jurnal proyek aves fix (office old version)
TRANSCRIPT
JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR
Mohammad Alfan Ali (103204068), Oding Andika Akbar (103204069), Sumarlina (103204070), Titis
Malaysiati F.M (103204071), Rudi Hartanto (103204072), Nadiyah Rif’atul Azizah (103204073), Evi
Yulianti (103204074), Danny Novembrianto (103204075), Dhimas Alfa Syahrial Mubarok (103204076),
Bachtiar Adi Saputra (103204077), Zahrotul Aniqo (103204078), Widyaningtyas Trihartanti (103204079),
Putri Eniz Wahyu Rukmana (103204080), Efrina Silvilia Santoso (103204081), Aulia Nuri Al-Savira
(103204082), Khoirotunnisa’ Meidita (103204083), Yasinta Dwi Aprilia (103204083), Uswatun Hasanah
(103204201), Brilian Ladyana (103204202), Arista Dewi Pramita (103204403), Erlita Izzatunnisa’
(103204204), Luki Maharani (103204205), Ratih Purbaningsih Widarmayanti (103204206), Yusi Surya
Ningsih (103204207), Choni Choniliya Rohman (103204208), Anilia Rustiningsih (103204209), Nailul Fitri
Azizah (103204210), Nita Puspita Ningrum (103204211), Septiana Puspitadewi (103204218), Fauriz
Rochmah (103204219), Kholidiyah B.A (103204220), Eva Rosita S.W (103204221), Isma’ul Kusbandriyah
(103204222), Lailatul Bariyah (103204223)
Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan hewan-hewan dari kelas
Aves hingga tingkat spesies berdasarkan karakter morfologinya, mendeskripsikan karakter pembeda
ordo berdasarkan hasil pengamatan, serta mendeskripsikan tingkah laku hewan-hewan hasil
pengamatan. Jenis penelitian deskriptif dengan metode observasi dan dilakukan pada bulan
Desember 2012 di Kebun Binatang Surabaya (KBS) Jawa Timur. Pengamatan perilaku satwa
dilakukan selama setiap 5 menit selama 30 menit. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil
gambar atau foto beserta nama ilmiah maupun mendokumentasikan perilaku masing-masing jenis
hewan. Kemudian menginventarisasi masing-masing hewan dalam Classis Aves. Hasil penelitian ini
antara lain terdapat 9 Ordo, 19 famili dengan 33 spesies.
Kata kunci: aves, kebun binatang Surabaya, tingkah laku
PENGANTAR
Aves merupakan hewan yang memiliki ciri umum yaitu a) mulut dimodifikasi
menjadi sebuah paruh, tanpa gigi, b) jantung beruang empat, c) paru-paru sempurna, dengan
perluasan pundi-pundi udara, d) kantung suara pada dasar trachea, e) tanpa kantung kencing,
f) suhu tubuh tetap, sekitar 400C, g) oviparus, anak diasuh induknya sampai mandiri. Aves
juga memiliki karakter struktural yang membedakan dari vertebrata lain. Karakter yang
membedakan Aves dari Vertebrata lainnya, yaitu a) tubuhnya tertutup oleh bulu, yang
memiliki fungsi sebagai berikut: 1) terutama sekali untuk terbang, 2) menjaga suhu tubuh
TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 1
tetap stabil, 3) menarik pasangannya, 4) sebagai perlindungan bagi tubuh; b) tungkai depan
termodifikasi menjadi sayap, c) tungkai belakang sepasang berfungsi untuk berlari, berjalan,
dan berenang. (Haryono, dkk, 2009).
Di dalam kehidupan sehari-hari, setiap hewan mempunyai kumpulan pola tingkah
laku yang mempunyai fungsi umum yang khas bila dibandingkan dengan hewan jenis
lainnya. Menurut Scott (1972), pola-pola tingkah laku setiap hewan dapat dikelompokkan
sembilan pola tingkah laku yang terdiri dari: tingkah laku makan-minum, mencari tempat
berlindung, seksual dan reproduksi, perlindungan terhadap anak, anak meminta perlindungan
induknya, membuang kotoran, berhubungan dengan konflik antar hewan, meniru sesama, dan
memeriksa lingkungan.
Penelitian ini merupakan studi lanjutan mengenai observasi jenis-jenis Aves dan
tingkah laku spesies dari kelas tersebut di Kebun Binatang Surabaya. Penelitian yang telah
dilakukan oleh mahasiswa Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya angkatan tahun 2009
terdapat 32 spesies dari kelas Aves. Kebun Binatang adalah suatu tempat atau wadah yang
mempunyai fungsi utama sebagai lembaga konservasi yang melakukan upaya perawatan dan
pengembangbiakan berbagai jenis satwa berdasarkan etika dan kaidah kesejahteraan satwa
dalam rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru, sebagai sarana perlindungan
dan pelestarian jenis melalui kegiatan penyelamatan, rehabilitasi dan reintroduksi alam dan
dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta sarana rekreasi yang sehat.
Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan hewan yang
termasuk dalam kelas Aves berdasarkan karakteristik morfologi, mendeskripsikan karakter
pembeda antara hewan dari kelas Aves dengan kelas yang lain, mendeskripsikan pola tingkah
laku hewan dari kelas Aves dan menginventarisasi jumlah spesies khususnya dari kelas aves.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang akan dilakukan termasuk penelitian deskriptif dengan mengggunakan
metode pengamatan langsung (observasi) dan wawancara di Kebun Binatang Surabaya
(KBS), Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2012 di Kebun Binatang
Surabaya (KBS), Jawa Timur.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain alat tulis, kamera, dan buku
panduan praktikum lapangan. Objek penelitian adalah jenis dan jumlah Aves yang terdapat di
kawasan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur. Pengamatan perilaku satwa
dilakukan selama setiap 5 menit selama 30 menit. Pengumpulan data dilakukan dengan
TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 2
mengambil gambar atau foto beserta nama ilmiah maupun mendokumentasikan perilaku
masing-masing jenis hewan. Kemudian menginventarisasi masing-masing hewan dalam
Classis Aves dilakukan pada tanggal 16 Desember 2012. Setelah itu, identifikasi Aves
dilakukan dengan mengamati morfologi luar dari sampel yang didapat dan mencocokkan
antara data yang diperoleh di lapangan melaui observasi dengan sumber pustaka yang ada.
HASIL
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelas Aves di kawasan Kebun Binatang
Surabaya (KBS), Jawa Timur terdapat 9 ordo, 19 famili dengan 33 spesies. Hasil identifikasi
menunjukkan bahwa lima spesies dari ordo Ciconiiformes, enam spesies dari ordo
Psittasiformes, enam spesies dari ordo Galliiformes, dua spesies dari ordo Passeriformes, 1
spesies dari ordo Pelecaniformes, 3 spesies dari ordo Falconiformes, 3 spesies dari ordo
Coraciiformes, dan 1 spesies dari ordo Columbiformes dan 1 spesies dari ordo
Struthioniformes. Masing-masing spesies dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis-jenis aves yang terdapat di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur
No Ordo Family Genus SpeciesNama
DaerahStatus
Konservasi1. Ciconiiformes Phoenicopterus Phoenicopterus Phoenicopterus
minorFlaminggo Hampir
terancamArdaidae Egretta Egretta alba Kuntul Putih
BesarBeresiko rendah
Nycticorax Nycticorax nycticorax
Kowak Malam
Beresiko rendah
Ciconiidae Leptoptilos Leptoptilos javanicus
Bangau Tongtong
Terancam punah
Ciconia Ciconia episcopus Sandang Lawe
Hampir terancam
2. Psittasiformes Psittacidae Eclectus Eclectus roratus Bayan Beresiko rendah
Agaporis Agaporis fischeri Love bird Beresiko rendah
Probosciger Probosciger aterrimus
Kakatua raja Beresiko rendah
Cacatuidae Cacatua Cacatua galerita Kakatua besar jambul kuning
Rentan
Cacatua sulphurea citrinocristata
Kakatua jambul orange
Kritis
Cacatua goffiniana
Kakatua tanibar
Terancam punah
3. Galliiformes Phasianidae Pavo Pavo cristatus Merak biru Beresiko rendah
Pavo muticus Merak hijau Terancam
TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 3
Meleagris Meleagris gallopavo
Kalkun Beresiko rendah
Gallus Gallus sp Ayam ketawa
Beresiko rendah
Numididae Numida Numida meleagris Ayam mutiara
Beresiko rendah
Megapodiidae Macrochepalon Macrochepalon maleo
Burung maleo
Terancam
4. Passeriformes Pycnonotidae Pycnonotus Pycnonotus zeylanicus
Cucak rawa Rentan
Sturnidae Leucopsar Leucopsar rothschildi
Jalak Bali Kritis
5. Pelecaniformes Pelecanidae Pelecanus Pelecanus conspicillatus
Pelikan Beresiko rendah
6. Falconiformes Accipitridae Haliastur Haliastur indus Elang bondol
Beresiko rendah
Spilornis cheela Elang bido Beresiko rendah
Haliaeetus leucogaster
Elang laut perut putih
Beresiko rendah
7. Coraciiformes Bucerotidae Anthracoceros Anthracoceros convexus
Kangkareng perut putih
Beresiko rendah
Rhyticeros Rhyticeros undulatus
Julang Mas Beresiko rendah
Buceros Buceros rhinoceros
Rangkong Hampir terancam
8. Columbiformes Columbidae Geopelia Geopelia striata Perkutut Jawa
Beresiko rendah
9. Struthioniformes Casuariidae Casuarius Casuarius casuarius
Kasuari rentan
PEMBAHASAN
Dari data di atas menunjukkan bahwa di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa
Timur terdapat 9 ordo. Ordo Ciconiiformes memiliki ciri-ciri, yaitu merupakan burung
akuatik, tubuh relatif besar, paruh besar dan panjang, memiliki syrinx (pita suara) yang lemah
atau tidak ada, makanannya hewan-hewan kecil (katak, ikan, serangga), dan sarangnya besar
(diameter 20-30 cm, kedalaman 30 cm). Karakter pembeda ordo ciconiiformes adalah
memiliki leher dan kaki yang panjang, paruh panjang dan runcing, dan sayapnya yang luas.
Jenis-jenis aves dari Ordo Ciconiiformes yang ditemukan di Kebun Binatang Surabaya
adalah Phoenicopterus m (flaminggo), Egretta alba (kuntil putih besar), Nycticorax
nycticorax (kowak malam), Leptoptilos javanicus (bangau tongtong), dan Ciconia episcopus
(sandang lawe). Tingkah laku hewan ordo Ciconiiformes yang teramati di Kebun Binatang
TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 4
Surabaya meliputi, tingkah laku makan dan minum, mencari tempat berlindung, melindungi
diri, konflik dengan hewan lain, membuat kotoran, dan tingkah laku memeriksa lingkungan.
Ordo Psittasiformes memiliki ciri-ciri, yaitu merupakan burung arboreal, plumage
tidak terlalu rapat, keras dan mengkilat, paruh pendek, tebal, dan kuat melengkung, kaki
pendek, jari – jarinya zygodactylus. Sayap agak bundar & terbang cepat, membuat sarang
dipohon. Ordo Psittasiformes memiliki karakter pembeda, antara lain memiliki paruh atas
berbentuk melengkung hingga menutupi bagian terbawah dari paruh bawah, beberapa jenis
burung memiliki hiasan mahkota pada bagian kepala yang dapat digerakkan (Campbell dan
Lack, 1985). Memiliki karakteristik suara yang bercicit, keras dan tidak berirama, dan apabila
dilatih dapat menirukan suara (Forshaw dan Cooper, 1989). Tingkah laku hewan yang
teramati meliputi, tingkah laku makan dan minum, mencari tempat berlindung, meniru
sesama, reproduksi dan seksual, tingkah laku memeriksa lingkungan membuang kotoran.
Ordo Galliiformes memiliki ciri-ciri, yaitu merupakan burung pejalan, tubuh relatif
besar dan memiliki paruh kecil. Karakter pembeda ordo Galliiformes adalah memiliki taji,
memiliki pial dan merupakan burung pejalan yang kurang mampu terbang. Jenis-jenis aves
dari Ordo Galliiformes yang ditemukan di Kebun Binatang Surabaya adalah Pavo cristatus
(merak biru), Pavo maticus (merak hijau), Gallus sp (ayam ketawa), Meleagris gallopavo
(kalkun), Macrochepalon maleo (burung maleo) dan Numida meleagris (ayam mutiara).
Tingkah laku hewan ordo Galliiformes yang teramati di Kebun Binatang Surabaya yaitu,
tingkah laku mengawasi sekitar yaitu dengan berjalan mengitari kandang, mengawasi
pengunjung. Tingkah laku makan yaitu dengan mengais makanan yang ada di tanah dan
memakan yang ada di permukaan tanah. Tingkah laku menarik pasangan yaitu dengan
mengembangkan ekornya
Ordo Passeriformes memiliki ciri-ciri, yaitu merupakan burung penyanyi, dengan
tubuh relatif sedang, kaki berjari-jari empat, 3 ke depan dan 1 ke belakang, paruh sesuai
dengan memotong, memakan buah dan serangga. Karakter pembeda ordo passeriformes
adalah memiliki tipe kaki passerin yaitu 3 jari ke depan dan 1 jari ke belakang. Jenis-jenis
aves dari Ordo Passeriformes yang ditemukan di Kebun Binatang Surabaya adalah
Pycnonotus zeylanicus (Cucak rawa) dan Leucopsar rothschildi ( Jalak Bali). Tingkah laku
hewan ordo Passeriformes yang teramati di Kebun Binatang Surabaya meliputi, tingkah laku
makan dan minum, konflik dengan hewan lain, dan tingkah laku memeriksa lingkungan.
Ordo Pelecaniformes memiliki ciri-ciri umum memiliki mata berukuran besar dan
berwarna hitam, memiliki sayap yang lebar, bulu sayap panjang dan lancip, bentuk ekor
rounded, kaki kecil dan pendek, bersarang secara koloni. Ordo Pelecaniformes memiliki ciri-
TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 5
ciri pembeda Burung air pemakan ikan berukuran besar, paruh panjang dan besar berwarna
merah muda, rahang atas paruh memiliki ujung bengkok membentuk kait, sedangkan rahang
bawah paruh berbentuk kantung, memiliki leher panjang, warna bulu putih kecuali bulu
punggung dan ekor berwarna hitam. Jenis hewan yang ditemukan di Kebun Binatang
Surabaya anggota ordo Pelecaniformes yaitu Pelecanus conspicillatus.Perilaku yang khas
Pelecanus conspicillatus adalah menggembungkan paruh, mengibas-ngibaskan ekor,
bergerombol, membuang kotoran dan berjalan dengan mengepakkan sayap.
Ordo Falconiformes memiliki ciri-ciri umum yaitu tubuh berukuran lebih besar
daripada ayam. Paruh berukuran pendek, tipe berkait. Sayap berukuran panjang, berbentuk
bulat. Ekor berukuran pendek, berbentuk bulat. Kaki berukuran pendek, tipe petengger,
passerine, dan bercakar runcing. Karakter pembeda dari Falconiformes adalah paruhnya yang
tajam dan kuat serta memiliki kaki bertipe raptorial. Burung ini lebih suka bertengger,
termasuk hewan yang tenang (tidak banyak bergerak) hanya berjaga-jaga melihat sekeliling
lingkungannya. Jenis-jenis aves dari ordo ini yang ditemukan di Kebun Binatang Surabaya
adalah Haliastur indus (elang bondol), Spilornis cheela (elang bido), dan Haliaeetus
leucogaster (elang laut perut putih).
Numida meleagris, Pavo maticus, dan Meleagris ocellata terlihat mengembangkan
bulu-bulu badannya saat diganggu, berputar-putar di tepi kandang dan mematuk-matuk
serangga sambil bersuara saat makan, suka berlari-lari sambil mengangkat bulu-bulu badan
ke atas lalu bergerak tiba-tiba. Macrocephalon maleo memiliki kebiasaan berenggram. Saat
ditemukan Aceros undulatus, Buceros rhinoceros, Eclectus rotatus, Cacatua galerita,
Cacatua sulphurea citrinocristata, Agaporis fischeri, Probosciger aterrimus, Gracula
religiosa robusta, Cacatua goffiniana, Acridotheres melanopterus, Pycnonotus zeylanicus,
Haliaeetus leucogaster, Haliastur indus, Spilornis cheela, Nyctorax nyctorax, Geopelia
striata bertengger di atas pohon dengan kebiasaan menggaruk bagian tubuhnya menggunakan
paruh atau cakarnya dan terkadang sesekali turun ke tanah maupun berpindah dari satu pohon
ke pohon yang lain dengan cara melompat.
Kemudian Ciconia episcopus dan Cygnus olor cenderung aerial, berdiam di atas kayu
yang terdapat di dalam sangkar, dan terbang melayang atau berjalan serta melingkar di atas
tanah atau air untuk minum maupun memakan ikan. Leptoptilos javanicus, Pelecanus
conspicillatus, Phoenicopterus ruber terlihat sedang mencari makan, berupa ikan, berudu,
katak, serta serangga pada rerumputan yang tergenang air, rawa-rawa maupun menyelam di
kolam Casuaris casuarius sering mengelilingi kandang dan berjalan-jalan bolak-balik
menyusuri tanah untuk menangkap serangga. Pepohonan berbiji dan berbuah banyak dan
TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 6
sungai dijumpai di Kebun Binatang Surabaya sehingga banyak jenis-jenis burung frugivora,
ichtiovora, insektivora, dan graminivora yang mudah dijumpai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung yang menghuni kawasan Kebun
Binatang Surabaya (KBS) merupakan jenis pemakan biji dan buah (graminivora dan
frugivora), ada juga jenis pemakan ikan (ichtifora). Hal ini berkaitan dengan morfologi
burung dan sumber daya alam yang terdapat di kawasan Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Menurut Rose dan Scoot (1994) menyatakan bahwa lokasi pencarian makanan pada burung
umumnya dipilih berdasarkan perbedaan bentuk dan ukuran tubuh setiap jenis makanan yang
disukai. Jenis-jenis makanan yang dapat diperoleh dari Kebun Binatang Surabaya (KBS),
antara lain adalah rumput dan buah dari tanaman kersen, sono, mangga, jambu, pisang, ikan
yang terdapat di kolam atau sungai maupun makanan yang sudah disediakan di dalam
kandang burung tersebut.
Keberagaman dan penyebaran jenis-jenis Aves yang terdapat di Kebun Binatang
Surabaya (KBS) juga dipengaruhi oleh habitat burung. Indikator habitat yang baik dapat
dilihat dari beberapa segi. Dari segi adaptasi, burung dapat hidup aman dan nyaman dengan
lingkungan (habitatnya), dikarenakan burung tersebut telah dapat berinteraksi langsung
dengan habitatnya atau beradaptasi baik terhadap ketersediaan jumlah dan jenis makanan
yang ada maupun dengan lawan jenisnya. Dari segi kelimpahan sumber daya alam, satwa
(Aves) lebih banyak ditemukan pada habitat yang memiliki kelimpahan sumber daya yang
dibutuhkannya, dan sebaliknya akan jarang atau tidak ditemukan pada lingkungan yang
kurang menguntungkan baginya.
TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 7
Dilihat dari segi luas area, keeper (perawat kandang) mengatakan bahwa dengan luas
area Kebun Binatang Surabaya (KBS) ± 15 hektar, maka peluang untuk memperbanyak dan
mengoleksi satwa sangat besar, sehingga dapat menambah dan meningkatkan jenis-jenis
satwa, terutama Aves di Kebun Binatang Surabaya (KBS) ini. Berbagai macam burung harus
diberi makanan minimal 2 kali setiap hari serta perawatan kandang harus dijaga dengan baik.
Wiens (1989) menyatakan bahwa keanekaragaman jenis burung makin tinggi pada area
habitat yang makin luas. Area yang lebih kecil memiliki daya dukung yang lebih rendah
untuk populasi burung dan meningkatkan isolasi yang membatasi pergerakan individu antara
satu dengan yang lainnya.
Kajian terhadap status jenis menunjukkan Pavo maticus, Macrocephalon maleo,
Aceros undulatus, Buceros rhinoceros, Anthracoceros coronatus, Cacatua galerita, Cacatua
sulphurea citrinocristata, Eclectus roratus, Agaporis fischeri, Probosciger aterrimus,
Gracula religiosa robusta, Cacatua goffiniana, Acridotheres melanopterus, Pycnonotus
zeylanicus, Haliaetus leucogaster, Haliastur indus, Spilornis cheela, Leptoptilos javanicus,
Phoenicopterus ruber, Nyctorax nyctorax, dan Casuaris casuarius merupakan afifauna yang
dilindungi di Indonesia. (Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999, BBKSDA Jatim, 2009).
KESIMPULAN
Jenis burung di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur terdiri dari 9 ordo 19
famili dengan 33 spesies. Dari ordo Ciconiiformes terdapat 5 spesies, ordo Psittasiformes
terdapat 6 spesies, ordo Galiiformes terdapat 6 spesies, ordo Passeriformes terdapat 2 spesies,
ordo Pelecaniformes terdapat 1 spesies, ordo Falconiformes terdapat 3 spesies, ordo
Coraciiformes terdapat 3 spesies, ordo Columbiformes terdapat 1 spesies, dan ordo
Struthioniformes terdapat 1 spesies.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Species Zoo Threatened Extinct. USA: World Conservation Union. Anonim. 2010. Indonesia-Flora and Fauna: Encyclopedia of the Nations. Jakarta:
Encyclopedia of the Nations.AWB & Ditjen PHPA. 1994. Fauna Lahan Basah, Mentok Rimba (Cairina sculata) dalam
Ancaman Kepunahan. Warata konservasi lahan basah (3)1. Departemen Kehutanan: Jakarta
BBKSDA. 2009. Statistik BKSDA. Surabaya (http://bksdadiy.dephut.go.id/images/downloads/STATISTIK_BKSDA09.pdf., , diakses pada tanggal 21 November 2011).
TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 8
Departemen Kehutanan. 2010. Keberadaan Satwa Liar di Indonesia. Jakarta: (http://www.dephut.go.id/files/stat_disjatim07_FF.pdf., diakses pada tanggal 21 November 2011).
Fithria, A. 2003. Keanekaragaman Jenis Satwa Liar di Areal Huan PT. Elbana Abadi Jaya Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selantan. Rimba Kalimantan 9 (1): 63-70.
Haryono, Tjipto dkk. 2009. Hand Out Taksonomi Hewan II. Surabaya: Jurusan Biologi.Heriyanto, NM. dan Iskandar. 2004. Status Populasi dan Habitat Surili (Presbystis Comata
Desmarest) di Kompleks Hutan Kalajaten, Karangranjang, Taman Nasional Ujung Kulon. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 1 (1): 89-98.
Hutchins, Michael. 2001. Grzimek’s Animal Life Encyclopedia. Amerika: Schlager Group Inc.
Kymball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: PT. Erlangga Mahameru (disadur oleh: Tjitrosomo, Siti Soetarmi dan Sugiri, Nawangsari)
Myers, P., dkk. 2008. The Animal Diversity Web. USA: University of Michigan Museum of Zoology (http://animaldiversity.org., diakses pada tanggal 23 november 2011).
Rasmussen PC & JC Anderton (2005) Asia. Burung Selatan. The Ripley Guide. Panduan Ripley. Volume 2 . Volume 2. Smithsonian Institution and Lynx Edicions. Lembaga Smithsonian dan Edicions Lynx. pp. 395. hal. 395
TAKSONOMI VERTEBRATA | JENIS-JENIS AVES DI KEBUN BINATANG SURABAYA JAWA TIMUR 9