jurnal madu elemen volta
DESCRIPTION
ELEMEN VOLTA, MADU ALAM, JURNALTRANSCRIPT
![Page 1: JURNAL Madu Elemen Volta](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082708/55cf9c17550346d033a88d44/html5/thumbnails/1.jpg)
1
Aplikasi Madu Alam sebagai Larutan Elektrolit Elemen Volta untuk Memeriksa Kemurnian Madu
Vera Rizchi Cahyani Putri
Jurusan Fisika, Universitas Negeri Semarang, Jalan Raya Sekaran, Gunungpati, Semarang. E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Dalam penelitian ini untuk mencari pengaruh temperature pemanasan terhadap besarnya tegangan listrik yang dihasilkan memakai 7 jenis madu asli(kopi,kapuk,sonokeling,multiflora,karet,kelengkeng,dan rambutan) dan 1 madu buatan pabrik dengan volume yang dipakai sebesar 40 ml dengan variasi suhu 300C – 1000C. pengukuran dilakukan dengan seakurat mungkin sehingga data yang didapat benar-benar valid. Setelah mendapatkan data beda potensial untuk masing-masing madu dengan temperature yang bervariasi maka dilakukan analisis grafik.
Berdasarkan hasil penelitian didapat pada suhu bekisar 400C-500C tegangan madu mulaiturun. Dalam proses pemanasan warna madu akan berubah menjadi lebih terang dari sebelumnya.Madu yang lebih kental mempunyai titik didih yang lebih tinggi, selain itu madu yang lebih kental justru menghasilkan tegangan yang lebih rendah.
KEYWORDS: Larutan Elektrolit, Elemen Volta, Madu Murni
A. PENDAHULUANMadu mengandung banyak nutrisi yang
sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia.Zat-zat atau senyawa yang terkandung dalam madu sangat kompleks dan kini telah diketahui tidak kurang dari 181 macam zat atau senyawa terdapat dalam madu (Sihombing, 2005).Madu yang berada di pasaran kebanyakan madu dari berbagai jenis bunga. Warna madu sangat bervariasi ada yang putih hingga kuning sawo atau hitam(gelap). Makin gelap madu maka aromanya makin tajam. Madu mengandung 75% glukosa dan fraktosa serta 2% lebih sukrosa (Bennion dan Hughes,1975).
Komponen gula pada madu memberikan karakteristik viskositas dan densitas yang tinggi. Glukosa dan fruktosa merupakan komponen paling banyak yang terkandung dalam madu, sukrosa juga terkandung dalam madu tapi dalam jumlah yang sangat sedikit (White dan Doner, 1980).
Menurut Admin lembaga BinaApiari (2009) ”hampir 80% madu yang beredar di pasaran adalah madu palsu”. Munculnya madu palsu membuat konsumen dirugikan, karena komposisi madu palsu berbeda dengan madu asli sehingga memiliki manfaat yang tidak
sama. Berdasarkan penampilan fisik, madu asli dan madu palsu sangat sulit dibedakan, oleh karena itu dibutuhkan cara-cara praktis untuk mengujinya.Berdasarkan penelitian Ika Yuliana (2011) melalui uji sifat listrik madu, didapatkan madu tanpa penambahan air memiliki nilai tegangan yang tingi.Kadar air mempunyai hubungan yang signifikan dengan mutu madu, dimana semakin rendah kadar air pada madu, maka akan semakin baik mutunya, demikian pula sebaliknya.
Kadar air madu Indonesia yang cukup tinggi (umumnya lebih dari 20%) membuat madu Indonesia rentan terhadap fermentasi yang dapat merusak madu (Soesilo dan Kartini, 1986). Beberapa cara yang biasa digunakan untuk menurunkan kadar air, antara lain pemanasan langsung (dimasak) maupun tidak langsung (dehidrasi) (Sukartiko, 1986) dan penguapan (dehumidifikasi)(Febrinda,1993).Pemanasan madu, selain menurunkan kadar air madu, juga dapat membunuh khamir penyebab fermentasi. Pemanasan harus dilakukan secara terkontrol, karena apabila tidak, malah akan menurunkan kualitas madu (Townsend, 1997).
This page was created using Nitro PDF trial software.
To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
![Page 2: JURNAL Madu Elemen Volta](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082708/55cf9c17550346d033a88d44/html5/thumbnails/2.jpg)
Pada penelitian ini dimaksudnkan untuk mengetahui pengaruh pemanasan terhadap mad, serta mengamati pengaruh perubahan nilai tegangan listrik yang dihasilkan madu ketika dipanaskan dan kemudian membandingkan titik didih pada berbagai jenis madu dengan mengukur pengaruh temperatur pemanasan terhadap kualitas madu melalui uji sifat listrik. Nilai tegangan setelah dipanaskan dapat menunjukkan bahwa uji tersebut efektif digunakan atau tidak untuk memeriksa kualitas madu.
B. METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan di Jalan Cempaka Sari, Sekaran-Gunung Pati, Semarang.dilakukan melalui dua tahapan, yakni tahapan persiapan dan pengukuran tegangan madu saat dipanaskan. Persiapan percobaan yaknimembuat elemen volta dengan menggunakan lempengan Cu(tembaga) sebagai kutub positif dan lempengan seng sebagai kutub negative. Jenis Madu yang digunakan yakni 7 madu asli, dan 1 madu buatan pabrik. 7 madu tersebut adalah madu bunga randu, madu kelengkeng, madu bunga kopi, madu multiflora, madu bunga karet, madu bunga sonokeling, madu bunga rambutan.Setelah menyiapkan alat dan bahan yang akan di uji kemudian menuangkan madu ke dalam gelas ukur dan mengukur volumenyaitu menuangkan madu dalam beker glassLangkah berikuitnya ,menyusun rangkaian alseperti gambar1. Mengukur tegangan listrik menggunakan voltmeter selang temperature
Tabel 3. Hasil Peneltian Pemanasan Madu
No.T
(0C)
1 302 353 404 455 506 557 608 659 7010 75
a penelitian ini dimaksudnkan untuk mengetahui pengaruh pemanasan terhadap mad, serta mengamati pengaruh perubahan nilai tegangan listrik yang dihasilkan madu ketika dipanaskan dan kemudian membandingkan titik didih pada berbagai jenis madu dengan
pengaruh temperatur pemanasan madu melalui uji sifat listrik.
Nilai tegangan setelah dipanaskan dapat menunjukkan bahwa uji tersebut efektif
memeriksa kualitas
dilakukan di Jalan Cempaka Sari, Gunung Pati, Semarang. Penelitian ini
ui dua tahapan, yakni tahapan persiapan dan pengukuran tegangan madu saat
Persiapan percobaan yaknidengan menggunakan
Cu(tembaga) sebagai kutub positif dan lempengan seng sebagai kutub negative. Jenis Madu yang digunakan yakni 7 madu asli,
7 madu tersebut madu bunga randu, madu kelengkeng,
madu bunga kopi, madu multiflora, madu bunga , madu bunga sonokeling, madu bunga
enyiapkan alat dan bahan yang akan enuangkan madu ke dalam
gelas ukur dan mengukur volumenya. Setelah enuangkan madu dalam beker glass.
n rangkaian alat Mengukur tegangan listrik
menggunakan voltmeter selang temperature
100C sampai madu mencapai titik didihMengulangi langkah 1 sampai 5 dengan jenis madu yang berbeda Mencatat hasil dalam tabel pengamatan
Gambar 1. Skema Alat Uji
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pemansan madu pada suhu ruangan 30sampai 1000C dengan volume madu yang digunakan adalah 40 ml.
Tabel 3. Hasil Peneltian Pemanasan MaduTegangan (mV)
Madu A
Madu B
Madu C
Madu D
Madu E
Madu F
Madu G
Madu H
973 996 923 976 922 920 900 955975 997 925 977 918 923 903 957973 998 927 978 914 924 905 960972 992 928 974 911 920 906 959971 990 924 970 910 914 895 957969 988 919 965 905 905 887 956961 981 910 953 903 892 872 952960 975 900 933 898 879 851 946959 968 885 920 891 862 842 934957 955 876 902 877 849 821 929
mencapai titik didih.Mengulangi langkah 1 sampai 5 dengan jenis madu yang berbeda Mencatat hasil dalam tabel
Skema Alat Uji
HASIL PENELITIAN DAN
Pemansan madu pada suhu ruangan 300C C dengan volume madu yang
This page was created using Nitro PDF trial software.
To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
![Page 3: JURNAL Madu Elemen Volta](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082708/55cf9c17550346d033a88d44/html5/thumbnails/3.jpg)
840
860
880
900
920
940
960
980
1000
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Teg
anga
n (m
V)
Tempertatur (0C)
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEMPERATUR PEMANASAN DENGAN TEGANGAN PADA
MADU KAPUK
MADU KAPUK Poly. (MADU KAPUK)
11 80 954 944 852 874 858 829 795 92012 85 949 935 832 850 832 808 776 90513 90 939 915 810 841 821 789 758 89214 95 923 885 794 806 799 768 747 87515 100 903 862 775 793 785 751 730 865
Keterangan:A = Madu KopiB = Madu KapukC = Madu SonokelingD = Madu MultifloraE = Madu KaretF = Madu KelengkengG = Madu Rambutan H = Madu Pembanding
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan pada tabel maka dapat dibuat grafik sebagai berikut :
1. Madu Kopi
Gambar 2. Grafik Hubungan Antara Temperatur Pemanasan dengan Tegangan
Pada Madu Kopi
Berdasarkan grafik yang telah dibuat, dapat dijelaskan bahwa mulanya madu ini berwarna agak kecoklatan namun setelah
dipanaskan warna madu menjadi agak lebih terang. Selain ithu madu yang mulanya kental setalah dipanasi menjadi lebih encer ini ditandai dengan nilai tegangan pada madu kopi yang awalnya naik kemudian pada suhu 400C mengalami penurunan dari 973 mV menjadi 895 mV sampai titik didihnya 1030C.
2. Madu KapukBerbeda dengan madu Kopi madu
Kapuk yang lebih encer ketika diukur pada suhu ruangan memiliki nilai tegangan sebesar 996 mV dan setelah dipanaskan pada suhu 450C mengalami penurunan menjadi 992 mV dan masih mengalami penurunan hingga mencapai titik didih 101 0C. Pada titik didihnya besar tegangan yang dihasilkan yakni 856 mV.
Gambar 3.Grafik Hubungan Antara Temperatur Pemanasan Dengan
Tegangan Pada Madu Kapuk
890
900
910
920
930
940
950
960
970
980
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Teg
anga
n (m
V)
Tempertatur (0C)
Grafik Hubungan Antara Temperatur Pemanasan dengan Tegangan Pada Madu Kopi
MADU KOPI Poly. (MADU KOPI)
This page was created using Nitro PDF trial software.
To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
![Page 4: JURNAL Madu Elemen Volta](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082708/55cf9c17550346d033a88d44/html5/thumbnails/4.jpg)
720
740
760
780
800
820
840
860
880
900
920
940
960
0 20 40 60 80 100 120
Tega
ngan
(mV)
Tempertatur (0C)
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEMPERATUR PEMANASAN DENGAN
TEGANGAN PADA MADU SONOKELING
madu sonokeling Poly. (madu sonokeling)
760
780
800
820
840
860
880
900
920
940
960
980
1000
0 20 40 60 80 100 120
Teg
anga
n (m
V)
Tempertatur (0C)
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEMPERATUR PEMANASAN DENGAN TEGANGAN PADA
MADU MULTIFLORA
madu multiflora Poly. (madu multiflora)
720
740
760
780
800
820
840
860
880
900
920
940
960
0 20 40 60 80 100 120
Teg
anga
n (m
V)
Tempertatur (0C)
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEMPERATUR PEMANASAN DENGAN TEGANGAN PADA MADU
KARET
madu karet Poly. (madu karet)
3. Madu Sonokeling
Madu Sonokeling yang lebih pekat dari madu kopi dan warnanya lebih gelap menghasilkan tegangan yang lebih rendah yakni 923 mV. Dan pada suhu 500C madu tersebut mulai encer terlihat dari besar nilai tegangannya yang mulai menurun pada pembacaan mulitmeter yakni dari 928mV menjadi 924 mV. Titik didih pada madu sonokelingpun sangat tinggi daripada titik didih madu yang lain yakni sebsar 108 0C.
4. Madu Multiflora
Madu Multiflora yang struktur seperti madu kopi namun warnanya yang lebih terang menghasilkan tegangan sebesar 976 mV. Dan pada suhu 500C madu tersebut sudah rusak dengan kata lain mulai encer dan tegangannya mulai menurun ini terlihat pada pembacaan mulitmeter yakni sebesar 970 mV sebelumnya pada suhu 45 0 sebesar 928 mV. Titik didih pada madu multiflora lebih tinggi daripada titik didih madu kopi yakni sebsar 105 0C.
5. Madu Karet
This page was created using Nitro PDF trial software.
To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
![Page 5: JURNAL Madu Elemen Volta](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082708/55cf9c17550346d033a88d44/html5/thumbnails/5.jpg)
720
740
760
780
800
820
840
860
880
900
920
940
960
0 20 40 60 80 100 120
Tega
ngan
(mV)
Tempertatur (0C)
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEMPERATUR PEMANASAN DENGAN
TEGANGAN PADA MADU KELENGKENG
madu kelengkeng Poly. (madu kelengkeng)
Madu karet memiliki kesamaan warna denga madu kapuk namun lebih pekat, madu ini menghasilkan tegangan sebesar 922 mV. Dan pada suhu 450C madu tersebut mulai encer ditandai dengan besar nilai tegangannya yang mulai menurun ini terlihat pada pembacaan mulitmeter yakni sebesar 911 mV sebelumnya pada suhu 40 0 sebesar 914 mV. Titik didih pada madu multiflora lebih tinggi daripada titik didihmadu kapuk yakni sebsar 103 0C.
6. Madu KelengkengMadu Kelengkeng yang lebih pekat dai
madu sonokeling namun waarnanya lebih gelap menghasilkan tegangan yang lebih rendah yakni 920 mV.Dapat dilihatpada grafik, pada suhu 450C madu tersebut mulai encer sehingga tegangannya menurun ini terlihat pada pembacaan mulitmeter yakni sebesar 923 mV sebelumnya pada suhu 40 0 sebesar 924 mV. Titik didih pada madu kelengkeng lebih rendah daripada titik didih madu sonokeling sebsar 105 0C.
7. Madu Rambutan
Madu Rambutan yang lebih pekat dai madu kelengkeng dan waarnanya lebih gelap menghasilkan tegangan yang lebih rendah yakni 900 mV. Dapat dilihatpada grafik, pada suhu 450C madu mulai encer ditandai dengan tegangannya mulai menurun ini terlihat pada pembacaan mulitmeter yakni sebesar 905 mV sebelumnya pada suhu 40 0 sebesar 895 mV. Titik didih pada madu rambbutan sama dengan titik didih madu kelengkeng sebsar 105 0C.
8. Madu BuatanMadu buatan ini warnanya orange cerah
berbeda sekali dengan madu asli menghasilkan tegangan yang lebih rendah dari madu yang encer dan lebih tinggi dari madu yang pekat yakni 955 mV. Dapat dilihatpada grafik, pada suhu 450C madu tersebut mulai encer dan tegangannya mulai menurun ini terlihat pada pembacaan mulitmeter yakni sebesar 960 mV sebelumnya pada suhu 40 0 sebesar 955 mV. Titik didih pada madu rambbutan sama dengan titik didih madu kelengkeng sebsar 105 0C.
720
740
760
780
800
820
840
860
880
900
920
940
960
0 20 40 60 80 100 120
Tega
ngan
(mV)
Tempertatur (0C)
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEMPERATUR PEMANASAN DENGAN TEGANGAN PADA MADU RAMBUTAN
madu rambutan Poly. (madu rambutan)
This page was created using Nitro PDF trial software.
To purchase, go to http://www.nitropdf.com/
![Page 6: JURNAL Madu Elemen Volta](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082708/55cf9c17550346d033a88d44/html5/thumbnails/6.jpg)
840
850
860
870
880
890
900
910
920
930
940
950
960
0 20 40 60 80 100 120
Tega
ngan
(mV)
Tempertatur (0C)
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA TEMPERATUR PEMANASAN DENGAN
TEGANGAN PADA MADU BUATAN
madu buatan Poly. (madu buatan)
KESIMPULANDari data hasil penelitian, analisa
serta pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Pengaruh pemanasan pada madu
mengakibatkan madu menjadi encer, warna madu menjadi berbeda agak lebih terang..
2. Besarnya tegangan yang dihasilkan madu ketika pemanasan menngamali penurunan pada tempertur tertentu.
3. Temperatur turunnya tegangan madu berkisar antara 40-500C ketika proses pemanasan.
4. Hubungan grafik antara temperature pemanasan madu dengan tegangan yang dihasilkan menunjukkan grafik yang non linier pada semua jenis madu.
5. Madu sonokeling memiliki titik didih yang lebih tinggi dari madu jenis lainnya sebesar 1080C
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bennion & Hugesh. 1975. Introductory of foods sixth edition.Macmilan: New York.
[2] Djaja,Z.2000.Rahasia Kekayaan Alam Untuk EdisiII. Billioneir Production.
[3] Kamaruddin . 1997. Falcuty of medicine. University of Malaysia: Malaysia.
[4] Molan,Peter C. 1992. Keunikan Madu sebagai Zat Antibiotik. University ofWaikoto: Selandia Baru.
[5] Sarwono, B. 2001. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Lebah Madu.Agromedia Pustaka : Tangerang.
[6] Supranto, A. 2004. Khasiat dan Manfaat Madu Herbal. Agromedi Pustaka: Tangerang.
[7] White, J & Doner, L.W. 1980. Honey Composition and Properties.
[8] Beatriz Elizalde.Pattern of pH and electrical conductivity upon honey dilution as a complementary tool for discriminating geographical origin of honeys.Journal Food Chemestry 2010.
This page was created using Nitro PDF trial software.
To purchase, go to http://www.nitropdf.com/