jurnal dr

18
 Lukman Aryadi FK YARSI (1102007167) Pemberian Niacin Pada Pasien Dengan Level Kolesterol HDL yang rendah Yang Mendapatkan Intensive Statin Therapy ABSTRAK Latar Belakang Pada pasien dengan penyakit kardiovaskular, yang memiliki residual cardiovascular risk diberikan terapi statin dengan target low-density lipoprotein (LDL) cholesterol . Namun hal ini masih belum dimengerti apakah niasin yang diberikan pada pasien yang sedang mengkonsumsi simvastatin dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL yang rendah lebih unggul dibandingkan dengan terapi simvastatin tunggal saja dalam menurunkan residual risk . Methode Kami membagi pasien yang memenuhi syarat secara random untuk menerima extended-release niacin 1500 hingga 2000 mg per hari, atau matching placebo. Semua pasien mendapatkan 40 hingga 80 mg per desiliter (1.03 hingga 2.07 mmol per liter). The primary end point adalah terjadinya gabungan penyebab kematian akibat coronary heart disease, nonfatal myocardial infarction, ischemic stroke, hospitalisasi untuk acute coronary syndrome, atau symptom-driven coronary atau revaskularisasi serebral. Hasil Sebanyak 3414 total pasien dibagi secara random untuk menerima niacin (1718) atau placebo (1696). Penelitian dihentikan jika didapatkan mean follow-up period selama 3 tahun menunjukkan kurangnya efektifitas. Pada tahun kedua, terapi dengan niacin meningkatkan secara signifikan nilai median dari level kolesterol HDL dari 35 mg per desiliter (0.91 mmol perliter) hingga 42 mg per desiliter (1.08 mmol perliter) menurunkan level trigliserida dari 164

Upload: lukman-aryadi

Post on 17-Jul-2015

55 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 1/18

Lukman Aryadi

FK YARSI (1102007167)

Pemberian Niacin Pada Pasien Dengan Level Kolesterol HDL yang rendah Yang

Mendapatkan Intensive Statin Therapy

ABSTRAK

Latar Belakang

Pada pasien dengan penyakit kardiovaskular, yang memiliki residual cardiovascular risk

diberikan terapi statin dengan target low-density lipoprotein  (LDL) cholesterol . Namun hal ini

masih belum dimengerti apakah niasin yang diberikan pada pasien yang sedang mengkonsumsi

simvastatin dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL yang rendah lebih unggul dibandingkan

dengan terapi simvastatin tunggal saja dalam menurunkan residual risk .

Methode

Kami membagi pasien yang memenuhi syarat secara random untuk menerima extended-release

niacin 1500 hingga 2000 mg per hari, atau matching placebo. Semua pasien mendapatkan 40

hingga 80 mg per desiliter (1.03 hingga 2.07 mmol per liter). The primary end point  adalah

terjadinya gabungan penyebab kematian akibat coronary heart disease, nonfatal myocardial 

infarction, ischemic stroke, hospitalisasi untuk acute coronary syndrome, atau symptom-driven

coronary atau revaskularisasi serebral.

Hasil

Sebanyak 3414 total pasien dibagi secara random untuk menerima niacin (1718) atau placebo

(1696). Penelitian dihentikan jika didapatkan mean follow-up period  selama 3 tahun

menunjukkan kurangnya efektifitas. Pada tahun kedua, terapi dengan niacin meningkatkan

secara signifikan nilai median dari level kolesterol HDL dari 35 mg per desiliter (0.91 mmol

perliter) hingga 42 mg per desiliter (1.08 mmol perliter) menurunkan level trigliserida dari 164

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 2/18

mg per desiliter (1.085 mmol perliter) hingga 122 mg per desiliter (1.38 mmol perliter) dan

menurunkan level LDL kolesterol dari 74 mg per desiliter (1.91 mmol perliter) hingga 62 mg per

desiliter (1.60 mmol perliter). The primary end point  terjadi pada 282 kelompok pasien yang

diberikan niacin (16.4%) dan pada 274 pasien yang berada pada kelompok placebo (16.2%)

(hazard ratio 1.02; 95% confidence interval , 0.87 hingga 1.21; P = 0.79 dengan log rank test ).

Kesimpulan

Diantara pasien dengan atherosclerotic cardiovascular disease dan level kolesterol LDL kurang

dari 70 mg per desiliter (1.81 mmol per liter) tidak ditemukan adanya clinical benefit dengan

penambahan niacin pada statin therapy selama 36 bulan  follow-up period , walaupun terdapat

perbaikan pada level kolesterol HDL dan trigliserida.

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 3/18

 

Lebih dari 18 juta orang Amerika Utara mengalami coronary heart disease, dan walaupun

terdapat perkembangan dalam penatalaksanaan farmakologi dan intervensinya, tingkat

morbiditas dan mortalitasnya cukup besar. Peningkatan low-density lipoprotein level

merupakan suatu predictor the risk of coronary heart disease. Multiple primary dan secondary

prevention trial telah menunjukkan penurunan signifikan dari 25 hingga 30% terjadinya resiko

cardiovascular events dengan statin therapy, akan tetapi residual risk menetap sekalipun telah

tercapai target pada level kolesterol LDL.

Penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa dalam hal peningkatan level kolesterol LDL,

rendahnya high-density lipoprotein (HDL) merupakan independent predictor  dari resiko

coronary heart disease dimana terdapat hubungan yang berbanding terbalik antara level

kolesterol HDL dengan nilai insiden coronary heart disease event . Sebelumnya, penelitian dari

The Coronary Drug Project  menunjukkan bahwa the rate of cardiovascular events menurun

pada pasien dengan coronary heart disease yang dikelompokkan secara acak, untuk menerima

immediate-release niacin dibandingkan dengan kelompok yang menerima placebo, dan the

Veterans Affaris HDL Intervention Trial menunjukkan bahwa meningkatnya level kolesterol HDL

yang rendah dengan Gemfibrozil pada pria dengan coronary heart disease dan level kolesterol

LDL yang normal dapat disertai dengan penurunan the rate of cardiovascular event . The HDL

Atherosclerosis Treatment Study menunjukkan bahwa terapi dengan simvastatin plus niacin

memberikan hasil signifikan dari regresi angiographic coronary atherosclerosis yang menurun

dan penurunan the rate of clinical events.

Paling tidak terdapat dua penelitian yang memfokuskan pada aggressive lowering of lipid level  

dengan statin dosis tinggi untuk mencapai level kolesterol LDL kurang dari 70 mg per desiliter

(1.81 mmol perliter) pada pasien yang sangat beresiko tinggi menunjukkan the major reduction 

dalm clinical end points. Suatu   post hoc analysis dari the treating to the new target trial

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 4/18

menunjukkan bahwa diantara pasien yang memiliki nilai kolesterol LDL kurang dari 70 mg

perdesiliter. The 5-year rate of cardiovascular events adalah lebih rendah 25% dibandingkan

pada pasien dengan the highest quintile dari level kolesterol HDL dan dibandingkan dengan

kelompok dengan the lowest quintile. 

Methode

Pengawasan Penelitian

The AIM HIGH study adalah suatu investigator-Initiated yang disetujui dan disponsori oleh

National Heart Lung and Blood Institute (NHLBI). Metode dan organisasi penelitian dan the

baseline data telah diuraikan sebelumnya.

Abbott laboratories berisi additional support  dari suatu unrestricted research grant . The

extended-release niacin (Niaspan), the matching placebo, dan Ezetemibe diberikan oleh Abbott

laboratories; Merck menyumbangkan simvastatin. Perusahaan yang memiliki  financial support  

atau produk, tidak berperan dalam pengawasan manapun dalam metode penelitian atau dalam

analisis maupun interpretasi data. Protocol penelitian tersedia dalam artikel lengkap di

NEJM.org telah ditinjau dan disetujui oleh independent protocol review committee dan oleh the

institutional review board  pada clinical site yang berpartisipasi. Suatu independent dan safety 

monitoring board  mengawasi penelitian dan meninjau keamanan dan efektifitas data. Data

management and statistical analyses dilakukan oleh the data coordinating center yang diawasi

oleh the executive committee untuk penelitian. Setelah terminasi dari blinded study treatment  

pada 25 Mei 2011, anggota dari the executive committee memiliki akses penuh terhadap

informasi penelitian dan menjamin keakuratan dan kemllengkapan data dan analisis.

Design Penelitian

  Pasien direkrut pada 92 clinical center di United States dan Canada.

  Setelah menerima informed-consent , pasien yang memenuhi criteria penelitian memasuki 4

hingga 8 minggu open-label phase, selama fase tersebut mereka menerima simvastatin

pada dosis 40mg per hari, ditambah niasin pada dosis yang ditingkatkan tiap minggunya dari

500 mg perhari hingga 2000 mg per hari. Pasien yang mengalami efek samping setelah

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 5/18

pemberian niasin perharinya dengan dosis 1500 mg dikelompokkan secara random, dengan

ratio 1:1.

  Randomisasi dilakukan dengan menggunakan secure internet application.

 Pasien mendapatkan clinical visit pada interval 6 bulan dan dihubungi melalui telepon padaalternate quarterly interval .

Populasi Penelitian

Kriteria pasien inklusi:

1.  Berusia 45 tahun atau lebih dan mengalami cardiovascular disease, yang diartikan

memiliki riwayat stable coronary heart disease, cerebrovascular carotid disease, atau

 peripheral arterial disease.

2.  Memiliki baseline level  dari kolesterol HDL yang rendah (< 40 mg per desiliter [1.03

mmol perliter] untuk pria; <50 mg per desiliter [1.29 mmol per liter] untuk wanita),

peningkatan level trigliserida (150 hingga 400 mg per desiliter [1.69 hingga 4.52 mmol

perliter] dan level kolesterol LDL lebih rendah dari 180 mg per desiliter [4.65 mmol per

desiliter] dan tidak sedang mengkonsumsi statin.

3.  Pasien yang ikut serta dalam penelitian diwajibkan untuk menghentikan lipid-modifying

drugs, kecuali untuk statin dan ezetemibe, paling tidak 4 minggu sebelum mendaftar.

4.  Pemeriksaan f asting lipid profile untuk menentukan baseline level; dan analisis

dilakukan oleh care laboratory .

Kriteria pasien eksklusi :

1.  Potential participant  tereksklusi jika dalam 4 minggu sebelum pendaftaran, mereka

mengalami hospitalisasi untuk acute coronary syndrome atau telah menjalani prosedur

revaskularisasi yang terencana atau jika mengalami stroke 8 minggu sebelum

mendaftar.

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 6/18

Intervensi Penelitian

  Sekelompok pasien menerima niacin dengan dosis 1500 hingga 2000 mg per hari plus

simvastatin. Kelompok pasien yang menerima simvastatin plus matching placebo yang

mengandung dosis kecil (50mg) dari immediate-release niacin pada tiap 500mg tablet

yang bertujuan untuk menyamarkan identitas dari suatu blinded treatment  terhadap

pasien dan personel penelitian.

  Pada kedua kelompok, dosis simvastatin yang ditambahkan sesuai dengan algoritma

yang terdapat pada protocol untuk mempertahankan level kolesterol LDL selama

pengobatan pada kisaran 40 hingga 80mg per desiliter (1.03 hingga 2.07 mmol per

desiliter). Subjek pada kedua kelompok dapat menerima ezetemibe, dengan dosis 10 mg

per hari untuk mencapai target dari level kolesterol LDL untuk mempertahankan the

masking of therapy , hanya level kolesterol LDL yang dilaporkan pada clinical sites.

End points

  The primary end points adalah gabungan dari kejadian awal kematian akibat coronary 

heart disease, nonfatal myocardial infarction, ischemic stroke, mengalami hospitalisasi(selama > 23 jam) yang dikarenakan akibat acute coronary syndrome, atau symptom-

driven coronary atau revaskularisasi serebral.

  Secondary composite end points termasuk kematian akibat coronary heart disease,

nonfatal myocardial infarction, ischemic infarction, atau hospitalisasi pada peserta yang

mengalami resiko tinggi untuk mengalami acute coronary syndrome (dimana resiko

tinggi tersebut dikarakteristikkan dengan adanya gejala iskemik yang mengalami

akselerasi, atau chest pain yang berlangsung lama denghan hasil elektrokardiografi

adanya tanda iskemik atau adanya peningkatan nilai biomarker lebih besar dari nilai

batas atas kisaran normal tapi lebih rendah dua kali nilai batas atas); kematian akibat

coronary heart disease, nonfatal myocardial infarction, atau ischemic stroke; dan

kematian akibat gangguan kardiovaskular.

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 7/18

  Tertiary end points termasuk kematian akibat penyebab lain, komponen individu dari

  primary end points; sebelum penetapan subgroup dikelompokkan berdasarkan jenis

kelamin, adanya atau tidak adanya riwayat diabetes, dan ada atau tidak adanya

syndrome metabolic.

Penentuan end points

  Suatu clinical events committee meninjau   primary end points (termasuk silent 

myocardial infarction) dengan informasi yang mendukung, yang tidak disertai dengan

adanya pengobatan.

  Elektrokardiogram dianalisa pada central reading facility at Saint Louis University;

analisa dari semua lipid dan kimia serum dilakukan di Northwest Lipid Metabolism andDiabetes Research Laboratory.

Analisis statistika

Suatu  formal interim analysis merencanakan suatu asimetris boundaries untuk menghentikan

penelitian jika ditemukan kurangnya efektifitas. Batasan untuk mengetahui kurangnya

efektifitas memerlukan suatu pengamatan dari hazard ratio sebesar 1.02 atau lebih dengan

suatu P value < 0,001 pada 50% kejadian yang dilaporkan dan hal ini menunjukkan kegagalan.

Follow-up review dijadwalkan pada akhir desember 2012.

  Karakteristik dasar pasien, data yang sesuai dengan drug study , perbedaan persentase

dari perubahan level lipid dibandingkan pada tiap kelompok penelitian dengan

menggunakan chi-square test atau two-sample t-test.

  Signifikansi dari perubahan pada nilai lipid diantara peserta pada kelompok niacin diuji

dengan menggunakan Wilcoxon signed-rank test .  Tingkatan data seperti dosis statin dibandingkan dengan menggunakan Spearman rank 

correlation.

  Analisa efektifitas end points dilakukan dengan menggunakan time-to-events methods.

Kami menggunakan unadjusted log-rank statistic untuk membandingkan kedua

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 8/18

kelompok pengobatan dan suatu cox-proportional hazard model  untuk

mengestimasikan hazard ratio, confidence interval , dan the adjusted Wald Statistic 

untuk beragam end points.

  Dan peserta diatur berdasarkan ada atau tidaknya riwayat diabetes dan jenis kelamin.

Analisis sebelum subgroup ditentukan, dan dilaporkan tanpa disesuaikan dengan

keragaman yang ada. Kami menggunakan suatu cox model  untuk menguji signifikansi

dari interaksi antara pengobatan yang diberikan dan subgroup variable yang mengacu

pada primary outcome.

Populasi Penelitian

Diantara 8162 pasien yang diberikan informed-consent , 4273 (52.4%) memulai open-label niacin

run-in phase, dan 4273 pasien ( 79.9%) dibagi secara random pada kelompok penelitian. 1718

pada niacin group dan 1696 pada placebo group. Nilai mean (±SD) dari usia pasien adalah 64±9

tahun; 85.2% adalah laki-laki, 92.2% berkulit putih, 33.9% mengalami diabetes (tipe I dan II),

71.4% mengalami hipertensi, dan 81.0% mengalami sindrom metabolic.

Level Lipid

The end points dapat dipastikan untuk semua kecuali pada 52 pasien selama periode follow-up,

dosis obat pada penelitian diturunkan 6.3% pada kelompok niacin dan 3.4% pada kelompok

placebo (P<0.001). Penelitian obat dihentikan pada 25.4% pasien dikelompok niacin dan 20.1%

pasien dikelompok placebo namun untuk keseluruhan persentase pasien yang tetap

menjalankan pengobatan ada sekitar 75%. Lebih dari 86% pasien tetap mendapatkan

simvastatin, dan kira-kira 50% mendapatkan 40 mg per hari. Lebih banyak pasien pada

kelompok placebo dibandingkan pada kelompok niacin yang mendapatkan 80 mg per hari

(24.7% vs. 17.5%, P = 0.02) yang merupakan dosis maksimal untuk simvastatin. Lebih banyak

pasien pada kelompok placebo dibandingkan pasien pada kelompok niacin yang mengkonsumsi

ezetemibe (21.5% vs. 9.5%, P<0.001). Proporsi pasien yang menerima cardiac preventive

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 9/18

therapy (seperti aspirin dan terapi antiplatelet lain, beta bloker, ddan inhibitors of rennin-

angiotensin system) cukup tinggi dan sama pada kedua kelompok selama periode follow-up.

Primary and secondary end points

The primary end points terjadi pada 282 pasien dikelompok niacin (16.4%) dan 274 pada

kelompok placebo (16.2%) (hazard ratio dengan niacin 1.02; 95% confidence interval [CI], 0.87

hingga 1.21; P = 0.80) untuk melihat keunggulan niacin therapy dengan menggunakan suatu

Proportional-hazard model dan P = 0.79 dengan the log-rank test.

Terapi dengan niacin memiliki efek yang minimal terhadap the composite secondary end points

of death dari coronary heart disease, nonfatal myocardial infarction,  ischemic stroke atau

hospitalisasi untuk resiko tinggi acute coronary syndrome (hazard ratio, 1.80; 95% CI, 0.87

hingga 1.34; P = 0.49) dan pada the composite secondary end point of death dari coronary heart 

disease,  nonfatal myocardial infarction, atau ischemic stroke (hazard ratio 1.13; 95% CI, 0.90

hingga 1.42; P = 0.30). Jumlah pasien yang meninggal akibat cardiovascular causes cukup

rendah pada kelompok niacin dan placebo (45 pasien [26%]; 38 pasien [2.2%]; P = 0.47).

Tidak ditemukan adanya interaksi yang signifikan pada primary end point antara the treatment

assignment dan prespecified subgroups yang berdasarkan usia (< 65 tahun vs > 65 tahun), jenis

kelamin, ada atau tidaknya riwayat diabetes, ada atau tidaknya sindrom metabolic, ada atau

tidaknya myocardial infarction, ada atau tidak adanya riwayat penggunaan statin diawal

pendaftaran.

Efek Samping

Gejala yang menyebabkan dihentikannya penelitian obat ini terdapat pada tabel 3. Efek

samping cukup jarang terjadi dan termasuk abnormalitas fungsi liver (0.5% pada kelompok

placebo dan 0.8% pada kelompok niacin), gejala otot atau miopati (0.3% dari keseluruhan

pasien), dan rhabdomiolisis (1 pasian pada kelompok placebo dan 4 pasien pada kelompok

niacin.

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 10/18

Pembahasan

Penelitian ini melibatkan pasien dengan nonacute cardiovascular disease dan level baseline dari

kolesterol HDL yang rendah yang mendapatkan intensive statin treatment, dimana pasien ini

mendapatkan extended-release niacin plus simvastatin yang dibandingkan dengan kelompok

yang hanya menggunakan simvastatin saja yang disertai dengan peningkatan yang signifikan

dari level kolesterol HDL dan penurunan level trigliserida, namun tidak ditemukan adanya

penurunan yang signifikan dari   primary composite end point of cardiovascular events yang

melebihi nilai mean follow-up period dalam 36 bulan.

Pada tahun kedua follow-up diantara pasien yang diberikan niacin saat penelitian, level

kolesterol LDL menurun dengan penambahan 12.0% median dari 60 mg per desiliter dan level

kolesterol HDL telah meningkat 25.0% dari 42 mg per desiliter, dimana pada kelompok

penelitian dengan placebo, level kolesterol LDL menurun minimal hingga median dari 68 mg per

desiliter dan level kolesterol HDL meningkat 9.8% dari 38 mg per desiliter.

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 11/18

 

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 12/18

 

Walaupun penelitian mengenai niacin sebelumnya telah menunjukkan manfaat yang nyata

dalam outcome measure (perbaikan pada ketebalan carotid intima-media dan regresi dari

angiographic coronary-artery stenosis) dan pada clinical outcomes, kami mengamati bahwa

tidak ada clinical benefit  (manfaat klinis) dari extended-release niacin pada pasien dengan

baseline level kolesterol HDL.

Dalam penelitian the original placebo-controlled coronary drug project , pengobatan dengan

immediate-release niacin dalam dosis tinggi (3000 mg per hari) disertai dengan penurunan

(14%) the rate of death dari coronary heart disease atau myocardial infarction dan suatu

penurunan dari 26% dalam the rate of stroke atau transient ischemic attacks.

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 13/18

Selain pentingnya peran statin dalam secondary prevention of cardiovascular events, adanya

suatu perkembangan dalam medical therapy  selama beberapa decade sebelumnya, dengan

perkembangan dari disease-modifying interventions seperti terapi dengan anti-platelet, beta-

blokers untuk pasien yang mengalami myocardial infarction, dan inhibitor dari rennin-

angiotensin system dimana kesemua ini mengalami perbaikan dalam hal outcome dan sering

kami gunakan dalam penelitian.

Keseluruhan efek dari contemporary medical therapy , khususnya jika terapi yang

menggabungkan penggunaan statin secara intensif dengan penurunan level kolesterol LDL

hingga kira-kira mencapai 60 mg per desiliter (1.55 mmol per liter) kedua kelompok dapat

mengurangi the rate of incident cardiovascular event  selama periode follow-up. Hal ini dapat

menyebabkan terjadinya kesulitan dalam menunjukkan clinical benefit  yang lain terhadap

penggunaan therapeutic lipid-modifying interventions seperti niacin, fibrat, dan inhibitor dari

cholesterol ester transfer protein.

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 14/18

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 15/18

 

  The unexpected rate of ischemic stroke pada pasien dalam kelompok niacin masih

memerlukan ulasan kembali. Walaupun jumlah ischemic stroke masih lebih tinggi pada

kelompok niacin, dan nilai keseluruhannya masih rendah, dan kami masih belum yakin

apakah pengamatan ini mencerminkan suatu hubungan dari penyebab atau

menunjukkan the statistical “play of chance” .

  Penelitian saat ini telah gagal untuk menunjukkan bukti bahwa terdapat hubungan

penyebab antara extended-release niacin dan ischemic stroke, penemuan ini akan

diperiksa dalam additional analyses dan pada penelitian mengenai niacin yang lain

dapat melibatkan pasien yang mengalami cardiovascular disease.

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 16/18

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 17/18

 

Keterbatasan penelitian :

1.  Pertama penemuan kami tidak seharusnya digeneralisasikan pada semua pasien dengan

level kolesterol HDL yang rendah, walaupun hasil penelitian dapat menunjukkan

keraguan terhadap kepentingan klinis dari therapeutic interventions untuk pengaturan

level kolesterol HDL yang rendah dan peningkatan kadar trigliserida  – setidaknya niacin

therapy pada pasien dengan cardiovascular disease dan dislipidemia yang kondisinya

stabil  – namun masih belum jelas apakah populasi lain dapat merasakan manfaat dari

terapi tersebut.

5/14/2018 jurnal dr - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-dr 18/18

2.  Hanya 6% dari pasien pada penelitian ini yang tidak mengkonsumsi statin pada saat

mendaftar, dan pasien ini memiliki level kolesterol LDL yang tinggi dan level kolesterol

HDL yang rendah pada baseline period daripada pasien yang telah sebelumnya

mengkonsumsi statin. Oleh karena itu, masih belum dimengerti apakah 94% pasien yang

mengkonsumsi statin saat mendaftar dan memiliki level kolesterol LDL pada baseline

beresiko rendah terhadap terjadinya cardiovascular event  atau apakah penelitian saat

ini menunjukkan bahwa penggunaan statin yang intensif selama 1 tahun atau lebih

menyebabkan “delipidation” dari lipid rich necrotic core dan merubah coronary plaque

yang berpotensi untuk rupture menjadi stabil.