jumlah populasi bpad thn 2010
Embed Size (px)
DESCRIPTION
DIMASUKKAN TAHUN 2014TRANSCRIPT

10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
1.1 Tinjauan Pustaka
Setelah peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian, ada
beberapa yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan.
Penelitian yang pertama yang berhasil peneliti temukan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Triningsih (2006) yang berjudul “Pengaruh
Promosi Terhadap Minat Baca Pemakai di Perpustakaan Umum Kabupaten
Bantul”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan media
promosi yang sering diketahui pemakai, dorongan pemakai membaca di
perpustakaan, dan adakah pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap
minat baca pemakai di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul. Sampel
diambil dari kelompok pemakai perpustakaan sebanyak 478 orang, yang
terdiri dari 143 pelajar, 96 mahasiswa, 96 pegawai, dan 143 lain-lain.
Pengambilan data dilakukan dengan riset lapangan yang terdiri dari
dokumentasi, observasi, interview, dan angket. Data yang telah terkumpul
diklasifikasikan, dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian
dicari pengaruhnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi Perpustakaan Umum
Kabupaten Bantul yang sering diketahui menurut pandangan pemakai adalah
promosi melalui media cetak, dorongan mereka membaca adalah karena
kesadaran akan pentingnya membaca yang diperoleh terlebih dahulu melalui
promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul melalui
promosi lewat media cetak pameran. Dan promosi perpustakaan berpengaruh

11
sangat kuat atau sangat tinggi terhadap minat baca pemakai. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil rata-rata 51,3% pemakai memberikan tanggapan
pernah satu kali melihat promosi Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul
melalui media cetak lewat pameran. 86% pemakai memberikan tanggapan
bahwa dorongan mereka membaca karena kesadaran akan pentingnya
membaca, dan promosi perpustakaan berpengaruh sangat kuat atau sangat
tinggi terhadap minat baca dengan hubungan yang bersifat searah yang
ditunjukkan oleh tanda positif dalam hasil perhitungan indeks korelasi
“product moment”. Jadi hipotesis kerja “ada pengaruh yang signifikan antara
promosi terhadap minat baca pemakai di Perpustakaan Umum Kabupaten
Bantul” diterima, dan hipotesis nol “tidak ada pengaruh yang signifikan
antara promosi terhadap minat baca pemakai di Perpustakaan Umum
Kabupaten Bantul” ditolak.
Penelitian yang kedua yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian
dari Tina Maryati (2009) yang berjudul “Pengaruh Promosi Tehadap Minat
Baca di Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui media yang sering diketahui
masyarakat pemakai dalam mempromosikan Badan Perpustakaan Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan adakah pengaruh yang signifikan
antara promosi terhadap minat baca di Badan Perpustakaan Daerah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat
pemakai Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
sebanyak 100 orang dengan metode sampling insidental. Penelitian termasuk

12
penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data
menggunakan dokumentasi, wawancara, observasi, dan kuesioner. Uji
validitas menggunakan rumus Product Moment, uji reabilitas dengan
menggunakan Program SPSS versi 12 for Windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; yang pertama media yang
sering diketahui oleh masyarakat pemakai adalah media elektronik, dengan
jumlah skor 409, media cetak skor 389 dan media penyelenggara skor 334.
Dari media elektronik yang paling besar adalah televisi skor 389 lebih besar
di banding internet skor 335 dan radio skor 344. Yang kedua ada pengaruh
yang signifikan antara promosi terhadap minat baca masyarakat di Badan
Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,735
(positif) p-value sebesar 0,000. Terdapat korelasi kuat atau tinggi sebesar
(0,20-0,90). Uji korelasi Product Moment dari Pearson menggunakan SPSS
versi 12 for Windows. Dengan demikian dapat dikatakan promosi yang
dilakukan oleh Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta berpengaruh terhadap minat baca bagi masyarakat. Sehingga Ha
yang menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan antara promosi
terhadap minat baca diterima dan Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh
ditolak.
Penelitian yang ketiga yang berhasil peneliti temukan yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Lukman (2010) yang berjudul “Studi Tentang Promosi
Perpustakaan di Perpustakaan Umum Kabupaten Bantul Yogyakarta”.
Penelitian ini berisi tentang upaya promosi perpustakaan di Perpustakaan

13
Umum Kabupaten Bantul Yogyakarta. Upaya ini bertujuan untuk mengetahui
pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan di Perpustakaan Umum
Kabupaten Bantul dalam mempromosikan perpustakaan. Metode dalam
penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan
data menggunakan observasi, wawancara bebas terpimpin dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini diambil informan secukupnya untuk diwawancarai
dengan menggunakan pencatatan sendiri. Untuk menganalisis data didasarkan
pada teori Moleong dengan metode deskriptif, yang dimaksud adalah metode
deskriptif non statistik dengan penyajian atau pola pikir dari umum ke khusus
atau induktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakaan Umum
Kabupaten Bantul dalam mempromosikan perpustakaannya dengan berbagai
cara, antara lain yaitu, lomba, spanduk, perpustakaan keliling, internet,
publikasi, pameran, karnaval, sponsor, seminar, dan aktivitas layanan
masyarakat. Promosi perpustakaan di Perustakaan Umum Kabupaten Bantul
lebih banyak bertujuan sekedar memberikan informasi dan mengingatkan
kembali keberadaan produk atau jasa layanan perpustakaan, dan sedikit sekali
yang bertujuan untuk berusaha membujuk untuk datang ke Perpustakaan
Umum Kabupaten Bantul.
Beberapa penelitian di atas memiliki persamaan dengan penelitian yang
peneliti lakukan yaitu mengenai tema yang diteliti, sama-sama meneliti
tentang promosi perpustakaan. Sedangkan perbedaannya yaitu mengenai
objek dan tempat yang diteliti. Penelitian yang akan peneliti lakukan lebih

14
fokus ke media promosi bentuk tercetak yaitu buletin Pradipta dan tempatnya
juga berbeda dengan ketiga penelitian di atas.
Dengan demikian, meskipun di atas telah disebutkan adanya penelitian
dengan tema yang serupa dengan penelitian yang peneliti lakukan, akan tetapi
mengingat subjek, objek dan tempat penelitian yang berbeda, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Persepsi Pengguna Terhadap
Buletin Pradipta sebagai Media Promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kota Yogyakarta.
1.2 Landasan Teori
1.2.1 Pengertian Persepsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Moeliono dkk, 1989:1146)
persepsi berarti pandangan dari seseorang atau banyak orang akan banyak
hal atau persepsi yang didapat atau diterima. Sedangkan menurut Davidoff
(1981:232) persepsi adalah proses yang mengorganisir dan menggabungkan
data-data indra kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa
sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri
sendiri. Persepsi ini melibatkan interpretasi, sedangkan penginderaan
tidaklah demikian.
Persepsi adalah suatu proses membuat penilaian atau membangun
kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di dalam lapangan
penginderaan seseorang. Disebut juga bahwa persepsi adalah suatu proses
melekat atau memberikan makna kepada informasi sensori yang diterima

15
seseorang (Nursalam, 1998:48). Sedangkan menurut Sugihartono dkk
(2007:8) persepsi adalah kemampuan otak dalam menterjemahkan stimulus,
persepsi merupakan proses untuk menterjemahkan atau menginterpretasikan
stimulus yang masuk dalam alat indera.
Adanya persepsi bermula dari penginderaan, namun persepsi bukan
sekedar penginderaan. Ada ahli yang menyatakan bahwa persepsi adalah
penafsiran pengalaman. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi proses
rangsangan oleh kehadiran sesuatu atau sekumpulan obyek yang tertangkap
oleh alat-alat indera manusia. Informasi tersebut kemudian disalurkan ke
dalam alam pikiran kemudian mengalami beberapa tahapan pengolahan
hingga berakhir pada penafsiran (Nursalam, 1998:49).
Persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam
memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk
memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu
merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan suatu pencatatan
yang benar terhadap situasi (Nursalam, 1998:44).
Dalam pandangan konvesional, persepsi dianggap sebagai kumpulan
penginderaan sebagai proses pengenalan obyek yang merupakan aktivitas
kognisi dimana otak aktif menggabungkan kumulasi (tumpukan)
pengalaman dan ingatan masa lalu serta aktif menilai untuk memberi makna
dan penilaian baik dan buruk (Sarwono, 1994:44).

16
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah
proses pengenalan terhadap obyek (benda, manusia, gagasan) gejala dan
peristiwa melalui panca indera sehingga dengan serta merta aktif memberi
makna dan nilai kepada suatu obyek dengan menonjolkan sifat khas dari
suatu obyek sehingga hasil persepsi bisa berupa tanggapan atau penilaian
yang berbeda dari individu.
1.2.2 Pengguna Perpustakaan
Pengguna perpustakaan (Sulistyo-Basuki, 1994:199) adalah orang
yang ditemui tatkala orang tersebut memerlukan data primer atau
menghendaki penelusuran bibliografi.
Sedangkan Rosyadi (2002:4) mendefinisikan pengguna sebagai setiap
individu dalam masyarakat, dalam pengertian semua anggota masyarakat
memiliki kebebasan dan kesempatan yang sama untuk menggunakan
perpustakaan. Pengguna perpustakaan adalah orang yang menggunakan
berbagai macam fasilitas yang ada di perpustakaan, diantaranya adalah
koleksi, internet, dan berbagai macam fasilistas lainnya yang disediakan
oleh perpustakaan.
Pengguna perpustakaan Kota adalah seluruh pengunjung di
perpustakaan Kota Yogyakarta baik dari berbagai macam latar belakang
pendidikan dan usia.

17
1.2.3 Pengertian Terbitan Berseri
Menurut Saleh (1996:3) terbitan berseri merupakan salah satu terbitan
yang berisi informasi berita atau kabar, berita keilmuan serta kejadian-
kejadian yang menyangkut ekonomi, politik, dan lain-lain yang menarik di
masyarakat. Terbitan berseri biasanya direncanakan untuk terbit terus
menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas, dikelola oleh sekelompok
orang yang pada umumnya disebut redaksi.
Jenis-jenis terbitan berseri (Saleh, 1996:9) antara lain yaitu:
1. Terbitan berkala (periodicals) atau majalah atau buletin
2. Surat kabar atau koran
3. Buku tahunan (annual)
4. Seri monografi yang bernomor
5. Prosiding
6. Transaction
7. Memoar
1.2.4 Pengertian Buletin
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (1989:527) buletin, berasal
dari kata Italia, bullettino, bentuk kecil bulla, pernyataan kepausan, di
Indonesia umumnya dikenal sebagai terbitan berkala yang dikeluarkan oleh
kantor berita atau semi kantor berita. Buletin adakalanya diterbitkan oleh
bagian hubungan masyarakat suatu badan resmi, isinya pengumuman atau
siaran berita bagi keperluan intern atau keperluan penerangan umum.

18
Buletin dapat pula berupa pengumuman atau siaran berita yang dikeluarkan
dari saat mengenai suatu perkembangan peristiwa yang diprosesnya masih
berlangsung di suatu lembaga.
Buletin adalah media berupa selebaran atau majalah, berisi warta
singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh suatu
organisasi atau lembaga untuk kelompok profesi tertentu; pamflet atau
siaran kilat resmi tentang perkembangan atau hasil-hasil penyelidikan
(pertandingan, dan sebagainya) (Purwadarminta, 1989:135).
Hal ini senada dengan Badudu (2005:46) bahwa buletin adalah
selebaran berisi warta singkat yang diterbitkan secara periodik oleh
organisasi atau lembaga; siaran kilat resmi tentang suatu perkembangan atau
peristiwa/kejadian. Raliby (1982:74) dalam Kamus Internasional,
menyatakan bahwa buletin adalah satu pernyataan perkabaran singkat
kepada umum, surat selebaran.
1.2.5 Pengertian Media Promosi
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:726) media adalah
(perantara atau penghubung) alat untuk berkomunikasi seperti koran,
majalah, radio, televisi. Hal tersebut senada dengan pendapat
Purwadarminta (1976:569) media adalah alat (sarana) komunikasi seperti
koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk. Media adalah alat
(sarana) perhubungan informasi, seperti majalah, surat kabar, radio, dan
sebagainya (Salim, 1991:954).

19
Promosi adalah perkenalan (dalam rangka memajukan usaha, dagang
dan sebagainya) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:898). Promosi
dalam usaha perdagangan merupakan instrumen pemasaran yang berkaitan
dengan komunikasi, yaitu pesan (massage) yang disampaikan oleh produsen
kepada konsumen (Rewold dkk, 1996:1).
Promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran dengan
memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi merupakan
forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan
utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh
organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk
atau jasa yang ditawarkan. Reaksi konsumen terhadap promosi dapat
muncul dalam berbagai ragam dan bentuk, mulai dari tumbuhnya kesadaran
sampai pada tingkatan untuk memanfaatkannya. Promosi merupakan
kegiatan penting pada suatu organisasi, apalagi untuk organisasi yang
bergerak dalam bidang usaha dan jasa. Bagaimanapun produk atau jasa yang
dihasilkan tidak ada gunanya jika tidak diketahui atau dimanfaatkan oleh
sebagaian besar konsumen (Darmono, 2004:175).
Menurut Tjiptono (1997:219) promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran, yakni aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
memberi dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.

20
Menurut Nyono (2004:7) yang mengatakan bahwa promosi adalah
salah satu aspek dalam pemasaran, penting artinya untuk mencapai tujuan
pelayanan. Promosi sering diartikan sebagai media untuk menyebarkan
informasi dan memperkenalkan perpustakaan pada pengguna maupun calon
pengguna. Untuk itu, pesan perlu dibuat semenarik mungkin dan mudah
dimengerti penggunaannya.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa media promosi
adalah alat (sarana) untuk menyebarkan informasi dan memperkenalkan
perpustakaan pada pengguna maupun calon pengguna sehingga mereka
terpengaruh/terbujuk untuk berkunjung ke perpustakaan.
Secara umum ada beberapa macam media promosi perpustakaan
(Mustafa, 1996:71-123), antara lain yaitu:
1. Media cetak yaitu media statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan
sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam
putih. Jenis-jenis media cetak antara lain yaitu: brosur, buletin, poster,
map khusus perpustakaan, pembatas buku, terbitan khusus perpustakaan.
2. Media elektronik yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa
digunakan bila ada jasa transmisi sinaran. Jenis-jenis media elektronik
antara lain yaitu: televisi, radio.
3. Media penyelenggara yaitu media efektif untuk menembus pembatas dan
penghalang komunikasi antara perpustakaan dan penggunanya yang
melibatkan staf perpustakaan dan penggunanya. Jenis-jenis media
penyelenggara antara lain yaitu: pameran perpustakaan, ceramah,

21
seminar, bercerita, bazaar, lomba dan kuis, wisata perpustakaan, memutar
film dan video.
1.2.6 Tujuan Promosi
Menurut Nyono (2004:7) tujuan utama promosi adalah untuk
membujuk, mempengaruhi, dan mengundang orang untuk menggunakan
atau meningkatkan penggunaan suatu produk yang telah dibuat kepada
masyarakat luas, dengan harapan mereka dapat mengetahui dan memahami,
sehingga dapat memanfaatkan produk yang akan dikenalkan.
Hernandono (2005:10) mengartikan bahwa tujuan promosi yang
dilakukan berkaitan erat dengan upaya bagaimana pemakai jasa
perpustakaan, calon pemakai dapat mengenal perpustakaan, lalu
memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, dan pada akhirnya
menggunakan dan selalu mau menggunakan dan selalu mau menggunakan
dan ingat jasa-jasa perpustakaan tersebut.
Dalam dunia informasi dan perpustakaan, promosi bertujuan
mengenalkan segala informasi yang dimiliki perpustakaan kepada
masyarakat luas agar supaya mereka pada akhirnya berminat
memanfaatkannya secara optimal (Purwani, 2002:25).
Menurut Tjiptono (1997:221-222) tujuan utama dari promosi adalah
sebagai berikut:
1. menginformasikan (informing)
2. membujuk (persuading)

22
3. mengingatkan (reminding)
Tujuan promosi sesuai dengan pendapat Tjiptono tersebut di atas
peneliti jadikan sebagai indikator dalam penelitian ini.
1.2.7 Bauran Promosi
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang
sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-
tugas khususnya. Menurut Tjiptono (1997:222) beberapa tugas khusus itu
sering disebut bauran promosi (promotion mix) adalah:
1. Personal Selling
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk
kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.
2. Mass Selling
Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media
komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai
dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal
selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk
menyampaikan informasi pada masyarakat yang jumlahnya sangat
banyak dan tersebar luas.

23
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunakan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah yang
dibeli pelanggan.
4. Public Relations
Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap
berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud
dengan kelompok-kelompok itu adalah mereka yang terlibat,
mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan
perusahaan dalam mencapai tujuannya.
5. Direct Marketing
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan
respon yang terukur dan atau transaksi disembarang lokasi.
1.2.8 Perpustakaan Umum
Menurut UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan dalam
Sutarno N.S. (2008:26-27) perpustakaan umum yaitu perpustakaan yang
diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang
hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status
sosial-ekonomi, termasuk penyandang cacat (disabilities).

24
Sedangkan menurut Yusuf (1996:17) perpustakaan umum adalah
perpustakaan yang seluruh atau sebagian dananya disediakan oleh
masyarakat dan penggunaannya tidak terbatas pada kelompok orang
tertentu. Perpustakaan umum sebagai sarana layanan masyarakat, berupaya
memasyarakatkan perpustakaan dengan mengadakan penyajian yang
menarik dan menempatkan lokasi perpustakaan pada pusat keramaian
sehingga masyarakat mudah untuk mendatanginya.
Sutarno N.S. (2003:32-33) dalam bukunya menyatakan perpustakaan
umum sering diibaratkan sebagai “universitas rakyat” atau “universitas
masyarakat”. Maksudnya adalah bahwa perpustakaan umum merupakan
lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai
informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar
untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan
masyarakat.
Perpustakaan umum dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain
yaitu:
1. Perpustakaan umum kabupaten/kota
2. Perpustakaan umum kecamatan
3. Perpustakaan umum desa/kelurahan
4. Perpustakaan cabang
5. Perpustakaan taman bacaan rakyat/taman bacaan masyarakat
6. Perpustakaan keliling

25
Dalam penelitian ini yang dimaksudkan perpustakaan umum adalah
perpustakaan kota Yogyakarta. Perpustakaan kabupaten/kota (city library)
merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah
kabupaten/kota yang koleksi dan fasilitasnya mendukung pelestarian hasil
budaya kabupaten/kota dan merupakan fasilitas terwujudnya masyarakat
pembelajar sepanjang hayat (long life learning) (Lasa H.S., 2009:268).

26
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapat data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004:1). Sedangkan menurut Arikunto
(2002:136) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya.
1.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian
survei atau lapangan. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan oleh
peneliti dengan berada langsung pada objeknya atau berada di lapangan, yang
mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data pokok (Singarimbun, 1997:3). Penelitian ini
menggunakan data kuantitatif berupa angka-angka yang diperoleh melalui
skor jawaban.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif
kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk memberi gambaran
yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial dan penelitian ini lebih
memusatkan pada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan
antar berbagai variabel (Nasution, 2008:48). Menurut Bryman (2001) yang
dikutip oleh Pendit (2003:195) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang mengandung upaya mengumpulkan data numerik dan
menggunakan logika deduktif dalam pengembangan dan pengujian teorinya

27
sebagaimana umumnya digunakan dalam ilmu pasti-alam dan ilmu sosial
positivis yang dimiliki pandangan tentang semua fenomena sebagai sesuatu
yang objektif.
1.2 Subjek dan Objek Penelitian
Menurut Arikunto (2006:88) subjek penelitian adalah benda, hal atau
orang tempat data untuk variabel penelitian melekat dan yang
dipermasalahkan. Dalam penelitian ini subjeknya adalah pengunjung di
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta.
Objek penelitian adalah pokok bahasan penelitian yang akan diteliti
oleh peneliti (yang menjadi titik perhatian suatu penelitian) (Arikunto,
2002:96). Adapun yang menjadi objek penelitiannya adalah persepsi
pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip
dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta.
1.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, sebagai subjek penelitian ini adalah
pengunjung di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta.
Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan 18 Mei - 3 Juli 2010.

28
1.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:60). Sering
pula dinyatakan bahwa variabel penelitian itu merupakan faktor-faktor yang
berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti. Apa yang merupakan
variabel dalam suatu penelitian ditentukan oleh tujuan penelitian, landasan
teori, dan hipotesis. Kalau penelitian lain, tujuan penelitian, dan landasan
teoritisnya berbeda, maka variabel-variabel penelitiannya juga akan berbeda
(Mathar, 2000:68).
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah persepsi pengguna
terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. Jadi dalam penelitian ini hanya ada
satu variabel (variabel tunggal) karena dalam penelitian ini hanya ada satu
titik perhatian. Menurut Tjiptono (1997:221-222) indikator dari variabel
persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi adalah
sebagai berikut:
a. menginformasikan
b. membujuk
c. mengingatkan
Dari indikator di atas peneliti gunakan sebagai alat ukur dalam bentuk
kuesioner untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta

29
sebagai media promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta sebagaimana termaktub dalam tabel 2 hal 33.
1.5 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi
bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek itu
(Sugiyono, 2008:117).
Dalam penelitian ini sebagai populasi adalah masyarakat pengunjung
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta yang terdiri dari
pelajar, mahasiswa, pegawai dan masyarakat umum. Dalam penelitian ini
jumlah populasi adalah 27.590 orang, berdasarkan data pengunjung di Kantor
Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bulan Januari-Mei tahun
2010.

30
Tabel 1 Data pengunjung di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta
No. Bulan Pengunjung
2008 2009 2010 1. Januari 799 1619 2884
2. Februari 1327 1719 4273
3. Maret 1443 2013 5736
4. April 1785 2045 6562
5. Mei 1496 2264 8135
6. Juni 1476 2350
7. Juli 1437 2963
8. Agustus 1358 2650
9. September 1456 1274
10. Oktober 1282 3310
11. Nopember 1548 3047
12. Desember 1169 2165
Jumlah 16576 29428 27590 Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang
diteliti). Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode
pengambilan sampel dengan teknik sampling insidental. Metode pengambilan
sampel dengan teknik sampling insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila orang yang ditemui dipandang cocok sebagai
sumber data (Sugiyono, 2007:67).

31
Untuk menentukan sampel digunakan Rumus Yamane (1956) dalam
Sukandarrumidi (2004:56) sebagai berikut:
Keterangan: n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = bound of error (0,1)/10%
Sehingga sampel (responden) dalam penelitian ini dapat dihitung
jumlahnya sebagai berikut:
27.59027.590 0,1 1
= 99,6388 dibulatkan menjadi 100 responden.
Jadi sampel (responden) yang akan menjadi subjek dalam penelitian ini
berjumlah 100 responden.
1.6 Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik
fenomena-fenomena yang diteliti (Mantra, 2004:82). Dari berbagai
metode observasi, yang digunakan dalam penelitian ini peneliti
menggunakan observasi langsung artinya, observasi yang dilakukan
dengan mengamati langsung sekitar lokasi penelitian. Peneliti datang ke

32
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta dan melakukan
pengamatan terhadap aktivitas dan jumlah pengunjung.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh kegiatan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka diantara si
penanya atau si pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
mengutamakan alat yang dinamakan panduan (Sugiyono, 2008:194).
Wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas di mana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanyalah berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2008:197). Wawancara
ini ditujukan kepada Bapak Triyanta (Kepala Bagian Kerjasama dan
Pengembangan) dan Ibu Ratri Suci N. (Pustakawan yang menangani
Buletin Pradipta) guna mendapatkan keterangan untuk melengkapi data-
data penelitian mengenai buletin Pradipta, promosi perpustakaan, data
pengunjung dan gambaran umum perpustakaan.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa pengunjung
mengenai Buletin Pradipta, tanggapan yang diberikan mengenai buletin
Pradipta adalah sebagai berikut:
a. Tampilan dan konten-konten di dalamnya kurang menarik

33
b. Terlalu banyak artikel sedangkan informasi tentang perpustakaan
kota kurang
Alat yang dipergunakan dalam wawancara adalah MP3 dan kamera
digital untuk merekam suara.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128).
Dalam penelitian ini kuesioner merupakan alat utama untuk memperoleh
data dari variabel penelitian. Kuesioner ini dipergunakan untuk
memperoleh data tentang Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta
Sebagai Media Promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:152), jenis angket
yang peneliti gunakan adalah rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah
pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-
tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak
setuju.
Pengukuran skor untuk pernyataan-pernyataan yang diajukan, dilakukan
dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan metode untuk
mengukur persepsi pengguna terhadap buletin sebagai media promosi
dengan menyatakan setuju dan ketidaksetujuan terhadap subjek, objek,
atau kejadian tertentu (Indriantoro dkk, 2002:104). Skala likert yang
digunakan adalah 4 angka dengan ketentuan sebagai berikut:

34
a. Untuk jawaban SS (sangat setuju) mendapatkan skor: 4
b. Untuk jawaban S (setuju) mendapatkan skor: 3
c. Untuk jawaban TS (tidak setuju) mendapatkan skor: 2
d. Untuk jawaban STS (sangat tidak setuju) mendapatkan skor: 1
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:231). Dalam
penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk melengkapi data
yang tidak diperoleh dengan sebelumnya, yaitu dengan cara mencatat
atau menyalin bahan-bahan berupa gambaran umum, kegiatan promosi,
data pengunjung serta data lain yang berkaitan dengan masalah penelitian
ini.
1.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga hasilnya lebih mudah
untuk diolah (Arikunto, 2002:136). Pada penelitian ini instrumen yang
digunakan adalah angket yang berisi butir-butir pertanyaan yang akan diisi
oleh responden.
Menurut Sukmadinata (2005) dalam Maryati (2008:34) untuk
mengukur data yang sudah tersusun dalam bentuk instrumen pertanyaan

35
digunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
persepsi, minat, motivasi, kegiatan dan pelaksanaan program.
Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen
Variabel Indikator No. Butir Jumlah
Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi
Tujuan promosi: − menginformasikan− membujuk − mengingatkan
1,2,3,4,5 6,7,8,9,10
11,12,13,14
5 5 4
Jumlah 14 Sumber: data yang diolah, tahun 2010
1.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
1.8.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006:168). Rumus yang
digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan
rumus Korelasi Product Moment (Arikunto, 2006:170) sebagai berikut:
∑∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
r = Koefisien korelasi Product Moment
N = Jumlah subjek uji coba
∑X = Jumlah skor butir
∑X = Jumlah skor butir kuadrat

36
∑Y = Skor total
∑Y = Jumlah skor total kuadrat
∑XY = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total
Selanjutnya angka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan
angka kritik tabel korelasi nilai rt. Apabila r hitung nilainya di atas angka
kritik taraf 5% maka pernyataan tersebut adalah valid, dan sebaliknya
apabila r hitung berada dibawah angka kritik atau negatif, maka pernyataan
tersebut tidak valid (Singarimbun, 1997:139). Untuk taraf signifikasi (rt) 5%
dengan angka kritik 0,361 (Sugiyono, 2004:288). Kriteria keputusan adalah
jika r ≥ rt dengan taraf signifikasi 5% maka dinyatakan signifikan. Dalam
pengolahan data uji validitas pada penelitian ini peneliti menggunakan
bantuan program SPSS ver.15 for Windows.
1.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:196). Dalam pengujian untuk
mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0.
Rumus Alpha yaitu :
∑

37
Keterangan :
r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σ = Jumlah varians butir
σ = Varians total
Apabila harga ini dikonsultasikan dengan r Product Moment,
dapat diketahui bahwa lebih kecil dari r yang ada. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut tidak reliabel. Dalam pengujian
reliabilitas peneliti menggunakan jasa SPSS ver.15 for Windows.
1.9 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persepsi
pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip
dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta. Data yang diperoleh
dikumpulkan dan diolah, selanjutnya dianalisis sesuai dengan data yang
dibutuhkan dalam menjawab permasalahan penelitian.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif. Dalam pengukuran persepsi dengan skala likert terdapat
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Hasil dari
jawaban responden tersebut akan diberikan nilai SS=4, S=3, TS=2, STS=1.
Apabila mayoritas tanggapan responden adalah sangat setuju maka besarnya
mean akan mendekati angka 4, sebaliknya apabila mayoritas tanggapan

38
responden adalah sangat tidak setuju maka mean akan mendekati nilai 1
(dalam skala 1-4).
Berdasarkan nilai maksimum dan minimum tersebut dapat diketahui
bagaimana persepsi responden. Adapun rumus Mean Aritmatik (Hadi,
2004:272) adalah sebagai berikut:
∑
Di mana:
M = Mean/Rata-rata hitung
∑ X = Jumlah semua nilai kuesioner
N = Jumlah responden
Grand Mean ___
Dalam penafsiran data berdasarkan rumus skala interval yang
dikemukakan oleh Simanora (2004:220), maka didapat nilai interpretasi
skor persepsi bahwa bila nilai rata-rata hitung yaitu:
1,00 – 1,75 = Sangat tidak baik
1,76 – 2,50 = Tidak baik
2,51 – 3,25 = Baik
3,26 – 4,00 = Sangat baik

39
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang gambaran umum Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta yang terdiri dari sejarah singkat, visi dan
misi, struktur organisasi, personalia dan hasil penelitian tentang Persepsi
Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi di Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta.
4.1 Gambaran Umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta
4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta berlokasi
Jalan Suroto No. 9 Yogyakarta. Keberadaan Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta di pusat kota Yogyakarta, memiliki
fungsi untuk melayani masyarakat kota Yogyakarta dalam mengakses dan
bertransformasi informasi tanpa membedakan latar belakang pendidikan.
Jasa pelayanan yang diberikan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kota Yogyakarta pun bersifat gratis.
Awal berdirinya Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta bernama Perpustakaan Umum Daerah Kotamadya
Yogyakarta. Berdiri secara resmi pada tanggal 2 Mei 1993, pertama

40
dirintis dan dikelola oleh Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kotamadya Yogyakarta, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia No. 9 Tahun 1988, tanggal 1 Maret 1988
tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Perpustakaan Umum dan
Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 21 tahun 1988 tentang Petunjuk
Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Umum. Perpustakaan Umum
Daerah Kotamadya Yogyakarta menempati dua paviliun/pendopo di Jalan
Pekapalan No. 2-4, Alun-Alun Utara, dengan paviliun barat untuk
pelayanan perpustakaan dan paviliun timur untuk kantor dan gudang.
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan situasi, kelembagaan
Perpustakaan Umum Daerah Kotamadya Yogyakarta berubah menjadi
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan di bawah naungan Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta. Hal ini didasarkan pada Peraturan Daerah
Kota Yogyakarta No. 22 Tahun 2000 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tatakerja Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota
Yogyakarta serta Surat Keputusan Walikota Yogyakarta No. 70 tahun
2001 tentang Rincian Tugas pada Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota
Yogyakarta.
Kelembagaan perpustakaan sebagai UPT Perpustakaan Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta secara resmi terbentuk pada tahun 2005,
dengan diterbitkannya Peraturan Walikota No. 204 tahun 2005 tentang
Pembentukan UPT-UPT di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta.

41
Dengan meningkatnya koleksi buku serta antusiasme masyarakat,
maka diperlukan pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana
gedung yang memadahi. Namun karena lokasi yang ditempati merupakan
bagian dari cagar budaya Keraton, maka tidak memungkinkan untuk
dilakukan pengembangan dan perubahan secara fisik. Hal ini menjadi
keprihatinan segenap warga Kota Yogyakarta dan perhatian Walikota
Yogyakarta. Maka atas perkenaan beliau, mulai tanggal 20 Juli 2007, UPT
Perpustakaan menempati gedung baru yang berlokasi di Jalan Suroto No.9.
Perubahan-perubahan terus dilakukan untuk mencapai
perpustakaan yang ideal, kemudian pada tanggal 3 Januari 2008 nama
UPT Perpustakaan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta berubah menjadi
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta yang berada
langsung dibawah pemerintah kota berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Yogyakarta Nomor 9 tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan,
Kedudukan dan Tugas Pokok Lembaga Teknis Daerah.
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, berdiri di
atas tanah seluas 1.200 m2 dengan luas bangunan 350 m2, terdiri dari 2
lantai, untuk lantai 1 dijadikan ruang pelayanan pengunjung, ruang
sirkulasi, bank buku, ruang baca, mushola, wifi area, ruang pengolahan,
ruang penitipan tas, mushola, toilet, dan dapur. Sedangkan pada lantai 2,
dipakai sebagai ruang pertemuan, ruang baca anak, internet, dan ruang
koleksi referensi.

42
4.1.2 Visi dan Misi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta
1. Visi
Menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi dan pengetahuan.
2. Misi
a. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui pelayanan
prima.
b. Mensosialisasikan gemar membaca dan meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya perpustakaan.
c. Menjadikan perpustakaan sebagai perpustakaan yang dinamis.
d. Meningkatkan peran serta, partisipasi serta kontribusi masyarakat
dalam upaya mengembangkan dan memberdayakan perpustakaan.
4.1.3 Struktur Organisasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta
Bagan Struktur Organisasi Makro Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta
Kepala Kantor
Dra. Sri Sulastri
Seksi Pengelolaan
Arsip
Endang Suharti
Seksi Pengelolaan
Perpustakaan
Afia Rosdiana, M.Pd.
Kelompok Jabatan
Fungsional
Arsiparis dan Pustakawan
Sub Bag. Tata Usaha
Dyah Kusuma, S.H.

43
Bagan Struktur Organisasi Mikro Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta
Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010
4.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kota Yogyakarta
Tugas pokok dan fungsi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta.
2. Sub Bagian Tata Usaha
Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, administrasi data
dan pelaporan.
3. Seksi Pengelolaan Arsip
Pelaksaaan pengelolaan arsip daerah.
4. Seksi Pengelolaan Perpustakaan
Memimpin semua kegiatan perpustakaan yang mencakup
pengendalian, pemanfaatan, pembinaan, dan pengembangan agar
Seksi Pengelolaan Perpustakaan
Afia Rosdiana, M.Pd.
Bag. Pengadaan dan Pengolahan
Kusmardwi Kartini
Bag. Pelayanan
Fathonah
Bag. Pembinaan
Suyono
Bag. Kerjasama dan Pengembangan
Triyanta

44
organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya untuk mencapai
tujuannya.
a. Bagian Pengadaan dan Pengolahan
Menyiapkan daftar bahan pustaka yang akan dibeli/diadakan,
melakukan pengadaan bahan pustaka, melakukan pengolahan
terhadap koleksi bahan pustaka yang meliputi klasifikasi, input
data, menyelesaikan tahap akhir pengeolahan yaitu memberi
identitas bahan pustaka seperti label barcode, dan kartu
pengembalian buku.
b. Bagian Pelayanan
Mencakup kegiatan memberikan layanan peminjaman dan
pengembalian bahan pustaka, memberikan layanan keanggotaan
perpustakaan, memberikan sanksi denda bagi pemustaka yang
terlambat mengembalikan, menyusun statistik sirkulasi, serta
membantu pemustaka menelusur informasi.
c. Bagian Pembinaan
Melakukan kegiatan pembinaan baik terhadap Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) yang ada di wilayah Kota Yogyakarta,
perpustakaan sekolah bahkan perpustakaan khusus/instansi.
d. Bagian Kerjasama dan Pengembangan
Melakukan kegiatan pengembangan perpustakaan dalam rangka
sosialisasi, publikasi, promosi kegiatan-kegiatan atau program-
program perpustakaan dan menjalin hubungan kerjasama dengan

45
pihak-pihak luar untuk menyelenggarakan kegiatan yang dapat
membangkitkan minat pemustaka agar berkunjung ke
perpustakaan.
4.1.5 Personalia Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta
Tahun 2010
1. Kepala Kantor = 1 orang
2. Sub Bagian Tata Usaha
a. Kepala bagian tata usaha = 1 orang
b. Staf = 7 orang
c. Tenaga keamanan dan kebersihan = 6 orang
3. Seksi Pengelolaan Arsip Daerah
a. Kepala seksi = 1 orang
b. Staf = 2 orang
c. Arsiparis = 25 orang
4. Seksi Pengembangan Perpustakaan
a. Kepala seksi = 1 orang
b. Staf = 4 orang
c. Pustakawan = 8 orang
d. Volunteer = 7 orang

46
4.1.6 Gambaran Umum Buletin Pradipta
Buletin Pradipta merupakan salah satu media promosi dalam
bentuk tercetak yang diterbitkan oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kota Yogyakarta. Pradipta berasal dari sebuah kata dari bahasa
Jawa Kuno yang berarti “cahaya”, menyiratkan harapan bahwa
perpustakaan merupakan sumber ilmu dan pengetahuan yang dapat
memberikan cahaya bagi masyarakat. Buletin ini mulai terbit sejak bulan
Februari tahun 2009. Dalam setiap kali terbitnya memiliki jangka waktu 1
bulan sekali pada minggu kedua, setiap tanggal 10.
Buletin ini terdiri dari 4 halaman dan isinya antara lain mencakup:
1. Halaman pertama, berisi:
a. Catatan redaksi
b. Alamat redaksi
c. Artikel tematik (setiap bulannya temanya berbeda-beda)
d. Kata mutiara
2. Halaman kedua, berisi:
a. Artikel/opini
b. Profil perpustakaan di wilayah kota Yogyakarta (TBM, perpustakaan
sekolah).
3. Halaman ketiga, berisi:
a. Info buku baru (resensi buku) di Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kota Yogyakarta.

47
b. Pojok cahaya yaitu hasil karya dari sanggar menulis cahaya (SMC)
kelas 3-6 SD yang diadakan setiap hari Sabtu.
c. Gatot Baca yaitu komik yang mengambil tokoh pewayangan
Gatotkaca yang diplesetkan menjadi “Gatot Baca” tokoh pembaca,
isi komik hasil karya dari kelas komik Arigato.
4. Halaman keempat, berisi:
a. Berita mengenai perkembangan dan ivent/acara yang ada di Kantor
Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta.
b. Oh Bumiku yaitu artikel tentang lingkungan dan bumi
c. Iklan
d. ISSN
Buletin pradipta ini memiliki perbedaan dari media promosi
lainnya yaitu:
1. Bukan media komersial
2. Bertujuan membangun budaya baca dan menulis
3. Menerima masukan dan karya (dalam bentuk artikel)
(Hasil wawancara dengan Ibu Afia Rosdiana, M.Pd. dan Ibu Ratri
Suci N. selaku Seksi Pengelolaan Perpustakaan dan Pustakawan yang
menangani Buletin Pradipta, pada tanggal 12 Mei 2010 jam 08.30).

48
4.1.7 Sarana dan Prasarana Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta
Tabel 3
Sarana Prasarana di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta
No. Nama Barang Merk Jumlah Barang 1 Mobil Perpustakaan Keliling Toyota Hilux 2 unit 2 Sepeda Motor Suzuki/Honda 6 unit 3 Mesin Ketik Olivery/Royal 4 unit 4 Mesin Kalkulator Casio 2 unit 5 Rak Besi Brother 46 buah 6 Rak Kayu 31 buah 7 Filling Kabinet Brother 5 buah 8 Cash Box/Brankas Inchiban/Daichiban 3 buah 9 Lemari Lereg Brother 5 buah 10 Lemari Katalog/Locker Boss/Royal 5 buah 11 Papan Nama Instansi 2 buah 12 Papan Tulis WB Daiko 3 buah 13 Papan Pengumuman 3 buah 14 Meja Display 5 buah 15 Lemari Kayu 8 buah 16 Meja Kayu 5 buah 17 Kursi Besi Futura 141 buah 18 Meja Tulis 27 buah 19 Meja Telepon 2 buah 20 Meja Lonjong 2 buah 21 Mesin Presensi 1 buah 22 Kursi Tamu 14 buah 23 Kursi Tangan Yesnice 6 buah 24 Kursi Putar/Komputer Conforpro/Yunior 48 buah 25 Kursi Lipat Futura/Chirose 89 buah 26 Meja Komputer Univ/VIP/Victor 11 buah 27 Meja 1/2 Biro VIP 63 buah 28 Banner/Karpet 5 buah 29 Jam Dinding Seiko 5 buah 30 Lemari Es Panasonic 1 buah

49
31 AC Unit Panasonic 11 unit 32 Kipas Angin Panasonic 6 unit 33 Radio Compo Asatron 3 unit 34 Televisi Panasonic 3 unit 35 Wireless TOA 2 unit 36 Tiang Bendera 2 unit 37 Tangga Lipat 3 unit 38 Dispenser Miyako/Sanken 3 unit 39 Lambang Garuda 1 buah 40 Gambar Presiden/Wapres 2 buah 41 Kereta Dorong Celiea 2 buah 42 Genset Yamaha 1 unit 43 Pot Bunga 5 buah 44 Komputer/PC 16 unit 45 Laptop Toshiba 5 unit 46 Lemari Besi Bima/Brother 2 buah 47 Printer Epson/HP Laser Jet 10 unit 48 UPS APC/Prolink/Libert 18 unit 49 Stabilator Shiga 3 unit 50 Layar Proyektor Focus 3 unit 51 LCD Epson 3 unit 52 DVD Philips 3 unit 53 Pesawat Telepon Panasonic 2 unit 54 Faximille Panasonic 2 unit 55 Kursi Kayu 18 buah 56 Meja Rapat/Sidang 3 buah 57 Meja Kafetaria 7 buah 58 Kursi Kafetaria Chitose 12 buah 59 Rotary Filling 1 buah 60 Mesin Penghancur Kertas Ideal 2 unit 61 Kamera CCTV D-Link 3 unit 62 Kamera Video Sony 1 unit 63 Kamera Foto Nikon 1 unit 64 Sever 1 unit 65 PC Touch Screen Aetna 1 unit 66 Scanner Cannon/Ducumen 2 unit 67 Hardisk 1 unit 68 Digital Voice Recorder Olympus 1 unit 69 Headseat Logitech 1 buah

50
70 Amplifiur TOA 1 unit 71 Wireless Amplifiur 1 unit
Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010
4.1.8 Jumlah Koleksi Bahan Pustaka Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010
Berdasarkan data yang peneliti peroleh, koleksi bahan pustaka yang
ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta dibagi
menjadi dua bagian. Bagian pertama, koleksi yang ada didalam gedung
perpustakaan dapat kita lihat pada tabel 4, dan bagian kedua yaitu berada
di dalam mobil atau biasa disebut perpustakaan keliling dapat kita lihat
pada tabel 5.
Tabel 4 Jumlah koleksi bahan pustaka yang ada di dalam gedung perpustakaan
No. Klasifikasi Golongan Jumlah Judul Eksemplar
000 – 099 karya Umum 299 484
100 – 199 Filsafat 425 825
200 – 299 Agama 1136 2576
300 – 399 Ilmu Sosial 2138 4010
400 – 499 Bahasa 308 547
500 – 599 Ilmu Murni 508 1058
600 – 699 Ilmu Terapan 1470 3168
700 – 799 Kesenian & Olahraga 577 1149

51
800 – 899 Kesusastraan 1437 2931
900 - 999 Sejarah & Geografi 357 616
Skripsi 1307 1307
Jumlah 9962 18671
Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010
Tabel 5 Jumlah koleksi bahan pustaka perpustakaan keliling
No. Klasifikasi Golongan Jumlah Judul Eksemplar
000 – 099 Karya Umum 2 4
100 – 199 Filsafat 23 46
200 – 299 Agama 106 212
300 – 399 Ilmu Sosial 46 92
400 – 499 Bahasa 3 6
500 – 599 Ilmu Murni 7 14
600 – 699 Ilmu Terapan 353 706
700 – 799 Kesenian & Olahraga 69 138
800 – 899 Kesusastraan 115 230
900 – 999 Sejarah & Geografi 9 18
Jumlah 733 1466
Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010

52
4.1.9 Jadwal Layanan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta
1. Jadwal layanan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta:
Senin s.d Jum’at : 08.00 s.d 17.00
Sabtu : 08.00 s.d 15.00
Minggu : 09.00 s.d 14.00
2. Jadwal layanan perpustakaan keliling:
Sasaran sekolah : 09.00 s.d 13.00
Sasaran masyarakat : 15.00 s.d 17.00
4.1.10 Tata Tertib Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta
Tata tertib Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta
adalah sebagai berikut:
1. Perpustakaan wajib mengisi buku pengunjung perpustakaan.
2. Tidak boleh membawa tas, jaket, makanan/minuman, dan helm ke
ruang baca.
3. Tidak mengotori, tidak membuat catatan, tidak merobek, tidak melipat
buku/halaman buku.
4. Buku/majalah/suratkabar selesai dibaca diletakkan di meja baca atau
kereta buku.
5. Menjaga ketertiban, ketenangan dan keamanan di ruang perpustakaan.

53
4.1.11 Keanggotaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta
1. Syarat menjadi anggota di Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta
adalah:
a. Mengisi dan mengumpulkan formulir pendaftaran.
b. Mengumpulkan pas foto 2x3 sebanyak 2 (dua) lembar.
c. Bagi mahasiswa diharuskan mendapatkan rekomendasi dari
pimpinan universitas/pimpinan perpustakaan.
d. Bagi siswa/pelajar TK, SD dan SMP diharuskan mendapatkan
rekomendasi dari orang tua dan menyerahkan identitas orang tua
yang masih berlaku.
e. Bagi siswa SMA diharuskan mendapat rekomendasi dari Kepala
Sekolah/Pengelola Perpustakaan.
2. Setiap pemustaka yang telah memenuhi ketentuan di atas akan
mendapatkan kartu keanggotaan dengan masa berlaku satu tahun serta
dapat diperpanjang.
3. Bagi masyarakat umum perpanjangan dengan kartu anggota dan
menunjukkan KTP asli.
4. Bagi mahasiswa perpanjangan dengan membawa kartu anggota dan
rekomendasi dari dekan/pimpinan perpustakaan universitas.

54
4.1.12 Masyarakat Pemakai Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta Tahun 2010
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada Bagian Informasi,
jumlah anggota Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta
sampai tanggal 25 Mei 2010, sebanyak 2725 orang. Sedangkan untuk
jumlah pengunjung dan peminjam Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kota Yogyakarta dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 Jumlah pengunjung dan peminjam perpustakaan
No. Bulan Pengunjung Peminjam
2008 2009 2010 2008 2009 2010
1. Januari 799 1619 2884 402 737 1036
2. Februari 1327 1719 4273 561 727 1261
3. Maret 1443 2013 5736 640 810 1844
4. April 1785 2045 6562 854 938 2162
5. Mei 1496 2264 8135 783 1023 2456
6. Juni 1476 2350 776 1090
7. Juli 1437 2963 737 934
8. Agustus 1358 2650 613 947
9. September 1456 1274 644 380

55
10. Oktober 1282 3310 584 899
11. November 1548 3047 742 959
12. Desember 1169 2165 591 898
Jumlah 16576 29428 27590 7927 10342 8759
Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010
4.1.13 Perpustakaan Binaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta Tahun 2010
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta memiliki
beberapa perpustakaan binaan, baik perpustakaan sekolah maupun taman
bacaan masyarakat. Perpustakaan-perpustakaan binaan tersebut antara lain
yaitu:
1. Perpustakaan Sekolah:
a. SD : 192 sekolah
b. SMP/MTs : 65 sekolah
c. SMA/MA : 54 sekolah
d. SMK : 27 sekolah
2. Taman Bacaan Masyarakat : 143 TBM

56
4.1.14 Program Kegiatan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta Tahun 2010
1. Program Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Sekolah
a. Diklat Pengelola Perpustakaan SD berbasis TI (30 orang)
b. Diklat Pengelola Perpustakaan SMP berbasis TI (30 orang)
c. Lomba Perpustakaan Tk. SD, SMP dan SMA/SMK
d. Pembinaan Perpustakaan Sekolah (SD, SMP & SMA/SMK Negeri
dan Swasta) se-Kota Yogyakarta
e. Pelayanan Perpustakaan Keliling
2. Program Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Masyarakat
a. Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Masyarakat (TBM)
b. Program Layanan Perpustakaan Keliling
c. Monitoring Perpustakaan Masyarakat (TBM)
d. Bulan Buku
e. Diklat Perpustakaan Masyarakat
f. Bantuan Sosial bagi TBM
g. Program Jam Keluarga Membaca
3. Program Pengembangan Perpustakaan
a. Diskusi/Bedah Buku dan Talk Show Bulanan (12 kali)
b. Diskusi Komunitas/Community Day (4 kali)
c. Festifal Literasi
d. Sanggar Menulis Anak “CAHAYA”
e. Sunday Science:

57
1) Kelas Membatik
2) Belajar Membuat Komik
f. Cooking Class for Kids
g. Liburan di Perpus Kota
h. Sinau Pranatacara
i. English Speaking Class
j. Story Reading Cerita Rakyat Nusantara dalam program DOREMI
(Dongeng Sore Minggu Ini) di Radio Anak Jogja (setiap hari Rabu,
pukul 16.00 s.d 16.30 WIB)
k. Buletin bulanan “Pradipta”
4. Program Pengembangan dan Pengembangan Budaya Literasi
a. Gerakan Keluarga Membaca
b. Bank Buku Jogja
c. Bulan Buku Jogja 2010
d. Lomba Perpustakaan Sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK
e. Lomba Perpustakaan Masyarakat/Taman Bacaan Masyarakat
f. Lomba Bercerita untuk Siswa tingkat Sekolah Dasar
g. Lomba Ibu Bercerita
h. Lomba Penulisan Artikel

58
4.1.15 Jaringan Kerjasama
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta dalam
kegiatan promosinya memiliki jaringan kerjasama dengan beberapa pihak,
antara lain yaitu:
1. IKAPI DIY
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama
dengan IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) DIY dalam kegiatan
bedah/diskusi buku, bulan buku jogja, bank buku jogja.
2. Impulse-Yogyakarta
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama
dengan Impulse-Yogyakarta dalam kegiatan diskusi buku (1 tahun 4
kali), festifal literasi (1 tahun 3 kali), angkringan buku (setiap sabtu).
3. Radio Anak Jogja
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama
dengan Radio Anak Jogja dalam pendidikan calon penyiar Radio Anak
Jogja pada acara dongeng anak.
4. Forum Lingkar Pena Yogyakarta
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama
dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Yogyakarta dalam kegiatan
pelatihan sanggar menulis anak yang narasumbernya dari FLP.

59
5. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama
dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dalam kegiatan
pelatihan perpustakaan sekolah berbasis IT.
6. Toko Buku TOGAMAS
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama
dengan Toko Buku TOGAMAS dalam kegiatan pengadaan buku
bacaan.
7. Universitas Gadjah Mada
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama
dengan Universitas Gadjah Mada dalam kegiatan angkringan dan
diskusi buku yang disharingkan dengan Impulse-Yogyakarta.
8. Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Bernas, dan Kompas
Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta bekerjasama
dengan Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Bernas, dan Kompas
dalam kegiatan publikasi (publisitas) Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kota Yogyakarta.
4.1.16 Fasilitas Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta
Fasilitas yang terdapat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kota Yogyakarta antara lain yaitu:
1. Koleksi Sirkulasi dan Referensi
2. Digital Library

60
3. Wifi Area
4. Internet
5. Ruang Baca Anak
6. Ruang Audio Visual
7. Ruang Pertemuan
8. Mushola
9. Cafetaria
10. Gazebo
4.1.17 Jadwal Perpustakaan Keliling Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kota Yogyakarta
Tabel 7 Jadwal Perpustakaan Keliling Periode IV Januari-Juni 2010
NO. NAMA SEKOLAH HARI KELILING
1. SD N MENDUNGAN II SENIN (MINGGU I) 2. ECCD – READING CORNER SELASA (MINGGU I) 3. SD N PANDEYAN SELASA (MINGGU I) 4. SD N GEDONGTENGEN RABU (MINGGU I) 5. SD N MARGOYASAN KAMIS (MINGGU I) 6. SD N WIDORO KAMIS (MINGGU I) 7. SD N KEPUTRAN A JUM’AT (MINGGU I) 8. MI N YOGYAKARTA II SABTU (MINGGU I) 9. SD N KARANGMULYO SENIN (MINGGU II) 10. SD N SINDUREJAN SELASA (MINGGU II) 11. SD N UNGARAN I RABU (MINGGU II) 12. SD N UNGARAN II RABU (MINGGU II) 13. SD N UNGARAN III RABU (MINGGU II) 14. SD N KOTAGEDE III KAMIS (MINGGU II) 15. SD IT AL-KHAIRAAT KAMIS (MINGGU II) 16. SD N GEDONGKIWO SABTU (MINGGU II) 17. TBM EMBUN JUM’AT SORE (MINGGU I)

61
18. TBM WREDHA PUSTAKA SABTU SORE (MINGGU II)
19. TBM SREGEP MACA GELIS PINTER
JUM’AT SORE (MINGGU III)
Sumber: Dokumentasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta, Tahun 2010
4.2 Pembahasan
Pada bagian ini akan disajikan data hasil penelitian kuantitatif yang
diperoleh selama penelitian tentang bagaimana persepsi pengguna terhadap
buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kota Yogyakarta.
4.2.1 Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi
di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta
4.2.1.1 Uji Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan penelitian kepada seluruh responden penelitian, maka
diadakan uji instrumen penelitian yang berupa kuesioner. Dalam uji coba
penelitian ini disebarkan sebanyak kepada 40 responden dengan hasil sebagai
berikut:
Tabel 8 Hasil Penyebaran Kuesioner Uji Coba
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 40 Kuesioner yang kembali 40 Respon rate 100% Kuesioner yang tidak kembali 0 Kuesioner yang kembali tapi tidak layak digunakan 0 Total kuesioner yang layak dianalisis 40
Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010

62
Dari kuesioner uji coba yang layak dianalisis sebanyak 40 responden,
kemudian diadakan uji instrumen penelitian dengan uji validitas butir instrumen
penelitian dan uji reliabilitas butir instrumen penelitian sebanyak 14 item.
Perlunya pengujian butir instrumen penelitian yang berupa butir-butir
pertanyaan tersebut adalah untuk mengetahui valid atau tidak, dan atau reliabel
tidaknya masing-masing instrumen butir-butir item pertanyaan yang digunakan
untuk mengukur variabel penelitian yang akan dilakukan karena instrumen
pengumpul data yang digunakan peneliti adalah hasil penyusunan peneliti sendiri,
jadi dituntut diadakannya uji coba instrumen pengumpul data penelitian terdahulu,
dengan kata lain maka peneliti harus melakukan uji coba kuesioner kepada
sebagian responden (Arikunto, 2006: 166-167).
4.2.1.2 Uji Validitas Instrumen Penelitian
Hasil dari uji validitas variabel penelitian dengan menggunakan SPSS
ver.15 for Windows terhadap variabel Persepsi Pengguna Terhadap Buletin
Pradipta sebagai Media Promosi, dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 9 Hasil Uji Validitas
Variabel Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi
No Item Pertanyaan r tabel
Indeks Validitas(r hitung)
Status
1 0,207 0,443 valid 2 0,207 0,480 valid 3 0,207 0,339 valid 4 0,207 0,516 valid 5 0,207 0,318 valid 6 0,207 0,319 valid

63
7 0,207 0,436 valid 8 0,207 0,482 valid 9 0,207 0,312 valid 10 0,207 0,423 valid 11 0,207 0,385 valid 12 0,207 0,418 valid 13 0,207 0,450 valid 14 0,207 0,570 valid
Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Status valid pada masing-masing variabel diperoleh dari perhitungan rhitung
≥ rtabel, maka statusnya dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung < r tabel, maka
statusnya dikatakan tidak valid (gugur). Dalam penelitian ini taraf signifikannya
adalah 5% dengan N=40, sehingga diperoleh df=N-2, jadi df=40-2=38 dan
didapat r tabelnya adalah 0,207.
Dari hasil uji validitas instrumen penelitian variabel Persepsi Pengguna
Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi, didapat rhitung > dari rtabel (>
0,207.). Dengan demikian maka dari 14 item pernyataan, menunjukkan bahwa
semuanya valid sehingga semuanya dapat digunakan.
Tabel 10 Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Penelitian
Variabel Jumlah
Kuesioner
Hasil Uji
Valid Tidak Valid
Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi 14 14 0
Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010

64
4.2.1.3 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Hasil dari uji reliabilitas variabel penelitian dengan menggunakan SPSS
ver.15 for Windows terhadap variabel Persepsi Pengguna Terhadap Buletin
Pradipta sebagai Media Promosi, dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi
No Item Pertanyaan r tabel
Indeks Reliabilitas
(r hitung) Status
1 0,207 0,785 reliabel 2 0,207 0,781 reliabel 3 0,207 0,792 reliabel 4 0,207 0,779 reliabel 5 0,207 0,794 reliabel 6 0,207 0,793 reliabel 7 0,207 0,785 reliabel 8 0,207 0,780 reliabel 9 0,207 0,794 reliabel 10 0,207 0,786 reliabel 11 0,207 0,790 reliabel 12 0,207 0,786 reliabel 13 0,207 0,784 reliabel 14 0,207 0,775 reliabel
Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Status reliabel pada masing-masing variabel diperoleh dari perhitungan
rhitung ≥ rtabel, maka statusnya dikatakan reliabel dan sebaliknya jika r hitung < r tabel,
maka statusnya dikatakan tidak reliabel. Dalam penelitian ini taraf signifikannya
adalah 5% dengan N=40, sehingga diperoleh df=N-2, jadi df=40-2=38 dan
didapat r tabelnya adalah 0,207.
Dari hasil uji reliabilitas instrumen penelitian variabel Persepsi Pengguna
Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi, didapat rhitung > dari rtabel (>

65
0,207). Dengan demikian maka dari 14 item pernyataan, menunjukkan bahwa
semuanya reliabel sehingga semuanya dapat digunakan.
Hasil selengkapnya dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas dari uji
instrumen pengumpul data penelitian dapat dilihat pada lembar lampiran
penelitian ini.
4.2.1.4 Hasil Penyebaran Kuesioner Penelitian
Dalam penelitian ini kuesioner yang disebarkan berjumlah 100 buah. Dari
jumlah tersebut kuesioner yang dikumpulkan kembali sebanyak 100 buah pula.
Dari kuesioner yang kembali, semuanya layak untuk digunakan atau dianalisis.
Hasil penyebaran kuesioner ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 12 Hasil Penyebaran Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 100 Kuesioner yang kembali 100 Respon rate 100% Kuesioner yang tidak kembali 0 Kuesioner yang kembali tapi tidak layak digunakan 0 Total kuesioner yang layak dianalisis 100
Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Untuk mendiskripsikan data persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta
sebagai media promosi, peneliti memberikan gambaran hasil perhitungan dengan
menggunakan rumus Mean Aritmatik sebagai berikut:
∑

66
Di mana:
M = Mean/Rata-rata hitung
∑ X = Jumlah semua nilai kuesioner
N = Jumlah responden
Grand Mean ___
Berikut ini adalah kisi-kisi dari variabel persepsi pengguna terhadap buletin
Pradipta sebagai media promosi:
Indikator Nomor Soal Daftar Tabel Menginformasikan (Informing) 1,2,3,4,5 12,13,14,15,16 Membujuk (Persuading) 6,7,8,9,10 17,18,19,20,21 Mengingatkan (Reminding) 11,12,13,14 22,23,24,25
Dari kisi-kisi tersebut di atas dapat dihitung mean aritmatiknya sebagai
berikut:
1. Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi pada
dimensi Menginformasikan (Informing) disajikan pada tabel berikut:
Tabel 13 Data Sebaran Mengetahui Keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta Melalui
Buletin Pradipta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 6 4 24
2,33 2. Setuju 37 3 111 3. Tidak setuju 41 2 82 4. Sangat tidak setuju 16 1 16
Jumlah 100 233 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010

67
Tabel 13 menunjukkan bahwa responden mengetahui keberadaan
Perpustakaan Kota Yogyakarta melalui buletin Pradipta. Terlihat bahwa 6
responden menyatakan sangat setuju, 37 responden menyatakan setuju, 41
responden menyatakan tidak setuju, dan 16 responden menyatakan sangat tidak
setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,33 menunjukkan bahwa
pengunjung mengetahui keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta melalui
buletin Pradipta dikategorikan tidak baik.
Tabel 14 Data Sebaran Buletin Pradipta memberitahukan berbagai jenis layanan yang ada
di Perpustakaan Kota Yogyakarta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 3 4 12
2,42 2. Setuju 46 3 138 3. Tidak setuju 41 2 82 4. Sangat tidak setuju 10 1 10
Jumlah 100 242 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 14 menunjukkan bahwa buletin Pradipta memberitahukan berbagai
jenis layanan yang ada di Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 3
responden menyatakan sangat setuju, 46 responden menyatakan setuju, 41
responden menyatakan tidak setuju, dan 10 responden menyatakan sangat tidak
setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,42 menunjukkan bahwa
buletin Pradipta memberitahukan berbagai jenis layanan yang ada di Perpustakaan
Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik.

68
Tabel 15 Data Sebaran Buletin Pradipta Menyampaikan Perkembangan-Perkembangan
Terbaru Mengenai Perpustakaan Kota Yogyakarta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 5 4 20
2,57 2. Setuju 54 3 162 3. Tidak setuju 34 2 68 4. Sangat tidak setuju 7 1 7
Jumlah 100 257 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 15 menunjukkan bahwa buletin Pradipta menyampaikan
perkembangan-perkembangan terbaru mengenai Perpustakaan Kota Yogyakarta.
Terlihat bahwa 5 responden menyatakan sangat setuju, 54 responden menyatakan
setuju, 34 responden menyatakan tidak setuju, dan 7 responden menyatakan
sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,57 menunjukkan
bahwa buletin Pradipta menyampaikan perkembangan-perkembangan terbaru
mengenai Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan baik.
Tabel 16 Data Sebaran Buletin Pradipta Meluruskan Kesan Yang Keliru Tentang
Perpustakaan Kota Yogyakarta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 8 4 32
2,61 2. Setuju 53 3 159 3. Tidak setuju 31 2 62 4. Sangat tidak setuju 8 1 8
Jumlah 100 261 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010

69
Tabel 16 menunjukkan bahwa buletin Pradipta meluruskan kesan yang
keliru tentang Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 8 responden
menyatakan sangat setuju, 53 responden menyatakan setuju, 31 responden
menyatakan tidak setuju, dan 8 responden menyatakan sangat tidak setuju.
Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,61 menunjukkan bahwa buletin
Pradipta meluruskan kesan yang keliru tentang Perpustakaan Kota Yogyakarta
dikategorikan baik.
Tabel 17 Data Sebaran Buletin Pradipta Membangun Citra Baik Perpustakaan Kota
Yogyakarta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 1 4 4
2,34 2. Setuju 41 3 123 3. Tidak setuju 49 2 98 4. Sangat tidak setuju 9 1 9
Jumlah 100 234 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 17 menunjukkan bahwa buletin Pradipta membangun citra baik
Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 1 responden menyatakan sangat
setuju, 41 responden menyatakan setuju, 49 responden menyatakan tidak setuju,
dan 9 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata
hitungnya 2,34 menunjukkan bahwa buletin Pradipta membangun citra baik
Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik.

70
Berdasarkan tabel-tabel di atas, secara keseluruhan persepsi pengguna
terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi menginformasikan
(informing) nilai rata-ratanya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 18 Data Sebaran Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media
Promosi pada dimensi Menginformasikan (Informing)
No. Menginformasikan (informing) Nilai Rata-rata Kategori
Total Nilai
Rata-rata
1. Mengetahui keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta melalui buletin Pradipta 2,33 Tidak baik
2,45
2. Buletin Pradipta memberitahukan berbagai jenis layanan yang ada di Perpustakaan Kota Yogyakarta
2,42 Tidak baik
3. Buletin Pradipta menyampaikan perkembangan-perkembangan terbaru mengenai Perpustakaan Kota Yogyakarta
2,57 Baik
4. Buletin Pradipta meluruskan kesan yang keliru tentang Perpustakaan Kota Yogyakarta
2,61 Baik
5. Buletin Pradipta membangun citra baik Perpustakaan Kota Yogyakarta 2,34 Tidak baik
Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 18 menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta
sebagai media promosi pada dimensi menginformasikan (informing) secara
keseluruhan tergolong tidak baik, dengan rata-rata nilai total 2,45.

71
2. Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi pada
dimensi Membujuk (Persuading) disajikan pada tabel berikut:
Tabel 19 Data Sebaran Buletin Pradipta Mendorong Saya Untuk Segera Mengunjungi
Perpustakaan Kota Yogyakarta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 4 4 16
2,51 2. Setuju 51 3 153 3. Tidak setuju 37 2 74 4. Sangat tidak setuju 8 1 8
Jumlah 100 251 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 19 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mendorong responden untuk
segera mengunjungi Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 4 responden
menyatakan sangat setuju, 51 responden menyatakan setuju, 37 responden
menyatakan tidak setuju, dan 8 responden menyatakan sangat tidak setuju.
Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,51 menunjukkan bahwa buletin
Pradipta mendorong responden untuk segera mengunjungi Perpustakaan Kota
Yogyakarta dikategorikan baik.

72
Tabel 20 Data Sebaran Buletin Pradipta Mengubah Persepsi Buruk Akan Perpustakaan
Kota Yogyakarta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 4 4 16
2,51 2. Setuju 49 3 147 3. Tidak setuju 41 2 82 4. Sangat tidak setuju 6 1 6
Jumlah 100 251 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 20 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengubah persepsi buruk
akan Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 4 responden menyatakan
sangat setuju, 49 responden menyatakan setuju, 41 responden menyatakan tidak
setuju, dan 6 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan
rata-rata hitungnya 2,51 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengubah persepsi
buruk akan Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan baik.
Tabel 21 Data Sebaran Buletin Pradipta Mengalihkan Pilihan Akan Perpustakaan Lain
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 1 4 4
2,40 2. Setuju 47 3 141 3. Tidak setuju 43 2 86 4. Sangat tidak setuju 9 1 9
Jumlah 100 240 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010

73
Tabel 21 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengalihkan pilihan akan
perpustakaan lain. Terlihat bahwa 1 responden menyatakan sangat setuju, 47
responden menyatakan setuju, 43 responden menyatakan tidak setuju, dan 9
responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata
hitungnya 2,40 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengalihkan pilihan akan
perpustakaan lain dikategorikan tidak baik.
Tabel 22 Data Sebaran Buletin Pradipta Membentuk Pilihan ke Perpustakaan Kota
Yogyakarta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 6 4 24
2,48 2. Setuju 46 3 138 3. Tidak setuju 38 2 76 4. Sangat tidak setuju 10 1 10
Jumlah 100 248 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 22 menunjukkan bahwa buletin Pradipta membentuk pilihan ke
Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 6 responden menyatakan sangat
setuju, 46 responden menyatakan setuju, 38 responden menyatakan tidak setuju,
dan 10 responden menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-
rata hitungnya 2,48 menunjukkan bahwa buletin Pradipta membentuk pilihan ke
Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik.

74
Tabel 23 Data Sebaran Buletin Pradipta Mendorong Masyarakat Untuk Menerima
Keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 3 4 12
2,31 2. Setuju 33 3 99 3. Tidak setuju 56 2 112 4. Sangat tidak setuju 8 1 8
Jumlah 100 231 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 23 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mendorong masyarakat
untuk menerima keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 3
responden menyatakan sangat setuju, 33 responden menyatakan setuju, 56
responden menyatakan tidak setuju, dan 8 responden menyatakan sangat tidak
setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,31 menunjukkan bahwa
buletin Pradipta mendorong masyarakat untuk menerima keberadaan
Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik.
Berdasarkan tabel-tabel di atas, secara keseluruhan persepsi pengguna
terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi membujuk
(persuading) nilai rata-ratanya dapat dilihat pada tabel berikut:

75
Tabel 24 Data Sebaran Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media
Promosi pada dimensi Membujuk (Persuading)
No. Membujuk (Persuading) Nilai Rata-rata Kategori
Total Nilai
Rata-rata
1. Buletin Pradipta mendorong saya untuk segera mengunjungi Perpustakaan Kota Yogyakarta
2,51 Baik
2,44
2. Buletin Pradipta mengubah persepsi buruk akan Perpustakaan Kota Yogyakarta
2,51 Baik
3. Buletin Pradipta mengalihkan pilihan akan perpustakaan lain 2,40 Tidak baik
4. Buletin Pradipta membentuk pilihan ke Perpustakaan Kota Yogyakarta 2,48 Tidak baik
5. Buletin Pradipta mendorong masyarakat untuk menerima keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta
2,31 Tidak baik
Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 24 menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta
sebagai media promosi pada dimensi membujuk (persuading) secara keseluruhan
tergolong tidak baik, dengan rata-rata nilai total 2,44.

76
3. Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi pada
dimensi Mengingatkan (Reminding) disajikan pada tabel berikut:
Tabel 25 Data Sebaran Buletin Pradipta Mengingatkan Pengguna Bahwa Keberadaan
Perpustakaan Kota Yogyakarta Sangat Dibutuhkan
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 0 4 0
2,22 2. Setuju 30 3 90 3. Tidak setuju 62 2 124 4. Sangat tidak setuju 8 1 8
Jumlah 100 222 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 25 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengingatkan pengguna
bahwa keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta sangat dibutuhkan. Terlihat
bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju, 30 responden
menyatakan setuju, 62 responden menyatakan tidak setuju, dan 8 responden
menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,22
menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengingatkan pengguna bahwa keberadaan
Perpustakaan Kota Yogyakarta sangat dibutuhkan dikategorikan tidak baik.

77
Tabel 26 Data Sebaran Buletin Pradipta Membuat Pengguna Selalu Ingat Akan
Perpustakaan Kota Yogyakarta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 2 4 8
2,47 2. Setuju 50 3 150 3. Tidak setuju 41 2 82 4. Sangat tidak setuju 7 1 7
Jumlah 100 247 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 26 menunjukkan bahwa buletin Pradipta membuat pengguna selalu
ingat akan Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat bahwa 2 responden
menyatakan sangat setuju, 50 responden menyatakan setuju, 41 responden
menyatakan tidak setuju, dan 7 responden menyatakan sangat tidak setuju.
Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,47 menunjukkan bahwa buletin
Pradipta membuat pengguna selalu ingat akan Perpustakaan Kota Yogyakarta
dikategorikan tidak baik.
Tabel 27 Data Sebaran Buletin Pradipta Menjaga Agar Ingatan Pertama Akan Perpustakaan
Selalu ke Perpustakaan Kota Yogyakarta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 3 4 12
2,31 2. Setuju 33 3 99 3. Tidak setuju 56 2 112 4. Sangat tidak setuju 8 1 8
Jumlah 100 231 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010

78
Tabel 27 menunjukkan bahwa buletin Pradipta menjaga agar ingatan
pertama akan perpustakaan selalu ke Perpustakaan Kota Yogyakarta. Terlihat
bahwa 3 responden menyatakan sangat setuju, 33 responden menyatakan setuju,
56 responden menyatakan tidak setuju, dan 8 responden menyatakan sangat tidak
setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,31 menunjukkan bahwa
buletin Pradipta menjaga agar ingatan pertama akan perpustakaan selalu ke
Perpustakaan Kota Yogyakarta dikategorikan tidak baik.
Tabel 28 Data Sebaran Buletin Pradipta Mengingatkan Pengguna Akan Layanan-Layanan
dan Koleksi-Koleksi Terbaru di Perpustakaan Kota Yogyakarta
No. Penilaian Jumlah
Responden (N)
Bobot per
Kategori
Jumlah Nilai Kuesioner
(∑ X)
Rata-rata Hitung
∑ XN
1. Sangat setuju 5 4 20
2,44 2. Setuju 45 3 135 3. Tidak setuju 39 2 78 4. Sangat tidak setuju 11 1 11
Jumlah 100 244 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 28 menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengingatkan pengguna
akan layanan-layanan dan koleksi-koleksi terbaru di Perpustakaan Kota
Yogyakarta. Terlihat bahwa 5 responden menyatakan sangat setuju, 45 responden
menyatakan setuju, 39 responden menyatakan tidak setuju, dan 11 responden
menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan berdasarkan rata-rata hitungnya 2,44
menunjukkan bahwa buletin Pradipta mengingatkan pengguna akan layanan-
layanan dan koleksi-koleksi terbaru di Perpustakaan Kota Yogyakarta
dikategorikan tidak baik.

79
Berdasarkan tabel-tabel di atas, secara keseluruhan persepsi pengguna
terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi pada dimensi mengingatkan
(reminding) nilai rata-ratanya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 29 Data Sebaran Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media
Promosi pada dimensi Mengingatkan (Reminding)
No. Mengingatkan (Reminding) Nilai Rata-rata Kategori
Total Nilai
Rata-rata
1. Buletin Pradipta mengingatkan pengguna bahwa keberadaan Perpustakaan Kota Yogyakarta sangat dibutuhkan
2,22 Tidak baik
2,36
2. Buletin Pradipta membuat pengguna selalu ingat akan Perpustakaan Kota Yogyakarta
2,47 Tidak baik
3. Buletin Pradipta menjaga agar ingatan pertama akan perpustakaan selalu ke Perpustakaan Kota Yogyakarta
2,31 Tidak baik
4. Buletin Pradipta mengingatkan pengguna akan layanan-layanan dan koleksi-koleksi terbaru di Perpustakaan Kota Yogyakarta
2,44 Tidak baik
Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 29 menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta
sebagai media promosi pada dimensi mengingatkan (reminding) secara
keseluruhan tergolong tidak baik, dengan rata-rata nilai total 2,36.
Berdasarkan tabel-tabel tersebut secara keseluruhan persepsi pengguna
terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini:

80
Tabel 30 Data Sebaran Persepsi Pengguna Terhadap Buletin Pradipta Sebagai Media
Promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta
No. Indikator Buletin Pradipta Sebagai Media Promosi
Nilai Rata-rata Kategori
Total Nilai
Rata-rata 1. Menginformasikan (Informing) 2,45 Tidak baik
2,42 2. Membujuk (Persuading) 2,44 Tidak baik 3. Mengingatkan (Reminding) 2,36 Tidak baik
7,25 Sumber: data primer yang diolah, tahun 2010
Tabel 30 menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta
sebagai media promosi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota
Yogyakarta sebagai berikut:
1. Persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi
pada dimensi menginformasikan (informing) tergolong tidak baik
dengan nilai rata-rata 2,45.
2. Persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi
pada dimensi membujuk (persuading) tergolong tidak baik dengan nilai
rata-rata 2,44.
3. Persepsi pengguna terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi
pada dimensi mengingatkan (reminding) tergolong tidak baik dengan
nilai rata-rata 2,36.

81
Sehingga secara keseluruhan total nilai rata-ratanya berdasarkan rumus
grand mean yaitu:
Grand Mean ___
, , ,
,
2,42
Berdasarkan total nilai rata-rata 2,42 tersebut, persepsi pengguna
terhadap buletin Pradipta sebagai media promosi di Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta termasuk kategori tidak baik.