jurnal pengembangan perangkat

5
Diana et al., Pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi......... 1 Pendahuluan Dalam UU No. 14 tahun 2005 pasal 20 dinyatakan bahwa “guru berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran”. Berdasarkan hal tersebut, seharusnya guru membuat perangkat pembelajaran untuk menunjukkan kesiapan dalam melaksanakan pembelajaran. Perangkat pembelajaran terdiri atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, Lembar Kerja Siswa dan Tes Hasil Belajar (THB). Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Oleh karena itu, matematika diberikan di berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Namun kenyataannya di sekolah dasar, masih sedikit siswa yang menyukai pelajaran matematika yang disebabkan berbagai hal. Salah satu penyebab siswa tidak menyukai matematika adalah anggapan negatif siswa terhadap matematika. Mereka menganggap matematika itu sulit, karena berkaitan dengan menghafal rumus dan berhitung. Selain itu, objek matematika juga abstrak yaitu terdiri atas fakta, konsep, operasi dan prinsip sehingga siswa terkadang sulit membayangkan secara konkret. Menurut Soedjadi (2000:41-42), “seorang guru matematika harus berusaha untuk mengurangi sifat abstrak dari objek matematika itu sehingga memudahkan siswa menangkap pelajaran metematika di sekolah”. Oleh karena itu, guru harus menyajikan materi matematika agar terlihat lebih konkret dengan cara memanfaatkan benda nyata sebagai sumber belajar atau pembelajaran yang bersifat kontekstual. Salah satu materi matematika SD adalah luas trapesium dan layang-layang. Materi tersebut merupakan materi kelas V semester ganjil. Materi ini bukan materi yang mudah karena sifatnya yang abstrak. Keabstrakan tersebut sering kali membuat siswa kesulitan untuk memahaminya. Oleh karena itu, pembelajaran kontekstual cocok untuk diterapkan dalam membelajarkan materi luas trapesium dan layang- layang karena dapat mengaitkan materi tersebut dengan kehidupan nyata siswa. Pengaitan materi tersebut dapat dilakukan dengan mengaitkannya dengan masalah yang ada di sekitar ataupun pekerjaan. Tujuannya, siswa dapat memahami makna dari apa yang dipelajarinya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri yang sifatnya lebih tahan lama dalam ingatannya. Berdasarkan uraian di atas, diajukan suatu penelitian dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Sub Pokok Bahasan Luas Trapesium dan Layang- Layang untuk Kelas V SD” UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2014, I (1): 1-5 Abstract This research is the development of research to produce a device of learning-oriented Contextual Teaching and Learning approach (CTL). The development devices is done because this devices is always made reference in learning. The development is done using the model 4 D, consisting of the definition, design, development and disseminate. This research was carried out through 2 trials are trials limited and wider. The subject test is grade V SDN 01 Kaliwates as many as 28 students. The data collection method used is a validation expert, observation, and test question form. Data analysis using quantitative and qualitative methods. This research resulted learning devices are valid with coefficients validity of the RPP, the book students, work sheet of student and learning outcome test reaching 0.75; 0,71; 0.73; and 0.79; practical evidenced of percentile activity teachers reach 88,57 %; and effective proved of percentile activity and response students reached 80 %, and more than 80 percent student received score 60; validity and coefficients reliability was high. Key words: Device learning, approach Contextual Teaching and Learning ( CTL), valid, practical, effective Kutsiatut Diana 1) , Titik Sugiarti 2) , Susanto 2) Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: [email protected] 1) Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2) Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Sub Pokok Bahasan Luas Trapesium dan Layang-layang untuk kelas V SD

Upload: kutsiatut-diana

Post on 23-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perangkat pembelajaran berorientasi pendekatan CTL

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL PENGEMBANGAN PERANGKAT

Diana et al., Pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi......... 1

Pendahuluan

Dalam UU No. 14 tahun 2005 pasal 20 dinyatakan bahwa“guru berkewajiban merencanakan pembelajaran,melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, sertamenilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran”. Berdasarkanhal tersebut, seharusnya guru membuat perangkatpembelajaran untuk menunjukkan kesiapan dalammelaksanakan pembelajaran. Perangkat pembelajaran terdiriatas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa,Lembar Kerja Siswa dan Tes Hasil Belajar (THB).

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasariperkembangan teknologi modern, mempunyai peran pentingdalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.Oleh karena itu, matematika diberikan di berbagai jenjangpendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.Namun kenyataannya di sekolah dasar, masih sedikit siswayang menyukai pelajaran matematika yang disebabkanberbagai hal. Salah satu penyebab siswa tidak menyukaimatematika adalah anggapan negatif siswa terhadapmatematika. Mereka menganggap matematika itu sulit,karena berkaitan dengan menghafal rumus dan berhitung.

Selain itu, objek matematika juga abstrak yaitu terdiri atasfakta, konsep, operasi dan prinsip sehingga siswa terkadangsulit membayangkan secara konkret. Menurut Soedjadi(2000:41-42), “seorang guru matematika harus berusaha

untuk mengurangi sifat abstrak dari objek matematika itusehingga memudahkan siswa menangkap pelajaranmetematika di sekolah”. Oleh karena itu, guru harusmenyajikan materi matematika agar terlihat lebih konkretdengan cara memanfaatkan benda nyata sebagai sumberbelajar atau pembelajaran yang bersifat kontekstual.

Salah satu materi matematika SD adalah luas trapesiumdan layang-layang. Materi tersebut merupakan materi kelasV semester ganjil. Materi ini bukan materi yang mudahkarena sifatnya yang abstrak. Keabstrakan tersebut seringkali membuat siswa kesulitan untuk memahaminya. Olehkarena itu, pembelajaran kontekstual cocok untuk diterapkandalam membelajarkan materi luas trapesium dan layang-layang karena dapat mengaitkan materi tersebut dengankehidupan nyata siswa. Pengaitan materi tersebut dapatdilakukan dengan mengaitkannya dengan masalah yang adadi sekitar ataupun pekerjaan. Tujuannya, siswa dapatmemahami makna dari apa yang dipelajarinya dan dapatmembangun pengetahuannya sendiri yang sifatnya lebih tahanlama dalam ingatannya.

Berdasarkan uraian di atas, diajukan suatu penelitiandengan judul “Pengembangan Perangkat PembelajaranBerorientasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL) Sub Pokok Bahasan Luas Trapesium dan Layang-Layang untuk Kelas V SD”

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2014, I (1): 1-5

AbstractThis research is the development of research to produce a device of learning-oriented Contextual Teaching and Learningapproach (CTL). The development devices is done because this devices is always made reference in learning. Thedevelopment is done using the model 4 D, consisting of the definition, design, development and disseminate. This researchwas carried out through 2 trials are trials limited and wider. The subject test is grade V SDN 01 Kaliwates as many as 28students. The data collection method used is a validation expert, observation, and test question form. Data analysis usingquantitative and qualitative methods. This research resulted learning devices are valid with coefficients validity of theRPP, the book students, work sheet of student and learning outcome test reaching 0.75; 0,71; 0.73; and 0.79; practicalevidenced of percentile activity teachers reach 88,57 %; and effective proved of percentile activity and response studentsreached ≥80 %, and more than 80 percent student received score ≥60; validity and coefficients reliability was high.

Key words: Device learning, approach Contextual Teaching and Learning ( CTL), valid, practical, effective

Kutsiatut Diana1), Titik Sugiarti2), Susanto2)

Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ)Jln. Kalimantan 37, Jember 68121

E-mail: [email protected]

1) Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan2) Dosen Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan ContextualTeaching and Learning (CTL) Sub Pokok Bahasan Luas Trapesium dan

Layang-layang untuk kelas V SD

Page 2: JURNAL PENGEMBANGAN PERANGKAT

Diana et al., Pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi......... 2

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian pengembanganyang menghasilkan produk perangkat pembelajaranberorientasi pendekatan CTL sub pokok bahasan luastrapesium dan layang-layang. Pengembangan perangkatpembelajaran ini menggunakan model Thiagarajan, Semmel& Semmel yang dikenal dengan model 4D. Tahap inimeliputi tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahappengembangan dan tahap penyebaran. Subyek uji cobaadalah siswa kelas V SDN Kaliwates 01 Jember yangberjumlah 28 siswa. Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 kaliuji coba yaitu uji coba terbatas dan uji coba lebih luas.Metode pengumpulan data yang diguanakan adalah validasiahli, observasi, angket dan tes hasil belajar. Penelitian inimenggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.Data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui kevalidan,kepraktisan dan keefektifan perangkat.

Untuk menganalisis data hasil validitas digunakan rumussebagi berikut.

Keterangan:

Tabel 1. Kategori Interpretasi Koefisien Validitas Perangkat Pembelajaran

Besarnya Va Interpretasi

0,80 < ∝ ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < ∝ ≤ 0,80 tinggi

0,40 < ∝ ≤ 0,60 Sedang

0,20 < ∝ ≤ 0,40 Rendah

∝ ≤ 0,20 Sangat Rendah

Sumber: Supranata (dalam Indriyani, 2013:36)

Data hasil observasi guru dan siswa dapat dihitung menggunakan rumus:

Tabel 2. Kategori Interpretasi Aktivitas Guru dan Siswa

Persentase Interpretasi

P ≥ 95% Sangat baik

80% < P ≤ 95% Baik

65% < P ≤ 80% Cukup baik

50% < P ≤ 65% Kurang baik

P ≤ 50% Tidak baik

Sumber: Sukardi (dalam Indriyani, 2013:37)

Berikut ini rumus persentase angket respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berorientasi pendekatan CTL:

Tabel 3. Interpretasi Angket Respon Siswa

Besar γ (%) Interpretasi

80 < γ ≤ 100 Sangat tinggi

60 < γ ≤ 80 Tinggi

40 < γ ≤ 60 Sedang

20 < γ ≤ 40 Rendah

γ ≤ 20 Sangat rendah

Sumber: Suherman (dalam Hobri, 2010:47)

Analisis hasil tes bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas soal dan tingkat pemahaman siswa. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagi berikut.

Validitas soal

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2014, I (1): 1-5

Page 3: JURNAL PENGEMBANGAN PERANGKAT

Diana et al., Pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi......... 3

Tabel 4. Interpretasi koefisien korelasi butir soal

Besarnya Va Interpretasi

0,80 < γ ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < γ ≤ 0,80 tinggi

0,40 < γ ≤ 0,60 Sedang

0,20 < γ ≤ 0,40 Rendah

γ ≤ 0,20 Sangat Rendah

Sumber: Hobri, 2010:49

Reliabilitas

keterangan:

Tabel 5. Interpretasi koefisien reliabilitas butir soal

Besarnya Va Interpretasi

0,80 < ∝ ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < ∝ ≤ 0,80 tinggi

0,40 < ∝ ≤ 0,60 Sedang

0,20 < ∝ ≤ 0,40 Rendah

∝ ≤ 0,20 Sangat Rendah

Sumber: Suherman (dalam Hobri, 2010:47)

Hasil dan Pembahasan

Pengembangan perangkat dalam penelitian inimenggunakan model 4D yaitu melalui tahap pendefinisan,perencanaan, pengembangan dan penyebaran. Pada tahappendefinisian (define) diperoleh data kebutuhan pembelajaranyang diharapkan dalam kurikulum KTSP adalahpembelajaran yang bersifat kontekstual dan sesuai dengantingkat berpikir siswa kelas V SD. Selain itu, pada tahap inidihasilkan peta konsep materi luas trapesium dan layang-layang serta penetapan tujuan pembelajaran yang harusdicapai siswa. Hasil dari tahap ini digunakan sebagai acuanmembuat perangkat pembelajaran berorientasi pendekatanCTL. Tahap perencanaan (design) menghasilkan kisi-kisi dandraft I perangkat pembelajaran. Kisi-kisi perangkat ini dibuatberdasarkan pendekataan Contextual Teaching and

Learning (CTL). Tujuan dibuatnya kisi-kisi adalahmemberikan acuan untuk memunculkan komponen CTLdalam setiap perangkat yang dikembangkan. Tahap kedua inimembutuhkan waktu yang cukup lama dalam prosesmerancang perangkat. Selanjutnya, perangkat pembelajaranyang sudah dirancang, divalidasi oleh tiga validator yangterdiri atas satu dosen matematika dan dua guru SD. Hasildari validasi berupa saran dan penilaian perangkat sesuaidengan indikator kualitas perangkat pembelajaran dalamlembar validasi. Setelah dianalisis, diperoleh hasil validasiperangkat yang terdiri dari RPP, buku siswa, LKS dan THBsebagai berikut.Tabel 6. Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Berorientasi

Pendekatan CTL

No Perangkatpembelajaran

TingkatKevalidan

(Va)

Kategori

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

0,75Tinggi

2 Buku siswa 0,71 Tinggi

3 Lembar Kerja Siswa (LKS)

0,73Tinggi

4 Tes Hasil Belajar (THB)

0,79Tinggi

Berdasarkan tabel di atas, perangkat pembelajarandinyatakan valid karena tingkat kevalidan setiap perangkatmencapai kategori tinggi. Pada proses ini, dibutuhkan waktulebih untuk mencari validator dan proses validasi perangkat.Proses selanjutnya adalah uji coba lapangan yang bertujuanuntuk mengetahui tingkat kepraktisan dan efektifitasperangkat pembelajaran. Selama penelitian, dilakukanobservasi terhadap aktivitas guru dan siswa yang dilakukanobserver. Dari analisis data hasil observasi gurumenunjukkan persentase aktivitas guru mulai pertemuan 1sampai 4 konstan yaitu mencapai 88,57% dengan kategoribaik dan perangkat pembelajaran dapat dikatakan praktis.Selain itu, juga diperoleh data hasil observasi siswa yangdapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Grafik Pesentase Aktivitas siswa

Dari grafik di atas dapat dilihat persentase aktivitas siswaselama empat pertemuan terus meningkat dan mencapaipersentase ≥ 80%. Setelah keempat pertemuan dilaksanakan,siswa diberi tes hasil belajar yang terdiri atas 7 soal untukmengetahui tingkat tingkat validitas dan reliabilitas butir soal

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2014, I (1): 1-5

Page 4: JURNAL PENGEMBANGAN PERANGKAT

Diana et al., Pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi......... 4

serta tingkat penguasaan siswa pada materi luas trapesiumdan layang-layang. Dari hasil tes tersebut, diperoleh data 5siswa mendapat skor di bawah 60 dan 21 siswa mendapatskor 60 ke atas. Setelah dianalisis, diketahui bahwa tingkatvaliditas butir soal dan reliabilitas tes adalah sebagai berikut.

Tabel 7. Validitas Butir Soal dan Reliabilitas Tes

Nosoal

Validitas InterpretasiValiditas

Reliabilitas Interpretasireliabilitas

1 0,67 Tinggi

0,87 Sangat tinggi

2 0,44 Sedang

3 0,7 Tinggi

4 0,58 Sedang

5 0,62 Tinggi

6 0,61 Tinggi

7 0,67 Tinggi

Dengan melihat tabel di atas, tidak ada soal yang memilikitinggat validitas rendah sehingga dapat dikatakan bahwa teshasil belajar tersebut memenuhi kriteria kevalidan dengansyarat perlu dilakukan revisi kecil. Selain itu, reliabilitas tesyang dikembangkan termasuk kategori sangat tinggi. Dengandemikian, instrumen tes tersebut dapat dikatakan reliabel.

Kriteria ketuntasan tes hasil belajar adalah tingkatpenguasaan siswa minimal mencapai 80% siswa yangmengikuti pembelajaran mampu mencapai tingkatpenguasaan materi minimal sedang atau mampu mencapaiminimal skor 60. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa80,76% siswa yang mengikuti pembelajaran mampumencapai tingkat penguasaan materi minimal sesuai denganindikator yang dipelajari. Hal ini menunjukkan bahwaketuntasan hasil belajar minimal telah tercapai. Selain itu,data lain yang diperoleh dan dianalisis adalah hasil angketrespon positif. Pada analisis angket respon siswa diperolehbahwa lebih 99,51% siswa memberikan respon positifterhadap tiap-tiap indikator yang ditanyakan dalam angketrespon siswa. Hal ini berarti, siswa dapat menerima tindakanyang diberikan. Dengan adanya buku siswa dan LKS, dapatmemudahkan siswa memahami materi luas trapesium danlayang-layang.

Berdasarkan kriteria-kriteria kualitas perangkatpembelajaran yang telah terpenuhi, perangkat pembelajaranberorientasi pendekatan CTL pada materi luas trapesium danlayang-layang untuk kelas V SD telah memenuhi tiga kriteriakelayakan perangkat pembelajaran yaitu kriteria valid,praktis, dan efektif. Dengan demikian, dapat disimpulkanbahwa perangkat pembelajaran yang telah dikembangkanyaitu RPP, buku siswa, LKS, dan THB adalah perangkatpembelajaran yang layak digunakan untuk pembelajaranmatematika pada materi luas trapesium dan layang-layang.Pada tahap pengembangan, kesulitan yang dialami selamapenelitian adalah kesulitan mencari validator dan lamanyawaktu proses validasi.

Tahap penyebaran merupakan tahap akhir daripengembangan perangkat pembelajaran, yaitu pengemasanperangkat pembelajaran berorientasi pendekatan CTL yang

siap untuk disebarkan. Perangkat disebarkan dalam bentukhardcopy dan softfile.

Tahap penyebaran secara hardcopy dilakukan dengan caramemberikannya kepada siswa yang menjadi subjek uji cobasecara individu yaitu Ira dan Tutik, memberikan kepadasiswa yang menjadi subyek uji coba dan guru kelas V di SDNKaliwates 01 Jember, dan memberikan kepada guru kelas VSDN 2 Klatakan, Situbondo.

Tahap penyebaran softfile dilakukan dengan caramengupload perangkat pembelajaran yang dikemas dalamformat Pdf dan dijadikan satu folder dalam bentuk ZIP keinternet. Penyebaran tersebut dilakukan melalui blog,dropbox, dan 4shared yang dengan masing-masing linksebagai berikut. 1. www.dianakutsiatut.blogspot.com 2. https://dl.dropboxusercontent.com/u/78604407/perangk

at%20pembelajaran%20final/Perangkat%20Pembelajaran%20Berorientasi%20Pendekatan%20CTL.zip

3. http://www.4shared.com/zip/UJmmNte5ba/Perangkat_Pembelajaran_Berorie.html

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwaproses pengembangan perangkat pembelajaran berjalandengan baik dan semua tahap dalam model pengembangan4D yang terdiri atas tahap pendefinisian (define), tahapperancangan (design), tahap pengembangan (develop), dantahap penyebaran (disseminate) terlaksana. Adapun kendalayang dialami selama proses pengembangan adalah kendalawaktu dalam perancangan perangkat dan proses validasi.Hasil pengembangan diperoleh adalah perangkatpembelajaran berorientasi pendekatan CTL pada sub pokokbahasan luas trapesium dan layang-layang untuk kelas V SDyang terdiri atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),buku siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Tes HasilBelajar (THB) yang dikategorikan baik dan memenuhikriteria:a) valid, diperoleh dari hasil validasi perangkat

pembelajaran (RPP, buku siswa, LKS dan THB) yangmenunjukkan koefisien validitasnya lebih dari 0,60,yaitu berturut-turut adalah 0,75; 0,71; 0,73; dan 0,79.Koefisien tersebut menunjukkan bahwa perangkatpembelajaran layak digunakan dalam pembelajaranmatematika;

b) praktis, diperoleh dari hasil analisis lembar observasi,persentase aktivitas guru model selama empatpertemuan stabil yaitu mencapai persentase 88,57%.Persentase tersebut menunjukkan bahwa perangkatpembelajaran mudah digunakan oleh guru;

c) efektif, diperoleh dari hasil analisis: (1) persentaseaktivitas belajar siswa yang berkategori baik daripertemuan 1, 2, 3, dan 4 yaitu 80%, 80,63%, 83,81%,dan 84,66%, (2) persentase respon positif siswaterhadap perangkat pembelajaran dan prosespembelajaran yaitu lebih dari 80%, (3) lebih dari 80%siswa di kelas V SDN Kaliwates 01 Jember mendapatskor ≥ 60 dan validitas butir soal tes hasil belajar

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2014, I (1): 1-5

Page 5: JURNAL PENGEMBANGAN PERANGKAT

Diana et al., Pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi......... 5

menunjukkan interpretasi tinggi dan derajatreliabilitasnya tinggi. Efektifitas yang perangkat tersebutmenunjukkan bahwa perangkat dapat digunakan untukmencapai tujuan pembelajaran pada materi luastrapesium dan layang-layang.

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka diberikansaran bagi berbagai pihak yang meliputi: (1) bagi guru,perangkat pembelajaran berorientasi pendekatan CTLdiharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam membuatperangkat pembelajaran; (2) Pembuatan perangkatpembelajaran dan validasi membutuhkan waktu yang cukuplama sehingga dibutuhkan manajemen waktu yang baik agarperangkat yang dihasilkan maksimal; (3) Bagi pihak sekolah,pendekatan kontekstual dapat digunakan sebagai alternatifpembelajaran dalam proses belajar mengajar di sekolah,sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajarsiswa; dan (4) Bagi peneliti lanjut, diharapkan penelitian inidapat dijadikan masukan untuk mengembangkan perangkatpembelajaran berorientasi pendekatan CTL.

Ucapan Terima Kasih

Penulis K.D mengucapkan terima kasih kepada DirektoratPendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia yang telah memberikan dukunganfinansial melalui Beasiswa Bidik Misi tahun 2010-2014.

Daftar Pustaka

[1] Depdiknas, Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru danDosen. Jakarta: Depdiknas (2005).

[2] Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Dikti(2000) 41-42.

[3] Hobri, Metodologi Penelitian Pengembangan. Jember: Pena Salsabila(2010) 47-49

[4] Indriyani. Desi, Pengembangan Perangkat Pembelajaran MatematikaBerorientasi pada Pendekatan Realistics Mathematics Education(RME) Sub Pokok Bahasan Bilangan Pecahan Siswa Kelas VII SMP.(Skripsi). FKIP UNEJ (2013) 36-37

UNEJ JURNAL PENDIDIKAN 2014, I (1): 1-5