jurnal 12 avisena

2
Forensik DNA Database, Uji Tes Genetik sebagai Pilihan Masyarakat Abstrak Pada laporan ini penulis memiliki banyak alasan yang berkaitan dengan kepentingan database forensik DNA yang meningkat pada pernyataaan-pernyataan yang berkaitan dengan etik bomedikal, database yang digunakan dalam konteks penggunaan yang sangat berbeda dibandingkan dengan alat-alat biomedikal yang lainnya. Karena digunakan untuk menyelesaikan kasus kriminal, keputusan untuk membuat atau menyimpan sebuah profil genetis tidak dapat dipercayakan kepada individu melainkan keputusan dibuatoleh tokoh yang dipercayakan dalam masyarakat. Keputusan tersebut harus berdasarkan kebijakan-kebijakan yang sudah nyata dari ide-ide mendasar atau fundamental yang berkembang di masyarakat yang berhubungan dengan kebudayaan alam dan fungsinya. Tiap- tiap individu yang ingin mengambil peran dalam pengambilan keputusan harus mempengaruhi kebijakan-kebijakan tersebut. Artikel ini mengalihkan fokus pembicaraan dari database DNA forensik debat biomedikal kepada ranah politik-filosopi. Pada Desember 2008, Dewan Hak Asasi Manusia Eropa yang mengatur penggunaan Database DNA Nasional Negara Inggris (United Kingdom National DNA Database) menghiraukan artikel tentang 8 Hak Asasi Manusia Pada Konvensi Eropa (dimana menjunjung tinggi penghormatan privasi dan kehidupan berkeluarga). Hal ini menunjukkan pandangan- pandangan terhadap kritik-kritik seputar DNA forensik, yang mana kepentingan utamanya ialah kerahasiaan. Penulis beralasan pada hasil database forensik DNA tidak boleh didasarkan pada pilihan individu dan haknya, melainkan juga melibatkan pilihan masyarakat. Penulis ingin mengalihkan fokus pembicaraan dari debat biomedikal etik kepada ranah poltik-filosofi. Database forensik DNA digunakan untuk identifikasi sampel DNA yang ditemukan di TKP. Pada akhirnya, profil DNA dibuat dari sampel DNA, dimana profil tersebut dapat dibandingkan dengan profil-profil yang telah diidentifikasi sebelumnya. Bagaimanapun, penggunaan argumen yang berasal dari etik biomedis, menimbulkan keberatan-keberatan terhadap forensik DNA database. Sebagian besar keberatan berhubungan dengan pengambilan dan penahanan sampel biologis yang merupakan basis dari profil DNA.

Upload: khansahaura

Post on 21-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

xcfbfdb

TRANSCRIPT

Forensik DNA Database, Uji Tes Genetik sebagai Pilihan MasyarakatAbstrakPada laporan ini penulis memiliki banyak alasan yang berkaitan dengan kepentingan database forensik DNA yang meningkat pada pernyataaan-pernyataan yang berkaitan dengan etik bomedikal, database yang digunakan dalam konteks penggunaan yang sangat berbeda dibandingkan dengan alat-alat biomedikal yang lainnya. Karena digunakan untuk menyelesaikan kasus kriminal, keputusan untuk membuat atau menyimpan sebuah profil genetis tidak dapat dipercayakan kepada individu melainkan keputusan dibuatoleh tokoh yang dipercayakan dalam masyarakat. Keputusan tersebut harus berdasarkan kebijakan-kebijakan yang sudah nyata dari ide-ide mendasar atau fundamental yang berkembang di masyarakat yang berhubungan dengan kebudayaan alam dan fungsinya. Tiap- tiap individu yang ingin mengambil peran dalam pengambilan keputusan harus mempengaruhi kebijakan-kebijakan tersebut. Artikel ini mengalihkan fokus pembicaraan dari database DNA forensik debat biomedikal kepada ranah politik-filosopi.Pada Desember 2008, Dewan Hak Asasi Manusia Eropa yang mengatur penggunaan Database DNA Nasional Negara Inggris (United Kingdom National DNA Database) menghiraukan artikel tentang 8 Hak Asasi Manusia Pada Konvensi Eropa (dimana menjunjung tinggi penghormatan privasi dan kehidupan berkeluarga). Hal ini menunjukkan pandangan-pandangan terhadap kritik-kritik seputar DNA forensik, yang mana kepentingan utamanya ialah kerahasiaan. Penulis beralasan pada hasil database forensik DNA tidak boleh didasarkan pada pilihan individu dan haknya, melainkan juga melibatkan pilihan masyarakat. Penulis ingin mengalihkan fokus pembicaraan dari debat biomedikal etik kepada ranah poltik-filosofi.Database forensik DNA digunakan untuk identifikasi sampel DNA yang ditemukan di TKP. Pada akhirnya, profil DNA dibuat dari sampel DNA, dimana profil tersebut dapat dibandingkan dengan profil-profil yang telah diidentifikasi sebelumnya.Bagaimanapun, penggunaan argumen yang berasal dari etik biomedis, menimbulkan keberatan-keberatan terhadap forensik DNA database. Sebagian besar keberatan berhubungan dengan pengambilan dan penahanan sampel biologis yang merupakan basis dari profil DNA. Termasuk dalam masalah ini yaitu pengabaian terhadap integritas tubuh, pengabaian terhadap privasi (data kesehatan, hubungan kekeluargaan, dsb), diskriminasi, distribusi yang disproporsional sumber daya sosial, dan lainnya.Dalam lingkup sebagian besar biomedis (contoh: aborsi, uji genetis, studi klinis), pilihan dapat diserahkan sepenuhnya kepada tiap individu, ketika hukum mengizinkan suatu aksi tanpa membutukannya. Dimana medical biobanks lain dapat mempercayakan pada prinsip-prinsip informed consent, forensik DNA database tidak dapat demikian. Dan setelah semua, individu-individu tidak akan mendapat keuntungan terhadap data-data mereka yang tersimpan dalam database. Dan pengaturan database dilakukan oleh pemerintah maupun pihak kepolisian, yang mana dapat memasukkan data seseorang ke dalam database.Penyimpanan database tidak bisa dilakukan secara individual, melainkan lebih baik dalam pilihan masyarakat. Karena pilihan masyarakat berdasarkan pada biaya dan keuntungan dari tiap database. Keuntungan database ini sangat terlihat jelas pada segi keamanan