chemistry : deret volta (laporan praktikum kimia)
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum KIMIA
Creat ed by :
1. Ci ci Pet r i si a
2. Cl ara Senl i a
3. Devi na Tani a
4. Gabri el l a Vi ct or i a
5. Ni cky Sani t a
6. Put r i Mesayu
XI I A2
SMA Xaver i us 1 Jambi
Tahun Aj ar an
2013/2014
Gambar 1
Judul Praktikum
Deret Kereaktifan Logam
(Deret Volta)
dan
Sel Volta
Tujuan Praktikum
1. Mengetahui Deret Kereaktifan
Logam (Deret Volta).
2. Membuktikan adanya perubahan
energi kimia menjadi energi listrik
melalui Sel Volta.
Teori Singkat
Deret Kereaktifan Logam (DeretVolta) secara umum didefinisikan sebagai
urutan logam-logam dari reduktor terkuatsampai reduktor terlemah. Atau bisa jugadiartikan sebagai deretan unsur logam yangharus disusun berurutan berdasarkan potensialreduksi standarnya (E0). Setiap logammempunyai sifat reduktor, sebab cenderungmelepaskan elektron atau mengalami oksidasi.
Makin ke kiri letak suatu logam dalam deretvolta, sifat reduktornya makin kuat dan begitusebaliknya. Suatu logam dalam Deret Volta mampumereduksi ion-ion di kanannya, tetapi tidakmampu mereduksi ion-ion di kirinya.
Gambar 2 Unsur-unsur logam pada Deret Volta
Untuk mengukur kekuatan sifatreduktor, dibuatlah konsep potensialreduksi (potensial elektrode), denganlambang E0, yang didefinisikan sebagaipotensial listrik yang ditimbulkanapabila suatu ion logam mengalamireduksi (menangkap elektron)menjadi logamnya. Makin mudahsuatu ion mengalami reduksi, makinbesar E0 yang ditimbulkan. Sebagaistandar ditetapkan bahwa Hidrogenmempunya E0 = 0 volt. Logam dikiri Hmemiliki Eo negatif dan begitusebaliknya.
Sementara Sel VOLTA adalah selelektrokimia dimana energi kimia (reaksiredoks) diubah menjadi energi listrik (aruslistrik). Bagian sel tempat berlangsungnyareaksi redoks disebut elektrode-elektrode.
Elektrode tempat terjadinya
oksidasi disebut anode.
Sedangkan elektrode tempat
terjadinya reduksi disebut katode.
Reaksi oksidasi yaitu reaksi yang melepas elektrondan mengalami kenaikan bilangan oksidasi. ContohZn(s) Zn2+
(aq) +2eReaksi reduksi yaitu reaksi yang menangkap elektron dan mengalami penurunan bilangan oksidasi. Contoh Cu2+
(aq) + 2e Cu(s)
Dari gambar diatas, elektron dilepaskan melaluiproses oksidasi di anoda. Elektron akan bergerakmenuju katoda, tempat terjadinya reaksi reduksimelalui kabel dan masuk ke voltmeter. Jarumvoltmeter akan bergerak dan menghasilkan voltaseyang dapat dibaca besarnya.
Gambar 3 Diagram Sel VOLTA
• Pada SEL VOLTA
katoda merupakan elektroda
positif, sedangkan anoda merupakanelektroda negatif. Dalam kehidupansehari-hari, sel volta banyak digunakansebagai sumber energi listrik searahuntuk peralatan elektronik, jam tangan,kalkulator, kamera, dan sebagainya.
Hal-hal penting mengenai sel Volta :1. Logam yang memiliki E0 lebih kecil selalu
merupakan anode (mengalami oksidasi)2. Diagram atau notasi sel Volta:
anode | ion || ion | katode3. Elektron mengalir dari anode (E0 kecil)
ke katode (E0 besar)4. Potensial listrik yang dihasilkan
sel Volta :-E0 sel = E0 reduksi - E0 oksidasi-E0 sel = E0 besar - E0 kecil
Alat dan bahan
Gambar 7 Logam Magnesium
Gambar 5 Cu (Kawat Tembaga)
Gambar 6 Logam Zinc
Gambar 4 Fe (Paku besi)
METALS
Gambar 8 Timah Murni Gambar 9 Timah Campuran
Gambar 10 Logam Pb (Timbal)
METALS
Gambar 11 Larutan AlCl3 1M Gambar 12 Larutan Pb(NO3)2 0.1M Gambar 13 Larutan ZnSO4 1M
Gambar 15 Larutan CuSO4 1 MGambar 14 Larutan FeCl3 1M
Gambar 17 Voltmeter
Gambar 19 Amplas (10x10)cm2Gambar 18 Gelas Plastik
Gambar 16 Kabel beserta Jepit Buaya
Cara Kerja: Deret
Volta
1. Amplas beberapa logam seperti Cu, Mg, Zn, Timah, Timbal, dan Fe.
Gambar 20 Mengamplas logam Mg Gambar 21 Mengamplas logam Cu
2. Celupkan masing-masing logam tersebut satu per satu ke dalam masing-masing larutan (CuSO4 , Pb(NO3)2, AlCl3, FeCl3, ZnSO4).
Gambar 22Berbagai macamlarutan elektrolityang digunakandalam percobaanini
3. Amati semua logam yang dicelupkan ke dalam masing-masing larutan. Apakah
logam tersebut bereaksi atau tidak terhadap larutan tersebut.
Gambar 23 Aluminium foil dalam ZnSO4
Gambar 26 Aluminium foil dalam AlCl3
Gambar 24 Aluminium foil dalam CuSO4
Gambar 25 Aluminium foil dalam FeCl3
Hasil pengamatan : deret volta
FeCl3 AlCl3 ZnSO4 CuSO4 Pb(NO3)2
Cu - - - - -
Mg bereaksi bereaksi - bereaksi bereaksi
Zn campuran - - - bereaksi bereaksi
Sn murni bereaksi - - - -
Zn murni bereaksi - - bereaksi bereaksi
Fe - - - - -
Fe galvan(dilapisi Zn)
bereaksi - - bereaksi bereaksi
Timbal bereaksi - - bereaksi -
Sn campuran - - - bereaksi -
MetalSolution
Video Beberapa Percobaan
Logam Cu dalam CuSO4(bereaksi)
Logam Mg dalam larutan FeCl3(Bereaksi)
Pembahasan: Deret Volta
Larut an FeCl 3
Gambar 27Logam Cu dalam larutan FeCl3
Logam Cu dalam LarutanFeCl3 tidak bereaksi (tidakmengalami oksidasi) karenaletak Cu dalam Deret Voltaberada di sebelah kanan Fe.Sehingga Cu tidak mampumereduksi Fe yang berada disebelah kirinya.
Gambar 28 Logam Mg dalam Larutan FeCl3
Logam Mg dalam Larutan FeCl3mengalami oksidasi karena Logam Mgmampu mereduksi Fe yang berada disebelah kanannya. Perubahan yangterjadi logam Mg terlihat berkarat.
Logam Mg berkarat
Gambar 29Logam Zn murni dalam Larutan FeCl3
Logam Zn murni dalam Larutan FeCl3mengalami oksidasi karena Logam Znmampu mereduksi Fe yang berada disebelah kanannya. Perubahan yangterjadi logam Zn terlihat berkarat.
Logam Zn berkarat
Gambar 30 Logam Fe dalam Larutan FeCl3
Logam Fe dalam Larutan FeCl3
tidak mengalami oksidasi. Tidakada perubahan yang terjadi.
Gambar 31 Logam Pb dalam Larutan FeCl3
Logam Pb dalam Larutan FeCl3mengalami oksidasi karena LogamPb mampu mereduksi Fe yangberada di sebelah kanannya.Perubahan yang terjadi logam Pbterlihat menghitam.
Logam Fe tidakbereaksi
Logam Pb berubahwarna menjadi hitam
Gambar 32 Logam Sn campuran dalam Larutan FeCl3
Logam Sn dalam
Larutan FeCl3 tidak
bereaksi. Logam Sn
tidak mampu
mereduksi Fe yang
berada di sebelah
kirinya.
Logam Sn tidakmengalami perubahan
Larut an Al Cl 3
Gambar 33Logam Cu dalam larutan AlCl3
Logam Cu dalam LarutanAlCl3 tidak bereaksi. LogamCu tidak mampu mereduksiFe yang berada di sebelahkirinya.
Logam Cu tidak mengalamiperubahan
Gambar 34Logam Mg dalam Larutan AlCl3
Logam Mg dalam LarutanAlCl3 bereaksi dan berubahwarna menjadi hitam. LogamMg mampu mereduksi Alyang berada di sebelahkanannya dalam Deret Volta.
Logam Mg berubah warnamenjadi hitam
Gambar 35 Logam Zn dalam larutan AlCl3
Logam Zn dalam LarutanAlCl3 tidak bereaksi. LogamZn tidak mampu mereduksi Al yang berada di sebelahkirinya.
Gambar 36Logam Sn dalam Larutan AlCl3
Logam Sn dalam Larutan AlCl3 tidak bereaksi. Logam Sn tidakmampu mereduksi Al yang berada di sebelah kirinyadalam Deret Volta.
Logam Zn tidak mengalamiperubahan
Logam Sn tidak mengalamiperubahan
Gambar 37Logam Fe dalam larutan AlCl3
Logam Fe dalam LarutanAlCl3 tidak bereaksi. Logam Fe tidak mampumereduksi Al yang beradadi sebelah kirinya.
Gambar 38Logam Pb dalam Larutan AlCl3
Logam Pb dalam LarutanAlCl3 tidak bereaksi. Logam Pb tidak mampumereduksi Al yang beradadi sebelah kirinya dalamDeret Volta.
Logam Sn tidak mengalamiperubahanLogam Zn tidak mengalami
perubahan
Larut an ZnSO4
Gambar 39Logam Cu dalam larutan ZnSO4
Logam Cu dalam LarutanZnSO4 tidak bereaksi. Logam Cu tidak mampumereduksi Zn yang berada di sebelahkirinya.
Logam Cu tidak mengalamiperubahan
Gambar 40Logam Fe dalam Larutan ZnSO4
Logam Fe dalam LarutanZnSO4 tidak bereaksi. LogamFe tidak mampu mereduksi Zn yang berada di sebelah kirinyadalam deret Volta.
Logam Fe tidak mengalamiperubahan
Larut an CuSO4
Gambar 41Logam Cu dalam larutan CuSO4
Logam Cu dalam Larutan CuSO4
tidak bereaksi. Logam Cu tidak
mengalami perubahan apapun
ketika dicelupkan ke dalam larutan
CuSO4
Logam Cu tidak mengalamiperubahan
Gambar 42Logam Mg dalam Larutan CuSO4
Logam Mg dalam Larutan CuSO4
bereaksi dan berubah warna menjadi
hitam. Logam Mg mampu mereduksi
Cu yang berada di sebelah kanannya
dalam deret Volta.
Logam Mg terlihat menghitam
Gambar 43Logam Zn dalam larutan CuSO4
Logam Zn dalam LarutanCuSO4 bereaksi (mengalami oksidasi) karena Logam Zn mampu mereduksi Cu yang berada di sebelah kanannya dalam deret Volta. Terlihat Logam Zn menghitam dan menyebar dalam larutan.
Logam Zn bereaksi dalam larutan CuSO4
Gambar 44Logam Sn campuran dalam Larutan CuSO4
Logam Sn campuran dalamLarutan CuSO4 bereaksi dan berubah warna menjadi hitam. Logam Sn mampu mereduksi Cu yang berada di sebelah kanannya dalam deret Volta.
Logam Sn terlihat menghitam (Sn campuran)
Gambar 45Logam Fe dalam larutan CuSO4
Logam Fe dal am Lar ut an CuSO4 ber eaksi (mengal ami oksi dasi )
kar ena Logam Fe mampu mer eduksi Cu yang ber ada di sebel ah
kanannya dal am der et Vol t a. Ter l i hat Logam Fe mengkar at .
Logam Fe ber eaksi membent uk kar at Fe2O3
Logam Fe bereaksi dalam larutan CuSO4
Kesimpulan : Deret VoltaLogam akan bereaksi dengan ion dari logam lain yang memilikisifat oksidator (mengalami reduksi) yang lebih kuat dari logamitu (dalam hal ini adalah logam-logam di sebelah kanan darideret Volta)
Logam dalam deret Volta dapat mereduksi ion-ion dari logamdi sebelah kanannya, tapi tidak ion-ion dari logam di sebelahkirinya.
Semakin kuat oksidatornya maka semakin cepat reaksinyaberlangsung
Berdasarkan percobaan di dapat deret kereaktifan logam sbb:
Mg - Al - Zn - Fe - Sn - Pb - (H) - Cu
Saran : Deret VOLTA1. Gunakan wadah yang transparan agar mudah
dilihat reaksi dari logam-logam yang digunakan.
2. Sebaiknya amplas semua logam yang hendak
digunakan dalam uji deret volta karena logam
yang digunakan masih memiliki kemungkinan
dilapisi oleh logam lain.
3. Gunakanlah logam murni.
4. Gunakan larutan baku 1M.
Pembuatan Jembatan Garam1. Masaklah satu bungkus agar-agar satelit dengan air mineral(300 ml atau satu gelas ukuransedang) yang diberi garam dapur1 sdm.
2. Setelah matang, dinginkansejenak lalu masukkan ke dalamselang plastik sepanjang 20 cmdengan diameter 1cm
Gambar 46Proses pemasakan agar-agar satelit
Gambar 47Memasukkan agar-agar ke selang bening
3. Sumbat kedua ujung selang dengan kapas, biarkan mengeras. Simpan selang dalam wadah berisi larutan garam lalu simpan di kulkas.
Gambar 48Jembatan Garam dari agar-agar “satelit” dan garam dapur
1. Siapkan 2 gelas plastik. Masukkan 2 larutan yangberbeda ke masing-masing gelas.
Larutan ZnSO4 pada gelas pertama
Larutan CuSO4 pada gelas kedua
Sudah dihubungkan dengan jembatan garam
Gambar 49
2. Masukkan l ogam sesuai dengan l ar ut annya dan di j epi t dengan j epi t buaya pada uj ung l ogam l al u t ent ukan l ogam mana yang mer upakan kat oda dan anoda
Masing-masing logam dijepit dengan jepit buaya
Logam Fe dalam Larutan FeCl3 adalah anoda
Logam Cu dalam Larutan CuSO4 adalah katoda
Gambar 50
3. Hubungkan kabel j epi t buaya t adi denganvol t met er , anoda dengan kabel hi t am(negat i f ) dan kat oda dengan kabel mer ah(posi t i f ). Vol t met er di at ur dengan vol t ase3 Vol t .
Anoda
Katoda
Gambar 51
4. Li hat angka yang di t unj ukkan ol eh j ar um
vol t met er (Jar um vol t met er yang benar akan
ber ger ak ke kanan, j i ka ber ger ak ke ki r i , maka
t er j adi kesal ahan dal am memasangkan kabel j epi t
buaya ke vol t met er .
Angka yang ditunjuk oleh jarum voltmeter
Gambar 52
5. Cat at hasi l pengukur an vol t ase-nya
Hasil pengukuran voltase oleh voltmeter
Gambar 53
Hasil Pengamatan : Sel VOLTALarutan Katoda Anoda Potensial reduksi sel
(E0 sel)
CuSO4 & AlCl3 Cu Al 0.2 V
CuSO4 & ZnSO4 Cu Zn 0.15 V
CuSO4 & FeCl3 Cu Fe 0.10 V
CuSO4 & Pb(NO3)2 Cu Pb 0.15 V
ZnSO4 & Pb(NO3)2 Pb Zn 0.5 V
AlCl3 & Pb(NO3)2 Pb Al 0.3 V
FeCl3 & Pb(NO3)2 Pb Fe 0.1 V
Larutan Katoda Anoda Potensialreduksi sel (E0 sel)
ZnSO4 & AlCl3 Zn Al 0.2 V
ZnSO4 & FeCl3 Fe Zn 0.6 V
FeCl3 & AlCl3 Fe Al 0.35 V
CuSO4 & CuSO4 Cu Cu 0 V
AlCl3 & AlCl3 Al Al 0 V
FeCl3 & FeCl3 Fe Fe 0 V
Pembahasan : Sel VOLTAE0 cell Hasil Percobaan VS Teoritis
1. Oksidasi : Al(s) Al3+(aq) + 3el E0 reduksi 1.66 V
Reduksi : Cu2+(aq) + 2el Cu(s) E0 reduksi 0.34 V
E0 cell = 1.66 V + 0.34 V = 2 V
E0 cell percobaan = 0.2 V Al | Al3+ || Cu2+ | Cu
Selisih potensial reduksi 1.8 V.... Mengapa demikian ?
2. Oksidasi : Zn(s) Zn2+(aq) + 2el E0 reduksi 0.76 V
Reduksi : Cu 2+(aq) + 2el Cu(s) E0 reduksi 0.34 V
E0 cell = 0.76 V + 0.34 V = 1.10 V
E0 cell percobaan = 0.15 V Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu
Selisih potensial reduksi 0.95 V.... Mengapa demikian ?
3. Oksidasi : Fe(s) Fe2+(aq) + 2el E0 reduksi 0.44 V
Reduksi : Cu 2+(aq) + 2el Cu(s) E0 reduksi 0.34 V
E0 cell = 0.44 V + 0.34 V = 0.78 V
E0 cell percobaan = 0.1 V Fe | Fe 2+ || Cu 2+ | Cu
Selisih potensial reduksi 0.68 V.... Mengapa demikian ?
4. Oksi dasi : Pb(s) Pb2+(aq) + 2el E0 r eduksi 0.13
V
Reduksi : Cu2+(aq) + 2el Cu(s) E0 r eduksi 0.34
V
E0 cel l = 0.13 V + 0.34 V = 0.47 V Pb | Pb2+ || Cu2+ | CuE0 cel l per cobaan = 0.15 V
Sel i si h pot ensi al r eduksi 0.32 V.... Mengapa demi ki an ?5. Oksi dasi : Zn(s) Zn2+
(aq) + 2el E0 r eduksi 0.76V
Reduksi : Pb2+(aq) + 2el Pb(s) E0 r eduksi -
0.13 V
E0 cel l = 0.76 V - 0.13 V = 0.63 V Zn | Zn2+ || Pb2+
| PbE0 cel l per cobaan = 0.5 V
Sel i si h pot ensi al r eduksi 0.13 V.... Mengapa demi ki an ?6. Oksi dasi : Al (s) Al 3+
(aq) + 3el E0 r eduksi 1.66V
Reduksi : Pb2+(aq) + 2el Pb(s) E0 r eduksi -
0.13 V
E0 cel l = 1.66 V – 0.13 V = 1.53 V Al | Al 3+ || Pb2+ | PbE0 cel l per cobaan = 0.3 V
Sel i si h pot ensi al r eduksi 1.23 V.... Mengapa demi ki an ?
7. Oksi dasi : Fe(s) Fe2+(aq) + 2el E0 r eduksi 0.44
V
Reduksi : Pb2+(aq) + 2el Pb(s) E0 r eduksi -
0.13 V
E0 cel l = 0.44 V – 0.13 V = 0.31 V Fe | Fe2+ || Pb2+ | PbE0 cel l per cobaan = 0.1 V
Sel i si h pot ensi al r eduksi 0.21 V.... Mengapa demi ki an ?8. Oksi dasi : Al (s) Al 3+
(aq) + 3el E0 r eduksi 1.66 V
Reduksi : Zn2+(aq) + 2el Zn (s) E0 r eduksi -0.76 V
E0 cel l = 1.66 V – 0.76 V = 0.9 V Al | Al 3+ || Zn2+
| ZnE0 cel l per cobaan = 0.2 V
Sel i si h pot ensi al r eduksi 0.7 V.... Mengapa demi ki an ?9. Oksi dasi : Zn (s) Zn2+
(aq) + 2el E0 r eduksi +0.76 V
Reduksi : Fe2+(aq) + 2el Fe (s) E0 r eduksi -0.44V
E0 cel l = 0.76 V – 0.44 V = 0.32 V Zn | Zn2+ || Fe2+ | FeE0 cel l per cobaan = 0.6 V
Sel i si h pot ensi al r eduksi 0.28 V.... Mengapa demi ki an ?
10. Oksi dasi : Al (s) Al 3+(aq) + 3el E0 r eduksi +1.66 V
Reduksi : Fe2+(aq) + 2el Fe (s) E0 r eduksi -0.44V
E0 cel l = 1.66 V – 0.44 V = 1.22 V Al | Al 3+ || Fe2+ | FeE0 cel l per cobaan = 0.35 V
Sel i si h pot ensi al r eduksi 0.87 V.... Mengapa demi ki an ?11. Oksi dasi : Cu (s) Cu2+
(aq) + 2el E0 r eduksi -0.34 V
Reduksi : Cu2+(aq) + 2el Cu (s) E0 r eduksi +0.34 V
E0 cel l = 0.34 V – 0.34 V = 0 V Cu| Cu2+ || Cu2+ | CuE0 cel l per cobaan = 0 V
12. Oksi dasi : Al (s) Al 3+aq) + 3el E0 r eduksi +1.66 V
Reduksi : Al 3+(aq) + 3el Al (s) E0 r eduksi -1.66 V
E0 cel l = 1.66 V – 1.66 V = 0 V Al | Al 3+ || Al 3+ | AlE0 cel l per cobaan = 0 V
13. Oksi dasi : Fe (s) Fe2+(aq) + 2el E0 r eduksi +0.44 V
Reduksi : Fe2+(aq) + 2el Fe (s) E0 r eduksi -0.44 V
E0 cel l = 0.44 V – 0.44 V = 0 V Fe| Fe2+ || Fe2+ | FeE0 cel l per cobaan = 0 V
Dari hasil perhitungan kami diatas, didapatkan bedapotensial hasil percobaan dengan voltmeter dansecara teoritis mengalami perbedaan berkisar antara0.13 V – 0.95 V. Mengapa hal ini bisa terjadi ?Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi :1. Saat melakukan percobaan, suhu dan tekanan
berbeda dengan keadaan standar yang dibutuhkanuntuk menentukan potensial elektroda, yaitu 25˚C1 atm.
2. Elektroda logam yang digunakan memiliki tingkatpengotor yang tinggi sehingga mengganggujalannya reaksi sel volta. Atau dapat dikatakankemurnian logam yang dipakai sangatmemengaruhi jalannya reaksi sel volta. Logamelektroda yang kami pakai, kemungkinan tidak100% logam tembaga murni, atau besi murni, dsb.
3. Larutan elektrolit yang digunakan sebagian sudahtidak murni karena tercampur zat lain ataupunmengalami koagulasi. Dikarenakan setiapmengganti elektroda, tidak juga dilakukanpenggantian larutan elektrolit, sehingga larutanelektrolit tidak hanya sekali pakai, jadi besarkemungkinan sudah tercemar oleh elektrodasebelumnya.
4. Jembatan garam yang digunakan bukanlah garamNaCl murni, namun mengandung iodium kalambentuk KlO3 dan akan ada faktor pH yangmemengaruhi konsentrasi.
5. Selain itu, ada pula faktor penghambat pada kabelyang digunakan. Barangkali tanpa disadari saatmencelupkan elektroda, logam kabel pun ikuttercelup ke dalam larutan elektrolit.
Beberapa Gambar untuk Percobaan Sel VOLTA
Gambar 54Fe | Fe2+ || Cu2+ | Cu
Gambar 56Al | Al3+ || Cu2+ | Cu
Gambar 55Pb | Pb2+ || Cu2+ | Cu
Gambar 57Zn | Zn2+ || Pb2+ | Pb
Gambar 58Al | Al3+ || Pb2+ | Pb
Gambar 60Al | Al3+ || Zn2+ | Zn
Gambar 59Fe | Fe2+ || Pb2+ | Pb
Gambar 61Al | Al3+ || Fe2+ | Fe
Gambar 62Zn | Zn2+ || Fe2+| Fe
VI DEO......
Kesimpulan : Sel VOLTA1. Sel VOLTA adal ah sel el ekt r oki mi a
yang mel i bat kan r eaksi r edoks danmenghasi l kan ar us l i st r i k.
2. Bagi an sel t empat ber l angsungnyar eaksi r edoks di sebut el ekt r ode, ada2: Anoda oksi dasi (el ekt r oda negat i f )
Kat oda r eduksi (el ekt r oda posi t i f )
3. Di dal am sel vol t a r eaksi ki mi anyamengandung ar us l i st r i k dan t er j adir eaksi spont an.
4. El ekt r on mengal i r dar i anoda menuj ukat oda
5. Hasi l pot ensi al r eduksi sel secar at eor i t i s dan per cobaan bi asanya t i daksama, di kar enakan ada beber apa f akt oryang memengar uhi nya. Di ant ar anya suhudan t ekanan r uangan saat di l akukanper cobaan, kadar kemur ni an l ogamel ekt r oda yang di gunakan, kadarkemur ni an l ar ut an el ekt r ol i t yangdi gunakan, j embat an gar amnya, danf akt or penghambat dar i kabel sendi r i .
Saran : Sel VOLTA1. Gunakan l ogam mur ni
2. Sewakt u menj epi t el ekt r oda dengan kabel
j epi t buaya, usahakan benar-benar
menyent uh t et api t i dak mengi kut ser t akan
kabel dal am l ar ut an.
3. Gunakan l ar ut an baku 1M
4. Logam sebai knya di ampl as
5. Vol t met er sebai knya bar u
Daftar PustakaCat at angur uki mi a.bl ogspot .com
ht t p://buono-aj i -sant oso.bl ogspot .com/2012/11/beda-pot ensi al -
pada-ber bagai -sel -vol t a.ht ml
f ar masi 07i t b.f i l es.wor dpr ess.com/2008/07/pr i nt -prakt i kum-
ki mi a22.doc
dokumen-i l mu.bl ogspot .com/.../xi i -ki mi a-l apor an-prakt i kum-
der et -vol t a...
ht t p://r i akar yant i ki mi a.bl ogspot .com/2012/05/v-
behavi or ur l def aul t vml o.ht ml
Thank you