jurnal hubungan asupan gizi mikro dengan status gizi siswa sd inpres 2 pannampu kecamatan tallo kota...
DESCRIPTION
JURNAL HUBUNGAN ASUPAN GIZI MIKRO DENGAN STATUS GIZI SISWA SD INPRES 2 PANNAMPU KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSARTRANSCRIPT
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
1/15
HUBUNGAN ASUPAN GIZI MIKRO DENGAN STATUS GIZI SISWA SD
INPRES 2 PANNAMPU KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR
THE RELATIONSHIP OF NUTRIENT INTAKE WITH NUTRITIONAL
STATUS OF PRIMARY SCHOOL STUDENTS INPRES 2 PANNAMPU
TALLO DISTRICT MAKASSAR CITY
Muhammad Faisal *
Saifuddin Sirajuddin*
Ulfah Najamuddin*
*Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Makassar
Alamat Korespondensi:
Muhammad Faisal
Alamat : Jl.Perintis Kemerdekaan VII No. 55 B
Telp :085255981256Email : [email protected]
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
2/15
ABSTRACT
The growth of school-age children who depend on the provision of optimal nutrition with
the right quality and quantity. This study aims to determine the relationship between
micronutrient intake with nutritional status of primary school students Inpres 2 Pannampu
Makassar. This study is an observational analytic study design with Cross Sectional located in
SD Presidential Directive 2 Pannampu Tallo district of Makassar. Intake of micronutrients
(vitamin A, Vitamin C, Vitamin D, iron, zinc, calcium and iodine) as an independent variable,
and the nutritional status of students as the dependent variable. The entire student population of
class IV and V SD and Instruction 2 Pannampu sample of 82 people drawn to the Proportional
Random Sampling technique, the primary data in the form of characteristics, anthropometric and
nutrient intake obtained by interview through a questionnaire and secondary data obtained from
the data on the number of students the school administration. Data micronutrient intake and
nutritional status were analyzed using bivariate analysis. These results indicate that there is a
relationship between intake of vitamin A (p = 0.013) and zinc (p = 0.015) with indicators of
nutritional status according to BMI / U and there is no association between intake of vitamin C
(p = 0.820), vitamin D (p = 0.340), Fe (p = 0.382), iodine (p = 0.511) and Ca (p = 0.306) with
indicators of nutritional status according to BMI / U. There is a relationship between vitamin D
(p = 0.047), iodine (p = 0019) and Ca (p = 0.047) with indicators of nutritional status according
to the TB / U and there is no association between intake Vitamina (p = 0.622), vitamin C (p =
0.412), Fe (p = 0.388) and zinc (p = 0.416) with indicators of nutritional status according to the
TB / U. It is recommended to students in order to consume a varied diet that is deficient in
micronutrients.
Key words: Substance Micro Nutrition, School of Nutritional Status of children
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
3/15
ABSTRAK
Pertumbuhan anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan
kualitas dan kuantitas yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
asupan zat gizi mikro dengan status gizi siswa SD Inpres 2 Pannampu Makassar. Penelitian ini
merupakan penelitian analitik observasional dengan desain Cross Sectional yang berlokasi di SD
Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar. Asupan zat gizi mikro (vitamin A, Vitamin
C, Vitamin D, Fe, Zink, Kalsium dan Yodium) sebagai variable independen, serta status gizi
siswa sebagai variable dependen. Populasi yaitu seluruh siswa kelas IV dan V SD Inpres 2
Pannampu dan sampel berjumlah 82 orang yang ditarik dengan teknik Proporsional Random
Sampling, data primer berupa karakterisitik, antropometri dan asupan zat gizi diperoleh dengan
cara wawancara melalui kuesioner dan data sekunder berupa data jumlah siswa diperoleh dari
bagian administrasi di sekolah. Data asupan zat gizi mikro dan status gizi dianalisis
menggunakan analisis bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
asupan vitamin A (p=0,013) dan Zink (p=0,015) dengan status gizi menurut indikator IMT/U
serta tidak ada hubungan antara asupan vitamin C (p=0,820), vitamin D (p=0,340), Fe
(p=0,382), yodium (p=0,511) dan Ca (p=0,306) dengan status gizi menurut indikator IMT/U.
Ada hubungan antara vitamin D (p=0,047), yodium (p=0.019) dan Ca (p=0,047) dengan status
gizi menurut indikator TB/U serta tidak ada hubungan antara asupan vitaminA (p=0,622),
vitamin C (p=0,412), Fe (p=0,388) dan Zink (p=0,416) dengan status gizi menurut indikator
TB/U. Disarankan kepada siswa agar mengkonsumsi makanan yang bervariasi sehingga tidak
mengalami defisiensi zat gizi mikro.
Kata Kunci : Zat Gizi Mikro, Status Gizi anak Sekolah
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
4/15
PENDAHULUAN
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak usia tersebut adalah generasi
penerus bangsa. Pertumbuhan anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi
dengan kualitas dan kuantitas yang benar. Dalam masa pertumbuhan tersebut pemberian nutrisi
pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Banyak sekali masalah yang
ditimbulkan dalam pemberian makanan yang tidak benar dan menyimpang. Penyimpangan ini
mengakibatkan gangguan pada banyak organ dan sistem tubuh anak1.
Berdasarkan data SUSENAS yang diolah oleh Jahari (2000)2
menunjukkan bahwa upaya
yang telah dilakukan untuk memperbaiki pertumbuhan anak-anak Indonesia belum dapat
dikatakan optimal. Angka gizi buruk ternyata masih fluktuatif dan keadaan terbaik, yakni
prevalensinya paling rendah justru dicapai pada tahun 1989 yaitu 6,04%. Pada tahun 1999
jumlah anak dengan status gizi buruk adalah 7,76%.
Lebih dari sepertiga (36,1%) anak usia sekolah di Indonesia tergolong pendek ketika
memasuki sekolah, hal ini mengindikasikan adanya kurang gizi kronis. Prevalensi anak pendek
dari tahun ke tahun menunjukkan tidak adanya perubahan yang berarti. Perubahan yang terjadi
hanya sedikit sekali yaitu 39,8% pada tahun 1994 menjadi 36,1% pada tahun 1999. Data secara
nasional tentang tinggi badan anak di 5 propinsi ditemukan prevalensi anak pendek di kota besar
43,9% dan di desa 51,3% dan secara total ditemukan prevalensi anak pendek 49,3%3.
Menurut data riskesdas 2007 prevalensi kurus pada anak umur 6-14 tahun menurut jenis
kelamin dan provinsi di Indonesia yaitu pada laki-laki sebesar 13,3% dan perempuan 10,9%.
Sedangkan prevalensi BB lebih pada laki-laki 9,5% dan perempuan 6,4%. Sedangkan di
Sulawesi Selatan prevalensi kurus pada laki-laki sebesar 15,5% dan perempuan 13,4%.
Sedangkan prevalensi BB lebih pada laki-laki 7,4% dan perempuan 4,8%4.
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
5/15
Menurut data riskesdas 2010, status gizi umur 6-12 tahun (IMT/U) di Indonesia, yaitu
prevalensi sangat kurus sebesar 4,6 %, kurus sebesar 7,6%, gemuk sebesar 9,2% dan normal
sebesar 78,6%. Sedangkan di Sulawesi Selatan, prevalensi sangat kurus sebesar 4,2%, kurus
sebesar 8,4%, gemuk sebesar 3,9% dan normal sebesar 83,5%. Sedangkan prevalensi (TB/U) di
Indonesia yaitu, sangat pendek sebesar 15,1 %, pendek sebesar 20,5% dan normal sebesar
64,5%. Di Sulawesi Selatan, prevalensi sangat pendek sebesar 13,2 %, pendek sebesar 26,9%
dan normal sebesar 59,9%. Sulawesi Selatan termasuk 20 provinsi dengan prevalensi
kependekan di atas prevalensi kependekan nasional5.
Berdasarkan penelitian Selly Wijayanti di SD kartasura pada tahun 2009
6
menunjukkan
rata-rata sumbangan zat zat gizi mikro yaitu vitamin C 2,4 mg (4,8%), Yodium 10mg (68,9%),
Calcium 55,8mg (3,5%), Fosfor 135,2mg (11,6%), Besi 1,29mg (6,09%), dan Zinc 1,29mg
(9,5%). Pada penelitian yang dilakukan oleh Pramesti Inggrid di SD di kelurahan trangsan pada
tahun 2011 bahwa rata-rata kontribusi gizi mikro pada sarapan pagi yaitu vitamin A (34,50%),
zat besi (14,85%), dan zinc (13,54%).
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Makassar tahun 2010, ditemukan gizi
buruk 3,07% balita. Sementara balita yang gizi kurang sebanyak 14,54% balita. Kasus gizi buruk
tertinggi di kota Makassar terdapat di Puskesmas Kalukubodoa Kecamatan Tallo dimana gizi
buruk mencapai 8,5% dan gizi kurang 19,17%. Sedangkan kasus gizi buruk terendah di Kota
Makassar terdapat di Puskesmas Tarakan Kecamatan Wajo dimana gizi buruk mencapai 1,71%
dan gizi kurang 7,91%
7
.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan gizi mikro dengan status
gizi pada anak kelas IV & V di SD Inpres 2 Pannampu Makassar.
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
6/15
BAHAN DAN METODE
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Lokasi ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena angka kejadian gizi buruk di wilayah kerja
Puskesmas Kalukubodoa ini paling tinggi di Makassar. Hal ini dilihat berdasarkan data Dinkes
Makassar 2010 dan Puskesmas Kalukubodoa pada tahun 2011.
Desain dan Variabel Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan desain
Cross Sectional dengan variabel asupan zat gizi mikro (vitamin A, vitamin C, vitamin D, Fe,
Zink, Yodium dan Klasium) sebagai variabel independen serta status gizi siswa sebagai variabel
dependen.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV dan V SD Inpres 2 Panampu
Kecamatan Tallo Kota Makassar sebanyak 104 siswa. Besar sampel dalam penelitian ini
diperoleh berdasarkan rumusLemmeshow sehingga besar sampel yang diambil dalam penelitian
ini adalah sebanyak 82 sampel.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Data
primer berupa data karakteristik, asupan zat gizi dan pengukuran antropometri yang diperoleh
dari hasil wawancara dengan siswa. Data sekunder berupa Data jumlah siswa dari SD Inpres 2
Pannampu.
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
7/15
Analisis Data
Analisis data yang dilakukan yaitu dengan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan
asupan zat gizi mikro dengan status gizi siswa SD Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota
Makassar dengan menggunakan tabel disertai dengan narasi.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 82 responden proporsi jenis kelamin
terbesar adalah perempuan (56,1%) dan dapat diketahui bahwa dari 82 responden proporsi umur
terbesar adalah pada kelompok umur 10 tahun (32,9%).
Karakteristik Keluarga Responden
Dari hasil penelitian menunjukkan tingkat pendidikan ayah siswa yang terbanyak adalah
SMP (41,5%) sedangkan proporsi terendah adalah yang tidak pernah sekolah (1,2%). Sedangkan
untuk tingkat pendidikan ibu proporsi tertinggi adalah SMA (32,9%) sedangkan proporsi
terendah adalah Universitas (1,2%). Pekerjaan ayah responden yang terbanyak adalah buruh
harian sebanyak 20 orang (24,4%). Sedangkan yang terkecil adalah petani sebanyak 1 orang
(1,2%). Dan dari Tabel 2 ini juga dapat diketahui bahwa pekerjaan ibu yang terbanyak adalah ibu
rumah tangga yaitu sebanyak 44 responden (53,7%) sedangkan yang terendah adalah pegawai
swasta (1,2%).
Distribusi Responden Berdasarkan Penyakit yang Pernah Diderita Selama sebulan
terakhir
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penyakit batuk yang paling sering diderita
oleh para siswa yaitu sebanyak 52 responden (63,4%) sedangkan yang penyakit yang paling
tidak sering diderita adalah sembelit yaitu sebanya 10 responden (12,2%).
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
8/15
Status Gizi Siswa
Berdasarkan Tabel 1dapat diketahui bahwa status gizi siswa berdasarkan indikator TB/U
yang paling banyak adalah tinggi badan normal yaiu sebanyak 49 siswa (59,8%). Sedangkan
proporsi rendah adalah yang sangat pendek yaitu sebanyak 7 responden (8,5%) dan tidak
ditemukannya anak yang tinggi. Status gizi siswa berdasarkan indikator IMT/U yang paling
banyak adalah status gizi normal yaitu sebanyak 54 siswa (65,9%). Sedangkan proporsi rendah
adalah yang sangat gemuk yaitu sebanyak 4 responden (4,9%).
Asupan Zat Gizi Mikro
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden asupannya kurang
terutama pada vitamin A, vitamin C, kalsium dan Zat besi di mana persentase kekurangannya di
atas 50%.
Tabulasi Silang antara Variabel Independen dan Dependen
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa tabulasi silang antara asupan zat gizi mikro
dengan status gizi menurut indikator IMT/U dapat dilihat bahwa vitamin A dan Mineral Zink
terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai p berturut-turut yaitu 0,013 dan 0,015.
Sedangkan untuk viatmin C, vitamin D, Fe, kalsium dan yodium tidak terdapat hubungan yang
signifikan dengan nilaipberturut-turut yaitu 0,820; 0,340; 0,382; 0,511 dan 0,306.
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa tabulasi silang antara asupan zat gizi mikro
dengan status gizi menurut indikator TB/U dapat dilihat Vitamin D, yodium dan kalsium terdapat
hubungan yang signifikan dengan nilai p berturut-turut yaitu 0,047; 0,019; dan 0,047. Sedangkan
untuk vitamin A, vitamin C, Fe dan Zink tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai p
berturut- turut yaitu 0,622; 0,412; 0,388 dan 0,416.
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
9/15
PEMBAHASAN
Hubungan Asupan Zat Gizi Mikro Dengan Status Gizi
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa ada hubungan antara vitamin A dengan
status gizi menurut indikator IMT/U. Salah satu peran Vitamin A adalah berperan dalam per-
tumbuhan. Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, demikian pula terhadap
pertumbuhan sel. Dengan melihat fungsi vitamin A maka adanya hubungan antara vitamin A dan
status gizi menurut IMT/U disebabkan oleh fungsi vitamin A dalam sintesis protein. Dimana kita
ketahui bahwa protein sendiri berfungsi dalam menjaga sel-sel tubuh. Berbeda dengan status gizi
menurut indikator TB/U, dalam penelitian ini tidak ditemukannya hubungan yang signifikan
dengan vitamin A. hal ini dikarenakan karena vitamin A berkaitan dengan metabolisme zat gizi
makro. Secara teori, fungsi vitamin A ini tidak secara langsung berkaitan dengan pertumbuhan
tulang8.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara vitamin C dengan status gizi menurut indikator IMT/U dan TB/U. Hal ini mungkin
disebabkan karena fungsi vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang,
pendarahan bawah kulit, dan pendarahan gusi. Dengan demikian menyebabkan tidak adanya
hubungan asupan vitamin C terhadap status gizi IMT/U dan TB/U8.
Vitamin D sendiri lebih banyak berperan dalam pembentukan tulang. Status gizi menurut
IMT/U tidak hanya melibatkan tinggi badan tetapi juga berat badan sehingga ada kemungkinan
tidak adanya hubungan yang signifikan berdasarkan statistik antara asupan vitamin D dan status
gizi menurut IMT/U. Telah diuraikan sebelumnya bahwa vitamin D berkaitan erat dengan
pertumbuhan tulang dan gigi. Status gizi berdasarkan TB/U menggunakan tinggi badan sebagai
indikator yang berkaitan dengan pertumbuhan tulang. Dengan kata lain secara teori, zat gizi
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
10/15
mikro ini akan berhubungan dengan status gizi berdasakan TB/U. Hal ini sejalan dengan hasil
yang peneliti peroleh dari uji statistiknya8.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara Fe dengan status gizi menurut indikator IMT/U dan TB/U. Hal ini mungkin disebabkan
karena fungsi Fe lebih berpengaruh pada perkembangan dibandingkan dengan pertumbuhan.
Dengan adanya penelitian ini maka menjelaskan bahwa zat besi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap status gizi berdasarkan IMT/U dan TB/U8.
Zinc terlibat dalam sejumlah besar metabolisme dalam tubuh. Sebagai contoh, Zn terlibat
dalam keseimbangan asam basa, metabolisme asam amino, sintesa protein, sintesa asam nukleat,
ketersediaan folat, penglihatan, system kekebalan tubuh, reproduksi, perkembangan dan
berfungsinya system saraf. Lebih dari 200 enzim bergantung pada Zn, termasuk didalamnya
carbonic anhydrase, alcohol dehidrogenase, alkaline phosphatase, RNA polymerase, DNA
polymerase, nukleosida phosphorilase, protein kinase, seperoksida dismutase dan peroylpoly
glutamat hydrolase. Dengan mengetahui fungsi zink ini maka sangat jelas pengaruh zink
terhadap status gizi menurut IMT/U. Dengan melihat penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa Zink sendiri berkaitan dengan metabolisme zat gizi makro. Secara teori, fungsi zink tidak
secara langsung berkaitan dengan pertumbuhan tulang. Dengan demikian penelitian ini
membuktikan bahwa zink tidak berhubungan secara signifikan terhadap status gizi berdasarkan
TB/U8.
Kalsium hampir sama halnya dengan vitamin D. Mineral ini kebanyakan berperan dalam
pertumbuhan tulang dan gigi. Status gizi berdasarkan IMT/U sendiri tidak hanya menggunkan
tinggi badan yang dipengaruhi oleh pertumbuhan tulang tetapi melibatkan berat badan yang
berkaitan dengan massa otot, tulang, dan lemak secara keseluruhan. Sedangkan status gizi
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
11/15
berdasarkan TB/U menggunakan tinggi badan sebagai indikator yang berkaitan dengan
pertumbuhan tulang. Dengan kata lain secara teori, zat gizi mikro ini akan berhubungan dengan
status gizi berdasakan TB/U8.
Iodium ada dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak kurang lebih
0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. sekitar 75% dari iodium ini ada di dalam kelenjar
tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormone tiroksin, tetraiodotironin (T4), dan
triiodotironin (T3). Hormone-hormon ini diperlukan unutk pertumbuhan normal, perkembangan
fisik dan mental hewan dan manusia. Gejala kekurangan iodium adalah malas dan lamban.
Sorang anak yang menderita kretinisme mempunyai bentuk tubuh abnormal dan IQ sekitar 20.
Kretinisme dalam hal ini ditandai dengan bentuk tubuh yang abnormal seperti kerdil dan
bermuka tua. Dengan secara teori, iodium berhubungan erat dengan kekerdilan yang ditandai
denga tinggi badan yang pendek. Hal ini dapat memperkuat bahwa status gizi berdasarkan TB/U
memiliki hubungan yang signifikan dengan yodium. Status gizi berdasarkan IMT/U sendiri
merupakan perpaduan antara status gizi sekarang dan lampau, sedangkan kekurangan iodium
akan Nampak dalam jangka waktu yang panjang. Ada kemungkinan bahwa penilaian asupan gizi
makro ini tidak seratus persen menggambarkan asupan anak pada masa lampau sehingga asupan
iodium yang dampaknya akan terlihat dalam waktu yang lama menjadi tidak berhubungan
dengan status gizi berdasarkan IMT/U8.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa vitamin A (p = 0,013) dan Zink (p = 0,511) terdapat hubungan yang
signifikan dengan status gizi menurut indikator IMT/U. Untuk vitamin D (p = 0,340), kalsium (p
= 0,306) dan yodium (p = 0,019) terdapat hubungan yang signifikan dengan status gizi menurut
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
12/15
indikator TB/U. sedangkan vitamin C dan Fe tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan
status gizi menurut indikator IMT/U dan TB/U.
Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah Kepada anak Sekolah dasar, disarankan
agar mengkonsumsi makanan yang bervariasi sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang
sehingga tidak mengalami defisiensi zat gizi mikro dan diharapkan kepada para guru dan orang
tua siswa agar lebih memperhatikan pola makan anak-anak di sekolah. Kepada pihak sekolah
diharapkan agar memantau status gizi siswa melalui pengukuran antropometri secara rutin dan
mengkonsultasikannya kepada petugas kesehatan terdekat. Kepada para petugas kesehatan,
disarankan agar lebih meningkatkan program penyuluhan tentang gizi seimbang, khususnya
kepada anak Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Judarwanto. Hubungan Pola Konsumsi Makanan Jajanan dengan Status Gizi dan FungsiKongnitif Anak Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah:
Surakarta; 2006.
2. Khomsan, A. Peranan Pangan dan Gizi Untuk Kualitas Hidup, PT. Gramedia : Jakarta; 2004.3. Jamaluddin. Efek Pemberian Makanan Tambahan dan Zink Pada Ibu Hamil Kurang Energi
Terhadap Status Pertumbuhan Tinggi Badan Anak Usia 6 Tahun Di Kabupaten Takalar.
Makassar: Universitas Hasanuddin; 2008.
4. Riset Kesehatan Dasar 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. DepartemenKesehatan, RI 2008.
5. Riset Kesehatan Dasar 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. KementerianKesehatan, RI 2010.
6. Selly. Sumbangan Gizi Makro Dan Gizi Mikro Dari Jajanan Sekolah Terhadap AngkaKecukupan Gizi Anak Sekolah Di Sd Kartasura I. (Thesis). Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta; 2009.
7. Dinas Kesehatan Kota Makassar. Profil Status Gizi. Makassar: 2011.8. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama; 2004.
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
13/15
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi (TB/U dan IMT/U) SD Inpres 2
Pannampu Makassar
Status Gizi N=82 %=100,0
TB/U
Sangat PendekPendekNormal
Tinggi
IMT/USangat Kurus
Kurus
Normal
GemukSangat Gemuk
7
2649
0
12
12
54
0
4
8,5
31,759,8
0,0
14,6
14,6
65,9
0,0
4,9
Sumber: Data Primer, 2012
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
14/15
Tabel 2 Hubungan antara Asupan Gizi Mikro dengan Status Gizi Berdasarkan IMT/U SD
Inpres 2 Pannampu Makassar
Gizi Mikro
Status Gizi Berdasarkan Indikator IMT/U
Totalp
Sangat
Kurus
Kurus Normal GemukSangat
Gemukn=12 % n=12 % n=54 % n=0 % n=4 % n=82 %
Vitamin AKurang
CukupLebih
7
23
16,7
10,514,3
6
15
14,3
5,323,8
29
1213
69,0
63,261,9
0
00
0,0
0,00,0
0
40
0,0
21,10,0
42
1921
100
100100
0,0
Vitamin C
Kurang
CukupLebih
11
10
15,5
20,00,0
11
01
15,5
0,016,7
45
45
63,4
80,083,3
0
00
0,0
0,00,0
4
00
5,6
0,00,0
71
56
100
100100
0,8
Vitamin D
KurangCukupLebih
228
5,328,621,6
606
15,80,0
16,2
28521
73,771,456,8
000
0,00,00,0
202
5,30,05,4
38737
100100100
0,3
Zat Besi
KurangCukup
Lebih
102
0
18,213,3
0,0
62
4
10,913,3
33,3
3610
8
65,566,7
66,7
00
0
0,00,0
0,0
31
0
5,56,7
0,0
5515
12
100100
100
0,3
ZinkKurang
Cukup
Lebih
7
5
0
19,4
27,8
0
6
1
5
16,7
5,6
17,9
23
12
19
63,9
66,7
67,9
0
0
0
0,0
0,0
0,0
0
0
4
0,0
0,0
14,3
36
18
28
100
100
100
0,0
YodiumKurang
Cukup
Lebih
6
5
1
17,6
17,2
5,3
6
3
3
17,6
10,3
15,8
19
20
15
55,9
69,0
78,9
0
0
0
0,0
0,0
0,0
3
1
0
8,8
3,4
0,0
34
29
19
100
100
100
0,5
KalsiumKurang
Cukup
Lebih
10
0
2
18,2
0,0
10,0
7
0
5
12,7
0,0
25,0
35
6
13
63,6
85,7
65,0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
3
1
0
5,5
14,3
0,0
55
7
20
100
100
100
0,3
Sumber: Data Primer, 2012
-
5/26/2018 Jurnal Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makassar
15/15
Tabel 3 Hubungan antara Asupan Gizi Mikro dengan Status Gizi Berdasarkan TB/U SD
Inpres 2 Pannampu Makassar Tahun 2012
Gizi Mikro
Status Gizi Berdasarkan Indikator TB/U
Totalp
Sangat
Pendek
Pendek Normal Tinggi
n=7 % n=26 % n=49 % n=0 % n=82 %
Vitamin AKurang
CukupLebih
3
31
7,1
15,84,8
15
47
35,7
21,133,3
24
1213
57,1
63,261,9
0
00
0,0
0,00,0
42
1921
100
100100
0,622
Vitamin C
Kurang
CukupLebih
6
10
8,5
20,00,0
23
03
32,4
0,050,0
42
43
59,2
80,050,0
0
00
0,0
0,00,0
71
56
100
100100
0,412
Vitamin D
KurangCukupLebih
511
13,214,32,7
95
12
23,771,432,4
24124
63,214,364,9
000
0,00,00,0
38737
100100100
0,047
Zat Besi
KurangCukup
Lebih
41
2
7,36,7
16,7
213
2
38,220,0
16,7
3011
8
54,573,3
66,7
00
0
0,00,0
0,0
5515
12
100100
100
0,388
ZinkKurang
Cukup
Lebih
2
1
4
5,6
5,6
14,3
12
8
6
33,3
44,4
21,4
22
9
18
61,1
50,0
64,3
0
0
0
0,0
0,0
0,0
36
18
28
100
100
100
0,416
YodiumKurang
Cukup
Lebih
3
3
1
8,8
10,3
5,3
4
14
8
11,8
48,3
42,1
27
12
10
79,4
41,4
52,6
0
0
0
0,0
0,0
0,0
34
29
19
100
100
100
0,019
KalsiumKurang
Cukup
Lebih
5
2
0
9,1
28,6
0,0
21
0
5
38,2
0,0
25,0
29
5
15
52,7
71,4
75,0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
55
7
20
100
100
100
0,047
Sumber: Data Primer, 2012