jurusan bahasa dan sastra asing fakultas bahasa

100
STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS (PRODUCTION ÉCRITE) MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS ANTARA YANG MEMPELAJARI TATA BAHASA SECARA IMPLISIT DAN EKSPLISIT skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis oleh Syarif Hidayat 2301407014 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Upload: hoangtruc

Post on 17-Jan-2017

273 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

STUDI PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS (PRODUCTION

ÉCRITE) MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS ANTARA YANG MEMPELAJARI

TATA BAHASA SECARA IMPLISIT DAN EKSPLISIT

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Prodi Pendidikan Bahasa Prancis

oleh

Syarif Hidayat

2301407014

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

ii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Senin

Tanggal : 13 Juni 2011

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Rustono, M.Hum. Dra. Diah Vitri W, DEA.

NIP. 195801271983031003 NIP. 196508271989012001

Penguji I

Mohamad Syaefudin, S.Pd., M.Pd.

NIP. 197810072005011004

Penguji II/ Pembimbing II Penguji III/ Pembimbing I

Neli Purwani, S.Pd. Dra. Dwi Astuti, M.Pd.

NIP. 198201312005012001 NIP. 196101231986012001

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya :

Nama : Syarif Hidayat

NIM : 2301407014

Prodi/Jurusan : Pendidikan Bahasa Prancis / Bahasa dan Sastra Asing

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Studi

Perbandingan Kemampuan Menulis (Production Ecrite) Mahasiswa Semester

III Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis antara yang Mempelajari

Tata Bahasa secara Implisit dan Eksplisit” yang saya tulis dalam rangka

memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri. Skripsi ini saya hasilkan setelah melalui penelitian,

pembimbingan, diskusi, dan pemaparan atau ujian. Semua kutipan baik langsung

dan tidak langsung, maupun sumber lainnya telah disertai identitas sumbernya

dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penulisan karya ilmiah. Dengan

demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing telah membubuhkan tanda

tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah ini tetap menjadi

tanggung jawab saya sendiri, Jika di kemudian ditemukan ketidakberesan, saya

bersedia menerima akibatnya.

Demikian, harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.

Semarang, Mei 2011

Syarif Hidayat

NIM. 2301407014

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Lebih cepat dan lebih baik

Rien n’est impossible sur le monde, tidak ada yang tidak mungkin di dunia

ini

Persembahan :

Untuk Bapak, Ibu, dan adik tercinta

v

PRAKATA

Alhamdulilah Wassyukurilah. Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan hikmah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang bejudul Studi Perbandingan Kemampuan Menulis (Production Ecrite)

Mahasiswa Semester III Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis antara

yang Mempelajari Tata Bahasa secara Implisit dan Eksplisit sebagai salah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa ada dukungan dan bimbingan dari

semua pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih dan rasa hormat

kepada :

1. Prof. Dr. Rustono, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Semarang, yang memberikan kesempatan untuk mengadakan

penelitian ini.

2. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing,

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang memberikan

kesempatan untuk mengadakan penelitian ini.

3. Dra. Dwi Astuti, M.Pd, dosen pembimbing I yang dengan sabar membimbing

dan memberikan arahannya hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Neli Purwani, S.Pd, dosen pembimbing II yang dengan sabar membimbing

dan memberikan arahannya hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Mohamad Syaefudin, S.Pd., M.Pd. selaku penguji 1 yang telah memberikan

pengarahan dan saran dalam memperbaiki skripsi ini

6. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Yogyakarta dan

Madame Leslie Montagu selaku pengampu mata kuliah Expression Écrite

yang telah memberikan izin melakukan penelitian di UNY.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, yang telah membagi

ilmu yang berguna bagi penulis.

vi

8. Bapak, Ibu, adik dan segenap keluarga tercinta yang tak pernah berhenti

mendoakan dan memberikan restu dan dukungan kepada penulis.

9. Dian Permatasari yang tak pernah berhenti memberikan semangat dan doa

bagi penulis.

10. Teman-teman Combattants 2007 (Dedy, Adhi, Avif, Khanif, Susilo, Eri, Aji,

Indri, Vyna, Norma, Fudoh, Ni’mah, Nurus, Aix, Yesy, Yanti, Kiki, Sari,

Nisa’, Imas, Tiara, Afrel, Ayu, Aven, Jevi, Maya, adisty, Oski), BP2M Unnes

Surahmat dkk), dan Kost Al-Ikhlas (Mas Jum, Upix, Dedi, Herwan, Idham,

Edi, Toni, Maskur), yang telah memberikan semangat dan bantuan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penulisan skripsi ini.

Saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan untuk melengkapi penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca.

Semarang, Mei 2011

Penulis

vii

ABSTRAK

Hidayat, Syarif. 2011. Studi Perbandingan Kemampuan Menulis (Production

Écrite) Mahasiswa Semester III Program Studi Pendidikan Bahasa

Prancis antara yang Mempelajari Tata Bahasa secara Implisit dan

Eksplisit. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa

dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : I. Dra. Dwi

Astuti, M.Pd. II. Neli Purwani, S.Pd.

Kata Kunci :Menulis, Tata Bahasa, Implisit dan Eksplisit

Dalam dunia pendidikan, kurikulum merupakan alat yang sangat penting

bagi keberhasilan suatu pendidikan. Pada tahun pelajaran 2008/2009, Program

Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Universitas

Negeri Semarang melakukan perubahan kurikulum. Salah satu perubahan dari

kurikulum baru tersebut adalah tidak ada lagi mata kuliah Structure yang khusus

mengajarkan tata bahasa Prancis. Sebagai gantinya, muatan tata bahasa dilesapkan

dalam mata kuliah empat kompetensi dasar berbahasa, yaitu Compréhension

Écrite (membaca), Production Écrite (menulis), Compréhension Orale

(menyimak), dan Production Orale (berbicara). Sebaliknya, Prodi Pendidikan

Bahasa Prancis Universitas Negeri Yogyakarta masih mempertahankan mata

kuliah grammaire untuk mengajarkan tata bahasa Prancis pada kurikulum mereka.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

kemampuan menulis antara mahasiswa semester III Program Studi Pendidikan

Bahasa Prancis yang mempelajari tata bahasa secara implisit dan eksplisit

sekaligus untuk mengetahui bentuk kesalahan yang dilakukan oleh responden di

kedua prodi tersebut.

Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis (Production

Écrite) mahasiswa Semester III Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis yang

mempelajari tata bahasa secara implisit dan eksplisit. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh mahasiswa semester III Program Studi Pendidikan Bahasa

Prancis di UNNES dan di UNY. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah cluster quota random sample. Dengan teknik tersebut didapat sampel

30 mahasiswa UNNES dan 25 mahasiswa UNY. Untuk mengumpulkan data

digunakan metode tes. Penelitian ini menggunakan validitas isi dan untuk

mengukur reliabilitas angket digunakan rumus K-R 20, Alpha, dan Test Retest.

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus t-test.

Dari hasil analisis diperoleh nilai t hitung = -1,32, sedangkan t tabel

dengan pengetesan satu ekor (α = 5%) dengan d.b 53 (diambil dari d.b 60) adalah

1,67. Dengan demikian, hipotesis kerja ditolak. Dari hasil tersebut terlihat

perbandingan antara keduanya negatif atau perbandingan yang berlawanan arah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis mahasiswa yang mempelajari

tata bahasa secara implisit lebih baik dari pada mahasiswa yang mempelajari tata

bahasa secara eksplisit.

viii

RÉSUMÉ

Hidayat, Syarif. 2011. La comparaison de la compétence de la production écrite

des étudiants du troisième semestre du département de français qui ont

explicitement et implicitement le cours de grammaire française. Mémoire.

Département des Langues et des Littératures Étrangères. Faculté des

Langues et des Arts. Université d’État Semarang. Directeur : I. Dra. Dwi

Astuti, M.Pd. II. Neli Purwani, S.Pd.

Mots clés : la production écrite, la grammaire, explicite et implicite

I. L’INTRODUCTION

Le curriculum a un grand rôle dans l’enseignement. Il sert comme les

fondements et les contenus éducatifs.

En 2008, le département de français de l’Université d’État de Semarang

(UNNES) a changé son curriculum pour augmenter la compétence linguistique

des apprenants du français. L’un des changements est la suppression du cours de

« Structure » dont le contenu est la grammaire française. En revanche, le cours de

Grammaire existe toujours dans le curriculum du département de français de

l’Université d’État de Yogyakarta (UNY) dont le contenu est pareil. Dans le

nouveau curriculum de l’UNNES, la grammaire française est intégrée dans les

cours des quatre compétences linguistiques, alors que dans le curriculum de

l’UNY, la grammaire française est enseignée explicitement dans le cours de

« Grammaire ».

Dans l’apprentissage linguistique, la grammaire a but de maîtriser les

quatre compétences linguistiques, soient la compréhension écrite, la production

écrite, la compréhension orale, et la production orale. La production écrite est

ix

donc une des compétences de la langue qui doit être maîtrisée par les étudiants qui

apprennent le français.

L’objectif majeur de cette recherche est de connaître s’il y a une différence

de la compétence dans la production écrite des étudiants du troisième semestre du

département de français qui ont explicitement ou implicitement le cours de la

grammaire française.

Pour développer cette recherche, je commence par l’explication de la

grammaire, de la production écrite, et du test de l’évaluation d’écrire. Ensuite, on

propose une hypothèse de la recherche.

II. LA GRAMMAIRE

Tanriverdieva (2002 :44) explique que la grammaire de la langue est

l’ensemble des règles qui régissent la langue conçue comme un système de nature

sociale soumis à des conventions collectives. Bois (dans www

francais.creteil.iufm.fr) ajoute que la grammaire est l’étude de la phrase et des

mots dans les phénomènes morphologiques (les formes des déterminants, la

conjugaison des verbes) et syntaxiques (les relations des mots entre des mots,

selon la fonction et la nature). Donc, la grammaire est l'étude de la formation

d’une phrase qui a un sens suivant les règles grammaticales (temps, mode, etc.)

x

III. LA PRODUCTION ÉCRITE

Dans l’enseignement de la langue, il y a quatre compétences

fondamentales de la langue. La production écrite est une des compétences de la

langue qui doit être maîtrisée par les étudiants qui apprennent le français. La

production écrite est une des compétences linguistiques qui est supportée par

quelques composants de langue, soient la compétence lexicale et la compétence

grammaticale. Cordinaire et Raymond (1999 :5) explique que les exercices

d’écriture portent sur des points de grammaire à faire acquérir aux apprenants

(ordre des mots dans la phrase, élaboration d’une phrase simple, complexe, etc. ».

Le rôle de la compétence grammatical dans la production écrite est donc très

important pour qu’on puisse bien écrire.

IV. LE TEST DE L’ÉVALUATION D’ÉCRIRE

Pour le test de production écrite, Valette (1975 :85) le divise en huit types,

ce sont (1) Test préliminaire à l’écriture ; (2) Dictée ; (3) Phrase à compléter ; (4)

Construction dirigée de la phrase; (5) Test sur passage; (6) Vocabulaire ; (7)

Épreuve de rédaction; (8) Traduction.

Dans cette recherche, on utilise (1) phrase à compléter ; (2) construction

dirigée de la phrase; (3) test sur passage ; et (4) épreuve de rédaction pour qu’on

sache la compétence de la grammaire, du vocabulaire, et le développement d’idées

des étudiants.

xi

V. L’HYPOTHÈSE

Le rôle de la compétence grammatical dans la production écrite est très

important pour bien écrire. Selon l’observation, la plupart de professeurs de

l’UNNES n’enseignent pas toujours la grammaire dans le cours de quatre

compétences linguistiques l’enseignement de la grammaire n’est pas donc

intensif. En revanche, l’UNY a le cours qui enseigne explicitement la grammaire

française aux étudiants donc l’enseignement de la grammaire est plus intensif.

Dans cette partie, on formule une hypothèse qu’il y en a une différence entre

l’UNNES et l’UNY. Je prévois que la compétence de la production écrite des

étudiants de l’UNY est meilleure que celle de l’Unnes.

VI. LA METHODE DE LA RECHERCHE

La méthode utilisée dans cette recherche est la méthode de l’analyse

comparative. On compare la compétence de la production écrite des étudiants de

l’UNNES et ceux de l’UNY.

La variable de cette recherche est la compétence de la production écrite

des étudiants du troisième semestre du département de français qui ont

explicitement et implicitement le cours de grammaire française.

La population de cette recherche est les étudiants du troisième semestre du

département de français de l’UNNES et ceux de l’UNY.

Pour avoir les données, on utilise la méthode du test afin d’avoir les

données de la compétence de la production écrite des étudiants.

xii

Cette recherche utilise la validité de contenu et pour savoir la fiabilité du

test, on utilise la formule de K-R 20, d’Alpha, et de Test Retest Methode. Pour

analyser les données, j’utilise la formule t-test.

VII. L’ANALYSE DE LA RECHERCHE

L’analyse des données de cette recherche montre que la note moyenne de

la compétence de la production écrite des étudiants de l’UNNES est 58,83 et celle

de l’UNY est 54,16.

Après avoir mis les données à la formule de t-test, on sait que le

coefficient de la comparaison est -1,32. La comparaison négative montre que

cette comparaison est à l’opposé de l’un et l’autre. Ce la veut dire que l’utilisation

de la grammaire explicite ne accroît pas les compétences des écrits. Nous avons

conclu que la compétence de la production écrite des étudiants de l’UNNES est

meilleure que celle de l’UNY.

Ensuite, nous analysons les fautes commises par les étudiants lors de

composer l’essai. Les fautes plus fréquentées sont déterminer le temps de la

phrase (indicatif) et conjuguer les verbes.

VIII. CONCLUSION

Basé sur les analyses, on peut conclure que la compétence de la production

écrite des étudiants de l’UNNES est meilleure que celle de l’UNY. Apparemment,

la compétence de la production écrite des étudiants qui apprennent explicitement

n’est pas meilleure. Ensuite, Les fautes plus fréquentées sont déterminer le temps

de la phrase (indicatif) et conjuguer les verbes.

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

PRAKATA ....................................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

RÉSUMÉ ............................................................................................................ viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2. Penegasan Istilah ......................................................................................7

1.3. Permasalahan ............................................................................................9

1.4. Tujuan .......................................................................................................9

1.5. Manfaat .....................................................................................................9

1.6. Sistematika Skripsi ....................................................................................10

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Tata Bahasa ...............................................................................................11

2.1.1. Pengertian Tata Bahasa ...................................................................11

2.1.2. Materi Mata Kuliah Tata Bahasa ....................................................12

2.2. Menulis .....................................................................................................14

2.2.1. Hakikat Menulis .............................................................................14

2.2.2. La Compétence Écrite ......................................................................15

2.2.3. Unsur-unsur Menulis ........................................................................18

2.3. Tes Kemampuan Menulis .........................................................................20

2.4. Kerangka Pikir ..........................................................................................22

xiv

2.5. Hipotesis ...................................................................................................23

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian ....................................................................................24

3.2. Populasi dan Sampel .................................................................................24

3.3. Metode Pengumpulan Data .......................................................................25

3.3.1. Metode Dokumentasi .......................................................................25

3.3.2. Metode Tes .......................................................................................25

3.4. Pensokran ..................................................................................................31

3.4.1. Test Phrases à Compléter ................................................................31

3.4.2. Test Sur Passage ..............................................................................31

3.4.3. Construction Dirigé de Phrase ........................................................32

3.4.4. L’épreuve de rédaction.....................................................................32

3.5. Penilaian ...................................................................................................35

3.6. Metode Analisis Data ...............................................................................36

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengumpulan Data ..........................................................................37

4.2. Analisis Uji Hipotesis ...............................................................................41

4.3. Pembahasan ..............................................................................................42

BAB 5 PENUTUP

5.1. Simpulan ...................................................................................................63

5.2. Saran .........................................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................66

LAMPIRAN ........................................................................................................68

xv

DAFTAR TABEL

1.1 Kurikulum semester I dan II Program Studi Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Semarang (UNNES) .......................................... 3

2.1 Kurikulum semester I dan II Program Studi Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ............................................ 4

2.1 Materi mata kuliah grammaire ....................................................................... 11

3.1 Kisi-kisi Intrumen .......................................................................................... 28

3.2 Kriteria menulis dengan standar DELF A2 .................................................... 33

3.3 Kriteria menulis dengan standar DELF A2 yang telah disesuaikan

dengan penelitian .......................................................................................... 34

4.1 Skor Kelompok Responden Universitas Negeri Semarang ............................ 39

4.2 Skor Kelompok Responden Universitas Negeri Yogyakarta .......................... 40

4.3 Nilai Kelompok Responden Universitas Negeri Semarang ............................ 41

4.4 Nilai Kelompok Responden Universitas Negeri Yogayakarta........................ 42

4.5 Skor Menyusun paragraf responden UNNES ................................................. 58

4.6 Skor Menyusun paragraf responden UNY ...................................................... 60

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. SK Dosen Pembimbing

2. Surat Izin Penelitian

3. Instrumen penelitian

4. Kunci jawaban instrumen penelitian

5. Perhitungan realibilitas instrument dengan rumus K-R 20

6. Perhitungan realibilitas instrument dengan rumus Alpha

7. Perhitungan realibilitas instrument dengan metode test-retest

8. Perhitungan perbandingan t-test

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Prancis merupakan bahasa internasional yang digunakan oleh lebih

dari separuh penduduk dunia. Di samping berperan sebagai bahasa ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni, bahasa ini dapat menjadi alat untuk mencapai

tujuan ekonomi, perdagangan, hubungan antar bangsa, tujuan sosial budaya dan

pendidikan serta tujuan pengembangan karir (Depdiknas 2003 :5).

Universitas Negeri Semarang sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi

di Indonesia, memilih bahasa Prancis sebagai salah satu program studi dengan

tujuan menghasilkan lulusan yang profesional dan terampil dalam bidang

pendidikan bahasa Prancis (FBS Unnes 2007 : 85).

Untuk mencetak lulusan yang handal dan sesuai tujuan yang diinginkan,

diperlukan berbagai upaya, di antaranya menyusun kurikulum yang sesuai

dengan tuntutan zaman. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi

keberhasilan suatu pendidikan sehingga tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat

akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan

(Nasution 2008 : v). Selain itu, kurikulum juga selalu bersifat dinamis dan

senantiasa dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dan faktor-faktor yang

mendasarinya (Nasution 2008: 251). Artinya, kurikulum selalu dapat direvisi

sesuai dengan kondisi masyarakat. Suatu kurikulum mungkin hanya baik untuk

2

masyarakat tertentu atau pada masa tertentu. Hal tersebut mendorong

dilakukannya perubahan-perubahan kurikulum dalam institusi pendidikan.

Guna menghasilkan lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan

pasar itulah, Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan Bahasa dan

Sastra Asing, Universitas Negeri Semarang melakukan perubahan kurikulum

yang mulai diberlakukan pada tahun pelajaran 2008/2009. Selain itu, jurusan

juga menargetkan mahasiswa mampu menyelesaikan studinya dalam tujuh

semester.

Salah satu perubahan dari kurikulum baru tersebut adalah tidak ada lagi

mata kuliah Structure yang khusus mengajarkan tata bahasa atau struktur bahasa

Prancis. Sebagai gantinya, muatan tata bahasa diintegralkan dalam mata kuliah

kompetensi dasar berbahasa, yaitu Compréhension Écrite (membaca),

Production Écrite (menulis), Compréhension Orale (menyimak), dan

Production Orale (berbicara). Keempat mata kuliah tersebut diberikan kepada

mahasiswa dari semester I sampai dengan semester VI dan masing-masing mata

kuliah berbobot 3 SKS dengan asumsi 1 SKS untuk pembelajaran tata bahasa

dan 2 SKS untuk keterampilan berbahasanya.

Hal tersebut berbeda dengan kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Yogyakarta yang masih memasukkan mata kuliah

Grammaire sebagai mata kuliah yang khusus mengajarkan struktur bahasa

Prancis. Lebih jelasnya, berikut kurikulum semester I dan II Program Studi

Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dan Program Studi

Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Yogyakarta.

3

Tabel 1.1 Kurikulum semester I dan II Program Studi Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Semarang (Unnes)

No Mata Kuliah Semester Jumlah SKS

1 Pengantar Ilmu Budaya I 2

2 Pengantar Ilmu Pendidikan I 2

3 Compréhension écrite pré élémentaire I 3

4 Production écrite pré élémentaire I 3

5 Compréhension orale pré élémentaire I 3

6 Production orale pré élémentaire I 3

7 Civilisation française I 2

8 Introduction a la linguistique I 2

9 Littérature classique et modern I 2

10 Pendidikan Agama II 2

11 Pendidikan Pancasila II 2

12 Compréhension écrite élémentaire II 3

13 Production écrite élémentaire II 3

14 Compréhension orale élémentaire II 3

15 Production orale élémentaire II 3

16 Morphosyntaxe II 2

17 Littérature Contemporaine II 2

4

Tabel 1.2 Kurikulum semester I dan II Program Studi Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

No Mata Kuliah Semester Jumlah SKS

1 Agama I 2

2 Ilmu Pendidikan I 2

3 Psikologi Pendidikan I 2

4 Grammaire 1 I 2

5 Compréhension Orale 1 I 2

6 Compréhension Ecrite 1 I 2

7 Expression Orale 1 I 2

8 Expression Ecrite 1 I 2

9 Prononciation 1 I 2

10 Apresiasi Budaya I 2

11 Pendidikan Pancasila I 2

12 Ilmu Alamiah Dasar II 2

13 Grammaire 2 II 2

14 Compréhension Orale 2 II 2

15 Compréhension Ecrite 2 II 2

16 Expression Orale 2 II 2

17 Expression Ecrite 2 II 2

18 Prononciation 2 II 2

19 Pendidikan Kewarganegaraan II 2

20 Bahasa Inggris II 2

5

21 Apresiasi seni II 2

22 Linguistique générale II 2

Dari tabel di atas, terlihat bahwa salah satu perbedaan dari kedua

kurikulum tersebut adalah ada dan tidaknya mata kuliah Grammaire atau

Structure. Dari hasil studi pendahuluan diketahui bahwa keduanya memiliki

kesamaan, yaitu sama-sama menggunakan buku Campus sebagai buku pegangan

utama dalam pembelajaran tata bahasa dan pembelajaran keterampilan

berbahasa. Bedanya, Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis di UNY

menggunakan buku Campus 1 (pada semester I dan II), Campus 2 (pada

semester III dan IV), dan Campus 3 (pada semester V), sedangkan Program

Studi Pendidikan Bahasa Prancis di Unnes menggunakan Campus 1 (pada

semester I dan II), Campus 2 (dari semester III sampai dengan semester VI), dan

Campus 3 (pada semester V) ditambah dengan buku atau méthode lain.

Meskipun begitu, baik di UNY maupun di Unnes, sama-sama menggunakan

buku Campus 1 pada semester I dan II sehingga pada semester III materi

pembelajaran bahasa Prancis yang ada di buku Campus 1 telah dipelajari oleh

keduanya. Selain itu, pada deskripsi mata kuliah Grammaire diterangkan bahwa

mata kuliah Grammaire pada kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Yogyakarta bertujuan memberikan kompetensi

kepada mahasiswa untuk menguasai struktur atau pola kalimat dasar agar dapat

berkomunikasi dalam bahasa Prancis. Hal tersebut menunjukkan bahwa mata

kuliah Grammaire di UNY dan mata kuliah Stucture di Unnes adalah sama.

6

Dalam pembelajaran bahasa, tata bahasa digunakan untuk menunjang

empat kompetensi atau keterampilan dasar berbahasa. Keterampilan menulis

sebagai salah satu keterampilan dari empat keterampilan berbahasa, mempunyai

peranan yang penting di dalam kehidupan manusia dalam berkomunikasi.

Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk

mencapai maksud dan tujuannya secara tidak langsung dalam bahasa tulis

kepada orang lain.

Dibanding ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis lebih gramatik. Dalam

ragam bahasa tulis orang lebih memperhatikan tata bahasa, kelengkapan tata

bahasa, dan kesempurnaan bahasa. Bahasa tulis disusun lebih teratur karena ada

waktu untuk memperbaiki dan disunting lagi (Parera 1991:7). Tarigan (2008:

3-4) juga menjelaskan bahwa dalam kegiatan menulis, struktur bahasa adalah

salah satu aspek yang harus dikuasai oleh seorang penulis. Hal tersebut

menunjukkan bahwa keterampilan menulis dan kemampuan tata bahasa sangat

berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui

perbedaan prestasi belajar menulis antara mahasiswa semester III Program Studi

Pendidikan Bahasa Prancis yang mempelajari tata bahasa secara implisit dan

eksplisit. Sebagai pembanding, peneliti memilih Program Studi Pendidikan

Bahasa Perancis, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Universitas Negeri

Yogyakarta, dengan alasan sebagai berikut:

7

1) Dari segi buku pegangan, antara Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis

di Unnes dan Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis di UNY

menggunakan buku yang sama, yaitu buku Campus 1 dalam pembelajaran

tata bahasa dan keterampilan berbahasa pada semester I dan II.

2) Meskipun dalam pembelajaran tata bahasa Prancis di Unnes dan UNY

menggunakan nama yang berbeda, Structure pada kurikulum Program Studi

Pendidikan Bahasa Prancis Unnes dan grammaire pada kurikulum Program

Studi Pendidikan Bahasa Prancis di UNY, tujuannya sama yaitu

memberikan kompetensi kepada mahasiswa untuk menguasai struktur

bahasa Prancis.

1.2 Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam memahami judul

penelitian ini, maka dirasa perlu diberikan penegasan istilah yang digunakan

dalam judul.

Tata Bahasa secara Eksplisit dan Implisit

Dalam tata bahasa Prancis, terdapat istilah la grammaire explicite dan la

grammaire implicite. Tanriverdieva (2002 :45) menjelaskan bahwa la

grammaire explicite (pengajaran tata bahasa secara eksplisit) adalah fondée sur

l’exposé et l’explicitation des règles par le professeur, suivi d’applications

conscientes par les élèves. ”Tata bahasa secara eksplisit bertumpu pada

pemaparan dan penjelasan guru yang diikuti penerapan secara sadar oleh para

siswa”. Sedangkan la grammaire implicite (pengajaran tata bahasa secara

8

implisit) vise à donner aux élèves la maîtrise d’un fonctionnement grammatical,

mais ne recommande l’explicitation d’aucune règle et élimine le métalangage,

ne s’appuyant que sur une manipulation plus ou moins systématique d’énoncés

et de formes. ”Tata bahasa secara implisit bertujuan memberikan penguasaan

fungsi gramatikal kepada siswa, tapi tidak merekomendasikan penjelasan dari

tiap peraturan dan menyisihkan metalinguistik, yang hanya menekankan pada

banyak sedikitnya penekanan penjelasan sistematik dan bentuk aturan”. Artinya,

guru tidak secara terang-terangan menjelaskan tata bahasa kepada siswa.

Persoalan Grammaire atau tata bahasa yang diajarkan di Unnes dan UNY

secara eksplisit dan implisit bukanlah kajian pada peneelitian ini. Kajian pada

penelitian ini menekankan pada ada dan tidaknya mata kuliah yang

menyebutkan secara khusus grammaire dalam susunan kurikulum.

Dalam penelitian ini, pengertian tata bahasa secara implisit adalah

pengajaran tata bahasa yang tidak diajarkan pada mata kuliah yang khusus

mengajarkan tata bahasa melainkan diintegralkan pada mata kuliah lain, yaitu

Compréhension Écrite (membaca), Production Écrite (menulis), Compréhension

Orale (menyimak), dan Production Orale (berbicara). Sedangkan tata bahasa

secara eksplisit adalah pengajaran tata bahasa yang diajarkan pada mata kuliah

yang khusus mengajarkan tata bahasa.

1.3 Permasalahan

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan yang diteliti

adalah :

9

1. Adakah perbedaan kemampuan menulis antara mahasiswa semester

III Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis yang mempelajari tata

bahasa secara implisit dan eksplisit.

2. Bentuk kesalahan apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa semester

III Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis di Unnes dan UNY

dalam menulis.

1.4 Tujuan

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

prestasi belajar menulis antara mahasiswa semester III Program Studi

Pendidikan Bahasa Prancis yang mempelajari tata bahasa secara implisit dan

eksplisit sekaligus untuk mengetahui bentuk kesalahan yang dilakukan oleh

mahasiswa semester III Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis di Unnes dan

UNY dalam menulis.

1.5 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

proses perkuliahan, khususnya pengajaran keterampilan menulis di Program

Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas

Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

1.6 Sistematika Skripsi

Secara garis besar skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu :

10

Bagian awal skripsi meliputi halaman judul, lembar pengesahan,

pernyataan, motto dan persembahan, prakata, sari, résumé, daftar isi, daftar

tabel, dan daftar lampiran.

Bagian inti skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu :

Bab 1 merupakan pendahuluan yang membahas latar belakang,

permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan

skripsi. Bab 2 berisi landasan teori yang memaparkan teori tentang tata bahasa,

menulis, tes kemampuan menulis, kerangka pikir dan diakhiri dengan hipotesis.

Bab 3 adalah metode penelitian yang meliputi variabel penelitian, populasi dan

sampel, metode pengumpulan data, sistem penskoran, sistem penilaian dan

metode analisis data. Bab 4 memaparkan hasil penelitian dan pembahasan. Bab 5

berisi simpulan dan saran.

Kemudian pada bab akhir skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan

lampiran-lampiran yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.

11

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini dipaparkan sejumlah pendapat dari para ahli yang terdapat

dalam berbagai sumber sebagai acuan skripsi ini. Teori-teori tersebut meliputi

tata bahasa, menulis, dan tes menulis. Pada bagian akhir diuraikan kerangka

pikir dan hipotesis.

2.1 Tata Bahasa

2.1.1 Pengertian Tata Bahasa

Tata bahasa atau grammaire adalah « l'étude systématique des éléments

constitutifs d'une langue» “studi sistematis tentang unsur-unsur yang ikut

membentuk suatu bahasa ” (http://fr.wikipedia.org/wiki/Grammaire).

Tanriverdieva (2002 :44) menyatakan bahwa la grammaire de la langue est

l’ensemble des règles qui régissent la langue conçue comme un système de

nature sociale soumis à des conventions collectives. “Tata bahasa atau

grammaire adalah segenap aturan-aturan yang menentukan bahasa yang

terancang sebagai suatu sistem yang bersifat sosial sesuai kesepakatan bersama”.

Sedangkan Bois (dalam http://francais.creteil.iufm.fr/memoires/bois.htm)

menyatakan bahwa « la grammaire est l’étude de la phrase et des mots dans les

phénomènes morphologiques (les formes des déterminants, la conjugaison des

verbes) et syntaxiques (les relations des mots entre des mots, selon la fonction et

12

la nature) ». “Tata bahasa adalah studi tentang kalimat dan kata dalam gejala-

gejala morfologi (bentuk-bentuk determinan, konjugasi kata kerja) dan sintaksis

(hubungan kata dengan kata sesuai dengan fungsi dan sifat)”.

Dari tiga pendapat di atas disimpulkan bahwa tata bahasa atau grammaire

adalah studi sitematis mengenai aturan-aturan dalam kalimat dalam sebuah

bahasa yang mengacu pada morfologi dan sintaksis.

2.1.2 Materi Mata Kuliah Tata Bahasa

Dalam proses pembelajaran, Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis

Universitas Negeri Semarang dan Universitas Negeri Yogyakarta pada semester

I dan II menggunakan buku Campus 1 sebagai buku pedoman pembelajaran tata

bahasa.

Berikut ini muatan materi materi tentang grammaire yang terdapat di dalam

buku Campus 1, yang terdiri atas 12 leçon:

Tabel 2.1 Materi mata kuliah grammaire

Leçon Materi

1

a. Conjugaison du présent (singulier)

b. Articles définis et indéfinis

c. Négation simple

d. Opposition masculin/féminin et singulier/pluriel

e. Complément déterminatif avec « de »

2

a. Interrogation (est-ce que ?)

b. Négation (pas de)

c. Conjugaison du présent (pluriel)

d. Quel interrogatif

e. Adjectif possessifs

3 a. Expression de la situation dans le temps

13

b. Pronoms après prépositions (moi, toi, etc.)

c. Futur proche

d. Interrogation (inversion de pronom sujet)

e. Oui/si – Moi aussi/moi non plus

4

a. Adjectifs démonstratifs

b. Adjectifs possessifs et autres formes de

l’appartenance (à + pronom - de+ nom)

c. Conjugaison pronominale

d. Impératif présent

e. Expression de l’obligation (Il faut…)

5

a. Passé composé

b. Expression de la cause et du but

c. Expression du doute et de la certitude

d. Quelqu’un – quelque chose/ne…….personne –

ne… rien

6

a. Article partitif

b. Expression de la quantité (un peu de, beaucoup

de, quelques, assez de, trop de)

c. Déroulement de l’action (encore – toujours/

ne…plus)

7

a. Pronoms compléments (directs et indirects)

b. Propositions complétives (penser que, croire

que)

c. Impératif : verbe être et avoir, construction avec

un pronom complément.

8

a. Imparfait

b. Emplois du passé composé et de l’imparfait dans

le récit

c. Expression de la durée dans le passé

d. Fréquence et continuation de l’action.

9

a. Pronom « en »

b. Futur

c. Déroulement de l’action (pas encore, presque,

déjà)

d. Passé récent et présent progressif

e. Discours rapporté au présent.

14

10

a. Constructions comparatives (comparaison des

qualités, des quantités, et des actions)

b. Constructions superlatives

c. Supposition (si + présent)

d. Restriction (ne….que/seulement)

e. Formes impersonnelles (Il faut)

11

a. Pronom « y »

b. Adverbes (formation et place)

c. Construction de pronoms compléments

12

a. Pronoms relatifs « qui », « que », « où »

b. Propositions relatives explicatives et

présentatives

c. Faire + verbe

Dengan mengetahui materi mata kuliah grammaire akan mempermudah

peneliti dalam membuat instrumen penelitian karena instrumen akan dikonstruk

dari materi yang telah didapat responden.

2.2 Menulis

2.2.1 Hakikat Menulis

Valette (1975 :3) menerangkan bahwa ada empat kompetensi dasar dalam

pengajaran bahasa, yaitu la compréhension orale (menyimak), l’expression

orale (berbicara), la compréhension écrite (membaca), dan l’expression écrite

(menulis).

Pada hakikatnya menulis merupakan pengungkapan gagasan atau ide

dengan menggunakan lambang grafik (tulisan). Sehingga dalam menulis, penulis

harus trampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata (Tarigan

2008:3)

15

Cuq dan Gruca (2002 :178) menyatakan bahwa

« Rédiger est un processus complexe et faire acquérir une

compétence en production écrite n’est pas une tache aisée, car

écrire un texte ne consiste pas à produire une série de

structures linguistiques convenable mais à réaliser une série

de procédure de résolution de problèmes qu’il est quelque fois

délicat de distinguer et de structurer ».

“Menulis adalah suatu proses yang rumit dan belajar menulis

merupakan pekerjaan yang tidak mudah karena menulis tidak

sekedar menyusun rentetan struktur bahasa yang tepat tapi

malakukan rentetan prosedur pemecahan masalah yang ia

terkadang sulit untuk membedakan dan menyusun kalimat”.

Sedangkan Cordinaire dan Raymond (1999 :5) menjelaskan bahwa « les

exercices d’écriture portent sur des points de grammaire à faire acquérir aux

apprenants (ordre des mots dans la phrase, élaboration d’une phrase simple,

complex, etc. ». “latihan menulis bertumpu pada grammaire yang dipelajari oleh

pembelajar (susunan kata dalam kalimat, pembentukan kalimat sederhana,

komplek dan lain-lain)”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu proses

mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan dalam bentuk tulisan dan erat

kaitannya dengan grammaire.

2.2.2 La Compétence Écrite (Keterampilan Menulis)

Tagliant (2005 :189) menjelaskan bahwa la compétence (kecakapan atau

keterampilan) adalah ensemble des connaissances, des capacités, et des

stratégies qui peuvent être mises en œuvre pour communiquer. ”Seperangkat

pengetahuan, kemampuan, dan strategi yang dapat dilaksanakan untuk

berkomunikasi”. Sedangkan Compétence linguistique (kecakapan atau

keterampilan berbahasa) adalah capacité d’émettre des phrases en accord avec

les règles d’une langue et de discerner les phrases bien ou mal formées dans

16

cette langue. ”Kemampuan mengungkapkan kalimat-kalimat sesuai dengan

aturan-aturan suatu bahasa dan membedakan kalimat-kalimat dalam bentuk yang

benar dan salah dalam bahasa tersebut ”.

Sementara itu, sebagaimana yang dijelaskan dalam sub bab sebelumnya,

menulis adalah suatu proses mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan dalam

bentuk tulisan dan erat kaitannya dengan grammaire.

Dari dua pendapat di atas, disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah

kemampuan mengungkapkan kalimat-kalimat sesuai dengan aturan-aturan suatu

bahasa dalam bidang menulis.

Untuk mengetahui kemampuan sesorang dalam suatu bidang keterampilan,

perlu adanya suatu evaluasi atau tes. Dalam bahasa Prancis, tes kemampuan

berbahasa Prancis dikenal dengan nama DELF. DELF adalah diploma

kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Prancis yang bisa didapat setelah lulus

ujian yang diselenggarakan pemerintah Prancis melalui cabang-cabangnya di

seluruh dunia satu atau dua kali tiap tahun dan berlaku secara internasional.

Ada enam tingkat DELF, yaitu A1, A2, B1, B2, C1 dan C2. Tingkat A

adalah tingkat Dasar, B tingkat Mandiri dan C tingkat Ahli (C2 dapat dikatakan

tingkat kemampuan seperti penutur asli). Untuk bisa mendapat A1 diperlukan

antara 60-80 jam belajar, A2 160-200 jam, B1 360-400, B2 560-650, C1 800-

950 dan C2 di atas 1000 jam. Sudah barang tentu metode yang dipakai harus

disesuaikan dengan objektif DELF juga dan bila bahasa ibunya sangat berbeda

dengan bahasa Prancis (seperti bahasa Indonesia) waktu yang dibutuhkan bisa

lebih lama (http://lipjogja.blogspot.com/2006/03/delf.html).

17

Dalam penelitian ini, subjek penelitian adalah mahasiswa semester III yang

setara dengan DELF A2. Pada keterampilan menulis, Tagliante (2005: 134)

menjelaskan bahwa pembelajar bahasa Prancis harus :

1. Peut écrire sur les aspects quotidiens de son environnement, par

exemple les gens, les lieux, le travail, ou les études, avec des phrases

reliées entre elles. ”Mampu menulis tentang aspek kehidupan sehari-

hari di lingkungannya, misalnya masyarakat, tempat, pekerjaan, atau

pelajaran, dengan kalimat-kalimat yang berhubungan antara mereka.

2. Peut faire une description brève et élémentaire d’un événement,

d’activités passées et d’expériences personnelles. ”Mampu membuat

suatu deskripsi pendek dan dasar tentang suatu kejadian, peristiwa

lampau, dan pengalaman pribadi.

3. Peut écrire une lettre personnelle très simple pour exprimer

remerciements ou excuses. ”Mampu menulis surat pribadi sederhana

untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan permintaan maaf”

dengan aspek penilaian meliputi Lisibilité de l’écriture (keterbacaan tulisan),

Intelligibilité du message ( pesan), Lexique (leksikal), Orthographe (ortograf),

dan Morphosyntaxe (morfologi dan sintaksis).

2.2.3 Unsur-unsur Menulis

Gie (2002:4) menjelaskan bahwa mengarang atau menulis sebagai kegiatan

pengungkapan gagasan melalui bahasa tulis meliputi empat unsur, yaitu:

18

1. Gagasan

Gagasan dapat berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang ada

dalam pikiran seseorang.

2. Tuturan

Tuturan ialah bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami oleh

pembaca. Dalam kepustakaan teknik mengarang dibedakan empat bentuk yaitu:

a. Penceritaan (narasi)

Bentuk pengungkapan yang menyampaikan sesuatu peristiwa atau

pengalaman dalam kerangka urutan waktu kepada pembaca dengan maksud

untuk meninggalkan kesan tentang perubahan atau gerak sesuatu dari pangkal

awal sampai titik akhir.

b. Pelukisan (deskripsi)

Bentuk pengungkapan yang menggambarkan berbagai cerapan pengarang

dengan segenap inderanya yang bermaksud menimbulkan citra yang sama dalam

diri pembaca. Melalui pelukian ini pembaca diharapkan dapat pula solah-olah

mencerap atau mengalami macam-macam hal yang berada dalam susunan ruang,

misalnya pemandangan indah, lagu merdu, dan bunga harum.

c. Pemaparan (eksposisi)

Bentuk pengungkapan yang menyajikan fakta-fakta secara tartur, logis, dan

terpadu yang terutama bermaksud memberi penjelasan kepada pembaca

menganai sesuatu ide, persoalan, prose, atau peralatan.

19

d. Perbincangan (argumentasi)

Bentuk pengungkapan dengan maksud meyakinkan pembaca agar

mengubah pikiran, pendapat, atau sikap pembaca sesuai dengan yang diharapkan

penulis.

3. Tatanan

Tatanan adalah tertib pengaturan dan penyusunan gagasan dengan

mengindahkan berbagai asas, aturan, dan teknik sampai merencanakan rangka

dan langkah.

4. Wahana

Wahana ialah sarana penghantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama

menyangkut kosa kata, gramatika, dan rotarika (seni memakai bahasa secara

efektif). Bahasa tulis merupakan kendaraan angkut untuk menyampaikan

gagasan seseorang kepada pembaca.

Dalam penelitian ini, tuturan yang digunakan dalam salah satu soal adalah

tuturan penceritaan atau narasi. Artinya, responden diminta membuat karangan

dengan pengembangan paragraf narasi karena dengan pengembangan tersebut

dapat diketahui kemampuan mahasiswa dalam menggunakan temps atau kala,

mengingat dalam bahasa Prancis kala merupakan aspek penting dalam tata

bahasa Prancis.

2.3 Tes Kemampuan Menulis

Menurut Valette (1975 :84) bentuk-bentuk tes keterampilan menulis ada

delapan, yaitu :

20

1. Test préliminaires à l’écriture (tes pendahuluan menulis)

Tes ini menuntut pembelajar untuk mampu menulis ejaan bahasa asing

tertentu, untuk mengetahui kemampuan awal pembelajar pada ortografi bahasa

yang dipelajari. Contoh : Dosen memberikan sebuah wacana kepada mahasiswa,

kemudian mahasiswa diminta untuk menyalin atau menuliskan kembali wacana

tersebut dalam beberapa menit. Setelah waktu yang ditentukan habis, dosen

memeriksa hasil salinan tersebut, dosen menilai mengenai verba, accent dan

ejaan yang ditulis oleh mahasiswa.

2. La Dictée (dikte)

Dalam tes ini pembelajar dituntut untuk dapat menulis kata atau kalimat

yang diucapkan oleh penguji, baik secara langsung maupun dengan rekaman,

untuk mengetahui kemampuan ortografinya.

Contoh : Dosen membacakan kalimat ”elles sont en retard”, kemudian

mahasiswa diminta untuk menuliskan kalimat yang diucapkan dosen tersebut,

selanjutnya tulisan mahasiswa dikoreksi oleh dosen apakah mahasiswa mampu

menulis dengan benar kalimat yang diucapkan dosen, yang meliputi penulisan

ejaan, konjugasi verba dan tata bahasanya.

3. Phrases à compléter (melengkapi kalimat)

Tes ini menuntut kemampuan siswa untuk melengkapi kalimat.

Contoh :

a) Conjuguez le verbe suivant !

Jean (chercher)……… son livre.

21

Pembelajar diminta untuk mengkonjugasikan verba infinitif, sehingga

didapat jawaban Jean cherche son livre.

b) Complétez cette phrase!

Je souhaite que……… (Tu/ venir/ chez moi)

Pembelajar diminta untuk melengkapi kalimat. Jawaban yang benar adalah

Je souhaite que tu viennes chez moi.

4. Construction dirigée de phrase (penyusunan kalimat secara terstruktur).

Dalam tes ini pembelajar dituntut untuk dapat mengganti bagian kalimat

dengan kalimat yang lain sehingga menghasilkan kalimat baru.

Contoh : Je bois du café (nous). Pembelajar diminta mengganti kalimat

dengan subjek orang pertama jamak (nous). Dengan menyesuaikan konjugasi

verbe boire untuk orang pertama jamak maka jawabannya adalah nous buvons

du café.

5. Le test sur passage (tes perubahan bentuk)

Tes ini menuntut pembelajar untuk mengubah kala waktu dalam wacana,

mengubah kalimat langsung (direct) ke dalam kalimat tak langsung (indirect)

atau menceritakan kembali wacana yang telah diperdengarkan atau dibaca.

Contoh : Henry : ”Je suis heureux ”. (Direct).

Diubah menjadi bentuk indirect menjadi Henry a dit qu’il était heureux.

6. Le vocabulaire (kosakata)

Tes ini menuntut pembelajar untuk mengetahui kosakata bahasa asing

yang telah dipelajarinya.

22

Contoh : Quelle est le nom du verbe agir..... (jawaban yang benar adalah

l’action).

7. L’épreuve de rédaction (menyusun paragraf )

Pembelajar diminta untuk menyusun paragraf, misalnya : menceritakan

tempat, perasaan, karakter seseorang dan menulis berdasarkan ide tertentu.

8. La traduction (penerjemahan)

Tes ini menuntut pembelajar untuk menerjemahkan wacana dalam bahasa

Prancis ke dalam bahasa Indonesia.

Contoh: La fille que tu as appelée est mon amie. Pembelajar diminta untuk

menerjemahkannya, maka jawabannya adalah Gadis yang kamu panggil adalah

temanku.

Dari beberapa tes kemampuan menulis di atas, tes yang digunakan dalam

penelitian ini adalah phrases à compléter, construction dirigée de phrase, le test

sur passage, dan l’épreuve de rédaction atau tes menyusun paragraf karena

dengan empat tes tersebut dapat diketahui secara jelas bagaimana penguasaan

kosa kata, tata bahasa, dan pengembangan gagasan responden.

2.4 Kerangka Pikir

Keterampilan berbahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya

tata bahasa, kosa kata, dan ucapan. Dalam keterampilan menulis, grammaire

atau tata bahasa merupakan faktor yang sangat dibutuhkan.

Pada kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis di Unnes dan

UNY terdapat perbedaan dalam memberikan kemampuan grammatikal kepada

23

mahasiswa. Di Unnes pembelajaran grammaire diintegralkan dalam empat

kompetensi dasar berbahasa dengan 3 SKS setiap kompetensinya (2 sks untuk

kopetensi dasar berbahasa dan 1 SKS untuk pembelajaran grammaire).

Sedangkan di UNY, garmmaire berdiri sendiri dalam satu mata kuliah (2 SKS).

Pembelajaran grammaire secara implisit pada mata kuliah lain dirasa

kurang efektif karena satu dari 3 SKS tersebut belum tentu digunakan oleh dosen

untuk mengajarkan grammaire meskipun secara matematis jumlah SKS pada

pembelajaran grammaire secara implisit lebih banyak, yaitu 4 SKS per semester.

Dari hasil studi pendahuluan diketahui bahwa tidak semua dosen mengajarkan

grammaire pada mata kuliah keterampilan berbahasa sehingga pembelajaran

grammaire belum bisa intensif. Berbeda dengan pembelajaran grammaire secara

eksplisit yang benar-benar fokus pada pembelajaran grammaire sehingga

pembelajaran bisa lebih intensif meskipun secara matematis jumlah SKS lebih

sekidit dari pada pembelajaran grammaire secara implisit.

2.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan, diajukan hipotesis kerja

(Ha) sebagai berikut : kemampuan menulis mahasiswa yang mempelajari tata

bahasa secara eksplisit lebih baik dari pada mahasiswa yang mempelajari tata

bahasa secara implisit.

24

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan tentang metode penelitian yang meliputi : variabel

penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, teknik penilaian,

dan metode analisis data.

3.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis (Production

Écrite) mahasiswa Semester III Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis yang

mempelajari tata bahasa secara implisit dan eksplisit.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2006 :130).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi

pendidikan bahasa Prancis semester III Universitas Negeri Semarang dan

Universitas Negeri Yogyakarta.

Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian, maka peneliti

menggunakan sampel penelitian, mengingat jumlah populasi 110 mahasiswa,

yaitu 35 mahasiswa di Unnes dan 75 di UNY. Sampel adalah sebagian atau

wakil dari populasi (Arikunto, 2006:131).

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster quota

random sample. Cluster digunkan karena peneliti mengambil data di dua

25

institusi yaitu UNNES dan UNY. Kemudian, quota digunakan untuk

menentukan jumlah responden yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti

mengambil 30 responden dari UNNES dan 25 responden dari UNY. Sedangkan

random sample digunakan untuk memilih secara acak responden sejumlah quota

yang ditentukan sebelumnya.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi

dan metode tes.

3.3.1 Metode Dokumentasi

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan data berupa daftar nama dan jumlah mahasiswa Program Studi

Pendidikan Bahasa Prancis semester III Universitas Negeri Semarang dan

Universitas Negeri Yogyakarta.

3.3.2 Metode Tes

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan

menulis mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa Prancis semester III

Universitas Negeri Semarang dan Universitas Negeri Yogyakarta.

Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh data dengan

metode tes adalah sebagai berikut:

3.3.2.1 Pemilihan dan Penyusunan Instrumen

Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan menulis mahasiswa

adalah tes tertulis. Pada penelitian ini, tes yang digunakan sebagai instrumen

26

adalah phrases à compléter (melengkapi kalimat), construction dirigée de

phrase (penyusunan kalimat secara terstruktur), le test sur passage (tes

perubahan bentuk), dan l’épreuve de rédaction (tes menyusun paragraf).

Materi tes diambil dari materi tata bahasa yang terdapat dalam buku

Campus 1. Khusus dalam tes kemampuan menulis paragraf ini mengambil tema

Expérience inoubliable (kenangan tidak terlupakan) dengan pengembangan tema

berupa pengembangan paragraf naratif karena dengan tema dan pengembangan

peragraf tersebut dapat diketahui kemampuan responden dalam menggunakan

indicatif, mengingat dalam tata bahasa bahasa Prancis, indicatif salah satu hal

penting yang harus dikuasai.

3.3.2.2 Uji coba instrumen

3.3.2.2.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen (Arikunto 2006: 168). Suatu instrumen yang valid

atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validiatas isi karena

penyusuanan instrumen disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari oleh

mahasiswa pada semester I dan II sebagaimana yang telah tercantum pada

Landasan Teori tentang materi mata kuliah Grammaire.

Berikut disajikan kisi-kisi instrumen penelitian :

27

Tabel 3.1 Kisi-kisi Intrumen

Jenis Tes Materi No Butir

Soal

Skor

Phrases à

compléter

- Konjugasi verba bentuk Présent

- Konjugasi verba bentuk Futur Simple

- Négation

- Comparatif

- Impératif

- Pronoms relatifs

- Expression de la durée

- Expression de la cause

- Expression du but

- Expression de la certitude

- Rapporter des paroles

- Si (supposition)

1

5

3

7

4

12

6

10

2

8

9

11

13

15

17

18

16

14

19

20

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

2

2

2

2

2

Test Sur

Passage

- Mampu menerapkan kala Passé Composé

dan kala Imparfait

- Mampu menerapkan kala Futur Simple

2

4

1

3

5

2

2

1

1

2

Constructi

on dirigé

de phrase

- Faire + (sport)

- Preposisi Après

1

2

2

2

28

- Non plus

- Il faut + (infinitif)

- Expression de la cause

- Expression du but

- Expression de la durée

- Expression de la quantité

- Expression de la quantité

- Expression de la durée

- Comparatif (qualité)

- Comparatif (quantité)

- Si (supposition)

- Interdiction

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

L’épreuve

de

rédaction

- Mampu menyusun paragraf narasi dengan

perintah yang telah ditentukan

- 14

3.3.2.2.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik (Arikunto, 2006:178).

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen sebelum digunakan untuk

mengambil data, dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan terhadap 5 mahasiswa

Prodi Pendidikan Bahasa Prancis UNNES pada tanggal 4 Maret 2011.

Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas internal

dan eksternal mengingat instrument penelitian yang digunakan memiliki tiga

sistem penskoran yang berbeda. Rumus yang digunakan dalam reliabilitas

internal adalah rumus K-R 20 dan Alpha sedangkan dalam reliabilitas eksternal

29

digunakan teknik test retest, yaitu dengan cara melakukan uji coba dengan

memberikan tes yang sama dua kali pada responden yang sama dengan selang

waktu tertentu.

Rumus K-R 20 digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen pada tes

melengkapai kalimat (test phrases à completer) nomer 1 sampai 12 dan 19 dan

pada tes perubahan bentuk (test sur passage) karena skornya 1 dan 0. Berikut

adalah rumus K-R 20:

r11 :

)

n = jumlah butir soal

p = proporsi jawaban benar

q = proporsi jawaban salah (q=1-p)

S = simpangan baku

(Nurgiyantoro, 1994:122)

Setelah uji coba instrumen, data ditabulasikan ke dalam tabel skor uji dan

tabel perhitungan (lampiran 5).

Dari hasil analisis dengan menggunakan rumus K-R 20 diperoleh nilai r11=

0,892, sedangkan r tabel product moment untuk N 5 taraf signifikansi 95 %=

0,878. r hitung > r tabel yaitu 0,892 > 0,878. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

instrumen dalam penelitian ini reliabel.

Kemudian, rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen

pada tes melengkapi kalimat (test phrases à completer) nomer 13 sampai 18 dan

20 dan pada tes penyusunan kalimat secara terstruktur (construction dirigé de

phrase) karena skornya bukan 1 dan 0. Berikut adalah rumus Alpha:

30

r11 :

)

K = jumlah butir soal

∑ = jumlah varian butir-butir tes

∑ = jumalah varian total

(Nurgiyantoro, 1994:123)

Setelah uji coba instrumen, data ditabulasikan ke dalam tabel skor uji dan

tabel perhitungan (lampiran 6).

Dari hasil analisis dengan menggunakan rumus Alpha diperoleh nilai r11=

0,885, sedangkan r tabel product moment untuk n 5 taraf signifikansi 95 %=

0,878. r hitung > r tabel yaitu 0,885 > 0,878. Jadi, dapat disimpulkan bahwa alat

ukur dalam penelitian ini reliabel.

Sedangkan teknik test retest digunakan untuk mencari reliabilitas

instrumen pada tes menyusun paragraf (l’épreuve de rédaction). Caranya, hasil

tes pertama dikorelasikan dengan hasil tes kedua dengan menggunakan rumus

korelasi product-moment. Berikut adalah rumus korelasi product-moment :

2222 yyNxxN

yxxyNrxy

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

N = Banyaknya peserta tes

= Jumlah perkalian skor item dan skor total

= Jumlah skor tes pertama

31

= Jumlah skor tes kedua

= Jumlah kuadrat skor tes pertama

= Jumlah kuadrat skor tes kedua

(Arikunto, 2006:274)

Setelah uji coba instrumen, data ditabulasikan ke dalam tabel skor uji dan

tabel perhitungan (lampiran 7).

Dari hasil analisis dengan menggunakan rumus korelasi product-moment

diperoleh nilai rxy= 0,944, sedangkan r tabel product moment untuk n 5 taraf

signifikansi 95 %= 0,878. r hitung > r tabel yaitu 0,944 > 0,878. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dalam penelitian ini reliabel.

3.4 Pensokran

3.4.1 Test Phrases à Compléter (melengkapi kalimat)

Untuk soal nomer 1 sampai 12 dan 19 menggunakan sistem penskoran

benar salah, artinya jika jawaban benar nilainya 1 dan salah nilainya 0.

Sedangkan untuk soal nomer 13 sampai 18 dan 20, kriteria penilaian sebagai

berikut :

2 : jika struktur kalimat benar dan kalimat padu

1 : jika struktur kalimat benar namun ada tulisan yang salah atau

kalimat tidak padu

0 : jika struktur kalimat salah dan kalimat tidak padu

3.4.2 Test Sur Passage (tes perubahan bentuk)

32

Pada tes ini sistem penskoran dengan sistem benar salah, artinya jika

jawaban benar nilainya 1 dan salah nilainya 0.

3.4.3 Construction Dirigé de Phrase (penyusunan kalimat secara terstruktur)

Dalam tes ini, kriteria penilaian sebagai berikut :

2 : jika struktur kalimat benar dan kalimat padu

1 : jika struktur kalimat benar namun ada tulisan yang salah atau

kalimat tidak padu

0 : jika struktur kalimat salah dan kalimat tidak padu

3.4.4 L’épreuve de rédaction (tes menyusun paragraf)

Teknik penskoran penelitian ini menggunakan teknik penilaian tes tertulis

berdasarkan standar DELF A2.

Table 3.2 Kriteria menulis dengan standar DELF A2

Mematuhi perintah

(Respect le consigne) 0 0.5 1 1.5 2

Koreksi sosiolinguistik

(correction sociolinguistique) 0 0.5 1 1.5 2

Kemapuan memberikan

informasi dan menggambarkan

(capacité à informer et/où à

décrier)

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Leksikal/ejaan leksikal

(lexique/orthographe grammaticale) 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

Morfointaksis/ejaan gramatikal

(morphosyntaxe/orthographe

grammatical)

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

Kohesi dan koherensi

(Cohérence et cohésion) 0 0.5 1

33

Berdasarkan sistem penilaian tersebut, dalam penelitian ini disusun

pengkategorian unsur-unsur dan besar bobot masing-masing unsur yang dinilai

dengan menyesuaikan aturan penilaian pada DELF A2. Unsur-unsur tersebut

meliputi: mematuhi perintah, kemampuan memberikan informasi dan/

menggambarkan, kosa kata, penggunaan kaidah gramatikal, kohesi, dan

koherensi. Pada kriteria penilaian tes keterampilan menulis ini, ditekankan pada

kemampuan tata bahasa sehingga kriteria penilaian disesuaikan dengan tujuan

penelitian.

Table 3.3 Kriteria menulis dengan standar DELF A2 yang telah

disesuaikan dengan penelitian

Mematuhi perintah

(Respect de la consigne) 0 0,5 1 1,5 2

Kemampuan memberikan

informasi dan/atau

menggambarkan

(capacité à informer et/où à

décrier)

0 1 2 3 4

Leksikal/ejaan leksikal

(lexique/orthographe

grammaticale)

0 1 2

Morfosintaksis/ejaan gramatikal

(morphosyntaxe/orthographe

grammatical)

0 1 2 3 4

Kohesi dan koherensi

(Cohérence et cohésion) 0 1 2

1. Mematuhi Perintah (Respect de la consigne)

2 : memuat semua perintah yang sudah ditetapkan

34

1,5 : hanya memuat 3 perintah

1 : hanya memuat 2 perintah

0,5 : hanya memuat 1 perintah

0 : tidak memuat perintah sama sekali

2. Kemampuan memberikan informasi dan/atau menggambarkan

(capacité à informer et/où à décrier)

4 : mampu mengembangkan informasi dengan lengkap dan logis

3 : mampu mengembangkan informasi cukup lengkap dan cukup logis

2 : mampu mengembangkan informasi cukup lengkap tapi kurang

logis atau mampu mengembangkan informasi kurang lengkap tapi

cukup logis

1 : informasi kurang lengkap dan kurang logis

0 : informasi tidak lengkap dan tidak logis

3. Kosa kata (lexique)

2 : penulisan kata benar semua, diksi tepat

1 : penulisan kata benar lebih dari setengah, diksi tepat atau

penulisan kata benar semua, diksi kurang tepat

0 : penulisan kata benar kurang dari setengah, diksi kurang tepat

35

4. Penggunaan kaidah gramatikal (morphosyntaxe/orthographe

grammatical)

4 : semua pola kalimat benar, menguasai aturan penulisan

3 : dua per tiga pola kalimat benar, cukup menguasai aturan

penulisan

2 : setengah pola kalimat benar, cukup menguasai aturan penulisan

1 : sepertiga pola kalimat kurang benar, kurang menguasai aturan

penulisan

0 : semua pola kalimat salah, tidak menguasai aturan penulisan

5. Kohesi dan koherensi (Cohérence et cohésion)

2 : memiliki hubungan antara kalimat yang satu dengan yang lain,

terdapatketerkaitan dan mudah dipahami

1 : memiliki hubungan antar kalimat dan dapat dipahami, namun

terdapat beberapa kalimat yang rancu

0 : kalimat tidak dapat dipahami

3.5 Penilaian

Setalah skor ditentukan, dikonvesikan dalam nilai dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

36

Keterangan :

S = nilai yang dicari atau diharapkan

R = skor mentah yang diperoleh mahasiswa

N = skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan

SM = standar Mark yang diberikan adalah 100

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis komparatif.

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar menulis antara

mahasiswa semester III program studi pendidikan bahasa Prancis yang mendapat

dan tidak mendapat mata kuliah Grammaire, maka dipakai Teknik Uji t dengan

sampel yang tidak berhubungan (independent samples test ).

Untuk mendapatkan harga t digunakan rumus t-tes, yaitu :

t :

√( )

)

)(

)

Keterangan :

t = Koefesien yang dicari (dikonsultasikan dengan tabel nilai t)

X2 = Mean kelompok UNNES

X1 = Mean kelompok UNY

S2 = Simpangan baku

n = Jumlah subjet pada sampel. (Supranto, 2009:343)

37

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian berupa hasil pengumpulan data,

hasil uji hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.

4.1 Hasil Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan data

adalah metode dokumentasi dan metode tes. Berdasarkan hasil penelitian tentang

kemampuan menulis antara mahasiswa semester III Program Studi Pendidikan

Bahasa Prancis yang mempelajari tata bahasa secara implisit dan eksplisit, yang

dilaksanakan pada 28 Maret 2011 terhadap 30 responden di Universitas Negeri

Semarang dan pada 11 April 2011 di Universitas Negeri Yogyakarta terhadap 25

responden, diperoleh skor mentah untuk masing-masing responden. Berikut

adalah skor masing-masing kelompok responden :

Table 4.1 Skor Kelompok Responden Universitas Negeri Semarang

Responden Skor Responden Skor

Mift 59 Nit 51.5

Kris 65 Evi 47

Wid 56.5 Pur 31

Lut 36 Dev 32

Tri 51 Put 46.5

Ris 43.5 Ana 40.5

Wind 60.5 Sar 35

Afi 43 Dya 37

38

Elvi 33 Far 44

Rha 34 Umi 48.5

Sul 48.5 Kho 45

Win 52.5 Lin 23.5

Ril 46 Eni 45

Lig 53.5 Eka 58

Rez 58 Eko 36

JUMLAH 1360.5

MEAN 45.35

Table 4.2 Skor Kelompok Responden Universitas Negeri Yogyakarta

Responden Skor Responden Skor

Wiy 51.5 Nov 51

Nai 27 Riz 55

Nil 33.5 Nur 39

Ann 39 Lis 59

Enc 38 Han 41

Put 23 Swe 44.5

Amr 31.5 Zas 51

Nad 52.5 Del 36.5

Tri 42.5 Ded 33

Rac 35.5 Sit 29.5

Aru 59.5 Kur 34

Eka 42.5 Kar 42.5

Kho 52

JUMLAH 1044

MEAN 41.76

39

Skor yang diperoleh masing-masing responden tersebut kemudian

dikonversikan dalam nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

S = nilai yang dicari atau diharapkan

R = skor mentah yang diperoleh mahasiswa

N = skor maksimal ideal dari tes yang bersangkutan adalah 77

SM = standar mark yang diberikan adalah 100

Dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh nilai masing-masing

kelompok responden sebagai berikut :

Table 4.3 Nilai Kelompok Responden Universitas Negeri Semarang

Responden Nilai Responden Nilai

Mift 77 Nit 67

Kris 84 Evi 61

Wid 73 Pur 40

Lut 47 Dev 42

Tri 66 Put 60

Ris 56 Ana 53

Wind 79 Sar 45

Afi 56 Dya 48

Elvi 43 Far 57

Rha 44 Umi 63

Sul 63 Kho 58

Win 68 Lin 31

40

Ril 60 Eni 58

Lig 69 Eka 75

Rez 75 Eko 47

JUMLAH 1765

MEAN 58,83

Table 4.4 Nilai Kelompok Responden Universitas Negeri Yogayakarta

Responden Nilai Responden Nilai

Wiy 67 Nov 66

Nai 35 Riz 71

Nil 44 Nur 51

Ann 50 Lis 77

Enc 49 Han 53

Put 30 Swe 58

Amr 41 Zas 66

Nad 68 Del 47

Tri 55 Ded 43

Rac 46 Sit 38

Aru 77 Kur 44

Eka 55 Kar 55

Kho 68

JUMLAH 1354

MEAN 54,16

Data di atas menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh responden

Unnes atau mahasiswa yang mempelajari tata bahasa secara implisit adalah 84,

yang tergolong lebih dari baik, sedangkan nilai tetinggi yang diperoleh

41

mahasiswa UNY atau mahasiswa yang mempelajari tata bahasa secara explisit

adalah 77, yang tergolong baik. Untuk nilai terendah yang diperoleh responden

Unnes adalah 31, yang tergolong gagal, sedangkan nilai terendah dari kelompok

mahasiswa UNY adalah 30 yang juga tergolong gagal.

Kemudian, nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa Unnes adalah 58,83,

sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa UNY adalah 54,16.

4.2 Analisis Uji Hipotesis

Hipotesis kerja yang diajukan dalam penelitian ini adalah ”Kemampuan

menulis mahasiswa yang mempelajari tata bahasa secara eksplisit lebih baik dari

pada mahasiswa yang mempelajari tata bahasa secara implisit”.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan dua kelompok

nilai menggunakan rumus t-test (lampiran 8). Ketentuannya adalah apabila nilai t

hitung lebih besar dari pada nilai t tabel maka hipotesis kerja diterima,

sebaliknya apabila nilai t hitung lebih kecil daripada nilai t tabel maka hipotesis

kerja ditolak.

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus t-test diperoleh nilai

t = -1,32 (lampiran 8), sedangkan nilai t tabel dengan pengetesan satu ekor (α =

5%) dengan d.b 53 (diambil dari d.b 60) adalah 1,67.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh terlihat bahwa t hitung < t

table, maka hipotesis kerja ditolak. Namun, dari data tersebut juga terlihat bahwa

nilai t hitung bertanda negatif (-). Pada analisis perbandingan, apabila pada t

hitung diperoleh angka negatif, berarti perbandingannya negatif. Perbandingan

42

negatif menunjukkan perbandingan yang berlawanan arah. Artinya, kemampuan

menulis mahasiswa yang mempelajari tata bahasa secara implisit lebih baik dari

pada mahasiswa yang mempelajari tata bahasa secara eksplisit.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis mahasiswa yang

mempelajari tata bahasa secara implisit lebih baik dari pada mahasiswa yang

mempelajari tata bahasa secara eksplisit. Hal ini berbanding terbalik dengan

hipotesis kerja yang telah diajukan sebelumnya.

4.3 Pembahasan

Hasil tes kemampuan menulis menunjukkan bahwa nilai rata-rata

mahasiswa Unnes lebih baik dari pada mahasiswa UNY. Akan tetapi,

kemampuan menulis masing-masing responden berbeda. Berikut disajikan

uraian lengkap analisis jawaban responden:

4.3.1 Tes Melengkapi Kalimat

Tes menulis yang terdiri dari 20 soal ini bertujuan untuk mengetahui

kemampuan penguasaan gramatikal responden yang meliputi : Konjugasi verba

bentuk Présent, Konjugasi verba bentuk Futur Simple, Négation, Comparatif,

Impératif, Pronoms relatifs, Expression de la durée, Expression de la cause,

Expression du but, Expression de la certitude, Rapporter des paroles, dan Si

(supposition).

1. Konjugasi verba bentuk Présent

Pada materi ini disajikan dua soal, yaitu mengkonjugasikan kata kerja

connaitre pada soal nomer 1 dan croire pada soal nomer 5. Jawaban yang benar

43

untuk kata kerja connaitre dan croire adalah connaissent untuk sujet ils dan

croyons untuk sujet nous.

Pada soal nomer 1, sebanyak 20 responden Unnes (67%) dan 21 responden

UNY (84%) menjawab benar. Untuk soal nomer 5, sebanyak 19 responden

Unnes (63%) dan 19 responden UNY (76%) menjawab benar. Dilihat dari dua

soal tersebut, baik responden Unnes maupun UNY, lebih banyak melakukan

kesalahan dalam mengkonjugasi verba croire. Beberapa responden menjawab

croisons dan croiyons. Ini menandakan bahwa responden kurang begitu

menguasai konjugasi kala présent pada kelompok verba yang tidak beraturan.

Berikut contoh jawaban responden:

Selain itu, pada soal nomer 1, tercatat ada tiga responden Unnes dan satu

reponden UNY, yang terjebak oleh makna kalimat Ils ne (connaitre) personne

ici. Arti kalimat pada soal tersebut adalah ”Mereka tidak mengenal seorang pun

di sini”. Pada kalimat tersebut terdapat négation ne-personne. Kemungkinan

responden kurang menguasai penggunaan négation ne-personne pada kalimat

tersebut sehingga mereka menjawab dengan dengan négation ne-pas. Berikut

contoh jawaban responden :

44

2. Konjugasi verba bentuk Futur Simple

Seperti halnya pada materi konjugasi verba présent, pada materi ini juga

disajikan dua soal, yaitu mengkonjugasikan kata kerja vendre pada soal nomer 3

dan kata kerja faire pada soal nomer 7. Jawaban benar untuk verba vendre dan

faire adalah vendra untuk sujet il dan fera untuk sujet il.

Pada soal nomer 3, sebanyak 14 responden Unnes (47%) dan 11 responden

UNY (44%) menjawab benar. Untuk soal nomer 7, sebanyak 12 responden

Unnes (40%) dan 12 responden UNY (48%) menjawab benar. Kesalahan yang

dilakukan responden pada dua soal ini disebabkan karena responden tidak

memperhatikan penanda waktu yang tersedia. Hal itu terbukti dengan jawaban

yang berupa pengkonjugasian verba dalam bentuk présent pada jawaban

responden.

3. Négation

Pada materi ini juga disajikan dua soal, yaitu négation ne-plus dan ne-

jamais pada nomer 4 dan 12. Pada soal nomer 4, sebanyak empat responden

Unnes (13%) dan satu responden UNY (4%) menjawab benar. Untuk soal nomer

12, hanya ada tiga responden Unnes (10%) yang menjawab benar sedang

responden UNY tidak ada yang menjawab benar.

Ada dua kemungkinan mengapa responden salah dalam menjawab.

Pertama, responden tidak mencermati kalimat Je … aime … la moto après cet

accident dan kalimat Fais attention! On ………. sait ………. ce qui arrivera

untuk menemukan maksud yang tepat dari kalimat tersebut. Kedua, responden

45

hanya mengetahui satu négation, yaitu ne-pas. Berikut contoh jawaban

responden :

4. Comparatif

Dua soal pada materi comparatif adalah comparatif qualitatif berupa

perbandingan adverba bien pada soal nomer 6 dan perbandingan adjectiva

rapide pada soal nomer 10. Jawaban yang benar untuk soal nomer 6 dan 10

adalah mieux dan moins rapide que.

Pada soal nomer 6, sebanyak 15 responden Unnes (50%) dan 16 responden

UNY (64%) menjawab benar. Untuk soal nomer 10, sebanyak 19 responden

Unnes (63%) dan 12 responden UNY (48%) menjawab benar.

Sebagian besar responden Unnes salah dalam menjawab pada soal

comparatif adverba bien. Banyak responden yang menjawab plus atau plus bien.

Kemungkinan mereka tidak mengetahui bahwa tidak ada comparatif plus bien,

yang ada adalah mieux. Sebaliknya mahasiswa UNY lebih banyak melakukan

kesalahan dalam membandingkan adjectiva rapide. Beberapa responden

menjawab rapidement dan plus rapide que. Pada soal tersebut, perintah sudah

jelas bahwa responden diminta membuat perbandingan negatif (moins). Ini

menandakan bahwa responden tidak memperhatikan perintah yang tersedia.

46

5. Impératif

Pada materi ini terdapat dua soal, yaitu mengkonjugasikan kata kerja

perintah s’inquiéter dan être pada soal nomer 2 dan 8. Jawaban yang benar

untuk kata kerja perintah s’inquiéter dan être adalah t’inquiète dan sois.

Pada soal nomer 2, sebanyak sembilan responden Unnes (30%) dan

sembilan responden UNY (36%) menjawab benar. Sedangkan untuk soal nomer

8, sebanyak 24 responden Unnes (80%) dan sembilan responden UNY (36%)

menjawab benar.

Pada soal nomer 2, kesalahan yang dilakukan responden adalah dalam

mengkonjugasikan verba pronominal s’inquiéter pada kalimat impératif. Rata-

rata responden yang jawabannya salah menjawab s’inquiète. Ini menandakan

bahwa responden kurang menguasai konjugasi verba pronominal terutama

perubahan pronom. Seharusnya, pronom berubah sesuai dengan subjeknya.

Pada soal nomer 8, kesalahan lebih banyak dilakukan oleh responden

UNY. Responden UNY kurang begitu menguasai pembentukan kalimat perintah

dengan verba être. Ini terlihat dari delapan responden yang tidak memberikan

jawaban. Selain itu, ada dua responden yang menjawab dengan kalimat

affirmatif. Ini juga menandakan bahwa responden kurang cermat dalam

memahami perintah. Berikut contoh jawaban responden :

47

6. Pronoms relatifs

Pada materi ini juga disajikan dua soal, yaitu pronoms relatifs où pada soal

nomer 9 dan pronoms relatifs qui pada soal nomer 11.

Pada soal nomer 9, sebanyak 14 responden Unnes (47%) dan 18 responden

UNY (72%) menjawab benar. Sedangkan untuk soal nomer 11, sebanyak 29

responden Unnes (97%) dan 19 responden UNY (76%) menjawab benar.

Dari data tersebut terlihat bahwa kesalahan yang dilakukan responden

adalah dalam menjawab pronoms relatifs où. Responden UNY dan responden

Unnes yang melakukan kesalahan menjawab dengan jawaban que.

Kemungkinan responden tidak menemukan arti yang tepat untuk kalimat

tersebut atau responden hanya mengetahui bahwa pronom relatif hanya que.

7. Expression de la durée

Pada materi ini juga disajikan dua soal, yaitu expression de la durée

dengan penanda waktu depuis pada soal nomer 13 dan ça fait pada soal nomer

15.

Pada soal nomer 13, sebanyak 19 responden Unnes (63%) dan 21

responden UNY (84%) menjawab benar. Untuk soal nomer 15, sebanyak enam

responden Unnes (20%) memperoleh skor 2 dan satu responden (3%)

memperoleh skor 1. Sedangkan pada responden UNY, sebanyak enam

responden (24%) memperoleh skor 2 dan enam responden (24%) dengan skor 1.

Untuk soal nomer 13, rata-rata responden menjawab benar. Namun, untuk

soal nomer 15, baik responden Unnes maupun UNY, banyak melakukan

48

kesalahan. Bedanya, sebagian besar responden Unnes menjawab dengan klausa

berbentuk passé. Padahal, seharusnya mereka menjawab dengan klausa

berbentuk présent. Ini menandakan bahwa responden Unnes kurang mencermati

kata ça fait. Sedangkan pada responden UNY, sebagian responden tidak

memberikan jawaban. Kemungkinan, mereka tidak paham akan arti dari kalimat

ça fait 5 jours que. Berikut contoh jawaban responden :

8. Expression de la cause

Pada materi ini disajikan satu soal, yaitu pada nomer 17. Sebanyak 12

responden Unnes (40%) memperoleh skor 2 dan enam responden (20%)

memperoleh skor 1. Pada responden UNY, sebanyak tiga responden (12%)

memperoleh skor 2 dan empat responden (16%) memperoleh skor 1.

Pada soal ini, hampir semua responden mampu melanjutkan kalimat

dengan baik. Namun, mereka tidak mencermati indicatif yang digunakan, yaitu

indicatif kala passé. Hal ini terbukti dari jawaban responden yang berbentuk kala

présent. Padahal sudah jelas bahwa induk kalimat berbentuk passé dan anak

kalimat harus berbentuk passé pula. Selain itu, beberapa responden sudah tahu

bahwa klausa harus berbentuk passé tapi mereka mereka melakukan kesalahan

dalam mengkonjugasi verba pada kala passé. Berikut contoh jawaban

responden :

49

9. Expression du but

Pada materi ini juga disajikan satu soal, yaitu pada soal nomer 18.

Sebanyak 23 responden Unnes (76%) memperoleh skor 2 dan tiga responden

(10%) memperoleh skor 1. Pada responden UNY, sebanyak 22 responden (88%)

memperoleh skor 2 dan tiga responden (12%) memperoleh skor 1.

Pada soal ini, sebagian besar responden menjawab benar. Namun, banyak

responden, baik responden Unnes maupun responden UNY, yang memberikan

jawaban “voir le match du football”. Seharusnya, mereka menjawab dengan

jawaban “regarder le match du football”. Responden kurang begitu menguasai

perbedaan penggunaan verba “Voir” dan “Regarder”. Selain itu, terdapat

beberapa responden yang memberikan jawaban “sa vacances”. Padahal, nomina

“vacances” harus selalu berbentuk jamak atau pluriel. Ini juga menandakan

bahwa responden kurang menguasai nomina “vacances”. Berikut contoh

jawaban responden :

10. Expression de la certitude

Pada materi ini juga disajikan satu soal, yaitu pada soal nomer 16.

sebanyak 16 responden Unnes (53%) yang memperoleh skor 2 dan 10 responden

50

(33%) yang memperoleh skor 1. Sedangkan pada responden UNY, sebanyak 17

responden (68%) memperoleh skor 2 dan tiga responden (12%) memperoleh

skor 1.

Sama seperti halnya soal tentang expression de la durée dan expression de

la cause, pada soal ini, kesalahan yang dilakukan responden adalah tidak

memperhatikan indicatif yang ada, yaitu indicatif kala présent. Banyak

responden yang memberikan jawaban berbentuk passé.

11. Rapporter des paroles

Pada materi ini disajikan dua soal, yaitu pada nomer 14 dengan kalimat

tidak langsung dari kalimat tanya dan nomer 19 dengan kalimat langsung dari

kalimat perintah.

Pada soal nomer 14, sebanyak 10 responden Unnes (33%) memperoleh

skor 2 dan dua responden (6%) memperoleh skor 1. Sedangkan pada responden

UNY, hanya ada delapan responden (32%) yang memperoleh skor 1. Kemudian

pada soal nomer 19, hanya ada empat responden Unnes menjawab benar dan

memperoleh skor 2. Sedangkan responden UNY, hanya ada satu responden (4%)

yang menjawab benar dan memperoleh skor 2.

Baik responden Unnes maupun responden UNY, kurang menguasai

perubahan preposisi dalam kalimat tidak langsung. Pada soal nomer 14,

preposisi harus berupa si sedangkan pada soal nomer 19, preposisi harus berupa

de. Namun, sebagian besar responden memberikan jawaban dengan preposisi

“que” baik pada soal nomer 14 maupun 19. Ini menandakan bahwa responden

51

kurang begitu menguasai cara penggunaan rapporter des paroles. Berikut

contoh jawaban responden :

12. Si (supposition)

Pada materi ini disajikan satu soal, yaitu pada soal nomer 20. Sebanyak 13

responden Unnes (43%) memperoleh skor 2 dan satu responden (3%)

memperoleh skor 1. Sedangkan pada responden UNY, sebanyak enam

responden (24%) memperoleh skor 2 dan tiga responden (12%) memperoleh

skor 1.

Kesalahan yang dilakukan responden adalah dengan membuat kalimat

dengan struktur klausa berbentuk présent dan diikuti klausa berbentuk présent

pula (si+present+present). Padahal seharusnya dalam satu kalimat tersebut,

harus terdapat dua klausa yang berbeda, yaitu berbentuk présent dan futur simple

(si+présent+future simple). Ada dua kemungkinan mengapa responden

melakukan kesalahan tersebut. Pertama, responden tidak mengetahui struktur

dalam kalimat supposition. Kedua, responden kurang menguasai cara

mengkonjugasikan verba berbentuk futur simple. Berikut contoh jawaban

responden :

52

4.3.2 Tes Perubahan Bentuk

Pada tes ini responden hanya diminta merubah atau mengkonjugasikan

kata kerja sesuai dengan kala waktu yang telah ditentutan, yaitu futur simple

pada soal nomer 1, 3, dan 5, passé composé pada soal nomer 2, imparfait pada

soal nomer 2 dan 4, dan présent pada soal nomer 5. Ada tiga hal yang kurang

dikuasai oleh responden.

Pertama, konjugasi verba obtenir dalam kala futur simple. Dalam hal ini,

tidak ada satu pun responden Unnes yang menjawab benar sedangkan dari

responden UNY, hanya ada empat responden (16%) yang menjawab benar.

Responden sebenarnya tahu bahwa kata kerja harus diubah ke dalam futur

simple tapi para responden kurang begitu menguasai bagaimana cara

mengkonjugasikan verba obtenir ke kala futur simple. Ini terlihat dari jawaban

responden yang menjawab dengan kata obteniras atau obtenira.

Kedua, sama seperti kasus yang pertama, kesalahan terjadi pada konjugasi

verba ouvrir pada kala futur. Bedanya, dalam hal ini responden tidak tahu harus

mengkonjugasikan verba ke kala futur simple. Hal ini terlihat dari jawaban

responden yang menjawab ouvrons padahal seharusnya responden menjawab

ouvrirons. Pada soal ini, enam responden Unnes (20%) dan 10 responden UNY

(40%) menjawab benar.

Ketiga, tidak berbeda dengan dua kasus sebelumnya, kesalahan kali ini

juga terjadi pada pengkonjugasian verba emmener pada kala futur simple.

Kalimat pada soal tersebut adalah Le weekend prochain, mon grand-père nous

53

(emmener) aller au lac qui (se trouver) assez loin de chez nous yang bermakna

”Akhir pekan depan, kakekku akan mengajak kami pergi ke danau yang terletak

cukup jauh dari rumah kami”. Sebagian besar responden terjebak oleh Pronom

d’Object Direct (nous) yang terletak persis sebelum verba emmener sehingga

mereka menjawab dengan jawaban emmènerons. Berikut contoh jawaban

responden :

Pada soal ini, hanya 11 responden Unnes (36%) dan 10 responden UNY

(40%) menjawab benar.

4.3.3 Tes Penyusunan Kalimat Terstruktur

Pada tes kali ini, responden diminta membuat kalimat dengan kata-kata

yang telah tersedia.

Kesalahan yang banyak dilakukan oleh responden Unnes adalah dalam

pembentukan kalimat larangan (interdire + infinitif) pada soal nomer 14.

Dibandingkan dengan soal yang lain, pada soal ini, hanya 10 responden (33%)

yang mendapat skor 2 dan empat responden (13%) yang mendapat skor 1.

Beberapa responden kurang menguasai struktur tata bahasa yang memiliki

aturan bahwa setelah kata interdire harus diikuti preposisi de. Selain itu,

beberapa responden malah membuat kalimat impératif atau kalimat perintah dan

ada beberapa responden yang tidak memberikan jawaban.

54

Selain kesalahan pada nomer 14 tersebut, presentase jawaban benar

responden Unnes di atas 50%. Artinya rata-rata skor yang diperoleh responden

lebih dari setengah dari jumlah skor maksimal. Ini menandakan bahwa

kemampuan responden Unnes dalam membuat kalimat terstuktur baik.

Dibanding responden Unnes, responden UNY lebih banyak melakukan

kesalahan. Ada empat soal dengan presentase kebanaran jawaban kurang dari

50%, yaitu soal nomer 3 (Non plus), nomer 9 (Un peu+de+nom), nomer 12

(Autant de …que atau comparatif quantitatif), dan nomer 13 (si supposition).

Pada empat soal tersebut, responden UNY memperoleh skor lebih rendah

dibandingkan dengan soal yang lain.

Pada soal nomer 3, hanya ada tiga responden UNY (12%) yang mendapat

skor 2 dan satu responden (4%) yang mendapat skor satu. Sebagian besar

responden kurang menguasai penggunaan idiom Non plus dalam sebuah dialog.

Hal itu terlihat dari beberapa responden yang tidak memberikan jawaban.

Berikut contoh jawaban responden UNY dalam soal nomer 3:

Selanjutnya, pada soal nomer 9, responden UNY kurang menguasai cara

pengguanaan un peu + de + nomina. Empat responden (16%) tidak memberikan

jawaban dan empat responden (16%) lagi tidak membuat kalimat tapi hanya

membuat gabungan kalimat, contohnya sebagai berikut :

55

Selain itu, ada lima responden (20%) yang memberikan jawaban dengan

penambahan article défini setelah preposisi de padahal seharusnya setelah

preposisi de langsung diikuti nomina tanpa article karena un peu de sudah

merupakan article.

Pada soal nomer 12, perihal pembuatan kalimat comparatif quantitatif,

hanya lima responden (20%) yang menjawab benar. Sebagian besar lainnya

tidak memberikan jawaban. Kemungkinan responden tidak mengetahui arti

autant de – que yaang notabene sebagai comparatif quantitatif.

Pada soal nomer 13, perihal pembuatan kalimat dengan si supposition,

hanya tujuh responden UNY (28%) yang menjawab benar. Sebagian besar

responden melakukan kesalahan dengan membuat kalimat dengan struktur

klausa berbentuk présent dan diikuti klausa berbentuk présent juga

(si+present+present). Padahal seharusnya dalam satu kalimat terdapat dua

klausa yang berbentuk présent dan futur simple (si+present+future simple).

Berikut contoh kesalahan responden UNY pada soal nomer 13:

4.3.4 Tes Menyusun Paragraf

Pada tes ini, responden diminta untuk membuat paragraf dengan

pengembangan naratif. Skor tertinggi yang diperoleh responden Unnes adalah 13

56

sedangkan skor terendah adalah 8. Pada responden UNY, nilai tertinggi adalah

13 sedangkan nilai terendah adalah 7. Berikut adalah skor responden pada tes

menyusun paragraf sesuai masing-masing kriteria:

Table 4.5 Skor Menyusun paragraf responden Unnes

Responden Kriteria Penilaian

Jumlah A B C D E

Mift 2 3 1 2 2 10

Kris 2 4 2 3 2 13

Wid 1.5 2 2 3 2 10.5

Lut 2 3 1 3 1 10

Tri 2 4 2 3 2 13

Ris 1.5 2 1 2 2 8.5

Wind 1.5 3 2 3 2 11.5

Afi 2 2 1 3 2 10

Elvi 1 2 1 3 2 9

Rha 1 2 2 2 1 8

Sul 1.5 3 2 3 2 11.5

Win 1.5 3 2 2 2 10.5

Ril 2 4 1 3 2 12

Lig 1.5 3 1 3 1 9.5

Rez 2 2 2 3 1 10

Nit 1.5 3 1 2 2 9.5

Evi 2 3 2 3 2 12

Pur 2 3 1 2 2 10

Dev 2 2 1 3 1 9

Put 1.5 3 2 2 1 9.5

Ana 1.5 2 1 3 1 8.5

Sar 2 2 1 2 1 8

57

Dya 2 3 1 2 2 10

Far 2 3 1 2 2 10

Umi 1.5 2 1 3 1 8.5

Kho 2 2 1 2 1 8

Lin 1.5 3 1 2 2 9.5

Eni 2 3 1 2 1 9

Eka 2 3 1 3 2 11

Eko 2 2 1 2 1 8

Jumlah 53 81 40 76 48

Prosentase (%) 88 68 67 63 80

Table 4.6 Skor Menyusun paragraf responden UNY

Responden Kriteria Penilaian

Jumlah A B C D E

Wiy 1.5 3 1 2 2 9.5

Nai 1 2 1 2 1 7

Nil 1.5 2 1 2 1 7.5

Ann 2 3 2 3 1 11

Enc 2 3 2 3 2 12

Put 1 2 1 3 1 8

Amr 0.5 1 2 3 1 7.5

Nad 1.5 3 2 4 1 11.5

Tri 1.5 2 2 2 2 9.5

Rac 1.5 3 1 2 2 9.5

Aru 1.5 3 1 3 2 10.5

Eka 0.5 2 1 3 2 8.5

Kho 2 3 2 3 2 12

Nov 2 4 2 3 2 13

Riz 2 2 1 3 2 10

58

Nur 1 1 1 3 2 8

Lis 2 4 2 3 2 13

Han 2 3 1 3 2 11

Swe 1.5 3 2 4 2 12.5

Zas 2 3 2 2 2 11

Del 1.5 3 1 2 1 8.5

Ded 2 3 1 3 1 10

Sit 1.5 3 1 3 1 9.5

Kur 2 3 1 3 1 10

Kar 1.5 3 1 3 2 10.5

Jumlah 39 67 35 70 40

Prosentase (%) 75 64 67 67 77

Keterangan :

A : Mematuhi Perintah (Respect le consigne)

B : Kemampuan memberikan informasi dan/atau menggambarkan

(capacité à informer et/où à décrier)

C : Kosa kata (lexique)

D : Penggunaan kaidah gramatikal (morphosyntaxe/orthographe

grammatical)

E : Kohesi dan koherensi (Cohérence et cohésion)

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan responden, baik

responden Unnes maupun responden UNY baik. Ini terbukti dari prosentase skor

tiap kriteria penilaian tidak ada yang di bawah 60%.

Berikut akan diuaraikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan responden

pada masing-masing kriteria:

59

1. Mematuhi Perintah (Respect le consigne)

Pada kriteria ini, ada empat perintah, yaitu: responden harus menceritakan

teman-teman baru mereka, kelas baru mereka, mengungkapkan perasaan

mereka, dan jumlah kata antara 60-70 kata.

Kesalahan yang dilakukan responden pada kriteria ini adalah tidak

mematuhi jumlah kata yang telah ditentukan. Responden yang tidak mematuhi

perintah, rata-rata menuliskan 40 sampai 50 kata pada karangan mereka. Berikut

contoh karangan responden:

Pada kriteria ini, sebanyak dua responden Unnes (6%) dan empat

responden UNY (16%) yang kurang memahami perintah, yaitu hanya mematuhi

dua atau kurang dari dua perintah dari empat perintah yang telah ditentukan.

2. Kemampuan memberikan informasi dan/atau menggambarkan

(capacité à informer et/où à décrier)

Pada kriteria ini, kesalahan yang dilakukan responden adalah responden

bercerita di luar tema, yaitu tentang pengalaman kuliah perdana. Pada contoh

karangan berikut tampak bahwa responden cenderung menceritakan salah

seorang temannya.

60

Pada kriteria ini, sebanyak dua responden UNY (4%) memperoleh skor 1

dari 4 skor maksimal.

3. Kosa kata (lexique)

Pada kriteria ini, ada dua poin yang dinilai, yaitu ketepatan tulisan dan

diksi. Perihal diksi, rata-rata tidak ada kesalahan yang berarti. Namun,

kesalahan yang banyak dilakukan responden adalah salah dalam penulisan kata,

seperti kurang accent dan kurang huruf. Berikut contoh kesalahan yang

dilakukan responden pada kriteria ini:

4. Penggunaan kaidah gramatikal (morphosyntaxe/orthographe

grammatical)

Pada kriteria ini, kesalahan yang sering dilakukan responden adalah

kesalahan konjugasi dan accord. Responden kurang cermat dalam

61

mengkonjugasi dan menuliskan accord pada adjectiva dan nomina. Berikut

contoh kesalahan gramatikal yang dilakukan responden:

Dari data prosentase skor juga terlihat bahwa kemampuan gramatikal

mahasiswa UNY dalam tes menyusun paragraf lebih baik dari pada mahasiswa

Unnes.

5. Kohesi dan koherensi (Cohérence et cohésion)

Pada kriteria ini, responden cenderung menumpuk kalimat demi kalimat.

Artinya, responden tidak menggunakan kata hubung atau preposisi untuk

mengaitkan satu kalimat ke kalimat lain. Berikut contoh karangan responden:

Dari keseluruhan butir soal, bentuk kesalahan yang paling banyak

dilakukan responden, baik Unnes maupun UNY, adalah kesalahan dalam

menentukan kala pada suatu kalimat. Selanjutnya, kesalahan paling banyak

kedua adalah kesalahan dalam pengkonjugasian verba. Selain itu, ada satu

62

materi dengan presentase kebenarannya sangat kecil (17%) yaitu pada materi

Rapporter des paroles.

63

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus t-

test tentang kemampuan menulis antara mahasiswa semester III Program Studi

Pendidikan Bahasa Prancis yang mempelajari tata bahasa secara implisit dan

eksplisit, diperoleh nilai t = -1,32, sedangkan nilai t tabel dengan pengetesan satu

ekor (α = 5%) dan d.b 53 adalah 1,67.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh tersebut terlihat bahwa t

hitung < t table, maka hipotesis kerja ditolak. Namun, dari data tersebut juga

terlihat bahwa nilai t hitung bertanda negatif (-). Pada analisis perbandingan,

apabila pada t hitung diperoleh angka negatif, berarti perbandingannya negatif.

Perbandingan negatif menunjukkan perbandingan yang berlawanan arah.

Artinya, kemampuan menulis mahasiswa yang mempelajari tata bahasa secara

implisit lebih baik dari pada mahasiswa yang mempelajari tata bahasa secara

eksplisit.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis mahasiswa yang

mempelajari tata bahasa secara implisit lebih baik dari pada mahasiswa yang

mempelajari tata bahasa secara eksplisit. Hal ini berbanding terbalik dengan

hipotesis kerja yang telah diajukan sebelumnya.

Selain itu, dari data yang telah didapat menunjukkan bahwa nilai tertinggi

yang diperoleh responden Unnes atau mahasiswa yang mempelajari tata bahasa

64

secara implisit adalah 84, yang tergolong lebih dari baik, sedangkan nilai

tetinggi yang diperoleh responden UNY atau mahasiswa yang mempelajari tata

bahasa secara explisit adalah 77, yang tergolong baik. Untuk nilai terendah yang

diperoleh responden Unnes adalah 31, yang tergolong gagal, sedangkan nilai

terendah dari kelompok responden UNY adalah 30 yang juga tergolong gagal.

Perihal kesalahan yang dilakaukan responden, baik responden Unnes

maupun responden UNY, adalah kesalahan dalam menentukan kala pada suatu

kalimat. Selanjutnya, kesalahan paling banyak kedua adalah kesalahan

pengkonjugasi. Selain itu, ada satu materi dengan presentasi kebenarannya

sangat kecil (17%) yaitu pada materi Rapporter des paroles. Namun, secara

keseluruhan, responden Unnes lebih sedikit melakukan kesalahan dari pada

responden UNY.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan di atas, saran yang dapat diajukan

adalah:

1. Pihak Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri

Semarang hendaknya tetap mempertahankan kurikulum yang masih

berlaku saat ini dengan tetap mengulas masalah grammaire atau tata

bahasa Prancis dalam pengajaran empat kompetensi berbahasa, yaitu

compréhension écrite (membaca), production écrite (menulis),

compréhension orale (menyimak), dan production orale (berbicara).

65

2. Mahasiswa hendaknya lebih meingkatkan kemampuan penguasaan tata

bahasa Prancis untuk meningkatkan kemampuan berbahasa mereka.

3. Hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut perihal korelasi antara jumlah

SKS mata kuliah grammaire dengan kemampuan menulis dan penelitian

perihal studi analisis pengajaran tata bahasa secara eksplisit dan implisit di

Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang.

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Corrnaire, Claudette dan Patricia Mary Raymond. 1999. La production

Écrite. Paris : CLE International

Cuq, Jean-Pierre dan Isabelle Gruca. 2002. Cours de Didactique du

Français Langue Etrangère et Seconde. Grenoble : Presses

Universitaires de Grenoble

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kompetensi Dasar Mata

Pelajaran Bahasa Perancis SMA dan MA. Jakarta:Depdiknas

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi

Nasution, S. 2006. Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara

Nurgiyantoro, Burhan. 1994. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra. Yogyakarta: PBFE

Parera, Jos Daniel. 1991. Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta:

Erlangga.

Supranto, J. 2009. Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Tagliant, Chistine. 2005. L’évaluation. Paris : CLE International

Tanriverdieva, Khatira. 2001. La notion de grammaire dans

l’enseignement/apprentissage du français langue étrangère.

Lyon : Université Catholique de Lyon

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa

Valette, M. Rebecca. 1975. Le Test En Langue Étrangères. Paris: Hachette

Yuwono, Agus dkk. 2007. Buku Panduan Mahasiswa Fakultas Bahasa

dan Seni 2007. Semarang: FBS Unnes

67

http://fr.wikipedia.org/wiki/Grammaire diakses pada 18 Februari 2010

http://francais.creteil.iufm.fr/memoires/bois.htm diakses pada 2 Maret

2010

http://lipjogja.blogspot.com/2006/03/delf.html diakses pada 3 Januari

2011

68

69

LAMPIRAN 1

70

LAMPIRAN 2

71

LAMPIRAN 3

Nom : ________________________________

NIM : ________________________________

Université : ________________________________

I. Complétez les phrases suivantes ! (27 points)

1. Ils ne (connaitre) …………. personne ici. (indicatif) (1)

2. Ne (s’inquiéter) …………. pas de ma santé, maman ! (impératif) (1)

3. Monsieur Dubois (vendre) …………. sa maison l'an prochain. (indicatif) (1)

4. Je ………. aime ………. la moto après cet accident. (négation) (1)

5. Nous (croire) …………. qu’il pleuvra. (indicatif) (1)

6. Jean prononce (bien) …………. le français maintenant. (comparatif +) (1)

7. J’espère qu’il (faire) …………. beau demain. (indicatif) (1)

8. (être) …………. honnête ! (impératif) (1)

9. Le jardin, ………. nous nous sommes rencontrés, n’existe plus. (pronom relatif) (1)

10. L'autocar est (rapide) ……….……….……….…………. le train. (comparatif -) (1)

11. La dame ………. a les cheveux blonds, est ma tante. (pronom relatif) (1)

12. Fais attention! On ………. sait ………. ce qui arrivera. (négation) (1)

13. Ils sont partis depuis ……….. (1)

14. André : Veux-tu faire du vélo avec moi? (phrase indirect / kalimat tidak langsung)

Il me demande ………. (2)

15. Ça fait 5 jours que ………. (2)

16. Il fait mauvais. Donc, ………. (2)

17. Hier, j’étais en retard à la réunion parce que………. (2)

18. Lucie va à Manchester pour ………. (2)

19. Sophie : Soyez à l’heure ! (phrase indirect / kalimat tidak langsung)

Elle nous dit ………. (2)

20. Si j’ai un nouvel ordinateur portable, je ………. (supposition) (2)

II. Conjuguez les verbes au temps qui convient ! (8 points)

1. Si tu apprends bien ta leçon, tu (obtenir) une bonne note à ton examen. (1)

....................................................................................................................................

2. Le week-end dernier, nous (rester) chez nous parce qu’il (faire) très froid. (2)

....................................................................................................................................

72

3. Nous ne (ouvrir) que la porte si tu viens seul. (1)

....................................................................................................................................

4. Quand je (être) enfant, je (détester) l'école. (2)

....................................................................................................................................

5. Le weekend prochain, mon grand-père nous (emmener) aller au lac qui (se trouver)

assez loin de chez nous. (2)

....................................................................................................................................

III. Faites une phrase avec les mots suivants ! (28 point)

1. Faire, ski

....................................................................................................................................

2. Après + (nom)

....................................................................................................................................

3. Non plus (faites un petit dialogue)

....................................................................................................................................

4. Il faut + (infinitif)

....................................................................................................................................

5. Parce que

....................................................................................................................................

6. Pour + (infinitif/nom)

....................................................................................................................................

7. Pendant + (nom)

....................................................................................................................................

8. Beaucoup + de + (nom)

....................................................................................................................................

9. Un peu + de + (nom)

....................................................................................................................................

10. Depuis + (nom)

....................................................................................................................................

11. Plus ………… que

....................................................................................................................................

12. Autant de ………….. que

....................................................................................................................................

13. Si (supposition)

....................................................................................................................................

14. Interdire + infinitif

....................................................................................................................................

73

IV. Vous avez fait un cours au campus pour la première fois. Racontez vos nouveaux

amis, votre nouvelle classe, et exprimez vos sentiments (60 à 70 mots). (14 points)

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

............................................................................................................................................

74

LAMPIRAN 4

KUNCI JAWABAN

I. Complétez les phrases suivantes ! (27 points)

1. connaissent

2. t’inquiète

3. vendra

4. ne – plus

5. croyons

6. mieux

7. fera

8. Sois

9. où

10. moins rapide que

11. qui

12. ne – jamais

13. Passé. Ex : hier

14. si je veux faire du vélo avec lui

15. Présent. Ex : je suis à Semarang

16. Présent. Ex : je ne sors pas

17. Passé. Ex : ma moto était en panne

18. Infinitif. Ex : rendre visite son frère

19. d’être à l’heure

20. Futur simple. Ex : je finirai mon devoir dans un jour

II. Conjuguez les verbes au temps qui convient ! (8 points)

1. Si tu apprends bien ta leçon, tu obtiendras une bonne note à ton examen. (1)

2. Le week-end dernier, nous sommes restés chez nous parce qu’il faisait très froid. (2)

3. Nous n’ouvrirons que la porte si tu viens seul. (1)

4. Quand j’étais enfant, je détestais l'école. (2)

5. Le weekend prochain, mon grand-père nous emmènera aller au lac qui se trouve

assez loin de chez nous. (2)

III. Faites une phrase avec les mots suivants ! (28 points)

1. Faire du ski. Ex : J’ai fait du ski avec mes amis hier.

2. Après + (nom). Ex : Il te rencontra après le cours

3. (pronom objet) + non plus. Ex :

A : Je ne vais pas au campus aujourd’hui. Et toi ?

B : Moi non plus

4. Il faut + infinitif. Ex : Il faut rentrer avant vingt deux heurs

75

5. Klausa + parce que + klausa.

Ex : Aujourd’hui elle prend l’autobus parce que sa voiture est en panne.

6. Pour + (infinitif/nom). Ex : Je viens chez toi pour emprunter ton nouveau livre.

7. Pendant + (nom). Ex : J’ai fini mon devoir pendant deux jours.

8. Beaucoup + de + (nom). Ex : J’ai vu beaucoup d’étrangers à Lawang Sewu.

9. Un peu + de + (nom). Ex : Il y a un peu d’étudiants dans la classe.

10. Depuis + (nom). Ex : Je t’ai attendu depuis hier

11. Si + klausa Présent + klausa Futur. Ex : Si je vais à Bandung, je te rendrai visite.

12. Plus + (adjectif/adverbe) + que. Ex : Elle court plus vite que toi.

13. Autant de (nom) + que. Ex : J’ai autant de motos que lui.

14. Interdire + de + (infinitif). Ex : Il m’interdit d’entrer sa chambre.

76

LAMPIRAN 5

Tabel persiapan perhitungan Releabilitas soal benar salah dengan rumus K-R 20

Subjek

No Butir Soal Jumlah

skor

Jumlah

Skor

Kuadrat

I II

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2a 2b 3 4a 4b 5a 5b

R.01 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17 289

R.02 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 8 64

R.03 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 9 81

R.04 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 8 64

R.05 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 8 64

Jumlah 5 0 5 1 5 1 1 5 1 3 5 0 1 1 3 1 5 5 0 1 1 50 562

p 1 0 1 0,2 1 0,2 0,2 1 0,2 0,6 1 0 0,2 0,2 0,6 0,2 1 1 0 0,2 0,2

q 0 1 0 0,8 0 0,8 0,8 0 0,8 0,4 0 1 0,8 0,8 0,4 0,8 0 0 1 0,8 0,8

pq 0 0 0 0,16 0 0,16 0,16 0 0,16 0,24 0 0 0,16 0,16 0,24 0,16 0 0 0 0,16 0,16 1,92

77

Rumus K-R 20

r11 :

)

n = jumlah butir soal

p = proporsi jawaban benar

q = proporsi jawaban salah (q=1-p)

S = simpangan baku

Mencari deviasi (S2)

S2 =

)

X = jumlah skor

N = jumlah subjek

S2 =

=

= 12,4

Sehingga diketahui:

n : 21

S2 : 12,4

∑pq : 1,92

Koefisien Relabilitas

r11 =

)

= 1,05 (1 – 0,15)

= 1,05 x 0,85

= 0,892

Rtabel untuk N = 5 = 0, 878

Rhitung > R tabel = 0,892 > 0, 878

Dengan demikian, soal yang diujicobakan dinyatakan reliabel.

78

LAMPIRAN 6

Tabel persiapan perhitungan Releabilitas Soal Esai dengan Rumus Alpha

Subjek

No Butir Soal Jumlah

skor

Kuadrat

skor I II

14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

R.01 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 2 2 2 2 39 1521

R.02 0 2 2 0 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 1 2 2 2 1 2 0 30 900

R.03 0 2 1 2 2 0 2 2 0 0 0 0 2 1 1 1 1 0 2 0 0 19 361

R.04 0 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1 2 2 2 35 1225

R.05 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 41 1681

Jumlah 4 10 9 6 10 6 10 10 8 8 6 8 10 9 8 5 8 6 9 8 6 164 5688

Jml kuadrat 8 20 17 12 20 12 20 20 16 16 12 16 20 17 14 9 14 10 17 16 12

lxxix

lxxix

Rumus Alpha

r11 :

)

K = jumlah butir soal

∑ = jumlah varian butir-butir tes

∑ = jumalah varian total

Mencari varian butir-butir tes :

=

Setelah dihitung dengan rumus tersebut, di dapat hasil sebagai berikut:

S14 =

=

= 0,96

S15 =

=

= 0

S16 =

=

= 0,16

S17 =

=

= 0,96

S18 =

=

= 0

S19 =

=

= 0,96

S20 =

=

= 0

S1 =

=

= 0

S2 =

=

= 0,64

S3 =

=

= 0,64

S4 =

=

= 0,96

S5 =

=

= 0,64

S6 =

=

= 0

lxxx

lxxx

S7 =

=

= 0,16

S8 =

=

= 0,24

S9 =

=

= 0,8

S10 =

=

= 0,24

S11 =

=

= 0,56

S12 =

=

= 0,16

S13 =

=

= 0,64

S14 =

=

= 0,96

Dengan demikian ∑ adalah 9,96

Mencari varian total :

=

= –

= –

=

= 61,76

Koefisien Relabilitas

r11 =

)

=

)

= )

= 1,05 x 0,843

= 0,8851

Rtabel untuk N = 5 = 0, 878

Rhitung > R tabel = 0,885 > 0, 878

Dengan demikian, soal yang diujicobakan dinyatakan reliabel.

lxxxi

lxxxi

LAMPIRAN 7

Tabel perhitungan realibilitas instrument dengan metode test-ret pada tes

épreuve de rédaction

Subjek x y x2

y2

xy

R.01 10 10 100 100 100

R.02 8 8 64 64 64

R.03 11 10 121 100 110

R.04 11 10 121 100 110

R.05 9 9 81 81 81

∑ 49 47 487 445 465

rxy = – ) )

√{ ) } { ) }

= –

√{ } { }

= –

=

=

rxy = 0,944

Rtabel untuk N = 5 = 0, 878

Rhitung > R tabel = 0,944 > 0, 878

Dengan demikian, soal yang diujicobakan dinyatakan reliabel.

lxxxii

lxxxii

LAMPIRAN 8

Tabel Hitung t-test

Nilai Kelompok Responden Unnes Nilai Kelompok Responden UNY

Responden Nilai Responden Nilai

Mift 77 Wiy 67

Kris 84 Nai 35

Wid 73 Nil 44

Lut 47 Ann 50

Tri 66 Enc 49

Ris 56 Put 30

Wind 79 Amr 41

Afi 56 Nad 68

Elvi 43 Tri 55

Rha 44 Rac 46

Sul 63 Aru 77

Win 68 Eka 55

Ril 60 Kho 68

Lig 69 Nov 66

Rez 75 Riz 71

Nit 67 Nur 51

Evi 61 Lis 77

Pur 40 Han 53

Dev 42 Swe 58

Put 60 Zas 66

Ana 53 Del 47

Sar 45 Ded 43

Dya 48 Sit 38

Far 57 Kur 44

Umi 63 Kar 55

Kho 58 JUMLAH 1354

Lin 31 MEAN 54,16

Eni 58

Eka 75

Eko 47

JUMLAH 1765

MEAN 58,83

X2 = 58,83

X1 = 54,16

S2 = simpangan baku

lxxxiii

lxxxiii

N1 = 25

N2 = 30

d.b = 53

s2 =

)

X = jumlah skor

N = jumlah subjek

=

=

= 169,22

=

=

= 171,31

t :

√( )

)

)(

)

=

√( ) )

)(

)

=

√(

)(

)

=

√(

)(

)

=

=

√ =

= -1,32

Untuk lebih menyakinkan hasil hitungan, berikut disajikan perhitungan

menggunakan program aplikasi statistik SPPS:

lxxxiv

lxxxiv