jurnal eap national single window - riza afriza islami

Upload: riza-afriza-islami

Post on 09-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

10 Perancangan Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi National Single Window dengan TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING sistem informasi nATIONAL SINGLE WINDOW DENGAN TOGAF ADM

Riza Afriza Islami1

1 Jurusan Teknologi Informasi Universitas UdayanaBukit Jimbaran, Bali, Indonesia

ABSTRAKNational Single Window (NSW) merupakan salah satu metode terbaik dalam peningkatan kualitas perdagangan antarnegara di dunia. Semua pihak terkait NSW diwajibkan menyiapkan segala sesuatu untuk menunjang perkembangan NSW. Departemen Kesehatan sebagai salah satu departemen terkait NSW memerlukan suatu perancangan arsitektur enterprise. Perancangan arsitektur berguna untuk menyelaraskan proses bisnis dengan kebutuhan teknologi. Salah satu metodologi yang tepat dalam EAP adalah menggunakan TOGAF ADM. TOGAF ADM adalah framework yang menyediakan aspek-aspek yang sangat penting dan lengkap dalam perancangan EAP. Tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan yang dilakukan sangat penting dan akan berlanjut pada pengubahan implementasi proses bisnis departemen. Hasil dari semua tahapan itu adalah berupa blueprint perencanaan implementasi NSW pada Departemen Kesehatan secara utuh yang dapat memberikan manfaat berupa ketersediaan dokumentasi data, sistem dan teknologi yang berbasis TI.

Keywords: Enterprise Architecture Planning, National Single Window, TOGAF ADM

1. PENDAHULUANPerdagangan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di seluruh belahan dunia. Kebutuhan yang harus dipenuhi merupakan salah satu alasan adanya perdagangan. Kebutuhan yang ingin dipenuhi itu terkadang tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Produsen serta distributor berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan konsumen tersebut. Perdagangan antarnegara ini dicetuskan dari alasan diatas yaitu pemenuhan kebutuhan konsumen atau warga negara yang tidak dapat dibatasi oleh jarak dan waktu. Salah satu contoh perdagangan yang sering terjadi antarnegara adalah perdagangan obat-obatan. Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor obat-obatan terutama obat-obatan dari Cina.

International Journal Technology (20xx) x: 1-10ISSN xxxx-xxxxIJTech 20xxSingle window merupakan solusi yang dicetuskan dan dilaksanakan oleh banyak negara maju di Eropa dan Amerika terhadap masalah waktu serta rumitnya birokrasi proses ekspor-impor yang terjadi. Single Window diterapkan di Indonesia sejak tahun 2005. Single Window yang diterapkan di Indonesia diberi nama National Single Window. Hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan yang melakukan ekspor adalah mendaftarkan pada aplikasi NSW lalu menyerahkan draft atau surat-surat yang diperlukan untuk kepentingan ekspor dan impor. Keuntungan yang diharapkan pada penerapan National Single Window adalah bahwa perdagangan antarnegara semakin tidak terbatas oleh jarak *Corresponding authors email: [email protected], Tel. +62-85737007896

dan waktu sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pada masing-masing negara tersebut.

Penerapan National Single Window pada semua departemen yang terlibat dalam perdagangan antarnegara tidaklah mudah karena masing-masing departemen tersebut memiliki proses bisnis yang berbeda-beda. Sebuah framework dibuat untuk penyesuaian proses bisnis yang terjadi di departemen dengan implementasi National Single Window pada departemen tersebut. Framework merupakan tata kelola integrasi data pada proses ekspor-impor melalui implementasi NSW. Perbedaan-perbedaan yang terjadi antardepartemen dapat diintegrasikan dengan menggunakan framework. Tujuan pembuatan framework ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perdagangan antarnegara serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

2. ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNINGEnterprise architecture meliputi seluruh bisnis dengan konstituennya. Keselarasan bisnis dan desain arsitektur TI organisasi tersebut sangat penting dan fundamental, namun pemahaman pada elemen dasar serta penataannya juga sangat penting (Buhl dan Heinrich 2004).

Enterprise architecture planning atau lebih dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi dari misi stakeholder yang di dalamnya termasuk informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. Sebuah sistem atau sekumpulan sistem merupakan gambaran dari arsitektur perusahaan tersebut. Enterprise architecutre planning bisa digunakan oleh organisasi bila organisasi mengadopsi sebuah metode atau framework yang bisa digunakan dalam melakukan pengembangan arsitektur enterprise tersebut sehingga dengan ada metode arsitektur enterprise diharapkan dapat mengelola sistem yang komplek dan dapat menyelaraskan bisnis dan TI yang akan diinvestasikan.

Gambar 1 Komponen EAP

3. TOGAF ADM2 Perancangan Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi National Single Window dengan TOGAF ADM

Langkah awal yang perlu diperhatikan pada saat mengimplementasikan TOGAF adalah mendefinisikan persiapan-persiapan yaitu dengan cara mengidentifikasi kontek arsitektur yang akan dikembangkan, kedua adalah mendefenisikan strategi dari arsitektur dan menetapkan bagian-bagian arsitektur yang akan dirancang, yaitu mulai dari arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, arsitektur teknologi, serta menetapkan

kemampuan dari arsitektur yang akan dirancang dan dikembangkan (Harrison dan Varveris, 2006).

TOGAF ADM juga menyatakan visi dan prinsip yang jelas tentang melakukan pengembangan arsitektur enterprise, prinsip tersebut digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan dari pengembangan arsitektur enterprise oleh organisasi. Prinsip-prinisip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Prinsip Enterprise Pengembangan arsitektur yang dilakukan diharapkan mendukung seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang membutuhkan. b. Prinsip Teknologi Informasi (TI) Prinsip ini mengarahkan konsistensi penggunaan TI pada seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang akan menggunakan. c. Prinsip Arsitektur Prinsip ini merancang arsitektur sistem berdasarkan kebutuhan proses bisnis dan pengimplementasiannya.

Gambar 2 Model perancangan arsitektur TOGAF ADM

4. METODOLOGI PENELITIAN4.1 Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian dan pengumpulan data dilakukan di Pusat Departemen Kesehatan Republik Indonesia sebagai salah satu pihak terkait National Single Window. Departemen Kesehatan RI bertempat di Jakarta. Penelitian dan pengumpulan data dimulai dari Desember 2012 hingga Februari 2013. Riza Afriza Islami3

4.2Metode Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan dengan mengadakan survei dan penelitian langsung ke Departemen Kesehatan RI. Metode lain adalah dengan dilakukannya wawancara terhadap subjek-subjek tertentu yang terkait langsung dengan Sistem Informasi National Single Window.4.3Jenis DataData yang digunakan dalam analisa penelitian ini adalah data primer yang berupa basis data dan hasil wawancara, serta data sekunder dari dokumen-dokumen terkait National Single Window dari pihak lain yang terhubung dengan Departemen Kesehatan.4.4 Prosedur Pengolahan DataPengolahan data dilakukan dengan pengujian hipotesis awal perancangan yang dibuat sebelumnya, kemudian disesuaikan dengan hasil data yang didapat pada saat pengambilan data. Hasil pengolahan data adalah perancangan EAP Sistem Informasi National Single Window secara utuh.

5. PERANCANGAN ARSITEKTUR5.1Gambaran UmumAlur perancangan enterprise dimulai dengan pengumpulan data yang diperlukan untuk tahapan-tahapan perancangan tersebut. Data yang terkumpul digunakan untuk mencari cetak biru terbaik yang diimplementasikan pada Departemen sesuai tanpa meninggalkan proses bisnis yang dimiliki. Perancangan enterprise suatu perusahaan sangat bergantung pada tahapan-tahapan yang dilaluinya. Perancangan yang baik merupakan perancangan yang memiliki alur yang jelas serta hasil yang akurat dari masing-masing tahapan tersebut.

Tahapan perancangan enterprise dengan menggunakan TOGAF sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, ada tujuh tahapan. Inisialisasi perencanaan, penyusunan arsitektur proses bisnis, pembuatan arsitektur data berdasarkan entitas-entitas yang ada, arsitektur aplikasi berdasarkan data yang dikumpulkan, arsitektur teknologi berdasarkan aplikasi yang digunakan, serta perencanaan dan pengubahan implementasi.

Tahapan-tahapan perencanaan yang telah dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki output atau hasil keluaran. Tiap-tiap hasil keluaran tersebut berguna untuk pembuatan cetak biru yang akan diimplementasikan di departemen. Hasil keluaran (output) dari masing-masing tahapan tersebut tercantum dalam tabel di bawah ini.

4 Perancangan Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi National Single Window dengan TOGAF ADM

Tabel 1 Hasil keluaran tiap tahapan perencanaanNoTahapanOutput

1Inisialisasi perencanaanRuang lingkup, sasaran, visi, metodelogi, perencanaan,

2Arsitektur proses bisnisStruktur organisasi, model fungsi bisnis dasar

3Arsitektur dataPendefinisian data, E-R Diagram, dokumen arsitektur data

4Arsitektur aplikasiPendefinisian aplikasi, matriks aplikasi, analisis dampak, dokumen arsitektur aplikasi

5Arsitektur teknologiDistribusi data/aplikasi, dokumen teknologi arsitektur

6Perencanaan implementasiUrutan aplikasi, rencana migrasi, biaya dan keuntungan, faktor sukses, dan rekomendasi

7Peralihan pada implementasiPerbaikan organisasi, kebijakan, standarisasi, prosedur, rencana detail proyek

5.2Tahapan PerencanaanPenyelenggaraan National Single Window sebagai suatu bentuk kemudahan serta kemajuan dalam perdagangan internasional harus didukung dengan kesiapan penuh pihak-pihak terkait. Salah satunya adalah Departemen Kesehatan sebagai departemen yang bertanggung jawab dalam perijinan obat-obatan.

Tahapan perencanaan enterprise dengan TOGAF sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, ada tujuh tahapan atau komponen. Ketujuh komponen tersebut harus dapat dipenuhi secara utuh sehingga tidak meninggalkan proses bisnis yang telah dimiliki oleh Departemen Kesehatan itu sendiri. Perencanaan secara lengkap terhadap Sistem Informasi National Single Window dapat dilihat pada flowchart.

Riza Afriza Islami5

Gambar 3 Flowchart perancangan EAP

6 Perancangan Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi National Single Window dengan TOGAF ADM

Model use case yang dibuat pada perancangan enterprise berdasarkan proses bisnis terkait NSW ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4 Model use case proses bisnis impor di Departemen Kesehatan

Langkah pertama perancangan enterprise adalah adalah inisialisasi perencanaan untuk menentukan rencana kerja dari pengembangan proyek sistem informasi NSW tersebut. Inisialisasi perencanaan berguna sebagai pedoman atau pengacu perencanaan enterprise. Hasil yang diharapkan dari inisialisasi perencanaan ini adalah pendefinisian dan partisipasi unit-unit organisasi yang telah dipilih dan diidentifikasi, visi dan misi perusahaan atau organisasi, ruang lingkup, metodelogi, dan rencana kerja.

Penentuan ruang lingkup merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perencanaan enterprise. Ruang lingkup dalam penelitian sistem informasi NSW ini berpusat pada perencanaan implementasi NSW di Departemen Kesehatan tanpa meninggalkan proses bisnis yang telah dimiliki oleh Departemen sebelumnya khususnya mengenai perijinan perdagangan ekspor-impor obat.

Pendefinisian unit-unit organisasi juga sama pentingnya dengan penentuan ruang lingkup. Suatu perancangan enterprise sangat dipengaruhi oleh unit-unit organisasi yang ada pada perusahaan atau departemen tersebut. Unit-unit organisasi berpengaruh terhadap arsitektur bisnis dimana sangat diperlukannya struktur organisasi secara lengkap untuk mengetahui tugas-tugas tiap unit organisasi tersebut.

Riza Afriza Islami7

Gambar 5 Flowchart tahapan inisialisasi perancangan

Arsitektur data merupakan deskripsi dari struktur data yang ada pada departemen tersebut serta manajemen aset sumber daya berupa data.

Gambar 6 Flowchart tahapan perancangan arsitektur data8 Perancangan Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi National Single Window dengan TOGAF ADM

Arsitektur aplikasi juga berguna sebagai pendukung sistem informasi dalam pengaksesan data yang dibentuk dalam format yang sesuai dengan proses bisnis serta arsitektur data yang telah didefinisikan sebelumnya.

Gambar 7 Flowchart tahapan perancangan arsitektur aplikasi

Arsitektur teknologi akan menjadi definisi bagi aplikasi-aplikasi yang digunakan atau biasa disebut sebagai platform bagi aplikasi yang digunakan.

Gambar 8 Flowchart tahapan peracangan arsitektur teknologiRiza Afriza Islami9

6. PENGHARGAAN Penulis ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang mengambil andil besar dalam pembuatan jurnal ini, khususnya kepada Dosen Pembimbing Sementara dan Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodologi Penelitian.

7. REFERENSI ITAIDE, (2011), Single Window Implementation Framework.Knippel, R., Skytte, B., (2007), Service Oriented Enterprise Architecture: An Opportunity of Evolution, Journal of Enterprise Architecture, Vol. 3, No. 3, pp. 17-25, August 2007.Ponniah, P., (2010), Data Warehousing for IT Professionals, New Jersey : Wiley.Rohloff, M., (2010), Enterprise Architecture Framework and Methodology for The Design of Architectures in The Large, Munich.Supriyana, I., (2010), Perencanaan Model Arsitektur Bisnis, Arsitektur Sistem Informasi dan Arsitektur Teknologi Dengan Menggunakan TOGAF: Studi Kasus Bakosurtanal. Universitas Sriwijaya : Jurnal Generic Volume 5 Nomor 1.Widodo, P.A., (2009), Enterprise Architecture Model untuk Aplikasi Government, Universitas Diponegoro : Jurnal Masyarakat Informatika, Volume 1, Nomor 1, ISSN 2086-4930.Yunis, R., (2009), Perancangan Model Enterprise Architecture dengan TOGAF, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009.Yunizal,E., (2010), Evolusi Framework Asitektur Enterprise, Seminar Nasional Pascasarjana X-ITS 2010.www.e-pharm.depkes.go.id

Perencanaan Implementasi

Inisialisasi perencanaan

Memenuhi kualifikasi?

Sistem NSW terintegrasi

Blue print EAP

START

STOP

Arsitektur Proses Bisnis

Arsitektur Data

Arsitektur Aplikasi

Arsitektur Teknologi

Peralihan Implementasi

Sesuai proses bisnis awal?

Kualitas arsitektur baik?

Sesuai dengan proses bisnis?

Rencana Utuh

Y

T

Y

T

Y

T

Y

T

Person 2

Penindaklanjutan izinPenginputan data ke portal NSWPengonfirmasian izin

PendaftaranPenyerahan dokumen elektronikPelaksanaan verifikasi data dokumen

Importir

Admin

BPOM

Pejabat Depkes

Penyerahan dokumen elektronikPelaksanaan verifikasi administrasi

Proses analisis dokumen

START

Menyamakan visi dan misi

Y

Rencana kerja

Visi dan misi sesuai?

Unit-unit organisasi

Penentuan ruang lingkup

STOP

Pendefinisian unit-unit organisasi

Pendefinisian metode

Pengecekan akhir

Sesuai?

Y

T

T

Entitas, relationship, atribut

START

Mengumpulkan kandidat

Arsitektur data

Kandidat sudah lengkap?

Dokumen arsitektur data

Menentukan relationship

Menghubungkan dengan proses bisnis

Mendistribusikan arsitektur data

Apakah sesuai dengan proses bisnis?

STOP

Y

T

T

Y

Aplikasi, matriks relasi

START

Mengumpulkan kandidat aplikasi

Matriks aplikasi, arsitektur aplikasi

Apakah sesuai dengan matriks relasi?

Dokumen arsitektur aplikasi

Menentukan aplikasi

Menghubungkan aplikasi dengan fungsi

Apakah sesuai standar arsitektur data?

STOP

T

T

Y

Y

Platform, manajemen basis data

START

Mengidentifikasi prinsip teknologi

Distribusi data, Arsitektur teknologi

Apakah sesuai dengan akuisisi teknologi?

Dokumen arsitektur teknologi

Menentukan platform

Mendistribusi teknologi dengan data dan aplikasi

Apakah sesuai standar manajemen basis data?

STOP

Mengklasifikasi platform

T

T

Y

Apakah sesuai dengan tujuan bisnis?

T

Y