jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/naskah-publikasi-salni… · web viewpelaksanaan...
TRANSCRIPT
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM MEWUJUDKAN VISI DAERAH KABUPATEN BINTAN (Studi Pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Dan Perdangangan
Kabupaten Bintan)
NASKAH PUBLIKASI
an
Oleh:
SALNI
NIM: 120563201035
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJITANJUNGPINANG
2016
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang
disebut dibawah ini :
Nama : Salni
NIM : 120563201035
Jurusan/ Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Alamat : Jln. Raja Haji Fisabillillah Gang Pandan Lorong Ibu Pangga No.30 RT2/RW2
Nomor Telp : 082382692677
Email : [email protected]
Judul Naskah : Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Bintan (Studi Pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Bintan).
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.
Tanjungpinang, 12 Agustus 2016Yang menyatakan,
DosenPembimbing I
Alfiandri M.Si.
NIDN. 1018088004
DosenPembimbing II
Imam Yudhi Prastya, MPA
NIDN. 1002078301
A B S T R A K
Pemberdayaan merupakan implikasi dari strategi pembangunan berbasis pada masyarakat, dan pada dasarnya pemberdayaan merupakan bagian integral dan sekaligus sarana pelancar atau bahkan penentu kegiatan pembangunan, dimana pemberdayaan merujuk pada upaya berbaikan, terutama perbaikan pada mutu hidup manusia, baik secara mental, ekonomi maupun sosial budaya-nya. Mengacu pada konsep-konsep pemberdayaan melipputi beberapa upaya perbaikan sebagai berikut: (1) perbaikan pendidikan, dalam arti bahwa pemberdayaan harus dirancang sebagai suatu bentuk pendidikan yang lebih baik. (2)perbaikan aksesibilitas, dengan tumbuh berkembangnya semangat belajar seumur hidup, diharapkan akan memperbaiki aksesibilitasnya, utamanya tentang aksesibilitas dengan sumber informasi, inovasi, sumber pembiyayaan, penyedia produk dan peralatan, lembaga pemasaran. (3) perbaikan tindakan. (4) perbaikan kelembagaan. (5) perbaikan usaha. (6) berbaikan pendapatan. (7) perbaikan lingkungan. (8) perbaikan kehidupan. (9) perbaikan masyarakat. Pendapatan masyarakat dalam suatu daerah maupun negara sangat besar pengaruhnya terhadap mutu kesejahteraan masyarakat, karena keadaan ekonomi masyarakat adalah hal utama dalam pemenuhan kehidupan masyarakat baik secara individu mapun kelompok. Dari data yang di dapat dari masyarakat Kabupaten Bintan masih banyak masyarakat yang mengharapkan agar dapat masuk pada instansi pemerintah, sedangkan instansi pemerintah hanya membuka lapangan pekerjaan hanya sedikit. Maka dari itu pemerintah Kabupaten Bintan berusaha mengembangkan potensi yang ada terhadap masyarakat Kabupaten Bintan agar mampu menciptakan sendiri lapangan pekerjaan mereka sendiri dengan memberikan bantuan melalui program UMKM.
Tujuannya adalah agar pemerintah dapat membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Bintan melalui meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Pelaksanaan pemberdayaan ini di lakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), perindustrian dan perdagangan Kabupaten Bintan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penulisan Deskriptif Kualitatif melalui wawancara langsung terhadap responden untuk mendukung penulisan yang dibuat ini. Dalam key informan penelitian ini peneliti mewawancarai sebanyak 5 orang yaitu masyarakat, aparatur desa, pegawai dinas koperasi, UKM (Usaha Kecil Menengah), Perindustrian dan Perdagangan.
Setelah melakukan penelitian, maka penulis menyimpulkan bahwa Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Pemberdayaan masyarakat Kabupaten Bintan berhasil dikembangkan dengan baik. Tujuan yang dapat di capai mampu diselaraskankan dengan visi pemerintah Kabupaten Bintan. Memotivasi masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan sehingga masyarakat mampu mengembangkan potensinya, melihat peluang dari gejala-gejala yang ada sehingga dapat menciptkan lapangan pekerjaan dan mampu menghasilkan profit yang bisa memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat.
Kata Kunci: Pemberdayaan masyarakat, UMKM
A B S T R A C T
Illumination is implication from strategy structure at principle society, and base illimination constitute divider integral and than all at once tool grinder or in fact determination activity structure, which illimination see at eforts carefully, principal of quality live human, kind manner baounce, economy although sociaty-cultural. Point of concepts illimination include some carrefully like this: (1) better education, interior that illimination have too plan as a certain shape educaton more good. (2) better accessibility, with grow breed spirit learn same age lives, hoppenes will to rice accessibility, principal abaout acessibility with well information, inovaton, will expense, equping product and device, institute marketing. (3)better action, (4) better institution, (5) better bussines, (6) better income, (7) better environment, (8) better living, (9) better community. Finance society with principal territory although country greatly concerning quality prosperety society, because situation society economic thing is prominent in complet live greatly human live fine individual or group. From data able with society regency Bintan many society hopeful have come in agency govern, while agency govern just have open jobs only little. From than govern regency Bintan in oerder that capable composed self square them jobs with give helps pass trough programa UMKM.
Purpose is in order that govern have to help fulfill necessity society regency Bintan pass trough level society economy. Implementer this illaminator conduct because of departement cooperation, UKM, Industry and commerce regency Bintan. Inside reaserch pupose writen Descriptif Kualitatif. Pass trough interview concernrry respond to carry as society, appratus vilage, employe departement cooperation, UKM, Industry and commerce.
After carry out research, so writer button clothing that departement cooperation, UKM, Industry and commerce society regency Bintan succes breed a good finnely. After have achieve capable see with point of fiew govern regency Bintan. Society motivation with put up illumination and accustomed until capable potential society/ looked from indications with until give thoaugh square jobs and able a result profit to have fulfill necessity society economic.
Key Word: society illamination, UMKM
A. Pendahuluan
Pemberdayaan masyarakat
merupakan upaya untuk
meningkatkaan harkat dan martabat
lapisan masyarakat yang dalam
kondisi sekarang tidak mampu
melepaskan diri dari perangkap
kemiskinan dan keterbelakangan.
Dengan kata lain, pemberdayaan
adalah memampukan dan
memandirikan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat desa
merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, melalaui beberapa
kegiatan antara lain peningkatan
prakarsa dan swadaya masyarakat,
perbaikan lingkungan dan
perumahan, pengembangan usaha
ekonomi desa, pengembangan
lembaga keuangan desa, serta
kegiatan-kegiatan yang dapat
meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam menaikan hasil
produksinya.
pemberdayaan masyarakat
dalam upaya-upayanya mampu
berperan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia terutama
dalam membentuk dan merubah
perilaku masyarakat untuk mencapai
taraf hidup yang lebih berkualitas.
Pembentukan dan perubahan prilaku
masyarakat tersebut, baik dalam
dimensi sektoral yakni dalam seluruh
aspek atau sektor-sektor kehidupan
manusia, dimensi kemasyarakatan
yang meliputi jangkauan
kesejahteraan dari materiil hingga
non materiil, dimensi waktu dan
kualitas yakni jangka pendek hinggaa
jangka panjang dan peningkatan
kemampuan dan kualitas untuk
pelayanannya, serta dimensi sasaran
yakni dapat menjangkau mulai dari
seluruh strata masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat
tidak lain adalah meberikan motivasi
dan dorongan kepada masyarakat
agar mampu mengali potensi dirinya
dan berani bertindak memperbaiki
kualitas hidupnya, melalui cara
antara lain dengan pendidikan untuk
penyadaran dan kemampuan diri
mereka. Pemberdayaan masyarakat
merupakan sebuah strategi yang
dilakukan untuk melakukan
kemandirian sosial ekonomi
masyarakat dalam jangka panjang.
Sasaran yang dituju adalah
masyarakat miskin yang tidak
memiliki keberdayaan secara
ekonomi, sosial, budaya dan politik.
Pembangunan pedesaan
selayaknya mengarah pada
peningkatan kesejahteraan
masyarakat pedesaan. Pemberdayaan
masyarakat pedesaan dapat dilihat
pula sebagai upaya mempercepat
pembangunan pedesaan melalui
penyediaan sarana dan prasarana
untuk memberdayakan masyarakat,
dan upaya mempercepat
pembangunan ekonomi daerah yang
efektif dan kokoh.
Tujuan pembangunan
pedesaan jangka panjang adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat pedesaan secara lansung
melalui peningkatan kesempatan
kerja, kesempatan berusaha dan
pendapatan berdasarkan pendekatan
bina lingkungan, bina usaha dan bina
manusia, dan secara tidak lansung
adalah meletakkan dasar-dasar yang
kokoh bagi pembangunan. Tujuan
pembangunan pedesaan jangka
pendek adalah untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam
kegiatan ekonomi dan pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber
daya alam. Tujuan pembangunan
pedesaan adalah terciptanya kawasan
pedeaan yang mandiri, berwawasan
lingkungan, selaras, serasi,
bersinergi, dengan kawasan-kawasan
lain melalui pembangunan holistik
dan berkelanjutan untuk
mewujudkan masyarakat yang
damai, demokratsi, berkeadilan
berdaya saing, maju dan sederhana.
Maka dari itu perlu adanya
pemberdayaan UMKM (Usaha
Mikro Kecil dan Menengah) dalam
mewujudkan pemberdayaan,
kesejahteraan, dan kemandirian
masyarakat perlu didukung oleh
pengelolaan pembangunan yang
partisifatif. Pada tatanan
pemerintahan diperlukan perilaku
pemerintahan yang jujur, terbuka,
bertanggung jawab, dan demokrasi,
sedangkan pada tatanan masyarakat
perlu dikembangkan mekanisme
yang memberikan peluang peran
serta masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan bagi
kepentingan bersama.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
merupakan kegiatan usaha yang
mampu memperlus lapangan kerja
dan memberikan pelayanan ekonomi
secara luas kepada masyarakat, dan
dapat berperan dalam proses
pemerataan dan peningkatan
pendapatan masyarakat, mendoromg
pertumbuhan ekonomi dan berperan
dalam mewujudkan stabilitas
nasional. Selain itu, Usaha Mikro
Kecil dan Menengah adalah salah
satu pilar utama ekonomi nasional
yang harus memperoleh kesempatan
utama, dukungan perlindungan dan
pengembangan seluas-luasnya
sebagai wujud keberpihakan yang
tegas kepada kelompok usaha
ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan
peranan usaha besar dan Badan
Usaha Milik Negara.
Usaha Mikro Kecil dan
Menengah telah menunjukan
peranannya penyangga dan
penyelamat ekonomi nasional ketika
badai krisis ekonomi menguncang
dunia pada tahun 1998 dan tahun
2008. Meskipun Usaha Mikro Kecil
dan Menengah telah menunjukkan
peranannya dalam perekonomian
nasional namun masih menghadapi
berbagai hambatan dan kendala baik
yang bersifat internal maupun
eksternal, dalam hal produksi dan
pengolahan, pemasaran, sumber daya
manusia, desain dan teknologi,
permodalan dan iklim usaha.
Sehubungan dengan itu,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
perlu diberdayakan dengan upaya
penumbuhan iklim usaha yang
mendukung pengembangan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah dan
pengembangan serta pembinaan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Pengembangan dan
pembinaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah perlu diberdayakan oleh
seluruh stakeholder terkait seperti
pemerintah pusat, pemerintah daerah,
lembaga pembiayaan, perguruan
tinggi dan lembaga penelitian. Untuk
meningkatkan kesempatan,
kemampuan dan perlindungan
terhadap Usaha Mikro Kecil dan
Menengah, telah ditetapkan berbagai
kebijakan dan program tentang
pencadangan usaha, pendanaan,
pengembangan dan pemberdayaan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
walaupun belum optimal.
Melihat potensi Usaha Mikro Kecil
dan Menengah yang begitu besar
sekligus tantangannya, pemerintah
daerah telah melakukan berbagai
upaya yang dapat mendukung
perkembangan UMKM di Kabupaten
Bintan. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan
menciptakan iklim usaha yang
kondusif, meningkatkan daya saing
produk, penghapusan ekonomi biaya
yang tinggi, termasuk
penyederhanaan perijinan dan
kemudahan syarat permodalan,
kemudahan dalam akses pemasaran,
menumbuhkan kemitraan antara para
pelaku ekonomi Mikro Kecil dan
Menengah dengan Usaha Besar
dengan prinsip saling
megunrtungkan, peningkatan
kemampuan sumber daya manusia
pengelolaan usaha melalui kegiatan
pelatihan dan lain-lain.
Berdasarkan uraian diatas
penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul”
Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah (UMKM) Dalam
Mewujudkan Visi Daerah
Kabupaten Bintan (Studi Pada
Dinas Koperasi, Ukm,
Perindustrian Dan Perdagangan
Kabupaten Bintan).
B. Landasan Teori
1. Pemberdayaan
Word Bank (2001 : 28)
mengartikan pemberdayaan sebagai
upaya untuk memberikan
kesempatan dan kemampuan kepada
kelompok masyarakat miskin untuk
mampu dan berani bersuara
mengeluarkan pendapat, ide, atau
gagasan-gagasannya, serta
kemampuan dan keberanian untuk
memilih sesuatu (konsep, metode,
produk, dan tindakan.) yang terbaik
bagi pribadi, keluarga, dan
masyarakat. Pemberdayaan juga
merupakan suatu proses yang
menyangkut hubungan kekuasaan
kekuatan yang berubah antar
individu, kelompok dan lembaga.
Pemberdayaan lebih mudah
dijelaskan pada saat manusia dalam
keadaan powerlessness (baik dalam
keadaan aktual atau sekedar
perasaan), tidak berdaya, tidak
mampu menolong diri sendiri,
kehilangan kemampuan untuk
mengendalikan kehidupan sendiri
(Prijono, 1996:54). Selain itu
pemberdayaan adalah sebuah proses
dimana orang menjadi cukup kuat
untuk, berpartisipasi dalam berbagi
pengontrolan atas dan mempengaruhi
terhadap kejadian-kejadian serta
lembaga-lembaga yang
mempengaruhi kehidupannya.
Konsep pemberdayaan menekankan
bahwa orang memperoleh
keterampilan, pengetahuan, dan
kekuasaan yang cukup untuk
mempengaruhi kehidupannya dan
kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya.
2. Pengertian Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2008 tersebut
terdapat beberapa pengertian dan
definisi tentang Usaha Mikro Kecil
dan Menengah sebagai berikut:
a. Usaha Mikro adalah usaha
produktif milik orang
perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha
mikro sebagaimana yang
diatur dalam Undang-Undang
ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang
berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik lansung
maupun tidak lansung dari
usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria
usaha kecil sebagaimana
dalam Undang-Undang ini.
c. Usaha Menengah adalah
usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik lansung
maupun tidak lansung
dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan
sebagaimana dalam Undang-
Undang ini.
3. Tujuan Pemberdayaan
Masyarakat
Tujuan pemberdayaan
masyarakat dalam buku Totok
Mardikanto (2015:111) meliputi
beragam upaya perbaikan sebagai
berikut:
1. Perbaikan pendidikan
dalam arti bahwa
pemberdayaan harus
dirancang sebagai suatu
bentuk pendidikan yang
lebih baik. Perbaikan
yang dilakukan melalui
pemberdayaan, tidak
terbata pada perbaikan
materi, perbaikan metode,
perbaikan tempat dan
waktu, serta hubungan
fasilitator dan penerima
manfaat, tetapi yang lebih
penting adalah perbaikan
pendidikan yang mampu
menumbuhkan semangat
belajar seumur hidup.
2. Perbaikan aksebilitas
artinya dengan tumbuh
dan berkembangnya
semangat belajar seumur
hidup, diharapkan akan
memperbaiki
aksesibilitasnya,
utamanya tentang
aksesibilitas dengan
sumber informasi/inovasi,
sumber pembiayaan,
penyediaan produk dan
peralatan, lembaga
pemasaran.
3. Perbaikan tindakan
artinya dengan berbekal
kebaikan pendidikan dan
aksesibilitas dengan
beragam sumber daya
yang lebih baik,
diharapkan akan terjadi
tindakan-tindakan yang
semakin lebih baik.
4. Perbaikan kelembagaan
artinya dengan perbaikan
kegiatan/tindakan yang
dilakukan, diharapkan
akan memperbaiki
kelembagaan, termasuk
pengembangan jejaring
kemitraan usaha.
5. Perbaikan usaha artinya
dengan perbaikan
pendidikan (semangat
belajar), perbaikan
aksesibilitas , kegiatan
dan perbaikan
kelembagaan akan
memperbaiki bisnis yang
dilakukan.
6. Perbaikan pendapatan
artinya dengan terjadinya
perbaikan bisnis yang
dilakukan , diharapkan
akan dapat memperbaiki
pendapatan yang
diperolehnya, termasuk
pendapat keluarga dan
masyarakatnya.
7. Perbaikan lingkungan
artinya dengan perbaikan
pendapatan diharapkan
dapat memperbaiki
lingkungan (fisik dan
sosial), karena kerusakan
lingkungan sering kali
disebabkan oleh
kemiskinan atau
pendapatan yang terbatas.
8. Perbaikan kehidpuan
artinya dengan tingkat
pendapatan dan keadaan
lingkungan yang
membaik, diharapkan
dapat memperbaiki
keadaan kehidupan setiap
keluarga dan masyarakat.
9. Perbaikan masyarakat
dimana keadaan
kehidupan yang lebih
baik, yang didukung oleh
lingkungan (fisik dan
sosial) yang lebih baik,
diharapkan akan terwujud
kehidupan masyarakat
yang lebih baik pula.
C. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penulisan ini adalah penelitian
bersifat deskriptif dengan pendekatan
kualitatif yaitu berupaya
menggambarkan suatu fenomena
yang diteliti secara apa adanya di
lapangan. Jenis penelitian ini,
peneliti memberikan gambaran
sistematis secara faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta sesuai ruang
lingkup peneliti. Pelaksanaan
penelitian ini berlokasi di kantor
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Bintan.
sedangkan informan dari penelitian
ini adalah Kepala Dinas Koperasi,
UKM, Perindustrian dan
Perdagangan, pelaku ekonomi,
BAPPEDA bagian perekonomian ,
DPRD bagian umum, Bupati Bintan.
D. Hasil dan Pembahasan
Penelitian
1. Menciptakan suasana atau
iklim yang memungkinkan
potensi masyarakat
berkembang (enabling)
menciptakan suasana atau iklim
yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang (enabling)
baik itu dalam memberikan motivasi
dan juga membangkitkan potensi
atau daya saing dapat dilakukan
melalui pendataan kepada seluruh
UMKM, dari pendataan tersebut
dapat angka-angka baru disusun
berdasarkan program prioritas,
dimana harus dapat meningkatkan
kemampuan SDM (sumber daya
manusia), kemampuan berinovasi
kemudian kemampuan dia untuk
mengelola usaha dengan baik dan
benar. Dimana harus ada upaya yang
terstruktur, dinamis dan dilakukan
secara kontinieu , dimana dari Dinas
Koperasi, UKM, perindustrian dan
Perdagangan
menciptakan suasana atau iklim
yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang (enabling)
dalam upaya memberdayakan usaha
mikro kecil dan menengah di
Kabupaten Bintan ini memang harus
di perhatikan lagi dan sangat penting
untuk masayarakat yang mempunyai
usaha baik itu usaha mikro, kecil,
dan menengah dalam memberikan
motivasi supaya lebih semangat
dalam menjalankan usaha yang
dijalankannya dan membangkitkan
potensi dengan cara memberikan
pelatihan dan juga pendidikan yang
tinggi, dengan mempunyai produk
yang bagus maka daya saingnya juga
akan berjalan dengan baik, sehingga
apa yang diingin kan dalam
menciptakan suasana dan iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat
berkembang sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh Dinas Koperasi,
UKM, Perindustrian dan
Perdagangan.
2. Memperkuat potensi atau
daya yang dimiliki
masyarakat (empowering).
memperkuat potensi dan daya saing
yang dimilki masyarakat selalu ada
upaya peningkatan derajat
pendidikan, derajat kesehatan dan
juga akses kedalam sumber-sumber
kemajuan ekonomi baik itu modal,
teknologi, informasi, lapangan kerja
dan pasar. Masukan berupa
pemberdayaan ini menyangkut
pembangunan sarana dan prasarana
dasar baik fisik, seperti irigasi, jalan,
listrik maupun sosial seperti sekolah
dan fasilitas pelayanan kesehatan,
yang dapat dijangkau oleh
masyarakat paling bawah, serta
ketersediaan lembaga-lembaga
pendanaan, pelatihan, dan pemasaran
dipedesaan, dimana terkonsentrasi
penduduk yang keberdayaanya amat
kurang. Dengan semua dapat
dilakukan maka juga akan
mensejahtrakan masyarakat.
3. Memberdayakan
Mengandung Pula Arti
Melindungi
Dalam proses pemberdaayaan
harus dicegah yang lemah menjadi
bertambah lemah, oleh karena itu
kurangpemberdayaan dalam
menghadapi yang kuat. Oleh karena
itu, perlindungan dan pemihakan
kepada yang lemah amat mendasar
sifatnya dalam konsep
pemberdayaan masyarakat.
Melindungi tidak berarti mengisolasi
atau menutupi dari interaksi, karena
hal itu justru akan mengerdilkan
yang kecil dan melunglaikan yang
lemah.
memberdayakan dapat pula diartikan
melindungi dan memberikan arahan,
dimana dalam mendorong usaha
UMKM masyarakat memang
semestinya diberi pengarahaan dalam
pengolahan manajemen usahanya.
Manajemen UMKM bisa dimulai
dari proses perencanaan, pembiayaan
usaha yang akan ddirikan, bagaimana
proses memulai memasarkan produk
dari hasil usaha, memepromosikan
hasil produk sejak awal berdirinya
usahanya sampai UMKM dapat
berkembanga dan berdiri dengan
sendirinya.
4. Peningkatan Taraf
Pendidikan Dan Derajat
Kesehatan, Akses Dalam
Sumber Kemajuan
Ekonomi, Pembangunan
Sarana Dan Prasarana
Dalam peningkatan taraf
pendidikan dan derajat kesehatan,
akses dalam sumber kemajuan
ekonomi, pembangunan sarana dan
prasarana merupakan pembangunan
pemberdayaan yang bertujuan untuk
kesejahteraan.
pemberdayaan perlunya
diperhatikan dan pemerataan pada
taraf pendidikan serta untuk hal
kesehatan, mayaraakat yang
berpendidikan dan masyarakat yang
sehat akan mampu mengahadapi
berjalannya perkembangan dunia
globalisasi. Pemerataan masyarakat
dalam hal akses ke dalam sumber-
sumber kemajuan ekonomi seperti
modal, sarana dan prasarana yang
perlu diperhatikan oleh setiap
penyuluh atau fasilitator dengan
tujuan agar masyarakat mampu
menerapkan penyaluran batuan-
bantuan dari pemerintah dalam
pelaksanaan UKM melalui program
SKPD dengan baik.
5. Mewujudkan Visi Daerah Kabupaten Bintan
Dalam mewujudkan visi daerah
Kabupaten Bintan yang berkaitan
dengan pemberdayaan masyarakat
bahwasanya usaha-usaha perwujudan
visi jangka menengah menuju bintan
yang maju sejahtera dan berbudaya
di kabupaten dalam misi 2010-2015
dimana dapat meningkatkan sumber
daya manusia yang cerdas, sehat, dan
berdaya saing, berbudaya serta
beriman dan bertaqwa, melanjutkan
pembangunan yang adil dan merata
melalui peningkatan kualitas dan
kuantitas prasarana dan sarana yang
menjunjung perkembangan diseluruh
wilayah Kabupaten Bintan dan juga
upaya pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat dengan
mengendepankan kearifan lokal dan
pengaruh pengarusutamaan gender
visi daerah Kabupaten Bintan
lebih lanjut memerlukan pemantauan
program untuk di telaah seberapa
besar target yang mampu di capai
dari program-program yang telah
direncanakan melalui pengevaluasian
kerja, apakah tepat waktu dalam
mencapai tujuan, seberapa jauh
pelaksanaan program dapat
memberikan kepuasan kepada
penerima manfaatnya yakni
masyarakat sekitar yang menjadi
sasaran pelaksanaan program,
kendala apa saja yang ditemui,
sumberdaya apa saja yang
dibutuhkan selama pelaksanaan
program pemerintah ini. Didalam
mewujudkan visi daerah kabupaten
Bintan jangka panjang dapat
ditempuh melalui empat misi
pembangunan daerah dimana dapat
mewujudkan pendidikan yang
berkualitas, berdaya saing, dan
akuntabel yang didukung oleh
sumber daya pendidikan yang
handal.
6. Penutup
1. Kesimpulan
menciptakan suasana atau iklim
memungkinkan potensi masyarakat
berkembang harus ada peningkatan
sumber daya manusia, fasilitas
bantuan, membantu modal dan
pemasarannya baik untuk usaha kecil
menengah. untuk mendorong
memberikan motivasi dan
membangkitkan potensi maupun
daya saing dalam berupaya
mengembangkannya dimana pelaku
ekonomi tidak mengetahui akan
pemberdayaan yang dilakukan oleh
dinas koperasi, ukm, perindustrian
dan perdagangan kabupaten bintan
ini salah satu kendala dalam
mengembangkan pelaku ekonomi
usaha mikro kecil dan menengah.
Untuk menciptakan suasana atau
iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang (enabling)
itu dengan perencanaan dan
kebijakan yang mereka buat untuk
Dinas Koperasi, UKM, perindustrian
dan perdagangan dari perencanaan
dan kebijakan tersebut lah baru ada
upaya yang dilakukan oleh Dinas
Koperasi, UKM, perindustrian dan
perdagangan dalam memberi
motivasi, daya saing masyarakat
dalam usaha mikro kecil dan
menengah yang mereka lakukan
dalam mengembangkannya.
Memperkuat potensi atau daya
yang dimiliki masyarakat
(empowering) dapat dilakukan
melalui penyuluhan berupa pelatihan
yang diberikan pemerintah kepada
masyarakat dalam proses
mengembangan usaha masyarakat
yang memiliki pengaruh besar pada
pendidikan, hal ini dapat di lihat
pada tingkatan pendidikan pada tiap
lapisan masyarakat. Semakin
tingginya pendidikan yang diperoleh,
maka semakin mudahnya
pelaksanaan program dilaksanakan
dan pelaksanaannya pun semakin
cepat mencapai sasaran yang salah
satunya pemahaman usaha mikro
seperti UMKM sebagai tujuan
memberikan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat menengah agar mampu
memperoleh penghasilan sendiri,
dengan demikian program
pelaksanaan UMKM ini mampu
membantu pemerintah dalam
mewujudkan terciptanya masyarakat
yang sejahtera dalam hal
perekonomian masyarakat. Meskipun
begitu dana yang tersalurkan melalui
UMKM dan pelatihan khusus untuk
usaha mikro kecil ini sebagian
masyarakat tidak mengetaahui akan
teralokasikan dana tersebut, sehingga
mereka cenderung meminjamkan
dana sebagai modal kepada pihak
bank.
Memberdayakan Mengandung
Pula Arti Melindungi, artinya upaya-
upaya untuk mencapai perbaikan
kesejahteraan masyarakat untuk terus
menerus mewujudkan perubahan-
perubahan dalam kehidupan
masyarakat dalam rangka mencapai
perbaikan mutu-hidup. Dalam
memberdayakan ini pada hakikatnya
merupakan tahapan-tahapan yang
berikutnya juga dimaksudkanuntuk
membentuk suasana perubahan
lingkunga hidup yang lebih baik dan
sejahtera. Memberdayakan disini
mampu mengoptimalkan
kemampuan san keunggulan bersaing
pada masyarakat yang mengalami
masalah kemiskinan dan
perekonomian rendah sebagai suatu
proses pemberdayaan yang merujuk
pada kemampuan agar mampu
memperbaiki mutu hidup baik secara
individual, kelompok, dan
masyarakat dalam arti luas yang
lebih baik lagi.
Peningkatan Taraf Pendidikan
Dan Derajat Kesehatan, Akses
Dalam Sumber Kemajuan Ekonomi,
Pembangunan Sarana Dan Prasarana,
pemberdayaan perlunya diperhatikan
dan pemerataan pada taraf
pendidikan serta untuk hal kesehatan,
mayaraakat yang berpendidikan dan
masyarakat yang sehat akan mampu
mengahadapi berjalannya
perkembangan dunia globalisasi.
Pemerataan masyarakat dalam hal
akses ke dalam sumber-sumber
kemajuan ekonomi seperti modal,
sarana dan prasarana yang perlu
diperhatikan oleh setiap penyuluh
atau fasilitator dengan tujuan agar
masyarakat mampu menerapkan
penyaluran batuan-bantuan dari
pemerintah dalam pelaksanaan UKM
melalui program SKPD dengan baik.
Mewujudkan Visi Daerah
Kabupaten Bintan memerlukan
pemantauan program untuk di telaah
seberapa besar target yang mampu di
capai dari program-program yang
telah direncanakan melalui
pengevaluasian kerja, apakah tepat
waktu dalam mencapai tujuan,
seberapa jauh pelaksanaan program
dapat memberikan kepuasan kepada
penerima manfaatnya yakni
masyarakat sekitar yang menjadi
sasaran pelaksanaan program,
kendala apa saja yang ditemui,
sumberdaya apa saja yang
dibutuhkan selama pelaksanaan
program pemerintah
2. Saran
Adapun saran untuk Dinas
Koperasi, UKM, perindustrian dan
perdagangan kabupaten bintan
adalah lebih memperhatikan lagi
bantuan yang diberikan terhadap
masyarakat supaya dapat
mensejahterakan masyarakat
terutama masyarakat bawah, dan
memberikan bantuan peralatan tidak
setengah-setengah melainkan
memberikan bantuan sesuai dengan
apa yang di perlukan oleh
masyarakat, dapat memberikan
pelatihan yang lebih kepada
masyarakat supaya kualitas barang
lebih bagus lagi untuk diperjual
belikan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Adimihardja, kusnaka;
Hikmat,Harry; 2001,
Participatory Research Appraisal
Dalam Pelaksanaan Pengabdian
Kepada Masyarakat, Humaniora
Uatama Press, Bandung
Arikunto, Suharshim. 2006.
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta
Mardikanto, Totok & Poerwoko
Soebiato. 2015. Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Persspektif
Kebijakan Publik. Bandung:
Alfabeta
Masyhuri Dan Zainudin. 2008.
Metodologi Penelitian. Malang:
Refika Aditama
Moleong, Lexy J. 2006. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya Offset
Cet.Xvii
Pranarka dan Vidhandika Moeljarto.
1996 “ Pemberdayaan
(Empowerment)” Pemberdayaan :
Konsep, Kebijakan dan
Implementasi, CSIS:Jakarta
Prijono, Onny S. dan Pranarka
A.M.W. (ed.). 1996.
Pemberdayaan: Konsep,
Kebijakan dan Implementasi.
Jakarta: Centre for Strategic and
International Studies (CSIS).
Silalahi, Ulber. 2010. Metode
Penelitian Sosial. Bandung: Pt
Refika Aditama
Sugiono. 2013. Metodelogi
Penelitian Administrasi. Bandung:
Alfabeta
Sugiono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfab
Suharto, Edi. 2006. Membangun Mayarakat Memberdayakan rakyat. Bandung : PT. Refika Aditama.
DOKUMEN
Undang-undang Nomor 9 Tahun
1995 Tentang Usaha Kecil
Undang-undang Nomor 20 Tahun
2008 Usaha Mikro Kecil dan
Menengah