juknis pemanfaatan dak bidang pertanian tahun 2015

62

Upload: dangthuan

Post on 10-Dec-2016

249 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015
Page 2: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

Kementerian Pertanian RI

2

6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang SistemPenyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4660);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

8. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentangAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara TahunAnggaran 2015 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 259, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5593);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentangDana Perimbangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 137, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentangTata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5423);

12. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentangPembentukan Kementerian dan Pengangkatan MenteriKabinet Kerja Periode Tahun 2014 - 2019;

13. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

14. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon IKementerian Negara;

15. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentangPengadaan Barang dan Jasa sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 70 Tahun 2012 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334);

16. Peraturan Presiden Nomor 162 Tahun 2014 tentangRincian APBN TA 2015 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 334);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah diubah dengan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014tentang Pedoman Penyusunan Anggaran danPendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran2015;

Page 3: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

Kementerian Pertanian RI

3

19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Pertanian;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PETUNJUKTEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKASI KHUSUSBIDANG PERTANIAN TAHUN 2015.

Pasal 1

Petunjuk Teknis Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang PertanianTahun 2015 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 2

Petunjuk Teknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015dimaksudkan sebagai acuan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalampemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015.

Pasal 3

(1) DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 digunakan untuk kegiatanPembangunan Pertanian di provinsi dan kabupaten/kota.

(2) DAK Bidang Pertanian provinsi meliputi:a. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan, Balai

Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dan penyediaan saranapendukung;

b. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan, BalaiProteksi Tanaman Perkebunan dan penyediaan sarana pendukung;

c. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai/Instalasi Perbibitandan Hijauan Pakan Ternak, Laboratorium Kesehatan Hewan,Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Laboratorium Pakandan penyediaan sarana pendukung; dan

d. Pembangunan UPTD/UPTB Otoritas Kompeten Keamanan PanganDaerah (OKKP-D) dan penyediaan sarana pendukung.

(3) DAK Bidang Pertanian kabupaten/kota meliputi:a. Pengembangan Prasarana dan Sarana Air mendukung sub sektor

Tanaman Pangan mencakup Irigasi Air Tanah, Irigasi Air Permukaan,Embung dan Dam Parit;

b. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai PenyuluhanPertanian (BPP) di Kecamatan dan penyediaan sarana pendukung;

c. Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah (GCPP) danpenyediaan sarana pendukung;

d. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai PerbenihanTanaman Pangan, Hortikultura, Gudang Pestisida dan penyediaansarana pendukung;

e. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai PerbenihanTanaman Perkebunan dan penyediaan sarana pendukung; dan

f. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai/ Instalasi Perbibitandan Hijauan Pakan Ternak, Pusat Kesehatan Hewan, RPH-Ruminansia, RPH Unggas dan penyediaan sarana pendukung.

Page 4: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

b.

Pasal 4

Kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 merupakan kegiatan pilihan untuk daerah dan dapat dilaksanakansesuai dengan prioritas dan kebijakan daerah serta ketersediaan paguanggaran'

Pasal 5

Besar pagu anggaran DAK Bidang Pertanian di provinsi dan kabupaten/kotaTahun 2015 sesuai yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Pasal 6

penanggungjawab dan Pengelola Kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015terdiri atas:

Satuan Kerja Perangkat Daerah provinsi yaitu Dinas/Badan provinsi yangmenyelenggarakan tugas dan fungsi bidang tanaman pangan danhortikultura, perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan, ketahananpangan di provinsi; dan^Sut r"n Kerja Perangkat Daerah kabupaten/kota yaituDinas/ Badan/ Kantor kabupaten/kota yang menyelenggarakan tugas danfungsi bidang tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakandan kesehaian hewan, penyuluhan pertanian, ketahanan pangan dikabuoaten/ kota.

Pasal 7

Di luar kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, tidak dibiayai dariDAK Bidang Pertanian Tahun 2015.

Pasal 8

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartatanggal f0 Nqdrr 2011

PERTANIANINDONESIA.

ULAIMAN

Salinan Peraturan ini disampaikan kepadfYth.:1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;2. Menteri Keuangan;3. Menteri Dalam Negeri;4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS;

5. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan;6. Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan;7. Pimpinan Unit Kerja Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian;8. Gublrnur Penerima DAK Bidang Pertanian seluruh Indonesia;g. Bupati/walikota Penerima DAK Bidang Pertanian seluruh Indonesia.

I

Page 5: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIANOMOR : 123/Permentan/HK.030/11/2014TANGGAL : 10 November 2014

PETUNJUK TEKNIS PEMANFAATAN DANA ALOKASI KHUSUSBIDANG PERTANIAN TAHUN 2015

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) III Tahun(2015-2019) dan Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun (2015-2019) dalam rangka mendukung peningkatan ketahanan pangan pokok(padi, jagung, kedelai, gula, daging, bawang merah dan cabe),pengembangan komoditas ekspor dan komoditas subtitusi impor,pengembangan bioindustri dan bioenergi, peningkatan pendapatan dankesejahteraan petani.

Pencapaian pertanian bioindustri tentunya tidak mudah, karenakebijakan, program dan kegiatan yang disusun harus mampu menjawabpermasalahan mendasar dan isu strategis pembangunan pertanian saatini, antara lain: (1) meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahaniklim global, (2) terbatasnya ketersediaan infrastruktur, (3) belumoptimalnya sistem perbenihan dan perbibitan nasional, (4) terbatasnyaakses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usahatani, (5) masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, (6)masih rendahnya nilai tukar petani serta (7) kurangnya koordinasi antarpusat-daerah maupun antar sektor terkait.

Untuk menjawab berbagai permasalahan mendasar tersebut, diatasimelalui kerangka regulasi dan kebijakan guna memberikan iklim yangkondusif bagi tumbuh dan berkembangnya usaha pertanian, melaluifasilitasi APBN guna menyediakan infrastruktur publik dan pemberdayaanpetani. Pembangunan pertanian akan mampu meningkatkan nilai tambahdan daya saing apabila dilaksanakan dengan pendekatan kawasan yangdikelola dengan sistem agribisnis. Efektivitas dan keberhasilan programpembangunan pertanian akan dicapai apabila di setiap kawasan dibangundengan kegiatan yang terpadu dan multi-years, serta mampumensinergiskan sumber-sumber pembiayaan yang ada antara lain dariAPBN, APBD, BUMN, BUMD, investasi swasta dan masyarakat.

DAK Bidang Pertanian digunakan untuk membiayai penyediaaninfrastruktur dasar di bidang pertanian menjadi urusan pemerintahprovinsi, dan pemerintah kabupaten/kota yang merupakan kegiatanprioritas nasional. Infrastruktur dasar bidang pertanian di provinsi antaralain: Balai Perbenihan, Balai Proteksi Tanaman, Balai Perbibitan danHijauan Pakan Ternak, Laboratorium Kesehatan Hewan, danLaboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner serta Otoritas KompetenKeamanan Pangan Daerah (OKKP-D).

Infrastruktur dasar bidang pertanian di kabupaten/kota antara lain:infrastruktur air, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan,Gudang Cadangan Pangan Pemerintah, Balai Perbenihan, Balai Perbibitan,Pusat Kesehatan Hewan, Rumah Potong Hewan (RPH) Ruminansia danRumah Potong Hewan Unggas.

Agar pelaksanaan DAK Bidang Pertanian berjalan efektif dan efisien dalampencapaian sasaran pembangunan pertanian, perlu menetapkan PetunjukTeknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015.

Page 6: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

2

B. Maksud dan Tujuan

1. MaksudMaksud ditetapkannya Petunjuk Teknis Pemanfaatan DAK BidangPertanian Tahun 2015 sebagai acuan dalam penyusunan RKA/DPAAPBD provinsi dan kabupaten/kota, pemanfaatan dan pelaksanaankegiatan serta pembinaan, pemantauan dan pelaporan DAK BidangPertanian.

2. TujuanTujuan Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 untuk:a. Mendukung pencapaian produksi komoditas pertanian strategis

serta pengembangan bioindustri dan bioenergi;b. Peningkatan kemampuan produksi bahan pangan dalam negeri

untuk pengamanan kebutuhan pangan nasional; danc. Meningkatkan kinerja pembangunan pertanian di Daerah.

C. Sasaran

Sasaran Pelaksana Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 padaSKPD lingkup Pertanian, yaitu:1. SKPD yang menyelenggarakan tugas dan fungsi bidang pertanian,

hortikultura, perkebunan, peternakan dan ketahanan pangan lingkupprovinsi;

2. SKPD yang menyelenggarakan tugas dan fungsi bidang pertanian,hortikultura, perkebunan, peternakan, penyuluhan pertanian danketahanan pangan lingkup kabupaten/kota.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang diatur dalam Petunjuk Teknis Pemanfaatan DAKBidang Pertanian Tahun 2015 ini meliputi:1. Kebijakan dan Kegiatan Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian;2. Kegiatan DAK Bidang Pertanian provinsi;3. Kegiatan DAK Bidang Pertanian kabupaten/kota; dan4. Pembinaan dan Pelaporan DAK Bidang Pertanian.

BAB IIKEBIJAKAN DAN KEGIATAN PEMANFAATAN DAK

BIDANG PERTANIAN TAHUN 2015

A. Kebijakan Pembangunan Pertanian Tahun 2015 – 2019

Kebijakan pembangunan pertanian Tahun 2015-2019 untuk (1)peningkatan swasembada beras, peningkatan produksi jagung, kedelai,gula, daging, cabai dan bawang merah, (2) Pengembangan produk berdayasaing, ekspor, substitusi impor, dan bahan baku bioindustri, (3)Penguatan sistem dan kelembagaan perbenihan/pembibitan, petani,teknologi, penyuluhan, perkarantinaan dan ketahanan pangan, (4)Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, penanganan pasca bencana alamserta perlindungan tanaman, (5) Pendekatan multi produk, (6) Pengelolaandan pemanfaatan subsidi dan kredit, (7) Pengembangan kawasanpertanian, (8) Fokus komoditas strategis dan (9) Pengembanganinfrastruktur dan sarana.

Page 7: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

3

B. Kebijakan Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

Kebijakan pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 untukpembangunan/perbaikan prasarana dan sarana fisik dasar pembangunanpertanian guna mendukung peningkatan produksi dan ekspor komoditaspertanian strategis serta pengembangan bioindustri dan bioenergipertanian dengan melakukan refocusing kegiatan DAK Bidang PertanianTahun 2015.

C. Kegiatan Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

Kegiatan pemanfaatan DAK Bidang Pertanian provinsi diprioritaskanuntuk: (1) Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan,Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dan penyediaan saranapendukung, (2) Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/BalaiPerbenihan, Balai Proteksi Tanaman Perkebunan dan penyediaan saranapendukung, (3) Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai/Instalasi Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak, Laboratorium KesehatanHewan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, LaboratoriumPakan dan penyediaan sarana pendukung, dan (4) PembangunanUPTD/UPTB Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) danpenyediaan sarana pendukung.

Kegiatan DAK Bidang Pertanian kabupaten/kota diprioritaskan untuk:(1) Pengembangan Prasarana dan Sarana Air mendukung sub sektorTanaman Pangan mencakup Irigasi Air Tanah, Irigasi Air Permukaan,Embung dan Dam Parit, (2) Pembangunan/Rehabilitasi/RenovasiUPTD/Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan dan penyediaansarana pendukung, (3) Pembangunan Gudang Cadangan PanganPemerintah (GCPP), (4) Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/BalaiPerbenihan Tanaman Pangan, Hortikultura, Gudang Pestisida danpenyediaan sarana pendukung, (5) Pembangunan/Rehabilitasi/RenovasiUPTD/Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan dan penyediaan saranapendukung, dan (6) Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai/Instalasi Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak, Pusat Kesehatan Hewan,RPH-Ruminansia, RPH Unggas dan penyediaan sarana pendukung.

D. Tahapan Perencanaan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 di Pusat

Perencanaan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 menggunakan aplikasie-Proposal terkait dengan pengusulan proposal kegiatan dan anggaranserta data teknis untuk menunjang proses perencanaan danpenganggaran yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien diKementerian Pertanian.

Dalam rangka meningkatkan kualitas dari proposal yang diajukan olehSKPD lingkup pertanian provinsi dan kabupaten/kota, maka dalame-Proposal dilengkapi dengan format usulan kegiatan dan data teknissetiap SKPD lingkup pertanian provinsi dan kabupaten/kota yang akanmengusulkan proposal diharuskan mengisi data teknis sesuai dengan subsektor yang ditangani. Data teknis digunakan untuk menghitung bobotteknis suatu daerah.

Page 8: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

4

Tahapan Perencanaan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 sebagai berikut(Tahapan teknis):

1. Penyusunan proposal DAK Bidang Pertanian (Kegiatan dan KebutuhanAnggaran DAK);

2. Rapat Regional DAK Bidang Pertanian (Sosialisasi kebijakan dankegiatan DAK, evaluasi, data teknis dan Permentan Juknis DAK);

3. Pengisian E-Proposal DAK Bidang Pertanian (Proposal dan data teknis);4. Trilateral Meeting (Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian

Pertanian);5. Penyusunan data teknis dan perhitungan alokasi DAK untuk provinsi

dan kabupaten/kota

E. Persyaratan Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

Persyaratan Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 antara lain:

1. Sebagai komitmen dan tanggungjawab pemerintah provinsi dankabupaten/kota dalam pelaksanaan kegiatan DAK Bidang PertanianTahun 2015, maka provinsi dan kabupaten/kota penerima DAKBidang Pertanian wajib menyediakan Dana Pendamping APBD provinsidan kabupaten/kota tahun 2015 sekurang-kurangnya sebesar 10%(sepuluh persen) dari nilai DAK yang diterimanya untuk membiayaikegiatan fisik;

2. Selain penyediaan Dana Pendamping sebesar 10% (sepuluh persen)untuk membiayai kegiatan fisik, masih diperlukan dukungan danaAPBD yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuandaerah untuk kegiatan operasional (non fisik) antara lain: (1) biayaadministrasi, (2) biaya desain perencanaan dan penyiapan fisik, (3)biaya pemeliharaan prasarana, sarana dan peralatan, (4) biaya seleksiCalon Petani/Calon Lokasi (CP/CL) dan Survei Investigasi Desain(SID), serta (5) koordinasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan

3. Dalam rangka meningkatkan kinerja penyediaan prasarana dan saranapertanian, maka DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 disinergikandengan anggaran Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan di provinsidan Tugas Pembantuan di kabupaten/kota serta sumber-sumberpembiayaan lainnya.

F. Pelaksanaan Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

1. Pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 untukpenyusunan RKA/DPA DAK Bidang Pertanian secara teknis mengacukepada Petunjuk Teknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun2015, sedangkan secara administrasi keuangan mengacu kepadaPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentangPengelolaan DAK di Daerah;

2. Pemanfaatan sisa anggaran DAK Bidang Pertanian dapat digunakankembali di Tahun 2015 dengan menggunakan Petunjuk TeknisPemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2014 dan 2015;

3. Penggunaan sisa anggaran DAK Bidang Pertanian untuk menambahtarget dan capaian sasaran kinerja kegiatan DAK Bidang PertanianTahun 2014 yang telah ditetapkan dalam Petunjuk TeknisPemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2014;

4. Sisa anggaran DAK Bidang Pertanian tidak boleh digunakan sebagaidana pendamping APBD Tahun 2015;

5. Penggunaan sisa anggaran DAK Bidang Pertanian tidak perlu danapendamping APBD Tahun 2015;

Page 9: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

5

6. Sisa anggaran DAK Bidang Pertanian diprioritaskan untuk kegiatanDAK Bidang Pertanian Tahun 2015;

7. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa untuk kegiatan DAK BidangPertanian Tahun 2015 harus mengacu pada Peraturan Presiden Nomor54 Tahun 2010 tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintahsebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 70 Tahun 2012;

8. Hibah DAK Bidang Pertanian yaitu barang/asset daerah yangbersumber dari anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 dapatdihibahkan kepada lembaga swadaya/kelompok masyarakat selakupenerima hibah apabila di pandang lebih efisien, efektif danbermanfaat. Mekanisme hibah barang/asset daerah diatur lebih lanjutdalam Peraturan dan atau Keputusan Kepala Daerah yang mengacupada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentangPedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

9. Revisi Kegiatan dan Anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 agarmengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2014tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Tahun Anggaran 2015.

BAB IIIKEGIATAN DAK BIDANG PERTANIAN PROVINSI

A. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan, BalaiProteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Penyediaan SaranaPendukung

UPTD/Balai Perbenihan Bidang Pertanian meliputi Balai PerbenihanTanaman Pangan (Balai Benih Padi dan/atau Balai Benih Palawija), BalaiPerbenihan Hortikultura, Balai Pengawasan dan Sertifikasi BenihTanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) serta Balai ProteksiTanaman.

Pembangunan fisik bangunan UPTD/Balai Perbenihan harus dilahanbersertifikat hak milik pemerintah provinsi dengan desain perencanaandan pengawasan.

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi kantor UPTD/Balai Perbenihandapat dilengkapi dengan penyediaan sarana penunjang antara lain:listrik/genset, Air Conditioner (AC) dan sumur/pompa air serta tempatpenampungan air.

1. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan TanamanPangan dan Penyediaan Sarana Pendukung.

Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 untukPembangunan/Rehabilitasi/Renovasi dan penyediaan saranapendukung UPTD Balai Benih Tanaman Pangan yang memiliki tugasdan fungsi perbanyakan benih sumber meliputi:

a. Pembangunan UPTD Balai Benih Tanaman Pangan. Jenis dan luasmaksimal bangunan baru terdiri atas:

1) Bangunan Kantor (ruang kepala, ruang staff, 200 m2;ruang tamu)

Page 10: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

6

2) Gudang Benih (termasuk cool storage) 200 m2;3) Gudang Peralatan 150 m2;4) Gudang Prosessing/Werk loods 300 m2;5) Gudang Saprodi 50 m2;6) Laboratorium 20 m2;7) Lantai Jemur, 1000 m2;

Lantai jemur dibuat dari semen bertulang dengan permukaancembung dan licin, pada masing-masing sisi dibuat saluranair. Ketinggian permukaan lantai jemur 30 cm lebih tinggi daripermukaan tanah sekitarnya dan dibuat terpisah untukmencegah pencampuran varietas.Untuk lantai jemur benih palawija dibangun atap transparansehingga sinar matahari dapat masuk namun terlindung dariair hujan

8) Asrama 600 m2;9) Ruang kelas 100 m2;10) Ruang Perpustakaan 50 m2;11) Ruang Kompos 30 m2;12) Pagar13) Jalan lingkungan di areal balai benih

Ukuran panjang dan lebar (luas) bangunan dapat disesuaikankondisi wilayah setempat.

b. Rehabilitasi/Renovasi UPTD Balai Benih meliputi bangunan kantor,gudang benih, gudang peralatan, gudang prosessing, gudang saprodi,laboratorium, lantai jemur, pagar dan jalan lingkungan;

c. Penyediaan sarana pengairan antara lain pembangunan sumurdalam (deep well), embung, long storage, jaringan/saluran irigasiteknis, pintu air berikut sarana pendistribusiannya (pipa, selang,dan pompa air).

d. Penyediaan peralatan Produksi antara lain mini tractor, hand tractor,mist blower, hand sprayer, power sprayer, cangkul, arit/parang, alattanam, alat mesin panen, landak dan mesin pemotong rumput;

e. Penyediaan peralatan Pengolahan/Penyimpanan Benih antara lainpower thresher, motor threser, corn seller, soybean threser, Thresermultiguna, silo, dryer, box dryer, seed cleaner, grader, winnower, bagcloser/plastic sealer, aspirator scalper, dehumidifier, soybeanthresher, Forklift, gerobak dorong, dan timbangan.

f. Penyediaan peralatan Laboratorium antara lain moisture tester,germinator, analytical balance, Desikator, Eksikator, Oven, Rak benih,Loupe/kaca pembesar, Microscope, thermohygrograph, mejakemurnian dan mechanical divider.

g. Dukungan sarana kendaraan operasional roda-2 (dua) untuk PetugasTeknis Lapangan (PNS) Balai Benih Induk; dan

h. kendaraan operasional roda-3 (tiga) dilengkapi dengan bak angkut.

2. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai PerbenihanHortikultura dan Penyediaan Sarana Pendukung

Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 untuk Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi dan penyediaan sarana pendukung UPTD BalaiPerbenihan Hortikultura yang memiliki tugas dan fungsi perbanyakanbenih Hortikultura meliputi:a. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD Balai Perbenihan

Hortikultura dengan jenis dan ukuran maksimal sebagai berikut:

Page 11: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

7

1) Ruang Kepala Balai 20 m2

2) Ruang Tata Usaha 40 m2

3) Ruang Pelayanan Teknis 40 m2

4) Ruang Jabatan fungsional 40 m2

5) Ruang Pertemuan 60 m2

6) Ruang Laboratorium 240 m2

7) Ruang Penyimpanan Benih 20 m2

8) Gudang Peralatan 20 m2

9) Gudang Sarana Produksi 20 m2

10) Garasi 15 m2

11) Tempat parkir 30 m2

12) Rumah Kaca 50 m2

13) Kamar mandi (2 unit @ 8 m2) 16 m2

14) Pagar Lahan Balai Benih15) Jalan Lingkungan di areal Balai Benih Hortikultura

Ukuran panjang dan lebar (luas) ruangan, pagar balai dan jalanlingkungan dapat disesuaikan dengan kondisi wilayah setempat.

b. Prasarana dan sarana mendukung pengembangan perbenihanHortikultura meliputi:

1) Pengembangan Benih Tanaman Buah, komponen meliputi:

a) Pembangunan/rehabilitasi/renovasi Screen House, untukBlok Fondasi (BF) dan Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT)komoditas jeruk dengan ukuran minimal 200 m2. Denganspesifikasi sebagai berikut: pondasi batu kali sekelilingnyadan dinding dengan ketinggian ± 50 cm, rangka baja ringanberlapis galvanic, screen dengan bahan PE Monovilamen,beranyaman rajut, warna putih, rangka atap berpunggungbabi, atap terdiri dari screen dengan mesh 100 – 150, dindingterdiri dari screen dengan mesh 100 – 150, pintu masukdibuat ganda (pintu pertama menuju ruang yang terdapat bakdesinfektan, pintu kedua menuju tempat pertanaman),terdapat bak semen ukuran 40 x 60 cm diberi alas spons yangberisi larutan desinfektan, instalasi pengairan untukpenyiraman tanaman dan pompa air.

b) Pembangunan shading net (rumah bayang) untuk benih buahnon jeruk dengan spesifikasi sebagai berikut: atap paranetberwarna hitam dengan intensitas cahaya 60%, rangka bajaringan berlapis galvanic, dan pondasi batu kali disekelilingbangunan. Ukuran minimal shading net yaitu 200 m2.Terdapat instalasi pengairan untuk penyiraman tanaman danpompa air.

c) Penyediaan sarana pengairan yaitu pompa air dan instalasi diluar screen house dan shading net.

d) Penyediaan alat dan mesin produksi benih antara lain powersprayer, kultivator, kendaraan operasional roda-3 (tiga)dilengkapi dengan bak angkut.

2) Pengembangan Benih Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat,komponen meliputi:

a) Pembangunan/rehabilitasi/renovasi laboratorium kulturjaringan.

b) Pembangunan/rehabilitasi/renovasi screen house benihkentang dengan ukuran minimal 200 m2. Spesifikasi

Page 12: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

8

bangunan sebagai berikut: bangunan terdiri dari dua bagianyaitu screen utama minimal 200 m2 dan ruang isolasi yangmenempel pada bangunan utama ukuran minimal (1,5 x 2 m),terdapat dua pintu, pertama untuk masuk ke ruang isolasipintu kedua menghubungkan ruang isolasi dengan bangunanutama, di tengah-tengah ruang isolasi terdapat bakdesinfektan ukuran 80x80 cm; Fondasi batu kali di sekelilingbangunan screen house; rangka besi lapis galvanic; dindingscreen house: bahan 100% PE Monovilamen, beranyamanrajut, warna transparan, mesh kepadatan minimal 58lubang/cm linear, berat 160 – 169 gram/m2; atap plastik UV(14%) tebal 200 micron, pencahayaan yang tembusUV/intensitas UV : 71 (±5%), intensitas cahaya 80 (±5%).Semua screen dikencangkan ke struktur rangka denganmenggunakan aluminium locking profil (spring clips). Terdapatinstalasi pengairan untuk penyiraman tanaman dan pompaair.

c) Pembangunan/rehabilitasi/renovasi screen house benih cabaidengan ukuran minimal 250 m2. Spesifikasi bangunansebagai berikut: fondasi batu kali di sekeliling bangunanscreen house; rangka besi lapis galvanic; dinding screenhouse: bahan 100% PE Monovilamen, beranyaman rajut,warna transparan, mesh kepadatan minimal 36 lubang/cmlinier, berat 160 – 169 gram/m2; atap plastik UV,pencahayaan yang tembus UV/ intensitas UV : 71 (±5%),intensitas cahaya 80 (±5%). Semua screen dikencangkan kestruktur rangka dengan menggunakan aluminium lockingprofil (spring clips). Terdapat instalasi pengairan untukpenyiraman tanaman dan pompa air.

d) Pembangunan/rehabilitasi/renovasi gudang benih kentang,bawang merah, bawang putih dan tanaman obat denganluasan minimal 75 m2. Spesifikasi bangunan permanen(beton), ventilasi dan sirkulasi udara cukup. Gudang bawangmerah dan bawang putih terdapat para-para kayu bertingkatdi dalam seluruh bangunan. Terdapat saranaperapian/cerobong pengasapan apabila gudang dibangun didataran tinggi.

e) Penyediaan sarana pengairan yaitu pompa air dan instalasi diluar screen house.

f) Penyediaan alat dan mesin produksi benih antara lain powersprayer, kultivator, kendaraan operasional roda-3 (tiga)dilengkapi dengan bak angkut.

3) Komponen Pengembangan Benih Tanaman Florikultura,meliputi:

a) Pembangunan/rehabilitasi/renovasi screen house benihkrisan dengan spesifikasi sebagai berikut: pondasi batu kali,rangka bangunan; pintu dan rak perakaran dari besi, atapplastik UV 14%, dinding dengan insect screen, saranapengairan lengkap dengan bak penampungan air, paralon danspringkle, sarana penerangan dengan lampu TL. Ukuranantara 100 – 200 m2.

b) Pembangunan shading net (rumah bayang) untuk leatherleafdengan spesifikasi sebagai berikut: paranet 70 – 75%, mulsaplastik hitam perak, bambu petung, instalasi air (bakpenampungan, sumur, pompa, hand sprayer). Ukuran antara200 – 500 m2.

Page 13: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

9

c) Penyediaan sarana pengairan yaitu pompa air daninstalasinya.

d) Pembangunan/rehabilitasi/renovasi laboratorium kulturjaringan.

e) Penyediaan peralatan laboratorium kultur jaringan.f) Penyediaan alat dan mesin produksi benih antara lain power

sprayer, kultivator, kendaraan operasional roda-3 (tiga)dilengkapi dengan bak angkut.

3. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai PengawasanSertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) danPenyediaan Sarana Pendukung

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD Balai Pengawasan danSertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura dan penyediaansarana pendukung meliputi:

a. Pembangunan kantor BPSBTPH

Jenis bangunan BPSBTPH/Sub Laboratorium antara lain:

1) Ruang Kantora) Ruang Kepala BPSB 20 m2;b) Ruang Administrasi/TU 40 m2;c) Ruang Jabatan Fungsional 40 m2;d) Ruang Tunggu 15 m2;e) Ruang Perpustakaan 20 m2;f) Gudang 15 m2;g) Garasi 15 m2;h) Ruang Penilaian Varietas 40 m2;i) Ruang Sertifikasi Benih 40 m2;j) Ruang Pengawasan Peredaran 40 m2;k) Ruang Laboratorium :

Laboratorium Kering 40 m2;Laboratorium Basah 40 m2;Ruang Arsip Benih 20 m2;Ruang Bahan Peninjauan 20 m2;

2) Rumah Kaca/Green House 50 m2;3) Ruang Pertemuan/Aula 60 m2;4) Sub Laboratorium

a) KantorRuang Kepala Sub Laboratorium 20 m2;Ruang Administrasi 20 m2;Laboratorium Basah 30 m2;Laboratorium Kering 30 m2;

b) Green House 40 m2;

b. Rehabilitasi/Renovasi/Penyediaan sarana prasarana dan peralatanlaboratorium

1) Rehabilitasi/Renovasi kantor BPSBTPH;2) Jenis rehabilitasi/renovasi kantor BPSBTPH, antara lain ruang

kantor, rumah kaca, ruang pertemuan, dan sub laboratorium;3) Penyediaan sarana dan prasarana pengairan, antara lain

pembangunan sumur dalam (deep well), pompa air daninstalasinya).

c. Penyediaan peralatan laboratorium/sub laboratorium, antara lainseed devider (Mechanical, Soil, Electrical divider), meja kemurnian,

Page 14: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

10

magnified lamp, timbangan digital, timbangan kapasitas 1,2 kg,timbangan analitik (analitical balance), electrical moisture tester,germinator electrik suhu berganti, germinator electrik suhu tetap,germinator kabinet, laminar air flow cabinet, seed purity workable,Thermohygrograph, Diaphanoscope, pemurni air (water purificationsystem), oven, desikator, Eksikator dan perlengkapannya, microscoupestereo, microscoupe compound, kamera, alat pendingin (AC),refrigerator, kalkulator (mini compet), hand counter, blower, mesin tik,bak kecambah, luxmeter, glassware, rak arsip benih, kursilaboratorium, filling cabinet, rak untuk blangko, dan komputer.

d. Kendaraan operasional roda-2 (dua) untuk Petugas Benih Tanaman(PBT) yang sudah diangkat PNS sesuai kebutuhan.

4. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Proteksi Tanamandan Penyediaan Sarana Pendukung

Balai Proteksi/Perlindungan Tanaman di provinsi merupakankelembagaan perlindungan tanaman (pangan dan hortikultura) yangmelaksanakan kewenangan di bidang pengamatan/pemantauan danpengendalian OPT serta dampak perubahan iklim. Fungsi kelembagaanBalai ini meliputi:

1) Pelayanan diagnostik OPT, surveilans/pengamatan OPT, penerapanteknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan ramah lingkungan.Fungsi tersebut dilaksanakan oleh Laboratorium Pengamatan Hamadan Penyakit TPH (LPHP TPH) di wilayah/kawasan lintaskabupaten/kota.

2) Pelayanan pengendalian OPT dilaksanakan oleh Brigade ProteksiTanaman (BPT) Fungsi tersebut dilaksanakan oleh Brigade ProteksiTanaman (BPT) di wilayah/kawasan lintas kabupaten/kota.

3) Pemantauan dan analisis residu pestisida serta pengawasanperedaran pestisida.

Balai Proteksi/Perlindungan Tanaman sebagai UPTD/balai ditetapkanberdasarkan Peraturan Daerah dan/atau Peraturan Gubernur.

Anggaran DAK di prioritaskan untuk pembangunan/rehabilitasi/renovasi UPTD/Balai Proteksi Tanaman dan penyediaan saranapendukungnya, termasuk di dalamnya kelengkapan prasarana, sarana,dan peralatan untuk berfungsinya Balai Proteksi Tanaman.

Anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 hanya dapat digunakanuntuk prasarana, sarana dan peralatan yang berumur ekonomispanjang, meliputi: Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/BalaiProteksi Tanaman yaitu kantor BPTPH, Laboratorium/Instalasipengamatan hama dan penyakit tanaman pangan dan hortikukltura(LPHP-TPH), Laboratorium pestisida, dan Brigade proteksi Tanamandengan ukuran bangunan maksimal sebagai berikut:

a. Pembangunan UPTD/Balai Proteksi Tanaman Pangan danHortikultura (UPTD- BPTPH)

1) Ruang kepala balai 20 m2

2) Ruang administrasi pelayanan teknis 48 m2

a.TU dan Kepegawaianb.Fungsional Umum

3) Ruang Fungsional Khusus (POPT-PHP) 60 m2

4) Ruang rapat/pertemuan Aula 40 m2

Page 15: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

11

5) Garasi 15 m2

6) Ruang Perpustakaan 20 m2

7) Kamar mandi (2 unit @ 8 m2 ) 16 m2

8) Dapur 6 m2

9) Ruang Tamu 9 m2

10) Gudang peralatan/bahan 50 m2

11) Peralatan Kantor (Meubelair (kursi dan meja kerja, computer,printer, lemari, rak buku, Filling Cabinet, Tabung pemadamKebakaran, Jaringan Telepon dan Internet)

12) Pagar lahan kantor BPTPH (disesuaikan dengan kondisilahan/bangunan)

b. Pembangunan Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP)

1) Ruang kepala Laboratorium 16 m2

2) Laboratorium hama 32 m2

3) Laboratorium penyakit 32 m2

4) Laboratorium diagnosis dan koleksi OPT 32 m2

5) Ruang voucher spesimen OPT 10 m2

6) Laboratorium Agens Hayati 32 m2

7) Ruang pertemuan 48 m2

8) Ruang administrasi pelayanan teknis 30 m2

9) Ruang staff 30 m2

10) Kamar mandi (2 unit @ 8 m2 ) 16 m2

11) Gudang peralatan/bahan 24 m2

12) Dapur 24 m2

13) Green house Hama 48 m2

14) Green house Penyakit 48 m2

15) Rumah Kaca (2 unit @50 m2) 100 m2

16) Pagar bangunan LPHP (disesuaikan dengan kondisilahan/bangunan)

17) Jalan perkantoran (Paving Block/aspal atau disesuaikan kondisilahan)

18) Peralatan Kantor (Meubelair (kursi dan meja kerja, computer,printer, lemari, rak buku, Filling Cabinet, Tabung pemadamKebakaran, Jaringan Telepon)

19) Lahan Percobaan 250 m2

20) Irigasi tetes21) Automatic Weather Station (AWS) untuk di luar Pulau Jawa

c. Pembangunan Laboratorium Pestisida dengan ukuran bangunansebagai berikut:

1) Ruang kepala Laboratorium Pestisida 20 m2

2) Ruang Pertemuan 60 m2

3) Ruang staf (2 unit)a. Fungsional Umum 20 m2

b. Fungsional khusus 20 m2

4) Ruang Preparasi Residu Pestisida 24 m2

5) Ruang Preparasi Mutu Pestisida 24 m2

6) Ruang Instrumen GC 16 m2

7) Ruang Atomic Absorption Spectrophotometer ( AAS) 16 m2

dan Spektophotometer8) Ruang Timbangan) 4 m2

9) Ruang Instrumen HPLC 16 m2

10) Ruang penerima sampel/lobby 24 m2

11) Ruang bahan kimia 9 m2

12) Gudang Peralatan 9 m2

Page 16: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

12

13) Ruang Arsip sampel 9 m2

14) Kamar Mandi (2 unit @ 8 m2) 16 m2

15) Rumah Gas 6 m2

16) Peralatan Kantor (Meubelair /kursi dan meja kerja, computer,printer, lemari, rak buku, Filling Cabinet, Tabung pemadamKebakaran dan Jaringan Telepon).

d. Brigade Proteksi Tanaman (BPT)Luas tanah yang diperlukan untuk kompleks bangunan BridgeProteksi Tanaman adalah 5.000 m2.

1) Ruang kerja/Kantor 14 m2

2) Ruang Bengkel 14 m2

3) Gudang alat 42 m2

4) Gudang pestisida 35 m2

5) Garasi 25 m2

6) Rumah Pimpinan 70 m2

7) Rumah Petugas (5 unit @ 42 m2) 210 m2

8) Pagar bangunan (disesuaikan kondisi lahan)9) Jalan halaman parkir (disesuaikan kondisi lahan)

10) Kamar Mandi (2 unit @ 8 m2) 16 m2

11) Peralatan Kantor (kursi dan meja kerja, computer, printer, lemari,rak buku, Filling Cabinet, Tabung pemadam Kebakaran, JaringanTelepon dan Internet).

e. Penyediaan Peralatan/Mesin dan Sarana Pendukung Laboratorium.Jenis peralatan minimal masing-masing LPHP, Lab Pestisida danBrigade Proteksi Tanaman sebagai berikut:

1. Peralatan LPHP : Magniflying glass (kaca pembesar), Dissectinginstrument, auto clave, camera digital, spore trap (perangkapspora), light trap (lampu perangkap), jaring serangga,oven/sterilizer (alat sterilisasi), refrigerator/kulkas, compoundmicroscope binocular, steoroscopis microscope binocular, thermohygrometer, analytical balance (timbangan analitik), insect killingbotle, laboratory dish (petridishes)/cawan petri, beaker glas/gelaspiala, measuring cylinder/gelas ukur, hand tally counter,measuring pipetes, Erlenmeyer flask/tabung erlenmeyer, stoplesskaca, washing botle, gelas preparat, cover glas, spatula, test tuberack, test tube/tabung reaksi, insect colleting equipment set/alatpengumpul serangga, desicator for lens/alat penyimpan lensa,clear plastic cages/kotak kering, scaepel holder, lemari penyimpanserangga (termasuk kotak serangga), kotak rearing, auto topbalance, LCD projector, botol koleksi, botol spesimen, herbariumdrying paper, plant presses, bunsen burner, transfer box (laminarflow) plus ultra viole, hand sprayer, jarum serangga, pinset,corong, centrifugal, haemacytometer, kompor gas, panci rebus raktabung reaksi, jarum ose, aerator pump, blender, bukuidentifikasi, pot tanaman, nampan, ember, gelas pengaduk,mortar, timbangan duduk, mini sprayer, jerigen dan kurunganserangga.

2. Peralatan Bridge Proteksi Tanaman (BPT): Mist blower,hansprayer, emposan tikus, sepeda motor, repair kit, penakar,timbangan, rak sprayer, meja kursi tamu, meja tulis dan kursi,alat pengaman, komputer, mesin hitung dan pompa air.

3. Peralatan Laboratorium Pestisida: Gas Chromatograph (GC), GasChromatograph – Mass Spektrometer (GC-MS), High PerformanceLiquid Chromatograph (HPCL), LC-MS atau LC-MS/MS,

Page 17: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

13

Spektrophotometer, AAS Flame/Grafite Furnace/Hybride System,Neraca Analitik Digital, Shaker, Sentrifuge, Vortex, Rotaryevaporator, Refrigerator, Freezer, Lemari asam, oven,Dipersers/ultra turax, Homogenizer, pipet elektronik, Microwaveuntuk pengujian unsur logam, alat gelas dan UPS.

B. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan, BalaiProteksi Tanaman Perkebunan dan Penyediaan Sarana Pendukung

Guna memenuhi kebutuhan untuk peningkatan mutu benihperkebunan, maka diperlukan pembangunan/rehabilitasi/renovasiUPTD/Balai Perbenihan Perkebunan dan Balai Proteksi TanamanPerkebunan serta penyediaan prasarana dan sarana balai yang harussesuai standar Balai Perbenihan Perkebunan Balai Proteksi TanamanPerkebunan.

Pembangunan fisik bangunan UPTD/Balai Perbenihan Perkebunan danBalai Proteksi Tanaman Perkebunan harus dilahan bersertifikat hakmilik pemerintah provinsi dan sebelum dilakukan pembangunan agardidahului dengan desain perencanaan dan pengawasan.

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi kantor UPTD/Balai PerbenihanPerkebunan dan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan dapat dilengkapidengan penyediaan sarana penunjang antara lain: listrik, genset, AirConditioner (AC) dan sumur/pompa air serta tempat penampungan airdan meubelair.

1. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai PerbenihanPerkebunan serta Penyediaan Sarana Pendukung meliputi:

a. Pembangunan Kantor UPTD/Balai Perbenihan Perkebunan

Jenis dan luas bangunan kantor UPTD/Balai perbenihanTanaman Perkebunan dengan ukuran maksimal sebagai berikut:

1) Ruang Kepala Balai 20 m2

2) Ruang Tata Usaha 40 m2

3) Ruang Pelayanan Teknis 40 m2

4) Ruang Jabatan Fungsional 40 m2

5) Ruang Pertemuan 60 m2

6) Ruang Laboratorium 240 m2

7) Ruang Penyimpanan Benih 20 m2

8) Gudang 20 m2

9) Garasi 15 m2

10) Tempat parkir 30 m2

11) Rumah Kaca 50 m2

12) Kamar mandi (2 unit) @ 8 m2 16 m2

13)14)

AsramaPagar di areal lingkunganUPTD

250 m2

Ukuran panjang dan lebar (luas) ruangan dapat disesuaikan dengankondisi wilayah setempat.

b. Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan Perkebunan yangterdiri atas:

Page 18: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

14

1) Rehabilitasi UPTD/Balai Perbenihan Perkebunan yaitumemperbaiki/mengganti semua elemen bangunan yang rusak.

2) Renovasi UPTD /Balai Perbenihan Perkebunan yaitumerubah/menambah/memperluas bangunan yang ada.

c. Penyediaan Sarana Pendukung UPTD/Balai Perbenihan PerkebunanPenyediaan sarana pendukung UPTD/Balai Perbenihan meliputi:

1) Penyediaan sarana laboratorium daya kecambah benih antara lainGerminator (wadah perkecambahan), pengepres, wadah plastik,meja kursi pengujian, petridish bertutup, pinset, loupe,termometer, rak plastik, gelas ukur, gelas piala, tabung reaksi,lemari es dan timbangan;

2) Penyediaan sarana laboratorium mutu benih antara lainTimbangan Analitik, Meia Kemurnian, Ginder, Alat PengukurKadar Air, Desikator, Inkubator/Eksikator, Divider Petridishbertutup, Mikroskop, Corong, Pinset, Meja Kursi pengujian,Thermometer, Timbangan Kasar, Oven, Magnifer lamp, Loupe,Seng kemurnian, Sarung Tangan;

3) Penyediaan sarana laboratorium kesehatan benih antara lainMasker, Sarung Tangan, Jangka Sorong, Timbangan Analitik,Timbangan Kecil, Loupe, Pinset, Scalpel, Petridbh bertutup,Erlenmeyer, Bunsen, Mikroskop, Meja Kaca;

4) Penyediaan sarana rumah kaca antara lain Rak Kayu/Besi,Gembor, Thermometer, Hugrometer, Kran Air/Slang Air,Penggaris/Meteran, dan Bak Perkecambahan;

5) Penyediaan sarana ruang penyimpanan contoh benih antara lainAC, Rak Penyimpan Benih, Timbangan, Kantong Plastik, Meja danKursi;

6) Penyediaan Sarana meubelair asrama antara lain: tempat tidur,lemari pakaian, meja belajar, kursi, white board;

7) Penyediaan kendaraan operasional roda-2 (dua) untuk PengawasBenih Tanaman (PBT) Perkebunan PNS.

2. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Proteksi TanamanPerkebunan dan Penyediaan Sarana Pendukung

UPTD/Balai Proteksi Tanaman Perkebunan adalah Unit PelaksanaTeknis Dinas (UPTD) atau Balai yang menangani perlindunganperkebunan di provinsi. UPTD atau Balai Proteksi Tanaman Perkebunandibentuk sebagai upaya mengoptimalkan perangkat perlindungan didaerah yang terdiri dari Laboratorium Lapangan, Laboratorium UtamaPengendalian Hayati (LUPH), Laboratorium Sub Lab Hayati dan UnitPembinaan dan Perlindungan Tanaman (UPPT) Perkebunan.

a. Pembangunan UPTD/Balai Proteksi Tanaman Perkebunan

Jenis dan luas bangunan kantor UPTD/Balai Proteksi TanamanPerkebunan dengan ukuran maksimal sebagai berikut:

1). Laboratorium PengendaliHama

30 m2

2). Laboratorium PengendalianPenyakit dan Gulma

30 m2

3). Laboratorium AgensPengendali Hayati

30 m2

4). Ruang Kepala 20 m2

Page 19: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

15

Ukuran panjang dan lebar (luas) ruangan dapat disesuaikan dengankondisi wilayah setempat.

b. Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Proteksi Perkebunan yang terdiriatas:1) Rehabilitasi UPTD/Balai Proteksi Perkebunan yaitu

memperbaiki/mengganti semua elemen bangunan yang rusak.2) Renovasi UPTD /Balai Proteksi Perkebunan yaitu

merubah/menambah/memperluas bangunan yang ada.

c. Penyediaan Sarana Pendukung UPTD/Balai Proteksi TanamanPerkebunan meliputi peralatan pengendalian Brigade Proteksi TanamanPerkebunan dan sarana Laboratorium:1) Peralatan pengendalian Brigade Proteksi Tanaman Perkebunan

antara lain: Mist Blower, Power sprayer (PS-3O), fogger, gergaji mesin,bor mesin, knapsack sprayer, pompa jinjing, pompa punggung,selang isap, selang, nozle, kantong air dan perlengkapanpengamanan petugas pemadam kebakaran.

2) Penyediaan Sarana laboratorium antara lain: kulkas, autoclaps,coverslips mikroskop, slide mikroskop, sweet net, timbangan analitik,erlemenyer, disecting set, teleskop binocular, hand counter, PH meter,altimeter, tabung reaksi dan gelas ukur; mikroskop compound,mikroskop stereo, hand mikroskop, GPS, laminar air flow danperalatan pembuatan spesimen voucher OPT.

3) Penyediaan Kendaraan operasional roda-2 (dua) untuk PetugasPengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan pemantaukebakaran lahan dan kebun PNS.

C. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai/Instalasi Perbibitan danHijauan Pakan Ternak, Laboratorium Kesehatan Hewan, LaboratoriumKesehatan Masyarakat Veteriner, Laboratorium Pakan dan PenyediaanSarana Pendukung.

1. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai/Instalasi Perbibitandan Hijauan Pakan Ternak dan Penyediaan Sarana Pendukung

Dalam rangka meningkatkan dan memenuhi kebutuhan bibit ternakdan bibit hijauan pakan ternak, maka perlu dilakukan upaya untukmembangun/merehabilitasi/merenovasi UPTD (Unit Pelaksana TeknisDaerah)/Balai/Instalasi milik daerah yang dikelola oleh pemerintahdaerah provinsi. UPTD/Balai/Instalasi dimaksud terdiri daripembibitan ternak dan hijauan pakan ternak serta Balai InseminasiBuatan Daerah (BIBD).

5). Ruang tata usaha 20 m2

6). Ruang Jabatan Fungsional 60 m2

7). Ruang pertemuan 60 m2

8). Dapur 8 m2

9). Gudang peralatanGudang Pestisida

8 m2

15 m2

10). Kamar Mandi (2 unit @ 8 m2 ) 16 m2

11). Rumah Kaca 50 m2

12). Asrama 250 m2

13). Lantai Jemur 100 m2

14). Koridor penghubung bangunanUPTD/Balai

15). Pagar di areal lingkunganUPTD

Page 20: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

16

Anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 diprioritaskan untukpembangunan/rehabilitasi/renovasi kantor, kandang ternak, saranapenetasan dan sarana pendukung seperti listrik/genset, sumur/pompaair untuk berfungsinya UPTD/balai/Instalasi pembibitan ternak/balaiinseminasi buatan.a. Pembangunan UPTD/Balai/Instalasi Perbibitan:

1) Bangunan kantor dengan luas maksimal 500 m2 yang terdiriatas:a) Ruang kepala;b) Ruang fungsional;c) Ruang laboratorium sederhana;d) Ruang penyimpanan straw/semen beku (khusus Balai

Inseminasi Buatan Daerah);e) Ruang administrasi (Tata Usaha);f) Ruang pertemuan;g) Kamar mandi/WC;h) Parkir.

2) Bangunan pengolahan pakan dan peralatannya ukuranmaksimal 80 m2.

3) Gudang peralatan dan gudang pakan ukuran maksimal 80 m2.

4) Bangunan penetasan dan peralatannya (khusus unggas)ukuran maksimal 100 m2.

5) Bangunan kandang dan peralatannya ukuran disesuaikandengan jumlah dan jenis ternak.

6) Sarana padang penggembalaan (pagar luar/dalam, paddock,embung, dan bak air minum) ukuran disesuaikan denganjumlah dan jenis ternak.

7) Bangunan pengolahan limbah ukuran disesuaikan denganjumlah dan jenis ternak.

b. Rehabilitasi/renovasi UPTD/Balai/Instalasi Perbibitan meliputi:bangunan kantor, kandang ternak, laboratorium, gudangperalatan, gudang pakan, bangunan paddock, tempat pengolahanlimbah, pagar kantor, bangunan penyimpan telur dan penetasan.

c. Penyediaan sarana pendukung UPTD/Balai/Instalasi Perbibitanmeliputi: peralatan recording (timbangan, tongkat ukur, pita ukur,identitas ternak, komputer dan printer), chopper, traktor,kendaraan operasional roda-2 (dua) untuk petugas fungsionalteknis PNS, kendaraan operasional roda-3 (tiga), genset, instalasiair dan mesin tetas.

Sarana pendukung khusus untuk BIBD dapat ditambahkanperalatan berupa peralatan penampung semen (dummy, artificialvagina set), peralatan prossesing semen (mikroskop, timbangandigital, heating, layar monitor, cool top, incubator, haemocytometer,fiilling-sealing, pH meter, spektronik, alat/mesin printer straw, rakstraw, container freezing, container storage, dan peralatansterilisasi).

2. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Laboratorium Kesehatan Hewan danPenyediaan Sarana Pendukung

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi laboratorium kesehatan hewan harusmemperhatikan tingkat keamanan biologis (biosecurity level), danmempertimbangkan tingkat biosafety yang diperlukan. Gedung berlantai

Page 21: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

17

satu lebih dianjurkan daripada gedung bertingkat, karena lebih mudahuntuk melaksanakan supervisi terhadap keseluruhan pelaksanaanpekerjaan di laboratorium.

Pembangunan gedung laboratorium kesehatan hewan Provinsi (tipe B)meliputi:

a. Bangunan Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe B, ukuran bangunanmaksimal 1000 m2, meliputi:

1) Ruang kepala laboratorium;2) Ruang administrasi (Tata Usaha);3) Ruang tamu;4) Ruang pertemuan;5) Ruang penerima sampel;6) Laboratorium (ruang makropatologi, ruang parasitologi, ruang

bakterologi, ruang serologi, ruang virology, ruang pembuatan media,ruang penyimpanan media, ruang sterilisasi, ruang ganti pakaian,ruang sterilisasi kotor, ruang sterilisasi bersih, ruang pencucian alat(supply center), ruang antara/koridor, ruang biomolekuler dan lockerdan penyimpanan personal equipments);

7) Kandang hewan percobaan;8) Ruang pemeriksaan;9) Gudang peralatan/bahan;10) Bangunan/sarana pengolahan limbah;11) Kamar mandi;12) Pagar Laboratorium.

b. Konstruksi bangunan laboratorium kesehatan hewan harus memenuhipersyaratan sebagai berikut:

1) Tata RuangLetak tata ruang dan peralatan harus dirancang sedemikian rupasehingga dapat mengefisiensikan petugas dalam bekerja danmempertimbangkan faktor keselamatan serta kenyamanan kerja.

2) Peralatan Keselamatan KerjaUntuk keselamatan kerja petugas, di setiap ruang laboratoriumharus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, safety shower,alarm tanda bahaya, dan sarana P3K (Pertolongan Pertama PadaKecelakaan).

3) Ruang Kerja AnalisMasing-masing ruang laboratorium memiliki satu ruang kerja analisdengan luas minimal 4 m2 seperti ruang makropatologi, ruangparasitologi, ruang bakterologi, ruang serologi, ruang virology.

4) Dinding dan Langit-langitDinding dan langit-langit harus tertutup dengan enamel ataudengan cat epoksi, ataupun bahan lainnya yang memilikipermukaan yang halus, kedap air serta mudah disucihamakan.Hindari seminimal mungkin adanya retak-retak atau celah-celahbaik di dinding, langit-langit maupun di lantai.

5) PintuUntuk menghindari terjadinya kontaminasi silang danmeningkatkan keamanan, harus ada 2 (dua) buah pintukeluar/masuk ruang laboratorium.

6) VentilasiRuang laboratorium terutama laboratorium mikrobiologi dilengkapidengan alat pendingin ruangan (AC) yang bertujuan untuk

Page 22: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

18

mengurangi jumlah partikel yang terdapat dalam udara dan untukmeminimalkan kemungkinan terjadinya variasi temperatur dalamruang laboratorium.

7) Temperatur dan Kelembaban RelatifTemperatur yang direkomendasikan adalah 210C hingga 230Cdengan kelembaban relatif sekitar 45% hingga 50%.

8) PeneranganIntensitas penerangan rata-rata setara dengan 50-100 feetcandles.Ketergantungan pada sinar matahari hendaknya dihindarkankarena intensitas cahayanya sangat bervariasi dan dapat merusakmedia, reagen dan spesimen.

9) Ruang PenyimpananTersedianya ruang penyimpanan yang memadai untuk:a) peralatan yang terbuat dari gelas ataupun plastik;b) bahan-bahan media dan reagen yang dibutuhkan;c) sampel yang akan diuji.

10) Fasilitas Penunjang Operasional Laboratorium

a) Fasilitas listrikPerlu dipersiapkan daya listrik yang lebih besar dari kebutuhanyang ada pada awal pembangunan laboratorium. Setiap ruanglaboratorium harus dilengkapi dengan stop kontak yang cukupjumlahnya, dengan voltase dan kekuatan amper yang sesuai.Pemasangan stop kontak sebaiknya sedikit di atas tinggi mejaanalisa untuk memudahkan pemasangan peralatan listrik.

b) Fasilitas saluran pipa gasLaboratorium harus memiliki instalasi saluran pipa gas yangcukup untuk menghidupkan api Bunsen. Saluran pipa gastersebut dapat dihubungkan dengan instalasi gas alam atau gastabung yang diletakkan secara terpusat dan terpisah darimasing-masing ruang laboratorium.

c) Fasilitas airSuplai air bersih harus tersedia secara rutin dan perludisediakan tangki air yang cukup sebagai cadangan air apabilasewaktu-waktu terjadi gangguan dalam penyediaan air.

d) DrainaseUntuk menghindari terjadinya penyumbatan, setiap unit bak airharus mempunyai penyaringan dan pipa saluran pembuangandengan diameter sekitar 0,1 m. Disamping itu, perlu dihindarikemungkinan terjadinya pembengkokan pipa yang tajam. Bahanyang disarankan untuk pipa pembuangan adalah bahan yangtahan terhadap berbagai bahan kimia maupun air panas (hinggasuhu 700C).

11) Fasilitas Hewan PercobaanUntuk pengujian yang memerlukan hewan percobaan, maka hewanpercobaan dipelihara di tempat yang terpisah dari tempatdilakukan tes analisa rutin, dengan ventilasi yang cukupkesejahteraan sesuai jenis hewan.

c. Rehabilitasi/Renovasi Laboratorium Kesehatan Hewan yaitumemperbaiki/mengganti/menambah atau memperluas elemenbangunan laboratorium yang rusak.

Page 23: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

19

d. Penyediaan peralatan Laboratorium Kesehatan Hewan meliputi:

1) Peralatan Makro Patologi (meja otopsi, gergaji tulang, pisau nekropsi,dan peralatan bedah lainnya);

2) Peralatan Bakteriologi (refrigerator, freezer, incubators, mikroskopdipoint, analytical balances, pH meter, Botol Durham, Autoclave,Stomacher, Bacterial counter, mikropipet, multi channel pipet, tabungreaksi, bunsen burner, pippete volumetrix, botol duran danErlenmeyer;

3) Peralatan Virologi (refrigerator, Freezer, mixers, centrifuges, mikroskopfluorescent dan binocular, analytical balance, pH meter, laminar flowcabinet, Erlenmeyer, gelas ukur, trypsinazer, gelas beku, deep freezeratau liquid nitrogen tank dan glass ware;

4) Peralatan Serologi (refrigerator, centrifuge, pH meter dan peralatan ujiELISA);

5) Peralatan Parasitologi (centrifuge, refrigerator, mikroskop biasa danmikroskop binokuler yang disertai dengan monitor, botol pewarnaan,stop watch, pipet volumetrix local, sentrifuge hematocrit dan glassware).

e. Penyediaan Peralatan Incenerator.

f. Pengadaan kendaraan operasional roda-2 (dua) untuk petugas medikveteriner dan paramedik veteriner PNS.

3) Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Laboratorium Kesehatan MasyarakatVeteriner dan Penyediaan Sarana Pendukung

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Laboratorium Kesehatan MasyarakatVeteriner mengacu pada Peraturan Menteri PertanianNo:44/Permentan/OT.140/5/2007 tentang Pedoman BerlaboratoriumVeteriner yang baik dan No: 45/Permentan/PD.660/5/2007 tentangPedoman Klasifikasi Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner(kesmavet).

a. Pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner

Konstruksi bangunan laboratorium kesmavet harus memenuhipersyaratan meliputi:

1) Tata RuangLetak tata ruang dan peralatan harus dirancang sedemikian rupasehingga dapat mengefisiensikan petugas dalam bekerja danmempertimbangkan faktor keselamatan serta kenyamanan kerja.

2) Peralatan Keselamatan KerjaUntuk keselamatan kerja petugas, di setiap ruang laboratoriumharus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, safety shower,alarm tanda bahaya, dan sarana P3K (Pertolongan Pertama PadaKecelakaan).

3) Ruang Kerja AnalisMasing-masing ruang laboratorium memiliki satu ruang kerja analisdengan luas minimal 4 m2 seperti Ruang penerimaan sampel/contoh,ruang penyimpanan sampel/contoh, ruang penyimpanan bahan danalat, ruang penyiapan media, ruang pengujian mikrobiologi, danruang pengujian fisik dan kimia.

4) Dinding dan Langit-langitDinding dan langit-langit harus tertutup dengan enamel atau dengancat epoksi, ataupun bahan lainnya yang memiliki permukaan yang

Page 24: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

20

halus, kedap air serta mudah disucihamakan. Hindari seminimalmungkin adanya retak-retak atau celah-celah baik di dinding, langit-langit maupun di lantai.

5) PintuUntuk menghindari terjadinya kontaminasi silang dan meningkatkankeamanan, harus ada 2 (dua) buah pintu keluar/masuk ruanglaboratorium.

6) VentilasiRuang laboratorium terutama laboratorium mikrobiologi dilengkapidengan alat pendingin ruangan (AC) yang bertujuan untukmengurangi jumlah partikel yang terdapat dalam udara dan untukmeminimalkan kemungkinan terjadinya variasi temperatur dalamruang laboratorium.

7) Temperatur dan Kelembaban RelatifTemperatur yang direkomendasikan adalah 210C hingga 230C dengankelembaban relatif sekitar 45% hingga 50%.

8) PeneranganIntensitas penerangan rata-rata setara dengan 50-100 feetcandles.Ketergantungan pada sinar matahari hendaknya dihindarkan karenaintensitas cahayanya sangat bervariasi dan dapat merusak media,reagen dan spesimen.

10) Ruang PenyimpananTersedianya ruang penyimpanan yang memadai untuk :a) peralatan yang terbuat dari gelas ataupun plastik;b) bahan-bahan media dan reagen yang dibutuhkan;c) sampel yang akan diuji.

11) Fasilitas Penunjang Operasional Laboratorium meliputi:

a) Fasilitas listrikPerlu dipersiapkan daya listrik yang lebih besar dari kebutuhanyang ada pada awal pembangunan laboratorium. Setiap ruanglaboratorium harus dilengkapi dengan stop kontak yang cukupjumlahnya, dengan voltase dan kekuatan amper yang sesuai.Pemasangan stop kontak sebaiknya sedikit di atas tinggi mejaanalisa untuk memudahkan pemasangan peralatan listrik.

b) Fasilitas saluran pipa gasLaboratorium harus memiliki instalasi saluran pipa gas yangcukup untuk menghidupkan api Bunsen. Saluran pipa gastersebut dapat dihubungkan dengan instalasi gas alam atau gastabung yang diletakkan secara terpusat dan terpisah dari masing-masing ruang laboratorium.

c) Fasilitas airSuplai air bersih harus tersedia secara rutin dan perlu disediakantangki air yang cukup sebagai cadangan air apabila sewaktu-waktu terjadi gangguan dalam penyediaan air.

d) DrainaseUntuk menghindari terjadinya penyumbatan, setiap unit bak airharus mempunyai penyaringan dan pipa saluran pembuangandengan diameter sekitar 0,1 m. Disamping itu, perlu dihindarikemungkinan terjadinya pembengkokan pipa yang tajam. Bahanyang disarankan untuk pipa pembuangan adalah bahan yangtahan terhadap berbagai bahan kimia maupun air panas (hinggasuhu 700C).

Page 25: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

21

12) Fasilitas Hewan PercobaanUntuk pengujian yang memerlukan hewan percobaan, maka hewanpercobaan dipelihara di tempat yang terpisah dari tempatdilakukannya tes analisa rutin, dengan ventilasi yang cukup sertamemperhatikan kesejahteraan sesuai jenis hewannya.

13) Penyediaan prasarana dan sarana pendukung LaboratoriumPrasarana dan sarana pendukung laboratorium kesmavet terdiri dari:penyediaan sumber listrik/genset, sumber air, kandang observasi,dan jaringan telepon.

b. Desain Laboratorium KesmavetPersyaratan desain laboratorium kesmavet diatur sebagai berikut:1) Laboratorium Kesmavet dirancang dan dibangun dengan

mempertimbangkan tingkat biosafety yang diperlukan.2) Laboratorium Kesmavet hendaknya memiliki beberapa ruang

terpisah dengan ukuran maksimal 1000 m2 meliputi:a) Ruang tamu;b) Ruang penerimaan sampel/contoh;c) Ruang penyimpanan sampel/contoh;d) Ruang antara/koridor;e) Ruang penyimpanan bahan dan alat;f) Ruang penyiapan media;g) Ruang pengujian mikrobiologi;h) Ruang pengujian fisik dan kimia;i) Ruang sterilisasi kotor/pemusnahan sisa uji;j) Ruang pencucian alat;k) Ruang sterilisasi bersih;l) Gudang;m)Ruang Kepala Laboratorium;n) Ruang administrasi (Tata Usaha);o) Locker dan penyimpanan personal equipments;p) Kamar mandi.

3) Gedung berlantai satu lebih dianjurkan daripada gedung bertingkat,karena lebih mudah untuk melaksanakan supervisi terhadapkeseluruhan pelaksanaan pekerjaan di laboratorium.

4. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Laboratorium Pakan dan PenyediaanSarana Pendukung

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi laboratorium pakan,mempertimbangkan tingkat biosafety yang diperlukan. Gedung berlantaisatu lebih dianjurkan daripada gedung bertingkat, karena lebih mudahuntuk melaksanakan supervisi terhadap keseluruhan pelaksanaanpekerjaan di laboratorium.

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi laboratorium pakan meliputi:a. Pembangunan Laboratorium Pakan

Faktor penting pembangunan laboratorium yang berdampak padamutu hasil pengujian dan harus disediakan adalah kondisi lingkunganuntuk memberikan kemudahan bagi personel melakukan pengujianyang benar dan akurat, konstruksi dan perabot yang digunakan dilaboratorium hendaknya tahan terhadap asam, alkali, zat kimia ataupereaksi lainnya, desain laboratorium harus efisien dan meminimalkanresiko kecelakaan/penularan penyakit, dan sistem ventilasi harusmenjamin peredaran udara yang baik.

Page 26: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

22

Ruangan laboratorium hendaknya dilengkapi dengan peralatan yangmengatur aliran udara di laboratorium pada suhu 24-260c dankelembaban relatif 60-80%, untuk mencegah kontaminasi danmenciptakan suhu lingkungan yang stabil untuk peralatan pengujianyang peka.

Pembangunan laboratorium pakan dengan ukuran maksimal terdiridari:1) Ruang kepala laboratorium 20 m2;2) Ruang administrasi 40 m2;3) Ruang pertemuan 60 m2;4) Ruang penerimaan sampel 20 m2;5) Laboratorium 200 m2;6) Kandang hewan percobaan 30 m2;7) Gudang peralatan/bahan 20 m2;8) Bangunan/sarana pengolahan limbah 16 m2;9) Kamar mandi (@ 8 m2) 16 m2;10) Parkir 30 m2;11) Pagar kantor

b. Rehabilitasi/Renovasi Laboratorium Pakan

Rehabilitasi/Renovasi Laboratorium Pakan yaitumemperbaiki/mengganti/menambah atau memperluas elemenbangunan laboratorium yang rusak.

c. Penyediaan Sarana Pendukung Laboratorium Pakan

Saran pendukung laboratorium pakan mencakup perlatan pengujian:penanganan sampel (grinder); kadar air (oven, neraca analitik,desikator); kadar abu (desikator, tanur, neraca analitik, dan lemariasam); protein kasar (neraca analitik, destilation system/kjeltec,tabung digestor, lemari asam); lemak kasar (Soxhlet, oven, neracaanalitik, selongsong lemak, water cooler, UPS dan tang penjepit); seratkasar (neraca analitik, tanur, oven, kompor penangas, vacum,desikator, corong buchner); kalsium titrasi (neraca analitik, crucible,tanur, kompor elektrik,oven); kalsium menggunakan Atomic AbsorptionSpectrofotometry (AAS) (AAS, neraca analitik dan tanur); fosfor(spektrofotometer UV-VIS, neraca analitik, tanur); Mycotoxin (elisareader, shaker, centrifuse); dan bomb calorimeter.

D. Pembangunan Unit Pelaksana Teknis Badan/Dinas (UPTB/UPTD) OtoritasKompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) dan Penyediaan SaranaPendukung

Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) di provinsimerupakan kelembagaan pengawas keamanan pangan segar hasilpertanian (pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan) yangberdasarkan Peraturan/Keputusan Gubernur, berkedudukan pada BadanKetahanan Pangan Daerah atau pada Dinas Pertanian.

Pembangunan fisik bangunan UPTB/UPTD (OKKP-D) yang meliputibangunan kantor dan laboratorium pengujian mutu harus dilahanbersertifikat hak milik pemerintah provinsi dan sebelum dilakukanpembangunan agar didahului dengan desain perencanaan pengawasan.

Page 27: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

23

Pembangunan fisik bangunan UPTB/UPTD (OKKP-D) dapat dilengkapidengan penyediaan sarana penunjang antara lain: listrik/genset, AirConditioner (AC) dan sumur/pompa air serta tempat penampungan air.

UPTB/UPTD Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah mempunyaifungsi:

1. Melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004tentang Keamanan Pangan, Mutu dan Gizi Pangan dan PeraturanMenteri Pertanian Nomor 20/Permentan/OT.140/2/2010 tentangSistem Jaminan Mutu Pangan Hasil Pertanian;

2. Melaksanakan pengawasan keamanan pangan segar hasil pertanianmeliputi:

a. Pengawasan Keamanan Pangan dan Audit Lapang olehInspektor/Auditor (Pejabat Fungsional Pengawas Mutu HasilPertanian)

b. Pengambilan sampel oleh Petugas Pengambil Contoh (PPC);c. Melasanakan Sidang Komisi Teknis, untuk membahas hasil audit

lapang dan hasil pengujian laboratorium, yang selanjutnya sebagaibahan rekomendasi pengambilan keputusan oleh Ketua OKKP-D;

d. Penerbitan Sertifikat prima 2 dan 3, GHP/GMP, Regristrasi PanganSegar Hasil Pertanian, Registrasi Rumah Kemas, Surat Jaminan MutuBiji Kakao (SJM-BK), Surat Keterangan Asal Biji Kakao (SKL-BK) danpemberian rekomendasi keamanan pangan serta surveilen;

e. Melaksanakan pengawasan keamanan pangan segar hasil pertaniansecara terpadu, yang meliputi instasi/SKPD terkait.

3. Pembangunan fisik UPTB/UPTD OKKP-D terdiri dari: bangunanUPTB/UPTD OKKP-D dan Labotarorium Pengujian Mutu serta saranapendukungnya sebagai berikut:

a. Pembangunan Unit Pelaksana Teknis Badan/Dinas (UPTB/UPTD)Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah

Anggaran DAK Tahun 2015 diprioritaskan untuk pembangunankantor Unit Pelaksana Teknis Badan/Dinas (UPTB/UPTD) OtoritasKompeten Keamanan Pangan Daerah dan sarana pendukungnyaantara lain:

1) Pembangunan UPTB/UPTD OKKP-D diprioritaskan untukpengadaan bangunan kantor baru secara keseluruhan termasukpenyediaan sarana penunjangnya. Jenis dan luas bangunanmaksimal 400 m2, dengan rincian bangunan kantor UPTB/UPTDbaru, sebagai berikut:a) Ruang Kepala 36 m2

b) Ruang Tamu 20 m2

c) Ruang Tata Usaha 20 m2

d) Ruang Penerima Pelayanan 12 m2

e) Ruang Jabatan Fungsional 40 m2

f) Ruang Pertemuan 60 m2

g) Ruang Dokumen dan Peragaan 30 m2

h) Gudang Peralatan 12 m2

i) Kamar mandi 2 unit 16 m2

j) Pos Jaga 12 m2

k) Dapur 12 m2

l) Pagar Bagunanm) Pintu jendela di lengkapi dengan teralis

Page 28: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

24

Ukuran panjang dan lebar (luas ruangan) disesuaikan dengankondisi wilayah setempat.

2) Penyediaan Sarana Pendukung Kantor UPTB/UPTD OKKP-DSarana pendukung kantor terdiri dari: Sound System, KomputerPC dan Printer, Kursi tamu, LCD, Skrin/layar, Meja Rapat,Laptop, Lemari Arsip, Lemari Es/Freezer, Box penyimpan sampel,Alat Komunikasi (Mesin Telpon/Fax), Kursi Pimpinan, meja kursikerja, kardek, white board dan meja pelayanan;

3) Penyediaan kendaraan operasional roda-2 (dua) untukInspektor/Auditor, Petugas Pengawas Mutu Hasil Pertanian,Petugas Pengambil Contoh (PNS).

b. Pembangunan Laboratorium Pengujian Mutu OKKP-D.

Bangunan laboratorium pengujian mutu OKKP-D dibangun menyatudengan bangunan kantor OKKP-D.

Acuan tata ruang Pembangunan laboratorium pengujian mutuOKKP-D dan sarana pendukungnya antara lain:

1) Pembangunan Laboratorium ukuran maksimal 100 m2, yangterdiri:a) ruang kepala laboratorium 20 m2

b) ruang penerima pelayanan/sampel 15 m2

c) ruang pengujian sederhana/penyimpan sample 20 m2

d) ruang administrasi 20 m2

e) ruang dokumen dan arsip 15 m2

f) kamar mandi/wc/toilet 6 m2

g) Pintu jendela di lengkapi dengan teralis

2) Penyediaan sarana pendukung/alat Laboratorium mutu OKKP-Duntuk Pengujian Mutu keamanan pangan antara lain:

a) Penyediaan sarana laboratorium kimia untuk melakukananalisis kadar air, brix, Hardness, kadar abu dan ukurandiperlukan sarana pendukung antara lain Moisture Analizer,Refraktometer, Herdness Tester, Muffle Furnaace dan AyakanMesh, Epoksi lantai tahan bahan kimia, meja analisa, ColdStorage, Desikator, timbangan analitik dan timbangan digital;

b) Penyediaan sarana laboratorium kimia untuk melakukananalisis Uji Kuantitatif Formalin, Uji residu pestisida golonganOrganoklorin, Organofosfat dan Piretrin dan Aflatoxin, Residupestisida golongan Karbamat, Analisa residu Klorin, AnalisaLogam diperlukan sarana pendukung antara lainSpektrofotometer UV-VIS, GC MS/ LC MS, HLPC, KF Titrator,Flame fotometer, Destilator, Buret, Vortex, Hot Plate, Vacuumevaporator, Rotary evaporator, Stomacher, Grinder, Hot platestirer, Sentrifuge, Water bath, Oven, Lemari Asam/Fume Hood,Water Purifier/Aguades Maker, Sistem jalur pipa Air dan LPGdan Alat Safety Pancuran Air Shower;

c) Penyediaan sarana laboratorium Mikrobiologi untukmelakukan analisis diperlukan sarana pendukung Laminar AirFlow, Inkubator Bakteri, Inkubator Kapang dan Khamir,Mikroskop & kamera, Komputer, Micropipet autoclavable,Autoclave, Oven sterilisasi kering, Ph meter dan Colonycounter.

Page 29: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

25

Unit Pelaksana Teknis Badan/Dinas Otoritas KompetenKeamanan Pangan Daerah yang memenuhi persyaratanadminitrasi maupun teknis, sehingga dapat memanfaatkan DAKBidang Pertanian Tahun 2015 untuk bangunan kantor,laboratorium pengujian dan sarana/alat pendukungnya adalah:1. OKKP-D Provinsi Sumatera Barat;2. OKKP-D Provinsi Lampung;3. OKKP-D Provinsi Jawa Timur;4. OKKP-D Provinsi Sulawesi Selatan;5. OKKP-D Provinsi Nusa Tenggara Barat6. OKKP-D Provinsi Sulawesi Tengah;7. OKKP-D Provinsi Sulawesi Tenggara.

BAB IVKEGIATAN DAK BIDANG PERTANIAN KABUPATEN/KOTA

A. Pengembangan Prasarana dan Sarana Air Mendukung Sub SektorTanaman Pangan

Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan air yang dialokasikan dalamDAK diarahkan untuk membangun fasilitas sumber air melaluipembangunan Irigasi Air Tanah, pembangunan Irigasi Air Permukaan danpembangunan Embung/Dam parit dalam kerangka konservasi airantisipasi perubahan iklim untuk dimanfaatkan sebagai suplesi air irigasimendukung usaha tanaman pangan.

Kegiatan DAK untuk penyediaan dan pengembangan prasarana dan saranapengelolaan air tidak diperkenankan untuk rehabilitasi dan pembangunanjaringan/saluran irigasi yang sudah ada (existing), kecuali termasuk dalamsatu paket kegiatan pembangunan Irigasi Air Tanah, pembangunan IrigasiAir Permukaan dan pembangunan embung/dam parit.

Sebelum pelaksanaan kegiatan perlu dilengkapi dengan SID (Survey,Investigasi dan Desain) dan RAB (Rincian Anggaran Biaya) yangdisesuaikan dengan kondisi setempat.

1. Irigasi Air Tanah

Kegiatan irigasi air tanah merupakan pemanfaatan air tanah yang adapada lapisan akifer yang termasuk ke dalam daerah cekungan air tanahyang dinaikkan ke permukaan untuk dimanfaatkan sebagai sumber airirigasi.

Komponen Irigasi Air Tanah, antara lain: (1) sumur bor; (2) pompa airdan perlengkapannya; (3) rumah pompa dan (4) jaringan Irigasi AirTanah (JIAT), dengan uraian sebagai berikut:

a. Pembangunan sumur dengan cara pengeboran dan mempunyaipotensi air tanah yang cukup baik (kedalaman disesuaikan dengankedalaman lapisan akifernya);

b. Pompa air dan perlengkapannya: menggunakan jenis pompasentrifugal ataupun submersible, yang digerakkan dengan penggerakmotor diesel, motor listrik ataupun tenaga surya;

Page 30: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

26

c. Rumah pompa: berupa bangunan yang permanen dan cukup kuatuntuk menahan getaran mesin dengan pengamanan yang baik untukpompa yang berkapasitas besar atau disesuaikan dengan kebutuhan;

d. Jaringan irigasi air tanah (JIAT) untuk mengalirkan air dari pompa kelahan usahatani.

2. Irigasi Air Permukaan

Kegiatan Irigasi Air Permukaan merupakan pemanfaatan air permukaan(sungai, danau, mata air, air bekas galian tambang, dll), dimana dilokasi yang bersangkutan mempunyai potensi air baik kuantitasmaupun kualitasnya.

Beberapa pilihan alternatif kegiatan yang dapat dilaksanakan dalampembangunan Irigasi Air Permukaan adalah sebagai berikut :(1)pompanisasi (2) hidram (3) pipanisasi (4) kincir air (5) bendung kecildengan uraian sebagai berikut:

a. Pompanisasi: yaitu upaya mengambil air dari sumber air permukaanyang diangkat dan didistribusikan dengan mempergunakan pompaair dan didistribusikan dengan saluran terbuka atau salurantertutup. Sumber tenaga bagi pompa air ini dapat menggunakanBBM, listrik, kincir angin ataupun panel surya.

b. Hidram: yaitu Sistem Hidram dalam irigasi air permukaan adalahupaya mengambil air dari sumber air permukaan (sungai, danau dll),dengan menaikkan air dari tempat yang lebih rendah ke tempat yanglebih tinggi dari sumber air. Sistem ini menggunakan prinsipmemanfaatkan beda tinggi dan tekanan air.

c. Pipanisasi: yaitu adalah upaya untuk menyalurkan sumber airpermukaan dengan menggunakan pipa, dimana dalampenyalurannya dapat menggunakan pompa ataupun memanfaatkangaya gravitasi.

d. Kincir air: yaitu dimaksudkan untuk menaikkan sumber airpermukaan dengan memanfaatkan tenaga dari aliran/arus air. Padaumumnya kincir air terdiri dari poros, lingkaran roda yang dilengkapidengan tabung dan sudu-sudu yang dipasang disekeliling roda.

e. Bendung Kecil: dibangun dengan tujuan untuk menampung aliran air(sungai/kali) dan meninggikan muka aliran air agar dapatdimanfaatkan sebagai cadangan air terutama pada musim kemarauuntuk irigasi/penambahan luas areal tanam.

Beberapa kegiatan pembangunan irigasi air permukaan tersebut di atasdapat disesuaikan dengan kondisi daerah.

3. Embung

Embung yaitu bangunan konservasi air berbentuk kolam untukmenampung air limpasan (run off) serta sumber air lainnya. Dariprasarana dan sarana embung, selanjutnya dialirkan ke lahanpertanaman sehingga dapat berfungsi sebagai suplesi air bagi tanamandalam usaha pertanian.

Dalam pembangunan embung yang dibiayai melalui DAK perlumemperhatikan beberapa hal sebagai berikut:a. Lokasi, sesuai dengan peruntukan dan harus dapat memenuhi

kaedah-kaedah konservasi air dan upaya kelestarian lingkungan;

Page 31: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

27

b. Lahan yang digunakan untuk pembangunan embung merupakanlahan bebas atas sengketa dan dibuktikan dengan penetapanBupati/WaliKota;

c. Kondisi fisik tanah pada lokasi pembangunan embung “tidak porus”dan merupakan daerah pertanian tanaman pangan yang memerlukanpasokan air dari embung sebagai suplesi air irigasi. Bila kondisitanah lokasi embung ”porus” maka dasar embung harus dilapis(linning/plastik/tanah liat/geotekstil);

d. Kapasitas embung sebagai suplesi air irigasi harus memiliki kapasitasminimal penampungan air 800 m3.

e. Bangunan embung terdiri dari kolam sesuai kapasitas tersebutdiatas, bendung dan pelimpas (pada bagian pelimpas perlu dibuatkolam olak), pintu penguras, pintu irigasi/saluran pemasukan (inlet)dan pintu irigasi/saluran pengeluaran (outlet);

f. Sebagai bangunan suplesi air irigasi maka air dari embung harusdibuatkan saluran irigasi untuk mendistribusikan air dari pintu outletsampai ke petakan lahan usahatani penerima manfaat.

4. Dam Parit

Dam parit merupakan bangunan untuk meninggikan permukaan airdengan membendung aliran permukaan atau sungai kecil sehinggadapat dijadikan sebagai sumber air.

Dalam pembangunan dam parit yang dibiayai melalui DAK perlumemperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Dam parit dibangun dengan membendung aliran untuk meninggikanmuka air dari sungai dan mengalirkan langsung ke lahan usaha tani;

b. Letak dam parit harus memperhatikan kemudahan dalammembendung dan mendistribusikan air serta struktur tanah yangkuat untuk pondasi bendung;

c. Bangunan dam parit terdiri dari talud/jagaan (free board), bangunanbendung/pelimpas, pengendali/pintu air, pintu penguras, saluranirigasi, dan kolam olak.

Kontruksi dam parit yaitu talud/jagaan dan bendung terbuat daripasangan batu dan kolam olak harus terbuat dari pasangan batu/betonbertulang.

B. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Penyuluhan Pertanian(BPP) di Kecamatan dan Penyediaan Sarana Pendukung

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/PermentanOT/140/4/2012 tanggal 20 April 2012 tentang Pedoman Pengelolaan BalaiPenyuluhan, dan dalam upaya meningkatkan peran kelembagaanpenyuluhan pertanian di Tingkat Kecamatan (BPP) sebagai pos simpulkoordinasi semua kegiatan pertanian, maka kelembagaan penyuluhan iniperlu ditata kembali agar berfungsi dengan baik. Dalam rangkamengoptimalkan peran kelembagaan penyuluhan pertanian tersebut,Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan PengembanganSDM Pertanian (BPPSDMP) menetapkan pemanfaatan DAK untukmemperkuat kapasitas kelembagaan penyuluhan, khususnya diKecamatan. DAK tersebut dikelola oleh Kelembagaan PenyuluhanPertanian kabupaten/kota untuk menyediakan prasarana dan sarana BPP.

Page 32: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

28

1. Prioritas pemanfaatan DAK Bidang Pertanian tahun 2015 untuk BPPdi Kecamatan:a. kabupaten/kota yang telah memiliki kantor BPP di Kecamatan yang

kondisi bangunannya rusak, maka pemanfaatannya diprioritaskanuntuk rehabilitasi/renovasi/kantor BPP di Kecamatan;

b. kabupaten/kota yang telah memiliki kantor BPP di Kecamatan dankondisinya baik, maka pemanfaatannya diprioritaskan untukmelengkapi sarana penyuluhan;

c. kabupaten/kota yang telah memenuhi 2 (dua) kriteria diatas, makapemanfaatannya untuk pembangunan kantor BPP di Kecamatanyang baru.

2. Rehabilitasi/Renovasi Kantor BPP di Kecamatan

Rehabilitasi kantor BPP di Kecamatan yaitu memperbaiki/menggantisemua elemen bangunan yang rusak.

Renovasi bangunan BPP di Kecamatan yaitu memperbaiki/merubah/menambah/memperluas bangunan yang ada.

3. Penyediaan sarana penyuluhan

Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian tahun 2015 untuk saranapenyuluhan adalah sebagai berikut:

a. Sarana keinformasian, dimanfaatkan untuk mengakses informasiberkaitan dengan hasil penelitian, penyediaan data basepenyuluhan dan tempat melakukan kegiatan penyuluhan, seperti:perlengkapan kantor, modem, penguat sinyal modem, LAN, display,kamera digital, handycam, GPS Point, telepon, dan mesin fax;

b. Alat bantu penyuluhan pertanian, dimanfaatkan untuk melakukanproses pembelajaran dalam rangka pelaksanaan kegiatanpenyuluhan, seperti: Laptop, LCD projector, sound system(wireless, megaphone, microphone), TV, VCD/DVD, tape recorder,dan whiteboard/panelboard;

c. Alat bantu percontohan, dimanfaatkan untuk membantupelaksanaan kegiatan demplot pada lahan BPP, seperti : handtraktor, soil tester, power thresher, cangkul, arit, hand sprayer,terpal dan caplak;

d. Peralatan administrasi, dimanfaatkan untuk kegiatan suratmenyurat, dalam rangka pelaksanaan kegiatan penyuluhan seperti:PC computer, printer, power supply, mesin tik, brankas, dan rakbuku;

e. Alat transportasi, dimanfaatkan untuk memperlancaroperasionalisasi kegiatan penyuluhan pertanian berupa kendaraanoperasional Roda-2 (dua) bagi penyuluh pertanian PNS dan MantriTani dan kendaraan operasional roda-3;

f. Perlengkapan ruangan, dimanfaatkan untuk menyelenggarakandan melaksanakan kegiatan penyuluhan, seperti: meja + kursikerja, meja+kursi rapat, meja + kursi perpustakaan, meja + kursipelatihan, meja+ kursi makan, rak buku perpustakaan, lemaribuku + arsip, peralatan makan/minum, dan peralatan dapur.

4. Pembangunan Kantor BPP di Kecamatan

a. Prasarana perkantoran

Kebutuhan ruangan minimal yang harus tersedia di BalaiPenyuluhan terdiri atas:1) Ruang pimpinan 9 m2;

Page 33: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

29

2) Ruang administrasi/tata usaha 12 m2;3) Ruangan kelompok jabatan fungsional 12 m2;4) Ruang pertemuan/aula 24 m2;5) Ruang perpustakaan 9 m2;

6) Ruang data dan system informasi 7,5 m2;7) Ruang pameran, peraga dan promosi 9 m2;8) Kamar mandi & toilet 4 m2;9) Dapur dan Gudang 4 m2;

b. Prasarana Lingkungan dan Prasana Penunjang

1) Rumah dinas setara dengan tipe 36;2) Pos Jaga;3) Air baku yang memenuhi standar kesehatan;4) Air Conditioner (AC), pompa air dan tempat penampungan air;5) Penerangan listrik PLN minimal 2.200 Watt dan/atau 1 (unit)

genset;6) Jalan lingkungan minimal menggunakan pasir dan batu (sirtu);7) Pagar halaman dan teralis untuk menjaga keamanan kantor, dan

lahan Balai Penyuluhan yang satu kesatuan dengan kantor BPPsetinggi 1,5 meter;

8) Lahan balai sebagai unit percontohan Balai Penyuluhan.Ukuran panjang dan lebar (luas) prasarana dapat disesuaikandengan standar dan kondisi wilayah setempat.

5. Persyaratan Lokasi Pembangunan Kantor BPP di Kecamatan

Persyaratan lokasi pembangunan kantor BPP di Kecamatan antara lainletak lahan strategis, mudah dijangkau oleh pelaku utama dan pelakuusaha serta mendukung prasarana dan sarana penyuluhan untukmengoptimalkan fungsi BPP di Kecamatan. Selain untuk pembangunanKantor BPP di Kecamatan, maka lahan BPP juga dapat digunakansebagai tempat percontohan sesuai dengan potensi wilayah/komoditasungulan daerah setempat.

C. Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah (GCPP) danPenyediaan Sarana Pendukung

1. Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah

Pembangunan gudang cadangan pangan pemerintah sebagai prasaranacadangan pangan pemerintah kabupaten/kota dilaksanakan sesuaidengan ketersediaan dana dan kondisi daerah. Dalam pembangunangudang cadangan pangan pemerintah yang dibiaya melalui DAK perlumemperhatikan hal sebagai berikut:

a. kabupaten/kota yang membangun gudang cadangan panganpemerintah tahun 2015 merupakan kabupaten/kota yang belummembangun gudang cadangan pangan pemerintah kabupaten/kotadari DAK Bidang Pertanian Tahun 2012.

b. Jumlah gudang pangan untuk cadangan pangan pemerintahkabupaten/kota yang dibangun 1 (satu) unit per kabupaten/kotadisesuaikan dengan ketersediaan dana dan kebijakan pemerintahdaerah.

c. Kapasitas gudang minimal sebesar 100 ton untuk penyimpanancadangan pangan pemerintah disesuaikan kebutuhan dan kondisisetempat yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota.

Page 34: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

30

d. Lahan untuk pembangunan gudang cadangan pangan pemerintahmerupakan milik pemerintah kabupaten/kota yang telahbersertifikat.

e. Lokasi gudang pangan pemerintah mudah diakses bagi masyarakatdan pemerintah dalam memasukkan dan mengeluarkan bahanpangan dari gudang.

f. Pembangunan fisik bangunan (gudang pangan pemerintah) harusdidahului desain perencanaan dan pengawasan pembangunannya.

2. Pembangunan Lantai Jemur dan/atau Pengadaan Rice Milling Unit(RMU) Pada Lumbung Pangan Masyarakat.

Pembangunan Lantai Jemur dan/atau Rice Milling Unit (RMU) padalumbung pangan masyarakat sebagai prasarana pendukungpengembangan lumbung pangan masyarakat dilaksanakan sesuaidengan ketersediaan dana dan kondisi daerah. Pembangunan LantaiJemur dan atau Rice Milling Unit (RMU) diharapkan agar lumbungpangan dapat berfungsi lebih optimal.

Dalam pembanguan lantai Jemur dan/atau Rice Milling Unit (RMU) padalumbung pangan masyarakat yang dibiayai melalui DAK perlumemperhatikan hal sebagai berikut:

a. Kelompok yang mendapatkan pembangunan lantai Jemur dan/atauRice Milling Unit (RMU) adalah kelompok yang tahun-tahunsebelumnya pernah mendapatkan fasilitas fisik lumbung pangan dariDAK Bidang Pertanian;

b. Pembangunan RMU hanya dapat disediakan pada lumbung pangan disentra produksi padi;

c. Pembangunan RMU dan/atau pembangunan lantai jemur harusdilakukan pada lokasi yang sama dengan lokasi lumbung pangan;

d. Lahan untuk pembangunan lantai jemur dan atau RMU disediakanoleh kelompok lumbung pangan atau kelompok tani;

e. Sebelum pembanguan RMU dan atau lantai jemur didahului dengandesain perencanaan dan pada saat pelaksanaan pembangunandilakukan pengawasan.

D. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan TanamanPangan, Hortikultura, Gudang Pestisida dan Penyediaan SaranaPendukung

Pembangunan balai perbenihan dan gudang pestisida dibangun di atastanah milik Pemerintah kabupaten/kota yang sudah dipersiapkan untukbalai perbenihan dalam bentuk peraturan daerah, peraturanBupati/Walikota atau surat keputusan Bupati/Walikota. Selain itu,pembangunan sarana perbenihan Tanaman Hortikultura dapat jugadilakukan di lahan kelompok penangkar yang jelas kepemilikannya dantidak bermasalah.

Disamping untuk membangunan Balai Perbenihan, DAK juga bisadigunakan untuk merehabilitasi atau merenovasi UPTD Perbenihan yangada.

Pembangunan fisik bangunan UPTD/Balai Perbenihan harus dilahanbersertifikat hak milik pemerintah kabupaten/kota. Sebelum dilakukanpembangunan agar didahului dengan desain perencanaan danpengawasan.

Page 35: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

31

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi kantor UPTD/Balai Perbenihan diKabupaten/Kota dapat dilengkapi dengan penyediaan saranapenunjangnya antara lain: listrik, genset, Air Conditioner (AC) dansumur/pompa air serta tempat penampungan air.

1. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan TanamanPangan

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD Balai Perbenihan TanamanPangan dan Penyediaan Sarana Pendukung terdiri atas:

a. Pembangunan UPTD/ Balai Perbenihan Tanaman Pangan denganukuran maksimal terdiri dari:

1) Bangunan Kantor (Ruang Kepala, Staff, Ruang Tamu) 50 m2;2) Gudang Benih (termasuk cool storage) 100 m2;3) Gudang Peralatan 150 m2;4) Gudang Prosessing/Werk loods 100 m2;5) Gudang Saprodi 50 m2;6) Laboratorium 20 m2;7) Ruang Kelas/Perpustakaan 50 m2;8) Ruang Kompos 30 m2;9) Lantai jemur 500 m2;

Lantai jemur dibuat dari semen bertulang dengan permukaancembung dan licin, pada masing-masing sisi dibuat saluran air.Ketinggian permukaan lantai jemur adalah 30 cm lebih tinggi daripermukaan tanah sekitarnya dan dibuat terpisah untukmencegah pencampuran varietas.Untuk lantai jemur benih palawija dibangun atap transparansehingga sinar matahari dapat masuk namun terlindungi dari airhujan.

10) Pagar UPTD Balai perbenihan11) Jalan lingkungan di areal balai

Ukuran panjang dan lebar (luas) bangunan dapat disesuaikankondisi wilayah setempat.

b. Rehabilitasi/Renovasi UPTD Balai Perbenihan meliputi bangunankantor, gudang benih, gudang peralatan, gudang prosessing, gudangsaprodi, laboratorium, lantai jemur, dan pagar.

c. Penyediaan sarana pengairan antara lain pembangunan sumurdalam (deep well), embung, long storage, jaringan/saluran irigasiteknis, pintu air berikut sarana pendistribusiannya (pipa, selang,dan pompa air).

d. Penyediaan peralatan Produksi antara lain mini tractor (15 pk), handtractor (7-8 pk), mist blower, hand sprayer, power sprayer, cangkul,arit/parang, alat mesin panen, kendaraan roda 3 (tiga), pompa air,gerobak dorong, light trap, alat pengukur ubinan, landak dan mesinpemotong rumput.

e. Penyediaan peralatan Pengolahan/Penyimpanan Benih antara lainpower thresher, Motor thresher, silo, dryer, seed cleaner, grader,winnower seed cleaner, bag closer, plastic sealer, dan timbangan(100/25/5 kg).

f. Penyediaan peralatan Laboratorium antara lain moisture tester,germinator, timbangan analitik, thermohygrograph, meja kemurniandan mechanical divider.

g. Rehabilitasi/renovasi jalan lingkungan di areal Balai Benih.

Page 36: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

32

2. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai PerbenihanHortikultura

Anggaran DAK diprioritaskan untuk pembangunan/rehabiltasi/renovasi UPTD/Balai Perbenihan dan penyediaan saranapendukungnya, termasuk di dalamnya kelengkapan prasarana, saranadan peralatan untuk berfungsinya Balai Perbenihan Hortikultura baikyang dikelola oleh Dinas dan/atau penangkar benih masyarakat.

a. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD Balai PerbenihanHortikultura dengan ukuran maksimal yang meliputi:1) Ruang Kepala Balai 20 m2

2) Ruang Tata Usaha 40 m2

3) Ruang Pelayanan Teknis 40 m2

4) Ruang Jabatan fungsional 40 m2

5) Ruang Pertemuan 60 m2

6) Ruang Laboratorium 240 m2

7) Ruang Penyimpanan Benih 20 m2

8) Gudang Peralatan 20 m2

9) Garasi 15 m2

10) Tempat parkir 30 m2

11) Rumah Kaca 50 m2

12) Kamar mandi (2 unit) 16 m2

13) Pagar Lahan Balai Benih14) Jalan lingkungan di Balai Benih Hortikultura15) Penyediaan listrik/genset dan sumur/pompa air.

Ukuran panjang dan lebar (luas) ruangan, pagar balai dan jalanlingkungan dapat disesuaikan dengan kondisi wilayahsetempat.

b. Prasarana dan sarana mendukung pengembangan perbenihanHortikultura meliputi:

1) Komponen Pengembangan Benih Tanaman Buah, meliputi:

a) Pembangunan/ rehabilitasi/ renovasi Screen House, untukBlok Fondasi (BF) dan Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT)komoditas jeruk dengan ukuran minimal 200 m2. Denganspesifikasi sebagai berikut : pondasi batu kali sekelilingnyadan dinding dengan ketinggian ± 50 cm, rangka baja ringanberlapis galvanic, screen dengan bahan PE Monovilamen,beranyaman rajut, warna putih, rangka atap berpunggungbabi, atap terdiri dari screen dengan mesh 100 – 150, dindingterdiri dari screen dengan mesh 100 – 150, pintu masukdibuat ganda (pintu pertama menuju ruang yang terdapat bakdesinfektan, pintu kedua menuju tempat pertanaman),terdapat bak semen ukuran 40 x 60 cm diberi alas spons yangberisi larutan desinfektan, instalasi pengairan untukpenyiraman tanaman dan pompa air.

b) Pembangunan shading net (rumah bayang) untuk benih buahnon jeruk dengan spesifikasi sebagai berikut : atap paranetberwarna hitam dengan intensitas cahaya 60%, rangka bajaringan berlapis galvanic, dan pondasi batu kali disekelilingbangunan. Ukuran minimal shading net yaitu 200 m2.Terdapat instalasi pengairan untuk penyiraman tanaman danpompa air.

c) Penyediaan sarana pengairan yaitu pompa air dan instalasinyadi luar screen house dan shading net.

Page 37: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

33

d) Penyediaan alat dan mesin produksi benih antara lain powersprayer, kultivator, kendaraan operasional roda-3 (tiga)dilengkapi dengan bak angkut, dan lain-lain.

2) Komponen Pengembangan Benih Tanaman Sayuran dan TanamanObat, meliputi:a) Pembangunan/rehabilitasi/renovasi laboratorium kultur

jaringan.b) Pembangunan/rehabilitasi/renovasi screen house benih

kentang dengan ukuran minimal 200 m2. Spesifikasibangunan sebagai berikut: bangunan terdiri dari dua bagianyaitu screen utama minimal 200 m2 dan ruang isolasi yangmenempel pada bangunan utama ukuran minimal (1,5 x 2 m),terdapat dua pintu, pertama untuk masuk ke ruang isolasipintu kedua menghubungkan ruang isolasi dengan bangunanutama, di tengah-tengah ruang isolasi terdapat bakdesinfektan ukuran 80x80 cm; Fondasi batu kali di sekelilingbangunan screen house; rangka besi lapis galvanic; dindingscreen house : bahan 100% PE Monovilamen, beranyamanrajut, warna transparan, mesh kepadatan minimal 58lubang/cm linear, berat 160 – 169 gram/m2; atap plastik UV(14%) tebal 200 micron, pencahayaan yang tembusUV/intensitas UV : 71 (±5%), intensitas cahaya 80 (±5%).Semua screen dikencangkan ke struktur rangka denganmenggunakan aluminium locking profil (spring clips). Terdapatinstalasi pengairan untuk penyiraman tanaman dan pompaair.

c) Pembangunan/rehabilitasi/renovasi screen house benih cabaidengan ukuran minimal 250 m2. Spesifikasi bangunan sebagaiberikut : fondasi batu kali di sekeliling bangunan screenhouse; rangka besi lapis galvanic; dinding screen house :bahan 100% PE Monovilamen, beranyaman rajut, warnatransparan, mesh kepadatan minimal 36 lubang/cm linier,berat 160 – 169 gram/m2; atap plastik UV, pencahayaan yangtembus UV/ intensitas UV : 71 (±5%), intensitas cahaya 80(±5%). Semua screen dikencangkan ke struktur rangka denganmenggunakan aluminium locking profil (spring clips). Terdapatinstalasi pengairan untuk penyiraman tanaman dan pompaair.

d) Pembangunan/rehabilitasi/renovasi gudang benih kentang,bawang merah, bawang putih dan tanaman obat denganluasan minimal 75 m2. Spesifikasi bangunan permanen(beton), ventilasi dan sirkulasi udara cukup. Gudang bawangmerah dan bawang putih terdapat para-para kayu bertingkatdi dalam seluruh bangunan. Terdapat saranaperapian/cerobong pengasapan apabila gudang dibangun didataran tinggi.

e) Penyediaan sarana pengairan yaitu pompa air daninstalasinya di luar screen house.

f) Penyediaan alat dan mesin produksi benih antara lain powersprayer, kultivator, kendaraan operasional roda-3 (tiga)dilengkapi dengan bak angkut.

3) Komponen Pengembangan Benih Tanaman Florikultura, meliputi:a. Pembangunan/rehabilitasi/renovasi screen house benih krisan

dengan spesifikasi sebagai berikut: pondasi batu kali, rangkabangunan; pintu dan rak perakaran dari besi, atap plastik UV14%, dinding dengan insect screen, sarana pengairan lengkapdengan bak penampungan air, paralon dan springkle, saranapenerangan dengan lampu TL. Ukuran antara 100 – 200 m2.

Page 38: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

34

b. Pembangunan shading net (rumah bayang) untuk leatherleafdengan spesifikasi sebagai berikut: paranet 70 – 75%, mulsaplastik hitam perak, bambu petung, instalasi air (bakpenampungan, sumur, pompa, hand sprayer). Ukuran antara200 – 500 m2.

c. Penyediaan sarana pengairan yaitu pompa air daninstalasinya.

d. Pembangunan/rehabilitasi/renovasi laboratorium kulturjaringan.

e. Penyediaan peralatan laboratorium kultur jaringan.f. Penyediaan alat dan mesin produksi benih antara lain power

sprayer, kultivator, kendaraan operasional roda-3 (tiga)dilengkapi dengan bak angkut.

3. Pembangunan Gudang Pestisida

Pembangunan gudang pestisida dan penyediaan sarana pendukungnya,termasuk di dalamnya kelengkapan prasarana, sarana dan peralatanuntuk berfungsinya gudang pestisida.

Pembangunan gudang pestisida dengan jenis dan ukuran maksimalsebagai berikut:

1. Ukuran bangunan 60 m2;2. Pintu satu terbuat dari besi/baja;3. Dinding terbuat dari loster;4. Atap bertingkat;5. Air tidak ke tanah;6. Lantai bertingkat yang di tengah lebih rendah dari yang di pinggir

kiri dan kanan;7. Rak bertingkat dari kayu.

E. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan TanamanPerkebunan dan Penyediaan Sarana Pendukung

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan TanamanPerkebunan mencakup:

1. Pembangunan Kantor UPTD/Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan.

Jenis dan luas bangunan kantor UPTD/Balai perbenihan TanamanPerkebunan dengan ukuran maksimal sebagai berikut:

1) Ruang Kepala Balai 20 m2

2) Ruang Tata Usaha 40 m2

3) Ruang Pelayanan Teknis 40 m2

4) Ruang Jabatan Fungsional 40 m2

5) Ruang Pertemuan 60 m2

6) Ruang Laboratorium 60 m2

7) Ruang Penyimpanan Benih 20 m2

8) Gudang 20 m2

9) Garasi 15 m2

10) Tempat parkir 30 m2

11) Screen House 70 m2

12) Kamar mandi (2 unit) @ 8 m2 16 m2

13) Pagar di areal lingkungan UPTD

Page 39: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

35

Ukuran panjang dan lebar (luas) ruangan dapat disesuaikan dengankondisi wilayah setempat.

2. Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai Perbenihan Tanaman Perkebunanyang terdiri atas:

1) Rehabilitasi UPTD/Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan yaitumemperbaiki/mengganti semua elemen bangunan yang rusak.

2) Renovasi UPTD/Balai Perbenihan Perkebunan yaitumerubah/menambah/memperluas bangunan yang ada.

3. Penyediaan Prasarana dan Sarana terdiri atas:a. Sarana pendukung ruang kerja antara lain: meja pimpinan, kursi

pimpinan, meja kerja staf, lemari arsip, filling kabinet, meja dankursi tamu, meja dapur, instalasi listrik, instalasi air, tower air dansumur dalam;

b. Sarana pengairan antara lain: sumur, tower air, mesin pompa air,pipa/selang dan sprinkel;

c. Sarana peralatan perbenihan antara lain: hand sprayer, knapsacksprayer, mist blower, bak percambahan, cangkul, parang, sekop,mini traktor, GPS, pH meter, jangka sorong, timbangan analitik,meja pemurnian, moisture tester, hand counter, pisau okulasi,gunting pangkas, gergaji pangkas dan naungan pembibitan antaralain paranet.

F. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai/Instalasi Perbibitandan Hijauan Pakan Ternak, Pusat Kesehatan Hewan, RPH-Ruminansia,RPH-Unggas dan Penyediaan Sarana Pendukung

Dalam rangka meningkatkan dan memenuhi kebutuhan bibit ternak danbibit hijauan pakan ternak, maka perlu dilakukan upaya untukmembangun/merehabilitasi/merenovasi UPTD (Unit Pelaksana TeknisDaerah)/Balai/Instasi milik daerah yang dikelola oleh pemerintah daerahkabupaten/kota. UPTD/Balai/Instalasi dimaksud terdiri dari pembibitanternak, hijauan pakan ternak, balai inseminasi buatan, Rumah PotongHewan (RPH) Ruminansia, RPH Unggas dan Pusat Kesehatan Hewan(Puskeswan).

Disamping hal di atas, pemenuhan standar pelayanan kesehatan hewandan penyediaan daging yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal)memerlukan dukungan sarana prasarana dan dapat memanfaatkan DAK.Pembangunan kantor dan sarana prasarana lain bidang peternakan dankesehatan hewan harus didahului dengan pembuatan desain perencanaandan pengawasan. Bangunan fisik dibangun di atas tanah milik Pemerintahkabupaten/kota yang bersertifikat dan dilengkapi dokumen resmiperuntukan lahan/tanahnya dalam bentuk legal formal yaitu peraturandaerah, peraturan Bupati/Walikota atau keputusan Bupati/Walikota.

1. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPTD/Balai/Instalasi Perbibitandan Hijauan Pakan Ternak

Dalam rangka meningkatkan dan memenuhi kebutuhan bibit ternakdan hijauan pakan ternak, maka perlu dilakukan upaya untukmembangun/merehabilitasi/merenovasi UPTD/Balai/Instalasipembibitan ternak dan hijauan pakan ternak milik daerah yangdikelola oleh pemerintah daerah kabupaten/kota.

Page 40: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

36

Anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 diprioritaskan untukpembangunan/rehabilitasi/renovasi kantor, kandang ternak, dansarana prasarana pendukung antara lain listrik/genset, sumur/pompaair dan peralatan lain untuk berfungsinya UPTD/Balai/Instalasipembibitan ternak.

a. Pembangunan UPTD/Balai/Instalasi Perbibitan meliputi:

1) Bangunan kantor dengan luas maksimal 500 m2 yang terdiriatas:a) Ruang kepalab) Ruang fungsionalc) Ruang laboratorium sederhanad) Ruang penyimpanan straw/semen beku (khusus Balai

Inseminasi Buatan Daerah).e) Ruang administrasi (Tata Usaha)f) Ruang pertemuang) Kamar mandi/WCh) Parkir.

2) Bangunan pengolahan pakan dan peralatannya ukuranmaksimal 80 m2.

3) Gudang peralatan dan gudang pakan ukuran maksimal 80 m2.

4) Bangunan penetasan dan peralatannya (khusus unggas)ukuran maksimal 100 m2.

5) Bangunan kandang dan peralatannya ukuran disesuaikandengan jumlah dan jenis ternak.

6) Sarana padang penggembalaan (pagar luar/dalam, paddock,embung, dan bak air minum) ukuran disesuaikan denganjumlah dan jenis ternak.

7) Bangunan pengolahan limbah ukuran disesuaikan denganjumlah dan jenis ternak.

b. Rehabilitasi/renovasi UPTD/Balai/Instalasi Perbibitan antara lainbangunan kantor, kandang ternak, laboratorium, gudang peralatan,gudang pakan, bangunan paddock, tempat pengolahan limbah, danpagar kantor, khusus pembibitan unggas dapat ditambahkanbangunan penyimpan telur dan penetasan.

c. sarana pendukung UPTD/Balai/Instalasi Perbibitan antara lain:peralatan recording (timbangan, tongkat ukur, pita ukur, identitasternak, computer dan printer), chopper, traktor, kendaraanoperasional roda-2 (dua) untuk petugas teknis balai perbibitan PNS,dan kendaraan operasional roda-3 (tiga) untuk sarana pengangkutrumput, genset, dan instalasi air. Khusus unggas dapatditambahkan mesin tetas.

Sarana pendukung khusus untuk BIBD dapat ditambahkanperalatan berupa peralatan penampung semen (dummy, artificialvagina set), peralatan prossesing semen (mikroskop, timbangandigital, heating, layar monitor, cool top, incubator, haemocytometer,fiilling-sealing, pH meter, spektronik, alat/mesin printer straw, rakstraw, container freezing, container storage, dan peralatan sterilisasi).

Page 41: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

37

2. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Pusat Kesehatan Hewan(Puskeswan)

Puskeswan adalah unit pelayanan teknis di bidang kesehatan hewantingkat lapang sebagai ujung tombak bidang kesehatan hewan. Tugaspokok Puskeswan yaitu melakukan pelayanan kesehatan hewan sesuaidengan wilayah kerja yang ditetapkan.

Prioritas pembangunan Puskeswan secara bertahap diutamakan padawilayah padat hewan/ternak, status wilayah tertular penyakit hewanmenular, lalu-lintas hewan/ternak, lalu-lintas produk hewan dan mediapembawa yang berisiko menularkan penyakit hewan.

Untuk acuan tata ruang Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Puskeswandan sarana pendukungnya mengikuti Peraturan Menteri Pertanian Nomor64/OT.140/9/2007 Tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Hewan(Puskeswan), yang mensyaratkan antara lain:a. Pembangunan Puskeswan dengan luas lahan minimal 250 m2 untuk

yang berlokasi di kota dan minimal 500 m2 untuk yang berlokasi dikabupaten. Status lahan milik pemerintah kabupaten/kota danbersertifikat. Sedangkan luas bangunan Puskeswan maksimal 150 m2

meliputi:1) Ruang registrasi dan ruang tunggu;2) Ruang administrasi (Tata Usaha);3) Ruang Kepala Puskeswan;4) Ruang fungsional;5) Ruang laboratorium;6) Ruang pemeriksaan/tindakan medic;7) Ruang bedah;8) Gudang bahan dan peralatan;9) Kamar mandi;10) Rumah Dinas type 36 untuk Kepala Puskeswan.

b. Rehabilitasi/ renovasi bangunan kantor Puskeswan.

c. Penyediaan peralatan minimal Puskeswan meliputi:

1) Peralatan klinik (stetoscop, thermometer, infusion set, disposiblesyringe berbagai ukuran dengan jarum disposable, catheter ukuran26, tuberculin injection set, trocar 12,7 cm, dan lemari es);

2) Peralatan bedah (meja bedah, pinset, tissue forceps bergigi 14,5 cm,scalpel, gunting bedah berbagai model, arteri klem, cut gut, pinset,glove, bone cutting, needle holder, dan detacable blade);

3) Peralatan dan bahan laboratorium (mikroskop binokuler besertamonitor, mikrotiter, rapid test, meja laboratorium, botol spesimen,cawan petri, pipet, gelas objek, sentrifuge, tabung sentrifuge, danmicrohaematocrite);

4) Peralatan reproduksi dan kebidanan (forceps untuk caesariansection, finger knife, eye hooks, obstetric chain handle, guninseminasi, kontainer semen beku, straw dan tas peralatan).

d. Kendaraan operasionalPengadaan kendaraan operasional roda-2 (dua) untuk petugas medikveteriner dan paramedik veteriner PNS.

e. Penyediaan Sarana dan Prasarana PuskeswanSarana dan prasarana pendukung Puskeswan terdiri atas : penyediaansumber listrik/genset, sumber air, kandang observasi, kandang jepit,peralatan komunikasi (GPS dan telepon), peralatan pengolah data dan

Page 42: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

38

pelaporan, sarana pembuangan/pemrosesan limbah, peralatanperlengkapan kantor (meja, kursi, filling cabinet, rak buku, papan tulis,lemari obat, peralatan cool chain dan meja operasi).

3. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Rumah Potong Hewan (RPH)Ruminansia

a. Pembangunan RPH-Ruminansia (RPH-R)

Pembangunan RPH-R adalah membangun RPH-R baru dari semulabelum ada menjadi ada di lokasi tersebut. Pembangunan RPH-R yangdimaksud adalah RPH-R yang disesuaikan dengan Permentan No. 13Tahun 2010 tentang Persyaratan RPH-R dan Unit Penanganan Daging(meat cutting plant).

Pembangunan RPH-R meliputi:1) Bangunan kandang penampungan ternak maksimal 450 m2

2) Bangunan Utama RPH yang terdiri dari:a) Ruang kotor, meliputi Area Kerja (AK) dengan luas maksimal 90

m2 dan area penyembelihan maksimal 60 m2.b) Ruang bersih maksimal 50 m2.c) Ruang pemeriksaan jeroan merah, jeroan hijau dan laboratorium

sederhana maksimal 90 m2.d) Ruang penampungan limbah padat dan limbah cair sementara,

maksimal 20 m2.e) Ruang masuk utama, meliputi ruang ganti pakaian (loker), toilet,

foot deep, ruang istirahat, ruang timbangan, ruang retribusimaksimal 40 m2.

f) Ruang Penampungan Limbah.g) Koridor, teras dan ruang tunggu pengunjung maksimal 150 m2.h) Lantai Gang Way.i) Sarana unloading untuk kendaraan pickup dan/atau truk roda-6

(enam).

Spesifikasi bangunan meliputi:a) Permukaan lantai menggunakan bahan beton yang diberi

pengeras (hardener), kuat, kedap air atau dapat dilapisi dengancat epoxy.

b) Permukaan dinding setinggi minimal 2 (dua) meter daripermukaan lantai dicat berwarna putih atau warna lain yangcukup terang dengan menggunakan cat yang tahan terhadapkelembaban dan basah. Selain itu dapat juga dilapisi denganepoxy.

3) Fasilitas kesejahteraan hewan terdiri dari tempat penurunan ternak(unloading) untuk mobil pick up dan/atau truk roda-6 (enam) keatas, tempat penggiringan hewan (gang way) dan fasilitaspengendalian hewan (restraining box).

Dalam pembuatan desain bangunan baru RPH-R harus mengacupada desain gambar bangunan RPH-R yang dapat diunduh dihttp://www.kesmavet.ditjennak.deptan.go.id.

4) Bangunan tandon air5) Peralatan meliputi:

a) sarana alas penopang hewan dalam proses pengulitan agar tidaklangsung menyentuh lantai (Cradle) dengan roda yang terbuatdari bahan yang sangat halus (poliurethan/PU);

b) Alat penggantung karkas (hoist);c) Katrol manual dan/atau elektrik;

Page 43: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

39

d) Meja-Tangga sebagai alat bantu pembelah karkas dan pengulitansaat penggantungan karkas;

e) Tempat penampung jeroan (container jeroan) dengan roda yangterbuat dari bahan yang sangat halus (poliurethan/PU);

f) Tempat Penampungan daging (container daging);g) Alat pengeluaran isi rumen (evisceration);h) Gerobak kotoran;i) Golok pembelah karkas;j) Pisau penyembelihan;k) Pisau pengkulitan (skinning);l) Pisau pemotong daging;m) Gergaji pembelah/pemotong karkas;n) Mesin pompa air;o) Alat pembersih jeroan.

Pemilihan peralatan teknis RPH-R yang menggunakan energy listrikharus mempertimbangkan tingkat ketersediaan listrik di RPH-R danketersediaan biaya operasional RPH-R.

6) Bangunan Instalasi Pengolah Limbah dan Peralatan PengolahLimbah

7) Rumah Kompos maksimal 30 m2

8) Railing system

9) Kendaraan roda tiga pengangkut daging

10)Pagar keliling RPH-R

11)Jalan di dalam area RPH-R

Pengadaan Kendaraan operasional roda-3 (tiga) sesuai dengan desain danspesifikasi teknis kendaraan roda tiga pengangkut karkas/daging yangdapat diunduh di http://www.kesmavet.ditjennak.deptan.go.id/.

4. Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Rumah Potong Hewan (RPH) Unggas

RPH-U adalah kompleks bangunan tempat pemotongan unggas dengandesain dan konstruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis danhigiene untuk menjamin keamanan dan kualitas produk unggas yangkonsumsi masyarakat. RPH-U dibangun di daerah sentra produksi unggasatau sentra konsumen yang dikelola pemerintah kabupaten/kota maupunkelompok-kelompok masyarakat sesuai dengan peraturan perundangan-undangan bidang pengelolaan aset daerah. Pembangunan RPH-U harusdibangun di atas lahan milik pemerintah daerah kabupaten/kota danbersertifikat.

Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi RPH-U meliputi bangunan, peralatanutama dan peralatan pendukung yang terdiri dari:

a. Pembangunan rumah potong hewan unggas dengan luas maksimal 500m2, meliputi:1) Ruang Kantor;2) Kandang penampungan unggas;3) Bangunan RPH-U yang terdiri atas:

a). Ruang Area Kotor (tempat pengantungan unggas, tempatperendaman air panas, tempat pencabutan bulu, dan tempatpengeluaran jeroan);

b). Ruang Area Bersih (tempat pencucian karkas, tempatperendaman/pendinginan karkas, tempat penanganan danpenimbangan karkas);

Page 44: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

40

4) Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL);5) Tandon air.

b. Penyediaan peralatan utama Rumah Potong Hewan Unggasantara lain:1) Alat penggantung unggas hidup (sackle holder);2) Bak penampungan darah;3) Bak perebus air panas (scalder) yang dilengkapi dengan kompor

dan tabung gas;4) Alat pencabut bulu (plucker);5) Meja eviscerasi/pengeluaran jeroan;6) Bak pencucian karkas;7) Bak perendaman/pendinginan karkas;8) Meja penanganan karkas;9) Timbangan;10)Dipping kaki (foot deep).

Pemilihan persyaratan teknis peralatan RPH-U yang menggunakanenergi listrik harus mempertimbangkan ketersediaan listrik diRPH-U dan ketersediaan biaya operasional RPH-U, karenaperalatan tersebut secara langsung akan menimbulkanpeningkatan biaya operasional RPH-U sehari-hari.

c. Penyediaan peralatan dan Mesin Pendukung Rumah Potong HewanUnggas, meliputi:1) Pisau;2) Talenan;3) Box/crate;4) Peralatan sanitasi;5) Water sprayer;6) Genset;7) Kendaraan operasional roda-3 (tiga) untuk sarana angkut unggas

dengan desain dan spesifikasi teknis kendaraan roda tigapengangkut karkas/daging dapat diunduh dihttp://www.kesmavet.ditjennak.deptan.go.id/.

BAB VPEMBINAAN DAN PELAPORAN

DAK BIDANG PERTANIAN

A. Pembinaan1. Sekretariat Jenderal cq. Biro Perencanaan bersama-sama Eselon-I

lingkup Kementerian Pertanian terkait melakukan pembinaan,pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan DAK BidangPertanian Tahun 2015.

2. Kepala Dinas/Badan lingkup Pertanian provinsi melakukanpembinaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaankegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 lingkup Pertaniankabupaten/kota.

3. Kepala Dinas/Badan lingkup Pertanian kabupaten/kota melakukankonsultasi dan koordinasi dengan Kepala Dinas/Badan lingkupPertanian provinsi dalam menyusun RKA- DAK Bidang PertanianTahun 2015 untuk mensinergikan terhadap program dan kegiatanyang terkait dengan DAK bidang pertanian.

4. Mekanisme pengusulan data teknis DAK Bidang Pertanian Tahun2016 untuk Dinas/Badan lingkup Pertanian Provinsi dan

Page 45: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

41

Kabupaten/Kota disampaikan melalui e-proposal DAK KementerianPertanian.

5. Dokumen Pengguna Anggaran (DPA) DAK Bidang Pertanian Tahun2015 lingkup Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota harusdisampaikan oleh Kepala Dinas/Badan secara resmi ke SekretarisJenderal cq. Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pertanian dengantembusan Gubernur, Bupati/Walikota dan Eselon-I terkait. Adapunsoftcopy dan hardcopy dapat dikirim melalui Fax. (021)–78839618dan atau email ke: [email protected].

6. Biaya pembinaan, penyusunan data teknis, pemantauan, evaluasidan pelaporan pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun2015 oleh Dinas/Badan lingkup Pertanian Provinsi danKabupaten/Kota dibebankan pada APBD Provinsi danKabupaten/Kota.

7. Kepala Dinas/Badan Lingkup Pertanian provinsi dan kabupaten/kotayang tidak mengirimkan DPA DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 keSekretaris Jenderal Cq Kepala Biro Perencanaan KementerianPertanian akan dikenakan Sanksi (Punishment) terhadap alokasianggaran DAK Bidang pertanian Tahun 2016 sebesar 5 (lima) persen.

B. Pelaporan1. Kepala Dinas/Badan lingkup Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota

sebagai pelaksana DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 wajibmenyampaikan laporan triwulan dan tahunan tentang realisasianggaran dan fisik pelaksanaan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015kepada Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro PerencanaanKementerian Pertanian, dengan tembusan Direktur JenderalPerimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, DirekturJenderal/Kepala Badan lingkup Kementerian Pertanian terkait, danGubernur, Bupati/Walikota terkait.

2. Format laporan triwulan dan tahunan mengacu pada format yangtertuang pada format laporan triwulanan dan tahunan sesuai SuratEdaran Bersama Kepala Bappenas, Menteri Keuangan dan MenteriDalam Negeri, Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE-1722/MK.07/2008dan Nomor 900/3556/SJ tentang Petunjuk Pelaksanaan PemantauanTeknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK.

3. Laporan triwulanan yang ditujukan ke Sekretaris Jenderal c.q KepalaBiro Perencanaan Kementerian Pertanian paling lambat diterimaminggu pertama setiap triwulan berakhir via pos, fax (021-7804156,78839618) dan atau email ke alamat [email protected]. Untuk triwulan I (Januari – Maret) paling lambat diterima minggu

pertama April berupa laporan perencanaan kegiatan sebagaimanaformat 8 (khusus untuk laporan triwulan I, kolom yang digunakanhanya kolom 1 s/d 8);

b. Untuk triwulan II (April – Juni) paling lambat diterima minggupertama Juli;

c. Untuk triwulan III (Juli – September) paling lambat diterimaminggu pertama Oktober;

d. Untuk triwulan IV (Oktober – Desember) yang sekaligus sebagailaporan tahunan paling lambat diterima minggu pertama januaritahun berikutnya; dan

e. Format laporan triwulan dan tahunan DAK Bidang PertanianTahun 2014 sebagaimana tercantum dalam Format 2a danFormat 2b yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan ini.

4. Laporan akhir tahun anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2014lingkup Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota disampaikan oleh

Page 46: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

5.

Kepala Dinas/Badan kepada Sekretaris Jenderal c.q. Kepala BiroPerencanaan Kementerian Pertanian dengan tembusan DirekturJenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, DirekturJenderal/ Kepala Badan lingkup Kementerian Pertanian terkait,Gubernur dan Bupati/Walikota terkait.Laporan akhir tahun anggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2014memuat gambaran umum, keluaran (output), hasil (outcome), dampak(impact) dari kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2Ol4 danrealisasi anggaran, hambatan, dan masalah yang dihadapi, sertasaran perbaikan di masa mendatang.

Hasil laporan DAK Bidang Pertanian Tahun 2Ol4 dan Tahun 2015menjadi salah satu dasar penilaian dalam menetapkan alokasianggaran DAK Bidang Pertanian Tahun 2016.

Bagi SKPD lingkup pertanian provinsi dan kabupatenlkota yang tidakmenyampaikan laporan DAK Bidang Pertanian Tahun 2OI4 danTahun 2015 ke Sekretaris Jenderal Cq Kepala Biro Perencanaan akandikenakan sanksi (.Rrnishmentl terhadap pengalokasian anggaranDAK Bidang Pertanian Tahun 2016 sebesar 20 (dua puluh) persen.

6.

7.

BAB VIPENUTUP

Kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari DAK Bidang Pertanian Tahun 2015sebagaimana diuraikan dalam Petunjuk Teknis Pemanfaatan DAK BidangPertanian Tahun 20 15 merupakan kegiatan pilihan, dimana Gubernur danBupati/walikota dapat memilih satu atau beberapa kegiatan sesuai prioritasDaerah dan ketersediaan pagu anggaran.

Pemilihan kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2Ol5 mengacu kepadaprogram kegiatan jangka menengah sesuai Renstra Kementerian pertanian.

Agar pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015 dapat berdayadan berhasil guna, maka kegiatan DAK Bidang pertanian Tahun 2015disinergikan dengan kegiatan yang bersumber dari pendanaan lainnya (sepertidana Dekonsentrasi, dana Tugas Pembantuan, APBD provinsi dankabupaten/kota serta sumber-sumber dana lainnva).

ERTANIANNDONESIA,

42

Page 47: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

Format 1

ALOKASI DAK BIDANG PERTANIAN TA.2O15

(dalam juta rupiah)

aH,*i*'# d,.,, ' rlif l#iProvinsi Aceh 13.525,40

1 Kab. Aceh Barat 4.516,88

Kab. Aceh Besar 8.472,55

J Kab. Aceh Selatan 6.747,61

4 Kab. Aceh Singkil 6.895,34

J Kab. Aceh Tengah 5.087,41

o Kab. Aceh Tenggara 4.695,20

7 Kab. Aceh Timur 6.020,93

8 Kab. Aceh Utara 9.488,57

I Kab. Bireuen 7.520,78

10 Kab. Pidie 6.981,73

11 Kab. Simeulue 5.095,75

12 Kota Banda Aceh 2.215,88

13 Kota Sabang 2.750,21

14 Kota Larlgsa 2.571,64

15 Kota Lhokseumawe 2.242,27

16 Kab. Nagan Raya 6.123,43

17 Kab. Aceh Java 5.286,42

18 Kab. Aceh Barat Daya 5.447,48

19 Kab. Gayo Lues 6.011,74

20 Kab. Aceh Tamiano 4.812,56

21 Kab. Bener Meriah 6.250,16

22 Kab. Pidie Jaya 6.295,31

23 Kota Subulussalam 2.514,42

JUMLAH 137.569,67

tl Provinsi Sumatera Utara 12.742,80

1 Kab. Asahan 4.559,05

Kab. Dairi 5.478,65

Kab. Deli Serdang 9.325,88, Kab. Karo 8.676,92

5 Kab. Labuhanbatu 5.458,43

o Kab. Mandailino Natal 6.131,30

7 Kab. Nias 5.858,47

8 Kab. Simalungun 6.s69,12Y Kab. Taoanuli Selatan 6.896,49

10 Kab. Tapanuli Tengah 6.229,36

Page 48: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

(dalam iuta rupiah)

11 Kab. Taoanuli Utara 8.585,47

12 Kab. Toba Samosir 5.037,45

13 Kota Pematang Siantar 2.251,00

14 Kota Tebinq Tinqgi 2.162,92

15 Kota Padang Sidempuan 2.105,08

16 Kab. Pakpak Bharat 4.328,68

17 Kab. Nias Selatan c.Jov,oz

18 Kab. Humbang Hasundutan 4.836,62

19 Kab. Serdang Bedagai 7 -417,27

20 Kab. Samosir 5.940,51

21 Kab. Batu Bara 4.37't,83

22 Kab. Padang Lawas 5.449,66

ZJ Kab. Padang Lawas Utara 4.573,76

24 Kab. Labuhanbatu Utara 3.759,66

25 Kab. Nias Utara 4.759,56

zo Kota Gunungsitoli 3.265,55

JUMLAH 152.141,31

ill Provinsi Sumatera Barat o A7a 07

I Kab. Limaouluh Kota 6.686,87

Kab. Agam 6.8'1'1,75

Kab. Keoulauan Mentawai 7.610,79

4 Kab. Padang Pariaman 6.601,91

Kab. Pasaman 4.816,56

Kab. Pesisir Selatan 8.466,23

7 Kab. Sijunjung 4.747,96

8 Kab. Solok 8.496,71

I Kab. Tanah Datar 7.645,03

10 Kota Bukit Tinggi 2.199,51

11 Kota Padang Panjang 2.370,07

12 Kota Payakumbuh 2.250,54

13 Kota Sawahlunto 2.703,98

14 Kota Solok 2.836,71

15 Kota Pariaman 3.341,14

16 Kab. Pasaman Barat 6.505,94

17 Kab. Dharmasrava 5.493,53

18 Kab. Solok Selatan 5.398,52

JUMLAH 104.557,72

IV RIAU

1 Kab. Indragiri Hilir 5.924,79

Kab. Kampar 8.757,27

Page 49: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

(dalam juta rupiah)

.--

JUMLAH 14.682,06

V Provinsi Kepulauan Riau 6.414,97

1 Kab. Karimun 3.864,79

JUMLAH 'to.279,76

VI Provinsi Jambi 8.924,89

1 Kab. Batang Hari 6.925,27

2 Kab. Bunqo 7.312,03

Kab. Kerinci 6.1 82,36

4 Kab. Meranqin 7.271,65

5 Kab. Muaro Jambi 4.476,78

o Kab. Sarolangun 4.025,77

7 Kab. Tebo 6-254,40

8 Kota Sungai Penuh 3.225,23

JUMLAH 75.157,90

VI Provinsi Sumatera Selatan 6.438,49

1 Kab. Ogan Komering llir 10.300,03

Kota Pagar Alam 3.154,99

Kota Lubuk Linggau 3.239,90

4 Kota Prabumulih 1.954,06

Kab. Banyuasin 9.538,40

o Kab. OKU Timur 6.371,93

7 Kab. OKU Selatan 5.309,29

8 Kab. Empat Lawang 4.629,83

JUMLAH 50.936,92

vtl Provinsi Bangka Belitung 6.808,69

1 Kab. Bangka 4.028,31

Kab. Belitung 4.769,96

Kab. Bangka Selatan 4.711,73

4 Kab. Bangka Tengah 5.358,62

5 Kab. Bangka Barat 4.286,42

Kab. Belitung Timur 4.222,21

JUMLAH 34.185.94

vill Provinsi Bengkulu 7.947,38

1 Kab. Bengkulu Selatan 6.273,97

Kab. Bengkulu Utara 7.984,56

Kab. Rejang Lebong 3.706,35

4 Kota Bengkulu 2.425,10

Page 50: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

(dalam juta rupiah)

5 Kab. Kaur 5.989,72

o Kab. Seluma 6.732,84

7 Kab. Mukomuko 6.972,11

8 Kab. Lebong 4.328,99

I Kab. Kepahiang 5.489,82

10 Kab. Bengkulu Tengah 6.359,78

JUMLAH 64.2',10,62

lx Provinsi Lampung 10.304,62

1 Kab. Lampung Barat 6.684,84

2 Kab. Lampung Selatan 8.643,87

Kab. Lampung Tengah /.ozo,oY

4 Kab. Lampung Utara 8.271,19

Kab. Lampung Timur 10.817,1 3

Kab. Tanggamus 6.976,'16

7 Kab. Tulang Bawang 4.377,11

I Kab. Way Kanan

v Kota Metro 2.435,73

10 Kab. Pesawaran 5.455,69

11 Kab. Mesuji 4.630,07

12 Kab. Pringsewu 4.623,06

13 Kab. Tulang Bawang Barat s.120,01

14 Kab. Pesisir Barat 5.327,74

JUMLAH 99.059,42

x Provinsi Jawa Barat 14.515,60

1 Kab. Bandung 10.770,60

t Kab. Ciamis 8.346,28

Kab. Cianjur 8.879,12

4 Kab. Cirebon 7.516,70

5 Kab. Garut 9.706,14

6 Kab. Indramayu 10.159,89

7 Kab. Karawang 7.328,89

d Kab. Kuningan 5.335,13

o Kab. Maialengka 7.323,92

'10 Kab. Purwakarta 6.823,80

11 Kab. Subang 7.242,10

Kab. Sukabumi'1'1.639,87

13 Kab. Tasikmalaya 10.299,51

1l Kota Cirebon 1.92't,43

4q Kota Tasikmalaya 2.952,10

JUMLAH 130.761,08

Page 51: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

(dalam juta rupiah)

NO DAERAH

ALOKASIPERTANIAN

XI Provinsi Banten 12.005,53

1 Kab. Lebak 8.910,52

2 Kab. Pandeglang 9.297,69

3 Kab. Serang 8.745,85

4 Kota Serang 2.245,74

JUMLAH 41.205.33

xll Provinsi Jawa Tengah 14.194,90

1 Kab. Banjarnegara 5.821,O2

.) Kab. Banyumas 9.303,66

J Kab. Batang 4.763,11

Kab. Blora 5.883,00

5 Kab. Boyolali 4.624,O4

b Kab. Brebes 9.438,99

7 Kab. Cilacap 9.668,81

8 Kab. Demak 5.727,54

Kab. Grobogan 9.010,69

10 Kab. Jepara 6.820,14

11 Kab. Karanganyar 4.645,62

Kab. Kebumen 8.825,40

IJ Kab. Kendal 4.873,18

14 Kab. Klaten 5.549,81

tc Kab. Kudus 4.248,60

16 Kab. Magelang 7.919,00

17 Kab. Pati 8.433,59

18 Kab. Pekalongan 4.723,10

19 Kab. Pemalang 8.986,89

20 Kab. Purbalingga 5.814,86

)4 Kab. Purworejo

22 Kab. Rembang 6.783,43

ZJ Kab. Sragen

24 Kab. Sukoharjo 4.654,49

25 Kab. Temanggung 4.519,19

26 Kab. Wonogiri 5.469,06

27 Kab. Wonosobo 7.507,00

28 Kota Magelang 2.103,7 5

29 Kota Pekalongan 2.007,92

30 Kota Salatiga 2.352,49

JI Kota Tegal 2.185,49

JUMLAH 199.335,45

Page 52: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

(dalam .luta rupiah)

xill Provinsi Dl Yogyakarta 6.673,75

1 Kab. Bantul 4.872,06

Kab. Gunung Kidul 7.923,30

Kab. Kulon Progo 6.695,90

4 Kab. Sleman 6.444,70

JUMLAH 32.609,71

XIV Provinsi Jawa Timur 15.689,04

1 Kab. Bangkalan 5.915,94

Kab. Banyuwangi 8.160,37

Kab. Blitar 8.618,09

4 Kab. Bondowoso 4.003,39

5 Kab. Gresik 7.725,16

o Kab. Kediri 7.787,00

7 Kab. Lumajang 8.302,65

8 Kab. Madiun 5.436,1 3

I Kab. Magetan 5.391,49

10 Kab. Malang 8.901,70

11 Kab. Ngawi 8.368,66

12 Kab. Pacitan 6.222,85

13 Kab. Pamekasan 4.682,29

14 Kab. Pasuruan 7.518,47

15 Kab. Ponorogo 7.544,0'l

16 Kab. Probolinggo 7.834,39

17 Kab. Sampang 6.941,27la Kab. Situbondo 5.140,55

19 Kab. Sumenep 8.480,94

20 Kab. Trenggalek 4.978,77

21 Kab. Tulungagung 6.382,04

22 Kota Blitar 2.961,11

z5 Kota Kediri 1 .899,16

24 Kota Madiun 2.104,27

ZJ Kota Mojokerto 2.743,OO

zo Kota Pasuruan 2.229,75

Kota Probolinggo 4.887,24

26 Kota Batu 1.982,21

JUMLAH 178.831,94

XV Provinsi Kalimantan Barat A 224 A7

1 Kab. Bengkayang 6.238,46

Kab. Landak 9.340,50

J Kab. Kaouas Hulu 7.710,91

Page 53: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

(dalam juta rupiah)

NO

4 Kab. Ketapanq 11.363,28

Kab. Memoawah 6.431,20

o Kab. Sambas 7.466,02

7 Kab. Sangqau 3.969,34

8 Kab. Sintanq 4.775,31

v Kota Singkawang 3.124,46

10 Kab. Sekadau 5.046,74

Kab. Kayong Utara 5.008,96

12 Kab. Kubu Raya 5.612,52

JUMLAH 82.4't9.37

xvl Provinsi Kalimantan Tengah Y,JJZ,5Z

1 Kab. Barito Selatan 6.268,50

Kab. Barito Utara 4.538,70

Kab. Kapuas 9.689,03

4 Kab. Kotawaringin Barat 7.241,43

5 Kab. Kotawaringin Timur 8.527,00

o Kota Palangkaraya z.Yzz,cY

7 Kab. Barito Timur 4.939,51

I Kab. Pulang Pisau 6.357,33

Kab. Gunung Mas 3.685,92

10 Kab. Lamandau 7.409,04

11 Kab. Sukamara 5.382,03

tz Kab. Katingan 8.810,05

JUMLAH 85.103.45

xvtl Provinsi Kalimantan Selatan 8.911,89

1 Kab. Banjar 8.635,20

Kab. Barito Kuala 7.453,20

Kab. Hulu Sungai Selatan 7.577 ,47

Kab. Hulu Sungai Tengah 5.628,01

5 Kab. Hulu Sungai Utara 4.370,14

6 Kab. Tapin 6.31 1,06

7 Kota Baniarbaru 2.402,11

JUMLAH 51.289,08

XVIII Kalimantan Utara

1 Kab. Nunukan 4.522,26

JUMLAH 4.522,26

xtx Provinsi Sulawesi Utara 11.375,29

1 Kab. Bolaang Mongondow 6.405,35

Page 54: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

(dalam juta rupiah)

Kab. Minahasa 9.661,85

Kab. Kepulauan Sangihe 4.987,31

4 Kota Bitung 4.O35,25

5 Kota Manado 2.776,19

o Kab. Keoulauan Talaud 5.740,48

7 Kab. Minahasa Selatan 7.478,90

8 Kota Tomohon 5.Ot Z,ZJ

Kab. Minahasa Utara 6.083,64

10 Kota Kotamobagu 2.643,34

11 Kab. Bolaang Mongondow Utara 4.712,09

12 Kab. Minahasa Tenggara 6.429,81

13 Kab. Bolaang Mongondow Timur 5.269,44

JUMLAH 81.271.17

xx Provinsi Gorontalo 6.747,42

1 Kab. Boalemo 5.786,08

Kab. Gorontalo 8.172,65

Kota Gorontalo 2.931,93

4 Kab. Pohuwato 8.778,28

Kab. Bone Bolango 5.656,05

o Kab. Gorontalo Utara 6.087,35

JUMLAH 44.159.76

xxl Provinsi Sulawesi Tengah 9.924,14

1 Kab. Banggai '7'7'7R EO

Kab. Banggai Kepulauan 6.395,19

Kab. Buol 5.760,87

4 Kab. Toli-Toli 5.334,32

Kab. Donggala 7.174,33

o Kab. Morowali 6.982,89

7 Kab. Poso 8.095,92

d Kota Palu 4.395,04

9 Kab. Parigi Moutong 10.249,66

10 Kab. Tojo Una Una 6.232,83

11 Kab. Sigi 6.330,72

12 Kab. Banggai Laut 5.009,90

13 Kab. Morowali Utara 4.929,15

JUMLAH 94.591,5s

xxtl Provinsi Sulawesi Selatan 13.481,24,| Kab. Bantaeno 5.526,41

Kab. Barru 5.888,15

Page 55: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

(dalam iuta rupiah)

..#t'r',i.i: I

ruJ Kab. Bone 10.144,92

4 Kab. Bulukumba 7.682,82

5 Kab. Enrekang 6.782,64

Kab. Gowa 5.380,56

7 Kab. JenepontoA AAO AA

R Kab. Luwu 10.222,37

Kab. Luwu Utara 7.468,16

10 Kab. Maros 6.493,30

11 Kab. Pangkaiene Kepulauan 5.230,06

Kab. Pinrang 9.195,54

12 Kab. Kepulauan Selayar c..'co,z /

14 Kab. Sidenreng Rappang o. t vz,zz

15 Kab. Sinjai 6.059,47

16 Kab. Soppeng 6.366,90

17 Kab. Takalar 4.704,69

18 Kab. Tana Toraja 7.270,36

19 Kab. Wajo 9.094,29

20 Kota Pare-oare 3.018,83

21 Kota Palopo 3.491,47

22 Kab. Luwu Timur 7.405,70

Kab. Toraja Utara 4 00.1 ?R

JUMLAH 166.207,33

XXIII Provinsi Sulawesi Barat 9.237,58

1 Kab. Majene 5.940,50

Kab. Mamuju s.261,90

Kab. Polewali Mandar 7.748,71

4 Kab. Mamasa 7.534,58

Kab. Mamuiu Utara 5.280,29

o Kab. Mamuju Tengah 5.592,70

JUMLAH 46.595,26

XXIV Provinsi Sulawesi Tenggara 9.169,70

1 Kab. Buton 4 0?1 0n

2 Kab. Konawe 9.054,23

Kab. Kolaka

4 Kab. Muna 9.540,17

Kota Kendari 3.541,96

o Kota Bau-bau 3.265,75

7 Kab. Konawe Selatan 5.823,65

8 Kab. Bombana 4.616,12

9 Kab. Wakatobi 5.169,78

Page 56: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

(dalam juta ruplah)

NO DAERAH

10 Kab. Kolaka Utara 4.631,61

11 Kab. Konawe Utara 5.431,91

12 Kab. Buton Utara 5.284,97

IJ Kab. Kolaka Timur 6.378,47

14 Kab. Konawe Kepulauan 6.914,06

JUMLAH 91.689.91

XXV Provinsi Bali 9.331,23

Kab. Bangli 4.315,58

Kab, Buleleng 6,405,71

3 Kab, Jembrana 5.163,01

Kab. Karangasem 4.653,75

5 Kab. Klunqkunq 5.076,26

6 Kab. Tabanan 6,792,00

JUMLAH 41.737 ,54

XXVI Provinsi Nusa Tenggara Barat 7.643,29

1 Kab. Bima 9.309,20

) Kab. Dompu 7.878,74

3 Kab. Lombok Barat 6.889,37

4 Kab. Lombok Tengah 6.781,54

5 Kab. Lombok Timur 10.297,96

6 Kab. Sumbawa

7 Kota Mataram 3.869,85

I Kota Bima ? A1? ?q

9 Kab. Sumbawa Barat 5 906,29

10 Kab. Lombok Utara 5.157,48

JUMLAH 76.346.76

XXVII Provinsi Nusa Tenggara Timur 8.766,83

1 Kab. Alor 5.581,03

) Kab. Belu 5.431,40

J Kab. Ende 5.197,46

4 Kab. Flores Timur 7.101,24

5 Kab. Kupang 5.00s,84

o Kab. Manggarai 6.266,06

7 Kab. Ngada q ?17 ?O

Kab. Sikka 7.119,84

I Kab. Sumba Timur 4.337,58

10 Kab. Timor Tenqah Selatan 7.257,14

11 Kota Kupang 2.295,71

12 Kab. Rote Ndao 5.716,47

Page 57: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

(dalam juta rupiah)

NO

13 Kab. Manggarai Barat 6.233,1 5

14 Kab. Nagekeo 5.103,1 2

.!t Kab. Sumba Barat Daya 6.549,19

16 Kab. Manggarai Timur 5.390,09

JUMLAH 98.669,54

xxvill Provinsi Maluku 8.994,80

1 Kab. Maluku Tenggara Barat 6.876,98

2 Kab. Maluku Tengah 7.271,27

Kab. Maluku Tenggara6 A4? ?q

4 Kab. Buru 5.568,1 8

5 Kota Ambon 2.491,30

o Kab. Seram Bagian Barat 4.710,07

Kab. Seram Bagian Timur 5.638,63

I Kab. Keoulauan Aru 6.065,48

Y Kota Tual 3.106,95

'10 Kab. Maluku Barat Daya 5.537,34

11 Kab. Buru Selatan 5.071 ,77

JUMLAH 66.946.12

xxtx Provinsi Maluku Utara 10.263,12

1 Kab. Halmahera Tengah ^ (no ?6

Kab. Halmahera Barat 6.878,27

Kota Ternate 3.729,36

4 Kab. Keoulauan Sula 7.944,17

Kab. Pulau Taliabu s.219,66

JUMLAH 39.543,93

XXX Provinsi Papua 15.4't1,04

Kab. Biak Numfor 7.675,30

Kab. Jayapura 6.523,92

Kab. Jayawijaya 7.906,93

4 Kab. Merauke 9.412,68

Kab. Mimika 6.641,40

o Kab. Nabire 6.588,82

7 Kab. Paniai 7.500,66

8 Kab. Puncak Jaya 7.088,79

Kab. Kepulauan Yapen 7.881,69

10 Kota Jayapura 3.880,21

a.l Kab. Sarmi 5.743,05

12 Kab. Keerom 7.092,71

13 Kab. Yahukimo 6.541,74

Page 58: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

(dalam juta rupiah)

y ,,:-,.,*s;;';*SX,: .$|ffi#Fg

14 Kab. Pegununqan Bintang 10.460,42

15 Kab. Boven Diqoel 6.788,29

16 Kab. Mappi 8.654,64

17 Kab. Asmat 6.413,66

18 Kab. Waropen 7.178,96

19 Kab. Supiori 6.4't6,72

20 Kab. Mamberamo Rava 5.543,28

21 Kab. Mamberamo Tengah 9.482,83

22 Kab. Yalimo 13.789,41

z5 Kab. Nduga 9.839,72

24 Kab. Doqiyai 5.372,89

25 Kab. Intan Java 11.022,64

zo Kab. Deiyai 5.953,75

JUMLAH 212.806.',t5

XXXI Provinsi Papua Barat 9.318,41

1 Kab. Sorong 6.370,57

Kab. Manokwari 6.603,0s

Kab. Fak Fak 4.705,14

4 Kota Soronq 2.514,88

Kab. Sorong Selatan 4.990,33

o Kab. Raja Ampat 5.828,86

7 Kab. Teluk Bintuni 4.633,88

8 Kab. Teluk Wondama 5.968,22

I Kab. Kaimana 6.754,61

10 Kab. Mavbrat 6.558,12

11 Kab. Tambrauw

12 Kab. Manokwari Selatan 5.625,46

13 Kab. Pegunungan Arfak 4.929,08JUMLAH 84.334,51

[K,,' f ,iil{} 1, .',1!!r:;;I;11 I ;.;i

Jumlah Total ffitiii ProvlnSl, - - -,.:. 3oo.ooo

Page 59: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

Provinsi : __________________________________________

SKPD : __________________________________________

Laporan Triwulan/Tahunan : __________________________________________

Jumlah

Penerima DAK Pendamping Total Swakelola KontrakManfaat

(*) (Rp. Juta) (Rp. Juta) (Rp. Juta) (Rp. Juta) (Rp. Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1

a.

b.

c.

d. Balai Proteksi Tanaman dan Penyediaan Sarana Pendukung

2

a. Balai Perbenihan Perkebunan dan Penyediaan Saran Pendukung

b. Balai Proteksi Tanaman Perkebunan dan Penyediaan Sarana Pendukung

3

a.

b. Laboratorium Kesehatan Hewan dan Penyediaan Sarana Pendukung

c.

d. Laboratorium Pakan dan Penyediaan Sarana Pendukung

4

a.

b.

Kodefikasi Masalah: (Kolom 17)

Kode Masalah

1 Permasalahan terkait dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)

2 Permasalahan terkait dengan Petunjuk Teknis

3 Permasalahan terkait dengan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD

SKPD

...........

4 Permasalahan terkait dengan DPA-SKPD

5 Permasalahan terkait dengan SK Penetapan Pelaksana Kegiatan

6 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Tender Pekerjaan Kontrak

7 Permasalahan terkait dengan Persiapan Pekerjaan Swakelola

8 Permasalahan terkait dengan Penerbitan SP2D

9 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak

10 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola

UPTD/UPTB Otoritas Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D)

Laboratorium Pengujuan Mutu OKKP-D

Tidak

Kodefikasi

Masalah

Pembangunan/ Rehabilitasi/ Renovasi UPTD/ Balai Perbenihan, Balai Proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Penyediaan Sarana Pendukung

Jenis Kegiatan

2

No.

Satuan Volume

Fisik (%)

Pembangunan/ Rehabilitasi/ Renovasi/ UPTD/ Balai/ Instalasi Perbibitan dan Hijauan

Pakan Ternak, Laboratorium Kesehatan Hewan, Laboratorium Kesehatan Masyarakat

Veteriner, Laboratorium Pakan dan Penyediaan Sarana Pendukung

Balai/ Instalasi Perbibitan dan Peninjauan Pakan Ternak dan Penyediaan Sarana

Pendukung

Balai Perbenihan, Tanaman Pangan dan Penyediaan Sarana Pendukung

Balai Perbenihan Hortikultura dan Penyediaan Penyediaan Sarana Pendukung

Kepala SKPD Provinsi

Ttd dan Distempel Instansi

NIP.

Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH)

dan Penyediaan Saran Pendukung

Pembangunan/ Rehabilitasi/ Renovasi UPTD/ Balai Perbenihan, Balai Proteksi

Tanaman Perkebunan dan Penyediaan Sarana Pendukung

Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Penyediaan Sarana

Pendukungnya

Total

Pembangunan UPTD/UPTB Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D)

dan Penyediaan Sarana Pendukung

Jumlah Realisasi Realisasi

Sasaran dan lokasi

dgn RKPD

DPA-SKPD dgn

Juknis

...................., ............................... 20.....

Keu (%) Ya Tidak Ya

Format 2a.

Laporan Triwulan dan Tahunan Dana Alokasi Khusus Bidang Pertanian Tahun 2015 Lingkup Pertanian Provinsi

Perencanaan Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan

Kegiatan

Kesesuaian

sasaran

Kesesuaian

antara

Page 60: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

Keterangan

1 Pelaksana DAK adalah SKPD Provinsi terkait yang bertanggung jawab terhadap bidang DAK masing-masing

2 Bidang DAK sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)

3 Jenis kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis masing-masing bidang DAK

4 Kolom 17 diisi dengan masalah-masalah yang terjadi di lapangan yang terkait dengan kode masalah yang tersedia

(*) Satuan penerima manfaat disesuaikan dengan kegiatan di masing-masing bidang DAK

Page 61: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

Provinsi : __________________________________________

Kabupaten/kota : __________________________________________

SKPD : __________________________________________

Laporan Triwulan/Tahunan : __________________________________________

Jumlah

Penerima DAK Pendamping Total Swakelola Kontrak

Manfaat

(*) (Rp. Juta) (Rp. Juta) (Rp. Juta) (Rp. Juta) (Rp. Juta)

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1

a. Irigasi Air Tanah

b. Irigasi Air Permukaan

c. Embung

d. Dam Parit

2

3

4

5

6

Kodefikasi Masalah: (Kolom 17)

Kode Masalah

1 Permasalahan terkait dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)

2 Permasalahan terkait dengan Petunjuk Teknis

3 Permasalahan terkait dengan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD

SKPD

...........

4 Permasalahan terkait dengan DPA-SKPD

5 Permasalahan terkait dengan SK Penetapan Pelaksana Kegiatan

6 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Tender Pekerjaan Kontrak

7 Permasalahan terkait dengan Persiapan Pekerjaan Swakelola

8 Permasalahan terkait dengan Penerbitan SP2D

9 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak

Ya Tidak

Kodefiikasi

Masalah

Pembangunan/ Rehabilitasi/ Renovasi UPTD/ Balai/ Instalasi Perbibitan dan

Hijauan Pakan Ternak, Pusat Kesehatan Hewan, RPH-Ruminansia, RPH

Unggas dan Penyediaan Sarana Pendukung

Satuan

Total

VolumeFisik (%) Keu (%)

2

Pengembangan Prasarana dan Sarana Air mendukung Subsektor Tanaman

Pangan

Pembangunan/ Rehabilitasi/ Renovasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di

Kecamatan dan Penyediaan Saran Penyuluhan

Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah (GCPP) dan Penyediaan

Sarana Pendukung

Pembangunan/ Rehabilitasi/ Renovasi UPTD/ Balai Perbenihan Tanaman

Pangan, Hortikultura, Gudang Pestisida dan Penyediaan Sarana Pendukung

Pembangunan / Rehabilitasi/ Renovasi UPTD/Balai Perbenihan Tanaman

Perkebunan dan Penyediaan Sarana Pendukung

Perencanaan Kegiatan

Jumlah Realisasi

Pelaksanaan

Kegiatan Kesesuaian sasaran

Laporan Triwulan dan Tahunan Dana Alokasi Khusus Bidang Pertanian Tahun 2015 Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota

No. Jenis Kegiatan

Ya Tidak

NIP.

...................., ............................... 20.....

Realisasi

Kesesuaian antara

Format 2b.

DPA-SKPD dgn

Pelaksanaan Kegiatan

Kepala SKPD Kabupaten/Kota

Ttd dan Distempel Instansi

dan lokasi dgn

Page 62: Juknis Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2015

10 Permasalahan terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola

Keterangan

1 Pelaksana DAK adalah SKPD Kabupaten/Kota terkait yang bertanggung jawab terhadap bidang DAK masing-masing

2 Bidang DAK sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)

3 Jenis kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis masing-masing bidang DAK

4 Kolom 17 diisi dengan masalah-masalah yang terjadi di lapangan yang terkait dengan kode masalah yang tersedia

(*) Satuan penerima manfaat disesuaikan dengan kegiatan di masing-masing bidang DAK