jtstikesmuhgo-gdl-wiwinpujia-1337-2-hal.151-8

8
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011 151 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Wiwin Puji Astuti 1 , Herniyatun 2 , Hendri Tamara Yudha 3 1, 2 3  Jurusan Keperawa tan STIKes Muhammadiyah Gombong ABSTRACT Diarrhe is a serious public health problem because the mortality rate due to diarrhea is still high, especially in Balita (Children under five age). Knowledge of food sanitation is used as a basis and efforts aimed at hygiene and food safety in order not to cause toxicity and human disease, especially about the diarrhea.  The aim of this study is to find out correlation between mothers knowledge about food sanitation with diarrhea case occurance of Balita in Klirong I Community Health Center work area.  The type of the research is  cas e con tr ol  with  retrospective approach. Population in this study were mothers who have children who ever had treat ment Kli ron g I Community Health Cen ter . The sampl es were taken by  purposive sampling  technique. There were 68 respondents used as the samples that devided as cases population (34 respondents of Balitas who suffered diarrhea) and control population (34 respondents of Balitas who never suffered from diarrhea).  The data were analys ed by using  chi square  test.  chi square  test. showed that x test =7.074 > 5.991 from the x table. It means that there is a cor rel ation betwen mot her ’s knowl edg e abo ut foo d sanitation wit h diarrhea case occurance in Balita. Sanitation knowledge can influence the diarrhea occurance. Keywords. Diarrhea, toddler/Balita, food sanitation PENDAHULUHAN Pemba ngunan kese hata n di arahkan untuk mencapai Indo nesia se ha t 20 10 de ng an har apan dimana semua lap isa n masy ar akat Indonesia da pa t berperilak u hidup bers ih dan sehat. Diare didefinisikan seb aga i pen ing kat an fre kue nsi, ke e nce ran da n vol u me ti nj a. Di ar e ad al ah buang ai r be sar  yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan fr ek ue nsi leb ih b anya k d ari biasanya (Beh rman, 2000). Diare merupakan keadaan dimana tin ja nya ence r, dan da pa t ber campur dara h dan lendir. Diare dapat men ya ba bk an c ai ran tubuh terkur as keluar me lalui ti nj a. Bi la pen der it a di are ba nya k sek ali keh ilangan caira n tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian (Ummuaulia, 2008 ). Peny akit dia re pad a bay i dan anak dap at menimbulkan dampak yang negatif, yaitu dapat menghambat pr oses tumbuh kemb ang an ak  yang pada akhirnya dapat men ur unkan k ual i tas hidup anak. Menurut Widjaja (2002), penyakit diare merupakan masa lah kesehatan masy arakat.

Upload: bayou-fore-you

Post on 12-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

    151

    HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SANITASI MAKANANDENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

    Wiwin Puji Astuti1, Herniyatun2, Hendri Tamara Yudha31, 2 3 Jurusan Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong

    ABSTRACTDiarrhe is a serious public health problem because the mortality

    rate due to diarrhea is still high, especially in Balita (Children under fiveage). Knowledge of food sanitation is used as a basis and efforts aimed athygiene and food safety in order not to cause toxicity and human disease,especially about the diarrhea.The aim of this study is to find out correlation between mothersknowledge about food sanitation with diarrhea case occurance of Balitain Klirong I Community Health Center work area.

    The type of the research is case control with retrospectiveapproach. Population in this study were mothers who have children whoever had treatment Klirong I Community Health Center. The sampleswere taken by purposive sampling technique. There were 68 respondentsused as the samples that devided as cases population (34 respondents ofBalitas who suffered diarrhea) and control population (34 respondents ofBalitas who never suffered from diarrhea).

    The data were analysed by using chi square test. chi square test.showed that x test =7.074 > 5.991 from the x table. It means that there isa correlation betwen mothers knowledge about food sanitation withdiarrhea case occurance in Balita.Sanitation knowledge can influence the diarrhea occurance.

    Keywords. Diarrhea, toddler/Balita, food sanitation

    PENDAHULUHANPembangunan kesehatan

    di arahkan untuk mencapaiIndonesia sehat 2010 denganharapan dimana semua lapisanmasyarakat Indonesia dapatberperilaku hidup bersih dansehat. Diare didefinisikansebagai peningkatan frekuensi,keenceran dan volume tinja.Diare adalah buang air besaryang tidak normal atau bentuktinja yang encer denganfrekuensi lebih banyak daribiasanya (Behrman, 2000).Diare merupakan keadaandimana tinjanya encer, dandapat bercampur darah dan

    lendir. Diare dapatmenyababkan cairan tubuhterkuras keluar melalui tinja.Bila penderita diare banyaksekali kehilangan cairan tubuhmaka hal ini dapatmenyebabkan kematian(Ummuaulia, 2008). Penyakitdiare pada bayi dan anak dapatmenimbulkan dampak yangnegatif, yaitu dapat menghambatproses tumbuh kembang anakyang pada akhirnya dapatmenurunkan kualitas hidupanak.Menurut Widjaja (2002),penyakit diare merupakanmasalah kesehatan masyarakat.

  • Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

    152

    Penderita diare di wilayahIndonesia pada tahun 2000 yangtertinggi adalah di daerahKalimantan Selatan yaknisejumlah 1.744 orang, Bali 677orang, Sulawesi Utara 310orang, Sulawesi Selatan 160orang, Sulawesi Tenggara 115orang dan Jawa Tengah 88orang.

    Meskipun jumlahpenderita di Jawa Tengahmenduduki urutan ke 8 namunangka kematian mendudukiperingkat ke 3. Badan statistikmenunjukkan bahwa setiaptahun diare menyerang 50 jutapenduduk Indonesia dan 2/3nya adalah Balita dengan korbanmeninggal sekitar 600.000 jiwa(Widjaja, 2002).Banyak faktor yang dapatmenyebakan diare, diantaranyaadalah : infeksi dari berbagaibakteri, infeksi berbagai macamvirus, alergi makanan danparasit yang masuk ke dalamtubuh melalui makanan danminuman yang kotor (Depkes RI,2005). Sebelum diare terjadi kitadapat mencegah melalui perilakuhidup bersih dan sehat dengancara : mencuci tangan pakaisabun dengan benar, meminumair minum sehat, pengelolaansampah yang baik, membuangair besar dan kecil padatempatnya (Sudaryat, 2005).Gejala diare biasanya timbulyang di awali dengan gelisah,suhu tubuh biasanyameningkat, nafsu makanberkurang/tidak ada, dankemudian timbul diare, tinjanyacair dan di sertai lendir/lendirdan darah. Pada orang yangterkena diare dapatmenyebabkan terjadinyadehidrasi (ringan, berat, sedang),

    hipoglikemi, intoleransisekunder akibat kerusakan villimukosa usus dan defisiensienzim laktosa (Ngastiyah, 2003).Aturan mengenai pelaksanaansanitasi makanan tercantumdalam Depkes RI, 2005 yangmeliputi pemeriksaanpengelolaan makanan terhadapfasilitas pencucian, caramendesinfeksi makanan, mutumakanan, penyimpananmakanan, penyimpanan bahanmentah dan perlindungan bahanmakanan terhadap debu.

    Berdasarkan hasil surveyProgram Pemberantasan (P2)diare di Indonesiamenyebutkan bahwa angkakesakitan diare di Indonesiapada tahun 2000 sebesar 301per 1000 penduduk denganepisode diare balita adalah 1,0-1,5 kali per tahun. Tahun 2003angka kesakitan penyakit inimeningkat menjadi 374 per 1000penduduk. Hasil surveyDepartemen Kesehatan (2003),penyakit diare menjadi penyebabkematian pada balita. Kejadiandiare pada balita secaraproporsional lebih banyak dibandingkan kejadian diare padaseluruh golongan umur yaknisebesar 55 %. Dari hasil studypendahuluan tahun 2009 dilingkup kerja Puskesmas Klirong1, angka kejadian diaremeningkat. Berdasar data yangdiperoleh 3 tahun terakhir yaitutahun 2007 jumlah balita yangmenderita diare adalah 86penderita, tahun 2008 balitayang menderita diare adalah 110penderita dan pada bulanJanuari - September tahun 2009yang menderita diare adalah 112penderita. Dalam hal ini, upayayang dilakukan dalam

  • Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

    153

    menanggulangi diare adalahdengan penyuluhan kesehatan,salah satunya dalam sanitasimakanan yang meliputikebersihan dan tempatpengelolaan makanan.

    METODE PENELITIANJenis penelitian yang di

    gunakan adalah case control,yaitu suatu penelitian surveyanalitik yang mencakupbagaimana faktor resiko dipelajari (Notoatmojo, 2005).Ditinjau dari pendekatannyamenggunakan pendekatanretrospektif. Menurut Ari kunto(2006), populasi adalahkeseluruhan objek yang di teliti.Populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi populasi kasus dankontrol. Populasi kasus dalampenelitian ini adalah semuapenderita yang di nyatakanpositif sebagai kasus olehpetugas kesehatan di LingkupKerja Puskesmas Klirong I yaitusebanyak 112 kasus. Sedangkanpopulasi kontrol di ambil daribalita di Lingkup KerjaPuskesmas Klirong I yang tidakmenderita diare.

    Sampel adalah sebagianatau wakil yang di teliti. Prinsipyang digunakan untukpengambilan sampel adalahpurposive sampling, yaitu dengancara memilih sampel di antarapopulasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (Nursalam,2003).

    Apabila subjeknya kurang dari100, lebih baik di ambil semua,Tapi jika jumlah subjeknya lebihdari 100 dapat di ambil antara10 15 % atau 20 -25 % ataulebih (Arikunto, 2006). Dalampenelitian ini sampel yang diambil sebanyak 30 % darijumlah populasi sehingga didapatkan sampel sebanyk 34sebagai kasus, dengan kriteriainklusi :a) Responden pernahtercatat sebagai penderita diaredi lingkup kerja PuskesmasKlirong I, b) Responden bisabaca dan tulis, 3) Bersediamenjadi responden. Dan untukkriteria eksklusi : a) Respondenmengalami gangguan jiwa, b)Sudah meninggal dunia. Untuksampel kontrol di ambil denganperbandingan 1 : 1 sehingga diambil 34 responden juga dengankriteria inklusi : a) Respondentidak tercatac sebagai penderitadiare di Lingkup KerjaPuskesmas Klirong I, b)Bertempat tinggal di LingkupKerja Puskesmas Klirong I, c)Bersedia menjadi responden.Dan untuk kriteria eksklusi : a)Tidak berdomisili di LingkupKerja Puskesmas Klirong I, b)Tidak bersedia menjadirespondenHASIL DAN BAHASAN

    Analisis Bivariat dalampenelitian ini digunakan untukmengetahui ada tidaknyahubungan antara variabel bebaspengetahuan ibu tentangsanitasi makanan denganvariabel terikat kejadian diare.

  • Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

    154

    Tabel 1 Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu Tentang Sanitasi MakananDengan Kejadian Diare Di Lingkup Kerja Puskesmas Klirong I tahun

    2010 (N=68)

    PengetahuanSanitasi

    Kejadian Diare TotalX2 P

    Ya % Tdk % Jml %

    BaikCukupKurang

    121111

    17,616,216,2

    21103

    30,914,74,4

    332114

    48,530,920,6

    7,074 0,029

    Jumlah 34 50 34 50 68 100

    Berdasarkan tabulasi silangpada tabel 1 diatas diketahuibahwa ada responden denganpengetahuan sanitasi dengankriteria baik dan pernahmengalami diare sebanyak 12(17,6%), sedangkan respondendengan pengetahuan sanitasidengan kriteria cukup danpernah mengalami diaresebanyak 11 orang (16,2%). Darihasil output SPSS diperoleh X2hitung = 7,074. Denganmenggunakan tingkat keyakinan95%, a =5 %, df = (jumlah baris 1) x (jumlah kolom 1) = (3-1) x(2-1) = 2, hasil diperoleh untukX2 tabel sebesar 5,991. KarenaX2 hitung > X2 tabel (7.074 >5,991) maka H0 ditolak danmenerima Ha yang berarti adahubungan antara pengetahuanIbu tentang sanitasi makanandengan kejadian diare padaBalita di lingkup kerjaPuskesmas Klirong I.

    Sesuai hasil penelitianyang dilakukan di lingkup kerjaPuskesmas Klirong I diketahuibahwa terdapat hubungan yangerat antara pengetahuan Ibutentang sanitasi makanandengan kejadian diare padaBalita. Hal ini sesuai denganhipotesa penelitian yangmenyatakan bahwa ada

    hubungan antara pengetahuanIbu tentang sanitasi makanandengan kejadian Diare. Adanyahubungan antara pengetahuanIbu tentang sanitasi makanandengan kejadian diare dapatdilihat dengan membandingkanantara X2 hitung dengan X2 tabel.Karena X2 hitung > X2 tabel(7,074 > 5,991) dan melihat nilaiprobabilitas signifikan p= 0,029

  • Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

    155

    pada balita. Dalam hal iniberarti, tingkat pengetahuanyang baik belum tentuberpengaruh dalam menurunkanangka kejadian diare pada balita.

    Notoatmodjo (2003)mengatakan bahwa pengetahuanerat kaitannya denganpengalaman seseorang dalammemperoleh pengetahuan.Dengan adanya pengalamanyang mereka dapatkan baikpengalaman pribadi maupundari orang lain dapatmenentukan status kesehatanseseorang. Pengetahuan daninformasi tentang sanitasimakanan dapat di peroleh daripetugas kesehatan, keluarga danmasyarakat. Faktor pengetahuantentang sanitasi makanan tidakbegitu saja menjadi penyebabadanya hubungan denganpenyakit diare, tapi ada faktorlain yang dapat mempengaruhikejadian diare. Menurut DepkesRI (2005) faktor lain yang dapatmempengaruhi kejadian diareantara lain adalah lingkungan,tingkat pendidikan, dan perilakumasyarakat. Lingkungan dapatberperan sebagai penyebablangsung dan faktor predisposisiterjangkitnya suatu penyakit.Dalam hal ini lingkunganmenjadi faktor akibat darikebiasaan membuang kotoranyang tidak semestinya ataupunkarena pemeliharaan sistemseptictank yang kurang baik.Selain itu lingkungan yang tidakbersih karena banyaknyagenangan air sebagai akibat darimusim hujan dan banjir dapatjuga menyababkan diare.Sampah yang tidak di keloladengan baik dapat menjadisumber pencemaran tanah, air,permukaan dan penularan

    penyakit khususnya penyakitgastrointestinal.

    Tingkat pendidikan yanglebih tinggi akan mempermudahseseorang atau masyarakatmemperoleh dan mencernainformasi dalam menerapkanhidup sehat. Hal ini sesuaidengan pernyataan bahwarendahnya pendidikan akanberdampak pada kurangnyapengetahuan ibu tentangsanitasi makanan sehinggadapat menyebabkan tingginyaresiko terjadinya diare padabalita dan sebaliknya semakinbaik pengetahuan ibu tentangsanitasi makanan maka semakinrendah pula resiko terjadinyadiare pada balita sehingga dapatdisimpulkan bahwa pengetahuanibu tentang sanitasi makananmemiliki hubungan dengankejadian diare pada balita.Perilaku masyarakat masihbanyak yang merugikankesehatan, salah satunya yaitukurang memperhatikan hygienemakanan. Sedangkan perilakuyang meningkatkan kesehatanseperti olah raga, makan dengangizi seimbang dan sebagainya,itu biasanya tidak dilakukanoleh masyarakat

    SIMPULANBerdasarkan hasil

    penelitian yang sudah dilakukan tentang hubunganpengetahuan Ibu tentangsanitasi makanan dengankejadian diare pada Balita diLingkup kerja PuskesmasKlirong I, Klirong, Kebumen padayang di laksanakan bulan Maret Mei 2010 terhadap 68responden Ibu Balita yang terdiridari 34 responden kasus dan 34responden kontrol, maka dapat

  • Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

    156

    di ambil kesimpulan sebagaiberikut :1. Distribusi tingkat

    pengetahuan Ibu Balitatentang sanitasi makanandengan kategori baikmempunyai jumlah tertinggiyaitu 33 orang (48,5 %), danuntuk pengetahuan cukupsejumlah 21 orang (30,9 %),sedangkan pengetahuankurang memiliki distribusiterendah yaitu sejumlah 14orang (20,6 %).

    2. Hasil penelitian mengenaikejadian diare di dapatkanbahwa jumlah Balita yangmenderita Diare sebanyak 34(50%) dan sebagian besarpada usia 9-26 bulan.

    3. Hasil analisa statistik dapatdi lihat dari hasil X2hitung=7,074 dan X2tabel=5,991. Karena X2hitung > X2 tabel(7,074>5,991) maka dalampenelitian ini menunjukkanbahwa terdapat hubunganantara pengetahuan Ibutentang sanitasi makanandengan kejadian diare padaBalita di Lingkup kerjaPuskesmas Klirong.

    DAFTAR PUSTAKAAl ummah. 2007. Metodologi

    Penelitian Kesehatan.Kebumen: LP3M StikesMuhammadiyahGombong.

    Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta.

    Azwar, S. 2006. Validitas danReliabilitas. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.

    Behrman. 2008.http://Behrman.blogspot

    .com//2009/06/proposal-penelitian-pengaruh-kompres.html. Diakses06 Juli 2009 jam 15.20wib.

    Candra. 2007. Pengantarkesehatan lingkungan.Jakarta : EGC.

    Corwin. 2001. Buku sakupatofisiologi. Jakarta :EGC.

    Edy. 2008. Hubungan AntaraKejadian Diare PadaAnak Balita DenganPengetahuan IbuTentang SanitasiLingkungan di RuangPuskesmasKawunganten. STIKESMuhammadiyahGombong.

    Ernawati. 2007. HubunganPengetahuan Ibu TentangSanitasi LingkunganDengan Kejadian DiarePada Balita di DesaKalitengah. STIKESMuhammadiayahGombong.

    Depdiknas (2003). Undang Undang RI No. 20 :Jakarta.

    Depkes (2003). Data Surveilans2000-2003. Jakarta :Ditjen & PL.

    Depkes (2004). Musim HujanDatang Lagi WaspadaiPenyakit Penyebab Diare.Jakarta : Ditjen & PL.

    Depkes (2005). Tatalaksanapenderita diare.Jakarta :Ditjen & PL.

    Djarismawati. 2004. Terdapatpada :

    Skripsi Edy, 2008. Hubunganantara kejadian kejadiandiare pada anak balitadengan pengetahuan ibutentang sanitasi

  • Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

    157

    lingkungan di ruangPuskesmasKawunganten. STIKESMuhammadiyahGombong.

    Hayati. 2004. http://astaqauliyah.com/2006/08/19/case-discussion-enteritis-akut/. Diakses 06 Juli2009 jam 14.12.

    Maria. 2007. Faktor-faktor resikoyang mempengaruhikejadian diare padabalita di wilayah kerjaPuskesmas Kasihan 1kabupaten Bantul.STIKES Wira HusadaYogyakarta.

    Melanicyber, 2006. Terdapatpada :

    Skripsi Ernawati, 2007.Hubungan pengetahuanibu tentang sanitasilingkungan dengankejadian diare padabalita di desa Kalitengah.STIKESMuhammadiayahGombong.

    Ngastiyah. 2003. http: //kuliahbidan.wordpress.com/2009/07 hubungan-faktor-lingkungan-sosial-ekonomi-dan-pengetahuan-ibu-dengan-kejadian-diare-akut-pada-balita-di-kelurahan-pekan-arba-kecamatan-tembilahan-kabupaten-indragiri-hilir/. Diakses 07 Juli2009 jam 14.26.

    Notoatmojo. 2003. IlmuKesehatan Masyarakat.Jakarta : Rineka Cipta.

    Nurhidayati. 2005. MajalahSains Kesehatan, 17(2).Staf Pengajar Ilmu

    Kesehatan. Jakarta :FKUI.

    Nursalam. 2008.http://nursalamblogspot.com/2009/02/faktor-faktor-yang-berhubungan-dengan.html. Diakses 02Juli 2009 jam 25.31.

    Nursalam. 2008. Konsep danPenelitian MetodologiPenelitian IlmuKeperawatan : Pedomanskripsi, Tesis daninstrumen penelitiankeperawatan. Edisi 2.Jakarta : SalembaMedika.

    Riwidikdo, H. 2007. StatistikKesehatan. Yogyakarta :Mitra Cendekia Press.

    Sawiji. 2009. Buku PedomanTugas Akhir Skripsi.Kebumen : LP3M StikesMuhammadiyahGombong.

    Sawiji. 2009. Pedoman SkripsiSarjana Keperawatan.Kebumen: LP3M StikesMuhammadiyahGombong.

    Sudaryat, S. 2005. KAPITASelekta GrastroenterologiAnak. Denpasar : FKUnsud / RS Sanglah.

    Sudjana, 2000. MetodaStatistika. Bandung :Tarsito.

    Sugiono. 2007. Statistik untukpenelitian. Bandung : CVAlfabeta.

    Suharyono, 2004. Terdapat pada:

    Skripsi Edy, 2008. Hubunganantara kejadian kejadiandiare pada anak balitadengan pengetahuan ibutentang sanitasilingkungan di ruang

  • Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

    158

    PuskesmasKawunganten. STIKESMuhammadiyahGombong.

    Ummuaulia. 2008.http://Ummuauliablogsportcom.blogspot.com/2009/02/faktorfaktor-

    yang-berhubungan-dengan.html. Diakses 02Juli 2009 jam 09.15.

    Widjaja. 2003. Mengatasi diaredan keracunan padabalita. Jakarta : KawanPustaka.