jurnal text book ctl

7

Click here to load reader

Upload: nurwinda-adha

Post on 07-Aug-2015

108 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Text Book Ctl

Chem in Edu 1 (1) (2012)Chemistry in Educationhttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined

© 2012 Universitas Negeri SemarangISSN NO 2252-6609

Info Artikel Abstrak

Abstract

PENERAPAN CHEMISTRY WEB DENGANPENDEKATANCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNINGMATERILAJU REAKSIAnggun Zuhaida,Eko Budi Susatyo, SaptoriniJurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri SemarangGedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. 8508112 Semarang 50229

Sejarah Artikel:Diterima Maret 2012Disetujui April 2012Dipublikasikan Mei 2012

Proses pembelajaran kimia di SMA cenderung masih bersifat teoritik yangmenyebabkan siswa jarang memanfaatkan fasilitas internet gratis (wifi) yangtersedia di sekolah, oleh sebab itu diperlukan pendekatan serta mediapembelajaran yang menarik bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh penggunaan media chemistry web dengan pendekatancontextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar materi pokok lajureaksi. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPA di SMAN 3Semarang. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik cluster randomsampling dan terpilih kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen yang mendapatperlakuan dengan menggunakan media chemistry web dengan pendekatan CTL,dan kelas XI IPA 6 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional danmedia powerpoint. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes,observasi dan angket. Uji hipotesis menggunakan koefisien korelasi biserial dankoefisien determinasi dan diperoleh rb 0,65 dengan besarnya kontribusi 42,11%.Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media chemistry webdengan pendekatan CTL berpengaruh terhadap hasil belajar materi pokok lajureaksi siswa kelas XI IPA SMAN 3 Semarang dengan kontribusi 42,11%.

Alamat korespondensi:Email:[email protected]

Keywords:chemistry web; contextualteaching and learning(CTL);laju reaksi

Process study of chemistry in SMA tend to still have the character of theoreticcausing student seldom exploit facility of internet free (Wi-Fi) in school, on thataccount needed by approach and also interesting study media to student. Thisresearch aims to know influence of usage of media of chemistry web withapproach of learning and teaching contextual (CTL) to result learn fast directmaterial of reaction. Population in research is class student of XI IPA in SMAN3 Semarang. Intake of sample use technique of cluster sampling random and ischosen of class of XI IPA 4 as experiment class getting treatment by using mediaof chemistry web with approach of CTL, and class of XI IPA 6 as class controlwith conventional study and media of PowerPoint. Data collecting usedocumentation method, test, inquiry and observation. Hypothesis test usecorrelation coefficient of biserial coefficient and of determination and obtainedby rb 0, 65 with level of contribution 42, 11%. Research finding indicate thatusage of media of chemistry web with approach of CTL have an effect on toresult learn fast direct material reaction of class student of XI IPA SMAN 3Semarang with contribution 42, 11%.

Page 2: Jurnal Text Book Ctl

15

A Zuhaida / Chemistry in Education 1 (1) (2012)Pendahuluan

Kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi, khususnya teknologi informasibanyak membawa dampak positif bagikemajuan dunia pendidikan dewasa ini.Pendidikan formal,informal, dan non formaldapat menikmati fasilitas teknologi informasidari yang sederhana sampai canggih(Sutisna,2008).

Proses belajar-mengajar atau prosespengajaran merupakan suatu kegiatanmelaksanakan kurikulum suatu lembagapendidikan, agar dapat mempengaruhi parasiswa mencapai tujuan pendidikan yang telahditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnyamengantarkan para siswa menujupadaperubahan-perubahan tingkah laku baikintelektual,moral maupun sosial agar dapathidup mandiri sebagai individu dan makhluksosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswaberinteraksi dengan lingkungan belajar yangdiatur guru melalui prosespengajaran.Lingkungan belajar yang diatur olehguru mencakup tujuan pengajaran, bahanpengajaran, metodologi pengajaran danpenilaian pengajaran. Dalam metodologipengajaran ada dua aspek yakni metodemengajar dan media pengajaran sebagai alatbantu mengajar. Media pengajaran dapatmempertinggi proses belajar siswa dalampengajaran yang diharapkan dapatmempertinggi hasil belajar yang dicapainya.(Sudjana, 2009). Penggunaan mediapembelajaran dalam suatu proses pengajaransangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitaspengajaran. Hal ini dapat dilihat dari beberapahasil pelaksanaan penelitian yang dalam prosespembelajaran menggunakan mediapembelajaran khususnya media berbasis web.

SMA Negeri 3 Semarang termasukdalam Rintisan Sekolah bertaraf Internasional(RSBI) dengan fasilitas lengkap dalam haltersedianya sarana dan prasaranasekolah,termasuk dalam hal pemerolehaninformasi sekolah menyediakan jaringan Wifi diseluruh lingkungan sekolah. Akan tetapi prosespembelajaran di SMA ini cenderung bersifatkonvensional artinya pembelajaran kimia diSMA tersebut masih bersifat teoritik, sehinggasiswa kurang memanfaatkan fasilitas yangtersedia. Dengan semakin meningkatnya saranadan prasarana pembelajaran pada akhirnyaakan diimbangi dengan meningkatnya hasilbelajar siswa. Dalam hal ini prosespembelajaran berperan penting yang

kegiatannya dapat dilakukan baik melalui tatapmuka maupun secara online.Penggunaankombinasi pembelajaran yang banyak dilakukanguru dimaksudkan untuk menggairahkanbelajar siswa. Dengan bergairahnya belajar,siswa pencapaian tujuan pengajaran akanmudah dicapai. Sebagaimana banyak dilakukanguru, dalam penelitian ini bermaksud untukmengkombinasikan penggunaan mediachemistry web dengan pendekatan CTL.

Menurut Nurhadi (2003) pendekatanCTL adalah suatu konsep belajar di mana gurumenghadirkan situasi dunia nyata ke dalamkelas dan mendorong siswa membuat hubunganantara pengetahuan yang dimilikinya denganpenerapannya dalam kehidupan mereka sebagaianggota keluarga dan masyarakat. Pengetahuandan keterampilan siswa diperoleh dari usahasiswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan danketerampilan baru ketika ia belajar.Karakteristik dalam pembelajaran kontekstualadalah kerja sama, saling menunjang,menyenangkan, tidak membosankan, belajardengan gairah, pembelajaran terintegrasi,menggunakan berbagai sumber, siswa aktif,sharing dengan teman, siswa kritis, dan gurukreatif.

Penelitian pendekatan CTL yangdilkukan Irawati(2007) menunjukkanpeningkatan hasil belajar yang ditunjukkanketuntasan hasil belajar kelompok eksperimenlebih baik dari kelompok kontrol. Selanjutnyadidasarkan berbagai hasil penelitian danpendapat gguru, salah satu materi kimia SMAkelas XI semester I adalah Laju Reaksi. Padamateri laju reaksi, siswa dituntut mampumenguasai konsep, hitungan sertapenerapannya dalam kehidupan sehari-hari.Namun demikian, siswa tidak mengetahuipenerapannya dalam kehidupan sehari-hari, halini karena guru hanya beracuan pada bukupegangan saja. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh penggunaan mediachemistry web dengan pendekatanCTLterhadap hasil belajar materi pokok lajureaksi pada siswa kelas XI-IPA di SMA Negeri3 Semarang.Metode Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalahsiswa kelas XI-IPA yang terdiri dari sebelaskelas diSMA Negeri 3Semarang tahun ajaran2010/2011. Sampel diambil dengan teknikcluster random sampling dan terpilih kelas XI-IPA 4sebagai kelas eksperimen dengan

Page 3: Jurnal Text Book Ctl

A Zuhaida / Chemistry in Education 1 (1) (2012)

16

pembelajaran dengan media chemistrywebberpendekatan CTL, dan kelas XI-IPA 6sebagai kelas kontrol dengan pembelajarankonvensional menggunakan media powerpoint.

Pembelajaran dengan menggunakanmedia chemistry web dengan pendekatan CTLsebagai variabel bebas dalam penelitian ini,sedangkan variabel terikatnya adalah hasilbelajar kimia materi pokok lajureaksi.Pengumpulan data menggunakan metodedokumentasi, observasi, angket, dan metodetes.

Rancangan penelitian true experimentaldesign,dengancontrol group pre test-post testdesigndigunakan dalam penelitianini.Instrumen diuji coba instrumen selanjutnyadianalisisterhadap terhadap daya pembeda butirsoal, tingkat kesukaran butir soal,validitas butirsoal, danreliabilitas butir soal. Berdasarkananalisis data uji coba soal diperoleh 37soal yanglayak digunakan. Selanjutnya, untukmenentukan besarnya pengaruh penggunaanmedia chemistry web dengan pendekatanCTLterhadap hasil belajar materi pokok lajureaksi digunakan analisis koefisien korelasibiserial dilanjutkan perhitungan koefisienditerminasi, dan diakhiri uji ketuntasan belajar.Hasil Penelitian dan Pembahasan

Analisis data tahap awal dilakukanuntuk membuktikan bahwa antara kelaseksperimen dan kelas kontrol berangkat darikondisi awal yang sama. Data yang digunakanuntuk analisis tahap awal diambil dari nilaiulangan tengah semester kimia kelas XISMANegeri 3Semarang pada semester 1.Sebelum sampel diberi perlakuan maka perludianalisis terlebih dahulu melalui uji normalitas,dan uji homogenitas. Berikutnya, setelahdiketahui data berdistribusi normal, makadilakukan uji homogenitas menggunakan ujiBartlett dan disimpulkan bahwa populasitersebut homogen dan pengambilan sampeldapat dilakukan dengan teknik cluster randomsampling

Analisis tahap akhir meliputi ujinormalitas, uji kesamaanvarians, uji perbedaandua rata-rata data hasil belajar, analisis terhadappengaruh antar variabel, penentuan koefisiandeterminasi, perhitungan ketuntasan belajarklasikal dan individual,analisis deskriptif untukdata hasil belajar afektif dan psikomotorik, dananalisis angket. Hasil post-test kelompokeksperimen dan kontrol disajikan pada Tabel 1.Dari hasil analisis data ditemukan bahwa

databerdistribusi normal, kedua kelas memilikivarians yang sama, rata-rata hasil belajar kimiakelas eksperimen lebih baik dari rata-rata hasilbelajar kimia kelas kontrol, besarnya pengaruhpenggunaan media chemistry web denganpendekatan Contextual Teaching andLearning(CTL) terhadap hasil belajar kimiamateri pokok laju reaksi adalah 42,11%. Kelaseksperimen sudah mencapai ketuntasan belajarkarena persentase ketuntasan belajar klasikalsebesar 100% lebih dari 85% dari jumlah siswayang ada di kelas tersebut yang telah mencapaiketuntasan individu. Sedangkan persentaseketuntasan belajar klasikal pada kelas kontrolsebesar 85,7%, yang berarti kelas kontrol jugasudah mencapai ketuntasan belajar.

Jumlah nilai aspek afektif siswa padakelas eksperimen mencapai 83,67lebih baik darikelas kontrol yang hanya sebesar 77,62.Nilaitotal hasil observasi terhadap ranahpsikomotorik pada kelas eksperimen 86,39 lebihbaik dari kelas kontrol yang hanya sebesar77,86. Skor rerata penilaian tiap aspekuntukafektif dan psikomotorik ditampilkan padaGambar 1 dan 2.

keterangan:1. kehadiran2. keaktifan mengikuti pbm3. keaktifan diskusi4. keaktifan mengajukan pertanyaan5. ketepatan waktu menyerahkan tugas6. keberanian mengerjakan tugas di depan

kelas7. kerja sama dalam kelompok

Gambar 1. Penilaian afektif kelas eksperimen dankelas kontrol

Gambar 2. Penilaian psikomotorik kelas eksperimendan kelas kontrol

Page 4: Jurnal Text Book Ctl

17

A Zuhaida / Chemistry in Education 1 (1) (2012)8. menghargai pendapat orang lainKeterangan :1.persiapan praktikum2.persiapan alat dan bahan3.keterampilan menggunakan alat4.penguasaan prosedur kerja5.bekerjasama6. Pengamatan7.laporan8.kebersihanSiswa SMA memberi tanggapan

positifterhadap implementasi pembelajaranyang diterapkan.Hal ini dibuktikan dari hasilangket dengan rata-rata%SS 36,22; S 54,38%,KS 12,25 %, dan TS 6,45 %. Jumlah sangatsetuju dan S atau setuju memperoleh hasilyangjauh lebih besar dibanding KS kurang setujudan TS tidak setuju.

Sebelum dilakukan pengambilansampel dengan teknik Cluster RandomSampling, dilakukan terlebih dahulu analisistahap awal terhadap populasi. Data yangdigunakan dalam analisis tahap awal adalahdata nilai ujian tengah semester I matapelajaran kimia kelas XI-IPA SMA Negeri 3Semarang. Selanjutnya, berdasarkanperhitungan uji normalitas dan homogenitasterhadap kesebelas populasi diketahui bahwakesebelas populasi telah terbukti normal danmemiliki homogenitas yang sama. Karenamempunyai kondisi awal yang sama, makadapat dilakukan pengambilan sampel denganteknik Cluster Random Sampling. Selanjutnyadipilih kelas XI-IPA 4 dan kelas XI-IPA 6. KelasXI-IPA 4 sebagai kelas eksperimen yaitu kelasyang mendapatkan pembelajaran denganmenggunakan media chemistry web denganpendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL) sedangkan kelas XI-IPA 6 sebagai kelaskontrol mendapatkan pembelajaran dengankonvensional menggunakan media power point.

Di dalam situs yang dibuat,http://zuhaida.byethost24.com, telahdisediakan laman yang memuat materipembelajaran, tugas, soal online, lamandownload, animasi laju reaksi, lembarpraktikum, BSE dan sekilas tentang pendekatanContextual Teaching and Learning (CTL).Laman download yang disediakan mengunakansitus downloader uppit.com dan 4shared.comyang merupakan sebuah situs yangmenyediakan jasa upload dan download file

secara gratis.Tes akhir baik pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol dilaksanakan setelah prosespembelajaran usai untuk memperoleh hasilbelajar siswa. Waktu pembelajaran untuk kelaseksperimen dan kelas kontrol adalah sama yaitu14 jam pelajaran. Materi pokok bahasan keduakelompok sama serta urutan materinya jugasama. Hasil nilai rata-rata pre-test dan post-testpada kelompok eksperimen dan kelompokkontrol, seperti yang ditunjukkan pada Gambar3.

Gambar 3 memperlihatkan bahwaterjadi peningkatan hasil belajar dengan lebihtingginya nilai post-test dibanding nilai pre-test.Selain itu berdasarkan hasil tersebut dapatdiketahui bahwa rata-rata nilai post-test kelaseksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.Hal ini dikarenakan siswa mendapatkanpembelajaran yang lebih optimal denganadanya media chemistry web. Denganpembelajaran berpendekatan ContextualTeaching and Learning (CTL) siswa akan lebihaktif dalam mencari aplikasi atau penerapanmateri laju reaksi dalam kehidupan sehari-hariyang dihubungkan dengan materi yangdidapatkan, sehingga dengan bantuan mediachemistry web siswa akan lebih mudah dalammencari sumber untuk menemukan bahantanpa terbatas waktu dan tempat. Hal inidikarenakan dengan berbasis online siswa dapatmengakses semua kebutuhan mereka denganmenggunakan jasa internet melalui PC atauHandphone. Pada kelas kontrol siswa diajardengan pembelajaran konvensional denganmedia power point.

Ada beberapa faktor yang menyebabkanhal tersebut, yaitu: (1) Dalam pembelajaranmenggunakan media chemistry web denganpendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL) siswa lebih tertarik mengikuti pelajarandengan adanya media bahan ajar yang terbilangbaru bagi mereka sehingga siswa tidak merasabosan mengikuti, (2) siswa lebih optimal dalam

Gambar 3. Perbandingan nilai pretest dan postestkelas kontrol dan eksperimen

Page 5: Jurnal Text Book Ctl

A Zuhaida / Chemistry in Education 1 (1) (2012)

18

memperoleh pembelajaran kimia karena materi,soal, tugas, nilai, dan pembagian kelompokdapat mereka peroleh secara real time dan takterhalang tempat karena dapat diakses melaluiinternet dengan PC atau HP, (3) dalampenyelesaian tugas tentang penerapan materidengan kehidupan sehari-hari yang disajikanmelalui internet, siswa dilatih untukbekerjasama dalam kelompoknya untukmenyelesaikan tugas sehingga benar-benar siswamenjadi pusat pembelajaran dan guru sebagaifasilitator, (4) Dengan penerapan pendekatanCTL siswa diharapkan menjadi seorangpembelajar yang aktif dan mampu untukmembangun pengetahuannya sendiri sertamampu bekerja sama dalam kelompok,sehingga dengan media chemistry web siswalebih optimal untuk menjadi pembelajar yangaktif karena semua kebutuhan siswa disajikansecara real time dan bebas melalui internet.

Untuk mengetahui apakah hasil belajardengan menggunakan media chemistry webdengan pendekatan CTL pada kelas eksperimenlebih baik daripada kelas kontrol digunakan ujiperbedaan dua rata-rata pihak kanan. Data yangdigunakan untuk menganalis uji perbedaan duarata-rata adalah data nilai post-test materi pokoklaju reaksi yang diberikan pada akhirpembelajaran. Rumus yang digunakan adalahuji t. Hal ini disebabkan karena kelompokeksperimen dan kelompok kontrol mempunyaivarians yang sama. Berdasarkan hasilperhitungan diperoleh harga thitung sebesar5,11 sedangkan harga t(0.95)(64) sebesar 2,00,karena thitung lebih besar dari ttabelsehinggaH0 ditolak yang berarti kelompokeksperimen lebih baik daripada kelompokkontrol.

Untuk menguji hipotesis mengetahuiadanya pengaruh dan besarnya pengaruhpenggunaan bahan media chemistry webdengan pendekatan CTL terhadap hasil belajarkimia materi pokok laju reaksi digunakankoefisien korelasi biserial dan koefisiendeterminasi. Berdasarkan pada perhitunganharga koefisien korelasi biserial (rb) hasilbelajar, diperoleh hasil sebesar sebesar 0,65. Jikadisesuaikan dengan pedoman pemberianinterprestasi terhadap koefisien korelasi(Sugiyono 2005) maka dapat disimpulkantingkat hubungan antara penggunaan mediachemistry web dengan pendekatan CTL adalah”baik”. Kemudian dari harga koefisien korelasibiserial (rb) ini dihitung harga koefisiendeterminasinya (KD). Berdasarkan perhitungan

diperoleh harga koefisien determinasi (KD)hasil belajar sebesar 42,11%.

Uji ketuntasan belajar bertujuan untukmengetahui apakah hasil belajar kimiakelompok eksperimen dan kelompok kontroldapat mencapai ketuntasan belajar atau tidak.untuk mengetahui ketuntasan belajar individudapat dilihat dari data hasil belajar siswa dandikatakan tuntas belajar jika hasil belajarnyamendapat nilai 76 atau lebih. Keberhasilan kelasdapat dilihat dari sekurang-kurangnya 85% darijumlah siswa yang ada di kelas tersebut telahmencapai ketuntasan individu. Dari hasilperhitungan uji ketuntasan belajar diperolehhasil dimana ketuntasan belajar pada kelompokeksperimen dan kontrol sebesar 100% dan85,71%. Dari hasil tersebut dapat dikatakanbahwa kedua kelompok telah mencapaiketuntasan belajar karena hasilnya lebih dari85%.

Selain penilaian terhadap ranahkognitif, juga dilakukan penilaian terhadapranah afektif dan ranah psikomotorik. Penilaianpada ranah afektif dilakukan pada saat materipenerapan laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari, karena pada materi ini siswa melakukandiskusi dalam kelompok. Berdasarkanpengamatan peneliti terdapat perbedaan rata-rata penilaian afektif antara kelas kontrol dankelas eksperimen pada materi laju reaksi.Diantaranya adalah: keaktifan siswa dalammengikuti PBM, mengikuti diskusi, sertamengajukan pertanyaan pada kelas eksperimenmemperoleh rata-rata nilai yang lebih tinggidibandingkan dengan kelas kontrol karena siswakelas eksperimen lebih termotivasi untuk terusbertanya pada saat PBM berlangsung dan salingberlomba-lomba untuk menjawab ketika gurumelontarkan pertanyaan. Hal ini dikarenakanproses pembelajaran di kelas eksperimen lebihmenyenangkan dibandingkan dengan kelaskontrol. Dimana pada kelas controlmenggunakan media chemistry web denganpendekatan CTL lebih menekankan padakeaktifan siswa untuk membangunpengetahuannya baik secara individu maupundengan bekerja sama dalam kelompok sertapemberian latihan-latihan kepada siswa.

Keberanian siswa mengerjakan tugas didepan kelas pada kelas eksperimen memperolehrata-rata nilai yang lebih tinggi daripada kelaskontrol. Pembelajaran dengan media chemistryweb berpendekatan CTL akan membuat siswalebih percaya diri untuk mengerjakan tugas didepan kelas karena siswa telah mengetahui

Page 6: Jurnal Text Book Ctl

19

A Zuhaida / Chemistry in Education 1 (1) (2012)materi yang akan diajarkan dari media yangdapat mereka akses dimanapun dan kapanpununtuk dapat lebih banyak latihan soal.Seringnya guru memberikan tugas baik tugasindividu maupun kelompok pada siswa di tiappertemuan menjadikan siswa terbiasa untukmengerjakan dan menyelesaikan tugas tersebuttepat waktu. Inilah yang menyebabkan rata-ratanilai pada aspek keseriusan dan ketepatanwaktu siswa menyerahkan tugas di kelaseksperimen mencapai kategori sangat tinggikarena rajinnya siswa di kelas eksperimen.Siswa kelas kontrol cenderungmengesampingkan tugas yang diberikansehingga banyak siswa yang telat ketikapengumpulan tugas.

Aspek kehadiran siswa di kelasmemperoleh kategori nilai sangat tinggi baikuntuk kelas eksperimen maupun kelas kontrolkarena aspek tersebut merupakan aspek dasardimana peraturan sekolah mewajibkan siswahadir di kelas pada tiap proses pembelajaransehingga siswa mengusahakan tidak pernahabsen mengikuti PBM.

Penilaian terhadap ranah psikomotorikdilaksanakan ketika siswa melaksanakanpraktikum faktor-faktor yang mempengaruhilaju reaksi dan penentuan orde reaksi.Berdasarkan pengamatan peneliti terdapatperbedaan rata-rata nilai pada aspekkelengkapan persiapan alat dan bahan sertaketrampilan menggunakan alat praktikumantara kelas eksperimen dan kelas kontrolkarena banyak siswa kelas kontrol kurangpersiapan mengikuti praktikum sehinggaberpengaruh pada saat pelaksanaan praktikum.

Kerjasama kelompok siswa kelaskontrol juga dirasakan kurang karena terdapatbeberapa siswa yang sibuk dengan kegiatannyasendiri ketika praktikum berlangsung sehinggamenyebabkan siswa bekerja sendiri dalamkelompoknya. Berbeda dengan kelas kontrol,kerjasama siswa kelas eksperimen lebih terlihat.Antar siswa saling membantu satu sama lainbaik di dalam maupun di luar kelompoknya.Hal ini dikarenakan pembelajaran denganpendekatan CTL membuat siswa terbiasabekerjasama dalam kelompok sertakeingintahuan siswa yang begitu besar sehinggamembuat siswa ingin mencoba melakukanpraktikum.

Pembelajaran dengan menggunakanmedia chemistry web berpendekatan CTLdikelas eksperimen ternyata membuat siswa lebih

mudah memahami materi laju reaksi danterbiasa untuk menyelesaikan soal-soal yangdihadapinya dengan tepat sehingga pengamatandapat dilakukan dengan mudah, siswa dapatberdiskusi tentang penerapan laju reaksi dalamkehidupan sehari-hari dengan baik, siswa dapatmenjabarkan hasil pengamatan dengan tepat,pertanyaan-pertanyaan pada analisis data dapatdikerjakan siswa dengan mudah dan siswa dapatmenyimpulkan hasil praktikum dengan tepat.Ini juga akan berpengaruh pada hasil danlaporan praktikum. Sedangkan siswa kelaskontrol mengalami kesulitan ketikamenjabarkan hasil pengamatan praktikumkarena siswa kurang terbiasa dalam menghadapipermasalahan tentang materi laju reaksi. Iniakan berpengaruh pada penyelesaian soal dianalisis data serta hasil dan laporan.

Berdasarkan penelitian yang telahdilakukan, maka dapat disimpulkan mengenaikeunggulan pembelajaran kimia denganmenggunakan media chemistry web denganpendekatan CTL adalah sebagai berikut: (1)Lebih tercipta suasana pembelajaran kimia yangmenyenangkan dan menarik karena mediabahan ajar berbasis web bagi siswa adalah halyang baru, (2) siswa lebih mudah dalammengakses materi, tugas, nilai, LKS, dan soalonline karena disajikan secara real time dandapat diakses melalui PC atau HP, (3) siswalebih kreatif dalam berfikir, menyelesaikantugas, membangun pengetahuannya baikmelalui pembelajaran secara individu maupunkelompok hal ini merupakan karakteristikpendekatan CTL yang membantu siswamembangun pengetahuannya, menemukan,bertanya, masyarakat belajar, merefleksikanpengetahuan mereka, pemodelan, dan penilaianyang sebenarnya. Sehingga siswa dapat menjadipembelajar yang aktif. (4) Mengefisienkanwaktu dan tempat dalam pemerolehan infomasi,sehingga siswa dalam pembelajaran di kelaslebih terfokus pada pelajaran, (5) guru lebihsebagai fasilitator sehingga siswa dapatmengembangkan aktivitas, kreativitas, dan carapemahaman materi yang mereka anggap palingmudah, (6) Kemandirian dan keaktifan siswadalam belajar dapat terlihat, dimana siswa dapatmembangun, menemukan dan merefleksikanpengetahuan mereka. (7) siswa belajar untukmenjadi seorang peneliti yang mulaimerencanakan penelitian mereka dari awalhingga pemaparan hasil. (8) terjadi kerjasamadan kompetisi antar kelompok dalam kelasuntuk menunjukkan hasil diskusi dan hasil

Page 7: Jurnal Text Book Ctl

A Zuhaida / Chemistry in Education 1 (1) (2012)

20

praktikum mereka di depan kelas, (10) Bahanajar yang dibuat merupakan bahan ajar yangtelah disesuaikan dengan silabus dan indikatoryang harus dimiliki siswa, sehingga lebihmengopimalkan proses pembelajaran.

Selain keunggulan, penggunaan mediachemistry web dengan pendekatan CTL dalampembelajaran kimia juga terdapat keterbatasanyaitu : (1) karena pemerolehan informasimenggunakan komputer, sehingga terbatas padamasih adanya aliran listrik. Jika aliran listrikterputus maka pemerolehan informasi akanterhenti. (2) jika diakses melalui HP akanterbatas pada sistem operasi HP yangdigunakan, untuk tampilan yang penuh minimalharus dengan HP bersistem operasi Symbianatau Java. (3) waktu pengerjaan yang lama,dalam pembuatan isi konten dan jenis tampilandiperlukan kreatifitas pengembang situstersebut. Jadi jenis tampilan harus disesuaikandengan siswa, dimana pengembang situs harusmembuat sebuah tampilan web yang menariksesuai dengan objek yang diinginkan.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian danpembahasan dapat disimpulkan bahwapenggunaan media chemistry web denganpendekatan Contextual Teaching andLearning(CTL)berpengaruh sebesar42,11%terhadap hasil belajar kimia materipokok laju reaksi.Saran yang dapat penelitiberikan adalah diharapkan guru dapatmemanfaatkan media chemistry web dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL) pada materi yang lain untukmeningkatkan hasil belajar kimia.Di sampingitu, perlu penelitian lebih lanjut agar bisadiketahui faktor-faktor lain yang mempengaruhihasil belajar siswa dengan penggunaan mediachemistry web dengan pendekatan CTL baikdari faktor internal maupun eksternal.Daftar PustakaIrawati, Ratih. 2007. Penerapan PendekatanCTL(Contextual Teaching and Learning)untuk Meningkatkan Aktivitas dan HasilBelajar Pokok Bahasan Koloid Siswa KelasXI SMA N 1 Kendal. Skripsi: tidakditerbitkan. Semarang: Program StudiPendidikan Kimia, FMIPA Unnes.Nurhadi, Agus Gerrad Senduk. 2003. PembelajaranKontekstual dan Penerapannya dalam KBK.Malang: Universitas Negeri Malang.Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung:CV ALFABETA.Sutisna, Nia. 2008. E-Learning (Electronic Learning).Makalah tidak diterbitkan. Bandung:Pendidikan Luar Sekolah, Pasca SarjanaUPI.Yunianingrum, Evi. 2008. Pengaruh PenggunaanMedia Flow Chart dengan PendekatanKonstekstual Terhadap Hasil Belajar SiswaKelas X pada Pokok Materi Stoikiometri.Skripsi: tidak diterbitkan. Semarang:Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPAUnnes