jurnal dia 5 1 juni 2008

Upload: riyansyah-malik

Post on 23-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    1/34

    HUBUNGAN ANTARA KINERJA APBD DENGAN PERTUMBUHAN

    EKONOMI SEBELUM DAN DI ERA OTONOMI DAERAH PEMERINTAH

    KOTA DI JAWA TIMUR

    Nekky Rahmiyati

    Abstrat

    Local Budget as one of the local financial policy needs to be appraised

    its performance. Based on this appraisal the achievement of goals and targets canbe appraised. One of appraisal of financial performance is using the ratio analysis,

    among others: ratio of independency, ratio of efectivity, ratio of activity and ratio of

    growth.

    The samples of this study are eight cities in Province of East ava. !t"s

    not including Batu #ity because of the city considered too young to be sample ofthis research $e%ist in the year of &''(). The dates of the research is secondary dates

    during periods of (**+(**- $before the selfregulations era) and the periods of&''(&'' $during selfregulation era). The period of (**/&''' e%clude from

    the sample because it was the periods which monetary crisis had ta0e place. The

    dates that had been analy1ed including Local Budget, Product 2omestic 3egionalBruto, Labour4manpower, 5oreign !nvestment and 2omestic !nvestment, Product

    2omestic 3egional Bruto per capita, rate of literacy, average of years for

    schooling, and rate of live e%pectancy. The collecting dates have been analy1ed

    descriptively and 6uantitatively. The 6uantitative analysis used ttest techni6ue andpartial least s6uare analysis.

    The study found that financial performance have significant effect towardeconomical growth before and during selfregulation era, financial performance havesignificant effect toward investment growth before and during self regulation era,

    investment growth have significant effect toward economical growth before self

    regulation era, and investment growth have non significant effect towardeconomical growth during self regulation era.

    Key!"r# $ L"a% &i'a'ia% (er&"rma'e) e"'"mia% *r"!th) i'+estme't *r"!th

    7/

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    2/34

    Pe'#ah,%,a'

    8e9a0 tahun (*** banya0 ter9adi perubahan dalam 0ebi9a0an daerah di

    !ndonesia. 8alah satunya adalah penetapan ndangndang ;omor && Tahun (***tentang Pemerintahan 2aerah dan ndangndang ;omor & Tahun (*** tentang

    Perimbangan ardiasmo $&''&:&*) pemberian otonomi daerah diharap0an

    mencipta0an efisiensi dan efe0tifitas pengelolaan sumber daya daerah, mening0at0an

    0ualitas pelayanan umum dan 0ese9ahteraan masyara0at, memberdaya0an danmencipta0an ruang bagi masyara0at untu0 i0ut serta $berpartisipasi) dalam

    pembangunan, pengelolaan 0euangan daerah yang berorientasi pada 0epentingan

    publi0 dan dengan prinsip :

    (. =0untabilitas

    2. Value for money+. engu0ur se9auh mana a0tivitas pemerintah daerah dalam membelan9a0an

    pendapatan daerahnya.

    7*

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    3/34

    ?. >engu0ur pertumbuhan4per0embangan perolehan pendapatan dan pengeluaran

    yang dila0u0an selama periode wa0tu tertentu.

    Berdasar0an latar bela0ang yang telah diurai0an di depan, rumusan masalah

    penelitian sebagai beri0ut: A=pa0ah ada perbedaan yang signifi0an antara 0iner9a

    0euangan daerah terhadap pertumbuhan e0onomi sebelum era otonomi daerah danpada era otonomi daerahA

    Met"#e Pe'e%itia'

    Penelitian ini merupa0an penelitian asosiatif 0arena bertu9uan untu0

    mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini diguna0an untu0

    men9elas0an hubungan 0ausal variabel 0iner9a =PB2 terhadap variabel pertumbuhan

    e0onomi, sehingga dapat di0etahui efe0tifitas 0ebi9a0an =PB2 yang dila0u0an

    pemerintah 0ota di awa Timur.

    P"(,%asi Pe'e%itia'

    Populasi diarti0an sebagai 0eseluruhan subye0 penelitian dan populasi dalam

    penelitian ini adalah seluruh pemerintah 0ota yang ada di Propinsi awa Timur yang

    meliputi :

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    4/34

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    5/34

    Pert,mb,ha' Ek"'"mi

    Pertumbuhan e0onomi adalah pening0atan produ0si barang dan 9asa suatu

    pere0onomian. 2engan 0ata lain pertumbuhan e0onomi adalah persentase perubahanP23B dari tahun t dengan tahun sebelumnya $t(). 2an dalam penghitungannya

    penulis mengguna0an :

    (. Pertumbuhan Produ0 2omesti0 Bruto =tas 2asar @arga

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    6/34

    desentralisasi dan otonomi daerah) serta mulai tahun &''( sampai dengan &''

    $ pada era desentralisasi dan otonomi daerah) pada beberapa etode statisti0 parametri0 yang diterap0an untu0 inferensi

    terhadap dua ratarata populasi adalah mengguna0an u9i t $t test) dan 5 test, 0arena

    sampel bisa saling berhubungan $dependent) atau 0edua sampel tida0 adahubungannya $independent). 2alam penelitian ini digolong0an sampel 0ecil dan

    dengan ting0at 0epercayaan * F atau ting0at signifi0ansi $G) F

    A'a%isis M"#e% Partia% Least S5,are 6PLS7

    Partial Least 86uare merupa0an metode analisis yang di0embang0an sebagai

    alternatif untu0 situasi dimana teorinya lemah dan atau indi0ator yang tersedia tida0memenuhi model pengu0uran refle0sif, tetapi formatif. PL8 sebagai Hsoft modelingA

    merupa0an metode analisis yang powerful 0arena dapat diterap0an pada semua s0ala

    data, dan tida0 membutuh0an banya0 asumsi dan u0uran sample tida0 harus besar.PL8 selain dapat diguna0an sebagai 0onfirmasi teori 9uga dapat diguna0an untu0

    membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya atau untu0 pengu9ian

    proposisi.$ 8olimun, &''7: -)

    2i dalam PL8 variabel laten bisa berupa hasil pencerminan indi0atornya,diistilah0an dengan indi0ator refle0sif atau bisa 9uga 0onstru0 dibentu0 oleh

    indi0atornya, diistilah0an dengan indi0ator formatif. Perbedaannya antara indi0aor

    refle0sif dengan indi0ator formatif ditun9u00an pada tabel di bawah ini :

    Tabel

    Perbedaan !ndi0ator 3efle0sif dan 5ormatif

    -+

    8tudi Lapangan 2ata 8e0under 2o0umenter

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    7/34

    !ndi0ator 3efle0sif !ndi0ator 5ormatif

    (. =rah hubungan 0ausalitas seolaholah dari 0onstru0 0e indi0ator

    &. =

    ntar indi0ator diharap0an salingber0orelasi $memili0i internalconsistency realiability)

    +. >

    enghilang0an satu indi0ator darimodel pengu0uran tida0 a0an

    merubah ma0na dan arti 0onstru0

    ?. >enghitung adanya 0esalahan

    pengu0uran (error) pada ting0at

    indi0ator.

    (. =rah hubungan 0ausalitas seolaholahdari indi0ator 0e 0onstru0

    &. =ntar indi0ator diasumsi0an tida0

    ber0orelasi $tida0 dipengaruhi u9i

    0onsistensi internal atau alpha

    cornbach)

    +. >enghilang0an satu indi0ator

    bera0ibat merubah ma0na dari

    0onstru0?. odel refle0sif memandang $secara matematis) indi0ator seolaholah sebagaivariabel yang dipengaruhi oleh variabel laten. >odel formatif memandang $secara

    matematis) indi0ator seolaholah sebagai variabel yang mempengaruhi variabel laten,

    dalam hal ini memang berbeda dengan model analisis fa0tor, 9i0a salah satu indi0ator

    mening0at, tida0 harus dii0uti oleh pening0atan indi0ator lainnya dalam satu0onstru0, tapi 9elas a0an mening0at0an variabel latennya.

    >odel formatif $0onstru0 diperoleh melalui analisis 0omponen utama) tida0mengasumsi0an perlunya 0orelasi antar indi0ator, atau secara 0onsisten beras,msitida0 ada hubungan antar indi0ator. ntu0 menilai validitas 0onstru0 perlu dilihat

    variabel lain yang mempengaruhi 0onstru0 laten. adi untu0 mengu9i validitas

    dari0onstru0 laten, peneliti harus mene0an0an pada nimologicaldan atau criterion-related validity.

    Je'is M"#e%

    Peneliti mengguna0an Structural Equation odeling $8E>) yaitupermodelan yang menggambar0an hubungan yang dihipotesis0an antar 0onstu0

    $variabel laten) yang men9elas0an 0ausalitas termasu0 didalamnya 0ausalitas

    ber9en9ang.

    La'#asa' Te"ri

    Pemba'*,'a' Ek"'"mi

    -?

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    8/34

    Pada a0hir dasa warsa (*7'an pengertian pembangunan mengalami

    perubahan 0arena pengalaman menun9u00an bahwa pembangunan yang

    berorientasi0an pada 0enai00an Produ0 2omesti0 Bruto $P2B) sa9a tida0 bisamemecah0an permasalahan pembangunan secara mendasar. @al ini tampa0 pada

    taraf dan 0ualitas hidup sebagian besar masyara0at tida0 mengalami perbai0an. !ni

    pula aga0nya yang memper0uat 0eya0inan bahwa pertumbuhan e0onomi merupa0ansyarat yang diperlu0an $necessary) tetapi tida0 mencu0upi $sufficient) bagi proses

    pembangunan $Esmara dalam eier $dalam

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    9/34

    per0apita pendudu0 suatu negara dalam 9ang0a pan9ang yang disertai oleh perbai0an

    sistem 0elembagaan, dari definisi tersebut mempunyai pengertian :

    (. 8uatu proses yang berarti perubahan yang ter9adi terusmenerusK&. saha untu0 menai00an pendapatan per 0apitaK

    +.

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    10/34

    oleh orang banya0, atau muncul masalah Apenumpang gratisA $free riders) yang

    men9adi disinsentif bagi pasar untu0 menyedia0an barang dan 9asa publi0.

    Persoalannya bagaimana alo0asi atau sumber daya pemerintah tersebut dila0u0andengan efisien.

    5ungsi distribusi adalah untu0 mengatasi 0egagalan pasar dalam hal distribusi

    pendapatan yang adil bagi masyara0at. Pasar sering0ali gagal mendistribusi0anpendapatan secara adil 0arena tida0 hanya menyang0ut masalah e0onomi.

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    11/34

    2imana : g adalah ting0at $persentase) pertumbuhan e0onomi

    I2P ( $produ0 domesti0 bruto adalah pendapatan nasional riil

    yang dihitung pada harga tetap yang dicapai dalam suatutahun $tahun ()

    I2P' adalah pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya

    $tahun ')

    Pa'#a'*a' Ka,m K%asik

    Teori pertumbuhan e0onomi 0lasi0 yang dipelopori oleh =dam 8mith, 2avid3icardo dan Thomas 3obert >althus. Beri0ut adalah hasil pemi0iran mere0a. Teori

    pertumbuhan =dam 8mith $(-&+(-*') menyebut0an dua aspe0 utama pertumbuhan

    e0onomi, yaitu: $() pertumbuhan output total bisa diu0ur dengan I2P ataupun I;PK

    $&) Pertumbuhan pendudu0. Cariabel penentu proses produ0si suatu negara dalam

    menghasil0an output total ada tiga yaituK sumber daya alam yang tersedia merupa0anbahan ba0u utama dari 0egiatan produ0si suatu pere0onomian dan 9umlahnya

    terbatas, sehingga sumber daya alam merupa0an batas ma0simum bagi pertumbuhane0onomiK sumber daya manusia dalam artian ang0atan 0er9a merupa0an input dalam

    proses produ0si berperan pasif dalam proses pertumbuhan e0onomiK sto0 barang

    0apital mempengaruhi ting0at output secara langsung yaitu 0apital sebagai input darioutput dan pengaruh tida0 langsung ter9adi apabila ter9adi pening0atan produ0tivitas

    dengan adanya spesialisasi atau pembagian 0er9a $@a0im, &''?:7?).

    Teori pertumbuhan 2avid 3icardo $(--&(/&+) menyata0an bahwa proses

    pertumbuhan e0onomi dipengaruhi oleh fa0torfa0tor sumber daya tanah, sumberdaya manusia, a0umulasi 0apital dan 0ema9uan te0nologi, 2avid 3icardo lebih

    meniti0 berat0an pada distribusi pendapatan antar pela0u e0onomi dalammen9abar0an me0anisme pertumbuhan dengan membagi men9adi tiga golonganmasyara0at e0onomi yaitu golongan 0apitalis, golongan buruh, dan golongan tuan

    tanah. Proses pertumbuhan e0onomi 3icardo adalah proses tari0 menari0 yang

    dinamis antara dua 0e0uatan yaitu the a# of /iminshing 4eturn dan 0ema9uante0nologi. Beberapa hal yang men9adi 0elebihan teori pertumbuhan 3icardo adalah

    0onsep the a# of /iminishing 4eturnyaitu hu0um pertambahan hasil yang sema0in

    menurun, ter9adi dalam sebuah fungsi produ0si dimana salah satu inputnya adalahinput tetap, sementara input yang lain adalah input variabel $@a0im, &''?:7/-+).

    Te"ri Pert,mb,ha' M"#er'

    Teori @arrod dan 2omar pada intinya menganalisis persoalan beri0ut: syaratapa0ah atau 0eadaan yang bagaimana0ah yang harus tercipta dalam pere0onomian

    untu0 men9amin agar dari tahun 0e tahun 0esanggupan memprodu0si yang selalu

    bertambah sebagai a0ibat dari penanaman modal pada tahun sebelumnya a0an selalusepenuhnya dapat diguna0an $8u0irno, &''7:&7). 2alam teori ini pembentu0an

    modal dipandang sebagai pengeluaran yang a0an menambah 0esanggupan suatu

    pere0onomian untu0 menghasil0an barang, maupun sebagai pengeluaran yang a0an

    -/

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    12/34

    menambah permintaan efe0tif suatu masyara0at. Perhatian @arrod dipusat0an pada

    persyaratan yang harus dipenuhi untu0 memelihara 0eseimbangan antara tabungan,

    investasi, dan pendapatan dalam dinami0a pertumbuhan e0onomi. es0ipun demi0ian agar 0eseimbangan ter9adi pada Afull employmentA,

    bai0 pendapatan dan output 0ecepatannya harus sama dengan 0ecepatan pening0atan

    0apasitas produ0si. i0a tida0 demi0ian a0an ter9adi 0elebihan 0apasitas. Bila hal ini

    ter9adi pada pere0onomian ya0ni menurunnya pendapatan dan pe0er9aan pada periodeberi0utnya dan pertumbuhan men9adi tersendat atau tida0 mantap.

    =pabila Afull employmentA a0an dipertahan0an 9ang0a pan9ang, ma0ainvestasi harus senantiasa diperbesar, supaya investasi senantiasa besar pertumbuhanpendapatan nyata terus menerus pada ting0at yang cu0up untu0 men9amin ting0at

    penggunaan 0apasitas secara penuh atas sto0 modal yang tumbuh. Ting0at

    pertumbuhan pendapatan yang diperlu0an inilah yang disebut the #arranted rate ofgro#th $ting0at pertumbuhan yang diperlu0an).

    2alam teori pertumbuhan yang di0embang0an oleh 3obert >.8olow $(*-')

    dari =meri0a 8eri0at dan T..8wan $(*7) dari =ustralia, mengguna0an asumsisebagai beri0ut $@a0im &''&: ('+):

    a. =da satu 0omoditi gabungan yang diprodu0si

    b. Proses produ0si bersifatreturn to scaleartinya homogen dera9at (

    c. 2ua fa0tor produ0si tenaga 0er9a dan modal, dibayar sesuai denganprodu0tivitas fisi0 marginal mere0a artinya >PL M upah, >P

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    13/34

    g.

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    14/34

    ideologi. !novasi di bidang te0nologi tanpa dibarengi dengan inovasi sosial

    sama halnya dengan lampu pi9ar tanpa listri0.

    #iriciri proses pertumbuhan antara lain :a. Ting0at pertumbuhan output per0apita dan pertumbuhan pendudu0 yang

    tinggi

    b. Ting0at 0enai0an produ0tivitas fa0tor total yang tinggic. Ting0at transformasi stru0tural e0onomi yang tinggi

    d. Ting0at transformasi sosial dan ideologi yang tinggi

    e. =danya 0ecenderungan negaranegara yang mulai atau yang sudah ma9upere0onomiannya untu0 berusaha merambah bagianbagian dunia lainnya

    sebagai daerah pemasaran dan sumber bahan ba0u yang baru.

    f. Terbatasnya penyebaran pertumbuhan e0onomi yang hanya mencapai se0itar

    sepertiga bagian pendudu0 dunia.

    Pembahasa'

    Ki'er0a APBD

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    15/34

    Tabel diatas menun9u00an rendahnya 0ontribusi Pendapatan =sli

    2aerah$P=2) terhadap total pengeluaran, antara tahun (**+4(**? sampai dengan

    (**-4(**/ dibanding0an tahun &''( sampai dengan tahun &'' beberapa 0ota tetapmemili0i 0euangan yang rendah se0ali, bah0an diawal era otonomi persentase rasio

    0emandirian cenderung lebih 0ecil. @al ini menun9u00an 0etergantungan pemerintah

    0ota 0epada pemerintah pusat yang sangat tinggi, artinya pembiayaan pengeluaransebagian besar diperoleh dari dana perimbangan. 2engan 0ata lain dapat di0ata0an

    sema0in besar proporsi P=2 terhadap =PB2, ma0a 0ualitas otonomi daearah a0an

    sema0in sema0in tinggi. 2emi0ian 9uga sebali0nya, bila sema0in besar subsidipemerintah pusat terhadap anggaran belan9a daerah ma0a a0an menga0ibat0an

    sema0in mening0at 0etergantungan pemerintah daerah terhadap pusat, yang pada

    a0hirnya a0an memperlemah e0sistensi otonomi daerah.

    Tingginya 0etergantungan fis0al di daerah 0abupaten40ota di awa Timur

    0arena disebab0an beberapa hal, yaitu: pertama, tingginya dera9at sentralisasi dalambidang perpa9a0an. 8emua pa9a0 utama, yang paling produ0tif dan elastisitas bai0

    pa9a0 langsung maupun pa9a0 tida0 langsung ditari0 oleh pemerintah pusat. enurut ndang

    undang ;omor && tahun (*** tentang pemerintahan 2aerah dan ndangundang

    ;omor & tahun (*** tentang perimbangan 0euangan antara pemerintah Pusat dan

    2aerah sumber pendapatan daerah terdiri atas:(. Pendapatan asli daerah, yaitu:

    a. @asil pa9a0 daerahb. @asil retribusi daerahc. @asil perusahaan mili0 daerah , hasil pengelolaan 0e0ayaan daerah

    d. Lainlain pendapatan asli daerah yang sah

    &. 2ana perimbangan+. Pin9aman daerah

    ?. Lainlain pendapatan daerah yang sah

    ntu0 mengetahui 0emampuan daerah dalam membiayai pengeluaran pemerintah

    ma0a dapat di0etahui dengan mengu0ur proporsi 0emampuan daerah dalam

    membiayai pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.

    8ecara teoritis 0emandirian 0euangan daerah a0an terlihat dari 0emampuan daerahuntu0 membiayai pengeluran rutinnya. @al ini di0arena0an pengeluran rutin yang

    sebagian besar diguna0an untu0 membayar ga9i pegawai dan guru mempunyai

    multiplier effec0 yang 0ecil terhadap pembentu0an pertumbuhan e0onomi daerah.@al ini ditun9u00an pada tabel dibawah ini:

    /&

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    16/34

    Tabel

    Proporsi P=2 terhadap Belan9a 3utin Pada Beberapa

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    17/34

    TabelProporsi P=2 terhadap Belan9a Pembangunan

    Pada Beberapa alang ((.*'?.(&& (?.*(&.(-- -*,/+ ?+.-(&.7/ (/&.&'7.'-& &+,**

    Probolinggo &.-*.+7- .+-.?7- ',?/ (.-+.&+- /&.(7*.//+ (*,(

    Pasuruan &.+&.// ?.?-.?? (,-+ (+.(-.(/+ //.+'*.** (?,*&

    >o9o0erto &.&'./&& ?.+/7.-*& (,+( *.*+(./-* /.-&.*/ (7,*7

    >adiun +.+-&.*( 7.'/7.*-' ,?( (-.&+.//& (&(.7*+.+** (?,?'

    8urabaya **.*'-./*- *-.'(/.&'+ ('&,*/ +-.?&?.7- +.&&&.&7- 7-,/7

    8umber: 2ata diolah

    2ari tabel diatas menun9u00an bahwa P=2 tida0 bisa untu0 membiayaipengeluaran pembangunan bai0 di era sebelum otonomi maupun pada era otonomi,0ecuali

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    18/34

    Bruto $P23B) mening0at dan ter9adi pertumbuhan e0onomi. o9o0erto &.&'./&& *.*+(./-* +?( +++.(-/.+?? (.&(/.&(7.+77 &77

    >adiun +.+-&.*( (-.&+.//& ?&' ?--.-*.(&/ (.(?-.-(7.+&7 (?'

    8urabaya **.*'-./*- +-.?&?.7- &-7 (.?'/.-7'.-/' --.&?&.+*+.7'' ?'(

    8umber: 2ata diolah

    2ari ang0aang0a diatas terlihat bahwa 0enai0an ratarata P=2 mencapai &0ali hingga 7 0ali, sedang0an 0enai00an P23B ber0isar ( 0ali hingga ? 0ali ma0abesar 0oefisien elastisitas P=2 terhadap P23B dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

    TabelElastisitas P=2 Terhadap P23B Pada Beberapa o9o0erto +?( &77 (.&/

    >adiun ?&' (?' +.''

    8urabaya &-7 ?'( '.7*

    /

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    19/34

    8umber: 2ata diolah

    Elastisitas P=2 yang paling tinggi di

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    20/34

    memper0ira0an besarnya hasil pa9a0 tersebut, perbandingan hasil pa9a0 dengan

    biaya pungut, pertambahan pendapatan.

    &.

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    21/34

    Pasuruan *?,'/ (&?,/' mening0at

    7 >o9o0erto ('+,*+ ('/,+& mening0at

    - >adiun */,-- (?7,'+ mening0at

    / 8urabaya *,*' ('*,'? mening0at

    8umber: 2ata diolah

    2ari Tabel diatas ditun9u00an bahwa ratarata rasio efe0tivitas pada 0urun

    wa0tu tahun &''( sampai dengan &'' lebih bai0 dibanding0an 0urun wa0tu tahun

    (**+4(**? sampai dengan (**-4(**/.@al ini menun9u00an bahwa di era otonomidaerah beberapa 0ota telah mampu merealisasi0an Pendapatan =sli daerah $P=2)

    yang ditarget0an. 8aat ini, sistem perpa9a0an daerah masih sangat lemah, sehingga

    menyebab0an banya0 potensi pa9a0 dan retribusi yang tida0 tergali. Pemerintahdaerah harus dapat men9amin bahwa semua potensi penerimaan telah ter0umpul dan

    dicatat, pemerintah daerah perlu memili0i sistem pengendalian intern yang memadai

    untu0 men9amin ditaatinya prosedur dan 0ebi9a0an yang telah ditetap0an, sertapemerintah daerah perlu meneliti apa0ah ada penerimaan yang tida0 disetor 0e dalam

    0as pemerintah daerah dan disalahguna0an oleh petugas di lapangan. Perlu 9uga

    diteliti masyara0at yang tida0 membayar pa9a0 dan penetapan me0anisme re#ardand

    punishment.ntu0 mening0at0an rasio efe0tivitas dapat pula dila0u0an dengan

    penyederhaaan prosedur administrasi dan mening0at0an prosedur pengendalian.

    Penyederhanaan administrasi dima0sud0an untu0 memberi 0emudahan bagipembayar pa9a0 dan retribusi daerah sehingga diharap0an dapat mening0at0an

    0epatuhan membayar pa9a0 $ta0 compliance), sedang0an pening0atan prosedur

    pengendalian intern pemerintah agar terpenuhi prinsip accountability.

    Rasi" Akti+itas

    3asio ini menggambar0an bagaimana pemerintah daerah memprioritas0analo0asi dananya pada belan9a rutin dan belan9a pembangunan secara optimal.

    Beberapa

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    22/34

    7 >o9o0erto /,& ?(,?/ 7&,'? +-,*7

    - >adiun ,7' ??,?' ,/& ??,(/

    / 8urabaya ?/,/? (,(7 (,&& ?/,-/

    8umber: 2ata diolah

    Besarnya rasio a0tivitas belan9a sangat dipengaruhi oleh dinamisasi 0egiatanpembangunan dan besarnya 0ebutuhan investasi yang diperlu0an untu0 mencapai

    pertumbuhan yang ditarget0an, peranan pemerintah daerah untu0 memacu

    pela0sanaan pembangunan masih relatif besar. Oleh 0arena itu, rasio a0tivitas belan9apembangunan4investasi yang relatif masih 0ecil perlu diting0at0an sesuai dengan

    0ebutuhan pembangunan di daerah.

    8ecara teoritis dibanding0an pengeluaran rutin, pengeluaran Pembangunan

    mempunyai multiplier effect yang lebih besar dalam pembentu0an pertumbuhane0onomi. @al ini di0arena0an pengeluaran pembangunan mempunyai dampa0

    langsung bagi 0ehidupan masyara0at. 2i dalam literaturliteratur, implementasinyapengeluaran pembangunan ini disama0an dengan !nvestasi pemerintah yang bersifatsocial invesment yang mempunyai 0ecenderungan berbentu0 5outonomous

    +nvesment. 8ecara teoritis social +nvesment ini multipliernya 0alah besar

    dibanding0an dengan "rivat +nvestment. Tetapi pengeluaran ini harus ada dan harussema0in diperbesar dari tahun 0e tahun guna mening0at0an 0ese9ahteraan

    masyara0at, yang diwu9ud0an untu0 pembiayaan barang publi0 yang diperlu0an

    masyara0at. 2ari data yang ada diatas besarnya pengeluaran pembangunan

    pemerintah 0ota di awa Timur, menun9u00an adanya 0ecenderungan 0enai0an yangsema0in besar, secara nilai nominalnya. 8emua daerah yang ada di awa Timur bai0

    daerah yang mempunyai pertumbuhan e0onomi yang tinggi maupun yang rendah.

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    23/34

    >alang (*.''7.7'& (+-.(*(.-/7 7&& &.((.?.'?7 (&.7?/.-&7.'7& ?'?

    Probolinggo 7.?++.7/ -'.&&.'(+ **& 7-.+?.&*' (.*'-.'((.(/& (*'

    Pasuruan .(++.&7/ -+.*(.7(- (.++? +-.&+-.*-/ (.'/+.(&(.+&7 &'+

    >o9o0erto 7.++&.7*& *(./*-.+7 (.+( +++.(-/.+?? (.&(/.&(7.+77 &77

    >adiun -.--.*& (+?.7/.'( (.7-7 ?--.-*.(&/ (.(?-.-(7.+&7 (?'

    8urabaya *+.?(-.*7 ?7(.+-/./-* +*? (.?'/.-7'.-/' --.&?&.+*+.7'' ?'(

    8umber: 2ata diolah

    2ari ang0aang0a diatas ma0a besar 0oefisien elastisitas belan9a rutin

    terhadap P23B dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

    Tabel

    o9o0erto (.+( &77 ,'/

    >adiun (.7-7 (?' ((,*-

    8urabaya +*? ?'( ',*/

    8umber: 2ata diolah

    Elastisitas belan9a rutin terhadap P23B yang paling tinggi di adiun

    yaitu sebesar ((,*-. =rtinya 9i0a P23B di adiun mening0at sebesar ( persen

    a0an bera0ibat nai0nya belan9a rutin sebesar ((,*- persen. 2an yang paling 0ecil di

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    24/34

    alang (.(&& ?'? &,-/

    Probolinggo (.+/? (*' -,&/

    Pasuruan (./?& &'+ *,'-

    >o9o0erto (.&+ &77 ?,7?

    >adiun (./** (?' (+,7

    8urabaya ?-' ?'( (,(-

    8umber: 2ata diolah

    Elastisitas belan9a pembangunan terhadap P23B yang paling tinggi di adiun yaitu sebesar (+,7. =rtinya 9i0a P23B di adiun mening0at sebesar (

    persen a0an bera0ibat nai0nya belan9a pembanguan sebesar (+.,7 persen. 2an yangpaling 0ecil di

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    25/34

    0enai0an P23B atau pertumbuhan belan9a pembangunan menimbul0an pening0atan

    pada P23B.

    Rasi" Pert,mb,ha'

    3asio pertumbuhan ini mengu0ur seberapa besar 0emampuan pemerintah

    daerah dalam mempertahan0an dan mening0at0an 0eberhasilannya yang telah dicapai

    dari periode 0e periode beri0utnya.

    Tabel

    Perbandingan 3atarata 3asio Pertumbuhan

    Pada Beberapa

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    26/34

    o9o0erto +++.(-/.+?? ('.-(*.?/? +,&& (.&(/.&(7.+77 ('.?-'.+?( (&,+

    >adiun ?--.-*.(&/ (+.77?.*&+ &,/7 (.(?-.-(7.+&7 &7.&7(.*'' &&,++

    8urabaya (.?'/.-7'.-/' (*'.?+.-*/ (,&? --.&?&.+*+.7'' (.'(?.7'(.(?7 (,+(

    8umber: 2ata diolah

    2ari Tabel diatas terlihat pada rentang wa0tu sebelum otonomi dengan pada

    era otonomi besarnya =PB2 untu0 beberapa adiun ?/,+& 7-,?

    / 8urabaya ?,/ 7,+/

    8umber: 2ata diolah

    2ari tabel diatas terlihat bahwa selama 0urun wa0tu era otonomi ter9adi

    pening0atan persentase ratarata 0iner9a =PB2 , hal ini di0arena0an tingginya ratio

    *+

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    27/34

    efe0tivitas dan ratio pertumbuhan sedang0an untu0 rasio 0emandirian masih

    diperlu0an pening0atan dengan intensifi0asi dan e0tensifi0asi pa9a0 dan retribusi

    daerah, sedang0an rasio a0tivitas masih harus mening0at0an prioritas a0tivitasbelan9a pembangunan4investasi. paya pening0atan pelayanan publi0 dapat

    dicermin0an dari realisasi pengeluaran pembangunan. Tabel 7. menun9u00an bahwa

    realisasi pengeluaran masih didominasi oleh pengeluaran rutin sehingga seyogyanyaalo0asi dana pembangunan lebih diting0at0an untu0 investasi infrastu0tur 0ota dan

    penun9ang pere0onomian

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    28/34

    TabelPerbandingan 3atarata Pertumbuhan E0onomi

    Pada Beberapa o9o0erto -,?? 7,(? menurun

    - >adiun -,&& ?,& menurun

    / 8urabaya *,'' ,*7 menurun

    awa Timur 7,*/ ?,-- menurun

    8umber: 2ata diolah

    2ari tabel diatas terlihat bahwa dampa0 dari 0risis e0onomi sangat

    berpengaruh pada semua se0tor, bai0 se0tor riil yaitu pada se0tor industri pengolahan

    maupun se0tor 0euangan sehingga beberapa

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    29/34

    dari se0tor subsistem pedesaan yang bercora0 tradisonal. Proses ini a0an terus

    menerus berlangsung sehingga tida0 terdapat lagi 0elebihan tenaga 0er9aA.

    8ebagaimana diutara0an teori dari Lewis diatas, bahwa pertumbuhan e0onomia0an mencipta0an 0esempatan 0er9a. Permasalahannya se0arang berapa e0uivalen per

    0esempatan 0er9a dengan besarnya 9umlah P23B. Pada Tabel dibawah ini yang a0an

    mampu men9elas0annya.Tabel

    E0uivalen P23B Terhadap

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    30/34

    pertumbuhan e0onomi. Empat se0tor e0onomi yang men9adi lo0omotif pere0onomian

    di beberapa 0ota di awa Timur memerlu0an 0ondisi yang 0ondusif bai0 e0sternal

    maupun internal, sehingga diperlu0an penciptaan 0ondisi yang 0ondusif yang berupa0ebi9a0an0ebi9a0an yang mendu0ung 0elangsungan usaha. 2alam rang0a

    mempercepat pemulihan e0onomi terdapat tu9uh 0elompo0 program antara lain :

    a. penanggulangan 0emis0inan dan memenuhi 0ebutuhan po0o0 masyara0at, dalam9ang0a pende0 antara lain mengurangi dampa0 0risis terhadap masyara0at yang

    0urang mampu, mencipta0an lapangan dan 0esempatan 0er9a. 2alam 9ang0a

    menengah diupaya0an pening0atan 0ualitas dan produ0tivitas tenaga 0er9ab. mengembang0an usaha s0ala mi0ro, 0ecil dan menengah, dan 0operasi sebagai

    tulang punggung sistem e0onomi 0era0yatan. Prioritas 9ang0a pende0 antara lain

    mencipta0an ling0ungan yang 0ondusif bagi < $usaha 0ecil, menengah dan

    0operasi, mening0at0an a0ses < pada permodalan.

    c. >encipta0an stabilitas e0onomi dan 0euangan agar tercipta i0lim yang 0ondusifbagi pening0atan investasi dan e0spor antara lain dengan mening0at0an

    penerimaan negara dan efe0tivitas pengeluaran negara.d. >emacu pening0atan daya saing terutama untu0 untu0 mening0at0an e0spor non

    migas, termasu0 pariwisata.

    e. >ening0at0an investasi berdasar0an e0uitas, mendorong paartisipasi swastaf. >enyedia0an sarana dan prasarana penun9ang pembangunan e0onomi misalnya

    pemeliharaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana umum

    g. >emanfaat0an 0e0ayaan sumber daya alam dengan tetap memperhati0an

    prinsipprinsip 0eberlan9utan $sustainability).

    ntu0 mewu9ud0an pertumbuhan e0onomi yang tinggi :a. pemerintah harus segera merealisasi0an pembangunan infrastru0tur yangmemberi0an manfaat luas bagi ra0yat, seperti 9alan, 9embatan, pelabuhan udara

    dan laut, listri0, air bersih, 9aringan tele0omuni0asi, saluran irigasi, dan

    bendungan. 8elain dapat mengurangi ang0a pengangguran dan 0emis0inan,tersedianya infrastru0tur dapat men9adi daya pi0at investasi dan se0aligus

    mening0at0an 0apasitas dan efisiensi usaha se0tor e0onomi produ0tif.

    b. >engembang0an se0tor e0onomi berbasis 82= secara profesionalc. 3evitalisasi industri manufa0tur

    d. >emper0o0oh dan mengembang0an sistem pendidi0an, penelitian dan

    penyuluhan, sehingga lahir 82> dan ipte0 guna menopang 0iner9a industri dan

    e0onomi nasional yang 0ompetitife. =nggaran pembangunan yang berasal dari =PB2 sebai0nya diprioritas0an untu0

    pembangunan infrastru0tur, pengembangan ipte0 dan 82>.

    Kesim(,%a'

    *-

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    31/34

    Berdasar0an hasil analisis data dan pembahasan yang telah diurai0an

    sebelumnya, ma0a dapat disimpul0an bahwa 0iner9a =PB2 berpengaruh signifi0an

    terhadap pertumbuhan e0onomi sebelum otonomi daerah dengan 0oefisien 9alur '.?'dan taraf signifi0an ','+/ dan pada era otonomi derah dengan 0oefisien 9alur ',?+?

    dan taraf signifi0an ','?-, @al ini menun9u00an bahwa variabel 0iner9a =PB2 yang

    terdiri dari indi0ator rasio 0emandirian, rasio a0tivitas, rasio efe0tivitas, dan rasiopertumbuhan merupa0an refle0si dari elalui anggaran publi0

    tersebut dapat di0etahui arah 0ebi9a0an fis0al pemerintah, sehingga dapat dila0u0anpredi0si dan estimasi e0onomi. =PB2 dapat diguna0an untu0 mendorong,

    memfasilitasi, dan meng0oordinasi0an 0egiatan e0onomi masyara0at sehingga dapatmempercepat pertumbuhan e0onomi.

    Da&tar P,staka

    =rsyad, Lincolin, &''7, HE0onomi PembangunanA, 8T!E

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    32/34

    5eldman, =llan >, &''', HE0onomi aryatmo d00,

    =ndi Offset, ogya0arta

    5erdinand, =ugusty, &'', H8tructural E6uation >odelingA, Badan Penerbit ;2!PIho1ali, !mam, &''7, H8tructural E6uation >odeling >etode =lternatif dengan

    Partial Least 86uareA, Badan Penerbit Q ;2!P 8emarang

    @a0im, =bdul, &''?, HE0onomi PembangunanA, E0onisia, ogya0arta@alim, =bdul, &''?, HBunga 3ampai >ana9emen P

    inya0Bumi Terhadap Pertumbuhan E0onomi dan 2isparitas Pendapatan 3egionalA

    Tesis, Pascasar9ana, niversitas !ndonesia, a0arta

    a0roA, =lih Bahasa

    Benyamin >olan, &''?, PT. !nde0s, a0arta

    udra9ad, &''+, E0onomi Pembangunan, Teori, >asalah dan P a0mun, &''+, HPotret Pere0onomian 2aerah 8ebelum dan Era 2esentralisasi5is0alA, @asil Penelitian

    >ang0oesobroto, Iuritno, (**(, HE0onomi Publi0A, BP5E, ogya0arta

    >ardiasmo, &''&, HOtonomi dan >ana9emen emper0o0oh Basis

    Pere0onomian 2aerahA, =rti0el urnal E0onomi 3a0yat.

    , &'', H=0untansi 8e0tor Publi0A, =ndi, ogya0arta

    >awardi, &''?, H2ampa0 !nvestasi Pemda awa Barat Terhadap Penyerapan Tenaganiversitas !ndonesia, a0arta

    >unir, Badrul, &''+, HPerencanaan =nggaran emang0as !nefisiensi

    =nggaran daerahA, 8amawa #enter, ogya0arta.

    >ulyadi, 3udy, &'', HPeranan Pengeluaran dan Penerimaan 2aerah TerhadapPertumbuhan E0onomi Propinsipropinsi di !ndonesia Tahun (**((***A,

    Tesis, Pascasar9ana, niversitas !ndonesia, a0arta.

    >usgrave, 3ichard, =., (**(, Huana, &'', H>a0ro E0onomi, Teori, >asalah dan angasi, (**7, HPengeluaran Pemerintah $=PB;) Cariabel yang>empengaruhi dan Pengaruhnya pada Pertumbuhan E0onomi di !ndonesia

    8elama PP!A, Tesis, Pascasar9ana, niversitas !ndonesia, a0arta

    3epubli0 !ndonesia, ndangundang ;o.(-4(*7 tentang H

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    33/34

    , T=P >P3 3! ;o.D4>P34(**/ tentang HPo0o0po0o0 3eformasi

    Pembangunan 2alam 3ang0a Penyelamatan dan ;ormalisasi P3 3! ;o.DC4>P34(**/ tentang HOtonomi 2aerahK

    Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatn 8umber 2aya ;asional yang

    Ber0eadilanK 8erta Pembagian

  • 7/24/2019 Jurnal DiA 5 1 Juni 2008

    34/34

    Tarigan, 3obinson, >3P, &'', HE0onomi 3egional Teori dan =pli0asinyaA, PT.

    Bumi =0sara, a0arta

    Todaro, >ichael P R 8mith, 8tephen #, &''?, HPembangunan E0onomi di 2unia