judul - wirausaha 2009 website | anda sukses kami … · web view [12 desember 2009] anonimus....
TRANSCRIPT
WAROENG CASSAVA
OLEH :
Ramayani 081201030
Astri Winda Siregar 081201031
Hafsah Purwasih 081201040
PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN
DEPARTEMEN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
JUDUL
Adapun judul dari usaha yang kami tawarkan adalah “Waroeng Cassava”.
Dan usaha ini merupakan usaha yang berupa barang yaitu berupa berbagai macam
jenis makanan yang berbahan dasar ubi kayu. Dan dapat juga dipesan dalam
bentuk catering.
LATAR BELAKANG
Serealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi serealia
terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi.
Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan serealia dan umbi-
umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat. Tanaman dengan kadar
karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan umbi-umbian pada umumnya tahan
terhadap suhu tinggi. Serealia dan umbi-umbian sering dihidangkan dalam bentuk
segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari selera.
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah
pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya
dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai
sayuran. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata
bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong
yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi
singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala
kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam
sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun
sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun
singkong karena mengandung asam amino metionin. Umbi akar singkong banyak
mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula
yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk
asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN
per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi
yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat
diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat
tepung tapioka.
Alasan kami memilih usaha yang kami ajukan ini dengan berbahan baku
singkong adalah selain singkong dapat diperoleh dengan mudah dan murah,
singkong juga memiliki nilai tambah yang cukup menguntungkan dari hasil
olahannya seperti mengubah singkong menjadi bolu, keripik, kolak ataupun
tepung yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kue kering.
Singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus
untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat
digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi. Ubi kayu
atau singkong merupakan salah satu bahan makanan sumber karbohidrat (sumber
energi). Berikut ini adalah tabel kandungan yang terdapat dalam ubi kayu.
Tabel 1. Komposisi Ubi Kayu (per 100 gram bahan)
KOMPONEN KADAR
Kalori 146,00 kalAir 62,50 gram
Phosphor 40,00 mgKarbohidrat 34,00 gram
Kalsium 33,00 mgVitamin C 30,00 mg
Protein 1,20 gramBesi 0,70 mg
Lemak 0,30 gramVitamin B1 0,06 mgBerat dapat
dimakan75 gram
Ubi kayu dalam keadaan segar tidak tahan lama. Untuk pemasaran yang
memerlukan waktu lama, ubi kayu harus diolah dulu menjadi bentuk lain yang
lebih awet. Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai
usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok
saja. Misalnya dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai
bentuk awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk
olahan tersebut berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai
dengan program pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan
bahan pangan, terutama non-beras.
TUJUAN
1. Untuk meningkatkan nilai tambah dari produk ubi kayu
2. Dapat membuka lapangan pekerjaan
3. Dapat dijadikan patokan dalam membuka usaha lain dibidang makanan
yang berbahan baku dari ubi
4. Untuk meningkatkan selera masyarakat akan aneka olahan dari ubi kayu
5. Untuk memperoleh keuntungan
PROSEDUR OPERASIONAL
Penyewaan Tempat
Pada tahap awal ini, tempat yang dibutuhkan bagi sebuah usaha yang
bergerak dibidang makanan adalah suatu tempat yang cukup ramai dilewati oleh
banyak orang atau sering menjadi tempat persinggahan. Tempat harus cukup
strategis agar dapat menganalisis kelayakan usaha tersebut dapat dijalankan atau
tidak. Untuk usaha “Waroeng Cassava” ini dititik beratkan pada lokasi yang
dekat dengan sekolah-sekolah karena sasaran utamanya adalah pelajar.
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Untuk pengadaan sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah
berupa kursi-kursi, meja-meja dan pernak-pernik untuk menghias “Waroeng
Cassava” ini. Sarana dan prasarana ini semuanya dibeli dengan modal/budget
yang sudah dipersiapkan. Contoh barang yang akan dibeli adalah kursi atau meja
yang cukup unik dan menggunakan warna-warna yang soft namun bercorak.
Pengadaan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Lainnya
Pada proses ini, tujuan yang dicapai adalah tersedianya bahan baku dalam
jumlah yang memadai dan berkesinambungan dengan harga yang cukup
terjangkau. Adapun usaha yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan
kerjasama dengan para petani yang memiliki kebun ubi kayu sehingga
kesinambungan bahan baku akan terjamin.
Pengadaan Peralatan Pengolahan
Adapun pengadaan peralatan pengolahan ini berupa mixer, oven, kompor,
penggorengan, cetakan, piring, gelas, sendok, garpu, panci, dandang, rak tempat
makanan dan kulkas. Adapun barang-barang tersebut juga diperoleh dengan cara
dibeli sesuai dengan budget/modal yang sudah ditentukan/dipersiapkan.
Perekrutan karyawan
Pada proses ini, yang diperlukan adalah 2 orang juru masak yang
mengetahui bagaimana cara pengolahan ubi kayu secara kreatif dan 2 pelayan
yang mampu melayani para pembeli yang datang dan 1 kasir yang bertugas
menghitung pemasukan.
Pemasangan Instalasi Listrik dan Air Serta Telepon
Pemasangan ini dilakukan sebagai penunjang aktivitas di “Waroeng
Cassava” agar dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Misalnya, pemasangan
listrik untuk menambah daya penerangan pada warung, penasangan air untuk
memenuhi kebutuhan air dan pemasangan telepon untuk mempermudah
komunikasi.
CONTOH PRODUK-PRODUK OLAHAN YANG DISAJIKAN Kue Ubi Kayu
Bahan :
50 gram tebung beras
250 gram singkong parut
250 cc santan dari 1/4 butir kelapa
150 cc susu murni
215 gram gula pasir
1/4 sendok teh garam
Pewarna (sesuai keinginan )secukupnya
1/2 butir kelapa, parut, beri garam secukupnya, kukus
Cara Membuat :
Campur tepung beras, singkong, susu, gula, santan, garam, aduk hingga
rata.
Bagi Adonan jadi dua bagian kasih warna yang berbeda. Letakkan adonan
di loyang yang sudah dialasi plastik yang sudah diolesi minyak. Kukus
kurang lebih 15 menit lalu lapisi dengan adonan yang sudah diberi warna
yang berbeda, kukus kurang lebih 25 menit biarkan dingin baru dipotong-
potong.
Hidangkan dengan taburan kelapa parut
.
Kue bolu (Cake)
\
Substitusi terigu dengan tepung ubikayu/ubijalar :50 –100%
250 g margarine
250 g gula halus
250 g tepung
2 g baking powder
8 kuning telur; 6 putih telur
8 g ovalet dikocok hingga putih kemudian diayak lalu dicampur dan terakhir
dimasukkan ke dalam loyang
dioven 160oC, 45 menit
disajikan
Bengka Ubi Kayu
Bahan: 650g tepung tapioka
200 ml santan kelapa
1/4 sendok teh garam
6 sendok gula
1 telur
1 tbspn tepung tapioka
1 tbspn mentega
Dimasukkan semua bahan kemudian dimixer dalam sebuah mangkuk
hingga kental kemudian di adon dan dimasukkan ke dalam loyang pemanggang,
dipanggang pada suhu 180° selama 40 menit. Setelah itu, didinginkan selama 5-
10 menit sampai permukaan kue terlihat coklat.
Beberapa Contoh Lain Hasil Olahan Dari Ubi Kayu
ANALISIS BIAYA PEMBUATAN “WAROENG CASSAVA”
Bahan-bahan harga Biaya(Rp)Ubi kayu 2000/kg 1.500.000Tepung terigu 8000/kg 1.200.000Gula 9000/kg 2.700.000Baking powder 4000/botol 120.000Mentega 16000/kg 2.400.000Pemanis 1500/bungkus 90.000Garam 1000/bungkus 30.000Penyedap rasa 500/bungkus 90.000Rempah-rempah 5000/kg 600.000Santan 5000/liter 600.000Susu 6000/bungkus 360.000Vanilla bubuk 2000/botol 120.000TOTAL 9.810.000
Sarana dan Prasarana
Jumlah Unit Biaya (Rp)
Meja 10 unit 2.500.000Kursi 4 lusin 1.400.000Piring 5 lusin 1.000.000Gelas 10 lusin 360.000Garpu 3 lusin 90.000Mixer 2 unit 700.000Oven 1 unit 450.000Kompor gas 1 unit 2.500.000Penggorengan 4 unit 200.000Cetakan 10 loyang 250.000Rak tempat makanan
2 unit 400.000
Panci 5 unit 300.000Dandang 5 unit 500.000Kulkas 1 unit 1.500.000Sendok 3 lusin 90.000Piring Kecil 3 lusin 150.000Pernak-pernik komplit 1.000.000TOTAL 13.390.000
Biaya Pelaksana/gaji
Jumlah Biaya (Rp)
Juru masak 2 1.500.000Pelayan 2 1.000.000Kasir 1 500.000TOTAL 3.000.000
Sewa Tempat per tahun (Rp) 10.000.000
Listrik, Air dan Telepon
per bulan (Rp) 300.000
Biaya adm. Dan lainnnya
per bulan (Rp) 200.000
TOTAL Rp 36.700.000
Penjualan dan Keuntungan
25 kg per hari menghasilkan 200 porsi
@ porsi = Rp 5.000,- x 200 -= Rp 1.000.000,-
Pendapatan kotor per bulan = Rp 1.000.000 x 30 = Rp 30.000.000,-
Dikurangi pengeluaran perbulan = Rp 16.310.000,-
Pendapatan bersih perbulan = Rp 30.000.000 – Rp 16.310.000,-
= Rp 13.690.000,-
Pendapatan per tahun = Rp 13.690.000 x 12 = Rp 164.280.000,-
Dikurangi pengeluaran per tahun = Rp 15.000.000,-
Pendapatan bersih per tahun = Rp 164.280.000 – Rp 15.000.000
= Rp 149.280.000,-
B/C Ratio tahun ke 1 = Rp 149.280.000,- / Rp. 36.700.000.-
= 4,07
Payback Period (PP) = Rp. 36.700.000,- / Rp. 13.690.000,- x 1 tahun
= 2,6 tahun
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2009. Yuk, Berbisnis Aneka Olahan Ubi. Diakses dari: http://www.bi.go.id [12 Desember 2009]
Anonimus. 2009. Bengka Ubi Kayu. Diakses dari: 3.bp.blogspot.com. [12 Desember 2009]
Finesso. 2009. Ubi Kayu Jadi Komoditas Ekonomi Tinggi. Diakses dari: http://m.kompas.com. [12 Desember 2009]
Ina. 2008. Kue Ubi Kayu. Diakses dari: www.google.com [12 Desember 2009]
Rustandi, A. 2005. Pengembangan Desain Dari Olahan Limbah Kulit Singkong. Diakses dari: www.google.com [12 Desember 2009]
Tri Margono, Dkk. 1993. Buku Panduan Teknologi Pangan. Diakses dari: www.google.com [12 Desember 2009]
Wikipedia. 2009. Singkong. Diakses dari: http: wikipedia. Com. [12 Desember 2009]