jurnal sains dan seni pomits vol. 2, no. 1, (2013) issn...

6
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print) 1 AbstrakProbolinggo merupakan kota transit, pusat bisnis, kota wisata dan memiliki budaya yang cukup unik. Adanya program Seminggu di Probolinggo (SEMIPRO) sebuah even untuk mengangkat potensi serta menampilkan ciri khas Kota Probolinggo diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Meningkatnya jumlah wisatawan tersebut akan berdampak pula pada naiknya tingkat hunian hotel di Probolinggo. Hotel selain fungsinya untuk menginap. Hotel dapat digunakan sebagai pembentuk citra atau image dari suatu daerah. Budaya tradisional juga memiliki potensi untuk menarik wisatawan ke suatu daerah. Namun perkembangan kota yang semakin modern saat ini mempengaruhi banyak aspek, salah satunya desain bangunan dengan perubahan bentukan yang general, hal ini berpotensi mengikis identitas lokal sehingga diperlukan upaya untuk melestarikannya. Salah satu caranya adalah dengan mengimplementasikan unsur budaya tersebut ke dalam elemen interior. Probolinggo sebaga kota yang memiliki unsur budaya yang unik dapat menjadi inspirasi untuk dikembangkan dan diterapkan dalam desain interior, misalnya dengan menerapkan unsur budaya tersebut pada interior Hotel Bromo View and Restaurant yang merupakan salah satu hotel bisnis berbintang yang terletak di daerah tujuan wisata Probolinggo. Metode desain meliputi pengumpulan data yang dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung yakni seperti survei lapangan di Hotel Bromo View and Restaurant Probolinggo. Selain itu dilakukan studi pustaka dari berbagai sumber, baik buku, jurnal, materi seminar, thesis atau disertasi, katalog, brosur, majalah, maupun internet untuk memperoleh data-data pembanding mengenai interior hotel yang telah menerapkan unsur budaya pada interiornya. Metode pengumpulan data dilanjutkan dengan melakukan analisa terhadap elemen-elemen pembentuk ruang interiornya, sehingga didapatkan sebuah konsep desain. Konsep yang dihadirkan pada Hotel Bromo View and Restaurant adalah desain interior hotel yang menerapkan unsur unsur perpaduan budaya Tengger dan Madura di dalamnya. Implementasi motif ukiran asli Madura dipadukan dengan warna khas Madura-Tengger dan pengaplikasian desain dari perpaduan karakter terkuat yakni Candi Jabung sebagai cagar budaya asli Probolinggo, Rumah khas Pandalungan dan Rumah Tengger pada elemen interior seperti dinding dan furnitur. Pengaplikasian unsur budaya pada elemen interior tersebut dapat menjadi nilai tambah desain interior Hotel Bromo View and Restaurant sekaligus dapat merepresentasikan budaya Probolinggo kepada para pengunjung hotel atau wisatawan. Kata Kuncibudaya, interior hotel, Probolinggo, Tengger, Madura I. PENDAHULUAN ARIWISATA di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi yang penting, sebagai penghasil devisa nomor satu. Disamping menjadi mesin penggerak ekonomi, pariwisata juga merupakan wahana yang menarik untuk mengurangi angka pengangguran. Hal ini tidak terlepas dari usaha pemerintah dalam mengambil langkah-langkah kebijaksanaan pembangunan pariwisata. Probolinggo merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki tempat wisata, budaya dan perekonomian yang cukup potensial. Namun, perkembangan kota yang modern saat ini mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan masyarakat, salah satunya adalah aspek desain bangunan dengan bentukan yang general ini berpotensi mengikis identitas lokal Probolinggo. Hal tersebut patut disayangkan, mengingat Probolinggo memiliki sejumlah potensi wisata dan budaya yang berkarakter unik. Potensi tersebut perlu digali, dikaji lebih lanjut untuk mencitrakan identitas lokal Probolinggo. Sejak tahun 2009 Pemerintah Probolinggo mengadakan program Seminggu di Probolinggo (SEMIPRO) sebuah even khusus yang menampilkan ciri khas Kota Probolinggo dan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata. Probolinggo yang juga sebagai kota transit dan pusat bisnis biasanya memerlukan sarana dan akomodasi untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut, termasuk fasilitas untuk menginap. Hotel selain fungsinya sebagai sarana dan akomodasi untuk menginap wisatawan dapat digunakan sebagai pembentuk citra atau image dari suatu daerah melalui implementasi budaya yang diterapkan pada interiornya. Namun, perkembangan desain interior hotel saat ini lebih mengacu pada peningkatan kenyamanan pengguna hotel dengan menawarkan suasana ruang yang unik dan dapat meninggalkan kesan bagi penggunanya. Hal ini dapat dicapai dengan cara mendesain hotel yang mengangkat dan mengembangkan keunikan daerah setempat dan mengimplementasikan unsur budaya tersebut ke dalam elemen interior. Selain sebagai nilai jual bagi hotel, hal ini juga merupakan salah satu cara untuk merepresentasikan budaya Indonesia kepada wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Hotel Bromo View and Restaurant Probolinggo merupakan hotel bisnis di Probolinggo yang kerap menjadi Desain Interior Hotel Bromo View & Restaurant Probolinggo dengan Perpaduan Karakter Budaya Tengger dan Madura Fara Nadhia, dan Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected] P

Upload: trinhngoc

Post on 06-Mar-2019

267 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29562-3409100052-Paper.pdfJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print)

1

Abstrak— Probolinggo merupakan kota transit, pusat bisnis,

kota wisata dan memiliki budaya yang cukup unik. Adanya

program Seminggu di Probolinggo (SEMIPRO) sebuah even

untuk mengangkat potensi serta menampilkan ciri khas Kota

Probolinggo diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan

wisatawan. Meningkatnya jumlah wisatawan tersebut akan

berdampak pula pada naiknya tingkat hunian hotel di

Probolinggo.

Hotel selain fungsinya untuk menginap. Hotel dapat digunakan

sebagai pembentuk citra atau image dari suatu daerah. Budaya

tradisional juga memiliki potensi untuk menarik wisatawan ke

suatu daerah. Namun perkembangan kota yang semakin modern

saat ini mempengaruhi banyak aspek, salah satunya desain

bangunan dengan perubahan bentukan yang general, hal ini

berpotensi mengikis identitas lokal sehingga diperlukan upaya

untuk melestarikannya. Salah satu caranya adalah dengan

mengimplementasikan unsur budaya tersebut ke dalam elemen

interior. Probolinggo sebaga kota yang memiliki unsur budaya

yang unik dapat menjadi inspirasi untuk dikembangkan dan

diterapkan dalam desain interior, misalnya dengan menerapkan

unsur budaya tersebut pada interior Hotel Bromo View and

Restaurant yang merupakan salah satu hotel bisnis berbintang

yang terletak di daerah tujuan wisata Probolinggo.

Metode desain meliputi pengumpulan data yang

dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung yakni

seperti survei lapangan di Hotel Bromo View and Restaurant

Probolinggo. Selain itu dilakukan studi pustaka dari berbagai

sumber, baik buku, jurnal, materi seminar, thesis atau disertasi,

katalog, brosur, majalah, maupun internet untuk memperoleh

data-data pembanding mengenai interior hotel yang telah

menerapkan unsur budaya pada interiornya. Metode

pengumpulan data dilanjutkan dengan melakukan analisa

terhadap elemen-elemen pembentuk ruang interiornya, sehingga

didapatkan sebuah konsep desain.

Konsep yang dihadirkan pada Hotel Bromo View and

Restaurant adalah desain interior hotel yang menerapkan unsur

unsur perpaduan budaya Tengger dan Madura di dalamnya.

Implementasi motif ukiran asli Madura dipadukan dengan warna

khas Madura-Tengger dan pengaplikasian desain dari perpaduan

karakter terkuat yakni Candi Jabung sebagai cagar budaya asli

Probolinggo, Rumah khas Pandalungan dan Rumah Tengger

pada elemen interior seperti dinding dan furnitur. Pengaplikasian

unsur budaya pada elemen interior tersebut dapat menjadi nilai

tambah desain interior Hotel Bromo View and Restaurant

sekaligus dapat merepresentasikan budaya Probolinggo kepada

para pengunjung hotel atau wisatawan.

Kata Kunci— budaya, interior hotel, Probolinggo, Tengger,

Madura

I. PENDAHULUAN

ARIWISATA di Indonesia telah dianggap sebagai salah

satu sektor ekonomi yang penting, sebagai penghasil

devisa nomor satu. Disamping menjadi mesin penggerak

ekonomi, pariwisata juga merupakan wahana yang menarik

untuk mengurangi angka pengangguran. Hal ini tidak terlepas

dari usaha pemerintah dalam mengambil langkah-langkah

kebijaksanaan pembangunan pariwisata.

Probolinggo merupakan salah satu kota di Indonesia

yang memiliki tempat wisata, budaya dan perekonomian yang

cukup potensial. Namun, perkembangan kota yang modern

saat ini mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan

masyarakat, salah satunya adalah aspek desain bangunan

dengan bentukan yang general ini berpotensi mengikis

identitas lokal Probolinggo. Hal tersebut patut disayangkan,

mengingat Probolinggo memiliki sejumlah potensi wisata dan

budaya yang berkarakter unik. Potensi tersebut perlu digali,

dikaji lebih lanjut untuk mencitrakan identitas lokal

Probolinggo. Sejak tahun 2009 Pemerintah Probolinggo

mengadakan program Seminggu di Probolinggo (SEMIPRO)

sebuah even khusus yang menampilkan ciri khas Kota

Probolinggo dan untuk membangkitkan kembali sektor

pariwisata.

Probolinggo yang juga sebagai kota transit dan pusat

bisnis biasanya memerlukan sarana dan akomodasi untuk

memfasilitasi kebutuhan tersebut, termasuk fasilitas untuk

menginap. Hotel selain fungsinya sebagai sarana dan

akomodasi untuk menginap wisatawan dapat digunakan

sebagai pembentuk citra atau image dari suatu daerah melalui

implementasi budaya yang diterapkan pada interiornya.

Namun, perkembangan desain interior hotel saat ini lebih

mengacu pada peningkatan kenyamanan pengguna hotel

dengan menawarkan suasana ruang yang unik dan dapat

meninggalkan kesan bagi penggunanya. Hal ini dapat dicapai

dengan cara mendesain hotel yang mengangkat dan

mengembangkan keunikan daerah setempat dan

mengimplementasikan unsur budaya tersebut ke dalam elemen

interior. Selain sebagai nilai jual bagi hotel, hal ini juga

merupakan salah satu cara untuk merepresentasikan budaya

Indonesia kepada wisatawan, baik wisatawan lokal maupun

mancanegara.

Hotel Bromo View and Restaurant Probolinggo

merupakan hotel bisnis di Probolinggo yang kerap menjadi

Desain Interior Hotel Bromo View & Restaurant

Probolinggo dengan Perpaduan Karakter

Budaya Tengger dan Madura

Fara Nadhia, dan Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds

Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

e-mail: [email protected]

P

Page 2: JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29562-3409100052-Paper.pdfJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print)

2

tujuan para wisatawan dan para pelaku bisnis. Hotel Bromo

View and Restaurant, Jalan Raya Bromo km 05 Probolinggo

ini letaknya cukup strategis dekat dengan Terminal Bus

Bayuangga yang dapat memberikan kemudahan akses bagi

wisatawan menuju wisata Gunung Bromo atau tempat wisata

lain di Probolinggo dan tujuan transit menuju Bali. Hotel

Bromo View and Restaurant diharapkan mampu menarik

wisatawan dan memperkenalkan budaya setempat pada para

wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Banyaknya jumlah hotel di Probolinggo ini, juga

menimbulkan suatu tantangan yang menarik untuk

menciptakan tampilan desain pada hotel Bromo View and

Restaurant yang dapat memadukan antara kebutuhan wisata

dan bisnis, nyaman dan memiliki citra yang khas dibanding

hotel lain sehingga lebih mudah dikenal oleh para wisatawan,

baik asing maupun domestik serta dapat menunjang prestise

bagi penggunanya.

Berdasar alasan tersebut diatas maka konsep

perpaduan karakter budaya Tengger dan Madura ini dipilih

berdasarkan pada sejarah kota dan lokasi hotel yang memiliki

ikon wisata Gunung Bromo dengan suku dan budaya asli yang

dikenal dengan Tengger. Suasana budaya Tengger dipilih

untuk membantu mempromosikan budaya Tengger yang jarang

sekali diekspos. Sedangkan, Budaya Madura diangkat

mengingat Probolingo memiliki keunikan karena dihuni oleh

masyarakat Pandalungan yang merupakan deskripsi wilayah

yang menampung beragam kelompok etnik yang merantau

pergi meninggalkan tanah kelahirannya dengan latar belakang

budaya berbeda (Mayoritas etnis Jawa dan Madura), yang

kemudian melahirkan proses asimilasi (perpaduan) kultur Jawa

dan Madura yang berada dalam posisi transisi dalam pola

sosial budayanya.

II. URAIAN PENELITIAN

A. Tahap Pengumpulan Data

Menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan survey dan

pengambilan data yang mendukung jalannya dalam mendesain

interior. Pada tahap pengumpulan data, data yang dikumpulkan

menjadi dua jenis yakni data primer yang mencakup observasi

lapangan, survei dan wawancara dan data sekunder yang

meliputi studi literatur, yaitu :

a) Observasi Lapangan

Observasi lapangan dilakukan di Hotel Bromo View and

Restaurant yang terletak di Jalan Raya Bromo km 05

Probolinggo.

b) Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pengelola atau manajemen

hotel untuk mengetahui tentang :

1. Sejarah berdirinya hotel Bromo View and Restaurant serta

menganalisis tentang standar-standar yang akan dijadikan

sebagai bahan pertimbangan.

2. Menganalisis corporate identity serta mengetahui sejarah

dan harapan serta fasilitas apa yang dibutuhkan.

c) Survey

Berupa pembagian kuesioner secara langsung dalam

penelitian lapangan kepada para pengunjung dan pengelola

atau karyawan hotel Bromo View and Restaurant, dalam hal

untuk mengetahui tingkat kepuasan mengenai fasilitas dan

interior dan harapan berkaitan dengan peningkatan mutu

rancangan dan pelayanan Hotel Bromo View and Restaurant

Probolinggo.

d) Dokumentasi

Dokumentasi hotel ini dilakukan untuk memanfaatkan

dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto atau benda lainnya

yang berhubungan dengan hotel untuk penganalisaan lebih

lanjut.

B. Studi Literatur

Studi literatur ini merupakan studi kasus yang diperoleh

dari data sekunder yakni data dari perusahaan, literatur,

internet dan majalah. Data sekunder ini dijadikan landasan

atau dasar dalam membuat konsep rancangan.

C. Tahap Analisa Data

Analisa data yang digunakan adalah

a. Analisa Kuisioner

b. Metode image board.

Metode image board merupakan teknik menyelidiki

sejumlah image (sumber image bebas) dengan kriteria besar

tertentu untuk memperoleh kriteria rancangan yang lebih

Gambar. 2. Mind Mapping Metode Desain

Gambar. 1. Skema Alur Metode Desain

Page 3: JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29562-3409100052-Paper.pdfJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print)

3

detail. Kriteria kecil yang didapatkan adalah berupa

elemen‐elemen desain yang dimiliki suatu obyek.

c. Analisa Hasil Observasi

Pada langkah analisa hasil observasi adalah menganalisa

mengenai:

1) Hasil Wawancara

2) Studi Eksisting Hotel Bromo View and Restaurant

Probolinggo

3) Studi Pembanding

III. KONSEP DESAIN

A. Objek Desain

Objek desain interior merupakan sebuah fasilitas akomodasi

berupa hotel bisnis berbintang yang terletak di Probolinggo

B. Konsep Awal

Konsep awal merupakan hubungan dari latar belakang

rumusan masalah dan segmentasi desain dari Hotel Bromo

View and Restaurant yang saling terkait satu sama lainnya.

Gubahan desain interior mengikuti dari ketiga hal tersebut

sehingga didapatkan sehingga didapatkan sebuah gubahan

interior yang mencerminkan budaya Probolinggo pada ruangan

dengan konsep perpaduan karakter budaya Tengger dan

Madura dengan sentuhan Modern

C. Tema

Tema pada desain adalah Modern dengan perpaduan

karakter budaya Tengger dan Madura yang diterapkan pada

bangunan hotel. Konsep modern diterapkan pada penggunaan

material. Karakter tema yang digunakan berupa penggunaan

elemen interior dan pengaplikasian ukiran, warna, ragam hias

pada interior.

D. Konsep Desain

Secara keseluruhan konsep yang diterapkan pada desain

interior Hotel Bromo View and Restaurant adalah

menciptakan desain interior hotel dengan perpaduan karakter

budaya Tengger dan Madura yang kemudian dikembangkan

berdasarkan latar belakang, permasalahan dan tujuan. Sesuai

dengan konsep awal, pengaplikasian konsep akan diterapkan

pada interior serta bentuk bangunan. Perpaduan karakter

budaya Tengger dan Madura yang akan dikembangkan pada

interior adalah Candi Jabung sebagai budaya lokal

Probolinggo, Rumah khas Tengger dan Madura dan Ukiran.

E. Aplikasi Konsep Desain

1) Konsep Ruangan

Hotel berdiri di atas lahan seluas sekitar 5000 m² yang

terdiri dari beberapa bangunan terpisah.

2) Konsep Bentuk

Ide rancangan yang diambil dari karakter terkuat dari

budaya Tengger dan Madura yakni berupa ukiran dan warna

khas yang nantinya diharapkan dapat diterapkan dan menjadi

ciri khas budaya pada elemen interior hotel.

Bentuk daun ukiran motif khas Madura ini, mempunyai

kekhasan tersendiri terutama pada ukiran daunnya yang seperti

gigi gergaji dan ujung daunnya berikal terdapat seperti

sobekan-sobekan daun yang bertingkat dari pangkal daun

sampai dengan ujung daun yang berbentuk ikal tersebut. (Sumber: artkimianto.blogspot.com)

Ciri khas terkuat dari budaya lokal Probolinggo lainnya

diangkat dari Candi Jabung yang terletak di Paiton,

Probolinggo. Candi Jabung yang merupakan cagar budaya

lokal Probolinggo peninggalan Majapahit yang masih ada

hingga saat ini dimana arsitekturnya terkenal karena hanya dari

susunan batu bata merah. Candi Jabung ini menjadi inspirasi

desain yang dipadukan dengan salah satu perpaduan warna

khas Tengger dan Madura yakni hitam.

Berikut ide dari perpaduan kedua budaya yakni berupa

potongan candi Jabung yang nantinya diterapkan pada elemen

Gambar. 3. Denah Eksisting

Gambar. 4. Analogi Ukiran

Page 4: JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29562-3409100052-Paper.pdfJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print)

4

interior dan menambah kekuatan ciri khas pada Hotel Bromo

View yang berkonsep perpaduan Budaya Tengger Madura

Ciri khas terkuat dari budaya Tengger dan Madura lainnya

diangkat dari Rumah Khas masing-masing. Diketahui bahwa

pada rumah khas masyarakat Tengger menggunakan pondasi

batu dan memiliki bukaan banyak pada rumahnya. Alasan

pengunaan batu kali mengingat kontur rumah di tengger adalah

dataran tinggi yang rawan longsor serta material batu sangat

berlimpah di daerah pegunungan maka masyarakat setempat

memanfaatkan batu sebagai material dasar rumah mereka.

Untuk rumah Pandalungan (Madura) hal yang paling

menonjol adalah penggunaan kayu dan batu bata exspose

sebagai material Arsitekturnya.

Ide rancangan tersebut yang merupakan perpaduan kedua

budaya yakni berupa rumah khas Tengger dan Madura

nantinya diterapkan pada elemen interior Hotel Bromo View

yang berkonsep perpaduan Budaya Tengger Madura

3) Konsep Material

Material yang banyak digunakan adalah besi dengan

finishing brushed chrome, dan stainless steel untuk

memberikan kesan modern pada ruangan. Untuk memberikan

kesan hangat dan elegan, pada ruangan juga akan digunakan

material kayu dan HPL.

4) Konsep Warna

Warna yang diterapkan pada desain merupakan warna-warna

yang diambil dari Corporate Image Hotel Bromo View dan

warna perpaduan karakter budaya Tengger dan Madura.

5) Konsep Pencahayaan

Konsep pencahayaan pada ruangan adalah dengan

pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami didapatkan

dari jendela-jendela besar pada kamar hotel. Selain sebagai

sumber cahaya alami, jendela pada kamar juga dimaksudkan

agar tamu dapat menikmati pemandangan alam di sekitar hotel.

Pencahayaan buatan yang digunakan adalah task light dengan

mengunakan spotlight dan table lamp serta general light

dengan downlight.

6) Konsep Penghawaan

Penghawaan pada ruangan menggunakan penghawaan

buatan dan alami. Sumebr penghawaan alami didapatkan dari

jendela, sedangkan penghawaan buatan dengan menggunakan

Air Conditioning system. Sistem AC yang digunakan adalah

AC split .

Gambar. 5. Analogi Candi

Budaya Lokal

Probolinggo

Budaya Tengger

Corporate Image Hotel Bromo View

Budaya Madura

Budaya Lokal

Probolinggo Warna Khas Perpaduan

Tengger-Madura

Penerapan Desain pada

Elemen Interior Hotel

Gambar. 6. Analogi Rumah Khas

Gambar. 7. Warna Khas

Rumah Khas Tengger Rumah Khas Pandalungan (Madura)

Penerapan Desain pada

Elemen Interior Hotel

Bromo View

Julukan Kota Probolinggo:

- Kota Adipura

- Kota Seribu Taman

- Kota Hijau

Page 5: JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29562-3409100052-Paper.pdfJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print)

5

IV. HASIL DESAIN

A. Ruang Terpilih – Family Suite Residence Room

Kamar ini memiliki lebar 54 m². Fasilitas kamar ini berupa

double bed, closet, dressing table, tv, serta kamar mandi

dengan shower room, toilet dan wastafel.

B. Desain Akhir Ruang

Kamar merupakan area terpilih ketiga yang memiliki

fungsi utama sebagai tempat istirahat, melepas lelah. Maka

desain pada kamar dibuat senyaman mungkin untuk aktivitas

pengunjung. Suasana ruang dibuat cenderung lebih hangat dan

intim dengan penggunaan lantai parket dan down ceiling diatas

bed dengan pemakaian lighting warna putih kuning dengan

aksen orange pada hidden lamp . Elemen interior perpaduan

Tengger dan Madura diulang kembali pada interior kamar tapi

dalam bentukan yang lebih sederhana dan sebagai point of

interest

a. Writing Desk

Gambar. 8. Denah Kamar Family Suite Residence

Gambar. 9. Desain Akhir Kamar

Family Suite Residence

Gambar. 10 . Desain Akhir Kamar

Family Suite Residence

a

b

Gambar. 12 . Ide Desain Writing Desk

Gambar. 11 . Desain Akhir Kamar

Family Suite Residence

c

a

Page 6: JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-29562-3409100052-Paper.pdfJURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print)

6

b. Ukiran

V.

W.

X.

c. Frame Cermin Etnik

V. KESIMPULAN DAN RINGKASAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pembahasan

adalah sebagai berikut:

a) Hotel Bromo View and Restaurant Probolinggo

merupakan hotel bisnis dengan bintang 3 untuk

memfasilitasi wisatawan dan investor untuk berkunjung

yang berpotensial

b) Sebagai sebuah hotel yang mengangkat budaya lokal,

Hotel Bromo View and Restaurant perlu menerapkan

unsur-unsur budaya lokal Probolinggo pada interiornya

sehingga belum memiliki ciri khas pada arsitektur maupun

interiornya.

c) Konsep secara umum yang akan digunakan pada desain

interior Hotel Bromo View and Restaurant Probolinggo

adalah mencoba menghadirkan budaya daerah setempat

yaitu budaya Tengger yang dipadukan dengan budaya

Madura, yang dikemas dalam desain yang modern.

d) Unsur budaya yang diaplikasikan ke dalam desain interior

hotel dapat melestarikan budaya, memperkenalkan budaya

setempat kepada para wisatawan baik lokal maupun

mancanegara, juga dapat mengembangkan sektor

pariwisata dalam peningkatan mutu dan kualitas.

e) Kehadiran suatu konsep sebagai tema dalam rancangan

tidak hanya untuk memenuhi kenyamanan dan keindahan

saja namun akan membuat orang untuk menceritakan

pengalamannya dan menjadi sebuah langkah promosi.

f) Fasilitas business centre, wi-fi area, salon, ATM centre

dan souvenir shop sebaiknya ada di hotel bisnis untuk

memfasilitasi kebutuhan para tamu di hotel tersebut

g) Aktifitas dan kebutuhan pengunjung diperhatikan dan

dianalisa lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan

rancangan mengenai sirkulasi dan penzooningan

area yang optimal yang dapat menunjang efektifitas dan

kenyamanan pengunjung Hotel Bromo View and

Restaurant Probolinggo

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan Kepada ALLAH SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, rizqi dan kekuatan serta segala

yang telah dikaruniakan kepada saya dan orang – orang yang

saya cintai dan hormati. Kedua orang tua serta keluarga. Bapak

Drs. Taufik Hidayat, MT selaku ketua Jurusan Desain Produk

Industri, ITS. Bapak Ir. Prasetyo Wahyudie, MT selaku ketua

Jurusan Interior, ITS. Ibu Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds

selaku dosen kordinator sekaligus dosen pembimbing Tugas

Akhir. Bapak Indi Eko Yanuarto selaku owner Hotel Bromo

View, seluruh pegawai dan staff Hotel yang sudah kooperatif

dalam membantu penulis, mempermudah dalam melengkapi

bahan dan referensi untuk kepentingan Tugas Akhir ini,

terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya. Teman-teman

seperjuangan tugas akhir, angkatan 2009 dan 2010 Desain

Interior ITS.

DAFTAR PUSTAKA

[1] _________2011.Candi Jabung di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur.

Sumber: http://arungmaya.blogspot.com/2011/09/candi-jabung-di-

kabupaten-probolinggo.html, di Akes tanggal 3 Juni 2013

[2] _________ 2012. Hotel Bromo View, salah satu hotel terbaik di kota

Probolinggo, Sumber:

http://www.wisatamalang.com/hotel/bromo/details/83/8/bromo/hotel-

bromo-view-probolinggo.html, di akses tanggal 2 September 2012

[3] _________2012.Seni Ukir Khas Siap Go International. Sumber:

http://www.beritabangkalan.info/seni-ukir-khas-siap-go-

internasional.html. Di Akses tanggal 10 Oktober 2012

[4] Artkimianto. 2009. Bentuk Ukiran dan Motif Madura.

http://artkimianto.blogspot.com/2009/11/bentuk-ukiran-daun-motif-

madura.html. DiAkses tanggal 28 November 2012

[5] Nagabiru86blog. 2009. Data Primer dan Data Sekunder. Sumber:

http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-

primer/. Di Akses tanggal 18 Oktober 2012

[6] Nugraha, Hendryan. 2008. Candi Jabung Probolinggo. Sumber:

http://id.shvoong.com/humanities/history/1748159-candi-

jabungprobolinggo/, di Akes tanggal 3 Juni 2013

[7] Rosyadi, Imron. 2012. Materidan Metode Penelitian. Sumber:

http://www.damandiri.or.id/file/imronrosyadiunairbab4.pdf. Di Akses

tangga l 5 September 2012

Gambar. 13 . Ide Desain Ukiran

Gambar. 14 . Ide Desain Frame Cermin Etnik