jurnal uji klinik fase 3

2
Rabu, 19 Oktober 2011 Hasil Awal Uji Klinis Fase III Vaksin Malaria RTS, S/AS01 Hasil uji coba klinis Fase III pada ribuan anak-anak Afrika dilaporkan ke New England Journal of Medicine. Vaksin parasit Plasmodium falciparum disebut RTS, S/AS01 dan didanai GlaxoSmithKline dan Malaria Vaccine Initiative PATH membawa banyak harapan dalam persaingan pengembangan vaksin malaria. Jika disetujui akan menjadi vaksin pertama melawan malaria dan pertama terhadap penyakit parasit, kata Vasee Moorthy, peneliti malaria Initiative for Vaccine Research di WHO. Awal Maret 2009, 15.460 anak-anak dibagi menjadi dua kelompok usia 6-12 minggu dan 5-17 bulan baik sebagai vaksin atau kontrol. Dalam 6.000 anak usia 5-17 bulan, vaksin efesien 50%. Tetapi kemanjuran vaksin terhadap malaria berat pada kelompok yang sama sekitar 45%. "Hasil penelitian ini prestasi ilmiah, WHO mengucapkan selamat kepada kemitraan pengembangan vaksin," kata Moorthy. Namun tidak semua ahli optimis. Keampuhan vaksin terhadap malaria parah pada semua kelompok umur sekitar 31%. Ini mengecewakan karena uji yang lebih kecil membuktikan lebih efektif dengan malaria klinis suhu 37,5 o C atau lebih tinggi dan signifikan terhadap P. falciparium dalam darah. Nama : Fifi Elvira Jamri

Upload: cloud-naa-yeppa

Post on 05-Aug-2015

175 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Uji Klinik Fase 3

Rabu, 19 Oktober 2011

Hasil Awal Uji Klinis Fase III Vaksin Malaria RTS, S/AS01

Hasil uji coba klinis Fase III pada ribuan anak-anak Afrika dilaporkan ke New England

Journal of Medicine. Vaksin parasit Plasmodium falciparum disebut RTS, S/AS01 dan

didanai GlaxoSmithKline dan Malaria Vaccine Initiative PATH membawa banyak harapan

dalam persaingan pengembangan vaksin malaria. Jika disetujui akan menjadi vaksin pertama

melawan malaria dan pertama terhadap penyakit parasit, kata Vasee Moorthy, peneliti

malaria Initiative for Vaccine Research di WHO.

Awal Maret 2009, 15.460 anak-anak dibagi menjadi dua kelompok usia 6-12 minggu dan 5-

17 bulan baik sebagai vaksin atau kontrol. Dalam 6.000 anak usia 5-17 bulan, vaksin efesien

50%. Tetapi kemanjuran vaksin terhadap malaria berat pada kelompok yang sama sekitar

45%.

"Hasil penelitian ini prestasi ilmiah, WHO mengucapkan selamat kepada kemitraan

pengembangan vaksin," kata Moorthy. Namun tidak semua ahli optimis. Keampuhan vaksin

terhadap malaria parah pada semua kelompok umur sekitar 31%. Ini mengecewakan karena

uji yang lebih kecil membuktikan lebih efektif dengan malaria klinis suhu 37,5oC atau lebih

tinggi dan signifikan terhadap P. falciparium dalam darah.

Kim Mulholland, vaksinolog London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan

bahwa meskipun efesiensi rendah dan "cukup mengecewakan", peneliti tidak harus

mengesampingkan RTS, S/AS01. Kemanjuran vaksin lebih tinggi pada orang dewasa tetap

menjanjikan. "Angka 40% benar-benar layak," kata Mulholland.

Thomas Smith, epidemiologi malaria Swiss Tropical Institute di Basel, mengatakan terlalu

dini melihat khasiat didasarkan data awal uji coba yang masih berlangsung. "Bagi saya,

pertanyaan utama adalah berapa lama khasiat akan berlangsung, kita harus melihat ini

sebagai langkah positif pertama kalinya vaksin malaria," kata Smith.

WHO menilai potensi vaksin untuk mencegah penyebaran malaria ketika hasil uji coba penuh

selesai tahun 2014.

Nama : Fifi Elvira Jamri

NIM : 12330713