jtptunimus-gdl-triwahyuni-5189-4-bab3.pdf
TRANSCRIPT
-
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian
Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
jenis rancangan korelasi yaitu mengkaji hubungan antara variable dependen
dan independen (Arikunto, 2002). Sedangkan pendekatan yang digunakan
adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
approach) (Notoadmodjo, 2002). Pada penelitian ini variabel yang akan
dihubungkan adalah jenis kalamin dengan persepsi perilaku seksual pranikah.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang merupakan kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2005). Populasi juga diartikan sebagai subjek penelitian,
dimana seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Arikunto, 2006
& Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja atau
-
22
siswa yang sedang melaksanakan studi di SMA Muhammadiyah I
Kabupaten Sragen kelas X dan XI yang berjumlah 607 siswa.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki (Notoadmodjo, 2005). Dalam penelitian ini
teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random
sampling atau pengambilan sampel secara acak stratifikasi, agar
pertimbangan sampel strata memadai maka dilakukan pertimbangan antara
jumlah anggota populasi berdasarkan masing-masing strata (proportional
stratified sampling) (Notoatmodjo, 2005).
Menurut Notoatmodjo (2005) untuk populasi kecil atau lebih kecil
dari 10.000 maka untuk menetapkan jumlah sempel menggunakan rumus
sederhana yaitu :
( )2dN1Nn
+=
Keterangan
n = Besar populasi
N = Besar sampel
d = Tingkat kepercayaan atau ketetapan yang diinginkan yaitu 0,05.
Perhitungan jumlah sampelnya sebagai berikut :
n = ( )205,06071
607+
-
23
= 5175,2607
= 241,11 = 242 siswa
Jadi besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 242 siswa.
Penentuan sampel untuk masing-masing kelas dilakukan dengan
cara undian berdasarkan daftar nama siswa dengan memperhatikan
proporsi pada masing-masing kelas, yaitu :
Kelas X : berjumlah 267, dengan laki-laki 109 dan perempuan 138.
Kelas XI: berjumlah 340, dengan laki-laki 132 dan perempuan 208.
Sehingga sampel diambil dari kelas X dan kelas XI berjumlah :
a. Kelas X : 607267 x 242 = 106,44 =106 siswa
Kelas X-A : 1515,08106 x 26738
== siswa
Kelas X-B : 1515,08106 x 26738
== siswa
Kelas X-C : 1515,08106 x 26738
== siswa
Kelas X-D : 1515,08106 x 26738
== siswa
Kelas X-E : 1515,08106 x 26738
== siswa
Kelas X-F : 1515,48106 x 26739
== siswa
Kelas X-G : 1615,48106 x 26739
== siswa
-
24
b. Kelas XI IPA : 607145 x 242= 57,80 = 58 siswa
Kelas XI-A1 : 1540,1458 x 14536
== siswa
Kelas XI-A2 : 1540,1458 x 14536
== siswa
Kelas XI-A3 : 1579,1458 x 14537
== siswa
Kelas XI-A4 : 1440,1458 x 14536
== siswa
c. Kelas XI IPS : 607195 x 242= 77,74= 78 siswa
Kelas XI-S 1 : 1679,1578 x 19540
== siswa
Kelas XI-S 2 : 1679,1578 x 19540
== siswa
Kelas XI-S3 : 1679,1578 x 19540
== siswa
Kelas XI-S 4 : 1561,1478 x 19537
== siswa
Kelas XI-S5 : 1500,1578 x 19538
== siswa
Dalam menetapkan sampel perlu mempertimbangkan kriteria
inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi
Adapun kriteria inklusi sampel yang diteliti dalam penelitian ini
adalah:
-
25
1. Bersedia menjadi responden
2. Siswa kelas X dan XI
3. Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan subjek
memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat diikutsertakan dalam
penelitian (Nursalam, 2003). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini
adalah siswa yang tidak masuk sekolah saat pengambilan data.
-
26
C. Definisi Operasional
No Variabel Definisi
operasional
Alat ukur Hasil ukur Skala
1 Jenis
kelamin
Ciri seksual
responden yang
dibedakan atas laki-
laki dan perempuan
kuesioner Laki-laki
diberi kode 1
Perempuan
diberi kode 2
nominal
2 Persepsi
perilaku
seksual
pranikah
pada
remaja
Suatu proses mental
yang terjadi pada
diri manusia yang
ditunjukkan dengan
bagaimana melihat,
mendengar,
merasakan, meraba,
serta memberi
tanggapan tentang
perilaku seksual
pranikah
kuesioner Persepsi
kurang baik /
negatif
skornya 0 -
15
Persepsi baik
/ positif
skornya 16 -
30
nominal
D. Metode Pengumpulan Data
Data primer yang meliputi demografi, dan persepsi dikumpulkan
dengan panduan kuesioner yang terdiri atas pertanyaan tentang identitas
responden, jenis kelamin, dan persepsi tentang perilaku seksual pranikah.
-
27
Langkah-langkah dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Permohonan Ijin Kepada Pihak Universitas
Peneliti meminta surat permohonan ijin dari universitas untuk melakukan
penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Kabupaten Sragen.
2. Permohonan Ijin Kepada Pihak SMA
Setelah mendapat surat pengantar dari Universitas (nomor :
37/UNIMUS.G.4/AK/2008) peneliti menterahkan surat pengantar tersebut
kapada Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah I Sragen.
3. Permohonan data awal
Setelah mendapat ijin dari kepala sekolah (nomor : 983/K-
2/SMAM/I/2009) peneliti menemui Kepala TU untuk memperoleh data
awal yang berupa daftar jumlah siswa dalam setiap kelas. Setelah
memperoleh data awal Peneliti menemui guru BK untuk memperoleh
informasi tentang seksual pranikah di SMA tersebut.
4. Proses penelitian
Pada tahap ini penelitian peneliti dibantu oleh satu teman. Penelitian ini
dilakukan pada saat siswa kelas X dan XI selesai ujian semester sehingga
sampel tidak dapat dikumpilkan dalam satu ruangan sehingga Peneliti
mendatangi kelas perkelas. Penganbilan sampel dilakukan dengan cara
mendata semua siswa yang ada dikelas kemudian diundi untuk
mendapatkan sampel yang dibutuhkan peneliti. Setelah mendapatkan
sampel kemudian peneliti menjelaskan proses dan tujuan penelitian
-
28
kemudian peneliti menyebarkan kuesioner untuk diisi responden saat itu
juga dan satelah selesai diisi langsung dikembalikan kepada peneliti.
5. Kuesioner yang digunakan
Kuesioner yang digunakan sebagai alat penelitian diambil dari kuesioner
penelitian sebelumnya yang dibuat oleh Hidayatul (2008). Kuesioner
terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Kuesioner A berisi pertanyaan data demografi dari responden yang
terdiri dari nomor responden, jenis kelamin, dan umur responden.
b. Kuesioner B digunakan untuk mengetahui persepsi responden tentang
perilaku seksual pranikah, yang terdiri dari 10 pertanyaan. Jenis
pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan positif (favourable)
yang ditunjukkan pada nomor 1, 5, 6, 9, dan 10 sedangkan pertanyaan
negatif (unfavourable) ditunjukkan pada nomor 2, 3, 4, 7, dan 8. Untuk
pertanyaan favourable jika responden sangat setuju diberi skor 4,
setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan sangat tidak setuju
diberi skor 1. Pada pertanyaan unfavourable, jika responden menjawab
sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor 2, tidak setuju diberi skor
3, dan sangat tidak setuju diberi skor 4. Skala persepsi terdiri dari 10
item dengan skor tertinggi adalah 40 dan skor terendah adalah 10,
sehingga rentang sebenarnya adalah 10 - 40. Mean teoritisnya (skor
maksimal - skor minimal)/2 = 15 sehingga hasil persepsi kurang /
negatif skornya 0 - 15, persepsi baik / positif skornya 16 - 30.
-
29
E. Metode Pengolahan Dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah kuesioner diisi dan dikembalikan oleh responden kepada
peneliti maka selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan tahap-tahap
sebagai berikut :
a. Editing
Yaitu meneliti kembali apakah pengisian lembar kuesioner sudah
lengkap atau belum, editing dilakukan di tempat pengumpulan data
sehingga jika ada kekurangan data dapat dengan segera
dikonfirmasikan pada responden yang bersangkutan.
b. Coding
Yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban yang ada menurut
macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan menandai masing-masing
jawaban dengan kode berupa angka, kemudian dimasukkan dalam
lembaran tabel kerja guna mempermudah dalam membaca. Data yang
diberi kode adalah jenis kelamin, laki-laki diberi kode 1 dan
perempuan diberi kode 2.
c. Data Entry (memasukkan data)
Proses memasukkan data kedalam kategori tertentu untuk dilakukan
analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.00.
d. Tabulating
Memasukkan data-data hasil penelitian kedalam tabel-tabel sesuai
kriteria yang telah ditentukan.
-
30
e. Cleaning
Membuang atau membersihkan data yang sudah tidak dipakai
(Sugiyono, 1999).
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur relevan tidaknya
pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian
(Notoatmodjo, 2003). Pada penelitian ini dilakukan uji validitas pada 20
siswa di SMA Muhammadiyah 1 Sragen selain siswa yang menjadi
sampel. Pada pengujian validitas kuesioner dilakukan dengan uji korelasi
antara skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan terhadap skor total seluruh
pertanyaan dengan menggunakan uji Pearson product moment
(Notoatmodjo, 2003). Dan setelah diuji validitasnya dengan hasil r hitung
yaitu untuk nilai r tertinggi adalah 0,809 dan nilai r terendahnya adalah
0,595 lebih besar dari r tabel yaitu 0,448 sehingga item pertanyaan
dikatakan valid.
3. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah
instrumen yang digunakan telah reliabel (Notoatmodjo). Setelah diketahui
bahwa setiap item pertanyaan cukup valid dilanjutkan dengan analisa
reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen tersebut cukup konsisten
untuk mengukur gejala yang sama pada pengukuran yang berulang. Pada
awal tinggi rendahnya reliabilitas tes tercermin oleh nilai Cronbach Alpha
(Ghozali, 2002). Dimana kuesioner dikatakan reliabel jika indeks
-
31
reliabilitas yang diperoleh paling tidak mencapai 0,60 (Sugiyono, 1999).
Setelah dilakukan uji reliabilitas dan didapatkan hasil persepsi memiliki
alpha 0,8860 yaitu lebih besar dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel tersebut reliabel.
4. Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel
dependen (persepsi remaja tentang perilaku seksual pranikah) atau
variabel independen (jenis kelamin) yaitu dengan menggunakan mean,
standar deviasi, nilai minimum dan maksimum untuk data numerik dan
menggunakan prosentase untuk data kategorik.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui perbedaan antara
variabel independen yang berskala kategorik yaitu jenis kelamin
dengan variabel dependen penelitian (persepsi) yang berskala
kategorik. Analisa data yang digunakan adalah dengan uji Chi-square.
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penilitian ini, peneliti memenuhi tahapan etika
penelitian sebagai berikut :
1. Lembar Persetujuan (informed consent)
Sebelum melakukan penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan
riset yang dilakukan, jika responden bersedia diteliti, maka responden
-
32
harus menandatangani lembar persetujuan dan tidak memaksa (Nursalam,
2003).
2. Tanpa Nama (anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam penelitian, peneliti tidak
mencantumkan nama pada lembar kuesioner, cukup dengan memberi
nomor kode pada masing-masing lembar yang hanya diketahui oleh
peneliti (Nursalam, 2003).
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Peneliti menjamin kerahasiaan semua informasi yang diberikan oleh
responden dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian
(Nursalam, 2003).
G. Jadwal Penelitian
Terlampir.