jurnal proyek aves fix (office old version)

14
JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR Mohammad Alfan Ali (103204068), Oding Andika Akbar (103204069), Sumarlina (103204070), Titis Malaysiati F.M (103204071), Rudi Hartanto (103204072), Nadiyah Rif’atul Azizah (103204073), Evi Yulianti (103204074), Danny Novembrianto (103204075), Dhimas Alfa Syahrial Mubarok (103204076), Bachtiar Adi Saputra (103204077), Zahrotul Aniqo (103204078), Widyaningtyas Trihartanti (103204079), Putri Eniz Wahyu Rukmana (103204080), Efrina Silvilia Santoso (103204081), Aulia Nuri Al-Savira (103204082), Khoirotunnisa’ Meidita (103204083), Yasinta Dwi Aprilia (103204083), Uswatun Hasanah (103204201), Brilian Ladyana (103204202), Arista Dewi Pramita (103204403), Erlita Izzatunnisa’ (103204204), Luki Maharani (103204205), Ratih Purbaningsih Widarmayanti (103204206), Yusi Surya Ningsih (103204207), Choni Choniliya Rohman (103204208), Anilia Rustiningsih (103204209), Nailul Fitri Azizah (103204210), Nita Puspita Ningrum (103204211), Septiana Puspitadewi (103204218), Fauriz Rochmah (103204219), Kholidiyah B.A (103204220), Eva Rosita S.W (103204221), Isma’ul Kusbandriyah (103204222), Lailatul Bariyah (103204223) Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan hewan-hewan dari kelas Aves hingga tingkat spesies berdasarkan karakter morfologinya, mendeskripsikan karakter pembeda ordo berdasarkan hasil pengamatan, serta mendeskripsikan tingkah laku hewan-hewan hasil pengamatan. Jenis penelitian deskriptif dengan metode observasi dan dilakukan pada bulan Desember 2012 di Kebun Binatang Surabaya (KBS) Jawa Timur. Pengamatan perilaku satwa dilakukan selama setiap 5 menit selama 30 menit. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil gambar atau foto beserta nama ilmiah maupun mendokumentasikan perilaku masing-masing jenis hewan. Kemudian TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 1

Upload: etha-comical

Post on 06-Aug-2015

338 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Proyek Aves Fix (Office Old Version)

JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR

Mohammad Alfan Ali (103204068), Oding Andika Akbar (103204069), Sumarlina (103204070), Titis

Malaysiati F.M (103204071), Rudi Hartanto (103204072), Nadiyah Rif’atul Azizah (103204073), Evi

Yulianti (103204074), Danny Novembrianto (103204075), Dhimas Alfa Syahrial Mubarok (103204076),

Bachtiar Adi Saputra (103204077), Zahrotul Aniqo (103204078), Widyaningtyas Trihartanti (103204079),

Putri Eniz Wahyu Rukmana (103204080), Efrina Silvilia Santoso (103204081), Aulia Nuri Al-Savira

(103204082), Khoirotunnisa’ Meidita (103204083), Yasinta Dwi Aprilia (103204083), Uswatun Hasanah

(103204201), Brilian Ladyana (103204202), Arista Dewi Pramita (103204403), Erlita Izzatunnisa’

(103204204), Luki Maharani (103204205), Ratih Purbaningsih Widarmayanti (103204206), Yusi Surya

Ningsih (103204207), Choni Choniliya Rohman (103204208), Anilia Rustiningsih (103204209), Nailul Fitri

Azizah (103204210), Nita Puspita Ningrum (103204211), Septiana Puspitadewi (103204218), Fauriz

Rochmah (103204219), Kholidiyah B.A (103204220), Eva Rosita S.W (103204221), Isma’ul Kusbandriyah

(103204222), Lailatul Bariyah (103204223)

Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan hewan-hewan dari kelas

Aves hingga tingkat spesies berdasarkan karakter morfologinya, mendeskripsikan karakter pembeda

ordo berdasarkan hasil pengamatan, serta mendeskripsikan tingkah laku hewan-hewan hasil

pengamatan. Jenis penelitian deskriptif dengan metode observasi dan dilakukan pada bulan

Desember 2012 di Kebun Binatang Surabaya (KBS) Jawa Timur. Pengamatan perilaku satwa

dilakukan selama setiap 5 menit selama 30 menit. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil

gambar atau foto beserta nama ilmiah maupun mendokumentasikan perilaku masing-masing jenis

hewan. Kemudian menginventarisasi masing-masing hewan dalam Classis Aves. Hasil penelitian ini

antara lain terdapat 9 Ordo, 19 famili dengan 33 spesies.

Kata kunci: aves, kebun binatang Surabaya, tingkah laku

PENGANTAR

Aves merupakan hewan yang memiliki ciri umum yaitu a) mulut dimodifikasi

menjadi sebuah paruh, tanpa gigi, b) jantung beruang empat, c) paru-paru sempurna, dengan

perluasan pundi-pundi udara, d) kantung suara pada dasar trachea, e) tanpa kantung kencing,

f) suhu tubuh tetap, sekitar 400C, g) oviparus, anak diasuh induknya sampai mandiri. Aves

juga memiliki karakter struktural yang membedakan dari vertebrata lain. Karakter yang

membedakan Aves dari Vertebrata lainnya, yaitu a) tubuhnya tertutup oleh bulu, yang

memiliki fungsi sebagai berikut: 1) terutama sekali untuk terbang, 2) menjaga suhu tubuh

TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 1

Page 2: Jurnal Proyek Aves Fix (Office Old Version)

tetap stabil, 3) menarik pasangannya, 4) sebagai perlindungan bagi tubuh; b) tungkai depan

termodifikasi menjadi sayap, c) tungkai belakang sepasang berfungsi untuk berlari, berjalan,

dan berenang. (Haryono, dkk, 2009).

Di dalam kehidupan sehari-hari, setiap hewan mempunyai kumpulan pola tingkah

laku yang mempunyai fungsi umum yang khas bila dibandingkan dengan hewan jenis

lainnya. Menurut Scott (1972), pola-pola tingkah laku setiap hewan dapat dikelompokkan

sembilan pola tingkah laku yang terdiri dari: tingkah laku makan-minum, mencari tempat

berlindung, seksual dan reproduksi, perlindungan terhadap anak, anak meminta perlindungan

induknya, membuang kotoran, berhubungan dengan konflik antar hewan, meniru sesama, dan

memeriksa lingkungan.

Penelitian ini merupakan studi lanjutan mengenai observasi jenis-jenis Aves dan

tingkah laku spesies dari kelas tersebut di Kebun Binatang Surabaya. Penelitian yang telah

dilakukan oleh mahasiswa Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya angkatan tahun 2009

terdapat 32 spesies dari kelas Aves. Kebun Binatang adalah suatu tempat atau wadah yang

mempunyai fungsi utama sebagai lembaga konservasi yang melakukan upaya perawatan dan

pengembangbiakan berbagai jenis satwa berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa

dalam rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru, sebagai sarana perlindungan

dan pelestarian jenis melalui kegiatan penyelamatan, rehabilitasi dan reintroduksi alam dan

dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta sarana rekreasi yang sehat.

Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan hewan yang

termasuk dalam kelas Aves berdasarkan karakteristik morfologi, mendeskripsikan karakter

pembeda antara hewan dari kelas Aves dengan kelas yang lain, mendeskripsikan pola tingkah

laku hewan dari kelas Aves dan menginventarisasi jumlah spesies khususnya dari kelas aves.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian yang akan dilakukan termasuk penelitian deskriptif dengan mengggunakan

metode pengamatan langsung (observasi) dan wawancara di Kebun Binatang Surabaya

(KBS), Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2012 di Kebun Binatang

Surabaya (KBS), Jawa Timur.

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain alat tulis, kamera, dan buku

panduan praktikum lapangan. Objek penelitian adalah jenis dan jumlah Aves yang terdapat di

kawasan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur. Pengamatan perilaku satwa

dilakukan selama setiap 5 menit selama 30 menit. Pengumpulan data dilakukan dengan

TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 2

Page 3: Jurnal Proyek Aves Fix (Office Old Version)

mengambil gambar atau foto beserta nama ilmiah maupun mendokumentasikan perilaku

masing-masing jenis hewan. Kemudian menginventarisasi masing-masing hewan dalam

Classis Aves dilakukan pada tanggal 16 Desember 2012. Setelah itu, identifikasi Aves

dilakukan dengan mengamati morfologi luar dari sampel yang didapat dan mencocokkan

antara data yang diperoleh di lapangan melaui observasi dengan sumber pustaka yang ada.

HASIL

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelas Aves di kawasan Kebun Binatang

Surabaya (KBS), Jawa Timur terdapat 9 ordo, 19 famili dengan 33 spesies. Hasil identifikasi

menunjukkan bahwa lima spesies dari ordo Ciconiiformes, enam spesies dari ordo

Psittasiformes, enam spesies dari ordo Galliiformes, dua spesies dari ordo Passeriformes, 1

spesies dari ordo Pelecaniformes, 3 spesies dari ordo Falconiformes, 3 spesies dari ordo

Coraciiformes, dan 1 spesies dari ordo Columbiformes dan 1 spesies dari ordo

Struthioniformes. Masing-masing spesies dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis-jenis aves yang terdapat di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur

No Ordo Family Genus SpeciesNama

DaerahStatus

Konservasi1. Ciconiiformes Phoenicopterus Phoenicopterus Phoenicopterus

minorFlaminggo Hampir

terancamArdaidae Egretta Egretta alba Kuntul Putih

BesarBeresiko rendah

Nycticorax Nycticorax nycticorax

Kowak Malam

Beresiko rendah

Ciconiidae Leptoptilos Leptoptilos javanicus

Bangau Tongtong

Terancam punah

Ciconia Ciconia episcopus Sandang Lawe

Hampir terancam

2. Psittasiformes Psittacidae Eclectus Eclectus roratus Bayan Beresiko rendah

Agaporis Agaporis fischeri Love bird Beresiko rendah

Probosciger Probosciger aterrimus

Kakatua raja Beresiko rendah

Cacatuidae Cacatua Cacatua galerita Kakatua besar jambul kuning

Rentan

Cacatua sulphurea citrinocristata

Kakatua jambul orange

Kritis

Cacatua goffiniana

Kakatua tanibar

Terancam punah

3. Galliiformes Phasianidae Pavo Pavo cristatus Merak biru Beresiko rendah

Pavo muticus Merak hijau Terancam

TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 3

Page 4: Jurnal Proyek Aves Fix (Office Old Version)

Meleagris Meleagris gallopavo

Kalkun Beresiko rendah

Gallus Gallus sp Ayam ketawa

Beresiko rendah

Numididae Numida Numida meleagris Ayam mutiara

Beresiko rendah

Megapodiidae Macrochepalon Macrochepalon maleo

Burung maleo

Terancam

4. Passeriformes Pycnonotidae Pycnonotus Pycnonotus zeylanicus

Cucak rawa Rentan

Sturnidae Leucopsar Leucopsar rothschildi

Jalak Bali Kritis

5. Pelecaniformes Pelecanidae Pelecanus Pelecanus conspicillatus

Pelikan Beresiko rendah

6. Falconiformes Accipitridae Haliastur Haliastur indus Elang bondol

Beresiko rendah

Spilornis cheela Elang bido Beresiko rendah

Haliaeetus leucogaster

Elang laut perut putih

Beresiko rendah

7. Coraciiformes Bucerotidae Anthracoceros Anthracoceros convexus

Kangkareng perut putih

Beresiko rendah

Rhyticeros Rhyticeros undulatus

Julang Mas Beresiko rendah

Buceros Buceros rhinoceros

Rangkong Hampir terancam

8. Columbiformes Columbidae Geopelia Geopelia striata Perkutut Jawa

Beresiko rendah

9. Struthioniformes Casuariidae Casuarius Casuarius casuarius

Kasuari rentan

PEMBAHASAN

Dari data di atas menunjukkan bahwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa

Timur terdapat 9 ordo. Ordo Ciconiiformes memiliki ciri-ciri, yaitu merupakan burung

akuatik, tubuh relatif besar, paruh besar dan panjang, memiliki syrinx (pita suara) yang lemah

atau tidak ada, makanannya hewan-hewan kecil (katak, ikan, serangga), dan sarangnya besar

(diameter 20-30 cm, kedalaman 30 cm). Karakter pembeda ordo ciconiiformes adalah

memiliki leher dan kaki yang panjang, paruh panjang dan runcing, dan sayapnya yang luas.

Jenis-jenis aves dari Ordo Ciconiiformes yang ditemukan di Kebun Binatang Surabaya

adalah Phoenicopterus m (flaminggo), Egretta alba (kuntil putih besar), Nycticorax

nycticorax (kowak malam), Leptoptilos javanicus (bangau tongtong), dan Ciconia episcopus

(sandang lawe). Tingkah laku hewan ordo Ciconiiformes yang teramati di Kebun Binatang

TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 4

Page 5: Jurnal Proyek Aves Fix (Office Old Version)

Surabaya meliputi, tingkah laku makan dan minum, mencari tempat berlindung, melindungi

diri, konflik dengan hewan lain, membuat kotoran, dan tingkah laku memeriksa lingkungan.

Ordo Psittasiformes memiliki ciri-ciri, yaitu merupakan burung arboreal, plumage

tidak terlalu rapat, keras dan mengkilat, paruh pendek, tebal, dan kuat melengkung, kaki

pendek, jari – jarinya zygodactylus. Sayap agak bundar & terbang cepat, membuat sarang

dipohon. Ordo Psittasiformes memiliki karakter pembeda, antara lain memiliki paruh atas

berbentuk melengkung hingga menutupi bagian terbawah dari paruh bawah, beberapa jenis

burung memiliki hiasan mahkota pada bagian kepala yang dapat digerakkan (Campbell dan

Lack, 1985). Memiliki karakteristik suara yang bercicit, keras dan tidak berirama, dan apabila

dilatih dapat menirukan suara (Forshaw dan Cooper, 1989). Tingkah laku hewan yang

teramati meliputi, tingkah laku makan dan minum, mencari tempat berlindung, meniru

sesama, reproduksi dan seksual, tingkah laku memeriksa lingkungan membuang kotoran.

Ordo Galliiformes memiliki ciri-ciri, yaitu merupakan burung pejalan, tubuh relatif

besar dan memiliki paruh kecil. Karakter pembeda ordo Galliiformes adalah memiliki taji,

memiliki pial dan merupakan burung pejalan yang kurang mampu terbang. Jenis-jenis aves

dari Ordo Galliiformes yang ditemukan di Kebun Binatang Surabaya adalah Pavo cristatus

(merak biru), Pavo maticus (merak hijau), Gallus sp (ayam ketawa), Meleagris gallopavo

(kalkun), Macrochepalon maleo (burung maleo) dan Numida meleagris (ayam mutiara).

Tingkah laku hewan ordo Galliiformes yang teramati di Kebun Binatang Surabaya yaitu,

tingkah laku mengawasi sekitar yaitu dengan berjalan mengitari kandang, mengawasi

pengunjung. Tingkah laku makan yaitu dengan mengais makanan yang ada di tanah dan

memakan yang ada di permukaan tanah. Tingkah laku menarik pasangan yaitu dengan

mengembangkan ekornya

Ordo Passeriformes memiliki ciri-ciri, yaitu merupakan burung penyanyi, dengan

tubuh relatif sedang, kaki berjari-jari empat, 3 ke depan dan 1 ke belakang, paruh sesuai

dengan memotong, memakan buah dan serangga. Karakter pembeda ordo passeriformes

adalah memiliki tipe kaki passerin yaitu 3 jari ke depan dan 1 jari ke belakang. Jenis-jenis

aves dari Ordo Passeriformes yang ditemukan di Kebun Binatang Surabaya adalah

Pycnonotus zeylanicus (Cucak rawa) dan Leucopsar rothschildi ( Jalak Bali). Tingkah laku

hewan ordo Passeriformes yang teramati di Kebun Binatang Surabaya meliputi, tingkah laku

makan dan minum, konflik dengan hewan lain, dan tingkah laku memeriksa lingkungan.

Ordo Pelecaniformes memiliki ciri-ciri umum memiliki mata berukuran besar dan

berwarna hitam, memiliki sayap yang lebar, bulu sayap panjang dan lancip, bentuk ekor

rounded, kaki kecil dan pendek, bersarang secara koloni. Ordo Pelecaniformes memiliki ciri-

TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 5

Page 6: Jurnal Proyek Aves Fix (Office Old Version)

ciri pembeda Burung air pemakan ikan berukuran besar, paruh panjang dan besar berwarna

merah muda, rahang atas paruh memiliki ujung bengkok membentuk kait, sedangkan rahang

bawah paruh berbentuk kantung, memiliki leher panjang, warna bulu putih kecuali bulu

punggung dan ekor berwarna hitam. Jenis hewan yang ditemukan di Kebun Binatang

Surabaya anggota ordo Pelecaniformes yaitu Pelecanus conspicillatus.Perilaku yang khas

Pelecanus conspicillatus adalah menggembungkan paruh, mengibas-ngibaskan ekor,

bergerombol, membuang kotoran dan berjalan dengan mengepakkan sayap.

Ordo Falconiformes memiliki ciri-ciri umum yaitu tubuh berukuran lebih besar

daripada ayam. Paruh berukuran pendek, tipe berkait. Sayap berukuran panjang, berbentuk

bulat. Ekor berukuran pendek, berbentuk bulat. Kaki berukuran pendek, tipe petengger,

passerine, dan bercakar runcing. Karakter pembeda dari Falconiformes adalah paruhnya yang

tajam dan kuat serta memiliki kaki bertipe raptorial. Burung ini lebih suka bertengger,

termasuk hewan yang tenang (tidak banyak bergerak) hanya berjaga-jaga melihat sekeliling

lingkungannya. Jenis-jenis aves dari ordo ini yang ditemukan di Kebun Binatang Surabaya

adalah Haliastur indus (elang bondol), Spilornis cheela (elang bido), dan Haliaeetus

leucogaster (elang laut perut putih).

Numida meleagris, Pavo maticus, dan Meleagris ocellata terlihat mengembangkan

bulu-bulu badannya saat diganggu, berputar-putar di tepi kandang dan mematuk-matuk

serangga sambil bersuara saat makan, suka berlari-lari sambil mengangkat bulu-bulu badan

ke atas lalu bergerak tiba-tiba. Macrocephalon maleo memiliki kebiasaan berenggram. Saat

ditemukan Aceros undulatus, Buceros rhinoceros, Eclectus rotatus, Cacatua galerita,

Cacatua sulphurea citrinocristata, Agaporis fischeri, Probosciger aterrimus, Gracula

religiosa robusta, Cacatua goffiniana, Acridotheres melanopterus, Pycnonotus zeylanicus,

Haliaeetus leucogaster, Haliastur indus, Spilornis cheela, Nyctorax nyctorax, Geopelia

striata bertengger di atas pohon dengan kebiasaan menggaruk bagian tubuhnya menggunakan

paruh atau cakarnya dan terkadang sesekali turun ke tanah maupun berpindah dari satu pohon

ke pohon yang lain dengan cara melompat.

Kemudian Ciconia episcopus dan Cygnus olor cenderung aerial, berdiam di atas kayu

yang terdapat di dalam sangkar, dan terbang melayang atau berjalan serta melingkar di atas

tanah atau air untuk minum maupun memakan ikan. Leptoptilos javanicus, Pelecanus

conspicillatus, Phoenicopterus ruber terlihat sedang mencari makan, berupa ikan, berudu,

katak, serta serangga pada rerumputan yang tergenang air, rawa-rawa maupun menyelam di

kolam Casuaris casuarius sering mengelilingi kandang dan berjalan-jalan bolak-balik

menyusuri tanah untuk menangkap serangga. Pepohonan berbiji dan berbuah banyak dan

TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 6

Page 7: Jurnal Proyek Aves Fix (Office Old Version)

sungai dijumpai di Kebun Binatang Surabaya sehingga banyak jenis-jenis burung frugivora,

ichtiovora, insektivora, dan graminivora yang mudah dijumpai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung yang menghuni kawasan Kebun

Binatang Surabaya (KBS) merupakan jenis pemakan biji dan buah (graminivora dan

frugivora), ada juga jenis pemakan ikan (ichtifora). Hal ini berkaitan dengan morfologi

burung dan sumber daya alam yang terdapat di kawasan Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Menurut Rose dan Scoot (1994) menyatakan bahwa lokasi pencarian makanan pada burung

umumnya dipilih berdasarkan perbedaan bentuk dan ukuran tubuh setiap jenis makanan yang

disukai. Jenis-jenis makanan yang dapat diperoleh dari Kebun Binatang Surabaya (KBS),

antara lain adalah rumput dan buah dari tanaman kersen, sono, mangga, jambu, pisang, ikan

yang terdapat di kolam atau sungai maupun makanan yang sudah disediakan di dalam

kandang burung tersebut.

Keberagaman dan penyebaran jenis-jenis Aves yang terdapat di Kebun Binatang

Surabaya (KBS) juga dipengaruhi oleh habitat burung. Indikator habitat yang baik dapat

dilihat dari beberapa segi. Dari segi adaptasi, burung dapat hidup aman dan nyaman dengan

lingkungan (habitatnya), dikarenakan burung tersebut telah dapat berinteraksi langsung

dengan habitatnya atau beradaptasi baik terhadap ketersediaan jumlah dan jenis makanan

yang ada maupun dengan lawan jenisnya. Dari segi kelimpahan sumber daya alam, satwa

(Aves) lebih banyak ditemukan pada habitat yang memiliki kelimpahan sumber daya yang

dibutuhkannya, dan sebaliknya akan jarang atau tidak ditemukan pada lingkungan yang

kurang menguntungkan baginya.

TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 7

Page 8: Jurnal Proyek Aves Fix (Office Old Version)

Dilihat dari segi luas area, keeper (perawat kandang) mengatakan bahwa dengan luas

area Kebun Binatang Surabaya (KBS) ± 15 hektar, maka peluang untuk memperbanyak dan

mengoleksi satwa sangat besar, sehingga dapat menambah dan meningkatkan jenis-jenis

satwa, terutama Aves di Kebun Binatang Surabaya (KBS) ini. Berbagai macam burung harus

diberi makanan minimal 2 kali setiap hari serta perawatan kandang harus dijaga dengan baik.

Wiens (1989) menyatakan bahwa keanekaragaman jenis burung makin tinggi pada area

habitat yang makin luas. Area yang lebih kecil memiliki daya dukung yang lebih rendah

untuk populasi burung dan meningkatkan isolasi yang membatasi pergerakan individu antara

satu dengan yang lainnya.

Kajian terhadap status jenis menunjukkan Pavo maticus, Macrocephalon maleo,

Aceros undulatus, Buceros rhinoceros, Anthracoceros coronatus, Cacatua galerita, Cacatua

sulphurea citrinocristata, Eclectus roratus, Agaporis fischeri, Probosciger aterrimus,

Gracula religiosa robusta, Cacatua goffiniana, Acridotheres melanopterus, Pycnonotus

zeylanicus, Haliaetus leucogaster, Haliastur indus, Spilornis cheela, Leptoptilos javanicus,

Phoenicopterus ruber, Nyctorax nyctorax, dan Casuaris casuarius merupakan afifauna yang

dilindungi di Indonesia. (Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999, BBKSDA Jatim, 2009).

KESIMPULAN

Jenis burung di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur terdiri dari 9 ordo 19

famili dengan 33 spesies. Dari ordo Ciconiiformes terdapat 5 spesies, ordo Psittasiformes

terdapat 6 spesies, ordo Galiiformes terdapat 6 spesies, ordo Passeriformes terdapat 2 spesies,

ordo Pelecaniformes terdapat 1 spesies, ordo Falconiformes terdapat 3 spesies, ordo

Coraciiformes terdapat 3 spesies, ordo Columbiformes terdapat 1 spesies, dan ordo

Struthioniformes terdapat 1 spesies.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Species Zoo Threatened Extinct. USA: World Conservation Union. Anonim. 2010. Indonesia-Flora and Fauna: Encyclopedia of the Nations. Jakarta:

Encyclopedia of the Nations.AWB & Ditjen PHPA. 1994. Fauna Lahan Basah, Mentok Rimba (Cairina sculata) dalam

Ancaman Kepunahan. Warata konservasi lahan basah (3)1. Departemen Kehutanan: Jakarta

BBKSDA. 2009. Statistik BKSDA. Surabaya (http://bksdadiy.dephut.go.id/images/downloads/STATISTIK_BKSDA09.pdf., , diakses pada tanggal 21 November 2011).

TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 8

Page 9: Jurnal Proyek Aves Fix (Office Old Version)

Departemen Kehutanan. 2010. Keberadaan Satwa Liar di Indonesia. Jakarta: (http://www.dephut.go.id/files/stat_disjatim07_FF.pdf., diakses pada tanggal 21 November 2011).

Fithria, A. 2003. Keanekaragaman Jenis Satwa Liar di Areal Huan PT. Elbana Abadi Jaya Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selantan. Rimba Kalimantan 9 (1): 63-70.

Haryono, Tjipto dkk. 2009. Hand Out Taksonomi Hewan II. Surabaya: Jurusan Biologi.Heriyanto, NM. dan Iskandar. 2004. Status Populasi dan Habitat Surili (Presbystis Comata

Desmarest) di Kompleks Hutan Kalajaten, Karangranjang, Taman Nasional Ujung Kulon. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 1 (1): 89-98.

Hutchins, Michael. 2001. Grzimek’s Animal Life Encyclopedia. Amerika: Schlager Group Inc.

Kymball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: PT. Erlangga Mahameru (disadur oleh: Tjitrosomo, Siti Soetarmi dan Sugiri, Nawangsari)

Myers, P., dkk. 2008. The Animal Diversity Web. USA: University of Michigan Museum of Zoology (http://animaldiversity.org., diakses pada tanggal 23 november 2011).

Rasmussen PC & JC Anderton (2005) Asia. Burung Selatan. The Ripley Guide. Panduan Ripley. Volume 2 . Volume 2. Smithsonian Institution and Lynx Edicions. Lembaga Smithsonian dan Edicions Lynx. pp. 395. hal. 395

TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 9