jumat liputan khusus properti halaman 32 tanah …radarsby.com/special/hut11/32.pdfdirkan rumah dulu...

1
Tanah Jadi Pilihan di Era Krisis Keuangan Jelang Topping Off, Harga Spazio Semakin Melambung layouter: robet JUMAT 24 FEBRUARI 2012 HALAMAN 32 LIPUTAN KHUSUS PROPERTI Tanah Jadi Pilihan di Era Krisis Keuangan JAKARTA - Investasi di sektor properti, termasuk pembelian tanah diprediksi menjadi trend investasi ke depan menyusul ke- tidakpastian sektor keuangan menyusul belum selesainya krisis Eropa dan Amerika Serikat. Dari sekian banyak instrumen inves- tasi, investasi tanah terbukti cukup men- janjikan. Buktinya, investasi di jenis ini naik rata-rata 15 per- sen per tahun. “Investasi tanah yang paling baik, apa- lagi dengan didukung oleh KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Masyarakat kita juga cenderung mengha- dirkan rumah dulu di- bandingkan investasi di pasar finansial,” ujar ekonom Standard Chartereed Indonesia Fauzi Ichsan dalam seminar di Kampus Faluktas Ekonomi UI, Depok, Kamis (23/2). Menurutnya, berkurangnya minat orang menempatkan dananya di pasar finansial karena sektor ini masih diselimuti ketidakpastian. Komitmen Dana Moneter Inter- nasional (IMF), dan Uni Eropa melakukan penyelamatan bersyarat terhadap Yunani, belum bisa meng- hilangkan sikap wait and see investor. Selama itu, investor cenderung melarikan dananya ke instrumen yang dinilai aman seperti mata uang dollar AS, ataupun emas, meski kedua instumen ini bukan pula dikatakan investasi aman. Emas meski naik, namun vo- latilitasnya sangat tinggi. Mata uang dollar AS juga diselimuti kekhawa- tiran, saat bank sentral AS (The Fed) terus mencetak uang untuk menstimulus ekonomi dalam negeri mereka. Sementara menem- patkan daanya di depo- sito hanya mendapatkan imbal hasil yang minim karena investasio di sektor ini hanya membe- rikan tingkat bunga 6-7 persen. “Mereka akhir- nya banyak inves di ta- nah. Semakin banyak membeli sawah, dan bu- kan lagi tuan tanah yang menunggui tanahnya. Tapi pembeli tanah adalah investor di kota. Jadi bergeser,” paparnya. Meski demikian, Fauzi memprediksi potensi investasi pada instrumen saham masih terbuka lebar. Dalam jangka panjang, ekonomi Indonesia akan tumbuh dan berdampak pada aliran modal yang makin deras. “Investor sudah mulai hilang kepercayaan terhadap mata uang. Kalau ga ke saham, ya ke komo- ditas dan properti. Yang gampang ke lahan. Berdampak positif ke emi- ten properti, tapi lebih ke pemilik properti langsung. Kalau punya uang, beli tanah saja sekarang,” papar Fauzi. (mna/hen) PERKEMBANGAN kota Surabaya yang semakin me- ningkat membuat kebutuhan ruang perkantoran (office spa- ce) di kota buaya ini juga se- makin tinggi. Kehadiran Spa- zio Graha Festival yang dikem- bangkan oleh PT Intiland De- velopment Tbk benar-benar mendapat respons cukup kuat dari pelaku bisnis di Surabaya. Terbukti, dari total space 14.500 meter persegi yang ditawarkan secara strata title , hingga kemarin sekitar 75 persen sudah terjual dan tersisa 4.000 meter persegi saja. “Sebagian memang terserap oleh penghuni Graha Famili sendiri yang umumnya adalah business owner,” kata Harto Lak- sono, Marketing Manager Spazio di kantornya, kemarin (23/2). Pihaknya kini mengubah po- la penjualannya. Kalau awal launching tahun lalu, pihaknya menawarkan sistem investasi dengan harga 50 persen saja, kini untuk menghabiskan sisa space 4.000 meter persegi, pi- haknya memberlakukan sistem beli putus dengan harga nor- mal. Yang dibidik kali ini juga kalangan pengusaha besar khususnya dari sektor perban- kan dan keuangan, provider, IT serta perusahaan investasi. Harganya juga dinaikan fan- tastis. Kalau awalnya, pembeli hanya membayar setengah dari harga normal yakni Rp 17 juta per meter persegi, kini harganya sudah naik signifikan menjadi Rp 24 juta per meter persegi. “Sekarang sudah banyak pe- rusahaan yang mau masuk. Ka- mi list dulu. Kami baru bisa me- mutuskan nanti April peru- sahaan mana saja yang bisa masuk,” tutur Harto Laksono. Saat ini pembangunan juga terus dikebut. Diharapkan ak- hir April atau Mei nanti top- ping off sudah bisa dilakukan. Selanjutnya, operasional akan dilakukan pada Juni atau Juli. Spazio merupakan bagian ter- integrasi mega proyek Graha Festival sepanjang 2,5 kilome- ter. Spazio dibangun dengan konsep mix-used. Selain perkan- toran, nantinya disini juga akan dibangun apartemen, komersial dan hotel dengan tiga tower. Spazio dibangun delapan lantai, Lantai satu digunakan untuk pusat kuliner dan life style. Lantai dua untuk beauty dan health center termasuk spa dan gym berkelas. Kedua lantai tersebut nantinya akan disewakan dengan harga sewa Rp 275.000 – Rp 300.000 / m2. Spazio merupakan perpad- uan kelebihan konsep ruko dan office building. Konsep ini per- tama kalinya di Indonesia dan memiliki banyak keuntungan seperti jam operasional flek- sibel, efisien energi listrik, dan ruang kerja yang comfort. Spa- zio juga lengkapi dengan IT berteknologi tinggi. “Semua- nya masih on schedule,” tandas harto meyakinkan. (fix/hen) Jelang Topping Off, Harga Spazio Semakin Melambung AFIK/RADAR SURABAYA HARGA JUAL NAIK: Kehadiran Spazio Graha Festival menjadi daya tarik pembeli sehingga mendorong harga jualnya meningkat tajam. M ZANUDDIN Q/RADAR SURABAYA Fauzi Ichsan

Upload: dokien

Post on 02-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tanah JadiPilihan di EraKrisis Keuangan

Jelang Topping Off, Harga Spazio Semakin Melambung

layouter: robet

JUMAT ● 24 ● FEBRUARI 2012 HALAMAN 32● ● LIPUTAN KHUSUS PROPERTI

Tanah JadiPilihan di EraKrisis Keuangan

JAKARTA - Investasi di sektorproperti, termasuk pembeliantanah diprediksi menjadi trendinvestasi ke depan menyusul ke-tidakpastian sektor keuanganmenyusul belum selesainya krisisEropa dan Amerika Serikat. Darisekian banyak instrumen inves-tasi, investasi tanahterbukti cukup men-janjikan. Buktinya,investasi di jenis ininaik rata-rata 15 per-sen per tahun.

“Investasi tanahyang paling baik, apa-lagi dengan didukungoleh KPR (KreditPemilikan Rumah).Masyarakat kita jugacenderung mengha-dirkan rumah dulu di-bandingkan investasidi pasar finansial,” ujar ekonomStandard Chartereed IndonesiaFauzi Ichsan� dalam seminar diKampus Faluktas Ekonomi �UI,Depok, Kamis (23/2).

Menurutnya, berkurangnya minatorang menempatkan dananya dipasar finansial karena sektor inimasih diselimuti ketidakpastian.Komitmen Dana Moneter Inter-nasional (IMF), dan Uni Eropamelakukan penyelamatan bersyaratterhadap Yunani, belum� bisa meng-hilangkan sikap wait and see investor.

Selama itu, investor cenderungmelarikan dananya ke instrumenyang dinilai aman seperti mata

uang dollar AS, ataupun emas,meski kedua instumen ini bukanpula dikatakan investasi aman.

Emas meski naik, namun vo-latilitasnya sangat tinggi. Mata uangdollar AS juga diselimuti kekhawa-tiran, saat bank sentral AS (The Fed)terus mencetak uang untuk

menstimulus ekonomidalam negeri mereka.

Sementara menem-patkan daanya di depo-sito hanya mendapatkanimbal hasil yang minimkarena investasio disektor ini hanya membe-rikan tingkat bunga 6-7persen. “Mereka akhir-nya banyak inves di ta-nah. Semakin banyakmembeli sawah, dan bu-kan lagi tuan tanah yangmenunggui tanahnya.

Tapi pembeli tanah adalah investor dikota. Jadi bergeser,” paparnya.

Meski demikian, Fauzi memprediksipotensi investasi pada instrumensaham masih terbuka lebar. Dalamjangka panjang, ekonomi Indonesiaakan tumbuh dan berdampak padaaliran modal yang makin deras.

“Investor sudah mulai hilangkepercayaan terhadap mata uang.Kalau ga ke saham, ya ke komo-ditas dan properti. Yang gampangke lahan. Berdampak positif ke emi-ten properti, tapi lebih ke pemilikproperti langsung. Kalau punyauang, beli tanah saja sekarang,”papar Fauzi. (mna/hen)

PERKEMBANGAN kotaSurabaya yang semakin me-ningkat membuat kebutuhanruang perkantoran (office spa-ce) di kota buaya ini juga se-makin tinggi. Kehadiran Spa-zio Graha Festival yang dikem-bangkan oleh PT Intiland De-velopment Tbk benar-benarmendapat respons cukup kuatdari pelaku bisnis di Surabaya.

Terbukti, dari total space 14.500meter persegi yang ditawarkansecara strata title, hingga kemarinsekitar 75 persen sudah terjualdan tersisa 4.000 meter persegisaja. “Sebagian memang terserapoleh penghuni Graha Familisendiri yang umumnya adalahbusiness owner,” kata Harto Lak-sono, Marketing Manager Spazio

di kantornya, kemarin (23/2).Pihaknya kini mengubah po-

la penjualannya. Kalau awallaunching tahun lalu, pihaknyamenawarkan sistem investasidengan harga 50 persen saja,kini untuk menghabiskan sisaspace 4.000 meter persegi, pi-haknya memberlakukan sistembeli putus dengan harga nor-mal. Yang dibidik kali ini jugakalangan pengusaha besarkhususnya dari sektor perban-kan dan keuangan, provider, ITserta perusahaan investasi.

Harganya juga dinaikan fan-tastis. Kalau awalnya, pembelihanya membayar setengah dariharga normal yakni Rp 17 jutaper meter persegi, kini harganyasudah naik signifikan menjadi

Rp 24 juta per meter persegi.“Sekarang sudah banyak pe-rusahaan yang mau masuk. Ka-mi list dulu. Kami baru bisa me-mutuskan nanti April peru-sahaan mana saja yang bisamasuk,” tutur Harto Laksono.

Saat ini pembangunan jugaterus dikebut. Diharapkan ak-hir April atau Mei nanti top-ping off sudah bisa dilakukan.Selanjutnya, operasional akandilakukan pada Juni atau Juli.Spazio merupakan bagian ter-integrasi mega proyek GrahaFestival sepanjang 2,5 kilome-ter. Spazio dibangun dengankonsep mix-used. Selain perkan-toran, nantinya disini juga akandibangun apartemen, komersialdan hotel dengan tiga tower.

Spazio dibangun delapanlantai, Lantai satu digunakanuntuk pusat kuliner dan lifestyle. Lantai dua untuk beautydan health center termasukspa dan gym berkelas. Kedualantai tersebut nantinya akandisewakan dengan harga sewaRp 275.000 – Rp 300.000 / m2.

Spazio merupakan perpad-uan kelebihan konsep ruko danoffice building. Konsep ini per-tama kalinya di Indonesia danmemiliki banyak keuntunganseperti jam operasional flek-sibel, efisien energi listrik, danruang kerja yang comfort. Spa-zio juga lengkapi dengan ITberteknologi tinggi. “Semua-nya masih on schedule,” tandasharto meyakinkan. (fix/hen)

Jelang Topping Off, Harga Spazio Semakin MelambungAFIK/RADAR SURABAYA

HARGA JUAL NAIK: Kehadiran Spazio Graha Festival menjadi daya tarik pembeli sehingga mendorong harga jualnya meningkat tajam.

M ZANUDDIN Q/RADAR SURABAYA

Fauzi Ichsan