jurnal akuntansi dan bisnis...

65
Volume 2 : Nomor 1, Januari 2017 ISSN. 2460-7045 ` Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsurya ANALISIS PENGARUH RETURN ON INVESTMENT DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BEI. Tutik Siswanti ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP INCOME SMOOTHING PADA KELOMPOK INDUSTRI PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Pratiwi P.E. Situmorang Dan Niwayan Dian Puspa Anggaraeni PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP RETURN ON EQUITY PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015. Tutik Siswanti dan Carmiat KORELASI EKSPOR DAN IMPOR TERHADAP NERACA PERDAGANGAN DAN NERACA PEMBAYARAN DI INDONESIA TAHUN 2007-2016 Tutik Wiryanti PENGARUH KEANDALAN DAN RELEVANSI INFORMASI KEUANGAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI UDARA DI LINGKUNGAN BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA Tutik Siswanti dan Nurlela Rizani

Upload: duongkiet

Post on 05-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

Volume 2 : Nomor 1, Januari 2017 ISSN. 2460-7045

`

Jurnal Akuntansi Dan Bisnis

Unsurya

ANALISIS PENGARUH RETURN ON INVESTMENT DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BEI. Tutik Siswanti

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP INCOME SMOOTHING PADA KELOMPOK INDUSTRI PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Pratiwi P.E. Situmorang Dan Niwayan Dian Puspa Anggaraeni

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP RETURN ON EQUITY PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015. Tutik Siswanti dan Carmiat

KORELASI EKSPOR DAN IMPOR TERHADAP NERACA PERDAGANGAN DAN NERACA PEMBAYARAN DI INDONESIA TAHUN 2007-2016 Tutik Wiryanti

PENGARUH KEANDALAN DAN RELEVANSI INFORMASI KEUANGAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI UDARA DI LINGKUNGAN BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA Tutik Siswanti dan Nurlela Rizani

Page 2: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsurya

Volume II : Nomor 1 - Januari 2017 ISSN. 2460-7045

SUSUNAN DEWAN REDAKSI

PENANGGUNG JAWAB Dekan Fakultas Ekonomi

PIMPINAN REDAKSI Tutik Siswanti, SE, MSi

ANGGOTA REDAKSI Gumelar Hidayat, SE, MM

Kurniawan Puji Asmoro, SE, Msi Suparman, SE, Ak, MM

Pratiwi P.E. Boru Situmorang, SE, Ak, M.Ak

Desain/Layout Dian Wijayanti, SE

SEKRETARIAT Rita Intan, S.IP, MM

ALAMAT REDAKSI

Fakultas Ekonomi - Universitas Suryadarma

Jl. Angkasa Komplek Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur – 13610

Tilp. (021) 80880031 Fax. (021) 80880030, e-mail : [email protected]

Page 3: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,

karunia hidayah dan Ridho-Nya kepada tim redaksi, sehingga dapat menyelesaikan

penyusunan Jurnal Akuntansi dan Bisnis Unsurya Volume II, No. I , Januari 2017.

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Unsurya, merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas

Ekonomi, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (UNSURYA). Jurnal ini

diterbitkan secara berkala setahun 2 (dua) kali, yaitu bulan Juni dan bulan Januari.

Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil tulisan ilmiah dalam

bidang akuntansi dan bisnis, baik dari hasil penelitian maupun tulisan ilmiah berdasarkan

studi pustaka. Selain itu dengan diterbitkan jurnal ini, maka dapat menambah wawasan,

pengetahuan dan pemahaman berkaitan dengan permasalahan serta penyelesaianya dalam

bidang akuntansi dan bisnis.

Pada kesempatan ini tim redaksi juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah

memberikan kontribusi, khususnya bagi penulis sehingga tersusunnya jurnal ini dengan

baik.

Redaksi Jurnal Akuntansi dan Bisnis Unsurya juga menerima kiriman artikel dalam bahasa

Indonesia atau bahasa Inggris yang belum pernah dipublikasikan dalam jurnal lainnya.

Akhir kata, mudah-mudahan jurnal ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Jakarta, Januari 2016

Ketua Tim Redaksi

Tutik Siswanti, SE, MSi

Page 4: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

Volume 2, Nomor 1, Januari 2017 ISSN. 2460-7045

DAFTAR ISI Hal ANALISIS PENGARUH RETURN ON INVESTMENT DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BEI. Tutik Siswanti ...................................................................................................................................1 ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP INCOME SMOOTHING PADA KELOMPOK INDUSTRI PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Pratiwi P.E. Situmorang dan Niwayan Dian Puspa Anggaraeni ............................................13 PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015. Tutik Siswanti dan Carmiat ...........................................................................................................24

KORELASI EKSPOR DAN IMPOR TERHADAP NERACA PERDAGANGAN DAN NERACA PEMBAYARAN DI INDONESIA TAHUN 2007-2016 Tutik Wiryanti ....................................... ..................................................................................36 PENGARUH KEANDALAN DAN RELEVANSI INFORMASI KEUANGAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI UDARA DI LINGKUNGAN BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA Tutik Siswanti dan Nurlela Rizani..........................................................................................49

JURNAL AKUNTANSI & BISNIS UNSURYA

Page 5: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

1

Analisis Pengaruh Return On Investment dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga

Saham pada Perusahaan Dagang yang terdaftar di BEI.

Tutik Siswanti

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Investment (ROI) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham pada kelompok industri perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel penelitian ini terdiri dua variabel bebas yaitu ROI dan DER, dan variabel terikat Harga saham. Metodolgi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, regresi berganda, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukan data berdistribusi normal, sedangkan hasil persamaan regresi berganda adalah Y=162439,800 + 84932,059 X1 - 1721,476 X2. Hal ini menunjukan bahwa, ROI memiliki hubungan positif terhadap harga saham, sedangkan DER memiliki hubungan negatif terhadap harga saham. Uji asumsi klasik menunjukan model regresi memenuhi uji asumsi klasik. Hasil uji Hipotesis dapat disimpulkan secara parsial ROI berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa variabel ROI dan DER secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham. Hasil koefisien detreminasi ( R Square) menunjukan nilai sebesar 0,46. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas mampu menjelaskan varian variabel terikat sebesar 46%. Kata Kunci : Return On Investment dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Saham adalah salah satu surat berharga

yang diperdagangkan di pasar modal. Saham

adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh

sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan

Terbatas (PT) atau biasa yang disebut emiten.

Harga saham ditentukan pada saat pasar

saham sedang berlangsung dengan

berdasarkan kepada permintaan dan

penawaran pada saham yang dimaksud.

Investor bersedia untuk menyalurkan dananya

melalui pasar modal jika syarat utama

perasaan aman akan investasinya telah

terpenuhi. Perasaan aman diantaranya

diperoleh karena para investor mendapatkan

informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

investasinya. Investor bersedia membayar

harga saham lebih tinggi apabila ada jaminan

keamanan (safety capital) atau nilai klaim atas

aset bersih perusahaan yang semakin tinggi.

Semakin tinggi nilai buku maka harapan

terhadap nilai pasar saham juga tinggi. Nilai

buku mewakili aktiva fisik perusahaan, berarti

perusahaan perdagangan yang memiliki aset

yang banyak dan dikelola dengan baik

sehingga dapat memperoleh laba akan

Page 6: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

2

cenderung memiliki nilai pasar yang sama

bahkan lebih besar dari nilai bukunya. Pasar

modal adalah tempat transaksi bagi pihak

yang membutuhkan dana yaitu perusahaan

dan pihak kelebihan dana yang disalurkan

untuk investasi atau disebut juga dengan

investor. Pasar modal sebagai sarana untuk

memobilisasi dana yang bersumber dari

masyarakat ke berbagai sektor yang

melaksanakan investasi.

Laporan keuangan sebagai hasil akhir

dari proses akuntansi dirancang untuk

menyediakan kebutuhan informasi bagi calon

investor, kreditor dan pemakai eksternal

lainnya untuk pengambilan keputusan

investasi, kredit, dan keputusan lain.

Serangkaian pengujian telah dilakukan untuk

menguji reaksi pasar terhadap pengumuman

laporan keuangan. Penelitian eksploratif yang

dilakukan untuk menunjukkan bahwa laporan

keuangan masih dipandang sebagai informasi

yang cukup penting oleh para investor di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Persoalan yang

timbul adalah sejauh mana kinerja perusahaan

(dalam penelitian ini debt to equity ratio dan

profitabilitas) mampu mempengaruhi harga

saham di pasar modal. Profitabilitas

merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Hal

ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi. Intinya

adalah penggunaan rasio ini menunjukan

efisiensi perusahaan Kasmir (2014).

Debt to Equity Ratio adalah kemampuan

perusahaan dalam mengembalikan hutang

dengan melihat modal sendiri perusahaan.

Sedangkan DER menurut Sutrisno (2012),

adalah rasio hutang dengan modal sendiri

(debt to equity ratio) merupakan imbangan

antara hutang dimiliki perusahaan dengan

modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti

modal sendiri semakin sedikit dibanding

dengan hutangnya. Bagi perusahaan,

sebaiknya besarnya hutang tidak boleh

melebihi modal sendiri agar beban tetapnya

tidak terlalu tinggi

1.2. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi dengan tujuan

untuk lebih fokus pada permasalahan yang

akan di teliti.

Adapun pembatasan dalam penelitian ini

adalah :

a. Perusahaan sektor dagang yang terdaftar di

BEI pada tahun 2012 - 2016.

b. Perusahaan tersebut mempublikasikan

laporan keuangan secara berturut-turut dan

lengkap tahun 2012 - 2016.

c. Perusahaan tidak memiliki saldo laba

bersih negatif atau menderita kerugian

selama tahun berjalan tahun 2012– 2016.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan

pembatasan, maka rumusan masalah dalam

peneltian ini adalah sebagai berikut :

Page 7: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

3

a. Apakah Debt To Equity Ratio berpengaruh

terhadap harga saham pada perusahaan

dagang?

b. Apakah Profitabilitas berpengaruh

terhadap harga saham pada perusahaan

dagang?

c. Apakah Debt To Equity Ratio dan

Profitabilitas berpengaruh terhadap harga

saham pada perusahaan dagang?

2. LANDASAN TEORI

2.1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan

pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu

Kasmir (2014).

Sedangkan menurut Hery (2012), laporan

keuangan adalah hasil dari suatu proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat

untuk berkomunikasi antara data keuangan

atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak

yang berkepentingan.

2.2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2012) tujuan dari

laporan keuangan adalah:

a. Memberikan informasi tentang jenis dan

jumlah aktiva (harta) yang dimiliki

perusahaan pada saat ini.

b. Memberikan informasi tentang jenis dan

jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki

perusahaan pada saat ini.

c. Memberikan informasi tentang jenis dan

jumlah pendapatan yang diperoleh pada

suatu periode tertentu.

d. Memberikan informasi tentang jumlah

biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan

perusahaan dalam suatu periode tertentu.

e. Memberikan informasi tentang perubahan-

perubahan yang terjadi terhadap aktiva,

pasiva, dan modal perusahaan.

f. Memberikan informasi tentang kinerja

manajemen perusahaan dalam suatu

periode.

g. Memberikan informasi tentang catatan -

catatan atas laporan keuangan.

h. Informasi keuangan lainnya.

2.3. Rasio Keuangan

Menurut Harahap (2013) pengertian rasio

keuangan adalah angka yang diperoleh dari

hasil perbandingan dari satu pos laporan

keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan relevan dan signifikan.

Menurut Sutrisno (2012) terdapat lima

jenis rasio yang dapat digunakan untuk

menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu:

a. Rasio likuiditas (liquidity ratio), yaitu

rasio yang menunjukkan hubungan antara

kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya

dengan hutang lancar. Rasio ini digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban - kewajiban

finansialnya yang harus segera dipenuhi

atau kewajiban jangka pendeknya.

Page 8: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

4

b. Rasio aktivitas (activity ratio), yaitu rasio

yang mengukur efektivitas perusahaan

dalam memanfaatkan sumber dananya.

c. Rasio leverage, yaitu rasio yang digunakan

untuk mengukur sampai seberapa jauh

aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.

d. Rasio keuntungan (profitability ratio),

yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memperoleh keuntungan

dari pengguna modalnya.

e. Rasio penilaian (valuation ratio), yaitu

rasio ini untuk mengukur kemampuan

manajemen untuk menciptakan nilai pasar

agar melebihi biaya modalnya.

Menurut Harahap (2013), adapun rasio

keuangan yang sering digunakan adalah rasio

likuiditas, rasio solvabilitas, rasio

profitabilitas, rasio leverage, rasio aktivitas,

rasio pertumbuhan, market based/penilaian

pasar, rasio produktivitas.

2.4. Debt To Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER)

mencerminkan besarnya proporsi antara total

debt (total hutang) dan total modal sendiri atau

kemampuan perusahaan dalam

mengembalikan hutang dengan melihat modal

sendiri perusahaan. Sedangkan DER menurut

Sutrisno (2012), menyatakan bahwa :

“Rasio hutang dengan modal sendiri

(debt to equity ratio) merupakan imbangan

antara hutang dimiliki perusahaan dengan

modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti

modal sendiri semakin sedikit dibanding

dengan hutangnya. Bagi perusahaan,

sebaiknya besarnya hutang tidak boleh

melebihi modal sendiri agar beban tetapnya

tidak terlalu tinggi.”

Debt to equity ratio ini dikategorikan ke

dalam rasio solvabilitas atau dapat disebut

juga menjadi rasio leverage. Rasio leverage

merupakan rasio untuk mengukur seberapa

bagus struktur permodalan perusahaan.

Menurut Martono dan Harjito (2013),

pengertian struktur modal yaitu : “Struktur

modal (capital structure) adalah perbandingan

atau imbangan pendanaan jangka panjang

perusahaan yang ditunjukkan oleh

perbandingan hutang jangka panjang terhadap

modal sendiri “ DER menunjukkan

perbandingan dana yang disediakan pemilik

atau manajemen perusahaan yang berasal dari

kreditur perusahaan. Hal ini akan

mengakibatkan terjadinya:

a. Para kreditur akan melihat modal sendiri

perusahaan atau dana yang disediakan

pemilik untuk menentukan besarnya

margin pengaman (margin of safety).

b. Dengan mencari dana yang berasal dari

hutang pemilik memperoleh manfaat

mempertahankan kendali perusahaan

dengan investasi terbatas.

Jika perusahaan memperoleh hasil yang

lebih besar daripada dana yang dipinjam,

maka hasil pengembalian untuk para pemilik

akan meningkat. Rumus untuk menghitung

Debt to Equity Ratio (DER) :

��� =����� �����

����� ����� � 100%

Page 9: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

5

2.5. Rasio Profitabilitas

Kasmir (2012), berpendapat bahwa rasio

profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan. Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu

perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba

yang dihasilkan dari penjualan dan

pendapatan investasi.

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas

bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar

perusahaan, yaitu:

a. Untuk mengukur atau menghitung laba

yang diperoleh perusahaan dalam satu

periode tertentu.

b. Untuk menilai posisi laba perusahaan

tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

c. Untuk menilai perkembangan laba dari

waktu ke waktu.

d. Untuk menilai besarnya laba bersih

sesudah pajak dengan modal sendiri.

Ada beberapa pengukuran Rasio

Profitabilitas , yaitu :

a. Net Profit Margin (NPM)

Menurut Kasmir (2012). Margin laba

bersih merupakan ukuran keuntungan dengan

membandingkan antara laba setelah bunga

dan pajak dibandingkan dengan penjualan.

Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih

perusahaan atas penjualan. Rumus untuk

menghitung margin laba bersih adalah sebagai

berikut:

= ������� ����� �������� ��� ���

�����

b. Return On Investment (ROI)

Menurut Kasmir (2012) adalah Hasil

pengembalian investasi atau lebih dikenal

dengan nama ROI dan ROA merupakan rasio

yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

ROI juga merupakan suatu ukuran tentang

efektivitas manajemen dalam mengelola

investasinya. Semakin kecil rasio ini semakin

kurang baik, demikian pula sebaliknya.

Rumus untuk mencari ROI adalah sebagai

berikut:

=������� ����� �������� ��� ���

����� ������

c. Return On Equity (ROI)

Hasil pengembalian ekuitas atau

rentabilitas modal sendiri merupakan rasio

untuk mengukur laba bersih sesudah pajak

dengan modal sendiri (Kasmir, 2012). Rumus

untuk mencari ROI adalah sebagai berikut:

= ������� ����� �������� ��� ���

������

Menurut Jones (2012) (Return On

Equity) ROE menunjukkan prospek

perusahaan dalam meningkatkan laba

terhadap equity yang digunakan perusahaan.

ROE merupakan kunci utama dalam

menentukan pertumbuhan earning dan juga

pertumbuhan dividen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ROE,

menurut Eduardus Tandelin (2012), yaitu :

a. Profit Margin, besarnya keuntungan atau

presentase dan jumlah penjuaalan bersih.

Profit margin ini mengukur tingkat

Page 10: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

6

keuntungan yang di capai oleh Perusahaan

dihubungkan dengan penjualan.

b. Turn Over dari Operating Asset, jumlah

aktiva yang di gunakan dalam operasi

perusahaan terhadap jumlah penjualan

yang diperoleh selama periode.

c. Debt Ratio, Rasio yang memperlihatkan

proporsi antara kewajiban yang dimiliki

dan total kekayaan yang dimiliki.

Manfaat Return On Equity , yaitu :

a. Untuk dapat menunjukkan tingkat

presentasi yang dapat dihasilkan

b. Untuk dapat mengukur tingkat hasil

pengembalian dari investasi para

pemegang saham

2.6. Saham

Saham menunjukkan bukti kepemilikan

yang diterbitkan oleh perusahaan (Husnan,

2010). Saham adalah surat berharga sebagai

bukti penyertaan atau pemilikan individu

maupun institusi yang dikeluarkan oleh

sebuah perusahaan yang terbentuk perseroan

terbatas (Sunariah, 2011). Secara umum

saham yang dikenal sehari-hari merupakan

saham biasa (common stock). Ada beberapa

sudut pandang untuk membedakan saham

(Darmadji dan Fakhrudin, 2012) , yaitu :

a. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak

tagih atau klaim, maka saham dibedakan

menjadi dua yaitu saham biasa (common

stock) dan dan saham freferen (freferen

stock).

b. Dilihat dari cara peralihannya, saham

dapat dibedakan saham atas unjuk (bearer

stock) dan saham atas nama (registered

stock).

c. Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka

saham dikategorikan atas : Saham

unggulan (blue-chip stock), Saham

pendapatan (income stock ), Saham

pertumbuhan (growth stock/well-known),

Saham spekulatif (speculative stock),

Saham siklikal (cyclical stock).

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pergerakan harga saham, antara lain (Irham

Fahmi , 2012) :

a. Faktor mikro dan faktor makro

b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan

untuk ekspansi (peluasan usaha), seperti

membuka kantor cabang (branch office),

kantor cabang pembantu (sub branch

office) baik yang dibuka di dalam maupun

luar negeri.

c. Pergantian direksi secara tiba-tiba.

d. Adanya direksi atau pihak komisaris

perusahaan yang terlibat tindak pidana dan

kasusnya sudah masuk ke pengadilan.

e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami

penurunan dalam setiap waktunya.

f. Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko

yang terjadi secara menyeluruh dan telah

ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat.

g. Efek dari psikologi pasar yang ternyata

mampu menekan kondisi teknikal jual beli

saham.

Page 11: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

7

Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012)

harga saham terjadi dibursa pada waktu

tertentu. Harga saham bisa berubah naik atau

turun dalam hubungan waktu yang begitu

cepat. Harga saham dapat berubah dalam

hitungan menit maupun dalam hitungan detik.

Hal tersebut dimungkinkan karena tergantung

permintaan dan penawaran antara pembeli

saham dengan penjual saham.

Harga saham menurut Brigham dan

Houston (2013), “Harga saham menentukan

kekayaan pemegang saham. Maksimalisasi

kekayaan pemegang saham diterjemahkan

menjadi memaksimalkan harga saham

perusahaan. Harga saham pada satu waktu

tertentu akan bergantung pada arus kas yang

diharapkan diterima di masa depan oleh

investor “rata–rata” jika investor membeli

saham.

Jenis-jenis harga saham menurut

Widioatmojo (2012) :

a. Harga Nominal : Harga yang tercatum

dalam sertifikat saham yang ditetapkan

oleh emiten untuk menilai setiap lembar

saham yang dikeluarkan.

b. Harga Perdana : Harga ini merupakan pada

waktu harga saham tersebut dicatat di

bursa efek. Harga saham pada pasar

perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin

emisi (underwriter) dan emiten.

c. Harga pasar : Harga pasar adalah harga jual

dari investor yang satu dengan investor

yang lain. Harga ini terjadi setelah saham

tersebut dicatatkan di bursa.

d. Harga Pembukaan : harga yang diminta

oleh penjual atau pembeli pada saat jam

bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat

dimulainya hari bursa itu sudah terjadi

transaksi atas suatu saham, dan harga

sesuai dengan yang diminta oleh penjual

dan pembeli. Harga Penutupan : harga

yang diminta oleh penjual atau pembeli

pada saat akhir hari bursa. Pada keadaan

demikian, bisa saja terjadi pada saat akhir

hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas

suatu saham, karena ada kesepakatan

antara penjual dan pembeli.

e. Harga Tertinggi : Harga tertinggi suatu

saham adalah harga yang paling tinggi

yang terjadi pada hari bursa. Harga ini

dapat terjadi transaksi atas suatu saham

lebih dari satu kali tidak pada harga yang

sama.

f. Harga terendah suatu saham adalah harga

yang paling rendah yang terjadi pada hari

bursa. Harga ini dapat terjadi apabila

terjadi transaksi atas suatu saham lebih dari

satu kali tidak pada harga yang sama.

g. Harga rata-rata merupakan perataan dari

harga tertiggi dan terendah.

2.7. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan rumusan masalah dan

landasan teori, maka kerangka berpikir dalam

penelitian ini akan mengukur pengaruh

variabel bebas, yaitu DER (X1) dan ROI (X2)

secara parsial terhadap variabel terikat Harga

Saham (Y) yang di gambarkan secara

Page 12: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

8

terputus-putus dan secara simultan atau secara

bersama-sama yang digambarkan dalam garis

tidak terputus.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini

tersaji dalam skema gambar adalah sebagai

beikit :

Gambar 1. Kerangka Bepikir

2.8. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas yang

didasarkan dengan penelitian-penelitian

terdahulu, maka dapat dirumuskan

hipotesisnya sebagai berikut.

a. H1 = Diduga DER berpengaruh terhadap

Harga Saham.

b. H2 = Diduga ROI berpengaruh terhadap

Harga Saham.

c. H3 = Diduga DER dan ROI secara bersama-

sama berpengaruh terhadap Harga Saham

3. METODOLGI PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah

perusahaan sektor dagang yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-

2016 sebanyak 56 perusahaan .

Sampel dalam penelitian ini sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam

pembatasan masalah, maka jumlahnya adalah

sebanyak 18 perusahaan.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah

data kuantitatif yang berupa angka-angka

yang disajikan dalam laporan keuangan,

sedangkan sumber data adalah data sekunder

yaitu data yang berupa laporan keuangan.

3.3. Teknik Analisis Data

a. Regresi Berganda

Variabel dalam penelitian ini meliputi

dua variabel bebas, yaitu DER dan ROI dan

satu variabel terikat Harga Saham sehingga

analisis data dalam penelitian ini

menggunakan regresi berganda. Regresi

berganda untuk menentukan bentuk hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat.

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dimaksudkan untuk

mengukur pengaruh antara variabel bebas

dengan variabel terikat. Berdasarkan hipotesis

dalam penelitian ini, maka uji hipotesis dalam

penelitian meliputi uji hipotesisi parsial dan

hipotesis simultan.

Uji hipotesis parsial dan simultan dengan

menggunakan signifikansi sebesar 0,05 atau

5%. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 5%,

maka terdapat pengaruh antara variabel bebas

dengan variabel terikat baik secara parsial

maupun secara simultan.

c. Koefisien Detreminasi

Koefisien determinasi dimaksudkan

untuk mengukur besarnya varian dari variabel

DER

ROI

Harga

Saham

Page 13: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

9

bebas yang digunakan dalam penelitian ini

mampu menjelaskan variabel terikat.

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Diskripsi Data

Variabel dalam penelitian ini adalah

variabel bebas yaitu DER dan ROI, dan

variabel terikat adalah Harga Saham.

Data dalam penelitian ini adalah

perusahaan sektor dagang yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-

2016 yang memenuhi kriteria yang telah

ditentukan adalah sebanyak 18 perusahaan.

4.2. Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui

apakah populasi data berdistribusi normal atau

tidak. Pada uji F dan uji t menggunakan taraf

signifikansi lebih besar dari 5%, maka, jika

nilai signifikansi dalam kolom Kolgomorov-

Smirnov semakin kecil maka distribusi data

semakin normal.

Tabel 1

Dari hasil diatas pada kolom

Kolgomorov-smirnov diketahui bahwa nilai

signifikansi untuk harga saham sebesar 0,000;

untuk ROI sebesar 0,055; dan untuk DER

sebesar 0.000. Karena signifikansi untuk

seluruh variable lebih besar dari 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa data pada variable

harga saham, ROI dan DER berdistribusi

normal.

b. Analisis Regresi Berganda

Analisis ini digunakan untuk menentukan

hubungan variabel bebas terhadap variabel

tidak bebas baik secara parsial, maupun secara

bersama – sama. Hasil output persamaan

regresi linear berganda tersaji dalam table

dibawah ini :

Tabel 2. Hasil Ouput Regresi Berganda

Berdasarkan tabel diatas diperoleh

persamaan regresi linier berganda sebagai

berikut :

Y=162439,800 + 84932,059 X1 - 1721,476 X2

Berdasarkan persamaan regresi diatas

dapat disimpulkan variabel independen

terhadap harga saham sebagai berikut :

1) Nilai Konstanta sebesar 162439,8

menunjukan bahwa, jika variabel ROI dan

DER nilainya nol, maka Harga saham

nilainya 162439,800.

2) Nilai koefisien ROI sebesar 84932,059, hal

ini menunjukan bahwa variabel ROI

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

H_Saham .388 34 .000 .423 34 .000

ROI .149 34 .055 .928 34 .027

DER .378 34 .000 .272 34 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 162439.800 42381.866 3.833 .001

ROI 84932.059 27985.061 .491 3.035 .004 .947 1.056

DER -1721.476 5551.377 .050 .310 .759 .947 1.056

a. Dependent Variable: H_Saham

Page 14: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

10

memiliki hubungan positif terhadap harga

saham. Nilai tersebut menjelaskan bahwa

jika ROI naik satu satuan, maka Harga

saham akan naik sebesar 84932,059, dan

juga sebaliknya.

3) Nilai koefisien DER sebesar -1721,476,

hal ini menunjukan bahwa variabel DER

memiliki hubungan negatif terhadap harga

saham. Nilai tersebut menjelaskan bahwa

jika ROI naik satu satuan, maka Harga

saham turun sebesar 1721,476, dan juga

sebaliknya.

c. Uji Asumsi Klasik

Uji multikolinearitas dilakukan untuk

mengetahui lemah kuatnya korelasi variable

bebas. Persamaan regresi linier berganda yang

efektif harus tidak mengandung

multikolinieritas antar variable bebas. pada

umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka

variable tersebut mempunyai persoalan

multikolinieritas dengan variable bebas

lainnya.Pada tabel 2, nilai variance inflation

factor (VIF) kedua variable, yaitu DER dan

ROI adalah 1,056 lebih kecil dari 10, ini

menunjukan antar variabel independen tidak

mengandung multikolinieritas.

Uji autokorelasi ini bertujuan untuk

mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan

asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang

terjadi antar residual pada satu pengamatan

dengan pengamatan yang lain pada model

regresi. Hasil output autokorelasi tersaji dalam

tabel dibawah ini :

Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

a. Predictors: (Constant), DER, ROI

Dari tabel diatas, didapat nilai Durbin

Watson (DW) yang dihasilkan dari model

regresi adalah 2.270. Sedangkan dari tabel

DW dengan signifikansi 0,05 diperoleh nilai

dL sebesar 1,333 dan dU sebesar 1,580. Dapat

disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

Uji heterokedastisitas ini bertujuan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi

terdapat kesamaan atau pebedaan varians dari

satu pengamatan ke pengamatan lain.

Gambar 2 Hasil Output Uji Heterkedastisitas

Dengan melihat grafik scatterplots di

atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak, baik di atas maupun di bawah angka 0

pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas

pada model regresi yang digunakan.

d. Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis parsial berdasarkan

tabel 1, dapat dijelaskan :

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .322a .104 .46 1.37528E5 2.270

543210-1-2

Regression Standardized Predicted Value

5

4

3

2

1

0

-1

-2

Regre

ssio

n S

tudentize

d R

esid

ual

Dependent Variable: Harga Saham

Scatterplot

Page 15: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

11

- Nilai signifikansi ROI sebesar 0,04 lebih

kecil dari 0,05, sehingga dapat di simpulkan

bahwa variabel ROI berpenmgaruh dengan

terhadap Harga Saham.

- Nilai signifikan untuk variabel DER sebesar

0,759 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel DER tidak

berpengaruh terhadap harga saham.

Hasil pengolahan data untuk uji hipotesis

secara simultan dapat dilihat pada tabel

ANOVA dibawah ini :

Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukan

nilai signifikansi sebesar 0,002 , nilai tersebut

lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara bersama-sama

varaibel ROI dan DER berpengaruh terhadap

harga saham.

c. Koefisien Determinasi

Analisis determinasi pada regresi

berganda digunakan untuk mengetahui

persentase sumbangan pengaruh variabel

independen (X) secara serentak terhadap

variabel dependen (Y). Hasil pengujian

analisis determinasi tersaji dalam tabel 3.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh angka

Adjusted R Square sebesar 0,46. Hal ini

menunjukkan bahwa varian variabel bebas

mampu menjelaskan variabel terikat sebesar

46%, sedangkan sisa sebesar 54% dipengaruhi

atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisa data

mengenai pengaruh ROI dan DER terhadap

harga saham pada emiten barang konsumsi

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2012, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

a. ROI memiliki hubungan positif dan

berpengaruh signifikan terhadap harga

saham. Dimana apabila ROI naik maka

harga saham juga begitu juga sebaliknya.

b. DER memiliki pengaruh negatif dan tidak

berpengaruh terhadap harga saham,

Dimana apabila DER mengalami kenaikan

maka harga saham turun, begitu juga

sebaliknya.

c. Secara bersama-sama atau secara simultan

DER dan ROI berpengaruh terhadap

harga saham.

5.2. Saran

a. Investor dan calon investor dalam

berinvestasi selain memperoleh

keuntungan, investor juga harus melihat

Tabel 4. Hasil Output Uji Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.801E10 2 3.401E10 1.798 .002a

Residual 5.863E11 31 1.891E10

Total 6.543E11 33

a. Predictors: (Constant), DER, ROI

b. Dependent Variable: H_Saham

Page 16: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

12

resiko yang ada saat ini agar tidak

menimbulkan kerugian dimasa mendatang.

b. Investor perlu mempertimbangkan kinerja

keuangan dalam pengambilan keputusan

investasi, antara lain kinerja keuangan dari

rasio keuangan ROI dan DER. Hal ini agar

investor tidak salah dalam pengambilan

keputusan dalam berinvestasi

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji dan Piji, 2013, Pengantar Pasar Modal, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Dwi Prastowo , 2011, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ketiga, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Fakhruddin, M dan Hadianto M. Hadianto, 2010, Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. Gramedia, Jakarta.

Harahap, Sofian Syafri, 2010, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Indriantoro,N dan B. Supomo, 2012, Metedologi Penelitian Bisnis, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Jogiyanto, 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta.

Mohamad Nasir,2008, Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham dengan Persistensi Laba sebagai Variabel Intervening, Jurnal Maksi, Undip.

Novy Budy Aduliawan, 2010, Pengaruh komponen arus kas dan laba kotor terhadap harga saham, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Munawir, 2012, Analisis Informasi Keuangan, Edisi Empat, Liberty, Yogyakarta

Tan K.T, 2013, Hubungan kadungan informasi laporan arus kas dan laba dengan return saham, Tesis Undip, Tidak dipublikasikan.

Warren,Carls S., James Reeve M., and Jonathan E. Duchac, 2007, Principle Of

Accounting 22st Edition, South Western College Publishing, Ohio.

Page 17: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

13

Analisis Pengaruh Return On Asset Dan Net Profit Margin

Terhadap Income Smoothing Pada Kelompok Industri Properti Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia

Pratiwi P.E. Situmorang dan Niwayan Dian Puspa Anggaraeni

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ROA terhadap income smoothing, pengaruh NPM terhadap income smoothing, dan pengaruh ROA dan NPM terhadap income smoothing. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel bebas ROA dan NPM serta variabel terikat berupa income smoothing. ROA diukur dengan keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva sedangkan NPM diukur dengan keuntungan bersih yang diperoleh setelah dipotong pajak terhadap penjualan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan properti yang terdaftar di BEI periode 2012 sampai 2015. Tehnik analisis data meliputi Uji Asumsi Dasar : Uji Normalitas, Uji Linearitas, Regresi Linear Berganda, Uji Asumsi Klasik yaitu : Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi, Uji Hipotesis Parsial (Uji t), Uji Hipotesis Simultan (Uji F) dan Koefisien Determinasi. Hasil penelitian dengan Uji t menunjukkan bahwa ROA berpengaruh terhadap income smoothing karena ROA merupakan pembagian dari laba bersih setelah pajak dengan total aset. NPM tidak berpengaruh terhadap income smoothing, karena NPM dapat dipengaruhi tingkat dari laba setelah pajak yang dihasilkan oleh perusahaan dan tingkat penjualannya. Hasil penelitian dengan Uji F ROA dan NPM berpengaruh terhadap income smoothing dengan nilai R Square (R²) sebesar 61%.

Kata Kunci : ROA, NPM, dan Income Smoothing

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan dalam bidang bisnis properti

saat ini memperlihatkan persaingan yang

begitu ketat. Persaingan tersebut

mengakibatkan pihak manajemen di dalam

perusahaan wajib memberikan pelayanan

terbaik kepada pelanggan. Salah satu

instrumen perusahaan yang dipakai dalam

menarik perhatian investor adalah dengan

menunjukkan hasil kerjanya kepada pihak

internal ataupun pihak eskternal mengenai

informasi laba. Informasi laba merupakan

komponen laporan keuangan perusahaan

yang bertujuan untuk menilai kinerja

manajemen, meramalkan laba, dan menaksir

risiko dalam berinvestasi (Zuhriya dan

Wahidahwati, 2015). Informasi laba bisa

dikatakan sebagai alat ukuran hasil kerja

manajemen perusahaan yang tertera dalam

bentuk laporan keuangan.

Laporan keuangan adalah suatu penyajian

yang terstruktur tentang posisi keuangan

dan kinerja keuangan suatu entitas.

Laporan keuangan mampu

menggambarkan kondisi keuangan

perusahaan secara jelas. Laporan keuangan

merupakan instrumen penting untuk

memberitahukan informasi kepada pihak

investor dan kreditor sehingga dapat

mengambil keputusan yang berkaitan

dengan investasi dana oleh investor dan

Page 18: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

14

pemberian pinjaman oleh kreditor. Hal

tersebut memacu pihak manajemen

perusahaan agar melaksanakan berbagai

kegiatan yang disebut manajemen atas laba

(earning management) atau manipulasi laba

(earning manipulation).

Manajemen laba adalah upaya untuk

mengubah, menyembunyikan, dan

menunda informasi keuangan (Sulistyanto,

2014). Manajer melakukan manajemen laba

agar kinerjanya terlihat bagus di mata

prinsipal yang dalam hal ini adalah

pemegang saham. Tujuan dari tindakan

tersebut adalah untuk memperoleh bonus

dari prinsipal bisa terwujud. Manajer

berusaha menggunakan fleksibilitasnya

agar dapat melaksanakan income

smoothing. Prinsipal tidak bisa memantau

secara penuh keseluruhan hasil kerja dan

prospek perusahaan. Bentuk manajemen

laba yang sering dipakai perusahaan untuk

keperluan manajemen adalah income

smoothing. Manajemen melaksanakan hal

ini agar tidak terjadi peningkatan atau

penurunan tingkat laba yang signifikan

setiap tahun di laporan keuangan. Dengan

asumsi bahwa stabilitas dalam pendapatan

dan tingkat pertumbuhan akan lebih baik

daripada aliran pendapatan rata – rata yang

jauh lebih tinggi dengan variabilitas yang

lebih besar.

Income smoothing adalah suatu proses

manipulasi profil waktu dari pendapatan

atau laporan pendapatan untuk membuat

laporan laba menjadi kurang bervariasi

sekaligus tidak meningkatkan pendapatan

yang dilaporkan selama periode tersebut

(Belkaoui, 2011). Teori keagenan

mendasari konsep income smoothing,

dimana dijelaskan bahwa prinsipal dan

agen (manajemen) masing – masing

individu mempunyai motivasi dalam

kepentingannya sendiri, sehingga

menghasilkan konflik kepentingan karena

adanya asimetri informasi. Persoalan

keagenan timbul disebabkan adanya

perilaku manajemen untuk memaksimalkan

kesejahterannya sendiri tanpa memandang

kebutuhan pemegang saham maka

kepentingan agen bertentangan dengan

kepentingan prinsipal.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang , maka

yang akan menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

:

a. Apakah ROA berpengaruh terhadap

income smoothing pada perusahaan

properti yang terdaftar di BEI?

b. Apakah NPM berpengaruh terhadap

income smoothing pada perusahaan

properti yang terdaftar di BEI?

c. Apakah ROA dan NPM berpengaruh

terhadap income smoothing pada

perusahaan properti yang terdaftar di BEI?

1.3. Tujuan Penelitian

Page 19: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

15

Adapun tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui :

a. Pengaruh ROA terhadap income

smoothing pada perusahaan properti

yang terdaftar di BEI.

b. Pengaruh NPM terhadap income

smoothing pada perusahaan properti

yang terdaftar di BEI.

c. Pengaruh ROA dan NPM terhadap

income smoothing pada perusahaan

properti yang terdaftar di BEI.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat dan berguna untuk memberikan

bukti empiris tentang pengaruh ROA dan

NPM terhadap kinerja keuangan pada

perusahaan properti yang terdaftar di BEI.

2. LANDASAN TEORI

2.1. Laba

Menurut Ahmed Riahi Belkaoui

(2014), laba akuntansi secara operasional

didefinisikan sebagai perbedaan antara

realisasi laba yang tumbuh dari transaksi –

transaksi selama periode berlangsung dan

biaya – biaya historis yang berhubungan.

Berdasarkan definisi tersebut, terdapat

lima karakteristik dalam laba akuntansi:

a. Laba akuntansi didasarkan pada

transaksi aktual yang dilakukan oleh

perusahaan (terutama laba yang muncul

dari penjualan barang atau jasa

dikurangi biaya – biaya yang

dibutuhkan untuk berhasil melakukan

penjualan tersebut).

b. Laba akuntansi didasarkan pada

postulat periode dan mengacu pada

kinerja keuangan dari perusahaan

selama satu periode tertentu.

b. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip

laba dan membutuhkan definisi,

pengukuran, dan pengakuan

pendapatan. Umumnya, prinsip

realisasi adalah ujian untuk pengakuan

laba.

c. Laba akuntansi meminta adanya

pengukuran beban – beban dari segi

biaya historisnya terhadap perusahaan,

yang menunjukkan ketaatan yang tinggi

pada prinsip biaya.

d. Laba akuntansi meminta penghasilan

yang terealisasi pada periode tersebut

dihubungkan dengan biaya – biaya

yang terkait.

2.2. Manajemen Laba

Manajemen laba adalah potensi

penggunaan manajemen akrual dengan

tujuan memperoleh keuntungan pribadi

(Belkaoui, 2014).

Manajemen laba terjadi ketika para

manajer menggunakan pertimbangan

mereka dalam pelaporan keuangan dan

struktur transaksi untuk mengubah laporan

keuangan dengan tujuan menyesatkan

beberapa pemegang kepentingan mengenai

kondisi kinerja ekonomi perusahaan atau

Page 20: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

16

mempengaruhi hasil – hasil kontraktual yang

bergantung pada angka – angka akuntansi

yang dilaporkan. Contoh spesifik yang

menggunakan manajemen laba menurut

Belkaoui (2014) antara lain:

a. Estimasi penyusutan dan provisi piutang

tak tertagih yang melingkupi penawaran

saham perdana.

b. Cadangan kerugian pinjaman bank dan

cadangan kerugian klaim asuransi.

c. Cadangan penilaian pajak tangguhan

2.3. Pola Manajemen Laba

Menurut Scott (Aji dan Mita, 2010),

ada empat pola yang dilakukan manajemen

untuk melakukan pengelolaan atas laba

sebagai berikut:

a. Taking a Bath : Pola ini terjadi pada

saat reorganisasi termasuk

pengangkatan Chief Executive Officer

(CEO) baru dengan melaporkan

kerugian dalam jumlah besar. Tindakan

ini diharapkan dapat meningkatkan

laba di masa datang.

b. Income Minimization : Hal ini dilakukan

pada saat perusahaan mengalami tingkat

laba yang tinggi sehingga jika laba pada

periode mendatang diperkirakan turun

drastis dapat diatasi dengan mengambil

laba periode sebelumnya.

c. Income Maximization : Hal ini dilakukan

pada saat laba menurun. Tindakan atas

income maximization bertujuan untuk

melaporkan net income yang tinggi untuk

tujuan bonus yang lebih besar. Pola ini

dilakukan oleh perusahaan yang

melakukan pelanggaran perjanjian

hutang.

d. Income Smoothing : Hal ini dilakukan

perusahaan dengan cara meratakan laba

yang dilaporkan sehingga dapat

mengurangi fluktuasi laba yang terlalu

besar karena pada umumnya investor

lebih menyukai laba yang relatif stabil.

2.4. Income Smoothing

Income smoothing disajikan oleh

Beidleman (Belkaoui, 2014) dimana income

smoothing adalah perataan dari laba yang

dilaporkan dapat didefinisikan sebagai

pengurangan atau fluktuasi yang disengaja

terhadap beberapa tingkatan laba yang saat

ini dianggap normal oleh perusahaan.

Tiga batasan yang mungkin

mempengaruhi para manajer untuk

melakukan income smoothing menurut

Belkaoui (2014) yakni:

a. Mekanisme pasar yang kompetitif, yang

mengurangi jumlah pilihan yang tersedia

bagi manajemen.

b. Skema kompensasi manajemen, yang

terhubung langsung dengan kinerja

perusahaan.

c. Ancaman penggantian manajemen.

Dimensi perataan pada dasarnya adalah

alat yang digunakan untuk menyelesaikan

perataan angka pendapatan. Di samping

perataan real dan artifisial, terdapat dimensi

Page 21: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

17

perataan lain yang disebut perataan

klasifikasi. Barnea et al (Belkaoui, 2014)

membedakan ketiga dimensi income

smoothing tersebut sebagai berikut:

a. Perataan melalui adanya kejadian

dan/atau pengakuan.

b. Perataan melalui alokasi terhadap

waktu.

c. Perataan melalui klasifikasi (melalui

perataan secara pengklasifikasian).

Alat atau instrumen perataan adalah

variabel–variabel yang digunakan untuk

meratakan indikator kerja yang dipilih.

Beidleman (Belkaoui, 2014) mengusulkan

dua kriteria yang berbeda dan kurang

membatasi:

a. Instrumen perataan harus memberikan

ruang bagi manajemen untuk

menurunkan tingkat keanekaragaman

dalam pelaporan laba seiring dengan

usahanya untuk mencapai tujuan laba

(pertumbuhan) jangka panjang.

b. Sekali digunakan, instrumen tersebut

tidak harus membuat perusahaan

memiliki komitmen untuk melakukan

tindakan tertentu apapun di masa depan.

2.5. Rasio Profitabilitas

Rasio keuangan menurut James C Van

Horne (Kasmir, 2015) merupakan indeks

yang menghubungkan dua angka akuntansi

dan diperoleh dengan membagi satu angka

dengan angka lainnya.

Bentuk–bentuk rasio keuangan

menurut Fred Weston adalah sebagai

berikut:

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

b. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

c. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

d. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

e. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)

f. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)

Rasio profitabilitas merupakan rasio

untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga

memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan. Hal ini

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi. Intinya

adalah penggunaan rasio ini menunjukkan

efisiensi perusahaan. (Kasmir:2015).

2.6. Return On Asset (ROA)

ROA merupakan rasio yang

menunjukkan hasil (return) atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

ROA merupakan suatu ukuran tentang

efektivitas manajemen dalam mengelolah

investasinya. Semakin rendah (kecil) rasio

ini semakin kurang baik, demikian pula

sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan

untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan

operasi perusahaan (Kasmir, 2015).

Laba yang besar akan menarik investor

karena perusahaan memiliki tingkat

pengembalian yang semakin tinggi. Dengan

kata lain, semakin tinggi rasio ini maka

semakin baik produktivitas asset dalam

Page 22: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

18

memperoleh keuntungan bersih. Hal ini

selanjutnya akan meningkatkan daya tarik

perusahaan kepada investor. Peningkatan

daya tarik perusahaan menjadikan

perusahaan tersebut makin diminati investor,

karena tingkat pengembalian akan semakin

besar. Semakin tinggi rasio yang diperoleh

maka semakin efisien manajemen asset

perusahaan.

2.7. Net Profit Margin (NPM)

NPM dapat dilakukan dengan

membandingkan laba bersih setelah pajak

dengan penjualan bersih (Kasmir, 2015).

Semakin besar NPM, maka kinerja

perusahaan akan semakin produktif,

sehingga akan meningkatkan kepercayaan

investor untuk menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan

berapa besar persentase laba bersih yang

diperoleh dari setiap penjualan.

Hubungan antara laba bersih sesudah

pajak dan penjualan bersih menunjukkan

kemampuan manajemen dalam

mengemudikan perusahaan secara cukup

berhasil untuk menyisakan margin tertentu

sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik

yang telah menyediakan modalnya untuk

suatu risiko.

Hasil dari perhitungan mencerminkan

keuntungan neto per rupiah penjualan. Para

investor pasar modal perlu mengetahui

kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal

tersebut investor dapat menilai apakah

perusahaan itu profitable atau tidak.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian

Variabel terikat (dependen) pada

penelitian ini adalah income smoothing.

Sedangkan variabel bebasnya adalah:

a. ROA merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memperoleh

keuntungan .

b. NPM digunakan untuk menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan bersih setelah

dipotong pajak terhadap penjualan. Rasio

ini menunjukkan berapa besar persentase

laba bersih yang diperoleh dari setiap

penjualan.

3.2. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir ini adalah untuk

menggambarkan rancangan penelitian

yang menjelaskan skema pengaruh

relevansi dan relevansi informasi

keuangan terhadap kualitas laporan

keuangan, baik secara parsial maupun

secara simultan. Adapun kerangka berpikir

dalam penelitian ini digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 1. Kerangka Berpikir

ROA

NPM

Income

Smoothing

Page 23: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

19

3.3. Metode Analiais Data

3.3.1. Regresi Linear Berganda

Analisis ini untuk mengetahui arah

hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen apakah masing-

masing variabel independen berhubungan

positif atau negatif dan untuk memprediksi

nilai dari variabel dependen apabila nilai

variabel independen mengalami kenaikan

atau penurunan. Persamaan regresi linear

berganda dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Income Smoothing

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi untuk ROA

b2 = Koefisien regresi untuk NPM

X1 = Return On Investment (ROA)

X2 = Net Profit Margin ( NPM)

e = Error term (variabel pengganggu)

3.3.2. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Secara Parsial

Uji ini untuk menguji pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat

secara parsial (individual) dalam

menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011).

Jika nilai signifikan < 0,05 artinya

suatu variabel independen secara

individual berpengaruh terhadap

variabel dependen, dan sebaliknya.

b. Uji Hipotesis Secara Simultan

Uji ini menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukan

dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama – sama terhadap variabel

dependen.

3.3.3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah angka

yang menyatakan atau digunakan untuk

mengetahui kontribusi atau sumbangan

yang diberikan oleh sebuah variabel bebas

(X) terhadap variabel terikat (Y).

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Diskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah jenis data adalaah kuantitatif,

sedangkan sumber datanya adalah data

sekunder yaitu berupa laporan keuangan

perusahaan–perusahaan properti yang

terdaftar di BEI selama periode 2012 – 2016

yang berjumlah berjumlah 28 perusahaan.

4.2. Analisis Data

4.2.1. Uji Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dengan

menggunakan metode uji kolmogorov –

smirnov dapat diliat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1 Uji Normalitas –One-Sample Kolmogorov-

Smirnov Test

Page 24: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

20

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction

Pada hasil uji statistik non – parametik

Kolmogorov–Smirnov (K-S) dapat dilihat

bahwa nilai signifikan (Asymp.Sig. 2–tailed)

sebesar 0,170. Karena nilai signifikan lebih

dari 0,05 (0,170>0,05), maka dapat

dinyatakan bahwa residual terdistribusi

normal.

4.2.2. Uji Linieritas

Hasil uji linearitas dengan

menggunakan metode analisa grafik dengan

mengamati Scatterplot dapat dilihat pada

gambar dibawah ini ;

Gambar 1 Uji Linearitas – Analisis Grafik

(Scatterplot)

Berdasarkan hasil output gambar 1

terlihat bahwa plot yang terbentuk menyebar

secara acak di atas maupun di bawah angka

nol pada sumbu Regression Standardized

Residual. Oleh karena itu berdasarkan uji

linearitas menggunakan metode analisis

grafik, model regresi yang terbentuk

dinyatakan linear.

4.2.3. Regresi Linier Berganda

Hasil Pengujian regresi linear berganda

dua prediktor dapat dilihat pada tabel yaitu :

Tabel 2

Uji Analisis Regresi Berganda – Dua Prediktor

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

(Constant) -85.766 39.040 -2.197 .038 ROA 18.353 2.945 .796 6.232 .000 .957 1.045 NPM -.575 .317 -.232 -1.815 .082 .957 1.045

a. Dependent Variable: Income Smoothing

Berdasarkan hasil output pada Tabel

Coefficients yaitu menunjukkan bahwa

model persamaan regresi linear berganda

adalah sebagai berikut :

Y = -85,766 + 18,353 X₁ + -0,575 X₂

Dari persamaan tersebut, menunjukan

bahwa :

a. Konstanta sebesar - 85,766, hal ini

menunjukkan bahwa, jika variabel ROA

dan NPM nilainya nol, maka Income

smooting sebesar -85,766.

b. Sedangkan nilai koefisien ROA (X₁)

sebesar 18,353, hal ini menjelaskan

bahwa variabel ROA memiliki hubungan

positif dan berbanding lurus dengan

variabel Income Smoothing. Jika varaibel

ROA naik sebesar 1 satuan, maka

variabel Income Smooting akan naik

sebesar 18,353 dan sebaliknya.

c. Sedangkan nilai koefisien NPM (X2)

sebesar 0,575, hal ini menjelaskan bahwa

variabel NPM memiliki hubungan positif

dan berbanding lurus dengan variabel

Income Smoothing. Jika varaibel NPM

naik sebesar 1 satuan, maka variabel

Income Smooting akan naik sebesar

0,575 dan sebaliknya.

Page 25: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

21

4.2.4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel 1, Nilai Tolerance

kedua variabel lebih dari 0,100 dan VIF

kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar

variabel bebas pada model persamaan

regresi tersebut.

b. Uji Heterokedastisitas

Hasil uji heteroskedatisitas dengan

menggunakan metode Glejser dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 3 Uji Heteroskedastisitas – Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.421 39.040 .000 1.000

ROA .000 2.945 .000 .000 1.000

NPM .000 .317 .000 .000 1.000

a. Dependent Variable: ABS_RES

Nilai signifikan kedua variabel

independen lebih dari 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi masalah heteroskedatisitas pada

model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi dengan

menggunakan uji Durbin – Watson (DW

test) dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 4 Uji Autokorelasi – Durbin Watson

Model Summaryb

Model

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .781

a

.610 .579 131.3060 1.134

a. Predictors: (Constant), NPM, ROA

b. Dependent Variable: Income Smoothing

Nilai DU dan DL dapat diperoleh dari

Tabel statistik Durbin – Watson. Dengan n

= 28, dan k = 2 didapat nilai DL = 1,255 dan

DU=1,560. Jadi nilai 4-DL = 2,745 dan 4-

DU = 2,440. Dari data di atas dapat

diketahui niai Durbin – Watson sebesar

1,134. Karena nilai DW < DL sehingga

dapat disimpulkan bahwa pada model

regresi terjadi autokorelasi.

4.2.5. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Parsial

Hasil uji hipotesis parsial dapat dilihat

dari Coefficients table 2. Berdasarkan output

dari Tabel Coefficient menunjukan nilai

signifikansi untuk variabel ROA lebih kecil

dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa variabel

ROA berpengaruh terhadap Income

Smooting. Sedangkan nilai signifikansi

variabel NPM lebih besar dari 0,05,

sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel

NPM tidak berpengaruh terhadap Income

Smooting.

b. Uji Hipotesis Simultan

Hasil uji hipotesis parsial dapat

dilihat dari Anova tabel dibawah ini :

Page 26: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

22

Tabel 5

Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

1 Regression 674577.908 2 337288.954 19.563 .000

b

Residual 431031.911 25 17241.276

Total 1105609.820 27

a. Dependent Variable: Income Smoothing

b. Predictors: (Constant), NPM, ROA

Dari Tabel Anova diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari

0,005. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

ROA dan NPM secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Income Smoothing.

4.2.6. Koefisien Determinasi

Koefisien detreminasi untuk

mengetahui hubungan antara variabel bebas

ROA (X₁ ) dan NPM (X₂ ) terhadap income

smoothing (Y) . Output hasil uji koefisien

determinasi disajikan pada tabel beriku:

Tabel 6 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1 .781

a

.610 .579 131.3060 1.134

a. Predictors: (Constant), NPM, ROA b. Dependent Variable: Income Smoothing

Berdasarkan hasil output pada tabel di

atas terdapat hubungan antara ROA (X₁ )

dan NPM (X₂ ) terhadap income smoothing

(Y) yang dapat diketahui nilai R Square (R²)

sebesar 0,610 , sehingga dapat di simpulkan

bahwa variabel bebas ROA dan NPM

menjelaskan variabel terikat income

smoothing sebesar 61%.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

a. Berdasarkan hipotesis parsial variabel

ROA berpengaruh terhadap income

smoothing smoothing pada perusahaan

properti yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

b. Variabel NPM tidak berpengaruh

terhadap income smoothing pada

perusahaan properti yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

c. ROA dan NPM secara bersama-sama

berpengaruh terhadap income smoothing

pada perusahaan properti yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia.

5.2. Saran

Keuntungan bagi pihak manajemen

dari tingkat laba yang stabil adalah

mengamankan jabatan dalam agar terlihat

bagus dan meningkatkan kepercayaan

investor. Akan tetapi sebaiknya manajemen

meningkatkan kinerja untuk mengelola

perusahaan dengan lebih efektif dan efisien

tanpa melakukan praktik income smoothing.

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmad Riahi. 2011. Teori Akuntansi .Edisi 4. Buku 1: Salemba Empat. Jakarta.

Dwiputra, I Made Arya., dan Suryanawa, I Ketut. 2016. Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, Size Pada Income smoothing. Denpasar. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 16, No. 1: 129-155.

Hans Kartikahadi, dkk. 2016. Akuntansi

Page 27: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

23

Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS. Edisi 2. Buku 1. : Ikatan Akuntansi Indonesia, Jakarta.

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan.: PT. Rajagrafindo Persada, Depok.

Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 4.: Liberty, Yogyakarta.

Suryandari, Ni Nyoman Ayu. 2012. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing. Denpasar. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 11, No. 1: 1-15.

Sulistyanto, Sri. 2014. Manajemen Laba : Teori dan Model Empiris. : Grasindo,

Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif & RND.: CV. Alfabeta, Bandung.

Page 28: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

24

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Dan Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Return On Equity Perusahaan Jasa Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2013-2015.

Tutik Siswanti dan Carmiat [email protected]

ABSTRACT

This study aims to exemine the effect of CSR on ROE, the effect GCG on ROE, and the effect of corporate social responsibility and good corporate governance on ROE. This research is a quantitative study. CSR and GCG as independent variables and ROE as dependent variable. CSR is measured by the standard of the Global Reporting Initiative (GRI), while GCG measured by indicators of institutional ownership, board size, the size of the board of directors, independent directors and audit committee. The sample used in this study presented is a transportation services company listed on the Indonesia Stock Exchange period 2013 to 2015. Data analysis techniques include Normality Test, Linearity, Multiple Linear Regression, Classical Assumption Test : Multicollinearity Test, Test Heteroskidastity, Autocorrelation Test, Hypothesis Testing Partial (t test), Simultaneous Hypothesis Testing (test F) and the Coefficient Determinant. The results uses t test showed that CSR has no effect on ROE, GCG effect on ROE, and the results uses F test showed CSR and GCG no effect on ROE.

Keywords: CSR, GCG, dan ROE

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas Bab I pasal 2 dinyatakan

bahwa : “Perseroan harus mempunyai maksud

dan tujuan serta kegiatan usaha yang tidak

bertentangan dengan ketentuan perundang-

undangan, ketertiban umum, dan/atau

kesusilaan”. Artinya Undang-undang

memberi mandat pada pelaku bisnis untuk

tidak melihat orientasi dari segi ekonomi

rasional semata melainkan juga harus menjaga

keseimbangan pencapaian tujuan dan

kerangka tanggung jawab terhadap etika legal

dan mengedepankan kesusilaan termasuk

sistem nilai dalam masyarakat. Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 pasal

1 ayat 3 bahwa “Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan adalah komitmen perseroan

berperan serta dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan guna meningkatkan kualitas

kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat,

baik bagi perseroan, komunitas setempat,

maupun masyarakat pada umumnya”.

Kandungan dari pasal tersebut adalah

perusahaan memiliki tanggung jawab bukan

hanya kepada shareholder saja melainkan

kepada masyarakat sekitar secara langsung

dan tidak langsung.

CSR selain bertujuan mewujudkan

tanggung jawab terhadap masyarakat dan

lingkungan, perusahan juga memiliki tujuan

Page 29: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

25

berkaitan dengan brand image dan

kepercayaan investor. Beberapa tahun

belakangan ini isu mengenai Good

Corporate Governance (GCG) memang

sering kita dengar, dimulai sejak krisis di

akhir tahun 1990-an. Berdasarkan studi

yang dilakukan oleh Asian Development

Bank, krisis tersebut disebabkan oleh

lemahnya Coorporate Governance.

Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain

, rendahnya kualitas investasi, tingginnya

jumlah pinjaman, tidak efektifnya peran

direktur dan komesaris dalam perusahaan,

lemahnya internal kontrol, rendahnya

sistem audit, kurang keterbukaan, dan

lemahnya penegakan hukum.

Post dalam Nor Hadi (2011:21)

menyatakan bahwa perusahaan mempunyai

tiga tanggung jawab terhadap pemangku

kepentingan (stakeholder) yaitu tanggung

jawab ekonomi, tanggung jawab hukum, dan

tanggung jawab sosial. Tanggung jawab

sosial yang dimaksud adalah tanggung jawab

perusahaan terhadap dampak negatif

lingkungan (negative externalities) dan

masyarakat atas kegiatan operasi

perusahaan.

1.2. Pembatasan Masalah

Peneliti menetapkan pembatasan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Objek penelitian ini adalah perusahaan jasa

transportasi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

b. Periode penelitian yang diambil adalah

pada tahun periode 2013 sampai dengan

2015.

c. Penulis membatasi indikator yang dipakai

untuk menganalisis laporan keuangan

adalah ROE.

d. Aspek yang dianalisis untuk penilaian

GCG adalah kepemilikan konstitusional,

ukuran dewan komisaris, ukuran dewan

direksi, dewan komisaris independen, dan

komite audit.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas

peneliti menetapkan rumusan masalah sebagai

berikut :

a. Bagaimana pengaruh CSR terhadap ROE

pada perusahaan transportasi yang

terdaftar di BEI?

b. Bagaimana pengaruh GCG terhadap ROE

pada perusahaan transportasi yang

terdaftar di BEI?

c. Apakah CSR dan GCG berpengaruh

terhadap ROE pada perusahaan

transportasi yang terdaftar di BEI?

2. LANDASAN TEORI

2.1. Corporate Sosial Responbility (CSR)

2.1.1. Pengertian

Corporate Social Responsibility (CSR)

Page 30: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

26

merupakan sebuah fenomena dan strategi yang

digunakan perusahaan untuk mengakomodasi

kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya.

CSR dimulai sejak era dimana kesadaran akan

sustainability perusahaan jangka panjang

adalah lebih penting daripada sekedar

profitability perusahaan. Beberapa difinisi

berkaitan dengan CSR dikemukakan oleh para

ahli antara lain :

a. Johnson and Johnson dalam Nor Hadi

(2011) mendefinisikan bahwa CSR adalah

tentang bagaimana cara pengelolaan

perusahaan yang baik sebagian maupun

secara keseluruhan memiliki dampak

positif bagi dirinya dan lingkungan. Untuk

itu perusahaan harus mampu mengelola

bisnis operasinya dengan menghasilkan

produk yang berorientasi secara positif

terhadap masyarakat dan lingkungan.

b. Large Holme and Richard Watts dalam

Nor Hadi (2011) mendefinisikan “

Corporate Social Responsibility is the

continuing commitment by bussiness to

behave ethically and contibute to

economic development while improving

the quality of live of the workforce and

their families as well as of the local

community and society at large”.

Dari difinisi tersebut, maka dapat di

gambarkan bahwa CSR merupakan suatu

konsep atau tindakan yang dilakukan oleh

perusahaan sebagai rasa tanggung jawab

perusahaan terhadap social maupun

lingkungan sekitar dimana perusahaan itu

berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan

beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah

tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas

umum, sumbangan untuk membangun

desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial

dan berguna untuk masyarakat banyak,

khususnya masyarakat yang berada di sekitar

perusahaan tersebut berada.

2.1.2. Teori yang Mendasari CSR

Ada beberapa teori yang mendasari CSR,

antara laian :

a. Teori Legitimasi : Legitimasi merupakan

keadaan psikologis keberpihakan orang

dan kelompok orang yang sangat peka

terhadap gejala lingkungan sekitarnya baik

fisik maupun nonfisik. O’Donovan dalam

Nor Hadi (2011) menyatakan legitimasi

organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang

diinginkan atau dicari perusahaan dari

masyarakat. Dengan demikian, legitimasi

marupakan manfaat atau sumber daya

potensial bagi perusahaan untuk bertahan

hidup (going concern).

b. Teori Stakeholder :Hummels dalam Nor

Hadi (2011) menyatakan bahwa

perusahaan hendaknya memperhatikan

stakeholder, karena mereka adalah pihak

yang mempengaruhi dan dipengaruhi baik

secara langsung dan tidak langsung atas

Page 31: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

27

aktivitas serta kebijakan yang diambil dan

dilakukan perusahaan. Jika perusahaan

tidak memperhatikan stakeholder bukan

tidaak mungkin akan menuai protes dan

dapat mengeliminasi legitimasi

stakeholder.

c. Teori Kontrak : Deegan dalam Nor Hadi

(2011) menyatakan bahwa social contract

dibangun dan dikembangkan, salah satunya

untuk menjelaskan hubungan antara

perusahaan terhadap masyarakat.

Perusahaan memiliki kewajiban kepada

masyarakat setempat. Interaksi perusahaan

dengan masyarakat akan selalu berusaha

untuk memenuhi dan mematuhi aturan dan

norma-norma yang berlaku di masyarakat,

sehingga kegiatan perusahaan dapat

dipandang legitimasi

2.1.3. Prinsip-Prinsip CSR

Crowther David dalam Nor Hadi (2011)

mengurai prinsip tanggung jawab sosial

menjadi 3 yaitu:

a. Sustainability berkaitan dengan bagaimana

perusahaan dalam melakukan aktivitas

tetap memperhitungkan berkelanjutannya

di masa depan.

b. Accountability merupakan upaya

perusahaan terbuka dan bertanggungjawab

atas aktivitas yang telah dilakukan.

Akuntabilitas dibutuhkan ketika aktivitas

perusahaan mempengaruhi dan

dipengaruhi lingkungan eksternal.

c. Transparancy merupakan prinsip penting

bagi pihak eksternal. Transparansi

bersinggungan dengan pelaporan aktivitas

perusahaan berikut dampak terhadap pihak

eksternal

2.1.4. Pengukuran CSR

Pengungkapan CSR dapat diukur

berdasarkan Pedoman Pelaporan

Berkelanjutan GRI (Global Reporting

Initiative). Terdapat enam fokus

pengungkapan yaitu ekonomi, lingkungan,

sosial, hak asasi manusia, masyarakat, dan

tanggung jawab atas produk. Dalam setiap

aspek memiliki item-item penilaian, yang

jumlahnya bervariasi. Hasil penilaian atas

pengungkapan CSR disebut Corporate Social

Responsibility Discclosure Index

(www.globalreposting.org).

2.2. Good Corporate Governance (GCG)

Finance Committee On Corporate

2.2.1. Pengertian

Governance Malaysia dalam Mas

Achmad (2014) menyatakan bahwa GCG

adalah suatu proses serta struktur yang

digunakan untuk mengarahkan sekaligus

mengelola bisnis dan urusan perusahaan ke

arah peningkatan pertumbuhan bisnis dan

akuntabilitas perusahaan. Adapun tujuan

akhirnya adalah menaikkan nilai saham dalam

jangka panjang tetapi tetap memperhatikan

berbagai kepentingan para stakeholder

Page 32: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

28

lainnya.

Sedangkan GCG menurut Forum

Corporate Governance on Indonesia (FCGI)

dalam Mas Achmad (2014), GCG adalah

separangkat peraturan yang mengatur

hubungan antara pemegang saham, pengurus

(pengelola), perusahaan, pihak kreditor,

pemerintah, karyawan, serta para pemangku

kepetingan internal dan eksternal lainnya yang

berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban

mereka atau dengan kata lain suatu sistem

yang mengendalikan perusahaan.

2.2.2. Prinsip Dasar GCG

Menurut Arief Effendi (2016:11),

prinsip-prinsip GCG meliputi:

a. Transparency/Transparansi, yang dapat

diartikan dengan keterbukaan informasi,

baik dalam proses pengambilan keputusan

atau dalam pengungkapan informasi

material dan relevan kegiatan perusahaan.

b. Accountability/Akuntabilitas, yaitu

kejelasan fungsi, struktur, sistem dan

pertanggungjawaban organ perusahaan

sehingga pengelolaan perusahaan

terlaksana secara efektif.

c. Responsibility/Pertanggungjawaban, yang

merupakan kesesuaian dalam pengelolaan

perusahaan terhadap prinsip korporasi yang

sehat serta perturan perundang-undangan

yang berlaku. Peraturan yang berlaku

termasuk yang berkaitan dengan pajak,

hubungan industrial, perlindungan

lingkungan hidup, kesehatan dan

keselamatan kerja, standar pengajian, dan

persaingan yang sehat.

d. Independency /Kemandirian , adalah suatu

keadaan dimana perusahaan dikelola secara

profesional tanpa benturan kepentingan dan

pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang

tidak sesuai dengan peraturan perundang-

undangan dan prinsip-prinsip korporasi

yang sehat.

e. Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran) ,

secara sederhana kesetaraan dan kewajaran

didefinisikan sebagai perlakuan yang adil

dan setara dalam memenuhi hak-hak

stakeholder yang timbul berdasarkan

perjanjian serta peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

2.2.3. Pengukuran GCG

Retno Kusuma (2012) menyatakan

indikator yang dipakai untuk mengukur GCG

dalam suatu perusahaan adalah sebagai

berikut:

a. Kepemilikan Institusional ,

memcerminkan berapa persen saham yang

dimiliki oleh investor institusi dibanding

dengan jumlah saham yang beredar.

b. Ukuran Dewan Komisaris, Dewan

Komisaris (Board of Commissioner)

berfungsi melakukan pengawasan dalam

perusahaan. Keberadaan Dewan Komisaris

sangat penting untuk keberhasilan

implementasi GCG. Sehingga ukuran

Page 33: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

29

Dewan Komisaris menentukan sejauh

mana direksi dapat di awasi atau dikontrol

oleh Dewan Komisaris

c. Ukuran Dewan Direksi, Dewan Direksi

(Board of Director) berfungsi mengurus

segala sesuatu dalam perusahaan. Dewan

Direksi memiliki kewajiban untuk

menyusun pedoman dan menjalankan

pedoman yang yang telah disusun. Sama

halnya dengan Dewan Komisaris, Dewan

Direksi menjadi faktor penentu dalam

implementasi GCG.

d. Dewan Komisaris Independen, Dewan

Komisaris Independen (Independent

Commissioner) berfungsi sebagai kekuatan

penyeimbang (conterveiling power) dalam

pengambilan keputusan oleh dewan

.komisaris. Komisaris Independen

mewakili kepentingan para pemegang

saham independen (minoritas), termasuk

mewakili kepentingan lainnya, misalnya

investor.

e. Komite Audit, mengingat tugas Dewan

Komisaris dalam pengawasan terhadap

jalannya perusahaan sangat berat, maka

komisaris dibantu oleh komite-komite.

Salah satu komite adalah Komite Audit.

Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)

mendefinisikan “Komite Audit adalah

suatu komite yang bekerja secara

profesional dan independen yang dibentuk

oleh dewan komisaris dan, dengan

demikian, tugasnya adalah membantu dan

memperkuat fungsi dewan komisaris dalam

menjalankan fungsi pengawasan atas

proses pelaporan keuangan, manajemen

risiko, pelaksanaan audit, dan

implementasi dari corporate governace di

perusahaan-perusahaan”.

2.3. Return On Equity (ROE)

2.3.1. Pengertian

Menurut Mamduh (2016) ROE

merupakan rasio antara laba bersih terhadap

total equity. ROE sering disebut juga rate of

return on net worth yaitu kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

dengan modal sendiri, sehingga ROE ini

sering juga disebut rentabilitas modal sendiri.

ROE mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba bagi pemegang

saham. ROE juga dipengaruhi oleh hutang

perusahaan, apabila proporsi hutang

semakin besar maka rasio ini juga semakin

besar. ROE yang semakin tinggi semakin baik,

berarti posisi pemilik perusahaan semakin kuat

(Sartono, 2010).

2.3.2. Komponen ROE

Mamduh (2016) menyatakan ROE bisa

dipecah kedalam dua komponen yaitu ROA

dan Rasio Hutang (leverage). ROA

mencerminkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba berdasarkan aset yang

dimiliki, sedangkan Leverage yang

disesuaikan mencerminkan efek penggandaan

Page 34: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

30

penggunaan utang dan saham preferen untuk

menaikan return ke pemegang saham.

Berdasarkan, maka ROE dapat

memberikan gambaran tiga hal pokok:

a. Kemampuan perusahaan menghasilkan

laba (profitability)

b. Efisiensi perusahaan dalam mengelola aset

(assets management)

c. Hutang yang dipakai dalam melakukan

usaha (financial leverage)

a. Adapun untuk menentukan besarnya

ROE adalah sebagai berikut :

Dengan Penjelasan sebagai berikut :

Net Income merupakan jumlah penjualan

bersih, sedangkan Total Equity merupakan

jumlah modal perusahaan

2.4. Kerangka Berpikir

Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono

(2014) kerangka berpikir merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah diidentifikasi sebagai masalah yang

penting.

Berdasarkan rumusan masalah dan

landasan teori, maka kerangka berpikir dalam

penelitian ini akan mengukur pengaruh

variabel bebas, yaitu CSR (X1) dan GCG (X2)

secara parsial terhadap variabel terikat ROE

(Y) yang di gambarkan secara terputus-putus

dan secara simultan atau secara bersama-sama

yang digambarkan dalam garis tidak terputus.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini

terjasi dalam skema gambar adalah sebagai

beikit :

Gambar 1. Kerangka Bepikir

Sumber : Diolah peneliti

2.5. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas yang

didasarkan dengan penelitian-penelitian

terdahulu, maka dapat dirumuskan

hipotesisnya sebagai berikut.

H1 = Diduga CSR berpengaruh terhadap ROE

perusahaan.

H2 = Diduga GCG berpengaruh terhadap

ROE perusahaan.

H3 = Diduga CSR dan GCG secara bersama-

sama berpengaruh terhadap ROE

perusahaan

3. METODOLI PENELITIAN

3.1. Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua

perusahaan transportasi yang tercatat di BEI

tahun 2013-2015.

Perusahaan yang menjadi obek penelitian

memiliki karakteristik yang telah ditentukan,

yaitu Perusahaan jasa transportasi yang

CSR

GCG

ROI

Page 35: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

31

terdaftar di BEI , menerbitkan laporan

keuangan, mencantumkan kegiatan CSR dan

penerapan GCG dalam annual report, laporan

keuangan menunkukan laba positif, selama

periode 2013-2015. Berdasarkan kriteria

tersebut, maka terdapat 9 (sembilan)

perusahaan.

Sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh populasi yang memenuhi kriteria yang

telah ditentukan, yaitu 9 (sembilan)

perusahaan

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini

adalahberupa angka-angka yang disajikan

dalam laporan keuangan, sehingga jenis data

adalah kuantitatif, sedangkan sumber data

adalah data sekunder, yaitu berupa laporan

keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan.

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

4.1. Analisis Data

Variabel dalam penelitian ini adalah CSR,

GCG dan ROE, dimana data masing-masing

variabel dikumpulkan berdasarkan laporan

keuangan dari 9 (sembilan perusahaan).

a. CSR

Pengungkapan CSR dalam penelitian ini

dengan menggunakan standar Global

Reporting Initiative (GRI). dalam standar ini

terdapat 91 item yang harus dinilai yang

terbagi dalam 6 indikator yaitu:

1) Indikator 1 adalah ekonomi terdapat 9

fokus pengungkapan.

2) Indikator 2 adalah lingkungan terdapat 34

fokus pengungkapan.

3) Indikator 3 adalah sosial terdapat 16 fokus

pengungkapan.

4) Indikator 4 adalah hak asasi manusia

terdapat 12 fokus pengungkapan.

5) Indikator 5 adalah masyarakat terdapat 11

fokus pengungkapan.

6) Indikator 6 adalah tanggung jawab atas

produk terdapat 9 pengungkapan.

Skor CSR setiap item yang dijalankan

perusahaan skor 1, jika tidak skor 0.

b. GCG

Penilaian GCG dilakukan dengan

menggunakan 5 indikator yaitu kepemilikan

institusional, ukuran Dewan Komisaris,

ukuran dewan Direksi, Dewan Komisaris

Independen, dan Komite Audit. Semua

indikator diperoleh datanya dari annual report

perusahaan pada item GCG perusahaan

kecuali satu indikator yaitu kepemilikan

institusional yang tidak tercantum pada item

GCG perusahaan. Sehingga untuk ndikator

tersebut diukur berdasarkan struktur saham

perusahaan.

c. ROE

ROE merupakan rasio antara laba bersih

terhadap total equity. ROE dalam penelitian

ini, ditentukan dengan membandingkan laba

bersih tahun berjalan dengan total equity.

Adapun data laba berjalan dan total equity di

Page 36: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

32

peroleh dari laporan keuangan laba rugi dan

laporan laba ditahan/perubahan modal.

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1. Uji Asumsi Dasar

a. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dengan

menggunakan metode Kolmogorov Smirnov

adalah sebagai berikut :

Tabel. 1. Uji Normalitas – One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel diatas, nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) sebesar 0,078 lebih besar dari 0,05,

kesimpulannya data berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Hasil uji linieritas berdasarkan metode

Scatterplot adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Uji Linieritas – Analisis Grafik

(Scatterplot)

Dari gambar diatas menunjukkan, plot

yang terbentuk menyebar secara acak di atas

dan di bawah sumbu regression standardized

residual, sehingga dapat disimpulkan data

linier.

4.2.2. Regresi Linier Berganda

Bedasarkan data dalam penelitian ini,

maka dari hasil pengujian regresi linier

berganda dua prediktor dapat disajikan dalam

tabel sebagai berikut :

Tabel 2. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Dua Prediktor

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Y

Dari tabel coefficients diatas

menunjukkan model regresi linier berganda

adalah :

Y = - 5,838 + 0,134 X1 + 0,282 X2

Berdasarkan model persamaan regresi

tersebut, maka dapat di jelaskan bahwa

variabel bebas X1 ( CSR) dan X2 (GCG),

memiliki hubungan positif dan berbanding

lurus terhadap variabel terikat Y ( ROE).

Dimana setiap kenaikan dari variabel CSR

dan GCG akan mengakibatkan variabel ROE

juga naik. Demikian juga sebaliknya.

Standardized Residual

N 27

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,96076892

Most Extreme Differences Absolute ,159

Positive ,159

Negative -,128

Test Statistic ,159

Asymp. Sig. (2-tailed) ,078

c

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -5,838 17,466 -,334 ,741

X1 ,134 ,788 ,031 ,170 ,866 ,999 1,001

X2 ,282 ,121 ,429 2,324 ,029 ,999 1,001

Page 37: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

33

4.2.3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolnieritas

Hasil uji multikolinearitas dengan

menggunakan metode Tolerance (TOL) dan

Variance Inflation Factor (VIF) pada tabel 2,

menunjukkan nilai VIF ROE (X1) dan GCG

(X2), masing masing sebesar 1,001,

sedangkan nilai nilai VIF lebih kecil dari 10

maka dapat disimpulkan model regresi yang

terbentuk tidak mengandung gejala

multikolinieritas.

b. Uji Heterkedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dengan

menggunakan metode Glejser adalah

sebagai berikut :

Tabel 3 Uji Heteroskedastisitas – Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -1,537 9,726 -,158 ,876

X1 ,043 ,439 ,017 ,098 ,923

X2 ,183 ,068 ,483 2,704 ,112

a. Dependent Variable : ABRESID

Dari hasil output pada tabel 3

menunjukkan nilai signifikansi variabel CSR

(X1) sebesar 0,923 > 0,05, artinya tidak ada

gejala heteroskedastisitas. Sedangkan nilai

signifikansi GCG (X2) sebesar 0,112 < 0,05,

artinya tidak ada gejala heteroskedastisitas

c. Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi dengan

menggunakan metode Durbin Watson adalah

sebagai berikut :

Tabel 4. Uji Autokorelasi – Durbin Watson

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1 ,429

a

,184 ,116 16,392884 1,977

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel diatas menunjukan

nilai Durbin Watson sebesar 1,977, sedangkan

nilai nilai dL diperoleh sebesar 1,240 dan dU

sebesar 1,556, dimana n=27, k=2. Dengan

demikian nilai DW > nilai dL, sehingga dapat

disimpulkan bahwa model persamaan regresi

tidak terjadi masalah autikorelasi.

4.2.4. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesisi Parsial

Hasil uji hipotesis secara parsial (Uji t)

dapat dilihat dari tabel Coefficients dibawah

ini :

Tabel. 5. Hasil Uji Hipotesis Parsial

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -5,838 17,466 -,334 ,741 X1 ,134 ,788 ,031 ,170 ,866

X2 ,282 ,121 ,429 2,324 ,029

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan output dari Tabel 4.11

diperoleh t hitung untuk variabel X1 sebesar

0,170, dan t hitung untuk variabel X2 sebesar

2,324. Sedangkan untuk nilai t tabel = df : 0,05

(27-2) = 2,060.

Dengan demikian, maka :

1) Nilai t hitung variabel CSR < dari nilai t tabel,

hal ini menjunjukan bahwa, tidak terdapat

pengaruh antara variabel bebas CSR

Page 38: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

34

terhadap variabel terikat ROE.

2) Nilai t hitung variabel GCG > dari t tabel, hal

ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

antara variabel bebas GCG terhadap

variabel terikat ROE .

b. Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Hasil uji hipotesis secara bersama-

sama atau secara simultan dengan uji F

tersaji dalam tabel dibawah ini :

Tabel 6. Uji Hipotesis Simultan

ANOVA

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regression 1454,653 2 727,327 2,707 ,087

b

Residual 6449,439 24 268,727

Total 7904,093 26 a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2, X1

Dari tabel diatas menunjukkan nilai F

hitung sebesar 2,707 dan F tabel = 0,05 (2-1),(27-

2) = 4,242. Hal ini berarti, bahwa F hitung < F

tabel , sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel bebas CSR dan GCG tidak

berpengaruh secara simultan terhadap variabel

terikat dalam hal ini adalah ROE.

4.2.5. Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil output SPSS, maka

besarnya koefisien determin asi tersaji pada

tabel berikut ini :

Tabel 6. Koefisien Determinasi

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,429

a

,184 ,116 16,392884 ,977

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan

besarnya nilai R Square (R2) adalah 0,184.

Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

varian variabel bebas CSR dan GCG mampu

menjelaskan varian variabel terikat hanya

sebesar 18,4%, sedangkan sisanya sebesar

81,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dibahas dalam penelitian ini. Jika dilihat dari

hasilnya, maka nilai tersebut kurang dari 50%,

sehingga dapat dikatakan bahwa CSR dan

GCG bukan merupakan variabel yang

signifikan dalam menjelaskan perubahan-

perubahan yang terjadi pada variabel ROE,

akan tetapi variabel lain yang lebih dominan

mempengaruhi dan menjelaskan perubahan-

perubahan ROE pada penelitian ini.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan,

maka dari penelitian ini dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. CSR tidak berpengaruh terhadap ROE

perusahaan transportasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

2. GCG berpengaruh terhadap ROE

perusahaan transportasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

3. CSR dan GCG secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap ROE perusahaan

tansportsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Page 39: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

35

5.2. Saran

1. Program CSR harus sesuai dengan

kebutuhan masyarakat, agar dampak

posisitfnya langsung dirasakan

masyarakat, sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan masyarakat terhadap

perusahaan, maupun produk atau jasa

yang di tawarkan pada masyarakat.

2. Bagi peneliti selanjutnya, maka dapat

menambahkan variabel-variabel lain agar

hasil penelitian ini dapat di lanjutkan

untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyani Nuswandari. 2009. Pengaruh

Corporate Governance Perception Index Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Semarang : Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.16, No. 2: 70-84

Dian Prasita. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan. Semarang : Jurnal Analisi Akuntansi. Vol.1, No. 02.

Dwi Prastowo. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.

Laporan Tahunan Perusahaan. 2013-2015. Diakses pada tanggal 11 September 2016: www.idx.co.id

Latar Belakang GCG Harus Dilakukan oleh Perusahaan. 2016. Diakses pada tanggal 17 September 2016: www.iicg.org.

Mamduh M. dan Abdul Halim. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mas Achmad Daniri. 2014. Lead By GCG. Jakarta: Gagas Bisnis Indonesia.

Muh. Arief Effendi. 2016. The Power of Good Corporate Governance. Edisi 2.Jakarta: Salemba Empat.

Ni Luh dan I Gusti. 2013. Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Kepemilikan Asing Sebagai Variabel Moderator. Bali : E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 03, No. 02 : 248-257.

Nor Hadi. 2011. Corporate Social Responsibility. Edisi 1. Yogyakata: Graha Ilmu.

Pedoman Pelaporan Berkelanjutan (GRI) . 2016. Diakses tanggal 17 September 2016: www.globalreporting.org

Pengertian GCG. 2016. Diakses tanggal 18 Sepetember 2016: www.fcgi.co.id

Rerno Kusuma. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan. Malang : Jurnal Manajemen Bisnis. Vol.2, No. 01.

Sartono, A. 2010. Managemen Keuangan : Teori dan Aplikasi (4th Ed.). Yogyakarta: BBFE.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Edisi 21. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan-Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta :Andi Offset

Syofian Siregar. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Tempo. 2012. Kerugian Akibat Lumpur Lapindo Rp 50 Miliar Per Hari. Diambil dari : https://m.tempo.co/read/news/2012/05/29/090406896/kerugian-akibat- lumpur-lapindo-rp-50-miliar-per-hari.

Page 40: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

36

Korelasi Ekspor Dan Impor Terhadap Neraca Perdagangan Dan Neraca Pembayaran Di

Indonesia Tahun 2007-2016

Tutik Wiryanti

ABSTRACT

The total export consist of gas and petroleum and non gas and petroleum to many countries. The total import consist of petroleum, mineral, agriculture, industry from many countries. The trade balance of Indonesia are notes of the total export minus the total import. Whereas the Indonesian balance of payment are notes of foreign transactions which to became revenue or payment from another countries. The aim of the research is to know of correlations and influence between the total export and import to the Indonesian balance of payment and the trade balance in 2007 - 2016. The research methods used library research from annual report of the Bank Indonesia since 2007 until 2016, BI and BPS website, other reference and then statistic analysis. The result of the research show that: (1) the total export and import were the linear and strong positive correlations relationship (R=1,00) to the trade balance,but Its were linear and the enough correlation relationship (R=0,631) to the Indonesion balance of payment in 2007 - 2016. (2) The total export and import were not an influence to the trade balance and Indonesian balance of payment in 2007 – 2016. Keywords : Export, Import, Trade Balance and the Indonesian Balance of Payment.

ABSTRAK

Total ekspor terdiri dari total ekspor minyak dan gas ditambah total ekspor non minyak dan gas ke beberapa negara. Total impor terdiri dari total impor minyak, mineral, hasil pertanian dan industri dari beberapa negara. Neraca perdagangan yaitu total nilai ekspor dikurangi total nilai impor. Sedangkan neraca pembayaran Indonesia adalah suatu ringkasan pencatatan dari semua transaksi yang menimbulkan pembayaran atau penerimaan dengan negara-negara lain. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui korelasi dan pengaruh antara total ekspor dan impor terhadap neraca pembayaran dan neraca perdagangan Indonesia tahun 2007 – 2016. Metode riset yang digunakan adalah riset kepustakaan dari laporan tahunan Bank Indonesia sejak tahun 2007 – 2016, website BI dan BPS, referensi lain dan analisis statistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) hubungan korelasi antara ekspor dan impor terhadap neraca perdagangan adalah sangat kuat (R = 1,00) dan linear, hubungan korelasi antara ekspor dan impor terhadap neraca pembayaran adalah cukup kuat (R = 0,631) dan linear pada tahun 2007 - 2016. (2) Tidak terdapat pengaruh antara ekspor dan impor terhadap neraca perdagangan dan neraca pembayaran tahun 2007 - 2016. Kata Kunci : Ekspor, Impor, Neraca Perdagangan, Neraca Pembayaran Indonesia.

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara yang

berdaulat selalu berhubungan dengan tata

pergaulan internasional dalam semua bidang,

termasuk dalam bidang perdagangan

internasional. Dalam perdagangan

internasional terdapat kegiatan ekspor dan

impor antar negara yang saling membutuhkan

Page 41: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

37

komoditas dan jasa dalam kegiatan

perekonomian internasional. Ekspor yaitu

merupakan pengiriman berbagai komoditas

dan jasa ke beberapa negara lain. Impor yaitu

mendatangkan bermacam barang maupun

jasa dari beberapa negara. Apalagi era

globalisasi, beberapa negara termasuk

Indonesia sudah menandatangani

kesepakatan terhadap perdagangan bebas

dunia (WTO). Perdagangan bebas antara

Indonesia dengan China, sudah dimulai pada

tahun 2010.

Perdagangan bebas di negara-negara

anggota ASEAN atau masyarakat ekonomi

ASEAN (MEA) mulai tahun 2015. Saat itu

siap atau tidak siap masyarakat dan

pemerintah Indonesia harus menghadapi

perdagangan bebas di kawasan negaranegara

ASEAN maupun dunia (World Trade

Organization = WTO) yang telah disepakati

bersama. Berbagai produk dan jasa impor

membanjir di berbagai kota di Indonesia,

termasuk impor garam. Impor garam,

sebenarnya ini tidak logis, karena garis pantai

Indonesia nomor dua terpanjang didunia dan

memproduksi garam bisa dilakukan dengan

cara tradisional serta teknologi sederhana

Disisi lain, Indonesia menjadi tujuan pasar

atau pangsa pasar berbagai komoditas dari

negara-negara lain karena jumlah

penduduknya mendekati 250 juta orang.

Untuk itu perlu diteliti kondisi tentang

ekspor, impor, neraca perdagangan dan

neraca pembayararan Indonesia selama 10

tahun terakhir. Dan yang akan diuraikan

dalam penelitian ini adalah teori dan studi

empiris mengenai total nilai ekspor, impor,

neraca perdagangan dan neraca pembayaran

Indonesia mulai tahun 2007 - 2016.

Permasalahan dalam Penelitian ini :

1. Adakah hubungan antara ekspor dan

impor terhadap neraca perdagangan dan

neraca pembayaran Indonesia tahun 2007

– 2016 ?

2. Adakah pengaruh antara ekspor dan impor

terhadap neraca perdagangan dan neraca

pembayaran Indonesia tahun 2007 – 2016

?

Tujuan Penelitian :

1. Untuk mengetahui hubungan antara

ekspor dan impor terhadap neraca

perdagangan dan neraca pembayaran

Indonesia tahun 2007 – 2016 ?

2. Untuk mengetahui pengaruh antara ekspor

dan impor terhadap neraca perdagangan

dan neraca pembayaran Indonesia tahun

2007 – 2016 ?

Metode Penelitian

Agar bisa memecahkan

permasalahan dan untuk mencapai tujuan

penelitian ini, diperlukan data yang akurat

dan relevan yang mendukung penelitian

tersebut. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder dalam

kurun waktu 2007 – 2016 tentang total nilai

Page 42: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

38

ekspor, impor, neraca perdagangan dan

neraca pembayaran. Untuk mengumpulkan

data, peneliti menggunakan beberapa

metode penelitian adalah riset kepustakaan

dengan mempelajari dan menganalisa

laporan tahunan Bank Indonesia dan Biro

Pusat Statistik tahun 2007–2016, website BI,

BPS, referensi lain yang berhubungan

dengan judul ini dan menga-nalisis data

kuantitatif menggunakan analisis statistik

dengan program IBM SPSS versi 22.

PEMBAHASAN EKSPOR

Ekspor diartikan sebagai pengiriman

dan penjualan barang-barang buatan dalam

negeri ke negara-negara lain. (Sadono,

2011:203).

Kegiatan mengekspor barang dan jasa

ini akan menyebabkan peningkatan dalam

pendapatan nasional. Bila terjadi peningkatan

ekspor neto adalah positif. Produk Ekspor

Indonesia terdiri dari ekspor non minyak dan

gas serta minyak dan gas. Ekspor non minyak

dan gas, meliputi beberapa kelompok

komoditas antara lain pertanian, mineral dan

industri. Ekspor sektor pertanian terdiri dari

kopi, teh, rempah-rempah, tembakau, coklat,

udang dan lainnya. Ekspor mineral terdiri dari

biji tembaga, biji nikel, batu bara, bauksit dan

lainnya. Sedangkan ekpor industri antara lain

tekstil dan produk tekstil, pakaian jadi, kayu

olahan, kayu lapis, minyak kelapa sawit,

bahan kimia, barang dari logam tidak mulia,

alat listrik, alat ukur dan fotografi dan

lainnya, semen, kertas, produk karet dan

lainya.

Sasaran ekspor Indonesia ditujukan di

beberapa benua yaitu benua Afrika, Amerika,

Asia, Australia dan Eropa. Benua Amerika

yaitu Canada, Amerika Serikat, Amerika

Latin dan lainnya. Di benua Asia yaitu Brunei

Darusalam, Malaysia, Filipina, Singapura,

Thailand, Myamar, Vietnam, Kamboja, Laos,

India, Irak, Jepang, Korea Selatan, Pakistan,

China, Arab Saudi, Taiwan dan lainnya. Di

benua Eropa yaitu Belanda, Belgia, Spanyol,

Inggris, Italia, Jerman, Perancis, Rusia dan

lainnya. Benua Australia yaitu Australia dan

Selandia baru (New Zealand). Adapun yang

dimaksud total nilai ekspor terdiri dari nilai

ekspor non minyak dan gas atau segala

komoditas tersebut diatas ditambah minyak

dan gas yang meliputi LNG, LPG dan gas

alam di Indonesia. Dibawah ini data total nilai

ekspor di Indonesia tahun 2007 – 2016

Tabel 1. Total Nilai Ekspor di Indonesia Tahun 2007 - 2016

No. Tahun Nilai Ekspor (Juta US$)

1. 2. 3. 4. 5. 6.

2007 2008 2009 2010 2011 2012

118.014,00 137.020,40 116.510,00 157.779,10 203.496,60 190.020,30

7. 8. 9.

10.

2013 2014 2015 2016

182.551,80 175.980,00 150.366,30 145.186,20

Sumber : BPS dan Laporan Tahunan Bank Indonesia

tahun 2007 – 2016, yang telah diolah.

Page 43: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

39

IMPOR

Impor adalah barang-barang yang

diproduksi di luar negeri dan di jual ke dalam

negeri (Mankiw, 2006:69). Impor merupakan

pembelian dan memasukkan barang dari luar

negeri ke dalam suatu perekonomian.

(Sadono, 2011:203).

Indonesia mengimpor berbagai

komoditas non minyak dan gas (non migas),

hasil pertambangan dan sektor lainnya dari

beberapa negara. Indonesia mengimpor

berbagai komoditas non migas terdiri dari

hasil pertanian dan hasil industri. Hasil

pertanian : buah-buahan, sayuran, daging

sapi, daging ayam, biji kopi, ikan, produk

makanan olahan dan lainnya. Hasil industri :

peralatan listrik, produk logam dasar, bahan

kimia, kendaraan bermotor roda empat dan

suku cadang, pesawat udara dan suku cadang,

tekstil dan produk tekstil dan lainnya. Hasil

pertambangan : minyak (BBM), batubara, biji

tembaga, biji nikel dan lainnya. Impor berasal

dari berbagai negara dari beberapa benua.

Benua Amerika yaitu Canada, Amerika

Serikat, Argentina, Brasil, Meksiko dan

lainnya. Benua Asia yaitu Brunei Darusalam,

Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand,

Myamar, Vietnam, Kamboja, Laos, India,

Irak, Jepang, Korea Selatan, Pakistan, China,

Arab Saudi, Taiwan dan lainnya. Benua

Eropa yaitu Belanda, Belgia, Spanyol,

Inggris, Italia, Jerman, Perancis, Rusia, Turki

dan lainnya. Benua Afrika yaitu Afrika

Selatan dan lainnya. Benua Australia yaitu

Australia dan Selandia Baru. Berikut ini

disajikan data total nilai Impor di Indonesia

tahun 2007 - 2016 :

Tabel 2. Total Nilai Impor di Indonesia

Tahun 2007 - 2016

No. Tahun

Nilai Impor (Juta US$)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

85.260,00

129.197,30

96.829,20

135.663,30

177.435,60

191.689,50

186.628,70

178.178,80

142.694,80

135.652,90

Sumber : BPS dan Laporan Tahunan Bank Indonesia tahun

2007 -2016, yang telah diolah.

NERACA PERDAGANGAN

Neraca Perdagangan (ekspor neto)

sebagai nilai ekspor dikurangi nilai impor

(NX = EX – IM), (Mankif, 2006:114). Neraca

Perdagangan sama dengan arus modal keluar

neto, yang sama dengan tabungan dikurangi

investasi. Tabungan dipengaruhi oleh fungsi

konsumsi dan kebijakan fiskal, sedangkan

Investasi dipengaruhi oleh fungsi investasi

dan tingkat bunga dunia.

Dalam Neraca Perdagangan dicatat

transaksi ekspor dan impor barang-barang

selama satu periode. Suatu negara dikatakan

mengalami defisit perdagangan bila nilai

ekspor barang lebih kecil daripada nilai impor

barang. Sebaliknya negara tersebut dikatakan

mengalami surplus perdagangan bila nilai

Page 44: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

40

ekspor barang lebih besar daripada nilai

impornya. (Rahardja, 2008:300).

Neraca Perdagangan yaitu perbedaan

diantara ekspor dan impor dari perdagangan

tampak, maksudnya perdagangan barang-

barang tampak.(Sadono, 2011:391) Jika nilai

neraca perdagangan itu positif, hal ini berarti

bahwa ekspor barang-barang tampak

melebihi nilai impornya. Tetapi jika neraca

perdagangan itu menunjukkan negatif, hal ini

berarti bahwa nilai impor melebihi

ekspornya.

Berikut ini data total Neraca

Perdagangan di Indonesia tahun 2007 - 2016

:

Tabel 3. Total Neraca Perdagangan di

Indonesia Tahun 2007 - 2016

No. Tahun

Neraca Perdagangan (Juta US$)

1. 2. 3. 4.

2007 2008 2009 2010

32.754,00 7.823,10 19.680,80 22.115,80

5. 6. 7. 8. 9. 10.

2011 2012 2013 2014 2015 2016

26.061,10 -1.669,40 -4.076,90 -2.198,80 7.671,50 9.533,30

Sumber : BPS dan Laporan Tahunan Bank Indonesia

tahun 2007 -2016, yang telah diolah.

NERACA PEMBAYARAN

Neraca Pembayaran atau Balance of

Payment (BOP) adalah catatan tentang

transaksi ekonomi internasional suatu negara

terhadap negara lainnya dalam kurun waktu

tertentu (umumnya dalam periode 1 tahun).

(Iskandar, 2010:256).

Neraca Pembayaran adalah suatu

catatan aliran keuangan yang menunjukkan

nilai transaksi perdagangan dan aliran dana

yang dilakukan di antara suatu negara dengan

negara lain dalam suatu tahun tertentu.

(Sadono, 2011:390)

Dalam Neraca Pembayaran akan

terlihat kemampuan atau produktivitas

penduduk suatu negara terhadap penduduk

negara lainnya yang tercermin; defisit atau

surplus suatu perdagangannya dan

keluarmasuk modal.

Defisit Neraca Pembayaran berarti

pembayaran ke luar negeri melebihi

penerimaan dari luar negeri. Impor melebihi

ekspor merupakan salah satu faktor penting

yang menimbulkan defisit neraca

pembayaran. Terjadinya defisit neraca

pembayaran akan menimbulkan berbagai

efek buruk terhadap kegiatan dan kestabilan

ekonomi suatu negara.

Sedangkan Surplus Neraca

Pembayaran berarti penerimaan dari luar

negeri melebihi pengeluaran ke luar negeri.

Oleh karena itu, neraca pembayaran luar

negeri haruslah (diusahakan) seimbang. Jika

impor terlalu besar, mengakibatkan devisa

akan semakin berkurang, nilai tukar Rupiah

terhadap US$ (valas) akan melemah, industri

dalam negeri yang berbasis bahan baku impor

akan terpuruk dan lain-lain. Namun jika

ekspor naik maka devisa akan meningkat,

Page 45: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

41

nilai kurs Rupiah terhadap US$ (valas) akan

menguat. Disisi lain jika harga barang atau

bahan baku di luar negeri itu lebih murah

dibandingkan dengan harga produk dalam

negeri, maka akan mendorong lagi impor

produk-produk luar negeri.

Neraca pembayaran dapat dibedakan

dalam dua bagian yang utama yaitu neraca

berjalan dan neraca modal. Sedangkan neraca

perdagangan masuk dalam transaksi berjalan.

Transaksi berjalan merupakan bagian dari

neraca pembayaran. Neraca keseluruhan

menunjukkan perimbangan diantara

keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri

dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar

negeri.

1. Transaksi Berjalan

Transaksi berjalan mencatat

transaksitransaksi sebagai berikut :

a. Ekspor dan impor barang tampak

b. Ekspor dan impor jasa (barang-barang tak

tampak).

c. Pembayaran pindahan neto ke luar negeri.

Nilai Ekspor dan Impor Barang Tampak

Transaksi ini meliputi hasil-hasil

sektor pertanian, barang-barang produksi

industri dan barang-barang yang diproduksi

oleh sektor pertambangan dan berbagai

jenis ekspor dan impor barang tampak

lainnya.

Nilai Ekspor dan Impor Jasa

(Barang-barang Tak Tampak).

Transaksi ini terdiri dari pembayaran

biaya pengangkutan dan asumsi dari barang-

barang tampak yang diekspor atau diimpor,

perbelanjaan para wisatawan, pendapatan

investasi meliputi keuntungan, bunga atas

modal yang diinvestasikan dan dividen.

Sedangkan neraca perdagangan tak tampak

(jasa) yaitu nilai bersih ekspor dan impor

jasa-jasa, yang juga dinamakan neraca jasa.

Pembayaran Pindahan Neto ke Luar

Negeri.

Pembayaran Pindahan terdiri dari

pembayaran pindahan yang dilakukan oleh

pihak pemerintah maupun pihak swasta. Dan

transaksi ini meliputi pembayaran di mana

penerimanya tidak perlu “membayar” dalam

bentuk uang atau jasa. Misal: pembayaran

pindahan adalah bantuan uang suatu negara

Arab ke Afganistan atau ke Afrika.

2. Transaksi Modal

Transaksi Modal terdiri dari dua

golongan transaksi yaitu aliran modal jangka

panjang dan aliran modal swasta.

Aliran Modal Jangka Panjang

Aliran modal jangka panjang terdiri

dari dua jenis aliran modal yaitu aliran modal

resmi dan investasi langsung oleh pihak

swasta ke negaranegara lain.

Aliran modal resmi adalah pinjaman

dan pembayaran di antara badan-badan

pemerintah di suatu negara dengan negara-

negara lain. Sedangkan investasi langsung

oleh pihak swasta ke negara-negara lain

Page 46: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

42

adalah penanaman modal langsung atau

investasi berupa mendirikan perusahaan -

perusahaan terutama perindustrian. Modal

yang dibelanjakan diperoleh dari negara asal

dari perusahaan itu.

Modal Swasta dan Kesilapan Ketinggalan

Modal Swasta adalah aliran modal

dalam bentuk tabungan atau investasi

keuangan yang dapat dengan cepat

ditukarkan kembali pada valuta asing atau

valuta asalnya. Aliran keuangan ini disebut

juga sebagai “uang panas (hot money)” dan

dana ini dapat mengalir dari satu negara ke

negara lain dengan mudah dan dalam waktu

yang cepat. Dana tersebut biasanya

diinvestasikan di pasar uang dan pasar modal

agar bisa memperoleh keuntungan dari

investasi itu. Misalnya, pembelian saham-

saham domestik oleh suatu perusahaan

“mutual fund” di New York merupakan aliran

masuk modal swasta. Atau pembelian saham-

saham domestik oleh suatu perusahaan

“mutual fund” di Bursa Efek Indonesia,

Jakarta juga merupakan aliran masuk modal

swasta.

Kesilapan-ketinggalan merupakan

akaun yang menaksir besarnya aliran uang

yang tidak dapat dicatat. Dalam setiap neraca

pembayaran perlu ada akaun kesilapan-

ketinggalan untuk memastikan agar

perhitungan aliran ke luar dan aliran masuk

adalah seimbang.

Misalnya, A membawa uang Rp. 1.000.000,-

dan dalam ingatan A yang dibelanjakan

hanya Rp. 700.000, namun setelah dihitung

sisa uangnya hanya Rp.200.000,-. Hal ini

berarti ada selisih dan tidak mengetahui

bagaimana uang sebesar Rp.100.000,- itu

digunakan. Kesalahan seperti ini dalam

neraca pembayaran dicatat dalam akaun

“kesilapan-ketinggalan”.Pada tabel 4.

Disajikan data neraca pembayaran Indonesia

tahun 2007 - 2016 :

Tabel 4. Neraca Pembayaran Indonesia

Tahun 2007 - 2016

No. Tahun Neraca Pembayaran

(Juta USD)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10.

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

12.715 -1.700 15.481 32.512 16.088

215 -7.325 15.249 -1.098 12.089

Sumber: BPS danLaporan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2007 – 2016 yang sudah diolah

Kondisi Fluktuasi Nilai Ekspor, Impor,

Neraca Perdagangan dan Neraca

Pembayaran Indonesia Tahun 2007 -

2016.

Dibawah ini disajikan fluktuasi hasil

total nilai ekspor, impor, neraca perdagangan

dan neraca pembayaran di Indonesia tahun

2007 – 2016

Page 47: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

43

Tabel 5. Fluktuasi Ekspor, Impor,

Neraca Pembayaran Dan Neraca

Perdagangan Indonesia Tahun 2007 –

2016

Tahun Total Nilai

Ekspor (JutaUSD)

∆ % Total Nilai

Impor (Juta USD)

∆ %

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

118.104,0 137.020,4 116.510,0 157.779,1 203.496,6 190.020,3 182.551,8 175.980,0 150.366,3 145.186,2

- 16,02 -14,97 35,42 28,98 -6,62 -3,93 -3,60 -14,55 -3,44

85.260,0 129.197,3

96.829,2 135.663,3 177.435,6 191.689,5 186.628,7 178.178,8 142.694,8 135.652,9

-

- 51,53 -25,05 40,11 30,79 8,03

-2,64 -4,53 -19,91 -4,93

Neraca Perdagangan (Juta USD)

∆ % Neraca

Pembayaran (Juta USD)

∆ %

32.754,0 7.823,1

19. 680,8 22.115,8 26.061,1 -1.669,4 -4.076,9 -2.198,8 7.671,5 9.533,3

-76,12 151,57 12,37 17,84 -106,41 -344,21

-153,93 448,89

24,27

12.715 -1.700 15.481 32.512 16.088 215 -7.325 15.249 -1.098 12.089

- -113,37

101,06 110.01 -50,52 -98,66

-3506,98 308,18 -107,20 1201,00

Sumber : BPS dan Laporan Tahunan Bank Indonesia 2007 - 2016, yang telah diolah

Sesuai data pada tabel 5 diatas, dapat

dilihat fluktuasi prosentase peningkatan

(surplus) dan penurunan (defisit) hasil total

nilai ekspor, impor, neraca perdagangan dan

neraca pembayaran di Indonesia selama 10

tahun, mulai tahun 2007-2016 yaitu :

Pada tahun 2008 terdapat kenaikan nilai total

nilai ekspor sebesar 16,02%. Total impor naik

sebesar 51,53%. Neraca Perdagangan minus

yaitu –76,12%. Neraca pembayaran

minus yaitu -113,37%. Semuanya

dibandingkan tahun 2007.

Tahun 2009, terjadi penurunan nilai ekspor

yaitu -14,97%. Total impor menurun sebesar

-25,05%. Neraca Perdagangan meningkat

yaitu 151,57%. Neraca pembayaran

meningkat yaitu 101,06%. Hal ini

dibandingkan tahun 2008.

Tahun 2010, total nilai ekspor mengalami

peningkatan yaitu 35,42%. Total impor

meningkat sebesar 40,11%. Neraca

Perdagangan sedikit meningkat yaitu

12,37%. Neraca pembayaran mengalami

kenaikan yaitu 110,01%. Semuanya

dibandingkan tahun 2009.

Tahun 2011, terjadi kenaikan nilai ekspor

sebesar 28,98%. Total impor naik sebesar

30,79%. Neraca Perdagangan meningkat

yaitu 17,84%. Neraca pembayaran minus

sebesar -50,52%. Hal tersebut

dibandingkan tahun 2010.

Tahun 2012, terjadi sedikit penurunan nilai

ekspor yaitu -6,62%. Total impor sedikit naik

sebesar 8,03%. Neraca Perdagangan minus

yaitu -106,41%. Neraca pembayaran

minus yaitu -98,66%. Semuanya

dibandingkan tahun 2011.

Tahun 2013, terjadi sedikit penurunan nilai

ekspor yaitu -3,93%. Total impor sedikit

menurun sebesar -2,64%. Neraca

Perdagangan minus sebesar -344,21%.

Page 48: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

44

Neraca pembayaran minus yaitu -3506,98%.

Hal ini dibandingkan tahun 2012.

Tahun 2014, terjadi sedikit penurunan nilai

ekspor sebesar -3,6%. Total impor sedikit

menurun sebesar -4,53%. Neraca

Perdagangan minus yaitu -153,93%. Neraca

pembayaran meningkat yaitu 308,18%.

Semuanya dibandingkan tahun 2013.

Tahun 2015, terjadi penurunan nilai ekspor

sebesar -14,55%. Total impor menurun

sebesar -19,91%. Neraca Perdagangan

meningkat yaitu 448,89%. Neraca

pembayaran minus yaitu -107,2%. Hal ini

dibandingkan tahun 2014.

Tahun 2016, terjadi sedikit penurunan total

ekspor yaitu -3,44%.Total impor sedikit

menurun sebesar -4,93%. Neraca

Perdagangan naik yaitu 24,27%. Neraca

pembayaran meningkat yaitu 1201,00%. Ini

semuanya dibandingkan tahun 2015.

HASIL ANALISIS STATISTIK

1. Korelasi Antar Variabel bebas dan

terikat

a. Hasil korelasi antara Ekspor terhadap

Neraca Perdagangan Indonesia tahun

2007–2016 yaitu –0,421. Artinya

korelasinya sangat lemah dan negatif

antara Ekspor dengan Neraca

Perdagangan Indonesia tahun 2007– 2016

b. Hasil korelasi antara Ekspor terhadap

Neraca Pembayaran Indonesia tahun

2007–2016 yaitu -0,128. Ini artinya

korelasinya sangat lemah dan negatif

antara Ekspor dengan Neraca Pemba

yaran Indonesia tahun 2007 – 2016.

c. Hasil korelasi antara Impor terhadap

Neraca Perdagangan Indonesia tahun

2007–2016 yaitu –0,684. Berarti

korelasinya cukup lemah dan negatif

antara Impor dengan Neraca Perdagangan

Indonesia tahun 2007– 2016

d. Hasil korelasi antara Impor terhadap

Neraca Pembayaran Indonesia tahun

2007–2016 yaitu -0,315. Artinya

korelasinya sangat lemah dan negatif

antara Impor dengan Neraca Pembayaran

Indonesia tahun 2007 – 2016.

e. Hasil korelasi antara Ekspor terhadap

Impor Indonesia tahun 2007–2016 adalah

0,950. Berarti korelasinya sangat kuat dan

positif antara Ekspor dengan Impor

Indonesia tahun 2007 – 2016.

KORELASI VARIABEL BEBAS

SECARA BERSAMA-SAMA

TERHADAP VARIABEL TERIKAT.

HASIL ANALISIS STATISTIK :

1.a. R = 1,00. Hal ini menunjukkan bahwa

korelasi atau hubungan antara Ekspor

dan Impor (2 variabel bebas) dengan

Neraca Perdagangan (variabel terikat)

adalah sangat kuat selama 10 tahun,

sejak tahun 2007 – 2016.

R Square = 1,00. Ini berarti bahwa 100%

variasi Neraca Perdagangan dapat

dijelaskan oleh variasi Ekspor dan Impor

selama 10 tahun, mulai tahun 2007 -

Page 49: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

45

2016. Tidak ada variabel lain yang bisa

menjelaskan hal tersebut.

b. Uji F dengan hipotesis

Ho: Tidak terdapat hubungan yang linier

antara total nilai ekspor dan impor

terhadap neraca perdagangan Indonesia

tahun 2007 – 2016.

H1: Terdapat hubungan yang linier

antara total nilai ekspor dan impor

terhadap neraca perdagangan Indonesia

tahun 2007 – 2016. Ketentuan Uji F

untuk menerima dan menolak hipotesis :

- Jika Fhitung < Ftabel berarti Ho

diterima. - Jika Fhitung > Ftabel berarti

H1 diterima.

Hasil Fhitung = 1,405 Ftabel = 7,56

(untuk p = 0,01). Jadi, 1,405 < 7,56. Hal

ini berarti Ho diterima dan tolak H1.

Maksudnya, “Tidak terdapat hubungan

yang linier antara total nilai Ekspor dan

Impor terhadap Neraca Perdagangan

Indonesia tahun 2007 –2016.”

c. Uji t dengan Hipotesis :

Ho: Tidak terdapat pengaruh antara

total nilai ekspor dan impor terhadap

neraca perdagangan Indonesia pada

tahun 2007 - 2016.

H1: Terdapat pengaruh antara total nilai

ekspor dan impor terhadap neraca

perdagangan Indonesia pada tahun 2007

- 2016. Ketentuan Uji t untuk menerima

dan menolak hipotesis : - Jika t hitung <

t tabel berarti Ho diterima. - Jika t

hitung > t tabel berarti H1 diterima.

Hasil t hitung = -0,633. Hasil t tabel =

2,76 Jadi, thitung -0,633 <2,76

(t tabel). Hal ini berarti Ho diterima.

Maksudnya adalah “Tidak terdapat

pengaruh antara total nilai ekspor dan

impor terhadap neraca perdagangan

Indonesia pada tahun 2007 - 2016.”

d.Persamaan Regresi: Neraca

Perdagangan = - 0,098 + 1,00 Ekspor –

1,00 Impor.

• Nilai Konstanta sebesar -0,098. Ini

menyatakan bahwa jika “tidak ada”

Ekspor dan Impor, maka Neraca

Perdagangan adalah Rp. - 0,098 juta

USD.

• Hasil Koefisien Regresi “ekspor” =

1,00. Maksudnya, bahwa setiap

penambahan Rp 1 juta USD Ekspor

akan meningkatkan Neraca

Perdagangan sebesar Rp. 1,00 juta

USD.

• Hasil Koefisien Regresi “Impor” = –

1,00. Maksudnya, bahwa setiap

pengurangan Rp 1 juta USD Impor akan

mengurangi Neraca Perdagangan

sebesar Rp. 1,00 juta USD.

2.a. R = 0,631. Hal ini menunjukkan bahwa

korelasi atau hubungan antara Ekspor

dan Impor dengan Neraca Pembayaran

adalah cukup kuat selama 10 tahun,

mulai tahun 2007 – 2016.

R Square = 0,398. Ini berarti bahwa

39,8% variasi Neraca Pembayaran dapat

dijelaskan oleh variasi Ekspor dan

Page 50: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

46

Impor selama 10 tahun (2007 – 2016).

Sisanya 60,02% (100% -39,8%) bisa

dijelaskan oleh variabelvariabel lain.

b. Uji F dengan hipotesis

Ho: Tidak terdapat hubungan yang linier

antara total nilai ekspor dan impor

terhadap neraca pembayaran Indonesia

tahun 2007 – 2016.

H1:Terdapat hubungan yang linier

antara total nilai ekspor dan impor

terhadap neraca pembayaran Indonesia

tahun 2007 – 2016. Ketentuan Uji F

untuk menerima dan menolak hipotesis :

- Jika Fhitung < Ftabel berarti Ho

diterima. - Jika Fhitung > Ftabel berarti

H1 diterima.

Hasil Fhitung = 2,311 Ftabel = 7,56

(untuk p = 0,01). Jadi, 2,311 < 7,56. Hal

ini berarti Ho diterima dan tolak H1.

Artinya “Tidak terdapat hubungan yang

linier antara total nilai Ekspor dan Impor

terhadap Neraca Pembayaran Indonesia

tahun 2007 – 2016.”

c. Uji t dengan Hipotesis :

Ho: Tidak terdapat pengaruh antara total

nilai ekspor dan impor terhadap neraca

pembayaran Indonesia pada tahun 2007

- 2016.

H1: Terdapat pengaruh antara total nilai

ekspor dan impor terhadap neraca

pembayaran Indonesia pada tahun 2007

- 2016. Ketentuan Uji t untuk menerima

dan menolak hipotesis :

- Jika t hitung < t tabel berarti Ho

diterima.

- Jika t hitung > t tabel berarti Ha

diterima.

Hasil t hitung = - 0,357. Hasil t tabel

=2,76 Jadi, t hitung - 0,357 < 2,76 (t

tabel).Ini berarti Ho diterima.

Maksudnya, “Tidak terdapat pengaruh

antara total nilai Ekspor dan Impor

terhadap Neraca Pembayaran

Indonesia pada tahun 2007 - 2016.”

d. Persamaan Regresi:

• Neraca Pembayaran = - 7940,585 +

0,693 Ekspor – 0,630 Impor.

• Nilai Konstanta sebesar - 7940,585. Ini

menyatakan bahwa jika “tidak ada”

Ekspor dan Impor, maka Neraca

Pembayaran adalah Rp. - 7940,585

juta USD.

• Hasil Koefisien Regresi “ekspor” =

0,693. Maksudnya, bahwa setiap

penambahan Rp 1 juta USD Ekspor

akan meningkatkan Neraca

Pembayaran sebesar Rp. 0,693 juta

USD.

• Hasil Koefisien Regresi “Impor” = –

0,630. Maksudnya, bahwa setiap

pengurangan Rp 1 juta USD Impor

akan mengurangi Neraca Pembayaran

sebesar Rp. 0,630 juta USD.

PENUTUP KESIMPULAN

1. Hasil analisis menunjukkan bahwa

hubungan korelasi antara ekspor dan

Page 51: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

47

impor terhadap neraca perdagangan

adalah sangat kuat, R = 1,00 dan R Square

= 1,00.

Korelasi antara ekspor dan impor terhadap

neraca pembayaran adalah cukup kuat, R

= 0,631 dan R Square = 0,398. Terdapat

hubungan yang kuat dan linier antara

ekspor dan impor terhadap neraca

perdagangan Indonesia tahun 2007 –

2016. Dan terdapat hubungan yang cukup

kuat dan linier antara ekspor dan impor

terhadap neraca pembayaran Indonesia

tahun 2007 –

2016.

2. Tidak terdapat pengaruh antara total nilai

ekspor dan impor terhadap neraca

perdagangan dan neraca pembayaran

Indonesia tahun 2007 - 2016.

3. Persamaan Regresi:

a. Neraca Perdagangan = - 0,098 + 1,00

Ekspor – 1,00 Impor.

• Jika tidak ada Ekspor dan Impor,

maka Neraca Perdagangan adalah

Rp. 0,098 juta USD.

• Setiap penambahan Rp. 1 juta USD

Ekspor akan meningkatkan Neraca

Perdagangan sebesar Rp. 1,00 juta

USD.

• Setiap pengurangan Rp 1 juta USD

Impor akan mengurangi Neraca

Perdagangan sebesar Rp. 1,00 juta

USD.

b. Neraca Pembayaran = - 7.940,585 +

0,693 Ekspor – 0,630 Impor.

• Bila tidak ada Ekspor dan Impor,

maka Neraca Pembayaran adalah

Rp.- 7.940,585 juta USD.

• Setiap penambahan Rp 1 juta USD

Ekspor akan meningkatkan Neraca

Pembayaran sebesar Rp. 0,693 juta

USD.

• Setiap pengurangan Rp 1 juta USD

Impor akan mengurangi Neraca

Pembayaran sebesar Rp. 0,630 juta

USD.

SARAN

1. Pemerintah sangat perlu mendorong dan

meningkatkan ekspor berbagai macam

komoditas non migas dan gas agar

menaikan penerimaan dan devisa negara

serta untuk menyeimbangkan neraca

perdagangan maupun necara pembayaran

Indonesia.

2. Pemerintah sangat perlu mengurangi

impor segala macam komoditas produk,

terutama produk hasil pertanian dan

olahan pangan. Mendorong para petani

untuk memproduksi hasil pertanian agar

swasembada pangan bisa tercapai.

Pemerintah harus memberi subsidi kepada

para petani, mendorong industri rumahan,

UMKM dan ekonomi kreatif dengan

kebijakan ekonomi kerakyatan. Dan untuk

meningkatkan daya saing produk dan jasa

domestik terhadap

produk dan jasa negara lain.

Page 52: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

48

3. Perlu regulasi yang jelas dan tegas dari

pemerintah untuk melindungi segala

macam industri dalam negeri dan produk

hasil pertanian, agar bisa mengurangi

membanjirnya segala macam produk

impor yang harganya yang lebih murah

dibandingkan harga dalam negeri.

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia; Booklet Perbankan Indonesia, Bank Indonesia, Jakarta, 2006 – 2016.

____________; Laporan Tahunan BI, Bank Indonesia, Jakarta, 2006 2016.

Boedijoewono, Noegroho; Pengantar Statistik Ekonomi dan Bisnis, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2010.

Ekananda,Mahyus;Ekonomi Internasional,Erlangga, Jakarta, 2014.

Hanafi, Mamduh M.; Manajemen Keuangan Internasional,BPFEUGM, Yogyakarta, 2016.

Kuncoro, Mudradjat; Ekonomika Pembangunan, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006.

Machmud, Amir; Perekonomian Indonesia, Erlangga, Jakarta, 2016.

Mankiw, N. Gregory; Principles of Economics, 3th Edition, Cengage Learning Asia Pte Ltd, Singapore, 2007.

Manurung, Mandala dan Rahardja Prathama; Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi dan Makro Ekonomi),Edisi Ketiga, FE-UI, Jakarta, 2008.

Manurung, Mandala dan Rahardja Prathama; Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter, FE-UI, Jakarta, 2010.

Nopirin, Ekonomi Moneter; BPFE, Yogyakarta, 2010.

Putong, Iskandar; Economics Pengantar Mikro dan Makro, Edisi 4, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2010.

Rosadi, Dedi; Analisis Ekonometrika & Runtun Waktu Terapan, Andi Offset, Yogyakarta, 2011.

Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, FE UI, Jakarta, 2006.

Suharyadi dan Purwanto, Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Sukirno, Sadono, Teori Pengantar Makro Ekonomi, Cetakan Ke-20, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 20011.

Sukirno, Sadono, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, Cetakan Ke-26, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013.

Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok.; Bank dan Lembaga Keuangan lain, Salemba Empat, Jakarta, 2007.

www.bi.go.id

www.bps.go.id

Page 53: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

49

Pengaruh Keandalan Dan Relevansi Informasi Keuangan Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pada Perusahaan Jasa Transportasi Udara di Lingkungan

Bandara Halim Perdanakusuma

Tutik Siswanti dan Nurlela Rizani [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara keandalan dan relevansi informasi keuangan terhadap kualitas laporan keuangan. Adapun obyek penelitian ini adalah perusahaan jasa transportasi udara di lingkungan Bandara Halim Perdanakusuma, sebanyak 4 perusahaan dan populasinya adalah staf bagian accounting sebanyak 31 staf, seluruh populasi digunakan sebagai sampe dalam penelitian ini. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas, yaitu keandalan dan dan relevansi informasi keuangan, dan satu variabel terikatnya adalah kualitas laporan keuangan. Metode analisis dalam penelitian ini adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Dasar : Uji Normalitas, Uji Linearitas, Regresi Linear Berganda, Uji Asumsi Klasik yaitu : Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi, Uji Hipotesis Parsial (Uji t), Uji Hipotesis Simultan (Uji F) dan Koefisien Determinasi. Hasil penelitian ini secara parsial Keandalan informasi keuangan dan Relevansi informasi keuangan berpengaruh positif dan signifikansi terhadap kualitas laporan keuangan. Sedangkan secara simultan, Keandalan dan relevansi informasi keuangan berpengaruh secara simultan dan signifikansi terhadap kualitas laporan keuangan. varian variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 34%, yang ditunjukan nilai R square sebesar sebesar 0,34. Kata Kunci : Keandalan Informasi Keuangan, Relevansi Informasi Keuangan Dan Kualitas

Laporan Keuangan

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Informasi keuangan yang disajikan

dalam laporan keuangan merupakan salah

satu informasi yang penting bagi para

pemakainya untuk pengambilan keputusan.

Laporan keuangan menggambarkan

informasi keuangan yang wajar berkaitan

dengan, posisi keuanga selama periode

dalam suatu perusahaan. Informasi

keuangan yang disajikan berdasarkan

standar akuntansi, transparan, andal,

relevan, dan dapat di perbandingkan,

merupaka laporan keuangan yang memiliki

kualitas dan dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan.

Jenis laporan keuangan meliputi,

laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,

perubahan modal, laporan arus kas, dan

catatan atas laporan keuangan, sebagai

penjelasan bagi laporan keuangan.

Page 54: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

50

Laporan keuangan yang berkualitas

baik dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan yang tepat serta mengukur kinerja

perusahaan sesuai dengan kondisi yang

sesungguhnya, namun demikian yang terjadi

masih banyak perusahaan khususnya jasa

transportasi udara dalam menyusun laporan

keuangan sesuai dengan PSAK yaitu

memiliki unsur – unsur karakteristik

kualitatif seperti relevan, andal, dapat

dibandingkan, dan dapat dipahami. Dampak

dari laporan keuangan yang tidak berkualitas

akan mempengaruhi informasi laporan

keuangan yang disajikan serta pengambilan

keputusan, oleh karena itu keandalan dan

relevansi informasi keuangan dalam

menyusun laporan keuangan merupakan

faktor penting terhadap laporan keuangan

yang berkualitas.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah

yang hendak diteliti dapat dirumuskan

sebagai berikut :

a. Bagaimana pengaruh keandalan

informasi keuangan terhadap kualitas

laporan keuangan pada perusahaan jasa

transportasi udara di lingkungan Bandara

Halim Perdanakusuma?

b. Bagaimana pengaruh relevansi informasi

keuangan terhadap kualitas laporan

keuangan pada perusahaan jasa

transportasi udara di lingkungan Bandara

Halim Perdanakusuma?

c. Bagaimana pengaruh keandalan dan

relevansi informasi keuangan terhadap

kualitas laporan keuangan pada

perusahaan jasa transportasi udara di

lingkungan Bandara Halim

Perdanakusuma?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini ialah

sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bahwa keandalan

pada informasi keuangan berpengaruh

pada kualitas laporan keuangan pada

perusahaan jasa transportasi udara di

lingkungan Bandara Halim

Perdanakusuma

b. Untuk mengetahui bahwa relevansi pada

informasi keuangan berpengaruh pada

kualitas laporan keuangan pada

perusahaan jasa transportasi udara di

lingkungan Bandara Halim

Perdanakusuma

c. Untuk mengetahui bahwa keandalan dan

relevansi pada informasi keuangan

berpengaruh pada kualitas laporan

keuangan pada perusahaan jasa

transportasi udara di lingkungan Bandara

Halim Perdanakusuma

1.4. Manfaat Penelitian

Dapat memberikan informasi /

gambaran tentang informasi keuangan yang

berkualitas serta menggambarkan pentingnya

laporan keuangan yang berkualitas agar dapat

Page 55: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

51

digunakan untuk pengambilan keputusan

yang tepat khususnya untuk perusahaan jasa

transportasi udara.

2. LANDASAN TEORI

2.1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut Albertus

Indratno (2013): “laporan keuangan dapat

dipandang dalam dua perspektif, maka

akuntansi didefinisikan ke dalam sudut

pandang yaitu pandang pengguna jasa

akuntansi dan proses kegiatan yang terjadi”

2.2. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu

penyajian terstuktur dari posisi keuangan

dan kinerja keuangan suatu entitas.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia PSAK

No.1 (2009): “Laporan keuangan adalah

suatu penyajian terstruktur dari posisi

keuangan dan kinerja keuangan suatu

entitas. Tujuan laporan keuangan adalah

memberikan informasi mengenai posisi

keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas

entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar

kalangan pengguna laporan dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Laporan

keuangan juga menunjukkan hasil

pertanggungjawaban manajemen atas

penggunaan sumber daya yang dipercayakan

kepada mereka”

Menurut Albertus Indratno (2013),

“tujuan laporan keuangan hanya

menggambarkan pengaruh keuangan secara

umum dan keadaan masa lalu perusahaan,

serta tidak adanya kewajiban menyediakan

informasi non keuangan. Selain itu, laporan

keuangan juga menggambarkan kinerja

(stewardship), atau sebagai bentuk

pertanggung jawaban manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan dan

dikelola oleh manajemen”.

2.3. Karakteristik Laporan Keuangan

Menurut Albertus Indratno (2013),

PSAK No. 1 , ada beberapa karakteristik

yang bersifat kualitatif di dalam laporan

keuangan berguna bagi pemakai. Empat

karakteristik kualitatif itu adalah sebagai

berikut :

a. Dapat Dipahami : Informasi yang ada

dalam laporan keuangan mudah

dipahami pengguna laporan keuangan

dan serta menggunakan istilah

disesuaikan dengan kemampuan para

pengguna.

b. Relevan : Informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan dianggap

penting dan berguna jika informasi

tersebut mampu mempengaruhi

keputusan pengguna laporan.

c. Keandalan : Informasi yang ada dalam

laporan keuangan bebas dari pengertian

yang menyesatkan dan kesalahan

material

d. Dapat Diperbandingkan : Informasi yang

ada didalam laporan keuangan ada

Page 56: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

52

apabila bisa diperbandingkan dengan

laporan keuangan pada periode yang lalu.

2.4. Keandalan Informasi Keuangan

Menurut V. Wiratna Sujarweni

(2016), “pengertian keandalan (reliable)

ialah informasi memiliki kualitas andal jika

bebas dari pengertian yang menyesatkan,

kesalahan material, dan dapat diandalkan

pemakainya sebagai penyajian yang tulus

atau jujur dari yang seharusnya disajikan

atau yang secara wajar diharapkan dapat

disajikan”.

Menurut Albertus Indratno (2013),

“laporan keuangan bisa disebut andal jika

informasi yang disajikan bebas dari

kekeliruan, disajikan secara apa adanya,

tulus, jujur serta wajar.

Karakteristik keandalan informasi

keuangan menurut IAI pada PSAK (2007)

adalah sebagai berikut:

a. Penyajian Jujur : Informasi

menggambarkan dengan jujur transaksi

serta peristiwa lainnya yang seharusnya

disajikan atau yang secara wajar dapat

diharapkan untuk disajikan.

b. Dapat Diverifikasi (verifiability) :

Informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan dapat diuji , dan apabila

pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh

pihak yang berbeda, hasilnya tetap

menunjukan simpulan yang tidak berbeda

jauh

c. Netralitas : Informasi harus diarahkan

pada kebutuhan umum pemakaian, dan

tidak bergantung pada kebutuhan dan

keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada

usaha untuk menyajikan informasi yang

menguntungkan beberapa pihak,

sementara hal tersebut akan merugikan

pihak lain yang mempunyai kepentingan

yang berlawanan

Menurut IAI (2007),” informasi

mungkin relevan tetapi jika hakekatnya atau

penyajiannya tidak dapat diandalkan, maka

penggunaan informasi tersebut secara

potensial dapat menyesatkan”

Informasi keuangan yang tidak andal

dapat menyebabkan informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan

menyesatkan. Jika informasi keuangan

menyesatkan maka akan berdampak pada

kesalahan dalam pengambilan keputusan

oleh pengguna informasi keuangan.

2.5. Relevansi Informasi Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia, V. Wiratna

Sujarweni (2016), “Laporan keuangan bisa

dikatakan relevan apabila informasi yang

termuat di dalamnya dapat mempengaruhi

keputusan pengguna dengan membantu

mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu

atau masa kini dan memprediksi masa depan

serta menegaskan atau mengoreksi hasil

evaluasi mereka di masa lalu. Dengan

demikian informasi laporan keuangan yang

Page 57: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

53

relevan dapat dihubungkan dengan maksud

penggunaannya”

Menurut Albertus Indratno (2013),

“sedangkan relevan terkait informasi yang

ada bisa digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan. Informasi ini bisa

membantu pengguna laporan untuk

memahami kondisi di masa lalu sehingga

mereka bisa mengoreksi lalu membantu

keputusan baru untuk masa kini dan masa

depan bagi perusahaan atau organisasi”

Karakteristik relevansi informasi

keuangan sebagaimana yang ditulis oleh IAI

dalam SAK (2007) adalah sebagai berikut:

a. Memiliki manfaat umpan batik

(feedback value) : Informasi

memungkinkan pengguna untuk

menegaskan mengoreksi ekspektasi

mereka di masa lalu.

b. Memiliki manfaat prediktif (predictive

value) : Informasi dapat membantu

pengguna untuk memprediksi masa yang

akan datang berdasarkan hasil masa lalu

dan kejadian masa kini.

c. Tepat waktu : Informasi disajikan tepat

waktu sehingga dapat berpengaruh dan

berguna dalam pengambilan keputusan.

d. Lengkap : Informasi akuntansi keuangan

disajikan selengkap mungkin yaitu

mencakup semua informasi akuntansi

yang dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan. Informasi yang melatar

belakangi setiap butir informasi utama

yang termuat dalam laporan keuangan

diungkapkan dengan jelas agar

kekeliruan dalam penggunaan informasi

tersebut dapat dicegah.

Weni Prabowo “laporan keuangan

bisa dikatakan relevan apabila informasi

yang termuat di dalammya dapat

mempengaruhi keputusan pengguna

dengan membantu mereka mengevaluasi

peristiwa masa lalu atau masa kini, dan

memprediksi masa depan, serta

menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi

di masa lalu”

Penjelasan tersebut diatas

memberikan gambaran bahwa, jika laporan

keuangan tidak relevan maka laporan

keuangan tidak dapat mempengaruhi

keputusan pengguna dan membantu mereka

mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa

kini.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Obyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada

perusahaan jasa transportasi udara yang

terdapat di lingkungan Bandara Halim

Perdanakusuma, sebanyak 4 perusahaan.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh staff akunting dan finance , dimana

dari keempat perusahaan terdapat sebanyak

31 orang staff.

Sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh populasi, sehingga penelitian ini

Page 58: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

54

menggunakan seluruh staff akunting dan

finance pada 4 perusahan perusahaan

tersebut, sebanyak 31 orang.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data

primer, sehingga metode pengumpulan data

yang digunakan adalah dengan kuesioner

yang disebarkan langsung kepada

responden. Sifat kuesioner tertutup, dimana

penelitian menyiapkan

pertanyaan/pernyataan dan sudah diberikan

jawaban sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan. Masing-masing variabel di

sediakan intrumen pertanyaan sebanyak

delapan pertanyaan.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri

dari 2 ( dua) variabel bebas (variable

independen) , yaitu keandalan dan

relevansi, serta satu variabel terikat

(variabel dependen), yaitu kualitas laporan

keuangan.

3.4. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir ini adalah untuk

menggambarkan rancangan penelitian yang

menjelaskan skema pengaruh relevansi

dan relevansi informasi keuangan terhadap

kualitas laporan keuangan, baik secara

parsial maupun secara simultan. Adapun

kerangka berpikir dalam penelitian ini

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.

Kerangka Berpikir

3.5. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan

sementara dalam penlitian. Berdasarkan

perumusan masalah dan kerangka berpikir,

maka hipotesisi dalam penelitian ini adalah :

a. Diduga relevansi secara parsial

berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan

b. Diduga keandalan secara parsial

berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan

c. Diduga relevansi dan keandalan laporan

keuangan secara simultan berpengaruh

terhadap kualitas laporan keuangan

3.6. Metode analisis

Metode analisis yang digunakan

meliputi : uji instrument penelitian, yaitu

uju validitas dan reliabibitas, menentukan

model regresi berganda, uji model

persamaan regresi dengan uji asumsi

klasik, yang meliputi uji mltikolinearitas,

uji heterokedastisitas dan uji auto korelasi.

Selanjutnya melakukan uji hipotesis, untuk

RELEVANSI

LAPORAN

KEUANGAN

KEANDALAN

LAPORAN

KEUANGAN

KUALITAS

LAPORAN

KEUANGAN

Page 59: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

55

menjawab perumusan masalah dan dugaan

sementara. Dalam uji hipotesis terdiri dari

uji parsial, untuk menguji pengaruh dari

masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikan secara individu, dan uji

simultan untuk menguji pengaruh variabel

bebas secara bersama-sama terhadap

variabel terikat. Analisis yang berikutnya

adalah dengan koefisien determinasi, untuk

memberikan gambaran berapa persen

variabel bebas mampu menjelaskan varian

dari variabel terikat pada penelitian ini.

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Diskripsi Data

Data dalam penelitian ini adalah

berupa tabulasi data dari jawaban

responden sebanyak 31 orang, dengan

jumlah pertanyaan masing-masing variabel

8 pertanyaan.

4.2. Uji Instrumen Penelitian

Hasil outpus SPSS menujukkan

bahwa dari uji validitas dan reliabilitas

instrument, dengan kriteria df = N – k =

20 – 3 = 17 (0, 482), seluruh nilai nilai

instrument penelitian lebih besar dari

0,482, hal ini menunjukan bahwa

instrument penelitian dari masing-masing

variabel adalah valid dan reliabel.

4.3. Uji Linieritas dan Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian

menunjukan nilai nilai linearity

(signifikansi) ialah 0,017 dan Deviation

from Linearity 0,158 untuk relevansi,

sedangkan untuk variabel keandalan,

linearity ( signifikansi ) ialah 0,000

sedangkan nilai Deviation from Linearity

0,298 . Dari hasil tersebut menunjukkan

lebih besar dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa antara variabel

relevansi dan keandalan informasi

keuangan dengan kualitas laporan

keuangan linear.

Uji normalitas antara keandalan

informasi keuangan menunjukkan nilai

signifikansi kolmogrov-SmirnovZ

menjadikan nilai 0,893, sedangkan

relevansi informasi keuangan menunjukan

nilai 0,878. Nilai tersebut lebih besar dari

nilai signifikansi 0,05 hal ini menunjukan

bahwa variabel keandalan dan relevansi

informasi keuangan dengan kualitas

laporan keuangan berdistribusi normal.

4.4. Regresi Berganda

Hasil persamaan regresi linear

berganda adalah :

Y = 11,097 + 0,102 X1 + 0,703 X2.

Page 60: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

56

Tabel 1. Regresi Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 11,097 5,526 2,008 ,054

Keandalan Informasi Keuangan

,102 ,200 ,092 ,511 ,613 ,684 1,462

Relevansi Informasi Keuangan

,703 ,224 ,563 3,142 ,004 ,684 1,462

a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan

Dari model persamaan regresi tersebut

diatas, menjelaskan bahwa hubungan

keandalan informasi keuangan (X1)

mengandung hubungan positif berbanding

lurus, dimana jika variabel keandalan naik

satu satuan, maka dapat meningkatkan

kualitas laporan keuangan sebesar 0,102.

Sedangkan bentuk hubungan antara

relevansi informasi keuangan dengan

kualitas laporan keuangan, juga

berbanding lurus Apabila nilai relevansi

informasi keuangan naik sebesar 1 maka

kualitas laporan keuangan naik sebesar

0,703 dan sebaliknya.

4.5. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Hasil uji multikolinearitas pada tabel

1, menunjukkan bahwa nilai tolerance

variabel keandalan dan relevansi infomasi

keuangan sebesar 0,684. Dimana nilai

tersebut lebih besar dari 0,10, sedangkan

nilai VIF variabel keandalan dan relevansi

informasi keuangan sebesar 1,462 lebih

kecil dari 10,00. Dari hasil tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolonieritas pada model persamaan

regresi tersebut.

b. Uji Autokerelasi

Hasil output SPSS pada tabel 3,

menjunjukkan nilai Durbin Watson ( DW )

, dimana nilai N 31 dan jumlah variabel 3

(K=3) maka diperoleh dU 1,425. Dengan

DWhitung sebesar 2,471 berada pada kelas

interval 2,46 – 2,79 sehingga dapat

disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada

model persamaan regresi.

c. Uji Heterokedastisitas

Nilai signifikansi variabel keandalan

informasi keuangan sebesar 0,152, dan

variabel relevansi sebesar 0,409, dimana

Page 61: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

57

nilai tersebut lebih besar dari 0,05 , artinya

tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model tersebut.

4.6. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesisi Parsial

Berdasarkan hasil uji hipotesis pada

tabel 1, menunjukan bahwa variabel

keandalan informasi keuangan dengan nilai

thitung sebesar 0,511 < ttabel (2,048) dengan

nilai signifikansi 0,613 > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa, variabel keandalan

informasi keuangan memiliki pengaruh

terhadap kualitas laporan keuangan.

Variabel relevansi informasi keuangan

dimana nilai nilai thitung sebesar 3,142 >

ttabel (2,048) dengan nilai signifikansi 0,004

< 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat

pengaruh pengaruh dengan kualitas

laporan keuangan.

b. Uji Hipotesisi Simultan

Berdasarkan output SPSS, hasil uji

hipotesis secara bersama-sama atau secara

simultan antara keandalan dan relevansi

informasi keuangan dengan kualitas

laporan keuangan tersaji dalam tabel

dibawah ini :

Tabel 2

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 73,523 2 36,761 8,726 ,001b

Residual 117,961 28 4,213

Total 191,484 30

a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan

b. Predictors: (Constant), Relevansi Informasi Keuangan, Keandalan

Informasi Keuangan

Berdasarkan hasil uji yang tersaji

pada tabel diatas menunjukan hasil nilai

Fhitung sebesar 8,726 > Ftabel (3,34) maka

dapat disimpulkan, secara bersama-sama

variabel keandalan dan relevansi informasi

keuangan memiliki pengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan.

4.7. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dimaksudkan

untuk mengukur besarnya varian dari

variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian ini mampu menjelaskan variabel

terikat. Hasil output koefisien determinasi

dalam adalah sebagai berikut :

Tabel 3

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,620a ,384 ,340 2,053 2,471

a. Predictors: (Constant), Relevansi Informasi Keuangan, Keandalan

Informasi Keuangan

b. Dependent Variable: Kualitas Informasi Keuangan

Page 62: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

58

Berdasarkan tabel diatas,

menunjukan hasil R Square sebesar 0,340,

hal ini menunjukan bahwa varian dari

variabel bebas keandalan dan relevansi

informasi keuangan mampu menjelaskan

variabel terikat kualitas laporan keuangan

sebesar 38,4 % sedangkan sisanya 61,6 %

dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahaan dalam penelitian ini, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Keandalan informasi keuangan

berpengaruh positif dan signifikansi

terhadap kualitas laporan keuangan.

Dimana hasil uji hipotesis menunjukkan

nilai thitung lebih besar dibandingkan

dengan ttabel.

b. Relevansi informasi keuangan

berpengaruh positif dan signifikansi

terhadap kualitas laporan keuangan.

Dimana hasil tersebut ditunjukan

dengan perbandingan thitung lebih besar

dari ttabel.

c. Keandalan dan relevansi informasi

keuangan berpengaruh secara simultan

dan signifikansi terhadap kualitas

laporan keuangan. Dimana hasil uji

hipotesis menunjukan nilai Fhitung lebih

besar dari Ftabel. Sedangkan varian

variabel bebas mampu menjelaskan

variabel terikat sebesar 34%, yang

ditunjukan nilai R square sebesar

sebesar 0,34.

5.2. Saran

Saran yang dapat disampaikan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

:

a. Perlu adanya suatu sistem atau software

dalam proses penyusunan laporan

keuangan, untuk menghasilkan laporan

keuangan yang handal, berkualitas dan

tepat waktu sesuai dengan kebutuhan.

b. Perlu adanya audit internal yang

melakukan pengawasan secara rutin

terhadap proses penyusunan laporan

keuangan untuk menghindari adanya

laporan keuangan yang tidak sesuai

dengan transaksi baik itu pengakuan,

pencatatan, pengukuran maupun

penyajiannya.

Page 63: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

59

DAFTAR PUSTAKA

Albertus Indratno 2013, “Prinsip – Prinsip Dasar Akuntansi”, Dunia Cerdas, Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri 2007, “Teori Akuntansi”, Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia 2007, “Standar Akuntansi Keuangan”, Salemba Empat, Jakarta.

Nandakumar dan Kalpesh J.Mehta 2012, “Memahami IFRS Standar Pelaporan Keuangan Internasional”, Indeks, Jakarta.

Priyatno Dwi 2008, “Mandiri Belajar SPSS”, Mediakom, Yogyakarta

V. Wiratna Sujarweni 2016, “Pengantar Akuntansi”, Pustaka Baru Press, Yogyakarta

Weni Prabowo ( blog akuntansi , karakteristik laporan keuangan :2013) , 20 Mei 2016

Warsito Kawedar jurnal 2011, “faktor – faktor yang mempengaruhi keandalan dan timeliness pelaporan keuangan pada Badan Layanan Umum”, Jurnal, Undip, Semarang.

Zaenal Fanani 2009 , “kualitas pelaporan keuangan : berbagai faktor penentu dan konsekuensi ekonomis”, Jurnal, Universitas Erlangga, Semarang .

Page 64: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

PETUNJUK PENULISAN

MAJALAH ILMIAH “AKUNTANSI DAN BISNIS UNSURYA”

1. Naskah diketik dengan MS Word, jenis huruf Times News Roman 11, ukuran kertas

A4 (297 x 210), dengan jarak 1,5 spasi, jumlah 10 s/d 16 halaman, (termasuk

gambar, ilustrasi dan daftar pustaka).

2. Naskah berupa hasil penelitian atau pengabdian kepada masyarakat, yang

merupakan naskah asli dan belum pernah dipublikasikan di media masa manapun.

Makalah yang telah dipresentasikan dalam suatu pertemuan ilmiah, apabila belum

dipubilkasikan dapat diterima.

3. Sistematika penulisan sebagai berikut:

a. JUDUL

Singkat, jelas dan mencerminkan isi.

b. Nama (para) penulis atau baris kepemilikan

Ditulis lengkap tanpa gelar disertai keterangan instansi tempat bekerja,

alamat, Telepon, Fax dan alamat E-mail.

c. ABSTRAK

Abstrak diawali dengan judul makalah dalam bahasa Inggris. Berisi inti

sari makalah, cara penyelesain masalah, dan hasil yang diperoleh.

Selanjutnya abstract ditulis dalam bahasa Inggris, satu alinea dengan

maksimal 150 kata. Keyword: berisi 2 s/d 5 kata dalam bahasa Inggris.

d. PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, permasalahan, tujuan, ruang lingkup, dan

berisi teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan, serta

menjelaskan metodologi yang dipergunakan berisi bahan, alat yang

digunakan, dan cara melakukan penelitian.

e. PEMBAHASAN

Berisi penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, gambar dan/atau lain

sebagainya. Permohonan dilakukan terhadap hubungan berbagai variabel

Page 65: Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Unsuryafe.universitassuryadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/Jurnal... · analisis pengaruh return on investment dan debt to equity ratio terhadap

baik bebas maupun terikat, analisis tentang keterkaitan data dengan

hipotesa penelitian dan kesesuaian hasil penelitian terhadap teori yang

digunakan berikut alasannya.

f. SIMPULAN

Berisi simpulan dari pembahasan.

g. DAFTAR PUSTAKA

Penulisan daftar pustaka disusun tanpa nomor berdasarkan abjad dengan

urutan penulisan sebagai berikut nama pengarang, tahun terbit, judul,

penerbit dan kota penerbitan. Nama pengarang mendahulukan nama

keluarga atau nama dibalik tanpa gelar.

4. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan berpedoman pada Pedoman

Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.

5. Hindari pemakaian istilah asing (kecuali bila sangat diperlukan). Penulisan

istilah asing dicetak dengan huruf miring / italic.

6. Isi tulisan bukan tanggung jawab redaksi. Redaksi berhak mengedit

redaksionalnya, tanpa mengubah arti.

7. Bagi penulis yang naskahnya diterbitkan akan diberi 1 (satu) eksemplar cetak

lepas.

8. Bagi pengirim naskah harus menyertakan print out naskah serta 1 (satu) CD

berisi copy naskahnya dikirim ke Redaksi Jurnal Akuntansi dan Bisnis

Unsurya, Alamat : Fakultas Ekonomi, Universitas Dirgantara Marsekal

Suryadarma, Fakultas Ekonomi, Kampus B, Komplek Angkasa, Halim

Perdanakusuma, Jakarta Timur, Telp. 021-80880030, Fax. 021-80880031,

email : [email protected]