jtptunimus gdl mustofakam 6696 1 babi

6
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan dan penyumbang terbesar penyebab kematian anak usia di bawah lima tahun (anak-balita). Menurut Said, 2010, pneumonia membunuh anak lebih banyak daripada penyakit lain apapun, mencakup hampir 1 dari 5 kematian anak-balita, membunuh lebih dari 2 juta anak-balita setiap tahun yang sebagian besar terjadi di negara berkembang. Oleh karena itu pneumonia disebut sebagai pembunuh anak no 1 (the number one killer of children). Di negara berkembang pneumonia merupakan penyakit yang terabaikan (the neglegted disease) atau penyakit yang terlupakan (the forgotten disease) karena begitu banyak anak yang meninggal karena pneumonia, namun sangat sedikit perhatian yang diberikan kepada masalah pneumonia. Menurut WHO tahun 2008, insidens pneumonia anak-balita di negara berkembang adalah 151,8 juta kasus pneumonia/ tahun, 10% diantaranya merupakan pneumonia berat dan perlu perawatan di rumah sakit. Di negara maju terdapat 4 juta kasus setiap tahun sehingga total insidens pneumonia di seluruh dunia ada 156 juta kasus pneumonia anak- balita setiap tahun. Terdapat 15 negara dengan insidens pneumonia anak- balita paling tinggi, mencakup 74% (115,3 juta) dari 156 juta kasus di

Upload: david-dwiadiputra-hartanto

Post on 28-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jtptunimus Gdl Mustofakam 6696 1 Babi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan dan

penyumbang terbesar penyebab kematian anak usia di bawah lima tahun

(anak-balita). Menurut Said, 2010, pneumonia membunuh anak lebih

banyak daripada penyakit lain apapun, mencakup hampir 1 dari 5 kematian

anak-balita, membunuh lebih dari 2 juta anak-balita setiap tahun yang

sebagian besar terjadi di negara berkembang. Oleh karena itu pneumonia

disebut sebagai pembunuh anak no 1 (the number one killer of children).

Di negara berkembang pneumonia merupakan penyakit yang terabaikan

(the neglegted disease) atau penyakit yang terlupakan (the forgotten

disease) karena begitu banyak anak yang meninggal karena pneumonia,

namun sangat sedikit perhatian yang diberikan kepada masalah

pneumonia.

Menurut WHO tahun 2008, insidens pneumonia anak-balita di

negara berkembang adalah 151,8 juta kasus pneumonia/ tahun, 10%

diantaranya merupakan pneumonia berat dan perlu perawatan di rumah

sakit. Di negara maju terdapat 4 juta kasus setiap tahun sehingga total

insidens pneumonia di seluruh dunia ada 156 juta kasus pneumonia anak-

balita setiap tahun. Terdapat 15 negara dengan insidens pneumonia anak-

balita paling tinggi, mencakup 74% (115,3 juta) dari 156 juta kasus di

Page 2: Jtptunimus Gdl Mustofakam 6696 1 Babi

2

seluruh dunia. Lebih dari setengahnya terdapat di 6 negara, mencakup

44% populasi anak-balita di dunia.

Menurut Kartasamita, 2010, pneumonia merupakan penyebab

kesakitan dan kematian utama pada balita. Setiap tahun lebih dari 2 juta

anak di dunia meninggal karena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),

khususnya pneumonia. Sebagian besar kematian terjadi di negara miskin,

dimana pengobatan tidak selalu tersedia dan vaksin sulit didapat.

Menurunkan angka kematian pada anak karena infeksi saluran napas akut,

dalam hal ini pneumonia, menjadi prioritas di dunia. Menurut laporan

Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), hampir 1 dari

5 balita di negara berkembang meninggal disebabkan oleh pneumonia,

namun hanya sedikit sekali perhatian diberikan terhadap penyakit ini.

Berdasarkan Kemenkes, tahun 2007 dan 2008 perbandingan kasus

pneumonia pada balita dibandingkan dengan usia ≥5 tahun adalah 7:3.

Artinya bila ada 7 kasus pneumonia pada balita maka akan terdapat 3

kasus pneumonia pada usia ≥5 tahun. Pada tahun 2009 terjadi perubahan

menjadi 6:4. Namun pneumonia pada balita masih tetap tinggi. Selain itu,

penemuan pneumonia pada bayi adalah sebesar >20% dari semua kasus

pneumonia. Hal ini menunjukkan bahwa bayi merupakan kelompok usia

yang tinggi kejadian pneumonianya. Oleh karena itu pneumonia pada

balita dan terutama pada bayi, perlu mendapat perhatian. Bila tidak

ditangani dengan benar maka dikhawatirkan dapat menghambat upaya

mencapai target MDGs menurunkan angka kematian pada bayi dan anak.

Page 3: Jtptunimus Gdl Mustofakam 6696 1 Babi

3

Untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan pneumonia pada bayi dan

balita dengan perbaikan gizi dan imunisasi dan meningkatkan upaya

manajemen tatalaksana pneumonia. Namun 2010, cakupan penemuan

kasus pneumonia pada balita tahun 2010 sebesar 23% dengan jumlah

kasus yang ditemukan sebanyak 499.259 kasus.

Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Semarang 2009, di Kota

Semarang pada tahun 2009 mencapai 4.766 kasus, meningkat dari tahun

2008 yang hanya mencapai 3.824 kasus, sedangkan IR pneumonia dan

pneumonia berat untuk tahun 2009 sebesar 403,5 per 10.000 balita.

Peningkatan IR pneumonia berarti jumlah penderita pneumonia dan

pneumonia berat semakin meningkat, hal ini dipengaruhi oleh peran serta

aktif masyarakat untuk mau membawa balitanya berobat ke Puskesmas

dan juga peran serta aktif petugas Puskesmas serta kader kesehatan di

masyarakat dalam rangka menemukan penderita pneumonia balita di

masyarakat. Adanya peningkatan kasus pneumonia dapat disebabkan oleh

semakin meningkatnya tingkat pencemaran di wilayah Kota Semarang dan

status gizi balita yang kurang baik, dikarenakan makanan yang dikonsumsi

balita tidak mengandung cukup gizi yang diperlukan oleh balita serta daya

tahan tubuh balita yang menurun akibat status gizi kurang ataupun buruk.

Namun demikian kasus pneumonia maupun pneumonia berat yang

ditemukan tidak sampai menyebabkan terjadinya kematian. Hal ini sangat

memprihatinkan mengingat penyakit yang antara lain didahului dengan

Page 4: Jtptunimus Gdl Mustofakam 6696 1 Babi

4

gejala umum kesulitan bernafas, batuk, demam, menggigil, sakit kepala,

hilang nafsu makan sebenarnya bisa dicegah dan ditangani.

Berdasarkan data diatas penulis membuat Karya Tulis Ilmiah

dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N DI RUANG

LUKMAN RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH

SEMARANG.”

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mendeskripsikan tentang asuhan keperawatan anak

pneumonia.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari karya tulis ilmiah ini :

a. Mampu mendeskripsikan pengertian pneumonia, etiologi,

manifestasi klinik, pathofisiologi, dan penatalaksanaan dari

pneumonia.

b. Mampu dapat menjelaskan tentang pengkajian, diagnose

keperawatan serta perencanaan keperawatan pada pneumonia.

c. Mampu dapat menggambarkan tentang aplikasi kasus asuhan

keperawatan pada anak pneumonia.

Page 5: Jtptunimus Gdl Mustofakam 6696 1 Babi

5

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan

berbagai metode penulisan yaitu :

1. Wawancara

Kegiatan untuk mendapatkan keterangan langsung dengan tanya jawab

dengan keluarga pasien, perawat ruangan maupun dokter serta petugas

kesehatan lainnya.

2. Observasi Partisipasi Aktif

Pengamatan langsung dan berperan serta selama perawatan yakni

dengan mengamati keadaan umum, perkembangan penyakit pasien,

penatalaksanaan dan pengobatan serta berperan aktif memberikan

asuhan keperawatan.

3. Studi Dokumentasi

Penulis menggunakan catatan medis, catatan keperawatan atau catatan

penunjang lainnya yang ada di ruangan untuk melengkapi data. Penulis

juga referensi yang dapat menunjang dan melengkapi tinjauan teori

untuk mendukung penyusuna Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Pemeriksaan Fisik

Ketrampilan dasar yang digunakan dalam melakukan pengakajian,

pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.

Pemeriksaan fisik ini memungkinkan perawat untuk mengumpulkan

data secara luas.

Page 6: Jtptunimus Gdl Mustofakam 6696 1 Babi

6

5. Studi Pustaka

Penulis mengumpulkan biodata dari berbagai literature baik dari buku,

jurnal penelitian keperawatan, maupun internet yang kemudian

dijadikan satu untuk mendukung proses pembuatan karya tulis ilmiah

ini.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya tulis ini yaitu :

BAB I : Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Tujuan

Penulisan, Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II : Konsep dasar yang meliputi Pengertian, Anatomi

Fisiologi, Etiologi, Klasifikasi Pneumonia, Manifestasi

Klinik, Patofisiologi, Penatalaksanaan, Komplikasi,

Pengkajian Fokus, Pathways Keperawatan, Diagnosa

Keperawatan, Fokus Intervensi dan Rasional.

BAB III : Tinjauan Kasus yang meliputi Pengkajian, Analisa Data,

Pathways Keperawatan, Diagnosa Keperawatan,

Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

BAB IV : Pembahasan

BAB V : Penutup meliputi Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA