jumat, 12 november 2010 | media indonesia aksi koboi ... filedi dua kelurahan sebanyak ... kramat...

1
6 | Megapolitan JUMAT, 12 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA PEMERINTAH Provinsi (Pem- prov) DKI Jakarta kembali menggelar Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) untuk menjaring pendatang baru di Jakarta. Hasilnya, ratusan orang ter- jaring dalam operasi yang digelar Suku Dinas Kepen- dudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) setempat. Di Jakarta Barat (Jakbar), misalnya, terjaring 188 pen- duduk dan satu warga nega- ra asing (WNA) yang tidak memiliki kelengkapan admi- nistrasi untuk tinggal di Ja- karta. Warga yang terjaring langsung dihadapkan ke peng- adilan, sedangkan WNA asal China bernama Liu Xi Dam, 25, dikirimkan ke Imigrasi. Kasudin Dukcapil Jakbar Ahmad Fauzi mengatakan, dari 189 orang yang terja- ring, diperoleh uang denda Rp3.350.000. “Satu WNA yang terjaring diserahkan ke pihak Imigrasi,” kata Fauzi. Di Jakarta Pusat (Jakpus), sebanyak 232 orang terjaring OYK. “Warga yang terjaring di dua kelurahan sebanyak 232 orang dan 190 orang di antaranya harus menjalani per- sidangan di PN Jakpus, besok,” kata Kasudin Dukcapil Jakpus Mohammad Hatta. Umumnya para warga yang terjaring di daerah Jakpus ada- lah para pekerja seks komer- sial (PSK). Mereka seringkali terjaring operasi yang sama tiap tahunnya karena jarang memperhatikan kelengkapan administrasi kependudukan. OYK di Jakarta Utara (Jakut) menjaring empat WNA. Dua dari Australia dan dua lagi dari Korea Selatan. Keempatnya terjaring saat petugas menggelar razia di pusat perbelanjaan dan aparte- men Mal of Indonesia di Kelapa Gading Barat. Setelah didata, mereka langsung diserahkan kepada pihak Imigrasi untuk penanganan lebih lanjut. Secara keseluruhan, dalam OYK yang digelar di Kelurahan Kelapa Gading Barat petugas berhasil menjaring 112 orang. Penertiban PKL Adapun di Jakarta Timur, selain menggelar OYK juga dilakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL). Se- banyak 16 PKL yang membuka lapak di depan Pasar Induk Kramat Jati jadi sasaran. “Salah satu faktor kemacetan di Jalan Raya Bogor disebab- kan banyaknya PKL di jalur hijau. Karena itu, semua PKL yang mangkal terpaksa kami tertibkan supaya lalu lintas bisa lancar,” kata Kasatgas Pol PP Kecamatan Ciracas Henry Perez. Pedagang sibuk menyele- matkan barang dagangan- nya saat operasi berlangsung. (*/*/J-2) Ratusan Orang Terjaring Operasi Kependudukan P ERISTIWA tembak- tembakan ala koboi terjadi di jalanan. Dua mobil berkejaran di Jalan Tubagus Angke, Keca- matan Tambora, Jakarta Barat, pada Selasa (9/11) malam. Mobil sedan putih dan ki- jang kapsul tampak berkejaran dari arah Pesing. Mobil kijang sempat berhenti sesaat setelah menabrak sebuah bajaj di dekat pintu masuk jalan tol di Pluit. Melihat buruannya berhenti, penumpang di sedan putih keluar dan menembakkan pistol ke udara sebanyak dua kali. Namun bukannya menye- rah, pengemudi mobil kijang malah tancap gas masuk ke dalam tol. Tidak ingin buruannya ka- bur, penumpang sedan putih melepaskan tembakan. Sialnya, peluru yang dilepas- kan bukannya bersarang ke penumpang yang ada di mobil kijang. Peluru malah meroboh- kan Heroji, 30, yang sedang duduk-duduk bersama teman- temannya di lokasi itu. Dengan bersimbah darah, Heroji dibawa warga ke Ru- mah Sakit (RS) Atma Jaya sebelum akhirnya dibawa ke RS Mitra Kemayoran karena kondisinya yang cukup parah. Heroji mendapat luka tembak di lehernya. Adapun pelaku penembakan tidak bertanggung jawab dan malah kabur masuk tol Pluit arah Cawang. Menurut Kapolres Jakbar Komisaris Besar Yazid Fanani, kepolisian masih menyelidiki insiden penembakan itu. Polisi masih kesulitan mendapatkan titik terang pelaku karena no- mor mobil yang dipergunakan pelaku tidak sempat dicatat korban atau saksi mata di lokasi penembakan. “Kasus ini masih diselidiki. Identitas pelaku juga masih dicari,” kata Yazid di Jakarta, kemarin. Kepala Kepolisian Sek- tor (Polsek) Metro Tambora Komisaris Heri Dian Dwiharto menga takan korban adalah warga yang kebetulan nong- krong di tempat itu. Sejauh ini, ada tiga saksi mata yang dimintai keterangan. Kepoli- sian juga akan bertanya pada petugas pintu tol. Kasus yang sulit Dalam pandangan krimi- nolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala, peristiwa penembakan di jalan raya meru- pakan hal yang langka. Apalagi mengingat posisi Indonesia yang menganut rezim antisen- jata api. Sehingga kepemilikan senjata api itu amat dibatasi dan hanya dipakai pihak ter- tentu. “Pemandangan seperti itu adalah pemandangan langka di Indonesia. Biasanya itu terjadi di negara yang perdagangan senjata apinya tinggi seperti di Amerika Serikat,” ujar Adrianus saat dihubungi, kemarin. Oleh karena itulah polisi harus bisa menuntaskan peng- ungkapan kasus tersebut. “Ini kan jadi perhatian publik kare- na pastinya bisa memakan kor- ban jiwa. Maka polisi harus bisa mengungkapnya,” ujarnya. Namun, diakuinya, pengu- sutan peristiwa semacam itu tidak mudah dan sering kali terbentur berbagai hambatan. Ketergantungan terhadap kete- rangan saksi dan alat bukti yang ada di lapangan amat tinggi. “Ini sangat tergantung ke- saksian warga sekitar yang melihatnya, termasuk korban. Apakah mereka bisa mengiden- tikasi kendaraan yang digu- nakan pelaku dan ciri-cirinya,” ujarnya. (*/*/J-3) [email protected] Aksi Koboi semakin Marak Polisi memeriksa saksi mata peristiwa penembakan, termasuk petugas penjaga pintu tol. Raja Suhud OYK di Jakarta Utara (Jakut) menjaring empat WNA. Dua dari Australia dan dua lagi dari Korea Selatan.’’ Berkas Kasus HKBP Dilimpahkan POLDA Metro Jaya kemarin melimpahkan kasus dugaan penganiayaan jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Ciketing kepada Kejaksaan Negeri Bekasi, Jawa Barat. “Polda Metro Jaya me- nyerahkan sejumlah berkas perkara, 13 tersangka, barang bukti berupa tujuh sepeda mo- tor, satu pisau lipat, satu bambu berukuran 110 sentimeter, dan sejumlah telepon seluler,” un- gkap jaksa penuntut umum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Suharso, kemarin. Ia menyebutkan, tersangka yang diserahkan adalah Ismail, 28, Dede Trisutisna, 24, Nunu Nurhade, 29, Pancarano, 25, Khairul Anwar, 18, Kiki Nur- diansyah, 18, Roy Karyadi, 27, Supriyanto, 25, Handoko, 17, Hardonis, 17, Murhali Barda, 37, Aji Ahmad, 28, dan Ade Firman, 25. Untuk sementara, para tersangka akan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Bulak Kapal Bekasi Timur, Kota Bekasi. (GG/Ant/J-3) Jakarta Pusat Rawan Pencurian Spion KASUS Pencurian spion mobil mewah marak di Jakarta Pusat. “Hari ini saja kami menyita sedikitnya enam spion mobil yang dicongkel pelaku,” ujar Kapolres Jakpus Kombes Hami- din, kemarin. Rata-rata spion tersebut berasal dari mobil mewah seperti Harier, Alphard, Lexus, Camry, dan Inova. Pelaku pencurian umum- nya berpindah-pindah tempat dalam menjalankan aksinya. “Dulu di Pasar Baru, kemudian berpindah ke belakang gedung Sekretariat Negara, sekarang di lampu merah Jalan Gunung Sahari dekat Mal Golden Truli,” papar Hamidin. Spion mobil mewah menjadi incaran ka- rena harga jualnya yang tinggi. Untuk memberantas hal ini, polisi tengah mengejaran ke- lompok penadah barang curian. Selain pencurian spion, Jakpus rawan tindak kriminal seperti pencurian sepeda motor dan pencopetan. (*/J-3) LINTAS BERITA Advertorial P EMERINTAH Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang memiliki luas daerah 3.584.644,92 hek- tare dengan kondisi topogras beragam mengalami kemajuan yang cukup pesat di berbagai bidang. Kemajuan itu merupakan bukti bahwa provinsi ini tengah berupaya menuju tercapainya visi masyarakat Jabar yang mandiri, dinamis, dan sejahtera. Di bawah kepemimpinan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wakilnya Dede Yusuf, Pemprov Jabar dan jaja- rannya berupaya keras mencapai visi tersebut. Upaya itu telah menunjukkan hasilnya. Di bidang pendidikan misalnya, Pemprov Jabar telah menuntaskan Jabar bebas putus jenjang pendidikan sekolah 9 tahun di kabupaten dan 12 tahun un- tuk kota. Bukan cuma itu, mereka juga berhasil membina dan mengembangkan sekolah bertaraf internasional. Pemprov Jabar juga terus menggenjot berbagai program pendidikan untuk memperluas akses masyarakat mendapatkan pendidikan. Di antaranya program BAGUS, BOS provinsi, buku gratis pada mata pelajaran yang di-UN-kan untuk seluruh siswa, bantuan seragam sekolah bagi siswa tidak mampu, serta penyediaan beasiswa pendidikan menengah dan tinggi. Pemprov Jabar juga memberikan insentif bagi guru PNS dan honor guru bantu SD/MI terpencil; pengembangan sekolah satu atap dan optimalisasi SMP terbuka, paket B dan C, serta rehabilitasi ruang kelas baru. Selain pendidikan, pada 2011 Pem- prov Jabar akan memperbaiki capaian pada bidang kesehatan yang nantinya menempatkan SDM masyarakat Jabar pada tahap kemandirian. Pada 2010 Pem- prov Jabar telah mengupayakan pem- berantasan penyakit menular, melalui peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada 38,4% rumah tangga serta, pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak di puskesmas. Komitmen Ahmad Heryawan untuk meningkatkan kualitas kesehatan di Jabar dibuktikan dengan semakin baik- nya indeks kesehatan yang kini mencapai 71,52 poin pada 2009, atau meningkat 0,19 poin dari 2008. “Untuk menunjuk- kan keberpihakan pada kesehatan, pada APBD tahun anggaran 2011 kami ber- upaya menambah/anggaran kesehatan menjadi 7,5%,” ujarnya. Tahun infrastruktur Sementara itu, di bidang infrastruktur Pemprov Jabar telah mencanangkan 2010 sebagai tahun infrastruktur di mana perbaikan khususnya jalan raya telah tercapai hingga 92% jumlah. “Angka kemantapan jalan provinsi sampai akhir 2010 akan mencapai 92%. Berarti beban kerja tinggal sedikit dan fokus pada pe- meliharaan,” ujar Ahmad Heryawan. Pemprov Jabar juga menggenjot ber- bagai pembangunan infrastruktur seperti pembangunan Tol Cisumdawu Soroja dan Bandung Intra Urban Toll Road, pemban- gunan Bandara Kertajati, Pelabuhan Cila- maya, serta pembangunan dan reaktivasi beberapa jalur KA strategis. Pembangunan infrastruktur lainnya adalah terlaksananya pembangunan jalan dan jembatan di lintas selatan Jabar, pembangunan Waduk Jatigede dan beberapa waduk strategis lainnya. Pe- ningkatan dan rehabilitasi jalan provinsi mencapai kemantapan 92% meningkat- nya kondisi jaringan irigasi mencapai lebih 60% kondisi baik. Capaian-capaian lain target selama 2010 adalah di bidang ketenagakerjaan. Pencapaian itu dilihat dari peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 18.881 jiwa atau 62,9% dari total penduduk usia kerja di Jabar. Meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan pada 2008 se- banyak 6.533.713; jumlah angkatan kerja laki-laki sebanyak 66,4% dan jumlah angkatan kerja perempuan 33,6%. Permasalahan birokrasi pemerintahan pun tak luput dari pembenahan Pemprov Jabar. Mereka berhasil mereformasi birokrasi melalui penataan kelembagaan, tata laksana, dan sumber daya aparatur. Selain itu, proses untuk implementasi good governance terus dilakukan. Target 2011 nanti akan memperkuat administrasi modern berbasis paperless ofce sebagai bagian dari implementasi program Jabar Cyber Province. Peningkatan pun terjadi di bidang ekonomi regional PDRB (ADHB) dari Rp602,42 triliun pada 2008 menjadi Rp656,32 triliun pada 2009. Bukan cuma itu, perkembangan investasi yang dijadi- kan salah satu lokomotif peningkatan ekonomi daerah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Realisasi PMA dan PMDN pada 2009 mencapai Rp30,212 triliun atau naik sebesar Rp0,61 triliun jika dibandingkan dengan 2008 yang nilai investasinya Rp29,602 triliun. (*/S-25) Jabar Menuju Masyarakat Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera DOK HUMAS PEMPROV JABAR KETENAGAKERJAAN: Dalam dua tahun kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, provinsi ini berhasil meningkatkan jumlah angkatan kerja.

Upload: vuongminh

Post on 13-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUMAT, 12 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Aksi Koboi ... filedi dua kelurahan sebanyak ... Kramat Jati jadi sasaran. ... tifi kasi kendaraan yang digu-nakan pelaku dan ciri-cirinya,”

6 | Megapolitan JUMAT, 12 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

PEMERINTAH Provinsi (Pem-prov) DKI Jakarta kembali menggelar Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) untuk menjaring pendatang baru di Jakarta.

Hasilnya, ratusan orang ter-jaring dalam operasi yang digelar Suku Dinas Kepen-dudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) setempat.

Di Jakarta Barat (Jakbar), misalnya, terjaring 188 pen-duduk dan satu warga nega-ra asing (WNA) yang tidak memiliki kelengkapan admi-nistrasi untuk tinggal di Ja-karta. Warga yang terjaring langsung dihadapkan ke peng-adilan, sedang kan WNA asal China bernama Liu Xi Dam, 25, dikirimkan ke Imigrasi.

Kasudin Dukcapil Jakbar Ahmad Fauzi mengatakan, dari 189 orang yang terja-ring, diperoleh uang denda Rp3.350.000. “Satu WNA yang terjaring diserahkan ke pihak Imigrasi ,” kata Fauzi.

Di Jakarta Pusat (Jakpus), sebanyak 232 orang terjaring OYK. “Warga yang terjaring di dua kelurahan sebanyak 232 orang dan 190 orang di antaranya harus menjalani per-sidangan di PN Jakpus, besok,” kata Kasudin Dukcapil Jakpus Mohammad Hatta.

Umumnya para warga yang terjaring di daerah Jakpus ada-lah para pekerja seks komer-sial (PSK). Mereka seringkali terjaring operasi yang sama tiap tahunnya karena jarang memperhatikan kelengkapan administrasi kependudukan.

OYK di Jakarta Utara (Jakut) menjaring empat WNA. Dua

dari Australia dan dua lagi dari Korea Selatan.

Keempatnya terjaring saat petugas menggelar razia di pusat perbelanjaan dan aparte-men Mal of Indonesia di Kelapa Gading Barat. Setelah didata, mereka langsung diserahkan kepada pihak Imigrasi untuk penanganan lebih lanjut.

Secara keseluruhan, dalam OYK yang digelar di Kelurahan Kelapa Gading Barat petugas berhasil menjaring 112 orang.

Penertiban PKLAdapun di Jakarta Timur,

selain menggelar OYK juga dilakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL). Se-banyak 16 PKL yang membuka lapak di depan Pasar Induk Kramat Jati jadi sasaran.

“Salah satu faktor kemacetan di Jalan Raya Bogor disebab-kan banyaknya PKL di jalur hijau. Karena itu, semua PKL yang mangkal terpaksa kami tertibkan supaya lalu lintas bisa lancar,” kata Kasatgas Pol PP Kecamatan Ciracas Henry Perez.

Pedagang sibuk menyele-matkan barang dagangan-nya saat operasi berlangsung.(*/*/J-2)

Ratusan Orang Terjaring Operasi Kependudukan

PERISTIWA tembak-tembakan ala koboi terjadi di jalanan. Dua mobil berkejaran di

Jalan Tubagus Angke, Keca-matan Tambora, Jakarta Barat, pada Selasa (9/11) malam.

Mobil sedan putih dan ki-jang kapsul tampak berkejaran dari arah Pesing. Mobil kijang sempat berhenti sesaat setelah menabrak sebuah bajaj di dekat pintu masuk jalan tol di Pluit.

Melihat buruannya berhenti, penumpang di sedan putih keluar dan menembakkan pistol ke udara sebanyak dua kali. Namun bukannya menye-rah, pengemudi mobil kijang malah tancap gas masuk ke dalam tol.

Tidak ingin buruannya ka-bur, penumpang sedan putih melepaskan tembakan.

Sialnya, peluru yang dilepas-kan bukannya bersarang ke penumpang yang ada di mobil kijang. Peluru malah meroboh-kan Heroji, 30, yang sedang duduk-duduk bersama teman-temannya di lokasi itu.

Dengan bersimbah darah, Heroji dibawa warga ke Ru-mah Sakit (RS) Atma Jaya sebelum akhirnya dibawa ke RS Mitra Kemayoran karena kondisinya yang cukup parah. Heroji mendapat luka tembak di lehernya.

Adapun pelaku penembakan tidak bertanggung jawab dan malah kabur masuk tol Pluit arah Cawang.

Menurut Kapolres Jakbar Komisaris Besar Yazid Fanani, kepolisian masih menyelidiki insiden penembakan itu. Polisi masih kesulitan mendapatkan titik terang pelaku karena no-mor mobil yang dipergunakan pelaku tidak sempat dicatat korban atau saksi mata di lokasi penembakan.

“Kasus ini masih diselidiki. Identitas pelaku juga masih dicari,” kata Yazid di Jakarta, kemarin.

Kepala Kepolisian Sek-tor (Polsek) Metro Tambora Komisaris Heri Dian Dwiharto

menga takan korban adalah warga yang kebetulan nong-krong di tempat itu. Sejauh ini, ada tiga saksi mata yang dimintai keterangan. Kepoli-sian juga akan bertanya pada petugas pintu tol.

Kasus yang sulitDalam pandangan krimi-

nolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala, peristiwa penembakan di jalan raya meru-pakan hal yang langka. Apalagi mengingat posisi Indonesia yang menganut rezim antisen-jata api. Sehingga kepemilikan

senjata api itu amat dibatasi dan hanya dipakai pihak ter-tentu.

“Pemandangan seperti itu adalah pemandangan langka di Indonesia. Biasanya itu terjadi di negara yang perdagangan senjata apinya tinggi seperti di Amerika Serikat,” ujar Adrianus saat dihubungi, kemarin.

Oleh karena itulah polisi harus bisa menuntaskan peng-ungkapan kasus tersebut. “Ini kan jadi perhatian publik kare-na pastinya bisa memakan kor-ban jiwa. Maka polisi harus bisa mengungkapnya,” ujarnya.

Namun, diakuinya, pengu-sutan peristiwa semacam itu tidak mudah dan sering kali terbentur berbagai hambatan. Ketergantungan terhadap kete-rangan saksi dan alat bukti yang ada di lapangan amat tinggi.

“Ini sangat tergantung ke-saksian warga sekitar yang melihatnya, termasuk korban. Apakah mereka bisa mengiden-tifi kasi kendaraan yang digu-nakan pelaku dan ciri-cirinya,” ujarnya. (*/*/J-3)

[email protected]

Aksi Koboi semakin MarakPolisi memeriksa saksi mata peristiwa penembakan, termasuk petugas penjaga pintu tol.

Raja Suhud

OYK di Jakarta Utara (Jakut) menjaring empat WNA. Dua dari Australia dan dua lagi dari Korea Selatan.’’

Berkas Kasus HKBP Dilimpahkan

POLDA Metro Jaya kemarin melimpahkan kasus dugaan penganiayaan jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Ciketing kepada Kejaksaan Negeri Bekasi, Jawa Barat. “Polda Metro Jaya me-nyerahkan sejumlah berkas perkara, 13 tersangka, barang bukti berupa tujuh sepeda mo-tor, satu pisau lipat, satu bambu berukuran 110 sentimeter, dan sejumlah telepon seluler,” un-gkap jaksa penuntut umum Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Suharso, kemarin.

Ia menyebutkan, tersangka yang diserahkan adalah Ismail, 28, Dede Trisutisna, 24, Nunu Nurhade, 29, Pancarano, 25, Khairul Anwar, 18, Kiki Nur-diansyah, 18, Roy Karyadi, 27, Supriyanto, 25, Handoko, 17, Hardonis, 17, Murhali Barda, 37, Aji Ahmad, 28, dan Ade Firman, 25. Untuk sementara, para tersangka akan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Bulak Kapal Bekasi Timur, Kota Bekasi. (GG/Ant/J-3)

Jakarta Pusat Rawan Pencurian Spion

KASUS Pencurian spion mobil mewah marak di Jakarta Pusat. “Hari ini saja kami menyita sedikitnya enam spion mobil yang dicongkel pelaku,” ujar Kapolres Jakpus Kombes Hami-din, kemarin. Rata-rata spion tersebut berasal dari mobil mewah seperti Harier, Alphard, Lexus, Camry, dan Inova.

Pelaku pencurian umum-nya berpindah-pindah tempat dalam menjalankan aksinya. “Dulu di Pasar Baru, kemudian berpindah ke belakang gedung Sekretariat Negara, sekarang di lampu merah Jalan Gunung Sahari dekat Mal Golden Truli,” papar Hamidin. Spion mobil mewah menjadi incaran ka-rena harga jualnya yang tinggi. Untuk memberantas hal ini, polisi tengah mengejaran ke-lompok penadah barang curian. Selain pencurian spion, Jakpus rawan tindak kriminal seperti pencurian sepeda motor dan pencopetan. (*/J-3)

LINTAS BERITAAdvertorial

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang memiliki luas daerah 3.584.644,92 hek-tare dengan kondisi topografis

beragam mengalami kemajuan yang cukup pesat di berbagai bidang.

Kemajuan itu merupakan bukti bahwa provinsi ini tengah berupaya menuju tercapainya visi masyarakat Jabar yang mandiri, dinamis, dan sejahtera.

Di bawah kepemimpinan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wakilnya Dede Yusuf, Pemprov Jabar dan jaja-rannya berupaya keras mencapai visi tersebut. Upaya itu telah menunjukkan hasilnya.

Di bidang pendidikan misalnya, Pemprov Jabar telah menuntaskan Jabar bebas putus jenjang pendidikan sekolah 9 tahun di kabupaten dan 12 tahun un-tuk kota.

Bukan cuma itu, mereka juga berhasil membina dan mengembangkan sekolah bertaraf internasional. Pemprov Jabar juga terus menggenjot berbagai program pendidikan untuk memperluas akses masyarakat mendapatkan pendidikan. Di antaranya program BAGUS, BOS provinsi, buku gratis pada mata pelajaran yang di-UN-kan untuk seluruh siswa, bantuan seragam sekolah bagi siswa tidak mampu, serta penyediaan beasiswa pendidikan menengah dan tinggi.

Pemprov Jabar juga memberikan insentif bagi guru PNS dan honor guru bantu SD/MI terpencil; pengembangan sekolah satu atap dan optimalisasi SMP terbuka, paket B dan C, serta rehabilitasi ruang kelas baru.

Selain pendidikan, pada 2011 Pem-prov Jabar akan memperbaiki capaian pada bidang kesehatan yang nantinya menempatkan SDM masyarakat Jabar pada tahap kemandirian. Pada 2010 Pem-prov Jabar telah mengupayakan pem-berantasan penyakit menular, melalui peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada 38,4% rumah tangga serta, pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak di puskesmas.

Komitmen Ahmad Heryawan untuk meningkatkan kualitas kesehatan di Jabar dibuktikan dengan semakin baik-

nya indeks kesehatan yang kini mencapai 71,52 poin pada 2009, atau meningkat 0,19 poin dari 2008. “Untuk menunjuk-kan keberpihakan pada kesehatan, pada APBD tahun anggaran 2011 kami ber-upaya menambah/anggaran kesehatan menjadi 7,5%,” ujarnya.

Tahun infrastrukturSementara itu, di bidang infrastruktur

Pemprov Jabar telah mencanangkan 2010 sebagai tahun infrastruktur di mana perbaikan khususnya jalan raya telah tercapai hingga 92% jumlah. “Angka kemantapan jalan provinsi sampai akhir 2010 akan mencapai 92%. Berarti beban kerja tinggal sedikit dan fokus pada pe-meliharaan,” ujar Ahmad Heryawan.

Pemprov Jabar juga menggenjot ber-bagai pembangunan infrastruktur seperti pembangunan Tol Cisumdawu Soroja dan Bandung Intra Urban Toll Road, pemban-gunan Bandara Kertajati, Pelabuh an Cila-maya, serta pembangun an dan reaktivasi beberapa jalur KA strategis.

Pembangunan infrastruktur lainnya adalah terlaksananya pembangunan jalan dan jembatan di lintas selatan Jabar, pembangunan Waduk Jatigede dan beberapa waduk strategis lainnya. Pe-ningkatan dan rehabilitasi jalan provinsi mencapai kemantapan 92% meningkat-nya kondisi jaringan irigasi mencapai lebih 60% kondisi baik.

Capaian-capaian lain target selama 2010 adalah di bidang ketenagakerjaan. Pencapaian itu dilihat dari peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 18.881 jiwa atau 62,9% dari total penduduk usia kerja di Jabar. Meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan pada 2008 se-banyak 6.533.713; jumlah angkatan kerja laki-laki sebanyak 66,4% dan jumlah angkatan kerja perempuan 33,6%.

Permasalahan birokrasi pemerintahan pun tak luput dari pembenahan Pemprov Jabar. Mereka berhasil mereformasi birokrasi melalui penataan kelembagaan, tata laksana, dan sumber daya aparatur. Selain itu, proses untuk implementasi good governance terus dilakukan.

Target 2011 nanti akan memperkuat administrasi modern berbasis paperless office sebagai bagian dari implementasi program Jabar Cyber Province.

Peningkatan pun terjadi di bidang ekonomi regional PDRB (ADHB) dari Rp602,42 triliun pada 2008 menjadi Rp656,32 triliun pada 2009. Bukan cuma itu, perkembangan investasi yang dijadi-kan salah satu lokomotif peningkatan ekonomi daerah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Realisasi PMA dan PMDN pada 2009 mencapai Rp30,212 triliun atau naik sebesar Rp0,61 triliun jika dibandingkan dengan 2008 yang nilai investasinya Rp29,602 triliun.

(*/S-25)

Jabar Menuju MasyarakatMandiri, Dinamis, dan Sejahtera

DOK HUMAS PEMPROV JABAR

KETENAGAKERJAAN: Dalam dua tahun kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, provinsi ini berhasil meningkatkan jumlah angkatan kerja.