jurnal 3 ary
TRANSCRIPT
![Page 1: Jurnal 3 ARY](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/563db78b550346aa9a8c0cf1/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGARUH KREATIFITAS SISWA DAN FASILITAS
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN
SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK SARASWATI I DENPASAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Ni Wayan Ary Rusitayanti, S.Pd,. M.Pd
Email : [email protected]
Abstrak
Pendidikan mempunyai peran penting bagi kemajuan Bangsa Indonesia, karena melalui
pendidikan diharapkan akan dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Tujuan
pendidikan adalah untuk mengetahui pengaruh Kreatifitas Siswa dan Fasilitas Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X Akuntansi SMK Saraswati I Denpasar Tahun
Pelajaran 2014/2015.
Kreatifitas merupakan suatu bidang yang sangat menarik untuk dikaji namun cukup rumit
sehingga menimbulkan berbagai perbedaan pandangan, kreatifitas didefinisikan secara berbeda-
beda tergantung bagaimana orang mengartikannya. Fasilitas belajar merupakan sarana prasarana
pembelajaran . Prasarana meliputi gedung sekolah, ruangan belajar, lapangan olahraga, ruangan
ibadah, ruangan kesenian dan pralatan olahraga. Prestasi belajar merupakan hasil yang telah
dicapai dalam proses belajar yang berupa perubahan tingkah laku yang ditanyakan dengan skor
atau nilai.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yang dikumpulkan dengan metode kuesioner
dan metode dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan analisis produck
moment dan analisis regresi dua predictor. Beberapa langkah yang ditempuh : Merumuskan
Hipotesis Nol (Ho), Tabulasi Data, Menyususn Tabel, Mentabulasikan kedalam Rumus, Menguji
Harga F, Mencari Sambungan Relatif, Mencari Sambungan Efektif, dan Menarik Kesimpulan.
Kata kunci: Kreatifitas siswa, fasilitas belajar, dan prestasi belajar
Abstract
Education has an important role for the progress of the Indonesian nation, because through
education is expected to increase the Human Resources (HR). The purpose of education is to
determine the effect Creativity and Learning Facilities Students Against Learning Achievement
Enterprise Class X SMK Accounting I Saraswati Denpasar academic year 2014/2015.
Creativity is a very interesting field to be studied but quite complicated, giving rise to a variety
of different views, creativity is defined differently depending on how people perceive it.
Facilities learning is learning infrastructure. Infrastructure includes school buildings, study
rooms, sports courts, worship room, art room and pralatan sport. Learning achievement is a result
that has been achieved in the learning process in the form of changes in behavior are asked to
score or value. The data used in this study were collected by questionnaire and methods of
![Page 2: Jurnal 3 ARY](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/563db78b550346aa9a8c0cf1/html5/thumbnails/2.jpg)
documentation. The data collected were analyzed by analysis of product moment and regression
analysis two predictors. Some steps were taken: Formulate the null hypothesis (Ho), Data
Tabulation, menyususn Table, Tabulating into Formula, Test Price F, for connection
Comparatively, for connection Effective and Attractive Conclusions.
Keyword: Student creativity, learning facilities, and learning achievement
PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peran penting bagi kemajuan Bangsa Indonesia, karena
melalui pendidikan diharapkan akan dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sumber Daya Manusia yang berkualitas memberikan pengaruh yang sangat berguna bagi
masyarakat, dan negara apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dimana suatu bangsa
tidak terlepas dari suatu persaingan. Persaingan dan perubahan yang terjadi secara terus
menerus menuntut perlunya Sistem Pendidikan Nasional termasuk penyempurnaan
kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dengan perubahan zaman.
Berdasarkan tuntutan tersebut maka diperlukan suatu upaya peningkatan mutu pendidikan.
Dalam perspektif teoritik, pendidikan seringkali diartikan dan dimaknai orang secara
beragam, bergantung dari sudut pandang orang masing-masing dan teori yang di
pegangnya. Terjadinya perbedaan penapsiran pendidikan dalam kontek akademik
merupakan suatu yang lumbrah, bahkan dapat semakin memperkaya pola berpikir manusia
dan bermanfaat untuk pengembangan teori itu sendiri. Tetapi untuk kepentingan kebijakan
nasional, seharusnya pendidikan dapat di rumuskan secara jelas dan mudah dipahami oleh
semua pihak yang terkait dengan pendidikan, sehingga setiap orang dapat
mengimplentasikan secara tepat dan benar dalam setiap aspek pendidikan.
Untuk mengetahui definisi pendidikan dalam perspektif kebijakan, kita telah
memiliki rumusan formal dan oprasional, sebagai mana diatur dalam UU No. 20 Tahun
2003 tentang SISDIKNAS, yakni : pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan,
![Page 3: Jurnal 3 ARY](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/563db78b550346aa9a8c0cf1/html5/thumbnails/3.jpg)
pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas maka sekolah yang ideal memiliki
dan ditunjang dengan fasilitas (sarana dan prasarana) kegiatan belajar mengajar yang
memadai. Sebuah kreatifitas akan berkembang jika di tunjang dengan sarana dan prasarana
yang menunjang. Begitu halnya dalam proses belajar mengajar dimana pendidik di tuntut
untuk menyampaikan sebuah materi dan siswa dituntut untuk paham terhadap materi yang
disampaikan. Tidak mungkin siswa mengerti jika tenaga pengajar tidak mampu
menyampaikan materi dengan baik.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidik formal
yang tujuannya lulusannya langsung dapat diterima oleh masyarakat, diharapkan mampu
dan memiliki kualitas atau kemampuan serta keahlian salah satunya di SMK Saraswati I
Denpasar memiliki beberapa jurusan keahlian diantaranya Akuntansi Keuangan dan
Administrasi Perkantoran, selain itu mata pelajaran kewirausahaan menjadi pilihan yang
diterapkan dalam ke dua jurusan tersebut.
Kewirausahan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif,
berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang
memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
Dari waktu ke waktu, hari ke hari, minggu ke minggu selalu mencari peluang
untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi
tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang dapat diperolehnya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan
usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Istilah wirausaha dan
wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak
berbeda.
Akan tetapi tidak semua siswa memahami serta mampu melaksanakan
kewirausahaan, di sebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor external. Faktor
internal yang dimaksud adalah kemampuan memahami materi serta minat, motivasi,
![Page 4: Jurnal 3 ARY](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/563db78b550346aa9a8c0cf1/html5/thumbnails/4.jpg)
kreatifitas kewirausahaan serta jiwa dalam berwirausahhan. Faktor external adalah sarana
penunjang fasilitas dan lingkungan di dalam melaksanakan wirausaha.
LANDASAN TEORI
Pengertian Kreatifitas
Kreatifitas merupakan satu bidang yang sangat menarik untuk dikaji namun cukup
rumit sehingga menimbulkan berbagai perbedaan pandangan, kreatifitas didefinisikan
secara berbeda-beda tergantung bagaimana orang mengartikannya. Kreatifitas sebagai
kemampuan yang menakjubkan untuk memahami dan kenyatan yang saling berbeda, tanpa
keluar dari bidang pengalaman dan menemukan cahaya dengan membanding-bandinganya.
Dalam Buku pengembangan kreativitas Anak Berbakat menyebut bahwa,
“kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya. Sesorang
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada, dengan demikian baik
perubahan di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat
menghambat upaya kreatif (Munandara, 2004:12).
Kreativitas yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut;
1) memiliki rasa ingin tahu yang besar
2) tekun dan tidak mudah bosan
3) percaya diri dan mandiri
4) berani mengambil teriko
5) divergen (Jalaludin, 2000:208).
Pengertian Fasilitas Belajar
Menurut pendapat (Dimyanti dan Mujiono, 2006:244) fasilitas belajar
merupakan sarana prasarana pembelajaran. Prasarana meliputi gedung sekolah, ruang
belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian dan peralatan olahraga. Sarana
pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat tulis dan fasilitas laboraturium
sekolah dan sebagai media pembelajaran yang lain. Sedangkan menurut (Hamalik,
2009:51) fasilitas yang terdiri dari sarana dan prasana belajar, bahwa sarana belajar adalah
![Page 5: Jurnal 3 ARY](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/563db78b550346aa9a8c0cf1/html5/thumbnails/5.jpg)
alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan misalnya ruangan, buku, perpustakaan,
laboratprium dan sebagainya.
Kelengkapan fasilitas belajar di kelas sangat di perlukan oleh siswa untuk belajar,
misalnya : sarana belajar yang meliputi meja, kursi, lemari atau rak buku, ruangan, alat-alat
tulis, dan gambar serta penerapan. Fasilitas belajar adalah alat atau sarana penunjang yang
di miliki oleh sekolah atau pun anak didik itu sendiri. Seperti fasilitas yang di pergunakan
oleh sekolah antara lain gedung, meja, almari, rak buku, alat tulis, tenaga pendidik,
computer dan sebagainya. Sedangkan fasilitas yang dimiliki oleh anak didik di antaranya
buku-buku penunjang selain buku yang di pergunakan di sekolah, computer sebagai media
pembantu proses pembelajaran, serta sarana atau fasilitas lain yang menunjang pendidikan
anak tersebut. Semakin lengkap fasilitas pelajaran yang di miliki sekolah maupun anak
didik maka semakin minat siswa belajar dengan baik dan nyaman.
(http://www.pendidikanekonomi.com/2014/01/fasilitasbelajar.html#sthash.vyvgnzzc.dpufdi
unduhtanggal07November2014.
Pengertian Belajar
Kegiatan belajar pada seseorang berlangsung sepanjang hidupnya mengingat belajar
sebagai suatu kebutuhan yang mendasar. Dalam belajar terjadi perubahan pada diri
seseorang baik yang menyangkut dominan kognitif, efektif maupun psikomotorik. Dalam
buku Psikologi Pendidikan di kemukaan bahwa, “Belajar adalah perubahan dalam
performasi sebagai hasil dari praktek” (Sukardi, 2011:60).
Dalam buku Psikologi Pendidikan yang berbeda di kemukakan bahwa, “belajar
adalah perubahan yang relatife menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil
dari latihan atau pengalaman” (Purwanto, 2002:84).
Dalam buku Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya diuraikan bahwa,
“Belajar adalah sebuah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya“ (Slameto, 2003:58).
![Page 6: Jurnal 3 ARY](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/563db78b550346aa9a8c0cf1/html5/thumbnails/6.jpg)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bersifat ex-post facto.
Dikatakan demikian dikarenakan tidak ada perlakuan ataupun pengontrolan variabel
(ubahan-ubahan) melainkan hanya mengungkapkan fakta berdasarkan pengukuran gejala
yang sudah ada pada responden. Aspek-aspek yang akan diungkapkan dalam penelitian ini
adalah penguatan kreatifitas siswa, fasilitas belajar terhadap prestasi belajar. Dalam
penelitian ini yang ditetapkan sebagai populasi oleh peneliti adalah seluruh siswa kelas X
Akuntansi yang terdiri dari tiga kelas dengan masing-masing kelas berjumlah 31 siswa, 33
siswa dan 33 siswa. jadi populasi dalam penelitian berjumlah 97 siswa.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan di SMK Saraswati 1 Denpasar didirikan pada tanggal, 1
Januari 1970, dengan nama SMEA Saraswati Denpasar, yang beralamat di Jl. Kamboja no.
11 A Denpasar. Tahun 1975 mendapatkan pengesahan oleh pemerintah sebagai sekolah
bersubsidi, sejak tahun 1995 SMEA Saraswati Denpasar menempati kampus di Jl. Kenyeri
Denpasar, sedangkan sejak tahun 2002 kembali menempati gedung baru di JL. Kamboja 11
a Denpasar, berdasarkan UU no. 2 Tahun 1989, SMEA Saraswati Denpasar berubah nama
menjadi Smk Saraswati 1 Denpasar.
Populasi, Adapun populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
sejumlah kelas X Akuntansi SMK Saraswati I Denpasar yang terdiri dari tiga (3) kelas di
dengan jumlah populasi sebanyak 97 siswa dan yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 91
siswa perempuan. Populasi dapat di gambarkan pada tabel 4.1 sebagai berikut
![Page 7: Jurnal 3 ARY](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/563db78b550346aa9a8c0cf1/html5/thumbnails/7.jpg)
Tabel 4.1
Anggota Populasi Siswa Kelas X Akuntasi
SMK Saraswati I Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015
Nomor Kelas Laki-laki Permpuan Jumlah
1 X Akuntansi 1 1 30 31
2 X Akuntansi 2 2 31 33
3 X Akuntansi 3 3 30 33
Jumlah 97
”Sumber : SMK Saraswati 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015”
Pengujian Hipotesis Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan
Siswa Kelas X Akuntansi SMK Saraswati I Denpasar Tahun Ajaran 2014/2015
Merumuskan Hipotesis Nol (Ho), Sesuai dengan pernyataan analisis, Hipotesis yang di uji
adalah Hipotesis Nol (Ho). Sehubungan dengan hal tersebut maka Ha terlebih dahulu
diubah menjadi (Ho), sehingga menyatakan “Tidak ada Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap
Prestasi Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X Akuntansi SMK Saraswati I Denpasar
Tahun Pelajarab 2014/2015”.
Tabulasi data
Setelah keseluruhan data yang di butuhkan dalam penelitian di kumpulkan, kemudian data
harus ditabulasikan terlebih dahulu sebelum di analisis. Tabulasi data yang terkait dalam
penelitian ini meliputi variabel Fasiliatas Belajar terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan
Kelas X SMK Saraswati I Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015.
Simpulan Analisis
Sebagai hasil perhitungan diperoleh harga Freg = 2948,006966 Nilai Ftebel dengan db = m
lawan N-m-1 atau 79/2 dengan taraf signifikan 5% di peroleh nilai Ftebel sebesar 3,09 nilai
Freg yang diperoleh dari hasil analisis lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftebel, ini berarti
![Page 8: Jurnal 3 ARY](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/563db78b550346aa9a8c0cf1/html5/thumbnails/8.jpg)
ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kreatifitas Siswa (X1), Fasilitas Belajar (X2)
dan Prestasi Belajar Kewirausahan (Y) siswa kelas X Akuntansi SMK Saraswati 1
Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan hasil penelitian dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
Untuk sebaran data Kreatifitas Siswa N = 97 diperoleh nilai maksimum = 91 ; nilai
minimum = 70, banyak kelas interval = 8, panjang kelas interval = 3 ; mean = 70 . Dimana
sebanyak 13,40% (13 siswa) yang memperoleh nilai di sekitar rata-rata, sebanyak 84,54%
(82 siswa) yang memperoleh nilai di atas rata-rata dan sekitar 2,06% (2 siswa) yang
memperoleh nilai di bawah rata-rata.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien rxy = 0,5405765 selanjutnya koefisien
= 0,4606643 dikonsultasikan dengan Tabel Nilai – Nilai r Product Moment, dengan N
= 97 dan Taraf Signifikasi 5% diperoleh Nilai r yang mendekati adalah 0,195. Mengingat
koefisien = 0,4606643 lebih besar dari r Product Moment = 0,195, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Hipotesis Nol (Ho) yang diuji, yang menyatakan bahwa, “Tidak Ada
Pengaruh Kreatifitas Siswa terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X
Akuntansi SMK Saraswati I Denpasar Tahun Ajaran 2014/2015” ditolak dan Hipotesis
Alternatif (Ha) diterima, “Ada Pengaruh Kreatifitas Siswa terhadap Prestasi Belajar
Kewirausahaan Siswa Kelas X Akuntansi SMK Saraswati I Denpasar Tahun Ajaran
2014/2015”.
Saran-saran
Meskipun dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh Kreatifitas Siswa
terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X SMK Saraswati I Denpasar Tahun
Ajaran 2014/2015 baru mencapai 19,72% Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya
![Page 9: Jurnal 3 ARY](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/563db78b550346aa9a8c0cf1/html5/thumbnails/9.jpg)
upaya yang harus dilakukan oleh orang tua beserta guru terhadap anak dalam belajar yaitu
dengan memberikan motivasi kepada anak, agar tumbuhnya rasa ingin tahu yang besar,
tekun dan tidak mudah bosan, percaya diri dan mandiri, berani mengambil resiko. Melalui
peningkatan Kreatifitas Siswa maka akan diiringi dengan peningkatan prestasi belajar
Kewirausahaan siswa.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Ada Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap
Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas X Akuntansi SMK Saraswati I Denpasar Tahun Ajaran
2014/2015. Bila ditinjau dari sumbangan efektif Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar
mencapai 9,74%.kenyataan ini menunjukkan bahwa fasilitas belajar yang baik harus
diperhatikan oleh kalangan pendidik maupun orang tua dalam memberikan upaya yang
maksimal agar prestasi belajar siswa dapat menjadi semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo.
Hakim Thursan. 2010. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Pustaka Pembangunan Swadaya
Nusantara.
Hamidi. 2007. Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat.Bandung : PT. Setia
Purna Inves.
Harmianto. Sri dkk. 2012. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.
Suryani. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Ombak.
Suyadi. 2012. Panduan Guru Profesional. Bandung : Andi Publisher.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran.Jakarta : PT. Grafindo Persada.
Triatno.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif.Jakarta :
Kencana Prenada Media Group.
![Page 10: Jurnal 3 ARY](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081809/563db78b550346aa9a8c0cf1/html5/thumbnails/10.jpg)