skripsi - unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/digital...skripsi valuasi ekonomi hutan...

134
SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308 PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DEPARTEMEN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 18-Jul-2021

51 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

SKRIPSI

VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG,

KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR

NURFADILLAH L241 13 308

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

DEPARTEMEN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

ii

SKRIPSI

Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar

OLEH:

NURFADILLAH L241 13 308

Skripsi

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan StudiPada Jurusan

Perikanan

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Universitas Hasanuddin

Makassar

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

DEPARTEMEN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

iii

Page 4: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

iv

RIWAYAT HIDUP

Nurfadillah lahir di Makassar, pada tanggal 28 November

1995. Penulis merupakan anak pertama dari 2 bersaudara

dari pasangan Laba, S.E dan Lilis Suriani. Pada tahun

2001 penulis memulai pendidikan tingkat Sekolah Dasar

di SD Inpres 7/83 Bone dan lulus pada tahun 2007, di

tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMPN

26 Makassar dan lulus pada tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikan

menengah atas di MAN 1 Makassar dan lulus pada tahun 2013, setelah itu pada

tahun yang sama melalui jalur SBMPTN. Penulis berhasil diterima pada

Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas

Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Selama masa perkuliahan penulis aktif mengikuti kegiatan-kegiatan baik

intra kampus maupun ekstra kampus. Penulis pernah mengikuti Pelatihan

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) pada tahun 2016, penulis pernah

menjabat Bendahara Umum pada Badan Pengurus Harian (BPH) di Himpunan

Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan pada tahun 2016, pernah aktif di

kepanitian kegiatan-kegiatan Himpunan Sosial Ekonomi Perikanan (HIMASEI)

diantaranya menjabat sebagai Bendahara Panitia DIKLAT tahun 2015. Penulis

pernah menjabat sebagai Sekertaris pada kegiatan DIKSAR KSR PMI UNHAS

pada tahun 2016, pernah menjabat sebagai BPH di KSR PMI UNHAS selama

dua periode, dan pernah aktif di kepanitiaan pada kegiatan-kegiatan KSR PMI

UNHAS.

Page 5: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

v

ABSTRAK

NURFADILLAH (L241 13 308) Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Pulau

Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Dibimbing oleh HAMZAH sebagai

Pembimbing Utama dan ARIS BASO sebagai Pembimbing Anggota.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) Berapa nilai ekonomi total (total

economic value) ekosistem mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota

Makassar (2) Faktor apa yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar

(Willingness To Pay/WTP) masayarakat terhadap manfaat keberadaaan

ekosistem mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.Hasil

penelitian menunjukkan bahwa nilai ekonomi total ekosistem mangrove sebesar

Rp.16.379.050.884,-/tahun terdiri atas nilai manfaat langsung sebesar

Rp.531.561.667,-/tahun, nilai manfaat tidak langsung sebesar

Rp.100.308.874.125,-/tahun, nilai pilihan sebesar Rp. 198.480,-/tahun, nilai

keberadaan sebesar Rp. 352.000.000,-/tahun, dan nilai warisan sebesar

Rp.53.156.167,-/tahun.Berdasarkan hasil uji parsial (uji t), diketahui bahwa ada

dua variable yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keinginan untuk

membayar. Pertama variable tingkat pendapatan diperoleh t hitung sebesar

11,283 > t tabel (2,002) dengan signifikasi 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan

variable tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap keinginan untuk

membayar. Kedua adalah variable tingkat pendidikan diperoleh t hitung sebesar -

2,838 maka nilai mutlak 2,838 > t tabel (2,002) dengan signifikasi 0,006 < 0,05, ini

menunjukkan bahwa variable tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keinginan untuk membayar.

Kata Kunci :Ekosistem Mangrove, ValuasiEkonomi,WTP,PulauLakkang.

Page 6: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

vi

ABSTRACT

NURFADILLAH( L241 13 308) Economic Valuasi of Mangrove in Lakkang

Island, Tallo District, Makassar Town. Under the guidance of HAMZAH as main

Supervisor and ARIS BASO as Supervisor Member.

This Research is to know ( 1) How much totally economic value ( totally value

economic) mangrove ecosystem in Lakkang Island, TalloDistrict, Makassar Town

( 2) What having factor an effect on to readiness pay for ( Willingness To Pay /

WTP) people to benefit existence of mangrove ecosystem in Lakkang Island,

TalloDistrict, Makassar Town. Result of research indicate that economic value

totally mangrove ecosystem equal to Rp. 16.379.050.884,-/ year consist of direct

benefit value equal to Rp.531.561.667,- / year, indirect benefit value equal to

Rp.100.308.874.125,- / year, choice value equal to Rp. 198.480,- / year, assess

existence equal to Rp. 352.000.000,- / year, and heritage value equal to

Rp.53.156.167,- / year. Pursuant to result of test of parsial( test t), known that there

is two variable owning influence of significant desire to pay. Firstly variable mount

earnings obtained by t [count/calculate] equal to 11,283 > t of[is tables of (2,002)

with significant 0,000 < 0,05, this matter show variable mount earnings have an

effect on signifikan desire to pay. Second variable mount education obtained by t

[count/calculate] equal to - 2,838 hence absolute value 2,838 > t of[is tables of (

2,002) with signifikasi 0,006 < 0,05, this indicate that variable mount education

have influence which is significant desire to pay.

Keyword : Mangrove Ecosystem, Valuation Economy,WTP, Lakkang Island.

Page 7: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

berkah, rahmat, hidayah, dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Skripsi dengan judul “Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove

di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar” disusun berdasarkan hasil

penelitian dilapangan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Salawat dan salam juga senantiasa kita

panjatkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW yang selalu menjadi

panutan, suri tauladan, dan pemberi jalan kearah yang benarbagikitasemua.

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini penulis banyak mendapat saran,

dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang

merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi. Olehnya, dengan

segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada kedua Orang tua tercinta yang dengan sabar selalu memberikan

dukungan berupa Do’a, pesan moral dan materi kepada penulis. Dan segala

keikhlasan hati dan tulus, penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Ibu Dr.Ir. St. Aisjah Farhum, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kelautan

dan Perikanan, Universitas Hasanuddin.

2. Ibu Dr.Ir. St. Aisjah Farhum, M.Si. selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

3. Bapak Dr. Ir. Gunarto Latama, M.sc selaku Ketua Departemen Perikanan,

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin.

4. Bapak Dr. Andi Adri Arief ,S.Pi, M.Si. selaku Ketua Program Studi Sosial

Ekonomi Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas

Hasanuddin.

Page 8: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

viii

5. Bapak Dr. Hamzah, S.Pi., M.Si. sebagai pembimbing utama dan bapak

Prof.Dr.Ir. Aris Baso, M.Siselaku pembimbing anggotayang telah

bersedia membimbing dan mengarahkan penulis demi kesempurnaan dan

penyelesaian skripsi ini.

6. Dosen-dosen Penguji bapak Amiluddin, S.P, bapak Chasyim Hasani,

S.Pi, M.Si, ibu Sri Suro Adhawati, S.E, M.Si yang telah memberikan

pengetahuan baru, saran dan kritik yang sangat membangun.

7. Bapak Arman selaku Lurah di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota

Makassar yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian, dan

senantiasa melayani serta menyediakan data yang dibutuhkan.

8. Seluruh Staff, Pegawai Jurusan Perikanan yang telah banyak membantu

penulis baik pada saat pengurusan berkas maupun memberikan informasi

kepada penulis.

9. Kepada saudara Mustakim Saleh yang telah menyemangati dan banyak

membantu penulis dalam melakukan penelitian juga penyelesaian skripsi

ini.

10. Kepada teman seperjuangan dari semester awal sampai sekarang

saudara/i Rizal, Kamal, Suma, Rina, Siska, Qalbi, Nina, Ayuyang setia

membantu selama proses perkuliahan hingga akhir penyusunan skripsi,

bahagia sekali bisa bertemu dan bersaudara dengan kalian semua.

11. Kepada Saudara/i Rilwan, dan Fira teman seperjuangan penelitian yang

telah banyak membantu penyelesaian skripsi ini.

12. Saudara Amar, Hamiri, yang telah banyak membantu penulis dalam

penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

13. Kepada seluruh sahabat dan saudara-saudaraku seperjuangan SOSEK

#13 (REVOLUS13), yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

Page 9: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

ix

14. Kepada teman-teman Angkatan 2013 Perikanan (Belanak#13), terima

kasih atas dukungannya.

15. Teman-teman BABON MERAH, serta keluarga besar KSR PMI UNHAS

yang senantiasa memberikan kritikan dan saran dalam penyusunan skripsi

ini.

16. Teman-teman KKN 93 Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Buttu

Batu Squad, Mus, Arman, Mucle, Dewi, Pipi, terima kasih atas doa,

dukungan dan semangatnya. Serta bapak Kepala Desa terkeceh

sepanjang masa pak Taqdir beserta ibu yang telah memberikan tempat

tinggal selama KKN, membimbing dan berbagi pengalaman baru kepada

penulis.

17. Serta teman-teman dan semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu

persatu yang telah banyak membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Akhirnya Penulis telah berusaha menyajikan skripsi ini dengan sebaik-

baiknya, namun perlu disadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar

kedepannya lebih baik. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi pembaca sekalian terutama bagi diri pribadi penulis.

Aamiin...

Makassar, September 2017

NURFADILLAH

DAFTAR ISI

Page 10: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

x

SAMPUL ............................................................................................................ i

JUDUL ............................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii

ABSTRAK .......................................................................................................... iv

ABSTRATC ........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan ...................................................................................................... 4

D. Kegunaan Penelitian................................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ekosistem Mangrove ............................................................................... 6

B. Fungsi Ekologi dan Ekonomi Ekosistem Mangrove ................................. 9

C. Peran Ekosistem Mangrove ..................................................................... 14

D. Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove ................................................... 21 1. Analisis penilaian ekonomi ................................................................ 25 2. Analisis kontingensi valuasi ............................................................... 28

E. Kerangka Pikir ......................................................................................... 31

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................... 33

B. Jenis Penelitian ....................................................................................... 33

C. Sumber Data............................................................................................ 33

D. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................................... 34

E. Metode Pengambilan Sampel ................................................................ ..34

F. Analisis Data ............................................................................................ 35

1. Analisis penilaian ekonomi ................................................................ 35 2. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar ............... 37

G. Konsep Operasional ................................................................................ 38

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum.....................................................................................41

B. Letak Geografis dan Administrasi Daerah................................................41

C. Tata GunaLahan…………………………………………………………...…43

D. Keadaan Demografi..................................................................................44

Page 11: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

xi

E. Keadaan Sosial Budaya...........................................................................47

F. Sarana dan Prasarana.............................................................................47

G. Karakteristik Responden..........................................................................48

1. Tingkat Umur......................................................................................48 2. Tingkat Pendidikan.............................................................................49 3. Tanggungan Keluarga........................................................................50

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penilaian Manfaat Ekonomi Ekosistem Mangrove...................................51

1. Manfaat Langsung.............................................................................51 a) Manfaat Langsung Ikan...............................................................52 b) Manfaat Langsung Kepiting.........................................................53 c) Manfaat Langsung Daun Nipah...................................................54 d) Manfaat Langsung Udang...........................................................55

2. Manfaat Tidak Langsung...................................................................58 3. Manfaat Pilihan..................................................................................60 4. Nilai Keberadaan...............................................................................60 5. Manfaat Warisan................................................................................61

B. Nilai Ekonomi Total Ekosistem Mangrove................................................61

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar......................63

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................67

B. Saran........................................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tata Guna Lahan .............................................................................. 44

Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ....................................... 45

Tabel 3 Kualifikasi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia ........................... 45

Tabel 4 Penduduk Menurut Mata Pencaharian .............................................. 46

Tabel 5 Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ........................................... 46

Tabel 6 Transportasi Darat dan Laut ............................................................. 47

Tabel 7Jumlah Prasarana .............................................................................. 48

Tabel 8 Data Klasifikasi Umur Responden .................................................... 49

Tabel 9 Data Tingkat Pendidikan Responden ................................................ 49

Tabel 10 Data Tanggungan Keluarga Responden ........................................ 50

Tabel 11Manfaat Langsung Ikan .................................................................... 52

Tabel 12 Manfaat Langsung Kepiting ............................................................ 54

Tabel 13ManfaatLangsungDaunNipah (Nypafructicane ................................. 55

Tabel 14ManfaatLangsungUdang (Penaeusmonodon ................................... 57

Tabel 15 Total Nilai Manfaat Langsung Ekosistem Mangrove ...................... 59

Tabel 16 Manfaat Keberadaan Hutan Mangrove ........................................... 61

Tabel 17 Nilai Ekonomi Total Ekosistem Mangrove ....................................... 62

Page 13: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1Kerangka Pikir.....................................................................................31

Gambar 2Pulau Lakkang....................................................................................42

Page 14: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

1  

  

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara maritim, dimana tiga per empat berupa laut

(5,8 juta km2). Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau

sekitar 17.508 pulau dan panjang pantai kurang lebih 81.000 km, memiliki

sumberdaya pesisir yang sangat besar, baik hayati maupun nonhayati. Indonesia

memiliki mangrove terluas di dunia.Luas hutan mangrove di seluruh Indonesia

diperkirakan 4,25 juta hektar atau 3,98% dari seluruh luas hutan Indonesia. Namun

luas tersebut mengalami penurunan karena mengalami konversi. Antar tahun 1969

sampai 1980 sekitar satu juta hektar hutan mangrove telah dirusak. Sedangkan

data FAO tahun 1986 menyebutkan hutan mangrove di Indonesia tersisa 3,2 juta

ha atau telah terjadi pengurangan luas sebanyak 33,61 %. Konversi untuk

pertambakan dan pemukiman serta pengambilan kayu secara berlebihan akan

terus mengurangi luas hutan mangrove (Silvus et al1987 dalam Kordi 2012).

Sebagai salah satu ekosistem pesisir, hutan mangrove merupakan

ekosistem yang unik dan rawan. Ekosistem ini mempunyai fungsi ekologis dan

ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain : pelindung garis pantai,

mencegah intrusi air laut, habitat (tempat tinggal), tempat mencari makan (feeding

ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursey ground), tempat pemijahan

(spawning ground) bagi aneka biota perairan, penahan bencana tsunami, serta

sebagai pengatur iklim mikro. Sedangkan fungsi ekonominya antara lain sebagai

penghasil keperluan rumah tangga (arang) dan keperluan industri, dan penghasil

bibit (Aco, 2015).

Sekalipun luas mangrove hanya 3,98% dari seluruh luas hutan Indonesia,

keberadaan mangrove di daerah pesisir dan merupakan daerah transisi antara

Page 15: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

2  

  

darat dan laut menjadikan mangrove sebagai penyangga (buffer) penting.

Ekosistem mangrove mempunyai fungsi dan manfaat yang serba guna dan

keunikannya sebagai daerah transisi menjadikan kawasan vegetasi mangrove

sasaran pembangunan berbagai sektor. Keberadaan kawasan vegetasi mangrove

di daerah pasang surut yang lingkungannya mendukung kegiatan perikanan

menyebabkan kawasan ini banyak dimanfaatkan untuk usaha pertambakan

dengan mengorbankan vegetasi mangrove (Kordi, 2012).

Di daerah pantai atau pesisir dan estuaria terdapat ekosistem mangrove,

biasa juga disebut hutan bakau, hutan payau atau hutan mangrove. Pada mulanya

hutan mangrove hanya dikenal secara terbatas oleh kalangan ahli lingkungan,

terutama lingkungan laut. Mula-mula kawasan hutan mangrove dikenal dengan

istilah vloedbosh, kemudian dikenal dengan istilah payau karena sifat habitatnya

yang payau (Arief, 2003), yaitu daerah dengan salinitas (kadar garam) antara 0,5

ppt (part per thousand) dan 30 ppt. Disebut juga ekosistem hutan pasang surut

karena terdapat di daerah yang dipengaruhi oleh pasang surut air alut (Kordiibid,

2012).

Kota Makassar merupakan daerah pantai yang datar dengan kemiringan 0

- 5 derajat ke arah barat, diapit dua muara sungai yakni sungai Tallo memiliki hulu

yang berada di Kabupaten Gowa melalui Kabupaten Maros dan bermuara di Selat

Makassar sedangkan sungai Jeneberang memiliki hulu yang bersumber di gunung

bawa karaeng di Kabupaten Gowa dan bermuara di selat Makassar (BPS, 2016).

Kota Makassar merupakan salah satu kota pesisir yang ada di Indonesia

memiliki garis pantai sepanjang 32 Km dan mencakup 11 pulau-pulau kecil di selat

Makassar dengan wilayah perairan keseluruhan mencapai 122.370Ha. Jumlah

kecamatan di kota Makassar sebanyak 15 kecamatan dan memiliki 143 kelurahan.

Diantara kecamatan tersebut, ada tujuh kecamatan yang berbatasan dengan

Page 16: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

3  

  

pantai yaitu kecamatan Tamalate, Mariso, Wajo, Ujung Tanah, Tallo, Tamalanrea

dan Biringkanaya (BPS, 2016).

Delta Lakkang atau biasa juga disebut Pulau Lakkang merupakan daratan

yang terbentuk karena sedimentasi dalam kurun waktu tertentu di Muara Sungai

Tallo, Sulawesi Selatan. Berdasarkan data statistik BPS Kota Makassar, secara

administrasi wilayah ini masuk pada wilayah Kota Makassar tepatnya Kecamatan

Tallo dengan luas wilayah sekitar 195 hektare. Ekosistem utama yang terdapat

pada muara sungai merupakan ekosistem mangrove, kondisi ini juga terdapat di

muara Sungai Tallo. Fungsi ekologi hutan mangrove meliputi tempat sekuestrasi

karbon, remediasi bahan pencemar, menjaga stabilitas pantai dari abrasi, instrusi

air laut dan nursery ground serta pemijahan. Ekosistem mangrove juga memiliki

fungsi sosial-ekonomi yakni kayu bangunan, kayu bakar, kayu lapis, kayu untuk

mebel dan kerajinan, bahan obat, gula, alkohol, tannin dan protein hewani.

(Suhadiyah, 2015).

Ekosistem mangrove merupakan suatu wilayah yang memiliki fungsi yang

sangat kompleks untuk kehidupan umat manusia saat ini dan di masa depan.

Karena itu, melindungi kawasan mangrove dengan mencegah kerusakan dan

melakukan penghijauan atau penanaman kembali (reboisasi) di kawasan yang

telah mengalami kerusakan. Ekosistem mangrove adalah bagian dari pesisir dan

darat yang memiliki fungsi ekologis sangat kompleks, seperti penampung dan

pengolah limbah alami (bioremediasi) atau biofilter alam yang sangat efektif dalam

menanggulangi pencemaran. Ekosistem mangrove juga berfungsi sebagai habitat

berbagai hewan darat dan sebagai penahan intrusi garam ke darat. Yang tidak

kalah penting ialah, hutan mangrove adalah bagian dari hutan tropis yang

berfungsi sebagai paru-paru dunia (Kordi, 2012).

Menyadari pentingnya kawasan hutan mangrove ini, diperlukan penelitian

“Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, kota

Page 17: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

4  

  

Makassar”untuk mengetahui seberapa besar nilai manfaat ekonomi yang

terkandung dari hutan mangrove di Pulau Lakkang. Hasilnya diharapkan bisa

dijadikan informasi bagi masyarakat maupun pemerintah dalam pengambilan

keputusan dan kebijakan, serta pemanfaatan yang tepat untuk kawasan hutan

mangrove yang ada di Pulau Lakkang, dan dapat memberikan informasi tentang

manfaat ekologi dan ekonomi hutan mangrove.

B. Rumusan Masalah

Kajian singkat ini berusaha untuk menjawab pertanyaan tentang valuasi

ekonomi hutan mangrove di pesisir Makassar khususnya Pulau Lakkang,

Kecamatan Tallo. Kajian ini diharapkan dapat memenuhi kekurangan tersebut.

Rumusan masalah penelitian antara lain :

1. Berapa nilai ekonomi total (total economic value) ekosistem mangrove di

Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar ?

2. Faktor apa yang berpengaruh terhadap kesediaan membayar (Willingness To

Pay/WTP) masayarakat terhadap manfaat keberadaaan ekosistem mangrove

di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dilakukannya penelitian ini

adalah :

1. Menganalisis besarnya nilai ekonomi total (total economic value) ekosistem

mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

2. Mendeskripsikan faktor apa yang berpengaruh terhadap kesediaan

membayar (willingness to pay/WTP) masyarakat terhadap manfaat

keberadaan ekosistem mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota

Makassar.

D. Kegunaan Penelitian

Page 18: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

5  

  

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang

membutuhkan, adapun keguanaannya antara lain :

1. Sebagai bahan masukan untuk menemukan sistem pengelolaan dan

pemanfaatan hutan mangrove.

2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi para

pengambil kebijakan (pemerintah maupun swasta) dalam perencanaan dan

pengelolaan sumberdaya hutan mangrove.

I. TINJAUAN PUSTAKA

Page 19: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

6  

  

A. Ekosistem Mangrove

Kata mangrove merupakan kombinasi antara kata mangue yang berarti

tumbuhan dan grove yang berarti belukar atas hutan kecil. Kata mangrove

digunakan untuk menyebut jenis pohon-pohon atau semak-semak yang tumbuh di

antara batas air tinggi saat air pasang dan batas air terendah di atas rata-rata

permukaan air (Iramaya, 2011).

Kata mangrove mempunyai dua arti, pertama sebagai komunitas, yaitu

komunitas atau masyarakat tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap

garam/salinitas dan pasang surut air laut, dan kedua sebagai individu spesies.

Karenanya supaya tidak rancu, Mac Nae kemudian menggunakan istilah mangal

apabila berkaitan dengan komunitas hutan dan mangrove untuk individu

tumbuhan. Di pihak lain, Tomlinson menggunakan kata mangrove baik untuk

tumbuhan maupun komunitasnya, dan ada juga yang menyebutkan bahwa kata

berlumpur, basah, dan terletak di perairan pasang surut daerah tropis, hutan yang

tumbuh di antara garis pasang surut, sehingga juga dinamakan hutan pasang.

FAO menyarankan agar istilah mangrove digunakan baik individu jenis tumbuhan

maupun untuk komunitas pada habitat mangrove (Mac Nae 1968 dalam

Supriharyono 2007).

Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis

tumbuhan yang membentuk komunitas tersebut di daerah pasang surut. Hutan

mangrove adalah tipe hutan yang secara alami dipengaruhi oleh pasang surut air

laut,tergenang pada saat pasang naik dan bebas dari genangan pada saat pasang

rendah. Ekosistem mangrove adalah suatu sistem yang terdiri atas lingkungan

biotik dan abiotik yang saling berinteraksi di dalam suatu habitat

mangrove.Menurut Steenis (1978), yang dimaksud dengan “mangrove”

adalah vegetasi hutan yang tumbuh di antara garis pasang surut (Kusmana2002

dalam Kordi 2012).

Page 20: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

7  

  

Hutan mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu

atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang air laut tetapi

tidak terpengaruh oleh iklim. Sedangkan daerah pantai adalah daratan yang

terletak di bagian hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berbatasan dengan laut

dan masih dipengaruhi oleh pasang surut, dengan kelerengan kurang dari 8%

(Santoso 2000dalam Kordi 2012).

Hutan mangrove sebagai coastal woodland atau “hutan bakau” atau “rawa

garaman”. Sedangkan Sneadaker mengatakan hutan mangrove yakni suatu

kelompok jenis tumbuhan berkayu yang tumbuh di sepanjang garis pantai tropika

dan subtropika yang terlindung dan memiliki semacam bentuk lahan pantai dengan

tipe tanah aerob. Sedangkan SK Dirjen Kehutanan No.60/Kpts/Dj/I/1978

menyebutkan hutan mangrove sebagai hutan yang terdapat di sepanjang pantai

atau muara sungai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut, yakni tergenang

waktu pasang dan bebas genangan pada waktu surut (Allen 1973 dalam Joga

2010).

Hutan mangrove sendiri jika ditinjau dari tata bahasa terdiri dari dua kata,

yaitu “hutan” dan “mangrove”. Menurut Undang-Undang No.41/1999 dan Undang-

Undang No.19/2004 yang mengatur tentang kehutanan, hutan adalah suatu

kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang

didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan

yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Sedangkan mangrove adalah vegetasi hutan

yang tumbuh pada tanah alluvial (endapan halus) di daerah pantai dan sekitar

muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Mangrove juga tumbuh

pada pantai karang atau daratan terumbu karang yang berpasir tipis atau pada

pantai berlumpur (Aksono, 2007).

Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang pantai

atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Untuk menghindari

Page 21: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

8  

  

kekeliruan perlu dipertegas bahwa istilah bakau hendaknya digunakan hanya

untuk jenis-jenis tumbuhan tertentu saja yakni dari marga Rhizopora, sedangkan

istilah mangrove digunakan untuk segala tumbuhan yang hidup di lingkungan khas

ini. Karena di hutan tersebut bukan hanya jenis bakau yang ada maka istilah hutan

mangrove lebih populer digunakan pada tipe hutan ini. Segala tumbuhan dalam

hutan ini saling berinteraksi dengan lingkungannya baik yang bersifat biotik

maupun abiotik. Dan seluruh sistem yang saling bergantung ini membentuk

ekosistem mangrove (Nontji1987dalam Kordi 2012).

Fungsi mangrove yang terpenting bagi daerah pantai adalah menajdi

penghubung antara daratan dan lautan. Tumbuhan, hewan benda-benda lainnya,

dan nutrisi tumbuhan ditrasnfer ke arah daratan atau ke arah laut melalui

mangrove. Mangrove berperan sebagai filter untuk mengurangi efek yang

merugikan dari perubahan lingkungan utama, dan sebagai sumber makanan bagi

biota laut (pantai) dan biota darat. Jika mangrove tidak ada maka produksi laut dan

pantai akan berkurang secara nyata. Potensi ekonomi mangrove diperoleh dari

tiga sumber utama yaitu hasil hutan, perikanan estuari dan pantai (perairan

dangkal), serta wisata alam. Selain itu mangrove memiliki peranan penting dalam

melindungi daerah pantai dan memelihara habitat untuk sejumlah besar jenis

satwa, jenis yang terancam punah dan jenis langka yang kesemuanya sangat

berperan dalam memelihara keanekaragaman hayati di wilayah tertentu (Kordi

ibid, 2012).

Mangrove merupakan suatu tempat yang bergerak akibat adanya

pembentukan tanah lumpur dan daratan secara terus-menerus sehingga secara

perlahan berubah menjadi semi daratan. Berbagai pengertian mangrove yang

berbeda-beda sebenarnya memiliki arti yang sama yaitu formasi hutan daerah

tropika dan subtropika yang terdapat di pantai rendah dan tenang, berlumpur serta

mendapat pengaruh pasang surut air laut. Hutan mangrove juga merupakan mata

Page 22: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

9  

  

rantai penting dalam pemeliharaan keseimbangan siklus biologi suatu perairan

(Kordi, 2012).

Ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya

kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara mahluk hidup

dengan lingkungannya dan diantara mahluk hidup itu sendiri, terdapat pada

wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies

pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asin/payau

(Santoso 2000dalam Kordiibid 2012).

Menempatkan mangrove sebagai suatu ekosistem akan membangun

pengertian yang lebih kaya dalam hal sumber daya hayati dan habitat hidup,

karena selain flora juga tidak sedikit fauna yang dijumpai pada mangrove. Dalam

hal ini mangrove berfungsi sebagai tempat hidup, mencari makan, berlindung,

bertelur, dan sebagai terminal atau koridor migrasi bagi berbagai macam fauna,

antara lain burung, reptilian, moluska, udang, dan ikan (Saputro et al.,2009).

B. Fungsi Ekologi dan Ekonomi Ekosistem Mangrove

1. Fungsi Ekologi Hutan Mangrove

Secara ekologis mangrove memegang peranan kunci dalam perputaran

nutrien atau unsur hara pada perairan pantai dan sekitarnya yang dibantu oleh

pergerakan pasang surut air laut. Interaksi vegetasi mangrove dengan

lingkungannya mampu menciptakan kondisi iklim yang sesuai untuk kelangsungan

proses biologi beberapa organisme akuatik, yang termasuk melibatkan sejumlah

besar mikroorganisme dan makroorganisme. Dengan demikian, di mana terdapat

mangrove berarti di situ juga merupakan daerah perikanan yang subur, karena

terdapat hubungan positif dan signifikan antara hutan mangrove dengan tingkat

produksi perikanan (Kordi, 2012).

Nilai penting mangrove lainnya adalah dalam bentuk fungsi ekologisnya

sebagai stabilisator tepian sungai dan pesisir dan memberikan dinamika

Page 23: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

10  

  

pertumbuhan di kawasan pesisir, seperti pengendalian erosi pantai, menjaga

stabilitas sedimen dan bahkan turut berperan dalam menambah perluasan lahan

daratan (land building) dan perlindungan garis pantai (protected agent). Bahkan

dapat juga berperan penting dalam memfungsikan ekosistem sekitarnya, termasuk

tanah-tanah basah pesisir, terumbu karang, dan lamun (Kordiibid, 2012).

Fungsi dan manfaat hutan mangrove telah banyak diketahui, baik sebagai

tempat pemijahan ikan di perairan, pelindung daratan dari abrasi oleh ombak,

pelindung daratan dari tiupan angin, penyaring intrusi air laut ke daratan dan

kandungan logam berat yang berbahaya bagi kehidupan, tempat singgah migrasi

burung; dan sebagai habitat satwa liar serta manfaat langsung lainnya bagi

manusia (Iramaya, 2011).

Hutan mangrove mampu mengikat sedimen yang terlarut dari sungai dan

memperkecil erosi atau abrasi pantai, mangrove juga mampu dalam menekan laju

intrusi air laut ke arah daratan. Mangrove juga memiliki fungsi ekologis sebagai

habitat berbagai jenis satwa liar. Keanekaragaman fauna di hutan mangrove cukup

tinggi, secara garis besar dapat dibagi dua kelompok, yaitu fauna akuatik seperti

ikan, udang, kerang, dan lainnya serta kelompok terestrial seperti insekta, reptilia,

amphibia, mamalia, dan burung (Iramayaibid, 2011).

2. Fungsi Ekonomi Hutan Mangrove

Ekosistem mangrove, selain mempunyai fungsi ekologis, juga mempunyai

potensi dan manfaat ekonomi yang sangat besar. Ekosistem mangrove memberi

konstribusi secara nyata bagi peningkatan pendapatan masyarakat, devisa untuk

daerah, dan negara. Produk yang diperoleh dari ekosistem mangrove berupa kayu

bakar, bahan bangunan, pupuk, bahan baku kertas, bahan makanan, obat-obatan,

minuman, peralatan rumah tangga, bahan baku tekstil dan kulit, lilin, madu,

rekreasi, tempat pemancingan, dan lain-lain (Kordi, 2012).

Page 24: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

11  

  

Secara garis besar mangrove mempunyai beberapa keterkaitan dalam

pemenuhan kebutuhan manusia sebagai penyedia bahan pangan, papan dan

kesehatan serta lingkungan. Secara ekonomi hutan mangrove yaitu, (Dadang,

2012) :

a. Penghasil kayu, misalnya kayu bakar, arang serta kayu untuk bahan

bangunan dan perabot rumah tangga.

b. Penghasil bahan baku industri, mislanya pulp, kertas, testil, makanan, obat-

obatan, alkohol, penyamak kulit, kosmetik dan zat pewarna.

c. Penghasil bibit ikan, udang, kerang, telur burung dan madu.

d. Sebagai objek parawisata, karakteristik hutannya yang berada di peralihan

antara darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Kegiatan wisata

ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui

penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian

masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan

kesemptan berusaha, seperti membuka warung makan, dan meyewakan.

Secara ekonomi mangrove mampu memberikan banyak lapangan kerja

bagi msyarakat, baik itu penyediaan benih bagi industri perikanan, selain itu kayu

dari tumbuhan mangrove dapat dimanfaatkan untuk sebagai bahan kayu bakar,

bahan kertas, bahan konstruksi yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Manfaat lain dari mangrove secara ekonomi adalah (Tri, 2014) :

1) Hutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari

kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove yang telah dikembangkan

menjadi objek wisata antara lain di Sinjai (Sulawesi Selatan), Muara Angke

(DKI), Suwung, Denpasar (Bali), Blanakan dan Cikeong (Jawa Barat), dan

Cilacap (Jawa Tengah). Hutan mangrove memberikan objek wisata yang

berbeda dengan objek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang

berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan dalam bebrapa

Page 25: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

12  

  

hal. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung

dari alam. Pantai Padang, Sumatera Barat yang memiliki areal mangrove

seluas 43,80 ha dalam kawasan hutan, memiliki peluang untuk dijadikan areal

wiasata mangrove. Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan

langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga

mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat disekitarnya dengan

menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka

warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.

2) Perikanan merupakan sumber daya ekonomi paling utama di kawasan

mangrove. Di Wulan dan Segera Anakan, sebagian vegetasi mangrove

ditebang untuk tambak ikan/udang. Hampir semua tambak tersebut

menggunakan sistem tambak intensif, hampir tidak ada yang melakukannya

dengan sistem empang parit (tambak tumpang sari). Perikanan tangkap

langsung di kawasan mangrove yang memberi dampak langsung terhadap

ekonomi masyarakat secara luas terjadi di Segara Anakan, jenis-jenis yang

ditangkap beragam dari udang, ikan, kerang, hingga kepiting.

3) Kawasan mangrove merupakan sumber kayu yang penting bagi masyrakat

pesisir. Jenis pohon yang ditebang untuk pembuatan arang umumnya

Rhizopora spp. Karena memiliki kalori cukup tinggi, sedangkan untuk kayu

bakar hampir semua pohon digunakan. Adapun untuk bahan bangunan, selain

Rhizophora spp, digunakan pula Sonneratia spp dan Brugaria spp, sedangkan

daun Nypa fruticans untuk atap rumah.

4) Sebagai bahan makanan, banyak masyarakat memanfaatkan tumbuhan

mangrove untuk bahan makanan, namun kuantitas dan kualitasnya relatif

terbatas. Berbatas jenis mangrove yang dapat dijadikan bahan pangan

misalnya buah Avicennia spp, buah N.fruticans, buah Sonneratia spp,

Page 26: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

13  

  

propagul Rhizophora spp, buah/ hipokotil Brugeria spp, dan Termanillai

catapa mengandung pati dan dapat menjadi sumber karbohidrat.

5) Daun muda Acrostichum aureum, Avicennia marina, dan Pluchea indica,

hipokotil B.gymnorrhiza dan B.sexangula, serta buah, biji, dan seedling

A.Marina, A.Officinalis, B.Sexangula dapat dijadikan syuran. Ekstraks galih

kayu A.alba dan A.officinalis dapat digunakan sebagai tonik, nira bunga

N.Fruticans dapat diolah menjadi gula merah dan tuak, karena kandungan

sukrosanya yang tinggi. Nipah juga dapat menghasilkan minyak goreng,

daunnya untuk kertas rokok, dan abunya untuk sumber garam.

6) Potensi tumbuhan mangrove sebagai bahan baku industri cukup luas.

Pneumatofora S.alba dan S.Caseolaris dapat digunakan untuk sol sepatu.

Kayu berbagai jenis tumbuhan mangrove, seperti Heritiera spp dan

Rhizophora spp. dapat digunakan untuk menghasilkan pulp. Beberapa

tumbuhan mangrove lainnya juga berpotensi sebagai bahan baku industri,

misalnya pneumatofora B.gymnorrhiza dan B.sexangula dapat menghasilkan

parfum dan rempah-rempah, ekstrak Achantus spp.dan Xylocarpus spp, dapat

meghasilkan penguat rambut, ekstrak Excoceria agallocha untuk afrodisiak,

ekstrak Avicennia spp. untuk sabun.

7) Penggunaan kawasan mangrove sebagai lokasi wisata telah dikembangkan

sejak lama. Tritih merupakan lokasi wisata yang dibangun perhutani pada

pertengahan tahun 1970-an untuk tujuan konservasi dan pendidikan

ekosistemmangrove, namun fasilitas ini kini telah terbengkalai. Salah stu

kawasan mangrove alami yang berpotensi untuk ekowisata adalah Segara

Anakan, mengingat kelengkapan atraksi alam dan sarana akomodasinya yang

memadahi. Kawasan Pasar Banggi sangat potensial sebagai lokasi wisata

karena areanya cukup luas, dikelola dan diawasi masyarakat sehingga cukup

lestari, serta letaknya strategis di tepi jalan negara pantai utara.

Page 27: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

14  

  

8) Kawasan mangrove dapat menjadi lokasi pendidikan konservasi.

C. Peran Ekosistem Mangrove

Kedudukan ekosistem mangrove di dalam lingkungan alam tidak berdiri

sendiri, melainkan merupakan bagian dari ekosistem yang lebih luas. Brown

mendeskripsikan mangrove sebagai ekosistem interfalace atau ekosistem

peralihan yang menempati daerah perbatasan antara laut dan daratan. Banyak

proses yang mengaturnya bersala dari tempat lain. Di dalamnya terdapat aliran

pergerakan materi yang mengalir dan digerakkan oleh faktor fisik seperti halnya

pasang surut, run off daratan, dan curah hujan. Sedangkan faktor biologis yang

mempengaruhinya antara lain produksi serasah, dkeomposisi, pengambilan

mineral oleh tumbuhan, dan aktivitas-aktivits biologis lainnya. Selain itu, di daerah

estuaria dan delta tempat sungai-sungai bermuara, mangrove merupakan bagian

dari daerah aliran sungai (Aksono, 2007).

Sumber daya mangrove mempunyai beberapa peran baik secara fisik,

kimia, maupun biologi yang sangat menunjang pemenuhan kebutuhan hidup

manusia dan berfungsi sebagai penyangga keseimbangan ekosistem di wilayah

pesisir (Bengen 2002dalam Kordi 2012) :

1. Habitat Biota

Ekosistem mangrove merupakan habitat (tempat hidup) berbagai biota,

baik biota akuatik maupun biota daratan. Flora yang tumbuh pada ekosistem

mangrove di Indonesia dikenal mempunyai keragaman jenis yang tinggi. Flora

yang ditemukan pada ekosistem mangrove Indonesia sekitar 189 jenis dari 68

suku. Dari jumlah itu, 80 jenis di antaranya adalah berupa pohon, 24 jenis liana,

41 jenis herba, 41 jenis epifit, dan 3 jenis parasit. Tumbuhan di ekosistem

mangrove tumbuh berupa pohon antara lain bakau (Rhiziphora), api-api

(Avicennia), pedada (Sonnetaria), tanjang (Bruguiera), nyirih (Xylocarpus), tengar

(Ceriops) dan buta-buta (Exciecaria).

Page 28: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

15  

  

Fauna mangrove membentuk pencampuran antara dua kelompok, sebagai

berikut :

1) Kelompok fauna daratan/terrestrial yang umumnya menempati bagian atas

pohon mangrove, terdiri atas : insekta, ular, primata, dan burung.

2) Kelompok fauna perairan/akuatik, terdiri atas dua tipe:(a) organisme yang

hidup di kolam air, terutama berbagai jenis ikan dan udang; (b) organisme

yang menempati substrat, baik keras (akar batang pohon mangrove)

maupun lunak (lumpur), terutama kepiting, kerang, dan berbagai jenis

avertebrata lainnya.

2. Persinggahan Fauna Migran

Ekosistem mangrove merupakan tempat persinggahan fauna migran, baik

fauna darat maupun fauna laut. Kawasan mangrove di pesisir timur Sumatera

Utara merupakan daerah persinggahan dan tempat mencari makan bagi burung-

burung migran dari Rusia an Belarus. Tumbuhan mangrove menyediakan tempat

bertengger dan beristirahat yang nyaman bagi burung-burung migran. Demikian

juga sumber makanan yang melimpah bagi burung-burung tersebut ketika surut.

Sayangnya, karena kerusakan ekosistem mangrove, jumlah burung yang singgah

dan mencari makan di daerah tersebut menurun.

Fauna lain yang singgah di ekosistem mangrove adalah penyu. Di sekitar

ekosistem mangrove, terutama daerah berpasir merupakan daerah bagi penyu

untuk bertelur. Penyu juga mencari makan berupa tumbuhan lamunyang tumbuh

subur di depan ekosistem mangrove ataupun berasosiasi dengan ekosistem

mangrove. Setelah bertelur dan mencari makan, penyu-penyu tersebut berenang

mengarungi samudera.

3. Tempat Pemijahan, Pengasuhan, dan Mencari Makan

Ekosistem mangrove merupakan daerah penting ynag digunakan oleh

berbagai fauna untuk melakukan pemijahan (spawning ground), pengasuhan

Page 29: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

16  

  

(nursery ground), dan tempat mencari makan (feeding ground). Berbagai fauna

darat maupun fauna akuatik menjadikan ekosistem mangrove sebagai tempat

untuk reproduksi, seperti memijah, bertelur, dan beranak.

Biota akuatik yang hidup di substrat yang keras (kayu) maupun lunak

(lumpur) umumnya memijah di ekosistem mangrove, karena biota tersebut tidak

dapat berpindah seperti kerang atau berpindah tidak jauh seperti keong/siput.

Biota lain seperti kepiting, udang dan ikan ada yang memijah di ekosistem

mangrove dan ada yang memijah di perairan agak dalam, namun setelah menetas

larva dan benihnya dibawa oleh arus dan angin ke ekosistem mangrove.

Lingkungan ekosistem mangrove menjadi tempat yang cocok bagi biota

akuatik untuk memijah dan membesarkan anaknya. Akar-akar tumbuhan selain

menyediakan ruangan bagi biota untuk bersembunyi, sistem perakaran mangrove

sangat efektif meredam gelombang dan arus laut sehingga telur dan anak ikan

tidak hanyut. Karena itu, telur dan anakan biota aman dari serangan predator

maupun arus dan gelombang.

Dalam kaitannya dengan makanan, ekosistem mangrove menyediakan

makanan bagi berbagai biota akuatik dalam bentuk material organik yang

terbentuk dari jatuhan daun serta berbagai kotoran hewan darat yang kemudian

diubah oleh mikroorganisme menjadi bioplankton yang sangat dibutuhkan oleh

biota laut. Dengan demikian, ekosistem mangrove kaya akan zat nutrisi bagi ikan,

udang, moluska, dan biota lainnya.

Demikian pula hewan darat. Pada saaat surut, berbagai jenis hewan darat

turun ke ekosistem mangrove mencari makan seperti ikan, udang, kepiting, dan

berbagai jenis moluska. Beberapa spesies burung dan primata juga memakan

bunga dan buahtumbuhan mangrove.

4. Pendukung Ekosistem Laut

Page 30: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

17  

  

Ekosistem mangrove berada di antara daratan dan lautan, sehingga

ekosistem ini merupakan salah satu uang paling unik, khas, dan rumit. Lingkungan

ini terkait dengan daratan dan lautan, serta berfungsi menjadi penyangga (buffer)

bagi daratan dan lautan. Berbagai biota, baik biota darat maupun laut hidup dan

bergantung pada ekosistem mangrove.

Karena berada di pesisir dan antara daratan dan lautan ekosistem

mangrove menjadi penting sebagai pelindung lautan dan sekaligus daratan.

Mangrove dapat menangkap sedimen dari daratan yang diangkut oleh air tawar

melalui sungai, drainase, dan sebagainya kemudian diendapkan di dasar

mangrove. Karena air dan sedimen ini tidak langsung menyerbu masuk ke

ekosistem padang lamun dan terumbu karang. Sebab sedimen dan air tawar yang

berlebihan masuk kedua area tersebut dapat membunuh berbagai biota di

dalamnya.

Sebaliknya, ekosistem mangrove juga menjadi pelindung daratan.

Ekosistem mangrove dapat mencegah intrusi garam ke daratan, sehingga

ekosistem ini menjaga keseimbangan air tawar dan air asin. Demikian pula, sistem

perakaran tumbuhan pada ekosistem mangrove yang rapat dan terpancang abrasi

dapat berfungsi meredam gempuran gelombang laut dan ombak.

5. Pelindung Pantai

Mangrove merupakan salah satu ekosistem yang khas dan unik. Tumbuh-

tumbuhan di ekosistem ini mempunyai akar yang berbeda dengan tumbuh-

tumbuhan di darat. Ada yang mempunyai akar horisontal di dalam tanah dan di

sana-sini mencuat ke luar tegak seperti tonggak tajam seperti pada api-api

(Avicennia). Ada juga yang akarnya tersembul ke permukaan dan melengkung

bagaikan lutut (knee root) seperti pada tanjang (Bruguiera). Dan ada pula yang

akarnya mencuat dari batang, bercabang-cabang mengarah ke bawah dan

menggantung kemudian masuk ke tanah sperti pada bakau (Rhizophora).

Page 31: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

18  

  

Perakaran ini berfungsi antara lain memabntu mangrove bernapas dan tegak

berdiri.

Namun, sistem perakaran mangrove yang unik dan khas tersebut juga

dapat berfungsi secara ekologis. Perakaran mangrove yang rapat dan terpancang

dapat berfungsi efektif meredam hantaman gelombang dan ombak. Kekuatan

angin dan badai yang dahsyat akan berkurang ketika mencapai ekosistem

mangrove yang memliki hutan lebat. Demikian pula gelombang pasang atau

tsunami akan mengecil ketika mencapai ekosistem mangrove yang berhutan lebat.

Daya rusak gelombang menjadi berkurang karena kekuatannya telah direduksi

oleh ekosistem mangrove.

6. Perangkap Sedimen

Perakaran mangrove yang rapat dan terpancang juga dapat berfungsi

efektif menangkap partikel-partikel tanah yang berasal dari erosi daratan. Akar-

akar tumbuhan mangrove sebagai perangkap (trapped) partikel tanah dan

sedimen. Lumpur yang terbawa oleh air dari daratan akan terperangkap oleh akar

mangrove dan mengendapkannya sehingga akan terjadi suatu kondisi di mana

endapan lumpur tidak hanyut oleh arus dan gelombang laut. Lumpur yang

terperangkap oleh perakarn mangrove makin lama makin tebal sehingga lama-

kelamaan akan terjadi lahan baru ke arah laut. Contohnya, di pantai timur

Sumatera yang ditumbuhi mangrove, penambahan daratan ke arah laut sekitar 2

cm/tahun.

7. Pencegah Intrusi Air Laut

Salah satu input penting ekosistem mangrove adalah air, terutama

keseimbangan air tawar dan air asin. Kehadiran ekossitem mangrove di pantai

menjadi wilayah penyangga terhadap rembesan air laut dan intrusi ke daratan.

Page 32: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

19  

  

Ekosistem mangrove yang tebal dengan tumbuhan yang rapat dapat mencegah

masuknya air laut melalui bawah tanah ke daratan sehingga sumur-sumur yang

dibuat di belakang ekosistem mangrove tidak asin.

Di Desa Tongke-Tongke, Samatariang, Sinjai (Sulawesi Selatan) sebelum

dilakukan penghijaun di pesisir dengan menggunakan tumbuhan mangrove, tidak

hanya sumur-sumur penduduk yang airnya asin, ombak pasang pun menyapu

sampai ke bawah rumah –rumah (rumah panggung) penduduk. Setelah dilakukan

penghijaun pantai yang dimotori oleh M.Taiyeb, luasan hutan mangrove kemudian

melindungi pemukiman dan sumur-sumur penduduk pun menjadi tawar.

8. Biofilter Alami

Mangrove adalah ekosistem yang berada di antara pesisir dan lautan.

Karaktersitik ekosistem mangrove dengan tanh berlumpur, tumbuhan yang rapat,

serta akar tumbuhan yang khas seperti menjadi salah satu penyaring bahan

pencemar yang baik. Di ekosistem mangrove juga terdapat berbagai biota akuitik

yang dikenal sebagai biofilter, yaitu berbagai macam kerang/tiram seperti kerang

bakau (Crassostrea, Ostrea), kerang hijau (Pernal/Mytilus), alang atau lokang

(Geloina), dan kerang darah (Anadara sp). Kerang/tiram tersebut adalah hewan

yang tidak dapt berpindah tempat dan mempunyai kebiasaan makan sebagai

penyaring (filter feeders). Karena itu, ekosistem ini menjadi salah satu biofilter atau

penyaring alami yang handal.

Ekosistem mangrove selain berfungsi sebagai biofilter alami juga

merupakan habitat yang baik bagi biota untuk memijah , mengasuh anak, dan

tempat mencari makan. Karena itu, ekosistem ini sangat subur. Memusnahkan

ekosistem mangrove sama dengan memusnahkan biofilter alami dan satu

lingkungan kehidupan.

Sebagai ekosistem yang berada di pesisir, mangrove juga menjadi biofilter

bagi daratan, terutama mencegah intrusi air laut ke daratan. Sumur penduduk

Page 33: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

20  

  

yang dibangun di sekitar pantai, bahkan sangat dekat ke pantai, airnya tawar bila

di pesisir terdapat ekosistem mangrove.

9. Kawasan Pariwisata dan Konservasi

Pantai berpasir terutama pantai yang memiliki pasir putih dan butiran

pasirnya halus, biasanya dijadikan kawasan pariwisata pantai karena keindahan

alam dan kebersihan pantainya, seperti pantai Sanur dan Kuta Bali, Pangandaran,

Pelabuhan Ratu, dan Carita di Jawa Barat, Parang Tritis di Jawa Tengah,

Kepulauan Seribu di Jakarta, Kepulauan Karimunjawa di Jepara, dan Pasir Putih

di Jawa Timur; Pantai tersebut mempunyai nilai jual yang tinggi bagi pariwisata

Pengelolaan ekosistem hutan mangrove di Indonesia masih mengizinkan adanya

konversi mangrove, ekspoltasi kayu, dan pemanfaatan jasa lainnya. Pemerintah

Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk melakukan perlindungan terhadap

ekosistem mangrove. Sesuai dengan prinsip kelestarian hutan yang merupakan

pedoman dlam mengusahakan hutan maka dalam pengusahaannya hutan

mangrove harus diperhatikan segi kelestariaanya. Penebangan dilakukan secara

selektif terhadap pohon mangrove yang berdiameter lebih dari 10 cm, kelestarian

hutan pantai merupakan salah satu aspek yang angat pentig dalam kegiatan

pengusahaan hutan. Pada pengusahaan hutan mangrove juga dikenal berbagai

sistem silvikultur yang mengatur pelaksanaan penebangan.

Pemanfaatan sumber daya alam termasuk hutan mangrove pengusahaan

fungsi ekonominya lebih menonjol daripada fungsi yang lain. Pemanfaatan hutan

mangrove yang sifatnya masih tradisional biasanya cenderung msih terkendali.

Karena hanya mengambil keuntungan ekonomi dari lingkungan sekitar tumbuhnya

mangrove. Namun, dalam perjalanan selanjutnya pemanfaatan berkembang ke

dalam bentuk usaha besar-besaran, baik untuk memanfaatkan kayu maupun

membuka hutan untuk memfungsikan lahannya. Pengelolaan kawasan mangrove

harus menggunakan paradigma baru dalam pengelolaan hutan yang berorientsi

Page 34: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

21  

  

pada komponen sumber daya hutan sebagai ekosistem (forest reurses

management) dan menempatkan masyarakat desa hutan sebagai mitra

(community based forest management) (Azwar, 2012).

D. Valuasi Ekonomi Ekosistem Magrove

Konsep valuasimengacu pada nilai ekonomi dari sumberdaya alam. Nilai

ekonomi adalah ukuran jumlah maksimum barang dan jasa yang ingin dikorbankan

oleh seseorang untuk memperoleh barang dan jasa lainnya (Tuwo 2011 dalam

Baso et al 2013). Nilai ekonomi juga dapat diartikan sebagai keinginan membayar

atau Willingness to Pay seseorang terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh

sumberdaya alam dan lingkungan (Turmudi 2005 dalamBaso et al 2013).

Valuasi ekonomi merupakan suatu upaya yang digunakan untuk

memberikan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan sumber

daya alam dan lingkungan terlepas baik dari nilai pasar (market value) atau non

pasar (non market value). Tujuan dari studi valuasi adalah untuk menentukan

besarnya Total Economic Value (TEV) pemanfaatan sumberdaya alam dan

lingkungan serta membantu pengambilan keputusan untuk menduga efisiensi

ekonomi dari berbagai pemanfaatan yang mungkin dilakukan terhadap ekosistem

yang ada di kawasan pesisir dan laut (Dolina, 2012).

Pengertian nilai atau value, khususnya menyangkut barang dan jasa yang

dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan, memang bisa berbeda jika

dipandang dari berbagai disiplin ilmu. Secara umum, nilai ekonomi dapat

didefinisikan sebagai pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin

mengorbankan barang dan jasa lainnya (Iramaya, 2011).

Kerangka nilai ekonomi yang digunakan dalam mengevaluasi ekonomi

sumber daya alam adalah konsep Nilai Ekonomi Total (NET). Total Economic

Value (TEV) merupakan penjumlahan dari nilai ekonomi berbasis pemanfaatan

Page 35: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

22  

  

(use value) dan nilai ekonomi berbasis non-pemanfaatan (non use value)

(Iramaya, 2011).

Kegiatan valuasi ekonomi terdiri dari tiga tahap yaitu melakukan identifikasi

manfat dan fungsi sumber daya, melakukan kuantifikasi seluruh manfaat dan

fungsi sumber daya, dan melakukan pilihan alternatif pengelolaan sumber daya

(Azwar, 2012):

1. Identifikasi Manfaat dan Fungsi Ekosistem Mangrove

Manfaat ekosistem hutan mangrove yang dikonsumsi oleh masyarakat

dapat dikategorikan ke dalam dua komponen utama yaitu manfaat langsung (use

value) dan manfaat tidak langsung (non use value) dan nilai kegunaan tidak

langsung (indirect use value). Nilai keguanaan langsung merujuk pada kegunaan

langsung dari pemanfaatan hutan mangrove baik secara komersial maupun non

komersial. Sedangkan nilai kegunaan tidak langsung merujuk kepada nilai yang

dirasakan secara tidak langsung terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh

sumber daya alam dan lingkungan.

Komponen manfaat tidak langsung adalah nilai yang diebrikan kepada

hutan mangrove atas keberdaannya meskipun tidak dikonsumsi secara langsung

dan lebih bersifat sulit diukur karena lebih didasarkan pada prefensi terhadap

lingkungan ketimbang pemanfaatan langsung. Komponen manfaat tidak langsung

dibagi lagi kedalam sub-class yaitu nilai keberadaan (exixtence value), nilai

pewarisan (bequeat value) dan nilai pilihan (option value). Nilai keberadaan pada

dasarnya adalah penilaian yang diberikan dengan terpeliharanya sumberdaya.

Nilai pewarisan diartikan sebagi nilai pemeliharaan sumber daya sehingga pilihan

untuk pemanfaatannya masih tersedia untuk masa yang akan datang.

2. Kuantifikasi Manfaat dan Fungsi Ekosistem Hutan Mangrove

Tipologi metode valuasi ekonomi dapat digolongkan dalam tiga bagian

besar, tergantung pada derajat atau kemudahan aplikasinya yaitu : umum

Page 36: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

23  

  

diaplikasikan, potensial yang diaplikasikan, dan didasarkan atas survei. Secara

garis besar metode valuasi ekonomi dapat dibagi dalam dua kelmpok besar yaitu

pendekatan manfaat (benefit based valuation) dan pendekatan biaya (cost based

valuation). Metode-metode tersebut pada dasarnya merupakan turunan dari

metode analisis biaya manfaat.

Metode valuasi dengan pendekatan manfaat dapat dikelompokkan ke

dalam dua kategori umum yaitu : berdasarkan nilai pasar aktual (actual market

based methods) dan yang kedua berdasarkan nilai pasar pengganti (substitute or

surrogate market based methods). Metode-metode valuasi ekonomi yang

termasuk ke dalam pengukuran nilai pasar aktual adalah perubahan nilai produksi

(change in productivity), metode kehilangan penghasilan (loss of earning

methods). Untuk metode pasar pengganti terdiri dari: biaya perjalanan (travel cost

methods), pendekatan perbedaan upah (wage differential methods), pendekatan

nilai pemilikan (property value) dan pendekatan nilai barang yang dapat

dipasarkan sebagai pengganti lingkungan (hedonic pricing).

Metode valuasi dengan pendekatan biaya terdiri dari pengeluaran

pencegahan (averted defensive expenditure methods), proyek bayangan (shadow

project value) biaya penggantian (replacement cost methods) dan biaya

perpindahan (relocation cost methods).

Metode valuasi ekonomi brdasarkan pendekatan harga pasar (actual

market based methods) dan berdasarkan pendekatan survei atau penilaian

hipotesis. Pendekatan berdasarkan survei (survey based methods), terdiri dari

metode pendekatan berdasarkan kondisi lapangan (contingen valuation methods)

dan metode kesesuaian manfaat (benefit transfer methods).

3. Pilihan Alternatif Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove

Dalam menempatkan kebijakan dengan mengutamakan prinsip

keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian fungsi sumber daya hutan

Page 37: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

24  

  

mangrove, maka pemahaman terhadap nilai ekonomi total (total economic value)

hutan mangrove serta kombinasi alokasi pemanfaatan sumber daya yang efisien

mutlak diprelukan.

Menurut Joga (2010), nilai ekonomi dari aset lingkungan hidup dapat

dipecah-pecah kedalam suatu set bagian komponen. Sebagai ilustrasi dalam

konteks penetuan alternatif penggunaan lahan dari hutan mangrove. Berdasarkan

hukum biaya dan manfaat (benefit-cost rule), keputusan untuk mengembangkan

suatu hutan mangrove dapat dibenarkan apabila manfaat bersih dari

pengembangan hutan tersebut lebih besar dari manfaat bersih konservasi. Jadi

dalam hal ini manfaat konservasi diukur dengan nilai ekonomi total hutan

mangrove tersebut juga dapat diinterpretasikan sebagai perubahan kualitas

lingkungan hidup.

Teknis analisis biaya dan manfaat dapat membantu dalam pengambilan

keputusan untuk perencanaan dan pengelolaan lingkungan. Dalam hal ini analisis

biaya dan manfaat digunakan untuk mengukur semua manfaat dan biaya seluruh

proyek dari awal sampai akhir dalam bentuk nilai uang dan memberikan ukuran

efisiensi ekonomi proyek tersebut dari pandangan masyarakat (Joga, 2010).

1. Analisis Valuasi Ekonomi

Konsep Total Economic Value (TEV) atau nilai ekonomi total (NET) yaitu

konsep dengan menjumlahkan seluruh nilai barang dan jasa yang terdapat pada

suatu ekosistem. Nilai tersebut terdiri dari nilai pakai (use value) dan bukan nilai

pakai (non-use value). Use value terdiri dari nilai penggunaan langsung (direct

value), nilai tidak langsung (indirect use value) dan nilai pilihan (option value). Non-

use value terdiri dari nilai keberadaan (existensi value) dan nilai warisan (bequest

value) menurut (Ruitenbeek1992dalam Aco 2015).

Page 38: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

25  

  

Nilai ekonomi total dari ekosistem hutan mangrove yang diteliti dirumuskan

sebagai berikut (Ruitenbeek 1992 dalam Wahyuniet al 2014):

NET = ML + MTL + MP + MK + MW

Dimana :

ML : manfaat langsung

MTL : manfaat tidak langsung

MP : manfaat pilihan

MK : manfaat keberadaan

MW : manfaat warisan

Masing-masing nilai tersebut diidentifikasi berdasarkan seluruh manfaat

yang didapatkan pada ekosistem mangrove yang diteliti. Masing-masing nilai

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Langsung

Manfaat langsung atau Direct Use Value (DUV) adalah manfaat yang dapat

diperoleh dari ekosistem mangrove secara langsung baik berupa penangkapan,

penelitian maupun wisata (rekreasi). Rumus yang digunakan untuk mendapatkan

nilai total manfaat langsung yaitu sebagai berikut menurut (Olfie, 2011) :

DUV = Σ DUVi

Dimana:

DUV = Direct use value

DUVi = Direct use value i

Pengukuran manfaat langsung dilakukan dengan pendekatan nilai pasar

guna mengkuantifikasikan harga berbagai barang yang diperoleh. Proses

perhitungan nilai manfaat langsung ekosistem mangrove dilakukan dengan

mengalikan rata-rata pendapatan bersih dengan jumlah populasi. Pendapatan

bersih diperoleh dari selisih antara total pendapatan kotor dengan total biaya yang

NET = ML + MTL + MP + MK + MW

Page 39: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

26  

  

digunakan untuk mendapatkan sumberdaya tersebut. Total pendapatan kotor

diperoleh dari hasil produksi dikalikan dengan harga (Aco, 2015).

Manfaat langsung penelitian dapat diketahui dengan menghitung biaya

rata-rata yang dikeluarkan selama melakukan penelitian pada kawasan tersebut

dikalikan dengan jumlah peneliti. Manfaat langsung wisata diperoleh dari

menghitung biaya rata-rata yang dikeluarkan menuju tempat wiasata ditambah

biaya tiket masuk. Total Manfaat Langsung (TML) adalah penjumlahan seluruh

manfaat langsung ekosistem mangrove di Pesisir Pulau Lakkang.

b. Manfaat Tidak Langsung

a) Nursery Ground, Feeding Ground, dan Spawning Ground

Ekosistem mangorove merupakan tempat mencari makan (feeding ground)

bagi hewan-hewan yang berada di sekitar mangrove, sebagai tempat mengasuh

dan membesarkan (nursery ground), serta tempat bertelur dan memijah (spawning

ground). Hal ini merupakan sebuah keuntungan bagi para nelayan dalam

mempertahankan stok ikan. Nilai dari manfaat tersebut sebesar US$ 142,64

sehingga nilai ekonomi dari daerah asuhan, daerah mencari makan, dan daerah

pemijahan sebesar : Luas lahan x US$ x Rupiah menurut Kusumastanto

(2000)dalam Widiyanto et al (2013).

b) Penahan Erosi dan Pelindung Tambak Manfaat tak langsung adalah nilai yang dirasakan secara tidak langsung

terhadap barang dan jasa yang dihasilkan sumberdaya dan lingkungan. Manfaat

tak langsung dari hutan mangrove diperoleh dari suatu ekosistem secara tidak

langsung seperti penahan erosi tanah, abrasi pantai dan lain-lain. Manfaat

langsung hutan mangrove sebagai penahan erosi tanah dapat diketahui dari biaya

pembuatan tanggul beton di sepanjang tepian sungai (Arif 2003dalam Aco 2015).

c. Manfaat pilihan

Page 40: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

27  

  

Manfaat pilihan (option value) hutan mangrove biasanya menggunakan

metode benefit transfer, yaitu dengan cara menilai perkiraan benefit dari tempat

lain (dimana sumberdaya tersedia) lalu benefit tersebut ditransfer untuk

memperoleh perkiraan yang kasar mengenai manfaat dari lingkungan. Metode

tersebut didekati dengan cara menghitung besarnya nilai keanekaragamn hayati

yang ada pada ekosistem mangrove tersebut. Menurut Ruitenbeek(1991) dalam

Baso (2013) nilai biodiversity sebesar US$15 per ha.

Nilai manfaat pilihan ini diperoleh dengan persamaan :

OV = US$15 per ha. x luas hutan mangrove

OV = option value

Nilai tersebut dapat dipakai di seluruh hutan mangrove yang ada di

Indonesia apabila ekosistem hutan mangrovenya secara ekologis penting dan

tetap dipelihara secara alami.

d. Manfaat keberadaan

Manfaat keberadaan akan dilakukan dengan pendekatan metode

Contingen Value Method (CVM) atau metode survei, yang diperoleh dengan

melakukan survei langsung untuk mengetahui keinginan untuk membayar (WTP)

terhadap keberadaan hutan mangrove tersebut. Pengukuran manfaat ini dilakukan

dengan cara menjumlahkan semua nilai WTP yang diberikan oleh responden

kemudian di rata-ratakan berdasarkan jumlah responden.

Manfaat tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut menurut Hamzah

(2005) dalam Basoet al (2013) :

ME =∑ /

Keterangan:

ME = Manfaat keberadaan

Mei = Manfaat ekosistem dari responden ke-i

N = Jumlah responden

Page 41: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

28  

  

e. Manfaat Warisan

Nilai warisan diartikan sebagai nilai yang diberikan oleh generasi kini

dengan menyediakan atau mewariskan sumberdaya untuk generasi mendatang.

Nilai warisan ekosistem mangrove yang dimiliki tidak dapat dinilai dengan

pendekatan nilai pasar. Oleh karena itu, nilai warisan dapat dihitung dengan

pendekatan perkiraan. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperkirakan

bahwa nilai warisan tidak kurang 10% dari nilai manfaat langsung mangrove

(Ruitenbeek 1992dalamAco 2015).

2. Analisis Kontingensi Valuasi

Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pelestarian

ekosistem mangrove, maka seacra deskriptif akan digali persepsi masyarakat

nelayan tentang manfaat ekonomi yang mereka rasakan, serta keinginan untuk

membayar atau willingness to pay (WTP) jika terjadi kerusakan pada ekosistem

mangrove. Menurut Yakin (1997)dalam Aco (2015), definisi dari WTP adalah nilai

dari perubahan kondisi lingkungan atau biaya dari kerusakan lingkungan yang

ditentukan oleh semua individu baik secara langsung maupun tak langsung yang

ditanyakan dalam bentuk uang.

Penelitian-penelitian mengenai Analisis Kontingensi Valuasi pernah

dilakukan para peneliti lain. Disini dapat disebutkan sebagai berikut:

Saptutyningsih (2007) melakukan dengan penelitian menggunakan

metode Contingent Valuation (CVM) dengan judul “Faktor-faktor yang

Berpengaruh Terhadap Willingness to Pay untuk Perbaikan Kualitas Air Sungai

Code di Kota Yogyakarta”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perbedaan antara pria dan wanita, keberadaan anak dalam keluarga, tingkat

pendapatan, lama tinggal,kualitas air sungai Code, dan ada atau tidaknya

kegiatan.

Page 42: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

29  

  

Fitriani (2008) tentang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pengunjung Agrowisata Taman Wisata Mekarsari dengan Metode Kontingensi”.

Penelitian ini menggunakan frekuensi kunjungan wisatawan sebagai variabel

dependen dan variabel independennya adalah tingkat pendapatan, biaya

perjalanan, tingkat pendidikan, jenis kelamin, jarak tempat tinggal, lama

mengetahui Taman Wisata Mekarsari (TWM), jumlah tanggungan keluarga, hari

kunjungan, jumlah rombongan, kesediaan membayar, lama berada di lokasi dan

waktu tempuh.

Pantari (2014) tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Willingness To

Pay Untuk Perbaikan Kualitas Lingkungan Kebun Raya dan Kebun Binatang

Gembira Loka Yogyakarta”. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah biaya perjalanan, tingkat penghasilan, tingkat pendidikan, usia, fasilitas,

dan frekuensi kunjungan.

Adapun faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini denganmenggunakan

pendekatan analisis Contingent Valuation Method (CVM) adalah sebagai berikut:

1) Usia

2) Tingkat pendapatan responden

3) Tanggungan keluarga responden

4) Tingakat pendidikan responden

Model analisis dilakukan dengan Regresi Linier Berganda yang diduga

variabel berpengaruh, yaitu variabel usia responden (X1), tingkat pendapatan

responden (X2), tanggungan keluarga responden (X3), dan tingkat pendidikan

responden (X4). Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP ini,

digunakan software SPSS.

E. Kerangka Pikir

Page 43: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

30  

  

Mangrove merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki manfaat

nyata (tangible) maupun manfaat tidak nyata (intangible). Manfaat tangible bisa

dirasakan secara langsung oleh masyarakat berbeda dengan manfaat intangible.

Usaha penggalian manfaat intengible dari sumberdaya alam tersebut akan

mendapatkan kendala ketika manfaat tersebut belum dapat dinilai oleh pasar.

Usaha pemanfaatan hutan mangrove seharusnya menghitung manfaat

dan biaya dari kegiatan usaha, termasuk di dalamnya menghitung nilai ekonomi

dari sumberdaya hutan mangrove. Pendekatan tersebut akan menggambarkan

suatu pilihan alternatif yang rasional dalam pemanfaatan sumberdaya mangrove.

Permasalahan yang terjadi dari keberadaan hutan mangrove di perairan Makassar

yaitu : (1) luasan hutan mangrove yang semakin berkurang setiap tahunnya; (2)

kerusakan hutan mangrove yang disebabkan oleh aktifitas masyarakat yang

bertempat tinggal di sekitarnya mengekspolitasi hutan mangrove secara

berlebihan dan akhirnya terjadi degardasi lingkungan; dan (3) terjadi konservasi

lahan hutan mangrove menjadi tambak dan pemukiman. Dari permasalahan

tersebut diharapkan pelestarian hutan mangrove bernilai tinggi. Dari nilai ekonomi

total hutan mangrove dengan menggunakan analisis ekonomi dan analisis

kontingensi valuasi akan dijadikan sebagai input dalam pemilihan alternatif pola

pemanfaatan hutan mangrove seperti yang terdapat pada kerangka penelitian

(gambar 1).

VALUASI EKONOMI

Nilai Ekonomi

WTP (willingness to

pay) Nilai Guna Langsung

(Direct Use Value)

HUTAN MANGROVE

Page 44: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

31  

  

Gambar 1. Kerangka Pikir dan Ruang Lingkup Penelitian Valuasi Ekonomi Hutan

Mangrove di Pulau Lakkang, Kec. Tallo, Kota Makassar.

Dari gambar 1 dapat diketahui bahwa nilai ekonomi dibedakan menjadi nilai

atas dasar penggunaan langsung (direct value), nilai penggunaan tidak langsung

(indirect use value), nilai atas dasar pilihan penggunaan (option value), nilai yang

diwariskan (bequest value), dan nilai karena keberadaannya (existence

value).Sedangkan untuk mengetahui nilai dari perubahan kondisi lingkungan atau

biaya dari kerusakan lingkungan,maka di lakukan analisis kontingensi valuasi

dengan menghitung keinginan membayar masyarakat atau Willingness To Pay

menggunakan metode yang ditentukan oleh semua individu baik secara langsung

maupun tak langsung yang ditanyakan dalam bentuk uang.

Nilai Guna Tak

Langsung (Indirect Use

Value)

Nilai Pilihan ( Option Value)

Nilai Keberadaan (Existence

Value)

Nilai Warisan (Bequest

Value)

Nilai Ekonomi Total (Total Economic

Value)

Page 45: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

32  

  

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota

Makassar. Dimana lokasi penelitian ditumbuhi mangrove sepanjang tepian

sungaidan masyarakat di sekitar hutan mangrove tersebut banyak yang

melakukan aktivitas pemanfaatan terhadap fungsi sumber daya hutan mangrove.

Penelitian ini berlangsung bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2017.

B. Jenis Penelitian

Page 46: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

33  

  

Penelitian ini menggunakan metode survei yaitu dengan melakukan

observasi di lapangan dan wawancara secara langsung dengan responden, serta

menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data. Kemudian data yang

diperoleh dianalisis secara kuantitatif.

C. Sumber Data

Berdasarkan tujuan penelitian dan metode penelitian yang digunakan,

maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas dua sumber, yaitu :

1) Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari pengamatan di lapangan.

Data ini dikumpulkan menggunakan instrumen berupa daftar pertanyaan yang

telah disusun sesuai dengan keperluan analisis dan tujuan penelitian. Data

primer ini bersumber dari nelayan, wisatawan, masyarakat umum, dan

stakeholder yang mempunyai kepentingan pada ekosistem mangrove. Data

yang didapatkan dari nelayan berupa dta jumlah hasil tangkapan, harga hasil

tangkapan, biaya produksi, dan Willingness to Pay (WTP).

2) Data sekunder, yaitu data penunjang yang dikumpulkan dari instansi-instansi

pemerintah daerah, maupun yang berasal dari publikasi dan hasil penelitian

yang pernah dilakukan sebelumnya.

D. Tehnik Pengumpulan Data

1. Observasi, dilakukan dengan mengadakan peninjauan langsung mengenai

operasional di lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran lokasi penelitian

yang sebenarnya.

2. Wawancara, dilakukan dengan wawancara langsung dengan melakukan

tanya jawab terhadap responden yaitu masyarakat maupun instansi yang

terlibat dan berhubungan dalam penelitian dengan bantuan daftar pertanyaan

(kuisioner).

3. Studi pustaka, dilakukan dengan mengumpulkan data melalui kajian pustaka

yang ada hubungannya dengan penelitian.

Page 47: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

34  

  

E. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengumpulan sampel pada penelitian ini akan dilakukan dengan

menggunakan teknikNon-Probability sampling(pengambilan sampel bukan

berdasarkan peluang) dimana teknik pengambilan sampel yang ditemukan atau

ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Metode ini

bertujuan untuk mengetahui perilaku, interaksi, dan tingkat kesejahteraan

masyarakat di sekitar Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah

dan karkteristik yang dimilki oleh populasi (Singarimbun 1998dalam Sugiyono

2012).

Adapun sampel penelitian adalah masyarakat nelayan di Pulau

Lakkangyang mengambil manfaat dari hutan mangrove. Dengan menggunakan

rumus Slovin (Sevilla 1960 dalamSugiyono ibid 2012):

1 ²

Dimana:

n = Jumlah sampel

N =Jumlah populasi

e = Errror level (tingkat kesalahan)

Adapun jumlah nelayan di Pulau Lakkang adalah sebanyak 166 orang.

Maka sampel penelitian adalah sebagai berikut :

1661 166. 0,1²

1662,66

62,40

Page 48: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

35  

  

Jadi, jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 62 orang nelayan.

F. Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka model analisis

yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Penilaian Ekonomi

Nilai ekonomi total dari ekosistem hutan mangrove yang diteliti dirumuskan

sebagai berikut :

Dimana :

ML : Manfaat langsung

MTL : Manfaat tidak langsung

MP : Manfaat pilihan

MK : Manfaat keberadaan

MW : Manfaat warisan

Masing-masing nilai tersebut diidentifikasi berdasarkan seluruh manfaat

yang didapatkan pada ekosistem mangrove yang diteliti. Masing-masing nilai

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Langsung atau Ditrect Use Value (DUV)

Rumus yang digunakan untuk mendapatkan nilai total manfaat langsung

yaitu sebagai berikut (Olfie, 2011) :

DUV = Σ DUVi

Dimana:

DUV = Direct use value

DUVi = Direct use value i

b. Manfaat tak langsung

1) Sebagai daerah nursery ground, feeding ground, dan spawning ground.

Nilai ekonomi dari daerah asuhan, daerah mencari makan, dan daerah

NET = ML + MTL + MP + MK + MW 

Page 49: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

36  

  

pemijahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Luas lahan x US$

142,64 x Rupiah (Kusumastanto (2000) dalam Widiyanto et al (2013).

2) Manfaat tak langsung adalah nilai yang dirasakan secara tidak langsung

terhadap barang dan jasa yang dihasilkan sumber daya dan lingkungan.

Manfaat tak langsung dari hutan mangrove diperoleh dari suatu ekosistem

secara tidak langsung seperti penahan erosi dan lain-lain. Manfaat tak

langsung mangrove sebagai penahan erosi dapat diketahui dari biaya

pembuatan tanggul beton di sepanjang tepian sungai.

c. Manfaat Pilihan

Nilai manfaat pilihan ini diperoleh dengan persamaan menurut

Ruitenbeek(1991) dalam Baso (2013) :

OV = US$15 per ha. x luas hutan mangrove

OV = option value

d. Manfaat Keberadaan

Manfaat tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut menurut Hamzah et al

(2005)dalam Baso (2013) :

/

Dimana :

ME = Manfaat eksistensi (keberadaan)

Mei = manfaat ekosistem dari responden ke-i

n = Jumlah responden

e. Manfaat Warisan

Nilai warisan diartikan sebagai nilai yang diberikan oleh genesrasi kini

dengan menyediakan atau mewariskan sumber daya untuk generasi mendatang.

Nilai warisan ekonomi mangrove yang dimilki tidak dapat dinilai dengan

pendekatan nilai pasar. Oleh karena itu, nilai warisan dapat dihitung dengan

Page 50: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

37  

  

pendekatan perkiraan. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperkirakan

bahwa nilai warisan tidak kurang 10% dari nilai manfaat langsung mangrove

(Ruitenbeek 1992dalam Aco 2015).

2. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar (WTP) Masyarakat Terhadap Ekosistem Mangrove Di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Untuk mengetahui keinginan membayar masyarakat (WTP) dilakukan

analisis Regresi Linier Berganda. Adapun variabel yang diuji yaitu variabel usia

responden (X1), tingkat pendapatan responden (X2), tanggungan keluarga

responden (X3), tingkat pendidikan responden (X4). Untuk melihat faktor-faktor

yang memepengaruhi nilai WTP ini, digunakan software SPSS.

Adapun fungsi permintaan yang akan dipakai dibentuk dengan Regresi

Linier Berganda menurut Sudjana (2005) dalam Astuti (2016) adalah :

Y = a0 + a1X1 + a2X2 + a3X3 + a4X4 + ε

Keterangan :

Y : Kesediaan untuk membayar (WTP)

X1 : Usia

X2 : Tingkat pendapatan responden

X3 : Tanggungan keluarga responden

X4 : Tingkat pendidikan responden

a0 : Konstanta

a1-a4 : Koefisien regresi

ε : error

G. Konsep Operasional

Page 51: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

38  

  

Guna tidak terjadinya kesalahan pemahaman tentang beberapa hal dalam

penelitian ini, maka penulis membuat batasan pengertian dalam konsep

operasional, berikut ini :

1. Valuasi (nilai) ekonomi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memberikan

nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang diukur dengan rupiah (Rp).

2. Ekosistem adalah hubungan timbal balik atau interaksi antara organisme

dengan lingkungan abiotiknya atau tingkatan organisasi kehidupan yang

mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen

tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.

3. Mangrove adalah varietas komunitas pantai tropis yang didominasi oleh

beberapa jenis pohon khas yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh pada

daerah pasang surut pantai berlumpur dan telah menyesuaikan diri dari

terapan ombak yang kuat dengan tingkat salinitas yang tinggi serta tanah yang

senantiasa digenangi air.

4. Ekosistem mangrove yang dimaksud pada penelitian ini adalah ekosistem

mangrove di sekitar pulau Lakkang dan dimanfaatkan oleh masyrakat sekitar.

5. Manfaat langsung (direct use value) adalah manfaat yang diperoleh secara

langsung dari keberadaan ekosistem mangrove.

6. Manfaat tak langsung (indirect use value) adalah manfaat yang diperoleh

secara tidak langsung dari keberadaan ekosistem mangrove, dalam penelitian

ini dilihat dari fungsi mangrove sebagai tempat mencari makan (feeding

ground) bagi hewan-hewan yang berada di sekitar mangrove, sebagai tempat

mengasuh dan membesarkan (nursery ground), tempat bertelur dan memijah

(spawning ground) serta penahan erosi yang dinilai dari biaya pembuatan

tanggul beton di sepanjang tepian sungai.

7. Willingness To Pay (WTP) adalah jumlah maksimum yang mau dibayar oleh

masyarakat terhadap sumberdaya yang tersedia.

Page 52: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

39  

  

8. Contingent Valuation Method (CVM) merupakan suatu pendekatan yang

sering digunkaan untuk mengukur nilai pasif (nilai non pemanfaatan) sumber

daya alam atau sering juga dikenal dengan nilai keberadaan. Teknik valuasi

ekonomi yang dilakukan melalui wawancara langsung dengan responden

yang memanfaatkan sumber daya alam tentang kesediaan mereka membayar

terhadap barang dan jasa lingkungan serta kesediaan mereka menerima

konpensasi jika barang dan jasa lingkungan tersebut tidak dapat mereka

manfaatkan lagi.

9. Usia merupakan ukuran satuan waktu yang mengukur keberadaan suatu

benda atau makhluk hidup. Dalam penelitian ini, usia yang dimaksud adalah

usia nelayan yang dinyatakan dalam satuan tahun.

10. Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh seseorang dari

aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk/jasa.

11. Jumlah tanggungan keluargaadalahorang yang menjadi sebuahtanggungandi

dalamkeluarga.

12. Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lama pendidikan formal

yang telah dicapai oleh nelayan. Dalam penelitian ini lama pendidikan diukur

dari tingkat sekolah dasar dan berdasarkan ukuran normal waktu tempuh

pendidikan.

13. Existence value (Nilai keberadaan) adalah penilaian yang diberikan dengan

terpeliharanya sumber daya alam dan lingkungan sebagai bentuk kepedulian

atas keberadaan sumberdaya sebagai objek.

14. Bequest value (Nilai warisan) adalah nilai yang diberikan oleh generasi kini

dengan menyediakan atau mewariskan (bequest) sumber daya untuk

generasi mendatang.

15. Option value (Nilai pilihan) adalah nilai pemeliharaan sumber daya sehingga

pilihan untuk memanfaatkan bagi masa yang akan datang tersedia.

Page 53: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

40  

  

16. Total economy value (Nilai ekonomi total) adalah penjumlahan dari nilai

manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat pilihan, manfaat warisan

dan manfaat keberadaan (Rp/tahun).

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum

Kota Makassar merupakan daerah daratan yang dipengaruhi oleh

ekosistem sungai, rawa, dan laut. Terletak di pantai barat Sulawesi Selatan atau

diantara koordinat (119 ͦ 18’ 28”- 119 ͦ 32’ 03”) bujur timur dan antara (050 03’ 18” –

050 13’ 6,5”) lintang selatan. Sebagian wilayahnya berupa gugusan pulau-pulau

kecil yang termasuk dalam kepulauan spermonde tersebar diantar titik koordinat

(1190 16’ 00” – 1190 22’ 00”) bujur timur dan antara (050 00’ 00” – 050 07’ 00”)

lintang selatan. Luas wilayah Kota Makassar seluruhnya adalah 17.577 Ha, yang

terdiri dari 17.437 Ha wilayah daratan dan 140 Ha wilayah kepulauan. Wilayah

Kota Makassar terdiri dari 14 (empat belas) wilayah kecamatan serta 142

kelurahan.

Page 54: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

41  

  

Kota Makassar berbatasan langsung dengan selat Makassar, mempunyai

garis pantai sepanjang 32 Km serta mencakup 11 pulau dengan luas keseluruhan

178.5 Ha atau 1.1% dari luas wilayah daratan. Dengan kondisi geografis yang

demikian, maka prospek pengembangan wilayah pesisir dan kepulauan dengan

melakukan eksplorasi terhadap potensi kelautan dan perikanan, harusnya sangat

kondusif bagi peningkayan investasi.

B. Letak Geografis dan Administrasi Daerah

Kelurahan Lakkang terletak di Kecamatan Tallo, Kota Makassar.Sulawesi

Selatan. Secara historis, daerah ini awalnya bernama Bonto Malangeree yang

penduduk aslinya merupakan pindahan dari Gowa. Sehingga daerah ini di kenal

sampai sekarang dengan daerah Lakkang yang dalam bahasa Makassar berarti

Pindah. Batas-batas administrasi kelurahan Lakkang sebagai berikut:

Sebelah utara : Kec. Tamalanrea (Kel. Kapasa dan Kel.

Parangloe)

Sebelah selatan : Kecamatan Panakukang (Kel. Pampang)

Sebelah barat : Kel. Rappokalling dan Kel. Parangloe

Sebelah timur : Kec. Tamalanrea (Kel. Tamalanrea Indah)

Page 55: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

42  

  

Gambar 2. Pulau Lakkang Sumber : GIS & Citra Goofle Earth

Sungai Tallo adalah sungai yang membelah kota Makassar. Sungai ini

bermuara di 2 kabupaten/kota antara Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, dan

bermuara di Selat Makassar. Sungai Tallo di Kota Makassar merupakan sebuah

sungai yang daerah muaranya sangat dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut

dan pada bagian dasar sungai tersebut letaknya lebih dalam dari pada muka laut

sehingga mengakibatkan air asin dapat dijumpai di sepanjang kurang lebih 10 km.

Sungai Tallo bisa ditelusuri dari hulu sampai kehilir maka akan terlihat aliran sungai

yang berkelok-kelok dimana pada sisi kanan dan kiri ditumbuhi mangrove.

Pulau Lakkang secara administratif merupakan kawasan tersendiri, yaitu

Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan,

Indonesia. Terletak di muara Sungai Tallo di tengah Kota Makassar. Daratan

Lakkang disebut pulau karena diapit oleh Sungai Tallo dan Sungai Pampang.

Terbentuk karena endapan sedimen selama ratusan tahun. Daratan ini adalah

delta Sungai Tallo.

Delta sungai adalah endapan di muara sungai yang terletak di lautan

terbuka, pantai, atau danau, sebagai akibat dari berkurangnya laju aliran air saat

memasuki laut. Di delta Sungai Tallo ini banyak ditumbuhi pohon nipah (Nypa

fruticane). Dengan banyaknya pohon nipah ini menandakan bahwa jenis tanah di

daerah Delta Sungai Tallo merupakan lumpur dengan sedikit pasir. Selain itu

Page 56: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

43  

  

dengan adanya pohon nipah ini menandakan bahwa jenis airnya agak tawar

sehingga pengaruh air sungai lebih besar daripada air lautnya. Sungai Tallo

merupakan salah satu sungai besar di Makassar yang memiliki arus yang cukup

deras, tidak mengherankan lagi apabila keadaan air di muara Sungai Tallo

didominasi air tawar dibandingkan dengan air laut. Arus yang deras inilah yang

menyebabkan banyaknya material yang terbawa ke muara Sungai Tallo dan

mengendap menjadi delta Lakkang.

C. Tata Guna Lahan

Tata guna lahan (land use) adalahsetiap bentuk campur tangan manusia

terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material

maupun spiritual (Vink 1975 dalam Widayanti 2011). Adapun tata guna lahan di

Pulau Lakkang disajikan dalam Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Tata Guna Lahan.

No Jenis Pengguanaan

Lahan Ha m2 Persentase

1 Pemukiman 30,38 303.800 18,41 2 Perkantoran 0,07 700 0,04 3 Pendidikan 0,24 2.400 0,15 4 Pustu 0,09 900 0,06 5 Peribadatan 0,075 750 0,04 6 TPU (Pemakaman) 0,5 5.000 0,30 7 Lapangan 0,395 3.950 0,24

8 Tambak dan Sawah 122 1.220.000 73,94

9 Hutan Mangrove 10 100.000 6,06 10 Kebun Campuran 1,25 12.500 0,76

Jumlah 165 1.650.000 100 Sumber : Data Sekunder Kelurahan Lakkang 2016

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo,

Kota Makassar memiliki luas wilayah 165 ha atau 1.650.000 m2 dengan luas lahan

mangrove 10 ha atau 100.000 m2 (6,06%). Jenis tumbuhan khas bantaran sungai

yang terdapat pada sekitar Pulau Lakkang ini adalah tumbuhan Nipa (Nypa

fruticans) serta tumbuhan Bakau (Rhizophora conyugata). Pohon Nipa (Nypa

Page 57: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

44  

  

fruticans) dapat kita lihat secara kasat mata mendominasi pada bantaran sungai

Tallo mulai dari jembatan sungai Tallo sampai Pulau Lakkang. Tanaman nipa ini

tumbuh dengan baik sehingga membentuk hutan nipa yang memberi dampak

positif bagi ekologi sungai Tallo maupun kota Makassar. Selain sebagai

penyangga, hutan bakau ini merupakan ruang terbuka hijau kota Makassar dan

memberikan udara yang sejuk bagi kawasan sekitar.

D. Keadaan Demografi

1. Komposisi Penduduk

Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah. Mereka

menetap dan membangun kebudayaan (adat istiadat) sebagai hasil interaksi

kehidupan sehari-hari. Masyarakat Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota

Makassar tidak hanya terdiri satu suku saja, nmaun terdiri dari berbagai suku

diantaranya suku Bugis dan suku Makassar. Adanya perbedaan suku ini terjadi

karena adanya penduduk urbanisasi, pernikahan, khususnya Sulawesi Selatan

yaitu Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Berdasarkan data yang diperolah dari pemerintah setempat menunjukkan

bahwa jumlah penduduk Pulau Lakkang, Kecamtan Tallo, Kota Makassar seacara

keseluruhan dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin.

No Jenis Kelamin Total Peresentase

1 Laki-laki 438 48,4 2 Perempuan 467 51,6

Jumlah 905 100 Sumber: Data Sekunder Kelurahan Lakkang 2016

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui di Pulau Lakkang jumlah penduduk

sebanyak 905 jiwa dimana komposisi penduduk lebih didominasi oleh perempuan

yaitu 51,6 % atau 467 jiwa dari total keseluruhan penduduk.

Tabel 3. Kualifikasi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia. No Uraian Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Page 58: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

45  

  

(Tahun) Laki-laki Perempuan (Jiwa) 1 0-9 39 41 80 8,8 2 10-19 66 59 125 13,8 3 20-29 41 45 86 9,5 4 30-39 122 114 236 26,1 5 40-49 80 93 173 19,1 6 50≤ 90 115 205 22,7

Jumlah 438 467 905 100 Sumber : Data Sekunder Kelurahan Lakkang 2016

Dari Tabel 3 dapat dilihat pulau Lakkang didominasi oleh penduduk usia

30-39 tahun atau sebanyak 236 jiwa. Ini berarti kualifikasi penduduk di Pulau

Lakkang lebih banyak pada usia angkatan kerja dan yang paling rendah berada

pada usia 0-5 tahun yaitu sebanyak 80 jiwa.

Tabel 4. Penduduk Menurut Mata Pencaharian.

No Uraian Total Persentase

1 Petani/Nelayan 166 18,30 2 Jualan/dagangan 38 4,20 3 Mahasiswa/pelajar 230 24,40 4 Buruh Harian 79 8,70 5 PNS/Polri/TNI 7 0,80

Lanjutan Tabel 4. Penduduk Menurut Mata Pencaharian. No Uraian Total Persentase

6 Karyawan/ Pegawai

swasta 31 4,30

7 Anak-anak/tidak

bekerja 330 36,60

8 Dan lain-lain 24 2,70 Jumlah 905 100

Sumber : Data Sekunder Kelurahan Lakkang 2016

Penduduk Pulau Lakkang memiliki profesi yang beragam seperti yang

ditunjukan pada Tabel 4. Jumlah penduduk yag bekerja lebih banyak pada profesi

mahasiswa/pelajar yaitu 230 jiwa atau 24,4 %, kemudian profesi petani/nelayan

166 jiwa atau 18,3 %. Di Pulau Lakkang sebanyak 330 jiwa penduduk yang tidak

memiliki pekerjaan baik pada usia angkatan kerja maupun bukan angkatan kerja,

dengan demikian jumlah pengangguran di Pulau Lakkang masih tergolong tinggi.

Tabel 5. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan. NO Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase 1 DO/ Belum Sekolah 263 29,10

Page 59: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

46  

  

2 SD 357 39,40 3 SMP 125 13,80 4 SMA 140 15,50 5 DIPLOMA (I, II, III) 13 1,40 6 Sarjana 7 0,80

Total 905 100 Sumber : Data Sekunder Kelurahan Lakkang 2016

Dari Tabel 5 diketahui 39,4 % atau sebanyak 357 penduduk di Pulau

Lakkang berada pada tingkat pendidikan sekolah dasar dan hanya 13,8 % atau

sebanyak 125 jiwa penduduk yang pendidikan terakhirnya adalah SMP. Pada

tingkat pendidikan terakhir SMA tercatat 15,5 % atau 140 jiwa sementara pada

tingkat diploma sebanyak 1,4 % atau 13 jiwa serta tingkat sarjana sebanyak 0,8%

atau 7 jiwa. Penduduk Pulau Lakkang dalam kategori DO/belum sekolah adalah

29,1 % atau sebanyak 263 jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk.

E. Keadaan Sosial Budaya

Pulau Lakkang merupakan wilayah dengan penduduk penganut agama

islam sehingga tidak ditemukan sarana ibadah lain selain bangunan masjid. Hal ini

dapat dilihat dari adanya kegiatan pengajian, kegiatan yang diadakan adalah :

Memperingati hari-hari besar seperti Maulid Nabi Muhammad SAW dan

Isra’ al Miraj’ Nabi Muhammad SAW.

Pengajian umum dan arisan rutin dilaksanakan oleh ibu-ibu setiap bulan

sekali.

Pengajian TPQ remaja yang dilaksanakan setiap hari di masjid.

Sebagian penduduk Pulau Lakkang masih memegang nilai-nilai

kebersamaan dan gotong royong, budaya siri na pacce masih berlaku dan

dipegang teguh. Secara umum kegiatan pembangunan dilaksanakan dengan

kerjasama dalam nuansa kekeluargaan. Partisipasi masyarakat masih terlihat

Page 60: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

47  

  

sangat tinggi.Namun seiring perkembangan zaman, budaya tradisional

kedaerahan mulai terlupakan. Tradisi mappadendang dan mappalili bukan lagi

menjadi kebiasaan penduduk di Pulau Lakkang pada masa tanam dan panen padi.

F. Sarana dan Prasarana

a) Sarana

Tabel 6. Transportasi Darat dan Laut.

No Jenis Jumlah

Unit Ket.

1 Motor (roda dua) 113 - 2 Katinting 118 4 s/d 6,5 PK 3 Mobil 1 - 4 Perahu Pincara 12 - 5 Motor Fokuda 1 -

Sumber : Data Sekunder Kelurahan Lakkang 2016

Pada Tabel 6 diketahui jenis sarana transportasi di Pulau Lakkang terdiri

atas transportasi darat dan laut. Perahu pincara merupakan transportasi laut

utama yang digunakan untuk membawa penduduk menyebrang pulau.

b) Prasarana

Tabel 7. Jumlah Prasarana. No Jenis Jumlah 1 Sekolah Dasar 1 2 SLTP 1 3 Pustu 1 4 Posyandu 1 5 Lapangan Olahraga 4 6 Ibadah 2 7 TPU/Pemakaman 2

Sumber : Data Sekunder Kelurahan Lakkang 2016

Berdasarkan Tabel 7 pulau Lakkang telah memiliki berbagai jenis fasilitas

yang telah tersedia guna melaksanakan aktifitas sosial penduduknya. Pulau

Lakkang terdiri atas dua sarana pendidikan yaitu, sekolah dasar dan SLTP, sarana

kesehatan seperti PUSTU dan Posyandu, sarana Olahraga seperti lapangan

takraw, sepak bola, Volly, bulu tangkis dan sarana ibadah.

G. Karakteristik Responden

Page 61: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

48  

  

Responden yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah masyarakat

nelayan Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Dalam hal

inimemanfaatkan hutan mangrove dan sekitarnya diantaranya menangkap ikan,

kepiting, mengambil lidi daun nypa, danatap rumah.

Jumlah responden sebanyak 62 orang nelayan. Berikut ini akan dijelaskan

identitas dari responden seperti tingkat umur, tingkat pendidikan, dan jumlah

tanggungan keluarganya.

1. Tingkat Umur

Umur merupakan salah satu faktor yang dapat memperlihatkan

produktivitas seseorang, karena faktor umur biasanya berbanding lurus dengan

kemampuan fisik dan kesehatan mental spritual seseorang untuk melakukan

suatu kegiatan.

Tabel 8. Data Klasifikasi Umur Responden. NO Umur (Tahun) Jumlah Responden Presentase 1 21-30 1 1,62 2 31-40 13 20,97 3 41-50 24 38,71 4 51-60 19 30,65 5 >60 5 8,05

Total 62 100 % Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017

Tabel 8 menunjukkan, responden yang mempunyai golongan umur

terbanyak adalah antara 41-50 Tahun dengan jumlah 24 orang atau (38,71%),

kemudian umur antara 51-60 Tahun sebanyak 19 orang atau (30,65%), umur 31-

40 Tahun sebanyak 13 orang atau (20,97%), umur >61 Tahun sebanyak 5 orang

atau (8,05%), dan umur 21-30 Tahun sebanyak 1 orang atau (1,62%).

2. Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu produktivitas kerja

seseorang yang digunakan sebagai indikator untuk melihat kualitas sumberdaya

manusia. Tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 9 berikut :

Page 62: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

49  

  

Tabel 9. Data Tingkat Pendidikan Responden. NO Jumlah Responden Tingkat Pendidikan Presentase 1 33 Tamat SD 53,00 2 13 Tamat SMP 21,48 3 16 Tamat SMA 25,52

Total 62 100 Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017

Klasifikasi pendidikan responden berdasarkan Tabel 9menunujukkan

bahwa tingkat pendidikan responden masih tergolong rendah yaitu 33 orang

(53,00%) berpendidikan tamat SD, 16 orang tamat SMA atau (25,52%), dan 13

orang atau (21,48%) berpendidikan tamat SMP. Rendahnya tingkat pendidikan

responden dapat berdampak terhadap tingkat kreativitas yang akhirnya dapat

mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat.

3. Tanggungan Keluarga

Tanggungan keluarga merupakan jumlah anggota keluarga yang biaya

hidupnya ditanggung oleh kepala keluarga yang terdiri atas nelayan responden itu

sendiri sebagai kepala keluarga, istri, anak-anak, dan tanggungan lain yang tinggal

seatap dan sedapur. Tabel 10 berikut memperlihatkan jumlah tanggungan

keluarga responden :

Tabel 10. Data Tanggungan Keluarga Responden. No Tanggungan (orang) Jumlah Responden Presentase 1 2 4 6,44 2 3 15 23,70 3 4 22 35,50 4 5 12 20,00 5 6 4 6,44 6 7 4 6,44 7 8 1 1,66

Total 62 100 Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017

Berdasarkan Tabel 10menunjukkan, sebesar 22 responden (35,50%)

memiliki tanggungan sebanyak 4 orang, 15 responden (23,70%) memiliki

tanggungan 3 orang, 12 responden (20,00%) memiliki tanggungan 5 orang, 4

responden (6,44%) memiliki tanggungan 2 orang, 4 responden (6,44%) memiliki

Page 63: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

50  

  

tanggungan 6 orang, 4 responden (6,44%) memiliki tanggungan 7 orang, dan 1

responden (1,66%) memiliki tanggungan 8 orang.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penilaian Manfaat Ekonomi Ekosistem Mangrove

Penilaian manfaat ekonomi ekosistem mangrove tersebut terdiri dari nilai

atas dasar penggunaan langsung (direct value), nilai penggunaan tidak langsung

(indirect use value), nilai atas dasar pilihan penggunaan (option value), dan nilai

yang diwariskan (bequest value), nilai atas dasar warisan dari generasi

sebelumnya (bequest value) dan nilai karena keberadaannya (existence value).

1. Manfaat Langsung

Manfaat langsung atau Direct Use Value (DUV) adalah manfaat yang dapat

diperoleh dari ekosistem mangrove secara langsung baik berupa penangkapan,

penelitian maupun wisata (rekreasi). Rumus yang digunakan untuk mendapatkan

nilai total manfaat langsung yaitu sebagai berikut (Olfie, 2011) :

DUV = Σ DUVi

Dimana:

DUV = Direct use value

DUVi = Direct use value i

Page 64: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

51  

  

Pengukuran manfaat langsung dilakukan dengan pendekatan nilai pasar

guna mengkuantifikasikan harga berbagai barang yang diperoleh. Proses

perhitungan nilai manfaat langsung ekosistem mangrove dilakukan dengan

mengalikan rata-rata pendapatan bersih dengan jumlah populasi. Pendapatan

bersih diperoleh dari selisih antara total pendapatan kotor dengan total biaya yang

digunakan untuk mendapatkan sumberdaya tersebut. Total pendapatan kotor

diperoleh dari hasil produksi dikalikan dengan harga.

a) Manfaat Langsung Ikan

Manfaat langsung ikan di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar

dapat dilihat pada Tabel 11 berikut :

Tabel 11. Manfaat Langsung Ikan.

Ikan Tangkapan/Kg/thn

Harga/ Kg (Rp)

Pendapatan Kotor (Rp)

Total Biaya/Thn

(Rp)

Total Pendapatan Bersih (Rp)

Jumlah 30.240 420.000 604.800.000 320.943.333 283.856.667 Rata-rata

1.440 20.000 28.800.000 15.283.016 13.516.984

Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017

Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui jumlah tangkapan sebanyak

30.240/kg/tahun dengan rata-rata sebesar 1.440/kg/tahun. Dengan harga jual per

Kgsebesar Rp.20.000/Kg. Berdasarkan nilai tersebut diperoleh nilai ekonomi ikan

sebesar Rp.283.856.667,-/tahun.

b) Manfaat Langsung Kepiting

Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan jenis krustasea berkaki sepuluh

dengan karapas sedikit berwarna kehijauan, pada kiri-kanannya terdapat sembilan

buah duri-duri tajam, dan pada bagian depannya diantara tangkai mata terdapat

enam buah duri, sapit kanannya lebih besar dari sapit kiri dengan warna

Page 65: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

52  

  

kemerahan pada kedua ujungnya, mempunyai tiga pasang kaki pejalan dan satu

kaki perenang yang terdapat pada ujung abdomen dengan bagian ujungnya

dilengkapi dengan alat pendayung yang hidup di dalam ekosistem

mangrove.Masyarakat menangkap kepiting menggunakan alat tangkap bubu,

yang dilakukan pada bulan tertentu yaitu bulan Agustus – Oktober dan dilakukan

setiap hari. Adapun manfaat langsungnya dapat dilihat pada Tabel 12 berikut :

Tabel 12. Manfaat Langsung Kepiting.

Kepiting

Tangkapan/kg/tahun

Harga/Kg (Rp)

Pendapatan Kotor (Rp)

Total Biaya /Tahun (Rp)

Total Pendapatan Bersih (Rp)

Jumlah

8550 525.000 213.750.000 132.965.000 80.785.000

Rata-rata

407,1429 25.000 10.178.571 6.331.666,7 3.846.905

Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017

Berdasarkan Tabel 12menunjukkan bahwa jumlah hasil tangkapan

kepitingberkisar antara 3 – 5 kg per trip/hari, berkisar antara 90 – 150 kg/bulan,

jika di hitung antara bulan agustus-oktober maka jumlah tangkapan mencapai 270-

450 kg dengan harga jual Rp.25.000/kg. Jumlah hasil tangkapan mencapai

8550/Kg/tahun dengan rata-rata 407,1429/Kg/tahun.Ukuran 1 kg sama dengan 3

– 5 ekor dengan ukuran bervariasi, 1 kg = 3 ekor ukuran besar ditambah 1 ekor

ukuran sedang atau 3 ekor ukuran sedang ditambah 2 ekor ukuran besar.

Sedangkan yang kecil masyarakat tidak menjualnya melainkan dikonsumsi untuk

kebutuhan sehari-hari. Penjualan kepiting biasanya ditawarkan kepada tetangga

yang tidak menangkap, masyarakat juga menjualnya kepada pengumpul dan tidak

menjualnya ke pasar. Berdasarkan nilai tersebut, maka diperoleh nilai ekonomi

kepiting sebesar Rp.80.785.000,-/tahun.

Page 66: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

53  

  

c) Manfaat Langsung Udang (Penaeus monodon)

Udang bakau (Penaeus monodon) merupakan jenis krustasea yang terdiri

dari dua bagian tubuh yaitu bagian kepala-dada (cepholothorax) serta bagian perut

(abdomen) dan terdapat ekor dibagian belakangnya. Semua bagian tubuh beserta

anggota-anggotanya terdiri dari ruas-ruas (segmen. Bagian kepala-dada terdiri

dari 13 ruas yaitu kepala 5 ruas, dada 8 ruas, sedangkan bagian perut terdiri dari

6 ruas.

Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala (carapace), bagian depan

meruncing dan melengkung disebut dengan rostrum. Pada bagian atas rostrum

terdapat 7 gerigi dan bagian bawahnya 3 gerigi. Memiliki sepasang mata majemuk,

mulut terletak pada bagian bawah kepala dengan rahang (mandibula) yang kuat,

sepasang sungut besar, dua pasang sungut kecil, sepasang sirip kepala, dan lima

pasang kaki jalan. Bagian perut tertutup oleh 6 ruas yang satu sama lainnya

dihubungkan oleh selaput tipis. Ada 5 pasang kaki renang (pleopoda) yang

melekat pada ruas pertama sampai ruas kelima, sedangkan pada ruas keenam

menjadi ekor kipas (uropoda). Diantara ekor kipas terdapat ekor yang meruncing

pada bagian ujungnya disebut dengan telson.

Udang ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi sehingga diburu dan

ditangkap oleh masyarakat yang berada di Pulau Lakkang dengan menggunakan

alat tangkap sederhana yaitu bubu. Masyarakat menangkap udang pada bulan

tertentu, yaitu bulan Agustus – Oktober dan dilakukan setiap hari. Adapun manfaat

langsungnya dapat dilihat pada Tabel 14 berikut :

Tabel 14. Manfaat Langsung Udang(Penaeus monodon).

Udang

Tangkapan/kg/tahun

Harga/Kg (Rp)

Pendapatan Kotor (Rp)

Total Biaya /Tahun (Rp)

Total Pendapatan Bersih (Rp)

Jumlah

7020 630.000 245.700.000 111.830.000 133.870.000

Rata -rata

390 35.000 13.650.000 6.212.777,8 7.437.222,2

Page 67: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

54  

  

Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 14 Udang bakau (Penaeus monodon) dijual dengan

harga Rp 35.000,00/Kg. Penjualan udang biasanya ditawarkan kepada tetangga

yang tidak menangkap, masyarakat juga menjualnya kepada pengumpul dan tidak

menjualnya ke pasar. Berdasarkan nilai tersebut, maka diperoleh nilai ekonomi

udang sebesar Rp 133.870.000,-/tahun.

d) Manfaat Langsung Daun Nipah (Nypa fructicane)

Zona nipah (Nypa fructicane) terletak paling jauh dari laut atau paling dekat

ke arah darat. Zona ini mengandung air dengan salinitas rendah dibandingkan

zona lainnya, tanahnya keras, kurang dipengaruhi pasang surut, dan kebanyakan

berada di tep-tepi sungai dekat laut. Nipah (Nypa fructicane) ini biasa di sebut oleh

masyarakat Pulau Lakkang dengan sebutan pohon “bakkoang”. Nipah (Nypa

fructicane) telah dimanfaatkan sejak lama oleh masyarakat, khusus daunnya yang

dijadikan atap rumah. Namun seiring perkembangan zaman, masyarakat yang

memanfaatkan daun nipah semakin berkurang. Adapun manfaat langsung dari

daun nipah (Nypa fructicane) dapat dilihat pada Tabel 13 berikut :

Tabel 13. Manfaat Langsung Daun Nipah (Nypa fructicane). Nipah

Jumlah Ikat/tahu

n

Harga/Ikat (Rp)

Pendapatan Kotor (Rp)

Total Biaya/Tahun

(Rp)

Total Pendapatan Bersih (Rp)

Jumlah

1260 5.000 3.150.000 2.500.000 650.000

Rata –rata

630 2.500 1.575.000 1.250.000 325.000

Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, masyarakat yang

memanfaatkan daun nipah hanya berjumlah dua orang. Daun nipah merupakan

salah satu alternatif atap yang dimanfaatkan masyarakat dalam menggantikan

fungsi seng. Kegiatan pengumpulan daun nipah ini merupakan pekerjaan

Page 68: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

55  

  

sampingan yang dilakukan hanya 2 bulan dalam setahun. Setiap kali pengumpulan

daun nipah, masyarakat mampu mengumpulkan sekitar 10-12 ikat dengan

panjang 130 cm/ikatseharga Rp 2.500,00/ikat. Penjualan atap nipah biasanya

dilakukan di depan rumah atau membawanya ke pengumpul yang berada di Desa

Kera-Kera. Daun nipah biasa digunakan oleh masyarakat Pulau Lakkang sebagai

atap rumah, atap kandang ayam, maupun atap rumah-rumah sawah.Menurut

salah satu responden, atap nipah mampu bertahan sekitar 2 – 3 tahun lalu

kemudian diganti dengan atap nipah yang baru. Berdasarkan nilai tersebut, maka

diperoleh nilai ekonomi daun nipah sebesar Rp. 650,000,-/tahun.

Nilai Ekonomi Total Manfaat Langsung

Total ekonomi manfaat langsung ekosistem mangrove di Pulau Lakkang,

Kecamatan Tallo, Kota Makassar merupakan hasil penjumlahan dari keempat

jenis manfaat langsung yang ada.

DUV = Σ DUVi (Olfie, 2011)

Dimana:

DUV = Direct use value

DUV1 = Direct use value ikan

DUV2 = Direct use value kepiting

DUV3 = Direct use value daun nipah

DUV4 = Direct use value udang

Secara rinci akan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 15. Total Nilai Manfaat Langsung Ekosistem Mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

No Jenis Manfaat Langsung Nilai

(Rp/Tahun) Nilai

(Rp/ha/Tahun) Persentase

1 Manfaat Langsung ikan 283.856.667 28.385.667 59,49

2 Manfaat langsung Kepiting 80.785.000 8.078.500 15,19

3 Manfaat Langsung Daun

Nipah 650.000 65.000 0,14

4 Manfaat Langsung Udang 133.870.000 13.387.000 25,18

Page 69: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

56  

  

Total Nilai Manfaat Langsung 499.161.667 49.916.167 100 Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017

Pada Tabel 15 di atas menunjukkan bahwa total manfaat langsung ikan

ialah Rp. 283.856.667,-/tahun (59,49%), total manfaat langsung kepiting sebesar

Rp. 80.785.000,-/tahun (15,19%), total manfaat langsung daun nipah sebesar Rp.

650.000 (0,14%), dan total manfaat langsung udang sebesar Rp.133.870.000,-

/tahun (25,18%). Jadi, total nilai manfaat langsung ekosistem mangrove di Pulau

Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar sebesar Rp.499.161.667,-/tahun atau

Rp. 49.916.167,-ha/tahun.

2. Manfaat Tidak Langsung

1) Nursery Ground, Feeding Ground, dan Spawning Ground

Nilai ekonomi dari daerah asuhan, daerah mencari makan, dan daerah

pemijahan menurut Kusumastanto (2000) dalam Widiyanto et al (2013) dapat

dihitung dengan rumus :

Luas lahan x US$ 142,64 x Rupiah

10 x 142.64 x 13.232 = Rp 18.874.125,-/tahun

Nilai ekonomi dari pemanfaatan sebagai daerah nursery ground, feeding

ground, dan spawning ground mangrove sebesar Rp18.874.125,-/ tahun.

2) Penahan Erosi dan Pelindung Tambak Fungsi dan peranan eksositem mangrove sebagai penahan erosi tanah

sangatlah penting untuk menjaga wilayah Pulau Lakkang dari pengkikisan tanah.

Air sungai yang menggerus pinggiran sungai secara terus menerus tanpa

penghalang akan mengakibatkan terjadinya erosi tanah dan tambak akan rusak

sehingga volume luas daratan dapat berkurang secara drastis. Nilai manfaat tidak

langsung secara alami tidak dapat diukur dengan nilai pasar (marketable)

sehingga untuk mengukur nilai tersebut dilakukan pengukuran secara fisik dengan

pendekatan biaya pembuatan tanggul sungai.

Page 70: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

57  

  

Pembuatan tanggul sungai memerlukan bahan-bahan diantaranya adalah

semen, batu kali, pasir, dan besi beton. Biaya yang dialokasikan untuk

membangun tanggul sungai di Pulau Lakkang, Keacamatan Tallo, Kota Makassar

diperkirakan sebesar Rp. 1.029.000,-. Adapun rata-rata tinggi tanggul yaitu 3

meter, lebar tanggul 0,5 meter, panjang tanggul 10.000 meter dan daya tahan

tanggul 10 tahun. Secara rinci perkiraan perhitungan pembangunan tanggul di

Pulau Lakkang seabagai berikut:

Nilai Manfaat Tidak Langsung = 15.000 m2 x Rp. 1.029.000

=Rp. 15.435.000.000,- atau

= Rp. 1.543.000.000,-/tahun

Dengan demikian biaya dan manfaat ekosistem hutan mangrove sebagai

penahan erosi di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar yaitu sebesar

Rp. 15.435.000.000,-/tahun.

Berdasarkan hasil kuantifikasi terhadap manfaat tidak langsung (daerah

nursery ground, feeding ground, dan spawning ground, sertapenahan erosi

tanah/pengikisan tanah) ekosistem hutan mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan

Tallo, Kota Makassar, maka didapatkan total nilai manfaat tidak langsung secara

keseluruhan sebesar Rp18.874.125,- + Rp. 15.435.000.000,-

= Rp. 15.453.874.125,-/tahun.

3) Manfaat Pilihan

Nilai pilihan ekosistem mangrove di Pulau Lakkang didekati dengan

manfaat keanekaragaman hayati (biodiversity). Nilai mata uang rupiah per dollar

sebesar Rp. 13.232memperhitungkan nilai keanekaragaman hayati (biodiversity)

dari mangrove, menngunakan benefit transfer. Diasumsikan nilai pilihan = nilai

keankearagaman hayati hutan mangrove di Pulau Lakkang sebesar US$ x 15 per

ha tahun (Ruitenbeek 1992dalam Wahyuni et al 2014). Nilai pilihan = nilai

keanekaragaman (biodiversity) x nilai kurs rupiah terhadap dollar saat penelitian

Page 71: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

58  

  

(harga beli $ = Rp. 13.232) maka nilai pilihan (US$ 15 per ha per tahun x Rp.

13.232 per US$ = Rp 198.480 per ha per tahun) diketahui luas tahun mangrove 10

ha maka nilai manfaat pilihan per ha per tahun = Rp 198.480 per ha per tahun x

10 ha = Rp.1.984.800 / tahun.

4) Nilai Keberadaan

Dengan pendekatan dan metode yang sama dengan nilai warisan, namun

keinginan membayar yang dimaksud adalah keinginan membayar masyarakat

untuk terpeliharanya ekosistem mangrove yang ada di lingkungannya. Maka nilai

keberadaan dapat ditentukan menggunakan teknik valuasi pada survey sehingga

WTP diperoleh dengan menggunakan teknik CVM. Nilai keberadaan ekosistem

mangrove dapat dilihat pada Tabel 16 berikut :

Tabel 16. Manfaat Keberadaan Hutan Mangrove.

No WTP (Rp) Jumlah Responden

Jumlah WTP (Rp)

1 1.000.000 12 22.000.000 2 5.000.000 34 170.000.000 3 10.000.000 16 160.000.000

Jumlah 62 352.000.000 Rata-rata 5.677.419

Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017

Tabel 16 menunjukkan bahwa keinginan membayar masyarakat (WTP)

sebanyak 12 orang sebesar Rp. 1.000.000,-, sebanyak 34 orang sebesar

Rp.5.000.000,-, dan sebanyak 16 orang sebesar Rp. 10.000.000.-. Maka diperoleh

nilai manfaat keberadaan sebesar Rp. 352.000.000,- per ha per tahun.

5) Manfaat Warisan

Ekosistem mangrove sebagai warisan mempunyai nilai yang sangat tinggi.

Nilai warisan ekosistem mangrove yang dimiliki tidak dapat dinilai dengan

Page 72: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

59  

  

pendekatan nilai pasar. Oleh karena itu, nilai warisan dapat dihitung dengan

pendekatan perkiraan. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperkirakan

bahwa nilai warisan tidak kurang 10% dari nilai manfaat langsung mangrove

(Ruitenbeek 1992 dalam Whayuni et al 2014). Dengan demikian, sehubungan

dengan telah diketahuinya total nilai manfaat langsung dari ekosistem mangrove,

maka nilai warisan mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar

adalah 10% x Rp. 531.561.667,- = Rp.53.156.167,-/tahun.

B. Nilai Ekonomi Total (Total economic Value/TEV) Ekosistem Mangrove

di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Dari hasil penilaian yang telah dilakukan, ekosistem mangrove di Pulau

Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar memiliki beberapa nilai manfaat yaitu

manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat pilihan, manfaat keberadaan,

dan manfaat warisan. Manfaat langsung meliputi manfaat langsung ikan, manfaat

langsung kepiting bakau (Scylla serrata), manfaat langsung daun nipah (Nypa

fructicane), dan manfaat langsung udang (Penaeus monodon). Manfaat tidak

langsung dari fungsi ekosistem mangrove sebagai pelindung erosi tanah dengan

pendekatan biaya. Manfaat pilihan yang didapatkan dari identifikasi nilai

keanekaragaman hayati (biodervisty) eksositem mangrove. Adapun manfaat lain

adalah keberadaan ekosistem mangrove yang didapatkan dari nilai kerelaan

membayar responden/masyarakat (WTP), serta manfaat warisan yang

diperkirakan tidak kurang 10% dari manfaat langsung mangrove.

Nilai ekonomi total (Total Economic Value/TEV) didasarkan pada hasil

identifikasi seluruh jenis manfaat dari ekosistem mangrove di Pulau Lakkang,

Kecamatan Tallo, Kota Makassar, kemudian dilakukan perhitungan terhadap

seluruh nilai manfaat tersebut. Rekapitulasi seluruh hasil estimasi nilai manfaat

ekosistem mangrove disajikan pada Tabel 17 berikut :

Page 73: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

60  

  

Tabel 17. Nilai Ekonomi Total Ekosistem Mangrove Seluas 10 Ha di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

No Jenis Manfaat Nilai (Rp/Tahun)Nilai

(Rp/ha/tahun) (%)

A. Manfaat Langsung

27,03

1 Manfaat langsung ikan 283.856.667 28.385.667

2 Manfaat langsung kepiting

80.785.000 8.078.500

3 Manfaat langsung daun nipah

650.000 65.000

4 Manfaat langsung udang 133.870.000 13.387.000

Total Manfaat Langsung 499.161.667 49.916.167

Lanjutan Tabel 17. Nilai Ekonomi Total

No Jenis Manfaat Nilai (Rp/Tahun)Nilai

(Rp/ha/tahun) (%)

B. Manfaat Tidak Langsung

52,431

Nursery Ground, Feeding Ground, dan Spawning Ground

18.874.125 1.887.412

2 Pembuatan tanggul 15.435.000.000 1.543.500.000

Total Manfaat tidak langsung

15.453.874.125 1.545.387.412

C. Manfaat Pilihan 1.984.800 198.480 0,01

D. Manfaat Keberdaan 352.000.000 35.200.000 19,18

E. Manfaat Warisan 53.156.167 5.315.616,7 1,35 TOTAL NILAI EKONOMI 16.379.050.884 1.637.905.088 100

Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017

Hasil tabel 17 menunjukkan Nilai Ekonomi Total ekosistem mangrove di

Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar dengan luas 10 hektar adalah

Rp.101.215.176.759,-/tahun atau Rp.10.121.517.676,-/ha/tahun.Manfaat

langsung ekosistem mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota

Makassar sebesar Rp. 499.161.667,-/tahun atau Rp.49.916.167,-

/ha/tahun.Manfaat tidak langsung ekosistem mangrove di Pulau Lakkang,

Kecamatan Tallo, Kota Makassar memberikan konstribusi adalah sebesar

Rp.100.308.874.125,-/tahunatau Rp.10.030.887.413,-/ha/tahun. Dengan hasil

yang diperoleh mengindikasikan bahwa masyarakat sangat bergantung pada

potensi ekosistem mangrove dan sudah memahami fungsi serta peranan

Page 74: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

61  

  

mangrove sebagai penahan erosi tanah. Manfaat pilihan ekosistem mangrove

sebesar Rp.1.984.800,-/tahun atau Rp. 198.480,-/ha/tahun, manfaat keberadaan

Rp. 352.000.000,-/tahun atau Rp. 35.200.000,-/ha/tahun, dan manfaat warisan

sebesar Rp. 53.156.167,-/tahun atau Rp.5.315.616,7,-/ha/tahun.

Nilai masing-masing manfaat ekositem mangrove memiliki peran yang

sangat penting bagi lingkungan. Nilai ekonomi manfaat langsung mangrove

mengindikasikan bahwa masyarakat di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota

Makassar telah menyadari apabila kerusakan terjadi pada ekosistem mangrove

maka secara tidak langsung akan berbanding lurus dengan penurunan

pendapatan mereka yang juga akan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan

mereka.

Untuk manfaat warisan, manfaat keberadaan, dan manfaat pilihan apabila

digabungkan, maka memiliki nilai yang sangat besar. Besar nilai manfaat yang

diperoleh pada penelitian ini dapat saja berubah pada masa mendatang karena

tergantung adanya perubahan jenis pemanfaatan.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar (WTP) masyarakat terhadap Ekosistem Mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Analisis kontingensi valuasi bertujuan untuk mengetahui faktor yang

berpengaruh terhadap pelestarian ekosistem mangrove di Pulau Lakkang,

Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Secara deskriptif akan digali persepsi

masyarakat nelayan tentang keberadaan hutan mangrove serta manfaat ekonomi

yang mereka rasakan dengan adanya ekosistem mangrove tersebut. Untuk

mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kemauan membayar masyarakat

digunakan analisisRegresi Linier Berganda.

Analisis Regresi Linier Bergandaadalah hubungan secara linear antara dua

atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).

Page 75: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

62  

  

Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen, mengetahui masing-masing variabel

independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari

variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan. Adapun variabel yang dikaji dalam penelitian ini yaitu, variabel usia

responden (X1), tingkat pendapatan responden (X2), tanggungan keluarga (X3),

dan tingkat pendidikan responden (X4). Untuk melihat faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai WTP ini, digunakan softwareSPSS versi 20.

Hasil analisis Regresi Linier Bergandamenunjukkan bahwa nilai

keberadaan ekosistem mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota

Makassar berdasarkan kerelaan membayar masyarakat diperoleh persamaan

Regresi Linier Bergandasebagai berikut :

WTP (Y) = 9,210 – 0,202 (X1) + 3,554 (X2) – 0,374 (X3) – 2,733 (X4)

Untuk mengetahui besarnya nilai koefisien dari masing-masing variabel

bebas, dalam hal ini usia responden (X1), tingkat pendapatan responden (X2),

tanggungan keluarga (X3), dan tingkat pendidikan responden (X4) dapat dilihat

pada besarnya nilai koefisien regresinya (b1, b2, b3, b4). Untuk informasi lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 8.

Dari hasil uji terdapat variabel memiliki nilai koefisien negatif yaitu :

1. Variabel Usia Responden (X1)

Variabel usia responden memiliki nilai koefisien sebesar -0,202, artinya

setiap peningkatan 1 tahun usia responden maka jumlah keinginan untuk

membayar akan mengalami penurunan sebesar 0,202 dengan asumsi bahwa

variabel lain konstan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Hamzah (2015) bahwa

apabila usia responden meningkat maka keinginan untuk membayar akan

menurun.

2. Variabel Jumlah Tanggungan (X3)

Page 76: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

63  

  

Variabel jumlah tanggungan memiliki nilai koefisien sebesar -0,374, artinya

setiap peningkatan 1 orang jumlah tanggungan maka keinginan untuk membayar

akan menurun sebesar 0,374 dengan asumsi bahwa variabel lain konstan. Hal ini

sesuai dengan penelitian Aco (2015) bahwa apabila jumlah tanggungan meningkat

maka keinginan untuk membayar akan menurun.

3. Variabel Tingkat Pendidikan (X4)

Variabel tingkat pendidikan memiliki nilai koefisien sebesar -2,733, yang

berarti bahwa setiap peningkatan 1 jenjang pendidikan maka keinginan untuk

membayar akan berkurang sebesar 2,733 dengan asumsi bahwa variabel lain

konstan. Hal ini sesuai dengan penelitian Aco (2015) dimana hasil koefisien regresi

variabel tingkat pendidikan juga menghasilkan koefisien negatif.

Adapun variabel yang memiliki nilai koefisien positif yaitu :

1. Variabel Tingkat Pendapatan

Variabel tingkat pendapatan memiliki nilai koefisien positif yaitu sebesar

3,554 yang berarti bahwa setiap penambahan 1 Rp pendapatan maka akan

menyebabkan penambahan keinginan untuk membayar sebesar 3,554 dengan

asumsi bahwa variabel lain konstan. Hal ini sesuai dengan penelitian Hamzah

(2015) dimana hasil koefisien regresi variabel tingkat pendapatan bernilai positif.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, maka selanjutnya

dilakukan uji simultan (Uji F), uji parsial (Uji t), dan uji koefisien determinasi (R2)

untuk memperoleh hasil mengenai pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel

terikatnya.

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji untuk

melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Ketentuannya adalah sebagai berikut ; jika F hitung < F

Page 77: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

64  

  

tabel, maka H0 diterima. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Yang berarti variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat

(signifikan), hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 8.

Diketahui nilai F hitung (33,348) > F tabel (2,534) dengan nilai probabilitas

0,000 < 0,05, yang artinya H0 ditolak dan Ha diterima. Sehinggadapat disimpulkan

bahwa secara bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh

masing-masing variabel bebas secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat.

Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 8.

1. Uji Hipotesis Variabel Usia Responden (X1)

Berdasarkan hasil uji linier untuk variabel usia responden diperoleh t hitung

sebesar -0,777 maka nilai mutlak 0,777 < t tabel (2,002) dengan signifikasi 0,440

> 0,05. Hal ini berarti variabel usia responden tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keinginan untuk membayar.

2. Uji Hipotesis Variabel Tingkat Pendapatan (X2)

Berdasarkan hasil uji, diketahui bahwa untuk variabel tingkat pendapatan

diperoleh t hitung sebesar 11,283 > t tabel (2,002) dengan signifikasi 0,000<0,05.

Hal ini menunjukkan variabel tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap

keinginan untuk membayar.

3. Uji Hipotesis Variabel Jumlah Tanggungan (X3)

Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa untuk variabel jumlah

tanggungan diperoleh t hitung sesbesar -0,222 maka nilai mutlak 0,222 < t tabel

(2,002) degan signifikasi 0,825 > 0,05. Hal ini berarti variabel jumlah tanggungan

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keinginan untuk membayar.

4. Uji Hipotesis Variabel Tingkat pendidikan (X4)

Page 78: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

65  

  

Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa untuk variabel tingkat

pendidikan diperoleh t hitung sebesar -2,838 maka nilai mutlak 2,838 > t tabel

(2,002) dengan signifikasi 0,006 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keinginan untuk

membayar.

c. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mencari seberapa besar variabel

independen dapat menjelaskan secara keseluruhan variabel independen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Bila R = 0 berarti diantara

variabel indpenden dengan variabel dependen tidak ada hubungannya,

sedangkan bila R = 1 berarti variabel independen dengan variabel dependen

memiliki hubungan yang kuat. Hasil analisis regresi linier berganda untuk

penentuan koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada lampiran 8.

Diketahui nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,701

atau 70,1%. Hal ini menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 70,1%. Sedangkan

sisanya 29,9% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke

dalam model.

Page 79: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

66  

  

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Pulau Lakkang,

Kecamatan tallo, Kota Makassar yaitu sebagai berikut :

1. Total Economy Value (TEV)yang dihasilkan hutan mangrove di Pulau

Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar yaitu sebesar

Rp.16.379.050.884,-/tahun terdiri dari nilai manfaat langsung (Direct Use

Value) Rp. 499.161.667,- nilai manfaat tidak langsung (Indirect Use Value)

sebesar Rp.15.453.874.125,- nilai pilihan (Option Value) sebesar

Rp.1.984.800,- nilai keberadaan (existence Value) sebesar Rp.352.000.000,-

dan nilai warisan (bequest Value) sebesar Rp. 53.156.167,-. Nilai manfaat

tidak langsung (Indirect Use Value) memberikan konstribusi lebih besar

daripada nilai manfaat langsung.

2. Berdasarkan hasil uji parsial (uji t), diketahui bahwa ada dua variabel yang

memiliki pengaruh signifikan terhadap keinginan untuk membayar. Pertama

variabel tingkat pendapatan diperoleh t hitung sebesar 11,283 > t tabel (2,002)

dengan signifikasi 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan variabel tingkat

pendapatan berpengaruh signifikan terhadap keinginan untuk membayar.

Kedua adalah variabel tingkat pendidikan diperoleh t hitung sebesar -2,838

maka nilai mutlak 2,838 > t tabel (2,002) dengan signifikasi 0,006 < 0,05, ini

menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang

Page 80: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

67  

  

signifikan terhadap keinginan untuk membayar. Sedangkan untuk variabel

dua lainnya yaitu variabel tingkat usia responden dan variabel jumlah

tanggungan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keinginan

untuk membayar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran yang dapat

dikemukakan yaitu :

1. Perlunya dilakukan pelestarian ekosistem hutan mangrove, karena ekosistem

mangrove merupakan tempat Spawning, feeding, and Nursery ground bagi

biota yang hidup di sekitar hutan mangrove.

2. Sebaiknya masyarakat lebih menyadari bahwa nilai manfaat tidak langsung

lebih besar nilainya daripada manfaat langsungnya.

3. Perlunya pengkajian lebih dalam mengenai pencemaran air sungai yang

terjadi di sekitar Pulau Lakkang.

Page 81: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

  

  

DAFTAR PUSTAKA

Aco, Andi Wahdiat 2015. Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Di Pesisir Pelabuhan Untia, kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin.

Aksono, R. 2007. Nilai Ekonomi Pemanfaatan Waduk Cirata untuk Perikanan

dan Wisata Tirta di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Astuti, Riska. 2016. Valuasi Ekonomi Objek Wisata Pantai Samboang Kecamatan

Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Makassar. Skripsi. Universitas Hasanuddin.

Azwar Ali, 2012. Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove (Dalam

http://azwarlingkunganali.blogspot.com/2012/valuasi-ekonomi-ekosistem -hutan-mangrove.html di akses pada tanggal 20 Februari 2017 pukul 14.00).

Baso, Aris. Wahyudin. dkk. 2013. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Terumbu Karang

Perairan di Pulau Saugi Kabupaten Pangkep. Jurnal Ponggawa. FIKP : Universitas Hasanuddin. Makassar.

BPS Provinsi Sulawesi Selatan. 2016. (Dalam http: // makassar .blogspot. co. Id

/2016 /12 / profil- kota- makassar _ 7742. html. BPS Provinsi Sulawesi Selatan.

Dadang, S.2012.Valuasi Ekonomi Kawasan Hutan Mangrove Muara Angke Jakarta Perbandingan Hasil Penelitian 2002 dan 2012.

Dolina, Gitapati. 2012. Analisis Kunjungan Wisatawan Objek Wisata Nglimut

Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Skripsi S1, Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Tahun 2012.

Fitriana, Y. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengunjung Agrowisata Taman Wisata Mekarsari dengan Menggunakan Metode Kontingensi. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Hamzah. Adhawati, S.S.dkk.2015.Valuasi Ekonomi Objek Wisata Pantai Akkarena Kota Makassar. Jurnal Ponggawa. FIKP: Universitas Hasanuddin. Makassar.

Iramaya, S. (2011) Valuasi Ekonomi Sumber Daya Perikanan dan Lingkungan

(dalam http://kesling fkm unhas.blogspot.com/2009/04/laporan tugas kelompok partnership.html. di akses pada tanggal 28 Februari 2017 pukul 10.00).

Joga, N.2010. Perencanaan cerdas Mewujudjan Kota Hijau. Jakarta: Harian

Kompas, 08/11. Kordi, K.M.G.H.2012. Ekosistem Mangrove, Fungsi, Potensi, dan Pengelolaan.

Jakarta: Rineka Cipta.

Page 82: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

  

  

Olfie, Benu. L. Suzana. Dkk. 2011. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Mangrove di

Desa Palaes Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Minahasa.

Pantari, Ery. D. 2014. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Willingness To Pay

untuk Perbaikan Kualitas Lingkungan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Fakultas Ekonomi : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Saptutyningsih, E. 2007. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Willingness

to Pay untuk Perbaikan Kualitas Lingkungan Air Sungai Code di Kota Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta : Yogyakarta.

Saputro, G.B.dkk. 2009. Toksikologi Kelautan. Jakarta : Sekertariat Dewan

Kelautan Indonesia. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kulatitaif, dan R&D. Bandung.

Alfabeta. Suhadiyah, sri. Dkk. 2015. Keanekaragaman dan fungsi ekonomi flora di Delta

Lakkang, Sungai Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan ( Dalam http : // biodiversitas. mipa .uns.ac.id/M/M0103/M010311.pdf. di akses pada tanggal 20 februari 2017 pukul 09.00).

Supriharyono. 2007. Konservasi Ekosistem Sumber Daya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tri, A.B , 2014. Fungsi Ekonomi-sosial mangrove (dalam http : // www. scribd.

com/doc/fungsi-fungsi-sosial-ekonomi-mangrove-doc (diakses pada tanggal 28 Februari 2017 pukul 10.00).

Wahyuni, Yuyun. Putri. dkk. 2014. Valuasi Total Ekonomi Hutan Mangrove di

Kawasan Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Fakultas Ekonomi dan Manajemen : Institut Pertanian Bogor. Jawa Barat.

Widayanti, Rina. 2011. Formulasi Model Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan

Terhadap Angkutan Kota di Kota Depok. Universitas Indonesia : Jawa Barat.

Widiyanto, Arif.dkk. 2013. Valuasi Ekonomi Pemanfaatan Ekosistem Mangrove di

Desa Bedono, Demak. Journal Of Management Of Aquatic Resources : Universitas Diponegoro. Semarang.

Page 83: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 84: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lampiran 1.

KUISIONER PENELITIAN

VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG,

KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR

Tanggal survei : ........................2017

NELAYAN

Nama : ...............................................................................

Umur : ...............................................................................

Pendidikan : ...............................................................................

Pekerjaan : ..............................................................................

Tanggungan Keluarga : ..............................................................................

Pendapatan : Rp................................................hari/bulan/tahun

Alamat : .............................................................................

BAGIAN I : Pandangan Umum Tentang Mangrove

1. Bagaimana pendapat atau penilaian Bapak/Ibu, mengenai kondisi hutan mangrove di sekitar tempat tinggal Bapak/Ibu ? a) Masih baik (kerapatannya tinggi serta spesies yang ada juga masih

lengkap dan tidak ada bentuk kerusakan) b) Baik (ada kerusakan namun tidak banyak) c) Cukup baik (Jumlah kerusakan dengan msih dalam kondisi baik

seimbang) d) Rusak (kerusakan banyak ditemukan di aeral)

2. Menurut Bapak/Ibu, milik siapa hutan mangrove di sekitar tempat tinggal ?

a) Tuhan b) Pemerintah c) Masyarakat d) Tidak tau

3. Apa yang Bapak/Ibu tau tentang fungsi dari hutan mangrove ?

a) Menjaga tebing sungai dari erosi agar tetap stabil b) Tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung c) Penghasil kayu/non kayu (madu, obat-obatan, minuman dan makanan) d) Lain-lain, sebutkan ...................................................................................

No. Responden :

Page 85: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

4. Peran alam dan lingkungan sangatlah penting bagi keberlangsungan hidup

manusia. Menurut Bapak/Ibu, seberapa penting adanya tujuan untuk melindungi dan mencegah pengrusakan sumberdaya alam, dalam hal ini ekosistem mangrove ? a) Sangat penting b) Penting c) Biasa d) Tidak penting

5. Mengapa keberadaan mangrove sangat penting bagi Bapak/Ibu ? (jawaban

boleh lebih dari satu) a) Sebagai daerah penangkapan ikan b) Sebagai daerah untuk mengambil kayu c) Sebagai daerah wisata d) Merupakan cadangan ekosistem yang menyediakan sumberdaya saat ini

dan di masa datang e) Fungsinya sebagai pelindung bagi daerah sekitar pesisir untuk menjaga

kestabilan alam f) Lain-lain, sebutkan .....................................................................................

BAGIAN II : Manfaat Langsung Ekosistem dan Pilihan Mangrove

1. Apa manfaat mangrove yang anda dapatkan selama ini ? a) Diambil sumberdaya perikanannya untuk dipasarkan b) Mengambil kayu untuk kayu bakar dan lain-lain c) Mengambil burung atau ular yang ada di ekosistem mangrove d) Sebagai objek wisata e) Lain-lain, sbeutkan ..................................................................................

2. Dalam 12 bulan terakhir (termasuk anggota keluarga), bagaimana anda

memanfaatkan mangrove (jawaban boleh lebih dari satu) a) Menagkap ikan b) Mengambil kayu c) Daerah wisata d) Obat-obatan e) Lain-lain, sebutkan ....................................................................................

3. Bagaimana kondisi mangrove dulu dan sekarang ?

a) Masih sangat baik b) Baik c) Cukup baik d) Rusak

Page 86: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

4. Menurut anda dampak apa yang timbul apabila mangrove rusak ? (jawaban boleh lebih dari satu) a) Hialngnya habitat ikan hidup b) Hilangnya daerah penahan erosi c) Pendapatan nelayan berkurang d) Keindahan alam menjadi hilang e) Lain-lain (sebutkan) ...................................................................................

5. Jenis pemanfaatan pohon mangrove (jawaban boleh lebih dari satu)

Pohon mangrove Jumlah Nilai Jual (Rp)

6. Hasil :

a) Waktu yang dibutuhkan dalam satu kali operasi penangkapan (dari berangkat s/d pulang) : ...........jam/hari

b) Modal kerja (konsumsi dan retribusi) Rp........................................../trip c) Berapa kali ................................trip/bulan d) Berapa kali ................................bulan/tahun

Jenis Tangkapan Jumlah (kg) Nilai Jual (Rp)

Page 87: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

7. Apabila mangrove digantikan dengan tanggul apakah berpengaruh terhadap pendapatan Bapak/Ibu ? a) Ya,alasan

b) Tidak, alasan

8. Berapa nilai maksimum yang ingin Bapak/Ibu bayar jika mangrove tetap

sebagai tempat mata pencaharian ? a) >1.000.000 b) >5.000.000 c) >10.000.000 d) >100.000.000

9. Jika sumberdaya perikanan yang ada harus dibayar, berapa nilai maksimum

yang ingin Bapak/Ibu bayar ? a) >1.000.000 b) >5.000.000 c) >10.000.000 d) >100.000.000

10. Sebagai petani tambak apakah mangrove berpengaruh terhadap penghasilan

Bapak/Ibu ? a) Ya, alasan

b) Tidak, alasan

BAGIAN III : Manfaat Tidak Langsung dan Keberadaan Mangrove

Jika pemerintah ingin memperbaiki kondisi mangrove yang rusak, bersediakah Bapak/Ibu berkontribusi menyisakan sebagian pendapatan rumah tangga per bulan atau per tahun untuk program perbaikan tersebut ?

a) Ya, b) Tidak, alasan

1. Berapa nilai maksimum yang ingin Bapak/Ibu bayarkan bila keadaan dulu bisa

dikembalikan seperti sediakala ? a) >1.000.000 b) >5.000.000 c) >10.000.000 d) >100.000.000

2. Apakah Bapak/ibu pernah mendapat penjelasan tentang ekosistem mangrove

? a) Ya b) Tidak

Page 88: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

3. Apakah bapa/Ibu rela jika mangrove digantikan dengan tanggul sebagai penahan erosi ? a) Ya b) Tidak, alasan

4. Jika tidak, berapa nilai maksimum yang ingin Bapak/Ibu bayarkan jika

mangrove tetap sebagai penahan abrasi ? a) >1.000.000 b) >5.000.000 c) >10.000.000 d) >100.000.000

5. Apabila tanggul dijadikan sebagai penahan erosi berapa biaya/ongkos yang

dikeluarkan untuk : Bahan bangunan ( Pasir, semen, :Rp. /m3

batu, besi beton) Tenaga kerja : orang/Rp. Berapa luas lahan yang digunakan : Ha

-_Terima kasih atas kerjasamanya dan Wassalam_-

 

Page 89: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lampiran 3. Lay Out

NURFADILLAH

L241 13 308

Page 90: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lampiran 4.Dokumentasi Lapangan

Page 91: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308
Page 92: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308
Page 93: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lampiran 5. Data Responden

No Identitas

Responden Jenis

Manfaat Jumlah

Tangkapan/TripHarga

Tangkapan WTP (Rp) Usia

Pendapatan (Rp)

Tanggungan Pendidikan

1 1 Daun nypa 350 2.500 1.000.000 40 1.000.000 2 1

2 2 Udang 3 Kg 35.000 5.000.000 30 3.000.000 6 3

3 3 Ikan 6 ikat 20.000 5.000.000 57 3.000.000 6 3

4 4 Daun nypa 280 2.500 1.000.000 40 1.000.000 3 2

5 5 Kepiting 4 Kg 25.000 10.000.000 50 3.000.000 4 1

6 6 Kepiting 5 kg 25.000 5.000.000 45 2.500.000 4 2

7 7 Udang 5 Kg 35.000 5.000.000 45 2.500.000 4 2

8 8 Ikan 10 ikat 10.000 1.000.000 45 1.000.000 7 2

9 9 Ikan 5 ikat 10.000 5.000.000 35 2.000.000 7 3

10 10 Kepiting 5 kg 25.000 5.000.000 63 3.000.000 6 1

11 11 Kepiting 5 kg 25.000 5.000.000 35 2.000.000 2 2

12 12 Ikan 5 ikat 10.000 10.000.000 40 3.000.000 4 2

Page 94: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 5. Data Responden

No Identitas

Responden Jenis

Manfaat Jumlah

Tangkapan/TripHarga

Tangkapan WTP (Rp) Usia

Pendapatan (Rp)

Tanggungan Pendidikan

28 28 Udang 4 kg 35.000 5.000.000 53 2.500.000 5 3

29 29 Kepiting 5 kg 25.000 1.000.000 47 1.000.000 4 1

30 30 Ikan 10 ikat 10.000 1.000.000 46 1.000.000 4 3

31 31 Udang 5 Kg 35.000 5.000.000 32 2.500.000 4 2

32 32 Ikan 10 ekor 20.000 10.000.000 58 3.000.000 3 1

33 33 Kepiting 3 kg 25.000 5.000.000 55 2.000.000 5 1

34 34 Ikan 5 ikat 10.000 5.000.000 62 2.500.000 5 1

35 35 Kepiting 4 Kg 25.000 10.000.000 34 2.500.000 5 1

36 36 Ikan 10 ikat 10.000 1.000.000 46 1.000.000 4 2

37 37 Udang 5 Kg 35.000 5.000.000 47 2.000.000 4 3

38 38 Ikan 10 ikat 10.000 5.000.000 44 2.500.000 4 2

39 39 Kepiting 3 kg 25.000 10.000.000 34 3.000.000 4 1

40 40 Kepiting 5 kg 25.000 5.000.000 67 2.500.000 2 1

41 41 Ikan 10 ikat 10.000 10.000.000 60 3.000.000 3 1

Page 95: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 5. Data Responden

No Identitas

Responden Jenis

Manfaat Jumlah

Tangkapan/TripHarga

Tangkapan WTP (Rp) Usia

Pendapatan (Rp)

Tanggungan Pendidikan

42 42 Kepiting 5 kg 25.000 10.000.000 51 3.000.000 7 1

43 43 Udang 5 Kg 35.000 5.000.000 52 2.000.000 5 1

44 44 Ikan 5 ikat 10.000 5.000.000 52 2.000.000 3 1

45 45 Kepiting 5 kg 25.000 5.000.000 36 2.500.000 3 3

46 46 Kepiting 5 kg 25.000 5.000.000 42 2.500.000 3 3

47 47 Udang 3 kg 35.000 1.000.000 62 1.000.000 4 1

48 48 Ikan 5 ikat 10.000 10.000.000 41 3.000.000 4 2

49 49 Kepiting 5 kg 25.000 5.000.000 45 2.000.000 4 1

50 50 Udang 5 kg 35.000 10.000.000 64 3.000.000 2 1

51 51 Kepiting 3 kg 25.000 5.000.000 51 2.500.000 3 1

52 52 Udang 3 kg 35.000 5.000.000 43 2.500.000 3 1

53 53 Ikan 5 ikat 10.000 10.000.000 56 3.000.000 3 1

54 54 Udang 5 kg 35.000 5.000.000 38 2.500.000 3 3

Page 96: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 5. Data Responden

No Identitas

Responden Jenis

Manfaat Jumlah

Tangkapan/TripHarga

Tangkapan WTP (Rp) Usia

Pendapatan (Rp)

Tanggungan Pendidikan

55 55 Kepiting 5 kg 25.000 10.000.000 57 3.000.000 5 1

56 56 Ikan 10 ikat 10.000 5.000.000 54 3.000.000 5 2

57 57 Kepiting 5 kg 25.000 5.000.000 46 2.000.000 4 1

58 58 Udang 5 kg 35.000 5.000.000 52 2.000.000 5 1

59 59 Udang 3 kg 35.000 5.000.000 40 2.500.000 3 3

60 60 Kepiting 5 kg 25.000 1.000.000 60 1.000.000 4 1

61 61 Udang 5 kg 35.000 5.000.000 48 2.000.000 4 1

62 62 Ikan 5 ikat 10.000 10.000.000 46 3.000.000 3 1

Total 894.500 346.000.000 2.959 142.500.000 261 107

Rata-Rata 14.427 5.580.645 48 2.298.387 4 2 Keterangan :

Pendidikan : 1. Tamat SD

2. Tamat SMP

3. Tamat SMA

Page 97: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lampiran 6.Biaya Total

1. Biaya penangkapan ikan (Jaring Ikan)

BIAYA TETAP (Investasi, penyusutan, dan perawatan)

INVESTASI

No Identitas

Responden

Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap Tali Basket TOTAL

(Rp) Jumlah Nilai (Rp) Sub Total

(Rp) Juml

ah Nilai (Rp)

Sub Total (Rp)

Jumlah Nilai (Rp)

Sub Total (Rp)

Jumlah

Nilai (Rp)

Sub Total (Rp)

Jumlah

Nilai (Rp)

Sub Total (Rp)

1 3 1 2.000.000 2.000.000 1 2.000.000 2.000.000 1 600.000 600.000 50 3.000 150000 1 30.000 30.000 4.780.000

2 8 1 5.000.000 5.000.000 1 3.000.000 3.000.000 2 600.000 1.200.000 100 3.000 300000 2 30.000 60.000 9.560.000

3 9 1 3.000.000 3.000.000 1 3.000.000 3.000.000 1 600.000 600.000 50 5.000 250000 2 30.000 60.000 6.910.000

4 12 1 3.500.000 3.500.000 1 2.500.000 2.500.000 1 600.000 600.000 70 5.000 350000 2 30.000 60.000 7.010.000

5 13 1 1.500.000 1.500.000 1 1.900.000 1.900.000 1 600.000 600.000 50 3.000 150000 1 30.000 30.000 4.180.000

6 15 1 3.000.000 3.000.000 1 3.000.000 3.000.000 1 600.000 600.000 70 3.500 245000 2 30.000 60.000 6.905.000

7 17 1 5.000.000 5.000.000 1 3.000.000 3.000.000 2 600.000 1.200.000 100 3.000 300000 3 30.000 90.000 9.590.000

8 18 1 3.000.000 3.000.000 1 3.000.000 3.000.000 1 600.000 600.000 50 5.000 250000 2 30.000 60.000 6.910.000

9 22 1 3.500.000 3.500.000 1 3.000.000 3.000.000 1 600.000 600.000 50 5.000 250000 2 30.000 60.000 7.410.000

10 25 1 4.000.000 4.000.000 1 3.000.000 3.000.000 2 600.000 1.200.000 100 3.000 300000 3 30.000 90.000 8.590.000

11 30 1 4.000.000 4.000.000 1 3.000.000 3.000.000 2 600.000 1.200.000 100 4.000 400000 3 30.000 90.000 8.690.000

12 32 1 5.000.000 5.000.000 1 3.000.000 3.000.000 2 600.000 1.200.000 100 3.500 350000 3 30.000 90.000 9.640.000

13 34 1 3.000.000 3.000.000 1 3.000.000 3.000.000 1 600.000 600.000 50 3.000 150000 2 30.000 60.000 6.810.000

14 36 1 4.500.000 4.500.000 1 3.000.000 3.000.000 1 600.000 600.000 70 3.000 210000 3 30.000 90.000 8.400.000

15 38 1 3.000.000 3.000.000 1 3.000.000 3.000.000 1 600.000 600.000 70 4.000 280000 2 30.000 60.000 6.940.000

16 41 1 3.000.000 3.000.000 1 3.000.000 3.000.000 1 600.000 600.000 50 3.000 150000 2 30.000 60.000 6.810.000

Page 98: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 6. Investasi Jaring Ikan

No Identitas

Responden Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap Tali Basket

TOTAL (Rp)

17 44 1 3.500.000 3.500.000 1 3.000.000 3.000.000 1 600.000 600.000 50 4.000 200.000 2 30.000 60.000 7.360.000

18 48 1 2.500.000 2.500.000 1 2.500.000 2.500.000 1 600.000 600.000 50 3.000 150.000 1 30.000 30.000 5.780.000

19 53 1 4.000.000 4.000.000 1 3.000.000 3.000.000 1 600.000 600.000 50 5.000 250.000 2 30.000 60.000 7.910.000

20 56 1 5.000.000 5.000.000 1 3.000.000 3.000.000 2 600.000 1.200.000 100 3.500 350.000 3 30.000 90.000 9.640.000

21 62 1 5.000.000 5.000.000 1 3.000.000 3.000.000 1 600.000 600.000 50 3.000 150.000 3 30.000 90.000 8.840.000

PENYUSUTAN

No Identitas Responden

Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap Tali Basket TOTAL

T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp)

1 3 2.000.000 3 666.666,667 2.000.000 3 666.666,667 600.000 4 150.000 150.000 5 30.000 30.000 1 30.000 1.543.333

2 8 5.000.000 5 1.000.000 3.000.000 5 600.000 1200000 4 300.000 300.000 5 60.000 60.000 1 60.000 2.020.000

3 9 3.000.000 3 1.000.000 3.000.000 5 600.000 600.000 4 150.000 250.000 5 50.000 60.000 1 60.000 1.860.000

4 12 3.500.000 3 1.166.666,67 2.500.000 3 833.333,333 600.000 3 200.000 350.000 5 70.000 60.000 1 60.000 2.330.000

5 13 1.500.000 2 750.000 1.900.000 3 633.333,333 600.000 3 200.000 150.000 5 30.000 30.000 1 30.000 1.643.333

6 15 3.000.000 3 1.000.000 3.000.000 5 600.000 600.000 4 150.000 245.000 5 49.000 60.000 1 60.000 1.859.000

7 17 5.000.000 5 1.000.000 3.000.000 5 600.000 1200000 4 300.000 300.000 5 60.000 90.000 1 90.000 2.050.000

8 18 3.000.000 3 1.00.0000 3.000.000 5 600.000 600.000 4 150.000 250.000 5 50.000 60.000 1 60.000 1.860.000

9 22 3.500.000 3 1.166.666,67 3.000.000 5 600.000 600.000 4 150.000 250.000 5 50.000 60.000 1 60.000 2.026.667

10 25 4.000.000 4 1.000.000 3.000.000 5 600.000 1200000 4 300.000 300.000 5 60.000 90.000 1 90.000 2.050.000

11 30 4.000.000 4 1.000.000 3.000.000 5 600.000 1200000 4 300.000 400.000 5 80.000 90.000 1 90.000 2.070.000

12 32 5.000.000 4 1.250.000 3.000.000 5 600.000 1200000 4 300.000 350.000 5 70.000 90.000 1 90.000 2.310.000

13 34 3.000.000 3 1.000.000 3.000.000 5 600.000 600.000 3 200.000 150.000 5 30.000 60.000 1 60.000 1.890.000

Page 99: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 6. Penyusutan Jaring Ikan

BIAYA PERAWATAN

No Identitas

Responden

Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap TOTAL

(Rp) Biaya

Perawatan (Rp)

Jumlah perawatan/

tahun

Sub Total (Rp)

Biaya Perawatan

(Rp)

Jumlah perawatan/

tahun

Sub Total (Rp)

Biaya Perawatan

(Rp)

Jumlah perawatan/

tahun

Sub Total(Rp)

1 3 300.000 12 3.600.000 25.000 2 50.000 5.000 48 240.000 3.890.000

2 8 250.000 12 3.000.000 20.000 3 60.000 6.000 48 288.000 3.348.000

3 9 270.000 12 3.240.000 20.000 2 40.000 5.000 48 240.000 3.520.000

4 12 350.000 10 3.500.000 15.000 3 45.000 5.500 48 264.000 3.809.000

5 13 250.000 12 3.000.000 25.000 2 50.000 5.000 48 240.000 3.290.000

6 15 300.000 10 3.000.000 25.000 2 50.000 5.000 48 240.000 3.290.000

7 17 270.000 12 3.240.000 15.000 3 45.000 5.500 48 264.000 3.549.000

8 18 350.000 9 3.150.000 15.000 3 45.000 5.500 48 264.000 3.459.000

No Identitas

Responden Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap Tali Basket TOTAL

14 36 4.500.000 4 1.125.000 3.000.000 5 600.000 600.000 3 200.000 210.000 5 42.000 90.000 1 90.000 2.057.000

15 38 3.000.000 3 1.000.000 3.000.000 5 600.000 600.000 4 150.000 280.000 5 56.000 60.000 1 60.000 1.866.000

16 41 3.000.000 3 1.000.000 3.000.000 5 600.000 600.000 4 150.000 150.000 5 30.000 60.000 1 60.000 1.840.000

17 44 3.500.000 3 1.166.666,67 3.000.000 5 600.000 600.000 4 150.000 200.000 5 40.000 60.000 1 60.000 2.016.667

18 48 2.500.000 2 1.250.000 2.500.000 3 833.333,333 600.000 4 150.000 150.000 5 30.000 30.000 1 30.000 2.293.333

19 53 4.000.000 4 1.000.000 3.000.000 5 600.000 600.000 4 150.000 250.000 5 50.000 60.000 1 60.000 1.860.000

20 56 5.000.000 5 1.000.000 3.000.000 5 600.000 1.200.000 4 300.000 350.000 5 70.000 90.000 1 90.000 2.060.000

21 62 5.000.000 5 1.000.000 3.000.000 5 600.000 600.000 4 150.000 150.000 5 30.000 90.000 1 90.000 1.870.000

Page 100: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 6. Biaya Perawatan Jaring Ikan

No Identitas

RespondenKapal/Perahu Mesin Alat Tangkap

TOTAL (Rp)

9 22 250.000 12 3.000.000 25.000 2 50.000 6.000 48 288.000 3.338.000

10 25 300.000 9 2.700.000 20.000 2 40.000 6.000 48 288.000 3.028.000

11 30 300.000 10 3.000.000 25.000 2 50.000 5.000 48 240.000 3.290.000

12 32 250.000 12 3.000.000 20.000 3 60.000 5.500 48 264.000 3.324.000

13 34 350.000 9 3.150.000 15.000 3 45.000 6.000 48 288.000 3.483.000

14 36 300.000 10 3.000.000 20.000 2 40.000 5.500 48 264.000 3.304.000

15 38 300.000 10 3.000.000 20.000 2 40.000 5.500 48 264.000 3.304.000

16 41 250.000 12 3.000.000 25.000 3 75.000 5.500 48 264.000 3.339.000

17 44 300.000 12 3.600.000 15.000 3 45.000 5.000 48 240.000 3.885.000

18 48 300.000 12 3.600.000 20.000 2 40.000 6.000 48 288.000 3.928.000

19 53 270.000 12 3.240.000 15.000 3 45.000 5.500 48 264.000 3.549.000

20 56 350.000 9 3.150.000 15.000 3 45.000 6.000 48 288.000 3.483.000

21 62 300.000 10 3.000.000 25.000 2 50.000 6.000 48 288.000 3.338.000

BIAYA VARIABEL

No Identitas Responden

BBM KONSUMSI ROKOK Total/Trip Trip/Tahun

TOTAL (Rp)

Jumlah Nilai (Rp)

Sub Total (Rp) Jumlah

Nilai (Rp)

Sub Total (Rp) Jumlah

Nilai (Rp)

Sub Total (Rp)

1 3 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 360 11.880.000

2 8 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 360 5.940.000

3 9 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 360 11.880.000

4 12 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 360 11.880.000

Page 101: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 6. Biaya Variabel Jaring Ikan.

No Identitas

Responden BBM KONSUMSI ROKOK Total/Trip Trip/Tahun

TOTAL (Rp)

5 13 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 360 11.880.000

6 15 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 360 9.540.000

7 17 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 0 0 0 23.000 360 8.280.000

8 18 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 360 11.880.000

9 22 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 360 11.880.000

10 25 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 0 0 0 23.000 360 82.80.000

11 30 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 360 5.940.000

12 32 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 360 5.940.000

13 34 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 360 11.880.000

14 36 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 360 9.540.000

15 38 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 360 11.880.000

16 41 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 360 9.540.000

17 44 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 360 11.880.000

18 48 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 360 9.540.000

19 53 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 360 9.540.000

20 56 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 0 0 0 23.000 360 8.280.000

21 62 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 360 9.540.000

Page 102: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Biaya Total Jaring Ikan.

No Identitas

Responden

BIAYA

TOTAL (Rp) Tetap Variabel (Rp) Penyusutan

(Rp) Perawatan

(Rp)

1 3 1.543.333,33 3.890.000 11.880.000 17.313.333,33

2 8 2.020.000 3.348.000 5.940.000 11.308.000

3 9 1.860.000 3.520.000 11.880.000 17.260.000

4 12 2.330.000 3.809.000 11.880.000 18.019.000

5 13 1.643.333,33 3.290.000 11.880.000 16.813.333,33

6 15 1.859.000 3.290.000 9.540.000 14.689.000

7 17 2.050.000 3.549.000 8.280.000 13.879.000

8 18 1.860.000 3.459.000 11.880.000 17.199.000

9 22 2.026.666,67 3.338.000 11.880.000 17.244.666,67

10 25 2.050.000 3.028.000 8.280.000 13.358.000

11 30 2.070.000 3.290.000 5.940.000 11.300.000

12 32 2.310.000 3.324.000 5.940.000 11.574.000

13 34 1.890.000 3.483.000 11.880.000 17.253.000

14 36 2.057.000 3.304.000 9.540.000 14.901.000

15 38 1.866.000 3.304.000 11.880.000 17.050.000

16 41 1.840.000 3.339.000 9.540.000 14.719.000

17 44 2.016.666,67 3.885.000 11.880.000 17.781.666,67

18 48 2.293.333,33 3.928.000 9.540.000 15.761.333,33

19 53 1.860.000 3.549.000 9.540.000 14.949.000

20 56 2.060.000 3.483.000 8.280.000 13.823.000

Page 103: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 6. Biaya Total Jaring Ikan.

No Identitas

Responden

BIAYA

TOTAL (Rp) Tetap Variabel (Rp) Penyusutan

(Rp) Perawatan

(Rp)

21 62 1.870.000 3.338.000 9.540.000 14.748.000 Jumlah 41.375.333,3 72.748.000 206.820.000 320.943.333,3

Rata-rata 1.970.253,97 3.464.190,48 9.848.571,429 15.283.015,87

2. Biaya penangkapan kepiting (Bubu Kepiting)

BIAYA TETAP (Investasi, penyusutan, dan perawatan)

INVESTASI

No Identitas

Responden

Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap Tali Ember

TOTAL (Rp)

Jumlah Nilai (Rp)

Sub Total (Rp) Jumlah Nilai (Rp)

Sub Total (Rp) Jumlah

Nilai (Rp)

Sub Total (Rp) Jumlah

Nilai (Rp)

Sub Total (Rp) Jumlah

Nilai (Rp)

Sub Total (Rp)

1 5 1 2.000.000 2.000.000 1 2.000.000 2.000.000 20 10.000 200.000 5 55.000 275.000 1 30.000 30.000 4.505.000

2 6 1 2.000.000 2.000.000 1 2.500.000 2.500.000 12 15.000 180.000 4 25.000 100.000 2 30.000 60.000 4.840.000

3 10 1 1.500.000 1.500.000 1 2.000.000 2.000.000 30 10.000 300.000 5 45.000 225.000 2 30.000 60.000 4.085.000

4 11 1 1.000.000 1.000.000 1 2.000.000 2.000.000 20 10.000 200.000 5 45.000 225.000 2 30.000 60.000 3.485.000

5 19 1 1.000.000 1.000.000 1 2.000.000 2.000.000 20 15.000 300.000 5 25.000 125.000 1 30.000 30.000 3.455.000

6 20 1 1.500.000 1.500.000 1 2.500.000 2.500.000 12 15.000 180.000 4 30.000 120.000 2 30.000 60.000 4.360.000

7 21 1 1.000.000 1.000.000 1 2.000.000 2.000.000 30 10.000 300.000 5 50.000 250.000 3 30.000 90.000 3.640.000

8 24 1 1.500.000 1.500.000 1 2.500.000 2.500.000 30 5.000 150.000 5 55.000 275.000 2 30.000 60.000 4.485.000

9 29 1 2.000.000 2.000.000 1 3.000.000 3.000.000 12 15.000 180.000 3 55.000 165.000 2 30.000 60.000 5.405.000

Page 104: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 6. Investasi Bubu Kepiting.

No Identitas

Responden Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap Tali Ember TOTAL (Rp)

10 33 1 2.000.000 2.000.000 1 3.000.000 3.000.000 20 10.000 200.000 5 55.000 275.000 3 30.000 90.000 5.565.000

11 35 1 1.000.000 1.000.000 1 2.000.000 2.000.000 20 10.000 200.000 5 45.000 225.000 3 30.000 90.000 3.515.000

12 39 1 1.500.000 1.500.000 1 2.500.000 2.500.000 12 10.000 120.000 3 25.000 75.000 3 30.000 90.000 4.285.000

13 40 1 1.000.000 1.000.000 1 2.500.000 2.500.000 12 10.000 120.000 3 25.000 75.000 2 30.000 60.000 3.755.000

14 42 1 1.500.000 1.500.000 1 2.000.000 2.000.000 20 15.000 300.000 5 30.000 150.000 3 30.000 90.000 4.040.000

15 45 1 1.000.000 1.000.000 1 2.500.000 2.500.000 25 5.000 125.000 5 35.000 175.000 2 30.000 60.000 3.860.000

16 46 1 2.000.000 2.000.000 1 3.000.000 3.000.000 25 5.000 125.000 5 30.000 150.000 2 30.000 60.000 5.335.000

17 49 1 1.000.000 1.000.000 1 3.000.000 3.000.000 20 15.000 300.000 5 40.000 200.000 2 30.000 60.000 4.560.000

18 51 1 1.500.000 1.500.000 1 2.500.000 2.500.000 20 10.000 200.000 5 45.000 225.000 1 30.000 30.000 4.455.000

19 55 1 1.000.000 1.000.000 1 3.000.000 3.000.000 25 5.000 125.000 5 50.000 250.000 2 30.000 60.000 4.435.000

20 57 1 2.000.000 2.000.000 1 2.000.000 2.000.000 12 10.000 120.000 3 55.000 165.000 3 30.000 90.000 4.375.000

21 60 1 2.000.000 2.000.000 1 3.000.000 3.000.000 12 10.000 120.000 2 45.000 90.000 3 30.000 90.000 5.300.000

PENYUSUTAN

No Identitas Responden

Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap Tali Ember TOTAL (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp)

1 5 2.000.000 5 400.000 2.000.000 3 666.666,7 200.000 1 200.000 275000 1 275.000 30.000 1 30.000 1.571.667

2 6 2.000.000 4 500.000 2.500.000 4 625.000 180000 1 180.000 100000 1 100.000 60.000 1 60.000 1.465.000

3 10 1.500.000 3 500.000 2.000.000 3 666.666,7 300000 1 300.000 225000 1 225.000 60.000 1 60.000 1.751.667

4 11 1.000.000 3 333.333,3 2.000.000 5 400.000 200000 1 200.000 225000 1 225.000 60.000 1 60.000 1.218.333

5 19 1.000.000 2 500.000 2.000.000 4 500.000 300000 1 300.000 125000 1 125.000 30.000 1 30.000 1.455.000

6 20 1.500.000 4 375.000 2.500.000 6 416.666,7 180000 1 180.000 120000 1 120.000 60.000 1 60.000 1.151.667

Page 105: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 6. Penyusutan Bubu Kepiting.

No Identitas

Responden Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap Tali Ember

TOTAL (Rp)

7 21 1.000.000 2 500.000 2.000.000 4 500.000 300.000 1 300.000 250.000 1 250.000 90.000 1 90.000 1.640.000

8 24 1.500.000 3 500.000 2.500.000 5 500.000 150.000 1 150.000 275.000 1 275.000 60.000 1 60.000 1.485.000

9 29 2.000.000 4 500.000 3.000.000 3 1.000.000 180.000 1 180.000 165.000 1 165.000 60.000 1 60.000 1.905.000

10 33 2.000.000 4 500.000 3.000.000 5 600.000 200.000 1 200.000 275.000 1 275.000 90.000 1 90.000 1.665.000

11 35 1.000.000 2 500.000 2.000.000 4 500.000 200.000 1 200.000 225.000 1 225.000 90.000 1 90.000 1.515.000

12 39 1.500.000 3 500.000 2.500.000 4 625.000 120.000 1 120.000 75.000 1 75.000 90.000 1 90.000 1.410.000

13 40 1.000.000 2 500.000 2.500.000 5 500.000 120.000 1 120.000 75.000 1 75.000 60.000 1 60.000 1.255.000

14 42 1.500.000 3 500.000 2.000.000 3 666.666,7 300.000 1 300.000 150.000 1 150.000 90.000 1 90.000 1.706.667

15 45 1.000.000 2 500.000 2.500.000 4 625.000 125.000 1 125.000 175.000 1 175.000 60.000 1 60.000 1.485.000

16 46 2.000.000 5 400.000 3.000.000 4 750.000 125.000 1 125.000 150.000 1 150.000 60.000 1 60.000 1.485.000

17 49 1.000.000 2 500.000 3.000.000 3 1.000.000 300.000 1 300.000 200.000 1 200.000 60.000 1 60.000 2.060.000

18 51 1.500.000 4 375.000 2.500.000 5 500.000 200.000 1 200.000 225.000 1 225.000 30.000 1 30.000 1.330.000

19 55 1.000.000 3 333.333,3 3.000.000 4 750.000 125.000 1 125.000 250.000 1 250.000 60.000 1 60.000 1.518.333

20 57 2.000.000 4 500.000 2.000.000 3 666.666,7 120.000 1 120.000 165.000 1 165.000 90.000 1 90.000 1.541.667

21 60 2.000.000 4 500.000 3.000.000 4 750.000 120.000 1 120.000 90.000 1 90.000 90.000 1 90.000 1.550.000

Page 106: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

PERAWATAN

No Identitas

Responden

Kapal/Perahu Mesin

TOTAL (Rp) Biaya Perawatan (Rp)

Jumlah perawatan/tahun

Sub Total (Rp)

Biaya Perawatan (Rp)

Jumlah perawatan/tahun

Sub Total (Rp)

1 5 300.000 9 2.700.000 25.000 2 50.000 2.750.000

2 6 250.000 10 2.500.000 20.000 3 60.000 2.560.000

3 10 270.000 10 2.700.000 20.000 2 40.000 2.740.000

4 11 350.000 6 2.100.000 15.000 3 45.000 2.145.000

5 19 250.000 10 2.500.000 25.000 2 50.000 2.550.000

6 20 300.000 9 2.700.000 25.000 2 50.000 2.750.000

7 21 270.000 10 2.700.000 15.000 3 45.000 2.745.000

8 24 350.000 6 2.100.000 15.000 3 45.000 2.145.000

9 29 250.000 9 2.250.000 25.000 2 50.000 2.300.000

10 33 300.000 9 2.700.000 20.000 2 40.000 2.740.000

11 35 300.000 9 2.700.000 25.000 2 50.000 2.750.000

12 39 250.000 10 2.500.000 20.000 3 60.000 2.560.000

13 40 350.000 6 2.100.000 15.000 3 45.000 2.145.000

14 42 300.000 10 3.000.000 20.000 2 40.000 3.040.000

15 45 300.000 9 2.700.000 20.000 2 40.000 2.740.000

16 46 250.000 10 2.500.000 25.000 3 75.000 2.575.000

17 49 300.000 9 2.700.000 15.000 3 45.000 2.745.000

18 51 300.000 9 2.700.000 20.000 2 40.000 2.740.000

19 55 270.000 10 2.700.000 15.000 3 45.000 2.745.000

20 57 350.000 6 2.100.000 15.000 3 45.000 2.145.000

21 60 300.000 9 2.700.000 25.000 2 50.000 2.750.000

Page 107: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

BIAYA VARIABEL

No Identitas Responden

BBM KONSUMSI ROKOK Total/Trip Trip/Tahun TOTAL (Rp)

Jumlah Nilai (Rp)

Sub Total (Rp) Jumlah

Nilai (Rp)

Sub Total (Rp) Jumlah

Nilai (Rp)

Sub Total (Rp)

1 5 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

2 6 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

3 10 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

4 11 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

5 19 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

6 20 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

7 21 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

8 24 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 90 2.970..000

9 29 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

10 33 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 0 0 0 23.000 90 2.070.000

11 35 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

12 39 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

13 40 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

14 42 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

15 45 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

16 46 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

17 49 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 90 2.970.000

18 51 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

19 55 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

20 57 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

21 60 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

Page 108: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

BIAYA TOTAL

No Identitas

Responden

BIAYA TOTAL (Rp) Tetap Variabel

(Rp) Penyusutan (Rp) Perawatan (Rp)

1 5 1.571.666,67 2.750.000 2.385.000 6.706.666,667

2 6 1.465.000 2.560.000 2.385.000 6.410.000

3 10 1.751.666,67 2.740.000 2.385.000 6.876.666,667

4 11 1.218.333,33 2.145.000 2.385.000 5.748.333,333

5 19 1.455.000 2.550.000 2.385.000 6.390.000

6 20 1.151.666,67 2.750.000 1.485.000 5.386.666,667

7 21 1.640.000 2.745.000 1.485.000 5.870.000

8 24 1.485.000 2.145.000 2.970.000 6.600.000

9 29 1.905.000 2.300.000 2.385.000 6.590.000

10 33 1.665.000 2.740.000 2.070.000 6.475.000

11 35 1.515.000 2.750.000 2.385.000 6.650.000

12 39 1.410.000 2.560.000 1.485.000 5.455.000

13 40 1.255.000 2.145.000 1.485.000 4.885.000

14 42 1.706.666,67 3.040.000 2.385.000 7.131.666,667

15 45 1.485.000 2.740.000 2.385.000 6.610.000

16 46 1.485.000 2.575.000 2.385.000 6.445.000

17 49 2.060.000 2.745.000 2.970.000 7.775.000

18 51 1.330.000 2.740.000 1.485.000 5.555.000

19 55 1.518.333,33 2.745.000 2.385.000 6.648.333,333

20 57 1.541.666,67 2.145.000 2.385.000 6.071.666,667

Page 109: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 6. Biaya Total Bubu Kepiting.

No Identitas

Responden

BIAYA

TOTAL (Rp) Tetap

Penyusutan (Rp) Perawatan (Rp) Variabel

(Rp)

21 60 1.550.000 2.750.000 2.385.000 6.685.000

Jumlah 32.165.000 54.360.000 46.440.000 132.965.000

Rata-rata 1.531.666,67 2.588.571,4 2.211.429 6.331.666,667 3. Biaya pengumpulan daun nipah

BIAYA TETAP (Investasi, dan penyusutan)

INVESTASI

No Identitas Responden

Tali TOTAL (Rp)

Jumlah Nilai (Rp) Sub Total (Rp)

1 1 30 2.000 60.000 60.000

2 4 20 2.000 40.000 40.000

PENYUSUTAN

No Identitas Responden

Tali TOTAL (Rp)

T.I (Rp) U.E N.P (Rp)

1 1 60.000 1 60.000 60.000

2 4 40.000 1 40.000 40.000

Page 110: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

BIAYA VARIABEL

No Identitas

Responden

KONSUMSI ROKOK Total/Tri

p Trip/Tahun TOTAL (Rp)

Jumlah Nilai (Rp)

Sub Total (Rp)

JumlahNilai (Rp)

Sub Total (Rp)

1 1 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 20.000 60 1.200.000

2 4 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 20.000 60 1.200.000 BIAYA TOTAL

No Identitas

Responden

BIAYA

TOTAL (Rp) Tetap Variabel (Rp)

Penyusutan (Rp) Perawatan

1 5 60.000 0 1.200.000 1.260.000

2 6 40.000 0 1.200.000 1.240.000

Jumlah 100.000 0 2.400.000 2.500.000

Rata-rata 50.000 0 1.200.000 1.250.000

4. Biaya penangkapan udang (Bubu Udang)

BIAYA TETAP (Investasi, penyusutan, dan perawatan)

INVESTASI

No Identitas Respond

en

Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap Tali Ember

TOTAL Jumlah Nilai (Rp)

Sub Total (Rp)

Jumlah Nilai (Rp) Sub Total

(Rp) Jumlah

Nilai (Rp)

Sub Total (Rp)

Jumlah Nilai (Rp)

Sub Total (Rp)

Jumlah Nilai (Rp)

Sub Total

1 2 1 2.000.000 2.000.000 1 2.000.000 2.000.000 12 15.000 180.000 5 25.000 125.000 2 30.000 60.000 4.365.000

2 7 1 1.600.000 1.600.000 1 2.000.000 2.000.000 12 15.000 180.000 4 25.000 100.000 1 30.000 30.000 3.910.000

Page 111: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 6. Investasi Bubu Udang.

No Identitas

Responden Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap Tali Ember TOTAL

3 14 1 1.500.000 1.500.000 1 2.000.000 2.000.000 12 10.000 120.000 4 45.000 180.000 2 30.000 60.000 3.860.000

4 16 1 1.500.000 1.500.000 1 2.000.000 2.000.000 12 15.000 180.000 4 45.000 180.000 2 30.000 60.000 3.920.000

5 23 1 2.000.000 2.000.000 1 2.500.000 2.500.000 20 15.000 300.000 5 30.000 150.000 3 30.000 90.000 5.040.000

6 26 1 1.000.000 1.000.000 1 2.000.000 2.000.000 12 15.000 180.000 3 45.000 135.000 2 30.000 60.000 3.375.000

7 27 1 1.500.000 1.500.000 1 2.000.000 2.000.000 20 10.000 200.000 4 45.000 180.000 2 30.000 60.000 3.940.000

8 28 1 1.000.000 1.000.000 1 2.000.000 2.000.000 12 10.000 120.000 3 55.000 165.000 3 30.000 90.000 3.375.000

9 31 1 1.500.000 1.500.000 1 2.000.000 2.000.000 20 15.000 300.000 4 30.000 120.000 3 30.000 90.000 4.010.000

10 37 1 2.000.000 2.000.000 1 3.000.000 3.000.000 30 10.000 300.000 5 45.000 225.000 2 30.000 60.000 5.585.000

11 43 1 1.000.000 1.000.000 1 1.500.000 1.500.000 12 15.000 180.000 3 45.000 135.000 2 30.000 60.000 2.875.000

12 47 1 1.500.000 1.500.000 1 2.000.000 2.000.000 20 10.000 200.000 4 25.000 100.000 2 30.000 60.000 3.860.000

13 50 1 2.000.000 2.000.000 1 2.000.000 2.000.000 30 15.000 450.000 5 25.000 125.000 3 30.000 90.000 4.665.000

14 52 1 1.000.000 1.000.000 1 1.500.000 1.500.000 12 15.000 180.000 3 45.000 135.000 3 30.000 90.000 2.905.000

15 54 1 1.500.000 1.500.000 1 1.500.000 1.500.000 20 10.000 200.000 4 35.000 140.000 2 30.000 60.000 3.400.000

16 58 1 1.500.000 1.500.000 1 2.000.000 2.000.000 20 10.000 200.000 4 45.000 180.000 3 30.000 90.000 3.970.000

17 59 1 2.000.000 2.000.000 1 3.000.000 3.000.000 30 15.000 450.000 5 40.000 200.000 2 30.000 60.000 5.710.000

18 61 1 1.000.000 1.000.000 1 2.000.000 2.000.000 12 10.000 120.000 3 50.000 150.000 1 30.000 30.000 3.300.000

 

Page 112: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

PENYUSUTAN

No Identitas Responden

Kapal/Perahu Mesin Alat Tangkap Tali Ember TOTAL (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp) T.I (Rp) U.E N.P (Rp)

1 2 2.000.000 5 400.000 2.000.000 3 666.666,7 180.000 1 180.000 125.000 1 125.000 60.000 1 60.000 1.431.667

2 7 1.600.000 4 400.000 2.000.000 4 500.000 180.000 1 180.000 100.000 1 100.000 30.000 1 30.000 1.210.000

3 14 1.500.000 3 500.000 2.000.000 3 666.666,7 120.000 1 120.000 180.000 1 180.000 60.000 1 60.000 1.526.667

4 16 1.500.000 3 500.000 2.000.000 5 400.000 180.000 1 180.000 180.000 1 180.000 60.000 1 60.000 1.320.000

5 23 2.000.000 2 1.000.000 2.500.000 4 625.000 300.000 1 300.000 150.000 1 150.000 90.000 1 90.000 2.165.000

6 26 1.000.000 4 250.000 2.000.000 6 333.333,3 180.000 1 180.000 135.000 1 135.000 60.000 1 60.000 958.333,3

7 27 1.500.000 2 750.000 2.000.000 4 500.000 200.000 1 200.000 180.000 1 180.000 60.000 1 60.000 1.690.000

8 28 1.000.000 3 333.333,3 2.000.000 5 400.000 120.000 1 120.000 165.000 1 165.000 90.000 1 90.000 1.108.333

9 31 1.500.000 4 375.000 2.000.000 3 666.666,7 300.000 1 300.000 120.000 1 120.000 90.000 1 90.000 1.551.667

10 37 2.000.000 4 500.000 3.000.000 5 600.000 300.000 1 300.000 225.000 1 225.000 60.000 1 60.000 1.685.000

11 43 1.000.000 2 500.000 1.500.000 4 375.000 180.000 1 180.000 135.000 1 135.000 60.000 1 60.000 1.250.000

12 47 1.500.000 3 500.000 2.000.000 4 500.000 200.000 1 200.000 100.000 1 100.000 60.000 1 60.000 1.360.000

13 50 2.000.000 2 1.000.000 2.000.000 5 400.000 450.000 1 450.000 125.000 1 125.000 90.000 1 90.000 2.065.000

14 52 1.000.000 3 333.333,3 1.500.000 3 500.000 180.000 1 180.000 135.000 1 135.000 90.000 1 90.000 1.238.333

15 54 1.500.000 2 750.000 1.500.000 4 375.000 200.000 1 200.000 140.000 1 140.000 60.000 1 60.000 1.525.000

16 58 1.500.000 5 300.000 2.000.000 4 500.000 200.000 1 200.000 180.000 1 180.000 90.000 1 90.000 1.270.000

17 59 2.000.000 2 1.000.000 3.000.000 3 1.000.000 450.000 1 450.000 200.000 1 200.000 60.000 1 60.000 2.710.000

18 61 1.000.000 4 250.000 2.000.000 5 400.000 120.000 1 120.000 150.000 1 150.000 30.000 1 30.000 950.000

Page 113: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

PERAWATAN

No Identitas

Responden

Kapal/Perahu Mesin

TOTAL (Rp) Biaya Perawatan (Rp)

Jumlah perawatan/tahun

Sub Total (Rp)

Biaya Perawatan (Rp)

Jumlah perawatan/tahun

Sub Total (Rp)

1 2 300.000 9 2.700.000 20.000 2 40.000 2.740.000

2 7 250.000 10 2.500.000 15.000 3 45.000 2.545.000

3 14 300.000 10 3.000.000 25.000 2 50.000 3.050.000

4 16 300.000 6 1.800.000 15.000 3 45.000 1.845.000

5 23 270.000 10 2.700.000 15.000 2 30.000 2.730.000

6 26 300.000 9 2.700.000 20.000 2 40.000 2.740.000

7 27 300.000 10 3.000.000 25.000 3 75.000 3.075.000

8 28 250.000 6 1.500.000 20.000 3 60.000 1.560.000

9 31 270.000 9 2.430.000 15.000 2 30.000 2.460.000

10 37 300.000 9 2.700.000 20.000 2 40.000 2.740.000

11 43 350.000 9 3.150.000 15.000 2 30.000 3.180.000

12 47 350.000 10 3.500.000 20.000 3 60.000 3.560.000

13 50 250.000 6 1.500.000 15.000 3 45.000 1.545.000

14 52 350.000 10 3.500.000 20.000 2 40.000 3.540.000

15 54 270.000 9 2.430.000 25.000 2 50.000 2.480.000

16 58 300.000 10 3.000.000 25.000 3 75.000 3.075.000

17 59 250.000 9 2.250.000 20.000 3 60.000 2.310.000

18 61 270.000 9 2.430.000 20.000 2 40.000 2.470.000

Page 114: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

BIAYA VARIABEL

No Identitas Responden

BBM KONSUMSI ROKOK Total/Trip Trip/Tahun

TOTAL (Rp)

Jumlah Nilai (Rp) Sub Total

(Rp) Jumlah Nilai (Rp) Sub Total

(Rp) JumlahNilai (Rp)

Sub Total (Rp)

1 2 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

2 7 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

3 14 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

4 16 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 90 2.970.000

5 23 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

6 26 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

7 27 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

8 28 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 90 2.970.000

9 31 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

10 37 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

11 43 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

12 47 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

13 50 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

14 52 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 0 0 0 16.500 90 1.485.000

15 54 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 33.000 90 2.970.000

16 58 2 6.500 13.000 1 10.000 10.000 0 0 0 23.000 90 2.070.000

17 59 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

18 61 1 6.500 6.500 1 10.000 10.000 1 10.000 10.000 26.500 90 2.385.000

Page 115: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

BIAYA TOTAL

No Identitas

Responden

BIAYA

TOTAL (Rp) Tetap Variabel (Rp) Penyusutan

(Rp) Perawatan

(Rp)

1 2 1.431.666,667 2.740.000 1.485.000 5.656.666,667

2 7 1.210.000 2.545.000 2.385.000 6.140.000

3 14 1.526.666,667 3.050.000 1.485.000 6.061.666,667

4 16 1.320.000 1.845.000 2.970.000 6.135.000

5 23 2.165.000 2.730.000 2.385.000 7.280.000

6 26 958.333,3333 2.740.000 2.385.000 6.083.333,333

7 27 1.690.000 3.075.000 1.485.000 6.250.000

8 28 1.108.333,333 1.560.000 2.970.000 5.638.333,333

9 31 1.551.666,667 2.460.000 1.485.000 5.496.666,667

10 37 1.685.000 2.740.000 1.485.000 5.910.000

11 43 1.250.000 3.180.000 2.385.000 6.815.000

12 47 1.360.000 3.560.000 1.485.000 6.405.000

13 50 2.065.000 1.545.000 1.485.000 5.095.000

14 52 1.238.333,333 3.540.000 1.485.000 6.263.333,333

15 54 1.525.000 2.480.000 2.970.000 6.975.000

16 58 1.270.000 3.075.000 2.070.000 6.415.000

17 59 2.710.000 2.310.000 2.385.000 7.405.000

18 61 950.000 2.470.000 2.385.000 5.805.000

Jumlah 27.015.000 47.645.000 37.170.000 11.1830.000

Rata-rata 150.0833,333 2.646.944,44 2.065.000 6.212.777,778

Page 116: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lampiran 7.

PENGOLAHAN DATA

A. Manfaat Langsung

1. Manfaat Langsung Ikan

No Identitas

RespondenUmur

(tahun) Pendidikan

Terakhir

Jumlah Tanggungan

(orang) Tangkapan/Ikan/tahun

Harga/Ikat (Rp)

Pendapatan Kotor (Rp)

Total Biaya/Tahun

(Rp)

Total Pendapatan

Bersih/Tahun (Rp)

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 3 57 SD 6 2.160 10.000 21.600.000 17.313.333,33 4.286.666,667

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 8 45 SMA 7 3.600 10.000 36.000.000 11.308.000 24.692.000

9 9 35 SMA 7 1.800 15.000 27.000.000 17.260.000 9.740.000

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 12 40 SMP 4 1.800 15.000 27.000.000 18.019.000 8.981.000

13 13 60 SD 3 1.800 15.000 27.000.000 16.813.333,33 10.186.666,67

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 15 48 SMA 3 3.600 10.000 36.000.000 14.689.000 21.311.000

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 117: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 7. Manfaat Langsung Ikan

No Identitas

RespondenUmur

(tahun) Pendidikan

Terakhir

Jumlah Tanggungan

(orang) Tangkapan/Ikan/tahun

Harga/Ikat (Rp)

Pendapatan Kotor (Rp)

Total Biaya/Tahun

(Rp)

Total Pendapatan

Bersih/Tahun (Rp)

17 17 43 SMA 3 1.800 15.000 27.000.000 13.879.000 13.121.000

18 18 59 SD 3 1.800 15.000 27.000.000 17.199.000 9.801.000

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 22 44 SD 4 2.160 10.000 21.600.000 17.244.666,67 4.355.333,333

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 25 43 SMA 5 3.600 10.000 36.000.000 13.358.000 22.642.000

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30 30 46 SMA 4 3.600 10.000 36.000.000 11.300.000 24.700.000

31 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 32 58 SD 3 3.600 10.000 36.000.000 11.574.000 24.426.000

33 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 34 62 SD 5 1.800 15.000 27.000.000 17.253.000 9.747.000

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0

36 36 46 SMP 4 3.600 10.000 36.000.000 14.901.000 21.099.000

Page 118: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

 

Lanjutan Lampiran 7. Manfaat Langsung Ikan

No Identitas

RespondenUmur

(tahun) Pendidikan

Terakhir

Jumlah Tanggungan

(orang) Tangkapan/Ikan/tahun

Harga/Ikat (Rp)

Pendapatan Kotor (Rp)

Total Biaya/Tahun

(Rp)

Total Pendapatan

Bersih/Tahun (Rp)

37 0 0 0 0 0 0 0 0 0

38 38 44 SMP 4 3.600 10.000 36.000.000 17.050.000 18.950.000

39 0 0 0 0 0 0 0 0 0

40 0 0 0 0 0 0 0 0 0

41 41 60 SD 3 3.600 10.000 36.000.000 14.719.000 21.281.000

42 0 0 0 0 0 0 0 0 0

43 0 0 0 0 0 0 0 0 0

44 44 52 SD 3 1.800 15.000 27.000.000 17.781.666,67 9.218.333,333

45 0 0 0 0 0 0 0 0 0

46 0 0 0 0 0 0 0 0 0

47 0 0 0 0 0 0 0 0 0

48 48 41 SMP 4 1.800 15.000 27.000.000 15.761.333,33 11.238.666,67

49 0 0 0 0 0 0 0 0 0

50 0 0 0 0 0 0 0 0 0

51 0 0 0 0 0 0 0 0 0

52 0 0 0 0 0 0 0 0 0

53 53 56 SD 3 1.800 15.000 27.000.000 14.949.000 12.051.000

54 0 0 0 0 0 0 0 0 0

55 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 119: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 7. Manfaat Langsung Ikan

No Identitas

Responden Umur

(tahun) Pendidikan

Terakhir

Jumlah Tanggungan

(orang) Tangkapan/Ikan/tahun

Harga/Ikat (Rp)

Pendapatan Kotor (Rp)

Total Biaya/Tahun

(Rp)

Total Pendapatan

Bersih/Tahun (Rp)

56 56 54 SMP 5 3.600 10.000 36.000.000 13.823.000 22.177.000

57 0 0 0 0 0 0 0 0 0

58 0 0 0 0 0 0 0 0 0

59 0 0 0 0 0 0 0 0 0

60 0 0 0 0 0 0 0 0 0

61 0 0 0 0 0 0 0 0 0

62 62 46 SD 3 1.800 15.000 27.000.000 14.748.000 12.252.000

TOTAL 316.256.666,7

RATA-RATA 15.059.841,27

2. Manfaat Langsung Kepiting

No Identitas

RespondenUmur

(tahun) Pendidikan

Terakhir

Jumlah Tanggungan

(orang)

Tangkapan/kg/tahun

Harga/Kg (Rp)

Pendapatan Kotor

(Rp)

Total Biaya/Tahun

(Rp)

Total Pendapatan

Bersih/Tahun (Rp)

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 5 50 SD 4 360 25.000 9.000.000 6.706.666,667 2.293.333,333

Page 120: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

6 6 45 SD 4 450 25.000 11.250.000 6.410.000 4.840.000

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 10 63 SD 6 450 25.000 11.250.000 6.876.666,667 4.373.333,333

11 11 35 SMP 2 450 25.000 11.250.000 5.748.333,333 5.501.666,667

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 19 41 SMP 5 270 25.000 6.750.000 6.390.000 360.000

20 20 37 SD 4 450 25.000 11.250.000 5.386.666,667 5.863.333,333

21 21 49 SMA 8 450 25.000 11.250.000 5.870.000 5.380.000

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 24 54 SMP 5 450 25.000 11.250.000 6.600.000 4.650.000

25 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 29 47 SD 4 450 25.000 11.250.000 6.590.000 4.660.000

30 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 121: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

31 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 0 0 0 0 0 0 0 0 0

33 33 55 SD 5 270 25.000 6.750.000 6.475.000 275.000

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 35 34 SD 5 360 25.000 9.000.000 6.650.000 2.350.000

36 0 0 0 0 0 0 0 0 0

37 0 0 0 0 0 0 0 0 0

38 0 0 0 0 0 0 0 0 0

39 39 34 SD 4 270 25.000 6.750.000 5.455.000 1.295.000

40 40 67 SD 2 450 25.000 11.250.000 4.885.000 6.365.000

41 0 0 0 0 0 0 0 0 0

42 42 51 SD 7 450 25.000 11.250.000 7.131.666,667 4.118.333,333

43 0 0 0 0 0 0 0 0 0

44 0 0 0 0 0 0 0 0 0

45 45 36 SMA 3 450 25.000 11.250.000 6.610.000 4.640.000

46 46 42 SMA 3 450 25.000 11.250.000 6.445.000 4.805.000

47 0 0 0 0 0 0 0 0 0

48 0 0 0 0 0 0 0 0 0

49 49 45 SD 4 450 25.000 11.250.000 7.775.000 3.475.000

50 0 0 0 0 0 0 0 0 0

51 51 51 SD 3 270 25.000 6.750.000 5.555.000 1.195.000

52 0 0 0 0 0 0 0 0 0

53 0 0 0 0 0 0 0 0 0

54 0 0 0 0 0 0 0 0 0

55 55 57 SD 5 450 25.000 11.250.000 6.648.333,333 4.601.666,667

Page 122: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

56 0 0 0 0 0 0 0 0 0

57 57 46 SD 4 450 25.000 11.250.000 6.071.666,667 5.178.333,333

58 0 0 0 0 0 0 0 0 0

59 0 0 0 0 0 0 0 0 0

60 60 60 SD 4 450 25.000 11.250.000 6.685.000 4.565.000

61 0 0 0 0 0 0 0 0 0

62

TOTAL 80.785.000

RATA-RATA 3.846.904,762

3. Manfaat Langsung Daun Nipah

No Identitas

RespondenUmur

(tahun) Pendidikan

Terakhir

Jumlah Tanggungan

(orang)

Jumlah Ikat/tahun

Harga/Ikat (Rp) Pendapatan Kotor (Rp)

Total Biaya/Tahun

(Rp)

Total Pendapatan

Bersih/Tahun (Rp)

1 1 40 SD 4 700 2.500 1.750.000 1.260.000 490.000

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 4 40 SMP 3 560 2.500 1.400.000 1.240.000 160.000

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 123: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 0 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 0 0 0 0 0 0 0 0 0

33 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 124: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

36 0 0 0 0 0 0 0 0 0

37 0 0 0 0 0 0 0 0 0

38 0 0 0 0 0 0 0 0 0

39 0 0 0 0 0 0 0 0 0

40 0 0 0 0 0 0 0 0 0

41 0 0 0 0 0 0 0 0 0

42 0 0 0 0 0 0 0 0 0

43 0 0 0 0 0 0 0 0 0

44 0 0 0 0 0 0 0 0 0

45 0 0 0 0 0 0 0 0 0

46 0 0 0 0 0 0 0 0 0

47 0 0 0 0 0 0 0 0 0

48 0 0 0 0 0 0 0 0 0

49 0 0 0 0 0 0 0 0 0

50 0 0 0 0 0 0 0 0 0

51 0 0 0 0 0 0 0 0 0

52 0 0 0 0 0 0 0 0 0

53 0 0 0 0 0 0 0 0 0

54 0 0 0 0 0 0 0 0 0

55 0 0 0 0 0 0 0 0 0

56 0 0 0 0 0 0 0 0 0

57 0 0 0 0 0 0 0 0 0

58 0 0 0 0 0 0 0 0 0

59 0 0 0 0 0 0 0 0 0

60 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 125: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

61 0 0 0 0 0 0 0 0 0

62 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL 650.000

RATA-RATA 325.000

4. Manfaat Langsung Udang

No Identitas

Responden Umur

(tahun) Pendidikan

Terakhir

Jumlah Tanggungan

(orang)

Jumlah Kg/tahun

Harga/Kg (Rp)Pendapatan Kotor (Rp)

Total Biaya/Tahun

(Rp)

Total Pendapatan

Bersih/Tahun (Rp)

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 2 30 SMA 6 270 35.000 9.450.000 5.656.666,667 3.793.333,333

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 7 45 SMA 4 450 35.000 15.750.000 6.140.000 9.610.000

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 14 46 SMP 6 360 35.000 12.600.000 6.061.666,667 6.538.333,333

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16 16 52 SD 4 360 35.000 12.600.000 6.135.000 6.465.000

Page 126: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

17 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 23 33 SMP 4 450 35.000 15.750.000 7.280.000 8.470.000

24 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 26 44 SMA 5 450 35.000 15.750.000 6.083.333,333 9.666.666,667

27 27 60 SMP 7 360 35.000 12.600.000 6.250.000 6.350.000

28 28 53 SMA 5 360 35.000 12.600.000 5.638.333,333 6.961.666,667

29 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 31 32 SMP 4 450 35.000 15.750.000 5.496.666,667 10.253.333,33

32 0 0 0 0 0 0 0 0 0

33 0 0 0 0 0 0 0 0 0

34 0 0 0 0 0 0 0 0 0

35 0 0 0 0 0 0 0 0 0

36 0 0 0 0 0 0 0 0 0

37 37 47 SMA 4 450 35.000 15.750.000 5.910.000 9.840.000

38 0 0 0 0 0 0 0 0 0

39 0 0 0 0 0 0 0 0 0

40 0 0 0 0 0 0 0 0 0

41 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 127: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

42 0 0 0 0 0 0 0 0 0

43 43 52 SD 5 450 35.000 15.750.000 6.815.000 8.935.000

44 0 0 0 0 0 0 0 0 0

45 0 0 0 0 0 0 0 0 0

46 0 0 0 0 0 0 0 0 0

47 47 62 SD 4 270 35.000 9.450.000 6.405.000 3.045.000

48 0 0 0 0 0 0 0 0 0

49 0 0 0 0 0 0 0 0 0

50 50 64 SD 2 450 35.000 15.750.000 5.095.000 10.655.000

51 0 0 0 0 0 0 0 0 0

52 52 43 SD 3 270 35.000 9.450.000 6.263.333,333 3.186.666,667

53 0 0 0 0 0 0 0 0 0

54 54 38 SMA 3 450 35.000 15.750.000 6.975.000 8.775.000

55 0 0 0 0 0 0 0 0 0

56 0 0 0 0 0 0 0 0 0

57 0 0 0 0 0 0 0 0 0

58 58 52 SD 5 450 35.000 15.750.000 6.415.000 9.335.000

59 59 40 SMA 3 270 35.000 9.450.000 7.405.000 2.045.000

60 0 0 0 0 0 0 0 0 0

61 61 48 SD 4 450 35.000 15.750.000 5.805.000 9.945.000

62 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL 133.870.000

RATA-RATA 7.437.222,222  

Page 128: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

B. Manfaat Tidak Langsung

No Jenis Biaya Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)

1 Pasir 1 kubik 130.000 130.000

2 Semen 6 sak 45.000 270.000

3 Batu 2 kubik 152.000 304.000

4 Tenaga kerja Borongan 125.000/m 125.000

5 Besi beton 10 batang 20.000 200.000

TOTAL 1.029.000

Ha = 100.000 m2 100.290.000.000

Daya Tahan = 10 tahun 10.029.000.000

Keterangan : Luas 10 Ha = 100.000 m2

Daya tahan = 10 tahun

C. Nilai Keberadaan

No Identitas

Responden WTP (Rp) Umur

Pendaptan (Rp)

Tanggungan Pendidikan

1 1 1.000.000 40 1.000.000 2 SD

2 2 5.000.000 30 3.000.000 6 SMA

3 3 5.000.000 57 3.000.000 6 SMA

4 4 1.000.000 40 1.000.000 3 SMP

5 5 10.000.000 50 3.000.000 4 SD

6 6 5.000.000 45 2.500.000 4 SMP

7 7 5.000.000 45 2.500.000 4 SMP

8 8 1.000.000 45 1.000.000 7 SMP

9 9 5.000.000 35 2.000.000 7 SMA

10 10 5.000.000 63 3.000.000 6 SD

11 11 5.000.000 35 2.000.000 2 SMP

12 12 10.000.000 40 3.000.000 4 SMP

13 13 5.000.000 60 2.500.000 3 SMA

14 14 10.000.000 46 3.000.000 6 SMP

15 15 1.000.000 48 1.000.000 4 SMA

16 16 5.000.000 52 2.500.000 4 SD

17 17 10.000.000 43 3.000.000 3 SMA

18 18 5.000.000 59 2.500.000 3 SMP

19 19 5.000.000 41 2.500.000 5 SMP

Page 129: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 8. Nilai Keberadaan

No Identitas

Responden WTP (Rp) Umur

Pendaptan (Rp)

Tanggungan Pendidikan

20 20 5.000.000 37 2.000.000 4 SD

21 21 5.000.000 49 2.500.000 8 SMA

22 22 1.000.000 44 1.000.000 4 SMP

23 23 5.000.000 33 2.500.000 4 SMP

24 24 1.000.000 54 1.000.000 5 SMP

25 25 10.000.000 43 3.000.000 5 SMA

26 26 5.000.000 44 2.500.000 5 SMA

27 27 10.000.000 60 3.000.000 7 SMP

28 28 5.000.000 53 2.500.000 5 SMA

29 29 1.000.000 47 1.000.000 4 SD

30 30 1.000.000 46 1.000.000 4 SMA

31 31 5.000.000 32 2.500.000 4 SMP

32 32 10.000.000 58 3.000.000 3 SD

33 33 5.000.000 55 2.000.000 5 SD

34 34 5.000.000 62 2.500.000 5 SD

35 35 10.000.000 34 2.500.000 5 SD

36 36 1.000.000 46 1.000.000 4 SMP

37 37 5.000.000 47 2.000.000 4 SMA

38 38 5.000.000 44 2.500.000 4 SMP

39 39 10.000.000 34 3.000.000 4 SD

40 40 5.000.000 67 2.500.000 2 SMA

41 41 10.000.000 60 3.000.000 3 SMP

42 42 10.000.000 51 3.000.000 7 SD

43 43 5.000.000 52 2.000.000 5 SD

44 44 5.000.000 52 2.000.000 3 SD

45 45 5.000.000 36 2.500.000 3 SMA

46 46 5.000.000 42 2.500.000 3 SMA

47 47 1.000.000 62 1.000.000 4 SD

48 48 10.000.000 41 3.000.000 4 SMP

49 49 5.000.000 45 2.000.000 4 SD

50 50 10.000.000 64 3.000.000 2 SD

51 51 5.000.000 51 2.500.000 3 SD

52 52 5.000.000 43 2.500.000 3 SD

53 53 10.000.000 56 3.000.000 3 SD

54 54 5.000.000 38 2.500.000 3 SMA

55 55 10.000.000 57 3.000.000 5 SD

Page 130: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 8. Nilai Keberadaan

No Identitas

Responden WTP (Rp) Umur

Pendaptan (Rp)

Tanggungan Pendidikan

56 56 5.000.000 54 3.000.000 5 SMP

57 57 5.000.000 46 2.000.000 4 SD

58 58 5.000.000 52 2.000.000 5 SD

59 59 5.000.000 40 2.500.000 3 SMA

60 60 1.000.000 60 1.000.000 4 SD

61 61 5.000.000 48 2.000.000 4 SD

62 62 10.000.000 46 3.000.000 3 SD

Total 352.000.000 2.959 142.500.000 261 - Rata-Rata 5.677.419 48 2.298.387 4 -

D. Nilai Ekonomi Total Ekosistem Mangrove di Pulau Lakkang, Kecamatan

Tallo, Kota Makassar.

No Jenis Manfaat Nilai (Rp/Tahun)Nilai

(Rp/ha/tahun) Nilai (%)

A. Manfaat Langsung

27,03

1 Manfaat langsung ikan 283.856.667 28.385.667

2 Manfaat langsung kepiting

80.785.000 8.078.500

3 Manfaat langsung daun nipah

650.000 65.000

4 Manfaat langsung udang 133.870.000 13.387.000

Total Manfaat Langsung 499.161.667 49.916.167

B. Manfaat Tidak Langsung

52,431

Nursery Ground, Feeding Ground, dan Spawning Ground

18.874.125 1.887.412

2 Pembuatan tanggul 100.290.000.000 10.290.000.000

Total Manfaat tidak langsung

100.308.874.125 10.308.874.412

C. Manfaat Pilihan 1.984.800 198.480 0,01

D. Manfaat Keberdaan 352.000.000 35.200.000 19,18

E. Manfaat Warisan 53.156.167 5.315.617 1,35 TOTAL NILAI EKONOMI 101.215.176.759 10.121.517.676 100

Page 131: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lampiran 9.

HASIL ANALISIS REGRESI

No Identitas

Responden Y (Rp) X1 X2 (Rp) X3 X4

1 1 1.000.000 40 1.000.000 2 6

2 2 5.000.000 30 3.000.000 6 12

3 3 5.000.000 57 3.000.000 6 12

4 4 1.000.000 40 1.000.000 3 9

5 5 10.000.00 50 3.000.000 4 6

6 6 5.000.000 45 2.500.000 4 9

7 7 5.000.000 45 2.500.000 4 9

8 8 1.000.000 45 1.000.000 7 9

9 9 5.000.000 35 2.000.000 7 12

10 10 5.000.000 63 3.000.000 6 6

11 11 5.000.000 35 2.000.000 2 9

12 12 10.000.00 40 3.000.000 4 9

13 13 5.000.000 60 2.500.000 3 12

14 14 10.000.00 46 3.000.000 6 9

15 15 1.000.000 48 1.000.000 4 12

16 16 5.000.000 52 2.500.000 4 6

17 17 10.000.00 43 3.000.000 3 12

18 18 5.000.000 59 2.500.000 3 9

19 19 5.000.000 41 2.500.000 5 9

20 20 5.000.000 37 2.000.000 4 6

21 21 5.000.000 49 2.500.000 8 12

22 22 1.000.000 44 1.000.000 4 9

23 23 5.000.000 33 2.500.000 4 9

24 24 1.000.000 54 1.000.000 5 9

25 25 10.000.00 43 3.000.000 5 12

26 26 5.000.000 44 2.500.000 5 12

27 27 10.000.00 60 3.000.000 7 9

28 28 5.000.000 53 2.500.000 5 12

29 29 1.000.000 47 1.000.000 4 6

30 30 1.000.000 46 1.000.000 4 12

31 31 5.000.000 32 2.500.000 4 9

32 32 10.000.00 58 3.000.000 3 6

33 33 5.000.000 55 2.000.000 5 6

34 34 5.000.000 62 2.500.000 5 6

35 35 10.000.00 34 2.500.000 5 6

36 36 1.000.000 46 1.000.000 4 9

Page 132: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Lanjutan Lampiran 9. Hasil Analisis Regresi

No Identitas

Responden Y (Rp) X1 X2 (Rp) X3 X4

37 37 5.000.000 47 2.000.000 4 12

38 38 5.000.000 44 2.500.000 4 9

39 39 10.000.00 34 3.000.000 4 6

40 40 5.000.000 67 2.500.000 2 6

41 41 10.000.00 60 3.000.000 3 6

42 42 10.000.00 51 3.000.000 7 6

43 43 5.000.000 52 2.000.000 5 6

44 44 5.000.000 52 2.000.000 3 6

45 45 5.000.000 36 2.500.000 3 12

46 46 5.000.000 42 2.500.000 3 12

47 47 1.000.000 62 1.000.000 4 6

48 48 10.000.00 41 3.000.000 4 9

49 49 5.000.000 45 2.000.000 4 6

50 50 10.000.00 64 3.000.000 2 6

51 51 5.000.000 51 2.500.000 3 6

52 52 5.000.000 43 2.500.000 3 6

53 53 10.000.00 56 3.000.000 3 6

54 54 5.000.000 38 2.500.000 3 12

55 55 10.000.00 57 3.000.000 5 6

56 56 5.000.000 54 3.000.000 5 9

57 57 5.000.000 46 2.000.000 4 6

58 58 5.000.000 52 2.000.000 5 6

59 59 5.000.000 40 2.500.000 3 12

60 60 1.000.000 60 1.000.000 4 6

61 61 5.000.000 48 2.000.000 4 6

62 62 10.000.00 46 3.000.000 3 6 Total 352.000.000 2.959 142.500.000 261 522

Rata-Rata 5.677.419 48 2.298.387 4 8

Keterangan :

Y = WTP

X1 = Umur

X2 = Pendapatan

X3 = Jumlah Tanggungan

X4 = Pendidikan

Page 133: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

HASIL SPSS

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficien

ts t Sig.

95,0% Confidence Interval

for B Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Lower

Bound Upper Bound

Zero-

order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 9,210 18,457 ,499 ,620 -27,749 46,169

X1 -,202 ,260 -,060 -,777 ,440 -,723 ,319 ,042 -,102 -,056 ,869 1,151

X2 3,554 ,315 ,824 11,283 ,000 2,923 4,185 ,809 ,831 ,818 ,985 1,016

X3 -,374 1,684 -,017 -,222 ,825 -3,747 2,999 ,034 -,029 -,016 ,949 1,054

X4 -2,733 ,963 -,225 -2,838 ,006 -4,661 -,805 -,165 -,352 -,206 ,838 1,193

Page 134: SKRIPSI - Unhasdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...SKRIPSI VALUASI EKONOMI HUTAN MANGROVE DI PULAU LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR NURFADILLAH L241 13 308

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change

F

Changedf1 df2

Sig. F

Change

1 ,837a ,701 ,680 17,07500 ,701 33,348 4a 57 ,000 2,494

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 38891,011 4 9722,753 33,348 ,000b

Residual 16618,667 57 291,556

Total 55509,677 61