post on 03-May-2019

264 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA

“DAMAI INDONESIAKU” TVOne

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Iin Syukriyawati

NIM. 206051003909

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2010 M

Page 2: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA

“DAMAI INDONESIAKU” TVOne

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Iin Syukriyawati

NIM. 206051003909

Pembimbing

Drs. Jumroni, M.Si

NIP. 196305151992031006

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2010 M

Page 3: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA

“DAMAI INDONESIAKU” TVOne telah diujikan dalam sidang munaqosyah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada tanggal 22 Desember 2010, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program

Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 22 Desember 2010

Sidang Munaqosyah

Ketua Merangkap Anggota,

Drs. H. Mahmud Jalal, MA

NIP. 19520422 198103 1 002

Sekretaris Merangkap Anggota,

Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA

NIP. 19710412 200003 2 001

Anggota,

Penguji I

Rubiyanah, MA

NIP. 19730822 199803 2 001

Penguji II

Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum

NIP. 19610422 199003 2 001

Pembimbing,

Drs. Jumroni, M.Si

NIP. 19630515 199203 1 006

Page 4: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 22 Desember 2010

Iin Sukriyawati

Page 5: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

i

ABSTRAK

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA “ DAMAI

INDONESIAKU” TVOne

Televisi merupakan salah satu media massa yang lebih mudah menjangkau

masyarakat dan lebih diminati, televisi selain menyajikan aspek hiburan juga

menyiarkan berita yang diantaranya bersifat sosial kontrol, karena itu televisi sebagai

media massa telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat.

Dilihat dari sisi dakwah pasti saja medium televisi jauh lebih efektif dibanding jenis

media lainya, selain itu dakwah di televisi memiliki relevansi sosiologis, mengingat

mayoritas masyarakat kita beragama islam.

Seperti yang telah kita ketahui, begitu banyak masalah-masalah yang terjadi di

Indonesia seakan hal tersebut tidak ada jalan penyelesaianya. Maka dari itu dakwah di

tuntut untuk lebih komprehensif, agar semua yang berkenaan dengan hal-hal tersebut

bisa diselesaikan dengan baik sesuai dengan ajaran agama islam ( Dakwah)

TVOne merupakan stasiun TV swasta yang memiliki konsistensi dalam program

keagamaan, yang salah satunya acara “ Damai Indonesiaku” acara ini terlihat sangat

berbeda karena tidak hanya menghadirkan pakar agama sebagai narasumber,

melainkan juga menghadirkan pakar-pakar lain yang tentunya disesuaikan dengan

tema yang diangkat guna pesan yang terkandung dalam setiap tema mengandung

banyak pesan dakwah.

Dari uraian diatas, peneliti ingin mengetahui pesan-pesan dakwah yang terkandung di

dalam acara “Damai Indonesiaku” dari tanggal 03 januari-28 maret 2010. Adapun

metode yang digunakan adalah analisis isi melalui pendekatan deskriptif kuantitatif

dengan menggunakan alat bantu berupa tabel coding dan menggunakan tiga juri

dalam menganalisisnya.

Berdasarkan hasil analisis terhadap data-data yang terkumpul, peneliti menyimpulkan

bahwa pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam acara adalah: pesan dakwah yang

mengandung nilai Aqidah sebesar, 17,05% pesan dakwah yang mengandung nilai

akhlaksebesar 22,95% pesan dakwah yang mengandung nilai ibadah sebesar, 0%

dan pesan dakwah yang mengandung nilai Mu’amalah sebesar 60%.

Adapun pesan dakwah yang dominan adalah pesan dakwah yang mengandung nilai

Mu’amalah sebesar 60%. perlu diketahui bahwa pesan dakwah tersebut saling

melengkapi dan saling terikat satu sama lainya.

Page 6: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

ii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu

menyelesaikan pembuatan skripsi ini walaupun masih jauh dari kesempurnaan.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya.

Selain itu peneliti menyadari betul tanpa do’a bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak, penulisan skripsi ini akan sukar diselesaikan, oleh karena itu, peneliti

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi bersama para Pembantu Dekan (

I, II dan III), ketua dan sekretaris koordinator tekhnik Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam Non-Reguler, serta para dosen yang telah memberikan

ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi peneliti dan segenap karyawan FDK

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Jumroni M.si, selaku ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, yang juga selaku Dosen pembimbing di mana selalu memberikan

motivasi dan mencurahkan perhatian dengan meluangkan waktunya untuk

memberikan pengarahan dan petunjuk yang sangat berharga bagi peneliti,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Kepada Bapak dan Ibuku tercinta terima kasih atas air mata do,a yang

bapak dan ibu selalu panjatkan untuk si bungsu yang dengan penuh

Page 7: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

iii

keikhlasan memberikan perhatian, dorongan serta memberikan tanggung

jawab baik rohani maupun jasmani, sehingga skripsi dapat penulis

selesaikan.

4. Kakak-kakakku tersayang serta keponakan-keponakanku yang semakin

menggemaskan terima kasih atas perhatian dan kasih sayang serta do’a

yang diberikan selama ini,

5. Teman-temanku yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih

telah memberikan motivasi serta bantuanya kepada penulis baik dalam

perkuliahan maupun penyusunan skripsi ini.

6. Kepada Bapak Dicky Sumandjaja selaku executive produser acara “Damai

Indonesiaku” beserta segenap tim yang bertugas yang telah memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk menggali data serta kesempatan belajar

di stasiun televisi TVOne.

7. Terima kasih untuk semua pihak yang lagi-lagi mohon maaf, tidak bisa

disebutkan semuanya.

Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat menjadi wujud terima kasih

penulis kepada mereka dan bisa menjadi kontribusi ilmiah bagi segenap pembaca.

Penulis sangat terbuka untuk menerima segala kritik dan saran untuk perbaikan

tulisan ini.

Page 8: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK…………………………………………………………………...

KATA PENGANTAR………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………..................……………………………….

DAFTAR TABEL…………………………..……………………………….

BAB I PENDAHULUAN ……………..…………………………………...

A. Latar Belakang Masalah………………………………………….

B. Batasan dan Rumusan Masalah…………………………………..

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………………...

D. Metodologi Penelitian…………………………………………….

E. Tinjauan Pustaka………………………………………………….

F. Sistematika Penulisan…………………………………………….

BAB II LANDASAN TEORI ……………..……………………………….

A. Pesan Dakwah…………………………………………………….

B. Televisi…………………………………………………………...

C. Manfaat Televisi Sebagai Kegiatan Dakwah …………………….

BAB III GAMBARAN UMUM ACARA “ DAMAI INDONESIAKU” ..

A. Visi dan Misi……………………………………………………...

i

ii

iv

vi

1

1

6

6

7

14

15

17

17

23

34

41

41

Page 9: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

v

B. Target Acara……………………………………………………...

C. Format Acara…………………………………………………….

D. Struktur Organisasi Acara “ Damai Indonesiaku”………………

E. Sejarah dan Implementasi Acara “Damai Indonesiaku” …………

BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA

“DAMAI INDONESIAKU” TVOne …………………………..

A. Tema-tema dalam acara “Damai Indonesiaku” …………………

B. Pesan pesan dalam acara “Damai Indonesiaku”

C. Pesan yang paling dominan dalam acara “Damai Indonesiaku”...

BAB V PENUTUP ……………..…………………………………………..

A. Kesimpulan………………………………………………………

B. Saran-saran……………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

41

42

49

50

56

56

66

86

88

88

88

90

Page 10: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

vi

DAFTAR TABEL

1. Tabel Kategori pesan Dakwah…………………………………..

2. Tabel coefisien reability antar juri ……………………………...

3. Tabel temuan Data Umum pesan dakwah dalam 13 tema dalam

acara “Damai Insonesiaku” …………………………………….

4. Tabel Temuan Data Kategori pesan Aqidah …………………..

5. Tabel temuan Data Kategori Pesan Akhlak……………...……...

6. Tabel temuan Data Kategori Pesan Mu’amalah………………..

7. Tabel hasil temuan Data berdasarkan Rumus Coefisien

Reability ………………………………………………………..

8. Tabel hasil Kesepakatan Antar Juri……………………………..

9. Tabel Perhitungan Antar Juri……………………………….......

10

13

59

60

60

61

62

65

65

Page 11: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Televisi adalah salah satu media komunikasi massa yang semakin

memanjakan khalayak, karena televisi memiliki sifat audiovisual. Banyak yang

mengatakan media televisi sebagai salah satu pioner dalam penyebaran informasi

dan dengan menggunakan perangkat satelit, kini menjadi media informasi yang

berkembang pesat.1

Dengan begitu banyaknya stasiun televisi semakin membuktikan bahwa

apa yang terdapat dalam setiap stasiun televisi menjadi konsumsi masyarakat

luas. Dengan alat canggih tersebut mampu memberikan berbagai informasi yang

dibutuhkan masyarakat melalui audio visualnya, televisi mampu memikat para

penggunanya.

Televisi merupakan salah satu media massa yang lebih mudah

menjangkau masyarakat dan lebih diminati, televisi selain menyajikan aspek

hiburan juga menyiarkan berita yang diantaranya bersifat sosial kontrol, karena

itu televisi sebagai media massa telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat.2

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang memiliki televisi,

bahkan televisi bukan lagi merupakan kebutuhan sekunder, hal ini diperkuat

1 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa:sebuah analisis isi media televisi ( jakarta: rineka

cipta, 1996) h.X 2 Mafri Amir, Etika komunikasi Massa dalam pandangan islam ( ciputat: logos wacana ilmu

1999) h. 28

Page 12: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

2

dengan begitu banyaknya televisi-televisi swasta yang berkembang saat ini

diantaranya, RCTI, SCTV, Metro TV, Indosiar, Global TV, Trans TV, ANTV dll.

Banyaknya stasiun televisi selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi para

pecinta televisi dengan berbagai inovatifnya.

Disini bisa kita ketahui bahwa dengan berkembangnya televisi swasta

tersebut dapat menggambarkan begitu banyaknya program-program yang mereka

tawarkan. Baik sifatnya informatif, hiburan, dan pendidikan. Dengan berbagai

program dan sifatnya tersebut, diperlukan adanya program keagamaan (Dakwah)

guna menyeimbangi banyaknya program-program import yang terdapat di dalam

stasiun televisi nasional.

Harus diakui, peranan televisi untuk mengembangkan dakwah sangatlah

diharapkan, karena dengan dakwah melalui televisi hasilnya akan lebih efektif di

banding dengan dakwah konvensional. Hal ini bukan atau tanpa alasan, seperti

yang telah kita saksikan di berbagai sumber berita televisi, begitu banyak

problematika yang terjadi, disinilah dakwah dituntut untuk lebih komprehensif.

Ini terbukti dengan program keagamaan seperti yang dimiliki stasiun TVOne,

dengan realityOnenya “Damai Indonesiaku.”

Stasiun TVOne adalah salah satu stasiun swasta di Indonesia yang

peresmianya dilakukan oleh presiden republik Indonesia. Pada tanggal 14 februari

2008, TVOne menjadi stasiun TV pertama di Indonesia yang mendapatkan

kesempatan untuk diresmikan dari istana presiden.TVOne membuktikan

keseriusanya dalam menerapkan strategi dengan menampilkan format-format

Page 13: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

3

yang selalu inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program lainya. Seperti

acara “Damai Indonesiaku.”3

Program keagamaan yang dikemas dengan berbagai cara yang berbeda

yakni dengan salah satu metodenya bil-hikmah, dimana sasaran metode ini adalah

mereka orang-orang yang memiliki intelektual tinggi atau orang-orang

berpendidikan. Materi yang disampaikan harus dengan ucapan yang tepat, diiringi

dengan dalil-dalil yang sifatnya memperjelas kebenaran yang disampaikan

sehingga menghilangkan keraguan dalam mereka.4

Acara “Damai Indonesiaku” merupakan acara dakwah islamiyah yang

sarat akan pesan dakwah, karena sifatnya sendiri komprehensif. Dan karena

memiliki nuansa yang berbeda dibanding dengan program-program agama lain,

yang memiliki program acara yang sama kaitanya dengan keagamaan. Acara ini

membahas seputar permasalahan (problematika) yang paling banyak/ ramai

dibicarakan dalam sepekan. Tentunya dengan dilihat dari sudut pandang agama

islam.

Dalam acara ini narasumber (pakar agama) tidak hanya menjalankan

fungsinya sebagai komunikator saja, melainkan juga aktif berinteraksi dengan

penonton (jamaah) yang ada disekelilingnya. Demikianpun penonton, mereka

juga dituntut pro aktif dalam mengikuti penceramahan yang disampaikan oleh

narasumber. Bahkan penonton bisa juga menjadi sumber informasi baik pada

3 www. TVOne.co.id

4 Ibid, h.75

Page 14: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

4

narasumber maupun para pemirsa di rumah dan di masjid itu sendiri ( tempat

terselenggaranya acara) bahkan media. Itu semua dilakukan guna mengkaji lebih

dalam tema yang sedang diperbincangkan.

Format acara dalam “ Damai Indonesiaku” ialah variety show di mana

di sini tidak hanya menampilkan narasumber baik dari pakar agama maupun

pakar yang lain, tetapi disini juga terdapat telepon interaktif guna membangun

komunikasi dengan pemirsa di rumah. dan bahkan tempat pelaksanaan acara

“Damai Indonesiaku” juga berbeda tidak terpaku hanya di satu masjid, melainkan

hampir di setiap masjid-masjid yang ada di Indonesia bahkan masjid-masjid yang

terdapat dalam instansi seperti rumah tahanan, rumah sakit dll. Ini dilakukan

semata-mata karena adanya penyesuaian dengan tema yang di angkat.

Untuk mengawali acara tersebut, terlebih dahulu penonton dihantarkan

dengan ilustrasi yang berbentuk gambar penayangan pemberitaan yang paling

ramai diperbincangkan dalam sepekan, dan dari gambar penayangan itulah yang

nantinya dijadikan topik diskusi. Inilah yang menjadi karakteristik acara “Damai

Indonesiaku” dengan berbagai inovasinya TVOne mampu mencuri hati para

pemirsa setia TVOne dan tidak hanya itu,di sini pembawa acara tidak hanya

menjalankan fungsinya sebagai pengantar jalanya acara melainkan juga pro aktif

dalam memberikan berbagai pertanyaan, ini dilakukan guna menghidupkan

suasana supaya membuat pemirsanya tidak merasa jenuh dengan mengikuti acara

yang sangat menyita waktu. Tidak tanggung-tanggung untuk merealisasikan acara

tersebut butuh waktu yang sangat panjang dengan durasi waktu 120 menit atau

Page 15: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

5

kurang lebih 2 jam. Acara ini diakhiri dengan tulisan yang merupakan arti dari

sebuah ayat dengan diiringi lagu religi.

Dari segi waktu penayanganya sangat tepat, karena acara tersebut

ditayangkan pada pukul 13:00-15:00 setiap hari minggu. Di mana pada hari

tersebut masyarakat Indonesia pada umumnya melakukan aktifitasnya dirumah,

karena hari minggu merupakan hari libur nasional. Di mana banyak orang lebih

suka menghabiskan waktu liburnya dengan berkumpul bersama keluarga di

rumah. Dan jam penayanganyapun sangat tepat ditayangkan pada saat banyak

orang yang telah menyelesaikan/ melakukan shalat dzuhur. Biasanya setelah itu

mereka menyempatkan waktu luang mereka untuk melihat televisi sambil makan

siang. Dan tidak hanya itu alasan acara ini tayang setiap jam 13:00 hari minggu

karena pada waktu itu tidak ada stasiun lain yang menayangkan acara keagamaan

semua menayangkan sinetron yang sifatnya hiburan. Dengan hadirnya acara

“Damai Indonesiaku” diharapkan pesan yang disampaikan dapat bermanfaat dan

mampu memberikan pengetahuan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia.

Presenter dalam acara ini merupakan seorang aktor dan presenter kondang

yang juga banyak menyibukkan aktifitasnya dalam kegiatan keagamaan (dakwah)

beliau tidak lain adalah David Chalik. Acara “Damai Indonesiaku” merupakan

acara yang sarat akan ilmu pengetahuan terutama ilmu agama, karena acara ini

mengkaji tentang berita-berita yang ramai diperbincangkan dalam sepekanya.

Dengan tidak mengurangi kandungan pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam

setiap permasalahan. Tentunya dikaji dari sudut pandang islam.Dengan melihat

Page 16: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

6

latar belakang diatas maka penelitian ini diberi judul:ANALISIS ISI PESAN

DAKWAH DALAM ACARA “DAMAI INDONESIAKU” TVOne.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yakni, hanya pesan-pesan

dakwah yang disampaikan oleh narasumber (pakar agama) yang bersifat audio

yang terdapat dalam acara “Damai Indonesiaku”, penelitian ini menganalisis

acara pada bulan januari-maret 2010. Di mana dalam melakukan penarikan

sampel ini menggunakan teknik penarikan purposive sampling, yang mana

sampel tersebut dipilih secara sengaja oleh peneliti.5

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah:

a. Apa saja tema-tema dalam acara “Damai Indonesiaku”?

b. Apa pesan dari masing-masing tema dalam acara “Damai Indonesiaku”?

c. Pesan yang paling dominan dalam acara “Damai Indonesiaku”?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apa saja tema-tema dalam acara “Damai Indonesiaku”

b. Untuk mengetahui apa pesan dari masimg-masing tema dalam acara

“Damai Indonesiaku”

5 Manasse Malo, metode penelitian kuantitatif, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka, 2003) h. 4.15

Page 17: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

7

c. Untuk mengetahui pesan yang paling dominan dalam acara “Damai

Indonesiaku”

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Untuk memberikan kontribusi positif baik dalam bidang ilmu

pengetahuan agama, khususnya study dakwah dan komunikasi. Selain itu

memperdalam metode atau cara bagaimana dakwah yang dikemas dalam

sebuah televisi.

b. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini mampu memberikan wawasan

pengetahuan terutama para pemula aktivis dakwah islam, dan juga para

pengelola televisi yang kaitanya dengan pengembangan dakwah melalui

televisi, serta diharapkan mampu memenuhi kebutuhan rohani masyarakat.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi

(content analysis), yaitu memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang

disampaikan dalam bentuk lambang-lambang. Penelitian ini menggunakan

pendekatan metodologi penelitian kuantitatif.

Barelson mendefinisikan kajian isi sebagai tehnik penelitian untuk

keperluan mendeskripsikan secara obyektif, sistematis, dan kuantitatif tentang

Page 18: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

8

manifestasi komunikasi. Sedangkan R.Hostly mendefinisikan analisis isi

sebagai suatu metode analisis isi pesan dalam satu cara yang sistematis yang

menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisa hal tertentu yang

disampaikan oleh komunikator.6 Dengan menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut: 1) perumusan masalah, 2)perumusan hipotesis, 3) pemilihan

satuan analisis, 4) konstruksi kategori, 5)penarikan sample, 6)pembuatan alat-

alat ukur, 7)realibilitas koding, 8) analisis dan interpretasi data.7

2. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah acara “Damai Indonesiaku”

TVOne, sedangkan unit pengamatanya adalah isi pesan dakwah acara “Damai

Indonesiaku”

3. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk menambah informasi, maka penelitian ini menggunakan tehnik

pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi

observasi yang dilakukan peneliti bersifat menyaksikan, mengamati

dan mendengarkan secara langsung, acara “ Damai Indonesiaku” kemudian

mengkopi acara tersebut khususnya pada bulan januari-maret 2010 sebagai

bahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini.

6 Ibid, h. 14

7 Jumroni, metode-metode penelitian komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006)

cet,1, h. 73-77

Page 19: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

9

b. Wawancara

mengadakan wawancara langsung dengan executive produser acara “

Damai Indonesiaku” dalam wawancara peneliti menggali data sebanyak-

banyaknya tentang acara “ Damai Indonesiaku” khususnya gambaran umum

acara tersebut.

c. Dokumentasi

data yang diperoleh berasal dari dokumen-dokumen stasiun TVOne

seperti kaset CD, dimana peneliti mentransfer acara “Damai Indonesiaku”

bulan januari-maret 2010.yang dibantu oleh tim produksi, ini dilakukan untuk

memudahkan peneliti dalam menganalisis pesan-pesan dakwah yang

terkandung dalam acara tersebut. Tidak hanya itu untuk memperkuat data-data

tersebut peneliti harus memperoleh berkas-berkas dan foto yang berhubungan

dengan acara ini.

4. Pengolahan Data dan Definisi Operasional

Setelah peneliti memperoleh data-data yang ditentukan sebagai sample

yaitu berupa kaset acara “Damai Indonesiaku”bulan januari-maret 2010

kemudian peneliti merekam acara tersebut dan dijadikan ke dalam bentuk

transkip data, dalam pengolahan data ini peneliti melakukanya dalam bentuk

cooding yaitu pemberian tanda atau lambang.

Dalam analisa data peneliti menggunakan tiga orang juri yang

memiliki kualifikasi dan dipandang menguasai tentang pesan-pesan agama,

Page 20: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

10

untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing dan termasuk

mengetahui koefisien reliabilitas setiap juri, antara juri 1 dan 2, juri 1 dan 3,

juri 2 dan 3.

Untuk mempermudah juri dalam menganalisis isi pesan dakwah yang

terdapat dalam acara “ Damai Indonesiaku” maka peneliti membuat tabel

berdasarkan kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari aqidah, ibadah,,

akhlak,dan mu’amalah. Adapun tabel kategorisasi:

Tabel 1

Kategorisasi Pesan

No Kategorisasi

1 Aqidah

2 Ibadah

3 Akhlak

4 Mu’amalah

Berdasarkan kategori tersebut penulis membuat definisi operasional

sebagai berikut:

a. Aqidah

Page 21: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

11

yang dimaksud dengan aqidah dalam acara ini adalah tayangan yang

isinya tentang keyakinan, kepercayaan, keimanan yang termasuk dalam

rukun iman.

b. Ibadah

yang dimaksud dengan ibadah dalam acara ini adalah tayangan yang

isinya memuat tentang berbagai aturan dan ketentuan yang berasal dari Allah

S.W.T. dan Rasulullah S.A.W. dalam hal ibadah. Yang meliputi : shalat,

puasa, zakat, dan haji.

c. Akhlak

Yang dimaksud dengan akhlak dalam acara ini adalah tayangan yang

isinya tentang hal-hal yang berkenaan dengan etika, moral, budi pekerti

manusia dengan makhluk lainya dan manusia dengan Allah S.W.T.

d. Mu’amalah

Yang dimaksud dengan mu’amalah dalam acara ini adalah tayangan

yang isinya tentang pergaulan hidup antar sesama manusia seperti ekonomi,

politik,hokum, sosial,kesehatan, seni, budaya dll.

5. Analisa Data

Data-data yang telah diolah kemudian dianalisa sesuai dengan jenis data

yang terkumpul, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif yaitu dengan memaparkan atau menggambarkan pesan-

Page 22: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

12

pesan dakwah dalam acara “ Damai Indonesiaku” Dalam hal ini menggunakan

rumus.8

P = 𝑭 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

𝑵

Tujuan menggunakan rumus ini adalah untuk melakukan penjumlahan

pada kategorisasi pesan dalam acara “ Damai Indonesiaku,” selain itu juga

untuk mencari pesan dakwah yang dominan dalam acara “ Damai Indonesiaku.”

Setelah data terkumpul, maka menentukan atau mengklasifikasi topik-

topik dakwah acara dalam “Damai Indonesiaku,” analisa dilakukan dengan cara

mengkategorisasi ke dalam kategori pesan yang sudah ditentukan oleh peneliti

yaitu, aqidah, ibadah, akhlak., dan mu’amalah. kemudian dianalisa untuk

mencari isi pesan yang paling dominan dalam acara “Damai Indonesiaku,”

Untuk mencari koefisisen reliabilitas kategori antar juri, dan untuk

mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri, maka penelitian ini

menggunakan rumus Holsty. ( 1969:17-150)9

Koefisien Reliabilitas = 2M

N1−N2

Keterangan :

2M = Nomor yang sama antar juri

8 Anas Sudijono, Pengantar Statistik pendidikan,(Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada,

2006), h. 43 9 Jumroni, Metode-metode penelitian Komunikasi, ( Jakarta: UIN Jakarta press, 2006).

Cet. 1 h.76

Page 23: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

13

N1, N2 = Jumlah item yang dibuat oleh juri

Tabel 2

Coefisien Reability Antar juri

Antar juri Persen

1 dan 2 0,29

1dan 3 0,3

2 dan 3 0,32

jumlah 0,91

Berdasarkan tabel di atas , memperlihatkan bahwa hasil kesepakatan dari

ketiga juri yaitu mencapai 0,91 atau 91%. Hasil ini diperoleh dari 13 (tiga belas)

tema di atas, kemudian menjumlahkan semua nilai dari kesepakatan 3 (tiga) juri.

Dengan menggunakan rumus komposit reability sebagai berikut:

Komposit Reliabilitas : N (X antar juri )

1+(N−1) (X antar juri )

Keterangan :

N = Jumlah juri

X = Rata-rata koefesien reliabilitas juri

Nilai rata-rata (X) = ~0,91 : 3 = 0,303

Komposit reability = N X Antar Juri

1+ 3−1 × X Antar Juri

Page 24: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

14

= 3 0,303

1+ 3−1 × 0,303

= 0,909

1+ 2 × 0,303

= 0,909

1+ 0,606

= 0,909

1,606

= 0,566002

= 0,57

Perhitungan dari data diatas, menunjukkan tingkat validitas yang cukup,

karena ini didasari oleh penilaian dengan menggunakan 3 (tiga) juri, sehingga

tidak akan terjadi kekeliruan data dan penilaian ini dapat dikatakan akurat dan

objektif.

6. Pedoman Penulisan

dapun tehnik penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman

penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang diterbitkan oleh UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah melakukan tinjauan pustaka,

baik di perpustakaan umum maupun di perpustakaan fakultas dakwah dan

Page 25: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

15

komunikasi dan setelah ditinjau banyak sekali karya ilmiah yang berkenaan

dengan analisis isi pesan dakwah, yang menulis dalam pembahasan yang sama

dengan judul yang berbeda tentunya. Oleh karena itu, untuk menghindari adanya

“plagiator” (menduplikat) hasil karya orang lain, maka penulis mempertegas

perbedaan karya ilmiah yang penulis teliti dengan masalah yang diangkat yaitu

sebagai berikut:

Analisis isi pesan Dakwah dalam acara “Damai Indonesiaku” TVOne.

Dari judul sekilas nampak sama dengan karya-karya ilmiah sebelumnya, tetapi

apabila dilihat lebih dalam materi yang dibahas tidak lagi sama dengan materi-

materi yang terdapat dalam karya ilmiah sebelumnya, materi dalam acara ini

berkenaan dengan isu-isu yang paling ramai diperbincangkan selama sepekan

dalam media televisi.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan peneliti dalam penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah

sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab-bab, dan memiliki beberapa

sub-sub yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN; Mencakup Latar Belakang Masalah, Batasan

dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Rumusan Masalah,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika

Penulisan.

Page 26: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

16

BAB II : LANDASAN TEORI; Mencakup, Tinjauan tentang pesan

dakwah, acara keagamaan, televisi.

BAB III : GAMBARAN UMUM ACARA “DAMAI INDONESIAKU”

TVOne; Mencakup, Visi dan Misi, Target Acara, Format Acara,

Gambaran Umum acara “Damai Indonesiaku,” Gambaran Umum

Program-program acara di stasiun TVOne.

BAB IV : ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA “

DAMAI INDONESIAKU” TVOne; Mencakup, apa saja tema-

tema dalam acara “Damai Indonesiaku”, apa pesan dari masing-

masing tema acara “Damai Indonesiaku”, pesan yang paling

dominan dalam acara “Damai Indonesiaku”.

BAB V : PENUTUP; Mencakup, kesimpulan yang merupakan jawaban

terhadap rumusan permasalahan, saran-saran yang dilengkapi

dengan daftar pustakadan lampiran-lampiran.

Page 27: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pesan Dakwah

Pesan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perintah,

nasehat,permintaan,amanat yang disampaikan lewat orang lain.1

Menurut widjaja, dalam bukunya Ilmu Komunikasi pesan ialah

keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.pesan ini mempunyai

inti pesan, yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah

sikap dan tingkah laku komunikan.pesan dapat secara panjang lebar mengupas

berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada

tujuan akhir komunikasi itu sendiri.2

Dari uraian diatas jelas bahwa pesan ialah segala sesuatu yang

disampaikan oleh seseorang baik yang bersifat perintah,nasehat, permintaan,

ajakan, bahkan larangan. Dengan bentuk verbal maupun non verbal, dengan

berbagai sifat dan bentuk tersebut, tentunya pesan memiliki inti dari apa yang

dipaparkan atau disampaikan. dan dengan inti pesan tersebut dapat mengubah

atau mempertahankan prilaku dan pola pandang seseorang untuk menjadi lebih

baik dan maju.

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai

Pustaka, 2002),h.865 2 Widjaja, Ilmu komunikasi pengantar studi (Jakarta:rieneka cipta,1988), h.32

Page 28: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

18

Adapun bentuk pesan ialah:

a) Pesan verbal adalah pesan dengan menggunakan symbol-symbol verbal

b) Pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata ataupun tulisan.3

Sedangkan pesan dalam kegiatan dakwah sendiri merupakan ajaran-

ajaran Islam yang wajib disampaikan kepada umat manusia dan mengajak mereka

agar mau menerima dan mengikutinya.dan diharapkan agar ajaran-ajaran Islam

tersebut benar-benar dapat diketahui, dipahami, dihayati dan diamalkan, sehingga

mereka hidup dan berada dalam kehidupan yang sesuai dengan ketektuan-

ketentuan agama islam.4 Inilah yang biasa disebut dengan materi dakwah, di mana

di dalam materi tersebut terdapat aktivitas yang menyeru kepada amar ma’ruf

nahi munkar.

Dakwah dalam bahasa arab berasal dari kata kerja da’a, yad’u, da’watan.

Kata da’a mengandung arti mengajak, menyeru, memanggil, maka da’watan

berarti ajakan,seruan,panggilan.5

Secara terminologi, banyak pendapat tentang definisi dakwah,

diantaranya:

1. Pendapat Syeikh Ali Makhfuz dalam kitabnya Hidayat al-Mursyidin.6bahwa

dakwah mendorong manusia agar memperbuat kebaikan dan menurut

3 Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Remaja Rosda Karya,

2007), h.343 4 Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral (Yogyakarta: AI Amin Press, 1997),

h.11 5 Masyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral (Yogyakarta: AI Amin press, 1997), h.

8

Page 29: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

19

petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari

perbuatan mungkar, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan

akhirat.

2. Muhammad Natsir Dakwah adalah usaha menyerukan dan menyampaikan

kepada perorangan manusia dan seluruh umat tentang pandangan dan tujuan

hidup manusia di dunia ini yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar.7

3. S.M. Nasruddin Latif Dakwah adalah usaha atau aktivitas dengan lisan atau

tulisan dan lainya yang bersifat menyeru, menganjak, memanggil manusia

lainya untuk beriman dan mentaati Allah SWT. Sesuai dengan garis-garis

aqidah syari’ah serta akhlak Islamiyah.8

Dari ketiga definisi tersebut diatas nampak bahwa dakwah merupakan

aktivitas yang berupa seruan,dorongan,ajakan, panggilan baik lisan maupun

tulisan yang menyuarakan kepada yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar.

Dengan tidak mengurangi isi atau tujuan dakwah dari apa yang telah

disampaikan oleh pakar agama itu sendiri (da’i).

Dalam hubunganya dengan aktifitas dakwah, pesan merupakan materi

ajaran islam yang tertuang dalam Al-qur’an dan sunnah Rasul yang meliputi

seluruh aspek kehidupan, baik spiritual maupun aspek material.maka,

6 Syeikh Ali Makhfuz, Hidayat al Mursyidin,Terjemahan Chodijah

Nasution,(Yogyakarta: Tiga A, 1970), H.17 7 Muhammad Natsir, Fiqh al Da’wah Dalam Majalah Islam, Kiblat, (Yogyakarta: Mitra

Pustaka 1971), h.7 8 Nasruddin Latif, Teori dan Praktek Dakwah Islamiya (Jakarta: Firma Dara, 1979), h.11

Page 30: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

20

pembahasan materi dakwah adalah membahas ajaran islam, sebab semua ajaran

islam yang sangat luas bisa dijadikan maddah dakwah islam.9

Menurut M.Quraish Shihab, pesan dakwah adalah al-islam yang

bersumber pada Al-qur’an dan Hadist sebagai sumber utama yang meliputi

aqidah, ibadah,dan akhlak.dasar dari diturunkanya Al-Qur’an yaitu sebagai

petunjuk akidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia serta petunjuk

mengenai akhlak dengan jalan menerangkan norma-norma agama dan susila.10

Secara garis besar materi dakwah terbagi menjadi 3, yaitu:

a. Aqidah

Aqidah adalah keterikatan seseorang terhadap ajaran-ajaran islam

yang tidak hanya sekedar dipercaya tetapi lebih dari itu, ajaran tersebut

diyakini sebagai suatu prinsip yang maha benar, karena bersumber dari Al-

Qur’an dan sunnah.11

Aqidah berupa tauhid islam, hampir separuh dari misi

nabi Muhammad SAW dalam waktunya diangkat sebagai nabi dipergunakan

untuk mengajarkan tauhid islam “La-ila-haillallah”, dan dosa yang terbesar

adalah musyrik kepada Allah SWT.12

Pembahasan mengenai aqidah islam pada umumnya berkisar pada

Arkanul Iman ( rukun iman) yaitu:

1. Iman kepada Allah

9 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, ( Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 49

10 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, ( Bandung: Mizan 1996), Cet. Ke.-XIX,

h. 40 11

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, ( Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), h. 104 12

Syafa’at Habib, BukuPedoman Da’wah, ( Jakarta: Widjaya,1982), h. 97

Page 31: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

21

2. Iman kepada Malaikat-Malaikat-Nya

3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya

4. Iman kepada Rasul-rasul-Nya

5. Iman kepada Hari Akhir

6. Iman kepada Qadha dan Qadhar

b. Ibadah

Pelaksanaan kewajiban azazi manusia sebagai hamba Allah terhadap

Allah atau semua bentuk perbuatan penghambataan diri manusia kepada

Allah. Jadi ibadah tersebut menyangkut ibadah meliputi tata cara shalat,

zakat,puasa, haji dan ibadah-ibadah lainya.

c. Akhlak

Masalah akhlak adalah etika dalam mengatur masalah keimanan dan

keislaman seorang muslim. Akhlak atau moral merupakan pendidikan jiwa,

agar jiwa seseorang dapat bersih dari sifat-sifat yang tercela dan dihiasi

dengan sifat sifat terpuji, seperti rasa persaudaraan dan saling tolong

menolong antar sesama manusia, sabar, pemurah, dan sifat-sifat terpuji

lainya.13

Aspek akhlak dalam kehidupan sehari-hari sering disebut dengan

etika, moral dan bahkan budi pekerti namun konsep akhlak memiliki dimensi

13

Mansyur Amin, Dakwah islam dan pesan moral, (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1999),

Cet. 1 h. 11-13

Page 32: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

22

yang lebih luas dibanding dari konsep-konsep sebelumnya, akhlak di sini juga

melibatkan pemikiran akhlak yang mencakup berbagai aspek yang meliputi:

a) Akhlak kepada Allah SWT, akhlak ini bertolak pada pengakuan dan

kesadaran bahwa tiada tuhan selain Allah

b) Akhlak terhadap sesama

c) Akhlak terhadap lingkungan, di sini adalah segala sesuatu yang berada

di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-

benda yang tidak bernyawa.14

Adapun perincianya adalah:

1. Akhlak terhadap Khalik

2. Akhlak terhadap manusia

Diri sendiri

Tetangga

Masyarakat

3. Akhlak terhadap bukan manusia

Flora

Fauna dan sebagainya

d. Mu’amalah (Syari’ah)

Muhammad Yusuf berpendapat bahwa mu’amalah adalah segala

peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan

manusia dalam hidup dan kehidupan.15

14

Quraish Shihab Wawasan Al-Qur’an ( Bandung: Mizan, 2000), h.272

Page 33: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

23

Dalam mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam

kehidupan , materi ini sangat luas dan mengikat seluruh umat manusia di

dunia, ia merupakan satu kesatuan dalam kehidupan manusia yang saling

membutuhkan satu dan lainya, selain itu mu’amalah bersifat universal yang

menjelaskan hak-hak umat muslim dan non-muslim bahkan hak seluruh umat

manusia di dunia.dengan adanya mu’amalah maka tatanan system di dunia

akan teratur dan sempurna.

Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan

kehidupanya, dapat kita lihat antara lain dalam hubungnya yang berkenaan

dengan sosial, politik, kesehatan, ekonomi, hukum, bahkan seni dan budaya.

Di mana kesemuanya inilah yang termasuk dalam peraturah kehidupan

manusia yang kaitanya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial.

Sangat jelas bahwa kajian mu’amalah dalam hubunganya dengan

manusia sangtlah luas, dan kompleks karena berkenaan langsung dengan apa

yang menjadi kebutuhan manusia selama di dunia.

B. Televisi

Di setiap Negara pasti menginginkan untuk mendirikan sistem televisi

yang tentunya didasarkan atas berbagai pertimbangan. Indonesia memulai siaran

televisi pada tahun 1962 bertepatan dengan penyelenggaraan Asean Games IV,

disusul mesir karena harus menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Non

Blok, Argentina mengubah seluruh sistem televisi karena menjadi tuan rumah

15

H.Hendi Suhendi, Fiqh Mu’amalah, ( Jakarta: P.T.Raja Grafindo Persada,2002), h.02

Page 34: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

24

World Cup tahun 1978, dan korea selatan memodernisasi sistem televisinya

secara total ketika menjadi tuan rumah Olympiade Seoul 1988. Apapun langkah

yang telah dilakukan dalam setiap Negara guna memenuhi kebutuhan

masyarakatnya, tentunya dengan membangun sistem televisi, pastilah akan

menghadapi berbagai pertanyaan. Tak terkecuali Indonesia sendiri, bagaimana isi

siaran televisi itu di klasifikasikan dan dibagi secara proporsional untuk

kepentingan khalayak di Negara yang bersangkutan, juga dari mana perolehan

program siaran televisinya.

UNISCO mengklasifikasikan program televisi di seluruh dunia ke dalam

tujuh (7) kategori:

1) Informasi: berita, public affairs, interview, sport.

2) Periklanan: iklan komersial maupun iklan pelayanan masyarakat.

3) Pendidikan: formal maupun non formal

4) Hiburan ringan: musik pop, komedi, drama, serial,quiz

5) Kesenian: kesusastraan dan ilmu pengetahuan

6) Siaran minoritas Etnik: pendidikan bahasa, acara kesenian kebudayaan.

7) Siaran untuk khalayak khusus: acara anak-anak, acara wanita, acara

agama.16

Tumbuhnya berbagai televisi swasta di dalam negeri akan mengarah pada

persaingan sehat yang bermuara pada programme content dan programme

16

Sumarsono Soemardjo, Dunia Penyiaran Prospek & tantangnya, (Jakarta: P.T.

Gramedia Pustaka Utama 1999), h. 43

Page 35: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

25

quality, tentunya persaingan diantara media televisi mengacu pada perebutan

khalayak. Khalayak akan mempunyai alternatif dan menetapkan pilihan pada

saluran televisi yang memenuhi keperluan dan hasratnya. Akan terjadi perebutan

keras prime time dan akan terseleksi melalui sistem “ rating” ( evaluasi oleh

lembaga peneliti khalayak penonton televisi independen secara rutin, setiap hari

mengenai persentase penonton televisi pada jam tertentu). Rating merupakan

sirkulasi bagi surat kabar. Demi rating, pengelola televisi akan memacu

karyawanya untuk bekerja lebih professional.

Karena alasan tersebut di atas, menuntut para programmer televisi untuk

lebih kreatif lagi dalam membuat program televisi, apalagi standart penilaian

bagus tidaknya suatu program televisi bisa dilihat dalam persentasi rating,yang

tentunya berpengaruh pada tinggi rendahnya pemasang iklan, dari ketergantungan

itulah yang membuat stasiun televisi di Indonesia tidak mandiri, tidak kreatif dan

tidak inovatif.dan standart ukuran penilaian mereka, yang dibelenggu oleh

prasyarat-prasyarat pemasang iklan, membuat perkembangan televisi di Indonesia

menjadi tidak berkarakter. Di bawah ini kita akan kupas satu persatu program-

program televisi dalam garis besar:

1. Sinetron

Sinetron adalah kependekan dari sinema elektronik, dimana secara prinsip

sinetron tidak berbeda dengan sinema (film) layar lebar. Yang membedakanya

hanyalah dari segi teknis dan karakter media peralatanya. TVRI pada awalnya di

samping memutar paksa film-film layar lebar nasional, juga memproduksi drama

Page 36: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

26

televisi yang berseting panggung, namun direkam dengan tehnik multi-camera.

Tehnik penulisan skenarionya pun masih sangat sedarhana, di samping alur cerita

yang putus- putuskarena pola penayanganya yang dipotong-potong untuk

kepentingan iklan.

2. Berita

Berita televisi mempunyai sejarah perkembangan yang hampir sama

dengan sinetron, ia juga baru tumbuh ketika kran peraturan pemerintah mulai

dilonggarkan pada 1993. Dengan sendirinya, berita juga merupakan sesuatu yang

relatif baru bagi dunia pertelevisian Indonesia. adat televisi sebagai televisi

pemerintah pada waktu itu tidak memberikan keleluasaan dalam perkembangan,

apalagi TVRI pada saat itu belum mempunyai saingan yang nyata, jadi TVRI

menjadi lebih menarik dibanding media pemberitaan lain seperti majalah, Koran

dll. Karena informasi yang disajikan disertai dengan tayangan visual, peristiwa

dan kenyataan membuat berita televisi menjadi tampak nyata dan dekat pada

zaman awal televisi swasta berita merupakan suatu hal yang tabu yang akibatnya

pemerintah melarang TV swasta menyiarkan berita, jika kemudian TV swasta

juga memproduksi berita, pola pemberitaanyapun tak jauh beda dengan apa yang

diberitakan di TVRI. Situasi tersebut dapat dipahami karena adanya tekanan

pemerintah yang kuat untuk terus mengawasi media massa.barulah pada era

kejatuhan soeharto, materi pemberitaan TV swasta termasuk TVRI mulai

mengalami perubahan, mereka mulai berani merambah pada permasalahan-

permasalahan paling sensitive, yakni wilayah politik nasional.

Page 37: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

27

3. Kuiz dan Games show

Sesungguhnya kuiz adalah denyut jantung yang penting untuk media

massa yang bernama televisi. Sifatnya yang interaktif dan partisipasif,

melibatkan masyarakat, menjadi bagian penting dalam acara ini.

Meskipun kuiz atau games show tidak begitu marak di dunia televisi

Indonesia. Bukan hanya karena biaya produksi dan tingkat koordinasinya yang

tinggi, melainkan juga karena banyaknya stasiun televisi yang terjun di bidang

yang sama.

4. Infotainment

Infotainment merupakan program tayangan televisi yang menggabungkan

dengan apa yang diistilahkan information dan entertainment. Program ini

berkembang denga cepat, karena merupakan program termudah dan termurah.

Tayangan infotainment ini menyorot sisi-sisi pribadi public figure, orang-

orang popular, selebritas. Terlepas dari semua itu, sebagai pendukung mainstream

hiburan, yang biasanya menempatkan artis sebagai tokoh utama, infotainment

tetap akan menjadi acara yang penting di dunia hiburan, ia mengayuh diantara

gelombang industri yang dibangun pelaku-pelaku inti, yang tentunya

mendapatkan keuntungan dari program yang mereka jual.

5. Reality Show

Yang paling menggemparkan adalah acara yang mereka sebut dengan

reality show. Acara ini mengeksploitasi munculnya moment dramatik obyek

Page 38: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

28

permainan, moment dramatik ini akan menjadi “ tontonan” yang mengasyikkan,

karena akan memunculkan emosi-emosi spontan, tak terkendali, di luar dugaan,

yang bisa merangsang saraf keharuan, syaraf tawa bagi masyarakat pemirsanya.

Reality show ini biasanya menggarap masyarakat miskin sebagai obyek

program. Karena alasan di ataslah, yang akhirnya menjadi tontonan, dan itulah

yang dijual.

6. Tayangan Hantu

Realitas media televisi, adalah juga irealitas, di mana dunia misteri adalah

lahan garap yang di adopsi media televisi dari media cetak.karena keunggulan

media televisi menjadi lebih impresif karena efek kejutnya memiliki nilai sensasi

yang tinggi secara visual.

Media televisi melihat rasionalitas masyarakat masih irasional, dan

potensi-potensi (kelemahan) masyarakat itulah yang dieksploitasi habis-

habisan.kepercayaan dan ketidak percayaanya terhadap hal-hal yang supranatural,

mistik, dan klenik tersebut oleh televisi kemudian dikemas menjadi tontonan.

Sayangnya media televisi justru melakukan program penguatan, bukan

menguatkan daya tahan masyarakat agar rasional, melainkan menguatkan untuk

semakin tidak rasional.

7. Lawak atau Komedi

Lawak dam dunia televisi adlah kesenian panggung yang tidak

mengalami perubahan format.ketidak mampuan programmer televisi untuk

Page 39: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

29

menemukan karakter lawak atau komedi televisi membuat kesenian ini dibiarkan

dalam watak panggungnya. Karena itu, dunia lawak di televisi tidak mengalami

perubahan dalam pengertian kualitatif. Bahwa banyak pelawak menjadi kayak

arena televisi.

Munculnya pelawak-pelawak baru, tidak tidak memberikan sumbangan

penting bagi tumbuhnya seni lawak di televisi. Lain halnya dengan extravaganza

TransTV lebih bisa disebut sebagai seni lawak yang menggunakan karakter

televisi sebagai media, kekuatan utamanya adalah tersedianya naskah atau teks,

yang di produksi oleh penulis-penulis dengan pemahaman format televisi.17

Pada akhirnya, persoalan kreatifitas tetaplah ukuran utama untuk

pengembangan keragaman dan kualitas program. Dengan berbagai program-

program baik dari bentuk maupun sifatnya, pastilah diperlukan adanya program-

program yang sifatnya lebih keagamaan guna menetralisir adanya program-

program yang semakin menjauhkan masyarakat pada kepercayaanya ( agama).

Maka saat ini stasiun-stasiun TV Indonesia sudah mulai dimanfaatkan

sebagai sarana dakwah. Terbukti dengan begitu banyaknya program-program

keagamaan yang hampir setiap hari menghiasi layar televisi, bahkan pengemasan

acaranya pun sangat variatif.

Dakwah bukan lagi merupakan acara yang kaku dan penuh uraian

dogmatis kaidah agama, tetapi sudah mengarah ke berbagai topic masalah

17

Sunardian Wirodono, Matikan TV-Mu, (Yogyakarta: Resist Book, 2005), Cet.1 h. 49

Page 40: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

30

kehidupan sehari-hari sebagai aplikasi dari ajaran agama, tanpa menghilangkan

unsur hiburan.

Format acara dakwah di TV saat ini beraneka ragam diantaranya adalah:

1. MONOLOG

Seorang ulama membawakan satu topik dan menguraikanya

berdasarkan pandangan agama.

Cara ini bila tidak dibawakan dengan menarik atau ulama yang kurang

menguasai retorika sudah kurang disukai pemirsa.

Dalam kondisi tertentu masih ditampilkan, misalnya untuk ulama di

luar jawa, karena peralatan syuting yang dibawa terbatas.

2. DIALOG

Dakwah seperti ini belum lama dikembangkan, yaitu sejak mulai

TVswasta mengudara.

Dialog dipandu oleh pembawa acara, kemudian ada satu orang atau

lebih ulama atau narasumber, bintang tamu dan peserta diskusi.

Dakwah dengan format dialog ini umumnya digemari pemirsa karena

ada interaksi antar pengisi acara, sehingga terasa acara menjadi hidup.

Dialog ini juga dilaksanakan dalam siaran langsung (live)

Bentuk dialog yang lain adalan MOS ( Man On the Street), gabungan

antara dialog di studio dengan komentar orang-orang yang ditemui di

jalanan atau berbagai tempat.

Page 41: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

31

3. FILM CERITERA

Dakwah dapat juga dikemas dalam bentuk film ceritera, dengan

berbagai isinya, baik drama, sejarah maupun sinetron yang akhir-akhir ini

makin mempopuler di Indonesia.

4. LIPUTAN PERJALANAN

Liputan perjalanan ke tempat-tempat yang bernilai sejarah islam,

umumnya cukup menarik. Peninggalan kuno pada jaman kejayaan islam yang

ada di Spanyol, Maroko, Mesir, Yordania, Israel, Saudi Arabia, India dan

Cina, merupakan informasi sejarah Islam yang banyak digemari pemirsa.

5. SIARAN LANGSUNG SHALAT TARAWIH

Yang dimaksudkan di sini adalah siaran langsung shalat tarawih di

masjidil haram selama bulan ramadhan, yang dipancarkan oleh TV Saudi

Arabia ke-50 negara. Negara-negara yang berminat menyiarkan di wilayahnya

bisa meminta untuk memperolehyasecara Cuma-Cuma.

6. KUIZ BERHADIAH

Format dakwah islam yang lain adalah diselenggarakanya acara siaran

langsung talk show pada bulan ramadhan, dengan menyertakan acara tebakan

berhadiah (kuiz). Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah seputar

pengetahuan agama Islam. Acara ini cukup banyak menarik pemirsa.18

Adapun perbedaan dan perbandingan acara-acara dakwah islam di

stasiun TV, dulu sampai sekarang, seperti berikut dalam tabel:

18

Miftah Faridl,Dakwah Kontemporer, ( Bandung: Pusdai Press, 2000), h. 100-101

Page 42: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

32

Acara dakwah islam terdahulu di stasiun TV.

STASIUN ACARA JAM

PENAYANGAN KETERANGAN

SCTV Di Ambang Fajar 05.00-05.30 WIB Setiap hari

RCTI Hikmah Pagi 05.30-06.00 WIB Setiap hari

TPI Kuliah Subuh 05.30-06.00 WIB Setiap hari

ANTEVE Mutiara subuh 05.30-06.00 WIB Setiap hari

IVM Fajar Imani 05.30-06.00 WIB Tiap sabtu dan

minggu

TVRI Hikmah Pagi 05.30-06.00 WIB Setiap hari

Acara dakwah islam sekarang di stasiun TV.

STASIUN ACARA JAM

PENAYANGAN KETERANGAN

TVRI Indonesia berdo’a 04:30 Setiap hari

Forum lintas agama 08:30 Setiap hari senin

Mukjizat 08:30 Setiap hari sabtu

TPI Siraman qolbu 04:30 Setiap hari senin-

jum’at

Majelis Al-zikra 05:00 Setiap hari sabtu

Indonesia menghafal:

yusuf Mansyur 13:00 Setiap hari minggu

RCTI Assalamu’alaikum Ustadz 04:30 Setiap kamis-selasa

ANTV Cahaya Hati 04:00 Setiap senin-jum’at

Titian Iman 04:00 Setiap hari sabtu

dan minggu

TRANS TV Halal 06:00 Setiap hari sabtu

dan minggu

Realigi 20:00 Setiap hari senin

dan rabu

Teropong iman 06:00 Setiap hari kamis-

sabtu

Page 43: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

33

TRANS 7 Indahnya Islam 08:30 Setiap hari minggu

Rahasia sunnah 08:30 Setiap hari sabtu

TVOne Titian qalbu 03:30 Setiap hari selasa-

minggu

Jejak islam 03:00 Setiap hari selasa,

kamis dan sabtu

Damai indonesiaku 13:00 Setiap hari minggu

JAK TV Silaturrahmi RR 04:30 Setiap hari

Menabur Damai 05:00 Setiap hari

Asyiknya Belajar Al-

qur’an 05:30

Setiap hari rabu-

jum’at

Indosiar Mamah dan Aa 05:00 Setiap hari

Ustadz Haryono 06:00 Setiap hari jum’at

Terapi qolbu 06:00 Setiap hari sabtu

O Channel Titian Iman 04:30 Setiap hari

Spacetoon Qur’an Story 17:30 Setiap hari sabtu

dan minggu

Sumber: Media Indonesia. com

Dari kedua tabel di atas nampak jelas bahwa, perkembangan program-

program keagamaan ( dakwah) di stasiun televisi semakin beragam dan variatif,

hal ini semakin menunjukkan bahwa acara dakwah ialah selain acara yang

memberikan informasi dan pendidikan, juga acara yang memang keberadaanya

sangat dibutuhkan oleh masyarakat, yang memang mayoritas penduduk Indonesia

beragama muslim. Hal ini bukan tanpa alasan, di zaman yang semakin mutakhir

ini, di mana setiap hari aktifitas manusia semakin tak terkendali, sehingga untuk

meluangkan waktu sejenak pun mereka tidak ada waktu, apalagi untuk beribadah,

inilah salah satu cara yang efektif agar lebih mengingatkan kembali kepada

Page 44: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

34

mereka pentingnya beribadah, tidak hanya pada sesama manusia melainkan juga

kepada sang pencipta (Allah).

Apabila diamati hampir 75% stasiun televisi swasta nasional memiliki

program dakwah, baik yang sifatnya sinetron, reality show, forum terbuka, musik

, dll. Hal itu semakin memperjelas bahwa untuk menetralisir dan meminimalisir

arus masuk program-program yang sengaja di import dari luar. Karena itu sangat

bertentangan dengan budaya masyarakat Indonesia. Bahkan pengemasan program

dan obyeknya pun sangat variatif, dan tidak hanya itu penayanganya pun tidak

harus pada waktu pagi hari, seperti yang pernah kita saksiakan sebelumnya.

Tentunya kesemuanya disesuaikan dengan sifat, pasar dan sasaran audiens,

tentunya hal tersebut berkaitan erat dengan visi dan misi program. Tema-tema

dalam program keagamaan (dakwah) pun lebih variatif. Tidak harus bertemakan

agama, melainkan lebih universal.

C. Manfaat Televisi Sebagai Kegiatan Dakwah

Waktu dan dunia terus berputar, sementara kehidupan manusianya pun

terus melangkah ke depan. Dengan berjalanya waktu, dengan bertambahnya

populasi ummat manusia, dan dengan semakin tuanya dunia, maka bertambah

pula berbagai perhatian, keinginan, dan kebutuhan manusia dalam menikmati

kesempurnaan kehidupan duniawi, yang mengakibatkan munculnya berbagai

masalah sosial.

Page 45: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

35

Dengan munculnya berbagai masalah yang dihadapi oleh ummat

manusia, dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, mereka sependapat

bahwa untuk saling berlomba mengerahkan seluruh daya kekuatan, kemampuan,

dan tenaganya untuk mengantisipasi dan menaklukkan berbagai masalah yang

ada, ada banyak manusia yang demi memenuhi segudang kebutuhan hidup

mereka, dengan berjuang terus-menerus tanpa mengenal lelah dan letih, hari –

hari mereka gunakan untuk terus bekerja dan bekerja, tanpa mengenal waktuyang

akibatnya mereka khususnya orang muslim tak sempat lagi

membaca,mempelajari,meneliti,menggali,dan mengamalkan serta mengambil

hikmah dari isi kitab sucinya ( Al-qur’an dan Al- hadist). Bahkan saking

sibuknya, mereka tak sempat lagi mengingat atau memikirkan asal-usul dirinya,

bahkan untuk beribadah pun mereka seolah tak memiliki waktu.

Waktu hidup bagi mereka terasa sempit, sehingga untuk mendapatkan

berbagai informasi mengenai: kehidupan, kebenaran, agama, sejarah,ekonomi,

hukum, dll.yang dibutuhkan untuk kehidupan ini, mereka gunakan pesawat

televisi sebagai satu- satunya sumber dan pusat informasi, karena dianggap lebih

praktis, lebih menguntungkan, dan tidak menyita waktu.

Televisi dapat disebut juga sebagai sebuah keajaiban dalam dunia

manusia, walaupun hanya berbentuk sebuah kotak elektronik yang sederhana,

yang mampu secara efektif berperan sebagai media massa dalam menyampaikan

Page 46: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

36

berbagai informasi dengan gambar hidup, bergerak, berwarna-warni, sehingga

dapat memikat, membius dan menggiring seluruh perhatian para pemirsanya.19

Tak bisa dibantah, televisi punya banyak keunggulan ketimbang jenis

media massa lainya, tidak hanya seperti yang dijelaskan sebelumnya, pesan

televisi disajikan secara audio-visual. Di lihat dari sisi aktualitas peristiwa,

televisi bisa lebih cepat member informasi lebih dini kepada para pemirsa dari

pada surat kabar, radio, majalah, bahkan efek cultural televisi lebih besar dari

pada efek yang dihasilkan media lain.

SK Menpen No.111/ 1990 tentang kebijakan angkasa terbuka,mendorong

maraknya stasiun swasta dan tumbuhnya hutan para bola, siaran televisi pun

leluasa masuk di rumah-rumah penduduk.20

Hal ini terbukti dengan banyaknya stasiun-stasiun televisi swasta yang

bermunculan di layar televisi seperti: SCTV, RCTI, TVOne,INDOSIAR, JakTV,

TRANS TV, TRANS 7 Space Toon, Metro TV dll.

Karisma daya magnet dan kemampuan serta kelebihan yang dimiliki oleh

pesawat televisi inilah yang sebenarnya mendukung dan mendorong tumbuhnya

berbagai kemudharatan yang akan direrima oleh para pemirsa, khususnya kaum

muslimin.

19

Awadl Mansyur, TELEVISI- Manfaat & Mudharat ( Jakarta: Fikahati Anesta 1993)

Cet. 1 h. 65 20

Andi Abdul Muis, Komunikasi Islami, ( Bandung: P.T. Remaja Rosda Karya 2001)

Cet. 1 h.199

Page 47: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

37

Dilihat dari sisi dakwah pasti saja medium televisi jauh lebih efektif

dibanding jenis media lainya, selain itu dakwah di televisi memiliki relevansi

sosiologis, mengingat mayoritas masyarakat kita beragama islam. Secara

ekonomis dakwah di televisi punya pangsa pasar yang potensial. Dalam pada

itu,dengan dinamika masyarakat mengalami nilai-nilai sosial yang makin

anomali. Antara nilai lama dan nilai baru, yang pada akhirnya terjadi ketegangan

yang saling bertikai, perkelahian, tawuran, kerusuhan dll. Yang akibatnya

identitas nilai individu maupun sosial terancam, disinilah fungsi dakwah di

televisi bisa membantu dan memperkokoh nilai – nilai yang selama ini menjadi

bagian dari identitas mereka.

Maka sebagai sebuah Negara pancasila yang menjunjung tinggi agama,

Indonesia harus memiliki lembaga penyiaran televisi yang religius, walau

bagaimanapun industri pertelevisian nasional haruslah memiliki komitmen

religius karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama.21

Sejak awal kehadiranya televisi ikut serta dalam dakwah, ini tak bisa

dibantah ceramah – ceramah keagamaan di waktu subuh, acara bernuansa islam di

hari-hari besar islam, khususnya bulan ramadhan, termasuk sebagian tayangan

sinetron, cukup marak terjadi di televisi. Itu merupakan bukti bahwa televisi

member kontribusi terhadap kegiatan dakwah islam.22

21

----------------------, Komunikasi Islami, ( Bandung: P.T. Remaja Rosda Karya, 2001)

Cet. 1 h. 201 22

Miftah Faridl, Dakwah Kontemporer, ( Bandung: Pusdai Press, 2000) Cet.1 h.88

Page 48: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

38

Kemajuan di bidang pertelevisian di Indonesia menyebabkan terbukanya

kesempatan menampilkan berbagai acara yang menyangkut budaya masyarakat.

Masyarakat Indonesia selama ini menikmati acara keagamaan melalui media

cetak dan radio. Budaya dalam menonton televisi dalam masyarakat tentu di

manfaatkan bagi tayangan dakwah.

Adapun pemanfaatan penyiaran media televisi untuk kegiatan dakwah di

Indonesia ialah sebagai berikut:

Sebagai media komunikasi massa elektronik TV adalah sumber informasi

yang paling akrab di masyarakat, karena:

a. Kemampuan daya jangkau ( accessability)

b. Ketersediaan ( availability)

c. Memiliki potensi yang sangat besar dalam membentuk pendapat

khalayak ( public opinion)

Adapun fungsi pokok media massa TV pada dasarnya adalah:

a. Informasi: masyarakat mengharapkan dengan menonton TV akan

diperoleh informasi yang bermanfaat dalam berbagai keperluan (

pendidikan, ilmu, bisnis, ekonomi, dll.)

b. Hiburan: dengan menonton TV pemirsa mengharapkan diperoleh

hiburan yang diperlukan, sebagai salah satu kebutuhan hidup.

Televisi cenderung untuk menentukan dimensi mana dari aktifitas

informasi dan hiburan tersebut menjadi penekan masing-masing.

Page 49: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

39

a. Dimensi kognitif lewat pesan-pesan yang informative

b. Dimensi hiburanya

c. Gabungan dimensi-dimensi tersebut dalam proporsi mata acaranya,

sehingga fungsi informasi dan hiburan disajikan lewat pesan-pesan

yang disampaikan.

Bagi media, yang paling penting adalah memantau aspirasi masyarakat

dan menyesuaikan materi informasi, dengan apa yang menjadi kebutuhan aktual

masyarakat. Informasi akan dirasakan bermanfaat bagi masyarakat apabila

memiliki unsure instrumental utility.

Dengan begitu banyaknya manfaat yang terdapat dalam stasiun televisi,

dan juga selain sebagai pusat informasi juga sebagai penyampai pesan-pesan

dakwah. Seperti yang telah kita lihat, hampir setiap stasiun televisi memiliki atau

menayangkan acara keagamaan, bahkan waktu dan temanya pun beraneka ragam,

sebagai media memang televisi haruslah memiliki acara keagamaan guna

penyeimbang adanya acara-acara yang justru semakin mendekatkan kita pada

keduniawian.

Televisi sebagai pemanfaatan media dakwah memang sangat efektif di

banding dengan dakwah media lain, selain sebagai pemanfaatan seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, di mana televisi tidak hanya mampu membius dan

menggiring seluruh perhatian masyarakat, juga sebagai sarana yang dapat dengan

mudah menyampaikan pesan-pesan dakwah, yang tentunya sesuai dengan

kebutuhan masyarakat saat ini.

Page 50: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

40

Setelah TV menayangkan berbagai acara keagamaan, secara terus

menerus dan berkualitas tentunya, maka persepsi negatif terhadap TV dapat di

kurangi dan dinetralisir. Apalagi pada bulan ramadhan semua stasiun TV

berlomba menyajikan tayangan spiritual, yang bermakna konstrutif bagi

kehidupan manusia khususnya yang beragama islam.

Page 51: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

41

BAB III

GAMBARAN UMUM ACARA “DAMAI INDONESIAKU” TVOne

A. Visi dan Misi

Semua acara yang terdapat dalam setiap televisi pasti memiliki tujuan,

yang tentunya terkait dengan visi dan misi. Begitupun dengan acara “Damai

Indonesiaku.”di mana visi dan misi dalam acara ini juga sangat menentukan

keberhasilan dari acara tersebut , layak tidaknya ditampilkan. Dengan adanya

visi dan misi yang jelas, membuat acara ini patut untuk di tonton oleh semua

jutaan masyarakat.karena visi dan misi merupakan acuan setiap berdirinya

suatu acara, seperti “Damai Indonesiaku” TVOne.

Adapun visi dan misi acara “Damai Indonesiaku” adalah:

Visi : Membedah atau meredam isu-isu ( kasus) berita yang sedang

hangat terjadi berdasarkan sudut pandangan islam.

Misi : Agar kita bisa belajar dari kasus-kasus yang terjadi, tentunya

dengan apa yang disampaikan oleh pakar agama ataupun pakar

yang lain supaya kita bisa lebih mencermati setiap kasus yang

ada, dengan dilihat dari sudut pandang agama islam.

B. Target Acara

target acara dalam hal ini yaitu sasaran atau audien, target dalam acara

“Damai Indonesiaku” adalah family ( all segmen) sedangkan target dari

TVOne sendiri ialah masyarakat dengan kelas menengah atas atau dalam

istilah media biasa disebut dengan ABC I (one). selain itu target lain yang

Page 52: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

42

ingin dicapai dari acara “Damai Indonesiaku” sendiri ialah harapan bahwa

setiap kasus atau persoalan yang sedang terjadi di tengah masyarakat saat ini

dapat diselesaikan dengan baik dan arif ,tentunya dengan di pandang dari

sudut agama islam. yang pada intinya acara ini hadir untuk memberikan

pencerahan bagi semua masyarakat yang khususnya terkait dengan kasus-

kasus yang sedang terjadi untuk selalu hidup rukun dan damai.

Format acara “Damai Indonesiaku” adalah dialog di mana acara ini di

pandu oleh seorang presenter yaitu David chalik, kemudian menghadirkan

narasumber baik dari pakar agama maupun dari pakar yang lain, tentunya hal

ini disesuaikan dengan tema yang akan diangkat. Dan bahkan bintang tamu

(penyanyi atau band) yang khusus dihadirkan untuk menambah kemeriahan

suasana,serta para tokoh masyarakat dan tidak ketinggalan semua peserta

diskusi.

Dengan format dialog seperti diatas dapat menarik hati para pemirsa,

karena situasinya yang kondusif dan terdapat interaksi yang sangat signifikan

antar pengisi acara, sehingga acara ini terasa menjadi lebih hidup.

C. Format Acara

Format acara “Damai Indonesiaku” adalah Variety show karena

terdiri dari berbagai varian, di acara ini tidak hanya menampilkan tausyiah

dari pakar agama ataupun pakar lain, tetapi di acara ini juga menampilkan artis

atau band, dan terdapat telepon interaktif untuk pemirsa setia di rumah,

audiennya pun berbeda-beda ini dikarenakan selain disesuaikan dengan tema,

juga dikondisikan berdasarkan tempat diselenggarakanya acara “Damai

Page 53: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

43

Indonesiaku.” bahkan acara ini juga menampilkan tayangan berita-berita yang

terjadi selama sepekan yang kemudian diangkat menjadi sebuah tema, yang

selanjutnya menarik untuk dikupas dalam sebuah diskusi keagamaan. Adapun

salah satu contoh format acara “Damai Indonesiaku,” dengan tema

“Membedah kesehatan dari sudut pandang islam” yang ditayangkan

secara live di rumah sakit persahabatan pukul 13.00-15.00 pada tanggal 28

maret 2010. di mana setiap tema dalam acara ini terbagi menjadi delapan (8)

segmen, ialah sebagai berikut:

Format Acara:

1. SEGMEN I

2. OPENING TEASER

3. VT HIGHLIGHT

4. PEMBACAAN AYAT SUCI AL-QUR’AN

5. OPENING MC

a. Host mengucapkan salam sebagai pembukaan

b. Host menjelaskan tentang tema yang diangkat ,serta

memberikan gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang

terjadi selama sepekan di tanah air

c. Host sapa peserta dan memperkenalkan peserta, bintang

tamu dan narasumber dan selanjutnya menerangkan

pelaksanaan live acara “Damai Indonesiaku.”

d. Host memberikan selingan berupa lagu

6. SONG #1

7. QOUETES + BUMPER OUT

Page 54: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

44

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al-hadist

8. SEGMEN II

9. BUMPER IN

10. VT PENYAKIT MEMATIKAN

11. TAUSIAH #1

a. Sub tema “sehat sebelum sakit”

b. Ustadz memberikan salam dan sapa pemirsa di rumah

maupun di masjid tempat terselenggaranya acara “Damai

Indonesiaku”

c. Ustadz memberikan ceramah yang berkenaan dengan tema,

dan berdiskusi beserta para jamaah di tempat ( masjid)

maupun jamaah di rumah.

d. Ustadz berdialog bersama host dan pakar yang lain

12. HOOKER

Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat

Al-qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan

kalimat ( tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial

break.

13. QOUTES + BUMER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

14. SEGMEN 111

15. BUMPER IN

16. TAUSIAH #2

a. Sub tema “kebersihan sebagian dari iman”

Page 55: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

45

b. Ustadz memberikan ceramah yang berkenaan dengan tema,

dan berdiskusi beserta para jamaah di tempat ( masjid)

maupun jamaah di rumah.

c. Ustadz berdialog bersama host dan pakar yang lain

17. INTERAKTIF PENELPON #1

a. Host menerima dan memberi salam kepada penelepon

b. Host menyampaikan pertanyaan penelepon kepada ustadz

maupun pakar lain, tentunya tergantung dengan penelephon,

dengan siapa penelepon ingin bertanya.

18. HOOKER

Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat

Al-qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan

kalimat (tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial

break.

19. QOUTES + BUMPER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

20. SEGMEN IV

21. BUMPER IN

22. TAUSIAH #3

a. Sub tema “ ibadah itu menyehatkan”

b. Ustadz memberikan ceramah yang berkenaan dengan tema,

dan berdiskusi beserta para jamaah di tempat ( masjid)

maupun jamaah di rumah.

Page 56: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

46

23. INTERAKTIF NARSUM #1

Host berdialog beserta narasumber lain yang berkaitan

dengan masalah yang diangkat

24. HOOKER

Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat

Al-qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan

kalimat ( tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial

break.

25. QOUTES + BUMPER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

26. SEGMEN V

27. BUMPER IN

28. OPENING DAVID SLIDE FATWA HARAM ROKOK

a. Host memberikan ucapan selamat kepada Ketua NU terpilih

b. Host menceritakan kontroversi fatwa haram rokok yang tidak

hanya terjadi di kalangan NU saja nelainkan juga dari PP

Muhammadiyah.

c. Host memengarahkan bahwa fatwa haram merokok baik

untuk di kupas,

29. INTERAKTIF NARSUM #2

a. Host menanyakan tanggapan kementrian tentang fatwa haram

merokok, (mendukung atau tidak)

b. Host bertanya penyakit yang paling mematikan saat ini

Page 57: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

47

30. TAUSIAH #4

a. Sub tema “segala sesuatu yang banyak mudharatnya

diharamkan Allah”

b. Ustadz memberikan ceramah yang berkenaan dengan tema,

dan berdiskusi beserta para jamaah di tempat ( masjid)

maupun jamaah di rumah.

31. INTERAKTIF AUDIENCE #1 + HOOKER

a. Host membuka kesempatan bagi jamaah yang ingin bertanya

langsung

b. Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat Al-

qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan

kalimat ( tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial

break.

32. QOUTES + BUMPER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

33. SEGMEN VI

34. BUMPER IN

35. VT POTRET BURAM DUNIA KESEHATAN INDONESIA

VT Koin cinta BILQIS

36. TAUSIAH #5

a. Sub tema “sehat itu mahal”

b. Ustadz memberikan ceramah yang berkenaan dengan tema,

dan berdiskusi beserta para jamaah di tempat ( masjid)

maupun jamaah di rumah.

Page 58: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

48

37. INTERAKTIF AUDIENCE #2

Host mempersilahkan jamaah bertanya, dan bahkan

sebaliknya host bertanya pada narasumber

38. INTERAKTIF NARSUM #3

Host bertanya tentang pelayanan pemerintah terhadap

kesehatan rakyat kecil dengan menkes

39. HOOKER

Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat

Al-qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan

kalimat ( tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial

break.

40. QOUTES + BUMPER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

41. SEGMEN VII

42. BUMPER IN

43. VT BANJIR KARAWANG

VT banjir

44. OPENING SEGMEN

Host menceritakan musibah banjir yang disebabkan

berbagai faktor dan host mengaitkanya dengan sebuah

pertanyaan bahwasanya seorang yang sakit apakah bisa

dikatakan juga sebagai musibah

45. TAUSIAH #6

a. Sub tema “sakit sebagai pengampun dosa”

Page 59: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

49

b. Ustadz memberikan ceramah yang berkenaan dengan tema,

dan berdiskusi beserta para jamaah di tempat ( masjid)

maupun jamaah di rumah

46. HOOKER

Host membacakan beberapa tarjamah hadist atau ayat

Al-qur’an yang berkenaan dengan tema, dan mengantarkan

kalimat ( tetaplah di Damai Indonesiaku”) pertanda komersial

break.

47. QOUTES + BUMPER OUT

Tarjamah sebuah ayat Al-qur’an ataupun Al- hadist

48. SEGMEN VIII

49. BUMPER IN

50. KESIMPULAN

Narasumber memaparkan kesimpulan mengenai tema

yang diangkat

51. DO’A BERSAMA

Ustadz memimpin do’a

52. HOST CLOSING

Host memberikan salam penutup dan salam perpisan

kepada semua jamaah

53. SONG

DYGTA “ alif kecil”

Page 60: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

50

D. Struktur Organisasi Acara “Damai Indonesiaku”

Setiap acara pasti memiliki struktur organisasi dimana struktur ini

merupakan penanggung jawab penuh mulai dari pembuatan tema acara

“Damai Indonesiaku” sampai jalanya acara itu sendiri, dari awal sampai akhir

acara.

Adapun struktur organisasi acara “Damai Indonesiaku” ialah sebagai

berikut:

Executive Producer : Dicky Sumandjaja Allen

Producer : Faisal Ardhiansyah

Creative I : Amelia Meljuventino

Creative II : Reza Varindra

Program Director : Ilham

Production Assistant : Alma Pangeran Harharah

Unit Production support : Irsan Suhardjo

Unit Production : Rizaldo

Creative Production : Fira Gunawan

E. Sejarah dan Implementasi Acara “Damai Indonesiaku”

Sebelum penulis menguraikan pelaksanaan acara ini terlebih dahulu

penulis akan menjelaskan sejarah berdirinya acara “Damai Indonesiaku.”

Sejarah dari acara ini berawal dari pemilu legislatif, yang pada waktu

itu serentak diselenggarakan pada tanggal 09 April 2009. Pada bulan tersebut

Page 61: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

51

situasi politik di Indonesia kian memanas, diakibatkan adanya pemilihan calon

wakil rakyat ( pemilu legislatif). Pada hari itu semua media baik cetak maupun

elektronik mengikuti jalanya pemilihan baik di ibukota maupun di daerah,

karena peristiwa tersebut merupakan penentu siapa-siapa yang maju menjadi

wakil rakyat, maka banyak sekali isu-isu yang beredar di tengah masyarakat,

yang pada akhirnya banyak memicu persoalan, bahkan tidak sedikit orang

yang berseteru antar parpol (partai politik). banyak para tim sukses yang

melakukan pelanggaran yang akhirnya menimbulkan reaksi yang sama oleh

parpol lain, dan banyak juga parpol yang melakukan tindakan anarkis karena

banyak faktor, yang salah satunya disebabkan karena wakil yang dicalonkan

tidak lolos dalam pemilihan dan sebagainya. Hal inilah yang menjadi alasan

berdirinya acara “Damai Indonesiaku.” Karena inti dari acara ini dibuat adalah

untuk meredam situasi politik yang memanas pada waktu itu, dengan

dipandang dari sudut agama islam.

Tentulah acara ini berbeda dengan acara agama lainya karena dikemas

dengan bentuk yang berbeda dari yang lain, ini bisa kita lihat dari nama

judulnya “Damai Indonesiaku” yang terkesan bukan acara agama. dalam acara

ini menghadirkan berbagai narasumber tidak hanya ustadz sebagai pemberi

tausyiah, melainkan juga menghadirkan para pakar lain yang tentunya

berkenaan dengan tema yang diangkat. Dan dalam acara ini menghadirkan

bintang tamu seperti penyanyi ataupun band guna menambah kemeriahan

acara. Dan para jamaah baik diluar maupun didalam kota.salah satu keunikan

dari acara ini ialah mampu menyiarkan secara live ditempat-tempat yang tidak

pernah terduga sebelumnya, seperti di LP cipinang, RS persahabatan dll. Hal

Page 62: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

52

ini dilakukan karena menyesuaikan dengan tema yang ada, jadi tidak

selamanya acara agama (dakwah) hanya bisa dilakukan di masjid-masjid

ataupun di studio khusus saja.

Topik yang diangkat tentunya beraneka ragam, tetapi ini juga yang

menjadi penentu di mana acara “Damai Indonesiaku” akan di laksanakan,

sebagai contoh: pada tanggal 22-27 maret 2010 semua media gencar

memberitakan tentang pelayanan kesehatan, karena begitu banyaknya orang

miskin dengan sakitnya yang parah, sulit mendapatkan jaminan pelayanan

kesehatan. Pada kesempatan itulah hari minggu tanggal 28 acara “Damai

Indonesiaku” menayangkan topik yang berkenaan dengan kesehatan, karena

topik tersebutlah acara ini diselenggarakan di rumah sakit persahabatan

Jakarta-Timur. Dengan menghadirkan dr. Ali Toha Assegaf penulis buku

mengenai 25 sehat ala nabi. sebagai pakar kesehatan dan selaku narasumber

dalam acara tersebut.

Acara “Damai Indonesiaku disiarkan secara live, dengan durasi 120

menit dari jam 13:00 -15 :00 WIB. Tanggal 09 April 2010 merupakan satu

tahun sudah acara “Damai Indonesiaku” berlangsung, karena pada tanggal 09

April 2009 tersebut acara ini lahir dan pertama kali tampil di layar kaca

kesayangan pemirsa TVOne.

Bisa dikatakan bahwa acara ini merupakan acara agama yang sangat

berbeda dari yang lain, di mana dalam acara ini terdapat ilustrasi-ilustrasi

berupa gambar yang merupakan bagian dari pemberitaan seluruh media. dan

tidak hanya itu, lagu-lagu yang dibawakan oleh bintang tamu baik artis

maupun band tidak harus berisikan lagu religi, melainkan lebih kepada lagu-

Page 63: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

53

lagu yang biasa mereka bawakan saat manggung. Ini dilakukan guna

memeriahkan acara.

Acara ini sangat sarat sekali dengan berbagai macam pengetahuan,

karena acara ini mengulas beraneka macam masalah dari berita-berita yang

sedang hangat di semua media. Yang timbul di Indonesia. Dengan beraneka

macam masalah tersebut, maka menuntut para pemuka agama ( da’i) untuk

lebih meningkatkan lagi lingkup dakwahnya karena tatanan dakwah tidak lagi

hanya mencakup akhlak ataupun sebagainya, melaikan semua hal yang

mencakup berbagai persoalan.atau dengan istilah lain dakwah komprehensif.

Selain itu acara “Damai Indonesiaku” ialah suatu acara yang mengangkat

harkat dan martabat bangsa Indonesia. dimana dalam acara ini menginkan kita

agar selalu membuat damai Indonesia, dimanapun, dan apapun itu

permasalahanya. Ini semua tidak terlepas dari masyarakat bangsa Indonesia

yang mayoritas beragama islam.1 Karena itulah masyarakat memiliki peran

yang sangat urgen terhadap masa depan bangsa Indonesia.

Sehingga diharapkan kepada masyarakat Indonesia khususnya

menjadi masyarakat yang berahklakul karimah dan berkualitas bagi nusa,

bangsa dan agama. Selain itu acara ini menyadarkan kita bahwa apapun dan

bagaimanapun keadaan masyarakat Indonesia, kita adalah saudara, dimana

sesama saudara tidak boleh saling menyakiti satu dan lainya seperti yang

terdapat dalam surat al-hujarat ayat 10:

1 Dicky Sumandjaja Allen, Executive produser Acara “Damai Indonesiaku,”

Wawancara Pribadi, Jakarta, 04 maret 2010. Kantor produksi TVOne LT:2.

Page 64: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

54

Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu

damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan

takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Adapun implementasi dalam acara “Damai Indonesiaku”ialah sebagai

berikut:

Acara ini terselenggara berkat adanya tim, yang kesemuanya

beranggotakan 8 orang yang kesemuanya itulah berperan penuh dalam

pembuatan acara ini, dari mulai menentukan tema sampai acara terlaksana,

dari awal sampai selesainya acara. Hal inilah yang menjadi tugas rutinitas

mereka sebagai pelaksana program ( acara). Untuk menentukan tema yang

akan diangkat, tim melakukan meeting yang semuanya harus mengeluarkan

ide ataupun gagasan, yang tentunya kesemua ide tersebut terkait dengan

berita-berita yang masih hangat terjadi, tentunya tema yang diangkat harus

aktual dan up to date. Sebagai executive producer, dimana sebagai orang

yang paling bertanggung jawab penuh terhadap jalanya meeting juga tidak

lupa selalu mengarahkan anak buah supaya tema yang disajikan dalam setiap

acara bagus, dan tetap perform. Setelah menentukan tema barulah menentukan

ustadz, ini juga merupakan penentuan agar tim mengetahui siapa-siapa ustadz

yang memiliki waktu luang pada hari minggu, dimana acara “Damai

Indonesiaku” berlangsung. dan diperlukan adanya narasumber lain untuk

memperdalam dan memperkuat tema yang diangkat, dan guna menambah

wawasan dan pengetahuan bagi para jamaah. setelah itu baru menentukan

bintang tamu yang tidak lain ialah artis atau band, inipun tidak bisa luput dari

Page 65: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

55

penentuan tim acara. Meeting ini berlangsung setiap hari selasa. Setelah

semuanya selesai ditentukan, barulah hari rabu tim melakukan riset

enriechment secara kasar, dan juga membicarakan rundown ( susunan acara)

secara detail. Hari kamis-jum’at melakukan editing VT tayangan berita yang

tentunya sesuai dengan tema yang akan diangkat. dan mempersiapkan segala

sesuatunya lebih terperinci dan menditail, ini dilakukan guna hasil yang akan

ditayangkan lebih bagus dan sempurna. Hari sabtu dan senin tim off, dan pada

hari minggu tim standbay dilokasi di mana acara “Damai Indonesiaku,”

ditayangkan (live).

Page 66: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

56

BAB IV

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM ACARA

“DAMAI INDONESIAKU”

A. Tema-tema Dalam Acara “ Damai Indonesiaku”

1. Perolehan data dalam acara “Damai Indonesiaku”

Dalam bab ini penulis akan menguraikan tema-tema yang menjadi

fokus penelitian dalam acara “Damai Indonesiaku” terhitung dari tanggal 3

januari sampai 28 maret 2010, yang selanjutnya penelitian ini dibantu tiga (3)

orang juri, di mana masing-masing juri tersebut akan memberikan penilaian

terhadap transkip data, dan semua itu disesuaikan dengan kategori pesan

dakwah yang telah ditentukan.

Adapun tema-tema tersebut ialah sebagai berikut:

1. Timbulkan sikap optimis dengan meningkatkan keimanan (03 januari

2010)

2. Anak kita masa depan bangsa (10 januari 2010)

3. Hukum sebagai panglima dalam menegakkan keadilan (17 januari 2010)

4. Fatwa ulama dalam pergeseran nilai dan moral (24 januari 2010)

5. Islam dalam semangat berkebangsaan (31 januari 2010)

6. Hukum di Mata terhukum (7 Februari 2010)

7. Islam dan akulturasi budaya asing (14 Februari2010)

8. Bersatu membangun bangsa, “damailah Indonesiaku” (21 Februari 2010)

9. Keteladanan rasulullah sebagai inspirasi ummat (28 Februari 2010)

10. Menciptakan generasi yang islami, cerdas dan mandiri (07 maret 2010)

Page 67: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

57

11. Menjadi insan dan berakhlak mulia dengan ilmu (14 maret 2010)

12. Islam agamaku (21 maret 2010)

13. Membedah kesehatan dari sudut pandang islam (28 maret 2010)

Dari temuan data-data tersebut di atas, dengan tema-tema yang

beraneka ragam tentunya membuat acara ini lain dari yang lain. karena acara

“Damai Indonesiaku” merupakan acara keagamaan (dakwah) yang sifatnya

komprehensif, yang disiarkan live melalui stasiun televisi TVOne. Acara ini

dikemas dengan sedemikian rupa sehingga memiliki nuansa yang berbeda

dari yang telah ada, acara ini sangat mengandung pesan-pesan dakwah yang

bermanfaat bagi para generasi bangsa dan Negara, khususnya seluruh

masyarakat Indonesia yang menyaksikannya.

Tema-tema di atas merupakan sampel dari penelitian acara “Damai

Indonesiaku”, dengan banyaknya sampel yang saya ambil dihapkan penelitian

ini memiliki tingkat validitas yang baik, dan dapat mengukapkan pesan

dakwa dalam acara “Damai Indonesiaku”. Tema-tema tersebut akan

diperjelas dengan menggunakan table yang menjelaskan beberapa pesan yang

terdapat dalam setiap pertemuan yang menjadi sampel dari penelitian ini,

sehingga dapat kita tarik sebuah benang merah dari beberapa tema yang telah

diungkapkan dalam setiap pertemuan tersebut.

Pesan-pesan dakwah yang akan diteliti mencakup beberapa hal yaitu;

1. Pesan Aqidah terdiri atas:

a. Iman kepada Allah

b. Iman kepada Malaikat

Page 68: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

58

c. Iman kepada kitab

d. Iman kepada Rasul

e. Iman Kepada Hari Akhir

f. Iman kepada Qodha dan Qodhar

2. Pesan Ibadah terdiri atas:

a. Shalat

b. Puasa

c. Zakat

d. Haji

3. Pesan Akhlak terdiri atas:

a. Akhlak terhadap Allah

b. Akhlak terhadap Manusia

c. Akhlak terhadap selain Manusia

4. Pesan Mu‟amalah terdiri atas:

a. Politik

b. Hukum

c. Ekonomi

d. Sosial

e. Budaya

f. Seni

g. Kesehatan

Data dari tiga belas tema tersebut dapat dijabarkan dalam bentu tabel

sesuai yang ditemukan yaitu;

Page 69: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

59

Tabel 3

Temuan data umum pesan dakwah dalam 13 tema di atas adalah;

No Kategori Frekuensi persen

1 Aqidah 52 17,05%

2 Ibadah 0 0%

3 Akhlak 70 22,95%

4 Mu‟amalah 183 60%

Jumlah 315 100%

Berdasarkan hasil table di atas, menggambarkan bahwa pesan yang

ditemukan dalam ketiga belas tema di atas menunjukkan pesan dakwah yang

terredah adalah pesan Ibadah tanpa ada yang menyigung sama sekali yakni

0%, disusul dengan pesan Aqidah pada urutan kedua yakni mencapai 17,05%,

sedangkan urutan ketiga adalah pesan Akhlak yang mencapai 22,95%, dan

yang paling banyak adalah pesan Mu‟amalat yang mencapai 60%. Untuk

lebih jalasnya, saya akan menjelaskan perolehan setiap pesan tersebut dalam

bentuk tabel.

Page 70: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

60

Tabel 4

Hasil Temuan Data pesan Aqidah

No Sub kategori Frekuensi persen

1 Iman kepada Allah 25 48,1%

2 Iman kepada Malaikat 0 0%

3 Iman kepada kitab 9 17,3%

4 Iman kepada Rasul 14 26,9%

5 Iman Kepada Hari Akhir 2 3,85%

6 Iman kepada Qodha dan Qodhar 2 3,85%

Jumlah 52 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa kategori pada pesan Aqidah

menunjukan bahwa Iman kepada Allah mencapai 48,1%, Iman kepada

Malaikat mencapai 0%, Iman kepada Kitab mencapai 17,3%, Iman kepada

Rasul mencapai 26,9%, Iman kepada Hari akhir mencapai 3,85%, dan Iman

kepada Qodha dan Qodhar mencapi 3,85%.

Tabel 5

Hasil Temuan Data pesan Akhlak

No Sub Kategori Frekuensi Persen

1 Akhlak terhadap Allah 26 37,14%

2 Akhlak terhadap Manusia 38 54,29%

3 Akhlak terhadap selain Manusia 6 8,57%

Jumlah 70 100%

Page 71: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

61

Pesan Akhlak pada tabel di atas menunjukkan bahwa Akhlak

terhadap Allah menempati posisi kedua yaitu mencapai 37,14%, Akhlak

terhadap Manusia menempati urutan pertama yaitu mencapai 54,29%, dan

Akhlak terhadap terhadap selain Manusia menempati posisi terakhir yaitu

mencapai 8,57%.

Sedangkan dalam kategori pesan ibadah di sini penulis tidak

menyertakan tabel hasil temuan data pesan ibadah, karena kategori tersebut

tidak ditemukan adanya frekuensi hasil. Sebagaimana terlampir dalam hasil

penjurian baik juri 1,2 dan 3 serta rekapitulasi data yang terdapat dalam

lampiran.

Tabel 6

Hasil Temuan Data pesan Mu’amalah

No Sub Kategori Frekuensi persen

1 Politik 31 16,94%

2 Hukum 64 34,97%

3 Ekonomi 1 0,55%

4 Sosial 47 25,68%

5 Budaya 24 13,11%

6 Seni 1 0,55%

7 Kesehatan 15 8,20%

Jumlah 183 100%

Page 72: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

62

Pesan Mu‟amalat pada table di atas menunjukkan bahwa kategori Politik

mencapai 16,94%, kategori Hukum mencapai 34,97%, kategori Ekonomi

mencapai 0,55%, kategori Sosial mencapai 25,68%, kategori Budaya mencapai

13,11%, kategori Seni mencapai 0,55%, sedangkan kategori Kesehatan mencapai

8,20%

Tabel 7

Hasil Temuan Data Berdasarkan Rumus Coefisien Reability

No Sub Kategori Aqidah Juri I Juri II Juri III

1 Iman Kepada Allah 12 11 2

2 Iman Kepada Malaikat 0 0 0

3 Iman Kepada Kitab 5 0 4

4 Iman Kepada Rasul 6 0 8

5 Iman Kepada Hari Akhir 1 1 0

6 Iman Kepada Qadha dan Qodar 1 0 1

Jumlah 25 12 15

No Sub Kategori Ibadah Juri I Juri II Juri III

1 Shalat 0 0 0

2 Puasa 0 0 0

3 Zakat 0 0 0

4 Haji 0 0 0

Jumlah 0 0 0

No Sub Kategori Akhlak Juri I Juri II Juri III

1 Akhlak Terhadap Allah 7 11 8

2 Akhlak Terhadap Manusia 12 13 13

Page 73: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

63

3 Akhlak Terhadap selain

Manusia 2 0 4

Jumlah 21 24 25

No Sub Kategori Mu’amalat Juri I Juri II Juri III

1 Politik 7 13 11

2 Hukum 30 17 17

3 Ekonomi 1 0 0

4 Sosial 4 25 18

5 Budaya 7 5 12

6 Seni 1 0 0

7 Kesehatan 5 6 4

Jumlah 55 66 62

Empat kategori yang merupakan sampel dari penelitian ini, dapat

dilihat dari tabel di atas, yang merupakan penemuan juri yaitu; kategori

Aqidah tim juri memiliki nilai data yang berbeda-beda, antara juri 1, 2, dan

juri 3, pada sub kategori Iman kepada Allah juri 1 menemukan 12, juri 2

menemukan 11, dan juri 3 menemukan 2. Pada sub kategori Iman kepada

Malaikat tim juri sepakat dengan tanpa adanya penemuan yaitu 0. Pada sub

kategori Iman kepada Kitab, juri 1 menemukan 5, juri 2 tidak menemukan 0,

dan juri 3 menemukan 4. Pada sub kategori Iman kepada Rasul, juri 1

menemukan 6, juri 2 tidak menemukan 0, dan juri 3 menemukan 8. Pada

sub kategori Iman kepada Hari Ahkir, juri 1, dan 2 menemukan data yang

sama yaitu 1, sedangkan juri 3 tidak menemulan 0. Pada sub kategori Iman

Page 74: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

64

kepada Qadha dan Qodar, juri 1 dan 3 menemukan data yang sama yaitu 1,

sedangkan juri 2 tidak menemukan 0.

Pada kategori Ibadah Tim juri sepakat, baik pada sub kategori

Sholat, Puasa, Zakat ataupun Haji yaitu tidak menemukan data satupun 0.

Pada kategori akhlak seperti yang tertera di atas tim juri menemukan

data yang berbeda; Pada sub kategori Akhlak Terhadap Allah, juri 1

menemukan 7, juri 2 menemukan 11, dan juri 3 menemukan 8. Pada sub

kategori Akhlak Terhadap Manusia, juri 1 menemukan 12 data, sedangkat

juri 2 dan juri 3 menemukan data yang sama yaitu 13.

Pada kategori Mu‟amalat tim juri menemukan data yang berbeda-

beda yaitu; Pada sub kategori Politik, juri 1 menemukan 7, juri 2

menemukan 13, dan juri 3 menemukan 11 data. Pada sub kategori Hukum,

juri 1 menemukan 30, sedangkan juri 2 dan juri 3 menemukan data yang

sama yaitu 17. Pada sub kategori Ekonomi, juri 1 menemukan 1 data,

sedangkan juri 2 dsn juri 3 tidak menemukan 0. Pada sub kategori Sosial,

Juri 1 menemukan 4, juri 2 menemukan 25, dan juri 3 menemukan 18 data.

Pada sub kategori Budaya, juri 1 menemukan 7 data, juri 2 menemukan 5,

dan juri 3 menemukan 12 data. Pada sub kategori Seni, juri 1 menemukan 1

data, sedangkan juri 2 dan juri 3 tidak menemukan 0. Pada sub kategori

Kesehatan, juri 1 menemukan 5 data, juri 2 menemukan 6, dan juri 3

menemukan 4 data.

Page 75: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

65

Tabel 8

Hasil Kesepakatan Antar Juri

Antar

Juri

Aqidah Ibadah Akhlak Mu’amalat Jumlah

1 dan 2 12 0 21 55 88

1 dan 3 15 0 21 55 91

2 dan 3 12 0 24 62 98

Tabel di atas menunjukkan bahwa data kesepakatan antara juri 1, 2

dan juri 3 adalah; untuk kategori Aqidah, Kesepakatan antara juri 1 dan juri

2 serta juri 2 dan juri 3 menemukan data yang sama yaitu 12 data,

sedangkan kesepakatan juri1 dan juri 3 menemukan 15 data. Kesepekatan

pada kategori Ibadah pada tim juri tidak menemukan 0. Kesepekatan pada

kategori Akhlak kesepakatan juri 1dan 2 dan kesepakatan 1 dan 3

menemukan 21 data, Kesepakatan juri 2 dan 3 menemukan 24. Kesepekatan

pada kategori Akhlak kesepakatan juri 1dan 2 dan kesepakatan 1 dan 3

menemukan 55 data, Kesepakatan juri 2 dan 3 menemukan 62.

Tabel 9

Perhitungan Antar Juri

Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Jumlah

1 dan 2 305 88 217 0.29

1 dan 3 305 91 214 0.30

2 dan 3 305 98 207 0.32

Page 76: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

66

Perhitungan kesepakatan antara juri seperti yang tercantum pada

tabel di atas adalah; kesepakatan juri 1 dan jri 2 sebesar 0,29, dan

kesepakatan juri 1 dan juri 3 sebesar 0,30, sedangkan kesepakatan juri 2

dan juri 3 sebesar 0,32.

B. Pesan pesan dalam acara “Damai Indomesiaku”

a. Deskripsi pesan dakwah dalam tema “ Timbulkan sikap optimis dengan

meningkatkan keimanan”

Tema : Timbulkan sikap Optimisme dengan

Meningkatkan Keimanan

Disiarkan Tgl : 03 januari 2010

Lokasi : Masjid Al-Ikhlas, Pondok Cabe

Pembicara : Ustd. Jefry Al-Buchory & Ustd. Soleh Mahmoed

Ustd. Jefry Al-Buchory

Bangsa kita sudah merdeka 64 tahun. Kalau kita bicara usia Rasul,

sudah lebih 1 tahun. Artinya, kemapanan cara berfikir dan berbuatan

bangsa ini seharusnya sudah harus sesuai dengan usianya yang mencapai

64 tahun. Kita tidak boleh pesimis, karena pesimis akan membuat

seseorang tidak akan pernah bisa maju, justru kita harus optimis. Apapun

yang terjadi pada bangsa ini jangan melibatkan diri menjadi orang-orang

pesimis, karena kita akan menjadi orang yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Setiap tahun baru orang berdo‟a hidupnya ingin selalu lebih baik.

Sekarang bagaimana mau baik ketika persis jam 12 yang diangkat

minuman beralkohol, yang jelas-jelas diharamkan oleh Allah SWT, mau

sedikit mau banyak tetap haram. Setetes saja sudah membuat kita ditolak

Sholatnya oleh Allah SWT, 40 hari 40 malam (itu juga kalo solat),

bagaimana kalau berteguk-teguk?

Seandainya para pejuang kita yang sudah wafat, mereka berlari

diantara bisingan peluru dan bom, keluarganya disandera, lalu mereka

wafat entah dimana kuburannya, terkadang wafatnya juga hancur luluh

rantak, badan bercerai berai, seandainya mereka para pahlawan kita bisa

bangkit dari kuburnya, pasti mereka akan mendatangi tempat-tempat

Page 77: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

67

mereka orang-orang yang memimpin bangsa ini yang sudah hilang

cintanya kepada bangsa ini. Apa pertanyaan mereka? Cuman satu! “Wahai

pemimpin, kemana cintamu kau berikan” kepada hawa nafsumu sungguh

hina dirimu “Naudzubillah Mindhaalik”.

Inilah kalau seandainya sebagian besar penduduk negeri ini sudah

mulai kufur (ingkar) dari nikmat Allah SWT. Allah SWT memberikan

contoh kepada suatu negeri yang dahulunya amat tentram, rizkinya itu

datang dari segala penjuru, akan tetapi para penduduk negeri itu dia kufur

kepada Allah dia ingkar, dia keluar, dia tidak mau ta‟at, secara tidak

langsung benci kepada hukum-hukum Allah. Akhirnya Allah gantikan

pakaian mereka dengan pakaian kelaparan, pakaian ketakutan akibat dari

perbuatan mereka sendiri. Liat semua orang sekarang pada ketakutan

bahkan dirumah sendiri mereka ketakutan. Naik mobil mewah tiba-tiba di

lampu merah kaca spion dipatahkan oleh seseorang. Sampai seorang RI

satu mengatakan dirinya diancam. Yang dimaksud RI satu itu adalah

rakyat Indonesia nomor satu di wakili oleh Bapak Presiden SBY, jadinya

apa yang disapaikan oleh beliau merupakan sebuah kekhawatiran dari

bangsa. Rusuh lagi, kisruh lagi, ribut lagi, yang repot orang-orang yang

ribut adalah orang-orang yang taklid, orang-orang yang sekedar ikut-

ikutan, tidak memahami apapun situasi yang sebenarnya. Inilah kenapa

ditahun baru ini kita perlu intropeksi, semuanya, dari mulai pemimpin

yang paling atas sampai pemimpin rumah tangga.

Sebetulnya kalau kita bicara keingin Negara ini baik, itu tidak usah

bicara masalah Negara, bicara saja Negara terkecil. Apa Negara terkecil?

“Rumah tangga” Kita jadi suami sudah bener belum? Apakah sudah

menjadi suami yang jujur buat istri? Jadi, untuk bicara Negara yang besar

tidak usah bicara apa-apa, bicara keluarga dulu, Insya Allah nanti dari

keluarga pelan-pelan mulai bisa dibangun kebaikan demi kebaikan dan

kemaslahatan orang banyak. Amin Ya Rabbal „Alamin.

Sungguh menyedihkan, kalau kita harus kembali ke masa dimana

seseorang saling timpuk, saling bakar, saling curi, saling racun, kok

sepertinya negeri ini tidak punya agama, padahal bangsa Indonesia adalah

negeri yang paling banyak agamanya, apalagi dengan jumlah orang Islam

terbanyak. Setiap tahun ngirim haji 200 sekian ribu orang dikirim haji

yang seharusnya begitu pulang mereka praktek dengan praktek mabrur.

b. Deskripsi pesan dakwah dalam tema “ Anak kita masa depan bangsa”

Tema : Anak Kita Masa Depan Bangsa

Disiarkan Tgl : 10 januari 2010

Page 78: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

68

Lokasi : Masjid Raya KH Muhammad Yusuf Pesona

Khayangan Depok

Pembicara : Ustd. Yusuf Mansyur

Banyak orang yang tidak menghargai anak sebagai amanah,

banyak yang tidak merasa anak itu adalah titipan dari Allah, malah

kebanyakan di antara kita minta / ngejar-ngejar supaya dapat anak, padahal

memiliki anak sesuatu yang berat, kita jadi orang tua benar, anak tidak

benar, itu bisa menjadikan kita masuk neraka. Tentu saja sebaliknya bila

kita nggak benar, anak kita jadi orang benar Insya Allah mudah-mudahan

kita juga kebawa bisa menyium wanginya surga.

Anak jaman sekarang banyak diajarin beli, tetapi tidak pernah

diajarin menanam, anak jaman dulu, selalu diajar menanam, kalau ditanya

buat Siapa jawabannya buat cucu saya. Tapi kalau anak sekarang,

diajarkan selalu beli. Nanti kita akan belajar termasuk teknik-teknik

bagaimana caranya mendidik anak bukan cuma sukses dunianya tapi dia

sukses akhiratnya.

Ust. Yusuf Mansyur

Saya termasuk sudah tua dikit, usia sudah kepala 3 memang kalau

saya rasain kehidupan sosial dan ekonomi kita berubah dan perubahan itu

mau nggak mau kebawa sampai ke dalam rumah. Zaman dulu saya waktu

kecil yang namanya ngumpul sama orang tua, kapan saja ketemu. Gelap-

gelap kita udah shalat malam bareng, kita kemudian dituntun jalan ke

mesjid, pulang dari mesjid tidak langsung main, kita mapir ke tukang

lontong, mampir ke tukang nasi uduk. Mampir nyari nasi ulam, kemudian

kita menyapa satu dua tetangga lewat, memang kita disunahin pergi dari

jalan A pulang jalan B supaya banyak ketemu sama orang, terus kita pun

masih bisa sarapan bersama. Zaman dulu sekolah deket-deket, begitu

istirahat kita pulang, sekedar minum ambil kue kemudian balik lagi kita ke

sekolah jam 12. Kita sesudah sholat dhuhur bareng, makan siang juga

bareng. Kemudian kita tidur sore, terus main layang-layang, dan

sebagainya.

Itu yang namanya orang kampung jaman dulu, itu dilakukan

bersama orang2 tua. Tapi pertanyaannya bagi kita orang tua muda, apakah

kemudian anak kita mendapatkan berkah kita sebagai orang tua sebanyak

kita dapat berkah sama orang tua kita, rasanya enggak. Anak sama orang

tuanya berlomba cepat-cepatan meninggalkan rumah, habis Shubuh kita

tidak sempet Waqiahan karena ngejar kereta. Anak-anak gelap-gelap

sudah pergi, tiap pulang udah kaya kerja rodi, sekolah zaman sekarang

sekolah yang tidak merdeka, zaman kita dulu masih sempat maen layang-

layang masih sempet naik pohon jambu monyet, kalau yang lebih berasa

Page 79: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

69

lagi bulan puasa tuh, kita ikut ngegulung pastel, kita ikut bikin dadar, kita

ikut belanja ini, belanja itu, kebersamaannya mudah hilang, sedangkan

keberkahan itu adanya diantaranya kebersamaan ini membuat anak-anak

kita kehilangan kita sebagai orang tua. Rasanya memang perlu banyak di

koreksi, begitu sabtu libur Bapaknya nggak pulang dines ke luar kota.

Ibunya gantian arisan tiap sabtu, tinggal hari minggu tuh anak sama

pembantu saja, yang paling dirasa hilang adalah anak-anak sekarang ini

sudah tidak bisa lagi, barang kali saya ngomong kayak gini bukan berarti

menyamaratakan, tapi orang tua saya ini nyimpen saya mudah-mudahan

kalau Allah ridho apa yang saya lakukan bisa membuat orang tua masuk

surga karena itu jerih payahnya dia, ngajarin kita ceramah, ngajarin kita

ngaji, ngajarin kita pakai kain. Sekarang merasa sudah banyak lembaga

Iqra, banyak TKA/TPA anak kita kemudian tidak lagi diajarin, zaman dulu

kita masih pake lidi ketika ngaji, itu mulut siapa yang ngajarin mulut ibu

kita, mulut nenek kita, kalau sekarang kita sudah tidak sempat

mengajarkan anak-anak kita, bagaimana kita mau punya anak yang bisa

menjamin kita masuk surga, kalau kemudian kita sendiri tidak sempet

mengajarkan apa yang dititipan Allah.

Di dalam benak saya, bayangan saya anak-anak zaman sekarang,

saya ketika sudah menjadi ayah dari 4 orang anak, merasa takut. Kita coba

dulu ngaji, surah An-Nisa ayat 9. Kita disuruh takut jangan sampai anak

kita jadi bahan bakar neraka. Nanti setelah saya selesai segmen ini pemirsa

akan melihat ada orang-orang yang ditayangkan di layar kaca bahwa ada

orang-orang yang diberikan banyak derajat, tidak mengenali amal

sholehnya diberikan banyak kemuliaan oleh Allah tapi dia tidak mengerti

dia bertanya kepada Allah nanti. Ya Allah kenapa engkau memuliakan

aku, kenapa Engkau mengkat derajatku kenapa Engkau memberikan aku

banyak kesenangan-kesenangan surga, kemudian Allah memberi tahu

bahwa anakmulah yang memohonkan ampun untukmu dan mengirimkan

semua ini untukmu.

Kita khawatir sama anak kita pas sakit tapi nggak khawatir soal

akhlaknya, kita khawatir sama anak kita soal nilainya tapi tidak khawatir

soal pertemanannya, soal nasibnya. Suatu hari teman saya cerita, suatu hari

dia stater mobil, ini stater mobil nggak ada strumnya, tanda-tandanya juga

tidak ada ternyata betapa kagetnya dia, begitu dia periksa mesinnya,

ternyata sudah tidak ada, mesinnya ilang, bukan ilang sama maling, tapi

hilang sama anaknya dijual, dituker sama ganja.

Arief rachman

Pakar Pendidikan

Orang tua mempunyai 5 tugas, pertama mendekatkan diri anak-

anak kepada Allah SWT, kedua anak-anak mempunyai idola yaitu

Rasulullah, dan ini harus ditanamkan oleh semua orang, oleh orang tua,

neneknya, gurunya. Jadi kalau nyanyi satu-satu aku sayang Allah, dua dua

sayang Rasulullah. yang ketiga mereka harus mencintai dan menghormati

orang tua, tiga tiga sayang ibu bapak. yang kelima yaitu mengenal

lingkungan jadi kalau tinggal di rumah susun, orang tua itu kecuali ngajar

Page 80: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

70

ngaji ngajar seharian sama orang tua hormatnya sama orang tua, anak itu

meski ngerti bahwa daerah mainnya cuma di sini, seandainya kita lihat

rumah susun itu, apakah sudah aman atau tidak untuk anak-anak yang

umurnya dibawah 12 tahun.

Jadi dia harus tahu lingkungannya, anak harus tahu bahwa ada

sungai yang tidak boleh buat renang, ada daerah yang jangan ke sana

mungkin ada ularnya. Itu tentang pengetahuan. Sekarang yang kedua coba

kalau kita tanya sama ibu-ibu, bapak-bapak kira-kira anak itu lebih banyak

belajar dari mendengar atau melihat karena itu kalau ibunya cekcok

bapaknya galak baget, nanti bisa anak perempuannya galak banget sama

teman laki-lakinya, kalau ada anak laki-laki ada suami yang suka nabokin

istrinya ya anak itu bisa saja nabokin gurunya, jadi kita harus tahu bahwa

No. 1 memberi contoh menuntun karena anak itu cenderung meniru,

sekarang cenderung meniru ada ilmu yang mengatakan anak ini kaya

mesin foto copy, apa yang dipasang dia copy, kalau ibunya sudah bilang

“alah elo” nanti dia ngomong sama temennya “alah elo”, kalau ada jadi

peniruannya cepat sekali, yang penting pola asuhnya.

Pola asuh harus pakai CKS cinta - kasih - sayang, kalau kita

ngomong harus pake CKS, marah juga boleh tapi pake CKS kalau

umpanya bapak marah sama ibu “ney bu sini bu” “ada apa pak” bapak

mau marah, ibunya sudah jaga jarak bu duit di dompet bapak ada di

mana? Terus ibunya juga mau terus terang sama bapak, ibu mau terus

terang gaji yang kemaren kurang makanya ibu buka dompet bapak

kelihatan duitnya ada di dompet bapak, tadi diambil sama ibu 50 ribu. Kita

kalau bawain diri dalam rumah jangan sebel, mangkel, ngedumel harus

pakai cinta kasih sayang.

Kita mesti ngajarin anak kita suruh cari teman yang baik, kalau ibu

lihat bahwa teman-temannya suka ngeludahin, dia nanti bisa di rumah bisa

ngeludahin kita. Kalau dia suka berteman sama yang suka nolong, ibunya

juga nanti ditolongin sama anak. Jadi teman itu berpengaruh. Makanya

kalau nonton televisi jangan lupa nonton TV One acara “Damai

Indonesiaku”.

David, ada catatan jadi menurut pakar dunia anak kesalahan orang

tua dalam mendidik anak kurang lebih terbagi dalam 10 hal

1. Kurang pengawasan

2. Kegagalan orang tua untuk mendengarkan keluhan anak

3. Jarang bertemu muka dengan anak

4. Terlalu berlebihan

5. Bertengkar di hadapan anak

6. Tidak konsisten

7. Mengabaikan kata hati

8. Terlalu banyak nonton tv

9. Mengukur segala sesuatu dengan materi

10. Bersikap berat sebelah

Page 81: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

71

Ust. Yusuf Mansyur

Apa yang dilakukan orang tua saya terhadap saya. Pertama, saya

dari dulu dari kecil sampai umur 10 tahun dido‟ain di depan kepala saya.

Kalau ibu saya berdo‟a bener-bener dekat jarak sampai di mandiin.

Kenyang sama do‟a, dan do‟anya kejabah semua. Do‟a ketika saya mulai

ada umurnya, 8, 9, 10 mulai saya protes apa do‟anya, ibu do‟ain kamu bisa

bolak balik ke Mekah seperti bolak balik ke depan pintu. Jaman dulu tidak

kebayang sama saya diberi kemudahan oleh Allah pergi ke luar negeri,

pergi ke tanah haram dengan begitu mudah.

Kenyang sama makan bareng, saya inget dulu kita belum berani

mulai kalau ayah kita belum mulai, terus ayah ngomong “ayo siapa yang

do‟a ini”, abis do‟a terus dicentongin satu per satu, yang sekarang yang

nyentongin buat anak kita siapa pembantu. Kebersamaan itu total, penuh

dengan do‟a, penuh dengan kebersamaan.

c. Deskripsi pesan dakwah dalam tema “ Fatwa Ulama Dalam Pergeseran Nilai

dan Moral Bangsa”

Tema : Fatwa Ulama Dalam Pergeseran Nilai dan

Moral Bangsa

Disiarkan Tgl : 24 januari 2010

Lokasi : Masjid Jami‟ AL-Hikmah komp: pertamina

rawamangun –Jakarta Timur

Pembicara : Ustd. Zainuddin MZ,

Apa yang menggerakkan MUI untuk mengeluarkan Fatwa?

Ketua MUI DKI Jakarta, DR. K.H. M. Hamdan Rasyid, MA – Majlis

Ulama sebagai organisasi yang menghimpun para ulama, zu‟amma dan juga

muslim mempunyai tanggung jawab untuk membimbing umat agar hidupnya

sesuai dengan petunjuk al-Qur‟an dan sunah Rasulullah SAW. Karena rasul telah

berpesan kepada kita semua “Taraktu fiikum amraini tantadhillu abadan mad

masku bihimaa” Aku tinggalkan dua pusaka, kalian tidak akan tersesat kalau

berpegang kepada kedua pusaka tersebut yaitu Al-Qur‟an dan Sunnah Rasul.

Untuk menjabarkan al-qur‟an dan sunnah rasul dalam praktek ilmu syariah

ini perlu penjelasan para ulama dalam bentuk fatwa, karena muncul masalah-

masalah baru yang harus di respons oleh ummul ulama, sebagai contoh;

munculnya praktek korupsi, zaman rasul tidak ada rokok sekarang banyak orang

Page 82: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

72

merokok, sehingga orang bertanya bagaimana hukumnya merokok? Itulah tugas

ulama memberikan fatwa, termasuk juga masalah yang terkait dengan kemacetan

misalnya. Kalau saya shalat ternyata tidak mampu tepat waktu karena macet.

Misalnya orang-orang yang bekerja dikota, dia berangkat dari kantor jam 4 sore

sampai dirumah sudah isya. Bolehkan melaksanakan jama‟ maghrib – isya karena

macet? Inikan masalah baru, zaman rasul belum ada, tapi karena melihat ini

masalah ini sangat penting dan perlu penjelasan dari para ulama, maka majelis

ulama perlu memberikan fatwa terhadap masalah seperti itu.

Jadi, majlis ulama ini tidak lain adalah melanjutkan perjuangan rasulullah

dalam membimbing umat agar hidupnya sesuai dengan petunjuk dan sunnah

rasulullah SAW.

Seberapa besar bahaya media sekarang membentuk suatu gaya hidup baru

yang bertentangan dengan agama islam, sampai-sampai ulama harus

intervensi?

Jadi yang namanya media, baik itu cetak maupun elektronik, termasuk

internet itu adalah sebagai sarana, sebagai alat yang bisa bersifat positif atau

negative tergantung materinya. Kalau internet itu kita bisa download materi-

materi dakwah, kan itu bagus. Kalau di dalam internet itu kita bisa menyebarkan

nilai-nilai islam, kan bagus. Tapi kalau disitu hal-hal yang negative, tentu kan

dilarang.

Memang ditengah-tengah masyarakat ada kecenderungan, disitu ada

gambar-gambar porno, berita-berita yang tidak mendidik. Maka disitulah tugas

ulama menerjemahkan al-qur‟an dan sunnah. Al-qur‟an dan sunnah itu sebenarnya

masih global, tidak berbicara dalam takaran yang real terkait dengan masalah

sekarang. Misalnya, qur‟an tidak pernah bicara masalah kemacetan, tapi ulama

harus menggali bagaimana bisa menetapkan hukum shalat jama‟ karena macet,

misalnya. Sekarang ada yang namanya infotainment, qur‟an tidak pernah bicara

masalah infotainment, tapi disitu masalah ghibah. Tugas ulama menerjemahkan,

apakah infotainment itu bisa disamakan dengan ghibah atau tidak. Al-Qur‟an tidak

bicara bunga bank, tapi bicara masalah riba. Ulama bertugas menerjemahkan

apakah bunga bank itu sama dengan riba atau tidak. Jadi, tidak semua masalah itu

dijelaskan secara rinci oleh al-Qur‟an dan hadits.

Fatwa Yang Dikeluarkan Forum Masyarakat Pondok Pesantren Putri (FMP3)

se-Jawa Timur :

1. Haram untuk mengojek wanita (menumpang ojek wanita)

Pada dasarnya, ajaran agama islam itu tujuan utamanya adalah menarik

kemaslahatan, mendapatkan kebaikan dan menghindari bahaya, itu adalah

tujuan utama ajaran islam. Oleh karena itu, mengenai kasus-kasus yang di

fatwakan tadi, memang perlu lihat konteksnya. Kalau memang seorang

pengojek wanita atau dia menjadi penumpang ojek, dikhawatirkan diperkosa

ditengah jalan, sehingga membahayakan terhadap kehormatannya, itu wajar

kalau diharamkan. Tapi kalau mandang kondisi aman, tidak dikhawatirkan

timbulnya pemerkosaan, apalagi kalau wanita memang perlu sumber ekonomi

dari kegiatan tukang ojek, maka diperbolehkan. Yang diharamkan itu

barangkali terkait dengan ke khawatiran, kalau nanti wanita tersebut diperkosa

Page 83: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

73

ditengah jalan. Jadi masalahnya harus dikaitkan dengan kondisi dimana wanita

itu di kondisi yang sangat terancam.

2. Haram Rebonding

Jangan disamakan antara makan daging babi dengan rebonding.

Mengapa demikian? Karena daging babi itu haramnya nash al-qur‟an,

sehingga tidak bisa diotak-atik karena itu sudah ketentuan Allah, tapi

rebonding itu masalah ijtihadi, masalah analisa yang boleh jadi setuju atau

tidak.

3. Haram Gaya rambut rasta dan punk

4. Haram peran sebagai orang nasrani untuk artis muslimah

5. Haram membuat photo pra wedding

6. Haram menonton Film 2012

K.H. Zainuddin MZ – Al-qur‟an mengajarkan “Watilkal iyyaamu nutaawiluhaa

bainan naas” hari itu kami putar diantara manusia, tidak ada yang tetap, segalanya

pasti berubah sehingga para filosof bilang yang tetap adalah perubahan. Ada saat

datang, ada saat pergi, ada hari dilantik, ada saat menyerahkan jabatan. Ada saat

berdiri, ada waktunya duduk, semua datang dan pergi silih berganti. Dalam proses

perubahan itu sering terjadi pergeseran nilai, sebab al-qur‟an sudah memberikan

indikasi “anlaa innal insaana layathghoo arro aaghus taghnaa” manusia sering

lupa diri apabila melihat dia berada dalam posisi yang mapan, baik kemapanan itu

karena kemampuan intelektual, karena kekuatan materi atau karena factor

kekuasaan, dikala itu orang sering lentur dan luntur mengalami proses degradasi.

Banyak orang tadinya dengan lantang teriak “Brantas Korupsi” karna belum dapat

kesempatan. Begitu dapat kesempatan, korupsinya lebih gila dari yang diteriakin.

Terjadi proses degradasi. Makanya saya mengharap, menteri-menteri

Kabinet baru, DPR baru, saya mengharap waktu dilantik baca doanya “Nawaitu

Sauma ghodin” niat puasa dulu. Negara lagi kurang bagus, ekonomi masih

gonjang ganjing, rakyat masih senen – kemis. Niat puasa dulu, nunda dulu,

menunda saja sebentar. Puasa itu kan tempe halal abis maghrib, tahu halal “abis

maghrib” air kelapa halal “abis maghrib” istri sendiri halal “abis maghrib”. Kalau

waktu kemarin menteri-menteri kita dilantik bacanya “nawaitu shauma ghodin”

seneng tu rakyat kita. Niat puasa dulu lah sebentar. Pakai mobil mewah “boleh”

nanti kalau ekonomi sudah bagus. Yang kita khawatir waktu dilantik bacanya

Allahumma lakasumtu “doa buka puasa” Banyangin, orang buka puasa itu kan

mbahnya rakus, apa saja disikat.

Kita ini sekarang banyak yang merasa pinter, tapi tidak pinter merasa.

Akibatnya informasinya kita banyak tahu, tapi tidak tahu banyak. Orang itu kalau

merasa pinter yang timbul keangkuhan, tapi yang pinter merasa yang timbul

kebijakan. Ayolah Nawaitu Sauma ghodin, sebentar kok nunggu maghrib, kalau

ekonomi sudah beres, rakyat hidup sudah agak mapan, itu menteri mau makai

mobil mbahnya mewah masa bodoh amat. Menteri-menteri di inggris harga mobil

200 jt-an, padahal inggris yang bikin rollrois, inggris yang bikin mobil asthon

martin. Mobil menterinya harga 200 jt-an, menteri-manteri Malaysia pakai mobil

Page 84: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

74

protonsaka produknya sendiri. Kita 1,3 milyard. Mudah-mudahan mobil dinas

baru kita ini bisa meningkatkan kinerja saya “kata seorang menteri” Dodol. Apa

hubungannya mobil merah sama kinerja. Kalau memang mental-mental bajaj, biar

naik marcy juga slonang-slonong tidak karuan “Mental”. Dan ini saya akan bicara,

kita perlu stabilitas temperature bathin atas terjadinya perubahan yang membawa

pergeseran nilai. Kita harus kaya ikan dilaut. Ikan dilaut katanya sudah Kristen

semua, sebab ikan yang paling besar adalah paus.

Menghadapi arus perubahan kita itu harus seperti ikan dilaut “kata saya

tadi” Ikan dilaut dengan tiga tahun berendam di air asin, tidak ikut asin. Kenapa?

Karena dia hidup. Ikan yang hidup tiga tahun berendam di air asin tidak ikut asin,

tapi begitu dia mati, ya bagaimana keadaan. Digaremin asin, diasemin asem “ikan

mati”. Orang yang jauh dari agama jiwanya mati, kalau jiwanya mati gampang

diasem garemin lingkungan. Deket sama ustad kalem kayak ustad, deket tukang

mabuk, teler aja kayak gitu. Gampang diasem garemin lingkungan, tapi orang

yang jiwanya hidup, silakan buka tempat pelacuran di samping rumah saya,

pantang masuk. Silakan buka tempat judi di depan rumah saya, tidak bakalan saya

ikut. Silakan buka minuman keras dibelakang rumah saya, tidak bakalan saya ikut.

Karena jiwanya hidup, dan jiwa akan hidup kalau agama hidup dihati kita. Kita

tidak bisa menghindari perubahan. Kita tidak bisa menghindari arus persaingan.

Sekarang ini jangankan dagang, kiyai juga kalau tidak sanggup bersaing “ini

bahasa kasar, tapi jujur” karena sekarang orang hidup di zaman banyak pilihan.

Pergeseran nilai pastilah terjadi. Dulu tahun 60-an, betawi ini sebelum listrik

masuk desa, asal sore abis maghrib kita jalan masuk kampong berasa banyak

islam. Rumah sono anak muda lagi baca yasin, sebelah sana lagi latihan parjanji.

Anak muda lagi belajar huruf al-qur‟an. Begitu masuk listrik rumah pada terang,

terjadi pergeseran nilai, apa yang kita lihat? Televisi main gede-gedean. Suara al-

qur‟an sepi, jangankan yang baca parjanji, yang baca al-qur‟an pun sepi. Ini

pergeseran nilai.

Dulu sosial kontrol tajam, orang peduli sama lingkungan. Sekarang loe-loe

gw-gw. Dulu kalau ada anak gadis hamil di luar nikah “aib” malu selebar

kampung, sekarang menjadi makanan sehari-hari. Ibu-ibu lebih menghargai

selingkuh daripada poligami. Terjadi pergeseran nilai. Nah kita ingin pergeseran

nilai itu yang positif, bukan yang negative. Supaya bisa kita harus punya filter, ini

kan abad entertainment, orang pandai membangun pencitraan sekarang ini, kiyai

sama dukun tipis bedanya.

Saya sering bilang, dulu sebelum mbah surip “yang meninggal karena

kebanyakan ngegendong” bikin lagu bercerita tentang “madu ditangan kananmu,

racun ditangan kirimu” kalau itu situasi yang kita hadapi transparan rakyat enak.

Kenapa? Alamat jelas, pilihan paten. Madu di kanan, racun di kiri, kan tidak

bingung. Sekarang dimana madu, dimana racun tidak ketahuan. Orang pandai

membangun pencitraan, banyak racun bermerk madu. Kita harus punya filter.

Emas pasti kuning, apa semua yang kuning pasti emas? Harus ada filter, karena

rakyat kita, umat kita sekarang kan kaya daun kering, gampang dikumpulin, susah

diiket, berisik, gampang dibakar, cepat heran, gampang kakung, masyarakat mall.

Ada mall baru ibu-ibu, remaja berbondong-bondong menghampiri, tidak belanja

hanya numpang heran, ini dimanfaatkan oleh ahli entertain. Pandai membungkus

membangun opini, membangun pencitraan, maka kita harus punya filter.

Page 85: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

75

Menghadapi arus perubahan, harus punya stabilitas temperature batin. Apa

konsepsi dasarnya? “Agama”.

Kekuasaan kalau jatuh ke tangan orang beriman “aman”, ilmu kalau jatuh

ke tangan orang beriman “manfaat”, harta kalau jatuh ke orang yang beriman

“Manfaat, rahmatan lil „aalamiin”. Tapi kekuasaan jatuh di tangan orang yang

jahat, jauh dari iman “fir‟aun”. Fir‟aun kan dulunya cuman raja, tapi karena

kelamaan jadi raja dan tidak ada yang menandingi maka akhirnya lupa daratan

ngaku jadi Tuhan, Anna robbukumul „ala “Aku tuhanmu yang paling tinggi” di

hadapi oleh Musa “dulu adu sihir, sekarang kan adu konsep” itu cuman beda versi

saja. Sekarang adu visi dan misi, polanya sama. Akhirnya fir‟aun mengangkat diri

menjadi Tuhan, di tenggelamkan dilaut merah, begitu nafas di tenggorokan baru

“Aamantu birobbi musa wa haaruun”.

Kekayaan kalau jatuh ke tangan orang yang jauh dari iman, yang muncul

qorun, lupa diri, lupa daratan, masuk dalam kategori “Allaa innal insaana

layatghoo arro aaghus taghnaa” maka dari itu kita bersyukur, majlis ulama

memberikan fatwa yang berkenaan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di

tengah-tengah kita, supaya kita punya pagar, supaya kita punya benteng, ada yang

kita pegang dan yang memberikan fatwa juga majelis ulama, bukan seorang,

majelis, lalu terdiri dari berbagai proses, pertimbangan, tidak sembari ngelamun di

pohon jambu nyusun fatwa itu.

Saya perlu sampaikan ini, semua orang kan perlu hati-hati. Memang ada

hadist “Barang siapa yang berijtihad, lalu ijtihadnya benar dapat dua pahala, kalau

ijtihadnya salah, dia dapat satu pahala” “Manijtahada” Man disini bukan “lil

itlaq” bukan siapa saja. Barang siapa lalu siapa saja “tidak beres urusan” Barang

siapa yang memenuhi persyaratan untuk berijtihad, lalu dia berijtihad itu yang

kalau salah dapat satu kalau bener dapat dua. Jadi, Manijtama‟a fiihi syuruutul

ijtihad, bukan “manlil itlaq” siapa saja boleh berijtihad. Lalu lahir fatwa yang

aneh-aneh, tetapi sungguh pun demikian fatwa majelis ulama itu tidak bersifat

mengikat, ini yang bijaksananya.

Dalam al-qur‟an, Allah itu maha bijaksana, kapan? Coba, kalau surga

disediakan untuk orang yang tidak punya dosa, sepi sorga “Ya” untung Allah

bilang apa? Wa amma man tsakulat mawaaziinuhu fahuwa fii‟iisyatir raadiyah

“Orang yang timbangan kebaikannya lebih berat dari timbangan kesalahannya”

bukan tidak yang punya salah. Ada dosa, ada salah, tapi timbangan kebaikan lebih

baret dari dosa dan kesalahan.

Bapak ibu yang saya hormati, terima kasih kepada Bapak Hamdan Rasyid

yang sudah memberikan jawaban. Dan memang hukum yang memerlukan ijtihad

itu terkait sekali dengan kaidah. Hukum itu berubah menurut „ilatnya. Artinya,

ada hukum asal, ada hukum yang berubah menurut situasi dan kondisinya.

Disitulah letak fleksibilitasnya watak hukum islam.

Nikah hukum asalnya itu mubah “boleh”, bisa jadi sunnah, bisa jadi wajib,

bisa jadi makruh, bahkan bisa jadi haram, kalau ada „ilatnya (alasan perubahan

sebuah hukum). Misalnya, ada anak muda punya pekerjaan tetap, penghasilannya

hebat, dia yakin kalau dia berumah tangga dia bisa menghidupi anak istrinya,

syahwatnya termasuk tegangan tinggi, dikhawatirkan kalau tidak segera nikah, dia

jatuh kepada zina, maka buat anak muda kayak begitu, nikah tidak lagi sunah tapi

wajib hukumnya. Jadi masalah-masalah yang ijtihadi, tidak dalam konteks nash

Page 86: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

76

yang qhot‟i dari qur‟an dan sunnah yatuuru ma‟a illati. Kan sudah ada qur‟an dan

sunnah, mengapa perlu fatwa lagi? Inilah persoalannya.

Memang al-qur‟an mengajarkan kita “Fas‟alu ahladz-dzikri inkuntum laa

ta‟almuu” kalau kamu tidak tahu, Tanya yang tahu. Mau tau cara bikin tempe,

jangan Tanya pada tukang roti “tidak nyambung”. Mau tau tentang hukum yang

ada dalam qur‟an dan sunnah, Tanya yang ngerti, siapa? Ya para ulama, apalagi

yang namanya majelis, itu jelas bukan satu orang.

Gambaran sederhananya begini; Saudara mau ke Surabaya, mobil punya,

jalanan hafal, SIM ada, peraturan lalu lintas tahu, berangkat dah insya Allah

aman. Tapi kalau mobil kagak punya, jalanan Jakarta Surabaya tidak hafal, kan

lebih aman naik kereta, ngikutin masinis yang Jakarta – Surabaya jalananya setiap

hari, dari pada nekad tidak ngerti jalan sendiri, mau ke Surabaya tembusnya ke

irian. Ijitihad-ijtihad, qur‟an tidak ngerti, mau jalan sendiri, sesat hasilnya. Fas‟alu

ahladz-dzikri inkuntum laa ta‟almuu, kalau memang tidak ngerti, Tanya sama

yang ngerti. Ini soal pergeseran nilai.

Pertama saya setuju 100% tentang perlunya kehidupan kembali pendidikan budi

pekerti untuk anak anak kita, mudah-mudahan ini didengar oleh Mendiknas kita,

lalu diadakan perubahan terhadap kurikulum bagi pendidikan buat anak-anak kita

sehingga pendidikan tidak hanya berorientasi kepada mengisi otak tapi juga

kepada membangun kepribadian. Rasulullah SAW mengajarkan kewajiban orang

tua kepada anak itu ada tiga.

Pertama; memberi nama yang bagus. Memang “Apa arti sebuah nama”

tapi jangan lupa, al asma mimba‟di dhu‟a “nama itu bagian dari pada doa” jadi

kalau namanya bagus, tiap kali orang tua memanggil, itu dianggap doa kepada

anak. Nama yang bagus itu mengandung kehambaan, Abdul, ditambah salah satu

asma‟ul husna (Abdul Ghofur, Abdul Jabba, dll) atau yang mengandung pujian

(Ahmad, Muhammad, Hamid, Mahmud, dll) Jangan mentang-mentang ada di

qur‟an, anak dikasih nama Jahannam. Ayyuhsina isma‟u “kasih nama yang

bagus”.

Kedua; Wa ayyu‟ad dibahu “Mendidiknya” bukan mu‟allim, mendidik itu

kan lebih luas dari pada mengajar. Mengajar sasarannya otak, mendidik

membangun kepribadian, maka rasul menggunakan kalimat Wa ayyuad dibahu

“mendidiknya, membangun kepribadiannya” guru pertamanya adalah ibu

bapaknya, sekolah pertamanya adalah rumah tangganya. Kalau kita orang tua

bangun pagi jam 7, insya Allah anak kita jam 8. Jangan berharap mendidik dia

shalat subuh, itu bagian dari pada mendidik, bukan mengajar, kalau mengajar

ngisi otak, Yu addiba. Nama yang bagus tidak banyak menolong kalau tidak di

didik.

Ketiga; Wa ayyuzaw wijahu “Kewajiban orang tua mengawinkan anaknya”

Majlis ulama itu Cuma punya kekuatan moral, tapi tidak punya kekuatan

structural untuk menekankan fatwanya. Maka diperlukan hubungan yang baik

antara ulama dengan umaro, hubungan yang bukan sekedar seremonial, bukan

sekedar hubungan silaturrahmi, tapi hubungan yang esensil, bagaimana

pemerintah tiap mengambil keputusan mengajak ulama, bagaimana majelis ulama

Page 87: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

77

mengeluarkan fatwa di dukung oleh umaronya. Kerjasama ulama dengan umaro,

bisa efektif. Tapi kalau masing-masing berjalan, ya tidak ketemu.

Kekuatan moral diperlukan kekuatan structural untuk menekankan fatwa

itu. Barulah ustad-ustad yang ngajar dikampung menjadi ujung tombak dari

pelaksanaan itu sendiri. Kalau kita lihat sekarang ini, masih banyak harapan umat

kepada MUI kedepan, asal lebih peka terhadap masalah yang berkembang di

masyarakat dan fatwanya kebawah juga keatas juga. Artinya buat masyarakat

awam juga, buat yang elit-elit juga. Ulama dengan umaro harus kerjasama, umaro

dengan kekuatan moral ulama dengan kekuatan structural.

Hadits nabi, “Saya‟ti „alaa zamaanun al qoobid „alaadinihi kal qoobid

„alal jamroh” Akan datang satu masa ditengah umatku, dimana orang yang teguh

memegang agama, kayak megang bara ditangan. Dipegang tangan terbakar,

dilepas bara terbuang.

Al-qur‟an tidak memisahkan antara “Tawashoubil haq” dengan

“Tawashoubil shobr” Kebenaran dan kesabaran, prinsip dan strageti. Kebenaran

itu prinsip, kesabaran itu strategi. Kebenaran tanpa kesabaran membuat kita

mudah dipatahkan orang, kesabaran tanpa kebenaran membuat kita di injak terus

oleh yang lain. Strategi, maju kena, mundur kena, Terus? “Miring” selalu ada

strategi, selalu ada jalan. Yang kedua; Seorang filosof bilang “Kalau ada 1000

orang pembela kebenaran, saya masuk yang 1000 itu, kalau ada 100 orang yang

berjuang membela kebenaran, saya juga satu diantara 100, kalau hanya ada 10

orang yang membela kebenaran, saya juga satu dari yang 10, kalau hanya satu

yang berjuang membela kebenaran, sayalah yang satu itu” sampai tetes darah

penghabisan” setelah ada taktik dan strategi. Jadi walaupun yakin kita bener,

strategi harus punya.

Allahuakbar “bener” semangat, tapi kalau ada kebo gila minggir dulu,

pake strategi. Jadi, berani perlu, nekad jangan, berkorban siap, konyol nanti dulu.

Jangan pisahkan “Tawashoubil haq” dengan “Tawashoubil shobr”

DR. K.H. Hamdan Rasyid, MA – Bahwa efektifitas sebuah fatwa ini

memang perlu dukungan semua pihak. Majelis ulama sebagaimana disampaikan

KH. Zainuddin MZ adalah pemilik kekuatan moral, kita memberikan fatwa

penjelasan hokum kepada masyarakat, akan tetapi untuk sosialisasi fatwa itu perlu

dukungan termasuk kalangan media, media cetak maupun elektronik perlu

membantu sosialisasi fatwa ulama. Kalau pemerintah memberikan bantuan untuk

sosialisasi fatwa itu akan sampai ke desa-desa yang terpelosok.

Mohon maaf, bahwa kemungkinan informasi fatwa ini tidak diketahui

masyarakat. Sebenarnya fatwa ulama itu juga menyangkut masalah pejabat bukan

hanya untuk masyarakat biasa saja. Misalnya, haramnya korupsi, itu sudah kita

fatwakan sejak beberapa tahun yang lalu dan itu sudah kita sampaikan kepada

para pejabat. Kemudian haramnya berkhianat, ini juga merupakan kesan dari

ulama kepada umaro dan perlu diketahui, tidak semuanya berupa fatwa. Bisa jadi

berupa nasehat, tausiyah, pesan-pesan moral kepada para pejabat. Jadi fatwa ini

lebih banyak ke masalah hukum, tapi masalah-masalah terkait masalah moral itu

lebih banyak berupa tausiyah atau pesan-pesan dan itu tidak semuanya perlu

disebarluarkan kepada masyarakat. Kalau orang tertentu kan kita harus bijak,

Page 88: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

78

tidak mungkin kita mengklaim orang lain di depan mata masyarakat. Jadi

sebenarnya majelis ulama ini bukan hanya untuk membimbing masyarakat, tapi

juga para umaro.

Jadi, fatwa ini sifatnya bermacam-macam. Kalau fatwa itu mengutip dari

al-qur‟an dan hadits rasul dan qhot‟i hukumnya sudah pasti dan itu wajib diikuti

karena fatwa ulama ini adalah dalam kaitan mengikuti qur‟an hadits. Misalnya,

haramnya korupsi, itu wajib di ikuti, karena terkandung dalam alqur‟an dan

hadits.

Kalau merokok termasuk yang makrum. Majelis ulama juga tidak

mengharamkan secara mutlak. Majelis ulama mengharamkan untuk orang-orang

tertentu. Misalnya, ibu yang hamil, karena dampaknya ini sangat negative. Tapi

kalau untuk masyarakat secara umum, majelis mengeluarkan fatwa tentang rokok

makruh saja hukumnya. Kalau diharamkan, ini dampaknya panjang sekali. Disitu

ada petani tembakau yang memang nafkahnya dari tembakau itu. Masalahnya

kalau bahasanya itu sangat kuat, maka diharamkan. Jadi, kita melihat

perkonteksnya, kalau secara umum merokok itu makruh, namun jadi haram kalau

melihat ke masyarakat luas.

Pertama; yang namanya facebook adalah sarana, media. Kalau memang itu

sebagai sarana bersilaturahim, untuk menghimpun teman-teman kita yang sudah

lama tidak bisa ketemu, itu sangat positif dan sangat dianjurkan. Tapi kalau disitu

tujuannya yang negative, menghimpun temen-temen untuk kumpul bareng-bareng

dan pesta sex “misalnya” itu diharamkan. Maka dari itu yang namanya facebook,

friendster dan lain sebagainya, itu adalah sebagai sarana saja, sebagai wasilah.

Wasilah itu tergantung pada tujuannya.

Keharamannya itu kalau memang dijadikan sarana untuk maksiat, kalau

memang tujuannya positif, itu memang menjadi wajib. Jadi, tergantung pada

konteksnya, situasi dan kondisi. Bukan masalah situsnya, tapi tergantung kita

memanfaatkannya.

K.H. Zainuddin MZ - Saya ingin membantu menekankan pemahaman

tentang hukum tadi. Menurut Imam Al-Ghozali, amalan manusia itu tiga macam.

Pertama; Kewajiban, kedua; Mubahan dan ketiga; Muharraman. Dari tiga amalan

ini, yang dua tergantung niat yaitu amalan wajib dan mubah, sedangkan amalan

haram tidak tergantung pada niat. Tapi yang wajib kalau kita salah niat bisa

keseleo.

Yang kedua; barang yang haram itu ada dua macam. Ada yang disebut

haram aini “bendanya yang haram” ada yang disebut haram hukmi “hukumnya

yang haram” Contoh; Judi yang haram bukan kartunya, tapi yang haram adalah

efek yang ditimbulkannya, itu namanya haram hukmi, lain dengan babi, itu

memang haram babinya yang haram, itu haram aini “bendanya yang memang

diharamkan”

Saya sependapat dengan MUI, merokok masih sebatas dengan makruh, ini

bukan karena saya perokok, tapi karena melihat mashalihnya, nasib penanam

tembakau, nasib ribuan buruh yang kerja di pabrik tembakau dan mungkin juga

politik tambahan globalnya amerika. Produsen rokok terbesar di dunia itu amerika

(Marlboro) bahkan sekarang dibeli 15 % saham Sampoerna. Dimana-mana yang

Page 89: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

79

namanya amerika selalu kepengin menjadi satu-satunya. Nuklir dia pengin satu-

satunya yang punya nuklir, semua Negara lain yang bikin nuklir dia musuhi, dia

bangun opini.

Lihat iklan rokok “Merokok dapat menyebabkan kanker” kalimatnya coba

lihat “dapat” Dapat itu kan tidak mutlak. Apa pernah ada rise berapa banyak

penderita kanker yang menderita karena merokok? Tidak pernah ada rise, cuman

dapat menimbulkan. Dapat itu kan indikasi, makan tahu pun “dapat”

menimbulkan kanker. Lalu menimbulkan impotensi. Kok banyak perokok yang

bininya dua? Impoten dari mana?

Kembali ke pertanyaan. Ciri-ciri pemimpin seperti fir‟aun. Cirri yang pasti

adalah otoriter. Otoriter mematikan demokrasi, mau menang sendiri, itu cirri-ciri

fir‟aun. Apakah ada cirri pemimpin fir‟aun di negeri kita? “Wallahu „A‟lam” Tapi

kalau kita bertekad membangun demokrasi, walaupun sejarah kadang-kadang

berulang, kita masih mencari cirri demokrasi yang sesuai dengan Indonesia ini.

Ketika kita memilih demokrasi dalam menentukan berbangsa dan bernegara, kita

sebenarnya sudah menghindari icon-icon fir‟aun tadi, asal demokrasinya sehat.

Karena itu saya terkesan dengan amanat Bung Karno tentang “Jas Merah”

Jangan sekali-kali melupakan sejarah Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan

sejarang, jangankan kita, Rasulullah saja disuruh belajar dari sejarah. Sebab

sejarah penting, istilahnya mendingan kayak nabi Yusuf, dipenjara dulu baru jadi

pejabat tinggi, jangan jadi pejabat tinggi dulu baru dipenjara (kebalik). Bung

Karno sendiri “Masya Allah” sejak masih super, berjuang, ditangkap belanda, di

depan pengadilan belanda malah pidato “Indonesia menggugat, minta merdeka”

makin kalap belanda, dibuang sana-sini, setelah merdeka baru pake Jas, pidato

dimana-mana Bung Karno. Sekarang entah dari mana munculnya tokoh pake jas

pake dasi, pidato dimana-mana baru dibuang (Terbalik).

Kedua; Ciri Ekonom Qorun. Qorun itu waktu ditanya “Anna laka hadza

qorun?” harta begini banyak dari mana kamu dapat hai qorun? Dia bilang apa? Ini

keringat saya, tidak ada hubungannya dengan Tuhan. Banyak orang yang

“Walailul likulli humazatil lumazah” kerjanya ngumpulin ngitung – ngumpulin

ngitung, terjebak pada kapitalisme murni dan itu alatnya qorun, melupakan Allah

dan menganggap keringatlah sendiri yang bisa membuat dia jadi kaya.

Di Indonesia qorun insya Allah banyak. Makanya berulang kali saya

ingatkan, beruntung kita oleh Allah dijadikan kran. Kran itu nyimpen air, tapi

bukan untuk dirinya, dia salurkan buat yang perlu. Bahagia orang kalau oleh Allah

dijadikan kran dalam hidup ini, rezekimu Cuma Allah percayakan lewat saya. Dan

kemudian icon nya qorun itu adalah icon monyet. Monyet itu tidak pernah cukup.

Coba ke kandang monyet, kasih dia pisang, langsung dimakan, lemparin lagi,

tangannya megang, lemparin lagi, kakinya megang, padahal mulut penuh, temen

sebelahnya dikasih dirampas juga, itu monyet. Qorun itu tamak, serakah, orang

lain tidak boleh kebagian. Bagaimana Negara mau makmur kalau yang mimpin

monyet-monyet kayak gini, tamak, serakah, perataan cuman jadi impian.

KESIMPULAN.

Saya akan ambil beberapa catatan. Pertama tentang pergeseran nilai,

Rasulullah mengingatkan Pada satu saat nanti kamu akan mengikuti tingkah laku

orang-orang sebelum kamu, kamu akan jadi umat yang ikut-ikutan, mengalami

pergeseran nilai, kehilangan garis bijak, tidak punya khittoh, kamu akan

mengikuti tingkah laku dan jejak orang-orang sebelum kamu, pindah

Page 90: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

80

kepribadianmu ke kepribadian mereka. Begitu enak kamu ikut-ikutan, sejengkal

demi sejengkal, semeter demi semeter, sampai kalau mereka masuk ke lubang

biawak kamu pun akan ikut masuk ke dalamnya “Na‟udzu billah mindaalik”

Sahabat bertanya; Apa Yahudi dan Nasrani ya Rasul? Kalau bukan mereka

siapa lagi “Kata Rasul”. Dan itu jawabannya adalah kembali kepada al-qur‟an. Ya

Ayyuhal ladziina aamanu fii …. Saafah. Hai orang yang beriman masuklah

kedalam islam secara total, secara utuh, secara menyeluruh, jangan separuh-

separuh. Beraga islam tapi berfikir yahudi, beraga islam tapi berumah tangga

secara nasrani. Kamu akan ikuti tingkah laku, kita bakal ikut-ikutan, sejengkal-

sejengkal tidak berasa, bergeser nilai. Mula-mula nama, malu memakai nama

yang berbau hukum qur‟an, nama Ibrahim di ganti Bram. Dari nama pindah ke

pakaian, waktu nama Ibrahim masih mau pake kopyah pergi ke masjid, nama

menjadi Bram tidak lagi mau ke masjid. Bergeser kepada pergaulan, bergeser

pada pakaian, dari pakaian pindah ke pergaulan. Kita khawatir kalau sudah pindah

pergaulan, pindah agama pun tidak terasa.

Maka untuk menangkal proses pergeseran nilai pada yang negative,

marilah kita kembali pada khittoh, masuklah kepada islam secara total, jangan

separuh-separuh, itu yang pertama.

Yang kedua; kita bersyukur, bahwa untuk mengantisipasi kemajuan

zaman, islam harus memberikan jawaban dan buat kita, kita berharap dengan

adanya Majelis Ulama Indonesia ini terhadap masalah-masalah ijtihadiah,

perkembangan-perkembangan yang baru, umat mendapat filter, sehingga dengan

demikian fatwa-fatwa majelis ulama yang lebih akurat, actual, keatas dan juga

kebawah, kepada rakyat dan kepada elit, kepada masyarakat dan juga kepada

penguasa tetap dilaksanakan, sehingga dengan demikian kedepan kita berharap

fatwa ini lebih efektif dan efisien. Ulama dengan kekuatan moralnya dan umaro

dengan kekuatan strukturalnya. Saling menunjang, asah, asih dan asuh

membangun kerjasama yang baik antara ulama dengan umaro. Kalau ulama dan

umaronya bersanding, rakyat nikmat, tapi kalo ulama dan umaronya bertanding,

rakyatnya kiamat.

d. Deskripsi pesan dakwah dalam tema “ Ketelasanan Rasulullah sebagai

Inspirasi Umat”

Tema : Keteladanan Rasulullah sebagai Inspirasi

Umat

Disiarkan Tgl : 28 Februari 2010

Lokasi : Alun-alun Lapangan Tegar Beriman

Kabupaten Bogor

Pembicara : Ustd. Zainuddin MZ,

Page 91: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

81

KH. Zainuddin MZ,

الحود هلل، والصالة والسالم على رسول اهلل، سّيدنا هحّود ابن عبد اهلل، . الّسالم عليكن ورحوت اهلل وبركاته

وعلى اله وصحبه وهن واله، اهابعد

Hari ini saya bersyukur, bangga dan terharu. Satu peringatan maulid besar

dilaksanakan dengan prakarsa Bapak Bupati Kabupaten Bogor. Saudara-saudara

memperingati maulid artinya memperingati hari kebebasan manusia dengan visi

dan misi yang dibangun oleh Nabi Besar Muhammad SAW. 14 abad yang lalu

Eropa masih biadab, Afrika belum dikenal orang, Amerika belum ditemukan oleh

Pristo Colombus, Asia sangat terbelakang.

Pembebasan yang dilakukan oleh baginda rasul, 3 saja yang akan saya

sampaikan. Pertama; Membebaskan manusia dari kemusyrikan. Menanamkan

pondasi kehidupan selama 13 tahun di Mekah membangun aqidah, menata iman,

meluruskan keyakinan, memasang pondasi dengan perhitungan kalau pondasi

kuat, bangunan aman. Kalau pondasi rapuh, bangunan runtuh, kalau pondasi

menceng, bangunan bengkok. Bangunan bagaimana pondasinya? Orang hidup

bagaimana imannya. Karena itu memperingati maulid, memperingati komitmen

“saya bersaksi tiada tuhan selain Allah” maka saya tidak akan menyembah kecuali

hanya kepada Allah, saya tidak akan pernah takut kecuali kepada Allah, saya tidak

akan menggantungkan hidup kecuali kepada Allah, inilah rem kehidupan. Karena

itu mulai saat ini, jadikan iman tempat bertanya. Kemanapun kita pergi, apapun

yang mau kita lakukan, iman di tanya. Yang pedagang mau ke pasar, berangkat

kepasar iman dibawa insya Allah timbangannya tidak curang. Jadikan iman

tempat rujukan, tempat bertanya, ini intan paling mahal, ini mutiara paling

berharga. Zaman boleh berubah tapi aqidah tidak goyah. Masa boleh berganti tapi

keyakinan jangan mati. Sekali lagi Laa ilaaha illallah sampai mati Laa ilaaha

illallah.

Bapak ibu hadirin yang saya hormati, pedagang mau ke pasar iman jangan

ketinggalan, pejabat mau ke kantor iman jangan ketinggalan, kemana pun kita

pergi, dimana pun kita berada, iman harus jadi rem dalam kehidupan kita. Ini

intan paling mahal dan ini mutiara paling berharga. Inilah pondasi kehidupan,

apalagi sekarang ini kita bersama-sama menyadari perubahan terjadi begitu cepat

tanpa pondasi keimanan kita akan rapuh, akan lentur dan akan luntur dalam proses

pergeseran nilai.

Rasul membebaskan manusia dari ras diskriminasi. Mengikat manusia

dengan tali aqidah. Festival dondang ini mengangkat kembali keharmonisai yang

hilang, kehangatan yang lenyap, semangat gotong royong diantara kita secara

bersama-sama. Setelah ditempa oleh nilai keimanan karena kecintaan kepada

baginda rasul kita tumbuh kembangkan semangat kebersamaan. Ringan sama

dijinjing, berat pun sama dipikul. Duduk kita sama rendah berdiri pun kita sama

tegak. Dengan berbekal iman dan semangat kebersamaan, saya yakin kita bisa

mengatasi persoalan-persoalan kita, kita mampu menciptakan hari esok yang lebih

baik dari hari sekarang ini. Amin.

Page 92: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

82

Semangat kebersamaan. Islam membebaskan manusia dari ras

diskriminasi. Dari manapun orang datang, apapun warna kulitnya, dari suku

apapun ia dilahirkan, kalau aqidahnya sama itu kan saudara kita. Kita bersatu,

berangkat dari semangat keimanan “Tiada Tuhan selain Allah” saya tidak akan

menyembah kecuali kepada Allah, saya tidak akan minta rizki kecuali hanya

kepada Allah, saya tidak akan pernah takut kecuali kepada Allah, saya tidak akan

melarikan persoalan kecuali hanya kepada Allah, itu komitment, itu loyalitas.

Loyalitas mutlak kita hanya kepada Allah SWT. Kalau kepada manusia

tergantung, sepanjang benar, ayo kita dukung, kalau tidak benar mari kita

luruskan.

Karena itu dengan semangat keimanan, transparan, mengambil contoh dari

baginda nabi. Rasulullah memimpin masyarakat itu gelarnya tidak muluk-muluk,

cuma “Al-Amin” Orang yang jujur, orang yang benar, orang yang bisa dipercaya.

Karena itu kita berharap para pemimpin kita, baik yang di eksekutive maupun

yang di legislative dengan hikmah maulid ini sama-sama kembali ke sipecontoh

baginda nabi, sidik, jujur dapat dipercaya, jangan ada dusta diantara kita. Kita

berharap apalagi menghadapi kasus century bisa diselesaikan dengan sebaik-

baiknya tanpa ada dusta diantara kita. Jangan dengan niat untuk menyalahkan

yang benar atau membenarkan yang salah. Dua-duanya jelek itu. Membenarkan

yang salah “tidak bagus” menyalahkan yang benar “lebih celaka lagi”. Inikan kita

sering terjebak, sudah ambisi kalau tujuannya menyalahkan yang benar “ngawur

hasilnya” membenarkan yang salah “lebih celaka lagi”. Proporsional secara

terbuka karena kita punya nilai keimanan kepada Allah.

Kedua; Semangat kebersamaan. Rukun, uyub, kompak, itulah culture kita

rakyat Indonesia dan itulah nilai dari ajaran agama kita. Maulid itu pembebasan

manusia dari gaya hidup sekuler, dari gaya hidup materialis, dari gaya hidup

hedoris. Rasul mengingatkan “ada hidup sesuah mati, dan ada akhirat sesudah

dunia” maka bekerjalah buat duniamu seolah kau akan hidup selamanya, tapi

bekerjalah buat akhiratmu seolah kau akan mati besok. Yang kita lihat sekarang

ini adalah sebuah acara, tapi dibelakang ini ada kaum, dibelakang ini ada ghiroh,

dibelakang ini ada semangat dan itu yang harus tetap kita angkat kepermukaan.

Apalagi diindonesia ini walaupun bukan Negara agama tapi negaranyaorang

beragama dan dalam beragama di Indonesia ini sangat terasa kita memang sedang

berpacu dalam agama.

Kita umat islam jangankan diam, berjalanpun kalau terlalu lambat

didahului oleh orang lain. Jadikan maulid kali ini sebagai event bagi bangkitnya

kebersamaan orang islam, menata hari esok yang lebih baik dari hari sekarang ini.

Kita boleh berbeda tapi perbedaan tidak harus menyebabkan kita berpecah belah,

kita boleh berbeda tapi berpedaan tidak harus kita saling mencaci maki satu

dengan yang lainnya. Mari kita dewasa dalam membangun demokrasi, mari kita

dewasa dalam menyikapi perbedaan-perbedaan dan menghilangkan hal-hal yang

dapat melemahkan perjuangan kita. Jalan masih panjang, tidak lurus bertabur

bunga dikanan kirinya. Menanjak, menurun banyak tantangan banyak rintangan,

tetapi baginda rasulsudah memberikan contohnya kepada kita untuk tetap tegar

menghadapi kesulitan yangbagaimanapun juga.

Page 93: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

83

Karena itu memperingati maulid, memperingati hari kebebasan manusia

dari gaya hidup edonis, gaya hidup materialis, gaya hidup serba beda, islam

mengajarkan nilai keseimbangan, karenanya event maulid harus menambah

meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT. Saya yakin kita sepakat Negara kita

ini besar, saya yakin kita sependapat Negara kita kaya, buminya subur, diatas

perut buminya segala tanaman hidup, di bawah perut buminya ada gas minyak dan

lain-lain, lautnya kaya, hutannya kaya. Kekayaan negeri ini dikuasai oleh Negara,

itu sudah betul. Tapi harus digunakan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat “itu

amanah Pasal 33”.

Kekayaan negeri ini tidak akan banyak memberikan kemakmuran kepada

rakyatnya kalau bencana silih berganti menimpa kita. Karena itu pada sisi yang

bersamaan kita harus mohon pertolongan Allah agar bangsa kita ini dilepaskan

dari bencana, diberikan kemudahan, diberikan pemimpin-pemimpin yang takut

kepada Allah dan sayang kepada rakyat, pemimpin-pemimpin yang waktu dilantik

baca niatnya Nawaitu Shauma Ghodin “niat puasa dulu” puasa kan menunda

“menunda saja sebentar” puasa itu kan tempe halal abis maghrib, tahu halal

“maghrib” air kelapa halal “abis maghrib” istri sendiri halal “abis maghrib”.

Kalau waktu kemarin menteri-menteri kita dilantik bacanya “nawaitu

shauma ghodin” seneng tu rakyat kita. Niat puasa dulu lah sebentar. Pakai mobil

mewah “boleh” nanti kalau ekonomi sudah bagus. Yang kita khawatir waktu

dilantik bacanya Allahumma lakasumtu “doa buka puasa” Banyangin, orang buka

puasa itu kan mbahnya rakus, apa saja disikat.

Inilah semangat kesadaran akan perlunya semangat kebersamaan. Jangan

ada dusta diantara kita. Benarkan yang benar salahkan yang salah. Orang itu kalau

sudah haus kekuasaan, yang benar disalahin, yang salah dibenerin, dan dua-

duanya ngawur. Yang bener disalahin, dicari-cari alasan tapi sisi lain yang salah

dibenerin juga kalau orang haus sama kekuasaan. Coba lihat orang-orang yang

haus kekuasaan, yang kerjanya membenarkan yang salah, menyalahkan yang

benar sama-sama tidak baiknya. Orang itu kalau sudah membenarkan yang salah

menyalahkan yang benar, sama halnya menegakkan benang basah. Hilang harga

dirinya, yang tadinya intelektual, cerdas, begitu membela yang salah jadi goblog,

logikanya ga tajam lagi. Nasibnya kayak orang yatim di pesta orang kaya “Cuma

nunggu dipojokan” apa yang bakal dapat. Tadinya “Maju tak gentar membela

yang benar” belakangan “Maju tak gentar membela yang bayar”.

Jangan ada dusta diantara kita. Makanya sifat yang wajib bagi rasul itu

yang lain-lain nomor belakangan, yang pertama adalah sidiq dulu. Sidiq, Amanah,

Fatonah. Fatonahnya di belakang. Cerdas, pinter nomor empat, nomor satu itu

jujur. Kalau pinter tidak keburu jujur “gawat” cerdas tidak keburu jujur “bahaya”

pandai bermain minyak diatas air, ucapannya santun tapi perbuatannya fir‟aun

“Naudzu billah mindhalik”.

Marilah, dengan peringatan maulid ini pertama iman jaga baik-baik

wariskan pada anak-anak kita. Biarkan zaman berubah aqidah jangan goyah, yang

kedua jalan terus semangat kebersamaan, kerukunan dan kekompakan. Yang

ketiga, tingkatkan Allah karena negeri yang subur ini tidak akan berpunah, tidak

Page 94: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

84

akan banyak memberikan kemakmuran kepada rakyat kalau dihantam bencana

terus menerus. Dalam hadis kudsi Allah berfirman; Inni la ahammu bi‟asafi ibadi

“Kadang kalau melihat tingkah laku manusia yang kurang ajar, Aku jengkel, Aku

muak, Aku marah, Aku pengin turunkan bencana “Kata Allah”” tetapi kalau Aku

lihat tiga perkara, murka-Ku surut bencana Aku tarik lagi.

Ada tiga hal yang meredam murka Allah. Pertama; Aku lihat orang-orang

tua tengah malam sujud sambil berlinang air mata. Orang-orang tua yang

dikeheningan malam sujud sambil berlinang air mata, Allah tidak jadi marah

melihat yang begitu. Kedua; Bayi-bayi tanpa dosa masih menyesu dan yang

Ketiga; Binatang ternak melata mencari makan, artinya lingkungan hidup masih

terjaga keasriannya. Sekarang bagaimana bencana tidak mau nambah, kita

ngamalin hadits ini juga terbalik. Yang disuruh orang tua tengah malam sujud,

bayi tanpa dosa nyusu “Bayi tanpa dosa dibuang ketempat sampah gara-gara

orang tua tengah malam nyusu”.

Mari, untuk kita sudah mempercayakan urusan kita kepada yang kita pilih

baik di eksekutive maupun legislative, pada sisi yang bersamaan kita juga mohon

pertolongan Allah agar bangsa ini diselamatkan dari segala macam bencana.

Amin.

KEPEMIMPINAN

Kalau mau jujur kita sekarang ini miskin negarawan, kaya politisi. Kaya

politisi tapi miskin negarawan. Kita banyak punya pejabat, tapi miskin pemimpin.

Sering rakyat merasa tidak terwakili. Menurut saya pemimpin itu apa yang

disampaikan nabi; Sayyidul kaumi khotimuhum “Pemimpin rakyat adalah pelayan

rakyat”. Kita miskin dengan sikap mental seperti itu, menjadi pemimpin berarti

melayani. Prinsip nabi Basyiru wanatunaffiru, Yassiru walaa tu‟assiru

“gembirakan orang jangan ditakut-takuti, mudahkan urusan orang jangan dibikin

sulit”.

Pantesan waktu Umar bin Abdul Aziz terpilih menjadi kholifah, ucapan

yang pertama kali keluar dari bibirnya; Innalillahi wainnaa ilaihi raaji‟uun

“merasa mendapat musibah”. Hari ini dilantik, malemnya pesta “pesta air mata”.

Dimana? Di masjid “nangis mohon pertolongan Allah”.

Yang indah, satu saja saya kutip; Suatu malam beliau sedang bekerja di

kamar pakai lampu minyak, datang tamu, Assalamu‟alaika ya amirul mu‟minin?

Ada apa? Ga ada apa-apa Cuma mau ngobrol. Ngobrol urusan pribadi “kita kan

teman”, silahkan masuk. Temannya duduk lampu ditiup “padam” gelap segelap-

gelapnya, bingung tamunya. Ya khalifah kita kan mau ngobrol, kenapa lampu

dipadamkan. Begini tadi waktu kamu datang kan kamu liha saya sedang kerja

“iya” saya kerja kan ngurusin rakyat “tentu” saya kan pake lampu “memang”

lampunya kan pake minyak “betul” minyaknya kan beli “iya” belinya kan pake

duit “pasti” duitnya kan duit rakyat “memang” kita mau ngobrol urusan pribadi,

jadi ga usah pake minyak rakyat. Sebagai seorang pemimpin apa yang Bupati

lakukan dalam rangka menimbulkan semangat bagi umat islam untuk bisa

Page 95: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

85

memajukan dirinya, kembali lagi kepada Al-Qur‟an dan mengembangkan budaya

masyarakat lokal yang tidak bertentangan dengan agama islam.

H. Rachmat Yasin - Bupati Bogor, Tugas saya adalah melayani umat, melayani

masyarakat. Persoalan peringatan maulid ini bisa juga menjadi wasilah,

bagaimana kita kemudian membangun hiroh dikalangan umat islam. Artinya

mengingatkan kembali sasaran antara untuk kita kembali mencintai Rasulullah.

Inilah tugas saya memfasilitasi dan melayani masyarakat yang rindu kepada rasul,

melalui peringatan ini. Mudah-mudahan besok lusa sampai tahun depan dan tahun

depannya lagi kegiatan ini bukan hanya ada di Cibinong – Bogor, tapi diseluruh

desa, diseluruh masjid, diseluruh musholla, diseluruh pondok pesantren.

Kegairahan terhadap keimanan dan aqidah kita harus ditumbuhkan dan dikelola

terus. Inilah hakekat dari tugas pelayan.

H. Achmad Heryawan - Gubernur Jawa Barat, Kalo ditanya “ada tidak

kesulitan” tentunya pasti ada. Kemudian saya hanya ingin menyampaikan bahwa

ada sebuah kemaslahatan yang besar, yang bisa kita hadirkan bagi masyarakat

ketika kaum muslimin menjadi pemimpin. Saya harus mengatakan bahwa yang

kita cari bersama adalah kemaslahatan, kemudian para pemimpin muslim

menyatakan bahwa; satu-satunya lembaga yang bisa memberikan kemaslahatan

yang banyak dan menyeluruh bagi umat hanyalah lembaga Negara dan

pemerintahan. Oleh karena itu, kekuatan umat, supaya umat dapat manfaat dari

pemerintahan, maka kekuatan umat harus masuk ke level kenegaraan. Kalau

bukan untuk kemaslahatan maka lebih cape dampaknya. Tapi untuk sebuah

kemaslahatan bagi umat banyak maka kita menjadi pemimpin akan memberikan

kemajuan bagi seluruh umat.

Kombinasi antara Budaya, Seni dan Dakwah

Rhoma Irama, Secara kudrati manusia memiliki sent of art “rasa seni” ini

anugerah dari Allah, ini kudrat. Tidak ada seorang manusia pun di muka bumi ini

yang tidak memiliki rasa seni. Oleh karena itu umat islam tidak boleh absen

didalam menguasai seni termasuk seni dongdang. Jadi umat islam harus meraih

berbagai aspek kehidupan, termasuk kebudayaan untuk mensyiarkan islam.

KESIMPULAN

KH. Zainuddin MZ, Saya sependapat dengan pemimpin kita tadi. Dakwah

punya kekuatan moral tetapi bisa menjawab segalanya tetapi tidak menyelesaikan

segalanya. Dakwah punya kekuatan moral, perubahan perlu kekuatan structural,

itu sebabnya ulama dan umaro harusnya bersanding jangan bertanding. Kalau

bersanding “rakyat nikmat” kalau bertanding “rakyat kiamat”. Mempertemukan

antara kekuatan moral dan kekuatan structural; yang petama. Yang kedua “dari

Bang Rhoma” dengan ilmu hidup jadi mudah, dengan seni hidup jadi indah,

dengan iman hidup jadi terarah.

Page 96: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

86

C. Pesan Dakwah yang Paling Dominan dalam Acara “ Damai Indonesiaku”

Berdasarkan data-data di atas, dapat diambil kesempulan bahwa pesan

dakwah yang paling dominan dalam acara “Damai Indonesiaku” yang diambil

dari 13 sampel menunjukkan kategori Mu‟amalat menempati posisi yang

pertama yaitu sebesar 60% yang mencakup sub kategori Politik, sub kategori

Hukum, sub kategori Ekonomi, sub kategori Sosial, sub kategori Budaya, sub

kategori Seni, dan sub kategori Kesehatan. Peringkat kedua ditempati oleh

kategori Akhlak sebesar 22,95% yang mencakup beberapa sub kategori yaitu;

sub kategori Akhlak terhadap Allah, sub kategori Akhlak terhadap Manusia,

dan sub kategori Akhlak terhadap selain Manusia. Urutan ketiga ditempati

oleh Aqidah sebesar 17,05 % yang mencakup beberapa sub kategori yaitu, sub

kategori Iman kepada Allah, sub kategori Iman kepada Malaikat, sub kategori

Iman kepada Kitab, sub kategori Iman kepada Rasul, sub kategori Iman

Kepada Hari Akhir, dan sub kategori Iman kepada Qodha dan Qodhar. Dan

yang terakhir yaitu urutan keempat ditempati kategori Ibadah sebesar 0%

mencakup sub kategori Shalat, sub kategori Puasa, sub kategori Zakat, dan sub

kategori Haji.

Hasil yang menunjukkan bahwa kategori Mu‟amalat berada pada

urutan pertama dalam acara “Damai Indonesiaku” mengambarkan pesan

dakwah yang berhubungan dengan sesama (hablum min al-nas) yang

ditekankan oleh para Mubalig. Hal ini pasti memiliki kaitan dengan keadaan

Negara kita yang mungkin adanya ketegangan yang melibatkan kelompok atau

golongan, keyakinan, politik dan sebagainya, yang memiliki hubungan dengan

sesama.

Page 97: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

87

Disamping itu, pesan dakwah pada kategori akhlak juga sangat

ditekankan oleh para Mubalig karena kategori Akhlak ini memiliki kaitan erat

dengan tindakan atau tingkah laku yang termasuk dalam kategori Mu‟amat

(hablum min al-nas).

Atas dasar itu, diharapkan pemerintah dapat menystabilkan keadaan

sosial yang melanda Negara kita, sehingga para mubalig merasa penting untuk

menyampaikannya kepada masyarakat untuk meredakan terjadinya konflik-

konflik yang lain.

Page 98: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

88

BAB V

PENUTUP

Setelah dijelaskan dengan tabel-tabel dan menganalisis pesan-pesan

dakwah yang terkandung dalam acara “ Damai Indonesiaku” TVOne, bulan

januari-maret 2010. Maka peneliti dapat merumuskan kesimpulan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Pesan-pesan dakwah dalam acara “Damai Indonesiaku” mengandung

empat kategori pesan dakwah yaitu: pesan Aqidah, ibadah, akhlak dan

mu’amalah. Pada pesan dakwah yang mengandung nilai mu’amalah

sebesar 60% pesan dakwah yang mengandung nilai akhlak sebesar

22,95% pesan dakwah yang mengandung nilai Aqidah sebesar 17,05%

dan pesan dakwah yang mengandung nilai ibadah sebesar 0%.

2. Pesan dakwah yang dominan dalam acara “Damai Indonesiaku” dengan

13 (tiga belas) tema selama bulan januari- maret 2010 yaitu: pesan

dakwah yang mengandung nilai mu’amalah sebesar 60%. Akan tetapi

perlu diketahui bahwa dalam acara ini kandungan pesan dakwah saling

mengikat satu sama lainya.

B. Saran-saran

1. Kepada segenap tim produksi acara “Damai Indonesiaku” agar dalam

penyampaian pesan dakwah tetap berpedoman pada Al-qur’an dan

Hadist, dan lebih ditingkatkan kwalitas siaranya dan performa tim

produksi.

Page 99: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

89

2. Peneliti berharap agar pesan dakwah yang disampaikan lebih inovatif dan

mendalam, dan memperbanyak pesan-pesan dakwah yang bersifat aqidah

dan ibadah sehingga pesan yang disampaikan terasa seimbang, karena

dalam acara “ Damai Indonesiaku” lebih banyak mengandung pesan

mu’amalah periode januari-maret 2010.

3. Peneliti berharap agar acara “Damai Indonesiaku” tetap konsisten dan

konsekwen dengan semua yang berkenaan dengan acara tersebut dari

menentukan tema sampai format acara, masalah tempat

penayanganyapun juga harus lebih di tingkatkan tidak hanya di masjid-

masjid di kecamatan atau kelurahan bahkan bila perlu di masjid-masjid di

semua instansi baik pemerintah maupun swasta. Supaya program dakwah

ini lebih diminati oleh semua golongan tidak hanya masyarakat. Dan

tidak menutupi kemungkin cara itu lebih efektif dan efisien, tentunya

dengan melihat kondisi masyarakat Indonesia seperti saat ini.

4. Peneliti berharap acara “ Damai Indonesiaku” menjadi sebuah acara

keagamaan yang memberikan kontribusi tidak hanya pengetahuan agama

melainkan juga pengetahuan yang lain kepada seluruh masyarakat

khususnya generasi penerus bangsa dan Negara Indonesia.

Page 100: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

90

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan dokumen digital

Amin, Mansyhur, Dakwah Islam dan Pesan Moral, Yogyakarta: Al- Amin Press,

1997

Aziz, Muh. Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2004

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Anak kita masa

depan bangsa” pada 10 januari 2010

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Bersatu membangun

bangsa, “damailah Indonesiaku” pada 21 Februari 2010

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Fatwa ulama dalam

pergeseran nilai dan moral ” pada 24 januari 2010

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Hukum di Mata

terhukum” pada 07 Februari 2010

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Hukum sebagai

panglima dalam menegakkan keadilan” pada 17 januari 2010

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Islam agamaku”

pada 21 maret 2010

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Islam dalam

semangat berkebangsaan” pada 31 januari 2010

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Islam dan akulturasi

budaya asing” pada 14 Februari 2010

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Keteladanan

rasulullah sebagai inspirasi ummat” pada 28 Februari 2010)

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Membedah kesehatan

dari sudut pandang islam” pada 28 maret 2010

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Menciptakan

generasi yang islami, cerdas dan mandiri ” pada 07 maret 2010

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Menjadi insan dan

berakhlak mulia dengan ilmu ” pada 14 maret 2010

CD Ceramah dalam acara “ Damai Indonesiaku” dengan tema “Timbulkan sikap

optimis dengan meningkatkan keimanan” pada 3 januari 2010

Page 101: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

91

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2002

Faridl, Miftah, Dakwah Kontemporer, Bandung: Pusdai Press, 2000

Habib Syafa’at, Buku Pedoman Dakwah, Jakarta: Widjaya, 1982

Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Kuswandi, Wawan, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Isi Media Televisi, Jakarta:

Rieneka Cipta, 1996

Latif, Nasrudin, Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah, Jakarta: Firma Dara, 1979

Mahfud, Ali.Syeikh, Hidayat Al-Mursyidin, Terjemah Chodijah Nasution,

Yogyakarta: Tiga A, 1970

Malo Manasse, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka, 2003

Mansyur, Awardl, TELEVISI-Manfaat dan Mudharatnya,Jakarta: Fikahati Anesta,

1993

Muis, Andi. Abdul, Komunikasi Islami, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001

Mulyana, Dedi, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosda Karya,

2007

Natsir, Muhammad, Figh Al Dakwah Dalam Majalah Islam, Yogyakarta: Mitra

Pustaka,1971

Shihab, M. Quraisy, Membumikan Al-qur’an, Bandung: Mizan, 1996

________________,Wawasan Al-qur’an, Bandung: Mizan, 2000

Sooemardjo, Sumarsono, Dunia Penyiaran Prospek & Tantanganya, Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama,1999

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006

Suhendi, hendi, Fiqh Mu’amalah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002

Tasmara, Tato, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama,1997

Page 102: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

92

Widjaja, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta: Rieneka Cipta, 1988

Wirodono, Sunardian, Matikan TV-Mu, Yogyakarta: Resist Book, 2005

WWW. TVOne.co.id

Page 103: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 104: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Bersama David Chalik Selaku Host Dalam Acara “ Damai Indonesiaku” TVOne

Tgl: 04 April 2010

Bersama Ustadz Jefry Al- Boughary Dalam Acara “Damai Indonesiaku” TVOne

Tgl: 11 April 2010

Page 105: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Bersama Ustadz Sholeh Mahmoed Dalam Acara “Damai Indonesiaku” TVOne

Tgl: 11 April 2010

Bersama Ustadz Zainuddin MZ Dalam Acara “ Damai Indonesiaku” TVOne

Tgl: 25 April 2010

Page 106: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4046/1...JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Bersama Executive Produser Dalam Acara “ Damai Indonesiaku” TVOne

Tgl: 25 April 2010