jurnal ilmiah analisis framing berita ......2013/02/23  · kartanegara oleh surat kabar harian...

23
JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA RUNTUHNYA JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA PADA SURAT KABAR HARIAN KALTIM POST Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Oleh: RINI DWI JHAYANTI NIM. 0802055147 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2013

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

JURNAL ILMIAH

ANALISIS FRAMING BERITA RUNTUHNYA JEMBATAN KUTAI

KARTANEGARA PADA SURAT KABAR HARIAN KALTIM POST

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Strata 1

Oleh:

RINI DWI JHAYANTI

NIM. 0802055147

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2013

Page 2: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

ANALISIS FRAMING BERITA RUNTUHNYA JEMBATAN KUTAI

KARTANEGARA PADA SURAT KABAR HARIAN KALTIM POST

Rini Dwi Jhayanti

NIM. 0802055147

Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Mulawarman

Abstract

The study, conducted by Rini Dwi Jhayanti (0802055147), entitled Analysis of News Framing

Kutai Kartanegara Bridge Collapse of the Daily Newspapers Kaltim Post. Scientific work aims to identify, evaluate, and describe the framing of the news by the daily newspapers in the

news Kaltim Post Kutai Kartanegara bridge collapse incident that occurred on 26 November

2011 ago. The research was carried out on daily headline news Kaltim Post since November 27, 2011 to December 26, 2011. The experiment was conducted in the city of Samarinda

especially in the Editorial Office Kaltim Post Samarinda. Data collection was conducted by

the research literature research dn documentation. The data are then analyzed using qualitative descriptive analysis method framing model Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki were

divided into 4 structures, namely syntax, script, thematic, and rhetorical. From this study it

can be concluded, Kaltim Post made frame Kutai Kartanegara bridge collapse coverage by

featuring certain actors - hide the other actors. Actors or parties who appear in the news

Kaltim Post Kutai bridge collapse was the evacuation team. While the local government or

party Kukar an important actor in the news hidden.

Keywords: Framing, Kutai Kartanegara Bridge, Kaltim Post

Page 3: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

3

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Media bukanlah cermin yang

memantulkan bayangan serupa

realita. Layaknya manusia, ia punya

beragam kepentingan dan beraneka

cara pandang terhadap dunia. Banyak

orang percaya, teks media menuntun

cara pandang masyarakat terhadap

dunia. Tatkala dunia semakin sesak

oleh laju arus informasi dan pesatnya

pertumbuhan, media tak sekadar jadi

pegangan tetapi kebutuhan. Ia kerap

diibaratkan sebagai matahari yang

menerangi dunia, menyampaikan

pesan yang merasuk ke kalbu umat

manusia dan memberi pencerahan

(Siregar, 2004: 107). Tak heran, kini

media menduduki posisi penting bagi

ruang sosial masyarakat.

Media, dengan cara pandangnya,

’membantu’ masyarakat merumuskan

konsep-konsep relasi dan norma

sosial. Dengan kata lain, media

berideologi. Ideologi dapat dimaknai

sebagai kesatuan makna yang

membantu mendefinisikan atau

memberikan penilaian terhadap

dunia. Ideologi media akan

mempengaruhi proses produksi berita

atau artikel yang secara otomatis

akan membentuk sebuah frame

pemberitaan media yang

bersangkutan. Akibatnya, secara

tidak sadar, khalayak yang membaca,

melihat, atau mendengarkan berita

dari media tersebut akan diarahkan

untuk mengikuti dan memiliki pola

pikir seperti framing media.

Setiap institusi media selalu

memiliki framing yang berbeda,

bahkan untuk satu peristiwa yang

sama. Sebagai individu dan sebagai

bagian dari sebuah institusi media,

wartawan atau reporter yang menjadi

ujung tombak penyaji berita juga

memiliki framing yang berbeda

untuk satu peristiwa. Framing yang

berbeda akan menghasilkan tulisan

yang berbeda pula. Itulah yang

membedakan berita di media satu

dengan media lainnya.

Media massa pada dasarnya dapat

dibagi menjadi dua kategori yakni

media massa cetak dan media massa

elektronik (Ardianto, 2004: 98).

Dalam penelitian ini, penulis memilih

media cetak sebagai media yang

diteliti dengan pertimbangan media

massa cetak dapat menyampaikan

informasi-informasi yang sesuai

dengan tujuan penerbitannya,

sehingga memiliki khalayak pembaca

sendiri. Walaupun pada dasarnya

setiap jenis media mampu

memberikan informasi bagi

khalayak, namun surat kabar menjadi

jenis media yang paling sering

disentuh oleh masyarakat karena cara

penyajiannya yang mudah diterima

khalayak.

Indonesia sendiri memiliki

banyak perusahaan surat kabar yang

tersebar di berbagai penjuru daerah.

Seperti Jawa Pos Grup yang

termasuk institusi media terkemuka

di Indonesia. Harian Kaltim Post

yang berada di bawah payung Jawa

Post Grup merupakan harian

terkemuka di Kalimantan Timur,

Page 4: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

4

khususnya di Samarinda. Sebagai

surat kabar daerah, Kaltim Post akan

lebih banyak dan detail dalam

memberitakan informasi seputar

Kalimantan Timur. Seperti

pemberitaan mengenai peristiwa

runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara yang terjadi mendekati

penghujung tahun 2011 lalu.

Peneliti pun bermaksud

menganalisis berita runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara pada

harian Kaltim Post, yang menjadi

berita utama atau headline pada

harian tersebut dan mengambil

durasi sebulan pemberitaan

runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara untuk dianalisis.

Itulah sebabnya peneliti memilih

surat kabar harian Kaltim Post untuk

mencermati konstruksinya atas

peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara mulai 27 November – 26

Desember 2011. Hal ini menjadi

daya tarik tersendiri bagi peneliti

untuk melakukan penelitian terhadap

pemberitaan runtuhnya Jembatan

Kutai Kartanegara yang dilakukan

oleh harian Kaltim Post.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui, mengevaluasi,

dan mendeskripsikan pembingkaian

berita runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara oleh surat kabar harian

Kaltim Post selama tanggal 27

November 2011 hingga 26

Desember 2011.

Kegunaan Penelitian

1. Secara teoristis, diharapkan

penelitian ini dapat menjadi

rujukan dan masukan bagi

penelitian komunikasi yang

berkaitan dengan analisis media

menggunakan metode analisis

framing.

2. Segi praktis, peneliti berharap

penelitian ini mempunyai manfaat

praktis bagi pelaku media.

Penelitian ini diharap bisa

memiliki peran kontrol terhadap

pemberitaan media massa,

khususnya Kaltim Post.

KERANGKA DASAR DAN

TEORI

Teori dan Konsep

Teori Konstruksi Sosial

Teori Konstruksi Sosial

digunakan dalam penelitian ini

karena konsep framing adalah

berdasarkan teori ini. Teori

konstruksi sosial dikemukakan oleh

Peter L. Berger dan Thomas

Luckman (Eriyanto, 2002: 14) yang

mengatakan manusia merupakan

instrumen dalam menciptakan

realitas yang obyektif melalui proses

eksternalisasi (usaha pencurahan atau

ekspresi diri manusia ke dalam dunia,

baik dalam keadaan mental maupun

fisik). Setelah proses eksternalisasi,

akan terjadi proses obyektivasi, yaitu

hasil yang dicapai dari kegiatan

eksternalisasi manusia. Manusia juga

mempengaruhi realitas sosial yang

subyektif melalui proses internalisasi

(penyerapan kembali dunia obyektif

ke dalam kesadaran sedemikian rupa

sehingga subyektif individu

Page 5: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

5

dipengaruhi oleh struktur dunia

sosial). Dengan demikian, manusia

dan masyarakat (komponen dan

realitas sosial) saling membentuk.

Menurut teori ini masyarakat

bukanlah produk, tetapi sebagai yang

terbentuk. Menurut pandangan

konstruksionis, realitas tidak bersifat

obyektif karena realitas tercipta lewat

konstruksi dan pandangan tertentu.

Fakta atau realitas bukanlah sesuatu

yang tinggal ambil, ada, dan menjadi

bahan berita. Fakta/realitas pada

dasarnya dikonstruksi. Manusia

membentuk dunia mereka sendiri

(Rakow, 1985: 50-51). Pikiran dan

konsepsi kitalah yang membentuk

dan mengkreasikan fakta. Fakta yang

sama bisa menghasilkan fakta yang

berbeda-beda ketika ia dilihat dan

dipahami dengan cara yang berbeda

(Carey,1989: 27-29).

Dalam pandangan konstruksionis,

media bukanlah sekedar saluran yang

bebas karena ia juga subjek yang

mengkonstruksi realitas, lengkap

dengan pandangan, bias, dan

pemihakannya. Di sini media

dipandang sebagai agen konstruksi

sosial yang secara aktif

mendefinisikan realitas untuk

disajikan kepada khalayak

(Bennet,1982: 287-288). Media

memilih realitas mana yang dipakai

dan yang tidak dipakai. Dengan

demikian, berita adalah hasil

konstruksi sosial yang melibatkan

pandangan, ideologi, dan nilai-nilai

wartawan atau media.

Kaitan judul penelitian yang

diangkat oleh penulis dengan Teori

Konstruksi Sosial terletak pada

paragdigma konstruksionis yang

memandang realitas kehidupan sosial

sebagai hasil dari konstruksi, bukan

realitas yang sebenarnya. Dimana

media dipandang sebagai agen

konstruksi sosial yang secara aktif

mendefinisikan realitas untuk

disajikan kepada khalayak. Disinilah

realitas sosial dimaknai dan

dikonstruksi dengan makna tertentu,

yaitu dalam setiap penulisan berita

menyimpan ideologis/latar belakang

seorang penulis. Seorang penulis

pasti akan memasukkan ide-ide

mereka dalam analisis terhadap data-

data yang diperoleh di lapangan.

Teori Gatekeeper

Salah satu konsep penting untuk

memahami cara kerja komunikasi

massa adalah konsep “penjaga

gawang” (gatekeeper). Seorang yang

disebut sebagai gatekeeper adalah

orang-orang yang--dengan memilih,

mengubah, dan menolak pesan—

dapat mempengaruhi aliran informasi

kepada seseorang atau sekelompok

penerima. Meskipun konsep “penjaga

gawang” ini dapat diterapkan pada

konteks-konteks komunikasi lainnya,

konsep ini khususnya sangat relevan

bagi komuniksi massa (Tubbs, 1996:

202).

Gatekeeper atau yang sering

disebut penapis informasi/ palang

pintu atau penjaga gawang, adalah

orang yang sangat berperan dalam

penyebaran informasi melalui media

Page 6: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

6

massa. Gatekeeper ini berfungsi

sebagai orang yang ikut menambah

atau mengurangi, menyederhanakan,

mengemas, agar semua informasi

yang disebarkan lebih mudah

dipahami.

Gatekeeper dalam media massa

menentukan penilaian apakah suatu

informasi penting atau tidak. Ia

menaikkan berita yang penting dan

menghapus informasi yang tidak

memiliki nilai berita. Penting untuk

diingat bahwa gatekeeper adalah

bagian dari institusi media massa,

dan hasil kerjanya memiliki efek

yang positif pada kualitas pesan dan

berita yang disampikan kepada

publik ( Hiebert, Ungurait, Bohn,

1975: 109).

Kaitan teori ini dengan judul

penelitian penulis terletak pada

proses penyaringan informasi yang

masuk dari luar, dikenakan sensor,

diperiksa dan diperiksa lagi.

Kemudian diputuskan berdasarkan

kebijkasanaan redaksi untuk

diterbitkan. Artinya terjadi

penyeleksian dengan harapan mampu

memberikan berita-berita yang benar-

benar dibutuhkan masyarakat. Hal ini

sama dengan proses framing berita

yang dilakukan pihak media sebelum

menyebarkan informasi kepada

khalayak.

Analisis Framing

Analisis framing merupakan versi

terbaru dalam pendekatan analisis

wacana, khususnya untuk

menganalisis teks media. Gagasan

mengenai framing pertama kali

dilontarkan oleh Baterson tahun

1955. G. J. Aditjondro dalam

Sudibyo (2001: 222) menyatakan

bahwa framing adalah metode

penyajian realitas di mana kebenaran

suatu realitas tidak diingkari secara

total melainkan dibelokkan secara

halus dengan memberikan sorotan-

sorotan terhadap aspek-aspek tertentu

saja dengan menggunakan istilah

yang mempunyai konotasi tertentu

dan dengan bantuan foto, karikatur,

dan alat ilustrasi lainnya (Sudibyo,

2001: 186).

Sasaran dari analisis framing,

sebagai salah satu metode analisis

wacana, adalah menemukan “aturan

dan norma” yang tersembunyi di

balik sebuah teks. Teknik ini

dipergunakan untuk mengetahui

perspektif atau pendekatan yang

dipergunakan oleh sebuah media

dalam mengkonstruksikan sebuah

peristiwa. Analisis ini membantu kita

melihat secara lebih mendalam

bagaimana pesan diorganisir,

digunakan, dan dipahami (Hamad,

2004: 2003).

Ada tiga ciri utama dari sebuah

frame. Yang pertama yaitu

menonjolkan aspek tertentu-

mengaburkan aspek lain. Framing

umumnya ditandai dengan

menonjolkan aspek tertentu dari

realitas. Dalam penulisan sering

disebut sebagai fokus. Berita secara

sadar atau tidak diarahkan pada aspek

tertentu. Akibatnya, ada aspek lain

yang tidak mendapatkan perhatian

yang memadai. Pemberitaan suatu

Page 7: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

7

peristiwa dari perspektif politik

misalnya, mengabaikan aspek lain

seperti ekonomi, sosial, dan

sebagainya.

Yang kedua yaitu menampilkan

sisi tertentu-melupakan sisi lain.

Sebut misalnya pemberitaan media

mengenai aksi mahasiswa. Berita

misalnya banyak menampilkan

bagaimana demonstrasi itu akhirnya

diwarnai dengan bentrokan. Berita

secara panjang dan lebar

menggambarkan proses bentrokan,

mahasiswa yang nekad menembus

barikade dan akhirnya diwarnai

dengan puluhan mahasiswa yang

luka-luka. Dengan menampilkan sisi

yang seperti ini saja dalam berita,

mengakibatkan ada sisi lain yang

dilupakan. Yakni, apa tuntutan dari

mahasiswa tersebut? Seolah dengan

menggambarkan berita seperti itu,

demonstrasi tersebut tidak ada

gunanya. Mahasiswa hanya

bermaksud mencari sensasi dan

berusaha membuat keributan saja di

tengah masyarakat. Berita misalnya,

ditandai dengan gerutukan supir

angkot yang tidak suka dengan

demonstrasi karena menyebabkan

kemacetan. Disini menampilkan

aspek tertentu menyebabkan aspek

lain yang lebih penting dalam

memahami realitas tidak

mendapatkan liputan yang memadai

dalam berita.

Ciri yang ketiga adalah

menampilkan aktor tertentu-

menyembunyikan aktor lain. Berita

seringkali juga memfokuskan

pemberitaan pada aktor tertentu. Ini

tentu saja tidak salah. Tetapi efek

yang segera terlihat adalah

memfokuskan pada satu pihak atau

aktor tertentu menyebabkan aktor

lain yang mungkin relevan dan

penting dalam pemberitaan menjadi

tersembunyi (Eriyanto, 2002: 141-

142).

Model Analisis Framing menurut

Zhongdang Pan dan Gerald M.

Kosicki (Eriyanto, 2002: 251)

Model analisis framing yang

paling popular dan paling banyak

digunakan oleh peneliti isi teks media

adalah model Pan dan Kosicki ini.

Dalam penelitian ini pun penulis

akan menggunakan teori analisis

framing model Pan dan Kosicki.

Dalam model ini, perangkat

framing yang digunakan dibagi

dalam empat struktur besar, yaitu

struktur sintaksis (penyusunan

peristiwa dalam bentuk susunan

umum berita), struktur skrip

(bagaimana wartawan menceritakan

peristiwa ke dalam bentuk berita),

struktur tematik (bagaimana

wartawan mengungkapkan

pandangannya atas peristiwa ke

dalam proposisi, kalimat, atau

hubungan antar kalimat yang

membentuk teks secara keseluruhan),

dan struktur retoris (bagaimana

wartawan menekankan arti tertentu

ke dalam berita).

Adapun penjabaran dari keempat

struktur tersebut adalah sebagai

berikut:

Page 8: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

8

1) Sintaksis

Dalam pengertian umum,

sintaksis adalah susunan kata atau

frase dalam kalimat. Pada berita,

sintaksis menunjuk pada

pengertian susunan dari bagian

berita dalam satu kesatuan teks

berita secara keseluruhan. Bentuk

sintaksis yang paling banyak

digunakan adalah piramida

terbalik yang dimulai dengan

judul, lead, episode, latar, dan

penutup.

Judul digunakan untuk

menunjukkan bagaimana

wartawan mengkonstruksi suatu

isu, seringkali dengan

menekankan makna tertentu lewat

pemakaian tanda baca khusus.

Selain judul, lead adalah

perangkat sintaksis lain yang

sering digunakan. Lead yang baik

biasanya memberikan sudut

pandang dari berita dan menunjuk

perspektif tertentu dari realita

yang diberitakan.

Bagian berita lain yang

penting diperhatikan adalah

pengutipan sumber berita. Bagian

ini sering dimaksudkan untuk

menampakkan objektivitas.

Pengutipan sumber ini menjadi

perangkat framing atas tiga hal.

Yang pertama, untuk mengklaim

validitas atau kebenaran dari

pernyataan yang dibuat dengan

mendasarkan diri pada klaim

otoritas akademik. Kedua,

menghubungkan poin tertentu dari

pandangannya kepada pejabat

yang berwenang. Ketiga,

mengecilkan pendapat atau

pandangan tertentu yang

dihubungkan dengan kutipan atau

pandangan mayoritas sehingga

pandangan tersebut terlihat

menyimpang.

2) Skrip

Laporan berita sering disusun

sebagai suatu cerita. Hal ini

disebabkan oleh dua hal. Yang

pertama, banyak laporan berita

yang berusaha menunjukkan

hubungan peristiwa yang ditulis

dengan peristiwa sebelumnya.

Kedua, berita umumnya

mempunyai orientasi

menghubungkan teks yang ditulis

dengan lingkungan komunal

pembaca. Karenanya, peristiwa

biasanya sengaja diramu

sedemikian rupa dengan

melibatkan unsur emosi dan

menampilkan peristiwa tampak

sebagai sebuah kisah dari awal

adegan, klimaks, hingga akhir.

Cara menceritakan suatu peristiwa

dapat menjadikan penanda

framing yang ingin ditampilkan.

Bentuk umum dari struktur

skrip ini adalah pola 5W+1H

(Who, What, When, Where, Why,

dan How). Unsur kelengkapan

berita ini dapat menjadi penanda

framing yang penting.

Skrip adalah salah satu

strategi wartawan dalam

mengkonstruksi berita, bagaimana

suatu peristiwa dipahami melalui

cara tertentu dengan menyusun

bagian-bagian dengan urutan

tertentu. Skrip memberikan

tekanan mana yang didahulukan

dan bagian mana yang dipakai

Page 9: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

9

untuk menyembunyikan informasi

penting.

3) Tematik

Struktur tematik dapat

diamati dari bagaimana peristiwa

itu diungkapkan atau dibuat oleh

wartawan. Struktur tematik

berhubungan dengan bagaimana

fakta itu ditulis, kalimat yang

dipakai, penempatan dan

penelitian sumber ke dalam teks

berita secara keseluruhan.

Dalam menulis berita,

seorang wartawan mempunyai

tema tertentu atas suatu peristiwa.

Ada beberapa elemen yang dapat

diamati dari struktur ini. Di

antaranya adalah koherensi

pertalian antar kata, proposisi,

atau kalimat.

4) Retoris

Struktur retoris dari wacana

beria menggambarkan pilihan

gaya atau kata yang dipilih oleh

wartawan untuk menekankan arti

yang ingin ditonjolkan oleh

wartawan.

Ada beberapa elemen

struktur retoris yang dipakai oleh

wartawan. Yang paling penting

adalah leksikon dan pemilihan

kata untuk menandai atau

menggambarkan peristiwa.

Dengan demikian, pilihan kata

yang dipakai tidak semata-mata

hanya karena kebetulan, tetapi

juga menunjukkan bagaimana

pemaknaan seseorang terhadap

fakta atau realitas. Peristiwa yang

sama dapat digambarkan dengan

pilihan kata yang berbeda-beda.

Selain lewat kata, penekanan

pesan dalam berita juga dapat

dilakukan dengan menggunakan

unsur grafis. Elemen grafis

muncul dalam bentuk foto,

gambar, dan tabel untuk

mendukung gagasan atau untuk

bagian lain yang tidak ingin

ditonjolkan. Elemen grafis

memberikan efek kognitif,

mengontrol perhatian secara

intensif, dan menunjukkan apakah

suatu informasi dianggap penting

dan menarik sehingga harus

menjadi fokus.

Pengertian Berita

Menurut Astrid S. Susanto

Sunario, berita adalah suatu

pelaporan tentang suatu kejadian

yang dianggap penting (Sunario,

1993: 159). Mitchell V. Charnley

mendefinisikan berita sebagai

laporan aktual tentang fakta-fakta

dan opini yang menarik atau penting

atau keduanya, bagi sejumlah besar

orang (Kusumaningrat, 2005: 39).

Dari berbagai definisi yang ada,

penulis menyimpulkan bahwa berita

adalah laporan tentang suatu

peristiwa, pikiran, atau pendapat

(idea) yang masih hangat dan

menarik untuk disiarkan kepada

khalayak.

Berita lahir dari peristiwa-

peristiwa yang terjadi di dunia.

Namun, tidak semua peristiwa layak

atau mempunyai nilai berita.

Beberapa elemen nilai berita yang

Page 10: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

10

mendasari pelaporan kisah berita,

ialah (Santana, 2005: 18-20):

1. Immediacy, kerap diistilahkan

dengan timelines. Artinya terkait

dengan kesegeraan peristiwa

yang dilaporkan. Sebuah berita

sering dinyatakan sebagai

laporan dari apa yang baru saja

terjadi. Bila peristiwanya terjadi

beberapa waktu lalu, hal ini

dinamakan sejarah. Unsur waktu

sangat penting di sini.

2. Proximity, adalah kedekatan

peristiwa dengan pembaca atau

pemirsa dalam sejarah

keseharian mereka. Khalayak

berita akan tertarik dengan

berbagai peristiwa yang terjadi

di dekatnya, di sekitar

kehidupan sehari-harinya.

3. Consequence, berita yang

mengubah kehidupan pembaca

adalah berita yang mengandung

nilai konsekuensi. Lewat berita

kenaikan gaji pegawai negeri,

kenaikan harga BBM,

masyarakat dengan segera akan

mengikutinya karena terkait

dengan konsekuensi kalkulasi

ekonomi sehari-hari yang harus

mereka hadapi.

4. Conflict, perseteruan

antarindividu, antartim atau

antarnegara merupakan elemen-

elemen natural dari berbagai

berita-berita yang mengandung

konflik.

5. Oddity, peristiwa yang tidak

biasa terjadi (unussualness)

ialah sesuatu yang akan

diperhatikan segera oleh

masyarakat.

6. Seks, kerap seks menjadi satu

elemen utama dari sebuah

pemberitaan. Segala hal yang

berhubungan dengan seks pasti

menarik dan menjadi sumber

berita.

7. Emotion, sering disebut elemen

human interest. Elemen ini

menyangkut kisah-kisah yang

mengandung kesedihan,

kemarahan, simpati, ambisi,

cinta, kebencian, kebahagiaan,

atau tragedi.

8. Prominence, elemen ini adalah

unsur yang menjadi dasar istilah

“names make news” (nama

membuat berita). Segala sesuatu

yang berhubungan dengan orang

terkenal (public figure, pejabat,

pembuat kebijakan, dan lain-

lain) akan diburu berita.

9. Suspense, elemen ini

menunjukkan sesuatu yang

ditunggu-tunggu terhadap

sebuah peristiwa oleh

masyarakat. Kisah berita yang

menyampaikan fakta-fakta tetap

merupakan hal yang penting.

Kejelasan fakta tetap dituntut

oleh masyarakat.

Selain nilai berita, hal prinsip lain

dalam proses produksi berita adalah

apa yang disebut kategori berita.

Secara umum, seperti di catat

Tuchman, wartawan memakai lima

kategori berita: hard news, soft news,

developing news, dan continuing

news (Gaye Tuchman, 1981:170-

184). Kategori tersebut dipakai untuk

membedakan jenis isi berita dan

subjek peristiwa yang menjadi berita

Page 11: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

11

Pengertian Surat Kabar

Surat kabar merupakan media

massa yang paling tua dibandingkan

dengan jenis media massa lainnya.

Sejarah telah mencatat keberadaan

surat kabar di mulai sejak

ditemukannya mesin cetak oleh

Johann Guternberg di Jerman.

Menurut Onong Uchjana Effendy,

“Surat kabar adalah lembaran

tercetak yang memuat laporan yang

terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri

terbit secara periodik, bersifat umum,

isinya termasa dan aktual mengenai

apa saja dan di mana saja di seluruh

dunia untuk diketahui pembaca”

(Effendy,1993: 241).

Dari empat fungsi media massa

(informasi, edukasi, hiburan, dan

persuasif), fungsi yang paling

menonjol pada surat kabar adalah

informasi. Hal ini sesuai dengan

tujuan utama khalayak membaca

surat kabar, yaitu keingintahuan akan

setiap peristiwa yang terjadi

sekitarnya. Karenanya sebagian besar

rubrik surat kabar terdiri dari

berbagai jenis berita.

Menurut Onong Uchjana Effendy

ada empat ciri yang dapat dikatakan

sebagai syarat yang harus dipenuhi

oleh surat kabar, antara lain:

1. Publisitas (Publicity)

Yang mengandung arti

penyebaran kepada khalayak

atau kepada publik. Karena

diperuntukkan untuk khalayak

umum, isi atau informasi dalam

surat kabar ini terdiri dari

berbagai kepentingan yang

berkaitan dengan umum. Untuk

itu, penerbitan yang meskipun

sama dengan surat kabar tidak

bisa disebut sebagai surat kabar

jika hanya ditujukan kepada

sekelompok orang atau

golongan.

2. Periodesitas (Periodicity)

Yang berarti keteraturan

dalam penerbitannya.

Keteraturan ini bisa satu kali

sehari bisa juga satu atau dua

kali terbit dalam seminggu.

Karena mempunyai keteraturan

dalam penerbitannya, maka

penerbit buku tidak dapat

dikategorikan sebagai surat

kabar meskipun isinya

menyangkut kepentingan umum

karena tidak disebarkan secara

periodik dan berkala.

3. Universalitas (Universality)

Yang berarti kemestaan dan

keragaman. Isinya yang datang

dari berbagai penjuru dunia.

Untuk itu jika sebuah penerbitan

berkala isinya hanya

mengkhususkan diri pada suatu

profesi atau aspek kehidupan,

seperti majalah kedokteran,

arsitektur, koperasi atau

pertanian, tidak termasuk surat

kabar. Memang benar bahwa

berkala itu ditujukan kepada

khalayak umum dan diterbitkan

secara berkala, namun bila

isinya hanya mengenai salah

satu aspek kehidupan saja maka

tidak dapat dimasukkan ke

dalam kategori surat kabar.

4. Aktualitas (Actuality)

Page 12: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

12

Menurut kata asalnya

aktualitas, berarti “kini” dan

“keadaan sebenarnya”. Kedua-

duanya erat sekali sangkut

pautnya dengan berita yang

disiarkan surat kabar. Berita

adalah laporan mengenai

peristiwa yang terjadi kini,

dengan perkataan lain laporan

mengenai peristiwa yang baru

terjadi dan yang dilaporkan itu

harus benar. Tetapi yang

dimaksudkan aktualitas sebagai

ciri surat kabar adalah pertama,

yaitu kecepatan laporan, tanpa

menyampingkan pentingnya

kebenaran berita (Effendy,

1993:119-121).

Dari berbagai defini mengenai

surat kabar di atas, penulis

menyimpulkan bahwa surat kabar

adalah lembaran-lembaran kertas

yang berisi informasi penting yang

dicetak dan diterbitkan secara

periodik untuk diketahui

pembacanya.

Jembatan Kutai Kartanegara

Jembatan Kutai Kartanegara

adalah jembatan yang melintas di

atas sungai Mahakam dan merupakan

jembatan gantung terpanjang di

Indonesia. Panjang jembatan secara

keseluruhan mencapai 710 meter,

dengan bentang bebas, atau area yang

tergantung tanpa penyangga,

mencapai 270 meter. Jembatan ini

merupakan sarana penghubung antara

kota Tenggarong dengan kecamatan

Tenggarong Seberang yang menuju

ke Kota Samarinda.

Jembatan Kutai Kartanegara

merupakan jembatan kedua yang

dibangun melintasi Sungai Mahakam

setelah Jembatan Mahakam di Sama-

rinda sehingga juga disebut Jembatan

Mahakam II. Jembatan ini dibangun

menyerupai Jembatan Golden Gate

di San Fransisco, Amerika Serikat.

Pembangunan jembatan ini dimulai

pada tahun 1995 dan selesai pada

2001 dengan kontraktor PT Hutama

Karya yang menangani proyek pem-

bangunan jembatan tersebut. Saat

diresmikan, jembatan ini dinamai

Jembatan Gerbang Dayaku yang

diambil dari slogan pembangunan

gagasan bupati Kukar saat itu,

Syaukani Hasan Rais. Sejak

Syaukani tidak menjabat lagi sebagai

bupati, jembatan ini diganti namanya

menjadi Jembatan Kutai Kartanegara

ing Martadipura atau Jembatan Kutai

Kartanegara.

Jembatan Kutai Kartanegara

merupakan jembatan kedua yang

dibangun melintasi Sungai Mahakam

setelah Jembatan Mahakam di Sama-

rinda sehingga juga disebut Jembatan

Mahakam II. Jembatan ini dibangun

menyerupai Jembatan Golden Gate

di San Fransisco, Amerika Serikat.

Di kawasan Jembatan Kutai

Kartanegara juga terdapat Jam

Bentong yang merupakan sebuah

tugu yang terdapat taman-taman yang

terlihat asri dan indah jika dilihat dari

atas jembatan. Di dekat jembatan

dibangun sarana olahraga panjat

dinding sebanyak 2 buah. Kawasan

ini setiap sorenya selalu dipenuhi

Page 13: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

13

oleh pengunjung yang dapat me-

nikmati keindahan Jembatan Kutai

Kartanegara serta memandang Pulau

Kumala dari kejauhan. Pada tanggal

26 November 2011 pukul 16.20

waktu setempat, Jembatan Kutai

Kartanegara ambruk dan rubuh

(www.harianhalaun.com).

Definisi Konsepsional

Definisi konsepsional

dimaksudkan untuk lebih

menjelaskan serta menghindari

kesalahpahaman konsep yang

digunakan dalam penelitian ini.

Adapun definisi konsepsional dari

penelitian ini adalah :

“Analisis cara media memaknai,

memahami, dan membingkai

realitas/peristiwa dengan berusaha

mengerti dan menafsirkan makna

dari teks pemberitaan media dengan

jalan menguraikan bagaimana media

membingkai isu runtuhnya Jembatan

Kutai Kartanegara yang dimuat

harian Kaltim Post edisi 27

November - 26 Desember 2011.”

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan

oleh peneliti bersifat deskriptif

kualitatif dengan metode analisis

framing. Peneliti memilih pendekatan

kualitatif berdasarkan pertimbangan

bahwa data-data yang dikumpulkan

oleh peneliti dalam penelitian ini

berupa tulisan-tulisan yang

terangkum dalam berita surat kabar

harian Kaltim Post yang tidak

menekankan pada angka, karena

penelitian akan lebih ditekankan pada

segi makna.

Hasil dari penelitian ini bersifat

deskriptif, yaitu untuk mengetahui,

mengevaluasi, dan mendeskripsikan

apa yang dibingkaikan oleh harian

Kaltim Post pada berita peristiwa

runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara selama 27 November –

26 Desember 2011.

Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini dimaksudkan

selain untuk membatasi ruang

lingkup penelitian juga untuk

menghindari adanya perbedaan

interpretasi dari pihak yang ingin

melihat secara jelas tentang masalah

yang diteliti.

Fokus penelitian yang dilakukan

adalah mendeskripsikan

pembingkaian berita runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara dari

harian Kaltim Post edisi 27

November – 26 Desember 2011.

Pembingkaian berita akan dilihat

menggunakan metode analisis

framing model Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki yang dibagi

menjadi 4 struktur, yaitu: sintaksis,

skrip, tematik, dan retoris.

Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan

menggunakan data primer yaitu

kliping berita runtuhnya Jembatan

Kutai Kartanegara dari harian Kaltim

Post sejak tanggal 27 November

Page 14: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

14

2011 hingga 26 Desember 2011.

Sementara itu, data sekundernya

berupa dokumen, arsip, maupun

laporan-laporan tertentu yang didapat

oleh peneliti dari berbagai sumber

dan data pendukung lainnya yang

diperoleh tidak secara langsung.

Selain itu penulis akan menggunakan

data tambahan dari kepustakaan.

Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian Kepustakaan (library

research)

b. Penelitian Lapangan (field work

research): Observasi dan

dokumentasi.

Teknik Analisis Data

Framing pada dasarnya adalah

metode untuk melihat cara bercerita

(story telling) media atas peristiwa.

Cara bercerita itu tergambar pada

‘cara melihat’ terhadap realitas yang

dijadikan berita. ‘Cara melihat’ ini

berpengaruh pada hasil akhir

konstruksi realitas. Secara sederhana,

analisis framing merupakan analisis

untuk melihat bagaimana media

mengkonstruksi fakta sebagi realitas.

Seperti yang telah dikemukakan

Penulis pada bab terdahulu, teknik

analisis framing yang digunakan

dalam penelitian ini adalah perangkat

framing Pan dan Kosicki.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti menyajikan

gambaran umum, hasil penelitian,

serta analisis dan pembahasan data

yang diperoleh melalui observasi dan

penelitian berbagai dokumen.

Dimulai dengan gambaran umum

yang menggambarkan lokasi dan

obyek penelitian tempat peneliti

melakukan penelitian, yakni Kaltim

Post.

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Kaltim Post merupakan salah

satu media di bawah payung

Jawa Post Group yang berdiri

sejak tanggal 5 Januari 1988

dengan nama Manuntung. Pada

tahun 1997, Manuntung berganti

nama menjadi Kaltim Post.

Kaltim Post juga memiliki 13

anak perusahaan yang tersebar

di berbagai wilayah di

Kalimantan, seperti Balikpapan

Pos, Samarinda Pos, Radar

Tarakan, Radar Sampit, Kalteng

Pos, Radar Banjarmasin,

Bontang Post, Berau Post, Radar

Sulteng, Kaltara Pos, Radar

Kaltim, Balikpapan TV, dan

Kape FM.

Dengan slogan “Harian Pagi

Pertama dan Terbesar di

Kalimantan Timur”, surat kabar

ini mampu berada dijajaran surat

kabar yang terbaik di

Kalimantan Timur. Kaltim Post

mempunyai frekuensi terbit 7x

seminggu dengan menggunakan

Bahasa Indonesia. Total jumlah

halaman Kaltim Post adalah 44

halaman full colour dengan

bidang cetak 327 x 540

mm/Halaman. Tampilan penuh

warna dalam penyajiannya

membuat Kaltim Post semakin

Page 15: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

15

menarik dan tidak

membosankan mata.

Kaltim Post memiliki 1

kantor pusat di Balikpapan atau

biasanya disebut Gedung Biru,

yang berada di jalan Soekarno

Hatta Km 3,5 Balikpapan

(76125). Selain itu terdapat

kantor pemasaran di Samarinda

yang bertempat di Jl. Untung

suropati Blok B No. 5A Komp.

Mahakam Square, Samarinda.

2. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang telah

disusun oleh peneliti lebih

didasarkan pada fokus penelitian

yang terdiri dari retoris

wartawan atau wartawan

menekankan fakta pada

pemberitaan yang diolahnya dan

lay out grafis.

Peneliti melakukan analisis

framing pada berita headline

tentang musibah runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara di

Harian Kaltim Post dengan

menggunakan perangkat

framing Pan dan Kosicki.

Jumlah berita headline tentang

runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara yang ada di Harian

Kaltim Post selama tanggal 27

November 2011 hingga tanggal

26 Desember 2011 adalah 25

berita yang akan dianalisa

peneliti, berikut foto atau

tampilan grafis yang mendukung

berita headline tersebut.

Peneliti akan membagi

analisis menjadi beberapa

bagian sesuai dengan perangkat

framing Pan dan Kosicki, dan

nantinya akan disimpulkan

secara keseluruhan hasil dari

analisis framing yang dilakukan

peneliti.

Klarifikasi Berita Harian Kaltim

Post

a) Tema kronologi musibah

Tema ini menjadi bahan

pemberitaan pembuka

pascamusibah runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara

terjadi beserta tanggapan

Pemkab Kukar saat mengetahui

musibah tersebut.

b) Tema evakuasi korban dan

keadaan pascamusibah

Evakuasi korban dan

keadaan pascamusibah pun turut

mewarnai hampir di setiap

pemberitaan mengenai

runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara. Subtemanya antara

lain tentang proses evakuasi

korban dan kendaraan yang ikut

tenggelam beserta runtuhan

jembatan, hambatan-hambatan

saat evakuasi, serta laporan

korban selamat, korban

meninggal, dan korban yang

belum ditemukan.

c) Konflik atau isu-isu yang timbul

pascamusibah

Tema ini juga mewarnai

pemberitaan runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara di

Harian Kaltim Post. Konflik

yang muncul dan disorot oleh

Page 16: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

16

Kaltim Post adalah mengenai

jalur lalu lintas pascamusibah

yang belum normal dan

penutupan lalu lintas sungai.

Ditambah lagi masa tanggap

darurat yang akan usia saat

proses evakuasi belum tuntas.

d) Tema Bantuan

Tema bantuan juga beberapa

kali ditulis dalam pemberitaan

headline Kaltim Post. Kaltim

Post lebih menyoroti bantuan

dari pemerintah pusat dalam

membantu proses evakuasi

korban dan objek yang masih

tenggelam di dasar Sungai

Mahakam.Bantuan untuk korban

pun sempat diberitakan.

Sintaksis Harian Kaltim Post

Sintaksis menunjukkan pada

pengertian susunan dari bagian berita

dalam satu kesatuan teks berita

secara keseluruhan. Bentuk sintaksis

yang paling banyak digunakan adalah

piramida terbalik yang dimulai

dengan judul, lead, episode, latar,

dan penutup. Unit yang diamati

adalah judul, lead, informasi,

kutipan, dan penutup.

Menurut peneliti, Kaltim Post

beberapa kali membuat judul yang

menekankan makna tertentu lewat

pemakaian tanda baca khusus.

Terlihat pada judul pemberitaan

runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara pada 27 November 2011

dan 4 Desember 2011. Penambahan

tanda titik-titik (...) dan tanda petik

(“”) akan memberi penekanan pada

kata atau frase yang dipakai. Menurut

peneliti hal tersebut merupakan

stretegi penonjolan fakta di dalam

judul pemberitaan Kaltim Post.

Kaltim Post juga selalu memberi

anak judul atau subjudul utama

dalam pemberitaan runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara. Judul

pemberitaan tidak boleh melebihi 7

kata. Oleh karena itu, Kaltim Post

membuat anak judul untuk

mendukung judul utama dan

menggambarkan topik pemberitaan

lebih jelas.

Lead merupakan paragraf

pembuka dari sebuah media yang

biasanya mengandung kepentingan

lebih tinggi. Menurut peneliti, lead

yang baik tidak hanya mendukung

judul berita, namun memberikan

sudut pandang berita. Sehingga, saat

membaca lead, pembaca dapat

mengetahui garis besar pembahasan

berita tersebut. Dilihat dari lead yang

dibuat Kaltim Post dalam

pemberitaan runtuhnya Jembatan

Kutai Kartanegara, terdapat lead

yang tidak mendeskripsikan judul,

tidak mendukung judul, tetapi

menjabarkan anak judul. Seperti lead

pemberitaan runtuhnya Jembatan

Kutai Kartanegara tanggal 28

November 2011. Lead-nya

mendukung anak judul tetapi tidak

bersinggungan dengan judul utama.

Lead yang baik juga mengandung

unsur 5W + 1H. Menurut peneliti,

tidak semua lead dalam setiap

pemberitaan runtuhnya Jembatan

Kutai Kartanegara yang disajikan

Kaltim Post mengandung unsur

tersebut dengan lengkap.

Page 17: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

17

Bagian berita lain yang penting

diperhatikan adalah pengutipan

sumber berita. Bagian ini sering

dimaksudkan untuk menampakkan

objektivitas. Kaltim Post selalu

mengutip sumber yang relevan untuk

menampakkan kebenaran dalam

ulasan beritanya. Kutipannya juga

terkadang menghubungkan

pernyataan sumber satu dengan

sumber lain sebagai pendukung atau

penguat pernyataan sumber

sebelumnya. Kaltim Post juga pernah

menuliskan pemberitaan yang

didalamnya terdapat pandangan

tertentu yang dihubungkan dengan

pandangan lain sehingga pandangan

tersebut terlihat menyimpang. Seperti

pada pemberitaan runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara tanggal

2 Desember 2011.

Pada pemberitaan hari itu, Kaltim

Post mengutip pernyataan Kepala

Dinas PU dan Wakil Ketua DPRD

Kukar mengenai rekomendasi

perbaikan Jembatan Kutai

Kartanegara. Kaltim Post

memperlihatkan penyimpangan dari

pernyataan Kepala Dinas PU dengan

kenyataan yang didapat dari

pernyataan Wakil Ketua DPRD

Kukar. Menurut peneliti, Kaltim Post

ingin menunjukkan koordinasi antar

petinggi daerah pun tidak baik.

Bagaimana kinerja mereka dapat

optimal jika koordinasinya saja tidak

efektif. Pemberitaan ini menunjukkan

peran kontrol Kaltim Post dalam

mengulas informasi untuk disajikan

ke khalayak. Jika dikaitkan dengan

teori gatekeeper, Kaltim Post

cenderung membatasi pesan yang

diterima khalayak pada pemberitaan

tersebut. Dari dua pernyataan yang

bertolakbelakang itu, Kaltim Post

mengarahkan kebenaran pada Wakil

Ketua DPRD Kukar terkait bantahan

adanya rekomendasi perbaikan

jembatan yang sudah lama diajukan

Dinas PU. Namun, Kaltim Post tidak

membahas tanggapan Kepala Dinas

PU atas pernyataan Wakil Ketua

DPRD Kukar yang membantah pihak

PU telah mengajukan rekomendasi

tersebut. Akhirnya tidak ada

kepastian yang jelas apakah

rekomendasi tersebut diajukan atau

tidak oleh Dinas PU ke DPRD

Kukar.

Dilihat dari judul berita runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara pada

tanggal 27 November 2011 hingga 26

Desember 2011, Kaltim Post lebih

banyak mengambil angle

kelambanan penanganan, baik proses

evakuasi maupun penyidikan

kepolisian terkait penyebab

runtuhnya jembatan dan pihak yang

nantinya harus bertanggungjawab

atas insiden tersebut. Pemberitaan

runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara yang muncul di halaman

utama dan menjadi headline Kaltim

Post mulai 27 November 2011

hingga 26 Desember 2011 termasuk

hardnews. Kategori hardnews sangat

dibatasi oleh waktu dan aktualitas.

Menurut peneliti, hal tersebut yang

membuat pemberitaan yang disajikan

Kaltim Post lebih mengarah pada

perkembangan evakuasi dan

Page 18: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

18

penyidikan pasca runtuhnya

jembatan.

Seperti yang dikemukan Bennet

(1982), media dipandang sebagai

agen konstruksi sosial yang secara

aktif mendefinisikan realitas untuk

disajikan kepada khalayak. Media

memilih realitas mana yang dipakai

dan yang tidak dipakai. Disini Kaltim

Post memilih realitas Jembatan Kutai

Kartanegara yang tidak terpelihara

dan renggang sejak 2006 untuk diulas

pada beberapa hari pasca runtuhnya

jembatan. Lalu lebih banyak memilih

realitas perkembangan evakuasi pada

minggu-minggu berikutnya dan

menyelingi dengan memilih realitas

penyelidikan yang dilakukan pihak

kepolisian dalam usahanya

mengungkap penyebab runtuhnya

jembatan dan pihak mana yang harus

bertanggungjawab.

Dengan lebih seringnya Kaltim

Post memilih realitas terkait evakuasi

dan penyidikan, penyajian berita itu

akan lebih ditekankan agar lebih

bermakna karena Kaltim Post ingin

menggiring khalayak pada perspektif

lambannya penanganan evakuasi dan

penyidikan.

Skrip Harian Kaltim Post

Skrip adalah salah satu strategi

wartawan dalam mengkontruksi

berita, bagaimana suatu peristiwa

dipahami melalui cara tertentu

dengan menyusun bagian-bagian

tertentu urutan tertentu. Bentuk

umum dari struktur skrip ini adalah

pola 5W + 1H; who (siapa), what

(apa), when (kapan), where (dimana),

why (mengapa), dan how

(bagaimana).

Unsur 5W + 1H ini dapat menjadi

penanda framing yang penting. Pada

pemberitaan sehari pasca insiden

runtuhnya jembatan terjadi (27

November 2011), Kaltim Post

mengakali minimnya data dengan

memasukan lebih banyak sumber

untuk dikutip keterangannya.

Menurut peneliti, cara tersebut

merupakan alternatif yang tepat

untuk menyajikan berita pasca

kejadian yang tak terduga seperti

runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara. Karena data yang masih

simpang siur akan sangat berisiko

jika dipublikasikan tanpa

menyertakan sumber yang memberi

informasi tersebut.

Selama pemberitaan runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara tanggal

27 November 2011 hingga 26

Desember 2011, sumber yang kutip

Kaltim Post cukup bervariatif dan

relevan. Sumber yang paling sering

digunakan Kaltim Post adalah Bupati

Kukar Rita Widyasari. Sebagai orang

nomor 1 di Kutai Kartanegara,

tanggapan Rita tentu dianggap

penting. Bahkan Kaltim Post

menjadikan kutipan pernyataan Rita

sebagai judul beritanya sehari pasca

runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara. Segala sesuatu yang

berhubungan dengan orang terkenal;

dalam hal ini pejabat, akan

menambah nilai berita.

Page 19: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

19

Lokasi pemberitaan runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara lebih

banyak menyorot daerah Tenggarong

yang merupakan lokasi jembatan

tersebut. Kaltim Post sebagai salah

satu media lokal di Kaltim, tentu

akan menyorot tragedi jembatan

Kukar lebih besar dibanding media

nasional. Kedekatan peristiwa

dengan pembacanya, yang artinya

memiliki nilai proximity akan

menjadi nilai tambahan bagi Kaltim

Post dalam menyajikan beritanya.

Karena pembaca akan tertarik dengan

peristiwa yang terjadi di dekatnya, di

sekitar kehidupan sehari-harinya.

Kaltim Post memberitakan

peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara secara terus menerus

dan hampir setiap hari dalam jangka

waktu sebulan karena menganggap

peristiwa tersebut memiliki nilai

oddity. Artinya, peristiwa yang tidak

biasa terjadi seperti runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara, akan

menjadi sesuatu yang diperhatikan

segera oleh masyarakat. Menurut

peneliti, Kaltim Post beranggapan

bahwa peristiwa runtuhnya Jembatan

Kutai Kartanegara merupakan

kejadian luar biasa dan pertama

kalinya di Indonesia. Perkembangan

beritanya pun akan ditunggu-tunggu

pembacanya. Terlebih peristiwa

tersebut memiliki kedekatan dengan

pembaca Kaltim Post.

Tematik Harian Kaltim Post

Struktur tematik dapat diamati

dari bagaimana peristiwa itu

diungkapkan atau dibuat oleh

wartawan. Struktur tematik

berhubungan dengan bagaimana

fakta itu ditulis. Kalimat yang

dipakai, penempatan dan penelitian

sumber ke dalam teks berita secara

keseluruhan.

Berita seringkali memfokuskan

pemberitaan pada aktor tertentu. Hal

ini tentu saja tidak salah. Tetapi, efek

yang segera terlihat adalah

memfokuskan pada satu pihak atau

aktor tertentu menyebabkan aktor

lain yang mungkin relevan dan

penting dalam pemberitaan menjadi

tersembunyi (Eriyanto, 2002: 141-

142).

Dari penjabaran tematik harian

Kaltim Post pada berita runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara tersebut,

tema yang banyak dibanyak diangkat

adalah tema evakuasi dan penyidikan

kepolisian atas peristiwa tersebut.

Tema evakuasi mengandung nilai

human interest yang dapat

menyentuh perasaan pembacanya

melalui pemberitaan kejadian yang

mengandung simpati, tragedi, dan

kesedihan.

Tema evakuasi yang sering

disorot membawa sisi ini menjadi sisi

yang paling menonjolkan. Terutama

di saat Kaltim Post menuliskan

kesulitan-kesulitan yang dihadapi tim

evakuasi. Mulai dari medan evakuasi

yang berat, tim evakuasi yang ikut

dievakuasi, hingga kurangnya

koordinasi tim. Pembahasan evakuasi

juga mengangkat rencana

penggunaan pihak ketiga, yaitu pihak

Page 20: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

20

swasta untuk menyelesaikan

evakuasi.

Tema penyidikan juga sering

menyelingi pemberitaan runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara.

Perkembangannya terus mewarnai

pemberitaan, baik menjadi berita

utama maupun menjadi subjudul

yang menambah informasi berita.

Tema yang bersinggungan dengan

Pemkab Kukar terkait dugaan

penyebab runtuhnya jembatan hanya

dituliskan di awal-awal pemberitaan

pasca peristiwa tersebut terjadi.

Padahal, pembahasan Kaltim Post

mengenai Jembatan Kutai

Kartanegara yang tidak terpelihara

dengan baik dan sudah renggang

sejak 2006 merupakan berita yang

memiliki nilai tinggi untuk diulas

secara mendalam. Tetapi Kaltim Post

tidak banyak mengulasnya dalam

berita headline.

Aktor atau pihak yang

ditampilkan Kaltim Post dalam berita

runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara yang menjadi headline

dan muncul di halaman utama mulai

tanggal 27 November 2011 hingga 26

Desember 2011 adalah tim evakuasi.

Sedangkan Pemkab Kukar

merupakan aktor atau pihak penting

dalam pemberitaan yang

tersembunyi.

Retoris Harian Kaltim Post

Struktur retoris dari wacana berita

menggambarkan pilihan gaya atau

kata yang dipilih oleh wartawan

untuk menekankan arti yang ingin

ditonjolkan oleh wartawan. Selain

lewat kata, penekanan pesan dalam

berita juga dapat dilakukan dengan

menggunakan grafis. Elemen grafis

muncul dalam bentuk foto, gambar,

dan tabel untuk mendukung gagasan

atau untuk bagian lain yang tidak

ingin ditonjolkan.

Berdasarkan struktur retoris

harian Kaltim Post di atas,

penggunaan tanda baca tertentu

dalam pemilihan kata tertentu, lebih

menonjolkan makna yang

digambarkan wartawan. Seperti frase

yang dituliskan Kaltim Post pada

judul berita runtuhnya Jembatan

Kutai Kartanegara tanggal 27

November 2011, 4 Desember 2011,

dan 10 Desember 2011. Penambahan

tanda baca seperti tanda titik-titik

(...), tanda petik (“”), dan tanda seru

(!) akan menambah penekanan

makna pada kata ataupun frase yang

ditulis.

Selain lewat kata, penekanan

pesan dalam berita juga dapat

dilakukan dengan menggunakan

unsur grafis. Elemen grafis muncul

dalam bentuk foto, gambar, dan tabel

untuk mendukung gagasan atau

bagian lain yang tidak ingin

ditonjolkon. Elemen grafis yang

paling kuat dalam pemberitaan

runtuhnya Jembatan Kutai

Kartanegara selama sebulan pasca

peristiwa tersebut terjadi terdapat

pada berita tanggal 27 November

2011. Kaltim Post menampilkan tiga

elemen grafis dalam berita hari itu;

foto, gambar, dan tabel. Sehari pasca

peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai

Page 21: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

21

Kartanegara terjadi merupakan

momen penting bagi media untuk

menampilkan berita yang paling

menarik pembaca. Tidak hanya dari

isi beritanya, penambahan elemen

grafis akan menaikkan nilai

pemberitaan. Kaltim Post juga tidak

ingin melewatkannya dalam

pemberitaan mereka sehari pasca

peristiwa itu terjadi.

Selain elemen grafis pada tanggal

27 November 2011, Kaltim Post juha

menampilkan foto yang tak kalah

menarik dan menonjol pada 5

Desember 2011 dan 23 Desember

2011. Foto pada 5 Desember 2011

menampilkan sebuah mobil yang

diangkat dengan crane. Mobil

tersebut merupakan kendaraan yang

berhasil diangkat tim evakuasi dari

dasar Sungai Mahakam. Lalu pada 23

Desember 2011, Kaltim Post

menampilkan sebuah foto korban ke-

24 yang ditemukan hampir sebulan

setelah Jembatan Kutai Kartanegara

runtuh. Masih ada sekitar 13 korban

yang tidak diketahui keberadaannya,

namun korban tersebut merupakan

korban terakhir yang berhasil

ditemukan selama pencarian tim

evakuasi.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan dengan judul Analisis

Framing Berita Runtuhnya Jembatan

Kutai Kartanegara Pada Surat Kabar

Harian Kaltim Post menghasilkan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemberitaan runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara

yang muncul di halaman utama

dan menjadi headline Kaltim

Post mulai 27 November 2011

hingga 26 Desember 2011

termasuk hardnews. Hal tersebut

yang membuat pemberitaan

yang disajikan Kaltim Post lebih

mengarah pada penanganan

evakuasi dan penyidikan pasca

runtuhnya jembatan sebagai

berita yang terus menerus

disorot perkembangannya.

2. Kaltim Post membuat frame

pemberitaan runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara

dengan menampilkan aktor

tertentu – menyembunyikan

aktor lain. Aktor atau pihak

yang ditampilkan Kaltim Post

dalam berita runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara

yang menjadi headline dan

muncul di halaman utama mulai

tanggal 27 November 2011

hingga 26 Desember 2011

adalah tim evakuasi. Sedangkan

Pemkab Kukar merupakan aktor

atau pihak penting dalam

pemberitaan yang tersembunyi.

3. Pemberitaan runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara

pada harian Kaltim Post

mengandung enam poin nilai

berita ideal. Nilai berita ini

apabila dijabarkan lebih lanjut

adalah significane (penting),

timeliness (waktu; news is new),

magnitude (besar; serius),

proximity (kedekatan),

Page 22: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

22

prominence (ketenaran) dan

human interest.

Saran Berdasarkan hasil yang telah

peneliti peroleh selama melakukan penelitian, mala peneliti mengajukan

saran sebagai berikut:

1. Dalam setiap pemberitaan,

sebaiknya media tetap harus

mengingat fungsi kontrol sosial.

Dalam musibah runtuhnya

Jembatan Kutai Kartanegara,

penanganan korban adalah hal

yang perlu diperhatikan. Ketika

penanganan itu dirasa lamban

dan tidak efektif, media

seharusnya melakukan kritisi

terhadap pihak yang berwenang

terhadap penanganan tersebut.

Dalam hal ini peran kontrol

sosial media sangat

berpengaruh.

2. Untuk melakukan analisis

framing pada pemberitaan suatu

media, sebaiknya tidak memilih

hard news untuk diteliti, karena

dalam hard news sulit dilihat

ideologi yang dianut media

tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala

dan Siti Karlinah. 2004.

Komunikasi Massa. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Bennett, Tonny. 1982. “Media,

Reality, Signification.” Dalam

Michael Gurevitch, Tony Bennet,

James Curran and James

Wollacott (ed.). Culture, Society

and the Media. London: Methuen.

Carey, James W. 1989.

Communication as Culture:

Essays on Media and Society.

Boston: Unwin Hyman.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu,

Teori & Fisafat Komunikasi.

Bandung: Citra Aditya Bakti.

Eriyanto. 2002. Analisis Framing:

Konstruksi, Ideologi, dan Politik

Media. Yogyakarta: LKiS.

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi

Realitas Politik dalam Media

Massa. Jakarta: Granit.

Hiebert, Ray Eldon, Donald F.

Ungurait, Thomas W. Bohn.

1975. Mass Media: An

Introduction to Mass Communication. New York:

David McKay Company.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2005.

Jurnalistik Teori dan Praktik.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rakow, Lana F. 1985. “Some Good

News-Bad News About A

Culture-Centered Paradigm.”

Dalam Stanley A. Deetz (ed.).

Communication Yearbook. Vol.15. Newbury Park: Sage

Publication.

Septiawan K., Santana. 2005.

Jurnalisme Kontemporer. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Siregar, Ashadi. 2004. “Media Pers

dan Negara: keluar dari

Hegemoni.” Dalam Nunung

Prajarto (ed.). Komunikasi,

Page 23: JURNAL ILMIAH ANALISIS FRAMING BERITA ......2013/02/23  · Kartanegara oleh surat kabar harian Kaltim Post selama tanggal 27 November 2011 hingga 26 Desember 2011. Kegunaan Penelitian

23

Negara, dan Masyarakat.

Yogyakarta : Fisipol UGM.

Sudibyo, Agus. 2001. Politik Media

dan Pertarungan Wacana.

Yogyakarta: LkiS

Sunario, Prof. Dr. Astrid S. Susanto.

1993. Globalisasi dan

Komunikasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Tubbs, Stewart L. & Sylvia Moss.

1996. Human Communication: Konteks-Konteks Komunikasi.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Tuchman, Gaye. 1981. “Making

News by Doing Work:

Routinizing the Unexpected.”

Dalam Morris Janowitz and Paul

Hirsch (ed.). Reader in Public

Opinion and Mass

Communication. Third Edition. New York: Macmillan Publishing.

Sumber Lain:

Sejarah Jembatan Kutai, tersedia di

http://harianhaluan.com/index.php

?option=com_content&view=article&id=10693:sejarah-jembatan-

kutai&catid=4:nasional&Itemid=7

8 (diakses tanggal 26 Desember 2011)

Jembatan Kutai Kartanegara

Runtuh, tersedia di

http://regional.kompas.com/read/2

011/11/26/17021438/Jembatan.K

utai.Kartanegara.Runtuh (diakses

tanggal 14 Januari 2012)