judul tugas akhir : merancang kembali kompleks...

10
Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton JUDUL TUGAS AKHIR : MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN AL-ICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch, IAI DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T NRP MAHASISWA : 3207.100.052 TUGAS AKHIR RA.091381 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TEMA TUGAS AKHIR : MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN-- KESEMESTAAN NAMA MAHASISWA : NUR AINIA

Upload: doantram

Post on 02-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan betonSistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton

JUDUL TUGAS AKHIR :

MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTRENAL-ICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO

DOSEN PEMBIMBING :

Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch, IAI

DOSEN KOORDINATOR :

Ir. SALATOEN P, M. T

NRP MAHASISWA :

3207.100.052

TUGAS AKHIR RA.091381

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

TEMA TUGAS AKHIR :MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN--KESEMESTAAN

NAMA MAHASISWA :

NUR AINIA

Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton

LATAR BELAKANG DAN PROGRAM RANCANGAN...

Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton

MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN AL-

ICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch, IAI

DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T

NUR AINIA 3207.100.052

SIDANG TUGAS AKHIR

/// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN ///

MISI OBYEK

GAMBARAN UMUM OBYEK

LATAR

BELAKANG

•Keinginan untuk menumbuh kembangkan warisan keluarga yang

difungsikan untuk kemaslahatan Islam dan semua kalangan

masyarakat khususnya bagi anak-anak yatim/piatu.

•Menciptakan pusat perkembangan, penelitian, dan pendidikan Islam

yang sekaligus akan menjadi salah satu icon Islami di kab.Mojokerto.

•Perkembangan arsitektur nusantaradiharapkan dapat diaplikasikan

dalam desain kompleks pondok pesantren ini dengan pemberdayaan

swadaya masyarakat.

•Meningkatkan ukhuwah antar ummat Islam.

•Sarana informasi bagi setiap kalangan.

•Pelajar dan pengajar, maksudnya penyebaran pemahaman dan kepahaman

agama Islam.

•Meningkatkan kenyamanan fisik maupun psikis penghuni darul aitam melalui

solusi desain arsitektural.

•Sebagai pusat dakwah dan syiar agama Islam.•Sebagai pusat pendidikan, pembinaan danpengembangan ilmu pengetahuan baik aqidah,sejarah Islam, tauhid, dan ilmu dakwah bagi seluruhkalangan masyarakat.•Sebagai pusat peribadatan ummat Islam.•Sebagai wisata religi dan wisata alam.1. Pusat peribadatan dan dakwah Islam•Shalat lima waktu, shalat Jum’at, Shalat Ied, istighosah, dzikir, dll.•Lembaga dakwah, yang nantinya mencetak kader-kader dakwah bagi ummatIslam.2. Pusat pengkajian dan pembinaan umat Islam•Terdapat lembaga dakwah dan BAZIS (Badan Amil Zakat, Infaq, danShodaqoh).•Terdapat pondok pesantren salafiyah..•Terdapat bengkel bambu dan kelas wirausaha bagi santri.3. Pusat Silaturrahmi•Berkumpulnya elemen ummat muslim dan organisasi/jam’iyah keislaman.•Terdapat pengajian keislaman (rutin dan temporer).4. Icon kota dan wisata religi•Terdapat kebun bambu untuk wisata alam..•Terdapat makam-makam para perintis Islam di Mojokerto.5. Pusat pendidikan Islam•Terdapat fasilitas pendidikan mulai dari TK, MI, MTs, dan MA.•Terdapat Lembaga Pengajaran Bahasa Arab (LPBA).

RUANG LINGKUP OBYEK

Jenis dan Kegiatan Obyek Perancangan Zona Vertikal :

•Sebagai area peribadatan yang identik dengan nilai-nilai Ketuhanan sekaligus zonapenanda ruang privat.

Jenis dan Kegiatan Obyek Perancangan Zona Horizontal :

•Area pesantren sebagai tempat pembelajaran ilmu ukhrowi, ilmu salafiah.

• Area pengelola sebagai tempat pengelolaan administrasi, manajemen data, dankeuangan secara keseluruhan. Area madrasah sebagai tempat pembelajaran ilmu ukhrowidan duniawi.

Jenis dan Kegiatan Obyek Perancangan Zona Peralihan :

•Sebagai tempat budidaya lingkungan, pengemangan, penelitian, dan berbagai macamkegiatan atau acara bersama.

Jenis dan Kegiatan

Obyek Perancangan

MASYARAKAT UMUM

MAHASISWA/PELAJAR

LEMBAGA-LEMBAGA YANG

BERKAITAN DENGAN DAKWAH

ISLAM

PELAKU AKTIVITAS

Jenis

Bangunan

Nama Ruang Jumlah Ruang

Masjid Ruang utama

Teras depan

Teras samping

Ruang jemaat putri

Ruang remaja masjid

Ruang tunggu khotib

Toilet putra

Toilet putri

Tempat wudhu putra

Tempat wudhu putri

Perpustakaan

Gudang

Ruang menara

1

1

2

1

2

1

3

3

20

10

1

1

1

Makam Pemakaman

Ruang peziarah 1

Rumah

Kyai

(HORIZO

NTAL)

Ruang tamu

Ruang tidur

Ruang tengah

Toilet

Ruang pusaka

dapur

1

4

1

2

2

1

Jenis

Bangunan

Nama Ruang Jumlah Ruang

Area

Pesantren

Musholla putri

Asrama putri

Toilet dan tempat wudhu putri

Musholla putra

Toilet dan tempat wudhu putra

Dapur ponpes

Gudang

1

15

5

1

25

1

1

Area

Pengelola

Kantor pengeola pesantren :

Ruang tamu

Ruang staff

Ruang administrasi

Toilet

Kantor pengelola madrasah :

Ruang tamu

Ruang staff

Ruang guru

Ruang TU

Ruang administrasi

Ruang kepala sekolah

Toilet

Koppontren

Ruang kesehatan

1

1

1

1

1

1

3

1

1

3

2

1

1

Area

Madrasah

TK :

-Ruang kelas

-Toilet

-Ruang bermain

MI :

-Ruang kelas

-Toilet

MTs :

-Ruang kelas

-Toilet

-Ruang Osis

MA :

-Ruang kelas

-Toilet

-Ruang Osis

LPBA

Lab. komputer

Lab. Bahasa

Lab. IPA

Perpustakaan

2

2

1

6

4

3

2

1

3

2

1

2

1

1

1

1

Jenis

Bangunan

Nama Ruang Jumlah Ruang

Aula

Serbaguna

1

Kebun

Bambu

Luas Total Bangunan ±1.5 Ha

ENTRA

NCEAREA PARKIR

SIDE ENTRANCE

LAHAN KOSONG

KOMPLEKS

RUMAH

KELUARGA

NDALEM

MAKAM

MUSHOLLA DAN

PONPES PUTRA

PERNAUNGANKANTOR

PENGELOLA

RUMAH KYAIMUSHOLLA DAN

PONPES PUTRI

MASJID

TK, KANTOR

MADRASAH, AULA

SERBAGUNA

MI

RUANG

LUARMTS, MA

ZONA PERALIHAN

ZONA VERTIKAL

ZONA HORIZONTALORGANISASI RUANG

EXISTING

ORGANISASI RUANG SETELAH PERANCANGAN KEMBALI

MAIN

ENTRANCE

SIDE ENTRANCE

KEBUN BAMBU

KOMPLEKS

RUMAH

KELUARGA

NDALEM

MAKAMPERNAUNGAN,

AULA SERBA GUNA

KANTOR

PENGELOLA

PESANTREN

RUMAH KYAI

MASJID

AREA MADRASAH

RUANG

LUAR

AREA

PESAN

TREN

KANTO

R

YAYAS

AN

AREA

PESAN

TREN

KEBUN

BAMBU

MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN AL-

ICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch, IAI

DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T

NUR AINIA 3207.100.052

SIDANG TUGAS AKHIR

/// GREENING THE LIFE_KESEMESTAAN ///

Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton

ANALISA LAHAN...

• Lokasi berada di wilayah kabupaten Mojokerto, tepatnya di lahan milikK.H. Moh. Chusen Ichsan Jalan Raya Brangkal, Desa Brangkal kecamatanSooko, kurang lebih 11 Km dari pusat kota Mojokerto.

• Kawasan ini diperuntukkan untuk masjid dan kompleks yayasan darulaitam Al-Ichsan yang di dalamnya juga terdapat pondok pesantren danbanyak lahan kosong di sepanjang sungai Brangkal.

Pintu masuk ke dalam kompleks pondok pesantren masih kurang

terlihat dari jalan raya meski masjid Al-Ichsan sudah tampak dari

jauh.hal ini selain diakibatkan karena kurang adanya hierarki

pada desain site plan juga disebabkan penempatan entrance

yang kurang tepat.

Lokasi lahan yang berdekatan dengan jalan utama penghubung

kabupaten Mojokerto dan Jombang memberikan kemudahan bagi

pengunjung untuk mencapai kompleks pondok pesantren Al-Ichsan.

PENJELASAN

UMUM SITE

VIEW DARI LUAR

KE DALAM SITE

POTENSI PENCAPAIAN

•SUHU HARIAN : 22’-35’

•KELEMBABAN : 70%-80%

•KEC. ANGIN : 6-12 KM/JAM

•CURAH HUJAN : 1700-1850 MM/TH

•GSB : MIN 3m

•KDB : 60%

•KLB : RANGE 0.6-1.8

•TINGGI MAKSIMUM : 3 LANTAI

•LEBAR DAMIJA : 15 (2-5-1-5-2)

KONDISI

FAKTUALSITE

ANALISA VEGETASI

SITE PLAN & FOTO-FOTO EXISTING

DAPUR PONPES

PINTU MASUK ASRAMA PUTRI

ASRAMA PUTRI

ASRAMA PUTRI

LAHAN KOSONG

RERUMPUTAN, POHON PISANG UBI BAMBU PETUNGPOHONMANGGA

MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN AL-

ICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch, IAI

DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T

NUR AINIA 3207.100.052

SIDANG TUGAS AKHIR

/// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN ///

Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton

TEMA ......

TEMA….Tema yang dipergunakan untuk objek studi tugas akhir

adalah Menghijaukan Kehidupan dengan sub-temaKesemestaan (pendekatan arsitektur nusantara).

Pengertian Greening the Life menurut Josef Prijotomo yaitu :•Hijau = biru + kuning hibrida•Hijau : tanda kehidupan, seperti juga gerak (movement) hijau dan gerak

Tema Menghijaukan Kehidupan dipilih karena berawal darikeinginan penulis untuk mewujudkan simbiosis mutualisme antaraarsitektur dengan alam melalui pergerakan/rutinitas manusiasebagai media penghubungnya.

Pembahasan tema Menghijaukan Kehidupan dalam sub bab inijuga menjelaskan korelasinya dengan sub tema Kesemestaan sesuaipendekatan arsitektur nusantara oleh Galih Widjil Pangarsa.

•Nilai Ketuhanan pada Sumbu Vertikal yang juga digunakan sebagaiPenanda Ruang Privat•Nilai Kemanusiaan pada Sumbu Horizontal yang juga digunakan sebagaiPenanda Ruang Publik•Terdapat Konfigurasi Pusat-Tepi•Pernaungan : Wujud Kelenturan Ruang Peralihan•Adanya Keselarasan Masyarakat-Manusia dan Masyarakat-Alam

POKOK : VertikalitasTUJUAN : Mampu memberikan kesan sebagai ruang peribadatan yang berhubungan langsung dengan prinsip keTuhanan, sekaligus sebagai penanda ruang privat.

PERSYARATAN KINERJA I : Bangunan memiliki karakteristik sebagai tempat ibadah.KONSEP : Adanya pengolahan bentuk atap yang meruncing ke atas pada masjid dan makam sebagai penanda hubungan vertikal dengan Tuhan, skala ruang masjid yang dibuat megah sehingga membuat manusia merasa kecil di hadapan-Nya.

PERSYARATAN KINERJA II : Bangunan memiliki karakteristik sebagai zona privat.KONSEP : Adanya selasar di depan rumah Kyai sebagai penanda bahwa sebelum tamu masuk harus terlebih dulu singgah di selasar.

POKOK : HorizontalitasTUJUAN : Mampu memberikan kesan sebagai zona public.PERSYARATAN KINERJA : Bangunan memiiki karakteristik sebagai area yang terbuka untuk umum sebagai penanda hubungan social antar masyarakat.

KONSEP : Penggunaan sudut atap yang lebih tumpul.

POKOK : Konfigurasi Pusat-TepiTUJUAN : Menunjukkan adanya pundi-pundi Islam dalam kekhasan arsitektur nusantara.PERSYARATAN KINERJA : Bangunan memiliki elemen-elemen arsitektural yang menunjukkan adanya unsur keIslaman di dalamnya.

KONSEP : Penggunaan Tiang bercabang 5 yang menggambarkan rukun Islam.

POKOK : PernaunganTUJUAN : Mewujudkan adanya ruang peralihan antara zona vertikal dengan zona horizontal.PERSYARATAN KINERJA : Terdapat ruang terbuka yang ternaungi (perteduhan) yang menunjukkan adanya hubungan antara zona yang satu dengan yang lain.

KONSEP : Aula serbaguna sebagai area terbuka tempat berkumpulnya seluruh penghuni kompleks pondok pesantren sekaligus sebagai tempat berlangsungnya berbagai macam acara social yang juga berfungsi untuk pernaungan antar zona pada

organisasi ruang.

POKOK : Keselarasan Masyarakat-Manusia dan Masyarakat-AlamTUJUAN : Menciptakan adanya simbiosis mutualisme antara manusia, arsitektur, dan alam.PERSYARATAN KINERJA : Menggunakan solusi-solusi desain arsitektural yang ramah lingkungan dan sesuai dengan prinsip-prinsip arsitektur nusantara.

KONSEP I : Penggunaan material-material alam seperti bambu, batu-bata ekspose, pecahan keramik pada struktur ataupun elemen-elemen arsitektural dalam bangunan.

KONSEP II : Pembuatan kebun bambu sebagai upaya reboisasi bambu sekaligus sebagai obyek wisata alam bagi pengunjung pesantren.SUB

TEMA….

1

MAIN

ENTRANCE

SIDE ENTRANCE

KEBUN BAMBU

KOMPLEKS

RUMAH

KELUARGA

NDALEM

MAKAMPERNAUNGAN,

AULA SERBA GUNA

KANTOR

PENGELOLA

PESANTREN

RUMAH KYAI

MASJID

AREA MADRASAH

RUANG

LUAR

AREA

PESAN

TREN

KANTO

R

YAYAS

AN

AREA

PESAN

TREN

KEBUN

BAMBU

2

3

4

5

MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN AL-

ICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch, IAI

DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T

NUR AINIA 3207.100.052

SIDANG TUGAS AKHIR

/// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN ///

Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton

KONSEP DAN SKETSA RANCANGAN...

Sekilas tentang Bambu Keberadaan bambu di Indonesia seperti butiran pasir dipantai, banyak tapi tidak begitu berharga. Kurangnya pemanfaatan dalam dunia konstruksi/arsitektur menyebabkan bambu menjadi komoditas yang dipandang sebalah mata, padahal dengan porsi penggunaan yang tepat material bambu ini bisa memberi sentuhan yang culup menarik.

Akibat tidak ada pengembangan maka bambu jadi tidak menarik sehingga masyarakat tidak menyukainya. Akhirnya bambu sebagai material lokal posisinya semakin terpinggirkan. Hal ini tentu menyedihkan, mengingat persediaan bambu di Indonesia sangat melimpah, namun sebenarnya kita masih belum optimal dalam memanfaatkannya.

Pemanfaatan bambu harus didukung oleh upaya reboisasi dan pengelolaan yang ramah lingkungan. Kita sangat berkepentingan untuk menjaga ketersediaan bambu, tidak hanya untuk kebutuhan produksi, juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan kualitas lingkungan. Bambu menghasilkan biomassa tujuh kali lipat dibanding hutan pepohonan. Selain itu rumpun bambu berperan dalam mencegah erosi karena dapat memperkuat ikatan partikel dan menahan pengikisan tanah. Karenanya, pemanfaatan bambu harus diintegrasikan dengan upaya pelestarian agar bambu tetap tersedia dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik.

Bambu memiliki kekuatan yang dapat dipersaingkan dengan baja. Karena kelenturan dan kekuatannya yang tinggi, struktur bambu juga merupakan bangunan tahan gempa. Sayangnya, selama ini kekuatan bambu belum diimbangi dengan teknik sambungan yang kuat. Paduan antara kekuatan, kejelian arsitek, dan keampuhan bahan pengawet menghasilkan konstruksi yang kuat, tahan gempa, indah, dan awet hingga puluhan tahun.Dari berbagai penelitian, struktur bambu terbukti memiliki banyak keunggulan. Seratnya yang liat dan elastis sangat baik dalam menahan beban (baik beban tekan/tarik, geser, maupun tekuk). kuat tekan bambu (yang berkualitas) sama dengan kayu, bahkan kuat tariknya lebih baik daripada kayu. Bahkan dengan kekuatan seperti ini, jenis bambu tertentu bisa menggantikan baja sebagai tulangan beton.

Pada konstruksi bambu biasanya digunakan baut 12 mm dan ijuk ( lebih populer ) untuk menyambung antar bambu.

Sambungan dengan baut harus terlihat rapi dan bersih sehingga konstruksi bambu terlihat lebih bagus . Untuk memasang bautnya, bambu dibor terlebih dahulu, kemudian baut dimasukkan ke bambu dan diberi mur, ( Pasang murnya jangan terlalu keras supaya bambu tidak pecah), Berbeda dengan kayu, adanya rongga pada bambu membuatnya harus diperlakukan khusus agar tidak mudah pecah. Sambungan dengan baut menciptakan konstruksi yang tidak kaku sehingga tahan terhadap gempa (karena konstruksi akan bergerak mengikuti arah getar gempa). Ini masih ditambah lagi dengan bobotnya yang ringan sehingga berat keseluruhan struktur tidaklah besar. Ini merupakan kelebihan lain dari konstruksi bambu.Sambungan dengan kombinasi pasak dan ijuk, type sambungan yang tidak kaku, yakni memakai kombinasi paku/pasak bambu yang diikat ijuk. Dengan teknik pengikatan tertentu, ijuk sangat baik untuk mengikat sambungan struktur bambu. ikatan ijuk bagus dalam menahan beban ke samping. Selain ijuk, rotan juga dapat sebagai pengikat sambungan. Namun, karena tidak sekuat ijuk, maka ikatan rotan biasanya hanya dipakai di interior.Fungsi Jenis Bambu Diameter

Kolom

struktur (

tiang

penyangg

a )

Betung/petung

14—15 cm

Kuda-

kuda

Gombong/ando

ng

12 cm

Gording /

blandar

bambu Legi 10 cm

Kasau Tali/apus 6 cm

Reng Tali/apus 6 cm (dibelah

2)

Dinding

(utuh

atau

anyaman)

Tali/apus,

bambu hitam

6 cm

Tali/apus

Betung/petung

Bambu legi Gombong/andong

Bambu hitam

T E K N I K P E N G A W E T A NCara pengawetan yang dikembangkan mengunakan tabung, dapat dioperasikan tanpa tenaga listrik, sehingga cocok untuk pedesaan. Bahan pengawet berupa larutan kimia dimasukkan dengan tekanan udara (Morisco, 1998). Proses pemasukan larutan pada bambu diameter 8 cm, panjang 6 m memakan waktu sekitar 20 menit..

Nosle untuk proses pengawetan bambu dengan tekanan.(Paten Sederhana, 2004)

MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN AL-

ICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch, IAI

DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T

NUR AINIA 3207.100.052

SIDANG TUGAS AKHIR

// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN /

Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton

sistemstrukturMenggunakan sistem rangka, dengan kolom-balok,kolom berdiameter 80 cm, dengan jarak 8-9 meter,tebal balok 80 cm, dengan menggunakan sistem twoway slab on beam pada bangunan masjid dan aulaserbaguna.

SistempenghawaanMenggunakan penghawaan alami berupa adanya bukaan-bukaan dan celah celah pada dinding (dinding bernafas)yang terbuat dari bambu.

SistemlistrikMenggunakan sumber listrik dari PLN.

sistemairSumber air dari sumur air tanah yangdisalurkan ke atas menggunakan pompa,dan kemudian disalurkan pada tiap unittoilet menggunakan sistem up feed. Yangberhubungan vertikal pada shaft pada tiaptoilet. Sumur air tanah terdapat padamasing-masing unit bangunan.

PerlindunganterhadapkebakaranSistem pemadaman terhadap kebakarandilakukan secara konvensional denganbeberapa fire extinguisher dan air yangtersedia karena desain bangunan berbasisswadaya masyarakat.

Sumur air tanah

Pompa

KM/WC/Dapur, Dsb

sistemairAdapun sebagian bangunan yang sistemairnya menggunakan sistem konvensionalyaitu dengan menggunakan sumur airtanah tanpa penggunaan pompa (dengantenaga manusia. Sistem ini digunakanpada bangunan pesantren khususnyaasrama putra dan asrama putri yangditujukan agar santriwan/santriwati dapatberlatih untuk hidup dalam nuansakesederhanaan.

Sedangkan untuk pengairan kebun bambudan ladang juga menggunakan sistemkonvensional yang sumber airnya diambildari sungai Brangkal.

sistemstrukturSeluruh bangunan menggunakan sistem sambunganikat dan pasak dengan bambu sebagai materialutamanya.

KELAKA SEBAGAI PENUTUP ATAP

MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN AL-

ICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch, IAI

DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T

NUR AINIA 3207.100.052

SIDANG TUGAS AKHIR

// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN /

Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton

Secara garis besar, bambu terbagi menjadi 2 jenis:bambu rumpun (sympodial) dan bambu rambat(monopodial).Perbanyakan BambuAda beberapa teknik untuk memperbanyak bambu,yaitu perbanyakan rimpang (rhizoma), potonganbatang, ataumenggunakan cabang dan biji untuk beberapa jenisbambu besar.Perbanyakan dengan Potongan BatangPerbanyakan dengan potongan batang baik untukperkebunan besar dan untuk penahan angin karenalebih mudah dan memerlukan waktu yang lebihsingkat.

Langkah-langkah perbanyakan dengan batang:1. Pilihlah batang bambu yang berumur sekitar 2-3tahun dan memiliki banyak cabang.2. Potonglah sedekat mungkin dengan tanah, dankemudian potong-potonglah batangnya sepanjang1,5 sampai 2 meter.3. Bersihkan cabang-cabang dan daunnya setelahbuku pertama pada tiap potongan, tapi sisakan 2atau 3 cabang pada satu sisinya.4. Galilah parit dan kuburlah batang bambu itusedalam kirakira 15 cm. Setelah penanaman,potonglah cabang-cabang yang tersisa pada 2 bukudi atas tanah. Ini akan membantu Anda mengetahuidi mana bambu itu ditanam.5. Sirami setiap hari selama satu minggu pertama.Setelah itu, sirami dua kali seminggu selama satubulan.ketika batang bambu itu sudah mulai bertunas,batang itu sudah siap untuk digali, dipotong, danditanam kembali ke tempat yang Anda inginkan.

Menanam Bambu Berkualitas Tinggi

Untuk menanam bambu berkualitas tinggi,dibutuhkan pasokan unsur hara yang cukup,mengingat tanaman bambu adalah tanamanpemakan berat.Uji coba yang pernah dilakukan pada bambumenunjukkan bahwa kayunya lebih kuat jikaditanam pada punggung bukit daripada dekatsungai.

Perkebunan IntensifPerkebunan bambu yang intensif adalah suatu perkebunandi mana bambu merupakan tanaman utamanya. Tanamlahbambu dalam baris dengan jarak rumpun 4-6 meter danjarak antar baris 8-10 meter. Pada lahan-lahan yangmiring, tanamlah bambu sesuai kontur.Dengan memberi jarak 8-10 meter antar baris, akanmenyediakan banyak ruang pada saat memanendan mengumpulkan batangnya. Anda juga bisamenggembalakan ternak antar baris-baris itu.

Usia Batang BambuBambu sebaiknya dipanen setelah berumur 3 tahun. Untukbeberapa jenis bambu, bahkanharus dipanen saat berumur 4, 5, atau 6 tahun. Jenis bambutali/apus paling baik dipanensetelah 3 tahun, jenis bambu petung setelah 4 atau 5 tahun.

Perawatan dan PenyimpananBambu memerlukan waktu pengeringan selama 4-8 minggusebelum siap digunakan.

PengawetanLangkah pertama dalam pengawetan bambu adalahmengurangi kadar gula dalam bambu. Karena itulahsebaiknya Anda memanen bambu hanya di saat musimkemarau dan hanya saat bambu telah berumur 3 tahunatau lebih.

Langkah berikutnya adalah mengurangi kandungan gulanyalebih jauh lagi. Ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara,antara lain:• Pengeringan dalam Rumpun. Kita dapat memotongbatangnya dan membiarkannya di dalam rumpun selama 4-6minggu hingga daunnya rontok. Batang itu harus diletakkan diatas batu sehingga tidak menempel atau menyentuh tanah.Daun akan menghabiskan banyak gula yang terdapat dalambatang dan batang akan mengering secara perlahan tanpamemberi tempat yang bisa dipakai oleh penggerek untukmenempatkan telurnya.• Pengawetan dengan Air. Batang dapat direndam dalam airmengalir selama 2-3 minggu. Air akan menghilangkan hampirsemua kandungan gula. Setelah perendaman, batang bambuharus dikeringkan secara perlahan pada tempat yang teduh.Jangan menjemurnya di terik matahari karena batang bambubisa pecah atau retak.• Pengawetan dengan Air Laut. Pengawetan ini adalahdengan merendam bambu ke dalam air laut. Ikatlah kuat-kuatbambu dengan pemberat batuan sehingga tidak mengapungatau hanyut. Jangan biarkan bambu-bambu itu terpapar danterjemur ketika air surut untuk melindunginya dari keretakan.

• Perlakuan Secara Kimiawi.Masukkan ke dalam bak yang berisi larutan tuba selama 4-6 minggu. Setelah itu angkatbambu dan keringkan di tempat teduh hingga siap digunakan. Jika Anda menggunakanperlakuan dengan memendam dalam air terlebih dahulu, maka perlakuan pengawetandengan tuba hanya akan memerlukan waktu selama 2 minggu.

• Minyak dan Pernis. Furnitur atau barang kerajinan dari bambu yang telahdiselesaikan,dapat diminyaki atau dipernis untuk mencegah jamur, memperpanjang umur barang, sertameningkatkan nilai produk tersebut.• Pengawetan dengan Borak. Bambu dapat juga diawetkan dengan menggunakanborak, sejenis bahan kimia yang dapat membunuh hama penggerek dan telur-telurnya.Borak paling baik digunakan untuk mengawetkan bambu dalam jumlah besar dengan cepatdanbiasanya untuk keperluan ekspor. Hampir semua negara tidak mau mengimpor bambuyang tidak diawetkan dengan borak atau bahan kimia lainnya terlebih dahulu. Caramengawetkannya tinggal merendam batang bambu ke dalam larutan air yang sudah diberiborak selama 2 minggu,kemudian keringkan di tempat teduh dan tidak menempel di tanah.

budidayabambu

MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN AL-

ICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch, IAI

DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T

NUR AINIA 3207.100.052

SIDANG TUGAS AKHIR

// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN /

Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton

MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN AL-

ICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch, IAI

DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T

NUR AINIA 3207.100.052

SIDANG TUGAS AKHIR

// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN /

Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton

ILMU DARI WAE REBO...

ILMU DARI WAE REBO...

balok lantai

tanah urugbatu apittiang kolongbatu alas

tanah

gambar potongan konstruksi BAMBU yang ditanam

Batu alas sebagai penahan beban bangunan, permukaan cenderung rata.

Batu apit sebagai gotri/batu yang mampu membuat tiang lentur ketika mendapat gaya puntir

(penyelesaian untuk menanggapi bencana gempa).

Pengurugan berlapis-lapis setelah tanah urug, batu apit, tanah urug lagi, kemudian batu apit lagi,

sampai lubang penuh tertutup.

IJUK