jurnal cooperatif tipe stad

6
Vol. 1 No. 1 Juni 2012 dikfis pascasarjana unimed 27 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN Asneli Lubis Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA SWASTA UISU Medan T.P 2010/2011. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas X semester I SMA Swasta UISU yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X-3 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh t hitung = 3,138 > t tabel = 1,667 sehingga diperoleh kesimpulan ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Swasta UISU. Kata kunci: model pembelajaran kooperatif, STAD, hasil belajar Pendahuluan Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, karena sekolah merupakan salah satu perangkat pendidikan. Mengingat Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting diberbagai jenjang pendidikan, maka sudah sewajarnya mata pelajaran Fisika dikembangkan dan diperhatikan oleh semua pelaku pendidikan. Fisika berusaha mengungkapkan rahasia dan hukum semesta yang dapat diterangkan dengan menggunakan konsep yang sederhana. Pada kenyataanya banyak siswa yang kurang tertarik mata pelajaran Fisika, sehingga berpe- ngaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai mata pelajaran Fisika yang diperoleh siswa lebih rendah dibandingkan dengan nilai yang lain. Kenyataan tersebut tampak dari hasil observasi yang dilakukan di SMA UISU Medan dengan memberikan angket kepada 35 siswa, sebanyak 17 orang siswa menganggap Fisika itu adalah pelajaran yang sulit dan sebanyak 18 siswa menganggap Fisika merupakan pelajaran yang terlalu banyak rumus dan hapalan. Ang- gapan sebagian besar siswa yang mengatakan Fisika sebagai pelajaran yang sulit dan membo- sankan turut mempengaruhi rendahnya penca- paian hasil belajar siwa itu sendiri. Kenyataan tersebut juga tampak berdasar- kan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA UISU,diperoleh data hasil belajar Fisika siswa pada ujian tiga semester terakhir yaitu nilai rata-rata siswa 5,5; 5,8; 6,1 sedangkan nilai ketuntasan kompetensi minimal di sekolah tersebut untuk mata pelajaran Fisika adalah 6,0. Sehingga dapat dikatakan pencapaian hasil belajar Fisika masih rendah dan tidak mencapai standar yang diharapkan. Dalam hal ini dapat disimpulkan dahwa di SMA banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar. Jurnal Pendidikan Fisika ISSN 2252-732X

Upload: firman-karimabaelh

Post on 21-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Jurnal Cooperatif Tipe Stad

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Cooperatif Tipe Stad

Vol. 1 No. 1 Juni 2012 dikfis pascasarjana unimed27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STADTERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI

POKOK GERAK LURUS DI KELAS XSMA SWASTA UISU MEDAN

Asneli LubisJurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modelpembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar Fisika siswa padamateri pokok gerak lurus di kelas X SMA SWASTA UISU Medan T.P2010/2011. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasiseluruh siswa kelas X semester I SMA Swasta UISU yang terdiri dari 4kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknikcluster random sampling, yaitu Kelas X-3 sebagai kelas eksperimen denganmenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas X-1sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajarankonvensional. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t diperolehthitung = 3,138 > ttabel = 1,667 sehingga diperoleh kesimpulan ada pengaruhyang signifikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STADterhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMASwasta UISU.

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif, STAD, hasil belajar

PendahuluanKegiatan proses belajar mengajar di

sekolah merupakan usaha dalam meningkatkankualitas pendidikan nasional, karena sekolahmerupakan salah satu perangkat pendidikan.Mengingat Fisika merupakan salah satu matapelajaran yang penting diberbagai jenjangpendidikan, maka sudah sewajarnya matapelajaran Fisika dikembangkan dan diperhatikanoleh semua pelaku pendidikan.

Fisika berusaha mengungkapkan rahasiadan hukum semesta yang dapat diterangkandengan menggunakan konsep yang sederhana.Pada kenyataanya banyak siswa yang kurangtertarik mata pelajaran Fisika, sehingga berpe-ngaruh terhadap hasil belajar yang dicapai olehsiswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai matapelajaran Fisika yang diperoleh siswa lebihrendah dibandingkan dengan nilai yang lain.

Kenyataan tersebut tampak dari hasilobservasi yang dilakukan di SMA UISU Medan

dengan memberikan angket kepada 35 siswa,sebanyak 17 orang siswa menganggap Fisikaitu adalah pelajaran yang sulit dan sebanyak 18siswa menganggap Fisika merupakan pelajaranyang terlalu banyak rumus dan hapalan. Ang-gapan sebagian besar siswa yang mengatakanFisika sebagai pelajaran yang sulit dan membo-sankan turut mempengaruhi rendahnya penca-paian hasil belajar siwa itu sendiri.

Kenyataan tersebut juga tampak berdasar-kan hasil studi pendahuluan yang dilakukan diSMA UISU,diperoleh data hasil belajar Fisikasiswa pada ujian tiga semester terakhir yaitunilai rata-rata siswa 5,5; 5,8; 6,1 sedangkannilai ketuntasan kompetensi minimal di sekolahtersebut untuk mata pelajaran Fisika adalah 6,0.Sehingga dapat dikatakan pencapaian hasilbelajar Fisika masih rendah dan tidak mencapaistandar yang diharapkan. Dalam hal ini dapatdisimpulkan dahwa di SMA banyak siswa yangmengalami kesulitan belajar.

Jurnal Pendidikan FisikaISSN 2252-732X

Page 2: Jurnal Cooperatif Tipe Stad

Vol. 1 No. 1 Juni 2012 dikfis pascasarjana unimed28

Ada beberapa faktor yang dapat mempe-ngaruhi hasil belajar siswa tersebut, antara laindari pihak pengajar, pihak siswa, sarana danprasarana serta lingkungan. Dari pihak pengajarsalah satunya adalah cara guru yang cenderunglebih menguasai proses pembelajaran denganmenerapkan metode ceramah, metode inimembuat guru mendominasi kegiatan belajarmengajar dikelas sehingga siswa menjadi pasif.Siswa lebih banyak belajar dengan menerima,mencatat dan menghafal pelajaran. Hal inilahyang membuat siswa kurang senang belajarFisika.

Salah satu alternatif untuk menciptakankinerja siswa adalah dengan model pembelajarankooperatif yaitu: model pembelajaran kooperatiftipe STAD. Pembelajaran kooperatif merupakanmodel pembelajaran atas teori bahwa siswaakan lebih mudah menemukan dan memahamikonsep-konsep yang sulit apabila mereka dapatsaling mendiskusikan, masalah-masalah dengantemannya, yang menekankan pentingnya kerjasama.

Penelitian mengenai pembelajaran koope-ratif tipe STAD sudah pernah diteliti olehpeneliti sebelumnya seperi Gelora (2008).Adapun judul penelitiannya: Pengaruh ModelPembelajaran Kooperatif Tipe STAD TerhadapHasil Belajar Siswa di SMA Swasta SantoThomas 3 Pada Materi Pokok Besaran danSatuan T.P. 2008/2009 diperoleh rata-rata pretessebesar 76,32 sedangkan pembelajaran konven-sional 64,08.

Upaya-upaya yang dilakukan untukmemperbaiki kelemahan-kelemahan tersebutadalah peneliti akan lebih mengoptimalkanalokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaranyang sudah ditetapkan dalam Rencana Pelaksa-naan pembelajaran, sehingga alokasi waktuuntuk setiap tahap pembelajaran efesien.

Berdasarkan latar belakang masalah,maka identifikasi masalahnya adalah (1) Hasilbelajar siswa yang kurang memuaskan, (2)Metode pengajaran yang digunakan guru masihbersifat konvensional, (3) Guru masih kurangmelibatkan siswa dalam kegiatan belajarmengajar, (4) Interaksi antar siswa dalam

kegiatan belajar mengajar masih kurang.Batasan masalahnya mencakup (1) Modelpembelajaran yang digunakan adalah pembela-jaran Kooperatif Tipe STAD, (2) Subjekpenelitian adalah siswa kelas X semester ISMA Swasta UISU Medan T.P 2010/2011, dan(3) Hasil Belajar siswa dibatasi pada materipokok gerak lurus.

Berdasarkan batasan masalah di atas,maka rumusan masalah dalam penelitian iniadalah (1) Bagaimanakah hasil belajar siswayang diberi pengajaran dengan model pembela-jaran Kooperatif Tipe STAD pada materi pokokgerak lurus di kelas X semester I SMA swastaUISU Medan T.P 2010/2011? (2) Apakah adaperbedaan pengaruh model pembelajaranKooperatif Tipe STAD terhadap hasil belajarsiswa pada materi pokok gerak lurus di kelas Xsemester I SMA swasta UISU Medan T.P.2010/2011? Dari rumusan masalah ini, tujuanpenelitiannya adalah untuk (1) mengetahui hasilbelajar siswa yang diberi pengajaran denganmodel pembelajaran Kooperatif Tipe STADpada materi pokok gerak lurus di kelas Xsemester I SMA swasta UISU Medan T.P2010/2011, (2) mengetahui ada tidaknyaperbedaan pengaruh model pembelajaranKooperatif Tipe STAD pada materi pokokgerak lurus di kelas X semester I SMA swastaUISU Medan T.P 2010/2011.

Belajar Dan MengajarSetiap orang harus melakukan belajar

dengan sungguh-sungguh dalam hidupnya untukmencapai apa yang dicita-citakan. MenurutSlameto (2003) bahwa belajar adalah suatuproses usaha yang dilakukan seseorang untukmemperoleh suatu perubahan tingkah laku yangbaru secara keseluruhan sebagai hasil pengala-mannya sendiri dalam interaksi dengan ling-kungannya.

Sedangkan menurut Sardiman (2003)bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan jiwaraga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembanganpribadi manusia seutuhnya yang berartimenyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranahkognitif, afektif dan psikomotorik.

Lubis, A.: Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika SiswaPada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X SMASwasta UISU Medan.

Jurnal Pendidikan FisikaISSN 2252-732X

Page 3: Jurnal Cooperatif Tipe Stad

Vol. 1 No. 1 Juni 2012 dikfis pascasarjana unimed29

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajaradalah suatu proses mental yang terjadi dalamdiri seseorang dan melibatkan kegiatan berpikiryang terjadi melalui interaksi dengan lingkungan(pengalaman belajar), sehingga terjadi perubahanprilaku yang positif.

Hasil BelajarSetiap orang yang melakukan kegiatan

belajar pasti ingin mengetahui hasil dari kegiatanbelajar yang dilakukan. Siswa dan guru meru-pakan orang yang terlibat langsung dalam prosespembelajaran. Setelah proses pembelajaranberlangsung, guru selalu mengadakan evaluasiterhadap materi yang telah diajarkan. Hasilevaluasi merupakan hasil belajar siswa dalamproses pembelajaran. Hasil belajar secara umumdipandang sebagai perwujudan nilai-nilai yangdiperoleh siswa melalui proses belajar mengajar.Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajaradalah penguasaan hubungan-hubungan antarabagian-bagian informasi yang telah diperolehsehingga siswa dapat menampilkan pengalamandan penguasaan bahan pelajaran yang dipelajari.

Model PembelajaranModel pembelajaran adalah suatu peren-

canaan, atau suatu pola yang digunakan sebagaipedoman dalam merencanakan pembelajarandalam tutorial dan untuk menetukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnyabuku-buku, film, komputer, dan lain-lain(Joyce, 1992). Selanjutnya Joyce menyatakanbahwa setiap model pembelajaran mengarahkankita ke dalam mendesain pembelajaran untukmembantu peserta didik sedemikian rupasehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Model pembelajaran merupakan bungkusatau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,metode, dan teknik pembelajaran. Dengandemikian pemilihan model yang sesuai dapatmeningkatkan hasil belajar dan pemahamansiswa terhadap materi, serta guru akan mera-sakan adanya kemudahan di dalam pelaksanaanpembelajaran di kelas, sehingga tujuan pembe-lajaran dapat tercapai dan tuntas sesuai denganyang diharapkan.

Model Pembelajaran KooperatifPembelajaran kooperatif mengacu pada

model pengajaran dimana siswa bekerja samadalam kelompok kecil saling membantu dalammempelajari suatu materi pelajaran yangdiberikan guru. Pembelajaran kooperatif adalahmetode yang spesifik dari collaborativelearning, yaitu siswa bekerja bersama-sama,berhadapan muka dalam kelompok kecil danmelakukan tugas yang sudah terstruktur. Lie(2004) mengemukakan bahwa pembelajarankooperatif adalah suatu sistem pengajaran yangmemberi kesempatan kepada anak didik untukbekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.

Ibrahim, dkk. (2000) mengemukakanciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu: (1) Siswabekerjasama dalam kelompok secara kooperatifuntuk memutuskan materi belajarnya. (2)Kelompok dibentuk dari siswa yang memilikikemampuan tinggi, sedang dan rendah. (3) Bilamungkin, anggota kelompok berasal dari ras,budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda.(4) Penghargaan lebih berorientasi kelompokdaripada individu.

Pembelajaran Kooperatif Tipe STADPembelajaran kooperatif tipe STAD ini

merupakan salah satu tipe dari model pembela-jaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiapkelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.Diawali dengan penyampaian tujuan pembela-jaran, penyampaian materi, kegiatan kelompokkuis dan penghargaan kelompok. Slavin (2008)menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempat-kan dalam tim belajar beranggota 4-5 orangyang merupakan campuran menurut tingkatprestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menya-jikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerjadalam tim mereka memastikan bahwa seluruhanggota tim telah mengusai pelajaran tersebut.Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentangmateri tersebut, pada saat tes ini mereka tidakdiperbolehkan saling membantu.

Lubis, A.: Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika SiswaPada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X SMASwasta UISU Medan.

Jurnal Pendidikan FisikaISSN 2252-732X

Page 4: Jurnal Cooperatif Tipe Stad

Vol. 1 No. 1 Juni 2012 dikfis pascasarjana unimed30

Langkah-langkah pembelajaran kooperatiftipe STAD ini didasarkan pada langkah-langahkooperatif yang terdiri atas enam langkah atau

fase. Fase-fase dalam pembelajaran ini sepertitersajikan dalam tabel.

Tabel 1. Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STADFase Kegiatan Guru

Fase 1Menyampaikan tujuan danmemotivasi siswa.

Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai padapelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2Menyajikan atau menyampaikaninformasi.

Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalanmendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.

Fase 3Mengorganisasikan siswa dalamkelompok-kelompok belajar.

Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentukkelompok belajar dan membantu setiap kelompok agarmelakukan transisi secara efisien.

Fase 4Membimbing kelompok bekerjadan belajar.

Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat merekamengerjakan tugas mereka.

Fase 5Evaluasi.

Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkanatau masing-masing kelompok mempresentasikan hasilkerjanya

Fase 6Memberikan penghargaan.

Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasilbelajar individu maupun kelompok.

Sumber: Trianto (2007)

Pembelajaran KonvensionalPembelajaran konvensional adalah pem-

belajaran yang biasa dipakai guru dalampembelajaran salah satunya adalah metodeverbal, yakni metode ceramah. Metode ceramahmerupakan suatu cara mengajar yang digunakanuntuk menyampaikan keterangan dan informasitentang suatu pokok persoalan serta masalahsecara lisan. Dalam pembelajaran konvensionalsiswa dipandang sebagai yang belum menge-tahui satu apapun dan hanya menerima bahan-bahan yang diberikan guru. Guru adalah orangdewasa yang memiliki pengetahuan danwewenang untuk menyampaikan pengetahuanitu kepada siswa.

Metode PenelitianPenelitian ini akan dilaksanakan di SMA

Swasta UISU Jalan Turi Medan. Penelitiandilakukan di SMA Swasta UISU MedanSemester I T.P 2010/2011. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh siswa kelas XSMA UISU MEDAN pada Tahun Ajaran

2010/2011 terdiri dari 4 kelas. Pengambilansampel dilakukan secara acak (cluster randomsampling) dimana setiap kelas memilikikesempatan yang sama untuk menjadi sampelpenelitian. Sampel yang diambil sebanyak duakelas terdiri dari kelas kontrol dan kelaseksperimen. Penelitian ini termasuk jeniseksperimen, yaitu merupakan suatu kegiatanpenelitian untuk melihat gejala yang munculpada suatu kondisi tertentu jika diberikanperlakuan.Desain Penelitian

Penelitian melibatkan dua kelas yangtelah ditetapkan sebagai kelas eksperimen dankelas kontrol. Untuk mengetahui hasil belajarFisika siswa dilakukan dengan memberikan tespada kedua kelas sebelum dan sesudahdiberikan perlakuan. Desain penelitiannyadapat pada tabel berikut.Tabel 2. Two Group Pretes-Postes Design

Sample Pretes Perlakuan PostesKelas Eksperimen T1 X1 T2

Kelas Kontrol T1 X2 T2

Lubis, A.: Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika SiswaPada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X SMASwasta UISU Medan.

Jurnal Pendidikan FisikaISSN 2252-732X

Page 5: Jurnal Cooperatif Tipe Stad

Vol. 1 No. 1 Juni 2012 dikfis pascasarjana unimed31

Keterangan:X1 : Proses belajar-mengajar dengan menggu-

nakan model kooperatif tipe STAD.X2 : Proses belajar-mengajar sdengan meng-

gunakan model pembelajaran konvensional.T1 : Pretes diberikan kepada kelas eksperimen

dan kelas kontrol sebelum perlakuan.T2 : Postes diberikan kepada kelas eksperimen

dan kelas kontrol setelah perlakuan.Untuk melihat pengaruh dari model

kooperatif tipe STAD pada kelas eksperimen,maka diberikan pretes kemudian diberikanperlakuan dan setelah itu diberikan postes.

Bila data penelitian berdistribusi normaldan homogen maka untuk menguji hipotesismenggunakan uji t dengan rumus (Sudjana,2005), yaitu:

t =

21

21

11

nnS

XX

+

Dimana S adalah varians gabungan yangdihitung dengan rumus:

2S =( ) ( )

2

11

21

222

211

−+−+−

nn

SnSn

Kriteria pengujian adalah: terima HO jika

2112

11 −−<<− ttt dimana

211−

t didapat dari

daftar distribusi t dengan dk = n1+n2-2 dan10,0= . Untuk harga t lainnya HO ditolak.

Jika analisis data menunjukkan bahwa

2112

11 −−<<− ttt maka hipotesis H0 diterima,

berarti kemampuan awal siswa pada kelaseksperimen sama dengan kemampuan awalsiswa pada kelas eksperimen. Untuk hal lain H0

ditolak dan terima Ha

Hasil Penelitian dan PembahasanHasil penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui hasil belajar siswa sebelum keduasampel diterapkan perlakuan yang berbeda,yaitu kelas eksperimen diberi perlakuan denganmenggunakan model pembelajaran KooperatifTipe STAD dan kelas kontrol diberi perlakuandengan menggunakan model pembelajarankonvensional, diperoleh nilai rata-rata pretes

kelas eksperimen 41,31 dan standar deviasinya9,91 sedangkan untuk kelas kontrol nilai rata-rata pretes 40,78 dan standar deviasinya 10,16dengan nilai tertinggi 55 dan terendah 20.

Setelah kedua sampel diterapkan perla-kuan yang berbeda diperoleh nilai rata-ratapostes kelas eksperimen 69,07 dengan standardeviasinya 10,19 dengan nilai tertinggi 85 danterendah 50 sedangkan untuk kelas kontrol rata-rata postes 61,84 dan standar deviasinya 9,89dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 45.

Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebihdahulu dilakukan uji prasyarat data dengan ujinormalitas Liliefors. Berdasarkan hasil perhi-tungan data pretes kelas eksperimen diperolehLhitung < Ltabel (0,1097 < 0,1404) dan data preteskelas kontrol diperoleh Lhitung < Ltabel (0,0922 <0,1404) sehingga dapat disimpulkan bahwadata dari kedua kelas berdistribusi normal.Kemudian pengujian homogenitas dilakukanuntuk mengetahui apakah kelas sampel berasaldari populasi yang homogen atau tidak, artinyaapakah sampel yang dipakai dalam penelitianini dapat mewakili seluruh populasi yang ada.Hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung < F tabel

yang berarti bahwa sampel yang digunakandalam penelitian ini dinyatakan homogen ataudapat mewakili seluruh populasi yang ada.

Selanjutnya dilakukan penghujian hipo-tesis untuk data pretes menggunakan uji t. Hasilperhitungan diperoleh thitung = 0,230 < ttabel =1,995. Ini berarti siswa dari kedua kelompoksampel memiliki kemampuan yang sama.Kemudian untuk melihat adanya pengaruhperlakuan terhadap hasil belajar siswa, makadilakukan uji t satu pihak, dan diperoleh thitung =3,138 > ttabel = 1,667. Hal ini menunjukkanbahwa ada pengaruh model pembelajarankooperatif tipe STAD terhadap hasil belajarFisika siswa pada materi pokok gerak lurus dikelas X SMA Swasta UISU T.P.2010/2011.Masing-masing data pretes dari keduakelompok sampel diperoleh Fhitung < Ftabel danpostes dari kedua kelompok sampel diperolehFhitung > Ftabel. Seperti tertera pada tabel dibawah ini.

Lubis, A.: Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika SiswaPada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X SMASwasta UISU Medan.

Jurnal Pendidikan FisikaISSN 2252-732X

Page 6: Jurnal Cooperatif Tipe Stad

Vol. 1 No. 1 Juni 2012 dikfis pascasarjana unimed32

PembahasanTemuan hasil penelitian ini menggambar-

kan adanya pengaruh yang signifikan antaramodel pembelajaran kooperatif tipe STADterhadap hasil belajar Fisika siswa pada materipokok gerak lurus di kelas X SMA SwastaUISU T.P.2010/2011. Pada awal penelitian initerlebih dahulu siswa diberikan pretes untukmengetahui kemampuan awal siswa, kemudiandiberikan perlakuan untuk masing-masing sampeldan setelah itu diadakan postes untuk menge-tahui kemampuan akhir siswa.

Adapun nilai rata-rata pretes untuk kelaseksperimen adalah 41,31 dan standar deviasi9,91 sedangkan untuk kelas kontrol 40,78 danstandar deviasi 10,16 dengan nilai tertinggi 55dan nilai terendah 20. Begitu juga dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa (postes) pada kelasyang menggunakan model pembelajaran koope-ratif tipe STAD adalah 69,07 dengan nilaitertinggi 85 dan nilai terendah 50 serta nilaistandar deviasianya adalah 10,19, sedangkanpada kelas yang menggunakan pembelajarankonvensional diperoleh rata-rata nilai hasilbelajar siswa dalah 61,84 dengan nilai tertinggi80 dan terendah 45 serta dengan nilai standardeviasi adalah 9,86.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesispada menggunakan uji t diperoleh thitung = 0,230< ttabel = 1,995, dan dinyatakan siswa dari keduakelompok sampel memiliki kemampuan awalyang sama. Untuk melihat adanya pengaruhsetelah dilakukan perlakuan maka digunakanuji t satu pihak dan diperoleh thitung = 3,138 >ttabel = 1,667, maka dapat disimpulkan bahwaada pengaruh yang signifikan antara modelpembelajaran kooperatif tipe STAD terhadaphasil belajar Fisika siswa pada materi pokokgerak lurus di kelas X SMA Swasta UISUT.P.2010/2011.

SimpulanBerdasarkan hasil penelitian data dan uji

statistik serta pembahasan maka dapat disimpul-

kan bahwa (1) Hasil belajar Fisika siswa padamateri pokok gerak lurus setelah menerapkanmodel pembelajaran kooperatif tipe STADmemilki nilai rata-rata pretes 41,31 dan nilairata-rata postes adalah 69,07. (2) Hasil belajarFisika siswa dengan mengunakan model pembe-lajaran konvensional memiliki nilai rata-ratapretes 40,78 dan nilai rata-rata postes 61,84. (3)Ada perbedaan pengaruh yang signifikan padapengunaan model pembelajaran kooperatif tipeSTAD terhadap hasil belajar Fisika siswa padamateri pokok gerak lurus di kelas X SMASwasta UISU T.P.2010/2011.

Daftar PustakaGelora. 2008. Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Terhadap HasilBelajar Siswa Pada Materi Pokok Besarandan Satuam di SMA SWASTA SantoThomas 3 T.P.2008/2009. Medan: Unimed

Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif.Surabaya: UNS.

Joyce, B. dan Weil, M. 1980. Models ofTeaching. New Jersey: Prentice-Hall,Englewood Clipffs.

Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta:Gramedia.

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran.Jakarta: Prenada Media.

Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan MotivasiBelajar mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yangMempengaruhinya. Jakarta: PenerbitRineka Cipta.

Slavin,R.E. 2008. Cooperative Learning Teori,Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:Tarsito.

Trianto. 2007. Model-model PembelajaranInovatif Berorientasi Konstruktivistik.Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Lubis, A.: Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika SiswaPada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X SMASwasta UISU Medan.

Jurnal Pendidikan FisikaISSN 2252-732X