jtptunimus gdl dhessywula 6146 3 bab3

11

Click here to load reader

Upload: suppakawaii-funn

Post on 02-Aug-2015

104 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jtptunimus Gdl Dhessywula 6146 3 Bab3

1

BAB IIII

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif study korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk

menggambarkan hubungan korelasi antar variabel, yaitu variabel bebas

dukungan suami dan variabel terikatnya tingkat kecemasan pasien kanker

servix yang menjalani kemoterapi (Nursalam, 2003)

Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu

suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor

resiko dengan efek dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data

sekaligus pada satu waktu (point time approach), (Notoatmojo, 2010).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono,2004). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi ,masih

mempunyai suami, dan dirawat di ruang ginekologi. Berdasarkan data

pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi dari bulan januari

sampai desember 2010 rata-rata 58 pasien perbulan.

Page 2: Jtptunimus Gdl Dhessywula 6146 3 Bab3

2

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Kriteria

sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria

tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan

(Alimul,2007).

Teknik pengambilan sampel dengan cara Total Sampling,yaitu:

pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi

sampel sehingga besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 58 pasien (Alimul, 2007).

Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya,

maka sebelum pengambilan sampel perlu ditentuka kriteria inklusi dan

eksklusi. Kriteria inklusi adalah: ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Sedangkan kriteria

eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sampel

(Notoatmodjo,2010)

Adapun kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dalam penelitian tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

(1) Pasien kanker serviks minimal dua kali menjalani kemoterapi

(2) Pasien kanker serviks yang ada di ruang Ginekologi

(3) Pasien masih mempunyai suami

(4) Bersedia menjadi responden

Page 3: Jtptunimus Gdl Dhessywula 6146 3 Bab3

3

(5) Sadar dan mampu berkomunikasi dengan baik

(6) Mampu membaca dan menulis walau tingkat pendidikan minimal

b. Kriteria eksklusi

(1) Pasien kanker serviks yang baru satu kali menjalani kemoterapi

(2) Pasien kanker serviks yang ada di ruang yang lain

(3) Pasien yang sudah tidak mempunyai suami

(4) Tidak bersedia menjadi responden

(5) Tidak mampu berkomunikasi dengan baik karena kesakitan

(6) Tidak bisa membaca dan menulis

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Tabel definisi operasional

no variabel Definisi operasional Alat ukur dan

cara

pengukurannya

Hasil ukur skala

1. Variabel

independent:

Dukungan

keluarga

Suatu bentuk sikap,

tindakan dan penerimaan

terhadap pasien.

Ada 4 bentuk dukungan

keluarga:

1.dukungan informatif:

Dukungan yang berupa

bantuan informasi agar

dapat menghilangkan

kecemasan karena salah

konsepsi

2.dukungan penilaian:

Bentuk penghargaan yang

diberikan atas kondisi

pasien

3.dukungan instrumental:

Dukungan yang berupa

penyediaan perlengkapan

yang memadai bagi

pasien

4.dukungan emosional:

Dukungan berupa simpati,

Kuisioner B yang

terdiri dari: 25

pertanyaan

meliputi:

Dukungan

informatif ada 5

pertanyaan.

Dukungan

penilaian ada 6

pertanyaan

Dukungan

instrumental ada 6

pertanyaan.

Dukungan

emosional ada 8

pertanyaan.

Skor pernyataan

Favourable yaitu:

Skor 4 selalu

Skor 3:sering

Skor 2: kadang

kadang

Kategori

Dukungan

informatif

Baik: > mean

kurang: <mean

Dukungan

penilaian

Baik:>mean

Kurang :<mean

Dukungan

instrumental

Baik:>mean

Kurang: <mean

Dukungan

emosional

Baik:>mean

Kurang: <mean

interval

Page 4: Jtptunimus Gdl Dhessywula 6146 3 Bab3

4

rasa cinta, kepercayaan,

berempati

membantu masalah

yang dihadapi

Skor 1:tidak

pernah

Skor pernyataan

Unfavourable

yaitu:

Skor 1: selalu

Skor 2:sering

Skor 3:kadang-

kadang

Skor 4:tidak

pernah

Menggunakan

skala likert

2 Variabel

Dependent:

Tingkat

kecemasan

Kecemasan adalah

kekhawatiran yang tidak

jelas dan menyebar, yang

berkaitan dengan perasaan

yang tidak pasti dan tidak

berdaya.

Kuisioner C yang

terdiri dari: 14

gejala kecemasan.

Skor yang

digunakan :

Skor 0:tidak ada

gajala

Skor 1:ringan

Skor 2:sedang

Skor 3:berat

Skor 4:berat

sekali

Kategori

kecemasan:

Menurut HRSA

(Hamilton

Rating Scale

Anxietas)

tidak ada

kecemasan

(<14)

Kecemasan

ringan (14- 20)

Kecemasan

sedang(21-27)

Kecemasan

Berat(28-41)

Kecemasan b

(42-56)

interval

D.Metode Pengumpulan Data

1. Jenis data, yaitu:

a. Data Primer

adalah: teknik pengumpulan data yang diperoleh langsung ke lokasi

penelitian (field research) mencari data yang lengkap dan berkaitan

dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini data primer tersebut

berasal dari kuisioner yang dibuat peneliti dan diberikan kepada

responden.

Angket atau kuesioner adalah alat ukur atau kuesioner dengan beberapa

pertanyaan. Pembuatan kuisioner ini mengacu pada parameter yang

Page 5: Jtptunimus Gdl Dhessywula 6146 3 Bab3

5

sudah dibuat peneliti sesuai penelitian yang akan dilakukan

(Alimul.2002). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan kuisioner

terdiri atas 3 bagian yaitu:

(a) Kuesioner A untuk mengumpulkan data demografi sampel

penelitian, meliputi umur pasien, pendidikan terakhir, pekerjaan

sebelum sakit dan paritas

(b) Kuesioner B untuk mengumpulkan data dukungan suami dengan

25 pertanyaan , terdiri dari dukungan informatif pertanyaan

no.1,2,3,4,5, dukungan penilaian pertanyaan no.6,7,8,9,10,11,

dukungan instrumental pertanyaan no.12,13,14,15,16,17, dukungan

emosional pertanyaan no.18,19,20,21,22,23,24,25. Pernyataan

favourable (positif) dengan (score) : Selalu (SLL) =4, Sering

(SR)=3, Kadang-kadang (KD) =2, Tidak pernah (TP) =1.

Pernyataan Unfavourable (negatif) dengan (score) : selalu (SLL)

=1, sering (SR) =2,Kadang-kadang (KD) =3, tidak pernah (TP) = 4.

Jumlah skor dukungan keluarga baik = > nilai mean, jumlah skor

dukungan keluarga kurang = < nilai mean,

(c) Kuesioner C untuk mengumpulkan data tentang tingkat kecemasan.

Berisi kuesioner yang berkaitan dengan tingkat kecemasan pada

pasien kanker serviks yang menjalani kemoterapi dengan

menggunakan alat ukur kecemasan menurut HRSA (Hamilton

Anxiety Rating Scale) dimodifikasi peneliti disesuaikan dengan

kondisi pasien sehingga ada 14 pertanyaan , dengan nilai (score) :

Page 6: Jtptunimus Gdl Dhessywula 6146 3 Bab3

6

Gejala berat sekali= 4, Gejala berat=3, gejala sedang= 2, gejala

ringan= 1, Tidak ada keluhan=0. Jumlah score kurang dari 14

=tidak ada kecemasan, jumlah score 14-20 =kecemasan ringan,

jumlah score 21-27 = kecemasan sedang, jumlah score 28-41

=kecemasan berat dan jumlah score 42-56 = kecemasan berat

sekali.

b. Data Sekunder

Yaitu: teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi bahan-

bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer.

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen sebagai berikut:

1) Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari

buku- buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi

dengan masalah yang diteliti.

2) Studi Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari

catatan atau data di bagian Rekam Medik dengan bantuan blangko

yang telah disediakan untuk pengambilan data. Adapun data

sekunder yang diambil tersebut antara lain data data umum pasien,

data stadium kanker pasien, serta data tindakan pengobatan kanker

serviks pasien

Jenis skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan skala likert. Skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, persepsi seseorang tentang masalah yang dialaminya.

2.Prosedur pengumpulan data

Page 7: Jtptunimus Gdl Dhessywula 6146 3 Bab3

7

Untuk memperoleh data dari responden dari penelitian yang dilakukan di

Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang maka peneliti melakukan prosedur

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian kepada Direktur Rumah

Sakit Dr. Kariadi

b. Setelah mendapatkan ijin, Direktur Rumah Sakit Dr. Kariadi,

merekomendasikan kepada Kepala Ruang Ginekologi, agar pasien

kanker serviks yang menjalani kemoterapi dapat diambil sebagai sampel

dalam penelitian

c. Jumlah responden yang akan digunakan sebagai sampel berjumlah rata-

rata 58 orang, berdasarkan jumlah rata-rata pasien selama tahun 2010.

d. Kuisioner diisi pada satu hari sebelum dilakukan tindakan pengobatan

kemoterapi, setelah pasien menandatangani inform consent tindakan

medis kemoterapi

e. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara langsung kepada

responden, karena responden kurang memahami pertanyaan dalam

kuisioner

f. Setelah pertanyaan dalam kuisioner sudah dijawab semua, maka

selanjutnya dilakukan pengolahan data

E. Uji Validitas

Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti

secara tepat (Arikunto, 2002). Dalam hal ini peneliti menggunakan

Page 8: Jtptunimus Gdl Dhessywula 6146 3 Bab3

8

kuesioner sebagai instrument. Agar kuesioner yang disusun mampu

disusun secara tepat maka perlu diuji validitas. Validitas diukur dengan

metode expert validity yaitu dengan mengirimkan kuisioner dukungan

keluarga (suami) kepada ahlinya Ns.Yuni Armiyati, M.Kep,Sp.KMB.

Kuesioner untuk tingkat kecemasan menggunakan instrument yang sudah

ditetapkan yaitu menggunakan HRSA (Hamilton Rating Scale for

Anxiety) dan sedikit dimodifikasi disesuaikan kondisi pasien, sehingga

dilakukan uji validitas. Validitas diukur dengan metode expert validity

yaitu mengirimkan kuisioner tingkat kecemasan kepada ahlinya Ns.MF

Mubin,M.Kep, Sp.Jiwa

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Teknik Pengolahan Data

Menurut Alimul, 2007 setelah melakukan observasi langsung kepada

responden, maka data di olah melalui tahapan sebagai berikut:

a. Editing

Meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner dengan cara

memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian, dan konsistensi dari

jawaban sehingga apabila ada kekurangan bisa segera dilengkapi.

b. Coding

Mengklasifikasikan jawaban yang sudah di edit menurut macamnya.

Klasifikasi dilakukan dengan cara menandai masing-masing jawaban

dengan kode berupa angka kemudian diolah dan dianalisis data

Page 9: Jtptunimus Gdl Dhessywula 6146 3 Bab3

9

menggunakan komputer. Variabel dukungan keluarga menggunakan

angka 1,2,3,4. Untuk pertanyaan yang positif dengan nilai (score) :

Selalu (SLL) = 4, Sering (SR) = 3, Kadang-kadang (KD) =2, Tidak

pernah (TP) =1 dan untuk pertanyaan yang negatif dengan score:Tidak

pernah (TP) = 4, kadang-kadang(KD) = 3, sering (SR) =2, tidak

pernah(TP) = 1. Variabel tingkat kecemasan mengunakan angka 0,1,2,3,4

dengan nilai gejala berat sekali= 4, Gejala berat=3, gejala sedang= 2,

gejala ringan= 1, Tidak ada keluhan=0.

c. Entry data

Proses memasukkan data ke dalam kategori tertentu untuk dilakukan

analisis data dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS

d. Tabullating

Langkah memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam tabel-tabel

distribusi frekuensi 4.1 sampai dengan 4.10 dan diagram tebar 4.11

sampai 4.15

e. Cleaning

Mengecek kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau

tidak

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Page 10: Jtptunimus Gdl Dhessywula 6146 3 Bab3

10

Analisis univariat disajikan untuk mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat

tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai

mean, median dan standart deviasi.Analisis univariat menghasilkan

distribusi frekuensi dan persentase tiap variabelnya yaitu variabel bebas

dukungan keluarga dan variabel terikat tingkat kecemasan. Juga

distribusi frekuensi responden berdasarkan: umur, tingkat pendidikan dan

paritas. (Notoatmodjo,2020).

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui

interaksi dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif, maupun

korelatif. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan skala interval dan

interval, sehingga uji statistik yang digunakan untuk mengetahui

hubungan antara kedua variabel menggunakan uji korelasi. Kemudian

dilakukan uji kenormalan dulu menggunakan uji normal kolmogorov-

Smirnov. Dalam penelitian ini distribusi data normal maksudnya bahwa

variabel yang diuji nilai p-value > α (0,05) maka teknik analisis yang

digunakan adalah uji parametrik dengan korelasi pearson product

moment. ( Notoatmodjo,2010)

G. Etika Penelitian

Page 11: Jtptunimus Gdl Dhessywula 6146 3 Bab3

11

Menurut Notoatmodjo (2010) masalah etika penelitian keperawatan sangat

penting karena penelitian ini berhubungan langsung dengan manusia,

sehingga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Informed Consent

Informed consent merupakan lembar persetujuan yang akan diteliti agar

subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila responden tidak

bersedia maka peneliti harus menghormati hak-hak responden.

2. Tanpa Nama (Anomity)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama

responden dan hannya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan kepada pihak

yang terkait dengan peneliti