jurusan ki-manajemen pendidikan fakultas ilmu tarbiyah dan...

142
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIK (Analisis Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta) Oleh : SHALIHIN NIM : 104018200633 JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Upload: buithien

Post on 11-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN

KUALITAS PENDIDIK (Analisis Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta)

Oleh :

SHALIHIN

NIM : 104018200633

JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

ABSTRAKSI Kebijakan merupakan tindakan atau strategi yang diambil oleh seseorang,

kelompok atau pemerintah dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Dalam pelaksanaanya, guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dengan rumusan masalahnya, (1) Bagaimanakah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam menigkatkan kualitas pendidik? (2) Bagaimana strategi kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas guru?, (3) Bagaimana pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kualitas pendidik? (4) Bagaimana sistem pemantauan dan evaluasi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas guru? (5) Apa kendala yang menghambat peningkatan kualitas pendidik?.

Tujuannya untuk mengetahui tentang kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas pendidik, untuk mengetahui perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sehubungan dengan adanya peningkatan kualitas tenaga pendidik, untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam mengembangkan kualitas pendidik, dan bagaimana Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam melaksanakan evaluasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan, mendeskripsikan atau melukiskan secara sistematis mengenai situasi atau kejadian.

Berdasarkan hasil penelitian Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pendidik sudah baik sesuai dengan anjuran undang-undang ataupun peraturan pemerintah, yaitu mulai menitik beratkan pada kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi pendidik, peningkatan kesejahteraan guru dan beasiswa untuk pendidikan selanjutnya.

Kendala utama yang di hadapi dalam meningkatkanan kualitas pendidik adalah anggaran dana yang kurang memadai, sehingga kemampuan sebagai pendidik dan tenaga kependidikan masih ada yang kurang profesional, kinerja yang masih rendah dan produktif, juga belum tersedianya konsep pembinaan dan pengembangan karir yang bersifat komprehensif, terpadu dan berkelanjutan, serta belum tertata dengan baik.

Berdasarkan penelitian, strategi dan kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas pendidik, pertama meliputi perencanaan peningkatan pelayanan, pengangkatan, penempatan dan penyebaran. Kedua, menerapkan pembinaan, ketiga, peningkatan kesejahteraan guru, dan keempat, melakukan kontrol terhadap kinerja para kepala sekolah. Hasil selanjutnya mengenai pelaksanaan pada pengembangan dan peningkatan kualitas pendidik, dan meningkatkan kompetensi guru. Adapun evaluasi yang dilakukan dengan cara sistem monitoring dan evaluasi bulanan, semesteran, dan tahunan.

KATA KUNCI: Kebijakan Pemerintah, Meningkatkan Kualitas Pendidik

Page 3: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

i

KATA PENGANTAR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang terus menerus tanpa berhenti

sedetikpun memberikan dan melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang tidak terhitung kepada

penulis. Terutama nikmat Iman, Islam dan kesehatan serta kekuatan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis meyakini bahwa penulisan skripsi ini mustahil selesai tanpa

pertolongan dan bimbingan Allah SWT. Shalawat tering salam semoga senantiasa tercurah

limpahkan kepada sang panutan dan uswah Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para

sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia menjalankan ajarannya hingga akhir zaman.

Pada prinsipnya penulisan skripsi ini bukanlah sekedar syarat atau tugas akhir mahasiswa

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd). Akan tetapi jauh dari pada itu adalah suatu kewajiban dan ajang

pembuktian diri sebagai seorang mahasiswa untuk dapat menyelesaikan sebuah karya tulis.

Penulis sadar bahwa karya tulis ini masih sangat sederhana dan jauh dari kata sempurna,

memang tidak mudah bagi penulis untuk menyelesaikan karya yang sangat sederhana ini, karena

banyak hambatan dan tantangan yang harus penulis hadapi baik dari faktor internal maupun

eksternal. Maka disinilah pertolongan Allah SWT dan peran orang-orang terdekat yang dapat

memberikan pemikiran dan motivasi, serta dukungan semua pihak penulis rasakan.

Atas selesainya penulisan skripsi ini peulis berterima kasih yang tidak terhingga kepada

semua pihak yang telah berperan dan berkontribusi yang berharga kepada penulis baik selama

penulisan skripsi maupun selama masa kuliah kurang lebih lima tahun. Dengan segala

kerendahan dan ketulusan hati penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil. Ketua Jurusan Kependidikan Islam dan Bapak Drs.

H. Mu’arif SAM, M.Pd. Katua Program Studi Manajemen Pendidikan serta Ibu Ifah staf

Jurusan Kependidikan Mananjemen Pendidikan..

3. Ibu Dra. Yefnelty. Z, M.Pd mantan Ketua Jurusan KI-Manajemen Pendidikan

4. Bapak Drs. Hasyim Asy’ari, M.Pd dosen Penasehat Akademik dan Ibu Dr. Nulena Rifa’i,

MA dosen Seminar Skripsi atas motivasinya yang tidak henti-hentinya telah diberikan

selama masa kuliah.

Page 4: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

ii

5. Drs. Mujahid AK, M. Sc dosen pembimbing I dan Drs. Zahrudin. M.Pd dosen pembimbing II

yang dengan sabar dan penuh dedikasi selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada

penulis.

6. Bapak/Ibu dosen di lingkungan Jurusan KI-Manajemen Pendidikan yang telah meberikan

pelayanan, bimbingan berupa pengatahuan, wawasan, dan pengalaman dengan ketulusan dan

profesinalisme yang tinggi

7. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiayah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Bapak H. Gunas Mahdianto Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta yang telah memfasilitasi dan meluangkan waktunya untuk melayani penulis dalam

mencari dan menghimpun data yang diperlukan selama penulisan skripsi.

9. Ayahanda Mudji dan Ibunda tercinta Siti Romlah, bagaimanapun penulis sadar bahwa tanpa

dukungan, do’a, dan kasih sayang yang selalu mereka berdua berikan mustahil penulis dapat

menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi ini. Saudara-saudaraku tercinta kakak Efendi,

Embak Tati yang selalu memberikan motivasi, dan Adik Saipul dan Lilis yang selalu

memberikan semangat kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat yang senasib dan seperjuangan dikosan NKRI yang selalu berbagi dalam

suka maupun duka Moh Fauzi Ibrahim, Da’i Mukmin, Rudi Purwanto, Kamal Basya,

Sholihin Botak (Kacong), Ahmad Romadoni (Doni) sang pemburu mimpi, Dina Murdhiah

dan Umma Auliya’ul Hidayah. Semoga persahabatan kita tidak akan lekang oleh waktu dan

selalu terjaga kekal sampai akhir hayat kita.

11. Sahabat-sahabati warga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat atas

dukungan dan bantuannya. Semoga keberadaan PMII selalu menjadi garda terdepan dalam

memperjuangkan rakyat Indonesia dari segala penindasan baik yang datang dari luar maupun

dari dalam sehingga menjadi bangsa yang sejahtera, adil dan makmur.

12. Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan KI-Manajemen Pendidikan Tahun 2008/2009.

Semoga kreativitas teman-teman selalu tumbuh dalam rangaka untuk mengembangkan nilai

akademis maupun organisatoris khususnya di lingkungan Mahasiswa KI-Manajemen

Pendidikan.

13. Teman-teman DPP HIMA KOSGORO 1957 dan Lisuma Indonesia atas dukungan dan

motivasinya yang terus menerus diberikan kepada penulis untuk penyelesaian karya tulis ini.

Page 5: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

iii

Semoga terus berkarya untuk bangsa, tambah maju dan kehadirannya makin bermanfaat

untuk kemajuan bangsa.

14. Teman-teman KI-Manajemen Pendidikan tahun akademik 2004/2005 khususnya kelas A, M.

Amin Nasrullah, Edi Suderajad, Ridwan Munandar, Sulaeman, Laily Wulandari, Mulyani,

Eva, Pupuy, Shofa, Farhan, Evi, Astri, Juju, Mukhyar, Tati, Memah, Murni, Dede, Bunda

Sintha, Lala, Suhro, Rustana, Jamal, Yusmiati, Robi Amin, dan Zaharuddin (Pak Ustadz)

semoga persahabatan kita tetap kompak. Penulis mengakui masih banyak nama yang belum

disebut yang ikut berperan besar dalam penulisan skripsi baik langsung maupun tidak.

Karya tulis yang sangat sederhana ini tentunya masih jauh dari kata sempurna oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat kontruktif penulis harapkan. Namun demikian penulis

berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi diri pribadi khususnya dan ilmu

pengetahuan bidang manajemen pendidikan pada umumnya. Akhirnya hanya kepada Allah

jua segala sesuatunya penulis kembalikan.

Ciputat, 10 Juni 2010 M 27 Jumadil Akhir 1431 H

Penulis

Page 6: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah ............................ 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Kebijakan dan Pendidik............................................................. 7

1. Kebijakan............................................................................ 7

a. Pengertian Kebijakan..................................................... 7

b. Implementasi Kebijakan ................................................ 11

c. Evaluasi Kebijakan........................................................ 13

2. Pendidik .............................................................................. 14

a. Pengertian Pendidik ....................................................... 14

b. Kualifikasi Pendidik ...................................................... 16

c. Kompetensi Pendidik..................................................... 17

B. Tugas dan Fungsi Pemerintah Daerah DKI Jakarta .................... 20

1. Tugas…............................................................................... 20

2. Fungsi…. ............................................................................ 21

3. Pengelolaan......................................................................... 21

a. Perencanaan................................................................... 23

b. Pembinaan… ................................................................. 24

c. Pengembangan .............................................................. 25

d. Promosi dan mutasi ....................................................... 26

e. Pemberhentian............................................................... 28

f. Kompensasi.. ................................................................. 28

Page 7: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

v

g. Penilaian.….. ................................................................. 29

C. Kerangka Berfikir .….. .............................................................. 30

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ................................................................... 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 32

C. Metode Penelitian................................................................... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 33

E. Instrumen Penelitian............................................................... 34

F. Teknik Analisis Data.............................................................. 34

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta ....... 36

1. Visi Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta ........................................................... 37

a. Visi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta……………. 37

b. Misi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta…………… 37

c. Tujuan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta………… 38

d. Sasaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta………... 39

e. Strategi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta………... 39

2. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Provinsi

DKI Jakarta …………………………………………… 39

3. Arah Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta..… 41

4. Sasaran Strategik Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta… 41

5. Kondisi Sekolah, Siswa dan Guru Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta..…………………………………….. 42

B. Deskripsi Data........................................................................... 45

1. Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidik. ........................................ 46

2. Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta

dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik............................... 53

Page 8: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

vi

3. Pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kualitas

pendidik. ............................................................................. 65

4. Sistem pemantauan dan evaluasi Dinas Pendidikan . ........... 72

5. Kendala yang Menghambat Peningkatan Kualitas pendidik.. 74

C. Analisis Data............................................................................. 76

1. Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidik ......................................... 77

2. Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta

dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik............................... 77

3. Pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kualitas

pendidik .............................................................................. 81

4. Sistem pemantauan dan evaluasi Dinas Pendidikan ............. 82

5. Kendala yang Menghambat Peningkatan Kualitas Pendidik.. 83

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 85

B. Saran ...................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Lembaga................................................................................. 42

Tabel 2 : Jumlah Siswa...................................................................................... 43

Tabel 3 : Jumlah Guru/Tutor ............................................................................. 43

Tabel 4 : Data Satuan Pendidikan Jumlah Siswa................................................ 44

DAFTAR GAMBAR

Tabel 1 : Landasan Kebijakan .......................................................................... 47

Page 10: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang dan direncanakan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan merupakan modal

utama dalam membangun bangsa dan Negara Indonesia. Pendidikan adalah

investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis

bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir semua

negara menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama

dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia

menempatkan pendidikan sebagai yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat

dari sisi Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu

tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.1

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, lebih lanjut dikeluarkan Undang-Undang Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Adapun

substansi dari Undang-Undang Sisdiknas tersebut nampak dari visinya yaitu:

1 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Page 11: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

2

”Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan

berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia,

berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu proaktif

menjawab tantangan zaman”.2 Salah satu upaya meningkatkan mutu

pendidikan yang ada adalah melakukan pemberdayaan terhadap tenaga

pendidik dan kependidikan, hal ini karena seorang pendidik merupakan

faktor utama dalam berjalannya proses belajar mengajar di sekolah. Begitu

pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan dalam

mencapai tujuan pendidikan, penataan kualitas dan manajemen yang baik

perlu ditingkatkan agar siswa memiliki semangat disiplin belajar yang tinggi.

Ini semua diperlukan adanya suatu peningkatan kualitas bagi tenaga pendidik

yang handal dan kompeten. Seperti yang telah digariskan dalam Undang-

Undang Sisdiknas pasal 39 ayat 2: ”pendidik merupakan tenaga profesional

yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta

melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi

pendidik pada perguruan tinggi”.3

Dari uraian Undang-Undang Sisdiknas jelas bahwa tenaga pendidik

seharusnya memiliki profesionalitas dalam melakukan tugasnya sebagai

seorang pendidik, agar dapat menunjang keberhasilan proses belajar

mengajar, yang mana sekolah harus memenuhi kebutuhan akan tenaga yang

cakap dan handal serta memiliki kualifikasi khusus.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 ayat 1

tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), dinyatakan bahwa: ”Pendidik harus

memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan

2 Undang-undang R.I. No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS & PP No. 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar, (Bandung: Citra Umbara, 2008) h. 40.

3 Undang-undang R.I. No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS & PP No. 47 Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar, … h. 22.

Page 12: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

3

nasional.4 Dan juga dijelaskan dalam Peraturan Menteri No 74 Tahun 2008

Tentang Guru pasal 46 Bab III ”Guru memiliki kesempatan untuk

mengembangkan dan meningkatkan Kualifikasi Akademik dan kompetensinya,

serta untuk memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya”.5

Sesungguhnya pemerintah Indonesia sangat mendukung penuh berbagai

upaya untuk meningkatkan kualitas para guru. Komitmen itu, misalnya, terlihat

jelas dalam program sertifikasi guru yang digulirkan beberapa tahun terakhir.

Melalui sertifikasi guru ini, para pendidik di seluruh Indonesia diharapkan

termotivasi meningkatkan kemampuan dan profesionalisme mereka. Tentu saja,

upaya peningkatan kemampuan dan profesionalisme guru-guru itu juga diimbangi

dengan peningkatan kesejahteraan mereka. Tentu hal ini sesuai yang diamanatkan

Undang-undang Guru dan Dosen Bab IV pasal 16 bahwa Pemerintah memberikan

tunjangan profesi kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik yang

diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan yang

diselenggarakan masyarakat.6

Melalui pendidikan lebih jauh menyatakan Annas Maamun, yang perlu untuk

dibenahi dan ditingkatkan adalah menyangkut kemampuan dan kapasitas dari

tenaga pengajar yakni guru. ‘’Kalau kita ingin meningkatkan mutu pendidikan,

maka harus dimulai dari gurunya. Kalau kualitas gurunya itu sudah bagus, jelas

akan menghasilkan para kader yang berkualitas yang mampu menjawab

permasalahan yang ada di daerah di masa mendatang. Tapi, kalau kualitas guru

itu masih rendah, jelas mutu pendidikan kita akan rendah. Kuncinya tidak lain

adalah kualitas guru harus ditingkatkan lagi”.7

4 PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2008),

h. 73-74. 5 Peraturan Menteri No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru. h. 32 6 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya

UU Guru dan Dosen (Jakarta: eLSAS,2006), h . 165. 7 Annas Maamun, Kualitas Pendidikan Perlu ditingkatkan, http: //www.

[email protected] 14 Maret 2009.

Page 13: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

4

Begitu banyak permasalahan dalam dunia pendidikan yang dihadapi oleh

bangsa kita, dari permasalahan kekurangan bangunan sekolah, kesejahteraan

guru, metode pengajaran, kualitas guru dan masih banyak lagi, yang

semuanya itu membuat kualitas pendidikan negara ini tetap rendah

dibandingkan negara lain.

Mengambil contoh dunia pendidikan di Propinsi DKI Jakarta masih

dihadapkan pada beberapa permasalahan, yaitu (1) masih rendahnya pemerataan

kesempatan memperoleh pendidikan, (2) masih rendahnya kualitas guru, (3)

masih lemahnya manajemen pendidikan, disamping belum terwujudnya

kemandirian dan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan

akademisi, serta (4) kelengkapan sarana prasarana pendidikan.

Setidak-tidaknya saat ini ada beberapa hal yang berkaitan dengan

permasalahan yang dihadapi guru di Jakarta, yaitu : pertama, masalah

kualitas/mutu guru, kedua, jumlah guru yang dirasakan masih kurang, ketiga,

masalah distribusi guru, dan keempat, masalah kesejahteraan guru.

Dalam Peraturan Menteri bahwa Pemerintah Provinsi bertanggung jawab

terhadap terselenggaranya program peningkatan kualifikasi dan kompetensi

pendidik dan kependidikan.8 Dan hal ini dapat dilihat dari masih lemahnya guru

memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi

akademik dan kompetensi; dan/atau memperoleh pelatihan dan pengembangan

profesi dalam bidangnya. 9

Terkait dengan hal diatas, kita bisa mencermati tentang kebijakan pemerintah

dalam upaya peningkatan kualitas guru. Kebijakan akan melahirkan peraturan-

peraturan, komitmen terhadap aturan main yang berlaku di setiap organisasi,

perusahaan atau suatu lembaga pendidikan seperti sekolah dalam proses

pelaksanaan kegiatannya pun tidak lepas dari kebijakan-kebijakan.

8 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 50 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Pemerintah Provinsi (Bandung: Citra Umbara, 2008), h. 247.

9 Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 8 Tahun 2006 Tentang Sistem Pendidikan. h. 16.

Page 14: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

5

Di dalam kebijakan pendidikan biasanya berisi peraturan, hak, kewajiban

jenjang karir dan kompensasi yang berlaku di lembaga pendidikan tersebut. Guru,

karyawan dan elemen yang terdapat di lembaga tersebut terikat dengan apa-apa

yang terdapat dalam isi kebijakan yang berlaku tanpa terkecuali.

Dengan demikian kebijakan pendidikan sangatlah penting keberadaannya

sebagai payung hukum bagi guru dan tenaga pendidik lainnya yang dapat

memotivasi dan meningkatkan kualitas guru dalam menjalankan tugas dan

fungsinya demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Masalahnya seberapa jauh kebijakan pemerintah dalam upaya peningkatan

kualitas guru perlu dicermati lebih dalam.

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, penulis mencoba meneliti

tentang “Kebijakan Pemerintah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik”

(Analisis Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta).

B. Identifikasi Masalah

Seperti dikemukakan di atas bahwa kinerja dari pemerintah daerah dalam hal

ini Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta memiliki peran sangat penting bagi

kemajuan lembaga pendidikan (sekolah) dan peningkatan kualitas lulusan

(output). Untuk itu diperlukan usaha-usaha pengembangan dalam meningkatkan

kinerja guru yang berada di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai

berikut:

a. Belum efektifnya arah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

dalam menigkatkan kualitas pendidik.

b. Kurang tepatnya strategi kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

dalam meningkatkan kualitas guru.

c. Rendahnya mutu program pelaksanaan pengembangan dan peningkatan

kualitas pendidik yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 15: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

6

d. Lemahnya sistem pemantauan dan evaluasi Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta dalam meningkatkan kualitas pendidik.

e. Masih terdapat kendala yang menghambat peningkatan kualitas pendidik.

f. Rendahnya pemerintah dalam memajukan mutu tenaga pendidik.

g. Pemerintah kurang perhatian untuk menyejahterakan guru.

h. Lemahnya kegiatan pengembangan kompetensi bagi guru yang berada

dilingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luasnya permasalahan yang akan dibahas dan berdasar latar

belakang yang ada serta keterbatasan daya dan waktu, maka penulis akan

batasi pada masalah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang

meliputi pada strategi, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan difokuskan pada penelitian ini adalah

bagaimana kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam Meningkatkan

kualitas pendidik?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian adalah:

1. Bagi penulis sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengalaman

mengenai masalah-masalah yang dihadapi sekolah.

2. Bagi Ilmu pengetahuan, sebagai sumbangan data ilmiah dalam mengadakan

penelitian selanjutnya.

3. Bagi pemerintah daerah sebagai masukan untuk evaluasi diri.

Page 16: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kebijakan dan Pendidik

1. Kebijakan

a. Pengertian kebijakan

Kebijakan atau kebijaksanaan di dalam peraturan pemerintah maupun

dalam kehidupan sehari-hari pasti sering didengar dan dilaksanakan. Selama

ini banyak orang yang mengira bahwa kebijakan dan kebijaksanaan

mempunyai arti yang sama, atau bahkan ketika melaksanakan suatu

kebijakan orang mengatakan bahwa itu adalah kebijaksanaan. Untuk itu

perlu dipertegas tentang perbedaan antar kedua pengertian kebijakan dan

kebijaksanan, sesuai dengan kamus Bahasa Indonesia.

Pengertian kebijakan adalah:

a. Kepandaian, kemandirian, kebijaksanaan dan

b. Rangkaian konsep awal yang menjadi garis besar dan rencana dalam

pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak ( tentang

Pemerintah, Organisasi dan sebagainya ) prasyarat cita-cita, tujuan atau

maksud dengan garis pedoman untuk Manajemen dalam usaha mencapai

sasaran; Garis Haluan.

Sedangkan pengertian kebijaksanaan adalah:1

a. Kepandaian menggunakan budinya ( pengalaman dan pengetahuan )

b. Kecakapan bertindak dalam mengahadapi kesulitan tersebut.

1 Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Edisi Ketiga, h.149.

Page 17: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

8

Dari pengertian kebijakan dan kebijaksanaan di atas, jelas terlihat

perbedaan antara keduanya. Kebijaksanaan merupakan pengertian kebijakan

dalam arti sempit seperti kepandaian dan kemandirian. Dalam pengertian

lain, kebijakan bisa berarti suatu konsep atau rencana dalam suatu program

atau kegiatan. Jadi kebijakan mempunyai pengertian yang lebih luas dari

kebijaksanaan.

Selain pengertian kebijakan di atas, banyak pengertian yang

dikemukakan oleh para ahli kebijakan. Secara umum kebijakan atau policy

dipergunakan untuk menunjuk perilaku seorang aktor ( misalnya seorang

pejabat, suatu kelompok, maupun suatu lembaga pemerintah ) atau sejumlah

aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Hal ini senada dengan definisi

yang dikemukakan oleh Anderson, seperti yang dikutip oleh Solichin Abdul

Wahab bahwa “kebijakan merupakan suatu langkah tindakan yang secara

sengaja dilakukan oleh aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan adanya

masalah atau persoalan tertentu yang dihadapi”2. Akan tetapi menurut Budi

Winarno pengertian kebijakan seperti ini dapat digunakan dan relatif

memadai untuk keperluan pembicaraan-pembicaraan biasa, namun kurang

memadai untuk pembicaraan yang lebih bersifat ilmiah dan sistematis

menyangkut analisis kebijakan.3

Pengertian yang lain dikemukakan oleh Amara Raksasanya yang

dikutip oleh Ali Imron khusunya dalam batasan kebijakan, “kebijakan adalah

suatu taktik atau strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan”.4

Seperti yang dikutip oleh Irfan Islamy, Carl J. Friedrick

mendefinisikan kebijakan sebagai “suatu tindakan yang mengarah pada

tujuan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam

lingkungan tertentu, sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan

tertentu seraya mencari peluang-peluang.5

Menurut Lasswell yang di kutip oleh Wayne Person dalam bukunya

Public Policy, Pengantar Teory dan Praktik Praksis Kebijakan bahwa kata

2 Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan

Negara, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h.3. 3 Budi Winarno, Teori dan Proses Kebijakan Publik, (Yogyakarta: Med Pressindo, 2002), h. 14 4 Ali Imron, Kebijaksanaan Pendidikan di Indonesia, Proses, Produk dan dan Masa Depannya,

(Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 13. 5 M. Irfan Islamy, Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, (Jakarta: Bumi Aksara,

1997), h. 17.

Page 18: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

9

”kebijakan” (policy) umumnya di pakai untuk menunjukkan pilihan

terpenting yang diambil baik dalam kehidupan organisasi atau

privat....”kebijakan” bebas dari konotasi yang dicakup dalam kata politis

(political) yang sering kali diyakini mengandung makna ”keberpihakan” dan

”korupsi”.6 Dengan demikian kita bisa memandang ilmu kebijakan sebagai

sebuah disiplin yang menitikberatkan pada usaha menjelaskan proses

pembuatan kebijakan dan proses pelaksanaan kebijakan serta sebagai usaha

untuk menemukan data dan menyediakan interpretasi yang relevan dengan

persoalan kebijakan pada saat tertentu.

Dalam sebuah konstitusi Jepang, yakni Undang-Undang Pendidikan

yang ditetapkan pada Tahun 1947. Pokok-pokok undang-undang tersebut

adalah 1) Prinsip Legalisme, 2) Prinsip Administrasi yang Demokratis, 3)

Prinsip Netralitas, 4) Prinsip Penyesuaian dan Penetapan Kondisi

Pendidikan, dan 5) Prinsip Desentralisasi. (Research and Statistic Planning

Division, Ministry of Education, Science, Sports and Culture of Japan,

2000).7 Prinsip yang pertama menetapkan bahwa mekanisme pengelolaan

diatur dengan undang-undang dan peraturan-peraturan. Sebelum Perang

Dunia II masalah pendidikan diputuskan oleh Peraturan Kekaisaran dan

pendapat parlemen dan warga negara diabaikan. Namun, setelah reformasi

pendidikan pasca perang urusan pendidikan diatur oleh undang-undang dan

peraturan di parlemen. Prinsip kedua mengindikasikan bahwa sistem

administrasi pendidikan harus dibangun berdasarkan konsensus nasional dan

mencerminkan kebutuhan masyarakat dalam membuat formulasi kebijakan

pendidikan dan prosesnya. Prinsip ketiga menjamin bahwa kewenangan

pendidikan harus independen dan tidak dipengaruhi dan diinterfensi oleh

kekuatan politik. Prinsip keempat mengidikasikan bahwa pemegang

kewenangan pusat dan lokal mempunyai tanggung jawab untuk

menyediakan kesempatan pendidikan yang sama bagi semua dengan

menyediakan fasilitas-fasilitas pendidikan yang cukup untuk mencapai

tujuan pendidikan. Prinsip kelima menyatakan bahwa pendidikan harus

6 Wayne Person, Public Policy, Pengantar Teory dan Praktik Praksis Kebijakan,..., h.17. 7 Bambang Sigit, Manajemen Pendidikan’s Site-Karakter Kebijakan Pendidikan Nasional, http://

[email protected]. 20 Januari 2010.

Page 19: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

10

dikelola berdasarkan otonomi pemerintah lokal karena pendidikan

merupakan fungsi dari pemerintah lokal.

Amir Santoso sebagaiamana dikutip Budi Winarno, dengan

membandingkan berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli

kebijakan, menyimpulkan bahwa pada dasarnya, pandangan mengenai

kebijakan publik dapat dibagi kedalam dua katagori.8 Pertama, pendapat ahli

yang menyamakan kebijakan publik dengan tindakan-tindakan pemerintah.

Pandangan kedua menurut Amir Santoso berangkat dari para ahli yang

memberi perhatian khusus pada pelaksanaan kebijakan para ahli dalam

katagori ini juga terbagi dalam dua kubu, yakni mereka yang memandang

kebijakan publik sebagai keputusan-keputusan pemerintah yang mempunyai

maksud dan tujuan tertentu serta akibat-akibat yang dapat diramalkan.

Dengan kata lain menurut Amir Santoso kebijakan publik adalah

“serangkaian instruksi dari para pembuat keputusan kepada pelaksana

kebijakan yang menjelaskan tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan

tersebut”. Sedangkan kubu kedua lebih melihat kebijakan publik dari

rangkaian keputusan dan tindakan.

Dalam kebijakan pemerintah yang diambil untuk memecahkan

masalah, di dalamnya terdapat juga kebijakan pendidikan di samping

kebijakan di bidang lain seperti kebijakan ekonomi, sosial, keamanan dan

sebagainaya. Kebijakan pendidikan merupakan penggabungan kata

kebijakan dan pendidikan. Kebijakan merupakan rangkaian peraturan

sedangkan pendidikan menunjuk pada bidangnya. Carter V.Good

sebagaimana dikutip oleh Ali Imron memberikan pengertian kebijakan

pendidikan sebagai :

Suatu pertimbangan yang didasarkan atas sistem nilai dan beberapa penilaian terhadap faktor-faktor yang bersifat situasional; pertimbangan tersebut dijadikan dasar untuk mengoperasikan pendidikan yang bersifat melembaga; pertimbangan tersebut merupakan perencanaan umum yang dijadikan sebagai pedoman untuk mengambil keputusan, agar tujuan yang bersifat melembaga bisa tercapai.9

Dari berbagai definisi kebijakan yang diberikan oleh para ahli, perlu

menyimpulkan kebijakan merupakan tindakan atau strategi yang diambl oleh 8 Budi Winarno, Teori dan Proses Kebijakan Publik,...h. 17.

9 Ali Imron, Kebijaksanaan Pendidikan di Indonesia, Proses, Produk dan dan Masa Depannya,... h. 18.

Page 20: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

11

seseorang, kelompok atau pemerintah dengan tujuan untuk memecahkan

suatu masalah tertentu, begitu pula dengan kebijakan pendidikan yang

diambil untuk memecahkan masalah pendidikan nasional yang ada sekarang.

b. Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah

kebijakan dapat mencapai tujuannya. Sebagaimana yang dikatakan Van

Meter dan Van Horm yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab

merumuskan proses implementasi sebagai “tindakan-tindakan yang

dilakukan baik oleh individu-individu/pejabat-pejabat atau kelompok-

kelompok pemerintah swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan

yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan”.10

Dalam proses kebijakan public yang dikutip Wahyu Nurharjadmo,

implementasi kebijakan adalah sesuatu yang penting, bahkan jauh lebih

penting daripada pembuatan kebijakan Udoji (dalam Abdul Wahab, 1991:

45). Implementasi kebijakan merupakan jembatan yang menghubungkan

formulasi kebijakan dengan hasil (outcome) kebijakan yang diharapkan.

Menurut Anderson (1979: 68), ada 4 aspek yang perlu dikaji dalam

implementasi kebijakan yaitu: 1) siapa yang mengimplementasikan, 2)

hakekat dari proses administrasi, 3) kepatuhan, dan 4) dampak dari

pelaksanaan kebijakan.11

Efektivitas implementasi kebijakan sangat ditentukan oleh banyak

faktor. Karena adanya interelasi yang kompleks dari berbagai macam faktor,

maka tidak setiap kebijakan yang dirumuskan dapat dijalankan dengan baik

dan mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk memudahkan dalam

mengevaluasi kebijakan, maka perlu diketahuai terlebih dahulu model-model

implementasi kebijakan yang dikemukakan para ahli kebijakan. Samodra

Wibawa mengemukakan tiga model evaluasi sebagai berikut:12

10 Solichin Abdul Wahab, Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan

Negara, h. 65. 11 Wahyu Nurharjadmo, Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda di Sekolah

Kejuruan, http://www.Evaluasi [email protected]. h.217. 20 Januari 2010. 12 Santoso Wibawa, Evaluasi Kebijakan Publik, (Jakarta: PT. Raja Persada, 1994). h. 15-25.

Page 21: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

12

a. Model Meter dan Horn

Meter dan Horn merumuskan sebuah abstraksi yang memperlihatkan

hubungan berbagai faktor yang memperngaruhi hasil atau kinerja suatu

kebijakan. Menurut model ini, suatu kebijakan tentu mengaskan standard

dan sasaran tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana kebijakan.

Kebijakan juga menuntut adanya sumber daya baik yang berupa dana

maupun insentif lain, komunikasi antar organisasi dan penguatan

aktivitas, karakteristik birokrasi pelaksana, dan kondisi lingkungan baik

sosial, ekonomi maupun politik.

b. Model Grindle

Keberhasilan implementasi kebijakan menurut Grindle dipengaruhi oleh

dua variabel besar, yaitu isi kebijakan dan lingkungan implementasi.

Pernyataan ini tidak jauh berbeda dengan pernyataan Meter dan Horn,

yakni melihat pengaruh lingkungan terhadap implementasi ide dasar

Grindle adalah bahwa setelah kebijakan ditranformasikan menjadi

program aksi maupun proyek individual dan biaya telah disediakan,

maka implementasi kebijakan dilakukan. Tetapi hal ini tidak berjalan

mulus, tergantung kepada implemtability dari program itu yang dapat

dilihat pada isi dan konteks kebijakannya.

c. Model Sabatier dan Mazmanian

Menurut Sabatier dan Mazmanian, ada tiga kelompok variabel yang

mempengaruhi keberhasilan implementasi, pertama, karateristik dari

masalah yang meliputi tingkat kesulitan teknis dari masalah yang

bersangkutan, tingkat kemajemukan kelompok sasaran, dan perubahan

perilaku yang diharapkan. Kedua, karakteristik kebijakan atau peraturan

yang mengoperasionalkan kebijakan, dan yang ketiga adalah lingkungan

kebijakan. Kerngka berpikir mereka juga tidak jauh berbeda dengan dua

model implementasi di atas, hanya saja pemikiran Sabatier dan

Mazmanian ini terkesan menganggap bahwa suatu implementasi akan

efektif apabila birokrasi pelaksananya mematuhi apa yang telah

ditentukan oleh peraturan yang ada atau petunjuk pleksanaan dan

petunjuk teknisnya.

Page 22: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

13

Pemikiran Sabatier dan Mazmanian ini menganggap bahwa

suatu Implementasi akan efektif apabila birokrasi pelaksananya

mematuhi apa yang telah digariskan oleh peraturan (petunjuk

pelaksanaan, petunjuk teknis). Oleh karena itu model ini disebut top

down.

Dalam hal ini tidak mencoba mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan implementasi akan tetapi lebih mengacu

bagaimana proses itu berlangsung, apakah telah sesuai dengan aturan

pelaksanaannya, hasil apa yang telah diperoleh selama proses implementasi,

bagaimana sikap pelaksananya, bagaimana sejumlah sumber digunakan

untuk proses implementasi.

Dari variabel model yang telah dikemukakan di atas, pada dasarnya

terdapat banyak kesamaan. Implementasi kebijakan dipengaruhi oleh banyak

faktor diantaranya isi kebijakan itu sendiri, para pelaksana kebijakan,

sumber daya pendukung kebijakan dan lingkungan kebijakan.

c. Evaluasi kebijakan

Evaluasi adalah suatu aktifitas yang bermaksud mengetahui seberapa

suatu kegiatan itu dapat dilaksanakan ataukah tidak, terlaksana atau tidak,

berhasil sesuai yang diharapkan ataukah tidak. Ali Imron mendefinisikan

evaluasi kebijakan sebagai suatu aktifitas yang bermaksud untuk mengetahui

apakah kebijakan tersebut dilaksanakan ataukah tidak, telah berhasil

sebagaimana yang diharapkan atau belum.13

Evaluasi kebijakan secara umum dapat dikatakan sebagai kegiatan

yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup

substansi, implementasi dan dampak. Dalam hal ini evaluasi kebijakan

dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional. Artinya kebijakan tidak hanya

dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses

kebijakan.

Evaluasi memainkan sejumlah fungsi utama dalam analisis kebijakan. Pertama dan paling penting, evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan. Kedua, evaluasi

13 Ali Imron, Kebijaksanaan Pendidikan di Indonesia, Proses, Produk dan dan Masa Depannya,...

h. 86.

Page 23: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

14

memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Ketiga, evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode analisis kabijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi.14

2. Pendidik

a. Pengertian Pendidik

Dalam ketentuan umum Undang-undang tentang Sisdiknas, pendidik

adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,

pamong belajar, widiaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain

yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

penyelenggaraan pendidikan.15

Sebagaimana dalam pasal 1 Bab I Guru adalah pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia

dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.16

Guru adalah pendidik yang memiliki kompetensi sebagai agen

pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan

anak usia dini yang meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi professional, dan kompetensi sosial.17

Guru memegang peranan penting dalam kegiatan proses belajar

mengajar di sekolah. Peran utama ini mengaharuskan guru melaksanakan

kewajibannya secara bersungguh-sungguh dengan penuh rasa tanggung jawab

yang didasarkan pada kualifikasi keilmuan yang dimiliki, oleh karena itu

keberhasilan proses pembelajaran menjadi tanggung jawab utamanya. Dalam

melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru memiliki kewajiban seperti apa

yang telah di tetapkan dalam undang-undang guru dan dosen No. 14 Tahun

2005, yaitu:

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

14 William Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, (Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press,2003), Cet.5, h 609-611 15 Undang-undang R.I. No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS & PP No. 47 Tahun 2008

Tentang Wajib Belajar,..., h. 3. 16 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. 17 Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan. (Bandung:

Citra Umbara, 2008), h.74.

Page 24: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

15

b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atasa dasar pertimbangan jenis kelamin, agama suku, ras dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status social ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.

e. Memilihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.18

Yang lebih dirinci dalam Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta, sebagai berikut:

a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

b. Memberikan tauladan dan menjaga nama baik lembaga dan profesi; c. Meningkatka dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi

secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

d. Meomotivasi peserta didik melaksanakan waktu belajar di luar jam sekolah;

e. Memberikan ketauladanan dan menciptakan budaya membaca dan budaya belajar;

f. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

g. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.

h. Memilihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.19 Berkaitan dengan tugas dan profesinya, guru harus mengetahui, serta

memahami nilai-nilai, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan

segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam kehidupan

bermasyarakat.

Sebagai seorang pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan

kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.20

Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi

18 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya

UU Guru dan Dosen, (Jakarta: eLSAS,2006), h. 166-167. 19 Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 tahun 2006 tentang Sistem

Pendidikan, h. 16. 20 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya

UU Guru dan Dosen,…, h. 162.

Page 25: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

16

oleh setiap pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian

yang relevan sesuai ketentuan undang-undang.

b. Kualifikasi Pendidik

Secara garis besar ada tiga tingkatan kualifikasi profesional guru

sebagai tenaga profesional tenaga pendidik. Pertama adalah tingkatan Capable

Personal, maksudnya guru diharapkan memiliki pengetahuan kecakapan dan

keterampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehingga mampu

mengelola proses belajar-mengajar secara efektif. Tingkat kedua adalah guru

sebagai inovator, yakni sebagai tenaga kependidikan yang memiliki komitmen

terhadap upaya perubahan dan reformasi. Tingkat ketiga adalah guru sebagai

developer, guru harus memiliki visi keguruan yang mantap dan luas

prospektifnya.

Sementara itu, secara umum tugas guru sebagai profesi meliputi kegiatan:21

1) Mendidik,

2) Mengajar, dan

3) Melatih.

Pertama, unsur mendidik ; berkenaan dengan upaya guru untuk

meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup (transfer of value). Kedua,

unsur mengajar ; berhubungan dengan kegiatan guru untuk meneruskan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (trasfer of Knowledge).

Ketiga, unsur melatih, berhubungan dengan upaya guru dalam

mengembangkan keterampilan-keterampilan (transfer of skills).

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas, bahwa yang

dimaksud sikap terhadap profesi guru adalah kecenderungan untuk bereaksi

menerima atau menolak, senang atau tidak senang, serta mendukung atau tidak

mendukung terhadap tugas profesi guru dan kualifikasi profesional, baik dari

segi kognitif ( kepercayaan / pengetahuan ), afektif ( perasaan / emosi ) dan

konatif ( tindakan ). Indikator dari tugas profesi adalah : a. mendidik, b.

mengajar, dan c. melatih. Sedangkan indikator kualifikasi profesional adalah :

a. kecakapan, b. komitmen, dan c. visi keguruan.

21 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1994), h. 20.

Page 26: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

17

c. Kompetensi Pendidik

1. Pengertian Kompetensi Pendidik

Pendidik atau guru dianggap sebagai orang yang paling mampu atau

mempunyai kekuatan melakukan perubahan karena guru selalu berhadapan

secara terprogram dengan peserta didik. Besarnya tanggung jawab para

pendidik dalam membentuk karakter bangsa dapat dikaitkan dengan

kompetensi yang harus dikuasai oleh setiap pendidik. Dalam hal ini sesuai

dengan Peraturan Menteri Pasal 3 Bab II, Yaitu:22

a. Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

b. Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dikutip oleh Moh. Uzer

Usman, kompetensi berarti “Kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan

(memutuskan) sesuatu hal. Pengertian dasar kompetensi yaitu kemampuan

dasar dan kecakapan.23 Padanan kata yang berasal dari Bahasa Inggris ini

cukup banyak dan yang lebih relevan dengan pembahasan ini ialah kata

proficiency dan ability yang memiliki arti kurang lebih sama yakni

kemampuan. Hanya proficiency lebih sering digunakan orang untuk

menyatakan kemampuan berperingkat tinggi.

Disamping kemampuan, kompetensi juga berarti “ the state of being

legally competent or qualified (McLeod, 1989) sebagaimana yang dikutip

Muhibbin Syah, yakni keadaan berwenang atau memenuhi syarat menurut

ketentuan hukum. Sedangkan menurut Barlow (1985), komepetensi guru ialah

kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban – kewajibannya

secara bertanggung jawab dan layak.24

Istilah kompetensi mempunyai banyak makna seperti dirumuskan

beberapa pendapat berikut ini:

22 Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru, h. 5. 23 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,..., h. 14. 24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1999), Cet.Ke-4, h. 229.

Page 27: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

18

1. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata kompetensi berarti kewenangan

atau hak kekuasaan untuk menentukan dan memutuskan suatu hal

sedangkan akar kata kompeten, yang mengandung arti : (1) cakap

mengetahui pekerjaan atau persoalan, (2) berhak, berwenang menentukan

sesuatu.25

2. Menurut Abdul Majid yang dikutip Pupuh Fathurrohman adalah

seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-

tugas dalam pekerjaan tertentu.26

3. Menurut Charles E. Jhonson seperti yang dikutip oleh Moch Uzer Usman,

kompetensi adalah: “ perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang

dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.27

4. Kompetensi menurut Prof. Dr. Armai Arif diartikan sebagai kemampuan

untuk melaksanakan tugas – tugas ditempat kerja sesuai dengan standar

yang ditetapkan meliputi kemampuan profesi, social, dan individu.28

5. Menurut Stephen J. Kennezevich, sebagaimana yang dikutip oleh Prof. Dr.

H. Hamzah B. Uno, kompetensi adalah kemampuan – kemampuan untuk

mencapai organisasi. Kemapuan menurut Kennezevich merupak hasil dari

penggabungan dari kemampuan – kemapuan yang berhak jenisnya, dapat

berupa pengetahuan, keterampilan, kepemimpinan, kecerdasan dan lain-

lain yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan organisasi.29

Dengan demikian mengacu pada beberapa pengertian kopmpetensi di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru dapat dimaknai sebagai

gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam

melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil

yang dapat tunjukkannya secara bertanggung jawab di sekolah maupun pada

dirinya sendiri dan professional di bidangnya itu.

25 Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, h. 584. 26 Pupuh fathurrohman, Strategi belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna

Melalui penanaman Konsep Umum & konsep Islami, (Bandung: PT. refika Aditama, 1995), h. 44. 27 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,..., h. 14. 28 Armai Arief, Reformulasi Pendidikan Islam, (Jakarta: CRSD Press, 2005), Cet ke-1, h. 33. 29 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan (Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di

Indonesia), (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2008), Edisi-1, Cet ke-3, h, 62.

Page 28: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

19

2. Macam – macam Kompetensi Guru

Adapun macam-macam kompetensi guru sebagai berikut:

1) Kompetensi Pedagogik, yaitu dalam Standar Nasional Pendidikan Pasal

28 ayat (3), yang dikutip oleh E. Mulyasa, dikemukakan bahwa

kompetensi pedagogic ialah kemempuan mengelola pembelajaran

peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.30

2) Kompetensi Profesional, beberapa kemampuan yang berhubungan dengan

kompetensi ini diantaranya kemampuan untuk menguasai landasan

kependidikan, pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan.

3) Kompetensi Personal, kompetensi berhubungan dengan pengembangan

kepribadian, diantaranya kemampuan yang berhubungan dengan

pengalaman ajaran agama sesuai denga keyakinan agama yang

dianutnya, kemampuan untuk menghormati dan menghargai antarumat

beragama, kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan,

dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat.

4) Kompetensi Sosial, kompetensi berhubungan dengan anggota masyarakat,

diantaranya kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan

teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesioanl,

kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap

lembaga kemasyarakatan .31

Guru yang kompeten mampu mengelola program belajar mengajar,

dengan kemampuan sebagai berikut:

a) Menguasai bahan yang diajarkan

b) Pengelolaan program belajar mengajar.

c) Mengelola Kelas

d) Menggunakan media

e) Menguasai landasan-landasan kependidikan

f) Mengelola interaksi belajar mengajar

g) Menilai prestasi siswa untu kepentingan pengajaran

h) Mengenai fungsi dan program layanan bimbingan sekolah

30 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2007), Cet ke-1, h. 75.

31 Dr. Wina Sajaya, M.Pd, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Sekolah, (Jakarta: Prenada Media Group), h. 145-146.

Page 29: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

20

i) Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian

kependidikan guna keperluan mengajar.32

3. Karakteristik Kompetensi Guru

Karakteristik kompetensi guru, meliputi di antaranya:33

a. Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan

sebaik-baiknya.

b. Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya secara berhasil.

c. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan

pendidikan (tujuan instuksional) sekolah.

d. Guru tersebut mampu melaksanakn peranannya dalam proses belajar

mengajar didalam kelas.

Berdasarkan keragaman pendapat di atas. Ternyata pendapat tersebut

memiliki banyak kesamaan dan bahkan saling melengkapi satu sama lainnya.

Sedangkan perbedaannya terletak pada sudut pandang mereka dari segi

pendidikan yang mereka tekuni. Jadi, kompetensi guru itu memiliki tiga

kemampuan profesional yaitu kepribadian guru, penguasaan terhadap ilmu dan

bahan pelajaran yang akan diajarkan serta keterampilan guru dalam mengajar.

atau dengan kata lain memiliki tiga unsur yaitu kompetensi pedagogik,

Profesional, Personal dan Social yang harus dikembangkan lebih lanjut.

Dengan demikian, seorang guru yang progresif harus mengetahui

dengan pasti kompetensi apa yang dituntut oleh masyarakat dewasa ini bagi

dirinya. Setelah mengetahui dapat dijadikan pedoman untuk meneliti dirinya

apakah ia seorang guru yang dalam tugasnya telah dapat mengetahui

kompetensi itu. Bila belum, guru yang baik harus mengakui kekurangan-

kekurangannya dan berusaha untuk memperbaikinya.

B. Tugas dan Fungsi Pemerintah Daerah DKI Jakarta

1. Tugas Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah DKI Jakarta

Dinas Pendidikan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di

bidang pendidikan. Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas

32 Sadirman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2000), h. 162. 33 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasrkan Pendekatan Kompetensi, ( Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2006), Cet ke-4, h. 38.

Page 30: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

21

yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur

melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pendidikan dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya dikoordinasikan oleh Asisten Kesejahteraan Masyarakat.

2. Fungsi

Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan pendidikan.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, dinas pendidikan mempunyai

fungsi:34

a. Penyusunan, dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Pendidikan;

b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pendidikan; c. Pelaksanaan pendidikan prasekolah, dasar, menengah dan luar biasa, serta

pendidikan non formal dan informal. d. Pembinaan pendidikan prasekolah, dasar, menengah dan luar biasa, serta

pendidikan non formal dan informal. e. Pelayanan pendidikan prasekolah, dasar, menengah dan luar biasa, serta

pendidikan non formal dan informal. f. Pengkajian dan pengembangan pendidikan prasekolah, dasar, menengah

dan luar biasa, serta pendidikan non formal dan informal. g. Pengawasan dan pengendalian pendidikan prasekolah, dasar, menengah

dan luar biasa, serta pendidikan non formal dan informal. h. Pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional kependidikan dan tenaga

teknis pendidikan. i. Fasilitasi pengemabangan kerja sama antar lembaga pendidikan; j. Pemberian rekomendasi pendirian dan penutupan satuan pendidikan tinggi. k. Pelayanan, pembinaan dan pengendalian rekomendasi, standarisasi

dan/atau perizinan di bidang pendidikan. l. Penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan. m. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan dan

pertanggungjawaban penerimaan retribusi pendidikan. n. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan dan pemeliharaan dan perawatan

prasarana dan sarana pendidikan. o. Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat dan perngkat daerah. p. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang dan ketatausahaan Dinas

pendidikan; dan q. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.

3. Pengelolaan.

Dalam kegiatan pengelolaan ketenagaan (personalia) pendidikan, Piet

A. Sehartian mengatakan proses kegiatan pengelolaan ketenagaan atau

personalia adalah sebagai berikut:35

34 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Nomor 134 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan. h. 4.

Page 31: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

22

a. Pencatatan dan pendaftaran ketenagaan (inventarisasi ketenagaan). b. Penentuan kebijaksanaan dan perencanaan ketenagaan (personnel

policy dan personel planing) c. Pengadaan ketenagaan (dari rekrutment sampai kepada placement). d. Pengembangan ketenagaan (personnel development, termasuk

promotion). e. Pemeliharaan ketenagaan termasuk (salary, walfare, dan incentive

lainnya). f. Penilaian ketenagaan (personnel appraisal, dan personnel evaluating). g. Pemutusan hubungan kerja (discharge and retriment).

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal

32 tentang Tenaga Pendidikan mempunyai Fungsi:36

a. Penyusunan kebijakan teknis pengelolaan, pembinaan, pengendalian dan pengembangan tenaga pendidikan.

b. Penyusunan Pedoman/petunjuk teknis/petunjuk pelaksanaan kegiatan pengelolaan, pembinaan, pengendalian dan pengembangan dan merumuskan formasi tenaga pendidikan;

c. Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan integritas);

d. Pelaksanaan pemantauan, pengendalian, pembinaan, evaluasi, pengembangan dan pelaporan kinerja dan disiplin tenaga pendidikan;

Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia

kependidikan sebagai tindak lanjut dari manajemen personalia, didefinisikan

sebagai penarikan, seleksi, pengemnbangan, penggunaan dan pemeliharaan

sumber daya manusia dan organisasi. Sedangkan sebagaimana yang

dikemukakan Made Pidarta, manajemen personalia mencakup merekrut,

menempatkan, melatih dan mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan

mereka yang dikatakan sebagai fungsi manajemen personalia.

Peningkatan kualitas tenaga pendidik atau sumber daya manusia

kependidikan bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara

efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang optimal. Sehubungan dengan

itu, fungsi manajemen personalia yang harus dilaksanakan oleh seorang

pemimpin adalah menarik, mengembangkan, menggaji dan memotivasi

personil guna mencapai tujuan system, membantu anggota agar mencapai

35 Piet A. Sehartian, Dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 2001), Cet.

Ke-2, h. 139-140. 36 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Nomor 134 tahun 2009 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Pendidikan,..., h. 22.

Page 32: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

23

posisi dan standar prilaku, memaksimalkan perkembangan karier, serta

menyelaraskan tujuan individu dan organisasi.

Pelaksanaan manajemen pendidik (sumber daya manusia) di Indonesia

sedikitnya mencakup tujuh kegiatan utama, yaitu: perencanaan tenaga

kependidikan, pengadaan pegawai tenaga kependidikan, pembinaan dan

pengembangan tenaga kependidikan, promosi dan mutasi, dan pemberhentian

pendidik dan tenaga kependidikan, kompensasi dan penilaian tenaga

kependidikan.

Secara terinci dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam melakukan setiap kegiatan perlu di buat perencanaan yang

matang, sehingga hasil yang ingin dicapai dapat terwujud. Perencanaan

dapat dikatakan bagian terpenting dalam manajemen, karena perencanaan

akan membantu untuk mengurangi ketidakpastian di waktu yang akan

datang dan menungkinkan para pengambil keputusan secara efesien dan

efektif. Di dalam peraturan Gubernur DKI Jakarta hal ini ditujukan oleh

perencanaan dan pendayagunaan tenaga pendidikan yang mempunyai

tugas antara lain:37

a) Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Tenaga Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;

b) Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Tenaga Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c) Menyusun bahan kebijakan teknis pengelolaan, pembinaan, pengendalian, dan pengembangan tenaga pendidikan;

d) Menyusun bahan pedoman/petunujk teknis/petunjuk pleaksanan kegiatan pengelolaan, pembinaan, pengendalian, dan pengembangan dan merumuskan formasi tenaga pendidikan;

e) Menyusun bahan formasi kebutuhan tenaga pendidikan; f) Melaksanaan pemetaan tenaga pendidikan; g) Menyusun rencana dan memproses penempatan dan pendayagunaan

tenaga pendidikan; h) Melaksanakan pemantauan, pengendalian, pembinaan, evaluasi,

pengembangan dan pelaporan kinerja tenaga pendidikan; i) Menyampaiakan dokumen administrasi penempatan, pendayagunaan,

serta kinerja tenaga pendidikan kepada Subbagian Kepegawaian untuk dikelola sebagai dokumen kepegawaian.

37 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Nomor 134 tahun 2009 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Pendidikan,..., h. 22-23.

Page 33: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

24

Perencanan tenaga pendidik merupakan kegiatan untuk

menentukan kebutuhan tenaga pendidik, baik secara kuantitatif (jumlah)

maupun kualitatif (kualitas) untuk sekarang dan masa yang akan dating

yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Untuk menyusun perencanaan

tenaga pendidik yang baik dan tepat membutuhkan informasi yang lengakp

dan jelas tentang pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan di sekolah.

Sebelum menyusun perencanaan perlu dilakukannya analisis pekerjaan dan

analisis jabatan untuk memperoleh deskripsi pekerjaan.

b. Pembinaan

Pembinaan tenaga pendidik sangat diperlukan untuk meningkatkan

produktivitas dalam kegiatan belajar mengajar. Pelatihan (training) adalah

kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja tenaga pendidik

dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Adapun Seksi Pembinaan,

Disiplin dan Kesejahteraan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

merupakan Satuan Kerja Bidang Tenaga Pendidikan dalam pelaksanaan

kegiatan pembinaan, pengendalian dan pengembangan disiplin dan

kesejahteraan tenaga pendidikan yang mempunyai tugas antara lain:38

a) Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Tenaga Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;

b) Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Tenaga Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c) Mengordinasikan penyusunan Rencan Kerja dan Anggaran (DPA) Bidang Tenaga Pendidikan sesuai dengan liingkup tugasnya;

d) Menyusun bahan kebijakan teknis pengelolaan, pembinaan, pengendalian, dan pengembangan tenaga pendidikan;

e) Menyusun bahan pedoman/petunjuk teknis/petunjuk pleaksanan kegiatan pengelolaan, pembinaan, pengendalian, dan pengembangan dan merumuskan formasi tenaga pendidikan;

f) Melaksanakan pengurusan gaji berkala, penhargaan, cuti dan pension tenaga pendidikan;

g) Melaksanakan pemantauan, pengendalian, pembinaan, evaluasi, pengembangan dan pelaporan disiplin tenaga pendidikan.

h) Penyampaian dokumen administrasi pengurusan penetapan angka kredit, kenaikan pangkat, gaji berkala, penghargaan, cuti, pendidikan, pelatihan, pension, pemantauan, pengendalian, pembinaan, evaluasi, pengembangan dan pelaporan kinerja dan disiplin tenaga pendidikan

38 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Nomor 134 tahun 2009 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Pendidikan,..., h. 24.

Page 34: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

25

kepada Sekretariat Dinas untuk dikelola sebagai dokumen kepegawaian;

i) Menyiapkan bahan pelaporan Bidang yang berkaitan dengan pembinaan disiplin dan kesejahteraan pendidik dan Tenaga Kependidikan;

j) Mengordinasikan penyusunan pelporan (keuangan, kinerja, kegiatan dan akuntabilitas) Bidang Tenaga Kependidikan.

c. Pengembangan

Pengembangan memiliki ruang lingkup yang lebih luas dalam upaya

untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap,

dan sifat–sifat kepribadian. Pengembangan adalah proses edukasional yang

berjangka waktu lama, berupa uaraian-uraian yang sistematis, dan

bertujuan pada penguasaan pemahaman-pemahaman abstrak dan konsep-

konsep teoritis. Pengembangan berlangsung dalam jangka waktu anatara

tiga sampai dua belas bulan. Pembinaan dan pengembangan tenaga

pendidik merupakan untuk memperbaiaki, menjaga dan meningkatkan

kinerja tenaga pendidik.

Adapun Seksi Pengembangan Karier dan Profesi Tenaga Pendidikan

merupakan Satuan Kerja Bidang Tenaga Pendidikan dalam pelaksanaan

kegiatn pembinaan, pengendalian dan pengembangan karir dan profesi

tenaga pendidikan yang mempunyai tugas antara lain:39

a) Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Tenaga Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;

b) Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang Tenaga Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c) Menyusun bahan kebijakan teknis pengelolaan, pembinaan, pengendalian, dan pengembangan tenaga pendidikan;

d) Menyusun bahan pedoman/petunujk teknis/petunjuk pleaksanan kegiatan pengelolaan, pembinaan, pengendalian, dan pengembangan dan merumuskan formasi tenaga pendidikan;

e) Menyusun rencana pengembangan karier dan profesi tenaga pendidikan;

f) Melaksanakan kegiatan pengembangan karier dan profesi tenaga pendidikan;

g) Melaksanakan pengurusan penetapan angka kredit, kenaikan pangkat, gaji berkala, pengahargaan, cuti, pendidikan, pelatihan, dan pension tenaga pendidikan;

39 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Nomor 134 tahun 2009 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Pendidikan,..., h. 23.

Page 35: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

26

h) Menyampaikan dokumen administrasi pengurusan penetapan angka kredit, kenaikan pangkat, gaji berkala, penghargaan, cuti, pendidikan, pelatihan, pension, pemantauan, pengendalian, pembinaan, evaluasi, pengembangan dan pelaporan kinerja dan disiplin tenaga pendidikan kepada Sekretariat Dinas untuk dikelola sebagai dokumen kepegawaian.

Dalam Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen

bagian kelima pasal 32 dinyatakan bahwa:40

1. Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier.

2. Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksud apda ayat (1) meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.

3. Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui jabatan fungsional,

4. Pembinaan dan pengembangan karier guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.

Undang-undang nomor tahun 2005 tentang guru dan dosen bagian kelima

Pasal 34 menyatakan pemerintah dan pemerintah daerah serta penyelenggara

pendidikan diwajibkan untuk memberi pembinaan dan pengembangan bagi

setiap guru, berikut pasal 34:41

1. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan kualitas pendidik kualitas akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masayarakat.

2. Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat wajib membina dan mengembangkan kualitas dan kompetensi guru,

3. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan anggaran untuk meningkatkan profesionalisme dan pengabdian guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

d. Promosi dan mutasi

Promosi adalah “perpindahan yang memperbesar authority dan

responsibility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi didalam suatu

organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilannya semakin

besar.42

40 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya

UU Guru dan Dosen,..., h. 172. 41 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya

UU Guru dan Dosen,..., h. 172. 42 H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003),

h. 108.

Page 36: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

27

Di Indonesia untuk tenaga pendidik dan tenaga pendidikan negeri sipil,

promosi atau pengangkatan pertama biasanya diangkat sebagai calon

tenaga pendidik dan tenaga pendidikan negeri sipil dengan masa percobaan

satu atau dua tahun, kemudian dia melakukan pelatihan prajabatan, dan

setelah lulus diangkat menjadi tenaga pendidik dan tenaga pendidikan

negeri sipil penuh.

H. Malayu S.P. Hasibuan membagi menjadi tiga dasar untuk

mempromosikan karyaan adalah:

1. Pengalaman (Senioritas)

2. Kecakapan (ability), serta

3. Kombinasi pengalaman dan kecapan43

Undang-undang guru dan dosen pada pasal 28 ayat 1 menjelaskan

“guru yang diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah dapat

dipindahtugaskan antar provinsi, antar kabupaten/ antar kota, antar

kecamatan maupun antar satuan pendidikan karena kebutuhan satuan

pendidikan dan/atau promosi.44

Mutasi merupakan kegiatan manajemen tenaga pendidik dan

pendidikan yang berhubungan denga satuan proses pemindahan fungsi,

tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan dari tenaga pendidik dan

tenaga pendidikn pada situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga pendidik

dan tenaga pendidikan yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja

yang mendalam, dan dapat memberikan prestasi kerja semaksimal

mungkin pada suatu lembaga pendidikan.

H. Malayu S.P. Hasibuan mengatakan prinsip mutasi adalah

“memutuskan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang

sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjaannya meningkat”.45

Undang-undang guru dan dosen pada pasal 28 ayat 2 menjelaskan

guru yang diangkat oleh pemerintah dan pemerintah daerah dapat

mengajukan permohonan pindah tugas, antar provinsi, antar kabupaten/

43 H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia,…, h. 109. 44 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya

UU Guru dan Dosen,…, h. 169. 45 H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia,…, h. 102.

Page 37: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

28

antar kota, antar kecamatan maupun antar satuan pendidikan sesuai dengan

perundang-undangan.46

e. Pemberhentian

Pemberhentian tenaga kependidikan merupakan fungsi personalia yang

menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan

kewajiban sebagai lembaga tempat kerja dan sebagai tenaga

kependidikan.47 Pemberhentian tenaga pendidik dalah pemutusan

hubungan kerja antara sekolah dengan tenaga pendidik untuk tidak lagi

mengikuti kegiatan belajar mengajar dan terlibat dalam kegiatan

pendidikan di sekolah.

Sebab-sebab pemberhentian tenag pendidik dan pendidikan

dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis (1) pemberhentian atas

permohonan sendiri, (2) pemberhentian dinas atau pemrintah, dan (3)

pemberhentian sebab lain.

Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah bisa dilakukan

dengan beberapa alas an berikut:48

a) Tenaga pendidikan yang bersangkutan tidak cakap dan tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik.

b) Pemimpin atau penyederhanaan organisasi. c) Peremajaan, biasanya tenaga pendidik dan pendidikan yang telah

berusiaa 50 tahun dan berhak pension harus diberikan dalam jangka waktu satu tahun.

d) Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

e) Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga dihukum penjara atau kurungan.

f) Melanggar sumpah atau janji tenaga kependidikan negeri sipil.

f. Kompensasi

Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan diknas atau depag dan

sekolah kepada tenaga pendidik, yang dapat dinilai dengan uang dan

bisanya diberikan secara tetap. Pemberian konpensasi dapat berbentuk

gaji, berupa tunjangan, fasilitas rumah, kendaraan dan laian-lain. Meski

guru dikenal dengan sebutan pahlawan tanpa tanda jasa, kompensasi

46 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya UU Guru dan Dosen,…, h. 169.

47 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2006) h.155.

48 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesion,..., h. 155-156.

Page 38: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

29

tenaga pendidik harus diperhatikan karena menyangkut kesjahteraan hidup

tenaga pendidik itu sendiri, jika pendapatan tenaga pendidik tidak

mencukupi di satu sekolah kebiasaan yang banyak terjadi adalah tenaga

pendidik mencari pendapatan tambahan dengan mengajar di sekolah lain

atau mengerjakan pekerjaan selain menjadi tenaga pendidik, hal ini yang

sering meyebabkan kurang konsentrasi tenaga pendidik dalam

menjalankan proses belajar mengajar sehingga pengajaran yang diberikan

tidak maksimal karena memikirkan hal yang lain.

T. Hani Handoko dalam bukun Manajemen Personalia mengatakan

kompensasi adalah “pemberian kepada karyawan dengan pembayaran

financial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai

motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang”.49

Dalam pemberian jasa harus ditentukan dan ketahui sebelumnya,

sehingga karyawan secara pasti mengetahui besarnya blas jasa atau

kompensasi yang akan diterima. Jika balas jasa yang diterima karyawan

semakin besar berarti jabatannya semakin tinggi, statusnya semakin baik

dan pemenuhan kebutuhannya yang dinikamatinya semakin banyak pula,

dengan demikian kepuasan kerjanya juga semakin baik.

g. Penilaian

E. Mulyasa dalam bukunya Menjadi Kepala Sekolah Profesional

mengatakan penilaian tenaga kependidikan biasanya difokuskan pada

prestasi individu, dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah50. Kegiatan

ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan

umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Maka

yang dimaksud dengan prestasi kerja ialah hasil pekerjaan, apakah sudah

sesuai dengan criteria yang sudah ditentukan sebelumnya dan apakah

sudah tepat penyelesaiannya dengan alokasi waktu yang telah diberikan.

Penilaian terhadap tenaga pendidik sangat penting baik untuk tenaga

pendidik adalah sebagai umpan balik terhadap berbagai hal, seperti

kemampuan, keletihan, kekurangan, dan potensi yang bermanfaat untuk

menentukan tujuan, jalur, rencana, dan pengembangan karir. Sedangkan

49 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003), h. 245. 50 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional,…, h.157.

Page 39: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

30

utnuk sekolah sendiri adalah untuk mengambil keputusan berbagai hal,

seperti identifikasi kebutuhan sekolah, penerimaan, pemilihan, pengenalan,

penempatan, promosi, system imbalan, dan aspek lain dari keseluruhan

proses pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan.

Penilaian tenaga kependidikan dilakukan dengan tujuan sebagai

berikut:51

a. Sumber data untuk perencanaan tenaga kependidikan, dan kegiatan penegembangan jangka panjang bagi pendidikan nasional.

b. Nasihat yang perlu disampaikan kepada para tenaga kependidikan dalam satuan lemabaga kependidikan.

c. Alat untuk memberikan umpan balik (feedback) yang mendorong kea rah kemajuan, dan kemungkinan meningkatakn kualitas kerja bagi para tenaga kependidikan.

d. Salah satu cara untuk menetapkan kinerja yang diaharapkan dari tenaga kependidikan.

e. Badan informasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tenaga kependidikan, baik perencanaan, promosi, mutasi, maupun kegiatan lainnya.

C. Kerangka Berfikir

Kebijakan pemerintah Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam

meningkatkan kualitas pendidik dapat didentifikasi berbagai masalah yaitu belum

efektifnya arah kebijakan, kurang tepatnya strategi kebijakan, rendahnya mutu

program pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kualitas pendidik,

lemahnya sistem evaluasi, masih terdapat kendala yang menghambat terhadap

peningkatan kualitas pendidik, rendahnya dalam memajukan mutu tenaga

pendidik, pemerintah kurang perhatian untuk menyejahterakan guru dan lemahnya

kegiatan pengembangan kompetensi bagi guru yang berada di Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta.

Dalam rencana strategis pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

bahwa arah kebijakan pemerintah yang efektif yaitu peningkatan kualifikasi (S1

dan S2) dan kompetensi guru (standar Asia), stategi kebijakan yang dicapai dapat

meningkatnya kualifikasi dan sertifikasi guru, program pelaksanaan

pengembangan dan peningkatan kualitas pendidik dapat mengembangkan dan

meningkatkan kualitas pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran

yang nyaman dan menyenangkan, evaluasi yang dilakukan dengan system

51 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional,..., h.157-158.

Page 40: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

31

monitoring dan evaluasi bulanan, smesteran dan tahunan, peningkatan mutu guru

dengan memberdayakan KKG/MGMP dan KKKS/MKS sebagai pusat kegiatan

peningkatan kompetensi professional pendidik dan kepala sekolah, diperlukan

perhatian pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan guru.

Kendala utama yang menghambat kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta adalah anggaran yang kurang memadai, karena disamping peningkatan

kualitas pendidik, tentunya masih banyak urusan hal yang lain tentang pendidikan

yang diperhatikan, termasuk didalamnya sarana prasarana, kurikulum, pendanaan

dan program lainnya.

Adapun strategi yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

mengacu pada rencana strategis Dinas Pendidikan provinsi DKI Jakarta, panduan

kebijakan dan prarturan pemerintah.

Aspek atau dimensi strategi kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta,

yaitu:

1. Perencanaan pada peningkatan layanan, pengangkatan, penempatan dan

penyebaran pendidik.

2. Menerapkan program pembinaan pendidik.

a. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mulai menitikberatkan kepada

kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi pendidik.

b. Mengaktifkan/memfungsikan forum persatuan guru sebulan sekali

misalnya MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) dan MKKS

(musyawarah kerja kepala sekolah).

c. Pengiriman dalam mengikuti pelatihan.

3. Program peningkatan kesejahteraan dan kualifikasi pendidik.

Bahwa peningkatan kesejahteraan dan kualifikasi pendidik mulai tahun

2010 untuk tunjangan kinerja daerah makin bertambah, selain di luar gaji

guru, tunjangan sertifikasi dan profesi sebesar 400.000.

4. Melakukan kontrol kinerja kepala sekolah

Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan kontrol terhadap kinerja

para kepala sekolah, melihat sejauhmana produktifitas kepala sekolah

terhadap kinerjanya dan sebagai peningkatan karir kepala sekolah.

Page 41: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tentang

kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang meliputi strategi, pelaksanaan

dan evaluasi kebijakan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yang

dimulai dari tanggal 15 Oktober 2009 s/d 19 April 2010.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini

bertujuan untuk menggambarkan, mendeskripsikan atau melukiskan secara

sistematis mengenai situasi atau kejadian. Penelitian deskripsi berusaha

memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual, gejala, kejadian, dan

sifat populasi atau daerah tertentu1. Apa yang akan dimasukan melalui deskripsi

1 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007)

Cet. Ke-2 h. 47.

Page 42: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

33

tergantung pada pertanyaan yang berusaha dijawab peneliti.2 Penelitian deskriptif

biasanya tidak diarahkan untuk menguji hipotesis, malainkan untuk mencari

informasi untuk mengambil keputusan atau kesimpulan. Berdasarkan proses sifat

dan analisis datanya, penelitian ini bersifat eksploratif bertujuan untuk

menggambarkan keadaan atau status fenomena. Karena penelitian ini

mendeskripsikan suatu gejala nyata yang ada dilapangan maka tidak ada

intervensi dari peneliti.

Penelitian ini merupakan upaya untuk menggali informasi dan mengungkap

bagaimana kebijakan pemrintah dalam meningkatkan kualitas pendidik (analisis

kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta ) di Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti adalah dengan

cara sebagai berikut, yaitu:

1. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan dalam memperoleh

data dengan jalan mencari literatur-literatur yang sesuai dengan penulisan

skripsi ini, dengan cara melihat data-data yang berupa transkrip atau arsip dan

catatan lainnya yang ada di kantor Kepala Sub Bagian Program dan

Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tersebut.

2. Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh

informasi langsung dari sumbernya, objek yang di wawancarai adalah Kepala

Sub Bagian Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

2 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008) h. 174-175.

Page 43: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

34

E. Instrumen Penelitian

Kisi-kisi Instrumen

Fokus Dimensi Indikator

Kebijakan pemerintah

dalam meningkatkan

kualitas pendidik

a. Kebijakan

b. Perencanaan

c. Pelaksanaan

d. Evaluasi

Arah kebijakan

Strategi Kebijakan

Program Peningkatan

Pengembangan

Pembinaan

Strategi evaluasi

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menguraikan keterangan-keterngan atau data-data yang diperoleh agar data-data

tersebut dapat dipahami bukan saja oleh orang yang meneliti (peneliti), akan

tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian itu.

Data yang diperoleh kemudian diklasifikasi, diolah dan analisis secara

deskriptif yang kemudian hasilnya di ambil dan dijadikan sebuah kesimpulan.

Data yang didapat selanjutnya di analisis secara deskriptif untuk mendapatkan

kesimpulan akhir dari tujuan penelitian. Analisa data dilakukan selama

pengumpulan data dan setelah data terkumpul.

Selama pengumpulan data dan setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisis

dengan mendeskripsikan data terlebih dahulu. Deskripsi data dilakukan dengan 2

tahap, yaitu:

1. Seleksi Data

Page 44: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

35

Seleksi data di sini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang telah

terkumpul memenuhi syarat untuk diolah atau tidak.

Persyaratan yang dimaksud adalah setiap data yang diperoleh melalui

wawancara dan dokumentasi berasal dari sumber yang dapat dipertanggung

jawabkan. Dokumentasi yang diambil harus relevan dengan sumber data yang

dilengakapi serta di analisis dengan sumber data lainnya.

2. Klasifikasi Data

Data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi dipisah-

pisahkan menurut kategori masing-masing untuk memperoleh kesimpulan

yang utuh.

Page 45: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

Jakarta adalah kota yang bisa menjanjikan untuk kehidupan yang nyaman

dan sejahtera, apabila kita semua, dalam hal ini pemerintah dan masyarakat,

dapat menjawab tantangan, menyelesaikan permasalahan dan dapat

memanfaatkan potensi dan peluang yang ada.

Provinsi DKI Jakarta secara khusus mengemban tugas pembangunan

bidang pendidikan yang cukup pelik, karena karakteristik persoalannya terkait

dengan banyak aspek, terutama besarnya populasi penduduk dan sekaligus

banyaknya masyarakat kurang mampu di wilayah perkotaan.

Tidak dapat dipungkiri dengan kedudukan Jakarta sebagai Ibukota Negara

Republik Indonesia, pusat pemerintahan, kota jasa, pintu gerbang dari dan ke

Manca Negara, lokasi perkantoran dan perwakilan Duta-duta Bangsa tidak

memiliki sumber kekayaan alam, oleh sebab itu sumber daya manusia yang

ada harus terus dikembangkan agar bisa sejajar dengan kota-kota besar lainnya

di dunia. Pengembangan sumber daya manusia tidak lain adalah melalui

peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dan

sebagai salah satu kunci keberhasilan pembanguann nasional dan daerah.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Provinsi DKI Jakarta harus

dilandasi dengan kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan

Page 46: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

37

teknologi (serta imtak) yang merupakan cerminan keberhasilan bangsa

Indonesia dimasa mendatang.

Dalam penyelenggaraan pendidikan harus berorientasi pada masa depan,

sementara ke depan tantangan pendidikan akan semakin kompleks, seiring

dengan persaingan global sehingga pendidikan harus terus-menerus

melakukan adaptasi dan penyesuaian dengan gerak perkembangan ilmu

pengetahuan modern dan inovasi.

1. Visi Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta

a. Visi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

”Terwujudnya layanan pendidikan yang bermutu tinggi dalam

membangun insan yang cerdas dan kompetitif”.1

Penjelasan makna atas pernyataan visi dimaksud adalah terciptanya

upaya peningkatan pemerataan akses memperoleh pendidikan yang

bermutu dan terjangkau bagi masyarakat Jakarta sehingga tercipta rasa

nyaman dalam memperoleh layanan pendidikan, adanya upaya

peningkatan kualitas lulusan pendidikan formal dan non formal yang

cerdas secara komprehensif yang meliputi cerdas spritual, cerdas

emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual dan cerdas kinestetis.

Kompetitif dimaksudkan dalam rangka mengupayakan lulusan

pendidikan untuk dapat berdaya saing global dan melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi maupun dapat bekerja di mancanegara.

b. Misi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh

pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat jakarta

2. Mengupayakan peningkatan mutu dan relevansi yang berkelanjutan

serta berdaya saing global dalam menghadapi perubahan

3. Meningkatkan standar kualitas layanan pendidikan

1 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, tahun 2009, h. 58.

Page 47: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

38

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan

pengelolaan pendidikan.

5. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pendidikan.

Adapun pemahaman mengenai misi diatas oleh penulis dapat

dikemukan, yaitu:

1. Melayani masyarakat dalam penyediaan sarana dan prasarana

pendidikan formal dan non formal, sehingga dirasakan oleh

masyarakat luas mudah mendapatkan layanan disegala jenis dan

jenjang pendidikan yang bermutu.

2. mengupayakan pendidikan di DKI Jakarta untuk dapat berdaya saing

global dalam rangka menghadapi setiap perubahan.

3. melayani masyarakat dengan prinsip pelayanan prima yakni

mengutamakan norma pelayanan pendidikan berdasar pada standar

minimal pelayanan pendidikan dengan selau mengupayakan

peningkatan mutu para tenaga kependidikan maupun lulusan

pendidikan formal dan non formal melalui beberapa kegiatan yang

dapat berdaya saing global serta membangun sarana dan prasaran

pendidikan yang menjamin kenyamanan dengan memperhatikan

prinsip pembangunan pendidikan yang berkelanjutan.2

c. Tujuan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

1. Meningkatkan upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran pada

semua jenjang pendidikan.

2. Meningkatkan kualitas dan kemandirian pengelolaan pendidikan

yang berdaya saing global;

3. Meningkatkan kemampuan akademik dan profesionalisme tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Meningkatkan pembinaan perguruan tinggi sebagai bagian integral

dari tata kota;

2 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, tahun 2009, h. 60-61.

Page 48: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

39

5. Mengentaskan masyarakat putus sekolah dan meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan (kecakapan hidup) warga belajar.3

d. Sasaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

1. Peningkatan mutu program dan relevansi pendidikan.

2. Pengembangan dan peningkatan sarana pendidikan.

3. Peningkatan mutu manajemen pendidikan.

4. Peningkatan materi pendidikan agama, kewarganegaraan dan

ekstrakurikuler.

5. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan (kecakapan hidup) serta

mutu lulusan.

6. Peningkatan pendidikan nonformal informal (pnfi) dan ketrampilan

masyarakat.

7. Pembinaan perguruan tinggi.4

e. Strategi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

Mendorong upaya pemerataan kesempatan pendidikan anak usia

dini, pendidikan dasar, pendidikan luar biasa, pendidikan menengah

kepada kelompok yang kurang mampu melalui kebijakan yang mendorong

terciptanya pendidikan-pendidikan alternatif khususnya pendidikan

nonformal informal (pnfi), mengurangi angka putus sekolah dengan

memperhatikan keterjangkauan biaya, serta meningkatkan peran

pendidikan tinggi guna mendukung upaya peningkatan kerjasama antar

perguruan tinggi.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, sesuai dengan Perda

Nomor 10 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, terdiri dari

Sekretariat dan 7 Bidang yakni: Bidang Taman Kanak-kanak, Sekolah

3 Kebijakan Dinas Pendidikan, (lampiran), h.1 4 Kebijakan Dinas Pendidikan, (lampiran), h.1

Page 49: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

40

Dasar dan Pendidikan Luar Biasa, Bidang Sekolah Menengah Pertama dan

Sekolah Menengah Atas, Bidang Sekolah Menengah Kejuruan, Bidang

Pendidikan Non Formal dan informal, Bidang Tenaga Pendidikan, Bidang

Prasarana dan Sarana Pendidikan dan Standarisasi dan Pendidikan Tinggi

serta memiliki UPT yakni: BP3LS, 5 BPPK, UPT Planetarium dan

Observatorium, BPTKD memiliki tugas pokok dan fungsi:

a. Tugas Pokok Dinas Pendidikan

Melaksanakan urusan pendidikan

b. Fungsi:

1. penysusunan dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran dinas

pendidikan.

2. penyusunan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pendidikan.

3. pelaksanaan pendidikan prasekolah, dasar, menengah dan luar biasa,

serta pendidikan non formal dan informal.

4. pembinaan pendidikan prasekolah, dasar, menengah dan luar biasa,

serta pendidikan non formal dan informal.

5. pelayanan pendidikan prasekolah, dasar, menengah dan luar biasa,

serta pendidikan non formal dan informal.

6. pengkajian dan pengembangan pendidikan prasekolah, dasar,

menengah dan luar biasa, serta pendidikan non formal dan informal.

7. pengawasan dan pengendalian pendidikan prasekolah, dasar,

menengah dan luar biasa, serta pendidikan non formal dan informal.

8. pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional kependidikan dan

tenaga teknis pendidikan.

9. fasilitasi pengembangan kerjasama antar lembaga pendidikan.

10. pemeberian rekomendasi pendirian dan penutupan satuan pendidikan

tinggi.

11. pelayanan, pembinaan dan pengendalian rekomendasi, standarisasi

dan/atau perizinan di bidang pendidikan.

12. penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan.

Page 50: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

41

13. pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan dan

pertanggungjawaban penerimaan retribusi pendidikan.5

3. Arah Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

Berdasarkan rumusan program strategis atas visi dan misi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait dengan pembangunan bidang

pendidikan yaitu peningkatan akses dan mutu pendidikan yang meliputi

sembilan kebijakan, yaitu: penuntasan wajib belajar 12 tahun,

meminimalkan jumlah siswa yang drop out, perningkatan mutu lulusan,

peningkatan standar kualitas layanan pendidikan, peningkatan kompetensi

guru (standar asia), peningkatan kapasitas manajemen sekolah,

peningkatan daya tampung dan mutu lulusan, bantuan biaya pendidikan

bagi masyarakat miskin, dan meningkatkan jumlah sarana tempat belajar

mengajar.6

4. Sasaran Strategik Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

Sasaran strategik yang akan dicapai:

a. Menurunya jumlah siswa yang droup out.

b. Meningkatnya daya tampung.

c. Menurunya buta aksara.

d. Meningkatnya pembinaan pendidikan kesetaraan.

e. Meningkatnya standar kualitas layanan pendidikan.

f. Meningkatnya mutu lulusan.

g. Meningkatnya kualifikasi dan sertifikasi guru.

h. Meningkatnya pengembangan ICT dalam kegiatan belajar mengajar.

i. Meningkatnya penyelenggaraan akrediatasi dan mutu pendidikan.

j. Meningkatnya pemberdayaan komite sekolah dan dewan pendidikan.

5 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, tahun 2009, h. 61. 6 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, tahun 2009, h. 66.

Page 51: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

42

k. Meningkatnya penerapan manjemen peningkatan mutu berbasis

sekolah.7

5. Kondisi Sekolah, Siswa dan Guru Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta

Adapun jumlah sekolah, siswa dan guru yang ada di Provinsi DKI

Jakarta, mulai pada tingkatan TK, SD, SMP, SMA, SMK baik yang

berstatus negeri maupun swasta.

Tabel 1. Jumlah Lembaga 8

Dari tabel diatas, menunjukkan bahwasanya dari jumlah lembaga

(sekolah) yang ada di Daerah DKI Jakarta mulai dari tingkat TK, SD,

SMP, SMA, dan SMK berstatus negeri 2.737 dan 4.010 berstatus swasta.

Maka dari hasil penelitian tersebut, maka penulis simpulkan bahwasanya

dari keempat lembaga tesebut sebagian besar berstatus swasta yang lebih

dominan.

7 Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, tahun 2009, h. 66. 8 Dokumentasi Kebijakan Dinas Pendidikan, (lampiran), h.2

9

1733 1742

2249

753

3002

306

631

937

116

381497

62

512 574

35175 210

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

TK SD SMP SMA SMK PKBM

N S JML

Page 52: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

43

Tabel 2. Jumlah Siswa9

Berdasarkan data tabel diatas, menunjukkan bahwasanya jumlah

siswa/warga belajar yang berada di Daerah DKI Jakarta mulai dari tingkat

TK, SD, SMP, SMA, sampai SMK sebanyak 1.696.673 orang dengan

perincian yang berstatus negeri 1.032.624 orang dan 664.049 orang

berstatus swasta. Maka dengan demikian dari keempat lembaga tersebut

sebagian besar berstatus negeri lebih dominan.\

Tabel 3. Jumlah Guru/Tutor10

9 Dokumentasi Kebijakan Dinas Pendidikan, (lampiran), h.2 10Dokumentasi Kebijakan Dinas Pendidikan, (lampiran), h.2

57

8938 8995

28802

11374

40176

112429853

21095

67739144

15917

3153

12696

15849

30918

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

TK SD SMP SMA SMK PKBM

N S JML

609

92779 93388

670559

192323

862882

227722

135465

363187

9188685731

177617

41848

157751199599

39330

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

800000

900000

TK SD SMP SMA SMK PKBM

N S JML

Page 53: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

44

Berdasarkan data tabel diatas, menunjukkan bahwasanya jumlah

guru/Tutor yang berada di Daerah DKI Jakarta mulai dari tingkat TK, SD,

SMP, SMA, sampai SMK sebanyak 102.032 orang dengan perincian yang

berstatus negeri 50.027 orang dan 52.005 orang berstatus swasta. Maka

dengan demikian dari keempat lembaga tersebut lebih besar berstatus

swasta.

Selanjutnya mengenai ketersediaan lembaga sekolah dan tenaga

pendidik yang ada di DKI Jakarta sebagaimana data dari Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta keadaan tahun 2008, sebagai berikut :

Tabel 4.

Data Satuan Pendidikan11

Data lembaga di atas baru menggambarkan pendidikan formal, karena

lembaga pendidikan nonformal di DKI Jakarta cukup banyak seperti adanya

pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dan lembaga kursus yang jumlah

dan jenisnya dari tahun ketahun terus bertambah.

Apabila kita perhatikan dari data itu saja artinya data penduduk

menurut pendidikan yang ditamatkan dengan data jumlah lembaga sekolah

kita harus sudah memikirkan suatu upaya sebagai bahan kebijakan atau

menetapkan program-program unggulan untuk pelayanan pendidikan di DKI

Jakarta, mengingat apabila kita lihat dari ketersediaan jumlah lembaga

pendidikan formal saja terlihat daya tampung sekolah tidak ada masalah akan

tetapi di lapangan masih ada yang tidak/belum sekolah.

11 Informasi Bidang Pendidikan di Provinsi DKI Jakarta, (lampiran), h.1

NON S J ML

1 TK 9 1,733 1,7422 S D 2,244 753 2,9973 S MP 306 631 9374 S MA 116 381 4975 S MK 62 512 574

2,737 4,010 6,747

S AT UAN P E ND IDIK AN

J umlah S ekolah

DK I J akarta

Page 54: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

45

Sementara itu apabila kita perhatikan amanat Peraturan Daerah

Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2006, tentang Sistem Pendidikan, pada

ayat (1) pasal 5 dinyatakan bahwa ”Warga masyarakat yang berusia 7 sampai

18 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan menengah sampai tamat”,

dengan demikian tersirat jangan ada lagi penduduk Jakarta hanya tamat

pendidikan dasar, apalagi tingkat sekolah dasar saja tidak tamat. Dengan

diterbitkan Peraturan Daerah tersebut bertujuan agar masyarakat Jakarta akan

berpendidikan paling rendah tamat SLTA atau sederajat, dengan demikian

pola pikir, sikap, dan pengetahuan serta keterampilannya akan lebih baik jika

dibandingkan dengan hanya tamatan pendidikan dasar.

Sementara itu potensi Jakarta untuk membangun bidang pendidikan

sangat mendukung, karena sebagai Ibukota, Jakarta sebagai tempat

perwakilan/duta-duta bangsa, pusat perdagangan dan kegiatan ekonomi,

sebagai kota budaya, bahkan sudah mulai disebut sebagai kota pendidikan.

Potensi tersebut belum lagi adanya komitmen yang tinggi dari pimpinan baik

eksekutif maupun legislatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di DKI

Jakarta.

B. Deskripsi Data

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan tentang Kebijakan

Pemerintah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik (Analisis Kebijakan

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta). Maka dalam penelitian ini penulis

memperoleh data dan informasi melalui beberapa instrumen pengumpulan

data yaitu wawancara dan dokumentasi yang peneliti lakukan di Dinas

Pendidikan DKI Jakarta, dalam hal ini yang diwakili oleh Kasubag Program

dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan sekaligus yang

menjadi responden dalam penelitian ini, dengan melihat bagaimana kebijakan,

perencanaan, pelaksanaannya, dan evaluasi pemerintah terhadap

meningkatkan kualitas pendidik Dinas Pendidikan Provinsi di DKI Jakarta.

Untuk menjaring data, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada Dinas

Page 55: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

46

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang diwakili oleh Kasubag Program dan

Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

1. Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidik.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis baik melalui

wawancara dan dokumentasi secara garis besar penulis ungkap bahwa

landasan arah kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, dalam

meningkatkan kualitas pendidik memiliki kebijakan, sebagaimana hasil

wawancara dengan bapak Gunas Kasubag Program dan Anggaran Dinas

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yaitu:

“...Landasan arah kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengacu pada Peraturan Daerah (No. 10 Tahun 2008), Peraturan Gubernur (kep. gubernur No. 134 tahun 2009), Kebijakan dan Program. Dan arah kebijakan ini, Pemerintah Daerah mengacu berdasarkan pada Undang-undang Sisdiknas, Peraturan Pemerintah maupun pada kebijakannya.”12

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, bahwa landasan kebijakan

Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas pendidik,

yaitu mengacu pada Peraturan Daerah (No. 10 Tahun 2008) tentang

Sistem Pendidikan dan Peraturan Gubernur (kep. gubernur No. 134 tahun

2009) tentang organisasi dan tata kerja Dinas Pendidikan, didalamnya

menjelaskan kedudukan, tugas dan fungsi Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta..

Pada dasarnya Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

dalam meningkatkan kualitas pendidik berlandaskan pada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan

Peraturan Pemerintah nomor 47 Tahun 2008. jadi sangat jelas arah

kebijakannya dalam meningkatkan kualitas pendidik, yaitu bahwa guru

wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,

12 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 56: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

47

sehat jasmani dan rohani, serta kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.

Hasil wawancara ini, diperkuat dengan dokumentasi yang diperoleh oleh

penulis, yaitu:

Gambar 1.13 Landasan kebijakan

Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3

mengamanatkan bahwa ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta martabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung

jawab”, Sebagaimana pada prinsip penyelenggaraan pendidikan antara

lain:

13 Dokumentasi Kebijakan Dinas Pendidikan, (lampiran), h,3.

Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

B. PEMERINTAH DAERAH 1. Perda

(NO. 10 Tahun 2008) 2. Pergub

(KEP GUBERNUR NO. 134 TAHUN 2009)

3. Kebijakan 4. Program

A. PUSAT 1. UU 2. PP 3. Kebijakan

Landasan

Page 57: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

48

a. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan

menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural

dan kemajemukan bangsa.

b. Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna

diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

c. Memberi keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan

kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

d. Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi

segenap warga masyarakat.

e. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen

masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan

pengendalian mutu layanan pendidikan.14

Perda Nomor 8 tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan

mengamanatkan bahwa pendidikan di provinsi DKI Jakarta

diselenggarakan sebagai usaha untuk mencerdaskan kehidupan warga

masyarakat Jakarta berdasarkan azas-azas :15

• Nilai keagamaan • Demokratis • Keteladanan • Manfaat • Tidak diskriminatif • Pembudayaan dan pemberdayaan • Seimbang, serasi dan selaras dalam perikehidupan • Pemanfaatan optimal IPTEK • Budaya bangsa • Keterbukaan • Bertanggung jawab • Kepastian hukum

Dalam rangka memenuhi sasaran peningkatan kualitas pendidik Dinas

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, selain pada peningkatan kualifikasi,

14 Dokumentasi Arah Kebijakan Strategi dan Program Pendidikan di Provinsi DKI Jakarta,

(lampiran), h.1. 15 Perda Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan.

Page 58: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

49

kompetensi dan sertifikasi, juga di tambah dengan peningkatan

kesejahteran guru yang berbeda dengan daerah lain. Hal ini sesuai dengan

hasil wawancara dengan bapak Gunas Kasubag Program dan Anggaran

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yaitu:

”...Sasaran peningkatan kualitas pendidik yang diamanatkan dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen tentunya pertama kali adalah peningkatan kualifikasi, sertifikasi, kompetensi dan kesejahteraan guru, mulai dari guru TK, SD, SMP sampai SMA/SMK dan mulai sekarang disyaratkan guru minimal SI. dan kesejahteraan guru dengan tambahan penghasilan berupa tunjangan kinerja daerah (TKD) sebesar 2, 9 juta, beasiswa untuk S2. Hal ini sesuai dengan tujuannya untuk memenuhi standar nasional pendidikan.”16

Dari wawancara diatas, bahwa sasaran peningkatan kualitas

pendidik sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta

Nomor 8 Tahun 2006 tentang sistem pendidikan, bahwa kesejahteraan

pendidik dan tenaga kependidikan yang kedudukannya bukan pegawai

Negeri Sipil (Non PNS). Dan pada satuan pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal yang

diselenggarakan Pemerintah Daerah dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Dan Pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan

pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan non formal yang diselenggarakan masyarakat yang

kedudukannya bukan pegawai negeri sipil (Non-PNS), berhak

memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan

kesejahteraan sosial didasarkan pada perjanjian tertulis yang dibuat antara

penyelenggara satuan pendidikan dengan pendidik dan/atau tenaga

kependidikan bersangkutan. Dan dalam meningkatkan kualitas pendidik

provinsi DKI Jakarta dengan peningkatan kesejahteraan guru, yang

berbeda dengan provinsi yang lainnya, dengan tambahan penghasilan

16 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 59: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

50

berupa tunjangan kinerja daerah (TKD) sebesar 2, 9 juta, dan beasiswa

untuk S2.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dan

dokumentasi mengenai kebijakan pemerintah dalam meningkatkan

kualitas pendidik, bahwa dalam rangka mewujudkan kualitas

pendidik/guru sesuai dengan RPJMD dan visi misinya gubernur dalam

kampanye pilgub 2007 bahwa kualitas guru standar pendidikan minimal

standar Asia, hal ini sesuai dengan pernyataan bapak Gunas Mahdianto

sebagai Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta, yaitu:

”... RPJMD ini kita menghendaki visi misinya dalam kampanye pilgub 2007 bahwa guru kita standar pendidikan minimal standar Asia bukan standar indonesia lagi, jadi kita tingkatkan terus kualitas guru, nah ini sangat menjadi perhatian provinsi DKI Jakarta dalam rangka peningkatan kualitas guru minimal standar Asia.”17

Wawancara diatas diperkuat dengan hasil dokumentasi yang diperoleh

pada rencana strategis pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta,

yaitu:18

1. Program dan Kegiatan

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan DKI

Jakarta telah menetapkan 3 pokok kebijakan dibidang pendidikan,

dalam hal ini berkaitan dengan pendidik, yaitu:

a. pemerataan dan perluasan akses.

b. peningkatan mutu, relevansi dan daya saing.

c. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.

Setiap kebijakan dikembangkan untuk memandu penyusunan

program yang menyentuh ketepatan sasaran sesuai dengan kondisi

17 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

18 Rencana Strategis Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tahun 2009.

Page 60: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

51

warga masyarakat DKI Jakarta, masing-masing pengembangan.

Adapun kebijakan tentang pendidik adalah sebagai berikut:

1) Kebijakan ”Pemerataan dan Perluasan Akses” dikembangkan

sebagai berikut:

a. meningkatkan upaya pemerataan distribusi pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka menekan disparitas kinerja antar sekolah.

b. mengembangkan dan memperluas uapaya pembinaan karir profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan secara komprehensif dan berkelanjutan.

c. meningkatkan dan meluaskan akses Balai Pelatihan Tenaga Pendidik dan Kependidikan.

d. meningkatkan layanan yang setara pada satuan pendidikan swasta untuk memperkecil ratio peserta didik: kelas, antara sekolah negeri dengan sekolah swasta.

2) Kebijakan ”Peningkatan Mutu dan Relevansi” dikembangkan

sebagai berikut:

a. meningkatkan kualitas pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan.

b. memberdayakan KKG/MGMP dan KKS/MKS sebagai pusat kegiatan peningkatan kompetensi profesional pendidik dan kepala sekolah.

c. meningkatkan pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi manajerial dan akademik di sekolah.

d. meningkatkan kualitas rekrutmen, rotasi dan promosi pendidik, kepala sekolah dan pengawas sekolah.

e. peningkatan kemampuan profesioanl pendidik dan tenaga kependidikan dan kesejahteraannya.

3) Kebijakan ”Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan

publik” dikembangkan sebagai berikut:

a. melaksanakan sistem pembinaan profesional (SPP) melalui gugus TK/SD, PKG, MGMP.

b. peningkatan pelaksanaan sistem profesional guru dan supervisi pendidikan.

c. peningkatan pengawasan dan akuntabilitas sekolah.

Page 61: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

52

2. Kegiatan

Adapun kegiatan yang akan dilakukan Dinas Pendidikan DKI Jakarta,

yaitu:

1. Program penerapan kaidah good governance dalam penyelengaraan

urusan pendidik, yaitu:

a. Penyusunan strategi dalam pengembangan kompetensi guru. b. Penyusunan model pelatihan dan pengembangan kinerja guru. c. Penilaian angka kredit jabatan fungsional guru, pamong belajar,

penilik. d. Pembekalan bagi guru yang akan sertifikasi pendidik. e. Loka karya penysunan karya tulis ilmiah bagi guru golongan Iva. f. Update/pemutakhiran data guru TK, SD, SMP. g. Pemilihan guru berprestasi dan berdedikasi tingkat provinsi. h. Penyusunan master bahan ajar/modul produktif SMK berdasarkan

KTSP. i. Peningkatan disiplin pendidik dan tenaga kependidikan. j. Pembinaan manajemen pengurus MGMP SMP dan SMA Tingkat

DKI Jakarta. k. Pembinaan Manajemen MKS SMP dan MKKS SMA Tingkat

Provinsi DKI Jakarta. l. Peningkatan Forum PKG dan pemberian bantuan operasional PKG

Gugus. m. Pengadaan bahan pakaian Batik guru dan ongkos jahit. n. Pengadaan bahan pakian harian (PDH) guru dan ongkos jahit. o. Pelatihan guru fasilitator pembinaan Olimpiade Sains Nasional

bagi guru mata pelajaran tingkat provinsi DKI Jakarta. p. Peningkatan SDM tenaga kependidikan dalam bidang IT.

2. Program peningkatan mutu pendidik.

a. Peningkatan kompetensi guru bahasa Inggris SMA/SMK. b. Peningkatan kompetensi guru bahasa Inggris SMP. c. Peningkatan kompetensi guru mata pelajaran yang di UN kan. d. Kualifikasi pendidikan guru SMP ke S. e. Peningkatan kualifikasi pendidikan guru SMP ke S (lanjutan) f. Peningkatan kualifikasi S guru SMA/SMK. g. Kuliah S guru SMA/SMK. h. Peningkatan kualifikasi pendidikan guru SD. i. Pengembangan kreatifitas guru dalam pembelajaran. j. Smart teaching program bagi guru. k. Pengembangan profesi guru.. l. Pelaksanaan uji kompetensi guru kelas VI.

Page 62: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

53

Kebijakan tersebut dituangkan dalam program lima tahunan dalam

bentuk rencana pengembangan pendidikan anak usia dini, dasar

menengah, pendidikan nonformal dan informal dan program kerja tahunan

yang dilaksanakan oleh perangkat pelaksana baik perangkat pelaksana

Dinas Pendidikan tingkat Provinsi, perangkat pelaksana Dinas Pendidikan

tingkat Kecamatan (Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan) serta sebagai

frontiliner di sekolah-sekolah.

Setiap kebijakan dikembangkan untuk memandu penyusunan program

yang menyentuh ketepatan sasaran sesuai dengan kondisi warga

masyarakat DKI Jakarta, masing-masing pengembangan. rencana strategis

pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yaitu program dan

kegiatan dalam pelaksanaannya yang menetapkan 3 pokok kebijakan

dibidang pendidikan, dalam hal ini berkaitan dengan pendidik, yaitu

pemerataan dan perluasan akses, peningkatan mutu, relevansi dan daya

saing dan penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.

2. Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidik.

a) Perencanaan Pendidik Dinas Pendidikan DKI Jakarta

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa Dinas

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, perencanaan dalam upaya

meningkatkan kualitas pendidik memiliki perencanaan pada

peningkatan layanan, pengangkatan, penempatan dan penyebaran

pendidik, sebagaimana pernyataan bapak Gunas Kasubag Program

dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, mengenai

perencanaannya, yaitu:

”...Berdasarkan perencanaan, kalau RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) ada program peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, dari program 5 tahunan itu, akan diturunkan menjadi RKPD (rencana kinerja pemerintah daerah), RKPD ini dijabarkan dalam program tahunan, jadi setiap tahun melalui musyawarah perencanaan pembangunan daerah (musrenbang), biasanya ditetapkan apa tahun depan yang akan kita

Page 63: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

54

capai, misalnya tahun 2010 harus kita susun indikator-indikatornya, apa yang kita capai tahun 2011 untuk peningkatan kualitas pendidik, sarana prasarana, kurikulum, tentunya mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh.”19

Berdasarkan wawancara diatas, bahwa perencanaan Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas pendidik mengacu

pada program 5 tahunan, yaitu RPJMD (rencana pembangunan

jangka menengah daerah) diantaranya peningkatan kompetensi guru

(standar Asia), kemudian diturunkan menjadi program tahunan, yaitu

RKPD (rencana kinerja pemerintah daerah) diantaranya peningkatan

kualifikasi, sertifikasi, uji kompetensi yang bekerjasama dengan

perguruan tinggi.

Mengenai peningkatan layanan, yaitu:

”...Menyusun berbagai kegiatan yang berkaitan dengan layanan

tentang guru, antara lain dengan penilaian angka kredit jabatan fungsional guru, pamong belajar, penilik, dari penilaian kegiatan angka kredit ini, tim yang dibentuk dinas pendidikan, bertujuan menghitung angka kredit jabatan guru, untuk kenaikan pangkat dan pembinaan profesional guru, pembekalan calon pengawas pelatihan tim pengawas hitung angka kredit bagi kepala sekolah, update pemutakhiran data guru, tes kemampuan calon kepala sekolah bagi guru-guru untuk peningkatan karir mereka, penilaian kinerja kepala sekolah, pemilihan guru berdedikasi tingkat provinsi, pemilihan kepala sekolah berwawasan lingkungan, peningkatan kompetensi guru, misalnya bahasa inggris untuk SMP, SMA/SMK yang berkaitan dengan mata pelajaran.”20

Berdasarkan wawancara diatas, bahwa peningkatan layanan Dinas

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tentang guru, tujuannya menghitung

angka kredit jabatan guru, untuk kenaikan pangkat dan pembinaan

profesional guru, pembekalan calon pengawas pelatihan tim pengawas

19 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

20 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 64: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

55

hitung angka kredit bagi kepala sekolah, update pemutakhiran data

guru, tes kemampuan calon kepala sekolah bagi guru-guru untuk

peningkatan karir mereka, penilaian kinerja kepala sekolah, pemilihan

guru berdedikasi tingkat provinsi, pemilihan kepala sekolah

berwawasan lingkungan, peningkatan kompetensi guru, misalnya

bahasa inggris untuk SMP, SMA/SMK yang berkaitan dengan mata

pelajaran.

Dari segi pengangkatan yang mempunyai kewenangan untuk

pengangkatan pegawai negeri sipil yaitu instansi badan kepegawaian

daerah sebagaimana hasil wawancara, yaitu:

”...Mengenai pengangkatan ada di instansi badan kepegawaian daerah, nah dinas pendidikan hanya membuat model data best tentang kebutuhan kekurangan guru per mata pelajaran berdasarkan analisis kebutuhan, kita data setiap tahun ada yang pensiun, dan berdasarkan analisis kebutuhan rombongan belajar per mata pelajaran, guru minimal 24 jam mengajar, kemudian akan ditemukan analisisnya itu tentang kekurangan guru kita di setiap mata pelajaran atau bidang studi, dengan demikian data tersebut kita sampaikan ke BKD (badan kepegawaian daerah) yang mempunyai kewenangan untuk pengangkatan pegawai negeri sipil di daerah.”21

Berdasarkan wawancara diatas, bahwa mengenai pengangkatan

pegawai negeri sipil khususnya guru, Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta hanya membuat model data best berdasarkan analisis

kebutuhan, yaitu tentang kebutuhan kekurangan guru per mata

pelajaran, guru yang pensiun dan sebagainya. Adapun segi

pengangkatan kewenangannya ada di instansi badan kepegawaian

daerah (BKD).

Dari segi penempatan berkaitan dengan adanya penyebaran pendidik

berdasarkan analisis kebutuhan, yaitu dengan pola mutasi, rotasi

21 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 65: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

56

tenaga pendidik dan tenaga kependidikan bagi guru dan kepala

sekolah, sebagaimana hasil wawancara, yaitu:

”....Penempatan memang Dinas Pendidikan yang mengusulkan, penempatan berkaitan dengan adanya penyebaran pendidik berdasarkan analisis kebutuhan, tentunya kita tidak ingin guru itu hanya menumpuk di satu sekolah. Mengenai penyebaran pendidik ini kita sedang menyusun tentang pola mutasi, rotasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan terutama guru, kepala sekolah. Dinas Pendidikan punya pedomannya, misalnya guru yang bagus di sekolah unggulan, ini di pindahkan ke sekolah yang kurang unggulan, karena mereka sudah lama, tujuannya biar bisa mengangkat sekolah ini menjadi sekolah unggulan dengan contoh pemindahan guru yang bagus, nantinya akan disebar ke seluruh sekolah yang ada di DKI Jakarta, ini arahya ke penempatan dan penyebaran tenaga pendidik.”22

Dari wawancara diatas dapat dipahami, bahwa mengenai penempatan

dan penyebaran pendidik dan tenaga kependidikan yaitu dengan pola

rotasi dan mutasi, tujuannya pemerataan dan peningkatan kualitas

guru antara sekolah yang satu dengan yang lainya, misalnya

pemindahan guru dari sekolah unggulan ke sekolah yang kurang

unggulan.

Dilihat dari beberapa poin diatas dapat dilihat bahwa Dinas

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta memiliki perencanaan yang cukup

matang melakukan berbagai kegiatan program peningkatan kualitas

para guru dalam menghadapi era persaingan, pemerintah menyadari

ketatnya persaingan sumber daya manusia saat ini, maka penulis kira

ini sudah selayaknya untuk menjadi program prioritas peningkatan

guru.

Hal tersebut diatas, tidak lepas dari faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap mutu pendidikan itu sendiri diantaranya :

a. Sarana dan prasarana.

b. Tenaga pendidik dan kependidikan.

22 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 66: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

57

c. Kurikulum dan pengembangan bahan ajar.

d. Pembiayaan.

e. Kegiatan ekstrakurikuler dan kesiswaan.

f. Manajemen dan kebijakan-kebijakan.

b) Menerapkan program pembinaan pendidik.

Berdasarkan analisis yang telah penulis lakukan, maka banyak

berbagai masalah yang sedang di hadapi oleh Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta. Di satu sisi pembinaan tenaga pendidik sebagai

bagian dari tanggung jawab kepala sekolah, namun di sisi lain,

pembinaan juga merupakan bagian dari tugas pimpinan atau pejabat

yang membawahi sekolah, yaitu Departemen Pendidikan Nasional

maupun Dinas Pendidikan Provinsi. Sebagaimana pernyataan bapak

Gunas Mahdianto tentang pembinaan pendidik, yaitu:

”...Menyusun Pedoman tentang mutasi, rotasi dan promosi jabatan pendidik dan tenaga kependidikan, misalnya guru yang bagus kinerjanya akan dinaikkan jabatannya. Pemilihan guru teladan bagi tingkat kota madya, provinsi, dan nasional biasanya dinaikkan ke jenjang kepala sekolah, kemudian guru berwawasan lingkungan, guru yang berprestasi atau diikutsertakan dengan pelatihan-pelatihan ke luar negeri sebagai upaya pembinaan kualitas pendidik.”23

Wawancara tersebut diperkuat dengan hasil dokumetasi yang

diperoleh, yaitu:

Banyak teknik dan program pembinaan tenaga pendidik yang

dapat dijalankan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut pemerintah mencari alternatif

langkah-langkah untuk memecahkan masalah tersebut, diantaranya:

1. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mulai menitikberatkan

kepada kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi pendidik, untuk itu

23 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 67: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

58

sekolah harus memiliki pendidik yang profesional dengan jumlah

yang memadai dengan kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi, dan

tingkat kesuaian berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu

minimum diploma empat (D IV) atau sarjana.

2. Mengaktifkan/memfungsikan forum persatuan guru misalnya

MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) dan MKKS

(musyawarah kerja kepala sekolah). Di Provinsi DKI Jakarta

sendiri jumlah guru sudah memiliki jumlah yang cukup banyak,

akan tetapi suasana belajar belum kondusif akibat metode

mengajar yang diterapkan guru kurang bervariasi dan termasuk

bagaimana mensiasati kurikulum yang padat dan mencari alternatif

pembelajaran yang tepat dan menyenangkan serta menemukan

berbagai variasi metode dalam mengajarkan setiap mata pelajran

yang diajarkan.

3. Pengiriman dalam mengikuti pelatihan.

Sebagai alternatif pemecahan masalah yang ada pada diri guru,

sekolah mengirimkan guru-guru secara bergiliran untuk mengikuti

pelatihan pada lembaga yang dianggap potensial dan

berpengalaman, seperti Departemen Pendidikan Nasional atau

yang diadakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sendiri, ini

dimaksudkan untuk memberikan tambahan pengetahuan dan

keterampilan guru, baik dalam bidang keahlian ataupun

substansial, metode pengajaran maupun berbagai pola evaluasi.

Program pelatihan dan worskhop, yaitu mengikutsertakan para

pendidik dalam berbagai program dan workshop yang

diselenggarakan oleh instansi Dinas Pendidikan DKI Jakarta

maupun instansi departemen, seperti LSM atau diselenggarakan

atas kerjasama antar berbagai instansi dan penyandang dana.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para

tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas sehari-harinya.

4. Promosi dan demosi

Page 68: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

59

Promosi mengandung makna bahwa seorang tenaga pendidik

dinaikan kepangkatannya. Sebaliknya, demosi berarti penurunan

pangkat atau jabatan. Promosi dan demosi merupakan bagian dari

bentuk-bentuk pembinaan tenaga pendidik yang tentunya harus

didasarkan pada pertimbangan yang adil sehingga sedapat mungkin

tidak menimbulkan kecemburuan yang tidak beralasan. Masing-

masing bentuk promosi dan demosi memiliki prosedural tertentu,

misalnya seorang yang hendak dipromosikan ke jabatan yang lebih

tinggi diharuskan mengikuti pelatihan jabatan tertentu dan

berdasarkan kualifikasi tertentu juga kepentingan pribadi dan

kelompok semata.

Berdasarkan hasil data diatas, bahwa apapun teknik dan kebijakan

yang akan dikembangkan oleh kepala sekolah ataupun para pejabat

yang membawahi sekolah dalam pembinaan tenaga pendidik itu

sendiri, yang seharusnya diperhatikan adalah bahwa pembinaan itu

bertujuan mempertahankan dan meningkatkan kemampuan, tanggung

jawab dan dedikasi para pendidik di sekolah dalam melaksanakan

tugasnya sebagai guru yang profesional.

Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru perlu terus

meningkatkan program kualifikasi guru, dengan memberikan

beasiswa kepada guru agar guru memperoleh strata pendidikan yang

lebih tinggi S1 dan S2.

Upaya lain untuk meningkatkan pengetahuan guru perlu

melaksanakan pelatihan dan mengikutsertakan guru-guru pada

berbagai seminar baik nasional, regional maupun internasional.

c) Program peningkatan kesejahteraan dan kualifikasi pendidik.

Diantara berbagai upaya peningkatan profesionalisme guru, faktor

yang paling penting agar guru-guru dapat meningkatkan kualifikasi

dirinya yaitu dengan menyetarakan banyaknya jam kerja dengan gaji

guru. Program apapun akan diterapkan pemerintah tetapi jika gaji guru

Page 69: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

60

rendah, jelaslah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya guru akan

mencari pekerjaan tambahan untuk mencukupi kebutuhannya. Tidak

heran kalau guru-guru di Negara maju kualitasnya tinggi atau

dikatakan profesional, karena penghargaan terhadap jasa guru sangat

tinggi.

Dilihat dari kesejahteraan, setiap orang Indonesia tentu sepakat

bahwa kesejahteraan guru masih jauh dari memadai. Gaji guru yang

relatif kecil masih kerap dipotong untuk memenuhi berbagai

kewajiban. Tunjangan fungsional yang diterima guru sebenarnya

merupakan pengakuan dan penghargaan terhadap profesi guru yang

hampir tidak ada artinya. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika

guru mencari pekerjaan sambilan untuk memenuhi kebutuhannya.

Sebagai akibatnya, guru tidak mampu memfokuskan perhatian dan

tugas utamanya sebagai guru, karena pekerjaan sambilannya banyak

menyita waktu dari pada tugas utama. Dampak lebih jauh terhadap

kondisi ini dapat dibayangkan, citra guru makin menurun.

Berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan guru, Dinas

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta memberikan tunjangan kinerja

daerah kepada guru selain diluar gaji guru dan tunjangan sertifikasi.

Sebagaimana hasil wawancara:

“…Mengenai peningkatan kesejahteraan, kalau tahun kemarin kita serahkah 2,5 juta gaji guru di luar gaji dan sertifikasi, mendapatkan tunjangan kinerja daerah (TKD), mulai dari tahun 2010 tunjangannya 2,9 juta. sekarang kita sedang membuat gambaran take home pay guru, sebagai contoh guru yang belum dapat sertifikasi, gaji pokoknya 2.651.000, tunjangan kinerja daerahnya 2.900.000, tunjangan fungsionalnya 250.000 ribu jadi take home paynya 5.800.000. Guru golongan III yang sudah mendapatkan sertifikasi, gaji pokok 2.700.000, tunjangan kinerja daerahnya 2.900.000, sertifikasi 2.100.000, jadi take home paynya 7.800.000. Dan guru golongan IV take home pay nya 8.200.000. Semua ini upaya-upaya peningkatan kejahteraan guru yang ada di DKI Jakarta melalui tunjangan kinerja daerah yang

Page 70: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

61

memang terus ditingkatakan, mulai dari tahun 2010 di naikkan 400 ribu perbulan.”24

Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil dokumentasi, yang

diperoleh penulis dari paparan makalah yang dibuat Kepala Dinas

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Dr. H. Taufik Yudi Mulyanto, M.Pd

dalam diskusi Lisuma Jakarta, kamis, 30 Juli 2009 yaitu:25

”Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas

diperlukan perhatian untuk peningkatan kesejahteraan, seperti

yang telah dilakukan dalam hal meningkatkan kesejahteraan para

guru melalui peningkatan pemberian uang kesra menjadi

Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan TPP Rp. 1.500.000,

sehingga yang diterima setiap guru sebesar Rp. 2.500.000,

memperbaiki gedung sekolah secara bertahap dengan mengacu

kepada Standar Nasional Pendidikan, melengkapi sarana dan

prasarana sekolah secara bertahap sesuai standar, memberikan

penyetaraan kualifikasi guru yang belum S1, meningkat kualitas

guru melalui program sertifikasi, menyelenggarakan SMA

Unggulan Negeri Mohammada Husni Thamrin, pemanfaatan ICT

dalam pembelajaran dan sistem administrasi sekolah, peningkatan

mutu layanan pendidikan melalui program SSN, RSBI/SBI,

akselerasi, inklusi, ISO, dan program keahlian unggulan

internasional...”

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi di atas, dapat

dipahami bahwa peningkatan kesejahteraan dan kualifikasi pendidik

mulai tahun 2010 untuk tunjangan kinerja daerah makin bertambah,

selain di luar gaji guru, tunjangan sertifikasi dan profesi sebesar

24 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

25 Dokumentasi Arah Kebijakan Strategi dan Program Pendidikan di Provinsi DKI Jakarta, (lampiran), h.1.

Page 71: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

62

400.000,-. Hal ini mengindikasikan bahwa kesejahteraan guru cukup

mendapatkan perhatian dari pemerintah. Berkaitan dengan

kesejahteraan guru tersebut perlu diupayakan:

1. Gaji tenaga kependidikan perlu senantiasa disesuaikan agar

mencapai standar wajar bagi kehidupan guru dan keluarganya.

2. Peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan yang dilakukan

oleh pemerintah pusat harus diikuti oleh pemerintah daerah,

masyarakat, dunia usaha dan orang tua, sejalan dengan otonomi

yang sedang bergulir.

Kesejahteraan guru adalah perlu adanya jaminan sosial yang jelas.

Para guru perlu merasa bahwa kebutuhan pokok mereka (sandang,

pangan dan papan) mendapat jaminan untuk dapat terpenuhi secara

layak. Dalam paket ini tercakup paket jaminan pelayanan kesehatan,

jaminan perumahan yang layak, jaminan pendidikan untuk anak-anak

guru dan jaminan tunjangan hari tua. Jaminan sosial ini ditujukan

untuk para guru dan keluarganya. Jaminan kesehatan kalaulah tidak

bisa gratis, maka para guru mendapat pelayanan kesehatan yang

berkualitas tapi berbiaya sangat murah. Jika pemberian rumah layak

masih tidak memungkinkan diberikan secara gratis maka bisa saja

dipikirkan cara lain. Misalnya para guru diberi fasilitas pinjaman

dengan bunga yang amat rendah (atau tidak berbunga sama sekali, dan

masa pengembalian selama 25-30 tahun. Jaminan pendidikan untuk

anak-anak guru bisa dalam bentuk pemberian beasiswa atau bebas

biaya jika bersekolah di sekolah-sekolah negeri.

Sedangkan jaminan hari tua sudah ada sistem yang cukup baik saat

ini, namun tetap perlu ditingkatkan lagi. Dengan adanya paket

jaminan sosial ini maka para kaum muda akan merasa bahwa profesi

guru sangatlah menjanjikan dan memberi rasa aman secara ekonomi

dan sosial. Para guru pun akan lebih berkonsentrasi dalam

menjalankan profesinya, mendidik para peserta didiknya dengan baik

dan benar. Mereka tidak perlu kerja serabutan lagi kesana-kemari.

Page 72: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

63

Mereka akan memiliki waktu luang yang cukup dan ini tentu saja

membantu mereka dalam terus menerus melahirkan ide-ide kreatif dan

inovatif dalam dunia pengajaran. Hasilnya kulitas kerja guru tentu

dapat meningkat karena terjaminnya hidup mereka, karena rasa aman

secara sosial dan ekonomi.

d) Melakukan kontrol kinerja kepala sekolah

Kepala sekolah yang memiliki profesionalitas yang tinggi akan

memberikan dampak positif dan perubahan yang cukup mendasar

dalam pembaharuan sistem pendidikan sekolah, diantaranya

pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, karena gaya

kepemimpinan kepala sekolah di lingkungan kerjanya masing-masing.

Kegagalan dan keberhasilan sekolah ditentukan oleh kepala sekolah itu

sendiri, karena kepala sekolah merupakan pengendali dan penentu arah

yang hendak ditempuh oleh sekolah menuju kebehasilan. Maka Dinas

Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas guru,

yaitu melakukan kontrol terhadap kinerja para kepala sekolah,

sebagaimana pernyataan bapak Gunas Mahdianto, yaitu:

”...kinerja kepala sekolah dan guru pasti dikontrol hal ini juga ada kegiatannya di tendik berupa penilaian kinerja kepala sekolah, baik dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK setiap tahun harus di laporkan, hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja atau karir mereka, apa mereka layak jadi kepala sekolah atau tidak, biasanya penilaiannya berupa huruf A, B maupun C, kalau A biasanya direkomendasikan untuk diteruskan jabatannya atau dipindahkan ke sekolah yang lebih bagus untuk peningkatan karir, kalau penilaianya kinerja kepala sekolah nilainya C biasanya direkomendasikan untuk diganti atau diberhentikan. Kemudian penilaian kinerja kepala sekolah ini rekomendasi oleh kepala SUDIN masing-masing wilayah, baik itu sudin dikdas yang membawahi TK, SD, SMP maupun dikmen yang membawahi SMA/SMK.”26

26 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 73: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

64

Dari wawancara diatas dapat dipahami, Dinas Pendidikan DKI Jakarta

melakukan kontrol terhadap kinerja para kepala sekolah, melihat

sejauhmana produktifitas kepala sekolah terhadap kinerjanya dan

sebagai peningkatan karir kepala sekolah.

Untuk memajukan dan mengembangkan sekolah khususnya

kualitas SDM kependidikan agar dapat mencapai tujuan pendidikan

yang sesuai dengan tuntunan masyarakat dan negara, perlu adanya

kepala sekolah yang memiliki kreatifitas tinggi dalam memajukan

lembaganya. Adapun beberapa tugas kepala sekolah dalam

membimbing para guru , yaitu:

1. kepala sekolah membimbing dan mengawasi para guru agar mereka

pandai memilih metode mengajar yang baik dan melaksanakan

metode itu sesuai dengan bahan pelajaran dan kemampuan anak.

2. kepala sekolah menyelenggarakan rapat-rapat dengan dewan guru

secara insidental maupun periodik, sesuai dengan instruksi Dinas

Pendidikan DKI Jakarta, yang khusus membicarakan kurikulum

metode mengajar dan sebagainya.

3. kepala sekolah mengdakan kunjungan kelas secara teratur

mengunjungi guru yang sedang mengajar, untuk meniliti

bagaimana cara atau mengejarnya, kemudian kepala sekolah

mengadakann diskusi dengan guru yang bersangkutan.

4. kepala sekolah menginstruksikan kepada guru-guru agar menyusun

silabus pelaran yang akan diajarkan, yang berpedoman kepada

rencana pelajaran atau kurikulum yang berlaku di sekolah itu

sendirii.

5. pada akhir tahun ajaran masing-masing guru disuruh mengadakan

penilaian cara dan hasil kerjanya dengan meniliti kembali hal-hal

yang pernah diajarkannya sesuai dengan silabus, untuk selanjutnya

mengadakan perbaikan-perbaikan dalam tahun ajaran berikutnya.

Page 74: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

65

6. setiap akhir ajaran kepala sekolah mengdakan penelitian bersama

para guru mengenai situasi dan kondisi sekolah pada umumnya,

dan membuat program sekolah untuk ajaran berikutnya.

Bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui

optimalisasi peran kepala sekolah. sebagai pengelola memiliki tugas

mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi

profesional guru, yang dimaksud dengan kompetensi profesional di

sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi

mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi.

Hal ini sesuai dengan dalam perspektif kebijakan pendidikan

nasional yaitu Depdiknas, bahwa terdapat tujuh peran utama kepala

sekolah yaitu, sebagai : (1) educator (pendidik); (2) manajer; (3)

administrator; (4) supervisor (penyelia); (5) leader (pemimpin); (6)

pencipta iklim kerja; dan (7) wirausahawan.

3. Pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kualitas pendidik

a. Pengembangan peningkatan kualitas pendidik

Organisasi senantiasa menginginkan personil-personilnya

melaksanakan tugas secara optimal dan mengembangkan segenap

kemampuannya untuk kepentingan organisasi, serta bekerja lebih baik

dari hari ke hari. Disamping itu, pegawai sendiri sebagai manusia juga

membutuhkan peningkatan dan perbaikan pada dirinya termasuk dalam

tugasnya. Sehubungan dengan itu, fungsi pembinaan dan

pengembangan pegawai merupakan fungsi pengelolaan personil yang

mutlak perlu untuk memperbaiki, menjaga dan meningkatkan kinerja

pegawai. Sebagaimana hasil wawancara dengan bapak Gunas Kasubag

Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

bahwasanya dalam melaksanakan kegiatan pengembangan dan

peningkatan kualitas guru diantaranya, menumbuhkan kreativitas guru,

Page 75: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

66

mengikuti penataran atau lokakarya, mengadakan supervisi dan

meningkatkan pengadaan fasilitas pendidikan.

Dalam melaksanakan kegiatan pengembangan peningkatan

kualitas guru, yaitu Menumbuhkan kreativitas guru, sebagaimana hasil

wawancara:

“….Kegiatan pengembangan dan peningkatan profesionalisme guru, adalah upaya kepala sekolah dalam menumbuhkan kreatifitas guru yang berkaitan dengan efektifitas pelaksanaan tugas mereka sebagai guru, kepala sekolah meminta gagasan dari para guru mengenai pelaksanaan tugas, kesempatan yang luas kepada para guru untuk mengaktualisasikan diri. Kepala sekolah mengajak para guru untuk bersama-sama mengatasi masalah dan menunjukkan sikap penuh pengertian dan penghargaan kepada guru.”27

Bahwa dalam menumbuhkan kreatifitas guru dalam melaksanakan

tugasnya sebagai guru yang professional diberikan kesempatan yang

luas dalam mengaktualisasikan diri mereka dalam menunjukkan sikap

dan mengatasi berbagai masalah. Dengan adanya hal tersebut

diharapkan para guru dapat menyajikan pembelajaran secara efektif.

Kemudian mengadakan atau mengikuti penataran, lokakarya yang

merupakan sebuah penunjang terhadap pengembangan dan peningkatan

kualitas guru, Sebagaimana hasil wawancara:

“…Dalam rangka mengembangkan profesionalisme guru dan tenaga administrasi, lembaga sekolah atau kepala sekolah mengutus guru untuk mengikuti penataran yakni penataran yang dilaksanakan sesuai dengan bidang studi. Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah untuk mengembangkan profesionalisme guru yang dibutuhkan didalam melakukan tugas kependidikannya, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap prilaku, selain itu adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas lulusan sesuai dengan tuntutan pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.”28

27 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

28 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 76: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

67

Kegiatan penataran dan lokakarya, bisa dilihat perkembangan dari

tahun ke tahun meningkat, hal ini nampak dari keantusiasan para guru

yang ditugaskan untuk mengikuti penataran, karena para guru

menyadari bahwa dengan mengikuti penataran adalah untuk

meningkatkan dan mengembangkan kualitas guru, disamping itu dapat

meningkatkan mutu lembaga pendidikan. Sedangkan yang menjadi

harapan dari mengikutsertakan guru bidang studi pada kegiatan ini

sebagai upaya atau usaha pengembangan profesionalisme guru adalah

untuk mewujudkan suatu lembaga pendidikan yang sesuai dengan

tujuan pendidikan dalam UUSPN No. 20 tahun 2003.

Kemudian mengadakan supervisi ini dapat membantu para guru dalam

menilai proses dan hasil belajar mengajar seperti setelah semester

maupun kenaikan kelas. Hal ini akan dapat meningkatkan kualitas atau

mutu sekolah. Sebagaimana hasil wawancara:

”...mengadakan supervisi antara kepala sekolah, para guru dan staf administrasi dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan tujuan pendidikan.”29

Adanya fasilitas pendidikan yang memadai guru dapat melaksanakan

tugas mengajar secara profesional dan efektif, sehingga dapat

menghasilkan lulusan yang kompeten. Sebagaimana hasil wawancara:

“…Meningkatkan Pengadaan Fasilitas Pendidikan. Pengadaan dan peningkatan fasilitas pendidikan merupakan salah satu upaya lembaga pendidikan dalam meningkatkan profesionalisme kerja guru dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar.”30

Pengembangan dan pelatihan ini dijabarkan dalam suatu kegiatan

pendidikan dan pelatihan yang dapat dipandang sebagai salah satu

bentuk investasi. Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi yang

29 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

30 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 77: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

68

ingin berkembang, maka pendidikan dan pelatihan bagi tenaga

kependidikan harus dilakukan dan diperhatikan secara khusus dan

benar.

Dari penjelasan wawancara diatas, bisa dipahami bahwa

pentingnya pendidikan dan latihan bagi tenaga kependidikan dalam

suatu organisasi adalah:

1. Sumber daya manusia atau tenaga kependidikan yang menduduki

suatu jabatan tertentu dalam organisasi, belum tentu mempunyai

kemampuan sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam

jabatan tersebut. Hal ini terjadi karena sering seseorang menduduki

jabatan tertentu bukan karena kemampuannya, melainkan karena

terjadinya formasi, oleh sebab itu tenaga kependidikan perlu

penambahan kemampuan yang mereka perlukan.

2. Dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi, jelas akan

mempengaruhi suatu instansi/organisasi. Oleh sebab itu jabatan-

jabatan yang dulu belum diperlukan, sekarang diperlukan

kemampuan orang yang akan menempati jabatan tersebut kadang-

kadang tidak ada. Dengan demikian, maka diperlukan penambahan

atau peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh jabatan tersebut.

3. Didalam masa pembangunan organisasi atau instansi baik

pemerintah atau swasta merasa terpanggil untuk menyelenggarakan

pelatihan-pelatihan bagi para tenaga kependidikannya.

Pentingnya pendidikan dan pelatihan bukanlah semata-mata

bagi tenaga kependidikan saja, tetapi juga keuntungan bagi organisasi

karena dengan meningkatnya kemampuan dan profesionalisme tenaga

kependidikan dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai.

Produktivitas kerja para tenaga kependidikan meningkat berarti

organisasi atau instansi yang bersangkutan akan memperoleh

keuntungan. Adanya pelatihan dan pengembangan juga harus

mempunyai sikap mental yang harus ditumbuhkembangkan sebagai

Page 78: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

69

pribadi yang luhur, karena dengan sikap mental yang baik seorang

tenaga kependidikan diharapkan dengan cepat menyesuikan diri di

lingkungan sekolah.

b. Meningkatkan kompetensi guru

Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru

dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis

maupun isinya. Namun, jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi

yang terkandung dari setiap jenis kompetensi, sebagaimana

disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif kebijakan

pemerintah, kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu

yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru

diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif. Dapat

dipaparkan bahwa ada berbagai upaya Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta dalam meningkatkan kompetensi guru ini, baik itu melalui

pelatihan, supervisi, dan membimbing guru agar lebih berkompeten

dalam proses belajar mengajar di kelas.

Profesionalisme guru perlu ditingkatkan hal ini dimaksud

untuk mengimbangi dunia pendidikan yang semakin maju. Guru yang

professional adalah pendidik yang mempunyai potensi akademik,

latar belakang pendidikan yang tinggi dan kreatif serta inovatif dalam

pembelajaran. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Bapak

Gunas, bahwa:

“…Guru yang profesional itu dilihat dari segi akademiknya, latar belakang pendidikannya sampai tingkat mana, ya paling tidak harus S1, performennya, penampilan misalnya cara berpakaian, cara berbicara bagaimana tutur katanya dari ia berbicara kita bisa menilai apakah guru itu punya potensi dalam mengajar apa tidak. Dilihat dari inteligensinya nilai IPKnya paling tidak diatas tiga, stick holder, bagaimana ia menangani siswa, kreatif dan inovatif serta keterampilan lainnya.”31

31 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 79: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

70

Karena alasan itulah Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

berupaya untuk meningkatkan kompetensi guru. Dalam meningkatkan

kompetensi guru itu juga tidak mudah, karena itu harus membuat

strategi dalam upaya yang dilakukan, diantaranya adalah :

1. Memotivasi guru

Peningkatan profesionalisme guru bukan persoalan yang

mudah dilakukan. Butuh motivasi dan dukungan dari berbagai

pihak, seperti halnya motivasi dari kepala sekolah. Seperti yang

diungkapkan oleh Bpk. H. Gunas Mahdianto yang mengatakan

bahwa:

“…..dorongan motivasi dan juga perhatian dari kepala seko lah memberi semangat kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, misalnya diberi kenaikan gaji meskipun sedikit tapi itu memotivasi dan juga ada dana intensif sekolah.”32

Dorongan tidak hanya datang dari kepala sekolah akan tetapi

semua guru juga memotivasi dirinya untuk meningkatkan perbaikan

dalam inovasi pendidikan sebagai wujud nyata peningkatan

kompetensi guru.

2. Diikutkan pelatihan, diklat, workshop maupun seminar guru.

Upaya yang di lakukan juga, yaitu mengadakan pelatihan

maupun diklat guru baik itu di lembaga sendiri maupun diluar

lembaga. Misalnya di lembaga sekolah, semua guru dan staf

karyawan diwajibkan ikut”. Akan tetapi kalau di luar lembaga

tergantung pada permintaan bidang studi yang diminta untuk

mengikuti pelatihan tersebut. Seperti halnya pada awal adanya

KTSP mengadakan pelatihan se-KKM (Kelompok Kerja Sekolah).

mengadakan pelatihan PTK, Kurikulum, Strategi pembelajaran

dan lain sebagainya. Seperti yang dituturkan oleh Bpk. H. Gunas

32 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 80: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

71

Mahdianto, bahwa:

“….banyak sekali pelatihan yang dilakukan misalnya bab kurikulum, strategi pembelajaran, PTK dan lainnya, pelatihan untuk guru bidang studi maupun yang pelatihan dalam peningkatan mutu guru karena ada anggarannya RAPBD, ada MGMP, dan juga sharing antar guru bidang studi se-kecamatan.”33

3. Mengembangkan tenaga pendidik

Tidak hanya pelatihan saja yang dilakukan Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta dalam peningkatan kompetensi guru, yaitu

mengadakan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). MGMP

diadakan 1 bulan sekali untuk sharing bersama guru se KKM

perkacamatan. Dalam kegiatan sharing tersebut guru

menyampaikan berbagai permasalahan yang terjadi dalam

proses pembelajaran dan juga bertukar pendapat untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut. MGMP juga diadakan

untuk bertukar pikiran tentang variasi berbagai metode

pembelajaran di kelas. Melalui MGMP dapat dipikir bagaimana

menyiasati kurikulum padat dan mencari alternatif pembelajaran

yang tepat serta menemukan berbagai variasi metode dan

variasi media untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kegiatan ini biasanya dikoordinir oleh kepala sekolah. MGMP

dilakukan minimal bertemu satu kali per bulan guna menyusun

strategi pembelajaran dan mengatasi masalah yang muncul.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dipahami upaya guru

dalam meningkatkan kompetensinya, yaitu:

a. Guru harus banyak membaca buku, baik yang terkait dengan

bahan ajarnya dan yang terkait dengan spesialisasi bidang ajarnya

maupun yang terkait tentang informasi-informasi yang aktual.

33 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 81: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

72

b. Mengikuti pelatihan dan pembinaan yang diadakan pihak sekolah

mapun oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

c. Mengikuti pelatihan yang mengarah kepada peningkatan profesi

dan karir keguruan.

d. Mengikuti MGMP yang diadakan oleh sekolah.

e. Mengikuti seminar-seminar guru mata pelajaran ataupun

nasionalisasi yang diadakan oleh berbagai kalangan perihal

pendidikan.

f. Terjun bersama masyarakat membangun sosial, budaya dan

kegamaan.

g. Mengikuti studi banding atau kunjungan di sekolah lain, untuk

berbagi wawasan dalam menjalankan tugasnya baik antar wilayah

maupun antar provinsi.

h. Mengikuti loka karya yang diadakan pihak sekolah maupun

pemerintah setempat.

Dari penjelasan di atas, bahwa upaya guru-guru dalam

meningkatkan kompetensinya terlihat tidak hanya dari aspek

eksistensinya (kegiatan yang dilakukan diluar sekolah) saja, tetapi dari

aspek internalnyapun (dari dalam diri guru) sangat membantu atau

bahkan merupakan model utama bagi guru dalam meingkatkan

kompetensinya.

4. Sistem pemantauan dan evaluasi Dinas Pendidikan.

Sistem pemantauan dan evaluasi yang dilakukan Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, yaitu dengan cara sistem monitoring dan evaluasi

bulanan, semesteran, dan tahunan berbentuk laporan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah (lakip). Dan juga laporan pelaksanaan pemerintahan

daerah (LPPD) sebagai laporan tahunan. Evaluasi sebagaimana pernyataan

bapak Gunas Mahdianto, yaitu:

Page 82: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

73

”...Evaluasi program ada sistem monitoring dan evaluasi bulanan, semesteran, tahunan berbentuk laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip). Juga laporan pelaksanaan pemerintahan daerah (LPPD) sebagai laporan tahunan. Sistem pemantauan kinerja pendidik, tentunya sekarang dengan sistem online untuk mendapatkan TKD, sudah ditetapkan oleh badan kepegawaian daerah dengan format yang tersedia, antara lain ada dua format tentang kinerja, teknisnya di isi, ditandantangani oleh mereka dan dinilai oleh kepala sekolah, nanti ada angka-angkanya, angka tertera penilaian kinerja tiap bulan, bahkan disana disebutkan semua apa yang sudah dikerjakan, kemudian diprosentase, dari 70 persen penilaian kinerja dan 30 persen dari kehadiran, kemudian dijumlah dari prosentase untuk mendapatkan TKD. Jadi, pemantauan berkaitan dengan penerapan TKD sekarang, guru minimal harus 7/5 jam di sekolah, misalnya masuk jam 06.30 sampai jam 15.00 yang masuk pagi, yang masuk siang mulai jam 09.30 sampai jam 18.00.”34

Secara umum dapat penulis gambarkan bahwa penilaian atau kata lain

evaluasi tentang pendidik yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta berdasarkan hasil dokumentasi yang diperoleh, yaitu berdasarkan

pada pedoman Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta,

dalam hal ini hanya sebatas pada pengawasan dan penilaian yang dapat di

monitoring oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan seberapa

besar mereka mentaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah. pemantauan

dan evaluasi oleh Dinas Pendidikan digunakan untuk:

a. Mengukur tingkat pencapaian target pembangunan pendidikan Provinsi

DKI Jakarta sesuai dengan Renstra Dinas 2008-2013.

b. Memperbaiki kinerja aparatur Suku Dinas Pendidikan

Kabupaten/kotamadya, kecamatan dan satuan pendidikan agar

kapabilitas dan kapasitas dalam penyelenggaraan pendidikan makin

meningkat.

c. Meningkatkan efektivitas, sfesiensi, tranparansi dan akuntabilitas

sistem pengelolaan program dan kegiatan pendidikan untuk

34 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 83: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

74

meningkatkan prestasi kerja aparatur Pendidikan dan menekan sekecil

mungkin terjadinya KKN.

d. Meningkatkan kemampuan dan kesangupan aparatur Pemda Provinsi

dalam melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi.

Berdasarkan data diatas, bahwa evaluasi dapat berarti penilaian

prestasi kerja para tenaga pendidik terhadap kinerjanya dan sebagai

penunjang peningkatan kualitas guru. Prestasi kerja diukur dari beberapa

komponen, yaitu: komponen kesetiaan, kepemimpinan, kerjasama,

ketaatan dan prestasi kerja. Penilaian tenaga pendidik dapat pula diartikan

sebagai penilaian salah satu fungsi manejemen adminitrasi.

Secara umum perhatian Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

terhadap keadaan sekolah dan para pendidik sudah bagus dan hampir

semua memiliki profesionalitas dan semangat yang tinggi, dengan indikasi

bahwa pemerintah saat ini sudah merealisasikan surat daftar penilaian

pelaksanaan pekerjaan pegawai (tenaga pendidik) (DP3), daftar ini adalah

untuk mengevaluasi berbagai aspek yang menunjang peningkatan kualitas

diantaranya aspek kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan,

kejujuran, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan. Dari seluruh aspek

tersebut dinilai oleh pejabat yang berwenang yaitu Dinas Pendidikan DKI

Jakarta. Dari sinilah akan diketahui sikap dan kualitas pendidik dan tenaga

kependidikan sekolah kita, adapun yang berstatus swasta diperlakukan

sama hanya saja penilaian dibawah pengawasan kepala sekolah masing-

masing.

5. Kendala yang Menghambat Peningkatan Kualitas Pendidik.

Terdapat berbagai kendala yang menghambat dalam peningkatan

kualitas pendidik. Berbagai masalah tentang tenaga pendidik meliputi

antara lain: kemampuan sebagai pendidik dan tenaga kependidikan masih

ada yang kurang profesional, kinerja yang masih rendah dan produktif,

Dari segi kegiatan program keterbatasan anggaran, dan lemahnya motivasi

Page 84: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

75

guru dalam mengikuti beberapa pelatihan, sebagaimana pernytaan bapak

Gunas Mahdianto, yaitu:

”... kalau dari segi program kegiatan dengan keterbatasan anggaran, kedua dari mental guru itu sendiri, misalnya psikologi guru yang umurnya sudah tua yang tidak mau diajak untuk berkembang, misalnya untuk mengikuti beberapa kegiatan (pelatihan), makanya selalu di berikan pelatihan-pelatihan secara terus menerus dan pelan-pelan.”35

Adapun permasalahan yang menghambat terhadap peningkatan kualitas

pendidik, sebagaimana hasil dokumentasi yang diperoleh, yaitu:

1. Permasalahan bidang tenaga pendidik dan kependidikan antara lain :

Secara spesifik permsalahan tersebut diatas dirumuskan lebih

lanjut sebagai berikut:

a) Masih kurangnya jumlah guru sementara formasi pengangkatan

PNS dan PTT sangat terbatas.

b) Masih banyaknya guru yang berstatus honorer, yang

mengakibatkan tingginya pungutan (biaya) yang dibebankan

kepada orang tua.

c) Sebagian besar sekolah swasta belum memiliki guru Bimbingan

dan Konseling (BK), namun untuk sekolah negeri sudah terpenuhi.

d) Belum memadainya jumlah pengawas sekolah di bandingkan

dengan jumlah sekolah dan guru yang menjadi tanggungjawabnya.

e) Belum semua tenaga pendidik dan kependidikan memiliki

kualifikasi kependidikan yang memenuhi persyaratan minimal (SI).

f) Perlu peningkatan kemampuan emosional question pendidik dan

kependidikan.

g) Masih banyak tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki

kompetensi di bawah standar yang ditetapkan;

h) Masih ditemukan adnaya guru DPK pada sekolah swasta yang

tidak melaksanakan tugas selaku PNS, tetapi tetap menerima gaji.

35 Wawancara dengan Gunas Mahdianto, Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta, (19 April 2010, pukul 13.00), di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Page 85: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

76

i) Belum tersedianya ketentuan peraturan yang khusus berlaku bagi

tenaga pendidik dan kependidikan yang mengatur cara pemberian

penghargaan dan sanksi yang memadai hanya berdasar pada sanksi

PP30, untuk penghargaan PP No. 55 Tahun 2003 tentang Tanda

Kehormatan Satya Lencana Pendidikan.

j) Penerapan sistem penilaian kinerja tenaga pendidik dan

kependidikan berdasarkan angka kredit, belum berdampak positif

pada kualitas profesionalisme dan kesejahteraannya.

k) Belum terlaksananya sistem dan prosedur mutasi (promosi, demosi

dan rotasi) bagi tenaga pendidik dan kependidikan.

2. Permasalahan bidang manajemen dan kebijakan :

- Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

(MPMBS) belum terlaksana dengan baik dan ini mencerminkan

masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan.

- Peran Komite Sekolah belum maksimal sehingga belum

mencerminkan suatu sinergi antara kekuatan sekolah dan kekuatan

masyarakat untuk memajukan sekolah yang bermutu.

Berdasarkan data diatas, bahwa kendala yang menghambat terhadap

peningkatan kualitas pendidik, yang perlu ditekankan untuk

menangulanginya adalah kerjasama dan partisipasinya berbagai pihak,

baik dari pemerintah yang selalu mengupayakan secara terus menerus

melakukan peningkatan dan pengembangan terhadap kualitas guru.

Adapun kepala sekolah dan tenaga pendidik, dapat menerima, mentaati

dan menjalankan terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku. Karena

tanpa memiliki kesadaran berbagai pihak, tidak bisa kebijakan maupun

peraturan berjalan dengan lancar dan baik.

C. Analisis Data

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis baik melalui wawancara dan

dokumentasi secara garis besar penulis ungkap dengan melihat bagaimana

Page 86: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

77

kebijakan, perencanaan, pelaksanaannya, dan evaluasi pemerintah terhadap

meningkatkan kualitas pendidik Dinas Pendidikan Provinsi di DKI Jakarta.

1. Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidik.

Sebagaimana hasil data diatas Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi

DKI Jakarta dalam meningkatakan kualitas pendidik terhadap keadaan

sekolah dan para pendidik. yaitu mengacu pada Undang-undang dan

Peraturan Pemerintah, dan landasan kebijakanya pada Perda Nomor 8

Tahun 2006 tentang sistem pendidikan, Peraturan Gubernur Nomor 134

tahun 2009 dan sesuai dengan RPJMD (rencana pembangunan jangka

menengah daerah) yang berbentuk program 5 tahunan yaitu pada

peningkatan kualifikasi, kompetensi, sertifikasi pendidik dan peningkatan

kesejahteraan guru dengan tunjangan kinerja daerah (TKD), dan hal ini

sesuai dengan visi misinya gubernur dalam kampanye pilgub 2007 bahwa

kualitas guru DKI Jakarta standar pendidikannya minimal standar Asia.

Hal tersebut sesuai dengan hasil dokumentasi yang diperoleh pada

rencana strategis pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, yaitu

program dan kegiatan dalam pelaksanaannya yang menetapkan 3 pokok

kebijakan dibidang pendidikan, dalam hal ini berkaitan dengan pendidik,

yaitu pemerataan dan perluasan akses, peningkatan mutu, relevansi dan

daya saing dan penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.

Adapun kegiatan yang akan dilakukan Dinas Pendidikan DKI Jakarta,

yaitu program penerapan kaidah good governance dalam penyelengaraan

urusan pendidik dan Program peningkatan mutu pendidik.

2. Strategi dan Kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam

Meningkatkan Kualitas Pendidik.

Berdasarkan hasil data yang duperoleh, bahwa strategi dan kebijakan

Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas pendidik

memiliki perencanaan mengacu pada RPJMD (rencana pembangunan

jangka menengah daerah) yaitu program 5 tahunan, salah satunya adalah

Page 87: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

78

peningkatan kompetensi guru (standar Asia), kemudian RPJMD ini

diturunkan menjadi program tahunan yang berbentuk RKPD (rencana

kinerja pemerintah daerah) diantaranya peningkatan kualifikasi, sertifikasi,

uji kompetensi yang bekerjasama dengan perguruan tinggi.

Adapun perencanaannya pada peningkatan layanan, pengangkatan dan

penempatan dan penyebaran pendidik.

1. Peningkatan layanan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tentang

guru, tujuannya menghitung angka kredit jabatan guru, untuk kenaikan

pangkat dan pembinaan profesional guru, pembekalan calon pengawas

pelatihan tim pengawas hitung angka kredit bagi kepala sekolah,

update pemutakhiran data guru, tes kemampuan calon kepala sekolah

bagi guru-guru untuk peningkatan karir mereka, penilaian kinerja

kepala sekolah, pemilihan guru berdedikasi tingkat provinsi, pemilihan

kepala sekolah berwawasan lingkungan, peningkatan kompetensi guru.

2. Pengangkatan yang mempunyai kewenangan untuk pengangkatan

pegawai negeri sipil yaitu instansi badan kepegawaian daerah.

3. Mengenai penempatan dan penyebaran pendidik dan tenaga

kependidikan yaitu dengan pola rotasi dan mutasi, tujuannya

pemerataan dan peningkatan kualitas guru antara sekolah yang satu

dengan yang lainya,

Dalam menerapkan pembinaan tenaga pendidik Dinas Pendidikan DKI

Jakarta sebagaimana hasil data, yaitu:

1. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mulai menitikberatkan kepada

kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi pendidik.

2. Mengaktifkan/memfungsikan forum persatuan guru misalnya MGMP

(musyawarah guru mata pelajaran) dan MKKS (musyawarah kerja

kepala sekolah).

3. Pengiriman dalam mengikuti pelatihan.

4. Promosi dan demosi

Page 88: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

79

Di satu sisi pembinaan tenaga pendidik sebagai bagian dari tanggung

jawab kepala sekolah, namun di sisi lain, pembinaan juga merupakan

bagian dari tugas pimpinan atau pejabat yang membawahi sekolah, yaitu

Departemen Pendidikan Nasional maupun Dinas Pendidikan Provinsi.

Bahwa apapun teknik dan kebijakan yang akan dikembangkan oleh kepala

sekolah ataupun para pejabat yang membawahi sekolah dalam pembinaan

tenaga pendidik itu sendiri, yang seharusnya diperhatikan adalah bahwa

pembinaan itu bertujuan mempertahankan dan meningkatkan kemampuan,

tanggung jawab dan dedikasi para pendidik di sekolah dalam

melaksanakan tugasnya sebagai guru yang profesional.

Berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan guru, Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta memberikan tunjangan kinerja daerah kepada guru

selain diluar gaji guru, tunjangan sertifikasi dan profesi. Hal ini

mengindikasikan bahwa kesejahteraan guru cukup mendapatkan perhatian

dari pemerintah. Berkaitan dengan kesejahteraan guru tersebut perlu

diupayakan:

1. Gaji tenaga kependidikan perlu senantiasa disesuaikan agar mencapai

standar wajar bagi kehidupan guru dan keluarganya.

2. Peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan yang dilakukan oleh

pemerintah pusat harus diikuti oleh pemerintah daerah, masyarakat,

dunia usaha dan orang tua, sejalan dengan otonomi yang sedang

bergulir.

3. Kesejahteraan guru adalah perlu adanya jaminan sosial yang jelas.

Dengan adanya paket jaminan sosial ini maka para kaum muda akan

merasa bahwa profesi guru sangatlah menjanjikan dan memberi rasa aman

secara ekonomi dan sosial. Para guru pun akan lebih berkonsentrasi dalam

menjalankan profesinya, mendidik para peserta didiknya dengan baik dan

benar. Mereka tidak perlu kerja serabutan lagi kesana-kemari. Mereka

akan memiliki waktu luang yang cukup dan ini tentu saja membantu

mereka dalam terus menerus melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam

Page 89: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

80

dunia pengajaran. Hasilnya kulitas kerja guru tentu dapat meningkat

karena terjaminnya hidup mereka, karena rasa aman secara sosial dan

ekonomi.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan kontrol terhadap kinerja

para kepala sekolah, melihat sejauhmana produktifitas kepala sekolah

terhadap kinerjanya dan sebagai peningkatan karir kepala sekolah. Untuk

memajukan dan mengembangkan sekolah khususnya kualitas SDM

kependidikan agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan

tuntunan masyarakat dan negara, perlu adanya kepala sekolah yang

memiliki kreatifitas tinggi dalam memajukan lembaganya.

Maka dapat dipahami yang penulis kira cukup matang untuk

direalisasikan, diantaranya:

1. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta merencanakan dan

menganalisa komponen apa saja yang dapat mengembangkan

kompetensi pendidik saat ini.

2. Untuk jangka pendek Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta berusaha

melakukan pelatihan manajerial kepada para sekolah.

3. Dinas Pendidikan melakukan peningkatan kualifikasi, sertifikasi, uji

kompetensi yang bekerjasama dengan perguruan tinggi.

4. Dinas Pendidikan melakukan peningkatan kesejahteraan guru di

tambah dengan tunjangan kinerja daerah (TKD).

5. Dinas Pendidikan setiap tahun melakukan pelatihan guru yang

bertempat di Upt BPTD (Balai pelatihan tenaga pendidik). Dan

memfungsikan lembaga-lembaga persatuan guru, misalnya MGMP

(musyawarah guru mata pelajaran), MKKS (musyawarah kerja kepala

sekolah), dan mengikutsertakan guru dalam forum simposium,

seminar, workshop baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

6. Untuk jangka Panjang Dinas Pendidikan akan berusaha mensarjanakan

guru yang belum S1 mulai tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan

memberikan beasiswa S2.

Page 90: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

81

3. Pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kualitas pendidik

Sebagaimana hasil data, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam

melaksanakan kegiatan pengembangan dan peningkatan kualitas guru

diantaranya:

1. menumbuhkan kreativitas guru.

2. mengikuti penataran atau lokakarya.

3. mengadakan supervisi.

4. dan meningkatkan pengadaan fasilitas pendidikan.

Pengembangan dan pelatihan yang dijabarkan dalam suatu kegiatan

pendidikan dan pelatihan yang dapat dipandang sebagai salah satu bentuk

investasi. Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi yang ingin

berkembang, maka pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kependidikan

harus dilakukan dan diperhatikan secara khusus dan benar.

Pentingnya pendidikan dan pelatihan bukanlah semata-mata bagi tenaga

kependidikan saja, tetapi juga keuntungan bagi organisasi karena dengan

meningkatnya kemampuan dan profesionalisme tenaga kependidikan dapat

meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Produktivitas kerja para tenaga

kependidikan meningkat berarti organisasi atau instansi yang bersangkutan

akan memperoleh keuntungan. Adanya pelatihan dan pengembangan juga

harus mempunyai sikap mental yang harus ditumbuhkembangkan sebagai

pribadi yang luhur, karena dengan sikap mental yang baik seorang tenaga

kependidikan diharapkan dengan cepat menyesuikan diri di lingkungan

sekolah.

Dalam meningkatkan kompetensi guru, upaya yang dilakukan

sebagaimana hasil data diatas, membuat strategi dalam meningkatkan

kompetensi, diantaranya:

1. Memotivasi guru.

2. Diikutkan pelatihan, diklat, workshop maupun seminar guru.

3. Mengembangkan tenaga pendidik

Bahwa Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam upaya

peningkatan kualitas pendidikan telah memperhatikan unsur-unsur yang

Page 91: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

82

dapat menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran, diantaranya

mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada peningkatan kualitas

pendidik seperti pelatihan dan pendidikan para kepala sekolah dan para

guru misalnya mengikutsertakan dalam forum simposium, seminar,

workshop baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Selanjutnya mengenai profesionalisme guru perlu ditingkatkan hal ini

dimaksud untuk mengimbangi dunia pendidikan yang semakin maju.

Guru yang professional adalah pendidik yang mempunyai potensi

akademik, latar belakang pendidikan yang tinggi dan kreatif serta

inovatif dalam pembelajaran. Bahwa upaya guru-guru dalam

meningkatkan kompetensinya terlihat tidak hanya dari aspek eksistensinya

(kegiatan yang dilakukan diluar sekolah) saja, tetapi dari aspek

internalnyapun (dari dalam diri guru) sangat membantu atau bahkan

merupakan model utama bagi guru dalam meingkatkan kompetensinya.

Sikap terbuka akan menjadikan guru mengetahui tentang

kekurangannya mereka, dan selalu berupaya memperbaiki dan

meningkatkan kompetensinya serta sadar akan pentingnya peningkatan

tersebut, khususnya yang berkaitan dengan proses belajar mengajar tentu

akan menghasilkan guru yang berkompetensi.

4. Sistem pemantauan dan evaluasi Dinas Pendidikan.

Penilaian atau kata lain evaluasi dilakukan Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta sebagaimana hasil data diatas, yaitu dengan cara

sistem monitoring dan evaluasi bulanan, semesteran, dan tahunan yang

berbentuk LAKIP (laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah). Dan

juga laporan berbentuk LPPD (pelaksanaan pemerintahan daerah) sebagai

laporan tahunan. Penilaian tenaga pendidik merupakan suatu aktivitas

manajerial untuk menilai berbagai kegiatan dan kebijakan yang

dikembangkan dalam rangka manajemen kepegawaian. Penilaian tenaga

pendidik berusaha meneliti dan mencermati kelebihan dan kekurangan

dalam operasionalisasi kebijakan pemerintah meningkatkan kualitas

Page 92: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

83

pendidik, mulai dari proses kebijakan, perencanaan, pengorganisasian,

pembinaan sampai dengan penilaian, penilian itu sendiri sebagai salah satu

fungsi kebijakan. Penilaian harus menghasilkan informasi apakah cara-

cara pengelolaan tenaga pendidik selama ini sudah baik, dalam arti bahwa

tenaga pendidik disamping telah mampu melakukan tugas-tugasnya juga

telah mencapai keputusan kerja sekolah.

5. Kendala yang menghambat peningkatan kualitas pendidik.

Terdapat berbagai kendala yang menghambat dalam peningkatan

kualitas pendidik. Berbagai masalah tentang tenaga pendidik meliputi

antara lain: kemampuan sebagai pendidik dan tenaga kependidikan masih

ada yang kurang profesional, kinerja yang masih rendah dan produktif,

belum diimbangi dengan intensif yang memadai terutama bila

dibandingkan antara ”tak home pay” yang dibawa pulang oleh guru

dengan status PNS dan Non PNS baik di sekolah negeri maupun di swasta,

yang timpang dan terkesan belum manusiawi, belum tersedianya konsep

pembinaan dan pengembangan karir yang bersifat komprehensif, terpadu

dan berkelanjutan, serta belum tertata dengan baik, mekanisme dan

prosedur standar belum dipatuhi sepenuhnya dilaksanakan.

Kendala yang menghambat terhadap peningkatan kualitas pendidik,

yang perlu ditekankan untuk menangulanginya adalah kerjasama dan

partisipasinya berbagai pihak, baik dari pemerintah yang selalu

mengupayakan secara terus menerus melakukan peningkatan dan

pengembangan terhadap kualitas guru.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

a. Secara umum kegiatan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam

pengembangan dan peningkatan kualitas pendidik sudah baik sesuai

dengan anjuran undang-undang ataupun peraturan pemerintah, yaitu

mulai menitik beratkan pada kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi

pendidik, untuk itu sekolah harus memiliki pendidik yang profesional

dengan jumlah yang memadai dengan kualifikasi, sertifikasi dan

Page 93: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

84

kompetensi, dan tingkat kesuaian berdasarkan peraturan yang berlaku

yaitu minimum sarjana (S1). Dan peningkatan kualiatas pendidik

dengan peningkatan kesejahteraan guru dengan tambahan penghasilan

berupa tunjangan kinerja daerah (TKD), beasiswa untuk pendidikan

selanjutnya.

b. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam upaya peningkatan

kualitas pendidikan telah memperhatikan unsur-unsur yang dapat

menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran, diantaranya

mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada peningkatan

kualitas pendidik seperti pelatihan dan pendidikan para kepala sekolah

dan para guru seperti mengikutsertakan dalam forum simposium,

seminar, workshop dengan tema upaya pemerintah dalam

meningkatkan kualitas kinerja kepala sekolah dan guru yang

profesional, baik diselenggarakan di dalam negeri maupun di luar

negeri.

c. Mengaktifkan dan memfungsikan forum persatuan guru sebulan sekali

misalnya MGMP (musyawarah guru mata pelajaran), MKKS

(musyawarah kerja kepala sekolah).

d. Berbagai masalah tentang tenaga pendidik meliputi antara lain:

kemampuan sebagai pendidik masih ada yang kurang profesional,

kinerja yang masih rendah dan produktif, belum diimbangi dengan

intensif yang memadai terutama bila dibandingkan antara ”tak home

pay” yang dibawa pulang oleh guru dengan status PNS dan Non PNS

baik di sekolah negeri maupun di swasta, yang timpang dan terkesan

belum manusiawi, belum tersedianya konsep pembinaan dan

pengembangan karir yang bersifat komprehensif, terpadu dan

berkelanjutan, serta belum tertata dengan baik.

e. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta berperan mengkoordinasikan

berbagai kegiatan/program peningkatan mutu yang dilakukan kepala

sekolah di level kabupaten dan kecamatan, diantaranya bimbingan

teknis penyusunan program 2010, pembekalan pengetahuan dan

Page 94: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

85

pemahaman peraturan perundang-undangan kepegawaian,

implementasi kebijakan terhadap pelanggaran, disiplin pegawai,

penyusunan strategi dalam pengembangan kompetensi guru,

penyusunan model pelatihan dan pengembangan kinerja guru,

pembekalan bagi guru yang akan sertifikasi pendidik, loka karya

penyusunan karya tulis ilmiah bagi guru golongan IVa.

f. Sistem Pemantauan dan evaluasi dengan sistem monitoring dan

evaluasi bulanan, semesteran, tahunan berbentuk laporan akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah (LAKIP), dan juga laporan pelaksanaan

pemerintahan daerah (LPPD) sebagai laporan tahunan. Sistem

pemantauan kinerja pendidik, tentunya sekarang dengan sistem online

untuk mendapatkan tunjangana kinerja daerah (TKD) yang ditetapkan

oleh badan kepegawaian daerah.

g. Kendala utama yang di hadapi dalam meningkatkanan kualitas

pendidik adalah anggaran dana yang kurang memadai, bahwa APBD

pemerintah provinsi DKI jakarta untuk pendidikan melebihi dari 20

persen, malah hampir 23 persen yang mencapai 5,4 Triliun, dari angka

23 persen sudah termasuk gaji dan tunjangan guru, ternyata hampir

membutuhkan 3,2 Triliun untuk gaji saja sisanya bisa dibayangkan,

disamping peningkatan kualitas tenaga pendidik, tentunya masih

banyak urusan hal yang lain tentang pendidikan yang harus

diperhatikan, termasuk didalamnya sarana prasarana utamanya gedung

sekolah, oleh sebab itu, sasaran yang telah ditetapkan bisa jadi

bergeser sesuai dengan skala prioritas dan sesuai dengan anggaran

yang telah ditetapkan. Sehingga kemampuan sebagai pendidik dan

tenaga kependidikan masih ada yang kurang profesional, kinerja yang

masih rendah dan produktif, juga belum tersedianya konsep pembinaan

dan pengembangan karir yang bersifat komprehensif, terpadu dan

berkelanjutan, serta belum tertata dengan baik.

Page 95: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas mulai Bab I sampai Bab IV, maka

disimpulkan sebagai berikut:

1. Kendala utama yang di hadapi dalam meningkatkanan kualitas pendidik

adalah anggaran dana yang kurang memadai, sehingga kemampuan

sebagai pendidik dan tenaga kependidikan masih ada yang kurang

profesional, kinerja yang masih rendah dan produktif.

2. Dari sini penulis dapat memahami kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi

DKI Jakarta yang dilakukan tentunya dapat diketahui dengan strategi,

pelaksanaan dan evaluasi kebijakan yang dilakukan dapat dipandang perlu

diterapkan oleh para stake holders.

B. Saran

Ada beberapa saran yang penulis pandang sebagai hal yang positif. Saran-

saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan di

sekolah hendaknya lebih memperhatikan kembali kebutuhan-kebutuhan

Page 96: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

87

terhadap peningkatan kualitas pendidik, agar dapat menjadi guru yang

professional dalam mengajar.

2. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta haurs lebih intensif dalam

mengkoordinasikan berbagai kegiatan/program peningkatan mutu yang

dilakukan kepala sekolah di level kabupaten dan kecamatan.

3. Bahwa keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, bukan semata

diukur dari ketercapaian sasaran kuantitatif, lebih dari itu adalah sejauhmana

hasil pembangunan pendidikan khususnya pada peningkatan kualitas

pendidik itu mampu memberikan nilai tambah kepada SDM yang menjadi

objek pembangunannya. Karena itu visi, misi dan komitmen pembangunan

SDM pendidikan harus lebih maju dari pada SDM lain yang menjadi

objeknya.

4. Kebijakan Dinas Pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidik ini,

tidak bisa terlepas dari peran sentral tenaga kependidikan khususnya guru

yang bertugas mendidik dan juga sebagai fasilitator dan motivator dalam

proses pemebelajaran. Maju mudurnya pendidikan salah satunya ditentukan

oleh kualitas guru.

Page 97: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

88

DAFTAR PUSTAKA Abdul Wahab, Solichin, Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi

Kebijaksanaan Negara, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Arief, Armai, Reformulasi Pendidikan Islam, Jakarta: CRSD Press, 2005.

Dunn, William, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,2003.

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Fathurrohman, Pupuh, Strategi belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui penanaman Konsep Umum & konsep Islami, Bandung: refika Aditama, 1995.

Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru Berdasrkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.

Handoko, T. Hani, Manajemen, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003.

Hasibuan, H. Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

Imron, Ali, Kebijaksanaan Pendidikan di Indonesia, Proses, Produk dan dan Masa Depannya, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Islamy, M. Irfan, Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

Maamun, Annas, Kualitas Pendidikan Perlu ditingkatka) http:// www.Google.com 14 Maret 2009

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2007.

_________, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya 2006.

M. Sadirman, A, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persda, 2000.

Nurharjadmo, Wahyu, ”Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda Di Sekolah Kejuruan” http://www.Evaluasi kebijakan. 20 Januari 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Sigit, Bambang. ”Manajemen Pendidikan’s Site-Karakter Kebijakan Pendidikan Nasional”. http:// www.Google.com. 20 Januari 2010.

Sehartian, Piet A. Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 2001, Cet. Ke-2.

Sholeh, Asrorun Ni’am, Membangun Profesionalitas Guru, Analisis Kronologis atas lahirnya UU Guru dan Dosen, Jakarta: eLSAS,2006.

Page 98: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

89

Uno, Hamzah B, Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara 2008.

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-undang R.I. No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS & PP No. 47

Tahun 2008 Tentang Wajib Belajar, Bandung: Citra Umbara, 2008. Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya,

1994. Person, Wayne, Public Policy, Pengantar Teory dan Praktik Praksis Kebijakan,

Jakarta: Gramedia, 2006. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional

Pendidikan. Bandung: Citra Umbara, 2008. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 tahun 2006

tentang Sistem Pendidikan. Peraturan Menteri No. 74 Tahun 2008 Tentang Guru, www.Permen.go.id. 23 Maret

2010.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 50 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Pemerintah Provinsi, Bandung: Citra Umbara, 2008.

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Nomor 134 tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan.

Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Winarno, Budi, Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta: Med Pressindo, 2002.

Wibawa, Santoso, Evaluasi Kebijakan Publik, Jakarta: PT. Raja Persada, 1994.

Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007. Cet. Ke-2.

Page 99: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

90

PEDOMAN WAWANCARA DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH DKI JAKARTA

Kebijakan Pemerintah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik (Analisis Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta)

A. Identitas Responden

Nama : ……………………………………………..

Usia : ……………………………………………..

Jabatan : ……………………………………………..

Jenis Kelamin : ……………………………………………..

Pendidikan Terakhir : ……………………………………………..

Masa Kerja : ……………………………………………..

B. Item Pertanyaan

1. Dalam rangka mewujudkan sasaran peningkatan kualitas pendidik, bagaimana arah kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta?

2. Berdasarkan arah kebijakan tersebut, langkah-langkah apa yang akan di

tempuh Dinas Pendidikan DKI Jakarta terkait program-programnya, yang dijabarkan dengan program-program peningkatan layanan, pengangkatan, penempatan dan penyebaran pendidik, serta peningkatan kesejahteraan pendidik?

3. Bagaimana pola Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam penetapan peraturan,

apakah kepala sekolah diikut sertakan dalam penetapan ini?

4. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam meningkatkan profesionalisasi / keahlian pendidik?

5. Bagaimana dalam melaksanakan kegiatan pengembangan dan peningkatan

kualitas guru?

6. Apakah Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan kontrol terhadap kinerja para kepala sekolah, guru atau karyawan dilingkungannya?

7. Dalam upaya peningkatan kualitas pendidik, apakah program tersebut sudah

menyentuh sasaran yang telah ditetapkan?, apa indikatornya dan bagaimana respon dari unit sekolah dalam hal ini?

8. Usaha apa yang dilakukan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, untuk menjamin

bahwa program tersebut terlaksana atau tidak?

9. Bagaimana metode evaluasi terhadap pelaksanaan program tersebut dan sistem pementauan kinerja pendidik?

10. Bagaimana kinerja pendidik setelah dilakukan evaluasi?

11. Apakah Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan tindak lanjut/perbaikan dan

pengembangan pelaksanaan program setalah diketahui hasilnya di evaluasi?

Page 100: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

91

HASIL WAWANCARA

Kebijakan Pemerintah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidik (Analisis Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta)

A. Identitas Responden

Nama : H. Gunas Mahdianto Usia : 42 Tahun Jabatan : Kasubag Program dan Anggaran Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta Jenis Kelamin : Laki Pendidikan Terakhir : S3 Masa Kerja : 16 Tahun 1. Dalam rangka mewujudkan sasaran peningkatan kualitas pendidik, bagaimana

arah kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta? Jawaban: Secara garis besar, makro kebijakan Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan, dalam rangka memenuhi sasaran peningkatan kualitas pendidik yang diamanatkan dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen tentunya pertama kali adalah peningkatan kualifikasi, sertifikasi, kompetensi dan kesejahteraan guru dari guru TK, SD, SMP sampai SMA/SMK dan mulai sekarang disyaratkan guru minimal SI. Hal ini sesuai dengan tujuannya untuk memenuhi standar nasional pendidikan. Peningkatan kesejahteraan provinsi DKI Jakarta beda dengan provinsi yang lainnya, dengan tambahan penghasilan berupa tunjangan kinerja daerah (TKD) sebesar 2, 9 juta, beasiswa untuk S2. Adapun uji kompetensi ini dengan mengacu kemampuan guru yang empat, yaitu pedagogik, akademik, sosial dan kepribadian, tujuannya menampung dan pemetaan guru yang ada di DKI Jakarta, yang bekerjasama dengan perguruan tinggi. Dan memfungsikan lembaga-lembaga persatuan guru, misalnya MGMP (musyawarah guru mata pelajaran), MKKS (musyawarah kerja kepala sekolah), dan mengikutsertakan forum guru dalam kegiatan simposium, seminar, workshop baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Disamping itu juga tentunya menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang ada kaitannya dengan peningkatan kompetensi guru, setiap tahun tetap kita anggarkan tentang pelatihan peningkatan mutu guru yang bertempat di Upt BPTD (Balai pelatihan tenaga pendidik).

2. Berdasarkan arah kebijakan tersebut, langkah-langkah apa yang akan di

tempuh Dinas Pendidikan DKI Jakarta terkait program-programnya, yang dijabarkan dengan program-program peningkatan layanan, pengangkatan, penempatan dan penyebaran pendidik, serta peningkatan kesejahteraan pendidik?

Page 101: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

92

Jawaban: Berkaitan dengan layanan, dinas pendidikan melalui bidang tendik telah menyusun berbagai kegiatan yang baerkaitan pelayanan tentang guru, antara lain dengan penilaian angka kredit jabatan fungsional guru, pamong belajar, penilik, dari penilaian kegiatan angka kredit ini, tim yang dibentuk dinas pendidikan, bertujuan menghitung angka kredit jabatan guru, untuk kenaikan pangkat dan pembinaan profesional guru, pembekalan calon pengawas pelatihan tim pengawas hitung angka kredit bagi kepala sekolah, update pemutakhiran data guru, tes kemampuan calon kepala sekolah bagi guru-guru untuk peningkatan karir mereka, penilaian kinerja kepala sekolah, pemilihan guru berdedikasi tingkat provinsi, pemilihan kepala sekolah berwawasan lingkungan, peningkatan kompetensi guru, misalnya bahasa inggris untuk SMP, SMA/SMK yang berkaitan dengan mata pelajaran. Mengenai pengangkatan ada di instansi badan kepegawaian daerah, nah dinas pendidikan hanya membuat model data best tentang kebutuhan kekurangan guru permata pelajaran berdasarkan analisis kebutuhan, kita data setiap tahun ada yang pensiun, dan berdasarkan analisis kebutuhan rombongan belajar permata pelajaran, guru minimal 24 jam mengajar, kemudian akan ditemukan analisisnya itu tentang kekurangan guru kita di setiap mata pelajaran atau bidang studi, dengan demikian data tersebut kita sampaikan ke BKD (badan kepegawaian daerah) yang mempunyai kewenangan untuk pengangkatan pegawai negeri sipil di daerah. Penempatan memang Dinas Pendidikan yang mengusulkan, penempatan berkaitan dengan adanya penyebaran pendidik berdasarkan analisis kebutuhan, tentunya kita tidak ingin guru itu hanya menumpuk di satu sekolah. Mengenai penyebaran pendidik ini kita sedang menyusun tentang pola mutasi, rotasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan terutama guru, kepala sekolah. Dinas Pendidikan punya pedomannya, misalnya guru yang bagus di sekolah unggulan, ini di pindahkan ke sekolah yang kurang unggulan, karena mereka sudah lama, tujuannya biar bisa mengangkat sekolah ini menjadi sekolah unggulan dengan contoh pemindahan guru yang bagus, nantinya akan disebar ke seluruh sekolah yang ada di DKI Jakarta, ini arahya ke penempatan dan penyebaran tenaga pendidik. Mengenai peningkatan kesejahteraan, kalau tahun kemarin kita serahkah 2,5 juta gaji guru di luar gaji dan sertifikasi, mendapatkan tunjangan kinerja daerah (TKD), mulai dari tahun 2010 tunjangannya 2,9 juta. sekarang kita sedang membuat gambaran take home pay guru, sebagai contoh guru yang belum dapat sertifikasi, gaji pokoknya 2.651.000, tunjangan kinerja daerahnya 2.900.000, tunjangan fungsionalnya 250.000 ribu jadi take home paynya 5.800.000. Guru golongan III yang sudah mendapatkan sertifikasi, gaji pokok 2.700.000, tunjangan kinerja daerahnya 2.900.000, sertifikasi 2.100.000, jadi take home paynya 7.800.000. Dan guru golongan IV take home paynya 8.200.000. Semua ini upaya-upaya peningkatan kejahteraan guru yang ada di DKI Jakarta melalui tunjangan kinerja daerah yang memang terus ditingkatakan, mulai dari tahun 2010 di naikkan 400 ribu perbulan.

Page 102: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

93

Pembinaannya seperti apa? Jawaban: Menyusun Pedoman tentang Mutasi, Rotasi dan promosi jabatan pendidik dan tenaga kependidikan, misalnya guru yang bagus kinerjanya akan dinaikkan jabatannya. Pemilihan guru teladan bagi tingkat kota madya, provinsi dan nasional biasanya dinaikkan kejenjang ke kepala sekolah, kemudian guru berwawasan lingkungan, guru yang berprestasi atau dikutsertakan dengan pelatihan-pelatihan ke luar negeri sebagai upaya pembinaan kualitas pendidik.

3. Bagaimana pola Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam penetapan peraturan, apakah kepala sekolah diikut sertakan dalam penetapan ini? Jawaban: Kepala sekolah tentunya menjadi bagian dari tenaga pendidik, sudah pasti diikutsertakan dalam penetapan peraturan yang ditetapkan oleh dinas pendidikan, baik itu menyangkut peraturan gubernur maupun peraturan kepala dinas yang bentuknya bisa pedoman maupun juknis. Kepala sekolah melalui forum baik K3SK, MKKS (musyawarah kerja kepala sekolah) baik tingkat SD, SMP, SMA itu pasti diikutsertakan melalui forum itu sebagai perwakilan. Setiap pengambilan keputusan tentang penetapan peraturan tenaga pendidik, kita selalu melibatkan unsur dari kepala sekolah.

4. Bagaimana upaya Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam meningkatkan

profesionalisasi / keahlian pendidik? Jawaban: Berdasarkan perencanaan, kalau RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) ada program peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, dari 5 program tahunan itu, akan diturunkan menjadi RKPD (rencana kinerja pemerintah daerah), RKPD ini dijabarkan dalam program tahunan, jadi setiap tahun melalui musyawarah perencanaan pembangunan daerah (musrenbang), biasanya ditetapkan apa tahun depan yang akan kita capai, misalnya tahun 2010 harus kita susun indikator-indikatornya, apa yang kita capai tahun 2011 untuk peningkatan kualitas pendidik, sarana prasarana, kurikulum, tentunya mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh. RPJMD ini kita menghendaki visi misinya dalam kampanye pilgub 2007 bahwa guru kita standar pendidikan minimal standar Asia bukan standar indonesia lagi, jadi kita tingkatkan terus kualitas guru, nah ini sangat menjadi perhatian provinsi DKI Jakarta dalam rangka peningkatan kualitas guru minimal standar Asia.

5. Bagaimana dalam melaksanakan kegiatan pengembangan dan peningkatan kualitas guru? Pertama, Pengembangan peningkatan kualitas pendidikYaitu diantaranya, menumbuhkan kreativitas guru, mengikuti penataran atau lokakarya, mengadakan supervisi dan meningkatkan pengadaan fasilitas pendidikan. Kegiatan pengembangan dan peningkatan profesionalisme guru, adalah upaya kepala sekolah dalam menumbuhkan kreatifitas guru yang berkaitan dengan

Page 103: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

94

efektifitas pelaksanaan tugas mereka sebagai guru, kepala sekolah meminta gagasan dari para guru mengenai pelaksanaan tugas, kesempatan yang luas kepada para guru untuk mengaktualisasikan diri. Kepala sekolah mengajak para guru untuk bersama-sama mengatasi masalah dan menunjukkan sikap penuh pengertian dan penghargaan kepada guru. Dalam rangka mengembangkan profesionalisme guru dan tenaga administrasi, lembaga sekolah atau kepala sekolah mengutus guru untuk mengikuti penataran yakni penataran yang dilaksanakan sesuai dengan bidang studi. Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah untuk mengembangkan profesionalisme guru yang dibutuhkan didalam melakukan tugas kependidikannya, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap prilaku, selain itu adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas lulusan sesuai dengan tuntutan pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Kemudian mengadakan supervisi antara kepala sekolah, para guru dan staf administrasi dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan tujuan pendidikan. Dan juga Meningkatkan Pengadaan Fasilitas Pendidikan. Pengadaan dan peningkatan fasilitas pendidikan merupakan salah satu upaya lembaga pendidikan dalam meningkatkan profesionalisme kerja guru dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar. Ini semua adalah kegiatan pengembangan dan peningkatan kualitas guru. Kedua, Meningkatkan kompetensi guru, baik itu melalui pelatihan, supervisi, dan membimbing guru agar lebih berkompeten dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru yang profesional itu dilihat dari segi akademiknya, latar belakang pendidikannya sampai tingkat mana, ya paling tidak harus S1, performennya, penampilan misalnya cara berpakaian, cara berbicara bagaimana tutur katanya dari ia berbicara kita bisa menilai apakah guru itu punya potensi dalam mengajar apa tidak. Dilihat dari inteligensinya nilai IPKnya paling tidak diatas tiga, stick holder, bagaimana ia menangani siswa, kreatif dan inovatif serta keterampilan lainnya. Dalam meningkatkan kompetensi guru itu juga tidak mudah, karena itu harus membuat strategi dalam upaya yang dilakukan, diantaranya memotivasi guru, bahwa dorongan motivasi dan juga perhatian dari kepala seko lah memberi semangat kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, misalnya diberi kenaikan gaji meskipun sedikit tapi itu memotivasi dan juga ada dana intensif sekolah. Terus guru diikutkan pelatihan, diklat, workshop maupun seminar guru, banyak sekali pelatihan yang dilakukan misalnya bab kurikulum, strategi pembelajaran, PTK dan lainnya, pelatihan untuk guru bidang studi maupun yang pelatihan dalam peningkatan mutu guru karena ada anggarannya RAPBD, ada MGMP, dan juga sharing antar guru bidang studi se-kecamatan. Kemudian selanjutnya adalah mengembangkan tenaga pendidik mengadakan MGMP sebagai rutunitas bulanan, untuk bersharing bersama antar guru, baik yang berkaitan dengan mata pelajaran, kurikulum dan sebagainya.

Page 104: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

95

6. Apakah Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan kontrol terhadap kinerja para kepala sekolah dan guru? Jawaban: Sudah barang tentu, kinerja kepala sekolah dan guru pasti dikontrol hal ini juga ada kegiatanya di tendik berupa penilaian kinerja kepala sekolah, baik dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK setiap tahun harus di laporkan, hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja atau karir mereka, apa mereka layak jadi kepala sekolah atau tidak, biasanya penilaiannya beruapa huruf A, B maupun C, kalau A biasanya direkomendasikan untuk diteruskan jabatannya atau dipindahkan ke sekolah yang lebih bagus untuk peningkatan karir, kalau penilaianya kinerja kepala sekolah nilainya C biasanya direkomendasikan untuk diganti atau diberhentikan. Kemudian penilaian kinerja kepala sekolah ini rekomendasi oleh kepala SUDIN masing-masing wilayah, baik itu sudin dikdas yang membawahi TK, SD, SMP maupun dikmen yang membawahi SMA/SMK. Untuk penilaian kinerja guru tentunya dari kepala sekolah sebagai atasannya langsung, jadi setiap bulan kinerja guru dinilai oleh kepala sekolah karena mereka mendapatkan tunjangan kinerja daerah (TKD), jadi penilaian kinerja kepala sekolah dan guru harus dilaporkan. Kalau kinerja kepala sekolah dilaporkan ke sudin, kemudian dilaporkan ke badan kepegawaian daerah (BKD) yang berkaitan dengan tunjangan kinerja daerahnya, kalau kinerjanya tidak ada, mereka tidak dapat TKD 2.900.000. Kepala sekolah tunjangan kineja daerahnya 4.150.000 untuk SMP, SMA/SMK, untuk kepala sekolah SD 3.150.000 jadi setiap bulan kinerjanya dilaporkan. Nah untuk guru dilaporkan atasanya langsung ke kepala sekolah, untuk tahunan dilaporkan DP3 (daftar penilaian pencapaian pekerjaan), diketahui dan ditandangani kepala sekolah untuk guru, dan diketahui dan di tandatangani oleh kepala sudin untuk penilaian kinerja guru tahunan, untuk kepala sekolah diketahui dan ditandatangani kepala sudin dikdas, dikmen dan kepala dinas pendidikan tentang laporan pencapaian kinerja tahunan.

7. Dalam upaya peningkatan kualitas pendidik, apakah program tersebut sudah

menyentuh sasaran yang telah ditetapkan? apa indikatornya dan bagaimana respon dari unit sekolah dalam hal ini? Jawaban: Sasaran yang telah ditetapkan, kalau di perencanaan biasanya relatif besar, mengenai tersentuh atau sudah sesuai dengan sasaran, biasanya disesuaiakan dengan anggaran yang tersedia, memang kalau di DKI Jakarta sudah menerapkan amanah undang-undang, bahwa APBD kita untuk pendidikan sudah melebihi dari 20 persen, malah hampir 23 persen dari pemerintah provinsi DKI jakarta yang mencapai 5,4 Triliun, perlu diketahui dari angka 23 persen sudah termasuk gaji dan tunjangan guru, nah gaji dan tunjangan guru ternyata sangat besar dengan jumlah guru sekarang yang ditambah CPNS hampir 42 ribu guru, ternyata hampir membutuhkan 3,2 Triliun untuk gaji saja, sisanya bisa dibayangkan, disamping peningkatan kualitas tenaga pendidik, tentunya kita masih banyak urusan hal yang lain tentang pendidikan yang harus diperhatikan, termasuk didalamnya sarana prasarana utamanya

Page 105: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

96

gedung sekolah, misalnya biar tidak banjir, bangunan sesuai dengan standar, tidak ada lagi sekolah yang ambruk, oleh sebab itu, sasaran yang telah ditetapkan bisa jadi bergeser sesuai dengan skala prioritas dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan / tersedia mengenai tercapai apa tidak tentang sasaran yang telah ditetapkan. Apa indikatornya, untuk peningkatan kualifikasi SI, kalau sekarang angkanya mencapai 68 persen, mudah-mudahan program nasional 2014 DKI Jakarta sudah tercapai 100 persen minimal semua guru kualifikasi SI. Peningkatan kualifikasi ini biaya dari pemerintah dan juga banyak guru yang membiayai sendiri, karena kesejahteraan guru DKI Jakarta sudah cukup lumayan, mungkin mereka tidak mau terikat kalau bekas belajar (setelah sekolah) ada ikatan-ikatan sendiri, biasanya ada perjanjian kalau dibiayai oleh pemerintah, makanya mereka milih biaya sendiri di swasta jadi waktunya tidak mengganggu kerja mereka, hal ini bisa terjadi. Tapi yang jelas kita ingin sebelum tahun 2014 di provinsi DKI jakarta, mudah-mudahan sudah mencapai syarat kualifikasi yang telah ditetapkan oleh undang-undang No. 14 Tahun 2005 bahwa guru kualifikasinya minimal SI. Responya bagaimana pak? Sangat bagus, responnya mereka selalu mengirimkan data, misalnya mengirim data tentang profil guru mereka, misalnya ada 50 guru, nah ternyata ada beberapa guru yang belum SI, kemudian mereka mengusulkan program kualifikasi, dan juga ada dengan profil yang lain tidak sesuai dengan bidang studi, nanti ada program alih fungsi, kemudian disesuaikan dengan bidang study, tidak mustahil dengan perubahan kurikulum, tentunya ada perubahan bidang study. Alih fungsi ada juga di kuliahkan di universitas, biasanya ada 2 semester.

8. Usaha apa yang dilakukan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, untuk menjamin bahwa program tersebut terlaksana atau tidak? Jawaban: Usaha yang dilakukan Dinas pendidikan agar program tersebut terlaksana, tentunya dari awal sesuai dengan perencanaan ketercapaian program tersebut, berdasarkan dengan program skala prioritas, jangan sampai sudah dengan anggaran terbatas, dengan beberapa program peningkatan mutu guru ini mengambang, jadi yang pasti saja, di perencanaannya disesuaikan saja. Jaminan ini juga dilaksanakannya dengan monitoring dan evaluasi tiap bulan, laporan kinerja tahunan di lakip (laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah), laporan kinerja ini sangat terukur pencapaiannya, misalnya untuk tahun ini program 1000 guru kualifikasi, kemudian hanya 500 guru yang ikut kualifikasi, nah penilaian diakhir sudah pasti, semua kinerja dinilai di bidang tendik mengenai pelaksanaan kegiatan program, dengan skala prioritas sangat dibutuhkan untuk penilaian peningkatan kualitas guru, sehingga prosentase penjaminan terlaksananya mencapai 90 persen.

9. Bagaimana metode evaluasi terhadap pelaksanaan program tersebut dan sistem

pemantauan kinerja pendidik?

Page 106: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

97

Jawaban: Evaluasi program ada sistem monitoring dan evaluasi bulanan, semesteran, tahunan berbentuk laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip). Juga laporan pelaksanaan pemerintahan daerah (LPPD) sebagai laporan tahunan. Sistem pemantauan kinerja pendidik, tentunya sekarang dengan sistem online untuk mendapatkan TKD, sudah ditetapkan oleh badan kepegawaian daerah dengan format yang tersedia, antara lain ada dua format tentang kinerja, teknisnya di isi, ditandantangani oleh mereka dan dinilai oleh kepala sekolah, nanti ada angka-angkanya, angka tertera penilaian kinerja tiap bulan, bahkan disana disebutkan semua apa yang sudah dikerjakan, kemudian diprosentase, dari 70 persen penilaian kinerja dan 30 persen dari kehadiran, kemudian dijumlah dari prosentase untuk mendapatkan TKD. Jadi, pemantauan berkaitan dengan penerapan TKD sekarang, guru minimal harus 7/5 jam di sekolah, misalnya masuk jam 06.30 sampai jam 15.00 yang masuk pagi, yang masuk siang mulai jam 09.30 sampai jam 18.00.

10. Bagaimana kinerja pendidik setelah dilakukan evaluasi?

Jawaban: Setelah dilakukan evaluasi berdasarkan hasil penilaian, penilaian ini berkaitan dengan karir mereka selanjutnya, guru disamping karir mereka ingin naik pangkat, golongan dan identik dengan anti kesejahteraan, tentunya dengan kenaikan pangkat, pastinya dengan kenaikan gaji. Hasil evaluasi ini untuk karir selanjutnya. Misalnya karir di sekolah, misalnya saja kepala sekolah memang kinerjanya bagus, disiplinnya bagus dan guru misalnya dari menjadi wali kelas, wakil kepala sekolah, pembinaan extra kurikuler, itu kan jabatan-jabatan di sekolah, tentunya pasti ada bedanya dengan guru yang lain, baik dari segi kesejahteraan, jenjang karir selanjutnya. kalau dari jabatan jadi wali kelas, terus menjadi wakil kepala sekolah tentunya boleh jadi calon kepala sekolah, karena minimal jadi kepala sekolah pernah menjadi wakil kepala sekolah, tidak mungkin dari guru kemudian jadi kepala sekolah. Penilaian dan evaluasi ada reward dan punismentnya, sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik itu dengan Peraturan Pemerintah No 30 tentang kedisiplinan pegawai sipil, dan dengan peraturan yang lain mengenai punisment tentang kinerjanya yang kurang bagus, atau yang tidak memenuhi standar, tentunya kalau kinerjanya yang bagus mendapatkan reward.

11. Apakah Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan tindak lanjut/perbaikan dan

pengembangan pelaksanaan program setelah diketahui hasilnya di evaluasi? Jawaban: Tentu saja hasil monitoring, evaluasi, hasil pelaksanaan program maupun kegiatan, pastinya akan diadakan perbaikan, perubahan dan pengembangan yang siginifikan, misalnya peningkatan kualitas pendidik dengan peningkatan kualifikasi dan sertifikasi dengan kegiatan uji kompetensi berkaitan dengan kemampuan dan pemetaan guru, bagi guru yang tidak berhasil (lulus) melalui uji kompetensi dan sertifikasi, maka sebagai evaluasi dan tindak lanjutnya yaitu dengan diadakan diklat atau pelatihan.

Page 107: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

98

Apa yang menjadi kendala yang menhambat dalm peningkatan kualitas pendidik? kalau dari segi program kegiatan dengan keterbatasan anggaran, hal ini harus mengutamakan skala prioritas, kedua dari mental guru itu sendiri, misalnya psikologi guru yang umurnya sudah tua yang tidak mau diajak untuk berkembang, makanya selalu di berikan pelatihan-pelatihan secara terus menerus.

Page 108: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

99 Diagram

Kerangka berfikir

- belum efektifnya arah kebijakan.

- kurang tepatnya strategi

kebijakan.

- rendahnya mutu program

pelaksanaan pengembangan dan

peningkatan kualitas pendidik.

- lemahnya sistem evaluasi.

- masih terdapat kendala yang

menghambat terhadap

peningkatan kualitas pendidik.

- rendahnya dalam memajukan

mutu tenaga pendidik.

- pemerintah kurang perhatian

untuk menyejahterakan guru.

- lemahnya kegiatan

pengembangan kompetensi bagi

guru.

Kebijkan Dinas Pendidikan DKI (-) GAP

Anggaran dana yang kurang

memadai, bahwa APBD

pemerintah provinsi DKI

jakarta untuk pendidikan

melebihi dari 20 persen,

malah hampir 23 persen

yang mencapai 5,4 Triliun,

dari angka 23 persen sudah

termasuk gaji dan tunjangan

guru, ternyata hampir

membutuhkan 3,2 Triliun.

STRATEGI

1. Perencanaan pada peningkatan layanan,

pengangkatan, penempatan dan

penyebaran pendidik.

2. Menerapkan program pembinaan

pendidik.

a. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

mulai menitikberatkan kepada

kualifikasi, sertifikasi dan kompetensi

pendidik. b. Mengaktifkan/memfungsikan

forum persatuan guru sebulan sekali

misalnya MGMP (musyawarah guru

mata pelajaran) dan MKKS

(musyawarah kerja kepala sekolah).

c.Pengiriman dalam mengikuti pelatihan.

3. Program peningkatan kesejahteraan dan

kualifikasi pendidik.

4. Melakukan kontrol kinerja kepala

sekolah.

- peningkatan kualifikasi (S1 dan S2)

dan kompetensi guru (standar Asia).

- meningkatnya kualifikasi dan

sertifikasi guru.

- mengembangkan dan meningkatkan

kualitas pendidik dalam

mengembangkan proses

pembelajaran yang nyaman dan

menyenangkan.

- evaluasi yang dilakukan dengan

system monitoring dan evaluasi

bulanan, smesteran dan tahunan.

- peningkatan mutu guru dengan

memberdayakan KKG/MGMP dan

KKKS/MKS sebagai pusat kegiatan

peningkatan kompetensi professional

pendidik dan kepala sekolah.

- perhatian pemerintah untuk

peningkatan kesejahteraan guru.

Kebijkan Dinas Pendidikan DKI (+)

INPUT PROSES OUT PUT

Page 109: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

100

INFORMASI BIDANG PENDIDIKAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

Page 110: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

101

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 40-41 Jakarta Selatan PENDAHULUAN.

Jakarta adalah kota yang bisa menjanjikan untuk kehidupan yang

nyaman dan sejahtera, apabila kita semua, dalam hal ini pemerintah dan

masyarakat, dapat menjawab tantangan, menyelesaikan permasalahan dan dapat

memanfaatkan potensi dan peluang yang ada.

Kita telah ketahui bersama bahwa Jakarta tidak memiliki sumber daya

alam sebagaimana di provinsi-provinsi lain, sementara itu Jakarta dihadapkan

pada berbagai permasalahan yang cukup kompleks terkait dengan kedudukan

dan fungsi Jakarta sebagai Ibukota Negara, baik permasalahan penduduk,

masalah ekonomi, maupun terkait dengan permasalahan sosial budaya.

Dari sejumlah permasalahan yang dihadapi kota Jakarta, khususnya

yang terkait dengan sumber daya manusia diperlukan ada satu solusi untuk

Page 111: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

102

penyelesaiannya antara lain dengan cara meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan masyarakat Jakarta agar masyarakat Jakarta menjadi sumber daya

manusia yang memiliki karakter yang terpuji, memiliki rasa nasionalisme yang

tinggi dan tangguh, memiliki kemampuan, keterampilan, serta sehat rohani dan

jasmani sehingga akan tangguh menghadapi berbagai tantangan dan

permasalahan yang dihadapi Ibukota dan juga dunia global.

Untuk membentuk sumber daya manusia yang memiliki karakter

tersebut harus dipersiapkan melalui suatu proses pembelajaran dan pendidikan

pada lembaga pendidikan yang memiliki kualitas, baik pada lembaga pendidikan

jalur pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal.

Semua anggota masyarakat, bersama dengan seluruh jajaran

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki tanggungjawab untuk mencari solusi

dalam menyelesaikan permasalahan sekaligus mengelola dan memanfaatkan

potensi dan peluang yang ada, sehingga diperlukan adanya kebersamaan dalam

pelayanan pendidikan di Provinsi DKI Jakarta untuk membangun sumber daya

manusia dalam mencapai cita-cita dan menjadikan ”Jakarta yang nyaman dan

sejahtera untuk semua”.

KONDISI DAN POTENSI.

Berbicara tentang penyelenggaraan pendidikan tidak akan terlepas dengan

data, yang sangat terkait dengan penyelenggaraan pendidikan seperti data

keadaan penduduk yang meliputi antara lain kepadatan penduduk, prosentase

penduduk menurut tingkat pendidikan, angka buta aksara, prosentase angkatan

kerja, persentase bukan angkatan kerja, persentase penduduk miskin, dan masih

ada lagi. Adapun terkait dengan data pendidikan antara lain jumlah ketersediaan

lembaga pendidikan untuk daya tampung sekolah, jumlah tenaga pendidik dan

Page 112: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

103

tenaga kependidikan yang tersedia, apakah telah memenuhi standar yang

ditetapkan.

Selanjutnya kita telaah mengenai ketersediaan lembaga sekolah dan

tenaga pendidik yang ada di DKI Jakarta sebagaimana data dari Dinas Pendidikan

Provinsi DKI Jakarta keadaan tahun 2008, sebagai berikut :

Data lembaga di atas baru menggambarkan pendidikan formal, karena lembaga

pendidikan nonformal di DKI Jakarta cukup banyak seperti adanya pusat kegiatan

belajar masyarakat (PKBM) dan lembaga kursus yang jumlah dan jenisnya dari

tahun ketahun terus bertambah.

Apabila kita perhatikan dari dua data itu saja artinya data penduduk menurut

pendidikan yang ditamatkan dengan data jumlah lembaga sekolah kita harus

sudah memikirkan suatu upaya sebagai bahan kebijakan atau menetapkan

program-program unggulan untuk pelayanan pendidikan di DKI Jakarta,

mengingat apabila kita lihat dari ketersediaan jumlah lembaga pendidikan formal

saja terlihat daya tampung sekolah tidak ada masalah akan tetapi di lapangan

masih ada yang tidak/belum sekolah.

Sementara itu apabila kita perhatikan amanat Peraturan Daerah Provinsi DKI

Jakarta Nomor 8 Tahun 2006, tentang Sistem Pendidikan, pada ayat (1) pasal 5

dinyatakan bahwa ”Warga masyarakat yang berusia 7 sampai 18 tahun wajib

Data Sekolah

NON S JML

1 TK 9 1,733 1,7422 SD 2,244 753 2,9973 SMP 306 631 9374 SMA 116 381 4975 SMK 62 512 574

2,737 4,010 6,747

SATUAN PENDIDIK

Jumlah Sekolah

DKI Jakarta

Page 113: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

104

mengikuti pendidikan dasar dan menengah sampai tamat”, dengan demikian

tersirat jangan ada lagi penduduk Jakarta hanya tamat pendidikan dasar, apalagi

tingkat sekolah dasar saja tidak tamat. Dengan diterbitkan Peraturan Daerah

tersebut bertujuan agar masyarakat Jakarta akan berpendidikan paling rendah

tamat SLTA atau sederajat, dengan demikian pola pikir, sikap, dan pengetahuan

serta keterampilannya akan lebih baik jika dibandingkan dengan hanya tamatan

pendidikan dasar.

Sementara itu potensi Jakarta untuk membangun bidang pendidikan sangat

mendukung, karena sebagai Ibukota, Jakarta sebagai tempat perwakilan/duta-

duta bangsa, pusat perdagangan dan kegiatan ekonomi, sebagai kota budaya,

bahkan sudah mulai disebut sebagai kota pendidikan. Potensi tersebut belum lagi

adanya komitmen yang tinggi dari pimpinan baik eksekutif maupun legislatif untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di DKI Jakarta

PROGRAM LAYANAN BIDANG PENDIDIKAN :

Dalam menyikapi kondisi sebagaimana gambaran tersebut telah dilakukan

berbagai program sebagai kebijakan pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam

pembangunan bidang pendidikan seperti antara lain :

1. Program Wajar Dikdas 9 Tahun.

Program dalam rangka wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun merupakan

program pemerintah, yang pendukungnya antara lain dengan diluncurkannya

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tetapi untuk mendukung

keberhasilan pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang

bermutu di DKI Jakarta, pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah

menganggarkan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang jumlah unit

Page 114: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

105

Costnya lebih besar dari unit Cost BOS dari pemerintah pusat. (Unit Cost Bos

Rp. 400.000/siswa pertahun, untuk siswa SD Rp. 575.000/siswa pertahun,

sementara unit Cost BOP sebesar 720.000/siswa pertahun untuk siswa SD

dan Rp. 1.320.000/siswa pertahun untuk siswa SMP).

Dana BOP dari APBD diperuntukan hanya untuk sekolah negeri. Jumlah

anggaran BOS SD dan SMP Tahun 2009 berjumlah Rp. 596.202.858.000,-

(Lima puluh enam milyar dua ratus dua juta delapan ratus lima puluh delapan

ribu rupiah). Dengan jumlah tersebut kiranya dapat dikatakan bahwa perhatian

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mensukseskan Program Wajib Belajar

9 Tahun sangat signifikan.

2. Program Peningkatan Pendidikan Menengah

Indikator keberhasilan dalam aspek pemerataan kesempatan

memperoleh pendidikan diukur dengan pencapaian Angka Partisipasi Kasar

(APK). Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTA di DKI Jakarta telah mencapai

85,13% walaupun melampaui target nasional yang baru mencapai sebesar

62%, tetapi pelaksanaan pendidikan tingkat menengah atas dan kejuruan

diorientasikan tidak hanya pada aspek pemerataan, tetapi juga harus menuju

pada peningkatan kualitas, sehingga peran kemitraan dengan masyarakat

masih tetap diperlukan, karena untuk biaya operasional pendidikan jenjang

pendidikan menengah belum dapat dicover oleh pemerintah.

Page 115: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

106

Biaya pendidikan terdiri dari :

a. Biaya Investasi adalah biaya untuk pengadaan sarana dan prasarana

pendidik (untuk sekolah negeri ditanggung oleh pemerintah, sedangkan

swasta ditanggung oleh masyarakat/orang tua)

b. Biaya Operasional dan Perawatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk

kelancaran proses belajar mengajar. Biaya operasional ini diperuntukkan

antara lain untuk listik, telepon, pemakain air, ATK, bahan peraga, kegiatan

manajemen kurikulum, penunjang KBM, kegiatan kesiswaan, peningkatan

kualitas guru, pemeliharaan dan lain-lain (untuk sekolah negeri mendapat

bantuan dari Pemda dan orang tua, sedangkan swasta ditanggung

masyarakat/orang tua).

Dalam hal program menggratiskan biaya sekolah diutamakan bagi

warga masyarakat yang secara ekonomi tidak mampu sehingga siswa dari

kalangan masyarakat miskin harus dapat bersekolah. Adapun program

yang ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti : Bantuan Rawan

Putus Sekolah melalui Kartu Gratis Sekolah, Bantuan Operasional

Pendidikan (BOP) untuk sekolah negeri, Beasiswa Prestasi, Bantuan

Khusus Murid (BKM), kemitraan dengan Komite Sekolah dan Dewan

Pendidikan dan bantuan bagi lulusan SMA/SMK berprestasi, tetapi tidak

mampu untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi

3. Program Peningkatan Kesejahteraan dan Kualifikasi Pendidikan.

Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas diperlukan perhatian

untuk peningkatan kesejahteraan, seperti yang telah dilakukan dalam hal

Page 116: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

107

meningkatkan kesejahteraan para guru melalui peningkatan pemberian uang

kesra menjadi Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan TPP Rp. 1.500.000,

sehingga yang diterima setiap guru sebesar Rp. 2.500.000, memperbaiki

gedung sekolah secara bertahap dengan mengacu kepada Standar Nasional

Pendidikan, melengkapi sarana dan prasarana sekolah secara bertahap

sesuai standar, memberikan penyetaraan kualifikasi guru yang belum S1,

meningkat kualitas guru melalui program sertifikasi, menyelenggarakan SMA

Unggulan Negeri Mohammada Husni Thamrin, pemanfaatan ICT dalam

pembelajaran dan sistem administrasi sekolah, peningkatan mutu layanan

pendidikan melalui program SSN, RSBI/SBI, akselerasi, inklusi, ISO, dan

program keahlian unggulan internasional.

4. Program Pengembangan Sekolah Standar Nasional (SSN) dan Berstandar

Internasional (RSBI/SBI)

Dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan serta melaksanakan kebijakan

pemerintah pusat, Provinsi DKI Jakarta terus mengembangkan sekolah

berstandar nasional dan internasional sebagaimana diamanatkan oleh UU

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP Nomor 19

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang pada pasal 11 dan 16

mengkategorikan pendidikan dasar dan menegah di Indonesia menjadi tiga

yaitu Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), Sekolah Formal Mandiri (SSN) dan

Sekolah Formal Standar (Potensial). Sebagai barometer pendidikan adalah

sebuah keniscayaan bagi DKI Jakarta untuk menyiapkan peserta didiknya

berdasarkan standar nasional pendidikan (SNP) dan standar Internasional

sehingga lulusannya memiliki daya saing global. Terus

mengembangkan/menambah jumlah Sekolah Dasar Negeri yang telah

Page 117: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

108

memenuhi standar internasional (SBI) yang sekarang berjumlah 19 terdiri atas

9 sekolah negeri dan 10 sekolah swasta. Sekolah Formal Mandiri atau

Sekolah Standar Nasional (SSN) tingkat SD berjumlah 43 sekolah sementara

untuk tingkat SMP sebanyak 54 sekolah dan sudah ada 80 SMP lagi yang

dipersiapkan untuk menjadi sekolah formal mandiri (SSN).

Untuk tingkat pendidikan menengah rintisan sekolah bertaraf

internasional (RSBI) berjumlah 20 sekolah terdiri atas 9 SMA Negeri dan 11

SMA Swasta, sedangkan sekolah formal mandiri (SSN) telah berjumlah 11

sekolah dan yang sedang dipersiapkan 137 SMA Negeri dan Swasta menuju

sekolah formal mandiri (SSN).

5. Program Pengembangan Mutu Layanan Berbasis ISO

Sebagai prioritas utama dalam meningkatkan mutu layanan di sekolah

telah dikembangkan mutu layanan khususnya dalam bidang manajemen

sekolah dengan bertaraf internasional berbasis ISO. Langkah penguatan-

penguatan terhadap manajemen layanan pendidikan yang efektif efisien dan

memenuhi standar kualitas Internasional harus terus dilakukan.

Sekolah –sekolah yang telah mendapat Sertifakat ISO antara lain :

1. SD Negeri Menteng 01 17. SMA Negeri 71

2. SD Negeri Kebon Jeruk 11 18. SMA Negeri 82

3. SDLB Negeri 1 19. SMA Negeri 99

4. SMP AL AZHAR I 20. SMA Negeri 12

5. SMP Kafila Islamic Internasional School 21. SMA Negeri 13

6. SMP Negeri 19 22. SMA Negeri 39

7. SMP Negeri 111 23. SMA Negeri 68

8. SMP Negeri 49 24. SMA Negeri 70

Page 118: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

109

9. SMP Negeri 1 25. SMA Negeri 112

10. SMP Negeri 30 26. SMA Negeri 6

11. SMP Lab School Kebayoran 27. SMK Jayawisata II

12. SMP PB Sudirman 28. SMK Bunda Kandung

13. SMA Negeri 8 29. SMK Negeri 14

14. SMA Negeri 26 30. SMK Negeri 20

15. SMA Negeri 28 31. SMK Negeri 26

16. SMA Negeri 42 32. SMK Negeri 28

33. SMK Negeri 4 39. SMK Negeri 30

34. SMK Negeri 6 40. SMK Negeri 32

35. SMK Negeri 8 41. SMK Negeri 33

36. SMK Negeri 7 42. SMK Negeri 57

37. SMK Negeri 58 43. SMK Sahid

38. SMK Paramita 44. SMA Al Azhar

6. Program Pengembangan ICT

Sebagai upaya dalam mengantisipasi globalisasi secara bertahap telah

dicanangkan E-Secondary Education Community untuk menyongsong

kemajuan teknologi di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan.

Pemanfaatan teknologi informasi (Communication Technology) paling tidak

akan banyak manfaat dalam penggunaanya dalam dunia pendidikan

khususnya kegiatan belajar mengajar termasuk dalam hal kegiatan

pelaksanaan penerimaan peserta didik baru pada jenjang SLTP dan SLTA

Negeri dan kegiatan administrasi sekolah.

Pemanfaatan ICT dalam pendidikan anatara lain : pelaksanaan PSB dengan

Sistem Real Time Online, Sistem Administrasi Sekolah (SAS) Online, laporan

sekolah online, e-APBS Online dan web Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Page 119: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

110

Jakarta (www.disdikdki.net) yang didalamnya memuat konten-konten yang

berkaitan dengan kegiatan pendidikan di Provinsi DKI Jakarta yang selalu up

to date, baik data maunpun informasinya. Untuk kelancaran pemanfaatan ICT

ini Dinas Pendidikan telah melengkapi sarana dan prasarana hardware berupa

Cyber Room yang sangat representatif.

7. Program Penguasaan Bahasa Inggris

Untuk memacu peningkatan kemampuan siswa dalam Bahasa Inggris

perlu dilakukan berbagai upaya antara lain pembiasaan English Day, pidato

dalam bahasa Inggris setiap hari Senin, pengumuman di sekolah dengan

bahasa Inggris, debat bahasa Inggris, dan lain-lain. Sedangkan untuk

meningkatkan kemampuan guru bahasa Inggris Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) juga perlu terus dilakukan berbagai kreatifitas dan inovasi.

Selain Bahasa Inggris, dibeberapa sekolah juga dikembangkan bahasa asing

lainnya seperti Bahasa Jerman (SMAN 31, SMA Santa Ursula), Bahasa

Jepang (SMPN 19), Bahasa Mandarin dan Bahasa Perancis, Bahasa Arab

dan lain-lain.

8. Program Bidang Ketenagaan

Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru perlu terus meningkatkan

program kualifikasi guru, dengan memberikan beasiswa kepada guru agar

guru memperoleh strata pendidikan yang lebih tinggi S1 dan S2.

Upaya lain untuk meningkatkan pengetahuan guru perlu melaksanakan

pelatihan dan mengikut sertakan guru-guru pada berbagai seminar baik

nasional, regional maupun internasional.

Data Guru

NON S JML

1 TK 57 8,938 8,9952 SD 28,802 11,374 40,176

SATUAN PENDIDIK

Jumlah Guru

Page 120: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

111

Sampai dengan tahun 2008 jumlah guru yang telah tersertifikasi

sebanyak 8.485 orang dan yang masih mengikuti Program Penyetaraan S1

sat ini mencapai 1.926 orang serta S2 sebanyak 28 orang.

9. Program Bidang Kesiswaan

Kegiatan untuk peningkatan kualitas agar siswa disamping memiliki

kecerdasan intelektual juga diharapkan memiliki tiga kecerdasan yang lain

agar menjadi manusia yang paripurna seperti antara lain :

(a). Cerdas Spiritual : Aktualisasi diri melalui olah Hati/Kalbu untuk

menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia

termasuk budi pekerti dan kepribadian unggul.

(b). Cerdas Emosional dan Sosial : Aktualisasi Emosional melalui olah

rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan

dan keindahan seni dan budaya serta kompetensi untuk

mengekspresikannya.

(c). Cerdas Kinestik : Aktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan

insan yang sehat, bugar, berdaya, dan terampil.

Hasil yang telah dicapai, antara lain :

a. Peningkatan jumlah SD Percontohan, SMP/SMA/SMK SSN, Koalisi

maupun Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).

Page 121: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

112

b. Meraih juara International Junior Science Olympiade (IJSO) dengan

predikat The Winner Absolute atas nama Diptarama siswa SMPN

252 dan Stefanny Senna siswi SMP IPK Penabur pada kejuaraan

IJSO di Yogyakarta tahun 2005.

c. Meraih penghargaan WIDYA KRAMA dari Presiden atas prestasinya

sebagai Gubernur Provinsi yang telah berhasil menaikkan APK

(Angka Partisipasi Kasar) sampai melewati taraf kriteria tuntas

paripurna Program wajar 9 Tahun.

d. Memperoleh Nilai Tertinggi pada ujian nasional SMP/MTs hingga

mencapai 99,99% pada tahun pelajaran 2007/2008.

10. BEBERAPA PRESTASI SISWA/GURU PADA LOMBA TINGKAT NASIONAL

A. OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN)

1. TINGKAT SD

- Pada Tahun 2008 Kontingen DKI Jakarta mendapatkan 2 medali

emas(IPA, Matematika) dan 4 medali perak(IPA, Matematika)

- Pada Tahun 2009 meraih medali emas dan Best overall, 4 medali

perak dan 1 medali perunggu.

2. TINGKAT PLB

- Pada Tahun 2009 meraih medali emas dan Best Theory & Overall,

1 medali perak.

3. TINGKAT SMP

- Pada Tahun 2008 Kontingen DKI Jakarta mendapatkan 9 medali

emas (Biologi, Matematika, Fisika dan Astronomi), 6 medali

Page 122: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

113

perak(Biologi, Matematika, Astronomi) , 9 medali perunggu(Biologi,

Matematika, Fisika dan Astronomi

- Pada Tahun 2009 meraih 7 medali emas dan Best Theory, 10

medali perak, 3 medali perunggu.

4. TINGKAT SMA

- Pada Tahun 2003 dilaksanakan di Balikpapan dimana Kontingen

DKI Jakarta meraih Juara Umum.

- Pada Tahun 2004 dilaksanakan di Pekanbaru dimana Kontingen

DKI Jakarta meraih 3 medali emas, 17 medali perak dan 10 medali

perunggu.

- Pada Tahun 2005 dilaksanakan di Jakarta dimana Kontingen DKI

Jakarta meraih Juara Umum.

- Pada Tahun 2006 dilaksanakan di Jawa Tengah dimana Kontingen

DKI Jakarta meraih 9 medali emas, 14 medali perak dan 17 medali

perunggu.

- Pada Tahun 2007 dilaksanakan di Surabaya Jawa Timur dimana

Kontingen DKI Jakarta mengirimkan 82 peserta meraih Juara ke 2.

- Pada Tahun 2008 dilaksanakan di Makasar dimana Kontingen DKI

Jakarta Meraih Juara Umum

- Pada Tahun 2009 dilaksanakan di Jakarta dimana Kontingen DKI

Jakarta meraih Juara Umum ( 14 medali emas, 22 medali perak,

20 medali perunggu)

5. TINGKAT PLB

- Pada Tahun 2009 meraih 1 Medali Emas Bidang Matematika dan 1

Medali Emas bidang IPA.

Page 123: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

114

B. FESTIVAL DAN LOMBA SENI NASIONAL (FLS2N)

1. TINGKAT SD

- Pada Tahun 2008 Kontingen DKI Jakarta mendapatkan 1 medali

perak (melukis) dan 1 medali perunggu (vocal solo)

- Pada Tahun 2009 pada bidang Lomba Menyanyi Solo/ Tunggal

meraih Medali Emas ( Inara Destri Aditya, SD Kartika VIII-1

Pasar Rebo Jaktim)

2. TINGKAT SMP

- Pada Tahun 2008 Kontingen DKI Jakarta mendapatkan 5 medali

emas (Tenis meja tunggal, Seni karate 40kg, Senam nomor

palang tunggal, Senam nomor all around, Basket beregu), 4

medali perak(Bulu tangkis tunggal, Pencak silat, Catur tunggal,

Tenis beregu) dan 3 medali perunggu(Tenis meja tunggal, Bulu

tangkis tunggal, Seni karate 40 kg).

- Pada Tahun 2009 pada bidang Lomba Story Telling meraih

Medali Emas (Keanu Nurherbainto, SMP Labschool Jakarta

Selatan), Lomba Cipta Lagu meraih Juara I (Raudah Intan

Suryaningtias, SMPN 37 Jakarta Selatan) dan bidang Lomba

Cerita Cerpen meraih Medali Perunggu (Rusydah Syarlina,

SMPN 103 Jakarta Timur)

3. TINGKAT SMA

- Pada Tahun 2009 pada bidang Lomba Band meraih Medali Emas

(SMAN 48 Jakarta Timur), bidang Lomba Drama Pragmen

meraih Medali Emas ( SMAN 78 Jakarta Barat), bidang Solo

Page 124: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

115

Voka, Seni Kriya, dan Seni Poster meraih Medali Perak, dan

Cipta Puisi meraih Medali Perunggu.

4. TINGKAT SMK

- Pada Tahun 2009 pada bidang Lomba Desain Konumikasi V

meraih Medali Emas, dan Bidang Lomba Film Fiksi meraih

medali Perunggu.

5. TINGKAT PLB

- Pada Tahun 2009 pada bidang Lomba Design Grafis dan

Komputer meraih Medali Perak.

C. OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL (02SN)

1. TINGKAT SD

- Pada Tahun 2008 Kontingen DKI Jakarta meraih 6 medali

emas(Bulu tangkis putra dan putri, Pencak silat putra dan putrid,

Senam ritmik semua alat) dan 3 medali perak(Tenis meja putra dan

putri, Senam ritmik semua alat, Catur putra).

- Pada Tahun 2008 Secara Nasional Kontingen DKI meraih Juara II

2. TINGKAT SMP

- Pada Tahun 2009 Kontingen DKI Jakarta meraih 5 Medali Emas, 3

Medali Perak dan 3 Medali Perunggu.

3. TINGKAT SMA

Page 125: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

116

- Pada Tahun 2009 Kontingen DKI Jakarta meraih 5 Nedali Emas, 1

Medali perak dan 1 Medali Perunggu.

4. TINGKAT PLB

- Pada Tahun 2009 Kontingen DKI Jakarta meraih 1 Medali

Perunggu.

D. LOMBA KETRAMPILAN SISWA (LKS)

- Pada Tahun 2003 dilaksanakan di Yogyakarta dimana Kontingen

DKI Jakarta meraih 3 emas, 2 perak dan 2 perunggu

- Pada Tahun 2004 dilaksanakan di Jawa Tengah dimana Kontingen

DKI Jakarta meraih 6 emas, 7 perak, 5 perunggu

- Pada Tahun 2005 dilaksanakan di Bali Kontingen dimana Kontingen

DKI Jakarta meraih 6 emas, 1 perak dan 1 perunggu

- Pada Tahun 2006 dilaksanakan di Jakarta dimana Kontingen DKI

Jakarta meraih 5 emas, 3 perak dan 5perunggu

- Pada Tahun 2007 dilaksanakan di Jawa Barat dimana Kontingen

DKI Jakarta meraih 5 emas, 4 perak dan 5 perunggu

- Pada Tahun 2008 dilaksanakan di Makasar dimana Kontingen DKI

Jakarta meraih 10 emas, 15 perak dan 17 perunggu

- Pada Tahun 2009 dilaksanakan di Jakarta, Kontingen DKI Jakarta

meraih Juara II.

E. PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS BERPRESTASI

Page 126: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

117

- Pada tahun 2009, dilaksanakan di Jakarta, Guru TK Al-Azhar

Jakarta Selatan (Tuti Silawati, S.Pd), Guru SLB –C Angkasa Jakarta

Timur ( Sri Lestari, S.Pd), Kepala TK Bintang Bangsaku (Yanti Dewi

Purwanti) dan Pengawas TK/SD Jakarta Barat ( Hj. Suryani, M.Pd)

meraih juara I Tingkat Nasional. Guru SDN Cijantung 03 Pg Jaktim

(Ismiatun, S, Pd), Guru SPMN 100 Jakarta (Rohmani, S.Pd), serta

guru SMAN 28 Jakarta Selatan ( Drs. H. Tatang Sutarsa, M.Pd)

meraih juara III Tingkat Nasional.

F. LOMOJARI SMP TERBUKA

1. Pada tahun 2006 meraih juara I (SMP Terbuka 190 Jakarta Barat)

2. Pada Tahun 2008 meraih juara I (SMP Terbuka 48 Jakarta Selatan)

3. Pada Tahun 2009 meraih juara I bidang Akademik (SMP Terbuka 84

Koja), bidang Ketrampilan (SMP Terbuka 61 Palmerah).

11. Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Nonformal dan Informal.

Sebagaimana halnya dalam pengembangan pendidikan formal, pemerintah

provinsi DKI Jakarta juga meningkatkan program pelayanan masyarakat yang

karena kondisi tidak dapat mengikuti program pendidikan formal. Pada bidang

pendidikan nonformal dan informal dikembangkan program-program seperti

antara lain: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Keaksarawanan Baru

(Pemberantasan Buta Aksara), Life Skill, Kelompok Belajar Paket A, B, C.

Persentase Buta Aksara hanya 0.18 % jauh lebih rendah daripada tingkat

nasional (sebesar 5 %).

PENUTUP

Page 127: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

118

Dari uraian di atas sudah jelas, bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

akan terus melakukan upaya perbaikan dan pembenahan bidang pendidikan

seiring dengan kemampuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pelaksanaan program-program bidang pendidikan merupakan penerapan

dari kebijakan pimpinan pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam rangka

mewujudkan visi, misi, dan program yang telah ditetapkan. Untuk itu perlu ada

peran serta dari berbagai komponen masyarakat untuk mencapai cita-cita yang

telah sama-sama kita idamkan.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd NIP 131 679 687

Page 128: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

117

Page 129: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

118

Pendahuluan 1. VISI

”Terwujudnya layanan pendidikan yang bermutu tinggi dalam membangun insan yang cerdas dan kompetitif”

2. MISI

a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat jakarta

b. Mengupayakan peningkatan mutu dan relevansi yang berkelanjutan serta berdaya saing global dalam menghadapi perubahan

c. Meningkatkan standar kualitas layanan pendidikan d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan

pengelolaan pendidikan e. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pendidikan

TUJUAN

a. Meningkatkan upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran pada semua jenjang pendidikan

b. Meningkatkan kualitas dan kemandirian pengelolaan pendidikan yang berdaya saing global;

c. Meningkatkan kemampuan akademik dan profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

d. Meningkatkan pembinaan perguruan tinggi sebagai bagian integral dari tata kota;

e. Mengentaskan masyarakat putus sekolah dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan (kecakapan hidup) warga belajar.

SASARAN

a. Peningkatan mutu program dan relevansi pendidikan b. Pengembangan dan peningkatan sarana pendidikan c. Peningkatan mutu manajemen pendidikan d. Peningkatan materi pendidikan agama, kewarganegaraan dan ekstrakurikuler e. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan (kecakapan hidup) serta mutu

lulusan f. Peningkatan pendidikan nonformal informal (pnfi) dan ketrampilan

masyarakat g. Pembinaan perguruan tinggi

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

KEP GUBERNUR NO. 134 TAHUN 2009

PERDA NO. 10 TAHUN 2008

Page 130: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

119

STRATEGI Mendorong upaya pemerataan kesempatan pendidikan anak usia dini , pendidikan dasar, pendidikan luar biasa, pendidikan menengah kepada kelompok yang kurang mampu melalui kebijakan yang mendorong terciptanya pendidikan-pendidikan alternatif khususnya pendidikan nonformal informal (pnfi), mengurangi angka putus sekolah dengan memperhatikan keterjangkauan biaya, serta meningkatkan peran pendidikan tinggi guna mendukung upaya peningkatan kerjasama antar perguruan tinggi.

BEBERAPA DATA JUMLAH LEMBAGA :

JUMLAH SISWA / WARGA BELAJAR

609

92779 93388

670559

192323

862882

227722

135465

363187

9188685731

177617

41848

157751199599

39330

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

800000

900000

TK SD SMP SMA SMK PKBM

N S JML

9

1733 1742

2249

753

3002

306

631

937

116

381497

62

512 574

35175 210

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

TK SD SMP SMA SMK PKBM

N S JML

Page 131: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

120

JUMLAH GURU/TUTOR

KEBIJAKAN DINAS PENDIDIKAN

LANDASAN

A. PUSAT B. PEMERINTAH DAERAH 1. UU 1. Perda 2. PP 2. Pergub 3. Kebijakan 3. Kebijakan

4. Program

C. KEADAAN UMUM, PERMASALAHAN, DAN TANTANGAN

57

8938 8995

28802

11374

40176

112429853

21095

67739144

15917

3153

12696

15849

30918

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

TK SD SMP SMA SMK PKBM

N S JML

Page 132: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

121

KEBIJAKAN PEMBINAAN PENDIDIKAN 1. Pemerataan dan Perluasan Akses dikembangkan kebijakan sebagai berikut :

a. Membangun gedung SMP b. Merehab total gedung SD/SMP yang rawan ambruk, tidak layak/tidak

standar c. Menyelenggarakan SDN Wajar dan SMP Terbuka (program education

for all) d. Menyelenggarakan program Paket A , Program Paket B dan Paket C

program education for all) e. Memberikan bantuan alat pelajaran dan perlengkapan sekolah bagi anak yang

rawan drop out f. Membebaskan biaya sekolah siswa SD/SMP/MI/MTs Negeri g. Membebaskan biaya sekolah bagi anak dari keluarga tidak mampu

melalui bantuan biaya pendidikan bagi siswa SD/SMP Swasta h. Memberikan bantuan biaya PSB, UAN dan EHB i. Penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat luas (broad based education)

yang berorientasi pada keterampilan hidup (life skill) j. Mengembangkan program retrival untuk menarik kembali anak yang putus

sekolah k. Memperluas akses bagi kelompok minoritas dan kurang mampu secara

ekonomi untuk memperoleh kesempatan belajar pada satuan pendidikan menengah;

l. Meningkatkan angka partisipasi dengan mengurangi kesenjangan antara APK dan APM;

m. Meningkatkan upaya pemerataan distribusi pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka menekan disparitas kinerja antar sekolah.

n. Mengembangkan dan memperluas upaya pembinaan karir profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan secara komprehensifdan berkelanjutan;

o. Memperluas dan meningkatkan kesempatan pada satuan pendidikan menengah swasta untuk memperkecil ratio peserta didik : kelas, antara sekolah negeri dengan sekolah swasta;

p. Meningkatkan penyediaan dan penyebaran sarana dan prasarana pembelajaran termasuk ICT antar wilayah dan antar SMA dan SMK baik negeri maupun swasta secara adil dan proporsional.

Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing

a. Peningkatan kemampuan profesional tenaga kependidikan dan kesejahteraannya

b. Meningkatkan kinerja Pengawas sekolah c. Penanganan dan pemberian anak putus sekolah pendidikan dasar d. Pembinaan olah raga usia dini e. Perintisan SD Model dan sekolah koalisi f. Penyelenggaraan evaluasi prestasi g. Pengembangan kurikulum dan sistem pembelajaran h. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan i. Pembinaan dan pemberian penghargaan sekolah sehat, dan kinerja sekolah j. Menyelenggarakan tes kompetensi guru k. Pembinaan pendidikan life skill

Page 133: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

122

l. Pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah dan laboratorium m. Pembinaan kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler n. Penyelenggaraan lomba MIPA dan lomba bidang studi lainnya o. Mengurangi kesenjangan antara mutu lulusan pendidikan menengah dengan

tuntutan pendidikan tinggi dan dunia kerja dan industri; p. Meningkatkan kualitas pendidik dalam mengembangkan proses pembelajaran

yang nyaman dan menyenangkan; q. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan industri dalam membuka akses

untuk praktek kerja industri bagi peserta didik pendidikan menengah kejuruan; r. Memberdayakan Balai Pelatihan Pendidikan Kejuruan (BPPK) dalam

meningkatkan mutu dan relevansi lulusan sekolah menengah kejuruan swasta; s. Memberdayakan MGMP dan MKKS sebagai pusat kegiatan peningkatan

kompetensi profesional pendidik dan kepala sekolah; t. Penyelenggaraan Sains Center u. Pembentukan School Sister v. Meningkatkan kualitas pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi

manajerial dan akademik di sekolah; w. Meningkatkan kualitas rekruitmen, rotasi dan promosi kepala sekolah dan

pengawas sekolah;

Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik a. Menerapkan Standar Pelajaran Minimal (SPM) penyelenggaraan pendidikan b. Melaksanakan Sistem Pembinaan Profesional (SPP) melalui gugus TK/SD,

PKG, MGMP c. Penyuluhan dan penyebaran informasi melalui media elektronikl

cetak dalam rangka peningkatan peran serta masyarakat dalam pendidikan

d. Pembinaan demokratisasi dan desentralisasi pendidikan e. Pembinaan otonomi sekolah melalui program Manajemen Peningkatan

Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) f. Pengembangan sistem insentif dan reward g. Pembentukan dan pembinaan badan akreditasi sekolah h. Peningkatan pelaksanaan sistem profesional guru dan supervisi pendidikan i. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas sekolah j. Pengembangan sistem informasi dan manajemen pendidikan k. Pemberdayaan personil dan lembaga pendidikan l. Perintisan kerjasama antar lembaga pendidikan m. Membentuk dan membina serta memberdayakan Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan n. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pendidikan o. Melaksanakan kerjasama antar lembaga pendidikan dan lembaga sosial

masyarakat serta perusahaan industri p. Memantapkan otonomi sekolah melalui implementasi MBS sesuai dengan

kebutuhan lingkungan dan potensi sekolah; q. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui pemberdayaan komite sekolah; r. Meningkatkan kegiatan pembinaan kesiswaan melalui kegiatan keilmiahan,

keolahragaan, keagamaan, dan seni budaya yang kompetitif dalam rangka pencitraan publik.

Page 134: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

123

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM PENDIDIKAN DI

PROVINSI DKI JAKARTA ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM PENDIDIKAN DI PROVINSI DKI JAKARTA 1. UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 mengamanatkan bahwa ”Pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”

2. Prinsip penyelenggaraan pendidikan antara lain :

a. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa

b. Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat

c. Memberi keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran

d. Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat

e. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

3. Perda Nomor 8 tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan mengamatkan bahwa

pendidikan di provinsi DKI Jakarta diselenggarakan sebagai usaha untuk mencerdaskan kehidupan warga masyarakat Jakarta berdasarkan azas-azas : • Nilai keagamaan • Demokratis

Page 135: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

124

• Keteladanan • Manfaat • Tidak diskriminatif • Pembudayaan dan pemberdayaan • Seimbang, serasi dan selaras dalam perikehidupan • Pemanfaatan optimal IPTEK • Budaya bangsa • Keterbukaan • Bertanggung jawab • Kepastian hukum

4. Provinsi DKI Jakarta secara khusus mengemban tugas pembangunan bidang

pendidikan yang cukup pelik, karena karakteristik persoalannya terkait dengan banyak aspek, terutama besarnya populasi penduduk dan sekaligus banyaknya masyarakat kurang mampu di wilayah perkotaan.

5. Tidak dapat dipungkiri dengan kedudukan Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik

Indonesia, Pusat Pemerintahan, Kota Jasa, Pintu Gerbang Dari dan Ke Manca Negara, Lokasi Perkantoran dan Perwakilan Duta-Duta Bangsa tidak memiliki sumber kekayaan alam, oleh sebab itu sumber daya manusia yang ada harus terus dikembangkan agar bisa sejajar dengan kota-kota besar lainnya di dunia. Pengembangan sumber daya manusia tidak lain adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dan (sebagai) salah satu kunci keberhasilan pembanguann nasional dan daerah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Provinsi DKI Jakarta harus dilandasi dengan kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (serta imtak) yang merupakan cerminan keberhasilan bangsa Indonesia dimasa mendatang.

6. Dalam penyelenggaraan pendidikan harus berorientasi pada masa depan, sementara

ke depan tantangan pendidikan akan semakin kompleks, seiring dengan persaingan global sehingga pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian dengan gerak perkembangan ilmu pengetahuan modern dan inovasi.

7. Visi Pemprov DKI Jakarta : JAKARTA YANG NYAMAN DAN SEJAHTERA

UNTUK SEMUA VISI DAN MISI DINAS PENDIDIKAN : Visi : TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG BERMUTU TINGGI

DALAM MEMBANGUN INSAN YANG CERDAS DAN KOMPETITIF Misi :

a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat jakarta

b. Mengupayakan peningkatan mutu dan relevansi yang berkelanjutan serta berdaya saing global menghadapi perubahan

Page 136: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

125

c. Meningkatkan standar kualitas layanan pendidikan d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan

pendidikan e. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pendidikan

8. Permasalahan dan tantangan pembangunan pendidikan di provinsi DKI Jakarta antara

lain : a. Provinsi DKI Jakarta menjadi Barometer b. Jakarta menjadi Tempat Tujuan untuk Mencari Nafkah

Tantangan :

a. Bagaimana agar anak usia sekolah dapat bersekolah b. Bagaimana Sekolah dapat Menyelenggarakan Pendidikan yang berkualitas

9. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan antara lain :

a. Sarana dan prasarana b. Tenaga pendidik dan kependidikan c. Kurikulum dan pengembangan bahan ajar d. Pembiayaan e. Kegiatan ekstrakurikuler dan kesiswaan f. Manajemen dan kebijakan-kebijakan

10. Kondisi umum Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta :

D a ta S e k o la h

N ON S J M L

1 T K 9 1 ,7 3 3 1 ,7 4 22 S D 2 ,2 4 4 7 5 3 2 ,9 9 73 S M P 3 0 6 6 3 1 9 3 74 S M A 1 1 6 3 8 1 4 9 75 S M K 6 2 5 1 2 5 7 4

2 ,7 3 7 4 ,0 1 0 6 ,7 4 7

S A T U A N P E N D I D I K A NJ u m la h S e k o la h

D K I J a k a rta

D a ta S is wa

N ON S J ML

1 T K 6 0 9 9 2 ,7 7 9 93 ,3 8 82 S D 6 7 0 ,5 5 9 1 9 2 ,3 2 3 86 2 ,8 8 23 S MP 2 2 7 ,7 2 2 1 3 5 ,4 6 5 36 3 ,1 8 74 S MA 9 1 ,8 8 6 8 5 ,7 3 1 17 7 ,6 1 75 S MK 4 1 ,8 4 8 1 5 7 ,7 5 1 19 9 ,5 9 9

1 ,0 3 2 ,6 2 4 6 6 4 ,0 4 9 1 ,69 6 ,6 7 3

S A T U A N P E N D ID IK A NJ um la h S is wa

D K I J a k a rta

Page 137: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

126

11. Permasalahan di bidang sarana dan prasarana antara lain :

Masih Banyak Gedung sekolah yang perlu direhab total Masih banyak sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang belum

memenuhi standar kurikulum, Sarana dan prasarana pendidikan, terutama yang berkaitan dengan proses

pembelajaran dalam kuantitas dan kualitas masih relatif kurang dibandingkan dengan kebutuhan riel.

12. Permasalahan bidang tenaga pendidik dan kependidikan antara lain : Masih banyak guru yang tidak memenuhi syarat kualifikasi akademik Masih banyak guru yang belum disertifikasi Masih terdapat kesenjangan tingkat kesejahteraan guru yang bertugas di sekolah

negeri dengan guru di sekolah swasta. Masih banyak guru yang belum PNS Belum adanya tenaga tata usaha SD Belum adanya tenaga perpustakaan Belum adanya tenaga laboran di sekolah Penyebaran guru dan tenaga kependidikan secara kuantitatif dan kualitatif antar

wilayah dan antar sekolah belum merata dan proporsional 13. Permasalahan bidang kurikulum dan pengembangan bahan ajar antara lain : Belum seluruh sekolah melaksanakan KTSP khususnya SMK Pencapaian standar minimal kurikulum, juga masih menjadi masalah, karena

ketika mengikuti ujian nasional yang soalnya disusun berdasarkan kurikulum nasional, ternyata masih banyak peserta didik tidak lulus dan kalaupun lulus nilai rata-rata keberhasilannya masih belum memuaskan

Pengembangan bahan ajar di sekolah masih belum maksimal 14. Permasalahan bidang pembiayaan pendidikan antara lain :

Alokasi anggaran untuk pendidikan masih dirasakan belum memadai untuk kebutuhan yang ada

D a ta G u ru

N ON S J M L

1 T K 5 7 8 , 9 3 8 8 , 9 9 52 S D 2 8 , 8 0 2 1 1 , 3 7 4 4 0 , 1 7 63 S M P 1 1 , 2 4 2 9 , 8 5 3 2 1 , 0 9 54 S M A 6 , 7 7 3 9 , 1 4 4 1 5 , 9 1 75 S M K 3 , 1 5 3 1 2 , 6 9 6 1 5 , 8 4 9

5 0 , 0 2 7 5 2 , 0 0 5 1 0 2 , 0 3 2D K I J a k a rta

S A T U A N P E N D ID IK A N

J u m la h G u ru

Page 138: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

127

Belum maksimalnya peran masyarakat Belum maksimalnya peran DUDI

15. Permasalahan bidang manajemen dan kebijakan :

a.Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) belum terlaksana dengan baik dan ini mencerminkan masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan;

b.Peran Komite Sekolah belum maksimal sehingga belum mencerminkan suatu sinergi antara kekuatan sekolah dan kekuatan masyarakat untuk memajukan sekolah yang bermutu

16. ARAH KEBIJAKAN (RPJMD) Penyelenggaraan urusan Pendidikan antara lain

diarahkan untuk: a.Menyatukan penanggung jawab fungsi regulator pada pendidikan dasar, menengah b.Meningkatkan mutu lulusan pendidikan dasar dan menengah. c.Memberikan perhatian khusus untuk pembiayaan penyelenggaraan operasional

SMK dan agar lulusan SMK mampu berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan. f.Meminimalkan angka drop-out pendidikan dasar dan menengah. g.Mengupayakan kerjasama Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Daerah di

lingkungan Bodetabekjur maupun Depdiknas untuk mengurangi kesenjangan pelayanan pendidikan antara provinsi DKI Jakarta dengan Daerah Bodetabekjur.

h.Memfasilitasi penataan dan pengembangan kawasan khusus pendidikan tinggi dalam rangka meningkatkan daya saing kota.

i. Menjamin akses keluarga miskin terhadap layanan pendidikan dasar dan menengah.

j. Memenuhi standar pelayanan minimum (SPM) pendidikan dan perpustakaan.

17. Strategi : mendorong upaya pemerataan kesempatan pendidikan anak usia dini ,

pendidikan dasar, pendidikan luar biasa, pendidikan menengah kepada kelompok yang kurang mampu melalui kebijakan yang mendorong terciptanya pendidikan-pendidikan alternatif khususnya pendidikan nonformal informal (pnfi), mengurangi angka Putus sekolah dengan memperhatikan keterjangkauan biaya, serta meningkatkan peran pendidikan tinggi guna mendukung upaya peningkatan kerjasama antar perguruan tinggi

18. Terobosan-terobosan kebijakan yang telah di-tempuh oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka mengatasi permasalahan-permasalahan di atas antara lain : 1.Program pendidikan wajar 9 tahun khususnya untuk sekolah negeri dengan

pemberian BOP 2.Peningkatan kesejahteraan guru melalui pemberian tunjangan (kesra) 3.Penanganan terhadap siswa miskin khususnya pada jenjang pendidikan menengah

melalui program Kartu Gratis Sekolah, BOP, Beasiswa, Kemitraan dengan Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan

4. Kebijakan dalam penyusunan RAPBS : a. Disusun berdasar kebutuhan b. Musyawarah dan mufakat

Page 139: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

128

c. Menerapkan cross subsidi d. Mencari solusi e. Tidak diperkenankan mengeluarkan siswa dengan alasan tidak mampu membayar iuran 5. Program peningkatan kualifikasi (S1 dan S2) dan kompetensi guru (sertifikasi) 6. Program peningkatan pembinaan ekstrakurikuler dan kesiswaan (pengembangan

bakat, minat dan kreatifitas siswa) 7. Program Pengembangan Kurikulum dan Bahan Ajar 8. Program pemakaian bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di sekolah 9. Program pengembangan mutu layanan berbasis ISO 10. Program pengembangan ICT dalam pembelajaran dan sistem administrasi 11. Program pengembangan Sekolah Berstandar Nasional (SSN) dan Rintisan

Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)

Page 140: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

129

1. D A T A T K

N S J ML N S J M L N S J MLJ a k a rta P u s a t 4 2 1 1 2 1 5 2 0 5 9 ,0 9 3 9 ,29 8 2 4 9 5 5 97 9 J a k a rta U ta ra 1 2 2 5 2 2 6 6 6 1 2 ,5 5 4 1 2 ,62 0 5 1 ,2 8 6 1 ,29 1 J a k a rta B a ra t - 3 6 5 3 6 5 - 2 0 ,8 3 9 2 0 ,83 9 - 2 ,0 2 4 2 ,02 4 J a k a rta S e la ta n 3 3 8 6 3 8 9 2 5 8 2 1 ,6 5 5 2 1 ,91 3 2 1 2 ,0 2 6 2 ,04 7 J a k a rta T im u r 1 5 3 2 5 3 3 8 0 2 8 ,0 2 1 2 8 ,10 1 7 2 ,5 7 9 2 ,58 6 K a b . K e p . S e rib u - 1 4 1 4 - 6 1 7 61 7 - 6 8 6 8

9 2 ,7 7 9 9 3 ,38 8 5 7 8 ,9 3 8 8 ,99 5 D K I J a k a rta 9 1 ,7 3 3 1 ,7 4 2 6 0 9

D A T A P E N D ID IK A N T A H U N 2 0 0 7 /2 0 0 8

K O T A MA D Y AJ u m la h S e k o la h J u m la h S is w a J u m la h G u ru

2 . D A T A S D

N S J M L N S JM L N S J M LJ ak a rta P u sa t 2 85 1 1 8 4 0 3 6 8 , 2 0 0 2 2 , 3 4 3 9 0 ,5 4 3 3 ,3 5 5 1 ,5 3 3 4 ,8 88 J ak a rta U ta r a 2 69 1 5 3 4 2 2 9 0 , 8 4 4 4 2 , 5 3 0 1 3 3 ,3 7 4 3 ,6 0 5 2 ,2 4 5 5 ,8 50 J ak a rta B a ra t 4 62 1 9 4 6 5 6 1 4 2 , 0 2 5 4 7 , 1 9 6 1 8 9 ,2 2 1 5 ,7 9 6 2 ,8 5 8 8 ,6 54 J ak a rta S e la ta n 5 34 1 2 1 6 5 5 1 5 0 , 3 5 4 3 4 , 7 5 9 1 8 5 ,1 1 3 6 ,6 8 4 1 ,9 8 5 8 ,6 69 J ak a rta T im u r 6 80 1 6 7 8 4 7 2 1 6 , 2 8 5 4 5 , 4 9 5 2 6 1 ,7 8 0 9 ,1 5 4 2 ,7 5 3 1 1 ,90 7 K a b . K ep. Se rib u 14 - 1 4 2 , 8 5 1 - 2 ,8 5 1 2 0 8 - 2 08

8 6 2 ,8 8 2 2 8 ,8 0 2 6 7 0 , 5 5 9 1 9 2 , 3 2 3 1 1 ,3 7 4 4 0 ,17 6 D K I J a ka r ta 2 , 2 44 7 5 3 2 ,9 9 7

K O T A M A D Y AJu m la h Se ko la h Ju m la h Sis w a J um l ah G ur u

Page 141: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

130

3 . D A T A S M P

N S JM L N S J M L N S J M LJ a k a rt a P u s a t 3 7 8 7 1 2 4 2 5 , 2 4 7 1 5 , 6 0 8 4 0 ,8 5 5 1 , 2 4 9 1 ,3 1 4 2 ,5 6 3 J a k a rt a U t a r a 3 9 1 1 8 1 5 7 3 0 , 2 3 8 2 3 , 1 8 3 5 3 ,4 2 1 1 , 4 5 6 1 ,8 3 6 3 ,2 9 2 J a k a rt a B a ra t 5 2 1 6 8 2 2 0 4 0 , 6 3 5 3 3 , 0 8 9 7 3 ,7 2 4 1 , 9 1 3 2 ,6 8 3 4 ,5 9 6 J a k a rt a S e la t a n 7 0 1 1 4 1 8 4 5 1 , 9 6 7 3 0 , 8 9 0 8 2 ,8 5 7 2 , 4 8 1 1 ,7 2 1 4 ,2 0 2 J a k a rt a T im u r 1 0 3 1 4 4 2 4 7 7 8 , 4 9 6 3 2 , 6 9 5 1 1 1 ,1 9 1 4 , 0 6 4 2 ,2 9 9 6 ,3 6 3 K a b . K e p . S e r ib u 5 - 5 1 , 1 3 9 - 1 ,1 3 9 7 9 7 9

K O T A M A D Y A Ju m la h S e k o la h J u m l a h S is w a J u m l a h G u r u

3 6 3 ,1 8 7 1 1 , 2 4 2 D K I Ja k a r t a 3 0 6 6 3 1 9 3 7 2 2 7 , 7 2 2 1 3 5 , 4 6 5 9 ,8 5 3 2 1 ,0 9 5

4 . D A T A S M A

N S J M L N S J M L N S J M LJ a k a r ta P u s a t 1 3 6 0 7 3 8 , 9 6 9 1 1 , 6 0 3 2 0 , 5 7 2 7 4 2 1 , 3 0 4 2 , 0 4 6 J a k a r ta U ta r a 1 7 6 2 7 9 1 2 , 2 5 6 1 2 , 2 9 9 2 4 , 5 5 5 9 0 6 1 , 4 5 0 2 , 3 5 6 J a k a r ta B a r a t 1 7 9 7 1 1 4 1 2 , 0 5 8 2 0 , 4 5 2 3 2 , 5 1 0 9 4 1 2 , 2 2 9 3 , 1 7 0 J a k a r ta S e la ta n 2 9 6 7 9 6 2 4 , 3 7 0 1 8 , 4 1 7 4 2 , 7 8 7 1 , 7 9 6 1 , 8 7 4 3 , 6 7 0 J a k a r ta T im u r 3 9 9 5 1 3 4 3 3 , 7 3 9 2 2 , 9 6 0 5 6 , 6 9 9 2 , 3 5 7 2 , 2 8 7 4 , 6 4 4 K a b . K e p . S e r ib u 1 - 1 4 9 4 - 4 9 4 3 1 - 3 1

K O T A M A D Y AJ u m la h S e k o la h J u m la h S is w a J u m la h G u r u

9 1 , 8 8 6 8 5 , 7 3 1 1 7 7 , 6 1 7 6 , 7 7 3 9 , 1 4 4 D K I J a k a r ta 1 1 6 3 8 1 4 9 7 1 5 , 9 1 7

5 . D A T A S M K

K O T A M A D Y AN S JM L N S JM L N S JM L

J a k a rt a P u s a t 1 4 6 3 7 7 8 , 6 1 1 1 5 , 6 2 1 2 4 ,2 3 2 6 6 3 1 , 3 9 2 2 , 0 5 5 J a k a rt a U t a r a 8 6 5 7 3 5 , 8 5 5 1 5 , 5 6 5 2 1 ,4 2 0 4 4 8 1 , 5 0 2 1 , 9 5 0 J a k a rt a B a ra t 9 1 0 3 1 1 2 6 , 1 7 5 3 3 , 2 1 5 3 9 ,3 9 0 4 5 7 2 , 5 3 1 2 , 9 8 8 J a k a rt a S e l a ta n 1 7 1 1 4 1 3 1 1 0 , 6 2 8 3 6 , 6 5 0 4 7 ,2 7 8 7 9 3 2 , 9 7 7 3 , 7 7 0 J a k a rt a T im u r 1 3 1 6 7 1 8 0 1 0 , 3 4 8 5 6 , 7 0 0 6 7 ,0 4 8 7 7 3 4 , 2 9 4 5 , 0 6 7 K a b . K e p . S e r ib u 1 - 1 2 3 1 - 2 3 1 1 9 - 1 9 D K I Ja k a r t a

Ju m la h S e k o la h Ju m la h S is w a Ju m la h G u r u

1 5 , 8 4 9 6 2 5 1 2 1 2 , 6 9 6 4 1 , 8 4 8 1 5 7 , 7 5 1 1 9 9 ,5 9 9 5 7 4 3 ,1 5 3

Page 142: JURUSAN KI-MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2488/1/98346... · pentingnya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan

131

N S JML N S JML N S JMLTK 9 1,733 1,742 609 92,779 93,388 57 8,938 8,995 SD 2,244 753 2,997 670,559 192,323 862,882 28,802 11,374 40,176 SMP 306 631 937 227,722 135,465 363,187 11,242 9,853 21,095 SMA 116 381 497 91,886 85,731 177,617 6,773 9,144 15,917 SMK 62 512 574 41,848 157,751 199,599 3,153 12,696 15,849

DATA SATUAN PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA

SATUAN PENDIDIKAN

Jumlah Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Guru

102,032 1,032,624 664,049 1,696,673 50,027 DKI Jakarta 2,737 4,010 6,747 52,005